Kementerian Kesehatan
KURIKULUM PELATIHAN
I.
PENGEMBANGAN KAPASITAS PIMPINAN BBPK/BAPELKES/INSTITUSI DIKLAT KESEHATAN
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional yang diupayakan oleh pemerintah. Untuk mempercapat pencapaian pembangunan, pemerintah telah menerapkan kebijakan desentralisasi. Dengan demikian diharapkan para pelaksana pembangunan, khususnya pembangunan kesehatan seyogyanya akan lebih fokus memahami dan memaknai kebutuhan kesehatan di wilayahnya masing-masing. Dalam melaksanakan pembangunan kesehatan di Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
1
tengah beban dan permasalahan kesehatan yang semakin pelik tentunya diperlukan SDM kesehatan yang dapat melaksanakan tugasnya dengan profesional melalui penerapan kemajuan ilmu dan teknologi, serta melalui penerapan nilai-nilai moral dan etika.
Oleh karena itu disemua level pemerintahan baik pusat maupun daerah, SDM kesehatan dituntut untuk memiliki kompetensi sesuai dengan tugas dan fungsi yang diembannya. Kompetensi SDM kesehatan utamanya para pejabatstrukuralmemegangperanpentingdalamp encapaian target kegiatan, mulaidarioperasionalisasi persiapan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan, koordinasidanarahkebijakanpelaksanaan.Untuki tu pejabat struktural harus memenuhi persyaratan kualifikasi serta standar kompetensi jabatan yang akan dipangkunya.
Dalam mengantisipasi hal tersebut sebagai penjabaran dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
2
Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang mengamanatkan pemerintah untuk mengatur Norma, Standar, Prosedur, Kriteria Bidang Kesehatan, maka Kementerian Kesehatan telah menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor: 971/Menkes/PER/XI/2009 yang mengaturtentangStandarKompetensiPejabatStru kturalKesehatan. Pasal 4 dari Permenkes 971 tahun 2009 menjelaskan bahwa kompetensi dasar harus dimiliki oleh Pejabat Struktural sesuai ketentuan peraturan perundangundangan. Kompetensi Bidang didapat melalui pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional kesehatan sesuai dengan bidang pekerjaannya.
Sedangkan kompetensi khusus harus dimiliki oleh pejabat struktural dalam mengemban tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan jabatan dan kedudukannya.
Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan yang diatur dalam Permenkes RI Nomor 971/ Menkes/PER/XI/2009 meliputi Pejabat Struktural Rumah Sakit, Dinas Kesehatan Provinsi/ Kabupaten/Kota, Puskesmas dan Unit Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
3
Pelayanan Teknis (UPT)/ Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD). UPT yang mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan serta pengembangan sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat yaitu Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK), Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) atau institusi pendidikan dan pelatihan (diklat) baik di pusat maupun daerah yang dipimpin oleh pejabat struktural. Salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi para pejabat struktural BBPK, Bapelkes dan institusi diklat adalah melalui pelatihan. Oleh karena itu sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya yang tercantum dalam Permenkes nomor 1144 tahun 2010 tentang Tata Kerja Organisasi Kementerian Kesehatan, Pusdiklat Aparatur telah menyusun kurikulum untuk dijadikan acuan pada Pelatihan Pengembangan Kapasitas Pimpinan bagi Kepala BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan. B. Filosofi Pelatihan Dalam Pelatihan Pengembangan Kapasitas Pimpinan bagi Kepala BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan, menggunakan nilai-nilai dan Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
4
keyakinan yang menjiwai, mendasari dan memberikan identitas pada sistem pelatihan sebagai berikut:
1. Adult Learning, yakni proses pelatihan yang diselenggarakan dengan pendekatan pembelajaran orang dewasa, antara lain selama pelatihan peserta berhak untuk: a. Dihargai keberadaannya. b. Didengarkan dan dihargai pengalamannya. c. Dipertimbangkan setiap ide dan pendapat, sejauh berada di dalam konteks pelatihan intervensi perubahan perilaku.
2. Asset Based Thinking, yakni proses pelatihan yang menekankan pada: a. Kesempatan dari pada masalah b. Kekuatan dari pada kelemahan c. Apa yang bisa dilakukan dari pada apa yang tidak bisa untuk merespon situasi di lapangan
Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
5
3. Learning By Doing, yang memungkinkan peserta untuk: a. Mendapat kesempatan untuk belajar sambil berbuat (melakukan sendiri) hasil pembelajaran dari setiap materi pelatihan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan metode pembelajaran yang partisipatif antara lain: studi kasus, simulasi, role-play, permainan dan latihan (exercise) baik secara individu maupun kelompok.
b.Melakukan pengulangan ataupun perbaikan yang dirasa perlu untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan.
II. PERAN, FUNGSI, DAN KOMPETENSI
A. Peran
Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
6
Sebagai kepala BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan.
B. Fungsi Seorang kepala BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan, memiliki fungsi dalam: 1. Menerapkan kepemimpinan 2. Menerapkan manajemen BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan 3. Melakukan teknik komunikasi efektif 4. Menerapkan Kewirausahaan (Enterpreneurship) 5. Menyusun Pengembangan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan C. Kompetensi Untuk melaksanakan perannya sebagai pimpinan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan, peserta harus memiliki kompetensi yaitu mampu: 1. Menerapkan kepemimpinan 2. Menerapkan manajemen BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan 3. Melakukan teknik komunikasi efektif 4. Menerapkan kewirausahaan (Entrepreneurship)
Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
7
5. Menyusun rencana pengembangan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan III.
TUJUAN PELATIHAN
A.Tujuan Umum Setelah mengikuti pelatihan ini peserta mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai kepala BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan.
B. Tujuan Khusus Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu : 1. Menerapkan kepemimpinan 2. Menerapkan manajemen BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan 3. Melakukan teknik komunikasi efektif 4. Menerapkan kewirausahaan (enterpreunership) 5. Menyusun rencana pengembanganBBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan IV. PESERTA, PELATIH, DAN PENYELENGGARA
Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
8
A. Peserta Peserta pelatihan ini adalahKepala BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan.
B. Pelatih/Fasilitator, dan Narasumber 1. Fasilitator: Menguasai substansi materi yang akan disampaikan serta menguasai metodologi dan teknologi diklat, yang terdiri dari: a. WidyaiswaraKementerian Kesehatan RI b. Pejabat Struktural 2. Narasumber : Ahli di bidang materi terkait.
C. Penyelenggara Pelatihan Pengembangan Kapasitas Pimpinan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan diselenggarakan oleh Pusdiklat Aparatur Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
9
V. STRUKTUR PROGRAM PELATIHAN
Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, maka disusun materi yang akan diberikan secara rinci pada tabel berikut:
Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
10
NO
Waktu
MATERI
T
P
PL
JLH
A.
MATERI DASAR
1
Kebijakan Permenkes 971/2009
2
-
-
2
2
Kebijakan Diklat Aparatur
2
-
-
2
4
-
-
4
Sub total B.
MATERI INTI
1
Kepemimpinan
3
9
-
12
2.
Manajemen BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
3
7
-
10
3
Teknik komunikasi efektif
2
6
-
8
4
Kewirausahaan (Enterpreneurship)
2
3
-
5
5
Pengembangan BBPK/Bapelkes
2
4
-
6
Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
11
Sub total
12
29
-
41
C
MATERI PENUNJANG
1
Membangun Komitmen Belajar/ BLC
-
3
-
3
2
Rencana Tindak Lanjut
-
2
-
2
-
5
-
5
16
34
-
50
Sub total TOTAL Catatan:
T = Teori; P = Penugasan; PL = Praktik Lapangan 1 (satu) jam pelatihan adalah 45 menit
Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
12
VI. DIAGRAM ALIR PROSES PEMBELAJARAN
PRE TEST
PEMBUKAAN
Building Learning Commitment Metode: Games, Disko, Pleno
E V A L
MEMBUKA WAWASAN:
PENGETAHUAN, SIKAP & KETERAMPILAN:
1. Kebijakan Permenkes 971/2009
1. 2. 3. 4.
2. Kebijakan Diklat Aparatur
5.
Kepemimpinan Manajemen BBPK/Bapelkes Teknik komunikasi efektif Kewirausahaan (entrepreneurship) Pengembangan BBPK/Bapelkes
U METODE: Curah pendapat, CTJ, K u r i k u l u m Metode: P e l a t i h a n P e n g e m Diskusi, b a n g a Role n K Play, a p a Studi s i t a Kasus, s P i mLatihan Pinan A S
BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
Curah Pendapat, CTJ
13
Rencana Tindak Lanjut (RTL)
PENUTUPAN
VII.
POST TEST & EVALUASI PENYELENGGARAAN
PROSES DAN METODE PEMBELAJARAN
A. Proses pembelajaran
Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
14
Proses pembelajaran dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut: 1. Dinamisasi dan penggalian harapan peserta serta membangun komitmen belajar diantara peserta. 2. Penyiapan peserta sebagai individu atau kelompok yang mempunyai pengaruh terhadap perubahan perilaku dalam menciptakan iklim yang kondusif dalam melaksanakan tugas. 3. Penjajagan awal peserta dengan memberikan pre-test. 4. Pembahasan materi. 5. Praktik dalam bentuk penugasan-penugasan. 6. Penjajagan akhir peserta dengan memberikan post-test.
Dalam setiap pembahasan materi inti, peserta dilibatkan secara aktif baik dalam teori maupun penugasan, dimana: 1. Fasilitator mempersiapkan peserta untuk siap mengikuti proses pembelajaran.
Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
15
2. Fasilitator menjelaskan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada setiap materi. 3. Fasilitator dapat mengawali proses pembelajaran dengan: a. Penggalian pengalaman peserta. b. Penjelasan singkat tentang isi materi yang akan disampaikan c. Penugasan dalam bentuk individual atau kelompok. 4. Setelah semua materi disampaikan, fasilitator dan atau peserta dapat memberikan umpan balik terhadap isi keseluruhan materi yang diberikan. 5. Sebelum pemberian materi berakhir, fasilitator dan peserta dapat merangkum dan atau melakukan pembulatan.
B. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran ini berdasarkan pada prinsip:
Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
16
1. Orientasi kepada peserta meliputi latar belakang, kebutuhan dan harapan yang terkait dengan tugas yang dilaksanakan. 2. Peran serta aktif peserta pendekatan pembelajaran.
sesuai
dengan
3. Pembinaan iklim yang demokratis dan dinamis untuk terciptanya komunikasi dari dan ke berbagai arah.
Oleh karena itu metode yang digunakan selama proses pembelajaran diantaranya adalah: 1. Ceramah singkat dan tanya jawab. 2. Curah pendapat, untuk penjajagan pengetahuan dan pengalaman peserta terkait dengan materi yang diberikan. 3. Penugasan berupa: latihan/exercise, dan diskusi kelompok.
C. Rincian rangkaian alur proses pelatihan sebagai berikut:
Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
17
1. Pembukaan Proses pembukaan pelatihan meliputi beberapa kegiatan berikut: a. Laporan ketua penyelenggara pelatihan. b. Pengarahan dari pejabat yang berwenang tentang latar belakang perlunya pelatihan. c. Perkenalan peserta secara singkat.
2. Evaluasi awal (Pre-test) Kegiatan ini dilakukan untuk melakukan penjajakan kemampuan peserta terhadap materi yang akan disampaikan selama proses pelatihan. Hasil penjajakan awal dijadikan dasar untuk penentuan pendalaman materi.
3. Membangun komitmen belajar Kegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkan peserta dalam mengikuti proses pelatihan. Kegiatannya antara lain: a. Penjelasan oleh fasilitator tentang tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
18
dilakukan dalam komitmen belajar.
materi
membangun
b. Perkenalan antara peserta dan para fasilitator dan panitia penyelenggara pelatihan, dan juga perkenalan antar sesama peserta. Kegiatan perkenalan dilakukan dengan permainan, dimana seluruh peserta terlibat secara aktif. c. Mengemukakan kebutuhan/harapan, kekuatiran dan komitmen masing-masing peserta selama pelatihan. d. Kesepakatan antara para fasilitator, penyelenggara pelatihan dan peserta dalam berinteraksi selama pelatihan berlangsung, meliputi: pengorganisasian kelas, kenyamanan kelas, keamanan kelas, dan yang lainnya.
4. Pengisian pengetahuan/wawasan Setelah materi Membangun Komitmen Belajar, kegiatan dilanjutkan dengan memberikan materi sebagai dasar pengetahuan/wawasan yang sebaiknya diketahui peserta dalam pelatihan ini,
Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
19
yaitu: Kebijakan Permenkes 971/2009; Kebijakan Diklat Aparatur.
5. Pemberian ketrampilan Pemberian materi ketrampilan dari proses pelatihan mengarah pada kompetensi keterampilan yang akan dicapai oleh peserta. Penyampaian materi dilakukan dengan menggunakan berbagai metode yang melibatkan semua peserta untuk berperan serta aktif dalam mencapai kompetensi tersebut, yaitu metode tanya jawab, curah pendapat, bermain peran, diskusi kasus, demonstrasi dan praktik lapangan.
6. Rencana Tindak Lanjut (RTL) Masing-masing peserta menyusun rencana tindak lanjut tentang pengembangan kapasitas pimpinan bagi Kepala BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan.
7. Evaluasi
Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
20
Evaluasi dilakukan tiap hari dengan cara mereview kegiatan proses pembelajaran yang sudah berlangsung, ini sebagai umpan balik untuk menyempurnakan proses pembelajaran selanjutnya. Di samping itu juga dilakukan proses umpan balik dari pelatih ke peserta berdasarkan penilaian penampilan peserta, baik di kelas maupun di lapangan. Diakhir proses pembelajaran, dilakukan post-test untuk mengetahui pengetahuan dan keterampilan peserta setelah mendapatkan materi secara penuh. 8. Penutupan Acara penutupan dapat dijadikan sebagai upaya untuk mendapatkan masukan dari peserta ke penyelenggara dan fasilitator untuk perbaikan pelatihan yang akan datang.
Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
21
VIII. GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP Nomor Materi Waktu
: MD.1 : KEBIJAKAN PERMENKES 971 Tahun 2009 : 2 JP (T = 2 JP; P = -)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami kebijakan Permenkes 971 tahun 2009
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1.
2.
3.
enjelaskan latar belakang kebijakan Permenkes Nomor 971 tahun 2009 tentang standar kompetensi pejabat struktural kesehatan:
enjelaskan ketentuan umum yang terkait dengan jabatan UPT enjelaskan standar kompetensi jabatan struktural
Pokok Bahasan/
Metode
Sub pokok Bahasan
Media dan Alat bantu
Referensi
M
1. Latar belakang kebijakan Permenkes Nomor 971 tahun 2009 tentang standar kompetensi Mpejabat struktural kesehatan 2. Ketentuan umum yang terkait Mdengan jabatan UPT 3. Standar kompetensi jabatan struktural: a. Kompetensi dasar b. Kompetensi bidang c. Kompetensi Khusus
Curah pen dapat (CP) CTJ
Bahan tayang (Slide power point)
Permenkes no 971/ 2009
Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK)
Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
22
Nomor Materi Waktu
: MD.2 : KEBIJAKAN DIKLAT APARATUR : 2 JP (T = 2 JP; P = -)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami kebijakan Diklat Aparatur
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menjelaskan: 1. Kebijakan Diklat dalam mendukung pembangunan kesehatan 2. Program Diklat pusat dan daerah
Pokok Bahasan/ Sub pokok Bahasan
1. Kebijakan Diklat dalam mendukung pembangunan kesehatan 2. Program Diklat pusat dan daerah a. PP 38 2007 pembagian kewenangan antara pemerintah dan daerah
3. RP3AK 4. Tugas pokok dan fungsi kepala BBPK/Bapelkes/In stitusi Diklat Kesehatan
Metode
3. RP3AK
Curah pendap at (CP) CTJ
Media dan Alat bantu
Bahan tayang (Slide power point) Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK)
4. Tugas pokok dan fungsi kepala BBPK/Bapelkes/ Institusi Diklat Kesehatan
Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
23
Referensi
Nomor
: MI.1
Materi
: KEPEMIMPINAN
Waktu
: 12 Jpl (T = 3 Jpl; P = 9 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menerapkan kepemimpinan
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Pokok Bahasan/ Sub pokok Bahasan
Metode
Media dan Alat bantu
Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu: 1. Menjelaskan kepemimpinan strategik
2. Mendelegasikan wewenang
1.
2.
Kepemimpi nan strategik (5 disiplin) a. Personal Mastery b. Mental Model c. Shared Vision d. Team Learning e. System Thinking Pendelegasi an wewenang
Curah penda pat CTJ Role Play (TPK 6) Studi kasus (TPK 2, 4,5) Simula si (TPK 3)
Bahan tayang (Slide power point) Laptop LCD Flipchart
3. Melakukan motivasi
3.
Motivasi a. Internal b. Eksternal
4. Mengembangkan SDM
4.
Pengemban gan SDM
Spidol (ATK)
5.
Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
Kasus
5. Melakukan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan 6. Menerapkan kepemimpinan strategik
White board
Skenario role play Instrume n game
6. Penerapan kepemimpinan strategik (5 disiplin)
Postit Metaplan Pinsil warna
Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
24
Referensi
Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
25
Nomor
: MI.2
Materi
: MANAJEMEN BBPK/BAPELKES/INSTITUSI DIKLAT KESEHATAN
Waktu
: 10 JP (T = 3 JP; P = 7 JP)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Pokok Bahasan/ Sub pokok Bahasan
Metode
Media dan Alat bantu
Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
26
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menerapkan manajemen BBPK/ Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Menerapkan manajemen diklat 1. Manajemen diklat a. Pengkajian pelatihan b. Perumusan tujuan pelatihan c. Disain pelatihan/ kurikulum d. Pelaksanaan Pelatihan e. Evaluasi pelatihan 2. Manajemen layanan penunjang diklat: a. Pengelolaan layanan penunjang b. Pengelolaan administrasi umum 2. Menerapkan manajemen layanan penunjang diklat
3. Manajemen mutu diklat a. Konsep manajemen mutu diklat b. Penerapan manajemen mutu diklat c. Penerapan mutu institusi diklat
Bahan Curah pendapat tayang CTJ, (Slide Diskusi power (TPK 1; point) 3) Role play Laptop (TPK 2) LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Panduan diskusi Skenario role play
3. Menerapkan manajemen mutu diklat
Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
27
Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
28
Nomor
: MI.3
Materi
: TEKNIK KOMUNIKASI EFEKTIF
Waktu
: 8 JP (T= 2 JP; P = 6 JP)
Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) Khusus (TPK) Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan komunikasi efektif
Pokok Bahasan/ Sub pokok Bahasan
Metode
Media dan Alat bantu
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Menerapkan NLP 2. Melakukan Public Speaking
1. NLP 2. Public Speaking
3. Melakukan negosiasi
3. Negosiasi
CTJ, Diskusi Role play Simulasi
Bahan tayang (Slide power point) Laptop
4. Melakukan advokasi 4. Advokasi
LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Panduan diskusi Skenario role play Skenario simulasi
Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
29
Referensi
Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
30
Nomor
: MI.4
Materi
: KEWIRAUSAHAAN/ENTERPRENEURSHIP
Waktu
: 6 JP (T = 2 JP; P = 4 JP)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Pokok Bahasan/ Sub pokok Bahasan
Metode
Media dan Alat bantu
Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
31
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menerapkan kewirausahaan/ enterpreneurship
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Menjelaskan prinsip-prinsip kewirausahaan/ enterpreneurship diklat
2. Menganalisis kebutuhan pelanggan
3. Menerapkan kewirausahaan/ enterpreneurship
1. Prinsip-prinsip Kewirausahaan/ entrepreneurship diklat a. Pengertian kewira usahaan/ entrepreneur ship b. Prinsipprinsipkewira usahaan/ enterpreneur ship 2. Analisis kebutuhan pelanggan a. Identifikasi pelanggan b. Identifikasi kebutuhan pelanggan
Curah penda pat CTJ, Diskusi Latihan (TPK 2, dan TPK 3)
Bahan tayang (Slide power point) Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Panduan diskusi Panduan latihan
3. Kewirausahaan/ Enterpreneurship a. Perencanaan pemasaran b. Pelaksanaan kewirausahaan /entrepreneur ship c. Evaluasi kewirausahaan /entrepreneur ship
Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
32
Nomor
: MI.5
Materi
:PENGEMBANGAN BBPK/BAPELKES/INSTITUSI DIKLAT KESEHATAN
Waktu
: 6 Jp (T = 2 JP;P = 4 JP)
Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) Khusus (TPK) Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu mengembangkan BBPK/Bapelkes/ Institusi Diklat Kesehatan
Pokok Bahasan/ Sub pokok Bahasan
Metode
Media dan Alat bantu
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Menjelaskan Tupoksi kepala BBPK/Bapelkes/ Institusi Diklat Kesehatan 2. Menganalisis Renstra 3. Menyusun rencana pengembangan BBPK/Bapelkes/ Institusi Diklat Kesehatan (P1, P2, P3)
1. Tupoksi Kepala Curah BBPK/Bapelkes/ penda Institusi Diklat pat Kesehatan
2. Analisis Renstra
CTJ,
Bahan tayang (Slide power point)
Latihan
Laptop LCD Flipchart
3. Rencana Pengembangan BBPK/Bapelkes/ Institusi Diklat Kesehatan (P1, P2, P3)
White board Spidol (ATK) Panduan latihan
Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
33
Referensi
Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
34
Nomor
: MP. 1
Materi (BLC) Waktu
: MEMBANGUN KOMITMEN BELAJAR/BUILDING LEARNING COMMITMENT : 3 Jpl (T = 0 Jpl; P = 3 Jpl; PL = 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu membangun komitmen belajar selama proses pelatihan.
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Melakukan perkenalan dan pencairan diantara peserta, fasilitator dan panitia.
2. Merumuskan kesepakatan tentang harapan peserta terhadap pelatihan, nilai, norma, kekhawatiran mencapai harapan dan kontrol kolektif yang disepakati bersama sebagai komitmen belajar.
3. Menetapkan organisasi kelas.
Pokok Bahasan/ Sub Pokok Bahasan
1. Perkenalan dan pencairan diantara peserta, fasilitator dan panitia.
2. Perumusan kesepakatan tentang harapan peserta terhadap pelatihan, nilai, norma, kekhawatiran mencapai harapan dan kontrol klektif yang disepakati bersama sebagai komitmen belajar.
Metode
Media dan Alat Bantu
Curah penda pat
Bahan tayang (Slide power Permain point) an Laptop Diskusi kelom LCD pok Flip chart White board Spidol (ATK) Panduan diskusi
3. Penetapan organisasi kelas.
Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
35
Referensi
Depkes RI, Pusdiklat Kesehatan, 2004, Kumpulan Games dan Energizer, Jakarta. Munir, Baderel, 2001, Dinamika Kelompok, Penerapanny a Dalam Laboratorium Ilmu Perilaku, Jakarta
Nomor Materi Waktu
: MP. 2 : RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) : 2 Jpl (T = 0 Jpl; P = 2 Jpl; PL = 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) setelah mengikuti pelatihan.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan/ Sub Pokok Bahasan
Metode
Media dan Alat bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:
1. Menjelaskan pengertian dan tujuan penyusunan RTL.
1. Pengertian dan tujuan penyusunan RTL.
2. Menjelaskan formatpenyusunan RTL. 3. Menyusun rencana tindak lanjut .
2. Format penyusunan RTL.
3. Penyusunan RTL
Curah penda pat
Bahan tayang (Slide power Cerama point) h tanya jawab Laptop Latihan LCD menyu Flip chart sun RTL White board Spidol (ATK) Panduan untuk latihan
Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
36
BPPSDM Kesehatan; Rencana Tindak lanjut; Modul TOT NAPZA Pusdiklat SDM Kesehatan; Jakarta; 2009 Ditjen PP dan PL, Depkes RI; Rencana Tindak Lanjut; Kurmod Surveilans; Subdit Surveilans; Jakarta; 2008
Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
37
IX. EVALUASI DAN SERTIFIKASI PELATIHAN A. EVALUASI Evaluasi yang dilakukan dalam proses pelatihan, yaitu: 1. Evaluasi terhadap peserta Yaitu evaluasi yang dilakukan terhadap peserta pelatihan melalui: a. Penjajakan awal melalui pre test. b. Pemahaman pembelajaran terhadap materi yang telah diterima (post test). 2. Evaluasi terhadap fasilitator Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh penilaian yang menggambarkan tingkat kepuasan peserta terhadap kemampuan pelatih/fasilitator dalam menyampaikan pengetahuan dan atau ketrampilan kepada peserta dengan baik, dapat dipahami dan diserap oleh peserta, meliputi: a. Penguasaan materi b. Ketepatan waktu c. Sistematika penyajian d. Penggunaan metode dan alat Bantu diklat Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
38
e. Empati, gaya dan sikap terhadap peserta f. Penggunaan bahasa dan volume suara g. Pemberian motivasi belajar kepada peserta h. Pencapaian TIU i. Kesempatan Tanya jawab j.
Kemampuan menyajikan
k. Kerapihan pakaian l. Kerjasama tim pengajar 3. Evaluasi terhadap penyelenggara Evaluasi dilakukan oleh peserta pelatihan terhadap penyelenggara pelatihan. Obyek evaluasi adalah pelaksanaan administrasi dan akademis, meliputi: a. Tujuan pelatihan. b. Relevansi program pelatihan dengan tugas. c. Manfaat setiap materi pembelajaran bagi pelaksanaan tugas. d. Manfaat pelatihan bagi instansi. e. Mekanisme pelaksanaan pelatihan. f. Hubungan peserta dengan penyelenggara pelatihan. g. Pelayanan kesekretariatan terhadap peserta. h. Pelayanan akomodasi dan lain-lain. Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
39
i. j. k. l.
Pelayanan konsumsi. Pelayanan kesehatan. Pelayanan kepustakaan. Pelayanan komunikasi dan informasi.
B. SERTIFIKAT Setiap peserta yang telah menyelesaikan proses pembelajaran ini minimal 95% dari keseluruhan jumlah jam pelajaran akan diberikan sertifikat yang ditandatangani oleh Kepala Pusdiklat Aparatur, atas nama Menteri Kesehatan RI dan oleh panitia penyelenggara. Apabila kehadiran kurang dari kehadiran dari 95%, peserta akan diberikan surat keterangan telah mengikuti pelatihan yang ditandatangani oleh Ketua Panitia Penyelenggara Pelatihan.
C. PENUTUP Kurikulum ini merupakan acuan dalam penyelenggaraan pelatihan pengembangan kapasitas pimpinan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
40
Kesehatan. Dengan adanya kurikulum ini diharapkan penyelenggara dapat melaksanakan pelatihan yang efektif dan terencana sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
41