INFEKSI JAMUR PADA MUKOSA RONGGA MULUT
Hadi Soenartyo Bagian Oral Medicine FKG - UNAIR
INFEKSI JAMUR PADA MUKOSA RONGGA MULUT = MIKOSIS RONGGA MULUT = ORAL MYCOSES CANDIDOSIS Candida albicans HISTOPLASMOSIS Histoplasma capsulatum - Histoplasma duboisii BLASTOMYCOSIS Blastomyces dermatitidis
JAMUR Mikroorganisme KOMENSAL
Faktor predisposisi atau pencetus Patogen / Kepadatan
Infeksi Opportunistik
CANDIDOSIS = candidiasis = moniliasis = thrush Penyebab : Candida albicans mikroorganisme komensal di tubuh manusia + 50% dari populasi
CANDIDOSIS
Candida Albicans flora normal RM. Prevalensi C.Albicans pada individu normal 20-62%. Infeksi candida candidosis F. predisposisi ketidakseimbangan lingkungan RM kelainan Candidosis lesi putih keratotik & non keratotik. Tjd pada lap.mukosa, kulit & bag lain tubuh. Sejak tahun 1980, Σ penderita pengidap infeksi kandidiasis ↑ hampir 500%
Candida albicans
Yeast-like cell Blastophore
Pseudohyphae / Hyphae
Kumpulan sel berbentuk bulat / oval Ukuran lebar : 2 – 8 μm panjang : 3 – 14 μm diameter : 1,5 – 5 μm
Sel membentuk ekor panjang pada pembiakan dengan media serum
Chlamidospora
Dinding sel bulat Ø 8 – 12 μm Medium kurang nutrient (corn meal agar)
Dari golongan Jamur, genus Candida di dalam rongga mulut paling banyak / sering flora normal Terdapat 7 spesies : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
C. albicans C. stelatoidea C. tropicalis C. pseudotropicalis C. krusei C. parapsilosis G. guillermondii
Factors predisposing to Oral Candidosis Systemic Factors Physiological – old age, infancy, pregnancy Endocrine disorders – diabetes, hypothyroidism Nutritional deficiencies – iron, folate, vit B12 deficiency Malignancies – acute leukemia, agranulocytosis Immune defects, immunosuppression – AIDS, thymic aplasia, corticosteroids, cytotoxic drugs
Budtz – Jörgensen and Lombardi (1996)
Local Factors
Factors predisposing to Oral Candidosis
Dentures – changes in environmental conditions, trauma, denture usage, denture cleanliness
Endogenous epithelial changes – atrophy, hyperplasia, dysplasia
Saliva – quantitative changes – xerostomia, Sjögren syndrome, radiotherapy, drug therapy
Saliva – qualitative changes – pH, glucose concentration
Commensal flora High- carbohydrate diet Smoking tobacco
Budtz – Jörgensen and Lombardi (1996)
DENTURE Kebersihan mukosa o.k. tertutup basis GT Saliva / sIgA & albumin, amylase, lysozyme, high molecular weight mucin (MGI) Tidak dapat mencapai permukaan mukosa
Denture stomatitis - Trauma - Alergi
Perlekatan dgn GT secr. hidrofobik (C.alb – hidrofilik, melalui partikel yang mengandung glikoprotein)
Micro-org. / C. albicans meningkat (jumlah / densitas) Melepas endotoksin
Denture stomatitis / Chronic atrophic candidosis
Small number of commensal Candida on mucosal or other surface
Concentration of sugar in surface secretions
Proliferation of Candida with release of cells into surface secretions
Adherence to and multiplication on fresh surfaces Acid Production Activation of acid protease
Direct cytotoxicity
Activation of phospholipase
Inflammation of mucosal surfaces Samaranayake (1986)
Penderita DM (imunokompromis) Gangguan produksi sitokin : IL-1β & TNF-α Kelainan fungsi fagositosis PMN & makrofag Penurunan jumlah aktivitas sel T (kuantitas & kualitas)
sehingga terjadi gangguan pengenalan terhadap Antigen Meningkatnya kadar glukosa
+ Dinding C. albicans mempunyai 3 molekul utama
mannoprotein, β-glukan, chitin yang mempunyai kontribusi pada ikatan C. albicans dengan epitel mukosa
PROSES KOLONISASI
Bad oral hygiene
γ – globulin Hypoproteinemia
Commensal Candida Albicans
Potential Pathogen
Prevalence Hadi Soenartyo (1987)
Number / density
Oral Candidosis Acute Pseudomembranous Candidosis
= thrush
Acute Erythematous (atrophic) Candidosis
= antibiotic stomatitis
Chronic Erythematous (atrophic) Candidosis
= denture sore mouth
Chronic Hyperplastic Candidosis
= candidal leukoplakia
Chronic Mucocutaneous Candidosis Candida-associated lesions :
Median rhomboid glossitis Angular cheilitis
ORAL CANDIDOSIS 1.
2.
Akut a. Pseudomembranous kandidosis (Trush) b. Atropik kandidosis (antibiotik stomatitis) Kronis a. Atropik kandidosis (denture sore mouth, angular cheilitis) b. Hiperplastik kadidosis (kandida leukoplakia) (Lehner, 1964)
Acute Pseudomembranous Candidosis
Nama lain : thrush Sifat : superfisial, & paling sering terjadi Banyak ditemukan pada Bayi yang baru lahir Penderita yang daya tahan tubuhnya
Klinis •Plak atau bercak putih seperti cotton wool yang dikelilingi warna kemerahan •Lokasi : mukosa bukal (paling sering), mukosa labial, gingiva dan lidah •Dapat dikerok, meninggalkan daerah lecet kemerahan, terasa perih dan mudah berdarah
ACUTE PSEUDOMEMBRANEOUS CANDIDOSIS (Trush) Terjadi pada bayi & org dewasa Gejala klinis : plak putih, spt cotton wool lunak melekat pd muk.mulut dapat dikerok meninggalkan perm yg kasar, sakit & b’darah. beradang, eritema Tdpt pd mukosa bukal, lidah, palatum.
Acute Erythematous (atrophic) Candidosis
Nama lain : antibiotic stomatitis Kelanjutan dari acute pseudomembranous candidosis Berhubungan dengan pengobatan broad-spectrum candidosis Menimbulkan antibiotic sore tongue Satu-satunya candidosis yang menimbulkan keluhan sakit
Klinis
Bercak merah yang halus pada lidah Sering disertai angular cheilitis Selain pada lidah, inflamasi dapat terjadi pada bibir dan mukosa pipi
Acute Erythematous (atrophic) Candidosis (Antibiotic Sore Mouth)
ok tx antibiotika spektrum luas Gx klinis :
Tdpt pd dorsal lidah bag tengah Bercak kemerahan Atrofik Menetap Selalu meberi keluhan sakit Kadang tampak adanya inflamasi pada bibir, disertai angular cheilitis
Chronic Erythematous (atrophic) Candidosis
Nama lain : denture stomatitis Faktor predisposisi : gigi tiruan yang menutupi mukosa proliferasi C. albicans inflamasi
Klinis
Eritema difus pada palatum atau mukosa penyangga gigi tiruan Biasanya tidak terasa sakit Sering disertai Angular cheilitis Bila disertai hiperplasi palatal terbentuk lesi halus atau mungkin timbul permukaan seperti buah beri yang mudah berdarah
Chronic Erythematous (atrophic) Candidosis (Denture Sore mouth) ok organisme di bwh GT,
terutama RA. 3 tahap perubahan Mukosa Hiperaemie sebesar ujung jarum, di muara kel liur minor palatal Eritema difus, disertai pengelupasan epitel palatum / mukosa penyangga GT Hiperplasia papiler Tidak sakit, sering disertai angular cheilitis
CHRONIC ATHROPIC CANDIDOSIS Angular Cheilitis Gx klinis Merah dan pecah2 Tepi lesi kurang merah dibanding tengahnya Keropeng & nodula granulomatosa kecoklatan dpt menyertainya Tdpt pd sudut mulut
Chronic Hyperplastic Candidosis
Nama lain : candidal leukoplakia Paling jarang terjadi
Klinis
Lesi putih cekat Tidak dapat dikerok invasi hyphae sampai lebih dalam dari permukaan mukosa atau kulit Lokasi tersering : lidah, pipi, bibir
CHRONIC HYPERPLASTIC CANDIDOSIS Etiologi : iritasi kronis OH ↓ xerostomia Gx klinis : Plak putih Keras Kasar Mukosa bukal kiri / kanan terutama bag anterior, bibir, lidah Tidak dapat dikerok
Kriteria penegakan diagnosis oral candidosis berdasarkan klinis dan laboratoris Bercak putih (white plaque) atau eritema
yang meluas Kultur candida positif Terdapat miselium pada pemeriksaan kerokan dari lesi Terdapat bentuk hyphae pada epitel pada pemeriksaan biopsi Perubahan histologik yang khas Peningkatan titer antibodi terhadap Candida dalam serum dan saliva
PENEGAKAN DIAGNOSA
Bercak putih / eritema yang meluas Titer antibodi ↑ thd Candida dlm serum & saliva Kultur candida positif
Pemeriksaan kerokan lesi miselium Perubahan histologik yang khas Pemeriksaan biopsi hyphae pada epitel
Penetrasi hifa pada permukaan tapi tidak sampai pada bagian spongiosa
Treatment imidazole topical
polyene
systemic
topical
p.o. & i.v.
systemic p.o.
Clotrimazole
Nystatin
cream & troches
Cream, ointment, supp., susp., powder
Miconazole cream
Amphotericin B
Amphotericin B Not absorbed effectively
Ketoconazole fluconazole
i.v.
Not absorbed effectively
Amphotericin B High toxicity many SEs Nystatin Too toxic
Terapi antifungal
Polyene agents : Nystatin, Amphotericin B Imidazole agents : Clotrimazole, Ketokonazole Triazole agents : Fluconazole, Itraconazole Antifungal agents lainnya :Iodoquinol
Pengobatan antifungal topikal
Nystatin oral suspension 100.000 unit/ml Nystatin ointment Clotrimazole troches 10 mg No LXX, S 5 dd tabs Clotrimazole cream 1% Ketokonazole cream 2%
Pengobatan antifungal sistemik
Ketokonazole tabs 200 mg No XIV, S 1 dd I tab Fluconazole tabs 100 mg No XV, S 1 dd II tabs Itraconazole tabs 100 mg No XXVIII, S 1 dd I tab
BLASTOMYCOSIS
Penyebab: Blastomyces dermatitidis
Terjadi o.k pertumbuhan jamur dalam bentuk yeast atau mycelia
Sering pada petani Daerah
Atlantik tengah US Tenggara
Melalui pernafasan Didahului
infeksi paru-paru Diikuti tanda-tanda : malaise, demam dan batuk
Bila tidak diobati Pernafasan
pendek Berat badan turun Sputum berdarah
Terjadi infeksi di kulit, mukosa, tulang Pada
kulit : nodula subkutan dan ulser
Oral manifestasi
Tanda pertama di paru-paru
Non-spesifik ulser dengan tepi indurasi
sehingga sering ditemukan oleh Dokter sering dikelirukan dengan Squamous-cell Ca
DD : Blastomycosis dengan chronic oral ulcer yang lain
Diagnosis
Kultur dari jaringan yang terinfeksi atau eksudat pada : Sabouraud’s
dextrose agar Atau media lain yang sesuai
Biopsi HPA :
pseudoepitheliomatous hyperplasia dengan disertai infiltrasi sel-sel radang kronik dan microabses
Pengobatan
Blastomycosis : mild moderate Ketoconazole
atau Itraconazole 6 – 12 bulan Pada penderita dengan imunosupresif atau dengan kelainan lain :
Intravenous Amphotericin B selama 10 minggu
HISTOPLASMOSIS
Systemic fungal infection
Penyebab : Histoplasma
capsulatum
Histoplasma
duboisii
Pengisapan / pernafasan dari debu yang terkontaminasi dari pembuangan burung / kelelawar
Di US : Mississipi & lembah sungai Ohio 75 – 80 %
Patogenesisnya sama dengan Blastomycosis
Oral manifestasi Di dalam RM terjadi sebagai kelanjutan dari terjadinya di dalam paru Dapat berupa : papula, nodula, ulser, vegetation Bila tidak diobati
Papula
nodula ulser yg terus membesar
Kelenjar limfe : besar & cekat Pada penderita HIV :
Ulser
dengan batas indurasi di gingiva, palatum, lidah
Diagnosis
Kultur dari jaringan yang terinfeksi atau eksudat pada : Sabouraud’s
dextrose agar Atau media lain yang sesuai
Biopsi Yeast
oval Macrophages Reticuloendothelial cells - chronic granulomas Epitheloid cells Giant cells Sel-sel nekrosis
Pengobatan
Histoplasmosis : mild moderate Ketoconazole
atau Itraconazole 6 – 12 bulan Pada penderita dengan imunosupresif atau dengan kelainan lain :
Intravenous Amphotericin B selama 10 minggu