Bab 6- Pengujian Sistem
6.3.4.2 Input Data Skenario Tumpahan Minyak Langkah awal untuk mensimulasikan skenario ini adalah memasukkan data yang telah ditentukan oleh skenario ke dalam sistem. Input data ini dilakukan pada bagian Data dan Integrasi MLTM melalui keyboard. Lihat gambar 6.17 data skenario yang telah dimasukkan ke dalam sistem untuk masa = 20:15:00 serta fungsi parameter angin = 1 dan arus = 0. Input masa, fungsi parameter angin dan arus yang lain dilakukan sebelum simulasi dimulai dengan cara yang sama, yaitu pada bagian Data dan Integrasi MLTM.
Gambar 6.17 : Input data skenario tumpahan minyak 132
Bab 6- Pengujian Sistem
6.3.4.3 Hasil Skenario Tumpahan Minyak Hasil skenario dari simulasi ini dapat dilihat dengan menggunakan tiga tombol button. Tombol button Where will the oil go? akan memaparkan pergerakan lapisan minyak sampai ke pantai. Tombol button What environmental impact will the oil have? akan menyalakan (highlight) pantai yang terancam dan rujukan dokumen untuk mengatasi tumpahan minyak, sedangkan untuk mengetahui sumber-sumber di lingkungan laut dan pantai yang terancam digunakan tombol button Display. Hasil skenario tumpahan minyak untuk penentuan arah gerak lapisan minyak dapat dilihat pada gambar 6.18 sampai dengan gambar 6.25, sedangkan untuk penentuan sumber-sumber di lingkungan laut dan pantai yang terancam dapat dilihat pada gambar 6.26 dan apabila dilakukan aktivitas Zoom hasilnya dapat dilihat pada gambar 6.27. Untuk dapat menghasilkan gambar 6.26 dan 6.27, CheckBox yang ada di dalam bagian kontrol layer peta perlu ditandakan, yaitu CheckBox Tourism dan yang lain tidak ditandakan (lihat gambar 6.28). Dari gambar 6.27 dapat diketahui kawasan pariwisata yang terancam oleh tumpahan minyak. Beberapa aktivitass dapat dilaksanakan berdasarkan lintasan lapisan minyak ini.
Gambar 6.18 : Pergerakan lapisan minyak : angin=1, arus=0, masa 20:15:00
133
Bab 6- Pengujian Sistem
Gambar 6.19 : Pergerakan lapisan minyak : angin=0, arus=1, masa 20:15:00
Gambar 6.20 : Pergerakan lapisan minyak : angin=1, arus=1, masa 20:15:00
Gambar 6.21 : Pergerakan lapisan minyak : angin=3.5%, arus=56%, masa 20:15:00 134
Bab 6- Pengujian Sistem
Gambar 6.22 : Pergerakan lapisan minyak : angin=1, arus=0, masa 10:15:00
Gambar 6.23 : Pergerakan lapisan minyak : angin=0, arus=1, masa 10:15:00
Gambar 6.24 : Pergerakan lapisan minyak : angin=1, arus=1, masa 10:15:00 135
Bab 6- Pengujian Sistem
Gambar 6.25 : Pergerakan lapisan minyak : angin=0.035, arus=0.56, masa 10:15:00
Gambar 6.26 : Lintasan lapisan minyak, sumber Tourism dan Grid 136
Bab 6- Pengujian Sistem
Gambar 6.27 : Lintasan lapisan minyak dengan sumber Tourism dan Grid yang telah di Zoom
Gambar 6.28 : Penanda CheckBox Tourism
6.3.5 Simulasi MPKPO 6.3.5.1 Skenario Tumpahan Minyak Satu skenario tumpahan minyak perlu dibuat untuk mensimulasikan MPKPO di Selat Malaka. Skenario yang dibuat itu berupa (i) telah terjadi tumpahan minyak dengan lapisan tebal pada 8 Oktober 2000 masa 12:15:00 dengan lokasi tumpahan X= 281000, Y= 516000, (ii) perbandingan selisih kepekatan air laut dan minyak dengan kepekatan minyak adalah 0.2, (iii) volume minyak yang tertumpah adalah 10000 liter dan (iv) fungsi parameter MLTM untuk angin = 3.5% dan arus = 56%. Skenario ini akan disimulasikan untuk tempo pergerakan lapisan minyak T menit. Usulan respons apa yang dapat diberikan oleh sistem ? Nilai T yang akan diperiksa adalah 180, 240, 300 dan 360 menit. 137
Bab 6- Pengujian Sistem
6.3.5.2 Input Data Skenario Tumpahan Minyak Input data skenario simulasi MPKPO dilakukan pada bagian Data dan Integrasi MLTM serta Penyokong OSR melalui keyboard. Lihat gambar 6.29 data skenario yang telah dimasukkan ke dalam sistem untuk nilai T = 180 menit. Input nilai T yang lain dilakukan sebelum simulasi dimulai dengan cara yang sama, yaitu pada bagian Penyokong OSR.
Gambar 6.29 : Data skenario MPKPO untuk T = 180 menit 138
Bab 6- Pengujian Sistem
6.3.5.3 Hasil Skenario Tumpahan Minyak Tombol button yang ada pada bagian penyokong OSR dapat digunakan untuk melihat hasil skenario simulasi MPKPO. Dengan menekan kiri mouse pada tombol button tersebut, sub-sistem MPKPO dijalankan. Lapisan minyak bergerak selama T menit. Jika lapisan minyak tidak mencapai pantai, maka sub-sistem MPKPO menampilkan dialog. Pemakai diminta untuk menjawab setiap dialog yang disampaikan. Berdasarkan data atribut yang ada pada GRID di mana lapisan minyak berada dan jawaban pemakai, sub-sistem MPKPO mengusulkan satu respon. Hasil dari skenario MPKPO ini dapat dilihat pada gambar 6.30, 6.31, 6.32 dan 6.33. Dari gambar 6.30 dan 6.31, sub-sistem MPKPO belum mengusulkan sesuatu tindakan. Sub-sistem MPKPO menanyakan pemakaian in situ burning. Jika izin pembakaran minyak didapatkan, maka MPKPO akan mengusulkannya. Jika tidak didapatkan, maka MPKPO mengusulkan siap-siap untuk pembersihan pantai. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam pemakaian in situ burning adalah keselamatan kehidupan manusia dan makhluk lain. Tombol button Display yang ada pada bagian kontrol layer peta dapat digunakan untuk mengetahui keberadaan makhluk lain, sebagai contoh : keberadaan WildLife dan AquaCulture. Untuk itu CheckBox untuk WildLife dan AquaCulture perlu ditandakan. Kemudian pada tombol button Display, mouse ditekan kiri satu kali. Perangkat lunak yang dibuat akan menampilkan gambar 6.34 : hasil skenario untuk T = 240, WildLife dan AquaCulture. Dengan memperhatikan gambar ini, responden dapat mengambil keputusan menggunakan pembakaran minyak atau tidak.
139
Bab 6- Pengujian Sistem
Gambar 6.30 : Hasil skenario untuk T = 180 menit
Gambar 6.31 : Hasil skenario untuk T = 240 menit 140
Bab 6- Pengujian Sistem
Gambar 6.32 : Hasil skenario untuk T = 300 menit
Gambar 6.33 : Hasil skenario untuk T = 360 menit
141
Bab 6- Pengujian Sistem
Gambar 6.34 : Hasil skenario untuk T = 240, WildLife dan AquaCulture 6.3.6 Simulasi POSR 6.3.6.1 Skenario Tumpahan Minyak Skenario tumpahan minyak untuk mensimulasikan POSR di lingkungan laut selat Malaka adalah sebagai berikut: (i) telah terjadi tumpahan minyak dengan lapisan tebal pada 11 Oktober 2000 masa 08:15:00 dengan lokasi tumpahan X= 247000, Y= 505000, (ii) perbandingan selisih berat jenis air laut dan minyak dengan berat jenis minyak adalah 0.2, (iii) volume minyak yang tertumpah adalah 10000 liter dan (iv) fungsi parameter MLTM untuk angin = 3.5% dan arus = 56%. Para responden telah menyiapkan rencana kegiatan untuk mengatasi tumpahan minyak. Rencana itu telah pula dimasukkan ke dalam Lotus Notes dengan database Seward Division. Berdasarkan rencana yang telah dimasukkan ke dalam Lotus Notes tersebut, responden akan mengawasi operasi terhadap tumpahan minyak. 6.3.6.2 Input Data Skenario Tumpahan Minyak Setelah skenario untuk simulasi POSR dibuat, data skenario itu dimasukkan ke dalam sistem. Input data yang berhubungan dengan minyak dilakukan pada bagian Data dan Integrasi MLTM, sedangkan yang berhubungan dengan rencana kegiatan mengatasi tumpahan minyak diaktifkan dengan memilih database Seward Division pada bagian menu Domino. Lihat gambar 6.35 data skenario yang telah dimasukkan ke dalam sistem. 142
Bab 6- Pengujian Sistem
Gambar 6.35 : Data skenario POSR di lingkungan laut Selat Malaka 6.3.6.3 Hasil Skenario Tumpahan Minyak Untuk melihat hasil skenario simulasi POSR, pemakai dapat menekan kiri mouse satu kali pada lajur kosong sebelah kiri lajur field Date/Time bagian tempat Domino. Dengan menekan kiri mouse, subsistem POSR menandai “X” pada lajur kosong sebelah kiri field Date/Time bersesuaian dengan baris yang dimaksud oleh pemakai. Selanjutnya pada tombol button Run, mouse sudah dapat ditekan kiri satu kali untuk menjalankan subsistem POSR. Tempo pergerakan lapisan minyak bagi sistem ini dihitung dari pengurangan waktu saat terjadi tumpahan minyak terhadap isi field Date/Time. Setelah T menit lapisan minyak bergerak, sesuai dengan hasil pengurangan waktu, pemaparan pergerakan lapisan minyak dihentikan. Jika lapisan minyak belum mencapai daratan, maka subsistem POSR akan mengaktifkan fungsi respon dari subsistem MPKPO. Pemakai diminta untuk menjawab setiap dialog yang disampaikan oleh fungsi respon. 143