ISBN: 978-979-19690-0-0
Diterbitkan oleh:
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM, BANDA ACEH 23111 Telp. (0651) 7412657 Fax. (0651) 7551407 Website: http://www.unsyiah-fkip.org
Seminar Nasional dalam Rangka Lustrum ke-2 & Ulang Tahun ke-47 FKIP Unsyiah
DAFTAR MAKALAH PEMBICARA NO
NAMA PEMAKALAH
JUDUL MAKALAH
HAL
1.
Drs. Suparno
Mengatasi Kesulitan Memahami Peluang di SMA Melalui Strategi Pembelajaran Konflik Kognitif
1
2.
Dra. Tuti Zubaidah, M.Pd.
Pemanfaatan Pocket Dictionary dalam Pembelajara Geometri Siswa Kelas I SMPN 6 Banda Aceh
5
3.
Drs. Ibrahim Sufi, M.Pd.
Penguasaan Konsep IPA Guru SD di Kota Banda Aceh
14
4.
Cut Morina Zubainur, M.Pd.
Mengkonstruksi Algoritma Perkalian dengan Pembelajaran Matematika Realistik Pada Siswa SD/MI
18
5.
Dr. Ishak Hasan, M.Si.
Belajar Menghasilkan Barang dan Jasa
25
6.
Dra. Faridah Yahya, M.Pd.
Pengaruh Pengalaman Mengajar, Penataran dan Sikap Profesional Guru Ekonomi terhadap Manajemen Pembelajaran pada SMAN di Kota Banda Aceh
30
7.
Dra. Tri Murni, M.Pd.
Investigating The Superlink of Learning Style and Brain Domination of English Dept. Students of FKIP Unsyiah
38
8.
Dr. Djufri, M.Si.
Karakterisasi Akasia (Acacia nilotica) (L.) Willd ex. Del. sebagai Spesies Bioprospektif
45
9.
Dra. Sulastri, M.Si.
Meningkatkan Profesionalisme Pendidik Melalui Lesson Study
46
10.
Dra. Nurulwati, M.Pd.
Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Menggunakan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Físika pada Konsep Usaha dan Energi di Kelas VIII SMPN 6 Banda Aceh
53
11.
Dra. Susanna, M.Pd.
Kualitas dan Kuantitas Penggunaan Media IPA oleh Guru SD Pasca Terjadinya Tsunami
54
12.
Dr. Bansu Irianto Ansari, M.Pd.
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SD dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematik Melalui Pembelajaran Inkuairi
58
13.
Drs. Hasanuddin, M.Si.
Kesulitan Belajar Tatanama Tumbuhan dan Alternatif Pemecahannya bagi Strategi Proses Belajar Mengajar
66
vi
Seminar Nasional dalam Rangka Lustrum ke-2 & Ulang Tahun ke-47 FKIP Unsyiah
14.
Dr. Rahmah Johar, M.Pd.
Mengatasi Miskonsepsi Matematika Siswa di SD dengan Model Belajar Perubahan Konseptual
71
15.
Yuli Heirina Hamid, M.Si.
Kemampuan Guru Ketrampilan Mengelola Model Pembelajaran Kooperatif Sistem Sandwich dalam Upaya Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Di MTsN Tungkob
79
16.
Dr. Adlim, M.Sc.
Visualisasi dalam Pembelajaran Kimia
89
17.
Dra. Kartini, M.Si.
Pelaksanaan Program Pelatihan dan pengembangan Keterampilan Mengolah Kue Tradisional Aceh Untuk Menambah Penghasilan Keluarga pada Dekranasda Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
90
18.
Drs. M. Ridhwan, M.Pd.
Hubungan Jenjang Pendidikan dengan Ketrampilan Mengajar Guru SD bidang IPA
99
19.
Dra. Zarlaida Fitri, M.Sc.
Media Pembelajaran Kimia Berbasis Lingkungan
108
20.
Drs. Mawardi Umar, M.Hum., M.A. Multidimensional Approach dalam Pengajaran Sejarah di Sekolah: Suatu Alternatif?
113
21.
Dr. M. Ikhsan, M.Pd.
Pembelajaran Geometri Berbasis Teori Van Hiele
118
22.
Dra. Hafnati Rahmatan, M.Si.
Profil Guru SD dalam Mengajar IPA
125
23.
Drs. Ismul Huda, M.Si.
Keanekaragaman Zooplankton di Kawasan Mangrove Kuala Langsa Prov. NAD
131
24.
Drs. Supriatno, M.Si.
Optimalisasi Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Ballot Questions pada Konsep Pencemaran Lingkungan di SMAN 7 Banda Aceh
132
25.
Mukhlis Hidayat, S.Pd.
Pembelajaran dengan Menggunakan Program Skethpad 142 Berbasis CAI untuk Meningkatkan Pemahaman Mahasiswa terhadap Konsep Geometri Bidang
26.
Dr. Mudatsir, M.Kes.
Isolasi dan Identifiksi Spesies-Spesies Candida dalam Air Kamar Mandi di Kota Banda Aceh
152
27.
Dr. Khairuddin, M.Pd.
Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Sekolah
158
vii
Seminar Nasional dalam Rangka Lustrum ke-2 & Ulang Tahun ke-47 FKIP Unsyiah
28.
Drs. Niswanto, M.Pd.
Langkah-langkah Strategik Meningkatkan Mutu Pendidikan
159
29.
Dra. Fitriana, M.Si.
Pola Asuh dan Hubungannya dengan Status Gizi Anak Balita Korban Gempa dan Tsunami di Aceh Besar
167
30.
Drs. Rusman, M.Si.
Media Pemodelan Pada Pembelajaran Reaksi Asam Basa di SMA
174
31.
Mukhlis, M. Si.
Isolasi dan Elusidasi Struktur Senyawa Aktif Alkaloid Turunan Isokuinolin Fraksi Aseton dari Kulit Batang Kayu Musang (Alangium kurzii Craib)
179
32.
Suhartati, M.Pd.
Peta Konsep dalam Pembelajaran Matematika
186
33.
Drs. Hasan Munir
Aplikasi Basis Dua dalam Permainan Matematika Kartu Penebak Angka
193
34.
Dra. Erni Maidiyah, M.Pd.
Kemampuan Guru SD Di Kecamatan Blang Bintang dalam Menerapkan PAKEM (Pembelajaran, Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan)
200
35.
Dra. Monawati, M.Pd.
Strategi Jitu Meningkatkan Prestasi Matematika Siswa SD
205
36.
Dr. Muhibbuddin, M.S.
Kemampuan Inkuiri dalam Pendidikan Sains (Inquiry ability in science education)
210
37.
Drs. Syahrial, M.Si.
Penentuan Mekanisme Adsorpsi Parakuat (1,1’DIMETIL-4,4’-BIPIRIDILIUM) pada Tanah Pertanian Berdasarkan Harga Kapasitas Pertukaran Kation (KPK))
213
38.
Drs. Hasmunir, M.Si.
Kajian Potensi Sumber Daya Air Tanah Untuk Kebutuhan 219 Industri Parawisata Di Parangtritis
39.
Drs. Agus Wahyuni, M.Pd.
Rekontruksi Konsep Atom Pada Calon Guru dengan Metode Grafik Tiga Dimensi (3D)
226
40.
Maulana Kamal, S.E., M. Si.
Interaksi Laba dengan Laporan Arus Kas terhadap Return Saham
232
41.
Evi Mutia, S.E.
Pengaruh Tindakan Supervisi Terhadap Kepuasan Kerja 233 Auditor di Nanggroe Aceh Darussalam
viii
Seminar Nasional dalam Rangka Lustrum ke-2 & Ulang Tahun ke-47 FKIP Unsyiah
42.
Raida Fuadi, S.E., M.M.Ak.
Pengaruh Orientasi Profesional Terhadap Konflik Peran 234 dengan Variabel Moderating : Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Orientasi Tujuan Sistem pada Perguruan Tinggi Negeri di Banda Aceh
43.
Budi Raharjo, S.Pd.
Peningkatan Keterampilan Bermain Bola Basket Melalui 243 Metode Duplikasi dengan Penggunaan Multimedia Pada Siswa Kelas VII SMPN 4 Kota Banda Aceh Tahun 2007
44.
Dra. Erlidawati, M.Si.
Aktivitas Antibakteri Senyawa Flavonoid dari Biji Jeruju 250 (Acanthus illicifolius L.)
45.
Usman, M.Pd.
Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas VII SMP Terhadap Materi Perbandingan Melalui Pendekatan Problem Solving model polya
255
46.
Dra. Zuraini M., M.Pd.
Keluarga Sebagai Basic Sosialisasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
262
47.
Dr. A Halim
Pengembangan Instrumen Tes Diagnosis Fisika Kuantum 269
48.
Dr. Anizar Ahmad, M.Pd.
Pendidikan Anak Usia Dini: Investasi Strategis Menciptakan Pendidikan Bermutu
278
49.
Dra. Fikriah Noer, M.Pd.
Manajemen Keuangan dalam Kehidupan Keluarga
285
50.
Dra. Nurul Faudiah
Kemampuan Guru Membelajarkan Siswa SD dalam Mata Pelajaran Kerajinan Tangan dan Kesenian
289
51.
Drs. Amiruddin, M.Si.
Pemisahan emas dari limbah proses amalgamasi dengan metode solvent impregnated resin
297
52.
Drs. Amirullah, M.Si.
Sejarah Politik Aceh
302
53.
Dra. Mukhirah
Kreasi Busana Muslim
308
54.
Drs. Samingan, M.Si.
Komunitas Fungi pada Daun dan Serasah Acacia Mangium
314
55.
Drs. M. Ali S, M.Si.
Analisis Tingkat Kematangan Gonad untuk menetapkan 320 Ukuran Geloina Erosa Siap Memijah dan dapat dipanen Di Kawasan Pesisir Barat Kabupaten Aceh Besar
56.
Drs. Evendi, M. Pd
Kemampuan Guru IPA SD dalam Memahami dan Menerapkan Keterampilan Proses di Kabupaten Aceh Tamiang ix
326
Seminar Nasional dalam Rangka Lustrum ke-2 & Ulang Tahun ke-47 FKIP Unsyiah
57.
Dr. Nasir Usman, M.Pd.
Profesionalisme Guru dalam Mewujudkan Pendidikan Bermutu
329
58.
Dr. M. Hasan, M.Si.
Implementasi Model Bermutu Untuk Peningkatan Mutu Pendidikan di Provinsi NAD
330
59.
Dr. Nyak Amir, M.Pd.
Peningkatan Kualitas Pendidikan melalui Paradigma Baru
335
60.
Drs. Mukhlis A Hamid, M. Pd.
Sertifikasi Guru dan Peningkatan Profesionalisme Guru 345
61.
Drs. Wildan, M.Pd.
Proses Kreativitas A. Hasjmy sebagai Pengarang Novel Meraup cita dengan bertapak pada masa silam
352
62.
Drs. Ngadimin, M.Si.
Penggunaan Media Simulasi yang Terintegrasi dengan PowerPoint untuk meningkatkan pemahaman Konsep Fisika di SMA
353
63.
Drs. Teuku Alamsyah, M.Pd.
Case Study: Langkah Awal Memahami Realitas Pembelajaran
359
64.
Dr. Yusrizal, M.Pd.
Penilaian Kinerja Dosen FKIP Unsyiah (Survei pada Jurusan Fisika dan Sejarah)
368
65.
Azwardi, S.Pd., M.Hum.
Serba-Serbi Sertifikasi Guru: Kiat Sukses Mempersiapkan Dokumen Portofolio (Suatu Sosialisasi Bagi Calon Peserta Sertifikasi Guru)
378
66.
Drs. Said Nurdin
Efektivitas Pelaksanaan Pelatihan Guru di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
384
67.
Alfi Syahril Fuadi Jaya, S.Pd.
Kesulitan Belajar Akutansi pada Mahasiswa Pendidikan 390 Ekonomi FKIP Unsyiah
68.
Dra. Yuhasriati, M.Pd.
Model Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Problem Posing dalam Pembelajaran Matematika
394
69.
Dra. Rosmala Dewi, M.Pd.
Laboratorium sebagai Sarana Pembelajaran di Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FKIP Unsyiah
401
70.
Drs. Soewarno S, M.Si.
Penerapan Model Siklus Belajar Empiris Induktif untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Gerak
408
71.
Ansyari, S.E.
Mengenal Pendidikan Inklusi
418
x
Seminar Nasional dalam Rangka Lustrum ke-2 & Ulang Tahun ke-47 FKIP Unsyiah
72.
Murni, M.Pd.
Beberapa Teknik, Model dan Stategi dalam Pembelajaran Matematika
73.
Dr. Abdullah, M.Si.
Estimasi Daya Dukung Habitat Gajah Sumatera (Elephas 424 maximus sumatranus Temminck) Berdasarkan Aktivitas Harian (Daily Activity) dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis (GIS)
74.
Dra. Nurhayati Sy
Memilih Busana yang Berkepribadian
430
75.
Dra. Aya Sophiana
Pengelolaan Waktu Bagi Wanita Karier
437
76.
Dra. Herawati
Modifikasi Busana Pengantin Gayo
446
77.
Dra. Nasriati RS
Partisipasi Dunia Usaha dan Dunia Industri dalam Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (Studi Pada SMK Negeri 3 Banda Aceh)
452
78.
Mailizar, S.Pd.
Upaya Peningkatan Minat Belajar Matematika Siswa SMA dengan Menggunakan Media Interaktif Berbasis ICT
457
79.
Dr. Alamsyah Taher, M.Si
Penempatan dan Penyebaran Guru SD
465
80.
Drs. Thamrin K, M.Si.
Peningkatan Prestasi Pembelajar Fisika dengan Metode 470 Tugas Terstruktur pada Siswa Kelas II SMP LAB SCHOOL Banda Aceh
xi
423
Seminar Nasional dalam Rangka Lustrum ke-2 & Ulang Tahun ke-47 FKIP Unsyiah
EDITOR: Dr. Djufri, M.Si. Dr. M. Hasan, M.Si. Dr. M. Ikhsan, M. Pd. Dr. Rahmah Johar, M.Pd. Mukhlis Hidayat, S.Pd.
PENATA LETAK: Mukhlis Hidayat
DESAIN COVER: Mukhlis Hidayat
TEBAL BUKU: 473 + xi
PENERBIT: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM, BANDA ACEH Website: http://www.unsyiah-fkip.org © Hak Cipta dilindungi Undang-undang Cetakan pertama, Desember 2008 ISBN No. 978-979-19690-0-0
iii
Seminar Nasional dalam Rangka Lustrum ke-2 & Ulang Tahun ke-47 FKIP Unsyiah
SAMBUTAN DEKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM, BANDA ACEH Assalamu’alaikum Warahmatulahi Wabarokatuh Yang Terhormat
Rektor Universitas Syiah Kuala Rektor Universitas Negeri Surabaya Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Bapak Utusan UKM Malaysia beserta rombongan Pembantu Dekan FKIP, hadirin dan hadirat yang kami hormati
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah Yang Maha Esa, karena atas perkenan-Nya kita dapat bertemu di forum ”Seminar Nasional Pendidikan” dalam rangka memperingati ”Lustrum ke-2 dan Ulang Tahun ke-47 FKIP UNSYIAH Darussalam Banda Aceh” dalam kondisi sehat walafiat. Tema seminar ini adalah “sertifikasi guru/dosen untuk mewujudkan pendidikan bermutu”. Tema tersebut dipandang urgen saat ini dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan umumnya di Indonesia. Saya berharap bahwa tema yang dibicarakan dalam seminar ini merupakan wujud respon positif FKIP Unsyiah sebagai lembaga yang berada pada barisan terdepan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Penelitian dan pengembangan yang terkait dengan dunia pendidikan harus terus digalakkan dan dikomunikasikan kepada semua stakeholder. Karenanya, upaya mengundang keynotespeaker, baik dari tingkat internasional, nasional, dan daerah akan memberi warna tersendiri terhadap kualitas seminar ini. Pada kesempatan ini saya juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada; Rektor Unsyiah yang telah memberikan arahan dan berkenan membuka seminar ini; Bapak Prof. Haris Suparno, MA (Rektor Unesa-Surabaya); Prof. Dr. Dato’ T. Subahan (UKM-Malaysia); Prof. Dr. Lilia Halim (UKM-Malaysia); Prof. Madya. Dr. Kamisah (UKM-Malaysia) dan Mohd. Ilyas, S.E., M.M. (Ka. Dinas Pendidikan Provinsi NAD) sebagai keynotespeaker pada seminar ini. Pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggitingginya kepada penyelenggara, yaitu Dr. Djufri, M.Si., Dr. M. Ikhsan, M.Pd., Dr. M. Hasan, M.Si., Dr. Rahmah Johar, M.Pd., Dr. Nyak Amir, M.Kes., Mukhlis Hidayat, S.Pd., dan seluruh panitia yang terlibat dalam merancang kegiatan tersebut, atas upaya kreatif yang cukup mendasar sehingga pelaksanaannya cukup mengesankan. Saya berharap bahwa tindak lanjut dari seminar ini bukan hanya penelitian lanjut, tetapi juga pengembangan-pengembangan yang dibutuhkan oleh masyarakat luas di masa mendatang. Demikianlah sambutan saya, mudah-mudahan Seminar Nasional Pendidikan kali ini berjalan dengan baik dan lancar serta memberikan pemikiran-pemikaran segar bagi upaya peningkatan mutu pendidikan di daerah ini. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh
Dekan FKIP Unsyiah
Prof. Dr. M. Yusuf Aziz, M.Pd. v
Seminar Nasional dalam Rangka Lustrum ke-2 & Ulang Tahun ke-47 FKIP Unsyiah
LAPORAN KETUA PANITIA Assalamu’alaikum Wr. Wb. Tiada ucapan yang lebih pantas disampaikan kecuali puji dan syukur kepada Allah S.W.T, karena hanya atas ridho-Nya kegiatan “Seminar Nasional Pendidikan” dalam rangka memperingati “Lustrum ke-2 dan Ulang Tahun ke-47 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darussalam Banda Aceh, sesuai dengan waktu yang direncanakan. Seminar ini akan menjadi kegiatan rutin dimasa yang akan datang (setiap tahun) di FKIP Unsyiah. Beberapa topik yang dibahas dalam seminar tersebut antara lain; Kebijakan Pendidikan Nasional, Perkembangan terkini Sertifikasi Guru/Dosen, Penelitian Pendidikan baik di Malaysia dan Indonesia, serta penelitian dibidang sains, sosial, humaniora, dan bahasa. Seminar Nasional Pendidikan yang berlangsung di Gedung AAC Dayan Dawood Darussalam Banda Aceh pada tanggal 20 s.d 21 Desember 2008, diselenggarakan atas kerjasama FKIP UNSYIAH dengan DBE-2 USAID. Tema Seminar Nasional Pendidikan adalah “Serifikasi Guru/Dosen untuk Mewujudkan Pendidikan Bermutu”. Dalam acara seminar tersebut panitia mengundang 5 orang keynote speaker yaitu; (1). Prof. Dr. Haris Suparno, MA (Rektor Universitas Negeri Surabaya), (2). Prof. Dr. Dato’ T. Subahan Mohd. Meerah (UKM), (3). Prof. Dr. Lilia Halim (UKM), (4). Prof. Madya. Dr. Kamisah (UKM), dan Mohd. Ilyas, S.E., M.M. (Kadis Pendidikan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam). Pada kesempatan yang baik ini, kami sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Rektor Unsyiah, Dekan FKIP Unsyiah, para tamu undangan, para donatur, dan seluruh peserta seminar, atas segala partisipasi dan bantuannya. Rasa bangga dan terimakasih juga kami sampaikan kepada seluruh anggota panitia yang telah bekerja keras, bahu membahu untuk menyukseskan acara ini. Akhirnya kami mengucapkan selamat mengikuti seluruh rangkaian seminar, semoga bermanfaat. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Penanggung Jawab Seminar
Ketua Pelaksana
Ttd
ttd
Dr. Djufri, M.Si.
Dr. M. Ikhsan, M.Pd.
iv
KOMUNITAS FUNGI PADA DAUN DAN SERASAH ACACIA MANGIUM (Fungal community on leaves and litter of A. mangium) Samingan1) dan Lisdar I. Sudirman2) 1) Jurusan Pendidikan Biologi FKIP Unsyiah, 2) Departemen Biologi FMIPA IPB Bogor Abstract Fungal community on Acacia mangium leaves and litter layers were investigated to examine fungal species and fungal population on leaves and litter layers, and also to examine relationship between organic contents of litter and fungal population. Samples were obtained from fresh leaves, senescent leaves, surface litter (L layer), and decomposed litter (F layer). Organic contents of leaves and litter were analized by proximate method. A total of 20 fungal taxa were isolated from leaves and litter, 12 of them were identified and 8 remaining unidentified. There were 3 taxa present on fresh leaves, 7 on senescent leaves, 5 on surface litter (L layer), and 7 on decomposed litter (F layer). The highest population of fungi presents on surface litter (L layer) and followed by decomposed litter (F layer), senescent leave and fresh leave respectively. That was indicated that there was correlation between substrates organic matter and fungal population. Key words: fungal community, leaves, litter, decomposition, and A. mangium PENDAHULUAN Fungi merupakan organisme kosmopolit yang dapat tumbuh pada substrat yang kaya nutrien sampai pada substrat yang ekstim, dan pada organisme lain yang masih hidup maupun yang sudah mati. Komunitas dan jenis fungi yang tumbuh pada berbagai jenis substrat tersebut berbeda-beda tergantung pada jenis dan kondisi substrat serta keadaan lingkungan terutama lingkungan mikronya. Fungi yang tumbuh pada tumbuhan dapat ditemukan pada organ yang masih hidup dan yang sudah mati. Misalnya pada daun, dapat ditemukan pada daun yang masih segar, daun senesen, daun yang sudah gugur dan daun yang sudah terdekomposisi. Invasi awal pada daun dapat terjadi pada daun yang masih muda yang dilakukan oleh fungi yang bersifat endofit simbiotik, fungi parasit tidak bergejala, atau fungi netral simbiotik. Pada daun senesen terdapat fungi yang bersifat saprofit dan parasit (Dix dan Webster, 1995), sedangkan pada daun yang sudah gugur umumnya dihuni oleh fungi saprob yang berperan sebagai dekomposer (Dickinson dan Pugh, 1974). Peranan fungi dalam proses dekomposisi serasah sangat penting karena fungi mempunyai kemampuan mendegradasi senyawa lignoselulosa dalam serasah daun dimana mikroorganisme lain tidak dapat melakukannya (Tang et al. 2005) Osono (2002) melaporkankan bahwa pada serasah daun Fagus crenata terjadi suksesi fungi endofit dan epifit mulai dari daun yang segar sampai daun yang terdekomposisi). Selanjutnya Dickinson dan Pugh (1974) juga melaporkan bahwa pada Fagus silvatica L. fungi pengkoloni awal yang sering ditemukan adalah Discula quercina, Cladosporium herbarum, Aureobasidium pullulans, Alternaria tennis, dan Botrytis cinerea. Sedangkan Alhubaishi dan AbdelKader (1991) melaporkan bahwa pada tumbuhan Qat berhasil diisolasi beberapa fungi filoplan antara lain Cladosporium herbarum, C. sphaerospermum, Aspergillus niger, A. flavus, Alternaria alternata and A. tenuissima.
Selama ini belum diperoleh informasi mengenai keberadaan fungi pada daun Acacia mangium baik pada daun segar maupun yang senesen, tetapi pada serasah daun yang terdekomposisi pernah ditemukan Trichoderma sp, Curvularia sp dan Alternaria sp (Samingan et al. 1999). Keberadaan fungi pada daun A. mangium menarik untuk diteliti karena daun tumbuhan ini merupakan modifikasi dari tangkai daun (filodium), sehingga kandungan bahan organiknya juga berbeda dengan daun tumbuhan lain. Perbedaan ini dapat mempengaruhi komunitas fungi yang tumbuh pada tahapan usia daun yang diamati. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati keberadaan komunitas fungi yang tumbuh pada tahapan usia daun A. mangium yaitu pada daun segar, senesen, serasah permukaan dan serasah terdekomposisi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi tentang keberadaan fungi yang tumbuh pada tahapan usia daun A. mangium dan peranannya sebagai dekomposer. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilakukan di Laborarium Mikrobiologi dan Biokimia PAU IPB, dilakukan sejak tanggal 25 Mei hingga 12 Juli 2006. Bahan yang digunakan yaitu media MEA yang ditambah klorampenikol (250 mg/liter), daun segar, daun senesen, serasah permukaan (lapisan L) dan serasah terdekomposisi (lapisan F) sebagai sumber inokulum fungi. 1. Pengambilan sumber inokulum fungi Sumber inokulum fungi diambil dari tegakan A. mangium di bagian Barat Kampus IPB Darmaga Bogor. Sumber inokulum yang diambil berupa daun yang masih segar (hijau), daun senesen (yang sudah tua dan berwarna kuning), serasah daun permukaan atas (lapisan L), dan serasah daun terdekomposisi (lapisan F). Masing-masing sumber inokulum diambil secara acak pada tiga lokasi yang berbeda. Sumber inokulum yang terkumpul diambil + 100 gram kemudian dibawa ke laboratorium untuk diisolasi jenis funginya. 2. Isolasi fungi Sampel serasah yang diperoleh dari lapangan yang belum hancur masing-masing dipotongpotong menjadi + 0,5 cm, sedangkan sampel yang sudah hancur diambil langsung untuk ditimbang. Sampel diambil sebanyak 10 gram dan dimasukkan ke dalam botol berisi 90 ml akuades steril. Kemudian dikocok di atas vorteks selama + 3 menit untuk melepaskan spora dan miselium fungi dari serasah. Suspensi yang diperoleh diencerkan sampai 104, kemudian pada pengenceran 103 dan 104 masing-masing diambil 1 ml dengan pipet dan dimasukkan ke dalam cawan Petri steril. Masing-masing pengenceran tersebut diulang sebanyak dua kali. Media malt extract agar (MEA) yang sudah ditambah 250 mg/liter kloramfenikol (suhu + 40 oC), dituangkan ke dalam cawan yang mengandung suspensi, kemudian digoyang-goyang agar suspensi tersebar rata dalam media (Osono dan Takeda 2002). Pengamatan terhadap jumlah total populasi fungi (CFU = Colony Forming Unit) dilakukan setelah 24 jam inkubasi pada suhu kamar (+ 28o C) sampai tidak terjadi lagi penambahan populasi. Pengamatan dilakukan pada biakan yang berasal dari suspensi hasil pengenceran yang paling baik untuk dihitung yaitu 30–300 koloni per cawan. Masing-masing koloni fungi yang berbeda dihitung jumlahnya dalam setiap sampel yang diamati. Jenis fungi yang telah dihitung diisolasi kembali sehingga didapatkan biakan murni. Isolat yang diperoleh diidentifikasi berdasarkan pada penampakan morfologi koloni, morfologi hifa, spora aseksualnya dan struktur lainnya. Ciri-ciri dan struktur yang diamati dicocokkan dengan buku acuan yang digunakan untuk identifikasi antara lain Watanabe (2002),
315
Ganjar et al. (1999), Fisher dan Cook (1998), Barnett dan Hunter (1998), Mollach (1997), Pitt and Hocking (1997), Burgress et al. (1994), Klich dan Pitt (1988), Pitt (1988), dan buku-buku lain yang mendukung. Kemudian juga meminta saran dan pertimbangan kepada para pakar mikologi. 3. Analisis kandungan bahan organik daun dan serasah A. mangium Analisis kandungan bahan organik dilakukan pada daun segar, daun senesen, serasah permukaan (lapisan L) dan serasah terdekomposisi (lapisan F). Analisis dilakukan dengan analisis proksimat yang meliputi kadar air, abu, lemak, protein, serat dan karbohidrat (Amrullah dan Suryahadi 1992) HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Populasi fungi yang tumbuh pada daun dan serasah A. mangium Populasi fungi yang tumbuh pada daun dan serasah A. mangium disajikan pada Gambar 1. Populasi fungi tertingi terdapat pada serasah permukaan lapisan L), disusul pada serasah terdekomposisi (lapisan F), daun senesen, dan yang paling sedikit pada daun segar. Perbedaan tersebut dapat disebabkan oleh perbedaan kondisi daun dan serasah sebagai substrat tempat tumbuhnya fungi, dan perbedaan kandungan bahan organiknya. 350.00
Populasi fungi (cfu/g serasah) x103
306.67 300.00 250.00 205.33 200.00 150.00 100.00 50.00
32.00
36.00
Daun segar
Daun senesen
0.00 Serasah permukaan
Serasah terdekomposisi
Gambar 1. Rata-rata jumlah populasi fungi pada daun dan serasah Acacia mangium Hasil analisis proksimat (Tabel 1), diperoleh perbedaan kadar air, abu, kandungan lemak, protein, serat kasar dan karbohidrat pada masing-masing kelompok daun dan serasah yang diamati. Pada serasah permukaan kandungan serat kasar dan karbohidratnya lebih tinggi dibandingkan dengan yang lainnya. Hasil pengamatan jumlah populasi fungi yang tertinggi juga diperoleh pada serasah permukaan, jadi terlihat adanya hubungan antara kandungan serat kasar dan karbohidrat dengan jumlah populasi fungi pada substrat tersebut. Hal ini disebabkan karena karbohidrat lebih mudah dimanfaatkan sebagai sumber karbon oleh fungi dibandingkan dengan bahan organik lainnya, sehingga pertumbuhan fungi dapat terjadi lebih cepat walaupun jumlah jenis yang ditemukan hanya lima. Kemungkinan lain adalah pada serasah permukaan yang terdapat di permukaan tanah tidak hanya ditumbuhi oleh fungi yang mampu menggunakan gula sederhana saja tetapi juga dihuni oleh fungi tanah yang mampu menghidrolisis senyawa-senyawa yang lebih komplek atau juga fungi dari kelompok secondary sugar fungi (Dix dan Webster, 1995). Pada serasah terdekomposisi dihuni oleh fungi yang hanya mampu menghidrolisis senyawa komplek, sedangkan yang tidak mampu menghidrolisis senyawa tersebut tidak dapat tumbuh.
316
Tabel 1. Hasil analisis proksimat terhadap daun dan serasah A. mangium No. 1 2 3 4
Kadar air
Kondisi daun
Abu
Lemak
Protein
--------------------------- % ------------------------------67,89 2,09 5,17 16,41 58,26 3,33 4,48 9,03 22,37 1,82 3,98 7,91 50,97 14,58 2,26 11,40
Daun segar Daun senesen Serasah permukaan Serasah terdekomposisi
Serat kasar
Karbohidrat
22,95 28,99 36,51 22,86
8,75 24,90 63,92 20,79
Populasi fungi pada serasah terdekomposisi lebih sedikit dibandingkan dengan seresah permukaan walaupun jumlah jenisnya lebih banyak, yaitu tujuh jenis. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh rendahnya sumber karbon yang mudah didegradasi sehingga untuk pertumbuhannya fungi harus memanfaat sumber karbon yang lebih komplek seperti selulosa dan lignin. Keadaan di atas menunjukkan bahwa kualitas bahan organik serasah dapat mempengaruhi suksesi dan keragaman fungi yang tumbuh pada subatrat tersebut (Osono 2005). Pada daun segar dan daun senesen jumlah populasinya tidak jauh berbeda dan jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan serasah permukaan dan serasah terdekomposisi. Hal ini disebabkan pada daun segar dan senesen keadaan daun yang kering akibat proses transpirasi daun, sehingga tidak dapat mendukung pertumbuhan fungi (Fahmy dan Ouf 1999). Pada umumnya fungi yang tumbuh hanya fungi yang bersifat epifit dan endofit, kebanyakan dari kelompok sugar fungi. Fungi yang dapat tumbuh pada permukaan daun segar dan daun senesen hanyalah fungi yang dapat beradaptasi dengan keadaan daun yang kering dan kurang dapat menjadi tempat berlindung, dan hanya dapat memanfaatkan eksudat daun sebagai sumber karbonnya. 2. Komunitas fungi pada daun dan serasah A. mangium Hasil isolasi terhadap fungi yang tumbuh pada daun dan serasah A. Mangium diperoleh tiga jenis pada daun segar, tujuh jenis pada daun senesen, lima jenis pada serasah permukaan, dan tujuh jenis pada serasah terdekomposisi, Jenis fungi yang diperoleh disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Jenis fungi yang diperoleh dari daun dan serasah Acacia mangium No 1 2 3 4
Sumber inokulum Daun segar Daun senesen Serasah permukaan Serasah terdekomposisi
Jumlah jenis fungi 3 7 5 7
Nama jenis
Teridentifikasi Acremonium sp, Spaceloma sp, Geotrichum sp Acremonium sp, Aspergillus sp, Staehybotris sp, Cladosporium sp, Curvularia sp Curvularia sp Cladosporium sp, Trichoderma sp, Trichoderma koningi, Phaecilomyces sp, Botrytis sp, Diamargaris sp
-
Tidak teridentifikasi
Sp1, sp2, sp3 Sp4, sp5, sp6, sp7 Sp8
Fungi Acremonium sp. didapati tumbuh pada daun segar dan daun senesen. Hal ini menunjukkan bahwa fungi ini mampu bertahan dan memanfaatkan substrat yang ada pada daun senesen, walaupun ada perbedaan kandungan bahan organiknya terutama protein, sedangkan lemak dan serat kasarnya tidak jauh berbeda. Pada daun senesen didapati Aspergillus sp. yang hanya ditemui pada daun senesen. Pengamatan yang pernah dilakukan pada daun senesen Zygophyllum album L. diperoleh Aspergillus niger dan A. chevaleiri (Fahmy dan Ouf, 1999). Pada
317
penelitian ini Cladosporium sp. ditemukan pada daun senesen dan serasah terdekomposisi, namun agak mengherankan mengapa fungi ini tidak ditemukan pada serasah permukaan. Kemungkinan fungi ini tergolong sebagai sugar fungi pada daun senesen atau secondary sugar fungi pada serasah terdekomposisi yaitu memanfaatkan gula hasil hidrolisis selulosa oleh mikroba lain, atau mungkin juga mampu menghidrolisis senyawa komplek pada subtrat tersebut. Pada penelitian terdahulu yang diamati pada serasah Quercus robur usia 0 sampai 6 bulan didominasi oleh Aureobasidium pullulans, Phomopsis, Coleophoma, Cladosporium, Epicoccum dan Polyscytalum. Sedangkan pada serasah usia 1 sampai 2 tahun didominasi oleh Mucor, Penicillium dan Trichoderma (Dickinson dan Pugh, 1974). Demikian juga pada Guarea guidonia juga ditemukan Cladosporium cladosporioides (Polishook et al. 1996) Ditemukannya jenis-jenis fungi di atas dapat memberikan gambaran bahwa proses dekomposisi serasah pada lantai hutan A. mangium dilakukan oleh fungi-fungi yang merupakan dekomposer penting. Melalui proses ini unsur hara dari hasil dekomposisi serasah dimobilisasi, dimineralisasi dan dilepaskan ke tanah menjadi sebuah bentuk yang dapat diserap oleh tanaman. Akan tetapi penelitian tentang dekomposisi serasah A. mangium masih sangat sedikit, sehingga penelitian ke depan sebaiknya difokuskan pada aspek ini. SIMPULAN Hasil isolasi fungi dari daun dan serasah A. mangium ditemukan tiga jenis fungi pada daun segar, tujuh jenis pada daun senesen, lima jenis pada serasah permukaan, dan tujuh jenis pada serasah terdekomposisi. Populasi fungi tertingi ditemukan pada serasah permukaan, disusul pada serasah terdekomposisi, daun senesen, dan yang paling sedikit pada daun segar. Dengan demikian jelas bahwa adanya keterkaitan antara kandungan bahan organik yang dikandung oleh substrat dengan jumlah populasi fungi yang tumbuh pada substrat tersebut. DAFTAR PUSTAKA Amrullah IK, Suryahadi. 1992. Kumpulan Bahan Penuntun Praktikum Ilmu Makanan ternak. Bogor: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan DIKTI – PAU Ilmu Hayat IPB Alhubaishi AA and Abdel-Kader MI. 1991. Phylosphere and phylloplane fungi of qat in Sana’a, Yemen Arab Republic. J. Basic Microbial. 31(2): 83-90. Barnett HL dan Hunter BB. 1998. Illustrated Genera of Imperfect Fungi. Fourth Edition. Minnesota: APS Press The American Phytopathological Soceity. Burgess LW et al. 1994. Laboratory Manual for Fusarium Research. 3rd Edition. Sidney: Departement of Crop Science University of Sidney Dickinson, C H and G J F Pugh. 1974. Biology of Plant Litter Decomposition, Vol.1. Academic Press, London and New York. Dix, N J and A J Webster. 1995. Fungal Ecology. Chapman & Hall, London. Fahmy, G M and Ouf S A. 1999. Significance of Microclimate on Phylloplane mycoflora of Green and Senescing Leaves of Zygophyllum album L. Journal of Arid Environments 41(3): 257276. Fisher F, Cook NB. 1998. Fundamental of Diagnostic Mycology. Philadelphia: WB. Sounders Company. Ganjar I, Samson RA, Tweel-Vermeulen K van den, Oetari A, Santoso I. 1999. Pengenalan Kapang Tropik Umum. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Klich MA dan Pitt JI. 1988. A Laboratory Guide to Common Aspergillus Species and Their Telemorphs. Nort Ryde: CSIRO Food Research Laboratory.
318
Mollach D. 1997. Moulds: isolation, cultivation, identification. Toronto: Departement of Botani University of Toronto. Osono, T. 2005. Colonization and succession of fungi during decomposition of Sweda controversa leaf litter. Mycologia (97(3): 589-597. Osono, T. 2002. Phyllosphere fungi on leaf litter of Fagus crenata: occurrence, colonization, and succession. Can. J. Bot. 80(5): 460–469. Osono T, Takeda H. 2002. Comparison of litter decomposing ability among diverse fungi in a cool temperate deciduous forest in Japan. Mycologia 94 (3): 421 – 427. Pitt JI. 1988. A Laboratory Guide to Common Penicillium Species. Nort Ryde: CSIRO Food Research Laboratory. Pitt JI and Hocking AD. 1997. Fungi and Food Spoilage. Second Edition. London: Blackie Academic & Professional. Polishook, J D, G F Bills and D J Lodge. 1996. Microfungi from decaying leaves of two rain forest trees in Puerto Rico. Journal of Industrial Microbiology. 17: 284-294 Samingan, E. Sutariningsih dan J, Subagja, 1999, Biodegradasi Serasah Acacia Mangium Willd oleh Jamur Lignocellulolitik. Teknosains. 12 (2): 119-133. Tang, AMC, Jeewon, R and Hyde, KD. 2005. Succession of microfungal communities on decaying leaves of Castanopsis fiscal. Can. J. Microbial. 51: 967-974. Watanabe T. 2002. Pictorial Atlas of Soil and Seed Fungi, Morphologies of Cultured Fungi and Key to Species. 2nd Edition. Washington DC: CRC Press.
319