1
Disclaimer IMPORTANT: The following forms part of, and should be read in conjunction with, the other material in this presentation This presentation contains privileged information and has been prepared solely for the recipient(s). By accepting a copy (or the contents) of this presentation, you are deemed to have acknowledged and agreed to the provisions appearing hereinafter. The existence of this presentation and the contents thereof should not be disclosed, reproduced, copied or otherwise disseminated to any other person or published, in whole or in part, without prior consent of PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (“BTN” or the “Company”). This presentation does not constitute or form part of any offer for sale or invitation, or solicitation of an offer, to subscribe for or purchase any securities and neither this document nor anything contained herein shall form the basis of or be relied on in connection with any contract or commitment whatsoever. Any decision to purchase or subscribe for securities should be made only on the basis of the information contained in a prospectus or offering circular issued by the Company in connection with any such offering. Information and opinions contained in this presentation are provided for reference of the recipients only and are not to be relied upon as authoritative or without the recipient’s own independent verification or taken in substitution for the exercise of the recipient’s own judgment. Any reference to past performance should not be taken as an indication of future performance. In furnishing the presentation, the Company has not undertaken to provide the recipient(s) with access to any additional information or updates. None of the Company warrant or guarantee whatsoever that this presentation will lead to the successful completion, or consummation, of any transactions whether or not under contemplation. Accordingly the Company disclaims any liability whatsoever in connection therewith and with any decisions that might be taken upon the basis of this presentation, directly or indirectly. In particular, the Company owe no duty to the recipient (except as required by applicable laws) to exercise any judgment on its behalf as to the merits or suitability of any transaction. The recipient agrees that the merits or suitability of any such transaction to its particular situation will be independently determined by the recipient including consideration of the legal, tax, accounting, regulatory, financial and other related aspects thereof.
2
Daftar Isi 4
Bagian 1 Gambaran Umum Perusahaan
7
Bagian 2 Keunggulan Kompetitif
28
Bagian 3 Kinerja Keuangan
38
Bagian 4 Strategi Perusahaan
45
Bagian 5 Inisatif yang sudah dilakukan Tahun 2010
47
Bagian 6 Tinjauan Industri
3
Gambaran Umum Perusahaan
Bank BTN Penyalur KPR Terbesar di Indonesia
Sejarah Awal BTN – 1970 1897 BTN didirikan dengan nama “Postspaarbank” pada masa pemerintahan Belanda
1950 Didirikan kembali dengan nama “Bank Tabungan Pos” oleh Pemerintah Indonesia
1963 Berganti nama menjadi Bank Tabungan Negara
1974 Ditunjuk oleh Pemerintah sebagai satu-satunya institusi yang menyalurkan KPR bagi golongan masyarakat menengah ke bawah
1980-1990 1989 Memulai operasi sebagai bank komersial dan menerbitkan obligasi untuk pertama kalinya
1994 Memperoleh izin untuk beroperasi sebagai Bank Devisa
2000 - Sekarang 2002 Ditunjuk sebagai bank komersial yang fokus pada pendanaan rumah komersial
2009 Meluncurkan Efek Beragun Aset (EBA) / Mortgage-Backed Securities pertama di Indonesia 2009 Bank BTN melakukan Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) dan listing di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 17 Desember 2009
BTN Pemimpin Pasar dengan 25,6% Pangsa Pasar KPR (Juni 2010)
BTN Sebagai Bank Terbesar keke-7 dari total Kredit (Agt 2010)
BTN sebagai Bank Terbesar keke-10 dari total Asset (Agt 2010)
5
Komposisi Kepemilikan Saham– per 30 Sep 2010 Pemilik Pemerintah
# Lembar Saham 6.354.000.000
Kepemilikan Saham Publik Domestik
% 72.92% 40.30%
Publik - Domestik - Asing
Asing
2.360.057.000
27.08%
842.313.533 1.517.743.467
35.69% 64.31% 59.70%
IPO
49.11%
50.89%
Dec-09
55.65%
61.45%
64.31%
44.35%
38.55%
35.69%
Mar-10
Jun-10
Sep-10
Jumlah Lembar Saham : 8.714.057.000 1.820
Per 30 Sep 2010, harga BBTN ditutup Rp.1.820. Harga ini terus meningkat hingga 127.50% sejak IPO tanggal 17 Des 09. Kapitalisasi Pasar Rp. 15.84 Triliun atau USD 1.7 Miliar
6
Keunggulan Kompetitif
Keunggulan Kompetitif
8
1
Pemimpin Pasar Pembiayaan Perumahan di Indonesia
Posisi BTN sebagai pemimpin pasar dalam pembiayaan perumahan sudah dimulai sejak fokus pada sektor ini pada tahun 1974
Kredit Perumahan terdiri dari (i) KPR Subsidi sebesar 59% dari total kredit perumahan, dan (ii) KPR Non Subsidi sebesar 41% dari total kredit perumahan per 30 September 2010
BTN sangat dominan untuk KPR Subsidi, dengan pangsa pasar sebesar 97% dari total pemberian KPR Subsidi baru yang direalisasi hingga 30 Juni 2010.
26.6% Pangsa Pasar KPR (30 Juni 2010)
97% Pangsa Pasar KPR Subsidi Baru (30 Juni 2010) Bank Lain 3%
Bank Lain 30%
BTN 27%
BCA 12% BRI 4%
BTN 97%
BNI 8% MANDIRI CIMB 10% 9%
Source: Company’s report, Bank Indonesia
Source: BTN
9
1
Program KPR Subsidi Graphic
Program KPR Subsidi dilakukan dengan pertimbangan bisnis
BTN menganalisa permohonan kredit berdasarkan ketentuan pemberian kredit dan kajian tingkat risiko yang berlaku
Pasar KPR subsidi terbuka untuk semua bank; oleh karena itu, BTN tidak memonopoli pemberian KPR Subsidi
BTN menguasai pangsa pasar KPR Subsidi secara dominan, karena: •
Pengalaman dan keahliannya pada pasar ini, serta sudah memiliki track record selama 34 tahun sejak 1976
•
Memiliki skala ekonomi yang memadai, hal ini sangat penting karena nilai KPR Subsidi yang relatif kecil
•
Sudah memiliki proses dan infrastruktur yang dapat menunjang efisiensi pengelolaan kredit ini secara komersial.
10
1
Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) KPR Bunga Tetap (mulai 8,15% dengan jangka waktu maksimal 15 tahun) Pemerintah menempatkan dana untuk KPR subsidi di bank dengan bunga 0.5% Dana Pemerintah dikombinasi dengan dana komersial bank untuk membiayai KPR Subsidi FLPP mulai diterapkan sejak 1 Oktober 2010.
Dana Pemerintah untuk KPR Subsidi (bunga rendah rendah))
Perhitungan Base Lending Rate KPR Subsidi No. Sumber Dana Porsi Bunga
WAR
1
Pemerintah
60.00%
0.50%
0.30%
2
BTN
40.00%
9.00%
3.60%
Total Dana
KPR Subsidi
100.00%
3.90%
COF
3.90%
COST + MARGIN BANK BASE LENDING RATE
4.25% 8.15%
Dana Komersial Bank
Single Digit Rate
11
1
Program KPR Subsidi Baru Tiga (3) Syarat Utama KPR Subsidi :
Rumah Pertama
Penghasilan Maksimal Rp. 2.5 juta untuk KPR Sejahtera Tapak (Landed House) dan Rp. 4.5 juta untuk KPR Sejahtera Susun (Simple Apartment).
NPWP dan SPT Pajak
KPR Sejahtera Tapak Maks Kredit
Tahun
Bunga
Angsuran / bl
Rp
50,000,000
15
8.15%
491,300
Rp
60,000,000
15
8.25%
593,100
Rp
70,000,000
15
8.35%
696,200
Rp
80,000,000
15
8.50%
802,900
KPR Sejahtera Susun Maks Kredit
Tahun
Bunga
Angsuran / bl
Rp
90,000,000
15
9.25%
944,300
Rp
100,000,000
15
9.35%
1,055,300
Rp
110,000,000
15
9.50%
1,171,000
Rp
120,000,000
15
9.65%
1,288,600
Rp
130,000,000
15
9.80%
1,408,100
12
1
Komposisi Kredit Dec-08 Sep-09 Dec-09 Sep-10 Rp M % Rp M % Rp M % Rp M % 30,548 95.39% 35,920 94.22% 38,285 93.99% 45,089 91.68%
Jenis Kredit Kredit Perumahan KPR Subsidi
14,774 46.13% 17,903 46.96% 18,909 46.42% 21,442 43.60%
KPR Non Subsidi
10,568 33.00% 11,996 31.47% 12,661 31.08% 15,017 30.54%
Perumahan Lainnya
2,649
8.27%
2,723
7.14%
2,923
7.18%
3,553
Konstruksi
2,557
7.98%
8.65%
3,792
9.31%
5,078 10.33%
Kredit Non Perumahan
1,477
4.61%
3,298 2,203
5.78%
2,447
6.01%
4,090
8.32%
539
1.68%
676
1.77%
477
1.17%
965
1.96%
4.84% 3,125 100% 49,179
6.35% 100%
Konsumer Komersial Total Kredit
938 32,025
2.93% 1,527 100% 38,123
4.01% 1,970 100% 40,732
Total Kredit (Rp. T)
Des07
32.0
Des08
Kredit tumbuh 22.2% (CAGR) dalam kurun waktu 2007-2009
7.22%
Diversifikasi portofolio kredit untuk meningkatkan marjin dan Komposisi Kredit yang lebih baik. 91.68% merupakan Kredit Perumahan dan 8.32% Kredit Non Perumahan
Kredit Perumahan & Non Perumahan 2.4%
22.3
Total kredit mencapai Rp49,2 T atau US$ 5,5 M per 30 Sep 2010, Tumbuh 29% YOY dan sekitar 20.7% sejak 31 Des 2009
Non Perumahan 4.6% 6.0%
38.1
Des09
Sept09
Sept10
5.8%
8.3%
97.6%
95.4%
94.0%
94.2%
91.7%
Des07
Des08
Des09
Sept09
Sept10
49.2
40.7
Perumahan
13
1
Pertumbuhan KPR yang Kuat Total KPR (Rp.T)
36.46 31.57
29.90
25.34
Portofolio KPR terdiri dari (i) KPR Subsidi sebesar 58.8% dan (ii) KPR Non Subsidi sebesar 41.2%
18.24
Des07
Total outstanding KPR Mencapai Rp.36,5 T atau US$4,1 M atau mencapai 74.1% dari total kredit dan pembiayaan yang sebesar Rp.49,2 T.
Des08
Des09
Sept09
Sept10
KPR Subsidi (Rp.T)
KPR Non Subsidi (Rp.T)
15.02
21.44 18.91
17.90
12.00
Des09
Sept09
10.57
14.77 7.43
10.81
Des07
12.66
Des08
Des09
Note : Figures on all graphs are Included Sharia housing financings
Sept09
Sept10
Des07
Des08
Sept10 14
1
Pencairan Kredit dan Pembiayaan Baru (Rp.T) 6.00 5.50
5.63 2009
2010 5.15
5.06
5.00 4.55 4.50
4.09
4.01 4.00 3.50
3.14
3.00 2.50 2.00 Q1
Q2
Q3
Q4
Pencairan kredit dan pembiayaan baru per kuartal tahun 2010 lebih tinggi dari tahun 2009 Total pencairan kredit dan pembiayaan baru sampai kuartal III tahun 2010 mencapai Rp.15.3 T, lebih tinggi dibandingkan kuartal III tahun 2009 yang sebesar Rp.11.2 T. Total pencairan KPR baru mencapai Rp.7,4 T terdiri dari KPR Subsidi sebesar Rp.3,5 T dan KPR Non Subsidi sebesar Rp. 3,9 T 15
Keunggulan Kompetitif
16
Kualitas Aset yang Baik dengan NPL Rendah
2
Gross NPL 4.22%
4.03%
4.0%
2.8%
2.7%
2.8%
Des07
Des08
Des09
3.4%
3.2%
Des07
Net NPL
Des08
Des09
Sept09
Sept10
4.77%
3.37%
4.67%
3.33%
4.05%
4.22%
3.36%
3.48%
Sept09
Sept10
3.48%
2.81%
2.98%
3.93% 2.72% 2.63%
3.74%
3.35% NPL Gross 2007
Jan
Feb
Mar
NPL Gross 2008
Apr
Mei
Jun
NPL Gross 2009
Jul
Agt
NPL Gross 2010
Sep
Okt
Nov
2.46% NPL Netto 2007
NPL Netto 2008
NPL Netto 2009
NPL Netto 2010
3.22%
Des
Jan
Feb
Mar
Apr
NPL Gross relatif stabil sebesar 4,22% pada Sep 2010 dan 4.03% pada Sep 2009
NPL Net sebesar 3.48% pada Sep 2010 dan 3.36% pada Sep 2009.
Mei
Jun
Jul
Agt
Sept
Okt
Nov
Des
17
2
Kualitas Aset yang Kuat dengan NPL Rendah (2) KOLEKTIBILITAS Lancar Dalam Perhatian Khusus PL Kurang Lancar Diragukan Macet NPL PL + NPL NPL Gross NPL Netto
Jenis Kredit Kredit Perumahan KPR Subsidi KPR Non Subsidi Perumahan Lainnya Kontruksi Kredit Non Perumahan Konsumer Komersial Total Loans
Des-08
Sept-09
Des-09
Outs. 27,744 3,258 31,001 97 138 789 1,024
% 86.63% 10.17% 96.80% 0.30% 0.43% 2.46% 3.20%
Outs. 30,756 5,830 36,586 194 243 1,101 1,537
% 84.06% 15.94% 95.97% 0.51% 0.64% 2.89% 4.03%
Outs. 34,326 5,036 39,363 121 183 1,067 1,370
% 84.30% 12.40% 96.60% 0.30% 0.40% 2.60% 3.36%
32,025
100.00%
38,123
100.00%
40,733
100.00%
3.20% 2.66%
4.03% 3.36%
3.36% 2.75%
Sept-10 Outs. 39,542 7,559 47,101 319 294 1,465 2,078
% 83.95% 16.05% 95.77% 0.65% 0.60% 2.98% 4.22%
49,179 100.00%
4.22% 3.48%
Sept Des Sept 2009 2009 2010 4.09% 3.42% 4.08% 4.66% 3.83% 4.90% 3.52% 2.79% 3.39% 4.15% 4.56% 3.49% 2.86% 2.61% 3.08% 3.39% 2.16% 5.83% 0.68% 0.87% 2.21% 5.69% 2.53% 6.95% 4.06% 3.36% 4.22%
18
Keunggulan Kompetitif
19
3
Jaringan Distribusi dan Nasabah
KALIMANTAN 51
SULAWESI 4 18
640
2
113 1
21 2.600
279
20 KCS 1 KCPS
14
55
21
JAWA 381
IRIAN JAYA
3
277
SUMATERA 62 KC 209 KCP 110 Kankas
MALUKU
1.387
2 27
BALI 7
101
Kantor Pos terkoneksi real time on line dengan BTN, dari total 3,572 di seluruh Indonesia
Jaringan termasuk : • 542 ATM • Lebih dari 17,000 jaringan ATM link and ATM Bersama
BTN memiliki lebih kurang 1,17 juta nasabah kredit dan 4,61 juta nasabah simpanan ( per Sep 2010) Jumlah nasabah yang besar merupakan landasan yang kuat bagi BTN untuk melakukan “Cross-Selling” produk dan jasa serta upaya untuk meningkatkan portofolio kredit non perumahan 20
3
Kerjasama dengan Kantor Pos Kerjasama dengan Kantor Pos merupakan bagian penting dari upaya meningkatkan dana pihak ketiga
Kantor Pos Besar di Jakarta
Pada Desember 2005, BTN menandatangani perjanjian kerja sama dengan Pos Indonesia untuk implementasi online sistem antara kedua perusahaan Per 30 Sep 2010, terdapat 2.600 kantor pos di seluruh Indonesia yang sudah terhubung secara real-time online dengan BTN BTN dan Kantor Pos sepakat untuk menambah 500 outlet setiap tahunnya yang akan dihubungkan secara elektronis pada tahun 2010 dan 2011 Untuk tahun 2010, sudah direalisasikan 555 Kantor Pos baru yang terhubung secara real time online dengan BTN
21
Keunggulan Kompetitif
22
4
BTN Sekuritisasi KPR Pertama di Indonesia
Posisi BTN sebagai yang terdepan dalam pembiayaan perumahan memungkinkan BTN meluncurkan “mortgage-backed securities “ yang pertama di Indonesia pada Februari 2009
Total penerbitan mortgage-backed securities setelah digabungkan dengan sekuritisasi yang dilakukan pada November 2009 telah mencapai Rp.500M
Manfaat Sekuritisasi KPR bagi BTN: Diversifikasi Sumber Pendanaan Mitigasi risiko (asset-liability mismatch dan risiko konsentrasi kredit) Menambah kapasitas pemberian kredit Memperkuat Neraca, Laba Rugi dan Rasio Keuangan (ROA, ROE and CAR)
23
4
BTN Syariah Untuk Pertumbuhan Bisnis Baru Aset Syariah (Rp.T)
BTN Syariah didirikan tahun 2004 dan memberikan beragam layanan Pembiayaan dan Simpanan Berbasis Syariah. Total Unit Usaha Syariah per 30 Sep 2010 sebesar Rp.2.85 T, dengan laba bersih sebesar Rp.19,37 M.
Per 30 Sep 2010, BTN Syariah memiliki 21 Kantor Cabang dan 210 Office Chanelling di Seluruh Indonesia. BTN akan terus meningkatkan layanan dengan membuka kantor cabang dan Office Chanelling yang baru
2.86 2.26
2.05
1.56 0.79 Des07
Des08
Des09
Sept09
Sept10
Pembiayaan Syariah (Rp.T)
Simpanan Syariah (Rp.T)
1.78
2.62
1.45 2.00
1.22
1.81
1.25
0.55
0.55 Des07
Des08
Des09
Sept09
Sept10
Des07
0.69
Des08
Des09
Sept09
Sept10
24
Keunggulan Kompetitif
25
Manajemen yang Berpengalaman Iqbal Latanro
Evi Firmansyah
Direktur Utama
Wakil Presiden Direktur
• Pengalaman: Direktur BTN (2005-2007), Kepala Divisi Pengelolaan dan Kebijakan Kredit BTN (2001-2005), Kepala Cabang BTN Bekasi (19992001) • Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (1983) dan Master of Science (1998) bidang Manajemen Bisnis, keduanya dari Universitas Hasanuddin
• Pengalaman: Direktur PT Bank Ekspor Indonesia (2004-2007), Direktur PT BNI Securities (2004), Komisaris PT Bank Bumiputera Tbk (2003), Direktur Eksekutif (2002) dan Wakil Direktur (1996-2002) PT Danareksa Ltd. Co. • Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (1983) dari Universitas Indonesia
Sunarwa
Saut Pardede
Direktur • Pengalaman: Kepala Divisi Manajemen Risiko BTN(2006), Kepala Dvisi Pengembangan Sumber Daya Manusia BTN(2001-2006), Kepala Divisi Teknologi Informasi BTN (2001) • Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (1983) dan Magister Manajemen (1997) bidang Keuangan, keduanya dari Universitas Gadjah Mada
Direktur • Pengalaman: Kepala Divisi Treasuri BTN (20012007) • Memperoleh gelar Sarjana Hukum (1983) dari Universitas Diponegoro dan Post-graduate Degree (1995) dari Management Education Institute, ADL, Cambridge, AS dan menyelesaikan Certified Wealth Management di Erasmus University – MM UGM Jakarta
Irman A Zahiruddin
Purwadi
Direktur • Pengalaman: Managing Director Consumer Group PT Bank Permata Tbk (2002-2006), Executive Director Perbanas (National General Banks Union) (2007), Director GE Capital (1998-1999) • Memperoleh gelar Master in Finance & Investment (1988) dari Golden Gate University, AS dan menyelesaikan Certified Wealth Management di Erasmus University – MM UGM Jakarta
Direktur • Pengalaman: Pimpinan Biro Corporate Service PT Bank Umum Nasional Tbk (1998), Kepala Divisi Pengelolaan dan Kebijakan Kredit BTN (2005), Kepala Cabang BTN Bekasi (2001) • Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (1982) dari Universitas Gadjah Mada 26
Dewan Komisaris yang Berpengalaman Zaki Baridwan Komisaris Utama – Komisaris Independen Pengalaman: Komut Bank BNI Tbk (2002-2008), Dekan Fak. Ekonomi Univ. Gadjah Mada (2000-2004), Dir. Program Pasca Sarjana (1998-2001) dan Dosen (1974sekarang) di Univ. Gadjah Mada, Anggota Dewan Penasihat Ikatan Akuntan Publik Indonesia (2002sekarang),
Gatot Mardiwasisto
Subarjo Joyosumarto
Komisaris
Komisaris – Komisaris Independen
• Pengalaman: Asisten Deputi Urusan Usaha Perbankan Kementerian Negara BUMN RI (2006-sekarang), Komisaris PT BNI Securities (2006-2008) dan Direktur Keuangan PT Kliring Berjangka Indonesia (2000-2006)
• Pengalaman: Presiden Direktur Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (2007sekarang), Executive Director The South East Asia Central Banks Research & Training Centre (2000-2006), Deputi Gubernur Bank Indonesia (1998-2000)
Mulabasa Hutabarat
Deswandhy Agusman
Komisaris
Komisaris – Komisaris Independen
• Pengalaman: Kepala Biro Dana Pensiun Bapepam-LK Departemen Keuangan RI (2006-sekarang), Komisaris PT Pelindo I (2002-2007), Ketua Tim Pelaksana di Tim Monitoring Bank Rekap (20002005)
• Pengalaman: Penasehat Ahli PNM Investment Management, Komisaris Bank Permata dan Komisaris Bank BRI.
27
Kinerja Keuangan
Rp. Miliar
TAHUN 2009
Q3 2010
∆%
Q3 2009
Q3 2010
Y.O.Y %
Aset
58.516
63.498
8,51%
51.495
63.498
23,31%
Kredit &Pembiayaan
40.732
49.179
20,74%
38.123
49.179
29,00%
Dana Pihak Ketiga
40.215
43.029
7,00%
33.717
43.029
27,62%
Ekuitas
5.462
5.805
6.28%
3.400
5.805
70,74%
490
597
324
597
84,26%
13.94% 15.15%
15.97% 16,99%
KETERANGAN
Laba Bersih CAR (Tier 1 BI) NPL (Gross Net)
20,52% 21,75% 15.97% 16,99% 3,36% 2.75%
4,22% 3,48%
4,03% 3,36%
4,22% 3,48%
NIM
4,65%
5,72%
4,29%
5,72%
CIR
68.69%
59.06%
70.61%
59.06%
Coverage Ratio
51,34%
46,62%
43,99%
46,62%
ROE (balance sheet)
14.14%
14,41%
13,36%
14,41% 29
TAHUN 2009
Q3 2010
∆%
Q3 2009
Q3 2010
Y.O.Y
Rp. Miliar
NERACA RINGKAS Aset
58.516
63.498
8,51%
51.495
63.498
23,31%
Aktiva Produktif
53.771
58.742
9,24%
48.309
58.742
21,60%
- SBI
5.185
1.803
(65,23%)
1.944
1.803
(7,25%)
- Kredit & Pembiayaan
40.733
49.179
20,74%
38.123
49.179
29,00%
- Obligasi Pemerintah
7.380
6.945
(5,90%)
7.314
6.945
(5,05%)
473
814
72,09%
927
814
(12,19%)
PPAP
(719)
(969)
34,77%
(676)
(969)
43,34%
Aktiva Non Produktif
5.464
5.725
4,78%
3.863
5.725
48,20%
Dana Pihak Ketiga
40.215
43.029
7,00%
33.717
43.029
27,62%
Surat Berharga Yang Diterbitkan
3.222
4.140
28,49%
3.221
4.140
28,53%
Simpanan Dari Bank Lain
505
1.316
160,59%
1.261
1.316
4,36%
Repurchase Agreements
3.565
3.206
(10,07%)
4.658
3.206
(31,17%)
Kewajiban Berbunga Lainnya
2.984
3.255
9,08%
2.940
3.255
10,71%
Kewajiban Tidak Berbunga
2.564
2.747
7,14%
2.298
2.747
19,54%
Ekuitas
5.461
5.805
6,30%
3.400
5.805
70,74%
- Aktiva Produktif Lainnya
30
Komposisi Aset Total Asets (Rp.T)
Komposisi Aset (%) Aktiva Non Produktif
58.5 36.7
Dec 07
45.0
Dec08
Dec09
Aktiva Produktif
9.1%
9.3%
7.5%
9.0%
90.9%
90.7%
92.5%
91.0%
Dec08
Dec09
Sept09
Sept10
63.5 51.5
Sep09
Sep10
Komposisi Aktiva Produktif (%) Per 30 Sep 2010, total aset mencapai Rp.63,5 T atau US$ 7,1 M, terdiri dari 91% aktiva produktif dan 9% aktiva non produktif. Aktiva produktif didominasi oleh kredit dan pembiayaan sebesar 83,7% serta Obligasi Pemerintah sebesar 11,8%. Untuk meningkatkan NIM, BTN melakukan strategi menjual obligasi pemerintah dan hasilnya dipakai untuk penyaluran kredit dengan marjin yang lebih tinggi.
SBI 3.6%
77.2%
17.9%
Kredit & Pembiayaan 9.6%
75.8%
Obligasi Pemerintah
Aktiva Produktif lainnya 4.0%
3.1%
78.9%
83.7%
1.3%
13.7% 0.9%
15.1% 1.9%
11.8% 1.4%
Dec 09
Dec 09
Sep 09
Sep 10 31
Komposisi Kewajiban Total Kewajiban (Rp.T)
57.7
53.1
48.1
► Dana pihak ketiga tumbuh sebesar 27.59%, dimana 33.1% merupakan Giro dan Tabungan sedangkan 66.9% Deposito.
41.9 33.9
Des07
Des08
Des09
Sept09
► Total dana tumbuh 19,87% dan mencapai Rp.54,9 T pada 30 Sep 2010, dimana 78,32% merupakan dana pihak ketiga.
Sept10
Total Dana (Rp.T) Repurchase Agreements Borrowings and Deposits from Other Banks 50.5
39.3 32.0
0.7 3.6 3.6 24.2
Des07
1.8 2.5 3.6
3.6 3.2 3.5
Komposisi Dana Pihak Ketiga (%)
Securities Issued Third Party Deposits
54.9 45.8
4.7 3.2 4.2
40,2
3.2 4.1 4.6
43,0 33,7
31,4 TD
66,9%
59,5%
24,2
SA
67,5%
31.4
Des08
40.2
Des09
43.0
CA
61,1% 22,2%
33.7
Sept09
Sept10
66,4%
22,3%
22,0%
29,6% 9,3%
23,5% 9,1%
18,3%
11,3%
11,1%
Des07
Des08
Des09
Sept09
Sept10 32
Komposisi Ekuitas 2008
Total Ekuitas (Rp.T)
5.8 5.4 2.8
Des07
3.4
3.1
Des08
Des09
Sept09
Sept10
20.5% 14.8%
Des07
Des08
Des09
16.07%
15.97%
13.94%
Sep09 *
Sep10 *
Sep10 **
*) CAR formula : Tier 1/(ATMR Kredit + Pasar) **) CAR formula : Tier 1/(ATMR Kredit + Pasar + Operasional)
CAR Tier – 1/(ATMR Kredit + Pasar) CAR Tier – 1/(ATMR Kredit + Pasar + Operasional) CAR B/S/(ATMR Kredit + Pasar) CAR B/S/(ATMR Kredit + Pasar + Operasional)
CAR Tier-1
20.4%
Tier - 1 Modal Tier - 2 Modal Modal di Neraca (B/S) ATMR - Risiko Kredit ATMR – Risiko Pasar ATMR – Risiko Operasional ATMR - Total
Q3-2009
2009
Q3-2010
2,959 266 3,078 19,620 362 19,982
3,237 290 3,400 23,251 245 23,460
5,260 317 5,462 25,358 277 25,635
5,525 395 5,805 31,595 227 2,774 34,597
14.81%
13.94%
20.52%
16.07% 15.97%
15.41%
14.49%
21.31%
18.24% 16.78%
CAR BI ((Tier 1+2)/(ATMR Kredit + Pasar) 16.14% 15.15% 21.75% 17.11% CAR BI ((Tier 1+2)/(ATMR Kredit + Pasar + Operasional) 16.99% KPR lebih efisien dalam hal kebutuhan permodalan karena ATMR KPR hanya 40% atau lebih rendah dibandingkan ATMR kredit komersial lainnya yang sebesar 100%
CAR Tier-1 sedikit menurun 10 bps setelah memasukkan risiko operasional dari 16.07% menjadi 15.97%. 33
Q3 2009
Q3 2010
YOY
5.730
4.122
4.650
12.81%
(3.428)
(2.642)
(2.300)
(12.94%)
2.302
1.480
2.349
58.72%
265
274
328
19.71%
(1.763)
(1.257)
(1.830)
45.58%
739
497
847
70,42%
6
1
5
400%
Laba Sebelum Pajak
746
498
852
71.08%
Laba Bersih
490
324
597
84,26%
TAHUN 2009 Rp. Miliar
LAPORAN LABA RUGI RINGKAS Pendapatan Bunga Beban Bunga Pendapatan Bunga Bersih Pendapatan Operasional Lainnya Beban Operasional Lainnya Laba Operasional Pendapatan (Beban) Non Operasional
34
Indikator Finansial Pendapatan Bunga Bersih (Rp.M)
Net Interest Margin 5.7%
1,753
1,960
5.1%
5.1%
Des07
Des08
4.7%
2,349
2,303
4.3%
1,480
Des07
Des08
Des09
Sep 09
Sep 10
Cost-to-Income Ratio
Des09
Sept09
Sept10
Laba Bersih (Rp.M)
70.6% 70.3%
Des07
69.0%
Des08
68.7%
Des09
597
Sept09
59.1%
402
430
490
Sept10
Des07
Des08
Des09
324
Sept09
Sept10
► NIM secara umum dapat selalu kami pertahankan diatas 5%. ► NIM yang rendah pada 2009 disebabkan karena dampak dari krisis keuangan global ► BTN terus berupaya melakukan efisiensi operasional untuk meningkatkan cost-to-income ratio. 35
Indikator Finansial
(lanjutan 1) ROA2 – Setelah Pajak
ROA1– Sebelum Pajak
1.35%
1.93% 1.9%
Des07
1.8%
Des08
1.5%
1.33%
Des09
Sept09
Sept10
1.2%
Des07
1.1%
Des08
1.0%
Des09
0.9%
Sept09
Sept10
ROE4 – Neraca
ROE3 – Modal tier 1
21.4% 19.6%
Des07
Des08
18.2%
Des09
13.6%
14.6%
Sept09
Sept10
16.5%
Des07
14.5%
Des08
14.1%
Des09
13.4%
14.4%
Sept09
Sept10
* berdasarkan laba sebeleum pajak (termasuk manfaat pajak dan pos luar biasa)/ rata-rata total aset sesuai ketentuan Bank Indonesia 2Dihitung berdasarkan laba bersih / rata-rata total aset 3Dihitung berdasarkan laba bersih / rata-rata modal Tier 1 sesuai ketentuan Bank Indonesia 4Dihitung berdasarkan laba bersih / total ekuitas pemegang saham 1Dihitung
36
Indikator Finansial (lanjutan 2) Loan-to-Funding Ratio
Loan-to-Deposit Ratio
113.1% 92.4%
101.8%
101.3%
Des07
Des08
Des09
114.3% 81.4%
80.6%
83.2%
Des08
Des09
Sept09
89.5%
69.7%
Sept09
Sept10
Des07
Sept10
Ketentuan Bank Indonesia dalam perhitungan LDR tidak memasukkan sumber-sumber dana lainnya selain Dana Pihak Ketiga, sehingga LDR lebih tinggi 100%. Jika menggunakan Loan to Funding ratio, yaitu dengan memasukkan komponen sumber-sumber dana lainnya, maka rasionya masih dibawah 90%.
37
Strategi Perusahaan
Strategi Bisnis : Visi Tahun 2012 BIDANG KREDIT: Diversifikasi Portofolio Kredit yang Diberikan
BIDANG DANA: Pengembangan Komposisi Pendanaan
Pengendalian dan Manajemen Risiko STRATEGI BISNIS 2012
STRATEGI JASA : Meningkatkan fee-based income
Strategi Pengembangan Organisasi dan SDM
39
Bidang Kredit : Diversifikasi Kredit Diversifikasi Kredit : BTN mentargetkan komposisi kredit perumahan dan kredit non perumahan maksimal sebesar 85:15 pada akhir tahun 2012 Posisi 30 Sep 2010, 92% kredit merupakan kredit perumahan, yang terdiri dari 74% KPR dan 18% kredit untuk developer dan kredit untuk industri terkait perumahan Tujuan diversifikasi kredit adalah untuk mengurangi risiko konsentrasi, mengurangi maturity mismatch dan meningkatkan net interest margin Kredit non perumahan difokuskan pada pengembangan kredit investasi dan kredit modal kerja. Kredit-kredit ini memiliki jangka waktu lebih pendek dan memberikan marjin lebih tinggi Beberapa langkah yang telah dilakukan untuk mencapai tujuan ini antara lain: Kerjasama strategis, seperti kerjasama dengan 160 universitas dan sekolah untuk pengelolaan dana pendidikan Meningkatkan (upgrading) loan origination system, dan Rekrutmen dan pelatihan pegawai, baik untuk Syariah maupun Konvensional
40
Bidang Dana : Memperbaiki Komposisi Dana Memperbaiki Komposisi Dana
BTN mentargetkan perbaikan komposisi dana untuk mengurangi biaya dana dan mengurangi maturity mismatch melalui :
Meningkatkan basis simpanan, dengan memperluas jaringan secara strategis dan menambah outlet kantor pos yang terhubung secara elektronis.
Implementasi strategi “kantor kas”– dengan membuka jaringan kantor cabang kecil atau kantor kas di area pemukiman yang besar; sudah dibuka 67 kantor kas baru, BTN merencanakan membuka 100 kantor kas setiap tahun mulai 2010
Meningkatkan porsi dana jangka panjang (wholesale) dengan menerbitkan obligasi
Meningkatkan proporsi Giro dan Tabungan dan mengurangi proporsi deposito lembaga Meningkatkan Penerbitan EBA / MBS
BTN akan menambah penerbitan Efek Beragun Aset (EBA) atau mortgage-backed securities (MBS), setelah sukses melakukan EBA yang pertama di Indonesia sebesar Rp. 500 M dalam 2 tahap pada tahun 2009 Upaya ini akan menciptakan diversifikasi dan memperbaiki profil maturity dana jangka panjang. 41
Strategi Bidang Jasa : Meningkatkan Pendapatan Jasa Memperkenalkan 3 Jenis Bisnis Baru Peningkatan fee-based income dilakukan dengan memperkenalkan: •
Jasa Wealth management
•
Produk Bancassurance
•
Jasa Priority banking, dan
•
Aktivitas Cross-selling
Peningkatan Sistem IT Meningkatkan Sistem IT– Hal ini memungkinkan BTN melakukan segmentasi nasabah dan memperkenalkan produk dan jasa perbankan baru yang sesuai dengan segmennya.
42
Strategi Organisasi dan SDM Layanan 1-5-1
Peluncuran budaya perusahaan yang baru, POLA PRIMA pada tahun 2008 yang fokus pada Pelayanan Prima, Inovasi, Keteladanan, Profesionalisme, Integritas dan Kerjasama. Pencanangan “Layanan 1-5-1” pada tahun 2008 untuk mengurangi waktu proses dari pengajuan kredit sampai dengan pencairan kredit perumahan sebagai usaha untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam penyaluran kredit
1 hari
5 hari
1 hari
Persetujuan Kredit
Persiapan Dokumen Untuk Penandatanganan Kredit
Kampanye budaya POLA PRIMA untuk mendorong para karyawan dan unit kerja agar fokus pada pelayanan dan kinerja dalam rangka mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan Pengukuran dan penilaian kinerja melalui Key Performance Indicators dan Balanced Scorecards
Pencairan Kredit
43
Pengendalian dan Manajemen Risiko Sistem teknologi Informasi terus dikembangkan dengan melakukan usaha-usaha sebagai berikut: Loan Origination System Sistem yang mampu meningkatkan proses pemberian kredit termasuk pada:
Enterprise Data Warehouse System Sistem yang mampu melakukan proses data untuk mendukung penyusunan strategi usaha
Collection Recovery Management System Sistem yang membantu penagihan kredit bermasalah termasuk:
• Penerapan Internal scoring model untuk persetujuan kredit skala kecil
• Identifikasi nasabah yang berpotensi macet secara lebih cepat
• Penanganan volume aplikasi kredit dalam jumlah besar
• Tingkat Tunggakan Kredit (delinquency rate) • Produktivitas personil penagih (collector)
Pengendalian Biaya dan Peningkatan Efisiensi 44
Inisiatif Yang Sudah Dilakukan Tahun 2010
Inisiatif Yang Sudah Dikerjakan Tahun 2010 • Rekrut Tenaga Profesional Berpengalaman Untuk Bisnis Baru ( Card Business & Electronic Banking, Bancassurance and Priority Banking)
• Implementasi Struktur Organisasi Baru
• Grand launching BATARA Debit Visa Card
• E-Loan (Loan Origination System) Pilot Project Fase I dan II • (KC.Tengerang, Karawaci, Bekasi, Cikarang, BSD, Cibubur, Ciputat, Depok, Kebon Jeruk, Cawang)
Jan 2010
Mar 2010
Agt 2010
Sep 2010
•E-Coll (Collection and Recovery System) Pilot Project I •(KC Tangerang)
•Koneksi Realtime Online 555 Kantor Pos dengan Bank BTN (Host To Host On-line Connection) •Terdapat 2.600 Kantor Pos Yang Sudah Terhubung Real Time On-line Dengan Bank BTN
•Telah Dibuka 110 Kantor Kas Baru (Kiosks) •Kantor Kas Fokus Pada Pelayanan Dana Simpanan. •Tersebar di Seluruh Area Pemukiman Besar di Jabodetabek dan Kota Besar Lain di Indonesia
Sep 2010
Sep 2010
Sep 2010 46
Tinjauan Industri
Tinjauan Bisnis KPR di Indonesia Sangat Menjanjikan ► Masih Rendah Kontribusi KPR terhadap Produk Domestik Bruto Indonesia merupakan yang terendah dikawasan Asia. Tingkat pemilikan rumah juga masih rendah saat ini.
► Penetrasi KPR akan terus meningkat, seiring dengan meningkatnya pendapatan perkapita dan pertumbuhan ekonomi serta pertumbuhan penduduk.
MORTGAGE LOAN AS % OF TOTAL GDP 50 40
44
INDONESIAN'S GDP PER CAPITA
42
4000 36 31
30 20
3500 29
27
3000 2500 15
2000
10 10 0
5
2
1500 1000 500 0
Source: Central Bank of each country, Goldman Sachs Research Estimates
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Source: Goldman Sachs Research Estimates E E
48
Permintaan Potensial vs Kekurangan Penawaran Rumah ► Pertumbuhan masyarakat kelas menengah Indonesia yang cepat berdampak pada meningkatnya permintaan rumah dan pertumbuhan KPR pada masa yang akan datang. Pendapatan Tahunan Rp. 55 juta < Kelas Menegah < Rp. 270 juta
►
MIDDLE CLASS AS % OF TOTAL POPULATION 25%
► Data dari Kantor Menteri Perumahan Rakyat menunjukkan bahwa jumlah permintaan rumah mencapai 800.000 / tahun, sementara penawaran hanya 400.000 / tahun. Jumlah kekurangan (backlog) hingga akhir 2009 telah mencapai 8,5 juta rumah. ► Sesuai statistik Bank Indonesia, indeks harga rumah di Indonesia rata-rata meningkat 7% / tahun dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.
20% 15% 10% 5% 0%
Penawaran 400,000 rumah / tahun Kekurangan 400,000 rumah / Permintaan tahun rumah 800,000 / tahun
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 E E Source: Goldman Sachs Research Estimates Sumber : Estimasi Kantor Menpera
TOTAL KEKURANGAN 8,5 JUTA RUMAH
DEMAND SUPPLY SHORTFALL
49
49
Penghargaan
51
52
TERIMA KASIH _________________ Investor Relations PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Menara BTN Lt. 20 - Jl Gajah Mada No. 1 Jakarta Pusat 10130 Telp : +62 21 63870142 / +62 21 63870107 Facs: +62 21 63870104 Email : investor_
[email protected] Website : www.btn.co.id