316
Unmas Denpasar
IPTEKS BAGI PENGRAJIN MEBEL USAHA KECIL GUNA MENINGKATKAN KETERAMPILAN DAN HASIL PRODUKSI Ottopianus Melloloa , Maureen Langieb, Eliezer M.Rongrec Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Manado, Manado 95252 Email :
[email protected] b Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Manado, Manado 95252 Email :
[email protected] c Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Manado, Manado 95252 Email :
[email protected] a
ABSTRAK Manado sebagai kota yang sedang berkembang merupakan pasar yang potensial untuk produk kerajinan mebel, selain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, fasilitas penginapan seperti hotel, perkantoran dan sarana pendidikan juga membutuhkan produk mebel. Sayangnya produsen mebel lokal belum mampu memenuhi kebutuhan tersebut, produk mebel yang berkualitas tinggi masih di datangkan dari luar daerah. Dari hasil pengamatan di lapangan tim kami menemukan beberapa kendala yang dihadapi pengerajin lokal diantaranya : kurangnya modal usaha, skill atau keterampilan yang rendah, peralatan yang tidak memadai, tidak menguasai menejemen usaha dan keuangan serta strategi pemasaran yang masih konvensional. Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat ini dilaksanakan di Kelurahan Perkamil Kota Manado yang merupakan salah satu sentra pengrajin mebel di kota Manado, dengan kegiatan meliputi penyuluhan dan pelatihan tentang kewirausahaan, teknik produksi, teknik finishing, manajemen usaha, strategi promosi dan pemasaran produk mebel. Setelah mengikuti kegiatan ini para peserta mengalami kemajuan berupa pengetahuan tentang prinsip kewirausahaan, manajemen usaha dan pengelolaan keuangan, promosi/pemasaran produk melalui media sosial dan khususnya teknik perencanaan produksi mebel, teknik finishing bahkan pemberian sentuhan seni pada produk mebel untuk mendapatkan hasil akhir yang lebih baik dengan harga yang bersaing. Kata Kunci : Mebel, Pengerajin, Wirausaha I. PENDAHULUAN 1.1. Potensi Kerajinan Mebel Kota Manado Kota Manado terletak di pesisir utara pulau Sulawesi dan merupakan ibu kota propinsi Sulawesi Utara, kota peraih penghargaan Adipura selama delapan kali berturut – turut ini terus berbenah mengalami dan kemajuan yang kearah yang semakin baik, hal ini didukung oleh beberapa aspek diantaranya potensi ekonomi yang ada di daerah ini, hasil perkebunan khususnya kelapa/kopra, hasil perikanan darat maupun laut bahkan potensi wisata bawah laut seperti Taman Nasional Bunaken dengan keindahan ekowisatanya dan masih banyak lagi potensi lainnya, aspek lain yang sangat mendukung adalah adanya kerukunan dan toleransi warga yang tinggi sehingga menciptakan rasa aman dan nyaman berada di daerah ini, kondisi ideal seperti ini membuat kota Manado telah menjadi menjadi salah satu kota yang menarik baik bagi para wisatawan maupun investor untuk berinvestasi, bahkan dalam tiga tahun terakhir ini kota Manado menjadi salah satu dari tiga kota paling “Ngebom” di Indonesia Timur karena mengalami pertumbuhan pesat di sektor properti, sedangkan dua kota lainnya Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
317
Unmas Denpasar
yaitu kota Balikpapan dan Makassar [2]. kota Manado mengalami inflasi sebesar 1.06 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 119.91 pada bulan Juli 2015 menjadi 124.31 pada bulan Juli 2016[3]. Untuk standar upah minimum propinsi Sulawesi Utara tahun 2016 sebesar Rp.2.400.000 merupakan yang tertinggi di bandingkan dengan daerah yang lain di pulai Sulawasi [4] ini merupakan indikator yang menunjukkan bahwa Sulawesi Utara Khususnya kota Manado kini sedang berkembang dan mengalami kemajuan yang pesat. Sebagai kota yang sedang berkembang tentunya membutuhkan berbagai fasilitas pendukung seperti ketersediaan sarana perumahan, penginapan / hotel yang representatif, perkantoran, pendidikan dan kesehatan yang kesemuanya ini harus dilengkapi dengan barang – barang furniture seperti meja, kursi, lemari, dan sebagainya. Industri kerajinan kayu khususnya mebel memegang peranan utama untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sayangnya banyak kebutuhan akan barang seperti mebel di kota Manado sebahagian besar harus di datangkan dari luar daerah karena produksi lokal belum mampu memenuhinya. Kota Manado memiliki beberapa sentra kerajinan mebel seperti daerah Malalayang Dua, Bahu, Perkamil dan Paniki Dua dengan tidak kurang dari 59 toko mebel yang sebahagian besar terdapat di pusat kota (sekitar Calaca pasar 45 Manado). 1.2. Kondisi Eksisting Mitra Pengabdian Tempat pelaksanaan pengabdian yang kami pilih sebagai mitra masih berada di sentra produksi mebel yaitu daerah Perkamil Manado, jarak sesungguhnya tidak jauh dari Kampus Politeknik Negeri Manado, namun untuk sampai ke tempat ini kita harus memutar ke Ring Road atau Paal 2 sehingga jarak menjadi jauh ±10km. Mitra Pengabdian memproduksi mebel jenis lemari kayu , meja belajar dan kursi serta perabotan rumah tangga lain yang terbuat dari kayu. Bahan baku berupa kayu yang digunakan seperti jenis kayu Nantu, Cempaka maupun Linggua tersedia cukup banyak di Sulawesi Utara bahan ini dipasok dari daerah Kotamobagu, Tombatu dan daerah – daerah sekitar Minahasa Tenggara, bahan baku berupa kayu ini dapat dipesan dan diantarkan langsung ke lokasi mitra.
Gambar 1.1 Pada Gambar 1.1 adalah contoh hasil / produk dari mitra berupa lemari yang belum sempat dipasarkan serta pesanan kursi dan meja sekolah yang belum diambil (bawah). Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
318
Unmas Denpasar
Untuk mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi, biasanya mitra kedua lebih memprioritaskan untuk melayani permintaan pesanan dari pelanggan seperti Meja dan Kursi belajar untuk sekolah, Kusen dan Daun Pintu, Jendela Seperti pada gambar disamping , bahkan mitra juga melayani bila ada yang panggil untuk mengerjakan pembuatan rumah kayu, memasang atap baja ringan, membuat plafon dan sebagainya, tetapi itu hanya bersifat temporer dan tidak berkesinambungan sehingga bila pekerjaan pesanan sangat sepi atau tidak ada barulah mitra tinggal di rumah mengerjakan mebel untuk dijual ke toko karena keuntungan dari pembuatan lemari sangat minim, dalam satu minggu mitra hanya dapat mmbuat 3 buah lemari dua pintu siap pakai dengan harga Rp.1.300.000,-/ lemari sedangkan harga jual di toko sekitar Rp.2.400.000,- bahkan bisa sampai 3 juta-an bila pihak toko penjual telah menambahkan sesuatu aksesorisnya. Mitra biasa memasarkan produknya ke toko - toko yang ada di Calaca pasar 45 Manado. Peralatan yang tidak memadai juga membuat biaya untuk proses produksi menjadi lebih mahal seperti pada pembuatan daun pintu, untuk membuat propilnya mitra harus menggunakan jasa perusahaan dengan harga Rp.60.000,- /daun puntu. Mitra pernah mengikuti pelatihan produksi yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian kota Manado seperti mebuat mahkota untuk lemari agar nampak lebih elegan, teknik pengecatan / dico dan sebagainya namun tidak dapat diimplementasikan karena kekurangan alat/ mesin. Kualitas produk yang dihasilkan mitra masih sangat standar, belum ada tambahan sentuhan seni termasuk metode pinising seperti pengecatan masih dilakukan secara manual sehingga kualitas produk yang dihasilkan mitra belum mampu bersaing dengan produk luar yang sejenis. Berangkat dari persoalan yang dialami mitra diatas maka terdapat tiga bahagian penting yang perlu mendapat prioritas kerja sama yang dijalankan oleh Tim Pengabdian dengan kedua mitra yaitu : Pelatihan berupa pengembangan pengetahuan tentang perencanaan produksi, Teknik Finishing untuk meningkatkan keterampilan dan kualitas produksi mebel. Pengembangan manajemenusaha dan kewirausahaan (enterpreneurship) Pengembangan strategi pemasaran seperti promosi produk yang dihasilkan agar dapat dikenal luas dan dapat memperpendek jalur distribusi barang. II. METODE PELAKSANAAN PPM 2.1. Penyuluhan Para peserta dalam kegiatan ini adalah para pengerajin yang dengan usaha skala mikro dimana manajemen usaha yang mereka lakukan masih sangat konvensional dan hampir dapat dikatakan belum menerapkan prinsip menejemen usaha dengan benar, tidak jarang produk hasil kerajinan yang dikerjakan tidak memberikan keuntungan sama sekali, pendapatan yang diterima hanya merupakan konversi nilai dari upah kerja mereka, berangkat dari kenyataan ini program pengabdian ini berupaya untuk memberikan penyuluhan tentang kewira usahaan yang diharapkan dapat menumbuhkan jiwa dan semangat kewirausahaan dari para peserta, memberikan penyuluhan tentang metode pengelolaan keuangan dan cara membuat proposal usaha yang dapat diajukan ke pihak bank untuk mendapatkan tambahan modal usaha.
Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
319
Unmas Denpasar
Selain penyuluhan tentang kewirausahaan, para peserta juga di beri penyuluhan mengenai strategi pemasaran produk seperti media sosial sehingga produk yang mereka hasilkan dapat dikenal oleh masyarakat luas. Penggunaan media sosial diharapkan dapat memotong jalur distribusi barang sehingga keuntungan dari suatu produk yang dihasilkan dapat diterima oleh pengerajin sedangkan para konsumen juga mudah memesan atau membeli produk yang mereka inginkan dengan harga yang bersaing. 2.2. Pelatihan Kendala utama bagi para pengerajin dalam menghasilkan produk kualitas terbaik yang memiliki daya saing adalah rendahnya tingkat keterampilan dari para pengerajin. Dalam program pengabdian ini dilakukan pelatihan berupa peningkatan keterampilan para peserta seperti perencanaan produksi, teknik finishing dan penambahan sentuhan seni berupa ukiran pada produk yang dihasilkan. Selama program pelatihan para peserta juga langsung mempraktekkkan setiap materi yang diberikan pada objek nyata seperti merencanakan dan memproduksi mebel seperti meja, kursi, tempat tidur, deskwar dan lemari yang merupakan produk utama yang paling sering mereka produksi setiap harinya. III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Peserta Program pengabdian pada masyarakat yang dikemas dalam bentuk penyuluhan dan pelatihan diikuti oleh lima orang peserta yang terdiri dari dua orang yang berasal dari Mitra Pertama dan tiga orang lainnya berasal dari Mitra Kedua. Gambar 3.1 adalah para peserta yang sedang mengikuti penyuluhan.
Gambar 3.1 3.2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Pemilihan waktu pelaksanaan selalu disesuaikan dengan waktu kosong dari para peserta karena semua peserta adalah pengerajin yang menggantungkan hidupnya dari hasl kerajinan yang mereka kerjakan setiap hari, sedangkan tempat pelaksanaan kegiatan dilaksanakan di Kelurahan Perkamil, Jl.Manguni 9 Kecamatan Tikala Kota Manado. Disekitar tempat ini terdapat beberapa pengerajin mebel yang umumnya masih skala kecil dan dikelola oleh rumah tangga.
Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
320
Unmas Denpasar
3.3. Materi Penyuluhan dan Pelatihan Penyuluhan lebih difokuskan pada pembentukan jiwa dan semangat kewirausahaan dimana para peserta penyuluhan ini merupakan pengrajin sekaligus pemilik usaha kecil yang dikelola secara konvensional disamping itu tingkat pendidikan rata – rata hanya tamat sekolah menengah pertama sehingga praktis model wira usaha yang selama ini dilakukan hanya merupakan hasil dari pengalaman yang mereka dapati selama melakukan pekerjaan sebagai pengrajin. Penyuluh adalah staf pengajar Politeknik Negeri Manado yang mengajarkan mata kuliah Kewirausahaan (E-Ship), dalam penyuluhan ini juga diajarkan cara menyusun proposal untuk mendapatkan bantuan modal usaha dari pihak Bank, bagaimana mengelola keuangan dan manajemen usaha dalam skala kecil seperti tampak pada Gambar 3.3.a
Gambar 3.3.a Straegi promosi dan pemasaran adalah materi penyuluhan yang diberikan kepada peserta, dimana para peserta dapat mempromosikan produk atau menerima pesanan dari konsumen melalui media sosial seperti facebook, bahkan dalam program pengabdian pada masyarakat ini kedua mitra dibuatkan situs web dimana mereka dapat mengupload gambar/foto produk mereka bahkan menerima pesanan. Situs web ini dipandang cukup efektif dengan asumsi bahwa hampir semua masyarakat sekarang ini sudah menggunakan internet dan mudah diakses darimana saja. Skill atau kerampilan para peserta juga masih belum memadai, keterampilan yang dimiliki hanya merupakan hasil dari pengalaman mengerjakan mebel selama bertahun – tahun namun teknik yang lebih baik dan terkini masih belum dikuasai akibatnya kualitas produk yang dihasilkan juga belum memuaskan, untuk menanggulangi hal ini maka dalam program pengabdian ini diberikan pelatihan berupa teknik produksi mebel dimulai dari perencanaan berupa pembuatan ganbar kerja dari barang yang akan dibuat, teknik menghitung biaya produksi barang, rencana keuntungan yang ingin didapatkan, teknik penggunaan peralatan listrik penunjang, bahkan penambahan aksesoris agar barang yang dihasilkan memiliki nilai seni dalam hal ini pemberian ukiran sederhana dengan motif – motif lokal. Sedangkan pada proses finishing, para peserta diajarkan teknik pengampelasan, cara pencampuran warna dan pengecatan menggunakan metode penyemprotan dengan kompresor. Seperti tampak pada Gambar 3.3.b,c dan d
Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
321
Unmas Denpasar
Gambar 3.3.b
Gambar 3.3.c
Gambar 3.3.d IV. SIMPULAN Para peserta memiliki pengetahuan tentang manajemen kegiatan usaha dan jiwa kewirausahaan Para peserta memiliki peningkatan pengetahuan tentang teknik produksi mebel dengan lebih baik mulai dari perencanaan produksi, penggunaan alat penunjang produksi, teknik finishing bahkan dapat memberikan tambahan nilai seni pada produk yang dihasilkan berupa ukiran dengan motif – motif lokal
Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
322
Unmas Denpasar
Para peserta dapat lebih mudah mempromosikan dan memasarkan produk yang dihasikan melalui situs web dan media sosial lainnya sehingga produk yang dihasilkan dapat dikenal luas. V. UCAPAN TERIMA KASIH 1. Puji syukur kepada Tuhan Yesus yang telah memberkati seluruh Tim sehingga program pengabdian ini dapat berlangsung dengan baik 2. Terima kasih ditujukan kepada Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknk Negeri Manado yang selalu membimbing dan membantu Tim dalam melaksanakan program pengabdian. 3. Terima kasih ditujukan kepada kedua Mitra dan seluruh anggota Tim Pengabdian atas kerjasama yang baik demi mensukseskan kegiatan ini. 4. Terima kasih ditujukan kepada Panitia SEMNAS Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, UNMAS yang telah menerima dan menerbitkan makalah ini. 5. Terima kasih ditujukan kepada semua pihak yang telah membantu kami yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu VI. DAFTAR PUSTAKA [1].Panduan Pelaksanaan Penelitian dan PPM Edisi X, 2016 [2]. www.properti.kompas.com (diakses tanggal 20 April 2016) [3]. www.sulut.bps.go.id (diakses tanggal 20 April) [4]. www.manadoline.com (diakses tanggal 21 April 2016)
Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016