12/2/2010
Kelainan rongga mulut dan Esofagus Dr.Masrul Lybis,SpPD Divisi GastroenterologiGastroenterologi-Hepatologi Dep.Ilmu .Peny.Dalam FKUSU/RSUPFKUSU/RSUP- H.Adam MalikMalik& RSU Dr. Pirngadi Medan
K-8. Kelainan rongga mulut (Disorders of the mouth) Herpes stomatitis. Oral thrush, Acute necrotizing ulcerative gingivitis.
Kelainan
pada Oesophagus :
Odinofagia. Disfagia
K-9 : Kelainan pada Oesophagus : Gangguan pasase oesophagus. Striktura oesophagus Varises oesophagus Gangguan motilitas oesophagus /reflux oesophagitis. Corosive lesions of oesophagus.
1
12/2/2010
Kelainan rongga mulut:
Rongga mulut & mukosanya adl.target dari berbagai penyebab infeksi, bahan kimia, dan bahan fisikal, dipengaruhi berbagai penyebab peradangan pada mulut atau bgn dari penyakit sistemik. Beberapa hal yang perlu diketahui antara lain : Herpes stomatitis. Oral thrush, acute necrotizing ulcerative gingivitis Dll.
HERPES STOMATITIS :
Lokasi : pipi, tongue, gingiva or palatum. Gambaran Klinis : Erupsi vesicular unilateral & ulserasi linear sesuai distribusi of n. Trigeminus atau cabangnya. Perjalanan penyakit : sembuh tanpa parut bila tidak ada infeksi; bisa dijumpai post herpetic neuralgia. Oral acyclovir, famcyclovir, or valacyclovir memperpendek masa penyembuhan and post herpetic neuralgia.
2
12/2/2010
Oral thrush
Def.: Oral thrush suatu keadaan akibat fungus Candida albicans menumpuk/menutupi mukosa mulut. Menyebabkan lesi putih, putih, biasanya pada lidah dan bgn dalam pipi. Bisa timbul rasa sakit & berdarah sedikit bila disikat atau waktu menyikat gigi. Bisa menyebar kebagian atas mulut, mulut, tonsils atau belakang kerongkongan. kerongkongan. Bisa megenai semua orang, orang, paling selalu pada dewasa lanjut lanjut,, dan pada penderita compromised immune systems. Pada yang sistem imunnya lemah, keluhan oral thrush bisa lebih berat, berat, menyebar dan sulit dikontrol.
Oral thrush
Lesi putih pada mukosa mulut. Tanda klinis : – Tipe Pseudomembraneous (thrush) : daerah dengan penebalan lunak berwarna putih krim dalam bentuk barisan), permukaan berdarah bila dogosok; – Tipe Erythematous : datar, merah, terkadang area yang sakit dalam kelompok yang sama – Candidal leukoplakia : Penebalan putih tidak dapat diangkat, penebalan epitel disebabkan candida. – Angular cheilitis: fissures yang sakit pada sudut mulut. Perjalanan penyakit : Respon baik dgn terapi antifungal koreksi faktor predisposisi. Perjalanan sama dengan pseudomembraneous type. Respon dengan pemberian terapi jangka lama antifungal. Respon dengan terapi topical antifungal.
3
12/2/2010
Penyebab :
Pertumbuhan Candida dalam keadaan normal dikontrol oleh adanya bakteri normal. Pertumbuhan berlebih dan tidak terkontrol pada mulut disebabkan oleh faktor yang menurun kan resistensi natural, misalnya sakit, sakit, stress stress,, pemakaian lama corticosteroids atau obat yang menekan immune system, dan kelainan immune misalnya (HIV/AIDS HIV/AIDS). ). Disebabkan keadaan yang mengganggu keseim bangan normal microorganisms dalam mulut kebanyakan akibat pemakaian lama antibiotik antibiotik , & uncontrolled DM & dengan perubahan hormonal akibat pregnancy atau penggunaan pil KB.
Symptoms Biasanya pada lidah, atau bgn dalam pipi. – Warna keputihan – Nyeri - Mulut Kering.
4
12/2/2010
Pemeriksaan dan Tests candida. Terlihat adanya area/lesi pada mulut, mulut, lidah,, atau pipi. lidah pipi. Lesi mudah disikat dan terlihat area kemerahan, nyeri dan bisa berdarah. Pemeriksaan mi mik kroscopi jaringan lesi, dapat memastikan infeksi Candi da, tapi biasanya diagnosis dibuat dengan simple physical examination.
Terapi The goal of treatment adl.mengontrol pertumbuhan Candida. Candida. Terapi Antifungal : nystatin nystatin,, clotrimazole clotrimazole,, and miconazole miconazole)) selama 5 - 10 hari. hari. Peroral, (swallowing the medicine after "swishing" it around). A singlesingle-dose oral Diflucan Diflucan,bila ,bila obat diatas tidak respons. Underlying conditions/disorders diidentifi diidentifikasi kasi dan diterapi.
5
12/2/2010
Prognosis: Prognosis: Menggangu proses makan,karena rasa tidak enak/sakit. Biasanya respon dgn pengobatan, tapi bisa kambuh kembali. Dapat meluas ke palatum palatum,, lidah, lidah, pipi, pipi, atau tenggorok. tenggorok. Penyebaran ketempat lain bisa terjadi walau tidak umum.
KOMPLIKASI :
Gangguan nutrisi. Esophagitis Candida Penyebaran candida ke saluran cerna, paru, kulit, dan area lainnya.
PENCEGAHAN :
Penderita yang sering kambuh, atau risiko tinggi untuk terjadi oral thrush, bisa diberi profilaksis. (preventive) antifungal medications.
6
12/2/2010
ACUTE NECROTIZING ULCERATIVE GINGIVITIS (Trench mouth, Vincent’s infection):
lokasi biasanya : Gingiva. Gambaran klinis : sakit, perdarahan gingiva ditandai dengan necrosis and ulserasi gingival papillae dan pinggirnya disertai lymphadenopathy dan bau mulut. Terapi : debridement dan larutan peroxide, akan mengatasi keluhan dlm 24 jam ; antibiotik pada yg akut; Bisa terjadi relaps.
7
12/2/2010
Kelainan pada Esofagus
Odinofagia. Disfagia
Gangguan pasase oesophagus. Striktura oesophagus Varises oesophagus Gangguan motilitas oesophagus /reflux oesophagitis. Corosive lesions of oesophagus
DYSPHAGIA Dr. Masrul Lubis,SPPDLubis,SPPD-KGEH Div. GastroenteroGastroentero-Hepatologi Dep.Ilmu Penyakit Dalam FKUSU/RSUP. H.Adam Malik dan RSU Dr. Pirngadi Medan
8
12/2/2010
Dysphagia:(( Disfagia) Dysphagia: – Kesulitan menelan.
Odynophagia: – Painful swallowing, is characteristic of nonreflux
esophagitis
(particularly monilial), herpes, and pillpill-induced esophagitis. – may occur with peptic ulcer of the esophagus (Barrett's ulcer), carcinoma with periesophageal involvement, caustic damage of the esophagus, and esophageal perforation
Phagophobia : rasa takut menelan, dan menolak untuk menelan.
Bisa terjadi pada hysteria, rabies, tetanus, dan paralysis faring. Aphagia : obstruksi esofagus yg komplit,biasanya akibat sangkutnya bolus dan merupakan suatu darurat medik. Globus pharyngeus/globus sensation(globus hystericus) : perasaan adanya gumpalan yang mondok di kerongkongan,tapi tidak ada kesulitan menelan. Dijumpai kontinu tapi tdk berhubungan dgn menelan. Bisa hilang sementara waktu menelan. Penyebab umum globus sensation :( GERD,anxiety disorder, Early hypopharyngeal cancer, goiter.
17
Heartburn, or pyrosis, - ditandai rasa terbakar retrosternal, retrosternal, rasa tidak enak, bisa menjalar keatas/kebawah dada, spt gelombang. - Bila berat, bisa menjalat kesebelah dada, leher, dan sudut rahang. - Heartburn adl. Keluhan khas darireflux esophagitis dan bisa berhubungan dengan regurgitation rasa adanya cairan hangat naik ketenggorok. Akan bertambah berat bila ada tekanan, atau berbaring dan makin berat sesudah makan.
9
12/2/2010
Causes of dysphagia Diseases of the mouth and tongue e.g. tonsillitis
Neuromuscular disorders e.g. bulbar palsy, myasthenia gravis
Motility disorders e.g. achalasia, scleroderma, diffuse esoph. Spasm
Intrinsic lesions e.g. ,strictures (benign/malignant), esoph. web/ring
Extrinsic pressure e.g. goiter, pharyngeal pouch, aortic aneurysm, enlarged left atrium
Dysphagia : adl kesukaran dalam menelan. Biasanya os mengeluh makanan tersangkut antara mulut, faring atau esofagus. salah arah dari makanan menyebabkan nasal regurgitation, laryngeal dan aspirasi paru waktu menelan, merupakan tanda khas dari orophary ngeal dysphagia. Lesi peradangan yang sakit yg menyebabkan odynophagia bisa juga menyebabkan penolakan untuk menelan. Ada pasien yang dapat merasakan turunnya makanan ke esophagus. Sensitifitas seperti ini tidak berhubungan dgn suatu food sticking atau obstruksi.
10
12/2/2010
Patofisiologi Disfagia
Tergantung pada lokasi anatomi— anatomi—dibagi atas disfagia oral,faringeal dan esofagial. Transport bolus tergantung pada : ukuran bolus & lumen, kontraksi peristaltik, relaksasi normal dari UES dan LES selama menelan. Disfagia ok bolus yg besar atau lumen sempit disbt. Disfagia mekanis (mechanical dysphagia) Akibat lemahnya kontraksi peristaltik menyebabkan kontraksi non peristaltik dan gangguan relaksasi sfinkter disbt: motor dysphagia.
Disfagia orofaringeal :
Fase oral disfagia, adl berhubungan dgn pembentukan bolus yg jelek, jelek,makanan keluar mulut atau tinggal di mulut atau os merasa sulit memulai refleks menelan. Kontrol bolus yg jelekjelek-makanan ke dalam faring dan aspirasi ke laring dan/atau rongga hidung. Fase faring disfagia : ok statis makanan dlm faring akibat prepulsi faring yg jelek dan obstruksi pada UES.
11
12/2/2010
Stasis faring - nasal regurgitation & aspirasi laring selama dan setelah mene lan. Adanya regurgitasi nasal dan aspirasi laring selama menelan, adalah suatu “hallmarks” dari disfagia
orofaring.
Penyebab disfagia orofaringeal
Gangguan otot luriklurik-neurologik, miopati. Lesi inflamasi mulut, faring dan laring. tumor laring dan faring. Abses retrofaringeal Divertikulum Zenker (kantung faringeal) Goiter.
12
12/2/2010
Table 38-1 Oropharyngeal Dysphagia Oropharyngeal Mechanical Dysphagia I.
Wall defects : A. Congenital: 1. Cleft lip, cleft palate clefts B. Post surgical
II.
Intrinsic narrowing :
2. Laryngeal
A. Inflammatory 1. Viral (herpes simplex, varicella-zoster, cytomegalovirus) 2. Bacterial (peritonsillar abscess) 3. Fungal (Candida) 4. Mucocutaneous bullous diseases 5. Caustic, chemical, thermal injury . B. Strictures
1. Congenital microganthia 2. Caustic ingestion 3. Post-radiation C. Tumors 1. Benign 2. Malignant III. Extrinsic compression A. Retropharyngeal abscess, mass B. Zenker's diverticulum C. Thyroid disorders D. Vertebral osteophytes
Oropharyngeal Motor Dysphagia I. Diseases of cerebral cortex and brainstem A. With altered consciousness or dementia 1. Dementias including Alzheimer's disease 2. Altered consciousness, metabolic encephalopathy, encephalitis, meningitis, cerebrovascular accident, brain injury B. With normal cognitive functions 1. Brain injury 2. Cerebral palsy 3. Rabies, tetanus, neurosyphilis 4. Cerebrovascular disease 5. Parkinson's disease and other extrapyramidal lesions 6. Multiple sclerosis (bulbar and pseudobulbar palsy) 7. Amyotrophic lateral sclerosis (motor neuron disease) 8. Poliomyelitis and postpost-poliomyelitis syndrome
13
12/2/2010
II. Diseases of cranial nerves (V, VII, IX, X, XII) A. Basilar meningitis (chron inflammatory, neoplastic) B. Nerve injury C. Neuropathy (Guillain(Guillain-Barré syndrome, familial dysautonomia, sarcoid, diabetic and other causes) III. Neuromuscular A. Myasthenia gravis B. EatonEaton-Lambert syndrome C. Botulinum toxin D. Aminoglycoside & other drugs IV. Muscle disorders A. Myositis (polymyositis, dermatomyositis sarcoidosis) B. Metabolic myopathy (mitochondrial myopathy, thyroid myopathy) C. Primary myopathies (myotonic dystrophy, oculopharyngeal myopathy)
Esophageal dysphagia Penyakit intraesofagus : Striktur jinak – esofagitis refluks, esofagitis korosif, trauma. Karsinoma Rings dan webs Gangguan motorikmotorik-akalasia, spasma difus, sklerosis sistemik.
Tekanan dari luar atau ekstrinsik : Kelenjar dan tumor mediastinum. Aneurisma Pembesaran atrium kiri Dysphagia: penekanan esofagus oleh anomali arteri subklavia kanan atau pbl. Darah besar lain. Hernia hiatus paraesofageal (terputar).
14
12/2/2010
Esophageal Dysphagia Pd dewasa, dewasa, lumen esofagus esofagus dapat distensi sp diameter 4 cm. Bila esofagus tdk dapat dilatasi melebihi diameter 2.5 cm -, dysphagia thd makanan normal solid. solid. Dysphagia permanen terjadi bila esophagus tdk dapat distensi distensi melebihi 1.3 cm.(Critical cm.(Critical narrowing of the lumen for onset of dysphagia)
Table 3838-2 Esophageal Dysphagia Esophageal Mechanical Dysphagia
I. Wall defects A. Congenital B. Tracheoesophageal fistula II. Intrinsic narrowing A. Inflammatory esophagitis 1. Viral (herpes simplex, varicella varicella-- zoster, cytomegalovirus) 2. Bacterial 3. Fungal (Candida) 4. Mucocutaneous bullbous diseases 5. Caustic, chemical, thermal injury 6. Eosinophilic esophagitis B. Webs and rings 1. Esophageal (congenital, inflammatory) 2. Lower esophageal mucosal ring (Schatzki's ring) 3. Eosinophilic esophagitis 4. HostHost-versus versus--graft disease C. Benign strictures 1. Peptic 2. PillPill-induced 3. Inflammatory (Crohn's disease, Candida, mucocutaneous lesions) 5. Ischemic,.Postoperative,. PostPost-radiation, Congenital D. Tumors 1. Benign 2. Malignant
15
12/2/2010
III. Extrinsic compression A. Vascular compression (dysphagia lusoria, aberrant right subclavian artery, rightright-sided aorta, left atrial enlargement, aortic aneurysm) B. Posterior mediastinal mass C. Postvagotomy hematoma and fibrosis
Esophageal Motor Dysphagia I. Disorders of cervical esophagus (see oropharyngeal motor disorders, Table 3838-1) II. Disorders of thoracic esophagus A. Diseases of smooth muscle or excitatory nerves 1. Weak muscle contraction or LES tone a. Idiopathic b. Scleroderma and related collagen vascular diseases c. Hollow visceral myopathy d. Myotonic dystrophy e. Metabolic neuromyopathy (amyloid, alcohol?, diabetes?) f. Drugs: anticholinergics, smooth muscle relaxants 2. Enhanced muscle contraction a. Hypertensive peristalsis (nutcracker esophagus) b. Hypertensive LES, hypercontracting LES B. Disorders of inhibitory innervation 1. Diffuse esophageal spasm 2. Achalasia a. Primary b. Secondary (carcinoma, lymphoma, neuropathic intestinal pseudopseudo-obstruction syndrome) 3. Contractile (muscular) lower esophageal ring
Esophageal versus Oropharyngeal Dysphagia: Esophageal Dysphagia
Associated symptoms: chest pain,regurgitation. Organ specific disea ses (e.g.esophageal cancer esophageal motor disorder). Treatable (e.g.dilation) Sering gangguan menelan
Oropharyngeal Dysphagia
Associated symptoms: weakness, ptosis, nasal voice, pneumonia, cough. Systemic diseases (e.g.myasthenia gravis,Parkinson’s disease) Rarely treatable Dapat terjadi gangguan pada saat bicara, bernapas dan menelan
16
12/2/2010
17