Investasi Wakaf Uang Untuk Pembangunan Rumah Susun Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah Lita Paromita Siregar, Dr. Yeni Salma Barlinti. S.H., M.H Program Kekhususan Tentang Kegiatan Ekonomi, Fakultas Hukum Universitas Indonesia
[email protected] Abstrak Setiap tahun, kebutuhan perumahan bertambah namun pemenuhan kebutuhan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah belum maksimal, masalah ini kian diperparah dengan semakin terbatasnya lahan untuk membangun rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Melihat kenyataan ini, akhirnya, konsep pemukiman horizontal pun menjadi pilihan. Di sisi lain dalam Islam dikenal sebuah lembaga ekonomi bernama Wakaf. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai peranan wakaf uang bagi pembangunan rumah susun bagi masyarakat berpenghasilan rendah dengan menggunakan teori penelitian normatif deskriptif yang menggambarkan investasi wakaf uang untuk pembangunan rumah susun. Aspek penting dalam pengelolaan wakaf uang tidak hanya pembentukan kekayaan (asset) wakaf uang itu sendiri, tapi juga bagaimana agar wakaf uang jumlahnya dapat bertambah hingga dapat mengembalikan pokok wakafnya dan hasilnya dapat membantu sesama. Maka, fungsi paling penting dan tak dapat terpisahkan dari wakaf uang kegiatan investasi. Skripsi ini memberikan alternatif investasi yang dapat dilakukan atas wakaf uang dengan melakukan studi komparasi dengan Social Investment Limited Bank (SIBL) Bangladesh dan WAREES Investment Ltd Singapura, selain itu skripsi ini juga memberikan model pengelolaan dari mulai tahap investasi hingga tahap penghunian dan pelepasan rumah susun yang dibangun dengan dana wakaf uang. Waqf Fund as Investment of Affordable Apartment for Low Income People Abract Every year, the demand of housing has been increasing yet the supply has not yet met the need of people with low income optimally. Such situation is worsened by the limited amount of available land to build housing for low income people. Looking at this fact, finally, horizontal housing or apartment has become an option. In the other side, Islam recognizes the economic institution called Waqf. This research analyzes the role of waqf fund in providing affordable apartment for the low income people. This research uses descriptive-normative research theory which depicts the investment of waqf fund using the model of horizontal housing or apartment. The most important aspect in the management of waqf fund is not only on the sustainability of the principal assets itself, but also the management of waqf fund to generate advantages continuously in order to recover the principal of the endowment fund or waqf fund and also to give social benefits as waqf fund is a charitable donation for public purpose. Therefore, the most important and inseparable function of waqf fund is the investment. This minithesis would like to give alternative way to invest waqf fund by conducting comparative study with Social Investment Limited Bank (WIBL) Bangladesh and
investasi wakaf..., Lita Paromita Siregar, FH UI, 2013.
WAREES Investment Ltd Singapore, also this minithesis would like to propose a model of the management of waqf fund, from the initial investment process until the final stage of transferring the apartment to the tenant which is built by waqf fund. Keyword: waqf, money waqf, investment, Indonesian Waqf Board, Apartment
Pendahuluan Wakaf sebagai suatu lembaga keagamaan disamping berfungsi sebagai ibadah kepada Allah juga memiliki fungsi sosial. Dalam fungsi sosialnya, wakaf merupakan aset yang sangat bernilai bagi pembangunan. Wakaf selain sebagai usaha pembentukan watak dan kepribadian seorang muslim untuk melepas sebagian hartanya untuk kepentingan orang lain juga merupakan investasi pembangunan yang bernilai tinggi tanpa memperhitungkan jangka waktu dan keuntungan materi bagi orang yang mewakafkan. Peranannya dalam pemerataan kesejahteraan di kalangan umat dan penanggulangan kemiskinan termasuk di antara sekian sasaran wakaf dalam ajaran Islam. 1 Paradigma bahwa wakaf hanya dapat dilakukan atas benda tidak bergerak kini berkembang menjadi wakaf benda bergerak berupa uang. Wakaf uang merupakan jenis khusus dan ia berbeda dari dari wakaf berupa aset benda tidak bergerak. Dalam wakaf uang yang diwakafkan jumlahnya harus tetap.2 Wakaf uang merupakan jenis dana kedermawanan spesial yang dapat menjadi salah satu alternatif instrumen untuk pengentasan kemiskinan di seluruh dunia, khususnya di negaranegara Islam.3 Dalam konsep wakaf uang, nazhir mengumpulkan dana dari wakif dan menginvestasikan dana tersebut ke sektor riil dan di berbagai kesempatan investasi berbasis syariah. 4 Selanjutnya nazhir akan mengalokasian semua keuntungan yang didapat dari investasi tersebut ke berbagai program pengentasan kemiskinan seperti pendidikan dan kesehatan 1
Ibid., hlm.17.
2
Murat Cizaksa, “Awqaf in History and Its Implications For Modern Islamic Economics,” Islamic Economic Studies. Vol. 6. (1999). 1 November 1999
, hlm. 53. 3
Madjid Khademolhoseini, “Cash Waf A New Financial Instrument For Financing Issues: An Analysis of Structure and Islamic Justification of Its Commercialization”. Imam Sadiq University, , hlm.3. 4
Ibid.
investasi wakaf..., Lita Paromita Siregar, FH UI, 2013.
cuma-cuma, sembako murah dan lain-lain. Nazhir juga memiliki tugas untuk menjaga nilai pokok dari wakaf uang itu tetap utuh.5 Salah satu jenis investasi yang dapat dilakukan atas dana wakaf uang adalah investasi dana wakaf uang untuk pembangunan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) karena kebutuhan akan tempat tinggal di Indonesia setiap tahunnya terus bertambah hingga mencapai 2.6 juta per tahun. Dari
jumlah
tersebut
diketahui
bahwa
pemenuhan
kebutuhan
rumah
dari
sudut demand dan supply (pasokan) hanya terbatas pembiayaannya untuk bentuk-bentuk pasar formal bagi golongan menengah ke atas yang jumlahnya hanya mencapai maksimal 20 %. 6 Melihat angka kebutuhan rumah yang sangat besar maka diperlukan penyediaan dana yang sangat besar dan membutuhkan jangka waktu panjang untuk membangun kebutuhan rumah tersebut, sedangkan pada umumnya bank mendapatkan dana dari masyarakat berupa dana jangka pendek dan relatif mahal, sehingga terjadi mismatch pendanaan.7 Melihat kebutuhan tersebut, maka menginvestasikan dana wakaf uang menyediakan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah menjadi sangat relevan. Namun menurut penulis, konsep perumahan yang paling tepat untuk pembangunan rumah dengan menggunakan dana wakaf uang ini adalah konsep rumah susun. Oleh karena itu rumah susun merupakan alternatif solusi bagi pembangunan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Tinjauan Teoritis Wakaf Uang Dalam Syariah dan Fiqih Dalam peristilahan syara’ secara umum, wakaf adalah sejenis pemberian yang pelaksanaanya dilakukan dengan jalan menahan (pemilihan) asal (tahbisul ashli) lalu menjadikan manfaatnya berlaku umum. Tahbisul ashli diwakafkan
ialah menahan benda yang
itu agar tidak diwariskan, dijual, dihibahkan, digadaikan, disewakan dan
5
Ibid.
6
M. Latief, “Baru 25 Persen Kebutuhan Perumahan Terpenuhi” http://properti.kompas.com/index.php/read/2012/09/25/13582769/Baru.25.Persen.Kebutuhan.Perumahan.Terpen uhi (31Mei 2013). 7
Ibid.
investasi wakaf..., Lita Paromita Siregar, FH UI, 2013.
sejenisnya. Sedangkan cara pemanfaatannya adalah menggunakannya sesuai dengan kehendak pemberi wakaf (wakif) tanpa imbalan8 Perintah waqaf tidak disebutkan secara tegas dalam Al-Qur’an maupun hadits Oleh karena itu dalam penggalian hukum mengenai wakaf, para ulama melakukan elaborasi terhadap pesan-pesan implisit dalam Al-Qur’an dan hadits-hadits Rasulullah Saw Dasar hukum waqaf dalam Al-Qur’an Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa pun yang kamu infakkan, tentang hal itu sungguh Allah Maha Mengetahui” (QS. Ali Imran (3): 92) 9 “Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu. Janganlah kamu memilih yang buruk untuk kamu keluarkan padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata (enggan) terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Mahakaya dan Maha Terpuji (QS. Al-Baqarah: 267)10 “Wahai orang-orang yang beriman! Rukuklah, sujudlah, dan sembahlah Tuhammu; dan berbuatlah kebaikan; agar kamu beruntung (QS.Al-Hajj (22): 77) 11 Dasar hukum waqaf dalam hadits “Apabila manusia wafat, terputuslah amal perbuatannya, kecuali dari tiga hal, yaitu sedekah jariyah, atau ilmu pengetahuan yang dimanfaatkan, atau anak yang shaleh (HR.Muslim) Para ahli sependapat bahwa yang dimaksud dengan (pahala) shadaqah jariyah dalam hadits itu adalah (pahala) wakaf yang diberikannya di kala seseorang masih hidup.12 Selain hadits tersebut terdapat pula hadits yang dijadikan landasan khusus dalam melakukan ibadah wakaf. Adapun riwayat hadits yang paling terkenal memuat tentang wakaf adalah hadits yang menceritakan wakaf Umar bin Khattab. “Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a., bahwa Umar bin Khattab mendapat sebidang tanah di Khaibar. Lalu ia menghadap Rasulullah Saw untuk memohon petunjuknya, apa yang sepatutnya dilakukan buat tanah tersebut. Umar berkata kepada Rasulullah Saw: ‘Ya Rasulullah! Saya memperoleh sebidang tanah di 8
Direktorat Pemberdayaan Wakaf, (A), Paradigma Baru Wakaf di Indonesia (Jakarta: Direktorat Pemberdayaan Wakaf, 2008), hlm.1. 9
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: CV Diponegoro,
2000)
10
Ibid. Ibid. 12 Daud Ali, Op. Cit., hlm.81. 11
investasi wakaf..., Lita Paromita Siregar, FH UI, 2013.
Khaibar dan saya belum pernah mendapat arta lebih baik dari tanah di Khaibar itu. Karena itu saya mohon petunjukmu tentang apa yang sepatutnya saya lakukan pada tanah itu. Rasulullah bersabda: ‘Jika engkau mau, tahanlah zat (asal) bendanya dan sedekahkanlah hasilnya’. Umar menyedekahkan dan mewasiatkan bahwa tanah tersebut tidak boleh dijual, tidak boleh dihibahkan dan tidak boleh diwarisi. Umar menyalurkan hasil tanah itu bagi orang-orang fakir, keluarganya, membebaskan budak, orang-orang yang berjuang di jalan Allah, orang-orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan dan tamu. Dan tidak berdosa bagi orang yang mengurusi harta tersebut makan dari asil wakaf tersebut dalam batas-batas kewajaran atau memberi makan orang lain dari hasil wakaf tersebut” (HR.Bukhari dan Muslim) Asal usul wakaf uang pertama kali dapat ditelusuri pada pada awal abad ke8 Hijriah, ketika Imam Zufar ditanya mengenai bagaimana wakaf uang dapat berfungsi. Fakta mengenai adanya pertanyaan tersebut bisa jadi merupakan indikasi eksistensi dari wakaf uang saat itu.13 Dalam dunia Islam sendiri, terjadi kekosongan sejarah mengenai wakaf uang antara abad ke8 hingga abad ke-15 Dampaknya dari hal tersebut
adalah tidak diketahui bagaimana
kemudian kehadiran kembali wakaf uang pada kerajaan Ottoman Turki.14 Namun, dalam catatan sejarah Islam sendiri ternyata wakaf uang telah lama dipraktikkan,yakni sejak awal abad kedua hijriyah. Diriwayatkan oleh Imam Bukhari bahwa Imam Az-Zuhri (wafat 124 H) salah seorang ulama terkemuka dan peletak dasar tadwin alhadits memfatwakan, dianjurkannya wakaf dinar dan dirham untuk pembangunan sarana dakwah, sosial, dan pendidikan umat Islam. Adapun caranya adalah dengan menjadikan uang tersebut sebagai modal usaha kemudian menyalurkan keuntungannya sebagai wakaf.15 Terkait dengan perdebatan fiqih wakaf uang para ahli fikih terdahulu telah mengenal wakaf uang. Sebagian di antara mereka ada yang memperbolehkan, dan sebagian ada yang melarangnya. Inti permasalahannya adalah kemungkinan penggunaanya merusak barangnya atau tidak. Sebagian ahli fiqih memperbolehkan wakaf uang apabila dipergunakan untuk hiasan berdasarkan dalil qiyas bahwa penyewaan uang untuk tujuan ini diperbolehkan, sekalipun hal ini masih diperdebatkan. Sebagian yang lain juga memperbolehkan untuk
13
Cizaksa. Loc. Cit.
14
Ibid., hlm. 54.
15
Kata Pengantar Muhammad Syafi’ie Antonio dalam Muhammad Abid Abdullah Al-Kabisi. Hukum Wakaf Kajian Kontemporer Pertama dan Terlengkap tentang Fungsi dan Pengelolaan Wakaf serta Penyelesaian atas Sengketa Wakaf. [Ahkam Al-Waqf fi Al-Syari’ah Al-Islamiyah], diterjemahkan oleh Ahrul Sani Faturrahman, (Depok: Ilman Press, 2004), hlm. xiv
investasi wakaf..., Lita Paromita Siregar, FH UI, 2013.
diinvestasikan alam usaha bagi untung (mudharabah) , kemudian keuntungannya disalurkan sesuai dengan tujuan wakaf. 16 Ibn Abidin mengemukakan bahwa wakaf uang yang dikatakan merupakan kebiasaan yang berlaku di masyarakat adalah kebiasaan yang berlaku di wilayah Romawi, sedangkan di negeri lain, wakaf uang bukan merupakan kebiasaan. Karena itu, Ibn Abidin berpandangan bahwa wakaf uang tidak boleh atau tidak sah (Djunaidi, 2007: 5). Madhab Syafi’i berpandangan bahwa wakaf uang tidak dibolehkan seperti yang disampaikan Muhyiddin anNawawi (t.th./XV: 325) dalam kitab al-Majmu’nya. Menurutnya, madhab Syafi’i tidak membolehkan wakaf uang karena dinar dan dirham akan lenyap ketika dibayarkan sehingga tidak ada lagi wujudnya. 17 Perbedaan pendapat di atas, bahwa alasan boleh dan tidak bolehnya wakaf uang berkisar pada wujud uang. Apakah wujud uang itu setelah digunakan atau dibayarkan masih ada seperti semula, terpelihara, dan dapat menghasilkan keuntungan lagi pada waktu yang lama? Meskipun ada ulama Syafi’ie yang tidak memperbolehkan wakaf uang namun ada sebagian yang memperbolehkan sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Tsar. . "Abu Tsyar meriwayatkan dari Imam al-Syafi'i tentang kebolehan wakaf dinardan dirham (uang)" (alMawardi, al-Hawi al-Kabir, tahqiq Dr. Mahmud Mathraji, [Beirut: Dar al-Fikr,1994[, juz IX,m h. 379]18. Menurut madzhab Syafi’ie uang bisa dipinjamkan dan dimanfaatkan sebagai hiasan. Sedangkan di antara yang mengatakan tidak boleh dan itu adalah pendapat yang paling kuat, mengeluarkan dalil bahwa tidak kekalnya uang menjadikan tidak kekalnya manfaat atas uang tersebut19 Kebolehan mewakafkan benda berupa uang yang disampaikan oleh Abu Tsyar ini juga menjadi dasar dari Fatwa MUI Nomor 11 Tahun 2002 tentang Wakaf Uang.
16
Qahaf, Op. Cit., hlm. 198
17
Wakaf Uang Dalam Perspektif Fiqih. http://www.elzawa-uinmaliki.org/wakaf-uang-dalam-perspektiffikih/, diunduh pada 06 Juni 2013 18
Majelis Ulama Indonesia. Fatwa Majelis Ulama Indonesia tanggal 11 Mei 2002.
19
Al-Kabisi. Hukum Wakaf Kajian Kontemporer Pertama dan Terlengkap tentang Fungsi dan Pengelolaan Wakaf serta Penyelesaian atas Sengketa Wakaf.), hlm. 145
investasi wakaf..., Lita Paromita Siregar, FH UI, 2013.
Sedangkan menurut Syaikh Az-Zarqa20 wakaf dinar dan dirham diperbolehkan. Namun wakaf ini bisa hilang karena dicuri dan menyebabkan tidak mampunya orang yang meminjam untuk mengembalikannya apabila kegunaan wakafnya untuk dipinjamkan, serta rugi atau dikhianati apabila wakafnya berupa uang produktif yang keuntungannya diberikan kepada orang kepada orang-orang yang berhak atas manfaat wakaf tersebut. 21Syaikh Az-Zarqa juga mengomentari pengertian keabadian dalam wakaf, yaitu: “Syarat keabadian dalam wakaf sebenarnya kembali kepada syarat barang yang diwakafkan, karena abadi atau tidaknya wakaf tergantung pada keadaan barangnya, dan wakaf tidak akan abadi kecuali orang-orang yang berhak atas wakaf tersebut juga abadi.” Oleh karena itu sesuatu yang tidak dapat dijamin kebadiannya maka makna keabadiannya diukur berdasarkan daya tahan barangnya22 Metode Penelitian Penelitian berbentuk yuridis normatif, yaitu penelitian atas hukum yang dikonsepsikan ata dasar doktrin yang dianut dan dikembangkan dalam kajian-kajian hukum. Oleh karena itu metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Adapun tipe penelitian yang dipakai adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai potensi wakaf yang yang amat besar apabila mampu dikelola dengan maksimal. Jenis data yang dipakai dalaah data primer dan data sekunder. Hasil Penelitian Hasil penelitian dari skripsi ini studi komparasi mengenai investasi dana wakaf uang dari Singapura dan Bangladesh. Dengan meniru pelaksanaan investasi wakaf uang di Singapura dan Bangladesh, didapatkan sebuah proposal pengadaan rumah susun bagi masyarakat berpenghasilan rendah dari dana wakaf uang. 20
Musthafa Az Zarqa (1904-1998) adalah seorang pakar fikih kontemporer yang tidak asing di Timur Tengah bahkan dunia Islam. Banyak karyaranya dalam bidang fikih yang sudah dipublikasikan dan dijadikan referensi di berbagai Perguruan Tinggi Islam di dunia, seperti Al Madkhal Al Fikhi Al’Am sebanyak dua jilid, Ahkam Al Auqaf, Nizam At Ta’min, Nadzariyah Al Iltizam, dsb. Kepakarannya dalam bidang fikih membuatnya diangkat sebagai pakar penulisan Enksiklopedi Fiqih di Kuwait selama lima tahun, anggota Lembaga Fikih Islam RAA dan OKI serta sebagai dosen tamu di Universitas Yordania (1971-1989) dan memperoleh penghargaan King Faishal Award pada tahun 1404 atas karyanya Madhkhal Ila Nazariah Al Iltizam Fi Al Fiqh Al Islami. (biografi Mustafa Az Zarqa ditulis oleh Samito, MSI, Guru Madrasah Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta pada situs www.pondokpesantren.net, diunduh pada 24 Maret 2012, pkl. 00.44) 21
Qahaf, Op. Cit., hlm.157
22
Ibid
investasi wakaf..., Lita Paromita Siregar, FH UI, 2013.
Pembahasan Wakaf uang pertama kali hadir dalam pengaturannya di Indonesia adalah dalam Pasal 215 butir 1 Kompilasi Hukum Islam (KHI) yang menyebutkan salah satu benda wakaf adalah benda tidak bergerak uang. Akan tetapi KHI belum mengatur mekanisme wakaf benda tidak bergerak baik dari sisi pengelolaan, cara mewakafkan uang dan teknis pendaftaran wakaf uang. Sehingga wakaf uang baru sampai pada tataran wacana dan sulit menerapkannya dan masih terdapat keraguan untuk menerapkannya. Dalam pembentukan fatwanya, MUI mempertimbangkan pendapat dari Imam Zuhri dan pendapat dari Imam Hanafi yang memperkenankan wakaf dinar dan dirham. Hadirnya kebolehan ini menunjukkan bahwa telah ada penerimaan khazanah fiqih di Indonesia telah kian luas. MUI memperbolehkan wakaf benda beruapa uang dengan pertimbangan bahwa uang memiliki memiliki fleksibilitas (keluwesan) dan kemaslahatan besar yang tidak dimiliki oleh benda lain yang dapat digunakan untuk kesejahteraaan umum yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat dengan mengelola dan mengembangkan wakaf uang untuk pemberdayaan ekonomi umat. Berikutnya pada Pada tanggal 27 Oktober 2004, Pemerintah mensahkan Undang-Undang Nomor 41 tahun 2004 tentang wakaf. Undang-undang ini merupakan undang-undang pertama yang mengatur mengenai wakaf secara umum dan yang lebih penting adalah memberikan legalitas mengenai kedudukan wakaf serta tampil sebagai payung hukum wakaf yang sah dan mengikat secara nasional. Berikutnya untuk mengatur lebih spesifik mengenai pengelolaan dana wakaf uang, Menteri Agama mengeluarkan Peraturan Menteri Agama No 4 Tahun 2009 hingga kemudian hadir Badan Wakaf Indonesia yang secara reguler terus mengeluarkan Peraturan Badan Wakaf Indonesia yang mengatur mengenai pengelolaan dana wakaf uang dan peruntukannya. Investasi Wakaf Uang Howard Griffiths dalam bukunya yang berjudul Financial Investment mendefinisikan investasi sebagai, “...the deployment of resources in order to make a financial gain.”23 Secara umum terdapat dua tipe investasi, pertama physical investment dimana sumber daya dikonversikan ke dalam bentuk aset fisik dengan tujuan untuk memproduksi suatu komoditas atau jasa. Kedua adalah financial investment dimana sumber daya dikonversi menjadi aset finansial (aset finansial, hak untuk bertransaksi, dll).24 23 24
Howard Griffiths, Financial Investment, (London: McGRAW-Hill Book Company,1990), hlm. 1. Griffiths, Financial Investment, hlm. 1.
investasi wakaf..., Lita Paromita Siregar, FH UI, 2013.
.A Mannan dalam karyanya yang berjudul Cash-waqf Certificate Global Opportunities for Developing the Social Capital Market in 21st-Century Voluntary-sector Banking yang dipresentasikan pada Proceeding Third Harvard University Forum on Islamic Finance menyatakan bahwa
wakaf uang menyediakan kesempatan yang unik dalam penciptaan
investasi di berbagai bidang, seperti bidang agama, pendidikan dan pelayanan sosialn dengan menggunakan istrumen Sertifikat Wakaf Tunai.25 Segala bentuk aktivitas investasi tersebut dapat menciptakan lapangan kerja baru sehingga akan menciptakan peningkatan kualitas kehidupan sosial.26 Fenomena investasi wakaf uang ini juga ternyata ditangkap dengan sangat baik oleh Badan Wakaf Indonesia, sehingga pada tahun 2009 BWI mengeluarkan Peraturan Badan Wakaf Indonesia Nomor 4 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan Harta Benda Wakaf Pengelolaan dan pengembangan wakaf uang hanya dapat dilakukan melalui investasi pada produk-produk LKS dan/atau instrumen keuangan syariah. Adapun terkait dengan penyaluran hasil investasi wakaf uang dijelaskan dalam Peraturan BWI Nomor 1 Tahun 2009 bahwa investasi wakaf uang ditujukan untuk proyek-proyek produktif bagi kemashlahatan umat melalui investasi secara langsung maupun tidak langsung. Dari berbagai tujuan penyaluran wakaf uang yang disebutkan oleh peraturan Badan Wakaf Indonesia tersebut memang tidak tertulis secara implisit bahwa penyaluran hasil investasi wakaf uang dapat dipergunakan untuk pembangunan rumah susun bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Akan tetapi apabila melihat realitas kebutuhan perumahan di Indonesia saat ini yang mencapai hingga 2.6 juta per tahun maka seharusnya wakaf uang dapat digunakan untuk pembuatan rumah susun bagi MBR. Selain mendapat jaminan UU, karateristik agama Islam memberikan perlindungan terhadap agama, diri, akal dan memberikan perlindungan terhadap keturunan. Rumah, sebagai tempat tinggal manusia melaksanakan berbagai aktivitas tentu amat relevan sebagai sarana fisik untuk memberikan perlindungan terhadap tujuan penjagaan atas tujuan agama Islam. 25
M.A Mannan. Cash-waqf Certificate Global Opportunities for Developing the Social Capital Market in 21st-Century Voluntary-sector Banking, dipresentasikan pada Proceedings of the Third Harvard University Forum on Islamic Finance: Local Challenges, Global Opportunities Cambridge, Massachusetts. Center for Middle Eastern Studies, Harvard University. 1999, hlm. 6. 26
M.A Mannan. Loc. Cit.
investasi wakaf..., Lita Paromita Siregar, FH UI, 2013.
Rumah Susun Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah Rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi-bagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah horizontal dan vertikal, serta merupakan satuan-satuan yang dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutamaa untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama.27 Dilihat dari sistem pemilikannnya, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 memperkenalkan suatu lembaga pemilikan suatu hak kebendaan, yaitu Hak Milik atas Satuan Rumah Susun (HMSRS) yang terdiri dari hak perorangan atas unit satuan rumah susun dan hak bersama atas tanah, benda dan bagian bersama yang kesemuanya merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan satuan-satuan yang bersangkutan. Konsep HMSRS ini memberikan alternatif penyaluran manfaat dari rumah susun yang dibangun dengan dana wakaf uang bagi MBR. Proposal Model Investasi Wakaf Uang Untuk Pembangunan Rumah Susun Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah Investasi wakaf uang dapat dilakukan secara langsung maupun secara tidak langsung. Investasi wakaf uang secara langsung dilakukan pada proyek-proyek yang dikelola oleh nazhir sedangkan investasi wakaf uang secara tidak langsung dilakukan melalui lembaga yang memenuhi kriteria kelayakan dan kelembagaan dan menguntungkan.28 Berikut ini beberapa skema yang dimungkinkan dalam rangka pembangunan rumah susun bagi MBR. 1) Dana Wakaf Uang Diinvestasikan Untuk Pembangunan Rumah Susun 2) Dana Wakaf Langsung Dipergunakan Untuk Pembangunan Rumah Susun 4.2 Investasi Wakaf Uang Untuk Pembangunan Rumah Susun Sesungguhnya persoalan pokok dari wakaf uang adalah tidak hanya pembentukan kekayaan (asset) wakaf uang itu sendiri, tetapi juga bagaimana mengelola wakaf ini agar kesatuan nilai sejak awal utuh tetapi juga bagaimana agar wakaf uang ini dapat dana yang lebih besar lagi hingga dapat mengembalikan pokok wakafnya. Maka, fungsi paling penting dan tak dapat terpisahkan dari wakaf uang kegiatan investasi. Sejauh ini terdapat beberapa pola investasi wakaf yang dapat dipilih kemudian digunakan, diantaranya : 27
Indonesia. Undang-Undang Rumah Susun. No.20 tahun 2011, TLN No.5252, Psl. 1 angka 1.
28
Badan Wakaf Indonesia. Peraturan Badan Wakaf Indonesia tentang Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan Harta Benda Wakaf Bergerak Berupa Uang. Peraturan Nomor 1 Tahun 2009, Ps. 10
investasi wakaf..., Lita Paromita Siregar, FH UI, 2013.
1.
Investasi Wakaf Uang Melalui Jalur Perbankan Syariah
2.
Investasi Wakaf Uang Melalui Sektor Riil
3.
Investasi Wakaf Uang Melalui Reksadana Syariah Berikut ini akan diuraikan investasi wakaf uang melalaui dengan memakai pola di atas
berdasarkan studi komparasi dengan studi komparasi Social Investment Limited di Bangladesh, investasi melalui sektor riil sebagaimana dilakukan oleh Singapura, serta tinjauan mengenai investasi mengenai wakaf uang melalui reksadana syariah Investasi Wakaf Uang Melalui Jalur Perbankan Bicara mengenai bank dan wakaf tentunya tak bisa dilepaskan dari kajian atas Social Investment Limited Bank (SIBL) yang didirikan oleh M.A Mannan di Bangladesh. SIBL merupakan pelopor bank sosial dengan produk keuangan yang inovatif dan telah berhasil memobilisasi dana wakaf. Dengan membuka rekening wakaf uang, SIBL telah mendorong orang untuk memanfaatkan dana wakaf hingga berkesempatan untuk mewujudkan kesejahteraan bagi umat. Wakif yang telah memiliki rekening wakaf uang di SIBL dapat mendepositkan uangnya pada akunnya tersebut. Dana wakaf uang tersebut kemudian disimpan dalam deposit wakaf SIBL untuk berikutnya diinvestasikan oleh sesuai dengan keputusan SIBL sesuai dengan syariah. Dengan adanya investasi ini maka SIBL akan dapat menghasilkan keuntungan sehingga jumlah dana wakaf tetap utuh dan keuntungan dapat dipakai untuk tujuan wakaf yang ditentukan oleh wakif ketika mewakafkan uangnya. Apabila model deposit ini yang diterapkan di Indonesia guna membangun suatu skema wakaf uang guna penyediaan rumah tinggal bagi masyarakat berpenghasilan ditemukan sebuah kendala, yaitu lembaga seperti Social Investment Limited Bank (SIBL) belum ada di Indonesia. SIBL memiliki konsep yang berbeda dengan bank pada umumnya, bahkan dengan Bank Syariah sekalipun. Investasi Dana Wakaf ke Melalui Sektor Riil Peraturan
BWI No. 1 Tahun 2009 mengatur bahwa pengelolaan wakaf uang secara
langsung dilakukan melalui proyek-proyek yang dikelola oleh Nazhir. Berkaitan dengan model investasi langsung, menurut hemat penulis akan sangat baik bila belajar dari kesuksesan negara Singapura. Meskipun bukan negara mayoritas muslim namun Singapura mampu mengoptimalkan potensi wakaf di negaranya, total aset wakaf dari negara Singapura hingga saat ini mencapai $250.
investasi wakaf..., Lita Paromita Siregar, FH UI, 2013.
Pengurusan wakaf di Singapura dilakukan di bawah Majelis Ulama Islam Singapore (MUIS). Diterbitkannya peraturan The Administration of Muslim Law Act (AMLA) pada tahun 1968 memperkuat MUIS untuk mengurus segala hal yang berkaitan dengan wakaf. Pasal 58 AMLA secara khusus menyebutkan bahwa semua urusan wakaf berada di pengurusan MUIS.29 Melalui MUIS, menginvestasikan wakafnya dalam di bidang properti. Kemudian dalam rangka membuat pengurusan yang lebih efektif dan efisien dan untuk mengurangi resiko investasi, MUIS membuat sebuah perusahaan properti bernama WAREES Investment Pte Ltd.
30
Pembuatan WAREES dibutuhkan untuk mengelola portofolio dan kompleksitas dari
real estate dan manajemen wakaf. Sejauh ini MUIS dan WAREES juga telah sukses membangun hotel dua belas lantai bernama Bancellon Street Apartment yang dibangun dengan menggunakan dana wakaf dan pemanfaatan SUKUK dengan memakai akad Musyarakah. Apartemen tersebut disewakan dan untuk pengelolaan penyewaan apartemen tersebut, MUIS dan WAREES bekerja sama dengan Ascott Investments Pte Ltd. 31 Investasi Wakaf Uang Melalui Reksa Dana Syariah Salah satu kendala BWI adalah hingga saat ini masih sedikit sekali wakaf uang yang terkumpul. Berkaitan dengan hal tersebut, maka menurut penulis salah investasi wakaf uang dapat dilakukan investasi secara tidak langsung atau investasi portofolio. Salah satu jenis portofolio yang relatif aman untuk dijadikan sarana investasi bagi wakaf uang adalah reksadana syariah. Fatwa DSN Nomor 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksadana Syariah dijelaskan bahwa mekanisme operasional Reksa Dana Syari’ah terdiri atas pemodal dan Manajer Investasi dengan sistem wakalah, sedangkan antara Manajer Investasi dan pengguna investasi dilakukan dengan sistem mudharabah. Pola Investasi dan Hasil Investasi Wakaf Uang dan Untuk Pembangunan Rumah Susun
29
Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS). Admin & Management of Wakaf by MUIS. http://www.muis.gov.sg/cms/services/Wakaf_abt_sub.aspx?id=17059, diunduh pada 8 Mei 2013, pkl.19.22. 30
Abdul Karim. Op. Cit., hlm.8.
31
Ibid., hlm. 5.
investasi wakaf..., Lita Paromita Siregar, FH UI, 2013.
Dari tiga model investasi yang telah dijelaskan di atas, didapat kesimpulan bahwa penyediaan dana untuk membuat rumah susun bagi MBR dapat diperoleh dari penginvestasian wakaf uang. Berikut skema dan penjelasannya: Skema 4.2 : Pola Hasil Investasi Wakaf Uang untuk Pembangunan Rumah Susun Bagi MBR
Wakaf uang
Wakif Wakif
Wkaf Uang 1
Rekening BWI di
Mauquf Ilaih
LKS – PWU
(Rumah Susun bagi MBR
Wakif Wakif SWU
Wakif Wakif
2
Qardh
3
Ijarah Premi
BWI Investasikan dana wakaf uang ke Deposito/Tabungan Mudharabah/Reksadana Syariah/Sektor Riil
Lembaga Penjamin Ganti Rugi
IBTL 4 5
Untung
Rugi
Dalam skema 4.2 ini BWI menginvestasikan dahulu dana wakaf uang untuk pembangunan rumah susun bagi MBR,prosesnya adalah sebagai berikut: 1.
Wakif menyetorkan dana wakaf uang ke rekening Badan Wakaf Indonesia yang ada dalam LKS-PWU. Diharapkan bank dapat menyediakan formulir pernyataan kehendak peruntukan wakaf uang untuk pembangunan rumah susun bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
2.
Wakif menerima Sertifikat Wakaf Uang yang dikeluarkan langsung oleh BWI melalui perantara LKS/PWU.
3.
BWI menginvestasikan dana wakaf uang yang masuk ke rekeningnya melalui berbagai cara sesuai dengan ketentuan syariah. Wakaf uang dijaminkan ke Lembaga
investasi wakaf..., Lita Paromita Siregar, FH UI, 2013.
Penjamin Simpanan. BWI membayar premi kepada asuransi dan apabila BWI mengalami ganti rugi, maka asuransi akan memberikan ganti rugi atas dana wakaf uang yang merugi tersebut. 4.
Keuntungan dari hasil investasi dana wakaf uang dipakai untuk pembangunan rumah susun bagi MBR
5.
Berikutnya berkaitan penyaluran manfaat pembangunan rumah susun kepada MBR dapat dilakukan memberikan tumpangan tempat tinggal dengan pemberian pinjaman menggunakan akad al-qardh, penghunian rumah susun dengan cara sewamenyewa menggunakan akad ijarah tatu penghunian dengan cara pelepasan kepemilikan dengan akad jual beli.
4.4 Wakaf Uang Langsung Dipergunakan Untuk Pembangunan Rumah Susun Alternatif lain selain menggunakan dana hasil investasi wakaf uang untuk pembangunan rumah susun bagi MBR, dapat pula dilakukan dengan langsung menggunakan dana wakaf untuk membangun rumah susun. Dengan mekanisme ini, berarti sama saja menginvestasikan dana wakaf uang ke pembangunan rumah susun. Berikut ini merupakan model wakaf uang yang langsung dipergunakan untuk pembangunan rumah susun. Skema 4.3 : Wakaf Uang Langsung Dipergunakan untuk Pembangunan Rumah Susun
investasi wakaf..., Lita Paromita Siregar, FH UI, 2013.
Dalam skema 4.3 ini, BWI langsung menggunakan dana wakaf uang untuk pembangunan rumah susun bagi masyarakat berpenghasilan rendah maka prosesnya adalah sebagai berikut: 1.
Wakif menyetorkan dana wakaf uang ke rekening Badan Wakaf Indonesia yang ada dalam LKS-PWU. Bentuk setoran dana wakaf ini merupakan setoran dana wakaf kolektif. Wakif menentukan peruntukan uang yang diwakafkannya. Bank diharapkan dapat menyediakan formulir pernyataan kehendak peruntukan wakaf uang untuk pembangunan rumah susun bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Adapun akad yang dipergunakan antara wakif dan LKS-PWU/Nadzir adalah akad mudharabah muqayyadah.
2.
Wakif menerima Sertifikat Wakaf Uang yang dikeluarkan langsung oleh BWI. Khusus sertifikat wakaf uang kolektif ini dilampiri dengan daftar nama wakif kolektif dan Wakaf Uang
Wakif Wakif Wakif Wakif
1
Wakif Wakif
Rekening BWI di
Mauquf Ilaih
LKS – PWU
(Rumah Susun bagi MBR
Sertifikat Uang
Wakif Wakif
Wakaf Qardh
2
Ijarah IBTL Premi
BWI Langsung Membangun Rumah Susun Bagi MBR
Lembaga Penjamin
3
4
Ganti Rugi
diadministrasikan langsung oleh BWI. 3.
Dana wakaf uang langsung dipergunakan untuk pembangunan rumah susun bagi MBR. Dana wakaf uang yang langsung dipergunakan untuk pembangunan rumah susun bagi MBR wajib dijamin oleh Cash Collateral yang dananya diperoleh dari manfaat investasi kas wakaf yang dicadangkan sebesar 100% (seratus perseratus) dari jumlah dana wakaf yang dipakai untuk pembangunan rumah susun atau pembangunan rumah susun tersebut dijamin oleh asuransi. Oleh sebab itu, BWI harus membayar premi kepada asuransi dan
investasi wakaf..., Lita Paromita Siregar, FH UI, 2013.
apabila BWI mengalami ganti rugi, maka asuransi akan memberikan ganti rugi atas dana wakaf uang yang merugi tersebut BWI menunjuk pengembang untuk membangun rumah susun dari bagi MBR sesuai dengan ketentuan pembangunan rumah susun yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun dan peraturan pelaksanaannya. BWI memberikan imbalan kepada pengembang atas pembangunan rumah susun bagi MBR. BWI merupakan pemilik atas bangunan rumah susun secara keseluruhan, oleh karena itu BWI merupakan pemilik Sertifikat Hak Milik Satuan Rumah Susun (SHM Sarusun). Selain menggunakan dana wakaf uang, dalam upaya pembangunan rumah susun, BWI sebenarnya juga dapat bekerja sama dengan investor lain atau dengan berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR) guna menambah modal pembangunan rumah susun bagi MBR. Hal ini sebagaimana yang kerap dilakukan oleh WAREES Ltd Singapura. 4.
Berikutnya, dikarenakan dana wakaf uang yang dipergunakan oleh BWI untuk membangun rumah susun nilainya harus utuh, maka BWI perlu melakukan pemindahan hak milik atas satuan rumah susun melalui akad jual-beli kepada MBR. Jual beli atas saturan rumah susun dilakukan dengan menggunakan akad Al-Ijarah Al-Muntahia Bit Tamlik. Manfat dari transaksi Al-Ijarah Al-Muntahia Bit Tamlik bagi MBR adalah dapat membeli rumah dengan cara mencicil. Sedangkan bagi BWI, keuntungan dari sewa dapat mengembalikan dana wakaf uang sehingga pokok uang wakaf tetap utuh. Kesimpulan 1. Kebolehan mewakafkan benda berupa uang pertama kali hadir dalam Buku ke-III Kompilasi Hukum Islam (KHI) mengenai Perwakafan. Pasal 215 butir 1 KHI menyebutkan salah satu benda wakaf adalah benda tidak bergerak uang. Akan tetapi KHI belum mengatur mekanisme wakaf benda tidak bergerak baik dari sisi pengelolaan, cara mewakafkan uang dan teknis pendaftaran wakaf uang. Sehingga wakaf uang baru sampai pada tataran wacana dan sulit menerapkannya dan masih terdapat keraguan untuk menerapkannya. Akhirnya, pada tahun 2002, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tanggal 11 Mei Tahun 2002 mengenai wakaf uang untuk lebih memberikan kejelasan mengenai boleh tidaknya mewakafkan benda berupa uang. MUI memperbolehkan wakaf benda beruapa uang dengan pertimbangan bahwa uang memiliki memiliki fleksibilitas (keluwesan) dan kemaslahatan besar yang tidak dimiliki oleh benda lain yang dapat digunakan untuk kesejahteraaan umum yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan
investasi wakaf..., Lita Paromita Siregar, FH UI, 2013.
ekonomi masyarakat dengan mengelola dan mengembangkan wakaf uang untuk pemberdayaan ekonomi umat. Namun hadirnya Fatwa MUI tanggal 11 Mei Tahun 2002 ini belum menjawab pertanyaan mengenai status hukum wakaf uang dalam hukum positif, karena lingkup dari fatwa tidak mengikat seperti halnya peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu, pemeritah membentuk Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf dalam rangka memperkokoh legalitas kedudukan wakaf. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 ini tampil sebagai payung hukum yang sah dan mengikat secara nasional mengukuhkan fatwa MUI tentang wakaf uang yang dikeluarkan pada 11 Mei 2002. Dengan diberlakukannya Undang-Undang Wakaf, maka masyarakat telah memperoleh kepastian mengenai wakaf uang, mulai dari status hukumnya, pedoman pengelolaan serta pemanfaatan dari dana wakaf itu sendiri. Pengelolaan wakaf uang kemudian diatur lebih rinci lagi dalam Peraturan Menteri Agama No 4 Tahun 2009 serta Peraturan BWI. 2. Investasi wakaf uang untuk pembangunan rumah susun dapat dilakukan dengan dua cara yaitu wakaf uang diinvestasikan terlebih dahulu untuk pembangunan rumah susun atau wakaf uang langsung dipergunakan untuk pembangunan rumah susun. Investasi wakaf uang dapat meniru pola investasi yang dilakukan oleh Bangladesh melalui Social Investment Liminted Bank (SIBL) atau meniru Singapura melalui investasi sektor riil dengan mendirikan Warees Investment Ltd. Investasi dapat pula dilakukan dengan Reksa Dana Syariah.. Berikutnya penghunian atau pelepasan rumah susun kepada MBR dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu : 1) peminjaman dengan menggunakan akad Al-Qardh, 2) sewa-menyewa dengan menggunakan akad Ijarah, 3) jual beli dengan menggunakan akad Ijarah Bittamhiya Bit Tamlik. Saran 1. Segera dibuat bank sosial yang mirip dengan Social Investment Limited Bank guna mengakomodir penginvestasian dana wakaf uang dan efektivitas penerima hasil dari investasi dana wakaf uang. 2. BWI bekerja sama dengan perguruan tinggi di Indonesia untuk membuat mata kuliah mengenai wakaf. Potensi wakaf uang amat besar di Indonesia, namun kampanye wakaf uang hingga kini dirasa belum cukup terdengar di masyarakat. Masih banyak yang merasa asing dengan wakaf uang. Bahkan di kalangan akademisi sendiri,
investasi wakaf..., Lita Paromita Siregar, FH UI, 2013.
terminologi wakaf uang belum terlalu familiar. Hal ini mungkin disebabkan karena minimnya mata kuliah mengenai wakaf di perguruan tinggi di Indonesia. 3. BWI diharapkan dapat menjalin koordinasi dengan pemerintah atau sebaliknya guna menyusun infrastruktur yang baik dan peraturan yang komprehensif terkait pengadaan rumah susun bagi MBR dengan menggunakan dana wakaf uang. Koordinasi dapat dibangun dengan Pemerintah Daerah, Kementrian Perumahan Rakyat, Perusahaan Pengembang, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS). Kepustakaan
Ali, Muhammad Daud. Sistem Ekonomi Islam; Zakat dan Wakaf. Jakarta: UI Press, 1988. Almu’in, Nani. “Peranan Wakaf Uang dalam Pembangunan Perumahan Fakir Miskin,” Tesis Magister Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. 2009. Antonio, Muhammad Syafi’ie. Bank Syariah; Dari Teori ke Praktik. Jakarta : Gema Insani Press, 2001. Badan Pusat Statistik, ”Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut”, http://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?tid=321, diunduh 06 Februari 2013. Chowdury, Mohd. Fahmi Rahaman Et al. “Economic of Cash Waqf Management in Malaysia: A proposed Cash Waqf Model for Practitioners and future researchers”. University Malaysia Sabah and University Sains Islam Malaysia. 25 Agustus 2011,www.academicjournals.org/ajbm/pdf/pdf2011/30Nov/Chowdhury%20et%20al.p df, hlm.12159 diunduh pada 8 Mei 2013, pkl.20.08. Dewi, Gemala Et al. Hukum Perikatan Islam di Indonesia. Cet.3. Jakarta: Kencana, 2005. Griffiths, Howard. Financial Investment. London: McGRAW-Hill Book Company, 1990. Hutagalung, Arie. Kondominium dan Permasalahannya. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Hukum UI, 2007. Kementrian Perumahan Rakyat Republik Indonesia. RPJMN 2010-2014 (Buku I) Bidang Perumahan dan Permukiman, http://www.kemenpera.go.id/images/Buku%20Saku.pdf, diunduh pada 27 Mei 2013. Khademolhoseini, Madjid. “Cash Waf A New Financial Instrument For Financing Issues: An Analysis of Structure and Islamic Justification of Its Commercialization. Imam Sadiq University. Latief,
“Baru 25 Persen Kebutuhan Perumahan Terpenuhi” http://properti.kompas.com/index.php/read/2012/09/25/13582769/Baru.25.Persen.Keb utuhan.Perumahan.Terpenuhi, diunduh 31Mei 2013.
investasi wakaf..., Lita Paromita Siregar, FH UI, 2013.
Majelis Ugama Islam Singapura. Shamsiah Abdul Karim. Contemporary Waqf Administration and Development in Singapore: Challenges and Prospecs. Islamic Religious Council of Singapore. http://www.muis.gov.sg/cms/uploadedFiles/MuisGovSG/Wakaf/Contemporary%20W aqf%20In%20singapore.pdf, hlm.5, diunduh pada 8 Mei 2013. Malaikah, Saleh Jameel, (Chief Executive Officer AlBaraka Investment & Development Company), Islamic & Socially Responsible Investing in Mutual Funds, dipresentasikan di Seventh Annual Symposium on LARIBA (Islamic) Banking & Financeand Awards Dinner 29 April 2000 Pasadena, California. Mamudji, Sri, Hang Rahardjo dan Wahyu Andrianto. Buku Panduan Penulisan Skripsi Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012 Mamudji, Sri. Et al. Metode Penelitian dan Penulisan Hukum. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005. Mannan, M.A. Capital Market in 21th Century Voluntary – sector Banking” disampaikan dalam Proceeding of Third Harvard University Forum on Islamic Finance: Local Challenges, Global Opportunities Cambridge, Massachussetts Center of Middle East Eastern Studies, Harvard University, 1999. http://ifp.law.harvard.edu/login/view_pdf/?file=Global%20Opportunities%20for%20 Developing%20the%20Social%20Capital%20Market.pdf&type=Project_Publication, diunduh pada Januari 2013. ____________. Ekonomi Islam: Teori dan Praktek. [Islamic Economic: Theory and Practice]. Jakarta: Intermasa, 1992. Muchsin. “Undang-Undang Wakaf Memperkokoh Kedudukan Lembaga Hukum Islam di Indonesia.” Dipresentasikan pada Rakernas Mahkamah Agung di Denpasar, Bali, September 2005. Nasaruddin, Irsan Et al. Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia. Jakarta:Kencana, 2007. Nasution, Mustafa Edwin dan Uswatun Hasanah. Wakaf Tunai Inovasi Finansial Islam Peluang dan Tantangan Mewujudkan Kesejahteraan Umat. Jakarta: PKTTI UI, 2006. Prihatini, Farida, Uswatun Hasanah, dan Wirdyaningsih, Hukum Islam Zakat Wakaf: Teori dan Prakteknya di Indonesia. Jakarta: Papas Sinar Sinanti dan Badan Penerbit FHUI, 2005. Qahaf, Mundzhir. Manajemen Wakaf Produktif [Al-Waqf al-Islami: Tathawwuruhu, Idaaratuhu wa Tanmiyyatuhu]. Diterjemahkan oleh Muhyidin Mas Rida. Jakarta: KHALIFA, 2000. Qardhawi, Yusuf. Shadaqah: Cara Islam Mengatasi Kemiskinan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000. Samito, www.pondokpesantren.net, diunduh pada 24 Maret 2012, pkl. 00.44. Social Investment Limited Bank. Deposit. Waqf, www. siblbd.com.
investasi wakaf..., Lita Paromita Siregar, FH UI, 2013.
Soekanto, Soerjono. Pengantar Penelitan Hukum. Jakarta: UI Press, 2006. Suhendra. “Wuih! Kebutuhan Rumah Capai 2,6 Juta Unit per Tahun” http://finance.detik.com/read/2012/02/16/065221/1843675/1016/wuih-kebutuhanrumah-capai-26-juta-unit-per-tahun, diunduh 31 Mei 2013. Wakaf Uang Dalam Perspektif Fiqih. http://www.elzawa-uinmaliki.org/wakaf-uang-dalamperspektif-fikih/, diunduh pada 06 Juni 2013. Wardhani, Latifah. “Pengelolaan Wakaf Uang Dalam Bentuk Reksa Dana Syariah,” Skripsi Sarjana Universitas Indonesia. Depok, 2011. Wirdyaningsih, Et al. Bank dan Asuransi Islam di Indonesia. Cet.3. Jakarta: Kencana, 2005. Indonesia. Undang-Undang Tentang Wakaf Wakaf, UU No. 41 Tahun 2004, LN No.159 Tahun 1994, TLN No. 4459 ________. Undang-Undang Tentang Kawasan Permukiman. UU No. 1 Tahun 2011, LN No.7, TLN 5188 ________. Undang-Undang Tentang Rumah Susun, UU No. 20 Tahun 2011, TLN No. 5252 Instruksi Presiden No.1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam. Indonesia. Peraturan Pemerintah Tentang Pelaksanaan Undang-Undang No. 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf. Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2006 LN. 105, TLN.4667. ________. Peraturan Pemerintah Tentang Rumah Susun. Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 1988, LN No.75, TLN No. 3318 Menteri Agama. Peraturan Menteri Agama Tentang Administrasi Pendaftaran Wakaf Uang. Permenag No. 4 Tahun 2009. Badan Wakaf Indonesia. Peraturan Badan Wakaf Indonesia Tentang Tata Cara Pendaftaran Nazhir Wakaf Uang. Peraturan BWI No. 2 Tahun 2010. ________. Peraturan Badan Wakaf Indonesia Tentang Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan Harta Benda Wakaf Berupa Uang. Peraturan BWI No. 1 Tahun 2009. ________. Peraturan Badan Wakaf Indonesia Tentang Pedoman Pengelolaan Wakaf Uang. Peraturan BWI No. 9 Tahun 2010 Majelis Ulama Indonesia. Fatwa Majelis Ulama Indonesia Tentang Wakaf Uang. Ditetapkan pada tangal 11 Mei 2002. _________. Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Tentang Reksa Dana Syariah. Fatwa DSN Nomor 20/DSN-MUI/1V/200
investasi wakaf..., Lita Paromita Siregar, FH UI, 2013.