INFO TENTANG H7N9 1. Apa virus influenza A (H7N9) ? Virus influenza A H7 adalah kelompok virus influenza yang biasanya beredar di antara burung. Virus influenza A (H7N9) adalah salah satu sub-kelompok di antara kelompok yang lebih besar dari virus H7. Meskipun beberapa virus H7 (H7N2, H7N3 dan H7N7) terkadang dapat ditemukan telah menginfeksi manusia, adanya infeksi virus H7N9 terhadap manusia belum ada yang terlaporkan sampai adanya laporan terbaru dari China. 2. Apa saja gejala utama infeksi virus influenza A (H7N9) pada manusia? Sejauh ini, sebagian besar pasien dengan infeksi ini mengalami pneumonia berat. Gejalanya meliputi demam, batuk, dan sesak napas. Namun, informasi tentang spektrum penuh penyakit karena infeksi influenza (H7N9) virus A masih terbatas.
3. Mengapa virus ini menginfeksi manusia sekarang? Kita belum mengetahui jawaban atas pertanyaan ini, karena kita tidak tahu sumber yang menyebabkan manusia bisa terinfeksi virus ini. Bagaimanapun, analisis gen dari virus ini menunjukkan bahwa meskipun telah berevolusi dari virus unggas (burung), mereka menunjukkan tanda-tanda penyesuaian terhadap pertumbuhan spesies mamalia. Adaptasi ini mencakup kemampuan untuk mengikat sel-sel mamalia, dan tumbuh pada suhu mendekati suhu tubuh normal mamalia (yang lebih rendah dibandingkan dengan burung).
4. Apa yang telah diketahui tentang infeksi pada manusia sebelumnya dengan virus influenza H7 secara global ? Dari tahun 1996 sampai 2012, manusia yang terinfeksi oleh virus influenza H7 (H7N2, H7N3, H7N7 dan) dilaporkan di Belanda, Italia, Kanada, Amerika Serikat, Meksiko dan Inggris. Sebagian besar infeksi terjadi dalam hubungannya dengan wabah unggas. Infeksi terutama menghasilkan konjungtivitis dan gejala ringan pada saluran pernapasan bagian atas, dengan pengecualian satu kematian, yang terjadi di Belanda. Sampai saat ini, tidak ada infeksi manusia dengan virus influenza H7 yang telah dilaporkan di China.
5. Apakah virus influenza A (H7N9) berbeda dari virus influenza A (H1N1) dan A (H5N1) ? Ya. Ketiganya adalah virus influenza A tetapi mereka berbeda satu sama lain. H7N9 dan H5N1 dianggap virus influenza hewan yang terkadang menginfeksi manusia. Virus H1N1 dapat dibagi menjadi virus yang biasanya menginfeksi manusia dan virus yang biasanya menginfeksi hewan. H5N1 angka kematiannya tinggi, H1N1 angka kematiannya rendah.
6. Bagaimana manusia dapat terinfeksi dengan virus influenza A (H7N9) ? Beberapa kasus yang dikonfirmasi telah kontak dengan binatang atau dengan lingkungan hewan. Virus telah ditemukan di seekor merpati di sebuah pasar di Shanghai. Hal ini belum diketahui bagaimana orang menjadi terinfeksi. Masih sedang dalam penyelidikan mengenai kemungkinan perpindahan virus dari hewan ke manusia.
7. Bagaimana infeksi virus influenza A (H7N() dapat dicegah ? Meskipun kedua-duanya merupakan sumber infeksi dan cara penyebarannya masih samar. Alangkah baiknya untuk mengikuti cara-cara dasar menjaga kebersihan untuk mencegah infeksi. Termasuk kebersihan tangan dan saluran pernafasan dan memastikan keamanan makanan Kebersihan tangan : 1. Cuci tangan sebelum, pada waktu, setelah menyiapkan makanan atau sebelum makan, setelah ke toilet, setelah memegang hewan atau kotoran hewan, ketika tangan kotor dan ketika merawat orang sakit di rumah. Kebersihan tangan juga mencegah penyebaran infeksi ke diri kita sendiri (dari kontaminasi yang muncul) dan di Rumah Sakit ke pasien, petugas kesehatan dan lain-lain. 2. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir jika kelihatan kotor, jika tidak kelihatan kotor, cuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan gel pembersih tangan yang mengandung
alkohol. Kebersihan Saluran Pernafasan : Menutup mulut dan hidung dengan masker medis, tissu atau lengan baju atau siku ketika batuk atau bersin, buang tisu yang telah dipakai ke dalam tempat sampah tertutup segera setelah digunakan kemudian bersihkan tangan setelah kontak dengan sekret. 8. Apakah aman untuk makan daging, unggas dan produk babi yaitu ? Virus influenza tidak ditularkan melalui mengkonsumsi makanan yang sudah dimasak dengan baik. Karena virus influenza menjadi tidak aktif pada suhu yang normal digunakan untuk memasak (sehingga pada saat makanan mencapai suhu 70 ° C di semua bagian – saat sudah mendidih – sudah tidak terdapat warna merah muda), sehingga aman untuk memakan daging yang sudah dipersiapkan dan dimasak dengan benar, termasuk daging unggas dan unggas hasil berburu. Hewan yang sakit dan hewan yang telah mati dari penyakit tidak boleh dimakan. Di daerah yang mengalami wabah, produk daging dapat dengan aman dikonsumsi asalkan semua sudah dimasak dan ditangani secara benar selama mempersiapan makanan. Mengkonsumsi daging mentah serta makanan berbasis darah yang tidak dimasak sangat beresiko tinggi dan lebih baik dihindari. 9. Apakah aman untuk mengunjungi pasar ternak dan pertanian di daerah di mana terdapat adanya kasus penularan pada manusia ? Ketika mengunjungi pasar ternak, hindari kontak langsung dengan hewan hidup dan area yang ada kontak dengan hewan. Jika Anda tinggal di sebuah peternakan dan memelihara hewan untuk dimakan, seperti babi dan unggas, pastikan untuk menjauhkan anak-anak dari hewan yang sakit dan mati; pisahkan hewan-hewan tadi berdasarkan spesiesnya dan segera melaporkan kepada pihak berwenang setempat untuk setiap kasus hewan sakit dan mati. Hewan yang sakit atau mati tidak boleh disembelih dan dimakan. 10. Apakah ada vaksin untuk virus influenza A (H7N9) ? Tidak ada vaksin yang saat ini tersedia untuk mencegah penularan virus influenza A (H7N9). Tetapi, virus sudah dapat diisolasi serta
dikenal karakternya dari gejala-gejala awal. Langkah awal dalam pengembangan vaksin adalah dengan menyeleksi kandidat virus yang dapat digunakan sebagai vaksin. WHO bekerja sama dengan berbagai pihak akan terus mengklasifikasi virus influenza A (H7N9) yang tersedia untuk mendapatkan kandidat terbaik. Kandidat terbaik untuk menjadi vaksin tersebut dapat digunakan dalam pembuatan vaksin apabila dirasa perlu. 11. Apakah sudah tersedia pengobatan untuk penularan influenza A (H7N9) ? Tes laboraturium yang diadakan di Cina menunjukkan bahwa virus influenza A (H7N9) sensitif terhadap obat anti-influenza yang sudah banyak dikenal sebagai inhibitor neuraminidase (oseltamivir dan zanamivir). Ketika obat ini diberikan pada gejala awal penyakit, telah didapati bahwa obat tersebut efektif melawan virus influenza musiman dan infeksi virus influenza A (H5N1). Namun, pada saat ini, belum pernah didapati penggunaan pengobatan ini pada infeksi H7N9.
12. Apakah masyarakat luas beresiko terkena penularan dari virus influenza A (H7N9) ? Kami belum mengetahui secara pasti tentang infeksi ini untuk menentukan apakah ada risiko yang signifikan. (Sumber : WHO) Situasi terkini – Penularan virus influenza A (H7N9) pada manusia yang terjadi di Cina - Sampai dengan tanggal 6 April 2013 (pada jam 16.45 CET) , Badan Otorisasi Kesehatan Cina menginformasikan kepada WHO mengenai adanya tambahan 2 kasus yang sudah dikonfirmasi secara laboraturium tentang penularan virus influenza A (H7N9) pada manusia. - Kedua kasus ini berasal dari Shanghai. Pasien pertama adalah seorang pria 74 tahun, yang jatuh sakit pada 28 Maret 2013, dan sekarang dalam kondisi kritis. Yang lainnya adalah seorang pria 66 tahun yang jatuh sakit pada tanggal 29 Maret 2013 dan dianggap sebagai kasus ringan. - Sampai saat ini, total 18 kasus di Cina telah dikonfirmasi laboratorium sebagai virus influenza A (H7N9), dalam hal ini 6 kasus kematian, 10
kasus yang parah dan 2 kasus ringan. - Lebih dari 530 orang yang dekat dengan pasien sedang diawasi. Di Jiangsu, sedang berlangsung penyelidikan terhadap orang yang kemungkinan menjadi kontak yang pertama pada pasien. Upaya yang dilakukan Dinkes Prov Jatim sbb : Koordinasi dengan KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan Surabaya) dalam melakukan pemeriksaan kesehatan bagi penumpang yang datang dari China di Bandara Juanda Koordinasi dengan Dispernak dalam peningkatan pengawasan unggas Penyiapan tim penyedikan epidemiologi Peningkatan surveilens terpadu Penyiapan rujukan kasus suspek dan rujukan laboratorium Penyiapan logistik obat anti vital oseltavimir (stok provinsi : 9.000 tablet. ED : Agustus 2015) PESAN UNTUK MASYARAKAT SUPAYA TIDAK TERTULAR VIRUS INFLUENZA H7N9 : 1. Menjaga kebersihan tangan, dengan cara : a. Cuci tangan sebelum, pada waktu, setelah menyiapkan makanan atau sebelum makan, setelah ke toilet, setelah memegang hewan atau kotoran hewan, ketika tangan kotor dan ketika merawat orang sakit di rumah. Kebersihan tangan juga mencegah penyebaran infeksi ke diri kita sendiri (dari kontaminasi yang muncul) dan di Rumah Sakit ke pasien, petugas kesehatan dan lain-lain. b. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir jika kelihatan kotor, jika tidak kelihatan kotor, cuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan gel pembersih tangan yang mengandung alkohol. 2. Melaksanakan etika batuk : Menutup mulut dan hidung dengan masker medis, tissu atau lengan baju atau siku ketika batuk atau bersin, buang tisu yang telah dipakai ke dalam tempat sampah tertutup segera setelah digunakan kemudian bersihkan tangan dengan sabun dan air mengalir. 3. Memasak daging hingga matang (pada saat makanan mencapai
suhu setidaknya 70 ° C merata di semua bagian – saat sudah mendidih – sudah tidak terdapat warna merah muda), daging yang sudah diolah dan dimasak dengan benar aman untuk dimakan, termasuk daging unggas dan unggas hasil berburu. 4. Ketika mengunjungi pasar ternak, hindari kontak langsung dengan hewan hidup dan area yang ada kontak dengan hewan. 5. Hewan yang sakit atau mati tidak boleh disembelih dan dimakan. 6. Mengkonsumsi daging mentah sangat beresiko tinggi dan lebih baik dihindari. 7. Hindari kontak dengan hewan yang sakit atau mati karena sakit dan apabila ada hewan ternak yang mati mendadak, segera hubungi petugas.