Jurnal Hasil Penelitian Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah ©2015 Sri Wahyuni
INFORMASI DAN TEKNOLOGI (IT) DAN PEMBELAJARAN SEJARAH (Kajian Studi di SMP Negeri 16 Gorontalo )
JURNAL
Oleh SRI WAHYUNI Nim. 231 411 089
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS ILMU SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH 2015
Jurnal Hasil Penelitian Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah ©2015 Sri Wahyuni
Jurnal Hasil Penelitian Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah ©2015 Sri Wahyuni
INFORMASI TEKNOLOGI (IT) DAN PEMBELAJARAN SEJARAH (Kajian Studi di SMP Negeri 16 Gorontalo) Sri Wahyuni1, Resmiyati Yunus2, Yusni Pakaya3 1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah, 2-3 Dosen Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo Email :
[email protected]
ABSTRAK Perkembangan Informasi dan teknologi merupakan pendukung dalam proses belajar mengajar agar tidak tercipta rasa jenuh peserta didik dalam penyampaian materi pelajaran. Oleh karena itu disini penulis mencoba meneliti hubungan antara IT (Informasi Teknologi) dengan hasil belajar siswa, pada mata pelajaran Sejarah di SMP Negeri 16 Gorontalo. Adapun pendekatan yang penulis gunakan yaitu pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode survei dengan angket sebagai instrumen untuk memperoleh data X dan Y dan dianalisis dengan teknik analisis Rergresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: hubungan IT dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah di SMP Negeri 16 Gorontalo tahun 2015 dalam kategori cukup. Hal ini dapat dilihat dari hasil . Dari analisis diperoleh persamaan regresi antara media pembelajaran informasi teknologi dengan hasil belajar siswa adalah . Nilai koefisien korelasi antara media pembelajaran informasi teknologi dengan hasil belajar siswa ( ) sebesar 0,409. harga koefisien determinasi sebesar 0,17 dengan kontribusi 17%. Artinya ada sebesar 17% variasi hasil belajar siswa dapat dijelaskan oleh media pembelajaran informasi teknologi, sedangkan 83% ditentukan oleh faktor lain. Hasilnya dinyatakan signifikan dan hipotesis yang diajukan peneliti diterima. Dengan demikian, ada hubungan antara IT dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah di SMP Negeri 16 Gorontalo. Dengan kata lain makin tinggi tingkat media pembelajaran informasi teknologi, makin tinggi hasil belajar siswa.
Kata Kunci : Informasi dan Teknologi (IT), Hasil Belajar Siswa
1
Sri Wahyuni Penulis Skripsi yang berjudul “INFORMASI TEKNOLOGI (IT) DAN PEMBELAJARAN SEJARAH (Kajian Studi di SMP Negeri 16 Goronralo” 2 Dra Hj. Resmiyati Yunus M.Pd Pembimbing I 3 Hj. Yusni Pakaya S.Pd., M.Pd Pembimbing II
Jurnal Hasil Penelitian Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah ©2015 Sri Wahyuni
PENDAHULUAN Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka infrormasi teknologi (IT) mengalami kemajuan yang sangat pesat dan hal ini lambat laun dapat mempengaruhi pola kehidupan masyarakat. Adapun pengaruh ini dapat dilihat dalam penggunaan alat-alat teknologi informasi seperti satelit, TV, radio, Video-tape dan komputer memberi arti tersendiri bagi proses komunikasi antar manusia berdampak positif sekaligus negatif. Hal ini tercermin pada pola pikir dan tindakan seseorang. Pemanfataan infromasi teknologi di dunia pendidikan akan terasa dampak positifnya ketimbang negatif, namun hal ini tidak menutup kemungkinan dunia pendidikan dapat disalahtafsirkan oleh pengguna media IT. Seperti halnya teknologi pada umumnya, teknologi komunikasi tidak mengenal batas-batas wilayah, ideologi, agama dan suku bangsa. Tuntutan masyarakat yang makin besar terhadap pendidikan serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, membuat pendidikan tidak mungkin lagi dikelola hanya dengan melalui pola tradisional, disamping cara ini tidak sesuai lagi dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat, pemahaman cara belajar anak, kemajuan media teknologi dan lain sebagainya memberi arti tersendiri bagi kegiatan pendidikan dan tuntutan ini pulalah yang membuat kebijaksanaan untuk memanfaatkan media teknologi dan pendekatan teknologis dalam pengelolaan pendidikan. Pemanfaatan Teknologi komunikasi, teknologi pendidikan dan media pendidikan untuk kegiatan pendidikan perlu dalam rangka kegiatan belajar mengajar. Di era globalisasi perkembangan informasi teknologi menjamur, bahkan interaksi dapat terjadi tanpa melihat jarak dalam waktu dan ruang karena kecanggihan teknologi informasi dalam dunia pendidikan seperti halnya dalam proses belajar mengajar. Salah satu dari perkembangan Teknologi Informasi yang digunakan dalam dunia pendidikan yaitu Komputer dan Internet. Di mana penggunaan Teknologi Informasi ini tidak bisa dipisahkan dan harus bersinergi agar dapat digunakan untuk menunjang kegiatan pembelajaran. Pembelajaran pada dasarnya merupakan suatu rekayasa yang telah diupayakan untuk membantu peserta didik agar dapat tumbuh berkembang sesuai
Jurnal Hasil Penelitian Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah ©2015 Sri Wahyuni
dengan maksud dan tujuan. Oleh karenanya segala kegiatan interaksi, metode, dan kondisi pembelajaran harus direncanakan dengan selalu mengacu pada tujuan pembelajaran yang dikehendaki. Media teknologi dan informasi (IT) mengubah pembelajaran seolah-olah seperti menembus tembok kelas dan membawa informasi langsung pada pelajar. Gambar atau video yang ditayangkan lebih berkesan dan mudah diingat oleh peserta didik dari pada kata ataupun tulisan sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
PERMASALAHAN Pemahaman peserta didik SMP Negeri 16 Gorontalo tentang model pembelajaran sejarah masih rendah disamping itu media pembelajaran yang diterapkan oleh guru membuat siswa jenuh karena belum memanfaatkan media informasi dan komunikasi secara efektif. Disamping itu juga perhatian peserta didik SMP Negeri 16 Gorontalo terhadap materi Sejarah yang disampaikan guru masih rendah. Guru kurang kreatif dalam mengkolaborasikan antara media dengan proses pengajaran. Sehingga peserta didik merasa sudah cukup dengan mendengarkan pelajaran di dalam kelas yang diterangkan oleh guru yang membuat mereka mengabaikan penjelasan atas pelajaran yang disampaikan guru dan senang bermain. METODE Penelitian ini digolongkan ke dalam jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan tujuan untuk memberikan gambaran tentang hubungan Informasi teknologi dengan hasil belajar siswa, pada mata pelajaran Sejarah di SMP Negeri 16 Gorontalo terhadap motivasi belajar siswa. yaitu penelitian yang berkenaan dengan metode atau cara mendeskripsikan, menjabarkan, dan menganalisis data dapat dilakukan misalnya dengan menentukan nilai rata-rata hitung atau persentase dari proposisi data. Untuk mendukung penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Observasi Observasi adalah untuk memperoleh gambaran menyeluruh yang jelas tentang keadaan lapangan atau digunakan untuk mengamati keadaan umum lokasi penelitian, yang dititik beratkan pada hal-hal yang terkait dengan Informasi dan Teknologi, hasil belajar siswa. Observasi dilakukan dengan menggunakan
Jurnal Hasil Penelitian Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah ©2015 Sri Wahyuni
pedoman observasi yang disiapkan sebelumnya. Hasil observasi akan dijadikan sebagai salah satu rujukan dalam pengambilan simpulan hasil penelitian. Quesioner / Angket Pemilihan dengan model angket ini, didasarkan atas alasan bahwa (a); responden memiliki waktu untuk menjawab pertanyaan–pertanyaan atau pernyataan–pernyataan, (b); setiap responden menghadapi susunan dan cara pengisian yang sama atas pertanyaan yang diajukan, (c); responden mempunyai kebebasan memberikan jawaban, dan (d). dapat digunakan untuk mengumpulkan data atau keterangan dari banyak responden dan dalam waktu yang tepat. Angket dikembangkan dari indikator penelitian dengan alternatif jawaban a. selalu, b. sering, c. kadang-kadang, d. pernah, e tidak pernah. Penyekoran angket didasarkan pada skala likert. Untuk pernyataan yang positif skornya: a) Sangat setuju = 5; b) Setuju = 4; c) Ragu-ragu = 3; d) Tidak Setuju = 2; d) Sangat tidak setuju = 1. Sedangkan untuk pernyataan yang negatif skornya a)Sangat setuju = 1; b) Setuju = 2; c) Ragu-ragu = 3; d) Tidak Setuju = 4; d) Sangat tidak setuju = 5 Dokumentasi Teknik dokumentasi digunakan untuk menjaring data tentang jumlah dan keadaan responden penelitian. Teknik ini pula dilakukan untuk mengamati hasil belajar siswa serta dokumen pendukungnya. ASPEK TEORITIS Menurut Wilkison (2000 : 23) “Information is intelligence that is meaningfull and useful to persons for whom it is intended”. yang artinya Informasi saat ini bukan hanya sekedar kumpulan data tapi lebih merupakan suatu bentuk kecerdasan. Informasi yang cerdas adalah informasi yang bermanfaat bagi penerima informasi. Manfaat informasi yang paling utama adalah untuk mengurangi kesalahan dalam pengambilan keputusan. Teknologi Informasi menurut Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data yang dimana pengolahan itu termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu (2011:57) Wardiana mengatakan bahwa “ teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah, memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas” Lebih lanjut, Bambang Warsita (2008:135) mengatakan bahwa teknologi informasi adalah sarana dan prasarana sistem dan metode untuk memperoleh,
Jurnal Hasil Penelitian Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah ©2015 Sri Wahyuni
mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan, dan menggunakan data secara bermakna. Menurut Azhar dalam bukunya Media Pembelajaran (2003 : 3) mengatakan “media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar dan dalam bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan” sedang Menurut Gerlach dan Ely (dalam Azhar Arsyad, 2013:7), media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi dan kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Menurut Nana Sudjana “Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya”. Setiap pengalaman yang dilakukan seorang akan menumbuhkan sebuah hasil. Hasil perubahan sikap dan tingkah laku dalam hidup inilah yang merupakan sebuah proses dalam belajar yang merupakan hasil sebuah belajar untuk mencapai perubahan tingkah laku. Dari perubahan yang dialami seorang ini maka akan menumbuhkan sikap ilmiah seorang dalam mencapai perilaku hidupnya. Dalam pencapaian hasil belajar ini seorang akan mengalami perubahan tingkah laku dalam hidupnya. Perubahan yang dialami ini tidak akan terlepas dari sebuah proses yang dilakukan seseorang. Wahyuningsih (2009 : 1) mengemukakan bahwa hasil belajar tidak dapat dipisahkan dari berbuatan belajar, karena belajar merupakan suatu proses, sedangkan hasil belajar adalah hasil dari proses pembelajaran tersebut. Dalam konteks ini belajar merupakan suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dll. Hal ini berarti bahwa peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seseorang diperlihatkan dalam bentuk bertambahnya kualitas dan kuantitas kemampuan seseorang dalam berbagai bidang. Dalam proses belajar, apabila seseorang tidak mendapatkan suatu peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan, maka orang tersebut sebenarnya belum mengalami proses belajar atau dengan kata lain ia mengalami kegagalan di dalam proses belajar. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan berturut-turut (1) hasil penelitian yang meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran tentang karakteristik skor dari subjek penelitian dari setiap variabel yang telah diteliti, (b) hasil pengujian persyaratan analisis, (c) hasil pengujian hipotesis penelitian, dan (2) pembahasan. Hasil Pengujian Analisis Deskriptif Data Penelitian
Jurnal Hasil Penelitian Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah ©2015 Sri Wahyuni
Data yang dideskripsikan dalam penelitian ini terdiri dari: hasil belajar siswa (Y) dan media pembelajaran informasi teknologi (X). skor masing-masing data ini dideskripsikan dalam bentuk rata-rata atau mean (M), median (Me), modus (Mo), standar deviasi (SD), distribusi frekuensi, dan histogram. Data Media Pembelajaran Informasi Teknologi Data media pembelajaran informasi teknologi diperoleh melalui kuesioner yang tersebar ke dalam 30 butir pernyataan. Berdasarkan data dari 35 orang siswa di SMP Negeri 16 Gorontalo, diperoleh skor minimum 97, maksimum 122, rerata (M) sebesar 108,429; median (Me) sebesar 108,417; modus (Mo) sebesar 103,357; dan standar deviasi (SD) sebesar 7,01. Dari skor maksimum dan minimum tersebut, diperoleh rentangan skor 25, panjang kelas interval 5 dan banyaknya kelas interval 6. ada 6 orang siswa atau 17,1% skor media pembelajaran informasi teknologi sekitar rata-rata, ada 15 orang siswa atau 42,9% skor media pembelajaran informasi teknologi di atas rata-rata, dan 14 orang siswa atau 40% skor media pembelajaran informasi teknologi di bawah rata-rata. Data Hasil Belajar Siswa Data hasil belajar siswa diperoleh melalui kuesioner yang tersebar ke dalam 30 butir pernyataan. Berdasarkan data dari 35 orang siswa di SMP Negeri 16 Gorontalo, diperoleh skor minimum 95, maksimum 120, rerata (M) sebesar 106,86; median (Me) sebesar 106,556; modus (Mo) sebesar 106,72; dan standar deviasi (SD) sebesar 7,72. Dari skor maksimum dan minimum tersebut, diperoleh rentangan skor 25, panjang kelas interval 5 dan banyaknya kelas interval 6. (hasil perhitungan disajikan pada lampiran ). ada 9 orang siswa atau 25,7% memperoleh skor hasil belajar sekitar rata-rata, ada 14 orang siswa atau 40% memperoleh skor di atas rata-rata, dan 12 orang siswa atau 34,3% memperoleh skor di bawah ratarata. Hasil Pengujian Persyaratan Analisis Data Pengujian persyaratan analisis data yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah pengujian normalitas galat regresi hasil belajar siswa (Y) atas media pembelajaran informasi teknologi (X). Pengujian normalitas data menggunakan uji galat taksiran (Y- Yˆ ) dengan menggunakan uji Lilliefors ( ) Hipotesis statistik yang diuji dinyatakan sebagai berikut: H0 : Populasi galat taksiran berdistribusi normal H1 : Populasi galat taksiran tidak berdistribusi normal
Jurnal Hasil Penelitian Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah ©2015 Sri Wahyuni
Kriteria pengujiannya adalah H0 jika L0
Ltabel dan tolak H0 jika L0
Ltabel
pada taraf nyata α yang dipilih. Dalam penelitian ini dipilih α = 0,05, sehingga untuk n = 35 maka nilai Ltabel = 0,150. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan program Excel For Windows 2003 diperoleh = 0,05. (Hasil perhitungan disajikan pada lampiran ). Karena nilai = 0, 099 < = 0,150 maka di simpulkan bahwa galat regresi Y atas X berdistribusi normal. Dalam hal ini data berasal dari populasi berdistribusi normal, yang berarti persyaratan normalitas data untuk regresi linear sederhana Y atas X dipenuhi. Rangkuman hasil pengujian normalitas galat regresi Y atas X di sajikan pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Galat Regresi Hasil Belajar Siswa (Y) atas Media Pembelajaran Informasi Teknologi (X) Galat taksiran
L0
Lt
Kesimpulan
α = 0,05 (Y - Yˆ )
0.099
0,150
Normal
Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa persyaratan analisis korelasi dan regresi sederhana yakni pengujian normalitas data penelitian telah dipenuhi. Dengan demikian, data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini layak menggunakan Analisis Korelasi dan Regresi Sederhana. Hipotesis yang akan diuji adalah: Terdapat hubungan antara variabel X ( Media pembelajaran informasi teknologi) dengan Variabel Y (Hasil belajar siswa)”. Dari hasil perhitungan analisis korelasi dan regresi sederhana data variabel media pembelajaran informasi teknologi dengan hasil belajar siswa menghasilkan arah regresi b sebesar 0.501 dan konstanta a sebesar 53,646. Dengan demikian bentuk hubungan dari kedua variabel tersebut digambarkan oleh persamaan regresi Sebelum digunakan untuk menarik kesimpulan penelitian, persamaan regresi ini harus memenuhi syarat linearitas dan signifikansi regresi. Untuk mengetahui kelinearan dan derajat signifikansi (keberartian regresi) digunakan uji F. Dengan menggunakan bantuan program program Excel For Windows 2007 diperoleh nilai F seperti tampak pada Tabel 4.5. Perhitungan disajikan pada lampiran. Tabel 4.5
Jurnal Hasil Penelitian Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah ©2015 Sri Wahyuni
ANAVA Untuk Uji Signifikansi dan Linearitas Dari Hasil Belajar Siswa atas Media Pembelajaran Informasi Teknologi JK RJK Sumber Variasi dk Total 35 408451 Reg.a 1 406298,31 406298,31 Reg.(b/a) 1 360,05 360,05 6,63 4,13 Sisa 33 1792,64 54,32243788 Tuna Cocok 17 1080,78 63,575 1,429 2,33 Galat 16 711,86 44,491 Keterangan: dk : Derajat kebebasan JK : Jumlah Kuadrat RJK : Rata-rata Jumlah Kuadrat ns : Regresi Berbentuk linear ** : Sangat signifikan Dari tabel ANAVA di atas diperoleh diperoleh = 6,63 untuk taraf nyata α = 0,05 dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut 33 = diperoleh = 4,13. Dengan kriteria pengujian jika maka model regresi signifikan, Karena = 6,63 > = 4,13, berarti persamaan regresi
adalah signifikan. Selanjutnya dari uji linieritas regresi diperoleh = 1,429 untuk taraf nyata α = 0,05 dk pembilang = 17 dan dk penyebut = 16 diperoleh = 2,33. Dengan kriteria pengujian Jika Fhitung Ftabel maka model regresi berpola linear. Karena, regresi
= 1,429 <
= 2,33, berarti persamaan
berpola linear.
Dari persamaan diperoleh konstanta sebesar 53,646 yang menyatakan bahwa jika tidak ada nilai dari variabel media pembelajaran informasi teknologi (X), maka hasil belajar siswa (Y) adalah 53,646. Koefisien regresi sebesar 0,501 menyatakan bahwa setiap penambahan satu skor atau nilai media pembelajaran informasi teknologi akan memberikan peningkatan skor sebesar 0,501 pada hasill belajar siswa (Y).
Untuk uji korelasi sederhana skor media pembelajaran informasi teknologi (X) dengan skor hasil belajar siswa (Y) diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,409. Koefisien korelasi sederhana ini ternyata berarti (signifikan) setelah dilakukan pengujian keberartian koefisien korelasi dengan menggunakan uji-t pada α = 0,05. Ini berarti bahwa koefisien korelasi media pembelajaran informasi teknologi (X) dengan hasil belajar siswa (Y) adalah signifikan (análisis uji
Jurnal Hasil Penelitian Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah ©2015 Sri Wahyuni
signifikansi koefisien korelasi disajikan pada lampiran). Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara media pembelajaran informasi teknologi dengan hasil belajar siswa. Yaitu semakin tinggi tingkat media pembelajaran informasi teknologi, akan semakin tinggi hasil belajar siswa teruji kebenarannya. Pengaruh positif antara media pembelajaran informasi teknologi dengan hasil belajar siswa didukung oleh koefisien determinasi ( ) sebesar 0,17. Hal ini berarti bahwa 17% variasi yang terjadi pada hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah dijelaskan oleh variasi media pembelajaran informasi teknologi (X) melalui persamaan regresi . Rangkuman hasil pengujian signifikansi koefisien korelasi antara media pembelajaran informasi teknologi dengan hasil belajar siswa dan kontribusinya disajikan pada tabel 4.6, (serta perhitungannya disajikan pada lampiran) Tabel 4.6 Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Signifikansi Koefisien Korelasi antara Media pembelajaran informasi teknologi (X) dengan Hasil Belajar Siswa (Y)
N
dk
35
33
Kontribusi(%) 0.409
0,17
17
α = 0,05 2,57*
1,70
Pembahasan hasil penelitian mengacu pada hasil pengujian hipotesis penelitian yaitu hubungan antara media pembelajaran informasi teknologi dengan hasil belajar siswa. Dari analisis diperoleh persamaan regresi antara media pembelajaran informasi teknologi dengan hasil belajar siswa adalah . Model regresi ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu skor media pembelajaran informasi teknologi akan diikuti oleh kenaikan skor hasil belajar siswa sebesar 0,501 unit pada konstanta 53,646. Dengan kata lain makin tinggi tingkat media pembelajaran informasi teknologi, makin tinggi hasil belajar siswa. Karena media pembelajaran informasi teknologi yang baik selalu berkonotasi positif, maka pada kondisi tertentu, maka siswa dapat meningkatkan
Jurnal Hasil Penelitian Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah ©2015 Sri Wahyuni
kemampuan dalam menguasai media pembelajaran informasi teknologi, hal ini demi meningkatkan hasil belajar siswa. Nilai koefisien korelasi antara media pembelajaran informasi teknologi dengan hasil belajar siswa (
) sebesar 0,409. Nilai ini mengindikasikan bahwa
hubungan antara media pembelajaran informasi teknologi dengan hasil belajar siswa adalah hubungan positif dan cukup. sedangnya hubungan media pembelajaran informasi teknologi dengan hasil belajar siswa, ditunjukkan pula oleh harga koefisien determinasi
sebesar 0,17 dengan kontribusi 17%.
Artinya ada sebesar 17% variasi hasil belajar siswa dapat dijelaskan oleh media pembelajaran informasi teknologi, sedangkan 83% ditentukan oleh faktor lain, misalnya faktor eksternal seperti sarana dan prasarana belajar, lingkungan keluarga, serta faktor internal seperti, kecemasan, depresi dll. Dengan kata lain, hasil belajar siswa ditentukan pula oleh media pembelajaran informasi teknologi. Hubungan media teknologi Informasi (IT) terhitung masih relatif rendah pada mata pelajaran Sejarah terhadap hasil belajar siswa di SMP Negeri 16 Gorontalo hal ini disebabkan karena fasilitas teknologi dan informasi yang ada di sekolah ini masih sangat memprihatinkan, SMP Negeri 16 Gorontalo merupakan salah satu sekolah yang baru enam tahun berdiri terhitung dari 2009 sampai dengan sekarang. Disamping itu keterbatasan biaya dan tenaga operasional juga menjadi kendala. Untuk bisa memanfaatkan IT tentu perlu adanya tenaga khusus yang mengelola media tersebut, karena tidak setiap guru mampu mengoperasikan media IT. Untuk sekolah yang mempunyai kemampuan baik tenaga maupun biaya tentu tidak akan menjadi masalah, namun bagi SMP Negeri 16 Gorontalo yang miskin dan tenaga gurunya pas-pasan, kondisi ini merupakan masalah baru yang sulit diatasi. Kendala selanjutnya adalah persepsi yang salah terhadap media pembelajaran. Alasan yang sering didengar, mengapa guru enggan memanfaatkan media pembelajaran karena dengan memanfaatkan media tersebut jam pelajaran siswa menjadi terganggu. Kondisinya memang cukup memperihatinkan. Artinya persepsi guru terhadap media pembelajaran masih salah. Padahal seharusnya
Jurnal Hasil Penelitian Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah ©2015 Sri Wahyuni
justru dengan bantuan media IT, materi yang disampaikan lebih jelas dan konpreherensif karena pemahaman siswa diharapkan hampir sama. Akibatnya guru juga merasa terbebani, karena dituntut harus lebih kreatif dan memiliki persiapan pengajaran yang lebih matang. ada waktunya. Setelah membahas sekian banyak kendala penerapan IT, saya menawarkan beberapa solusi untuk pemecahan masalah tersebut. Antara lain, perlu disadari dan dipahami betul bahwa pemerintah punya peran yang sangat penting dalam peningkatan penggunaan teknologi informasi dan komputer untuk kemajuan bangsa Indonesia. Dibutuhkan komitmen dan kesungguhan dari pemerintah untuk menerapakan IT dalam bidang pendidikan. Penting untuk kepala sekolah dan guru untuk menyadari manfaat dari penggunaan media IT dalam pendidikan. Anggapan bahwa pemanfaatan media pendidikan bagi sekolah terkesan mahal harus dihilangkan. Guru –guru pun juga harus dilatih dan terbiasa untuk lebih kreatif dalam memberikan bahan pembelajaran. Untuk kontinuitas apresiasi masyarakat terhadap teknologi informasi, Departemen Pendidikan Nasional harus menerapkan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komputer sejak dini sehingga usia produktif dapat betul-betul memanfaatkan teknologi untuk kemajuan bangsa Indonesia secara menyeluruh. Untuk masalah infrastruktur yang belum merata di seluruh daerah, tentu sebagian besar merupakan tanggung jawab pemerintah. Namun untuk daerahdaerah yang sulit terjangkau oleh teknologi informasi, perlu diterapkan penggunaan alat-alat teknologi alternatif yang pada saat ini telah banyak ditemukan. Sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar, agar dapat merasakan manfaat dan kemudahan yang diberikan oleh teknologi informasi. Masalah sarana dan prasarana disekolah sangat berperan penting dalam menunjang terlaksananya pembelajaran disekolah. Jika pengelolaan sarana dan prasarana ini dilakukan dengan optimal maka juga akan berpengaruh pada mutu pendidikan pada akhirnya. Dari pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa masalah pengelolaan sarana dan prasarana yang belum optimal terkendala karena sulitnya dana tersebut dikeluarkan oleh negara.
Jurnal Hasil Penelitian Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah ©2015 Sri Wahyuni
Jika dilihat dari masalah diatas alternatif tindakkan yang dipilih yaitu memaksimalkan peran komite sekolah yang aktif dalam mencarikan dan mengumpulkan dana untuk mengatasi masalah pengelolaan sarana dan prasarana disekolah.
SIMPULAN Dari hasil pengujian hipotesis penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara media pembelajaran informasi teknologi dengan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ini, maka media pembelajaran informasi teknologi selalu mengindikasikan adanya efek positif terhadap hasil belajar siswa, khususnya pada mata pelajaran sejarah. Berdasarkan hasil kesimpulan, maka peneliti menyarankan dalam pembelajaran, sebaiknya guru sejarah selalu mengajarkan siswanya dalam hal penguasaan media pembelajaran informasi teknologi, sehingga hal ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan siswa semaksimal mungkin dapat menerima dan memahami materi pelajaran yang diberikan. Kepada siswa dalam proses pembelajaran sejarah, sebaiknya dalam proses pembelajaran sejarah, sebaiknya siswa dapat lebih meningkatkan penguasaan media pembelajaran informasi teknologi, hal ini demi meningkatkan hasil belajar siswa.
Jurnal Hasil Penelitian Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah ©2015 Sri Wahyuni
DAFTAR PUSTAKA Ahmad Maulana, dkk. 2003. Kamus Ilmiah Populer. Yogyakarta : Absolute Asri Budingsih, C. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta :PT RINEKA CIPTA. Cet. 1 Azhar Arsyad, 2013. Media Pembelajaran. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. Cet. 16 Bambang Warsita. 2008. Teknologi Pembealjaran Landasan dan Aplikasinya. Jakarta : Rineka Cipta. Cet. 1 Hall Gene, E. & Quinn Linda, F. dkk. 2008. Mengajar dengan Senang. (Edisi terjemahan Soraya Ramli). Jakarta ; PT INDEKS. Cet. 1 Hamzah Uno, & Nina Lamatenggo, dkk. 2010. Desain Pembelajaran. Bandung: MQS Publishing. Cet 1 Hamzah Uno, & Nina Lamatenggo, dkk. 2010. Landasan Pendidikan . Gorontalo: Ideas Publishing. Cet 1 Hamzah Uno, 2012. Profesi Kependidikan (Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara. Cet 9 Ngalim Purwanto, M. 1990. Psikologi Pendiidkan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Cet. 5 Sardiman. 2014. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers. Cet. 22 Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2004. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2008. Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Bandung : CV. ALFABETA. Cet. 15 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2008 Uhar Suharsaputra. 2012. Metode penelitian Kuatitatif, Kualitatif, dan Tindakan. Bandung : PT Refika Aditama. Cet. 1 Uzer Usman, Moh. Dan Lilis Setiawati. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Cet. 1 Yusufhadi Miarso. 2007. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta ; Kecana
Jurnal Hasil Penelitian Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah ©2015 Sri Wahyuni
Zainal Aqib. 2013. Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Konstektual (inovatif). Bandung : Yrama Widya. Cet 1 Zamroni. 2000. Paradigma Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta : BIGRAF Publishing. Cet. 1