LAPORAN PELAKSANAAN TEACHING GRANT RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) 2003
PROGRAM PENINGKATAN PERTUMBUHAN KEPEMIMPINAN BERKUALITAS PROYEK DUE-like BATCH IV UGM TAHUN 2003
Mata Kuliah: Kewirausahaan dan Inovasi
Diajukan oleh: Avin Fadilla Helmi
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA Februari 2004
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PELAKSANAAN TEACHING GRANT RPKPS PROGRAM PENINGKATAN PERTUMBUHAN KEPEMIMPINAN BERKUALITAS PROYEK DUE-like BATCH IV UGM TAHUN 2003
1. Mata kuliah
: Kewirausahaan dan Inovasi
2. Ketua Tim/ Penanggungjawab a. Nama lengkap dan gelar b. NIP c. Pangkat/ Golongan d. Jabatan sekarang e. Alamat dan No telpon f. Unit kerja g. Rumah
: : Dra. Avin Fadilla Helmi, Msi : 131 851 321 : Lektor Kepala/ IV A : IV A : Fakultas Psikologi UGM (0274) 550 435 : Fakultas Psikologi UGM : Jalan Tirta Marta 73 A Monjali, Yogyakarta (0274) 625 409/ HP 0811 266 654
3.
Jangka Waktu Kegiatan
: 6 (enam) bulan Mulai 1 September 2003 s.d 28 Februari 2004
4.
Biaya yang diajukan
: Rp. 10. 000.000,00 (sepuluh juta rupiah)
Mengetahui: Dekan Fakultas Psikologi UGM
Drs. Saifudin Azwar, MA NIP. 130 604 857
Yogyakarta, 31 Januari 2004 Ketua Tim/ Pengusul
Dra. Avin Fadilla Helmi, MSi NIP. 131 851 321
DAFTAR ISI
BAB
URAIAN
HALAMAN
HALAMAN PENGESAHAN
i
DAFTAR ISI
ii
I
PENGANTAR
1
II
HASIL MONITORING
6
III
HASIL EVALUASI
11
LAMPIRAN I. HAND OUT KEWIRAUSAHAAN DAN INOVASI LAMPIRAN 2. SKALA SIKAP KEWIRAUSAHAAN LAMPIRAN 3. TES PRESTASI LAMPIRAN 4. EVALUASI KULIAH LAMPIRAN 5. MAKALAH KULIAH PLUS
I. PENGANTAR A. Latar Belakang Upaya meningkatkan kualitas proses pembelajaran terus menerus dilakukan. Salah satu upaya tersebut adalah dengan menyusun RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS). RPKPS merupakan sarana untuk lebih saling memahami proses pembelajaran, oleh karena sejak awal penyusunan – proses pelaksanaan – monitoring – dan hasil mahasiswa telah mengetahui. Dengan demikian hal ini akan mendorong mahasiswa lebih aktif dan proaktif dalam proses pembelajaran. RPKPS mata kuliah Kewirausahaan dan Inovasi disusun dengan berlandaskan pada optimalisasi potensi mahasiswa dengan melibatkan sebanyak mungkin eksplorasi kemampuan yang dimiliki. Oleh karenanya, berbagai teknik pembelajaran dilakukan dimaksudkan untuk mengeksplorasi, tidak hanya dalam ranah kognitif, tetapi juga afektif dan psikomotorik. Secara operasional, mahasiswa tidak hanya mendengarkan ceramah melalui kuliah tetapi juga melakukan wawancara dan observasi terhadap wirausahawan, melakukan diskusi, analisis kasus, menyelenggarakan Kuliah Plus, membuat makalah, dan mempresentasikannya. Kenyataan menunjukkan, bahwa lautan kehidupan diwarnai oleh inovasi-inovasi di berbagai bidang. Inovasi sebagai proses kreatif, tidak akan sukses ketika inovator belum memiliki semangat kewirausahaan. Pemahaman kesadaran ini menuntut penyajian kuliah Kewirausahaan dan Inovasi tidak bertumpu pada ranah kognitif, tetapi juga afektif, dan psikomotorik. Dengan kata lain, melalui mata kuliah ini, selaian semakin memahami
konsep
enterpreneurship
juga
diharapkan
meningkatkan
enterpreneurship mahasiswa. Adapun Identitas Mata Kuliah ini adalah sebagai berikut: 1. Nama mata kuliah
: Kewirausahaan dan Inovasi
2. Kode/ SKS
: PS 121 / 2 SKS
3. Pemberian semester ke
: II
4. Sifat mata kuliah
: Pilihan
5. Jumlah mahasiswa
: 6 mahasiswa
semangat
B. Tujuan pembelajaran Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa diharapkan mampu untuk: 1. memahami perubahan lingkungan makro (sosial, ekonomi, politik, dsb) 2. memahami konsep dasar kewirausahaan dan inovasi 3. menganalisis kewirausahaan dan inovasi dalam dunia bisnis dan non bisnis 4. merancang upaya-upaya untuk meningkatkan kewirausahaan dan inovasi C. Outcome Pembelajaran Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu menerapkan prinsip-prinsip dasar kewirausahaan (intrapreneurship) yang dapat diterapkan baik kegiatan akademik maupun non-akademik atau kegiatan kemahasiswaan, yang akhirnya akan menjadikan pola-pola kebiasaan. Setelah menyelesaian seluruh perkualiahan diharapkan mahasiswa bukan sebagai pencari kerja saja tetapi telah mempunyai keberanian untuk menjadi pencipta kerja (enterpreneurship) D. Topik Pembelajaran 1. Pengantar a. Perubahan lingkungan global (sosial, ekonomi, politik, budaya) b. Sejarah perkembangan perekonomian 2. Kewirausahaan a. Pengertian (enterpreneurship dan intrapreneurship) b. Perspektif Kewirausahaan (Antropologi, Sosiologi, Ekonomi, dan Psikologi) c. Ciri-ciri Kewirausahaan d. Perilaku berwirausaha e. Sejarah dan Profil Wirausahawan yang sukses f. Intrapreneurship dalam konteks pendidikan 3. Inovasi a. Pengertian b. Prinsip dasar inovasi c. Inovasi sebagai disiplin d. Sumber-sumber dan hambatan inovasi 4. Membangun lingkungan yang inovatif dan menumbuhkembangkan kewirausahaan
E. Rencana pertemuan per minggu Pertemuan pertama 1.
Perkenalan, kontrak belajar, aturan, dan syarat yang harus dipenuhi dalam perkuliahan, referensi, dan sumber bacaan yang disarankan
2.
Penugasan kelompok untuk melakukan wawancara dan observasi secara langsung terhadap seorang wirausahawan dan menganalisa sesuai dengan tema diskusi saat itu.
3.
Penugasan kelompok untuk membuat makalah dan mempresentasikan pada pertemuan ke tiga belas dan ke empat belas. Presentasi bersifat kompetitif. Topik tentang Upaya untuk menumbuhkembangkan Kewirausahaan dan Inovasi. Penilai melibatkan seluruh mahasiswa dan telah dibuat indikator dan form penilaian.
4.
Proyek kelas: Kuliah Plus. Seluruh mahasiswa terlibat dalam merancang dan menyelenggaraan kuliah dengan menghadirkan wirausahawan yang sukses.
5.
Tes Prestasi Kewirausahaan dan Inovasi dan Pretest Skala Kewirausahaan dan Inovasi dan melakukan sekoring.
6.
Penugasan membaca handout untuk persiapan kuliah pada pertemuan ke-2
Pertemuan ke dua 1.
Ceramah mengenai perubahan lingkungan makro (sosial, ekonomi, politik, dan budaya) dan konsep dasar kewirausahaan.
2.
Penugasan kepada mahasiswa untuk membaca buku untuk pertemuan ke-3
Pertemuan ke tiga Melanjutkan ceramah konsep dasar kewirausahaan. Pertemuan ke empat Diskusi Kasus: Pengertian dan perspektif kewirausahaan Setiap kelompok mencari wirausahawan. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi kepada wirausahawan selanjutnya dilakukan diskusi dengan penekanan pada pengertian dan perspektif kewirausahaan. Pertemuan ke lima Diskusi Kasus: Ciri-ciri dan perilaku wirausahawan
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi kepada wirausahawan selanjutnya dilakukan diskusi dengan penekanan pada ciri-ciri dan perilaku wirausahawan Pertemuan ke enam Analisis kasus wirausahawan yang sukses melalui tayangan video. Pertemuan ke tujuh Kuliah Plus tentang Profil Wirausahawan yang sukses. Seluruh mahasiswa merencanakan dan menyelenggarakan Kuliah Plus yaitu dalam bentuk Diskusi Interaktif dengan pembicara dari wirausahawan yang sukses. Pertemuan kedelapan Midterm Pertemuan ke sembilan Ceramah tentang Inovasi. Pertemuan ke delapan Mid term Pertemuan ke sembilan Ceramah tentang inovasi Pertemuan ke sepuluh Ceramah tentang inovasi Pertemuang ke sebelas Diskusi kelompok: Inovasi Produk, Proses, Person Sebagai bahan diskusi dapat melanjutkan kasus yang telah dibahas sebelumnya (hasil wawancara dan observasi) Pembagian kasus untuk pertemuan berikutnya Pertemuan ke dua belas Diskusi kelompok: level inovasi (individu, kelompok, organisasi)
Sebagai bahan diskusi dapat melanjutkan kasus yang telah dibahas sebelumnya (hasil wawancara dan observasi) atau dapat juga menyiapkan kasus sendiri yang diambil dari koran, majalah, buku, ataupun internet. Pertemuan ke tiga belas Presentasi kelompok: Membangun lingkungan yang inovatif dan menumbuhkembangkan kewirausahaan Pertemuan ke empat belas Presentasi kelompok: Membangun lingkungan yang inovatif dan menumbuhkembangkan kewirausahaan Pertemuan ke lima belas Umpan balik dan penentuan pemenang presentasi Pertemuan ke enam belas Ujian utama
II. HASIL MONITORING Sebelum dijelaskan pada sub bab dalam halam hasil monitoring, akan disampaikan beberapa hal yang berkaitan pelaksaan perkuliahan ini. Mata kuliah Kewirausahaan dan Inovasi adalah mata kuliah pilihan yang ditawarkan pada semester II. Namun demikian untuk mempercepat proses masa studi, maka mata kuliah ini ditawarkan setiap semester. Jumlah mahasiswa angkatan 2002 yang telah mengambil mata kuliah ini pada semester II tahun ajaran 2002/2003 kurang lebih 110 mahasiswa, yang terbagi dalam 2 kelas paralel. Dapat dikatakan bahwa sebagian besar mahasiswa telah mengambil mata kuliah ini. Pada waktu pengisian KRS, terdapat 12 mahasiswa yang mendaftar. Ketentuan penyelenggaraan kelas di Fakultas Psikologi adalah jika suatu mata kuliah pilihan telah dimbil minimal oleh 10 mahasiswa, maka kelas untuk mata kuliah tersebut diselenggarakan. Oleh karenanya, mata kuliah Kewirausahaan dan Inovasi tetap diselenggarakan pada semester I tahun ajaran 2003/2004. namun demikian, seiring dengan perjalanan waktu, maka pada saat perubahan KRS, akhirnya mahasiswa yang tetap mengambil mata kuliah sebanyak 6 orang dan kelas pun tetap diselenggarakan. Ke enam mahasiswa yang mengambil mata kuliah ini adalah mereka yang termasuk angkatan 2002 dan semuanya belum pernah mengambil mata kuliah ini sebelumnya. Adapun pelaksanaan kuliah pada setiap hari Rabu jam 10.30 s.d 12.10 di Gedung K, Ruang 302 Fakultas Psikologi UGM. Oleh karena kelas sangat kecil maka interaksi lebih mendalam dan dapat memberikan umpan balik secara langsung terhadap tugas-tugas yang diberikan. Secara umum, mahasiswa sangat antusias dalam mengerjakan tugas. Hanya saja kalau diskusi, tampak kurang spontan di awal diskusi, tetapi kemudian diskusi dapat berjalan lancar (slow starter). A. Kegiatan Monitoring Pembelajaran Mingguan Pertemuan pertama (10 September 2003) 1. Target pada pertemuan pertama adalah building rapport. Dimulai dari perkenalan antara dosen dan mahasiswa, dilanjutkan dengan motivasi mereka mengambil matakuliah dan harapan setelah mengambil mata kuliah tersebut. pada pertemuan pertama ini yang hadir sebanyak 5 dari 10 mahasiswa yang
mendaftar. Dari ke lima mahasiswa tersebut, mereka menyatakan bahwa semuanya belum pernah mengambil mata kuliah ini. Mereka sebenarnya akan mengambil mata kuliah ini pada semester lalu tetapi telah kehabisan kelas. 2. Selanjutnya dosen menjelaskan proses pembelajaran yang menuntut peran aktif mahasiswa. Tampaknya mahasiswa tidak merasa keberatan mengenai proses pembelajaran sehingga rencana kuliah pun (RPKPS) dibagikan kepada peserta. 3. Penugasan kelompok untuk melakukan wawancara dan observasi secara langsung terhadap seorang wirausahawan dan menganalisa sesuai dengan tema diskusi saat itu. 4. Penugasan kelompok untuk membuat makalah dan mempresentasikan pada pertemuan ke tiga belas dan ke empat belas. Presentasi bersifat kompetitif. Topik tentang Upaya untuk menumbuhkembangkan Kewirausahaan dan Inovasi. 5. Proyek kelas: Kuliah Plus. Seluruh mahasiswa terlibat dalam merancang dan menyelenggaraan kuliah dengan menghadirkan wirausahawan yang sukses. Pelaksanaan disesuaikan dengan situasi dan kondisi. 6. Mengisi Tes Prestasi
Kewirausahaan dan Inovasi dan Pretest Skala
Kewirausahaan pada pre dan post test. 7. Penugasan membaca handout untuk persiapan kuliah pada pertemuan ke-2 Pertemuan pertama telah disambut antusiasme oleh mahasiswa dan mahasiswa merasa senang dengan rencana kuliah tersebut. Pertemuan ke dua (17 September 2003) 1. Ceramah mengenai perubahan lingkungan makro (sosial, ekonomi, politik, dan budaya) dan konsep dasar kewirausahaan. 2. Penugasan kepada mahasiswa untuk membaca buku untuk pertemuan ke-3 Pertemuan ke tiga (24 September 2003) Melanjutkan ceramah konsep dasar kewirausahaan. Pertemuan ke empat (30 September 2003) UGM menyelenggarakan Lokakarya Motivasi Jiwa Kewirausahaan pada Mahasiswa UGM pada tanggal 30 September 2003 dilaksanakan di UC UGM. Setiap fakultas diminta untuk mengirimkan 10 mahasiswa untuk mengikuti lokakarya tersebut. Semua
mahasiswa yang mengambil mata kuliah Kewirausahaan dan inovasi ikut dalam lokakarya tersebut dan diberlakukan secara kuliah. Pertemuan ke lima (1 Oktober 2003) Diskusi mengenai apa yang diperoleh dari lokakarya dengan teori-teori yang telah disampaikan pada pertemuan ke tiga. Pertemuan ke enam (8 Oktober 2003) Berdasarkan hasil wawancara dan observasi kepada wirausahawan selanjutnya mahasiswa membuat laporan, mempresentasikan, dan dilakukan diskusi. Pertemuan ke tujuh (15 Oktober 2003) Mahasiswa diberi kasus kisah sukses Heri Dasar yang diambil dari KOMPAS dan selanjutnya dilakukan diskusi. Pertemuan ke delapan Ujian mid-term Pertemuan ke sembilan (5 November 2003) Ceramah tentang inovasi Pertemuan ke sepuluh (12 November 2003) Diskusi : Inovasi Produk, Proses, Person dan sumber Inovasi Sebagai bahan diskusi dapat melanjutkan kasus yang telah dibahas sebelumnya (hasil wawancara dan observasi) Pertemuan ke sebelas (19 November 2003) Melanjutkan diskusi tentang Inovasi dan implementasi Pertemuan ke dua belas (10 Desember 2003) Kuliah Plus tentang Profil Wirausahawan yang sukses. Seluruh mahasiswa merencanakan dan menyelenggarakan Kuliah Plus yaitu dalam bentuk Diskusi Interaktif dengan pembicara dari seorang wirausahawan. Yang dijadikan pembicara dalam kuliah ini adalah sdr. Wakijo dari perusahaan meubel Adhi Sukma
yang telah menekuni bisnis ini sejak 8 tahun yang lalu dan telah mengeksport produknya ke Eropa (makalah terlampir). Pertemuan ke tiga belas (24 Desember 2003) 1. Presentasi 2 kelompok: Membangun lingkungan yang inovatif dan menumbuhkembangkan kewirausahaan 2. Mengerjakan Tes Prestasi Kewirausahaan dan Inovasi 3. Mengisi Skala Kewirausahaan 4. Umpan Balik Berdasarkan hasil diskusi maka banyak masukan untuk perbaikan makalah. Berdasarkan masukan tersebut maka masing-masing mahasiswa diminta untuk mempertajam pembahasan terutama dari perspektif psikologi dan dikumpulkan saat ujian. Pertemuan ke empat belas (12 Januari 2004) Ujian akhir Selain proses pembelajaran yang telah dipaparkan tersebut, ada beberapa hal yang akan disampaikan sebagai berikut: 1. Oleh karena jumlah mahasiswa sedikit maka kegiatan proses pembelajaran dapat dilaksanakan seperti yang direncanakan. Sebagai bahan diskusi di kelas, mahasiswa dibagi dalam 2 kelompok untuk mencari masing-masing seorang pedagang dan mereka diminta untuk mewawancarai. Hasil proses wawancara disajikan di kelas dan dibahas sesuai dengan topik kegiatan per minggu. 2. Oleh karena jumlah mahasiswa sedikit, kuliah tidak menggunakan alat bantu dengan menggunakan tayangan (OHP/ LCD) tetapi langsung diskusi dan mahasiswa menghadapi hand out yang telah difotokopi. 3. Khusus mengenai kegiatan tayangan video bagi profil wirausahawan yang sukses, tidak dilakukan karena pada pertemuan ke empat, mahasiswa mengikuti lokakarya Kewirausahaan yang diselenggarakan oleh UGM di UC pada tanggal 30 September 2003. 4. Jumlah pertemuan yang semula direncanakan 16 menjadi 14 pertemuan. Namun tidak mengurangi target, hal ini dimungkinkan karena peserta sedikit, sehingga waktu diskusipun dapat dipersingkat.
B. Masukan dari mahasiswa tentang pelaksanaan kuliah Berdasarkan hasil masukan dari mahasiswa yang diperoleh pada hari Rabu, 10 Desember 2003 dari 5 mahasiswa yang hadir saat itu yaitu mahasiswa menginginkan kunjungan ke lapangan langsung untuk melihat kegiatan usaha. C. Tanggapan atas respon mahasiswa Masukan ini sebenarnya pernah disampaikan pada awal kuliah, tampaknya ide tersebut belum dapat dilaksanakan sepenuhnya dan sebagai jalan keluar yaitu mahasiswa diminta mengamati suatu kawasan bisnis tertentu dan kemudian di bahas di kelas. Ide tersebut dapat sebagai bahan masukan untuk perbaikan RPKPS.
III. HASIL EVALUASI A. Evaluasi Hasil Pembelajaran Ada dua aspek yang akan dijadikan evaluasi hasil pembelajaran yaitu mengenai substansi dari matakuliah tersebut melalui Tes Prestasi Kewirausahaan dan Inovasi (TPKI). Ada dua skala yang disusun untuk mengungkap sejah mana mahasiswa memahami konsep kewirausahaan dan inovasi. TPKI disajikan pada kuliah perdana dan kuliah akhir. Adapun hasil grafik Sekor TPKI antara Pre Test dan PostTest disajikan berikut ini.
20 19 18
Sekor 17 Tes 16 15 14
PRETEST
13 12 1
2
3
4
5
6
POSTTEST
Subjek
Grafik1. Sekor Pre test dan Post Test Tes Prestasi Kewirausahaan dan Inovasi Adapun statistika deskriptif terhadap variabel Tes Prestasi Kewirausahaan dan Inovasi disajikan dalam tabel berikut: Tabel 1 Statistika Deskriptif Sekor Tes Prestasi Kewirausahaan dan Inovasi Mean
Jumlah subjek
SD
Pre test
14,1667
6
1,16905
Post test
17,5000
6
1,87087
Berdasarkan uji t dengan t-test pairs pre test – post test diperoleh hasil t sebesar -4,385 (p < 0,05). Dengan demikian secara statistika teruji ada peningkatan sekor kemampuan pemahaman kewirausahaan sebelum mengikuti kuliah (X = 14,1667) dengan sesudah mendapatkan kuliah (X = 17,5000). Untuk mengetahui sejauh mana adanya perubahan sikap kewirausahaan dilakukan pengukuran sikap kewirausahaan pada mahasiswa pada saat pertama kuliah dan di akhir kuliah. Adapun hasilnya disajikan dalam grafik berikut ini.
200
190
Sekor Kewir ausa- 180 haan PRE 170 1
2
3
4
5
6
POST
Subjek
Grafik 2. Sekor Pre test dan Post Test Tes Skala Kewirausahaan Adapun statistika deskriptif terhadap variabel Skala Kewirausahaan disajikan dalam tabel berikut: Tabel 2 Statistika Deskriptif Sekor Skala Sikap Kewirausahaan Mean
Jumlah subjek
SD
Pre test
178
6
5,7
Post test
182
6
6,9
Berdasarkan uji t dengan t-test pairs pre test – post test diperoleh hasil t sebesar -6,5 (p < 0,05). Dengan demikian secara statistika teruji ada peningkatan sekor skala sikap kewirausahaan sebelum mengikuti kuliah (X = 178) dengan sesudah mendapatkan kuliah (X = 182). Berdasarkan hasil evaluasi terhadap aspek Tes Prestasi Kewirausahaan dan Inovasi dan Skala Sikap Kewirausahaan maka dapat dikatakan bahwa penyelenggaraan kuliah Kewirausahaan dan Inovasi, tidak hanya mampu meningkatkan kemampuan pemahaman mengenai konsep kewirausahaan dan inovasi tetapi juga meningkatkan sikap terhadap kewirausahaan secara positif. B. Evaluasi Proses Pembelajaran Sementara itu, hasil evaluasi proses secara kuantitatif terhadap 4 pertanyaan yang diajukan adalah sebagai berikut: Tabel 3 Rerata evaluasi proses pembelajaran dari mahasiswa Pertanyaan
Sekor rata-rata
1. Kejelasan dosen dalam menjelaskan kuliah
5,6 *)
2. Penguasaan dosen terhadap materi ajar
5,6 *)
3. Kejelasan dosen dalam menjawab pertanyaan
5,6 *)
4. Keteraturan waktu
5 *)
*) dari 7 alternatif jawaban yaitu dari 1 s.d 7 Berdasarkan hasil evaluasi terhadap proses pembelajaran dapat disajikan komentar 5 mahasiswa secara tertulis sebagai berikut: 1. Udah bagus kog 2. sebenarnya kuliah seperti ini yang sangat dibutuhkan, kuliah yang interatif. Mahasiswa dapat menanyakan apa saja secara langsung dan dosen membuka kesempatan kepada mahasiswa untuk beropini. 3. Cara belajar seperti ini (penuh diskusi saya piker lebih efektif bahkan sangat efektif daripada belajar dengan yang menerangkan satu arah). 4. Baik. Kuliahnya lumayan enak soalnya muridnya sedikit jadi lebih interaktif.
5. Udah bagus kog, top banget. Kaya’nya kalo ada aplikasi dari fakultas misalnya follow up usaha, liat/ jalan-jalan kemana ….gitu. C. Hambatan/ kekurangan dan kemungkinan perbaikan Tidak ada hambatan yang berarti dalam pelaksanaan rencana pembelajaran ini, hanya saja perencanaan ini dapat berlangsung karena mahasiswa sangat sedikit tetapi belum teruji untuk mahasiswa yang besar. Pada semester II, dimana mata kuliah ini didesain dan ditawatkan, mahasiswa yang mengambil mata kuliah sampai dengan 50 mahasiswa.
Kemungkinan
model
asistensi
terutama
dalam
memandu
diskusi
merupakan alternatif. Perbaikan untuk di masa yang akan datang adalah bahwa model pengajaran yang telah dilakukan sekarang ini telah menunjukkan peningkatan pemahaman mengenai konsep kewirausahaan dan inovasi, serta sikap terhadap kewirausahaan. Hanya saja, proses pembelajaran sekarang ini hanya terdiri atas 6 orang mahasiswa, maka perlu penyesuaian jika diselenggarakan dalam kelas besar (lebih dari 30 mahasiswa). Tampaknya asisten mahasiswa merupakan salah satu kunci jawaban. Pelaksanaan kuliah yang semula direncanakan 16 kali pertemuan (termasuk ujian), tetapi cukup dilaksanakan 14 kali kuliah (termasuk ujian). hal ini disebabkan jumlah mahasiswa sangat sedikit sehingga waktu diskusi semakin singkat. Walaupun dengan 14 kali pertemuan tampaknya secara substantif telah mencapai target. Selanjutnya perlu disusun skala yang mampu mengungkap sejauh mana Inovasi mahasiswa. Hal ini perlu, karena mata kuliah ini Kewirausahaan dan Inovasi sedangkan yang diukur baru aspek Sikap terhadap Kewirausahaan.
Lampiran 1 Skala Sikap KWU Saya adalah panitia seminar tentang anak. Pesertanya adalah para orang tua. Saat ini adalah 1 hari menjelang pelaksanaan seminar ternyata peserta yang mendaftarkan diri ke panitia baru 21 orang dari 100 peserta yang ditargetkan. Maka …….. 1.
Saya siap bekerja keras sekuat tenaga untuk mendapatkan tambahan peserta
2.
Rasa malas menghantui saya untuk berupaya keras mencari tambahan peserta
3.
Bagi saya, bekerja keras untuk mencari peserta sudah tidak ada gunanya lagi
4.
Meski pesertanya orang tua, saya tetap berusaha mencari tambahan peserta
5.
Saya akan menyampaikan promosi (leaflet) lewat siswa SD untuk disampaikan kepada orang tuanya
6.
Saya tidak berani menghadapi kondisi semacam ini.
Sumber dana terbesar untuk seminar berasal dari kontribusi peserta melihat kondisi ini maka …… 7.
Rasanya saya malu jika harus berjualan untuk menutupi kekurangan
8.
Sebaiknya dibatalkan saja karena takut rugi
Apakah seminatr ini akan tetap dilaksanakan atau tidak, belum ada kepastian. Jika kegiatan ini tetap dilaksanakan menurut saya maka ….. 9.
Sebaiknya memang tetap dilaksanakan meskipun pesertanya sedikit
10. Kerugian ditanggung semua panita dan seminar tetap dilaksanakan karena hal ini menyangkut kredibilitas
Nama : Lampiran 2. Tes Prestasi PRE TEST POST TEST
No mhs:
KEWIRAUSAHAAN DAN INOVASI No Uraian 1. Kewirausahaan hanya membicarakan mengenai kita-kiat menciptakan pekerjaan 2. Kewirausahaan adalah persoalan keturunan 3. Orang Minang dikenal sebagai pedagang, dilihat dari sudut Antropologi karena faktor keturunan saja 4. Perspektif Ekonomi mengatakan bahwa persoalan kewirausahaan tergantung dari peluang 5. Secara psikologis, salah satu cirri wirausahaan yang sukses adalah mempunyai impian 6. Rektor melakukan banyak terobosan dengan menciptakan berbagai inovasi di dalam Universitas. Terobosan yang dilakukan Rektor tersedut adalah kewirausahaan 7. Di dalam era otonomi, para pegawai negeri diharapkan mempunyai jiwa kewirausahaan. Dalam konteks ini yang dimaksud dengan kewirausahaan adalah mampu menciptakan pekerjaan dari institusi tersebut 8. Menurut David Mc Clelland, perilaku pengambilan resiko sebaiknya pada taraf sedang saja agar keberhasilan usaha terjamin 9. Jika ingin menjadi wirausahawan yang sukses menurut David Mc Clelland seseorang harus berani mengambil resiko, berani kehilangan apapun 10. Hasil dari sebuah jiwa kewirausahaan adalah menciptakan inovasi 11. Pengertian inovasi sebenarnya sama dengan kreativitas 12. Salah satu sumber inovasi adalah variable demografi 13. Hambatan dalam proses inovasi dapat datang dari organisasi 14. Inovasi proses, salah satunya adalah dengan memberikan layanan yang baik 15. Ada 3 level inovasi yaitu individu, kelompok, dan organisasi 16. Agar inovasi berjalan sukses, maka salah satu prinsip inovasi adalah kecil dan bertahap 17. Jika ingin sukses melakukan perubahan-perubahan maka perubahan yang radikal itu perlu sehingga mudah terlihat hasilnya 18. Hambatan dalam proses berfikir kreatif adalah terlalu cepat mengambil kesimpulan 19. Hambatan dalam berwirausaha adalah dari sisi budaya yaitu malu 20. Peristiwa tak terduga sering kali juga memberikan inspirasi bagi sumber inovasi menurut Peter Drucker Total sekor
B
S
Sekor
Lampiran 3. Descriptives Evaluasi Kuliah Descriptive Statistics Penyajian materi
N 5
Minimum 4
Penguasaan materi
5
5
6
5.60
.548
Menjawab pertanyaan
5
5
6
5.60
.548
Keteraturan waktu
5
4
6
5.00
1.000
Valid N (listwise)
5
Lampiran 4. Handout
Maximum 7
Mean 5.60
Std. Deviation 1.140