Agusmanto dan golda ISSN: 2356-2595
JURNAL Suluh Pendidikan FKIP-UHN Volume-3, Edisi-1, Maret 2016 Halaman 67-76
INOVASI MODEL PEMBELAJARAN NATURE OF SCIENCEUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS DATA PENELITIAN MELALUI MATA KULIAH STATISTIKA Agusmanto Hutauruk1), Golda Novatrasio Siregar2) Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Universitas HKBP Nommensen email:
[email protected] ABSTRACT This research is a study on innovative learning model NOS (Nature of Science) on the subject of statistics. The study involved two professors who once served as a researcher. The research objective is to see an increase in the ability of students in the subject of statistics with innovative learning model NOS (Nature of Science). The method used is the method of experimental design group pretest-posttest design. Based on the calculation, seen the value of t-test with equal variances assumed = 3.523 (sig> 0.05), meaning that there are differences in data analysis capabilities thesis research among the students who follow the model of NOS and conventional learning. If viewed from the average (mean) is high, the results of data processing can be concluded that the data analysis capabilities thesis research on the model of NOS better than conventional learning with a significant difference, and there are significant differences in terms of data analysis capabilities thesis research on each learning, so it was concluded that the thesis research data analysis capabilities that are taught by NOS models better than conventional learning. Keywords: Nature of Science, DataAnalysisResearch penelitian, pengajuan masalah, kajian pustaka
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan daya upaya untuk memajukan budi pekerti (karakter, kekuatan bathin),
pikiran
seseorang
(intellect)
selaras
dan
penyusunan laporan hasil penelitian. Realita
yang
dapat
dilihat
dalam
alam
dan
pembelajaran adalah banyak mahasiswa yang
upaya
yang
mengalami kesulitan dalam menganalisis data
termaktub dalam konsep tersebut harus
rekayasa penelitian ketika mengikuti mata
diselaraskan
rancangan
kuliah statistika. Mereka cenderung sulit
strategis yang kini disebut sebagai kurikulum.
memahami konsep penelitian ilmiah sehingga
Dalam semua kurikulum perguruan tinggi
sulit pula memerikan akar masalah yang akan
terdapat mata kuliah penelitian yang memiliki
diteliti. Padahal kemampuan analisis data
tujuan untuk memampukan mahasiswa dalam
tersebut merupakan pengetahuan fundamental
memahami pendekatan untuk memeroleh
seorang mahasiswa yang akan meraih gelar
kebenaran, beberapa metode dan macam
sarjana.
masyarakatnya.
Daya
dalam
dengan
jasmani
dan hipotesis, metodologi penelitian, dan
dan
sebuah
Skripsi
sebagai
syarat
mutlak
JSP | FKIP | UHN |hal 67 Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.
Agusmanto dan Golda
Inovasi Model Pembelajaran Nature Of Science…….
ISSN: 2356-2595
Volume-3, Edisi-1, Maret 2016
kesarjanaan merupakan penelitian ilmiah
Dalam proses pembelajaran, sebagian
yang memiliki data yang harus di analisis
siswa memiliki pengalaman yang kurang
sebagai suatu hasil penelitian. Oleh karena
menyenangkan tetapi tidak dapat dihindarkan.
itu, perlu ditemukan cara yang inovatif dalam
Setiap individu pernah mengalami kegagalan
mengajarkan mata kuliah tersebut.
dan masa-masa yang penuh dengan kesulitan
Matematika
tak
dapat
lagi
dalam proses pembelajarannya. Namun jika
merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang
kita menginginkan kecerdasan sebagai hasil
sangat berperan dalam peradaban, sehingga
dari suatu proses pendidikan, maka strategi
mnguasai
instruksional
kecakapan
dipungkiri
matematis
sangat
yang
tujuannya
untuk
penting dicapai untuk dapat bersaing dan
membangun kemampuan metakognitif anak
mencapai kemajuan di zaman modern (NRC,
harus disiapkan dalam metode pembelajaran,
2002; Hudojo, 2004; dalam Hendrayana,
pengembangan sumber daya manusia dan
2015). Namun kebanyakan siswa mengalami
pengawasan (Costa, 1981 dalam Costa, 2001).
kesulitan dalam mempelajari matematika,
Sehubungan dengan hal itu ditemukan
walaupun kadang kesulitan itu sengaja dibuat
sebuah model pembelajaran yang dianggap
untuk melatih dan membiasakan siswa agar
mampu
terbiasa dalam aktifitas berpikir dan aktifitas
pembelajaran
memecahkan masalah (Hendrayana, 2015).
pembelajaran NOS (Nature of Science).
Kesulitan
mempelajari
penelitian,
kebutuhan yakni
model
dan
NOS (Nature of Science) didefinisikan
beralasan
sebagai hakekat pengetahuan yang merupakan
karena matematika merupakan pelajaran yang
konsep yang kompleks melibatkan filosofi,
menunutut
sosiologi, dan historis suatu pengetahuan.
menguasai
dalam
menyediakan
matematika
siswa
sangat
untuk
berpikir
logis,
sistematis dan reflektif, serta membutuhkan
Pembelajaran
usaha yang tekun, teliti dan sungguh-sungguh
epistomologi dan sosiologi pengetahuan, yaitu
(NRC,2002;
dalam
pengetahuan sebagai cara untuk mengetahui,
untuk
atau menilai dan keyakinan yang menjadi
lima
sifat pengetahuan ilmiah (Santyasa, 2006).
Hendrayana, menguasai
Reys
dkk,
2009,
2015).Sehingga matematika,
diperlukan
pada
NOS
intinya
mengacu
bersandarkan
pada
komponen yaitu: pemahaman konseptual,
Sains
pada
kompetensi strategis, kelancaran dalam proses
perkiraan bahwa kealamiahan dunia dapat
pengerjaan, penalaran adaptif dan disposisi
diperoleh pada pemahaman manusia atas
yang produktif (Hendrayana, 2015).
ontologi, epistomologi, dan aksiologinya.
JSP | FKIP | UHN |hal 68 Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.
Agusmanto dan Golda
Inovasi Model Pembelajaran Nature Of Science…….
ISSN: 2356-2595
Volume-3, Edisi-1, Maret 2016
Nature of Science (NOS) didefinisikan
teori
dari
pembelajaran
NOS
dapat
sebagai hakekat pengetahuan yang merupakan
memperdalam konsep yang dipelajari oleh
konsep yang kompleks melibatkan filosofi,
siswa. Aspek imajinatif digunakan sebagai
sosiologi, dan historis suatu pengetahuan.
upaya pemecahan suatu masalah. Sehingga
Pembelajaran
pada
aspek-aspek karakterisrik pembelajaran NOS
epistomologi dan sosiologi pengetahuan, yaitu
tersebut dapat digunakan untuk menemukan
pengetahuan sebagai cara untuk mengetahui,
dan mengembangkan sendiri suatu konsep
atau menilai dan keyakinan yang menjadi
menuju terjadinya proses pemahaman.
NOS
mengacu
sifat pengetahuan ilmiah (Santyasa, 2006). Sains
pada
intinya
bersandarkan
Pembelajaran
berorientasi
NOS
pada
mengakibatkan siswa akan memahami proses
perkiraan bahwa kealamiahan dunia dapat
dari inquiri dan mengetahui bahwa Sains
diperoleh pada pemahaman manusia atas
adalah panduan dari logika dan imajinasi,
ontologi, epistomologi, dan aksiologinya.
serta menerangkan dan memprediksi fakta-
Model pembelajaran NOS mempunyai aspek-aspek
yang
mendukung
fakta, tetapi tidak otoriter. Mereka akan
proses
mengerti bahwa Sains adalah aktivitas sosial
pemahaman konsep siswa, antara lain : aspek
komplek (Lederman, 2006). Pemahaman yang
empiris, aspek kreatif, aspek imajinatif, aspek
luas tentang Nature of Science akan menuntut
teori, aspek sosial budaya. Aspek empiris
pengetahuan tentang isi dan sejarah sedikitnya
dilatihkan melalui kegiatan inkuiri atau
salah
belajar melalui penemuan. Inkuiri merupakan
dilengkapi
suatu pembelajaran yang menekankan pada
menghubungkan tatanama ilmiah (scientific
penemuan pribadi yang membantu siswa
nomenclature),
memahami struktur atau ide kunci dari suatu
intelektual
disiplin ilmu dan siswa aktif terlibat dalam
kaidah-kaidah dari fakta ilmiah (rules of
proses pembelajaran tersebut. Sehingga guru
scientific evidence), postulat Sains (postulates
harus memunculkan konflik kognitif dan rasa
of
ingin
disposition), dan miskonsepsi mengenai Sains
tahu siswa sebagai motivasi siswa
melakukan penyelidikan. Pembelajaran NOS dengan fokus pada kegiatan inkuiri juga
satu
dari
mata
pelajaran
dengan
pengetahuan
keterampilan
(intellectual
science),
watak
ilmiah
(scientific
Menurut Wenning (2006) pembelajaran
mendorong
memiliki tahapan-tahapan, yaitu:
ilmu
skills),
(major misconceptions about science).
berorientasi
memperoleh
proses
process
melatihkan keterampilan proses sains untuk siswa
Sains,
NOS
(Nature
of
Science)
pengetahuan dengan baik. Aspek karakteristik JSP | FKIP | UHN |hal 69 Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.
Agusmanto dan Golda
Inovasi Model Pembelajaran Nature Of Science…….
ISSN: 2356-2595
Volume-3, Edisi-1, Maret 2016
1. Fase Background Readings, siswa
kemudian
siswa
berdiskusi
diajak membaca buku dan membuat
memecahkan
laporan mengenai suatu bab ataupun
Aktivitas
materi tertentu, sehingga mereka dapat
diperhatikan
menyusun
kuantitas pertanyaan dan penjelasan
latar
belakang
pembelajaran yang akan dilakukan. Buku dan/atau artikel yang di baca
masalah
untuk
siswa
tersebut.
yang
adalah
perlu
kualitas
dan
yang diberikan. 3. Fase
Inquiry
lessons,
guru
oleh siswa diupayakan agar sesuai
membimbing siswa dalam berpikir
dengan
dan
jenis
pengetahuan
yang
dipelajari. Aktivitas siswa yang perlu
memfokuskan pertanyaan, prosedur
diperhatikan adalah ketepatan buku
pembelajaran yang akan dilakukan,
dan/atau artikel yang dijadikan sumber
menyajikan pijakan, pemodelan, dan
belajar, sistematika latar belakang
penjelasan
pembelajaran,
seperlunya
tentang
ketepatan
rumusan
penelitian ilmiah, menjelaskan cara
pembelajaran,
tujuan
mengatasi kemungkinan hambatan-
2006).
hambatan yang akan ditemukan dalam
Kegiatan background readings dari
proses pembelajaran. Aktivitas belajar
buku atau artikel yang berkaitan
siswa yang diakses adalah kesesuaian
dengan NOS mempunyai pengaruh
pertanyaan
yang signifikan terhadap pemahaman
diajukan,
siswa mengenai NOS.
pembelajaran yang akan dilakukan,
masalah
pembelajaran
(Santyasa,
2. Fase Case Study Discussion guru membuka
ruang
ketepatan
yang prosedur
memprediksi
masalah,
untuk
hambatan dan upaya pemecahan yang
melayani pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan (Santyasa, 2006). Guru dapat
mungkin
memandu
diajukan
diskusi
kecermatan
pembelajaran
oleh
siswa.
siswa
berpikir
melalui
Langkah ini disebut dengan case study
pertanyaan-pertanyaan
discussions (Herreid, dalam Wenning,
mereka memberikan pedoman dengan
2006a). Case study discussions adalah
tegas tentang prosedur yang dapat
forum
untuk
dikerjakan,
mengembangkan
pengajaran
yang
membantu
baik
siswa
sekali
dan
penuntun,
memberikan
yang jelas pada saat
pemahaman tentang NOS, secara khas
percontohan praktek inquiri ilmiah
menghadirkan
(Wenning, 2006a).
sebuah
persoalan,
JSP | FKIP | UHN |hal 70 Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.
Agusmanto dan Golda
Inovasi Model Pembelajaran Nature Of Science…….
ISSN: 2356-2595
Volume-3, Edisi-1, Maret 2016
4. Fase Inquiry Labs dikemudikan oleh pertanyaan
penuntun
berkelanjutan
pada
yang
yang menjadi obyek Inquiry labs, kemampuan
mendeskripsikan
perjanjian
pengetahuan dalam perspektif historis
intelektual, memerlukan keterampilan
dan budaya yang berbeda (Santyasa,
berpikir tingkat tinggi (high order
2006).
thinking), fokus perhatian siswa pada
digunakan sebagai alat bukti yang kuat
pengumpulan dan interpretasi data,
untuk tidak hanya mengajar tentang
dan
NOS, tetapi juga meletakkan perhatian
menolong siswa
menemukan
Historical
siswa
hukum melalui kreasi dan kontrol
meningkatkan perhatian siswa pada
eksperimen mereka sendiri. Inquiry
pokok pelajaran. 6. Fase
penelitian
dapat
konsep baru, prinsip, atau hukum-
labs membantu siswa menggunakan
pada
studies
Multiple
dan
Assessments
prosedur yang lebih konsisten dengan
berorientasi pada pemahaman siswa
hakikat
terhadap NOS (Nature of Science).
praktek
ilmiah
yang
sesungguhnya (Wenning, 2006a). 5. Fase
Historical
siswa
dilakukan adalah asesmen kinerja,
didorong untuk menyajikan deskripsi
portofolio, dan tes (tes pilihan ganda
tentang manfaat pembelajaran yang
diperluas dan tes uraian). Aktivitas
dilakukan,
siswa yang di-ases adalah kemampuan
tidak
Studies,
Teknik-teknik asesmen yang dapat
hanya
mengenai
pemahamannya terhadap NOS dan
merencanakan,
kemampuan
melaksanakan, kemampuan presentasi,
mengungkap
menerapkan realitas
pemahaman alam,
tetapi
dan terhadap juga
kemampuan tertulis,
kemampuan
melaporkan
kemampuan
secara
melaporkan
perkembangan sikap dan persepsi
secara lisan, pembuatan jurnal berkala,
siswa terhadap materi yang menjadi
fokus pemahaman terhadap NOS,
obyek
Pengalaman
sikap dan persepsi siswa terhadap
belajar siswa yang diakses pada
pelajaran dan model pembelajaran
tahapan
yang diterapkan. Untuk meminimisasi
inquiry
ini,
mengelaborasi penelitian
labs.
adalah
berbagai ilmiah,
mengungkap, menerapkan
kemampuan
kemampuan
memahami, hakekat
aspek
dan
pengetahuan
subyektivitas
penilaian,
assesmen
hendaknya dilengkapi dengan rubrik, sehingga mampu menilai siswa secara lebih akurat (Santyasa, 2006). JSP | FKIP | UHN |hal 71
Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.
Agusmanto dan Golda
Inovasi Model Pembelajaran Nature Of Science…….
ISSN: 2356-2595
Volume-3, Edisi-1, Maret 2016
Penelitian adalah ilmu yang mempelajari
dimengerti peneliti atau orang lain yang
cara-cara melakukan pengamatan dengan
tertarik
pemikiran yang tepat secara terpadu melalui
dilakukan. Jika data yang diperoleh adalah
tahapan-tahapan yang disusun secara ilmiah
data kualitatif, maka deskripsi data ini
untuk mencari, menyusun serta menganalisis
dilakukan
dan menyimpulkan data-data sehingga dapat
mengelompokkan data yang ada sehingga
digunakan
memberikan
untuk
menemukan,
dengan
hasil
dengan
responden.
Jika
suatu pengetahuan.
merupakan
data
eksplisit
menjelaskan
cara
gambaran
mengembangkan dan menguji kebenaran
Gullo (dalam Dodo Sutardi, 2012), secara
penelitian
menyusun
nyata
data
data
dan
kepada
yang
kuantitatif,
mendeskripsikan
yang
diperoleh maka
tersebut
cara dapat
langkah-langkah
dilakukan dengan menggunakan statistika
penelitian sebagai berikut: (1) konseptualisasi
deskriptif atau dengan menggunakan teknik
masalah, (2) menyusun kerangka teori, (3)
statistika.
mengajukan hipotesis dan menentukan tujuan,
METODE PENELITIAN
(4) konstruksi instrument, (5) pengumpulan
Metode yang digunakan dalam penelitian
data, (6) pengolahan data, (7) analisis data, 8)
ini adalah metode eksperimen. Metode ini
penarikan kesimpulan. Nasution (dalam Dodo
dipergunakan
karena
Sutardi, 2012), menguraikan garis-garis besar
mengetahui
perbedaan
penelitian yang dapat dijadikan dasar oleh
mahasiswa
program
para peneliti, sebagai berikut: 1) menentukan
Matematika
dalam
masalah, 2) menyusun kerangka teori, 3)
penelitian melalui mata kuliah statistika
merumuskan hipotesis, 4) menentukan desain
dengan
penelitian, 5) menentukan sampling, 6)
pembelajaran NOS (Nature of Science).
mengumpulkan data, (7) analisis data, (8)
Penelitian
menarik kesimpulan.
perkuliahan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Menurut Sukardi, kegiatan analisis data
dan
tanpa
ini
peneliti
studi
kemampuan Pendidikan
menganalisis
menerapkan
dilaksanakan
ingin
di
data
model
kelas
Pendidikan Universitas HKBP Nommensen,
dalam suatu proses penelitian umumnya dapat
khususnya
dibedakan
Matematika. Penelitian ini dilakukan pada
menjadi
dua
kegiatan,
yaitu
mendeskripsikan data dan melakukan uji statistika (inferensi). Mendeskripsikan data
program
studi
Pendidikan
mata kuliah statistika. Penelitian
ini
menggunakan
desain
merupakan suatu langkah menggambarkan
eksperimen dengan model one group pretest-
data yang diperoleh sehingga lebih mudah
postest design.Model one group pretestJSP | FKIP | UHN |hal 72
Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.
Agusmanto dan Golda
Inovasi Model Pembelajaran Nature Of Science…….
ISSN: 2356-2595
Volume-3, Edisi-1, Maret 2016
postest adalah metode eksperimen yang
antara
dilaksanakan pada satu kelompok saja, yaitu
homogenitas, selanjutnya dilakukan uji t dan
kelompok kelompok eksperimen. Pada tahap
seluruh perhitungan statistik menggunakan
awal, kelompok eksperimen akan dikenai
bantuan program SPSS 17.0.
pretest
HASIL PENELITIAN
sebelum
perlakuan
model
lain
dengan
uji
normalitas
dan
pembelajaran Nature of Science. Tahap
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada
selanjutnya, kelompok yang sama akan
model pembelajaran Nature of Science (NOS)
dikenai perlakuan model pembelajaran Nature
adalah sebagai berikut :
of Science. Pada tahap akhir, kelompok
(1) Fase Background Readings,
tersebut dikenai postest setelah dikenai
Pada fase ini, mahasiswa menyusun
perlakuan model pembelajaran Nature of
latar belakang dan rumusan masalah apa
Science.Rancangan
yang akan mereka teliti dan mengapa
eksperimen
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Pretes
hal tersebut diteliti.
Posttest Control Group Design. Rancangan
(2) Fase Case Discussion,
eksperimennya disajikan pada tabel berikut. Kelompok Pretes Treatment Posttes T1 X1 T2 NOS T1 X2 T2 Konvensional X1 = NOS
Pada fase ini, mahasiswa menentukan teknik analisis data yang akan mereka pergunakan dalam penelitian. Mereka akan berdiskusi mengenai populasi,
X2 = Konvensional
sampel, teknik sampling dan sebagainya
Berkaitan dengan pertanyaan penelitian,
sebagai dasar dalam pengumpulan data
aktivitas siswa dianalisis dengan analisis
yang akan dianalisis.
statistik deskriptif. Data tentang hasil belajar
(3) Fase Inquiri Lesson,
inferensial.
Pada fase ini, mahasiswa menyusun dan
rumusan
menetapkan kegiatan apa yang akan
masalah, maka data pretes postes akan
mereka lakukan, data apa yang mereka
dianalisis dengan statistik inferensial uji-t.
cari, bagaimana cara mencari dan
Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap
menganalisisnya
seperangkat data (data hasil pretes dan
langkah analisis data yang akan mereka
posttes,
data
pergunakan, sesuai dengan hasil diskusi
mahasiswa) yang telah dikumpulkan selama
yang telah mereka lakukan sebelumnya.
dianalisis
dengan
Berdasarkan
tes
pelaksanaan
ststistik
pertanyaan
kemampuan
penelitian
pada
analisis
berlangsung.
serta
merumuskan
(4) Fase Inquiri Labs,
Pengolahan data dalam pengujian hipotesis JSP | FKIP | UHN |hal 73 Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.
Pada
Agusmanto dan Golda
Inovasi Model Pembelajaran Nature Of Science…….
ISSN: 2356-2595
Volume-3, Edisi-1, Maret 2016
fase
ini,
mulai
dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah
melaksanakan analisis data penelitian
yang sesuai dengan langkah-langkah umum
dari data yang telah mereka dapatkan
analisis data yaitu: (1) menyusun instrumen,
sebelumnya. Analisis data yang mereka
(2) distribusi instrumen, (3) pengumpulan
lakukan
data, (4) analisis data dan (5) penyajian hasil
sesuai
mahasiswa
dengan
hasil
fase
sebelumnya yaitu menyangkit teknik analisis data apa yang akan mereka pergunakan.
analisis data. Setelah merancang model pembelajaran maka langkah selanjutnya adalah membuat
(5) Fase Historical Studies
satuan
acara
pembelajaran model
yang
Pada fase ini, mahasiswa merumuskan
disesuaikan
dan merepresentasikan apa yang mereka
NOS. Dalam membuat SAP, unsur utama
dapatkan dari hasil analisis data mereka
yang perlu diperhatikan adalah fase-fase serta
tersebut.
merumuskan
langkah-langkah model pembelajaran NOS.
kesimpulan berdasarkan latar belakang
Selanjutnya dilakukan uji coba rancangan dari
dan rumusan masalah mengapa mereka
inovasi model pembelajaran NOS pada kelas
melakukan penelitian.
yang bukan kelas eksperimen. Hasil ujicoba
(6) Fase Multiple Assessment.
dianalisis lalu direfleksi perlakuan yang tidak
Mereka
dengan
(SAP)
pembelajaran
Pada fase ini, mahasiswa berlatih
sesuai dengan model pembelajaran NOS
mempresentasikan, menyeminarkan dan
untuk mencapai kesempurnaan dari inovasi
mengumpulkan semua hasil analisis
model
data dan kesimpulan mereka dari
digunakan nantinya untuk mengajar pada
penelitian yang mereka dapatkan. Hal
mata kuliah Statistika.
tersebut
NOS
yang
akan
dengan
Analisis inferensial dengan sumber data
melaksanakan seminar lokal, menyusun
pretes maupun postes pada kemampuan
jurnal sederhana dan mengumpulkan
analisis data penelitian skripsi ditujukan untuk
portofolio yang berhubungan dengan
menguji
kegiatan mereka tersebut.
peningkatan
Proses
dilakukan
pembelajaran
pembelajaran
dengan
hipotesis
yang
pertama
yaitu
kemampuan
analisis
data
penelitian skripsi dengan penerapan model
menggunakan model NOS dengan tujuan
NOS
meningkatkan
data
konvensional. Hal yang sama dilakukan,
penelitian skripsi mahasiswa melalui proses
bahwa analisis statistik inferensial yang
perkuliahan melalui mata kuliah Statistika
digunakan untuk menguji hipotesis yang
kemampuan
analisis
lebih
baik
daripada
pembelajaran
JSP | FKIP | UHN |hal 74 Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.
Agusmanto dan Golda
Inovasi Model Pembelajaran Nature Of Science…….
ISSN: 2356-2595
Volume-3, Edisi-1, Maret 2016
diajukan menggunakan Independent Sample t-
yang mengikuti model NOS dan pembelajaran
test. Sebelumnya juga sudah diketahui bahwa
konvensional. Jika ditinjau dari rerata (mean)
kedua kelompok pembelajaran berasal dari
yang tinggi, dari hasil pengolahan data dapat
populasi
data
disimpulkan bahwa kemampuan analisis data
berdistribusi normal) dan keduanya memiliki
penelitian skripsi pada model NOS lebih baik
varians yang sama. Setelah uji prasyarat
daripada pembelajaran konvensional dengan
terpenuhi
melakukan
perbedaan yang cukup signifikan, sehingga
penngujian Independent Sample t-test. Berikut
terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal
ini merupakan hasil pengolahan kemampuan
kemampuan analisis data penelitian skripsi
analisis
pada masing-masing pembelajaran, Berarti
yang
sama
maka
data
(populasi
selanjutnya
penelitian
skripsi
melalui
program SPSS 17.a
dapat
disimpulkan
bahwa
kemampuan
analisis data penelitian skripsi yang diajarkan dengan model NOS lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa inovasi Berdasarkan Tabel 5.1 di atas, terlihat jelas
bahwa
levene’s
test
untuk
uji
homogenitas (perbedaaan varians) bahwa = 5,026 karena
di atas 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan varians
pada
kemampuan
analisis
data
penelitian skripsi antara siswa yang yang mengikuti model NOS dan pembelajaran konvensional (data equal/homogen). Karena data bersifat homogen maka nilai equal variances assumed(0,127 > 0,05). variances
assumed= 3,523(
mahasiswa
meningkatkan
kemampuan
analisis data penelitian skripsi. Mahasiswa terbantu dengan baik dalam meningkatkan kemampuannya
untuk
mengumpulkan,
mengolah, menganalisis dan menyimpulkan data penelitian. REFERENSI Arikunto, S.1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Selanjutnya, terlihat nilai -hitung dengan
equal
model pembelajaran NOS dapat membantu
>
0,05), artinya terdapat perbedaan kemampuan analisis data penelitian skripsi antara siswa
________
2003. Dasar-Dasar Evaluasi
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. ________
2005. Manajemen Penelitian.
Jakarta: Rineka Cipta. JSP | FKIP | UHN |hal 75
Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.
Agusmanto dan Golda
Inovasi Model Pembelajaran Nature Of Science…….
ISSN: 2356-2595
Volume-3, Edisi-1, Maret 2016
Atmazaki.
1993.
Analisis
Sajak
Teori,
Program Studi Pendidikan Matematika. 2009.
Metodologi dan Aplikasi. Bandung:
Kurikulum Program Studi
Angkasa.
Pendidikan
Costa, A. (Ed). (2000) Developing Minds: A Resource
Book
of
Teaching
Thinking. Alexandria, VA: ASDC Hadi, Sutrisno. 2000. Bahan Ajar Metodologi Penelitian.
Semarang.
IKIP
Semarang Press. Hendrayana,
Aan.
Pembelajaran
dan
Medan:
Universitas HKBP Nommensen. Santyasa, I Wayan,. 2006. Pembelajaran Inovatif : Model Kolaboratif Basis Proyek dan Orientasi NOS. Bali : Universitas Pendidikan Ganesha. Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung:
(2015).
Pengaruh
RMT
Terhadap
Pemahaman Konseptual, Kompetensi Strategis
Matematika.
Beban
Kognitif
Tarsito. Sukardi.
2008.
Metodologi
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Metode
Matematis Siswa SMP Boarding
Penelitian
School
Remaja Rosdakarya.
(Sekolah
Berasrama).
Disertasi UPI. Tidak Ditebitkan Lederman, Norman G. 1998. Nature of
Penelitian
Pendidikan.
Bandung
Sutardi, Dodo. Penilaian Hasil Belajar Metodologi
Penelitian,
(Online).
Science : Past, Present, and Future.
(http://pengukuranpendidikan.blogspot.
Illinois Institute of Technology.
com/2012/09/penilaian-hasil-belajar-
Lederman, Norman G. 2006. Research on Nature of Science : Reflection on the Past, Anticipations of the Future. Asia-
:
metodologi.html diakses tanggal 07 Maret 2013) Trianto.
2011.
Mendesain
Model
Pacific Forum on Science Learning and
Pembelajaran
Inovatif-Progressif.
Teaching. Vol 7. Issue 1
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Lederman, Norman G. Dan Abd-El-Khalick. 2000. The Influence of History of Science Courses on Student’s Views of Nature of Science.
JSP | FKIP | UHN |hal 76 Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.