IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM KOMUNIKASI ANTARSISWA DI SMP N 1 SAWAN SINGARAJA I Nyoman Adi Susrawan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mahasaraswati Denpasar Email :
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk lingual implikatur percakapan yang muncul dalam komunikasi antarsiswa di SMP N 1 Sawan dan mendesripsikan proses terjadinya implikatur percakapan dalam komunikasi antarsiswa di SMP N 1 Sawan. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah metode observasi, wawancara, dan rekaman. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis melalui tiga tahap model alir, yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada tiga bentuk lingual yang ditemukan, yaitu bentuk lingual perintah, bentuk lingual berita dan bentuk lingual kalimat tanya. Dipilihnya bentuk lingual itu dalam percakapan antarsiswa di SMP N 1 Sawan dengan tujuan agar penutur maupun mitra tutur tidak merasa tersinggung. Selain itu, munculnya bentuk lingual seperti bentuk lingual kalimat perintah, berita dan kalimat tanya dalam percakapan disebabkan karena faktor kedekatan atau keakraban yang kemudian mempengaruhi suatu bentuk komunikasi yang terjadi. Berkaitan dengan impikatur percakapan yang terjadi dalam komunikasi antarsiswa di SMP N 1 Sawan terdapat enam macam implikatur percakapan. Keenam macam implikatur percakapan itu adalah mengajak menolak, mengejek, menyuruh, meminta, dan menginformasikan fakta. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai dasar dalam menangkap maksud tersirat yang hendak disampaikan oleh penutur kepada mitra tutur. Kata kunci : Implikatur percakapan. ABSTRACT This descriptive qualitative research aimed at describing the form and process of linguistic implicature form which exists in the communication among students of SMP N 1 Sawan. The method of data collection in this research was observation interview and recording. The data gathered were then analyzed through three phase namely data reduction, data display, and data verification. The result of this study showed that there were three forms of language functions namely imperatives or command, reporting and questioning. The reason of choosing those forms of language function was to avoid misunderstanding among speakers or hearers so that no one will get offended. Besides, the use of imperatives, report, and questions was due to the factor of familiarity and intimacy between speakers. In relation to conversational implicature, the students of SMP N 1 Sawan use six kinds of implicature. Those are, asking, rejecting, mocking, commanding, ordering, and 145
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 5, Nomor 2, September 2015
ISSN 2087-9016
informing facts. Hopefully, the result of this research can give contribution in understanding the implied meaning of the speaker to the hearer. Keywords: conversational implicature orang lain. Dalam hal ini tentulah
1. Pendahuluan Manusia pada hakikatnya adalah mahkluk
sosial.
Manusia
antarmanusia
akan
terjadi
suatu
sebagai
interaksi (komunikasi) untuk berbagai
senantiasa
tujuan. Bahasa yang digunakan oleh
dengan
manusia bukanlah bahasa yang statis,
dalam
tetapi bahasa yang selalu berkembang
masyarakat. Terjadinya komunikasi
sesuai kebutuhan manusia sebagai
antar manusia itu ditandai dengan
penggunanya.
mahkluk
sosial
mengadakan
komunikasi
orang-orang
yang
ada
di
orang yang menjadi sumber informasi
Berbagai fenomena yang muncul
(komunikator) dan adanya orang yang
di dalam kehidupan praktis akan
menjadi
penerima
informasi
berpengaruh besar terhadap suatu
Suatu
komunikasi
bahasa. Sering kali kaidah-kaidah
dikatakan berhasil jika pesan yang
bahasa yang disepakati mengalami
disampaikan
dapat
stagnasi
sama
penggunaan
(komunikan).
dipahami seperti
komunikator
komunikan
persis
menghadapi bahasa
fenomena
pada
tataran
yang dimaksud komunikator
praktis. Pengkajian suatu bahasa pada
tersebut. Komunikasi menggunakan
tataran struktural saja sering tidak
bahasa sebagai mediumnya.
menghasilkan
Melalui
kajian
yang
manusia
maksimal. Kondisi praktis penggunaan
menyatakan perasaan dan pendapat,
bahasa sering “keluar‟ dari kaidah-
bahkan dengan bahasa, manusia dapat
kaidah
berpikir
komunikasi
dan
bahasa
suatu
bernalar.
Bahasa
struktural, yang
tetapi
proses
terjadi
tidak
merupakan suatu alat yang paling
menemui suatu kendala dan justru
utama untuk berkomunikasi antar
menghasilkan suatu komunikasi yang
manusia. Dengan kata lain, manusia
lebih efektif dan efisien. Hal itulah
akan sangat tergantung pada suatu
yang mendorong suatu kajian terhadap
bahasa dan mengingat juga bahwa
suatu bahasa tidak hanya dari sudut
manusia
pandang struktural saja, melainkan
adalah
makhluk
sosial,
makhluk yang tidak dapat hidup tanpa
146
I Nyoman Adi Susrawan - Implikatur Percakapan Dalam Komunikasi …..
harus dikaitkan dengan aspek-aspek di luar struktur bahasa.
Percakapan yang terjadi antar pelibat sering mengandung maksud-
Salah satu kajian bahasa yang
maksud tertentu yang berbeda dengan
mampu mengakomodasi aspek-aspek
struktur
bahasa
di luar bahasa dalam pengkajiannya
Dalam
kondisi
adalah pragmatik maupun analisis
penggunaan bahasa memungkinkan
wacana. Dalam dua bidang kajian ini,
mempunyai
maksud-maksud
pengkajian
tersembunyi
di
suatu
bahasa
dengan
yang
digunakan.
tersebut
balik
suatu
yang
penggunaan
melibatkan aspek-aspek di luar bahasa
bahasa secara struktural. Pada kondisi
yang turut serta mamberi makna
seperti itulah suatu kajian implikatur
dalam suatu komunikasi. Melibatkan
percakapan mempunyai peran yang
aspek-aspek di luar bahasa sangatlah
tepat
tepat
penggunaan bahasa.
ketika
penggunaan
melihat bahasa
fenomena
pada
tataran
praktis yang cukup beragam.
untuk
Dalam
mengkaji
penelitian
ini
suatu
akan
dipaparkan suatu kajian implikatur
Dalam suatu komunikasi, di
percakapan yang terjadi di dalam
dalamnya dapat dipastikan akan terjadi
suatu kelompok sosial yang berada di
suatu percakapan. Percakapan pada
lingkungan sekolah, yaitu SMP N 1
hakikatnya adalah peristiwa berbahasa
Sawan. Dalam komunikasi antarsiswa
lisan antara dua orang partisipan atau
dimungkinkan
lebih yang pada umumnya terjadi
percakapan
dalam suasana santai. Percakapan
maksud-maksud
merupakan
yang
terkadang berbeda dengan apa yang
memungkinkan terwujudnya prinsip-
terkandung dalam pertuturan yang
prinsip kerjasama dan sopan santun
muncul. Dalam hal ini pengkajian dari
dalam peristiwa berbahasa. Untuk itu
sudut
perlu
dimungkinkan
wadah
memahami
implikatur
muncul yang
mengandung tertentu
implikatur dapat
komunikasi
suatu
yang
percakapan memperjelas
percakapan, agar apa yang diucapkan
proses
dapat dipahami oleh lawan tutur. Salah
Adapun masalah yang dikaji dalam
satu bagian dari kajian pragmatik
penelitian
adalah implikatur percakapan.
Bagaimanakah
ini
yang
adalah bentuk
terjadi.
(1) lingual
implikatur percakapan yang muncul
147
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 5, Nomor 2, September 2015
ISSN 2087-9016
dalam komunikasi antarsiswa di SMP
lebih memfokuskan bentuk lingual
N 1 Sawan?, (2) Jenis implikatur
pada tataran makna kalimat, karena
percakapan apa sajakah yang muncul
kalimat telah mengandung proposisi
dalam komunikasi antarsiswa di SMP
yang
N 1 Sawan?
langsung
memberikan kepada
sumbangan
penutur
dalam
menyampaikan implikatur percakapan. 2. Metode Penelitian Penelitian ini
Istilah bentuk lingual di sini adalah merupakan
penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan
untuk
muncul
implikatur
dalam
3.1
Bentuk
komunikasi
proses percakapan
dalam
Sawan. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk pengumpulan adalah
metode
observasi,
wawancara, dan rekaman. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis melalui tiga tahap model alir, yaitu reduksi data, penyajian data, dan
penelitian ini adalah data dari sudut
percakapan
yang
terjadi
atarasiswa SMP N 1 Sawan. Adapun data yang diperoleh adalah sebagai berikut. Dalam penelitian ini, peneliti
148
implikatur berdasarkan
Berdasarkan maknanya, kalimat dapat dibedakan menjadi lima macam, yaitu
kalimat
berita
(deklaratif),
kalimat perintah (imperatif), kalimat tanya
(interogatif),
kalimat
seru
(interjektif), dan kalimat emfatik. Data 1 Bentuk lingual kalimat berita Luh Juliani
Edi Luh Juliani
implikatur percakapan yang diambil dari
bermuatan
pada tataran makna kalimat
verifikasi data. 3. Pembahasan Data yang akan dikaji dalam
lingual
percakapan
terjadinya
komunikasi antarsiswa di SMP N 1
data
yang
implikatur percakapan.
antarsiswa di SMP N 1 Sawan dan mendesripsikan
lingual
mendeskripsikan
bentuk lingual implikatur percakapan yang
bentuk
Edi
temen-teman : “Hei tugasnya belum selesai nich, soal nomor 4 belum aku kerjakan” (IP 1) : “Baru sampai nomor berapa kamu kerjakan?” aku masih : “Nich mengerjakan soal nomor 3” : (Bergegas mengambil buku dan mengerjakan soal nomor 4).
Konteks
tuturan:
percakapan
terjadi ketika Luh Juli dengan teman-
I Nyoman Adi Susrawan - Implikatur Percakapan Dalam Komunikasi …..
temanya membuat tugas kelompok di
Data 2 Bentuk lingual kalimat
dalam kelas. Pada data yang pertama
berita
ini
terdapat
percakapan.
suatu
implikatur
Implikatur
tersebut
terlihat pada ujaran yang disampaikan (Luh
Juli).
Ujaran
Nova Darmayasa Juliani
tersebut
menghadirkan suatu bentuk pertuturan yang bersifat infomatif saja, yaitu hanya
memberitahukan
Widia
bahwa
: “Ntar habis jam pertama kita ke kantin yuk” : “Orang ntar jam kedua ibu Luh Darmiati langsung ngajar” (IP 2) : “Ngak lama kok, cuma mau beli minum saja”
tugasnya belum selesai, dan lebih Konteks
lanjut Luh Juli mengatakan bahwa dia
tuturan:
percakapan
sedang mengerjakan soal nomor 3 dan
terjadi ketika jam pelajaran pertama
soal
yang
akan dimulai. Ujaran Nova merupakan
mengerjakan. Reaksi dari Edi selaku
ajakan, dan jawaban untuk pertanyaan
mitra tutur, dia langsung mengerjakan
itu biasanya berupa penerimaan dan
soal nomor 4. Dalam percakapan
penolakan. Jawaban Juliani bisa kita
tersebut terjadi suatu proses implikasi
pahami
pertuturan,
pihak
terhadap ajakan Nova. Dalam hal ini,
sebenarnya
bermaksud
nomor
4
belum
ada
penutur
yang
menyuruh
Juli
sebagai
tidak
penolakan
menggunakan
langsung
tidak
langsung
mau”, tetapi dengan penolakan tidak
diimplikasikan
langsung tadi. Ini berarti bahwa
dibalik tuturan yang bersifat informatif
penolakan itu terimplikasi di dalam
tersebut.
jenis
ujaran “Orang ntar jam kedua ibu Luh
implikatur
Darmiati langsung ngajar” sementara
termasuk
ujarannya sendiri tidak berbentuk
menyuruh,
implikatur percakapan
secara
tetapi
Dikaitkan dari
dengan
Grice,
tersebut
implikatur konvensional, karena pihak
“ah
secara
lawan tutur untuk melakukan sesuatu, dinyatakan
seperti
halus
malas/tidak
penolakan.
lawan tutur dapat memahami maksud penutur.
Data 3 Bentuk lingual kalimat perintah Sri Erna
: “Ingat buku yang isinya 50, ini uangnya” (IP 3) : “Ya” (keluar)
149
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 5, Nomor 2, September 2015
: “Aku nitip, belikan aku TV” (Sambil tertawa) (IP 4)
Eka
yang muncul jika dikaitkan dengan konteks yang ada saat itu hanyalah sebuah
Konteks
tuturan:
percakapan
terjadi ketika Erna akan pergi ke koperasi
sekolah
untuk
ISSN 2087-9016
candaan,
karena
memang
permintaan itu sangat tidak mungkin untuk direalisasikan.
membeli
sesuatu, tiba-tiba Sri memanggil Erna
Data 4 Bentuk lingual kalimat
untuk meminta membelikan buku yang
perintah
sebelumnya sudah sempat mereka
Ari Susanti
bicarakan. Ada beberapa implikatur dalam
percakapan
pertama,
suatu
tersebut.
maksud
Yang
meminta
digeser, : “Mejanya supaya kelihatan rapi” : “Orang aku sendiri bekerja” (IP 5) : (Diam)
Nova Darsana Wisnu
bantuan untuk dibelikan buku, yang hanya terealisasikan dalam bentuk
Konteks
tuturan:
percakapan
tuturan “Buku yang isinya 50, ini
terjadi ketika membersihkan ruangan
dapat
tertangkap
kelas. Percakapan yang terjadi pada
maksudnya oleh mitra tutur. Dalam
data ini termasuk ke dalam implikatur
hal ini, percakapan yang terjadi sudah
percakapan nonkonvensional. Dalam
didasari suatu praanggapan, bahwa
hal
penutur (Erna) tahu mitra tutur (Sri)
berpengaruh
memang
percakapan tersebut. Pada percakapan
uangnya.”
menginginkan
buku
itu,
ini,
konteks
situasi
terhadap
sangat
munculnya
tetapi karena tidak sempat keluar
ini,
membeli, akhirnya meminta tolong
merupakan
pada penutur (Erna) yang kebetulan
bersifat informatif saja. Namun, ketika
keluar pada saat itu. Di dalam
dikaitkan dengan konteks situasi yang
percakapan ini juga ditemukan sebuah
ada, bahwa saat itu meja harus segera
tuturan yang mengandung implikatur
dipindahkan, dan di ruangan itu hanya
percakapan yang lain. Pada ujaran
ada tiga orang, yaitu Ari, Nova, dan
yang dilontarkan oleh Eka cukup jelas
Wisnu.
apabila diartikan secara harfiah, yaitu
membantu
dia meminta tolong kepada Erna untuk
percakapan itu dapat diimplikasikan
dibelikan TV. Implikatur percakapan
sebagai permintaan kepada Wisnu
150
diartikan
secara
sebuah
Wisnu
harfiah,
tuturan
ketika
itu
memindahkan
yang
tidak meja.
I Nyoman Adi Susrawan - Implikatur Percakapan Dalam Komunikasi …..
untuk segera membantu memindahkan
Implikatur tersebut terlihat pada dialog
meja tersebut.
kedua. Dalam dialog tersebut terdapat
Data 5 Bentuk lingual kalimat
suatu impliktur yang cukup mudah
perintah
untuk : “Segera bersihkan ruangan ini! keburu sore” (IP 6) : (Mengambil sapu kemudian membersihkan ruangan)
Ferry Kurniawan Diana Agustini
ditangkap
yang
digunakan
tetap
termasuk
suatu
karena
implikatur
maksud
dari
penutur meminta waktu untuk makan,
kalimat
tuturan tersebut.
konteks
tuturan
cukup mudah untuk dipahami, tetapi
tersembuyi
Dalam
dalam
tersebut. Walaupun tuturan tersebut
diungkapkan dengan bentuk lingual perintah.
dengan
memaknai secara harfiah kata-kata
percakapan, Implikatur percakapan di atas
hanya
(terimplikasi)
dalam
tersebut, jika diartikan secara harfiah akan sulit diterima, karena waktu saat
Data 7 Bentuk lingual kalimat
itu masih pagi, dan waktu sore masih
berita
jauh.
Tuturan
tersebut
lebih
mempunyai implikasi sebagai bentuk candaan
maupun
sebagai
bentuk
sindiran
karena
tidak
segera
membersihkan ruangan.
Data 6 Bentuk lingual kalimat berita Budi Artawan Adi Budi Artawan Dalam
: “Mau ke mana Di? ” : “Isi perut” (IP 7) : “cepat sedikit”
: (Datang) “Bagimana sudah siap? ” : “Siap” ke : “Teman-teman mana ya?” : “Masih istirahat di kantin” : “Mau kemana kamu Ri?” : “Ke kantin, kamu mau ikut?” : “Orang sudah bel masuk” (IP 8) aja” : “Sebentar (sambil pergi menuju kantin)
tersebut
Konteks tuturan terjadi di dalam
implikatur
kelas. Pada percakapan di atas terdapat
percakapan yang tergolong dalan suatu
implikatur konvensional, yakni pada
implikatur percakapan konvensional.
saat (Vemi) berkata
terkandung
percakapan
Vemi Uda Cahyani Ari Susanti Vemi Uda Cahyani Ari Susanti Vemi Uda Cahyani Ari Susanti Vemi Uda Cahyani Ari Susanti
suatu
“Orang sudah
151
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 5, Nomor 2, September 2015
bel masuk”.
ISSN 2087-9016
Dalam hal ini, terjadi
suatu proses implikasi pertuturan,
kalau di rumahmu aja kita buat?” (IP 9) : “Boleh”
Leona
pihak penutur (Vemi) yang sebenarnya bermaksud melarang lawan tutur (Ari)
Kontek
tuturan:
percakapan
untuk tidak keluar kelas, tidak secara
terjadi di dalam kelas, ketika itu si
langsung
tetapi
Luh De baru datang dari ruangan
diimplikasikan dibalik tuturan yang
guru kemudian memberikan informasi
bersifat informatif. Selain itu, dalam
bahwa ada tugas dari guru Sejarah.
percakapan ini ditemukan juga adanya
Implikatur percakapan tampak pada
praanggapan. Dalam hal ini, dua
ujaran Luh De “Adikku sakit, gimana
pelibat sudah saling mengetahui peran
kalau di rumahmu aja kita buat?”
masing-masing
kegiatan
tuturan tersebut mengadung informasi
kelompok, yang satu menjadi penyaji
penolakan Luh De terhadap ajakan
pertama dan yang satunya menjadi
Leona.
penyaji kedua. Praanggapan terjadi
diujarkan oleh penutur Luh De tidak
ketika tiba-tiba (Vemi) datang dan
dilakukan secara terang-terangan atau
hanya melontarkan kata “bagaimana
langsung,
sudah siap?” dan mitra tutur (Ari)
taklangsung
menjawab dengan tuturan “siap”.
melontarkan kalimat bentuk lingual
Proses tuturan seperti ini akan sangat
tanya (interogatif). Hal ini dilakukan
sulit diikuti apabila tidak mempunyai
oleh penutur dengan tujuan agar orang
dasar
yang mengajak atau menawari sesuatu
melarang,
dalam
pengetahuan
bersama
(praanggapan) antar penutur dan mitra tutur. Data 8 Bentuk lingual kalimat tanya Luh De : “Temen-temen ada tugas nich dari buk Darmiati, kerjakan soal di LKS, minggu depan dikumpul!” Leona lagi ngasi : “Buih, tugas, mantap. Luh, nanti tugas ini kita kerjakan di rumahmu saja yuk” Luh De : “Adikku sakit, gimana 152
Bentuk
penolakan
melainkan
yang
dengan
yakni
cara
dengan
tidak tersinggung. Sesuai
dengan
analis
data
tersebut, maka dapat ditarik sebuah simpulan
bahwa
bentuk
lingual
implikatur percakapan yang muncul dalam komunikasi antar siswa di SMP N 1 Sawan di dominasi oleh bentuk lingual kalimat berita, bentuk lingual kalimat perintah dan bentuk lingual kalimat tanya (interogatif) . Bentuk
I Nyoman Adi Susrawan - Implikatur Percakapan Dalam Komunikasi …..
lingual
berupa
kalimat
seru
(interjektif), dan kalimat emfatik tidak ditemukan dalam data ini. Bentuk lingual kalimat berita dapat diamati pada data 1, 2, 6, 7, kemudian data
percakapan mengajak dapat diamati pada kutipan berikut ini. : “Ntar habis jam pertama kita ke kantin yuk”
Nova Darmayasa Kutipan data 2
bentuk lingual kalimat perintah pada data 3, 4, dan 5 dan bentuk lingual kalimat tanya ditemukan pada data 8. 3.2 Implikatur percakapan dalam komunikasi
antarsiswa
di
: “Buih, lagi ngasi tugas, mantap. Luh, nanti tugas ini kita kerjakan di rumahmu saja yuk” Kutipan data 8 Leona
SMP N 1 Sawan Implikatur
adalah
implikasi
pragmatik yang terkandung dalam satu bentuk lingual yang diujarkan penutur kepada
mitra
tutur
dalam
suatu
percakapan. Dari hasil analisis data yang
telah
adanya
dilakukan,
ditemukan
macam
implikatur
lima
percakapan
dalam
komunikasi
antarsiswa di SMP N 1 Sawan. Kelima macam implikatur percakapan itu adalah mengajak, menolak, mengejek, menyuruh, fakta.
dan
menginformasikan
Masing-masing
implikatur
percakapan itu dipaparkan pada bagian berikut ini.
implikatur percakapan mengajak yang ditandai dengan kata yuk sebagai bentuk ajakan Nova kepada mitra tutur (Juliani) untuk pergi ke kantin maupun ajakan Leona untuk membuat tugas di rumahnya Luh De. Bentuk lingual yang digunakan oleh
penutur
percakapan bentuk
Mengajak berarti meminta lawan untuk
melakukan
sesuatu.
menunujukkan
bersama-sama Data
yang
implikatur
dalam
implikatur
mengajak
lingual
kalimat
adalah berita.
Dipilihnya kalimat tanya untuk menyampaikan
ajakan
dalam
tuturan ini adalah agar penutur terkesan
1. Implikatur percakapan mengajak.
tutur
Kedua kutipan di atas merupakan
tidak
memaksakan
kehendaknya kepada mitra tutur. 2. Implikatur percakapan menolak. Implikatur percakapan menolak dimaksudkan
untuk
tidak
melaksanakan
apapun
yang
dikehendaki oleh penutur kepada
153
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 5, Nomor 2, September 2015
mitra
tutur.
Data
menunjukkan percakapan
ISSN 2087-9016
yang
juga ditemukan dalam komunikasi
implikatur
antarsiswa di SMP N 1 Sawan.
menolak
dapat
Implikatur percakapan mengejek
diamati pada data berikut ini.
dikemukakan oleh penutur dengan
: “Orang ntar jam kedua ibu Luh Darmiati langsung ngajar” Kutipan data 2
maksud bercanda dan ada juga
Juliani
yang diungkapkan dengan maksud menyindir. Implikatur percakapan mengejek
ataupun
menyindir
diungkapkan dengan bentuk lingual : “Orang sudah bel masuk” Kutipan data 7 Vemi
sakit, : “Adikku gimana kalau di rumahmu aja kita buat?” Kutipan data 8 Luh De
Ketiga ujaran tersebut mengandung implikatur
percakapan
menolak
kalimat perintah. Dipilihnya bentuk lingual perintah untuk menyindir ataupun
mengejek
karena kedekatan atau keakraban penutur dan mitra tutur. Data ini dapat ditemukan pada data 5. : “Segera bersihkan ruangan ini! keburu sore”
Ferry Kurniawan
yang diungkapkan dengan bentuk lingual kalimat berita (deklaratif) pada kutipan data 2 dan kutipan 8 dan bentuk lingual kalimat tanya pada kutipan 8. Dipilihnya bentuk lingual kalimat berita dan bentuk lingual
kalimat
tanya
untuk
menolak ajakan penutur dilakukan oleh penutur dengan tujuan agar mitra
tutur
tidak
merasa
percakapan
implikatur
menolak
implikatur percakapan mengejek
154
4. Implikatur
percakapan
menyuruh. Implikatur
menyuruh
dilakukan
oleh penutur kepada mitra tutur dengan tujuan agar mitra tutur mau melakukan
sesuatu
untuk
kepentingan dirinya maupun orang lain.
Data
yang
menunjukkan
dapat diamati pada data 3, 4, 5. : “Ingat buku isinya 50, uangnya” Kutipan data 3 Sri
mengejek. Selain
Kutipan data 5
implikatur percakapan menyuruh
tersinggung. 3. Implikatur
temannya
yang ini
I Nyoman Adi Susrawan - Implikatur Percakapan Dalam Komunikasi …..
: “Mejanya digeser, supaya kelihatan rapi” Kutipan data 4 Ari Susanti
bahwa soal nomor 4 belum ada yang mengerjakan dan sekaligus meminta lawan tutur untuk segera mengerjakannya.
: “Segera bersihkan ruangan ini! keburu sore”
Ferry Kurniawan
Kutipan data 5
6. Implikatur
percakapan
menginformasikan fakta. Implikatur
percakapan
menginformasikan dominan
fakta
dalam
cukup peristiwa
Dalam peristiwa percakapan ini
percakapan antarsiswa di SMP N 1
penutur
sawan. IP ini digunakan penutur
lebih
menggunakan
cenderung
bentuk
lingual
untuk
memberitahukan
atau
perintah dari pada bentuk lingual
menyampaikan informasi kepada
tanya. Dipilihnya bentuk lingual
penutur.
perintah oleh penutur kepada mitra
memberitahukan
tutur
menginformasikan fakta maka ia
adalah
karena
keakraban
Karena
sifatnya atau
diantara mereka.
selalu didukung oleh kalimat berita.
5. Implikatur percakapan meminta
Data terkait dengan implikatur
: “Hei temen-teman tugasnya belum selesai nich, soal nomor 4 belum aku kerjakan” Kutipan data 1
Luh Juliani
Implikatur
percakapan
meminta
pada percakapan siswa di SMP N 1 Sawan dinyatakan dalam bentuk lingual
yang
(deklaratif).
berupa
berita
Dipilihnya
bentuk
lingual berita (deklaratif) dalam percakapan
tersebut
dilakukan
percakapan
menginformasikan
fakta dapat ditemukan pada data berikut ini. : “Hei temen-teman tugasnya belum selesai nich, soal nomor 4 belum aku kerjakan” Kutipan data 1 Luh Juliani
Nova Darsana
: “Orang aku sendiri bekerja”
Kutipan data 4
dengan tujuan agar mitra tutur tidak tersinggung. Ujaran pada kutipan di tersebut jelas menginformasikan
Adi : “Isi perut” Kutipan data 6
155
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 5, Nomor 2, September 2015
Vemi : “Orang sudah bel Uda masuk” Cahyani Kutipan data 7 Luh De : “Temen-temen ada tugas nich dari buk Darmiati, kerjakan soal di LKS, minggu depan dikumpul!” Kutipan data 8
ISSN 2087-9016
menginformasikan kepada temantemannya bahwa ada tugas baru yang harus dikerjakan.
4. Penutup 4.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan tentang
analisis
dan
hasil
penelitian
implikatur
percakapan
yang terjadi dalam komunikasi Kutipan
data
pertama
bermaksud
untuk
menginformasikan bahwa tugasnya belum
selesai.
Kutipan
data
keempat menginformasikan bahwa Nova saja yang bekerja sedangkan teman yang lainnya tidak ikut bekerja. Ujaran Adi pada kutipan keenam
bermaksud
menginformasikan bahwa ia mau makan di kantin. Selanjutnyan,
antarsiswa di SMP N 1 Sawan yang telah diuraikan sebelumnya, makasimpulan yang dapat diampil dalam
penelitian
ini
adalah
sebagai berikut. 1) Ada tiga bentuk lingual yang ditemukan dalam penelitian ini,
yaitu
bentuk
lingual
perintah, bentuk lingual berita dan bentuk lingual kalimat tanya.
Dipilihnya
bentuk
pada ujaran Vemi “Orang sudah
lingual itu dalam percakapan
bel masuk” yang bermaksud untuk
antarsiswa di SMP N 1 Sawan
menginformasikan bahwa kepada lawan tuturnya untuk tidak pergi ke kantin karena bel masuk sudah berbunyi. Ujaran dari Luh De: “Temen-temen ada tugas nich dari buk Darmiati, kerjakan soal di LKS, minggu depan dikumpul!” kutipan
data
bermaksud
156
kedelapan
juga untuk
dengan tujuan agar penutur maupun merasa
mitra
tutur
tersinggung.
tidak Selain
itu, munculnya bentuk lingual seperti bentuk lingual kalimat perintah, berita dan kalimat tanya
dalam
disebabkan kedekatan
percakapan
karena atau
faktor
keakraban
I Nyoman Adi Susrawan - Implikatur Percakapan Dalam Komunikasi …..
akan
mempengaruhi
suatu
percakapan
yang
terjadi
bentuk komunikasi yang terjadi.
antarsiswa di sekolah. Dengan
2) Berkaitan dengan impikatur
memahami implikatur percakapan
percakapan yang terjadi dalam
niscaya dapat menangkap maksud
komunikasi
tersirat yang hendak disampaikan
antarsiswa
di
SMP N 1 Sawan terdapat enam
macam
oleh mitra tutur.
implikatur
percakapan. Keenam macam
Daftar Pustaka
implikatur
Brown, G. dan Yule, G. 1996. Analisis Wacana. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Gunarwan, A. 2004. “Dari Pragmatik ke Pengajaran Bahasa” (Makalah Seminar Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah). IKIP Singaraja. Nababan, P.W.J. 1987. Ilmu Pragmatik: Teori dan Penerapannya. Jakarta: P2LPTK Depdikbud. Soemarmo, M. 1994. PELLBA 7. Yogyakarta: Kanisius. Wijana, I D. P. 1996. Dasar-dasar Pragmatik. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
adalah
percakapan
mengajak
mengejek,
itu
menolak, menyuruh,
meminta,
dan
menginformasikan fakta.
4.2 Saran Melalui peneliti
ingin
penelitian
ini
menyampaikan
saran kepada mahasiswa atau dosen untuk melakukan kajian lebih
mendalam
mengenai
implikatur percakapan khususnya
157