ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika SNMPM 6 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
ISBN 978-602-71252-1-6
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
“STRATEGI MENGEMBANGKAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS RISET” CIREBON, 6 FEBRUARI 2016
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika SNMPM 6 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
ISBN 978-602-71252-1-6
Tim Prosiding Seminar Nasional Matematika Pendidikan Matematika Tim Reviewer : Dr. H. Ena Suhena Praja, M.Pd Cita Dwi Rosita, M.Pd Anggita Maharani, M.Pd Tonah, M.Si Ika Wahyuni, S.Si., M.Pd Ferry Ferdianto, ST., M.Pd Wahyu Hartono, M.Si Laelasari, M.Pd M. Subali Noto, S.Si., M.Pd Toto Subroto, S.Si., M.Pd M. Dadan Sundawan, M.Pd Fahrudin Muhtarulloh, S.Si., M.Sc Surya Amami P., M.Si., Editor : Toto Subroto, S.Si., M.Pd Fahrudin Muhtarulloh, S.Si., M.Sc Tri Nopriana, M.Pd Sri Asnawati, M.Pd Penyunting: Toto Subroto, S.Si., M.Pd ISBN: 978-602-71252-1-6 Link : http://goo.gl/6FDpE5 Penerbit: FKIP Unswagati Press Redaksi: Jl. Perjuangan No 1 Cirebon Kampus 2 Unswagati Cirebon Telp. (0231) 482115 Fax (0231) 487249 Email:
[email protected] Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang memperbanyak karya tulis ini dengan bentuk dan cara apapun tanpa ijin penerbit
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika SNMPM 6 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
341 ISBN 978-602-71252-1-6
STUDI ETNOMATHEMATICS DALAM PERTANIAN MASYARAKAT BREBES Bagus Ardi Saputro1) Lukman Harun2)
P23
1),2)
Universitas Pendidikan Indonesia, Jln. Dr. Setiabudi No. 299, Bandung; Pendidikan Matematika Universitas PGRI Semarang, Jln. Lontar No.1 Semarang 1)
[email protected], 2)
[email protected]
1),2)
Abstrak Makalah ini menjelaskan tentang aturan-aturan pertanian dalam masyarakat jawa yang terkait dengan matematika. Diantara aturan tersebut dapat digunakan untuk memperkaya pemahaman aplikasi matematika dalam kehidupan bermasyarakat. Beberapa konsep yang terkait diantaranya adalah satuan pengukuran, pecahan, dan perbandingan. Materi langsung disajikan dalam bentuk pemecahan masalah sehingga siswa memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri. Hal tersebut dapat digunakan dalam pembelajaran matematika karena matematika ada dekat dengan mereka. Kata Kunci : etnomathematics, Brebes, satuan pengukuran, pecahan, perbandingan
A. Pendahuluan Banyak ahli memandang etnomathematics dengan cara yang berbeda. Matematika dapat digunakan dalam masyarakat, sehingga matematika menjadi kegiatan yang membudaya (D’Ambrosio, 1985). Sehingga setiap masyarakat di seluruh dunia berbeda dalam menggunakan dan mengembangkan matematika untuk meningkatkan pengetahuan mereka (Lee, 2004). Sehingga segala pengetahuan matematika yang diperoleh dari kebudayaan masyarakat disebut juga sebagai etnomathematics (Emmanuel, 2009). Karena matematika yang membudaya dalam masyarakat itu bermanfaat, maka harus diteruskan ke generasi berikutnya dalam masyarakat tersebut. Oleh karena itu muncul kajian tentang bagaimana mengajarkan matematika yang sudah membudaya dalam ruang kelas (Orey & Rosa, 2004). Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika SNMPM 6 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
342 ISBN 978-602-71252-1-6 Menurut Francois (2012), keanekaragaman budaya siswa dan praktek matematika dalam keseharian mereka sesuai dengan perluasan penggunaan ethnomathematics membawa
matematika
lebih
dekat
dengan
lingkungan
siswa
karena
ethnomathematics secara implisit merupakan program atau kegiatan yang menghantarkan nilai-nilai dalam matematika dan pendidikan matematika. Artikel ini akan mengungkapkan matematika yang sudah membudaya di masyarakat Brebes. Kemudian dilanjutkan untuk dibuat problem yang dapat digunakan sebagai bahan ajar di kelas matematika. Karena dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem). Oleh karena itu diperlukan masalah-masalah matematika yang dekat dengan kehidupan siswa. Salah satu topik dalam budaya masyarakat Brebes adalah sistem pertaniannya. B. Metode Penelitian Penelitian diawali dengan melakukan observasi terhadap aktivitas masyarakat Brebes yang berkaitan dengan konsep – konsep matematika. Peneliti juga melakukan wawancara kepada masyarakat Brebes yang mayoritas petani bawang merah untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam. Setelah yakin telah mendapatkan konsep matematika yang sesuai dengan konsep matematika yang diajarkan disekolah. Peneliti membuat bahan ajar berupa permasalahan kontekstual dari konsep yang sudah membudaya tersebut untuk dibawa kedalam kelas matematika. Aplikasi dalam pembelajaran matematika di dalam kelas
yang dimulai dengan
pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem). Dalam proses pembelajaran guru memulai pembelajaran dengan suatu masalah “petani brebes menjual tanah dengan panjang 5 cengkal dan lebar 4 cengkal”. Kemudian guru menampilkan video wawancara dengan petani brebes yang membahas tentang satuan Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika SNMPM 6 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
343 ISBN 978-602-71252-1-6 pengukuran yang berkaitan dengan masalah. Dari sini konsep matematika yang membudaya akan membawa matematika lebih dekat dengan lingkungan siswa yang menghantarkan nilai-nilai dalam matematika dan pendidikan matematika. C. Satuan Pengukuran Tanah Dari hasil observasi ditemukan bahwa masyarakat Brebes menggunakan sistem pengukuran tanah sendiri yaitu satuan pengukuran yang digunakan untuk mengukur panjang adalah cengkal. Setelah melakukan wawancara, diperoleh keterangan bahwa
3,75 meter. Satuan panjang yang lain adalah poleng. Panjang 1 cengkal = 10 poleng, sehingga 1 poleng = 37,5 cm. jika satuan cengkal dinyatakan dalam meter, panjang 1 cengkal =
Terdapat beberapa satuan ukuran luas yang digunakan dalam masyarakat antara lain bau, kotak, kamas, dan poel. Perbandingan ukuran dari satuan panjang tersebut
1 bau = 8 kotak, 1 bau = 4 kotak, 1 bau = 2 kotak, 1 2 4 8 (seperwulon) = 2 kamas = 4 poel, dan 1 kotak = 1 cengkal2. adalah
bau =
1 kotak
Gambar 1. Perbandingan ukuran luas tanah
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika SNMPM 6 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
344 ISBN 978-602-71252-1-6 Secara keseluruhan merupakan sebau, yang berwarna merah menunjukkan sekotak, yang berwarna biru menunjukkan sekamas, dan yang hijau menunjukan sepoel. Satuan panjang dan satuan luas dapat dibuat beberapa permasalahan untuk siswa antara lain: 1. Jika seorang mempunyai tanah yang luasnya meter dan lebar
360meter2. Dengan panjang 20
18 meter. Berapa cengkal2 tanah yang dipunyai orang tersebut.
Jawab:
20 meter = 20 cengkal = 5,33cengkal 3,75 18 meter = 18 cengkal = 4,8 cengkal 3,75 Luas tanah:
5,334,8 25,6 cengkal2.
2. Bagaimana menentukan luas tanah dalam satuan cengkal2 bila panjang dan lebar tanah tersebut tidak diketahui. Jawab:
3,75 meter = 1 cengkal 14,0625meter2 = 1 cengkal2 Luas tanah:
360meter2 14,0625meter2 = 25,6 cengkal2.
3. Misalkan harga percengkal2 adalah Rp. 2.400.000,00. Berapa harga tanah tersebut. Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika SNMPM 6 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
345 ISBN 978-602-71252-1-6 Jawab:
25,6 cengkal2 Rp. 2.400.000,00 percengkal2 = Rp. 61.440.000,00
D. Kesimpulan dan Saran Kegiatan pertanian masyarakat Brebes mempunyai istilah-istilah yang khas. Istilahistilah tersebut dapat digunakan sebagai materi tambahan siswa sekolah dasar selain satuan panjang dan luas yang digunakan secara internasional. Satuan panjang dan luas yang sudah membudaya merupakan aset bangsa yang harus dilestarikan, oleh karena itu masuknya satuan panjang dan luas masyarakat jawa dapat dipandang sebagai pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang sesuai dengan lingkungan sekolah. Daftar Pustaka D’Ambrosio, U. (1985). Ethnomathematics and its place in the History and Pedagogy of Mathematics, For the Learning of Mathematics. Emmanuel., et al. (2009). Effect of Ethnomathematics Teaching Approach on Senior Secondary Student’s Achievement and Retention in Locus. Educational Research and Review Vol. 4 (8), pp. 385-390. Francois, K. (2012). Ethnomathematics in a European Context: Towards an Enrichment Meaning of Ethnomathematics. Journal of Mathematics and Culture, 6(1), pp. 191-208. Lee, H.S. (2004). Ethnomathematics in Taiwan: a Review. Proceedings of the 10th ICME. Tipografia Editrice Pisana. Orey, D., and Rosa, M. (2004). Ethnomathematics and the Teaching and Learning Mathematics from a Multicultural Perspective. Proceedings of the 10th ICME. Tipografia Editrice Pisana. Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika SNMPM 6 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016