Materi Kuliah Jaringan Komputer ke-3 :
IV : MEDIA TRANSMISI JARINGAN KOMPUTER IV.1. Jenis Media Transmisi pada LAN : 1. Coaxial Cable 2. Shielded & Unshielded Twisted Pair 3. Fiber Optic Cable 4. Wireless 1. Coaxial Cable : kabel ini sering digunakan sebagai kabel antena TV, dan disebut juga sebagai kabel BNC (Bayonet Naur Connector). Kabel ini merupakan kabel yang paling banyak digunakan pada LAN, karena memiliki perlindungan terhadap derau yang lebih tinggi, murah. dan mampu mengirimkan data dengan kecepatan standar. Ada 2 jenis yaitu RG-58 (10Base2) dan RG-8 (10Base5 ). Jenis kabel ini memiliki internal resistan 50 Ω (termasuk terminatornya). Ada 3 jenis konektor pada kabel Coaxial, yaitu T konektor, I konektor (socket) dan BNC konektor. Gb.IV-1 : Kabel Coaxial dan konektornya
Gb.IV-2 : Terminator dan T-Connector 2. STP & UTP Cable : kabel ini terdiri dari 4 pasang kabel yang dipilin (twisted pair), instalasinya mudah, harganya relatif murah dan cukup handal. Kabel STP memiliki kabel pelindung untuk menghindari derau dan perlindungan terhadap cuaca udara di luar gedung. Ada 2 jenis kabel pilin ini yaitu 10BaseT (Cat-5 UTP) dan 100BaseTX (STP).
Gb.IV-3 : Kabel UTP dan konektor RJ-45 Gb.IV-4 : Kabel STP
Hand Out : Piping Supriatna
16
Materi Kuliah Jaringan Komputer ke-3 :
Ada beberapa kategori untuk kabel Twisted Pair, yaitu : Kategori 1 (Cat-1). Umumnya menggunakan konduktor padat standar AWG sebanyak 22 atau 24 pin dengan range impedansi yang lebar. Digunakan pada koneksi telepon dan tidak direkomendasikan untuk transmisi data. Kategori 2 (Cat-2). Range impedansi yang lebar, sering digunakan pada sistem PBX dan sistem Alarm. Transmisi data ISDN menggunakan kabel kategori 2, dengan bandwidth maksimum 1 MBps. Kategori 3 (Cat-3). Sering disebut kabel voice grade, menggunakan konduktor padat sebanyak 22 atau 24 pin dengan impedansi 100 Ω dan berfungsi hingga 16 MBps. Dapat digunakan untuk jaringan 10BaseT dan Token Ring dengan bandwidth 4 Mbps. Kategori 4 (Cat-4). Seperti kategori 3 dengan bandwidth 20 MBps, diterapkan pada jaringan Token Ring dengan bandwidth 16 Mbps. Kategori 5 (Cat-5). Merupakan kabel Twisted Pair terbaik (data grade) dengan bandwidth 100 Mbps dan jangkauan transmisi maksimum 100 m. •
Ada 2 jenis sambungan pada segmen kabel Twisted Pair (UTP atau STP), yaitu Straight Through Cable dan Cross Over Cable. Straight Through Cable adalah segmen kabel Twisted Pair yang digunakan untuk menghubungkan NIC pada CPU dengan Active Hub atau perangkat penunjang lainnya (Repeater, Bridge, Router), sedangkan Cross Over Cable adalah segmen kabel Twisted Pair yang digunakan untuk menghubungkan 2 buah PC untuk pola jaringan Peer To Peer.
Gb.IV-5 : Segmen Kabel UTP dengan konektor RJ-45 untuk kabel standar (straight through)
Hand Out : Piping Supriatna
17
Materi Kuliah Jaringan Komputer ke-3 :
Tabel IV.1. : Urutan fungsi nomor pin pada kabel Ethernet standar. Signal
PIN
PIN
Signal
Tx+ TxRx+ Rx-
1 2 3 4 5 6 7 8
1 2 3 4 5 6 7 8
Tx+ TxRx+ Rx-
Multiplexer
Workstation
WORKSTATION
CONCENTRATOR
Gb.IV-6 : Koneksi antara Workstation dengan Concentrator pada Jaringan EtherNet dengan menggunakan kabel UTP.
Gb.IV-7. : Kabel UTP dengan konektor RJ-45, untuk kabel Crossover (untuk jaringan peer to peer).
Hand Out : Piping Supriatna
18
Materi Kuliah Jaringan Komputer ke-3 :
Tabel IV.2. : Urutan fungsi nomor pin pada kabel Ethernet standar.
Materi Kuliah Jaringan Komputer ke-3 :
optik disusun menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Bagian Inti (Core), merupakan bagian lintasan yang dilewati cahaya. 2. Bagian Kelongsong (Cladding), berfungsi untuk merefleksikan cahaya yang akan memantul keluar, balik kembali ke dalam bagian inti (Total internal reflection) . Meskipun sinyal dapat dipantulkan kembali ke dalam Core oleh Cladding, jika jarak transmisi terlalu jauh dan sering terjadi pembengkokan dalam serat, maka sinyal Gb.IV-9 : Penampang serat optik akan mengalami pelemahan. Batasan toleransi dalam memasang kabel serat optic agar kualitas sinyal tetap terjaga, bias dilihat pada Tabel IV-3. Tabel IV.3 : Toleransi kabel serat optic. 3. Bagian Buffer Coating, merupakan pelindung plastik untuk core dan cladding.
Panjang gelombang
Toleransi / KM
850 nm
60 – 70 %
1550 nm
50% - 60 %
1550 nm (premium)
< 10 %
Sebagai perbandingan untuk setiap media transmisi di atas, dapat dilihat pada table spesifikasi dari kabel transmisi sbb. : Tabel IV.4 : Spesifikasi kabel transmisi data JENIS KABEL Thin Coax.
TEKN.SAMB. 10Base2
BANDWIDTH 10 – 100 MBps
DISTANCE 185 m
Thick Coax.
10Base5
10 – 100 MBps
500 m
UTP
10BaseT
10 MBps
100 m
Hand Out : Piping Supriatna
20
Materi Kuliah Jaringan Komputer ke-3 :
Materi Kuliah Jaringan Komputer ke-3 :
Gb.IV-10. : Jaringan FDDI
Ada 2 jenis penghantar data yaitu sinar laser untuk FDDI tipe Singlemode, dan LED untuk FDDI tipe Multi-mode. Single-mode memiliki jangkauan transmisi lebih jauh dibandingkan Multi-mode, namun Single-mode harganya lebih mahal. Keuntungan Fiber Optic Cable adalah :
•
-
Transmisi data tidak menggunakan sinyal elektrik, sehingga bebas dari Noise RFI (Radio Frequency Interference) dan EMI (Electromagnetic Interference).
-
Multi-mode FDDI memiliki jangkauan transmisi 2 Km biasa digunakan jarak dekat (intranet), dan Single-mode memiliki jangkauan transmisi 3 Km biasa digunakan jarak jauh (extranet/internet).
Ada 3 tipe simpul pada FDDI yaitu : 1. Single Attachment Station (SAS), FDDI-SAS hanya terhubung pada
prmary ring melalui Concentrator. 2. Dual Attachment Station (DAS), FDDI-DAS memiliki 2 port (A dan B)
yang terhubung pada ring primer dan ring skunder.
Primary
Primary
A Secondary
B
Secondary
FDDI-DAS Gb.IV-11 : Jaringan FDDI - DAS
Hand Out : Piping Supriatna
22
Materi Kuliah Jaringan Komputer ke-3 :
3. Dual Attachment Concentrator (DAC), FDDI-DAC merupakan basis jaringan FDDI yang tersambung pada ring primer dan skunder. Jika ada masalah dengan ring primer, maka secara otomatis komunikasi data akan berpindah pada ring skunder.
Optical Bypass Switch • Bila terjadi kesalahan transmisi data pada komputer (error), maka Optical Bypass Switch secara otomatis akan membelokkan proses transmisi data (di luar ring), sehingga transmisi data dapat dilanjutkan tanpa adanya gangguan.
PR SR
Gb.IV-12 : Optical Bypass Switch Dual Homing • Komputer bisa memiliki 2 NIC yang tersambung pada 2 concentrator (salah satu NIC sebagai redudant), sehingga jika terjadi kerusakan pada salah satu NIC, yang lain dapat menggantikan fungsinya. Concentrator
Primary
Secondary
FDDI
Gb.IV-13 : Dual Homing
Hand Out : Piping Supriatna
23
Concentrator
Materi Kuliah Jaringan Komputer ke-3 :
Spesifikasi Fiber Optic Laying (Penanaman Kabel Fiber Optic)
Proses penanaman kabel fiber optik dimulai dari penggalian tanah atau jalan, penarikan kabel atau pemasangan kabel hingga melakukan penimbunan kembali. Spesifikasi pekerjaan yang disarankan adalah sbb. : •
Kedalaman galian 60 cm, lebar bawah 20 cm, lebar atas 30 cm (lihat gambar).
•
Galian mengikuti rute kabel yang telah ditentukan (sesuai denah rancangan)
• Penyeberangan jalan dilakukan dengan membuat terowongan pada kedalaman 1 meter dari badan jalan. • Terowongan dilindungi oleh pipa PVC diameter 2,5 inch. • Kabel yang masuk ke dalam gedung diusahakan dengan cara mengebor secukupnya di dinding. Bagi dinding yang sulit ditembus dapat menggunakan atap untuk masuk ke dalam gedung. Selalu diusahakan untuk menggunakan jalur sependek mungkin. • Untuk kabel di atas tanah menggunakan pelindung pipa Conduit atau pipa Galvanis. Untuk pipa di tembok menggunakan protektor kabel standar Telkom.
Hand Out : Piping Supriatna
24
Materi Kuliah Jaringan Komputer ke-3 :
• Kabel dilindungi juga oleh Dexstin. • Radius lengkungan kabel tidak boleh kurang dari 20 cm. • Pada titik-titik tertentu yang dianggap penting diberi tanda rute kabel.
Hand Out : Piping Supriatna
25