PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERTUKAR PASANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 33 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2016/2017
JURNAL SKRIPSI Oleh INTAN RAUDATUL HIDAYATI NIM: E1E 213 087
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2017
ii
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .........................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ....................
ii
DAFTAR ISI .....................................................................................
iii
ABSTRAK ........................................................................................
iv
ABSTRACT ......................................................................................
v
1. Pendahuluan................................................................................
1
2. Metode Penelitian .......................................................................
2
3. Hasil Dan Pembahasan ................................................................
4
4. Kesimpulan Dan Saran ................................................................
5
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................
7
iv
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERTUKAR PASANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN 33 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Oleh: INTAN RAUDATUL HIDAYATI (E1E 213 087) ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya hasil observasi awal yang menunjukkan bahwa wali kelas V masih sering menggunakan metode pembelajaran ceramah yang cenderung monoton dan membuat siswa kurang antusias dalam proses pembelajaran sehingga berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran Matematika. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen (Experimental Research) yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe bertukar pasangan terhadap hasil belajar Matematika siswa kelas V di SDN 33 Mataram tahun pelajaran 2016/2017. Desain penelitian ini menggunakan One Group Pretest-Posttest Design. Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas V.B di SDN 33 Mataram yang berjumlah 28 orang. Diperoleh skor rata-rata pretest 52,27 dan skor rata-rata pada posttest 74,58 sehingga didapatkan gain sebesar 22,31 dan perolehan gain score
ternormalisasi sebesar 0,47 berada dalam kriteria medium/sedang. Sementara itu, hasil analisis data menggunakan uji paired sample t-test diperoleh hasil Sig (2-tailed) 0,000 < 0,05 yang berarti dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak. Kemudian hasil perhitungan rata-rata lembar observasi selama dua kali pertemuan adalah 19,5 berada pada kriteria sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara model pembelajaran kooperatif tipe bertukar pasangan terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V di SDN 33 Mataram tahun pelajaran 2016/2017.
Kata Kunci
: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Bertukar Pasangan, Hasil Belajar Matematika
v
THE INFLUENCE OF USING COOPERATIVE LEARNING MODEL OF EXCHANGING PAIR TYPE ON THE RESULTS OF Vth GRADE MATHEMATICS LEARNING IN SDN 33 MATARAM ACADEMIC YEAR OF 2016/2017 By: INTAN RAUDATUL HIDAYATI (E1E 213 087) ABSTRACT This research is based on the result of preliminary observation which shows that the Vth grade teacher’s still often use lecture teaching method which tend to monoton and made students less enthusiastic in following the lesson that impact to their low Mathematic learning outcomes. This research is an Experimental Research which aims at examining the influence of Cooperative Learning Model of Exchanging Pair Type toward Mathematic learning outcomes for student at grade V in SDN 33 Mataram. This research design utilizes One Group Pre-test Post-Test Design. As many as 28 elementary student grade V.B of SDN 33 Mataram were taken as sample of this research. Obtained the average score of pretest is 52,27, and average score of posttest is 74,58 so that obtained the gain as much as 22,31 and normalized gain score obtained 0,47 was categorized as medium criteria. Result of hypothesis test by using paired sample t test obtained Sig (2-tailed) 0,000 < 0,05 which means it can be concluded that H a was accepted and H0 was rejected. Furthermore, the average calculation result of the observation sheet during 2 (two) meetings is 19,5 which classified into very good criteria. This data showed that there was a positive and signifincant influence of cooperative learning model of exchanging pair type toward Mathematic learning outcomes of grade V students in SDN 33 Mataram academic year of 2016/2017.
Kata Kunci
: Cooperative Learning Model Of Exchanging Pair Type, Mathematic Learning Outcomes
1
1. Pendahuluan Pendidikan di Indonesia, telah diatur sejak dahulu oleh para pendiri bangsa dimana tujuan pendidikan di Indonesia adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa seperti yang tercantum dalam dasar Negara yakni Pembukaan UUD 1945 alinea ke IV. Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah telah melakukan berbagai upaya salah satunya melalui pelajaran Matematika. Pada kenyataannya, banyak siswa yang tidak menyukai mata pelajaran Matematika karena dianggap sulit. Hal ini wajar karena dalam matematika masih banyak konsep abstrak yang sulit untuk dipahami siswa yang masih berada pada tahap perkembangan kognitif operasional konkrit. oleh karena itu, guru dituntut untuk mampu menyampaikan materi dengan cara yang menarik dan menyenangkan agar siswa lebih mudah memahami materi. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan wali kelas V.B SDN 33 Mataram diketahui bahwa nilai pada mata pelajaran Matematika merupakan nilai yang paling rendah dibandingkan nilai mata pelajaran lain. Hal ini dapat kita lihat dari hasil ulangan semester 1, dari 28 orang siswa hanya ada 6 orang atau 21,43% siswa yang mendapatkan nilai tuntas di atas KKM yaitu 75. Sementara itu, 22 orang atau 78,57% siswa masih mendapatkan nilai di bawah KKM atau tidak tuntas. Kondisi yang ditemui di kelas V.B SDN 33 Mataram ini bisa dikatakan masih sangat jauh dari apa yang diharapkan. Selain itu, diketahui pula bahwa siswa sering kali tidak mengerjakan PR yang diberikan oleh guru. Hal ini bisa saja dipicu karena siswa memiliki minat yang kurang terhadap mata pelajaran Matematika yang pada akhirnya menyebabkan rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, diketahui bahwa gaya dan metode mengajar yang digunakan oleh guru cenderung monoton yaitu menggunakan metode ceramah dan penugasan sehingga pada saat pembelajaran Matematika sedang berlangsung sebagian besar siswa tidak memperhatikan penjelasan guru. Dari uraian di atas, guru hendaknya menggunakan metode atau model pembelajaran yang tepat dan disesuaikan dengan karakteristik siswanya sehingga siswa menjadi tertarik untuk aktif dalam proses pembelajaran dan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe bertukar pasangan. Melalui model pembelajaran kooperatif ini akan berlangsung suasana keterbukaan dan demokratis, sehingga akan memberikan kesempatan maksimal kepada anak untuk bekerja sama dan berinteraksi dengan baik. Model pembelajaran ini telah terbukti dapat dipergunakan dalam berbagai mata pelajaran dan berbagai usia. Sementara itu, model pembelajaran koperatif tipe bertukar pasangan dalam penelitian ini adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang di dalamnya dibentuk kelompok-kelompok yang beranggotakan dua orang yang dinamakan pasangan. Guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan harus mengerjakan tugas dengan pasangannya. Setelah selesai, setiap pasangan
2
bergabung dengan satu pasangan yang lain. Kedua pasangan tersebut saling bertukar pasangan. Masing-masing pasangan yang baru ini kemudian menanyakan dan mengukuhkan jawaban mereka. Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan kepada pasangan semula. Rumusan Masalah “Apakah ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe bertukar pasangan terhadap hasil belajar Matematika siswa kelas V SDN 33 Mataram?” Tujuan Penelitian “Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe bertukar pasangan terhadap hasil belajar Matematika siswa kelas V SDN 33 Mataram”. Penelitian Yang Relevan 1. Penelitian yang dilakukan oleh Edrina (2012) Universitas Riau yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Bertukar Pasangan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SDN 001 Sawah Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar”. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Elfira Dianti mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat yang berjudul “Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kooperatif Teknik Bertukar Pasangan Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Bayang Tahun Ajaran 2012/2013”. 2. Metode Penelitian 2.1 Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen, tepatnya praeksperimental atau One Grup Pre-test Post-test Design. Adapun ilustrasi dari penelitian pra-eksperimental ini adalah sebagai berikut: Kelompok Pre-test Perlakuan Post-test A O X1 O ( sumber : Sukmadinata, 2011: 208 )
2.2 Populasi dan Sampel Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN 33 Mataram, yang terdiri dari kelas V.A dan kelas V.B yang berjumlah 52 orang. Sementara sampel adalah kelas V.B yang terdiri dari 28 orang siswa dengan teknik pengambilan sampel yaitu random sampling. 2.3 Teknik Pengumpulan Data a. Observasi, dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dengan tujuan untuk mengetahui apakah peneliti telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe bertukar pasangan, dimana observernya adalah wali kelas V.B. Adapun, kriteria lembar observasi model pembelajaran kooperatif tipe bertukar pasangan sebagai berikut: Interval Skor Kategori Mi+1,5≤SDI≤ M ≤ SMi ≥ 18,75 Sangat Baik Mi + 0,5 ≤ SDI ≤ M < Mi + 1,5 SDi 14,58 – 18,75 Baik
3
Mi - 0,5 ≤ SDI ≤ M < Mi +0,5 SDi 10,42 – 14,58 Cukup Mi -1,5 ≤ SDI ≤ M < Mi -0,5 SDi 6,25 - 10,42 Kurang Baik ≤ Mi-1,5 SDi ≤ 6,25 Sangat Tidak Baik b. Tes hasil belajar, berupa 7 soal uraian tentang pelajaran matematika pada materi perkalian dan pembagian pecahan. 2.4 Instrumen Penelitian a. Uji Validitas, dalam Arikunto (2010: 213) validitas butir soal dapat dicari dengan korelasi product moment dengan angka kasar, yaitu: 𝑁
𝑟𝑋𝑌 =
𝑋𝑌 −
2
𝑁
𝑋 −
2
𝑋
𝑋
𝑌
𝑁
𝑌 −
2
𝑌
2
b. Reliabilitas, Untuk mencari reliabilitas soal digunakan rumus korelasi product moment (Arikunto, 2010: 213): 𝑁
𝑟𝑋𝑌 = 𝑁
𝑋𝑌 −
2
𝑋 −
𝑋
2
𝑋
𝑌
𝑁
𝑌 −
2
𝑌
2
Dengan menggunakan teknik belah dua (kiri-kanan), dilanjutkan dengan menggunakan rumus Spearman Brown (Arikunto, 2010: 223), yaitu: 2
𝑟11 =
r1
1+
1 2 2
r1
1 2 2
c. Tingkat kesukaran soal, analisis dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut : 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝐾𝑒𝑠𝑢𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑖𝑘𝑢𝑡𝑖 𝑡𝑒𝑠
d. Daya beda, untuk menguji daya pembeda soal dapat digunakan rumus: 𝐷𝑃 =
2 (𝐵𝐴 − 𝐵𝐵) 𝑁
2.5 Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah terlebih dahulu mencari gain ternormalisasi dari data pretest dan posttest untuk mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa, dimana digunakan rumus: Mean Post Test – Mean Pre Test = Skor Maks. Ideal – Mean Pre Test Tabel 3.4 Kriteria Interpretasi Gain Ternormalisasi: g g ≥ 0,7 0,3 ≤ g ≤ 0,7 g < 0,3
Kriteria Tinggi Medium/Sedang Rendah
4
Setelah mengetahui gain ternormalisasi maka dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji paired sample t-test, dimana dalam perhitungannya digunakan software SPPSS versi 16.0. 3. Hasil dan Pembahasan Uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda dilakukan di SDN 30 Mataram, dengan hasil sebagai berikut: a. Hasil uji validitas, dengan menggunakan rumus korelasi product moment pada taraf signifikansi 5%, terdapat 16 item soal yang valid dari 20 item yang telah diuji cobakan. b. Hasil uji relibilitas, dilakukan dengan teknik belah dua (split half) kirikanan yang dianalisis dengan rumus Spearman Brown yang menghasilkan koefisien reliabilitas sebesar 0,7055. Berdasarkan tabel kriteria reliabilitas soal, rentang nilai koefisien reliabilitas antara 0,61 0,80 termasuk dalam kriteria tinggi. c. Hasil uji tingkat kesukaran soal didapatkan dari 20 item soal yang diuji terdapat 11 item soal dengan kategori mudah, 6 item soal dengan kategori sedang, dan 3 item soal dengan kategori sukar/sulit. d. Hasil uji daya beda soal didapatkan dari 20 butir soal, terdapat 1 item soal dengan kategori baik sekali, 4 item soal dengan kategori baik, 5 item soal dengan kategori cukup, dan 10 item soal dengan kategori jelek. Sementara itu, untuk lembar observasi perhitungan dilakukan dengan menambahkan skor pada pertemuan pertama dan kedua kemudian dicari rataratanya. Hasil pada pertemuan pertama, ada 17 butir deskriptor yang tampak, kemudian pada pertemuan kedua ada 22 butir deskriptor yang tampak. Sehingga jika dijumlahkan dan dicari rata-ratanya berarti skor yang diperoleh selama dua kali pertemuan adalah 19,5 dan termasuk kategori sangat baik. Sedangkan untuk mencari Gain Ternormalisasi, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1. Gain Ternormalisasi Atau Rekapitulasi Peningkatan Hasil Belajar Siswa Skor Skor Gain/ Tes SMI Mean Min Maks Peningkatan indeks 100 5 92 52,27 Pre-test 22,31 0,47 100 40 97 74,58 Post-test Setelah diperoleh nilai pretest dan posttest selanjutnya dilakukan uji normalitas data, dengan menggunakan rumus chi kuadrat. Data dikatakan terdistribusi normal jika X2hitung ≤ X2tabel pada taraf signifikansi 5% dan dengan db = k-1. Hasil uji normalitas data dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 2. Hasil Uji Normalitas Data Data Nilai X2hitung X2tabel Kesimpulan Pretest 5,581 11,070 Terdistribusi normal Posttest 6,185 11,070 Terdistribusi normal
5
Setelah diketahui bahwa data terdistribusi normal, maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis dengan menggunakan uji paired sample t-test, dimana perhitungannya dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16.0. Tabel 3. Hasil Uji Hipotesis Paired Samples Test Paired Differences Mean
Std. Std. Error Deviation Mean
95% Confidence Interval of the Difference Lower
Pair 1 pretest - posttest
-22.308
16.718
3.279 -29.060
t
df
Sig. (2-tailed)
Upper -15.555
6.8 04
25
Dari tabel di atas, diketahui bahwa nilai t adalah 6,804 dengan probabilitas Sig (2-tailed) 0,000. Adapun ketentuan pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: a. H0 diterima jika nilai probabilitas Sig (2-tailed) > 0,05. b. Ha diterima jika nilai probabilitas Sig (2-tailed) < 0,05. Jadi, berdasarkan kriteria keputusan di atas dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak sedangkan Ha diterima karena nilai Sig (2-tailed) 0,000 < 0,05. Hal ini berarti bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe bertukar pasangan terhadap hasil belajar Matematika siswa kelas V SDN 33 Mataram Tahun Pelajaran 2016/2017. 4. Kesimpulan dan Saran a. Kesimpulan Berdasarkan hasil perbandingan rata-rata nilai siswa, terdapat perbedaan peningkatan nilai rata-rata siswa dengan diperolehnya gain sebesar 22,31 dan gain score sebesar 0,47. Hasil uji hipotesis dengan paired sample t-test dilakukan dengan menggunakan software SPSS 16, diperoleh Sig (2-tailed) 0,000 < 0,005, menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan dari penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe bertukar pasangan terhadap hasil belajar matematika siswa. Selain itu, hasil perhitungan skor rata-rata lembar observasi selama 2 (dua) kali pertemuan adalah 19,5 berada pada kriteria sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe bertukar pasangan terhadap hasil belajar Matematika pada siswa kelas V SDN 33 Mataram tahun pelajaran 2016/2017. b. Saran Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan saran sebagai berikut: 1. Bagi Guru, dapat menggunakan metode dalam penelitian ini sebagai alternatif cara belajar untuk menigkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Matematika.
.000
6
2. Bagi Siswa, dapat menggunakan metode dalam penelitian ini sebagai cara untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan siswa. 3. Bagi Sekolah, dapat menjadikan penelitian ini sebagai contoh pemecahan masalah untuk mengatasi kesulitan belajar siswasiswinya. 4. Bagi Penulis, dapat menerapkan metode dalam penelitian ini sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa ketika telah menjadi pendidik. 5. Bagi Peneliti Lain, dapat dijadikan sebagai acuan penelitian yang relevan namun bisa lebih disempurnakan pada materi yang berbeda dan metode mengajar yang berbeda pula, disesuaikan dengan mata pelajaran yang diambil pula.
7
DAFTAR PUSTAKA Anam, Hairul. 2016. Metode Two Stay Two Stray Dalam Pembelajaran IPS (Studi Pre-Eksperimental,One Group Pretest-Posttest Design Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Sdn 46 Cakranegara Tahun 2016. Skripsi. Universitas Mataram, Mataram. Anonim. “Analyzing Change/Gain Score”. dalam: http://www.physics.indiana.edu/~sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf 25 April 2017.
diakses
Anonim. "Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Bertukar Pasangan Sebagai Upaya Pemahaman Konsep Materi Bagian Tumbuhan Dan Fungsinya Bagi Siswa". dalam: http://pulausemau.blogspot.co.id/p/melalui-model-pembelajaran kooperatif.html diakses 03 Januari 2017. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Aziz, Wawan Abdul. 2014. Model-Model, Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung: CV. Irama Widya. Burhanudin, Hilman. "Analisis Tingkat Kesukaran dan Daya Beda”. dalam: http://hilmanburhanudin.blogspot.co.id/2011/04/rumus-daya-pembedadan-tingkat.html diakses 29 Januari 2017. Dinanti, Elfira. 2013. Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kooperatif Teknik Bertukar Pasangan Terhadap Pemahamn Konsep Metematis Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Bayang Tahun Ajaran 2012/2013. Jurnal. STKIP PGRI Sumatera Barat, Sumatera Barat. Edrina. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Bertukar Pasangan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SDN 001 Sawah Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar. Jurnal. Universitas Riau, Riau. Faturrahman, et al. 2012. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya. Heruman. 2008. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Isjoni. 2010. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Isjoni. 2016. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta. Nurkancana, Wayan dan Sunartana. 1990. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya:
8
Usaha Nasional. Priatna, Bambang Avip. 2008. Uji Coba Instrumen Penelitian dengan Menggunakann MS. Excel dan SPSS [pdf]. dalam: http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/19641 2051990031_BAMBANG_AVIP_PRIATNA_M/Makalah_November_2008. pdf diakses tanggal 01 Mei 2017. Purwanto. 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Purwanto, Ngalim. 2013. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sudjana, Nana. 2000. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Sinar Baru Algesindo. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2014. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Suryanto, Cahya. "Data dan Jenis Data Penelitian". dalam: https://csuryana.wordpress.com/2010/03/25/data-dan-jenis-data penelitian/ diakses 05 Januari 2017. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana. Widyatun, Diah. "Model Pembelajaran Bertukar Pasangan". dalam: http://jurnalbidandiah.blogspot.co.id/2012/04/model-pembelajaranbertukarpasangan.html diakses 03 Januari 2017.