IMPLIKASI PEDAGOGIK DARI AL QUR'AN SURAT AL ANFAAL AYAT 28 TENTANG CARA MENDIDIK ANAK DAN MENGURUS HARTA
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Tarbiyah pada jurusan Pendidikan Agama Islam
Oleh: Nama NPM NIMKO
Taryuningsih 883001148 88.89.A2.11
-
'II'VSTA~AAN UIQSIIA.
MIiI, laduk: -
"
Mo. 1.1••• :
FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG 1415 H/1995 M
JS 0967 T
"H , H>6~J
TAR
LEMBAR PERSETUJUAN IMPLIKASI PEDAGOGIK DARI AL QUR'AN SURAT ALANFAALAYAT28 .TENTANG CARA MENDIDIK ANAK DAN MENGURUS HARTA
Oisetujui Dleh Pembimbing :
Pembimbing I
Pembimbing II
(Drs. Hasan Ali)
(Ora. Nan Rahmlnawatl)
Mengetahul
- -1
Ketua Jurusan PAl Unisba
Oekan Fakultas Tarbiyah Unisba
(Drs. H.· amtan sasmlta)
~H. Odang Muchtar)
PENGESAHAN Skripsi ini telah dimunaqosahkan oleh tim penguji dari Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung pada hari Rabu, tanggal 5 April 1995 serta telah diterima sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam.
Panitia Ujian Munaqosah
Ketua
(Drs. H. Odang Muchtar)
amlan Sasmita)
Tim Penguji
Penguji I
Penguji \I
(Drs. H. Odang Muchtar)
(Drs. Munawar R.M, PD.)
Penguji III
Penguji IV
.... (KH. Nasir Hadi)
(Dr. H. Sanusi Uwes)
Artinya ; "(Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orangibu bapaknya : ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyampihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulan kembalimu." (Q.S. Luqman, 31: 14)
Kupersembahkan untuk: Bapak, Bunda dan Mas tercinta serta kakak-kakak dan adik-adik tersayang.
ABSTRAKSI Nama
: Taryuningsih
NPM
: 883001148
NlMKO
: 88.1l89.A2.II :trarbiyah : Pendidikan Agama Islam
Fakultas
Jurusan Program Judul
: Strata I (S.I)
: Iroplikasi Pedagogik dati AI-Qur'811 Sural Al-Antaal ayut 28 tentang Carll. MendidikAnak danMengurus Harta
Keberhasilan pendidikan dalwn keluarga terletak pada upaya para orang lua dalam rnelaksanakan tugasnya sesuai dengan syari'at Islam, tidakhaoya tergantung dari penguasaan materi, akan tetapi ditentukan oleb penguasaan caracara atan teknik-teknik mendidik yang sesuai surat AI-Anfaal ayat 28. Orang lull. adalah pendidik yang pertama kali bagi anak-aneknya Dalam realisasinya, terutama cara mendidik anak dan mengurus harta tidak terlepas dari alasan, dasar dan tujuaanya, juga tidak terlepas dari ciri-ciri hakikatnya, yailu berjalan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Salah satu syarat adalsh hams dilaksanakaa oleh para orang loa dalam mendidik anak danmengurus harta adalah dengan penuh hali cinta dankasih sayang. . Pokok permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini melipuli tiga aspek: .a Bagaimana tafsir yangterkandung dalamsuralAI-Anfaal ayat 28? ! b. Bagaimana irnplikasi pedagogik surat AI-Anfaal ayat 28 yang berhubungan dengan cara mendidik anak? dan c. Bagaimana implikasi pedagogik surat Al-Anfaal ayat 28 tentang cara mengurus harta? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tafsir yangterkandung dalam sural Al-Anfaal ayat 28, untuk mengetalwi implikasi pedagogik surat Al-Anfaal ayat 28 yang berhubungan dengan cara mendidik anak, dan untuk mengetahui implikasi pedagogik surar Al-Anfaal ayat 28 yang berhebuegan dengan cara mengurus harta. Secara operasional penelitian ini menggunakan metode dokumenter dengan metode penafsiran man ilmu tafsir, yatiu dengan mengk~i lafadz-lafadz dan mengungkapkan data serta dapat menganalisis fakta-fakta yang berlangsung saar ini. Adapua teknik yang dipergunakan adalllh book survey atau literatur dengan jalan rnengumpulkaa data dari buku-buku yang ada relevansinya dengan rnasalah yangdibahas. Setelah diadakan penelitian, diperoleh hasil antara lain sebagai berikut: Menurut ayat 28 surat Al-Anfaal, orang lua dalam mendidik anak di lingkungan keluarga dengan melalui eara keteladanan dari orang tua, menanamkan cinta dan kasih sayang diantara anggota keluarga, menanamkan amanah dan benar,
menanarnkan keberanian dan kesabaran dalam menja!ani kehidupannya, menepati apabila berjanji. Demikian pula dalam mengurus bm1a para 01"8118 tuB. harus benyukur atas nilanat yang telah diberikan Allah swr. mendidik manusia atau para 01"8118 tuB. dengan sifat-sifat yq baik, mendisiplinkan para 01"8118 tuB. dalam menuoaikan kewajibannya, mensucikan dUi~dari sifat kikir dan lJIlIukmendekalkan kepada Allah swr. serta lJIlIuk menjembtitani jlll"llD8 pemisah antara yang Itaya dan yang miskin dan IJDtuk menmnbubkan rasa tanggJmgjawab sosial, AdapIJD cara . meugurus bm1a dengan mela!ui pemberian 2lIkat, memberikan sb8daqah, dan infiIk, sertamenyantuoi anak yalirii dan fiIkir miskin. Dari pellielasan di atas, dapat diambil keaimpulan bahwa cara !mendidik anak di lingkungan l1IIJlah tangga menmut ayat 28 SIII'Ill A1·AnfiIaI, para I 01"8118 tuB. harus· dengan keteladanan, cinta dan kasih sayans, menanamkan amanab dan benar, menanamkan keberanian dan kesabaran, menepati janjinya Juga dalam melJ8UI1lll harta para 01"8118 tuB. selalu memberikan zakat, memberikan sbadaqah dan infiIk, serta menyantuni anak yatim dan fakir miskin yq berdasadam atas sifat lakwa dalam pelaksanaanny&. Banduug. Januari 1995 Penulis
/,~h -
~===::=:>
'>
Drs. HasanAii
Pembimbing I Team PeD8Uji Sidang KetuB. Sidang : Drs. H. Odang Mubtar Sekrelaris Sidang : Drs. H. Ramlan Sasmila An8gola : 1. Drs. H. OdangMuhtar 2. Drs. Munawar RM, PD. . 3. KH. Nashir Hadi 4. Dr. H. Sanusi .u,wes
Ora NanRahmin8Wl1li
.P
KATAPENGANTAR Terlebih dahulu puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah
swr.
karena ataS
karunia taufik dan hidayah-Nya penulis dapllt menyelesaikan skripsi ini walaupun hasilnya masih jauh daripada memuaskan. Skripsi ini penulis susun dalam rangka melengkapi tugas-tugas dan rnemenuhhi persyarataa mencapai gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam di fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung, Di samping itu penyelesaian skripsi ini adalah berkat bimbingan dan bantuan serta dorongan dari berbagai pihak, oleh karena itu perkenaekanlah penulis untuk meyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada : 1. Bapak Drs. H. Odang Mukhtar selaku Dekan Fakultas Tarbiyah UNISBA beserta stafnya yang telah membantu kelancaran penyelesaian skripsi ini. 2. Bapak Drs. Hasan Ali selaku pembimbing I, yang telah memberikan dorongan dengan . segala keikhlasannya kepada penulis dalam rangka penyelesaian skripsi, 3. Ibu Dra. Nan Rahmawati, selaku pembimbing II yang telah rnembantu dan mendorong dengan keteknnannya sehingga terselesainya skripsi ini. 4. ~an secara khusus penulis rnenyampaikan ucapan terirna kasih kepada ayah bunda dan
~audara-saudara tercinta, yang penuh kesabaran menanti dalam suka dan duka serta do'a restunya selama dalam studio Besar harapan penulis atas segal a . bantuan dari semua pihak yang telah penulis terima dalam rangka peayusunan skripsi ini, semoga Allah memberikaa balasan yang setimpal, Amiin.
Akhirnya daJam penyusunan skrlpsi ini penulis telah berusaha dengan semaksimal mungkin, namun sebagai manusia biasa tidak luputdari kesalshan dan kehilapan. Mudahmudahan hasiI penulisan ini akan bermanfaat bagi perkembangan pendidikan agama Islam
dan dipersembahkoo pula kepada almamater dan masyarakat akademik, semoga menjadi setitiksumbangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan yoog amat luas,
Bandung, Januari 1995
Penulis
DAFTARISI
Halaman ABSTRAKSl KATA PENGANTAR DAFfARISl BAB 1 PENDAHULUAN A.
War BelakangMasalah
1
B.
Pennnusan Masalah
5
C.
Alasan, Tujuan dan Kegunaan Penelitian
D.
Kerangka Pemikiran
6
E.
Langkah-Langkah Penelitian
9
F.
Sistimatika Pembahasan
10
5
BAB IT. TAFSlR AYAT 28 SURATAL-ANFAAL A.
Lafadz Surat Al-Anfaal ayat 28
B.
Terjemah secara Harfiyah
C.
Terjemah secara-Maknawiyah
D.
Tafsiran ayat 28 surat Al-Anfaal menurut Mufassirin
E.
Rangknman lsi Kitab-Kitab Tafsir tentang Cara Mendidik Anak dan
12 ,
Mengurus Haria
12 12 12
22
BAB III. IMPLIKASlPENDIDIKAN DAR! SURATAL-ANFAAL AYAT 28 TENTANG CARA MENDIDIK ANAK DAN MENGURUS HARTA
,
i
A.
Pendahuluan
:
B.
Cara Orang Tua dalam Mendidik Anak
32 36
1.
Keteladamm Orang Tua
39
2.
Menanamkan Cinta dan Kasih Sayang
46
3.
Menanamkan Arnanah dan Benar
50
C.
4.
Melalui Kcbiasaan dan Kejujuran
5.
Mennnamkan Keberaniau dan" Kesabaran
6.
Menanamkan Janji yang Tepat
Cara Mengurus Hurta
54
_.. 61 65
_
__ ..__
1.
JIll emberikan Zakat
)
~\f.enlberikan
3.
Menyanruni Anak Yarim dan Fakir Miskin
_
_ 67
72
Shadaqah dan Infak .
_
__ __ .._
74
77
BAB IV KESh\fPULA1'( SARAN DA..N PENUTUP A.
K~siIllPIlI311
B.
SanUl-saJ'311 .
C.
Penutup
82 ..
.
83
...................................................................................... 84 DAFTAR PUSTAKA
BABI
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia yang diciptakan Allah Yang Maha Esa merupakan mahkluk pribadi dan makhluk sosial. Juga mempunyai ikatan batin, terutama interaksi antara orang tua
dengan anak. Dan yang lebih penting adalah ikatan batin yang halos kuat di antara anggota keluarga Seperti dikemukakan oleh M. Natsir (1979:67) bahwa keluarga merupakaa suatu kesatuan yang terkecil dari masyarakat, masyarakat juga merupakan sendi ternpat membangun hidup masyarakat. Mutu masyarakat ditentukan oleh kesatuan primer itu. Untuk membangun negara Berta masyarakat yang kuat tergantung kepada baik atau tidak keluarga yang ada pada negara tersebut. Oleh sebab itu, keluarga adalah merupakan lembaga pendidikan yang pertama mempunyai
pengaruh
terhadap
pertumbuhan dan perkembangan anak dalam proses pendidikannya, juga dapat menentukan kehidupan anak di masa depannya Hal ini dijelaskan oleh firman Allah
swr. dalam Al-Qur'an surat- Tahrim ayat 6, yang berbunyi : \ . I' ' 'AAf//'~' J", .f '.1/ I. • \ .. II "\ ' \
... .)1:..
"/.~
~~
,.1'4\1" " /... /.1 /
I"
\.:.1"/.:>J
,J
"'\.I
Artinya : Hat orang-orang yang beriman, peliharalah dirlmu dan keluargamu dart dan api neraka ... (DEPAG RI, 1984:951). Dari ayat tersebut dapat diambil suatu pengertian bahwa pendidikan Islam mernandang keluarga bukan hanya sebagai persekutuan hidup terkecil Baja, melainkan lebih dari itu, yakni sebagai lembaga hidup manusia yang memberi peluang para anggotanya untuk hidup bahagia dan celaka dunia dan akhiratnya Dikemukakan oleh
2
Zakiah Daradjal (1986:70) bahwa yang dimaksud dengan pendidikan yang bukanlah dise-ngaja, tetapi yang lebih janh dari adalah sikap dan cara orang tua menghadapi hidup pada umwunya dan cara memperlakukan si anak. Di samping itu pentingnya mendidik anak dan mengurus harta yang merupakan faktor fundamental yang bisa mengakibatkan terhadap penyimpangan dari masalah itu Oleh sebab itu, alangkah baiknya para orang tua untuk menjembatani sunnah-sunnah Islam dan metodenya yang IW1JS di dalam mendidik anak dan mengurus hartanya Hal ini dijelaskan oleh D.A. Tisna Amidjaja (1980:27) bahwa sendi-sendi dari manusiasosial diletakkan di dalam keluarga Maka kiranya benarlah anggapan bahwa batu fondasi bagi negara yang kuat
adalah adalah penghidupan keluarga yang kuat, terutama dalam mendidikan anak dan membelanjakan hartanya yang sesuai kebutuhannya. Dengan demikian orang tua berkewajiban mengingatkan anak dan mengendalikaa penggunakan harta akan inti kandungannya yang berdasarkan kasih Ilahi. Hal ini dinyatakan oleh oleh Abdnrrahrnan An-Nahlawi (1989:258) bahwa secara bertahap anak akan terbimbing untuk mencintai karena Allah, sehingga mereka mendapatkan nikmat lezatnyadan memang tidak akan mampu melepaskan diri dari cinta kasih dalam artian mendidik anak dan mengnrus hwtanya. Oleh sebab ito, para orang tua dapat melihat anak dan hartanya dalam kesucian dan kejernihan jiwa dan ketaatannya terhadap perintah Allah. Bahkan mereka menjadi teladan yang bagi orang-orang selain merekadalam akhlak karimah dan amal salehnya Sejalan dengan uraisn diatas, Aisyiah Dahlan (1983:18) yang mengatakan bahwa kelurga merupakan sekolahpertama tempat belajar hidup kehidupan, tempat mencurahkan rasa hatinya, cintanya, kasihnya baik antara suami-istri atan antara anak dengan orang tuanya.
3
Jadi interaksi yang, baik dalam keluarga antara lain harus sering v berkomunikasi di antara paraanggola keluarga, Atau dikatakan sebagai interaksi pendidikan segi tiga yaitu, interaksi ibu-ayah-anak, yang merupakan timbulnya rasa tentram tenang penuh cinta kasih sayang dengan adanya interaksi 3Iltara anggota keluarga Oleh sebab itu dalam pengernbangan pendidikan agama, keluarga merupakan tempat sekolah pertama bagi anak-anak yang dapat dijadikan sebagai contoh dan mengidentifikasikan anak, orang tua sebagai pemimpin, pembina. anak-anak dalam rangka menuju ke arab kedewasaan. Hal ini dikemukakan oleh M. Arifm (1975:72) bahwa: Melatih anak-anak adalah suatu hal yang sangat penting sekali, karena anak sebagai amanat bagi orang tuanya Apabila ansk dibiasakan ke arah kebaikan, maka ia akan baik dan berbahagia dunia dan akhirat. Tetapi bila dibiasakan jelek, maka ia rusak dan celakalah, serta kita mendapat azab Allah SWI'. Kesemuanya ditujukan kepada masyarakatlkeluarga Islam sebab setiap orang tentnlah menjadi bagian dliri sebuah rumah tangga, apakah sebagai ayah, sebagai ibu dan sebagai anak-anak, Masing-masing dari padanya haruslah mengetahui hak dan kewajibannya Oleh sebab itu, amat penting bagi orang-orang yang menginginkan terbinanya rumah tangga yang berlandaskan ajaran Islam serta asas-asas dan pellllljuknya Dan kalan disimak dalam ayar-ayat Al-Qur'aa yang relevan dengan pengaturan kehidupan berkeluarga dan batasan tanggung j awab. Hal ini sebagaimana tersurat dalam firman Allah SWI'. surat Al-Anfaal pyat 28, yang berbqnyi; / • I , I ~~'/"I' / )./,,/~./, '~<\IIII1/~/I'\/.";\\/~_\
.~
~
\°9 ~'\::J!J .~ .. ~~ \" ) ~)'Jf ~\~
you~
Artinya Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya disisi Allahlah pahala yang besar (DEPAG RI,1984:343).
~;
4
Dari ayat tersebut, dengan jelas melimpahkan tugas kepada orang-orang yang beriman untuk mengatur rumah tangga serta memelihara keutuhannya, seperti yang sama-sama dimaklumi pada ayat itu. Demikian pula mengenai faktor penyebabuyajuga
tak luput dari ayat ini. Karena itulah Islam melimpahkan tugas ini kepada orang tua yang beriman, suatu amanat yang tidak ringan, Hal ini dijelaskan oleh Musthafa Al-Ghalayini (1976:189) bahwa dan agung, namun melaksanakaa itu adalah persoalan yang amat besar dan lebih agung lagi. Di samping itu pula Islam mewaiibkaa keluarga tmtuk mendidik dan' menumbuhkan segala aspek kepribadian anak-enak dan memeliharanya Juga keluarga harus mempertumbuhkan jasmani, akal, rasa seni, emosi, spiritual, akhlak do tingkah laku sosial untuk menyiapkan generasi mudah menghadapi hidup di masyarakat. Dengan demikian para orang tua merupakan faktor penentu bagi anak-anak dan hartanya Menjadi pokok pengaruh menentukan terhadap pengembangan bagi anak. Babkan bisa sampai kepada watak. Kalau kita telusuri kenyataan sehari-hari paling banyak waktu dan kesempatan untuk orang tua meneliti, mengawasi do mempelopori si anak, antara orang tua di rumah dan guru di sekolah perbandingannya = 5 jam dii sekolah dan 19 jam di rumah. Namun kenyataan tersebut, sanger berlainan sekali dimana banyak diantara para orang tua yang belum mengetahui bagaimana cara mendidik anak dan mengurus harta maupun yang lainnya, dan juga interaksi pendidikan dalam terhadap perkembangan dan pertumbuhan anak-anaknya, Sehingga para orang tua mengabaikan pendidikan pada lingkungannya, terutama cara niendidik agama, Apakah para keluarga/orang tua sibuk· dengan pekerjaannya? Ataukah tidak mengetahui cara mendidik maupun membina rumah tangga? Sehingga dalam lingkungan rumah tangga relegius, kurang memperhatikan akan pertumbuhan dan perkembangan jiwa anak serta cara mendidik tidak disenanginya
5
B. Pemmusan Masalah
Memang sesunggulmya pengalaman-pengalaman yang dilalui semenjakkecil itu rnerup akan fase perkembangan pribadi. Sebagai unsur mutlak yang akan menjadi bagian dari pribadinya di kemudian hari. Maka soal yang amat penting tersebut, seyogyanya tidak boleh diabaikan, Oleh sebab itu, maka penelitian dapat merumuskan masalah permasalahan kepada : 1. Bagaimana tafsir yangterkandung dalam sural Al-Anfaal ayat 28?
2. Bagaimana implikasi pedagogik sural Al-Anfaal ayai 28 yang berhubungan dengan cara mendidik anak? 3. Bagaimana implikasi pedagogik sural Al-Anfaal ayal 28 tentang cara mengnrus
harta?
C. Alasan Iujuan dan Kegunaan Penelitian
Setiap penelitian yang dilakukan tentunya ada alasan tujuan dan kegunaanya Dulam penelitian yang berjudul : "IMPLIKASI PEDAGOGIK DAR! AL-QUR'AN SURAI AL-ANFAAL AYAI 28 IENTANG CARA MENDIDIK ANAK DAN MENGURUS HARIA" ini adalah : 1. Alasan penelitian tentang implikasi pedagogik dalam sural Al-Anfaal ayat 28 adalah
a
Penelitian masalah cara mendidik anak dan mengurus harta merupakan masalah, juga relevan dengan ajara Islam dalam upaya meningkatkan pendidikan, terutama pendidikanmeningkatkan kepribadian muslim.
b.
Penelitian masalah cara 'mendidik anak dan mengurus harta merupakan tugas sebagai orang tua
2. Tujuan Penelitian Mengacu
pada
permasalahan di
alas, maka . tujuan
penelitian
ini
6
ditargetkan untuk mendeskripsikan data tentang : a.
Tafsir yangterkandung dalem sural Al-anfaal ayat 28.
b.
Implikasi pedagogik sural Al-aofaal ayat 28 yang berhubungan dengan cara mendidik anak.
c.
Implikasi pedagogik sural Al-anfal ayat 28 yang berhubungan dengan cara mengurus harta,
3. Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan penelitian ini adalah : a.
Untuk menerapkan nilai-nilai pendidikan dalam AI- Qur'an.
b.
Sebagai pedoman bagi para orang tua, tentang cara mendidik anak dan mengurus harta
c.
Sebagai bahan perbandingan bogi para peneliti nntuk mengembangkan penelitian berikutnya.
D. Kerangka Pemikiran
Islam menyadnri betnl betapa penting pendidikan dalam keluarga, karena keluarga merupakan suatu kesatuan yang terkecil dalam masyarakat yang
bisa
menentukan kepadaml\iu mnndumya suatu negara dan bangsa, Hal ini dikemukakan oleh HasanLanggunglung (1986:346) bahwa : Pemikiran sosial dalam pendidikan Islam setnju dengan pemikiran sosial modem yang rnengatakan bahwa keluarga itn adalah nnit pertama institusi pertama dalam masyarakat dimana hubungan-hubungan yang terdapal didalanmya sebagian besarnya bersifat berbubungan-Iangsnng. Disitulah berkembang individu dan disitulah terbentnknya tahap-tahap awal prOBes pemasyrakatan (sociallization), dan melalui interaksi dengannya ia memperoleh pengetahuan, keterampilam, minat, nilai-nilai emosi, dan sikap dalamhidup dengan itn memperoleh ketentraman dan ketenangan.
7
Tergambar aturan-aturan yang mengafur lalu lintas hubungan antara anggota sesuai dengan kedudukannya. Islam menetapkan seperangkat aturan yang mengatur hak dan kewajiban anggota keluarga dan kelangsungan hidup rumah tangganya. Hal ini dijelaskan oleh Muhammad Ali Quthb (1988:144) bahwa: Apabila keluarga telah mempersiapkan unsur-unsur pembentuk keluarga secara benar dan sehat, mulai dari sang suami sampai sang istri, berarti dasar- dasar pembentukan pribadi muslim benar-benar telah mapan didalam diri keduanya. Pembentukaa kelurga itu hendaknya dilihat dari segi akhIak dan sikap serta banguuan pola berpikir atau citranya dengan persiapan itu muncullah keluarga yang dibina sebagai komponenmasyarakat yang saleh dan dapat mernbangun masyarakat sesuai dengan cita-cita Dengan demikian menjaga kemaslahatan rumah tangga salah satu dari suami-istri sebagi orang tua harus memiliki pribadi yang sesuai dengan ajaran Islam. Yang paling pokok adalah kepatuhan istri kepada suami, tidak mengurangi nilai kemanusiaan sedikitpun, Karena menjaga kemaslahatan rumah tangga sendiri, sehingga tercipta suatu hubungan suami istri yang harmonia. Demikian pula dalam hal mendidik
anak dan mengurus hartanya. Hal ini dimaksudkan dalarn surat At-Taghabun ayat 15, : Yang berbunvi J
'"r""'\a.S' ~J~ \c..x..u ~ '"'1\ V') ~, S.... ~'•. '(J(\' /,/ '~'J/\',_,/ \/~\ W ).:1 '" '--' .
///
/
-
J /:
l...,J"t,,/
"'C.o'\J
.1
./.",
*""
.",iI -
/
Arttnya : Sesungguhnya hartamu dan anak-anak hanyalah cobaan (bagimu) dan disisi Allah-lah pahala yang besar (DEPAG RI, 1984:942). Dad ayat tersebut dapat difahami bahwa dalam mernbina rumah taagga dilimpahkan kepada para orng tua yang beriman, baik untuk mengatur keluarga dan memelihara keutuhan, serta langgung j awab orang tua leotang cara mendidik dan mengurus harta hanya dengan lakwa kepada Allah SWf. sebagaimana firman Allah
8
SWT. dalam surat AI-Maidah ayat 2, yangberbunyi : \ , 1..
1
/1'1 1/ 1 1
,
-...-.S ••~-••_\ \ ..~ \ .L \ • ~ .J)J': -..-oN ~ 1/
,'UJJ \'-..
Artinya .Dan tolonglah menolong kamu dalam (mengerjakan) kebafikan dan takwa, _._ (DEPAGRI, 1984:157).
Dengan demikian bahwa dari ayat tersebut mengisyaratkan bahwa orang tua dan anak, yaitu harus adanya hubungan sosial ylllJg yang terjalin rasa cinta kasih sayang dan kemesraan, Karena rumah tangga dalam Islam bukanlah
seke~
merupakan suatu
badan ekonomi ataupun badan pengayoman dalam arti harfiah semata Akan tetapi rumah tangga adalah merupakan sistern untuk mempersiapkan keluarga yang mawaddah dan
warahmah, Jadi terwujudnya konsep tentang cara orang lua mendidik anak dan mengurus harta menurut pendidikan Islam tidak terlepas dari komponen-komponen dan prinsip-prinsipnya, Oleh sebab itu, tercapainya cam mendidik anak yang berkaitan dengan implikasi pedagogik dari surat Al-Anfaal ayat 28 terhadap cam mendidik anak adalah, adanya keteladanan, cinta kasih sayang, amanah dan benar, kebiasaan, kefujuran, keberanian dan kesabaran serta menepati janj/. Disamping itu pula peran
orang lua dalam hal mengurus harta harns menjadi bekl ibadah hal ini dijelaskan oleh Allah SWT. dalamAl-Qur'an sw-at At-taubah ayat41, yang berbunyi :
, / . • ~/"I\I '/. \I? II... \ " \ "-\,JIo ,II ~~~/ I '\.:.\i.>/ • I ••• \ L-.:.. . .~ ~ ~ ". \ v" 7) I~.....r// ~ / /:;~..J ' ./ /~ ,/:,)". . '.)~/ '.) 1 / '1/1 .. •~.,I "~~/I:~l :. • • . \ - \ .:: ." ' \ I""'> ~, ~."......-
U
/
"J.'.
/
I
Artinya : Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan ataupun merasa berat dan berfihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allahh. Yang demikian ttu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui (DEPAG
RI, 1984:285)
9
Dari ayat tersebut dapat diambil suatu pengertian bahwa untuk terwujud dalam men,gWUs;lal1a yang rnerupakan sebagai bekal ibadah adalah tercapainya nikmat
yang harus disyukuri, yaitu selalu meugeluarkan zakat, infaqlshadaqoh, memberi anak yatim dan fakir miskin, Kesemuanya harus seimbang yang merupakan asas pendidikan Islam,
terutama dalam membina dan mendidik anak dan mengnrus harta di dalam lingkungan keluarga Islami. Dari uraian kerangka pemikiran dapat digambarkan skemanya sebagai berikut :
Implikasi dari sura! AI-Anfaal ayat 28 1. Cara Mendidik Anak Kandungan surat Al-Anfaal
-Ketelndanan, cinta dan kasih sayang
ayat 28 :
• Adanya amanah dan benar • Adanya kebiasaan dan kejujuran • Adanya keberanian dan kesabaran
•
OrangTua
• Anak •
• Menepati janji
Harta
2. Mengurus Harta ·Zakat • Infak • Menyantuni AnakYatim dan • fakir miskin
•
9
E. Langkal.. langkah Penillitian Untuk meneliti tentang masalah yang dibahas, maim diperlukan jalan atan eara yanghams ditempuh oleh seseorang dalam rangkapenelitian. Oleh sebab itu, dalam penelitian digunakan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Metode Pengumpulan Data
Metode yangdigunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif Yang dimaksud dengan deskriptif adalah metode yang tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang (Winamo Surachmad, 1982:130). Di samping itu pula metode deskriptifmempunyai ciri-ciri sebagai berikut : a.
Memusatkan diri pada pemecahanmasalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah aktual,
b.
Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan kemudian dianalisis, oleh karena itu metode ini aering disebut metode analisis (Winamo Suraehmad, 1982:140). Sedangkan untuk memperoleh data yang diperlukan adalah riset
perpustakaan yakni dengan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan pennasalahan
yang sedang dibahas dalam skripsi ini. Demikian pula data yang terlaunpul, kemudian diseleksi untuk menetapkan data mana yang relevan dengan pennasalahan yang sedang dik3ji. Data ini diambil dari berbagi Dumber yaitu ; AI-Qur'an menurut ehli Tafsir !bnu Katsir, Tafsir Al-Qurtuby.Tafsir Ar-Razy, Tafsir AJ- manar, Tafsir AI-Maroghy, Tafsir AJ-Qasimy, dan tafsir AI- Azhar, disamping itu para pendidik dan pakar psikologi. 2. Analisis Data
Dalain proses penganalisisan, pennlis menggunakan langkah-Iangkah sebagai berikut :
10
A. Analisis Induksi
Dalam taraf ini pemecahannya adalah, berfikir dengan bertitik tolak dari hal kbusus kepada persoalan yang urnum. Hal ini dikcmukakan oleh Sutrisno Hadi (1980:42) bahwa induktif berangkat dari fakta-fakta yang kbusus, peristiwa-peristiwa yang khusus ditarik generalisasi-generalisasi yang mempunyai sifat umum,
B. Analisis Deduksi Pada penganalisasian deduksi, yaitu berfikir dengan bertitik tolak dari umum dibawa kepersoalan khusus. Dikemukakan oleh Sulrisno Hadi (1980:42) bahwa deduksi adalah berangkat dari pengetahuan yang sifatnya umum dan bertitik tolak pada
pengetahuan yang umum itu kita menilai suatukejadian yangkhusus. Dengan demikian yang dimaksud dengan penganalisasian induksi dan deduksi adalah masalah yang khusus dapat dijadikan kepada masalsh yang khusus juga pada masalah yang umum yang merupakan pemulangaa pada masalah-masalah yang khusus. Pada kedua masalah yang khusus itu mungkin saja berbeda tapi maksudnya sama Perbedaan ini dimaksudkan selain variasi juga memperjelaspertanyaan. 3. Mengambil Kesimpulan
Setelah penganalisasian melalui metode tersebut tentang konsep implikasi pedagogik dari Al-Qur'an sural Al-Anfaal ayal 28 tentang cara mendidik anak dan
mengurus harta menurut pendidikan Islam,makapenulis menyimpulkan sebagai j awaban alas pertanyaan penelitian (rumusan masalah),
F. Sistimatika Pembahasan
Penulisan ini terdiri dari empat Bah yaitu, yang diuraikan sebagai berikut : BABI
Mengemukakan prosedur penelitian yang meliputi: Pendahuluan dengan mengemukakan Iatar belakang masalah, alasan tujuan
11
dan kegunaan penelitian, kerangka pemikiran, langkah-Iangkah penelitian dan sistimatika pembahasan. BAH II
Mengemukakan tafsir yang terkandung dalam surat Al-Anfaal ayat 28 menurut para Mufassirin,
BAH ill
Implikasi pendidikan dari surat Al-Anfaal ayat 28 yang berkenaan dengan peranan orangtua dalammendidik anak, cara memelihara dan mengurus harta
BAH N
Mengemukakan kesimpulan saran-saran dan penutup.
BABII TAFSIR AYAT 28 SURAT AL-ANFAAL
B. Terjemah Secara Harfiyah Dan
.J
Dan
SeSlUlggulmya
~\
Ketahuilah
Allah
Disisinya
" U\ oM ~\
Pahala
\,,~
Besar
Sesungguhnya perkara Hartakamu Dan
Anak-anakmu Cobaan/ujian
~\
U\ ~~\ J
I~~)\
..
' -+ ,.• , ..
C. Terjemah Secara Maknawiyah
Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu ill' hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya disisi Allah-lah pahala yang besar (DEPAG RI, 1984:264).
D. Tafsiran Ayat 28 Surat A1-Anfaal Menurut Mufasinin Dalaiu pembahasan mengenai tafsiran dari surat AI- Anfaal ayat 28 dikemukakan beberapa ahli tafsir diantaranya, sebagai berikut : ~~ }'I /~ ///~/, ,~/o,/.~/./
I.h:.."'/
.
///.",1
\"~-~\ o~ Ujh!;~CS\'>~)~t'~.\l;\\j..s'
13
1. Menu rut Mochammad Razy FakhruddinIbnu Alamaiudiyahudin Umar
Beliau menafsirkan bahwa Allah &WT, memberikan seorang yang berakal diwajibkan untuk memelihara did dari berbagai bahaya yang timbul dad kecintaan terhadap harta dan anak-anak, Kemudian dijelaskan oleh firman Allah SWT, yang berbueyi: (
d.:A:J ~~}J
f ~\U \~~
.
)karena
kecintaan terhadap haria dan anak-anak akan menyibukkan han kepada dunia dan akan menjadi penghalang untuk melayanl/melakukan ibadah kepada Allah Yang
Maha Pemberi Rahmar (Tafsir AI·KOOir Wan! Mafatif t.t.:juz 15:157) •
Selanjutnya Allah berflrman f
~/\ o~U\~\."
)
artinya : Dan sesungguhnya disisi Allah-lah pahala yang besar (DEPAG RI, 1984:264). Bahwa ayat ini adalah sebagai peringataa atau pemberitahuan dari Allah SWT. Bahwa berbagai kebahagiaan/kesuksesan di akbirat itu lebih baik deripada kebahagiaan di dania, karena kebahagiaan di akhirat itu lebih besar (agung) dalam kemnliaan, kemenangan dan kadar waktunya, karena akbirat itu kekal dan tidak ada batas penghentiannya Maka hal inilah yang dimaksud dad penyifatan Allah tentang balasaa (pahala) yang ada disisi-Nya dengan Al-Azhim (Tafsir Al,KOOir Waa! Mafatih, t.t.:juz 15:157). Disamping itu pula maksud ayat tersebut adalah memungkinkan unmk dipegang dalam menerangkan bahwa menyibukkan diri dengan berbagai perbuatan suenah itu akan . berfaedab pahala yang lebih besar disisi Allah, sedang menyibukkan diri dengan nikah akan memberi faedah anak serta mengharuskan untuk memenuhi kebutuhan terhadap harta, dan hal itu merupakan fimah, Hal ini belian menyimpu1kan tentang maksud ayat tersebut bahwa, segala sesuatuyang akan mendatangkan pahala yang besar disisi Allah, maka menyibukkan diri kepadanya lebih baik dad pada menyibukkan diri kepada sesuatuyangakan mendatangkan fitnah (Tafsir Al-Kabir Wan! Mafatih, t.t.:juz 1.5: 158).
14
2. Menu rut Muhammad Jamaluddln Al-Qasimy Firman Allah SWT. (
'v:.,u (.)~)),~ 'y.\U \~~ )
artinya : Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai
cobaan (DEPAG RI, 1984:264). Belian menafsirkan ayot tersebut, bahwa IUian dari Allah untukmenguji kamu. Apakah kamu akan terjatuh ke dalam kekhianotan disebabkan oleh harta dan anakmu? Ataukah kamu mengabaikan pemenuhan hal Allah (beribadah) dan seruan Rasul-Nya disebabkan oleh keduanya? Atau kamu tidak memalingkan perhotian untuk mengingat-Nya disebabkan oleh keduanya? Dan
kamu tidak
menggantikan kedudukan Allah (untuk diutamakan) dengan tidak memegang teguh keduanya? Maka para ulama menyebutkan kata (
~) sebagai ujian atas apa yang
dicapai r-ranusia dari cobaan Allah terhadap mereka. Dan boleh juga menyotakan bahwa yang dimaksud (
..l '
...
II
I
~
) ito adalah dosa atan siksa, karena manusia terjatuh
dalam keadaan seperti ito disebabkan harta dan anak-anak (Tafsir Mahasan Al-Ta'wil, juz 8: t.t, : 2980). Disamping ito pula belian mengutip pendapot Al-Hakim bahwa : Allah SWT telah untuk memerintahkan untuk mengetahui hal di atas, Dan cam untuk mengetahuinya adalah dengan bertafakur (memikir dengan
cam mendalam) tentang hal
ikhwal keduanya dan akan kehilangannya harta dan anak-anak serta sedikit sekali manfaot yang bisa diambil dari keduanya, dan bahwa harta dan anak-anak terkadang akan menjadi sebab yang membuatnya melaknkan kemaksiotan terhadap Allah (Tafsir MahasinAl-Tawil,juz8:t.t.: 2980). \
Selanjutnya finnan Allah SWT ("
~...r \ O~ ~\ ~~
) artinya :
DGn sesungguhnya disist Allah pahala yang besar (DEPAG RI, 1984:264). Mochammad
Jamaluddin
Al-Qasimy
menafsirkan
bahwa,
bagi
orang-orang
mengutamakan (untuk mendapotkan) ridla-Nya dari pada mensumpulkan harta dan
15
mencintai anak-anak sehingga ia tidak menempatkan dirinya dalam kedudukan yang hina (menipu dirinya) disebabkan oleh keduanya. Don suatu peringatan yang jelas disertai dengan ancaman yang keras telah datang (diterima) tentang akibat yang disebabkan oleh fitnah keduanya dalam hal ini dikemukakan firman Allah Munafikun ayat 9, yang berbunyi :
, /,/ , / 1
/
:..,/ '1.'('.1 1'11/'.1<:'
1.1
swr
dalam surat AI-
, 1/ _1/ \ I
'l.\~"
I., I J 1 '"
I,\\\"... \
~ V"'>}JJ~:>0S' )')~ \ 'J){'" \.r\~'j.Y"\:!'~~)~ / ./
Arttnya :
/ '..I I' . ~> ......... ~\~~jlJ, J./ \ / "J
/. \(\'\(
1
J
,
11..) /
Hai orang-orang yang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dar! mengingat Allah. Barang siapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugt (DEPAG Rl, 1984:937). Muchanunad Jamaluddin Al-Qasimy menafsirkan bahwa, ayat ini bagian dari pembicaraan ayat yang diturunkan berkenaan dengan kasus Abi Lubabah dan segala sesuatu yang melampaui batas darinya yang disebabkan oleh harta dan anak-anaknya Dan ketika Allah
swr telah memperingatkan tentang fitnah yang disebabkan oleh harta
benda dan anak-anak, seperti yang telah disebutkan terdahulu, kemudian Allah memberikan kabar gembira terhadap orang-orang yang menjauhi (berjaga-jaga) terhadap fitnah yang disebabkan oleh keduanya (Tafsir AI-Mahasin Al-Ta'qil. juz 8:t.t:2980).
3. Menurut Abi Abdillah Muhammad bin Ahmad al-Anshari al-Qurtuby
Firman-Nya; (
f \
'~ (>~)~ ~ V.\~ \, ) artinya
:
Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan (DEPAG Rl,1984:264). Belian rnenafsirkan bahwa ayat ini, berkenaan dengan kasns Abi Lubabah yang mempunyai harta dan anak-anak dari bani Quraezhah, Dan ia adalah orang yang sangat didorong oleh perasaannya untuk mencintai (berlemah lembut) terhadap anak-anak dan hartanya Maka sepotong ayat ini merupakan petunjuk asal hal
16
tersebut. (
~)
yakni sebagai cobaan dan ujian, yaitu Allah menguji mereka I
~.rt\ l>~~' ~\J )
dengan harta benda dan anak- anak Firman-Nya(
maka utamakanlah hek-Nya atas kamu sekalian (Tafsir AI- jamili Ahkam AI-QUTllIl, Tafsir Al-Qurtuby.juz 7:1967:396).
4. Menurut Ahmad Musthofa Al-Maraghi
Firman-Nya(
." •
f
~J ~~ -:;) J \.r\\..;:\\~\
) artinya
Dan ketahullah, bahwa harta dan anak-anakmu ttu hanyaJah sebagai cobaan (DEPAG RI, 1984:264). Beliau menafsirkan bahwa : sesungguhnya fitnah dari harta benda dan anak-anak itu lebih besar dan tidak akan tersamar (tersembunyi) dari orang yang mempunyai pikiran. Sebab kecenderungan maausia kepadanya merupakan sumbu dari kehidupannya dan menghasilkan kecintaan serta syahwat dan banyak menolak kejelekan (kerusakan/kebencian) dnri keduanya. OIeh sebab ito, seorang manusia memikul beban yang sulit dari usaha dan akan menempuh kesukaran. Dan synra membebaninya dalam usaha tersebut dengan mengharuskan (mewajibkan) untuk rnencari yang halal dan menj auhi yang haram dan syara juga menghendaki untuk berusaha dengan baik dan benar (Tafsir AI-Maraghi,juz:7:t.t.:193). Demikian pula manusia dibebani untuk kerja keras dalam memelihara (harta) dan melepaskan diri dari hawa nafsu dalam menginfakkannya. Dan Allah mewajibkan kepadanya, dalam harta tersebut, berbagai kewajiban yang jelas dan tidak jelas, seperti zakat, memberikan nafkah terhadap anak-anak dan istri, serta yang selain mereka. Disamping itu pula kecintaan terhadap aoak-anak merupakan bagien yang akan menentramkan dalam fitrahnya Maka mereka merupakaa buah hali dan bagian hati di hadapan bapak dan ibu mereka Dan dari hal ito, bapak dan ibu memikul beban untuk mencurahkan tennga sekuat-kuamya dengan segenap. kekuatarv'kemampuannya untuk
17
memberikan mereka harta benda, kesehatan dan kesenangan, Telah diriwayatkan dari Abi Sa'id al-Khudzari secara marfu dari Nabi SAW,yangberbunyi :
Artinya: anak merupakan buah hati dan ia bisa menyebabkan ketekutan, membuat ketamakan dan kesedihan (Tafsir Al-Maraghi.juz 7:tt:193). Oleh sebab itu, kecintaaan terhadap anak terkadang memaksa kedua orang tua untuk berbuatmaksiat dan dosa dalam rangkamendidik dan menafkahi mereka serta menghasilkan harta bagi mereka DWI semua itu terkadang menyampaikan kepada kelemahan hati, ketika membutuhkannya, untuk menolak kebenaran sesama umat dan agamadengan cara enggan (kikir) membayar zakat, naf1?ili-nafkah yang diwajibkan serta hak-hak "wig telah ditetapkan, sebagaimana semuanya itu akaa membawa mereka kepada kesedihan atas kematian salah seorWlg dari mereka dengan membenci Allah Yang Maim Pemberi nikmat dWI menolak kepada Allah terhadap hal yang seperti itu dengan berbagai kemaksiatan seperti rnenangis yang disertai jeritan dari ibu-ibu, merobek pakaian dan rnenampar-nampar wajah mereka (Tafsir Al-Maraghi, juz .7:tt:193). Selanjutnya, beliau menyimpulkan dari tafsiran ayat ini, bahwa fitnah dari anak-anak itu lebih besar/lebih banyak dari pada fitnah yang disebabkan oleh harta benda, Sehingga seorang laki-laki akan mencari haria dengan jalan harwn dan memakan
haria yang merupakan hal orang lain dengan bathil demi untuk anak-anaknya (Tarsir AIMaraghi.juz 7:1.1.:194). Pada ayatberikutnya (
;..
~..r,\O~ UJI~'.,
)
artinya :
sesungguhnya disisi Allah-lab pahala yang besar (DEPAG RI, 1984:264).
18
Menurut Alunad Musthofa AI- Maraghi, bahwa wajib bagi kanw untuk mengutamakan segala sesuatu yllDg ada disisi Tuhanmu dari pahala yang besar dengan memelihara hukum-hukum agama-Nya dalam masalah harta dan anak-anak, dari segala sesuatu yllDg memungkinkan akan menjerumuskan kamu ke dalam urusan dunia dengan bersenangsenang atas harta benda dan anak-anak (Tafsir AI-Mm1!ghy,juz 7:tt.:194).
5. Menurut Hapid lmaduddin Abil Fida Ismail lbnu Katsir
)
c....:...:. (J'j)~ f~\~\~~
Dalam firman-Nya] ..
artinya :
Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan
(DEPAG Rl, 984:264). Menurut Hapid Imaduddin Abil Fida Ismail Ibnu Katsir menafsirkan bahwa, ayat tersebut adalah merupakan cobaan dan ujian dari-Nya kepada kamu, sebab Allah memberikan semuanya itu (harta dan anak) kepadamu adalah guna mengetahui, apakah kamu mensyukuri atas semua rahmat-Nya kepada Allah dan kamu mentaatinya dengan semua itu? Atau kamu menyibukkan diri kepada semua itu kepada semua itu dari pada Allah dan kamu berpegang teguh kepada harta dan anak-anak daripada Allah? Sebagairnana firman-Nya dalam surat Al-Anfaal ayat 28 ini. Dan Allah berfirman yang artinya : Dan kami mengufi kalian dengan kejelekan dan kebaikan itu sebagai fitnah (Tafsir Ibnu Katsir,juz 2:1969:301).
Disamping itu pula belian mengemukakan firman Allah SWT dalam surat Al-Munafikun ayat 9, yang berbunyi :
~
V' ,/
,~,/d
I/'f'.'/·I·U'"~~'~)N\~.'~ ,
~I.Y')}...~\ ~\.JS ~~.F~)
'.
/'/,
/1
/
.
J
'y-\
/
/
/ . , / \ { , ,,\\\ ;. \ \
~ ~ \ '\/ ,
w' : . ' ~),......~..tl~)~~':> /
• /
\
/
I
/
J \;
I,
Artinya : ...., ./ \ / Hai orang-orang yang beriman, fanganlah harta- hartamu dan anakanakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang membuai demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi (DEPAG Rl, 1984:937)
19
~
\
~..r. o~ ~\ (;~
Berikutnya firman-Nya (
) Artinya :
Dan sesungguhnya disisl Allah-lah pahala yang besar (DEPAG RI, 1984:397). Hapid lmaduddin Fida Ismail Ibnu Katsir manafsirkan ayat ini, yaitu pahala-Nyu dan surgaNya, dan pemberisn-Nya lebih baik bagi kamu dari pada harta dan anak-anak, karena ia terkadang akan mendapatkatmya (harta dan anak) sebagai musuh dan kebanyakan mereka
swr
tidak akan mencukupkan sesuatupun bagimu. Dan Allah
adalah yang menguasai
kerajaan di dunia dan akherat dan disisi-Nya pula terdapat pahala yang melimpah (amat banyak) pada hari kiamat (Tafsir Ibnu Katsir, juz 2:1969:301). Demikian pula beliau mengutip dalam hadis Qudsi (Atsar) bahwa : Allah SVlT berfirman :
~\.)~Ji~~)J ..)..>,)'~).;.~~ ~)~~\~ \~ . ~j~~L ~+>\\:;'~~JL.~)~~ ~ Artinya : Wahai bani Adam, bermohonlah kepada-Ku, maka kalian akan rnenemukanKu. Maka jika kalian menemukan-Ku, kamu akan mendapatkan segala sesuam, maka segala sesuatu itu akan akan hancur pula Dati aku (harus) lebih cinta dari pada segal a sesuatu (Tafsir Ibnu Katsir,juz 2:1969:301). Demikian juga dalam hadis Sahih dari Rasulullah SAW, bahwasanya ia I
.,
~
7/ )
1
r •
t
II"
I
I
J
.. J
~
"
,
I
'
/
I
I
I
..
},*~/
0
I
0* ";
/
I
\:X; ~ Ie!....::. \ "\""""..J,-t:lIl i;\{0"'" ()4'jlc,,,;b..v-:J~ (] o'I\~l(,~\ \fJl', '-.,' :'\~ \I.'I/~\~\'L:.s:::.),\ 11-' ~~~II,,~,I u / / / ' ..J ---J'~..... lJ '6J" J -r" "?7,l,) J"j ~ ~
bersabda : t
t./
J
,,~/
..
I
\
I
I
Artinya :
.
I
I
J
/,
/
~
(("
• J .)
/
/
' /
'~1~1~~/\~\~ :!!~\.~,';"";~'j /
,. .- /
.~ I
/ <--v.-
Tiga perkara yang apabila terdapat dalam diri seseorang, maka ia akan mendapatkan manisnya iman, yaitu : barang siapa yang Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari pada yang lainnya, dan barang siapa yang mencintai , manusia, ia tidak mencintainya melainkan hanya karena Allah, serta barang siapa yang dilemparkan ke dalam neraka lebih in sukai dari pada hams kembali kepada kekafiran setelah Allah menyelamatkannya dari kekafiran tersebut (Tafsir Ibnu Katsir, juz 2:1969:302),
20
Disamping itu pula kecintaan terhadap RnsulullahSAW harus didahulukan atas kecintaan terharlap anak-anak, harta benda, serata diri meraka sendiri, sebagaimana belian menetapkan dalam hadis sahih, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : , / ., / ,,/ I 1"1/ I I ' ( ' / / I ~ I I /".'
/., 1
\ \
'
~",.'I:; .~1JIo J.J\~\~~\~ ~\.:r~~~ o/~·~.Jf'.J I / ''''/ r " / . / / I 1,1
I
/
,II
• ~~ 1.~2-\~~\, ~'-' I 1/ Artinya : Demi dzat yung diriku OOa dalam kekuasaan (genggaman-Nya) tidak (diunggap) beriman salah seorang diantara kamu, sampai aku lebih ia cintai dari pada dirinya, keJuargunya, hartanyadan semua manusia (Tarsir Ibnu Katsir.juz 2:1969:302). 6. Menurut Muhammad Rasyid Ridha
L~..:,
Firman-Nya (
I> ~.>~ ~ '-""\ ~ \ ,~\, )
artinya :
Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaall
(DEPAG RI, 1984:2640). Muhammad Rasyid Ridha menafsirkan ayal tersebut, terutama kata AI-Fitnah (
.) adalah cobaan dun ujian dengan sesuatu yang membual diri
sulit untuk mengerjakannya, meninggalkannya, menerima dan rnengingkarinya, Maka hal tersebut bisa terjadi dalam keyakinan, ucapan, perbuatan dan segala sesuatu Allah mengnji orang mukmin, orang kafir, orangyang benar dan orang mnnafik, dan menghisab mereka serta membalasnya dengan sesuatu yang menyebabkan oleh fitnah mereka dari mengikuti kebenaran atau kebathilan, dun melakukan kebaikan atau kejelekan (TISir AIManar.juz 9:1303 H:644).
Dengan demikian fitnah dad anak-anak mempunyai segi yung banyak, serta anak merupakan fitnah yung lebih besar dari pada harta dun lebih banyak beban ekonomi, kejiwaan dan fisik di dalamnya. Maka seorang laki-laki akan berusaha dengan jalan haram dun mernakan harta manusia dengan earn bathil disebabkan oleh anakanakuyasebagaimanahal itu dilakukannya disebabkan besar nafsu syahwatnya. Apabila
21
aim katakan syahwatnya yang besar, maka sesuatu yang sedikit dari harta benda akan menoukupinya dengan memperkuat dirinya atas ketamakan syahwat dan anak-anaknya Dan satu hal yang dianggap cukup, belum tentu mencukupi bagi seseorang dan fitnah dari harta benda terkadang merupakan bagian dari fitnah disebabkan anak-anak Oleh sebab itu, mendahulukannya (harta) dan mengakhirkan fitnah dari anak-anak (dalam susunan ayat), merupakan bagian dari bah perpindahan dari yang lebih rendah kepada yang lebih tinggi (Tafsir AI-Manar, juz 9: 1303H:644). Di samping itu pula yang wajib bagi orang mulanin adalah menjmJhi dari bahaya fitnah yang pertama dengan usaha rnencari harta dari segala yang halal dan meuginfakkannya di jalan Allah dari kebaikan dan kebenaran dan menjmJhi keharaman dalam berusaha dan menginfakkannya. Dan menjanhi (berjaga-jaga) dari bahaya fitnah yang kadua dari segi sesuatu yang berhubungan dengan harta dan lainnya dari yang ditujukan oleh hadis. Dan yang berhubungan dengan segala perkara yang diwajibkan oleh Allah kepada kedua orang tua dari kebaikan pendidikan bagi anak-anak berbagai sebab kemaksiatan dan berbngai kehinann. Allah SWT berfirman (
\Jp\\~~~\ -:.:J.~\~\\)
,:y,-; ~
artinya :
Hai 'orang-orang yang beriman jagalah dirimu dan keluargamu dan api neraka (Tafsir Al-Manar, juz 9:1303H:645). Selllnjutnya peringatan diatas disatukan dengan I
firman-Nya(
~~ \ I)M ~l ~ ~
) artinya: Dan sesungguhnya di sisi
Allah-lah pahala yang besar (DEPAG RI, 1984:264). Bahwa ayat ini adalah untuk mengingatklln orang mu'min dengan apa yang telah ditentukan bagi mereka atas apa yang mejadi kewajibannya untuk menjauhi kedua fitnah tersebut. Kewajiban itu adalsh mengntamakan apayang ada disisi Allah Azza wajalla dari balasan yang besar bngai orang yang rnemelihara hukurn-hukum agama-Nya dan syariet- Nya dalam masalah harta benda dan anak-anak, Dan rnemahami barasannya serta keutamaan atas segala sesuaru
22
yang memungkinkan dilalaikannya oleh dunia yang disebabkan oleh keduanya (harta dan anak-auak) (Tafsir Al-Manar.juz 9:1984:264).
E. Rangkuman lsi Kltsb-kitab Tafsir Tentang earn Mcndidik
Anak dan Mengurus Harta Setelah mengkaji dari beberapa kitab-kitab tafsir di atas menurut para
mufassiri.i mengenai surat Al-Anfaal ayat 28 yang menjadi pokok pembahasan diatas, adalah merupakan landasan teori-teori yang telah dilakukan oleh para n;tufassirin baik tentang dirinya, tentang kehidupan dunia, tentang hukwn-hukwn alam, manpun tentang kesemuanya yang berpijak dari hasil penelitiannya Oleh sebab itu rangkuman dari kajian para mufassirin diantaranya, adalah 1. Mochammad Razy Fakhruddln Alamatudiyayhuddin Umar
Bahwa ayat tersebut adalah segala sesuatu yang mendatangkan pahala yang besar disisi Allah, maka menyibukkan diri kepadanya lebih baik dari pada menyibukkan diri kepada sesuatuyWlg akan mendatangkan fitnah. 2. Muhammad Jamaluddin Al-Qasimy
Bahwa ayat tersebut merupakan suatu peringatan tentang fitnah yang disebabkan oleh harta benda dan anak- anak,juga merupakan pemberi kabar gembira kepada orang- orang yWlg berjaga-jaga terhadap terhadap fitnah yang disebabkan oJehharta dan anak-anaknya, 3. Abu Abdillah Muhammad Al-Maraghi bill Ahmad Al-Anshari
Dalam tafsirnya bahwa ayat tersebut merupakan petunjuk atas mengurus harta dan rnendidik anak-anak yang merupakan cobaan dari Allah swr. 4. Ahmad Musthfa Al-Maraghi
Bahwa ayat tersebut perintah bagi orang-orang muslim untuk mengutamakan
23
segala sesuaru yang ada disisi All ah dari segal pahal a yang hesar dengan memelihara hukum-hukum agama-Nya dalam masalah harta dan anak-anak, dari sesuam yang
memungkinkan menjerumuskan kamu ke dalam urusan dunia dan bersenang-senang alas harta benda dan anak-anaknya,
5. Hapld Imaduddin Abil Fida Ismail Ibnu Katsir Bahwa ayat tersebut adalah merupakan cobaan dan ujian dari Allah SWT bagi manusia terhadap harta benda dan anak-anak yang akan menimbulkan fitnah dan
musuh. 6. Muhammad Rasyid Ridha Bahwa ayat tersebut pada dasarnya untuk mengingatkan orang mukmin dengan apa yang telah ditentukan bagi mereka alas apa yang menjadi kewajibannya untuk menjauhi kadua fitnah tesebut, Juga kewajiban yang utama apa yang ada disisi Allah
adalah memaharni batasan serta keutamaan alas segala sesuaru yang memungkinkan dilakukan oleh dunia yang disebabkan oleh harta dan anak-anaknya,