IMPLEMENTASI UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ATAU COMPUTER BASED TEST (CBT) DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK LAMPUNG TENGAH
(Skripsi)
Oleh ADE MAULIDYA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017
ABSTRAK IMPLEMENTASI UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ATAU COMPUTER BASED TEST (CBT) DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK LAMPUNG TENGAH
Oleh Ade Maulidya Penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pertama kali diselenggarakan pada Tahun 2014 secara online dan terbatas di SMP Indonesia Singapura dan Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). Dari berbagai SMA yang ada di Lampung Tengah yang mengikuti UNBK, hanya SMA Negeri 1 Seputih Banyak yang lolos uji verifikasi meskipun terdapat di daerah dengan kapasitas jaringan yang kurang memadai. Segi infrastruktur yang memadai sangat dituntut mulai dari kuantitas ruang yang digunakan, ketersediaan suplai tegangan listrik, sampai pada kebutuhan perangkat komputer yang diperlukan. Namun, kenyataannya yang terjadi di SMA Negeri 1 Seputih Banyak yaitu jaringan yang susah dan belum ideal karena ada di daerah, hal ini menyebabkan murid pada sesi ke-3 baru masuk ruang ujian pukul 21.00 dan selesai mengerjakan hampir pukul 24.00 itu pun soal yang dikerjakan lama dan hanya loading saja, listrik yang belum pasti, kesiapan mental siswa yang merasa takut dan tidak tenang karena UNBK ini baru pertama kali diselenggarakan di SMA Negeri 1 Seputih Banyak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi ujian nasional berbasis komputer atau computer based test (CBT) di SMA Negeri 1 Seputih Banyak.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dan pembahasan terkait implementasi UNBK di SMA Negeri 1 Seputih Banyak yaitu dilihat dari model Edwards sebagian besar sudah dijalankan dengan baik, seperti komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi. Namun, sistem komunikasi yang dilakukan Pemerintah Pusat yang masih kurang, khususnya dalam pemberian informasi. Saran penelitian pemerintah pusat seharusnya memberikan perwakilan dari pihak Pemerintah Pusat agar dapat berdiskusi secara langsung, selain itu pemerintah seharusnya mempertimbangkan kembali daerah-daerah yang akan melaksanakan UNBK dan bagi pihak sekolah penyelenggara UNBK diharapkan lebih meningkatkan sarana dan prasarana. Kata Kunci: Implementasi, Kebijakan, Ujian Nasional Berbasis Komputer
ABSTRACT
IMPLEMENTATION of the NATIONAL EXAM of COMPUTER-BASED or COMPUTER BASED TEST (CBT) in SENIOR HIGH SCHOOL 1 of SEPUTIH BANYAK LAMPUNG TENGAH
Oleh Ade Maulidya The Organization of a national computer-based Exams (UNBK) was first held in 2014 online and limited in Singapore and Indonesia JUNIOR Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). From various HIGH SCHOOL that existed in Central Lampung that follow UNBK, only Senior High School 1 of Seputih Banyak passes the verification test although there are in an area with less adequate network capacity. In terms of adequate infrastructure is very required ranging from quantity of usable space, availability of supply voltage to the device needs the computer as needed. However, the fact that occur in Senior High School 1 of Seputih Banyak is networks that are difficult and yet ideal as there are in the area, this causes the pupil on the 3rd session recently entered the test room at 21.00 and completed work on almost at midnight were a matter undertaken long and just loading it, electricity has not yet been identified, the mental readiness of students who feel fearful and uneasy because this UNBK first held at Senior High School 1 of Seputih Banyak. The purpose of this study was to describe the implementation of the national exam of computer-based or computer based test (CBT) in Senior High School 1 of Seputih Banyak. The methods used in this research is descriptive qualitative approach. Data collection techniques used are observation, interview, and documentation. Results and discussion of related implementation UNBK in Senior High School 1 of Seputih Banyak that is visible from most of the Edwards model is already running, such as communication, resources, disposition and bureaucratic structure. However, the communication system do the Central Government which is still lacking, in particular in the granting of information. Research advice the Central Government should give representatives of the Central Government to be able to discuss directly, other than that the Government should reconsider the areas which will implement UNBK and on behalf of the school organizers UNBK is expected to further improve facilities and infrastructure. Keywords: Implementation, Policy, National Computer-Based Exams
IMPLEMENTASI UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ATAU COMPUTER BASED TEST (CBT) DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK
Oleh ADE MAULIDYA
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA ILMU ADMINISTRASI NEGARA Pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG 2017
IMPLEMENTASI UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ATAU COMPUTER BASED TEST (CBT) DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK LAMPUNG TENGAH
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama lengkap Ade Maulidya, lahir di Seputih Banyak, pada tanggal 19 Agustus 1995. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Prayetno dan Ibu Lailatul Khusnia. Pendidikan yang ditempuh oleh penulis dimulai dari Taman Kanak-kanak (TK) di TK Al-Qur’an Tj. Harapan Seputih Banyak
tahun 2000-2001.
Kemudian penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri 02 Seputih Banyak pada tahun 2001-2007. Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) penulis tempuh di SMP Negeri 01 Seputih Banyak pada tahun 2007-2010. Setelah itu, penulis meneruskan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 1 Seputih Banyak pada tahun 20102013. Pada Tahun 2013 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung dan tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Administrasi Negara (HIMAGARA). Pada Bulan Januari 2016, Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa Gunung Tiga, Kabupaten Tulang Bawang selama 60 hari.
Moto “Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.” (QS. Al-Insyirah, 6-8) Jangan membandingkan diri Anda dengan siapapun di dunia ini; jika Anda melakukannya, Anda menghina diri sendiri (Bill Gates) Hidup adalah bagaimana kita menghormati orang lain. (Ade Maulidya)
PERSEMBAHAN Bismillahirrohmanirrohim
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan yang telah memberikan kesempatan sehingga dapat kuselesaikan sebuah karya ilmiah ini dan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang selalu kita harapkan Syafaatnya di hari akhir kelak. Aku persembahkan karya ini kepada: Kedua orang tuaku: Ayahanda Prayetno dan Ibunda Lailatul Khusnia Yang selalu mencintai, menyayangi, mengasihi serta mendoakanku dengan tulus dan sebagai penyemangat dalam hidupku. Kakakku Devi Ulfa Riwi dan adikku tersayang Rohmatullah yang senantiasa memberikan dukungan kepadaku sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk keluarga besarku, sahabat-sahabatku dan juga temanteman seperjuangan yang selalu memberikan dukungan dan motivasi serta menemaniku dalam suka maupun duka dalam mencapai keberhasilanku.
Almamaterku tercinta UNIVERSITAS LAMPUNG
SANWACANA
Assalamu’alaikumwarrahmatullahiwabarakatuh Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, karunia, dan kasih sayang-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Implementasi Ujian Nasional Berbasis Komputer atau Computer Based Test (CBT) di SMA Negeri 1 Seputih Banyak Lampung Tengah”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana (S1) pada Jurusan Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.
Penulis menyampaikan ucapan terimakasih sebesar-besarnya pada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu penulis selalu mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pihak pembaca yang arif guna tugas selanjutnya di masa yang akan datang. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Terimakasih untuk kedua orang tuaku, Ayahanda Prayetno dan Ibunda Lailatul Khusnia.Terimakasih atas kasih sayang yang telah Mamak dan Bapak berikan kepadaku, terima kasih atas semua do’a, mendukung, pengorbanan dan didikan yang selama ini kalian berikan kepadaku hingga
aku bisa menjadi seperti sekarang. Terimakasih atas keparcayaan dan amanat yang selama ini kalian berikan kepadaku untuk menyelesaiakan studiku sehingga aku bisa mencapai gelar Sarjana Administrasi Negara. Semoga dengan mendapatkan gelar S.A.N ini aku bisa membahagiakan Mama dan Bapak, Aaminn. 2. Kakakku Devi Ulfa Riwi dan Adikku Rohmatullah yang telah memberi semangat, do’a dan dukungan kepada adik dan kakakmu ini dalam penyelesaian skripsi. Terima kasih kakakku yang paling sabar dan adikku yang paling manja. Semoga kita bertiga bisa menjadi orang sukses agar menjadi kebanggaan orang tua dan dapat membahagiakan Mamak dan Bapak serta mengangkat derajat keluarga kita, Aamiin. 3. Bapak Dr. Syarief Makhya selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung. 4. Bapak Dr. Dedy Hermawan, S.Sos., M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Negara. 5. Bapak Nana Mulyana, S.IP., M.Si selaku dosen pembimbing utama, yang telah meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, arahan, nasehat, saran, motivasi serta semangat. Terima kasih Bapak, telah memberikan pelajaran yang berharga kepada saya untuk menjadi pribadi yang lebih kuat dan ikhlas dalam menghadapi segala rintangan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Terimakasih bapak, atas bimbingan bapak selama ini dan pada akhirnya penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. 6. Bapak Izzul Fatchu Reza, S.A.N., M.PA selaku dosen pembimbing kedua, yang telah senantiasa meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan
kepada penulis serta memberikan saran dan kritik dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih bapak, dengan semua motivasi dan semangat yang telah diberikan kepada penulis dan akhirnya penulis bisa menyelesaikan skripsi dengan tepat waktu. 7. Bapak Simon Sumanjoyo H, S.A.N., M.PA selaku Sekertaris Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung dan selaku dosen pembahas dan penguji. Terima kasih Bapak telah memberikan banyak arahan, kritikan, nasihat, saran, serta masukan yang sangat bermanfaat dan juga telah banyak membantu penulis. Penulis mampu menyelesaikan skripsi ini juga berkat bantuan dari Bapak. 8. Bapak Prof. Dr. Yulianto, M.S. selaku dosen Pembimbing Akademik (PA), terima kasih Bapak yang turut membantu memberikan kemudahan dan motivasi kepada penulis selama kuliah. 9. Seluruh dosen Ilmu Administrasi Negara, terimakasih atas semua ilmu yang berharga yang telah penulis peroleh selama proses perkuliahan berlangsung. Semoga ilmu yang sudah didapat menjadi bekal yang berharga dan bermanfaat dalam kehidupan penulis kedepannya. 10. Bapak Azhari, S.I.Kom dan Ibu Nur’aini selaku Staf Administrasi Negara yang telah memberikan pelayanan dan kelancaran administrasi kepada penulis sampai penyelesaian skripsi ini. 11. Seluruh Bapak/Ibu Karyawan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politi Universitas Lampung 12. Segenap Informan Penelitian: Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Nengah Sukarta selaku Kepala SMA Negeri 1 Seputih banyak, Bapak
Drs. Taslim selaku Wakil Kepala Sekolah dan ketua panitia UNBK, Bapak Yose Hermanto, S.Pd dan Bapak Khairul Anwar selaku Proktor dan Teknisi UNBK SMA Negeri 1 Seputih Banyak, Bapak Heru Legowo, S.Pd selaku WAKA bagian Kurikulum SMA Negeri 1 Seputih Banyak, Setyoadi, S.Pd selaku WAKA bagian Humas SMA Negeri 1 Seputih Banyak dan Ibu Misni selaku orang tua siswa SMA Negeri 1 Seputih Banyak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak dan ibu atas informasi dan juga data-data, bantuan, izin, dan juga waktu luang yang telah diberikan kepada penulis, penulis merasa sangat terbantu dengan bantuan-bantuannya dalam proses turlap, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 13. Keluarga besarku, nenek, bude, pakde, tante, om, kakak-kakak dan adikadukku semua terimakasih atas semua do’a serta dukungan yang telah kalian berikan kepadaku. 14. Sahabatku sedari TK Dewi Astuti makasih entik, Kotim dan Arum udah support aku dalam nyelesain skripsi ini. Makasih juga udah luangin waktu untuk dengerin keluh kesah aku dalam penyelesaian penulisan skripsi ini dan mengajarkan ku untuk terus semangat, sabar dan ikhlas. love you guys.. 15. Sahabat-sahabatku keluarga pucuk cempaka yang lagi berjuang untuk mendapatkan gelar sarjana: Syntia Bela Tama (luvluv) terimakasih semangatnya, dukungannya, antarannya, setianya nganterin aku kemanamana tanpa ngeluh ciyeee.. sahabat-sahabatku Pepy (alay), putri (gembul), oca (introvert), Indun (cempreng), Rijkiana (kianiku), Deriyani dan pratiwi iswari (mba kosan tersayang) terimakasih canda tawa kalian yang senantiasa menghiburku dikala galau eaa..maupun seneng kalian selalu ada, kalian
memang sahabat terbaik. 16. Ciwi-ciwiku yang manja FitriaAnaLuse dan Khairunisa (dilut) terimakasih cerewetnya, pedulinya dan dukungannya. Bebeb aku yang cantik Wiza Yuli A.N dan Dessy Nindya terimakasih dukungan dan semangatnya kalian the best hehe.. 17. Sahabat-sahabat aku semasa SMA yang sedang berjuang untuk mendapatkan gelar sarjana: Friska (Kakak), Bib Beti yang sedang menunggu kelahiran anak pertama, dan Nurul (mahmudku) serta teman-teman IPA 1 yang selalu memberi dukungan untuk mencapai gelar sarjana. 18. Teman-TemanSeperjuangan Alas Menara 19. Mbak-mbak dan Abang-abang administrasi negara 20. Para pembahas mahasiswa dan moderatorku dari proposal sampai hasil (Bang Rifky, Fitri Wahyuni, dila, luse,pepy) Terimakasih telah mendukung dan membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. 21. Teman-teman KKN Desa Gunung Tiga kecamatan Tulang Bawang: Indah, Anggun, dian, steffy, Bang Andri dan Bang Santo Thanks yaa gengs atas dukungan kalian semua aku bisa nyelesain skripsi aku dengan tepat waktu. Makasih selama KKN dua bulan di desa orang kita saling menghargai, memaklumi satu sama lain dan senang sedih kita lalui bareng-bareng dan terimakasih juga telah mengajarkan aku dalam bermasyarakat dengan baik, harus saling menghargai, harus sabar dalam menaghadapi semua cobaan dan banyak pokoknya pelajaran yang di ambil dari selepas KKN. 22. Keluarga Besar Universitas Lampung yang telah membantu saya selama
saya belajar di Universitas Lampung. 23. Semua Pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini.Terima kasih atas bantuannya.
Akhir kata semoga segala kebaikan dan bantuan yang diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Allah SWT dan penulis meminta maaf apabila ada kesalahan yang disengaja atau pun tidak disengaja. Semoga skripsi ini bermanfaat.
BandarLampung, 18 Juli 2017 Penulis
Ade Maulidya
i
DAFTAR ISI
Halaman DAFTAR ISI ..................................................................................................... i DAFTAR TABEL ............................................................................................ iii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ iv I.
PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 A. Latar Belakang ....................................................................................... B. Rumusan Masalah .................................................................................. C. Tujuan Penelitian .................................................................................... D. Manfaat Penelitian .................................................................................
1 9 9 10
II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 11 A. Tinjauan tentang Kebijakan Publik ......................................................... 1. Konsep Kebijakan Publik ................................................................... B. Tinjauan tentang Implementasi .............................................................. 1. Konsep Implementasi ......................................................................... 2. Model Implementasi Kebijakan Publik .............................................. C. Tinjauan tentang Ujian Nasional Berbasis Komputer ............................ 1. Pengertian Ujian Nasional .................................................................. 2. Pengertian Ujian Nasional Berbasis Komputer .................................. 3. Tujuan Ujian Nasional Berbasis Komputer ........................................ D. Keaslian Penelitian .................................................................................. E. Kerangka Pikir ........................................................................................
11 11 12 12 14 18 18 18 19 21 24
III. METODE PENELITIAN ......................................................................... 26 A. Tipe Penelitian ....................................................................................... B. Fokus Penelitian ..................................................................................... C. Lokasi Penelitian .................................................................................... D. Informan Penelitian ................................................................................ E. Jenis dan Sumber Data ........................................................................... F. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... G. Teknik Analisis Data .............................................................................. H. Teknik Keabsahan Data .........................................................................
26 27 28 29 30 31 32 33
ii
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ................................... 36 A. Profil SMA Negeri 1 Seputih Banyak ................................................... 1. Lingkungan Sekolah ....................................................................... 2. Keadaan Sekolah ............................................................................ B. Visi dan Misi SMA Negeri 1 Seputih Banyak ...................................... C. Tujuan SMA Negeri 1 Seputih Banyak ................................................. D. Siswa, Rombongan Belajar, dan Ujian Sekolah ...................................
36 36 37 39 41 43
V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 46 A. Deskripsi Hasil Penelitian Implementasi Ujian Nasional Berbasis Komputer Atau Computer Based Test (CBT) Di SMA Negeri 1 Seputih Banyak ................................................................................................... 1. Komunikasi .................................................................................... a. Transmisi ................................................................................... b. Kejelasan ................................................................................... c. Konsistensi ................................................................................ 2. Sumber Daya .................................................................................. a. Sumber Daya Manusia .............................................................. b. Sumber Daya Non Manusia ...................................................... 3. Disposisi ......................................................................................... 4. Struktur Birokrasi ........................................................................... a. Standar Operating Procedure (SOP) ........................................ b. Fragmentasi ............................................................................... B. Pembahasan Implementasi Ujian Nasional Berbasis Komputer Atau Computer Based Test (CBT) di SMA Negeri 1 Seputih Banyak .......... 1. Komunikasi .................................................................................... a. Transmisi ................................................................................... b. Kejelasan ................................................................................... c. Konsistensi ................................................................................ 2. Sumber Daya .................................................................................. a. Sumber Daya Manusia .............................................................. b. Sumber Daya Non Manusia ...................................................... 3. Disposisi ......................................................................................... 4. Struktur Birokrasi ........................................................................... a. Standar Operating Procedure (SOP) ........................................ b. Fragmentasi ...............................................................................
47 47 48 52 56 57 58 62 66 69 70 73 75 75 76 78 80 81 81 84 86 87 87 89
VI. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 91 A. Kesimpulan ........................................................................................ 91 B. Saran ................................................................................................... 93 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR SINGKATAN DAFTAR ISTILAH
iii
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1. Tabel 2.
Daftar Sekolah/Madrasah UNBK Kab. Lampung Tengah............... 6 Daftar Informan ................................................................................ 29
Tabel 3. Tabel 4. Tabel 5.
Keadaan Tanah Sekolah .......................................................................... 37 Keadaan Gedung Sekolah ........................................................................ 37
Siswa Menurut Program ................................................................. Kurikulum Yang Digunakan .......................................................... Ketenagaan ..................................................................................... Ruang Menurut Jenis ...................................................................... Data Nama Panitia UNBK SMA Negeri 1 Seputih Banyak .......... Tugas Pokok Proktor SMA Negeri 1 Seputih Banyak ..................... Tugas Pokok Teknisi SMA Negeri 1 Seputih Banyak ..................... Sarana Prasarana yang Tersedia di SMA Negeri 1 Seputih Banyak ................................................................................ Tabel 13. Jadwal Sesi UNBK .......................................................................... Tabel 6. Tabel 7. Tabel 8. Tabel 9 Tabel 10. Tabel 11. Tabel 12.
42 42 44 45 59 60 61 64 67
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1. Gambar 2. Gambar 3. Gambar 4. Gambar 5. Gambar 6. Gambar 7. Gambar 8.
Model Proses Implementasi Kebijakan ....................................... Kerangka Pikir ............................................................................. SMA Negeri 1 Seputih Banyak .................................................. Ruangan Lab. Komputer ............................................................. Simulasi UNBK yang diselenggarakan oleh SMA Negeri 1 Seputih Banyak .......................................................................... Rapat dan Sosialisasi orangtua wali yang diselenggarakan SMA Negeri 1 Seputih Banyak ................................................. Petunjuk Pelaksanaan UNBK .................................................... SOP Pelaksanaan UNBK .............................................................
15 25 37 39 52 54 71 72
i
DAFTAR SINGKATAN
AC : Air Conditioner APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara BP/BK : Bimbingan Konseling BSNP : Badan standar nasional pendidikan CBT : Computer Based Test CBTSync : Computer Based Test Syncron DDR : Double Data Rate DOS : Disk Operating System Ebtanas : Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional GB : Giga Byte Genset : Generator set GSG : Gedung Serba Guna Humas : Hubungan Masyarakat INAP : Indonesia National Assessment Program IP : Internet Protocol IPA : Ilmu Pengetahuan Alam IPS : Ilmu Pengetahuan Sosial Kemdikbud : Kementerian pendidikan dan kebudayaan KIR : Karya Ilmiah Remaja LAN : Local Area Network Mb : Megabyte Mbps : Megabits persecond MIPA : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam NIM : Nomor Induk Mahasiswa OS : Operating System OSIS : Organisasi Siswa Intra Sekolah PBT : Paper Based Test PC : Personal Computer PISA : Program For International Student Assessment PLN : Perusahaan Listrik Negara PP : Peraturan Pemerintah PUSPENDIK : Pusat Penelitian Pendidikan RAM : Random Access Memory Rombel : Rombongan Belajar SDM : Sumber Daya Manusia SIKL : SMP Indonesia Kuala Lumpur SMA/MA/SMAK/SMTK: Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliah/Sekolah . Menengah Atas Kejuruan/Sekolah Teologi Kristen
ii
SMALB SMK/MAK SMP/Mts SMPLB SOP Telkom TIK TU Tupoksi UKG UKS UN UNBK UPS UUD VM Waka
: Sekolah Menengah Atas Luar Biasa : Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliah Kejuruan : Sekolah Menengah Pertama/Madrasah tsanawiah : Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa : Standar Operating Procedure : Telekomunikasi Indonesia : Teknologi, Informasi, dan Komunikasi : Tata Usaha : Tugas, pokok, dan fungsi : Uji Kompetensi Guru : Usaha Kesehatan Sekolah : Ujian Nasional : Ujian Nasional Berbasis Komputer : Uninterruptible Power Suply : Undang-Undang Dasar : Virtual Machine : Wakil Kepala
iii
DAFTAR ISTILAH
Distribusi Efektif Efisien Evaluasi Hibah Implementor Indikator Intelek Interpretasi Kinerja Konkret Konsisten Mendominasi` Mengadopsi Metode Paradigma Pedagogik Proktor Resistensi Selaras Sinkronisasi Sistematis Spesifikasi Teknisi Token Verifikasi Wakaf
: Penyaluran : Pencapaian tujuan atau sesuatu yang mampu mencapai hasil akhir yang diinginkan : Tepat atau sesuai untuk mengerjakan sesuatu : Penilaian : Pemberian dengan suka rela dengan mengalihkan hak atas sesuatu kepada orang lain : Pelaksana kebijakan : Petunjuk atau keterangan : Kecerdasan berpikir : Pemberian kesan atau pandangan teoritis terhadap sesuatu : Sesuatu yang dicapai atau kemampuan kerja : Nyata : Tetap : Menguasai : Mengambil : Cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu .. pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki : Pola pikir atau kerangka berpikir : Bersifat mendidik : Orang yang bertanggungjawab penuh terhadap keberlangsungan UNBK dari segi sistem yang digunakan : Ketahanan : Sepadan : Penyesuaian : Teratur menurut sistem : Perincian : Petugas pengelola laboratorium komputer di sekolah/madrasah yang melaksanakan UNBK : Password atau kode yang digunakan peserta untuk mengakses soal : Pemeriksaan : Benda bergerak atau tidak bergerak yang disediakan untuk kepentingan umum sebagai pemberian yang ikhlas
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan di era modern ini merupakan suatu kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi demi terciptanya kemandirian dan kemajuan suatu bangsa. Menurut Ki Hajar Dewantara dalam Ihsan (2005: 5) pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek) dan tubuh anak. Ajaran Ki Hajar Dewantara dalam Taman Siswa tidak boleh dipisah-pisahkan bagian-bagian itu agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup, kehidupan dan penghidupan anak-anak yang dididik selaras dengan dunianya. Pendidikan juga merupakan upaya yang dipersiapkan dan dilakukan oleh pemerintah bukan hanya semata-mata untuk mempersiapkan kehidupan yang akan datang, tetapi juga sebagai peningkatan mutu pendidikan agar warga negaranya dapat berfikir dan berperilaku sesuai dengan apa yang diharapkan dan dicita-citakan.
Pendidikan merupakan hal penting yang harus diupayakan oleh pemerintah, sehingga perlu dikelola dan dikembangkan sesuai pergerakan zaman yang semakin maju dan upaya peningkatkan mutu pendidikan yang semakin baik. Berbagai cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan
bangsa.
Pemerintah
mengeluarkan
kebijakan-kebijakan
2
pendidikan yang dilakukan untuk mengevaluasi pendidikan sesuai dengan perkembangan zaman, dimulai dengan adanya kebijakan Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional (Ebtanas) atau yang lebih dikenal Ujian Nasional (UN) menjadi hal yang menakutkan, bukan saja bagi murid, guru sekolah, tetapi juga bagi orangtua.
Ujian Nasional (UN) merupakan salah satu bentuk penilaian yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui pencapaian kompetensi siswa guna menindaklanjuti peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. UN menurut peraturan BSNP 0031/BSNP/III/2015 tentang Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2014/2015 adalah kegiatan pengukuran dan penilaian pencapaian standar kompetensi lulusan SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, SMK/MAK secara nasional meliputi mata pelajaran tertentu. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyadari bahwa peningkatan mutu layanan pendidikan membutuhkan penilaian berbagai indikator kinerja.
UN adalah salah satu indikator dari delapan Standar Nasional Pendidikan. Masih ada berbagai alat ukur lain yang digunakan oleh Kemdikbud, antara lain: UKG (Uji Kompetensi Guru), menilai kemampuan pedagogik dan kompetensi keilmuan guru INAP (Indonesia National Assessment Program), ukuran mutu tingkat sekolah PISA (Programme for International Student Assessment), pengukuran capaian kinerja siswa skala internasional. Kemdikbud mengajak semua pihak untuk mengubah fokus yaitu dari sekedar soal nilai dan hasil kelulusan, UN menjadi pemanfaatan berbagai indikator
3
kinerja yang ditangkap oleh berbagai alat ukur untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Dapat disimpulkan bahwa UN merupakan salah satu bentuk dari kegiatan evaluasi pendidikan yang berupa evaluasi hasil belajar siswa. Selain itu, UN juga dijadikan sebagai alat evaluasi pendidikan serta pemetaan masalah mutu pendidikan dalam upaya pemerintah untuk menyusun kebijakan pendidikan nasional. Pendidikan nasional dari waktu ke waktu banyak mengalami perombakan dan perbaikan, pada dasarnya hal tersebut baik dan merupakan upaya untuk menyelesaikan kasus yang biasa dialami selama UN berlangsung seperti, membocorkan soal atau memberi jawaban bahkan budaya menyontek yang sudah umum dilakukan dan diketahui oleh murid, guru dan orang tua murid.
Pada tahun pelajaran 2014/2015 Kemdikbud mengeluarkan kebijakan baru terkait penyelenggaraan UN yaitu ujian nasional dapat dilaksanakan dengan 2 (dua) cara. Pertama, ujian nasional dilaksanakan dengan mekanisme secara tertulis atau Paper Based Test (PBT). Kedua, ujian nasional dapat dilaksanakan dengan mekanisme berbasis komputer atau yang dikenal dengan Computer Based Test (CBT). Sebenarnya perbedaan kedua metode pelaksanaan ujian nasional tersebut hanya terletak pada aspek teknis dalam pelaksanaan saja, yang meliputi penggandaan dan pendistribusian soal UN oleh pemerintah dan pengerjaan soal UN oleh siswa. Untuk UN konvensional, penggandaan soal dan pendistribusian soal UN serta pengerjaan soal UN oleh siswa kurang lebih sama seperti mekanisme tahun
4
sebelumnya. Sedangkan untuk UN berbasis komputer, penggandaan soal dan pendistribusian soal UN serta pengerjaan soal UN oleh siswa menggunakan komputer secara langsung.
Penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pertama kali dilaksanakan pada tahun 2014 secara online dan terbatas di SMP Indonesia Singapura dan SMP Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). Hasil penyelenggaraan UNBK pada kedua sekolah tersebut cukup menggembirakan dan semakin mendorong untuk meningkatkan literasi siswa terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Selanjutnya secara bertahap pada tahun 2015 dilaksanakan rintisan UNBK dengan mengikutsertakan sebanyak 556 sekolah yang terdiri dari 42 SMP/MTs, 135 SMA/MA, dan 379 SMK di 29 Provinsi dan Luar Negeri. Secara konseptual UNBK ini tidak menggunakan metode online secara mutlak yang memerlukan koneksi jaringan internet yang luas. Penyelenggaraan UNBK saat ini menggunakan sistem semi-online yaitu soal dikirim dari server pusat secara online melalui jaringan (sinkronisasi) ke server lokal (sekolah), kemudian ujian siswa dilayani oleh server lokal (sekolah) secara offline. Selanjutnya hasil ujian dikirim kembali dari server lokal
(sekolah)
ke
server
pusat
secara
online
(upload)
(Sumber:
http://unbk.kemdikbud.go.id/).
Mengenai persyaratan kelayakan penyelenggaraan UNBK di sekolah yang dijadikan dasar untuk kriteria kelayakan diukur dari beberapa aspek. Di antaranya meliputi ketersediaan infrastruktur, guru dan teknisi yang
5
berkompeten, serta kesiapan mental dari siswa sendiri. Persyaratan sekolah peserta UNBK tahun pelajaran 2015/2016 yaitu: 1. Tersedia petugas laboratorium komputer (minimal 1 proktor dan 1 teknisi); 2. Dapat menyediakan sarana komputer dengan spesifikasi (minimal) sebagai berikut: a. Server (utama dan cadangan): 1. PC/Tower/Desktop (bukan laptop) 2. Processor Xeon atau i5 3. RAM 8 GB, DDR 3 4. Harddisk 250 GB 5. Operating System (64 bit): Windows Server/Windows 8/Windows 7/Linux Ubuntu 14.04 6. LAN CARD, dua unit 7. UPS (Uninteruptible Power Supply) (tahan 15 menit) 8. Jumlah server mengikuti rasio 1 : 40 (1 server maksimal untuk 40 client) 9. Cadangan 1 server. b. Client (utama dan cadangan): 1. PC atau Laptop 2. Monitor minimal 12 inch 3. Processor minimal dual core 4. RAM minimal 512 MB 5. Operating System: Windows XP/Windows 7/Windows 8/LINUX
6. Web Browser: Chrome/Mozilla
Firefox/Xambro 7. Harddisk minimal tersedia 10 GB (free space) 8. LAN Card 9. Jumlah client mengikuti rasio 1 : 3 ( 1 client untuk 3 peserta) 10. cadangan minimal 10%. 11. Headset/earphone (untuk ujian listening SMA/MA dan SMK) c. Jaringan internet dengan bandwidth minimal 1 Mbps d. Jaringan area lokal (Local Area Network – LAN). Pada dasarnya kesiapan dari aspek infrastruktur adalah hal pokok untuk mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
6
Selanjutnya dari mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan mengatakan bahwa, “Tahun lalu 500 sekolah, tahun ini 4.400 sekolah melaksanakan UNBK. Dari data Indeks Integritas UN tahun lalu, sekolah yang melaksanakan UNBK. Rinciannya sekitar 156.171 siswa SMP dan MTs, serta sekitar 267.230 siswa SMA dan MA di seluruh Indonesia, sedangkan untuk SMK sekitar 498,177 siswa. UNBK tahun 2016 ini untuk setiap jenjang sekolah kurang lebih 1010 SMP dan MTs, 1297 SMA dan MA, serta
2103
SMK
di
seluruh
Indonesia,"
ungkapnya
(Sumber
http://www.harianterbit.com). Dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2016
sekolah yang mengikuti UNBK sangat meningkat dan partisipasi yang sangat luar biasa bagi sekolah-sekolah yang mengikuti UNBK di tahun 2016.
Dalam proses seleksi tidak semua sekolah lolos uji verifikasi yang telah ditentukan oleh kemendikbud. Verifikasi tersebut bukan dilakukan sekedar asal-asalan melainkan memang benar bagi sekolah yang telah memenuhi persyaratan dalam pelaksanaan UNBK. Salah satu kabupaten di Provinsi Lampung yang lolos uji verifikasi adalah Kabupaten Lampung Tengah. Sekolah-sekolah yang lolos uji verifikasi di Kabupaten Lampung Tengah dapat dilihat pada tabel berikut:
7
Tabel 1. Daftar Sekolah/Madrasah Penyelenggara UNBK Kabupaten Lampung Tengah No Nama Provinsi Nama Kabupaten/Kota 1 Lampung Lampung Tengah 2 Lampung Lampung Tengah 3 Lampung Lampung Tengah 4 Lampung Lampung Tengah 5 Lampung Lampung Tengah 6 Lampung Lampung Tengah 7 Lampung Lampung Tengah Sumber: http://unbk.kemdikbud.go.id/sekolah
Nama Sekolah SMK Negeri 1 Terbanggi Besar SMK Negeri 3 Terbanggi Besar SMK Negeri 2 Terbanggi Besar SMK Negeri 1 Seputih Agung SMK Negeri 1 Terusan Nunyai SMA N 1 Seputih Banyak SMA N 1 Kotagajah
Dari tabel terlihat tidak banyak SMA maupun SMK yang ada di Kabupaten Lampung Tengah lolos uji verifikasi, hanya 5 SMK Negeri dan 2 SMA Negeri yang dapat lolos dan melaksanakan UNBK. Tabel tersebut juga menunjukkan bahwa SMK lebih mendominasi keikutsertaan UNBK dibandingkan dengan SMA. Namun demikian fakta ini bukan menunjukkan bahwa SMA tidak mampu untuk mengikuti UNBK, melainkan bagi SMASMA yang telah ditentukan oleh kemendikbud di Tahun 2016.
Dari berbagai SMA yang ada di Lampung Tengah yang mengikuti UNBK ini, hanya SMA N 1 Seputih Banyak yang lolos meskipun terdapat di daerah dengan kapasitas jaringan yang kurang memadai. SMA Negeri 1 Seputih Banyak lolos dalam uji verifikasi bukan karena faktor keberuntungan, melainkan karena SMA Negeri 1 Seputih Banyak telah mempersiapkan dengan matang infrastruktur dan apa saja yang menjadi persyaratan bagi sekolah yang akan mengikuti UNBK. Penyelenggaraan UNBK di SMA Negeri 1 Seputih Banyak merupakan kali pertama dilakukan dan siap karena memang infrastruktur yang ada pun telah dikembangkan setiap tahun bukan
8
hanya untuk menyongsong adanya UNBK ini, tetapi demi kelancaran proses pembelajaran di sekolah.
Segi infrastruktur yang memadai sangat dituntut apabila sekolah ingin menyelenggarakan UNBK, mulai dari kuantitas ruang yang digunakan, ketersediaan suplai tegangan listrik, sampai pada kebutuhan perangkat komputer yang diperlukan. Serta dari segi kesiapan guru dan murid juga dibutuhkan demi kelancaran pelaksanaan UNBK di SMA Negeri 1 Seputih Banyak tahun 2016. Kemudian yang diharapkan dari terselenggaranya UNBK ini adalah ujian ini berjalan lancar, tidak terkendala oleh jaringan maupun listrik dan berjalan sesuai jadwal dan nyaman. Namun, kenyataannya yang terjadi di SMA Negeri 1 Seputih Banyak yaitu jaringan yang susah dan belum ideal karena ada di daerah hal ini menyebabkan para murid pada sesi ke-3 baru masuk ruang ujian pukul 21.00 dan selesai mengerjakan hampir pukul 24.00 itu pun soal yang dikerjakan lama dan hanya loading saja, listrik yang belum pasti, kesiapan mental siswa yang merasa takut dan tidak tenang karena UNBK ini baru pertama kali diselenggarakan di SMA Negeri 1 Seputih Banyak.
Dari pemaparan tersebut, terlihat bahwa pelaksanaan UNBK di SMA Negeri 1 Seputih Banyak mengalami berbagai kendala. UNBK yang telah diselenggarakan oleh Kemendikbud selama dua periode perlu ditinjau kembali teknis penyelenggaraan, masalah jaringan, ketersediaan komputer, ketiadaan mekanisme komplain, dan lain-lain sebagai masalah yang perlu dicarikan solusi efektifnya agar penyelenggaraan UNBK semakin baik dari
9
tahun ke tahun. Untuk itulah peneliti tertarik melakukan penelitian dengan mengangkat judul “Implementasi Ujian Nasional Berbasis Komputer atau Computer Based Test (CBT) di SMA Negeri 1 Seputih Banyak Lampung Tengah”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka permasalahan yang akan diungkapkan dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah Implementasi Ujian Nasional Berbasis Komputer atau Computer Based Test (CBT) di SMA Negeri 1 Seputih Banyak Lampung Tengah?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan-permasalahan pokok yang terdapat dalam penelitian ini, maka ada beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti diantaranya adalah sebagai berikut: Mendeskripsikan implementasi ujian nasional berbasis komputer atau Computer Based Test (CBT) di SMA Negeri 1 Seputih Banyak Lampung Tengah.
D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk: 1. Secara Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan Ilmu Administrasi Negara dan menjadi referensi bagi penelitian mahasiswa
10
lainnya yang ingin melakukan penelitian yang berkaitan dengan implementasi kebijakan pendidikan. 2. Secara Praktis Penelitian ini dapat menjadi bahan masukan atau referensi bagi guru SMA Negeri 1 Seputih Banyak Lampung Tengah dalam meningkatkan mutu pendidikan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang lebih baik. Selain, penelitian ini juga dapat menjadi sumber informasi bagi pembaca dan masyarakat.
11
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan tentang Kebijakan Publik 1. Konsep tentang Kebijakan Publik “Kebijakan publik” (public policy) merupakan suatu hal yang mendasar yang dilakukan oleh pemerintah untuk menyelesaikan berbagai isu maupun persoalan yang ada dimasyarakat. Menurut Dewey dalam Parsons (2001: xi) kebijakan publik dikatakan sebagai “publik dan problemproblemnya”. Kebijakan publik membahas soal bagaimana isu-isu dan persoalan-persoalan tersebut disusun (constructed) dan didefinisikan, dan bagaimana kesemuanya itu diletakkan dalam agenda kebijakan dan agenda politik.
Menurut Heidenheimer et al., dalam Parsons (2001: xi) kebijakan publik juga merupakan studi tentang “bagaimana, mengapa dan apa efek dari tindakan aktif (action) dan pasif (inaction) pemerintah”. Selain itu seperti yang dinyatakan oleh Dye dalam Parsons (2001: xi) kebijakan publik adalah studi tentang “apa yang dilakukan oleh pemerintah, mengapa pemerintah mengambil tindakan tersebut, dan apa akibat dari tindakan tersebut”.
12
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kebijakan publik merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh aktor-aktor politik atau pemerintah dalam rangka menyelesaikan persoalan publik demi kesejahteraan masyarakatnya.
B. Tinjauan tentang Implementasi 1. Konsep Implementasi Berbagai kegagalan implementasi kebijakan atau program pemerintah menimbulkan keprihatinan para ahli administrasi publik. Bentuk keprihatinan tersebut kemudian diwujudkan dalam wujud inisiatif untuk memahami bagaimana proses implementasi kebijakan atau program sesungguhnya berjalan. Berikut merupakan pengertian implementasi menurut Van Meter dan Horn dalam Purwanto dan Sulistyaastuti (2012: 20) mendefinisikan implementasi secara secara lebih spesifik, yaitu: “policy implementation encompasses those actions by public or private individuals (or group) that are directed at the achievement of objectives set forth in prior policy decisions”. Implementasi kebijakan meliputi tindakan yang dilakukan oleh masyarakat atau swasta (atau kelompok) yang diarahkan pada pencapaian tujuan yang ditetapkan dalam keputusan kebijakan sebelumnya.
Menurut Jenkins dalam Parsons (2001: 463) studi implementasi adalah studi perubahan: bagaimana perubahan terjadi, bagaimana kemungkinan perubahan bisa dimunculkan.
Ia juga merupakan studi
tentang
mikrostruktur dari kehidupan politik; bagaimana organisasi di luar dan di dalam sistem politik menjalankan urusan mereka dan berinteraksi satu
13
sama lain; apa motivasi-motivasi mereka bertindak seperti itu, dan apa motivasi lain yang mungkin membuat mereka bertindak secara berbeda. Ripley dan Franklin dalam Winarno (2012: 148) berpendapat bahwa implementasi adalah apa yang terjadi setelah undang-undang ditetapkan yang memberikan otoritas program, kebijakan, keuntungan (benefit), atau suatu jenis keluaran nyata (Tangible output). Jadi, dapat disimpulkan bahwa implementasi merupakan pelaksanaan dalam sebuah kebijakan yang mana dalam hal ini implementasi sangat penting karena dari implementasi tersebut dapat diketahui gagal atau berhasilnya suatu kebijakan.
Scheinder dalam Erwan dan Dyah (2012: 19) sebagai salah satu representasi menyebutkan lima faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi, yaitu: kelangsungan hidup (viability), integritas teori (theoretical integrity), cakupan (scope), kapasitas (capacity), konsekuensi yang tidak diinginkan (unintended consequences). Sementara itu Sabatier dalam Erwan dan Dyah (2012: 19) menyebut, setelah mereview berbagai penelitian implementasi, ada enam variabel utama yang dianggap memberi kontribusi keberhasilan atau kegagalan implementasi. Enam variabel tersebut yaitu: a. Tujuan atau sasaran kebijakan yang jelas dan konsisten; b. Dukungan teori yang kuat dalam merumuskan kebijakan; c. Proses implementasi memiliki dasar hukum yang jelas sehingga menjamin terjadi kepatuhan para petugas di lapangan dan sasaran;
kelompok
14
d. Komitmen dan keahlian para pelaksana kebijakan; e. Dukungan para stakeholder; f. Stabilitas kondisi sosial, ekonomi, dan politik.
2.
Model-Model Implementasi Kebijakan Publik Sebagai salah satu bidang kajian yang dinamis, studi implementasi senantiasa terus mengalami perkembangan dari masa ke masa. Melacak dari berbagai literatur dan hasil penelitian yang telah dihasilkan oleh para peneliti sebelumnya. Studi implementasi telah melahirkan banyak publikasi yang berusaha untuk memahami fenomena implementasi, baik yang bersifat deskriptif maupun berupa model-model dalam mengimplementasikan suatu kebijakan. Model-model implementasi dalam Sulistio (2009: 44) tersebut yaitu:
A. Model Top-Down Approach (Brian W. Hogwood dan Lewis A. Gunn) Untuk dapat mengimplementasikan kebijakan secara perfect (sempurna) dibutuhkan syarat-syarat: a.
Kondisi eksternal yang dihadapi oleh instansi pelaksana akan menimbulkan kendala atau gangguan yang serius, jika berada di luar kendali implementor (dapat bersifat politik, sosial dan ekonomi, budaya dan lain-lain);
b.
Tersedianya waktu dan sumberdaya yang memadai;
c.
Perpaduan sumberdaya yang dibutuhkan benar-benar ada;
d.
Kebijakan itu dipengaruhi oleh adanya hubungan kausalitas yang handal,
15
a. Harus bersifat langsung dan hanya sedikit mata rantai penghubungnya; b. Hubungan ketergantungan harus kecil; c. Pemahaman yang mendalam dan kesepakatan terhadap tujuan; d. Tugas diperinci dan ditempatkan dalam urutan yang tepat; e. Komunikasi dan koordinasi yang sempurna; f. Pihak-pihak yang memiliki wewenang kekuasaan dapat menuntut dan mendapatkan kepatuhan.
B. Model Policy Implementation Process (Van Meter dan Van Horn) Dalam model implementasi van meter dan van horn, mereka menggunakan enam variabel untuk mencapai suatu tujuan kebijakan, yaitu: ukuran-ukuran Dasar dan tujuan-tujuan
kebijaksanaan
Sumber-sumber
Komunikasi antar organisasi dan kegiatan pelaksanaan
Karakteristikkarakteristik badab pelaksana
Kondisi ekonomi, sosial dan politik
Gambar 1. Model proses implementasi kebijakan
Kecenderung an pelaksanapellaksana
P e n c a p a i a n t u j u a n
16
C. Frame Work Implementation Analysis (Mazmanian dan Sabatier) Implementasi kebijakan adalah pelaksanaan keputusan kebijakan dasar, misalnya dalam bentuk undang-undang (articulation) namun, dapat pula berbentuk perintah-perintah atau keputusan-keputusan eksekutif yang penting atau keputusan badan peradilan. Implementasi kebijakan lazimnya menyangkut: 1) Identifikasi masalah yang dihadapi, 2) Tujuan atau sasaran yang ingin dicapai, 3) Cara atau metode proses implementasi.
D. Model Implementasi Kebijakan Menurut Edwards Edwards dalam Anggara (2012: 541) mengemukakan bahwa implementasi kebijakan akan berhasil apabila terdapat empat faktor kritis yang mendukung, yaitu komunikasi, sumber daya, disposisi atau sikap, dan struktur birokrasi. Untuk memperjelas setiap variabel tersebut, Edwards dalam Anggara (2012: 541) mengemukakan sebagai berikut: 1.
Variabel komunikasi menunjukan peran penting sebagai acuan agar pelaksana kebijakan mengetahui persis apa yang akan mereka kerjakan. Ini berarti komunikasi juga dapat dinyatakan dengan perintah dari atasan terhadap pelaksana-pelaksana kebijakan sehingga penerapan kebijakan tidak keluar dari sasaran yang dikehendaki. Dengan demikian, komunikasi tersebut harus akurat dan harus dimengerti dengan cermat oleh para pelaksana.
2.
Variabel sumber daya. Variabel ini bukan hanya mencakup faktor sember daya manusia/aparat semata, melainkan juga mencakup kemampuan sumber daya materiil lainnya untuk mendukung
17
pelaksanaan kebijakan tersebut. Dengan demikian, sumber-sumber dapat merupakan faktor yang penting dalam melaksanakan kebijakan publik. 3.
Variabel disposisi atau sikap pelaksana yang diartikan sebagai keinginan atau kesepakatan di kalangan pelaksana untuk menerapkan kebijakan. Jika penerapan kebijakan dilaksanakan secara efektif, pelaksana bukan hanya harus mengetahui apa yang harus mereka kerjakan, tetapi mereka juga harus memiliki kemampuan untuk menerapkannya, serta mereka juga mempunyai keinginan untuk menerapkan kebijakan tersebut.
4.
Variabel struktur birokrasi merupakan variabel terakhir yang mempunyai dampak terhadap penerapan kebijakan dalam arti bahwa penerapan kebijakan itu tidak akan berhasil jika terdapat kelemahan dalam struktur birokrasi tersebut. dalam hal ini, ada dua karakteristik birokrasi yang umum, yaitu penggunaan sikap dan prosedur yang rutin, serta fragmentasi dalam pertanggungjawaban diantara berbagai unit organisasi.
Melalui pemaparan model-model diatas, peneliti mengadopsi model implementasi kebijakan yang telah dikembangkan oleh Edwards. Model implementasi inilah yang digunakan penulis di lapangan untuk menganalisis implementasi Ujian Nasional Berbasis Komputer atau Computer Based Test (CBT ) SMA Negeri 1 Seputih Banyak. Alasan penulis menggunakan model ini karena variabel ataupun indikator yang dikemukakan oleh Edwards
18
merupakan variabel yang bisa menjelaskan secara kongkrit dalam menjelaskan proses implementasi kebijakan yang sebenarnya.
C. Tinjauan Tentang Ujian Nasional Berbasis Komputer 1. Pengertian Ujian Nasional Bagi kalangan pelajar Ujian Nasional (UN) bukan suatu hal yang asing lagi, melainkan suatu kegiatan yang sangat ditakuti oleh beberapa siswa. UN menurut peraturan BSNP 0031/BSNP/III/2015 tentang Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2014/2015 adalah kegiatan pengukuran dan penilaian pencapaian standar kompetensi
lulusan
SMP/MTs,
SMPLB,
SMA/MA/SMAK/SMTK,
SMALB, SMK/MAK secara nasional meliputi mata pelajaran tertentu. Sedangkan menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2005 tentang Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2005/2006 Pasal 1 Ujian Nasional (UN) adalah kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik secara nasional untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. Dengan demikian, pada dasarnya UN merupakan suatu kegiatan yang digagas oleh pemerintah untuk bahan evaluasi, dan pengukuran bagi kemajuan pendidikan Indonesia.
2. Pengertian Ujian Nasional Berbasis Komputer atau UN CBT Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) adalah salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi kelemahan ujian nasional berbasis kertas. Adapun kelemahan dari ujian nasional berbasis kertas menurut PUSPENDIK (2015: 5) sebagai berikut.
19 “Ujian nasional berbasis kertas mempunyai kelemahan, diantaranya:
bentuk soal yang digunakan pada saat ujian sulit untuk dibuat bervariasi; tampilan soal terbatas; hanya dua dimensi; diperlukan banyak kertas dan biaya penggandaan yang cukup besar; pengamanan kerahasiaan soal relatif sulit dan memerlukan biaya cukup besar; pengolahan hasil memerlukan waktu yang relatif lama.”
Pada intinya, pelaksanaan UNBK dilakukan guna menekan biaya pengeluaran
terhadap
pelaksanaan
ujian
nasional
dalam
segi
pengaplikasianya di lapangan. Dari proses pencetakan soal, penggandaan soal, pencetakkan lembar jawab siswa dan proses pendistribusian soal yang membutuhkan biaya yang relatif tidak sedikit. Maka dari itu salah satu alternatif pemecahan masalahnya adalah dengan menggunakan atau memanfaatkan teknologi komputer dan informasi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Bentuk
pemanfaatan teknologi komputer dan
informasi ini adalah dengan menerapkan bentuk Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
UNBK disebut juga Computer Based Test (CBT), yaitu sistem pelaksanaan ujian nasional dengan menggunakan komputer sebagai media ujiannya. Dalam pelaksanaannya, UNBK berbeda dengan sistem ujian nasional berbasis kertas atau Paper Based Test (PBT) yang selama ini sudah berjalan. Penyelenggaraan UNBK pertama kali dilaksanakan pada tahun 2014 secara online dan terbatas di SMP Indonesia Singapura dan SMP Indonesia Kuala Lumpur (SIKL).
20
3.
Tujuan Ujian Nasional Berbasis Komputer atau UN CBT Menurut UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2013, secara umum adanya Ujian Nasional (UN) bertujuan untuk menilai pencapaian standar kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam rangka pencapaian standar nasional pendidikan. Ujian nasional sebagai salah satu alat evaluasi belajar siswa yang digunakan untuk mengukur tingkat ketercapaian komptensi siswa yang ditinjau dari beberapa mata pelajaran yang telah ditetapkan dalam proses pembelajaran. Anies R. Baswedan memaparkan dalam konferensi pers tanggal 23 Januari 2015 di Jakarta (Kemdikbud, 2015) bahwa UNBK bermanfaat untuk: a. Meningkatkan mutu, fleksibilitas dan kehandalan ujian nasional. b. Memperlancar proses pengadaan ujian nasional. c. Hasil yang lebih cepat dan detail kepada siswa, orangtua dan sekolah. Penyelenggaraan UN berbasis komputer atau UN CBT mengacu pada kebijakan perubahan ujian nasional tahun pelajaran 2014/2015 yang ditetapkan oleh mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies R. Baswedan dalam Konferensi Pers di Jakarta tanggal 23 Januari 2015. Konferensi pers tersebut menghasilkan perubahan peraturan yang merubah PP Nomor 19 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan menjadi PP Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan, pengesahan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2015 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari
Satuan
Pendidikan
dan
Penyelenggaraan
Ujian
Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan dan Ujian Nasional serta
21
Peraturan Badan Standar Nasional Nomor 0031/P/BNSP/III/2015 tentang Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2014/2015.
Adapun perubahan PP Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan berisi mengenai penghapusan point c yaitu ujian nasional tidak lagi menjadi penentuan kelulusan peserta didik dari program dan/atau satuan pendidikan. Secara rinci dijelaskan sebagai berikut: Berdasarkan PP Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Hasil ujian nasional digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk: a. pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan; b. dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya; c. penentuan kelulusan peserta didik dari program dan/atau satuan pendidikan. (dihapus) d. pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upayanya untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Selain
itu
juga
terdapat
perubahan
ujian
nasional
terkait
penyelenggaraannya. Muncul adanya pengenalan UNBK pada tahun 2015 yang didasari oleh adanya Peraturan Badan Standar Nasional Nomor 0031/P/BNSP/III/2015
tentang
Prosedur
Operasional
Standar
Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2014/2015. Jadi, penyelenggaraan ujian nasional pada tahun pelajaran 2014/2015 dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan ujian Paper Based Test (PBT) dan ujian Computer Based Test (CBT).
22
D. Keaslian Penelitian Dalam penulisan ini, terdapat beberapa bahan bacaan yang berkaitan dengan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) diantaranya adalah: Pertama, skripsi dengan judul Implementasi Ujian Nasional Berbasis Komputer Atau Computer Based Test (CBT) Di SMA Negeri 1 Wonosari, yang disusun oleh Arif Nurhidayat NIM. 11101244027, Mahasiswa program studi manajemen pendidikan jurusan administrasi pendidikan fakultas ilmu pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Januari 2016. Permasalahan yang diambil adalah Bagaimanakah implementasi ujian nasional berbasis komputer atau Computer Based Test (CBT) di SMA N 1 Wonosari yang ditinjau dari pengelolaan Sumber Daya Manusia, infrastrukur, peserta didik serta metode pelaksanaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Untuk mengetahui kebijakan ujian nasional berbasis komputer atau Computer Based Test (CBT). (2) Untuk mengetahuai pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer atau Computer Based Test (CBT) di SMA N 1 Wonosari yang ditinjau dari sumber daya manusia, infrastruktur, peserta didik serta metode pelaksanaannya. (3) Untuk mengetahui apa saja hambatan pelaksanaaan UN CBT di SMA N 1 Wonosari. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu dalam implementasi UN CBT terdapat beberapa tahap yaitu, tahap persiapan, tahap pengelolaan dan tahap pelaksanaan.
Kedua, skripsi dengan judul Kesiapan Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer Bagi Siswa Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK N 2 Yogyakarta, yang disusun oleh Edy Marhatta Sofyan NIM.
23
11501244026 Program Studi Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2015. Permasalahan yang diambil adalah Bagaimana tingkat kesiapan internal dan eksternal siswa SMK N 2 Yogyakarta program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik terhadap pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesiapan internal dan eksternal siswa SMK N 2 Yogyakarta program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik terhadap pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer. Berdasarkan deskripsi data dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian siswa (54,31%) menyatakan cukup siap untuk mengikuti Ujian Nasional Berbaisi Komputer. Deskripsi data tingkat kesiapan eksternal siswa SMK N 2 Yogyakarta menghadapi ujian nasional berbasis komputer menjelaskan bahwa sebagian siswa (70,69%) menyatakan cukup siap untuk menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer.
Jika dilihat dari kedua skripsi di atas, yang membedakan dengan skripsi peneliti yaitu dalam skripsi peneliti lebih mendeskripsikan implementasi UNBK di SMA Negeri 1 Seputih Banyak, menjelaskan secara kongkret proses implementasi kebijakan dengan menggunakan model Edwards serta mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi SMA Negeri 1 Seputih Banyak.
24
E. Kerangka Pikir
UNBK yang telah dilaksanakan uji coba pada tahun lalu yaitu 2015, ternyata memberikan banyak manfaat. Bagi SMA yang mengikuti UNBK diharapkan memenuhi segala persyaratan, infrastruktur, guru maupun siswa sendiri. Begitupun untuk SMA Negeri 1 Seputih Banyak harus siap dengan berbagai kendala atau hambatan yang terjadi mengingat UNBK baru pertama kali dilakukan. Perubahan PP Nomor 19 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan menjadi PP Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan, pengesahan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2015 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik
dari
Satuan
Pendidikan
dan
Penyelenggaraan
Ujian
Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan dan Ujian Nasional serta Peraturan Badan Standar Nasional Nomor 0031/P/BNSP/III/2015 tentang Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2014/2015. Adapun perubahan PP Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan berisi mengenai penghapusan point c yaitu ujian nasional tidak lagi menjadi penentuan kelulusan peserta didik dari program dan/atau satuan pendidikan. Berikut adalah kerangka pikir penelitian ini:
25
1. Peraturan Badan Standar Nasional Nomor 0031/P/BNSP/III/2015 tentang Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2014/2015.
2. Kebijakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)
3. Fenomena yang terjadi: 1. Ketiadaan mekanisme komplain 2. Mati aliran listrik 3. Terputus jaringan internet 4. Teknis penyelenggaraan
5. Implementasi Ujian Nasional Berbasis Komputer di SMA Negeri 1 Seputih Banyak
4. Model Implementasi Kebijakan Edwards : 1. Variabel Komunikasi 2. Variabel Sumber Daya 3. Variabel Disposisi 4. Variabel Struktur Birokrasi
Gambar 2. Kerangka Pikir Sumber: Data diolah oleh peneliti, 2016
26
III. METODE PENELITIAN
A. Tipe dan Pendekatan Penelitian Moleong (2012: 6) jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu jenis penelitian yang berupaya menggambarkan suatu fenomena yang ada dengan jalan memaparkan data secara kata-kata, dan gambar. Sementara pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yaitu peneliti yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan secara holistik dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Maksud peneliti menggunakan metode tersebut untuk mendeskripsikan dan memperoleh pemahaman menyeluruh dan mendalam tentang implementasi ujian nasional berbasis komputer atau Computer Based Test (CBT) di SMA Negeri 1 Seputih Banyak Kabupaten Lampung Tengah.
27
B. Fokus Penelitian Masalah dalam penelitian kualitatif bertumpu pada sesuatu fokus. Pada dasarnya penentuan masalah menurut Lincoln dan Guba dalam Moleong (2012: 93) yaitu bergantung pada paradigma apakah yang dianut oleh seorang peneliti, yaitu apakah ia sebagai peneliti, evaluator, ataukah sebagai peneliti kebijakan. Dengan demikian, dalam penelitian kualitatif hal yang harus diperhatikan adalah masalah dan fokus penelitian, karena fokus penelitian untuk memberikan batasan penelitian. Penelitian ini difokuskan kepada proses implementasi, dengan model implementasi kebijakan menurut Edwards dalam Anggara (2012: 541). Indikator model-model tersebut adalah: 1. Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer atau Computer Based Test (CBT) di SMA Negeri 1 Seputih Banyak memiliki indikator yang menentukan keberhasilan pelaksanaan kebijakan menurut Edwards antara lain: a.
Variabel komunikasi: berkaitan dengan daya serap atau transfer kebijakan, apakah kelompok atau pihak-pihak yang berkepentingan memahami esensi dari ujian nasional dan tujuannya.
b.
Variabel sumber daya: berkaitan dengan aspek kecukupan dan kelayakan dari sumber daya yang dibutuhkan.
c.
Variabel disposisi: berkaitan dengan aspek kepatuhan dan bagaimana pengendalian terhadap kebijakan ujian nasional berbasis komputer tersebut diteruskan dan dilaksanakan di SMA Negeri 1 Seputih Banyak.
28
d.
Variabel struktur birokrasi: berkaitan dengan pengorganisasian. Misalnya dari panitia UN, bagaimana proses koordinasi sebelum pada saat UN dan setelahnya, lalu pengawasan dinas dan lain-lain.
C. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat dimana peneliti melakukan penelitian dalam melihat fenomena atau peristiwa yang sebenarnya terjadi dari objek yang diteliti dalam rangka mendapatkan data-data penelitian yang akurat. Penetapan
penelitian
ditentukan
secara
purposive
atau
berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan dan tujuan penelitian. Menurut Sugiyono (2009: 108) purposive adalah lokasi penelitian dipilih berdasarkan pertimbanganpertimbangan tertentu dan diambil berdasarkan tujuan penelitian.
Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah SMA Negeri 1 Seputih Banyak. SMA Negeri 1 Seputih Banyak beralamatkan di Desa Sri Basuki Kabupaten Lampung Tengah. Peneliti mengambil lokasi di SMA Negeri 1 Seputih banyak karena dari beberapa SMA yang ada di Lampung Tengah, SMA N 1 Seputih Banyaklah yang paling ada di daerah dengan kapasitas jaringan yang kurang memadai, tidak seperti SMA yang ada di daerah lain dengan kapasitas jaringan yang lebih memadai. Lalu dari beberapa SMA di Seputih Banyak hanya SMA N 1 Seputih Banyak yang menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer.
29
D. Informan Penelitian
Menurut Sugiyono (2013: 108), informan adalah orang-orang yang benarbenar mengetahui dan atau terlibat langsung dengan fokus permasalahan sehingga peneliti dapat merangkum informasi yang penting dalam fokus penelitian.
Informan
selanjutnya
ditentukan
dengan cara
“snowball
sampling”, yaitu dipilih untuk mengidentifikasi permasalahan melalui sejumlah informan yang dihubungi secara berantai dan berkesinambungan. Pada penelitian ini, peneliti menentukan informan atau pihak yang terkait dan dinilai memiliki informasi tentang pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer atau Computer Based Test (CBT) di SMA N 1 seputih Banyak, antara lain: ketua panitia UNBK, guru beserta siswa.
Tabel 2. Daftar Informan No 1.
Nama
Jabatan Kepala SMA Negeri 1 Seputih Banyak
2.
Nengah Sukarta, S. Pd., M. Drs. Taslim
3.
Yose Hermanto, S.Pd
Proktor (Guru)
4.
Khoirul Anwar
Teknisi (bagian Tata Usaha)
5.
Heru Legowo, S. Pd
Wakil Kepala Bagian Kurikulum SMA Negeri 1 Seputih Banyak
6.
Setyoadi, S. Pd
Wakil Kepala Bagian Humas SMA Negeri 1 Seputih Banyak
9.
Misni
Orang tua siswa Muhamad Ridwan
10.
Aminah
Orang tua siswa dari Dio Aditia
11.
Dio Aditia
Siswa kelas XII IPA 4
12.
Mistin Nadiatul Fadilah
Siswa kelas XII IPA 1
Ketua Panitia Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2016
Sumber: Diolah oleh peneliti, 2016
30
E. Jenis dan Sumber Data Menurut Lofland dan Lofland dalam Moleong (2012: 157) sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sumber data di dalam penelitian merupakan faktor yang sangat penting, karena sumber data akan menyangkut kualitas dari hasil penelitian. Sumber data dalam Purhantara (2010: 79) terdiri dari: a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian, dalam hal ini peneliti memperoleh data atau informasi langsung dengan melakukan wawancara kepada pihak SMA Negeri 1 Seputih Banyak dan mengamati lokasi penelitian. Data primer menurut Indriartono dan Supomo dalam Purhantara (2010: 79) dapat berupa opini subjek, hasil observasi terhadap suatu perilaku atau kejadian, dan hasil pengujian. b. Data Sekunder Data sekunder yang diperoleh di SMA Negeri 1 Seputih Banyak secara tidak langsung terdiri atas: profil, visi/misi SMA Negeri 1 Seputih Banyak, jumlah siswa/i, sarana prasarana, dan peraturan BSNP.
31
F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yang paling independen terhadap semua teknik pengumpulan data dan teknik analisis data adalah: wawancara (Interview), observasi dan dokumentasi. Teknik-teknik tersebut yaitu: 1. Wawancara (Interview) Wawancara dalam Purhantara (2010: 80-81) adalah proses percakapan dengan maksud untuk mengontruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, motivasi, perasaan, dan sebagainya yang dilakukan dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan kepada orang lain yang diwawancarai (interviewee). Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data primer dengan jalan mewawancarai sumber-sumber data dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan implementasi ujian nasional berbasis komputer atau computer based test (CBT) di SMA Negeri 1 Seputih Banyak. 2. Observasi Observasi dalam Purhantara (2010: 87) tehnik ini adalah pengamatan dari peneliti terhadap objek penelitiannya. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian yang berkaitan dengan implementasi ujian nasional berbasis komputer atau computer based test (CBT) di SMA Negeri 1 Seputih Banyak.
32
3. Dokumentasi Metode dokumentasi dalam Bungin (2007: 124) adalah metode yang digunakan untuk menelusuri data historis. Dalam penelitian ini peneliti memperoleh informasi melalui berbagai dokumen-dokumen yang ada yaitu berupa foto-foto pada saat ujian berlangsung, simulasi, maupun ruangan laboratorium komputer yang digunakan.
G. Teknik Analisis Data a. Reduksi Data (Data Reduction) Reduksi data adalah analisis data yang dilakukan dengan memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dalam hal ini peneliti memilah data yang dibutuhkan dalam penelitian implementasi ujian nasional berbasis komputer atau computer based test (CBT) di SMA Negeri 1 Seputih Banyak. b. Penyajian Data (Data Display) penyajian data berguna untuk memudahan peneliti melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian tertentu dari penelitian. Batasan yang diberikan dalam penyajian data adalah sekumpulan informasi yang tersusun dan memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dalam penelitian ini, penyajian data diwujudkan dalam bentuk uraian teks naratif dan foto atau gambar sejenisnya.
33
c. Conclusion drawing/verfication Penarikan kesimpulan adalah melakukan verifikasi secara terus menerus sepanjang proses penelitian berlangsung. Dalam penelitian ini penarikan kesimpulan dilakukan dengan mengambil inti sari rangkaian hasil penelitian berdasarkan sumber data primer dan sekunder sehingga diperoleh jawaban yang sesuai dengan tujuan penelitian.
H. Teknik Keabsahan Data Untuk menetapkan keabsahan (trustworthiness) data dalam Moleong (2012: 324) diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Ada empat kriteria yang digunakan, yaitu: 1. Derajat Kepercayaan (credibility) Derajat kepercayaan pada dasarnya menggantikan konsep validitas internal dari nonkualitatif. Kriterium ini berfungsi: pertama, melaksanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai; kedua, mempertunjukan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti. Adapun untuk memeriksa derajat kepercayaan ini menggunakan triangulasi. Triangulasi adalah teknisk pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekkan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Untuk menguji kredibilitas data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode
34
triangulasi sumber. Triangulasi yang digunakan oleh peneliti yaitu dengan memeriksa temuan di lapangan dengan membandingkan berbagai sumber, metode dan teori yang berhubungan dengan pembahasan. 2. Keteralihan (Transferability) Keteralihan berbeda dengan validitas eksternal dari nonkualitatif. Konsep validitas itu menyatakan bahwa generalisasi suatu penemuan dapat berlaku atau diterapkan pada semua konteks dalam populasi yang sama atas dasar penemuan yang diperoleh pada sampel yang secara representatif mewakili populasi itu. 3. Kebergantungan (Dependability) Kebergantungan merupakan substitusi istilah reliabilitas dalam penelitian yang nonkualitatif. Pada cara nonkualitatif, reliabilitas ditunjukkan dengan jalan mengadakan replikasi studi. Jika dua atau beberapa kali diadakan pengulangan suatu studi dalam suatu kondisi yang sama dan hasilnya secara esensial sama, maka dikatakan reliabilitasnya tercapai. Dalam penelitian kualitatif, uji kebergantungan dilakukan dengan melakukan pemeriksaan terhadap keseluruhan proses penelitian. Sering terjadi peneliti tidak melakukan proses penelitian ke lapangan, tetapi bisa memberikan data.
35
4. Kepastian (Confirmability) Kepastian data berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang ada dalam penelitian, jangan sampai proses tidak ada tetapi hasilnya ada. Derajat ini dapat dicapai melalui audit atau pemeriksaan yang cermat terhadap seluruh komponen dan proses penelitian serta hasil penelitiannya.
36
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Profil SMA Negeri 1 Seputih Banyak 1. Lingkungan Sekolah SMA Negeri 1 Seputih Banyak terletak di Desa Sri Basuki Kecamatan Seputih Banyak Kabupaten Lampung Tengah Propinsi Lampung. Gunung Sugih merupakan Ibu Kota Kabupaten Lampung Tengah yang berjarak
40
km dari Kecamatan Seputih Banyak. Mayoritas mata pencaharian di wilayah Seputih Banyak adalah berladang tanaman palawija. Untuk pengembangan wilayah, transportasi sudah memadai untuk menjadi sarana akses ke Seputih Banyak. Dalam bidang pendidikan sudah terdapat sekolah mulai tingkat sekolah dasar hingga pendidikan atas. Antusias masyarakat untuk dapat bersekolah di sekolah negeri cukup menggembirakan, hal ini terlihat dengan banyaknya pendaftar yang mengikuti pada pelaksanaan Pendaftaran Siswa Baru.
37
Gambar 3. SMA Negeri 1 Seputih Banyak Sumber: Laporan Individu SMA Negeri 1 Seputih Banyak, 2017 2. Keadaan Sekolah 1. Sarana dan Prasarana a. Tanah dan Halaman Tanah sekolah merupakan tanah wakaf dari masyarakat setempat yang dihibahkan ke Dinas Pendidikan Propinsi Lampung. Luas areal seluruhnya 20.000 m2. Sekolah telah dikelilingi pagar sepanjang 600 m. Tabel 3. Keadaan Tanah Sekolah Status Luas Tanah
: :
Tanah Wakaf
Luas Bangunan
:
2.272 m2
Halaman/Taman
:
816 m2
Lapangan Olahraga
:
1.102 m2
Pagar
:
360 m
20.000 m2
Sumber: Laporan individu SMA Negeri 1 Seputih Banyak, 2017
38
b. Gedung Sekolah Bangunan sekolah pada umumnya dalam kondisi baik. Jumlah ruang kelas untuk menunjang kegiatan belajar memadai. Tabel 4. Keadaan Gedung Sekolah Luas Bangunan
: 13,28 m2
Ruang Kepala Sekolah
: 1 Baik
Ruang TU
: 1 Baik
Ruang Guru
: 1 Baik
Ruang Kelas
: 27 Baik
Ruang Lab. Biologi/Kimia
: 1 Baik
Ruang Lab. Fisika
: 1 Baik
Ruang Lab. Bahasa
: 1 Baik
Ruang Lab. Komputer
: 2
Ruang Perpustakaan
: 1 Baik
Ruang Serba Guna
: 1 Baik
Musholla
: 1 Baik
Ruang OSIS
: 1 Baik
Ruang BP/BK
: 1 Baik
Ruang UKS
: 1 Baik
Baik
Sumber: Laporan individu SMA Negeri 1 Seputih Banyak, 2017
39
Gambar 4. Ruangan Lab. Komputer Sumber: Hasil observasi peneliti di SMA Negeri 1 Seputih Banyak, 2016
B. Visi dan Misi SMA Negeri 1 Seputih Banyak Perkembangan dan tantangan masa depan seperti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, globalisasi yang sangat cepat, era informasi dan berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan memicu sekolah untuk merespon tantangan sekaligus peluang. SMA Negeri 1 Seputih Banyak memiliki citra moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan yang diwujudkan dalam visi sekolah berikut:
a. Visi SMA Negeri 1 Seputih Banyak Visi SMA Negeri 1 Seputih Banyak yaitu unggul dalam prestasi, beriptek, berimtaq, dan berdaya saing global. Visi tersebut di atas mencerminkan cita-cita sekolah yang berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi kekinian, sesuai dengan norma dan harapan masyarakat. Untuk mewujudkannya, sekolah menentukan langkah-langkah strategis yang dinyatakan dalam misi berikut:
40
b. Misi SMA Negeri 1 Seputih Banyak 1. Meningkatkan kualitas profesionalisme dan kesejahteraan guru dan karyawan; 2. Menciptakan suasana belajar yang kondusif; 3. Melaksanakan proses pembelajaran dan bimbingan secara optimal; 4. Melaksanakan kegiatan ketrampilan baik teori maupun praktik; 5. Menciptakan iklim yang kondusif dalam penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama masing-masing; 6. Melaksanakan pembinaan dalam proses perwujudan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di sekolah; 7. Menyediakan fasilitas pendidikan agar tercipta pembelajaran yang berkualitas; 8. Melaksanakan manajemen berbasis sekolah yang inovatif, akomodatif, dan partisipatif dari seluruh stakeholders; 9. Melaksanakan pengembangan prestasi akademik; 10. Melaksanakan pengembangan prestasi non akademik, baik kelompok sains (KIR, MIPA, olimpiade) maupun kelompok ekstrakurikuler; 11. Meningkatkan kompetensi guru dalam rangka pelaksanaan Kurikulum berbasis kompetensi; 12. Meningkatkan kompetensi guru dalam rangka pengembangan bahan ajar untuk setiap mata pelajaran;
41
13. Mengembangkan sarana dan jaringan teknologi informasi dan komunikasi untuk kegiatan pembelajaran, administrasi sekolah dan komunikasi internal/eksternal; 14. Menyediakan fasilitas pembelajaran praktik (laboratorium) Fisika, Biologi, Kimia dan Bahasa agar tercipta pembelajaran yang berkualitas; 15. Mengembangkan perpustakaan yang representatif menuju electronic library; 16. Melaksanakan manajemen yang inovatif, akomodatif, dan partisipatif dari seluruh stakeholders; 17. Mempersiapkan sekolah yang bertaraf nasional.
C. Tujuan SMA Negeri 1 Seputih Banyak
Tujuan sekolah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. 1. Meningkatkan kualitas profesionalisme dan kesejahteraan guru dan karyawan dengan mengoptimalisasi pengelolaan anggaran sekolah secara efektif dan transparan; 2. Terciptanya suasana belajar yang kondusif; 3. Meningkatkan pelaksanaan pembelajaran dan bimbingan terhadap peserta didik secara optimal; 4. Menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif untuk mencapai pembelajaran yang efektif dan inovatif;
42
5. Meningkatkan kompetensi guru dalam metode dan strategi pembelajaran, sistem administrasi pembelajaran serta kompetensi pengembangan bahan ajar untuk setiap mata pelajaran; 6. Memiliki dan mengembangkan bahan ajar untuk setiap mata pelajaran; 7. Melaksanakan pengembangan prestasi akademik; 8. Melaksanakan pengembangan prestasi non akademik, baik kelompok sains (KIR, MIPA, olimpiade) maupun kelompok ekstrakurikuler; 9. Peserta ujian nasional SMA Negeri 1 Seputih Banyak lulus murni 100 %; 10. Lebih dari 30 % lulusan diterima di perguruan tinggi negeri; 11. Lulusan SMA Negeri 1 Seputih Banyak mampu mengoperasikan komputer dengan baik; 12. Memiliki sarana dan prasarana kegiatan ekstrakurikuler yang memadai; 13. Menyediakan fasilitas pembelajaran praktik (laboratorium) Fisika, Biologi, Kimia, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dan Bahasa agar tercipta pembelajaran yang berkualitas; 14. Memiliki dan mengembangkan sarana/perlengkapan perpustakaan yang representatif menuju electronic library; 15. Tim olahraga mampu bersaing di tingkat kabupaten; 16. Tim seni (apresiasi budaya) mampu bersaing di tingkat kabupaten; 17. KIR mampu bersaing di tingkat kabupaten; 18. Tim olimpiade mampu bersaing di tingkat propinsi; 19. Mewujudkan kegiatan keagamaan yang teratur dan terpadu; 20. Mempunyai bahan ajar semua mata pelajaran yang dikembangkan oleh internal sekolah.
43
D.
Siswa, Rombongan Belajar dan Ujian Sekolah a. Rencana Penerimaan Peserta Didik Rencana Penerimaan
: 270 peserta didik
Rencana Jumlah Rombel
: 8 rombel
Tabel 5. Siswa Menurut Program No.
Kelas
1. 2. 3.
X XI XII
Program Studi IPA IPS 150 120 125 124 122 128 JUMLAH
Jumlah 270 249 250 769
Sumber: Laporan individu SMA Negeri 1 Seputih Banyak, 2017 Berdasarkan tabel jumlah siswa SMA Negeri 1 Seputih Banyak tersebut, dapat disimpulkan bahwa SMA Negeri 1 Seputih Banyak memiliki dua program studi yang terdiri dari IPA dan IPS serta jumlah keseluruhan siswa kelas X-XII mencapai 769.
b. Kurikulum yang digunakan Tabel 6. Kurikulum Yang Digunakan No.
Kelas
Kurikulum
1. 2. 3.
X XI XII
2013 2006 2006
Sumber:Laporan individu SMA Negeri 1 Seputih Banyak, 2017 Berdasarkan tabel kurikulum yang digunakan SMA Negeri 1 Seputih Banyak tersebut, dapat disimpulkan bahwa di SMA Negeri 1 Seputih Banyak untuk kelas X menggunakan kurikulum 2013 dan untuk kelas XI dan XII masih menggunakan kurikulum 2006.
44
c. Ketenagaan Tabel 7. Ketenagaan No.
Jenis Ketenagaan
1. 2. 3.
Tenaga Pendidik (Guru) Tenaga Pendidikan (Tata Usaha) Tenaga Kesehatan JUMLAH
Status PNS 52 7 59
Honorer 10 8 2 20
Sumber: Laporan individu SMA Negeri 1 Seputih Banyak, 2017 Berdasarkan tabel ketenagaan diatas maka dapat disimpulkan bahwa jumlah keseluruhan guru dan karyawan yang ada di SMA Negeri 1 Seputih Banyak berjumlah 79 orang. Dengan kualifikasi 59 orang berlatar belakang PNS, 20 orang yang berlatar belakang honorer. Terkait dengan pelaksanaan UNBK, karyawan yang ditetapkan menjadi proktor memiliki latar belakang pendidikan S1 yaitu Bapak Yose Hermanto, S. Pd. Beliau menjabat sebagai guru TIK (Teknologi, Informasi, dan Komunikasi) di SMA Negeri 1 Seputih Banyak. Maka dari itu untuk menetapkan proktor UNBK sudah tepat karena yang ditetapkan adalah orang yang memiliki kompetensi dalam bidang teknologi dan informasi serta jaringan.
45
d. Ruang Menurut Jenis Tabel 8. Ruang Menurut Jenis No. Nama Ruang 1. Ruang Kelas 2. Ruang Laboratorium Biologi 3. Ruang Laboratorium Fisika 4. Ruang Laboratorium Komputer 5. Ruang Laboratorium Bahasa 6. Ruang Perpustakaan 7. Ruang/Gedung Serba Guna 8. Ruang UKS 9. Ruang Koperasi 10. Ruang BK 11. Ruang OSIS 12. Ruang Ibadah 13. Ruang Kepala Sekolah 14. Ruang Wakil Kepala Sekolah 15. Ruang Tata Usaha 16. WC Siswa
Jumlah 26 ruang 1 ruang 1 ruang 2 ruang 1 ruang 1 ruang 1 ruang 1 ruang 2 ruang 1 ruang 1 ruang 2 ruang 1 ruang 1 ruang 1 ruang 25 ruang
Keterangan Kondisi baik Kondisi baik Kondisi baik Kondisi baik Kondisi baik Kondisi baik Kondisi baik Kondisi baik Kondisi baik Kondisi baik Kondisi baik Kondisi baik Kondisi baik Kondisi baik Kondisi baik Kondisi baik
17.
WC Guru
3 ruang Kondisi baik
18.
Dapur
1 ruang Kondisi baik
19. Gudang 0 Sumber: Laporan individu SMA Negeri 1 Seputih Banyak, 2017 Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa sarana dan prasarana yang memadai untuk memenuhi persyaratan dalam penyelenggaraan UNBK. e. Bantuan/Beasiswa/Subsidi Jenis Bantuan/Beasiswa/Subsidi yang dikelola bersumber dari APBN, APBD, dan Komite Sekolah, serta sumber-sumber lain yang tidak mengikat. . Daya 1. Sumber listrik
: PLN
2. Jaringan internet : Speedy Telkom, 3 mbps
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Implementasi Ujian Nasional Berbasis Komputer atau Computer Based Test (CBT) di SMA Negeri 1 Seputih Banyak sebagian besar sudah dijalankan dengan baik. Hal tersebut dapat dijelaskan dengan menggunakan model implementasi Edwards sebagai berikut.
1. Komunikasi Berdasarkan indikator-indikator yang ada dalam komunikasi yaitu transmisi, kejelasan dan konsistensi dalam pelaksanaanya sudah dijalankan dengan baik, seperti pemberian informasi melalui sosialisasi, simulasi, rapat, serta penyampaian informasi dilakukan secara langsung terhadap target sasaran. Namun demikian, sistem komunikasi yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat yang masih kurang, khususnya dalam pemberian informasi yang apabila terjadi kendala mendadak pada saat ujian berlangsung, pihak sekolah hanya dapat menelepon pihak Pemerintah Pusat dan memerlukan waktu yang tidak sebentar.
92
2. Sumber Daya Sumber daya yang ada di SMA Negeri 1 Seputih Banyak sudah baik, seperti staf (Proktor dan Teknisi) dan sarana prasarana yang sudah memenuhi standar verifikasi dalam memenuhi syarat UNBK. Namun demikian, kendala mendadak seperti mati aliran listrik, terputusnya jaringan internet, dan server down tidak dapat dihindari mengingat SMA Negeri 1 Seputih Banyak adalah sekolah yang ada di daerah dengan kapasitas jaringan dan aliran listrik yang belum pasti.
3. Disposisi Disposisi dalam implementasi Ujian Nasional Berbasis Komputer atau Computer Based Test (CBT) di SMA Negeri 1 Seputih Banyak cukup baik. Pelaksana kebijakan dalam hal ini selalu siap dan bertanggungjawab untuk melaksanakan UNBK di SMA Negeri 1 Seputih Banyak yang diharapkan sesuai dengan instruksi dari pusat demi membangun pendidikan yang lebih baik.
4. Struktur Birokrasi Struktur birokrasi dalam implementasi Ujian Nasional Berbasis Komputer atau Computer Based Test (CBT) di SMA Negeri 1 Seputih Banyak sudah baik, SMA Negeri 1 Seputih Banyak telah memahami dan menjalankan secara detail tugas dan tanggungjawabnya sebagai pelaksana UNBK, serta koordinasi atau kerjasama yang baik dalam pelaksanaan masing-masing tugas dan dapat menyebarluaskan informasi pelaksanaan UNBK kepada guru, siswa dan orang tua siswa.
93
B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut. 1.
Pemerintah seharusnya mempertimbangkan kembali daerah-daerah yang akan melaksanakan UNBK, mempertimbangkan aspek dari segi aliran listrik, jaringan maupun sarana prasarana lain agar pelaksanaan UNBK tidak menyulitkan atau membingungkan dari pihak pemerintah maupun pihak sekolah pelaksana UNBK.
2.
Pihak sekolah penyelenggara UNBK diharapkan lebih meningkatkan sarana prasarana dan proses pembekalan pada calon peserta UNBK terkait mekanisme UNBK yang akan dilaksanakan.
3.
Pemerintah pusat diharapkan untuk mengevaluasi lebih lanjut mengenai efektivitas pelaksanaan UNBK dan memperbaiki aplikasi untuk UNBK agar lebih handal agar tidak lagi terjadi server down.
94
DAFTAR PUSTAKA
Anggara, Sahya. 2012. Ilmu Administrasi Negara (Kajian Konsep, Teori dan Fakta dalam Upaya Menciptakan Good Governance). Bandung: Pustaka Setia. Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif (Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan publik, dan Ilmu Sosial Lainnya). Jakarta: Prenada Media Grup. Ihsan, Fuad. 2005. Dasar-dasar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Marhatta, Edy. 2015. Kesiapan Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer Bagi Siswa Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK N 2 Yogyakarta. Skripsi. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta. Moleong J, Lexy. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Posdakarya. Nugroho, Riant, 2011. Public Policy, Dinamika Kebijakan, Analisis Kebijakan, Manajemen Kebijakan. Jakarta: Elekmedia Komputindo. Nurhidayat, Arif. 2016. Implementasi Ujian Nasional Berbasis Komputer atau Computer Based Test (CBT) di SMA Negeri 1 Wonosari. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta. Parsons, Wayne. 2001. Public Policy Pengantar Teori Dan Praktik Analisis Kebijakan. Jakarta: prenadamedia group. Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor 0031/P/BSNP/III/2015 tentang Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian nasional Tahun Pelajaran 2014/2015. Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor 0034/P/BSNP/XII/2015 tentang Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian nasional Tahun Pelajaran 2015/2016. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2015 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan
95
Pendidikan dan Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan dan Ujian nasional. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 39 tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan pasal 1. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2005 tentang Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2005/2006. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan. Purhantara, Wahyu. 2010. Metode Penelitian Kualitatif untuk Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu. Purwanto dan Sulistyaastuti. 2012. Implementasi Kebijakan Publik: Konsep Dan Aplikasinya Di Indonesia. Yogyakarta: Gava Media. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methode). Bandung: Alfabeta. Sulistio, Eko Budi. 2009. Kebijakan Publik(Public Policy) Kerangka Dasar Studi Kebijakan Publik. Lampung. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 57 ayat (1) dan Bab IV bagian kedua Pasal 7 ayat 1 dan 2. Winarno, Budi. 2012. Kebijakan Publik (Teori, Proses dan studi kasus). Yogyakarta: CAPS.