BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 10/05/53/Th. XV, 7 Mei 2012
INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2012 PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Triwulan I/2012: Kondisi ekonomi konsumen Nusa Tenggara Timur meningkat namun tingkat optimismenya menurun dibanding triwulan IV/2011
Indeks Tendensi Konsumen (ITK) merupakan indeks komposit persepsi rumahtangga yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen dan perilaku konsumsi terhadap situasi perekonomian pada triwulan berjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang. Nilai indeks ini dihasilkan oleh Badan Pusat Statistik melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). Responden STK merupakan sub-sampel dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) khusus di daerah perkotaan. Pemilihan sampel dilakukan secara panel antar triwulan untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat mengenai perubahan persepsi konsumen antar waktu.
Indeks Tendensi Konsumen (ITK) NTT pada Triwulan I-2011 sebesar 103,89, artinya kondisi ekonomi konsumen meningkat dari triwulan sebelumnya. Membaiknya kondisi ekonomi konsumen didorong oleh peningkatan pendapatan rumah tangga (indeks 101,67), dan rendahnya pengaruh inflasi terhadap konsumsi makanan sehari-hari. Tingkat konsumsi rumah tangga terhadap komoditi makanan meningkat (indeks 100,29) sedang konsumsi bukan makanan menurun ( indeks 93,51), dan secara gabungan tingkat konsumsi beberapa komoditi makanan dan bukan makanan menurun (nilai indeks sebesar 97,39). Kondisi ekonomi triwulan I tingkat persepsi ekonominya menurun dibanding triwulan sebelumnya karena pengaruh hari raya dan gejolak rencana kenaikan harga BBM
Perbaikan kondisi ekonomi konsumen terjadi di semua provinsi di Indonesia. Provinsi yang memiliki nilai ITK tertinggi adalah Provinsi DKI (nilai ITK sebesar 110,23) sedang provinsi yang memiliki nilai ITK terendah adalah Provinsi Aceh (nilai ITK sebesar 102,33). NTT menduduki ranking 4 terbawah setelah setelah Provinsi Aceh, Jambi dan Lampung.
Nilai ITK NTT pada Triwulan II-2012 diperkirakan sebesar 108,44, artinya kondisi ekonomi konsumen diperkirakan akan membaik. Tingkat optimisme konsumen diperkirakan akan meningkat dibandingkanTriwulan I-2011 (nilai ITK sebesar 103,89).
Perkiraan membaiknya kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan II-2012 didorong oleh peningkatan pendapatan rumahtangga mendatang (nilai indeks sebesar 110,97) dan rencana pembelian barang tahan lama (nilai indeks sebesar 103,67).
Berita Resmi Statistik Provinsi Nusa Tenggara Timur No. 10/05/53/Th. XV, 7 Mei 2012
1
1. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan I-2012
Nilai ITK di NTT pada triwulan I-2011 sebesar 103,89, artinya kondisi ekonomi konsumen meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Nilai ITK NTT lebih rendah jika dibandingkan dengan nilai ITK Nasional yang mencapai 106,66 atau selisih 2,77 poin dan menduduki peringkat 4 terbawah setelah Provinsi Aceh, Jambi dan Lampung. Faktor pendorong utama penyebab meningkatnya kondisi ekonomi konsumen di NTT adalah meningkatnya pendapatan rumahtangga kini (nilai indeks sebesar 101,67) dan rendahnya pengaruh inflasi terhadap konsumsi makanan sehari-hari. Membaiknya kondisi ekonomi konsumen pada triwulan pertama tahun 2012, ditandai peningkatan beberapa nilai indeks komoditi makanan seperti sayur nilai indeks sebesar 123,47; susu 109,06; buah-buahan 106,37; telur 103,95; daging sapi 103,69 dan tahu tempe 101,15. Secara total tingkat konsumsi rumah tangga terhadap komoditi makanan meningkat (indeks 100,29). Sementara itu untuk komoditi bukan makanan seperti listrik, air dan telepon; transportasi dan perumahan juga meningkat, namun secara total tingkat konsumsi rumah tangga terhadap komoditi bukan makanan menurun (nilai indeks sebesar 93,51). Dengan demikian secara gabungan tingkat konsumsi beberapa komoditi makanan dan bukan makanan menurun (nilai indeks sebesar 97,39). Tabel 1 Indeks Tendensi Konsumen Triwulan IV-2011 dan Triwulan I-2012 Menurut Variabel Pembentuknya Variabel Pembentuk (1)
ITK Triwulan IV2011 (3)
ITK Triwulan I2012 (4)
Pendapatan rumahtangga
108,09
101,67
Kaitan inflasi dengan konsumsi makanan sehari-hari
108,33
113,49
Tingkat konsumsi beberapa komoditi makanan (daging, ikan, susu, buahbuahan, dll.) dan bukan makanan (pakaian, perumahan, pendidikan, transportasi, kesehatan, rekreasi)
104,52
97,39
Indeks Tendensi Konsumen
107,40
103,89
Pada triwulan pertama tahun 2012, tingkat persepsi ekonomi konsumen menurun dibandingkan triwulan keempat tahun 2011 yang mencapai 107,40. Hal ini karena pengaruh faktor hari raya, yang mana hari raya Imlek yang berlangsung pada triwulan pertama 2012 tidak sebesar pengaruh hari raya yang terjadi di triwulan empat 2011 yaitu Hari Raya Idul Adha, Natal dan Tahun Baru. Juga merupakan dampak adanya gejolak rencana kenaikan harga BBM yang terjadi pada awal tahun ini.
Berita Resmi Statistik Provinsi Nusa Tenggara Timur No. 10/05/53/Th. XV, 7 Mei 2012
2
Secara nasional, kondisi perekonomian di semua wilayah Indonesia pada triwulan I-2012 mengalami perbaikan. Provinsi yang memiliki nilai ITK tertinggi adalah Provinsi DKI (nilai ITK sebesar 110,23), diikuti Riau (nilai ITK sebesar 109,87) dan DI Yogya (nilai ITK sebesar 109,71). Sebaliknya, 3 (tiga) provinsi yang memiliki ITK terendah masing-masing adalah Provinsi Aceh (nilai ITK sebesar 102,33), diikuti Jambi (nilai ITK sebesar 103,37) dan Lampung (nilai ITK sebesar 103,43). Perbandingan nilai ITK Triwulan I-2012 tingkat nasional dan provinsi seperti dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan I-2012 Tingkat Nasional dan Provinsi
Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan II-2012 Nilai ITK NTT pada Triwulan II-2012 diperkirakan sebesar 108,44, artinya kondisi ekonomi konsumen diperkirakan akan membaik. Tingkat optimisme konsumen diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan Triwulan I-2012 (nilai ITK sebesar 103,89). Perkiraan membaiknya kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan II-2012 juga didorong oleh peningkatan pendapatan rumahtangga mendatang (nilai indeks sebesar 110,97) dan rencana pembelian barang tahan lama (nilai indeks sebesar 103,67).
Berita Resmi Statistik Provinsi Nusa Tenggara Timur No. 10/05/53/Th. XV, 7 Mei 2012
3
Tabel 2 Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan II-2012 Menurut Variabel Pembentuknya Variabel Pembentuk
ITK Triwulan II-2012
(1)
(2)
Perkiraan pendapatan rumahtangga mendatang
110,97
Rencana pembelian barang-barang tahan lama (TV, VCD/DVD player, Radio, Tape/Compo, komputer, HP, mebelair, kompor/tabung gas, kulkas, mesincuci, oven/microwave, AC, perhiasanberharga, kendaraanbermotor)
103,67
Indeks Tendensi Konsumen
108,44
Perkiraan ITK sebesar 108,44 pada triwulan kedua 2012 tersebut pada tataran nasional berada pada urutan ke-18, angka ITK tersebut masih di atas perkiraan ITK nasional yang pada triwulan kedua ditaksir sebesar 108,34. Perkiraan membaiknya kondisi ekonomi konsumen terjadi di seluruh provinsi di Indonesia, kondisi ini antara lain disebabkan oleh meningkatnya pendapatan rumah tangga mendatang dan rencana pembelian barang-barang tahan lama. 3 (tiga) provinsi yang memiliki perkiraan nilai ITK tertinggi adalah Provinsi DKI (nilai ITK sebesar 112,56), Sulawesi Tengah (nilai ITK sebesar 111,38) dan Sumatera Selatan (nilai ITK sebesar 111,01), sedang provinsi yang memiliki perkiraan nilai ITK terendah adalah Provinsi Maluku Utara (nilai ITK sebesar 104,93), diikuti Lampung (nilai ITK sebesar 105,11) dan Jambi (nilai ITK sebesar 105,16). Perbandingan perkiraan nilai ITK Triwulan II-2012 tingkat nasional dan provinsi dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2 Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan II-2012 Tingkat Nasional dan Provinsi
Berita Resmi Statistik Provinsi Nusa Tenggara Timur No. 10/05/53/Th. XV, 7 Mei 2012
4
BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Informasi lebih lanjut hubungi: Ir. S. Aden Gultom, MM Kepala BPS Provinsi Nusa Tenggara Timur Telp (0380) 826289,821755, e-mail :
[email protected] [email protected]
Berita Resmi Statistik Provinsi Nusa Tenggara Timur No. 10/05/53/Th. XV, 7 Mei 2012
5