Kevin Suteja Rinabi Tanamal David Boy Tonara
Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Vol. 3, Nomor 1, Oct 2015
Implementasi SMS Gateway & Backend Website Dinamis Sebagai Company Profile dan Delivery Order Restaurant Hotel Olympic Surabaya Kevin Suteja1,*, Rinabi Tanamal, B.Bus., M.Com. 2, dan David Boy Tonara, M.Kom. 3 1 Fakultas Industri Kreatif Universitas Ciputra 2 Fakultas Industri Kreatif Universitas Ciputra 3 Fakultas Industri Kreatif Universitas Ciputra
Abstrak Restaurant Hotel Olympic Surabaya, menghasilkan rata-rata omset sebesar Rp 27,829,266 per bulan, dihasilkan dari rata-rata 1012 penjualan, dan 14 pesanan take away per bulannya. Guna meningkatkan rata-rata penjualan pesan antar, pihak Restaurant Hotel Olympic Surabaya berniat untuk membuat sebuah website delivery order dengan spesifikasi fitur, minimum order Rp 40,000, terbatas untuk wilayah Surabaya, dapat menghasilkan report hasil penjualan otomatis dari penjualan online, dan pembagian kategori akun adalah user, admin, master. Dimana admin dan master mempunyai kuasa untuk menolak atau menyetujui sebuah order yang dilakukan oleh user. Metodologi perancangan tugas akhir ini dibagi dalam empat tahapan, yakni pengumpulan data, studi pustaka, wawancara, dan analisis data. Sedangkan pengembangan applikasi adalah menggunakan metode RAD (Rapid Aplication Development), terbagi dalam lima tahapan kategori, yakni business modelling, data modelling, proses modelling, application generation, testing and turnover. Hasil akhir dari pengerjaan tugas akhir ini adalah sebuah website dinamis yang difungsikan sebagai online delivery order, menggunakan framework codeigniter dan disediakan rancangan fitur tambahan berupa sms gateway, untuk mendukung kinerja implementasi website. Kata Kunci: POS, web application, operating sistem, incremental, client- request. 1.
Pendahuluan.
1.1
Latar Belakang.
Pada era moderen saat ini, website merupakan suatu kebutuhan yang utama bagi sebuah perusahaan ataupun sebuah binis startup sekalipun. Kegunaan dari adanya sebuah website sendiri adalah sangat banyak bergantung kebutuhan individu dari pemakainya. Seperti halnya contoh: sebagai media promosi atau pengenalan produk yang dijual, mendongkrak kinerja sales melalui media online, meraup profit melalui iklan, ataupun juga dapat difungsikan sebagai sebuah portal berita untuk bisnis tersebut. Mengambil kutipan data statistik resmi dari (APJII) Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet di Indonesia, untuk tingkat pembelanjaan online di Indonesia, adalah 22.8% (14 juta) dari 63 juta pengguna internet di Indonesia, 34.6% beranggapan takut terjadinya penipuan, dan 13.8% sisanya beranggapan barang online cenderung mahal (APJII, 2012). Namun pihak APJII beranggapan bahwa pembelanjaan online di Indonesia akan terus meningkat dari tahun ke tahun, seiring dengan berkembangnya teknologi. Berlanjut kembali kepada data survery APJII pada tahun 2012, pengguna internet di Indonesia pada tahun 2012 mencapai angka 63 juta penduduk, dan diproyeksikan terus naik mencapai 139 juta penduduk pada tahun 2015 (APJII, 2012). Survei yang dilakukan APJII tersebut merupakan jalinan kerjasama dengan pusat Badan Statitistika Indonesia, dengan 29
Kevin Suteja Rinabi Tanamal David Boy Tonara
Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Vol. 3, Nomor 1, Oct 2015
populasi sampel rentang usia 12 - 65 tahun, dilakukan di 42 kota dan 31 propinsi. Dengan data tersebut dapat disimpulkan bahwa potensi market online di Indonesia adalah sangat tinggi, dan akan sangat disayangkan apabila tidak dimanfaatkan. E-commerce dapat diaplikasikan kepada bisnis restaurant, dengan bentuk delivery order, sehingga pembeli dapat memesan makanan restaurant tersebut secara online. Mekanisme dan prosedur delivery order adalah bergantung pada masing-masing restaurant. Namun dalam kasus implementasi delivery order untuk restaurant Hotel Olympic Surabaya ini, fasilitas pembayaran akan diaplikasikan menggunakan sistem cash on delivery, sehingga diharapkan dapat menarik minat dari 34.6% populasi sampel dari survei APJII yang beranggapan takut terkena penipuan apabila berbelanja online. Berdasarkan dari hasil analisis data penjualan restaurant Hotel Olympic Surabaya, pada bulan Agustus, September dan Oktober terhitung omset penjualan dari tiga bulan terakir adalah sebesar Rp.83.487.800. Nilai rata-rata penjualan yang dihasilkan untuk setiap bulannya adalah Rp. 27.829.266,- dihasilkan dari rata-rata 1012 penjualan, dan 14 pesanan take away per bulannya. Dengan hasil olah data tersebut, diharapkan pembuatan website delivery order akan meningkatkan penjualan take away dari pihak restaurant Hotel Olympic Surabaya di bulanbulan berikutnya. 1.2
Rumusan Masalah. 1. Bagaimana mengimplementasi backend website dinamis menggunakan konsep prinsip website usability di restaurant Hotel Olympic Surabaya? 2. Bagaimana mengimplementasi sms gateway sehingga dapat menjadi fitur tambahan dari backend website dinamis yang akan dirancang?
1.3
Ruang Lingkup Penelitian.
Ruang lingkup dari tugas akhir ini adalah pembuatan sebuah website dinamis dengan fokus design untuk desktop, difungsikan sebagai profil restaurant dan delivery order, untuk pihak restaurant Hotel Olympic Surabaya. Website delivery order dibuat menggunakan framework PHP Codeigniter, dengan spesifikasi fitur yang diinginkan oleh pihak client adalah terbatas untuk wilayah Surabaya, minimum total harga untuk melakukan order adalah sebesar Rp 40,000, fitur laporan penjualan, dan dilakukan pembagian kategori akun yakni user, admin, master. Dimana admin dan master mempunyai kuasa untuk menolak atau menyetujui sebuah order yang dilakukan oleh user. Terlepas dari fitur yang disebutkan, perancang bebas menambahkan fitur tambahan yang diyakini dapat menambah kegunaan dalam implementasinya. Kategori makanan / minuman yang dimasukan adalah berdasarkan data dari menu baru Hotel Olympic Surabaya tertanggal 7 Mei 2014, dan dapat ditambahkan sewaktu-waktu apabila dibutuhkan. 2.
Landasan Teori.
2.1
Pengertian Website.
Mengutip pernyataan (O'Brien, 2006:262) dalam bukunya berjudul "Introduction to Information Systems" didefiniskan website merupakan salah satu wadah yang menawarkan informasi dan hiburan, serta situs transaksi e-commerce antara bisnis dan pemasok serta pelanggan. Dalam hal ini, dapat dengan jelas disimpulkan kegunaan sesungguhnya dari website 30
Kevin Suteja Rinabi Tanamal David Boy Tonara
Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Vol. 3, Nomor 1, Oct 2015
adalah beragam, bergantung bagaimana pemilik memfungsikan website miliknya. Sebuah website dapat menghasilkan sebuah keuntungan dalam bentuk profit, apabila website difungsikan dan didesign sebagai e-commerce. 2.1.2 Aplikasi Web Based. Mengutip pernyataan (Abdul Kadir, 2005:3), aplikasi web-based adalah program yang menggunakan HTTP sebagai protokol komunikasi dan menyampaikan informasi berbasis web kepada pemakai dalam bentuk HTML. Applikasi yang telah dirancang dan disimpan dalam web server yang diakses, akan berkerja dibalik layar, sehingga pihak user yang mengakses hanya akan diberikan hasil data dalam bentuk tampilan visual HTML. 2.1.3 Web Server. Mengutip kutipan dari (Jennifer, 2012: 42), web server menjawab request dari browser client untuk spesifik data / file (atau mengeksekusi sebuah script), dan menampilkan kembali dalam bentuk visual kepada pengakses. 2.2
Unified Modelling Language
Mengutip pernyataan dari (Martin Fowler, 2004:1) dalam bukunya berjudul "UML Distilled Third Edition", Sebuah Unified Modelling Language, atau yang biasa disingkat menjadi UML adalah sebuah penggambaran proses atau desain software diterjemahkan dalam bentuk sebuah diagram visual. Lebih lanjut, Booch Jacobson menjelaskan bahwa skenario pembuatan UML dari setiap orang adalah berbeda, bergantung cara atau pola pikir dari masingmasing orang. Namun untuk ketetapan standar dari pembuatan sebuah UML sendiri telah ditetapkan dan dikontrol oleh sebuah organisasi bernama "Object Management Group (OMG)". 2.2.1 Sequence Diagram. Mengutip pernyataan dari (Martin Fowler, 2004:53), dijelaskan bahwa sebuah sequence diagram adalah penggambaran sifat karakteristik alur dari sebuah skenario yang dijalankan dari kumpulan grup objek. Sequence diagram digrambarkan dengan sebuah partisipan yang mempunyai sebuah lifeline, dimana interaksi dari setiap partisipan digambarkan melalui sebuah arah panah. 2.2.2 Use Case. Mengambil dari kutipan buku berjudul "UML Distilled Third Edition" dijelaskan bahwa sebuah use case adalah kumpulan set dari beragam skenario, yang masing-masing berkesamaan untuk meraih tujuan yang sama (Booch Jacobson, 2004:99). Contoh dari sebuah diagram use case adalah penggambaran bagaimana seorang user dapat berhasil meraih tujuannya untuk membeli produk yang diorder. Dalam diagram use case, terdapat seorang actor yang didefinisikan sebagai pengguna yang melakukan akses kepada sistem. Sebuah use case juga mengenal fungsi include / exclude, dimana include adalah digunakan jika sebuah use case tersebut memerlukan use case lainnya untuk berjalan, sedangkan exclude adalah dimana sebuah skenario alternatif jika apabila use case tidak berhasil dijalankan. Sebuah definisi dari pre-kondisi, pasca-kondisi, dan tanggapan sistem diperlukan dalam perancangan sebuah diagram use case (Booch Jacobson, 2004:102) 31
Kevin Suteja Rinabi Tanamal David Boy Tonara
Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Vol. 3, Nomor 1, Oct 2015
2.2.3 Activity Diagram. Mengutip pernyataan (Martin Fowler, 2004:117), sebuah activity diagram adalah penggambaran sebuah alur untuk procedural-logic, proses bisnis, dan alur kerja. Dalam prinsip pembuatannya, sebuah activity diagram adalah sama dengan teknik pembuatan flow chart, hanya saja dalam sebuah activity diagram, mengenal simbol fork yang mendefinisikan bahwa suatu proses dijalankan secara bersamaan / pararel. 2.3
Web Usability.
Istilah web usability adalah penyebutan suatu tampilan yang telah di visualisasikan. Sederhananya, webs usability merupakan semua hal yang berkaitan dengan tampilan visual di komputer anda, seperti tampilan gambar, tampilan program, sebuah tombol yang dapat diinteraksikan, dan berbagai macam lainnya. Fungsi web usability sebenarnya adalah untuk me-visualisasikan suatu hal sehingga dapat lebih mudah dipahami oleh pengguna. 2.3.1 Prinisp Web Usability Mengutip dari (Jennifer, 2006:60) dalam bukunya berjudul "Web Deisgn In a Nutshell", sebuah website yang baik harus menerapkan 10 Prinsip dari Web usability: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Memberikan konten yang seimbang antara konten visual dan tulisan. Tidak menggantungkan konten pada warna. Menggunakan CSS dengan baik dan sesuai proporsi. Bahasa digunakan dengan jelas. Tabel / diagram yang digunakan di visualisasikan secara menarik. Rutin untuk melakukan maintenance, khususnya untuk halamanyang mengandung script / teknologi terbaru. Rutin untuk melakukan crosscheck bahwa link atau media yang di tampilkan dalam website berjalan dengan baik. Design dapat digunakan dalam setiap device. Menggunakan teknik dan prinsip penulisan HTML dari W3C. Alur navigasi website harus jelas.
2.3.2 Web Accessibility Techniques. Mengutip dari (Jennifer, 2006:60) dalam bukunya berjudul "Web Deisgn In a Nutshell", berikut adalah teknik untuk mengaplikasikan prinsip website accessibility: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Memulai sebuah pengerjaan website dengan sebuah tujuan. Memberikan solusi alternatif apabila rancangan utama gagal Konten atau layout dapat di zoom-in apabila dibutuhkan. Perhatikan urutan penulisan dan letak. Desain form dengan menarik dan sejelas mungking. Selalu melakukan testing apakah javascript yang digunakan masih berfungsi dengan baik. Desain visual harus cukup lapang, sehingga pengguna mendapatkan cukup ruang untuk melakukan klik. Konten dapat di scale 32
Kevin Suteja Rinabi Tanamal David Boy Tonara
9. 10. 11. 2.4
Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Vol. 3, Nomor 1, Oct 2015
Menggunakan fungsi fokus pada form atau sebuah input penting. Pergunakan pilihan warna sebaik-baiknya. Perhatikan penggunaan CSS untuk background image sehingga tidak menganggu.
Point of Sales.
Mengutip kutipan Hendry (2010:1), point of sales adalah sebuah sistem yang terdiri dari hardware dan software yang didesain sesuai dengan keperluan dan dapat diintegrasikan dengan beberapa alat pendukung agar dapat membantu mempercepat proses transaksi. Point of sales atau biasa disebut POS secara sederhananya, dapat diartikan sebagai sebuah software yang melakukan pencatatan transaksi penjualan. 2.5
Sistem Akutansi Persediaan.
Mengutip dari pernyataan Mulyadi (2001:556), ada dua macam metode pencatatan persediaan : metode mutasi persediaan (perpetual inventory method), dan metode persediaan fisik (physical inventory method). Dalam metode mutasi persediaan, setiap mutasi persediaan dicatat dalam kartu persediaan, namun untuk persediaan fisik, hanya persediaan dari pembelian saja yang dicatat, sedangkan mutasi berkurangnya persediaan karena pemakaian tidak dicatat. Sistem akutansi point of sales persediaan yang diaplikasikan dalam restaurant Hotel Olympic Surabaya adalah metode mutasi persediaan, dimana untuk barang yang laku atau keluar adalah tercatat dalam sistem website delivery order yang digunakan dalam bentuk besaran kuantitas. 2.6
Sistem Akutansi Persediaan.
Mengutip dari pernyataan Mulyadi (2006:455) dalam bukunya berjudul Sistem akutansi, sistem penerimaan kas perusahaan berasal dari sumber utama, yakni penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang. Sistem akutansi yang diterapkan dalam sistem website delivery order restaurant Hotel Olympic Surabaya adalah secara otomatis sistem website dapat melakukan kalkulasi total profit dan omset per bulan atau tahun berdasarkan hasil order yang didapatkan.
33
Kevin Suteja Rinabi Tanamal David Boy Tonara
3.
Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Vol. 3, Nomor 1, Oct 2015
Analisa dan Perancangan Sistem.
3.1 Activity Diagram Activity diagram adalah penggambaran sebuah alur untuk procedural-logic, proses bisnis, dan alur kerja. Dalam prinsip pembuatannya, sebuah activity diagram adalah sama dengan teknik pembuatan flow chart, hanya saja dalam sebuah activity diagram, mengenal simbol fork yang mendefinisikan bahwa suatu proses dijalankan secara bersamaan / pararel.
3.1.1 Activity Diagram Alur Pengecekan Stok Menu Harian.
Gambar 1. Activity Diagram Alur Pengecekan Stok Menu Harian. 34
Kevin Suteja Rinabi Tanamal David Boy Tonara
Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Vol. 3, Nomor 1, Oct 2015
Gambar 1 diatas menggambarkan bagaimana alur aktivitas pengecekan stok harian dilakukan. Seorang administrator website yang sedang bertugas, harus terlebih dahulu melakukan login kedalam website menggunakan user id dengan akses role admin atau master. Setelah berhasil login dan mendapakan fungsi dari panel admin atau master, dilanjutkan dengan akses ke halaman menu. Halaman tersebut akan berisikan seluruh daftar menu yang telah dibuat sebelumnya. 3.1.2 Activity Diagram Alur Aktivitas Pengecekan Stok Menu Harian.
Gambar 2. Activity Diagram Alur Aktivitas Pengecekan Stok Menu Harian. 35
Kevin Suteja Rinabi Tanamal David Boy Tonara
Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Vol. 3, Nomor 1, Oct 2015
Gambar 2 diatas menggambarkan alur aktivitas validasi yang hanya dilakukan pada kasus khusus, yakni apabila jumlah total harga dalam satu nota order melebihi Rp 300,000 dalam satu nota order. Alur aktivitas diawali dengan pihak user melakukan submit order dengan total harga order melebihi Rp 300,000 dalam satu nota order. Setelah data order disubmit, sistem website secara otomatis akan mengirimkan sebuah berisikan 5 angka acak SMS ke nomor handphone terdata untuk proses verifikasi SMS. Kemudian pihak user diharuskan melakukan input 5 angka acak yang dikirim oleh sistem tersebut, ke halaman validasi SMS. Selanjutnya 5 angka yang di-input oleh user akan divalidasi oleh sistem, untuk dicek kebenarannya. Apabila ternyata angka yang di-input salah dan tidak cocok, maka order akan ditolak dan user harus melakukan order ulang. Sebaliknya apabila sistem memutuskan bahwa input tersebut benar dan cocok, maka order dinyatakan berhasil lolos verifikasi SMS, dan direkap kedalam database order. Kemudian pihak user harus menunggu order approval dari pihak admin atau master. Sebuah order yang berhasil lolos verifikasi SMS, dan berhasil direkap kedalam database order akan terlihat dalam halaman list order, jika menggunakan login akses admin atau master. Seorang administrator website mempunyai kuasa untuk melakukan reject atau melakukan approve sebuah order. Langkah berikutnya adalah pihak administrator website harus melakukan validasi kembali melalui telepon, untuk memastikan keakuratan data order tersebut. Apabila setelah divalidasi melalui telepon, data adalah akurat, maka pihak administrator website akan menyetujui order tersebut, dan status order dirubah menjadi "accepted". Kemudian orderan akan dilanjutkan untuk diproses sesuai dengan prosedur normal. Sebaliknya apabila setelah dilakukan verifikasi melalui telepon, ternyata data yang diinput adalah tidak akurat, maka order tersebut akan ditolak dan status order dirubah menjadi "rejected". Apabila terjadi kasus demikian, maka user harus melakukan order ulang dari tahap awal apabila tetap berniat untuk melakukan order. 3.2
Use Case.
Use case adalah kumpulan set dari beragam skenario, yang masing-masing berkesamaan untuk meraih tujuan yang sama (Booch Jacobson, 2004:99). 3.2.1 Use Case user, Melakukan Submit Order Baru
Gambar 3. Use Case user, Melakukan Submit Order Baru. 36
Kevin Suteja Rinabi Tanamal David Boy Tonara
Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Vol. 3, Nomor 1, Oct 2015
Use case ini dijalankan ketika user hendak melakukan finalisasi order, dengan melakukan klik button submit order, di halaman checkout (www.oresto.com/backend/order/checkout). Tujuan dari use case ini adalah untuk seorang dengan akses user dan telah melakukan login, dapat membuat sebuah order baru. Ketika user melakukan finalisasi order dengan melakukan klik button submit, maka SMS gateway akan mengirimkan validasi 5 angka acak melalui SMS, untuk validasi order. Selanjutnya, user tersebut akan memasukan kode validasi yang telah diterima melalui SMS, kedalam kolom input yang telah disediakan. Apabila kode validasi yang dimasukan oleh user adalah benar, maka order tersebut telah melewati validasi SMS dan dinyatakan berhasil. Selanjutnya order yang telah lolos dari validasi SMS akan menunggu validasi dari admin. Sebaliknya apabila jika kode validasi yang di-input adalah salah, maka order dinyatakan gagal, dan harus dilakukan order ulang jika kembali menginginkan untuk order 3.2.2 Use Case Update Status Order Menggunakan ID Admin / Master
Gambar 4. Use Case Update Status Order Menggunakan ID Admin / Master Use case ini dijalankan ketika seorang admin hendak melakukan update status order dari user yang telah berhasil ter-kirimkan. Tujuan dari penggunaan use case ini adalah bagaimana seorang admin atau master dapat melakukan update status sebuah order menjadi accecpted / delivery / finished / rejected. Seorang admin atau master mempunyai kuasa untuk menerima atau menolak sebuah order. Apabila order diterima, maka status akan berubah menjadi accepted dan SMS Gateway akan mengirimkan sebuah SMS konfirmasi kepada user, mengenai perubahan status order tersebut. Selanjutnya, sebuah status order dapat dirubah menjadi delivery, hanya apabila order tersebut telah mempunyai status accepted sebelumnya. Perubahan menjadi status delivery dapat dilakukan dengan cara melakukan klik pada button delivered. SMS Gateway akan mengirimkan sebuah SMS konfirmasi kepada user, mengenai perubahan status order tersebut. Setelahnya dapat juga dilakukan perubahan status order menjadi finished. 37
Kevin Suteja Rinabi Tanamal David Boy Tonara
Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Vol. 3, Nomor 1, Oct 2015
3.2.3 Use Case Add / Disable / Enable Menu Menggunakan Akun Admin / Master
. Gambar 5. Use Case Add / Disable / Enable Menu Menggunakan Akun Admin / Master Use case ini dijalankan ketika seorang admin hendak menambahkan item menu, melakukan disable menu tertentu, atau melakukan enable kembali untuk menu yang sebelumnya di disable. Tujuan dari use case ini adalah bagaimana seorang admin atau master dapat melakukan fungsi disable untuk setiap item menu yang sedang habis atau tidak dapat diorder sementara, fungsi enable untuk item menu yang sudah kembali dapat diorder. 3.3
Sequence Diagram
Sequence diagram adalah penggambaran sifat karakteristik alur dari sebuah skenario yang dijalankan dari kumpulan grup objek. 3.3.1 Seqence Diagram Melakukan Login
Gambar 6. Seqence Diagram Melakukan Login 38
Kevin Suteja Rinabi Tanamal David Boy Tonara
Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Vol. 3, Nomor 1, Oct 2015
Awal mula proses login dimulai dengan user mengakses halaman untuk form login (http://o-resto.com/backend/login), setelah itu controller akan mengambil / load view untuk tampilan visual HTML dari backend/login. Dilanjutkan dengan user akan melakukan input email dan password yang dipunyainya dalam form yang telah disediakan di halaman login tersebut. Seketika user melakukan klik pada button submit, komponen view akan mencatat data parameter yang di-inputkan user pada form login, dan mengalihkan ke komponen controller. Selanjutnya controller akan memanggil fungsi signin dari komponen model yang bernama user_model. Di komponen model tersebut, akan dilakukan sebuah query sellect kedalam database tabel user, untuk melakukan validasi apakah username dan password yang diinput oleh user tersebut terdata didalam tabel atau tidak. Apabila username dan password yang diinput oleh user adalah benar dan valid, maka komponen model user_model akan melakukan fungsi set_user data, untuk menyimpan data dalam session. Selanjutnya, controller (backend/login.php) akan melakukan redirrect ke controller (backend/order.php) untuk melakukan fungsi load view panel order dan menentukan user role mana yang dipunyai akses login tersebut. 3.3.2 Sequence Diagram Aktifitas Penambahan Data
Gambar 7. Sequence Diagram Aktifitas Penambahan Data Proses sequence untuk penambahan data dijanlankan apabila user hendak melakukan pemesanan, sebaliknya seorang admin / master akan melakukan fungsi penambahan data pada halaman penambahan menu, penambahan admin, atau melakukan penambahan data pegawai. Data yang diinput oleh user/admin/master selanjutnya diambil alih oleh controller untuk 39
Kevin Suteja Rinabi Tanamal David Boy Tonara
Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Vol. 3, Nomor 1, Oct 2015
kemudian menjalankan fungsi save menggunakan data yang diinput tersebut. Fungsi save akan dijlankan seketika tombol button submit diklik dan data berhasil lolos dari validasi komponen view halaman tersebut. Selanjutnya controller akan memindahkan data input dari user ke model, untuk kemudian menggunakan fungsi save dari komponen model tersebut. Fungsi save tersebut akan menjalankan perintah query kepada MYSQL untuk melakukan INSERT data tersebut pada tabel tertentu yang telah dikonfigurasi pada masing-masing model. 3.3.3 Sequence Diagram Aktifitas Penambahan Data
Gambar 8. Sequence Diagram Aktifitas Penambahan Data Diagram sequence diatas ini adalah menjelaskan bagaimana alur dalam sistem dalam melakukan pengiriman validasi order melalui SMS. Proses ini dimulai ketika seorang user hendak melakukan checkout, dan melakukan klik button submit untuk melakukan finalisasi order yang telah dibuatnya. Seketika button submit diklik oleh user, maka komponen view pada halaman checkout tersebut akan memanggil fungsi sendorder() dari controller order. Fungsi sendorder() tersebut nantinya akan mengirimkan sejumlah 5 angka acak, yang kemudian akan dilakukan query INSERT kedalam tabel outbox di database server yang digunakan. Secara otomatis, applikasi SMS Gateway di localhost akan membuka halaman data.php di server. Seketika halaman data.php tersebut dibuka, akan melakukan fungsi query SELECT dalam tabel outbox di server dimana hanya data dengan status=0 saja yang ditampilkan. Kumpulan data tersebut akan ditampilkan dalam bentuk XML. Langkah berikutnya adalah 40
Kevin Suteja Rinabi Tanamal David Boy Tonara
Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Vol. 3, Nomor 1, Oct 2015
data.php akan melakukan fungsi UPDATE untuk merubah status dari kumpulan data yang telah berhasil di generate, menjadi status=1, sehingga tidak ditampilkan kembali berikutnya. Selanjutnya applikasi di localhost akan mengambil kumpulan data tersebut, dan melakukan fungsi INSERT ke tabel outbox gammu di localhost. Langkah tersebut secara otomatis akan melakukan trigger action kepada Gammu untuk melakukan pengiriman SMS. Setelah SMS berhasil terkirimkan, Gammu akan memindahkan data tersebut kedalam tabel sent_items yang menandakan bahwa sms telah berhasil dikirimkan. 4.
Pengujian dan Implementasi.
4.1
Lingkungan Pengembangan
Aplikasi ini dikembangkan menggunakan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak sebagai berikut: Spesifikasi Laptop / Desktop & Perangkat Lunak yang digunakan untuk Pengembangan Backend Website O-Resto : 1. Sistem operasi Macintosh OSx10.9.2 / Windows 7 home basic. 2. Processor 2.4 GHz Intel Core 2 Duo 3. Memory RAM 4GB. 4. Mozila Firefox 27.0.1. 5. Google Chrome v 34.0.1847.131 Devices & Perangkat Lunak untuk Pengembagan SMS Gateway: 1. Windows 7 Home Basic. 2. Gammu 1.33.0 3. XAMP server v3.2.1 4. PHP v 5.2.17 5. MYSQL v 5.5.9. 6. Handphone Nokia E-71 (sebagai modem) 7. Internet (Speedy 512 MB / Fastnet) 4.2 Installasi Perangkat Lunak Gammu, sebagai Aplikasi Rancangan SMS Gateway ke Laptop / Desktop berbasis Windows. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Download XAMP server & Gammu apabila belum dipunyai oleh laptop / desktop localhost tersebut. Letakan file direktori gammu ke drive C:.\ Edit konfigurasi file php.ini didalam direktori XAMP, dan lakukan perubahan konfigurasi: ini_set('max_execution_time', 300). Colokan Handhpone / modem di port USB. Masuk ke device manager di windows, dan catat port modem (COM) yang digunakan handphone / modem tersebut. Masuk ke direktori gammu, dan ubah konfigurasi data port di file gammurc dan smsdrc sesuai dengan port (COM) yang digunakan oleh modem. Masuk ke aplikasi command line di windows, dan arahkan tujuan ke direktori bin di aplikasi gammu. berikan command "gammu -- identify". Apabila Sukses akan muncul keterangan dan data software modem / handphone tersebut di applikasi command line. 41
Kevin Suteja Rinabi Tanamal David Boy Tonara
9.
10. 11.
Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Vol. 3, Nomor 1, Oct 2015
Setelah berhasil, langkah berikutnya adalah membuat service gammu dengan mengetik command "gammu-smsd -c smsdrc -i". Apabila sukses akan muncul keterangan bahwa service berhasil dibuat. Upload aplikasi SMS Gateway, kedalam htdocs XAMP di localhost. Jalankan aplikasi melalui web browser dengan jaringan internet.
4.2.1 Implementasi Aplikasi ke Server Hosting 1. 2. 3. 4. 2. 3. 4. 5. 6.
4.3
Melakukan pemesanan domain dan hosting disalah satu penyedia jasa hosting. Melakukan proses pembayaran kepada penyedia jasa hosting tersebut, dan melakukan konfirmasi setelahnya. Hosting akan di aktivasi oleh pihak penyedia jasa, dan diberikan sejumlah data melalui email. Login ke C-Panel, menggunakan data yang dikirimkan oleh penyedia hosting melalui email sebelumnya. Konfigurasi nameserver domain yang telah dibeli (apabila diperlukan) untuk mengarahkan nameserver ke penyedia hosting. Klik button phpMyAdmin di Cpanel, untuk menggunakan fungsi MYSQL. Pindahkan database lokal didalam XAMP, dan keseluruhan file applikasi, ke dalam server hosting. Gunakan applikasi FTP untuk memudahkan proses perpindahan file. Cek melalui web browsser ke alamat domain yang telah dikonfigurasi, dan apabila berfungsi dengan baik, maka applikasi telah siap dijalankan.
Fitur Keseluruhan dan Perbedaan Akses Login Akses Login Fitur Guest
User
Admin
Master
Melihat Gallery (Company Profile)
✓
✓
✓
✓
Menghubungi melalui Form Kontak
✓
✓
✓
✓
Melihat Gallery Daftar Menu
✓
✓
✓
✓
Registrasi akun baru
✓
✓
✓
✓
Forgot Password
✓
✓
✓
✓
Membuat Order
✓
Print Invoice Order
✓
✓
✓
Melihat History Order
✓
✓
✓
Reject
✓
✓
Confirm
✓
✓
Cancel Update Status Order
✓
42
Kevin Suteja Rinabi Tanamal David Boy Tonara
Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Vol. 3, Nomor 1, Oct 2015
Deliver Order
✓
✓
Finish
✓
✓
List Data Member
✓
✓
Blokir
✓
✓
Unblokir
✓
✓
Add New
✓
✓
List Data Menu
✓
✓
Enable
✓
✓
Disable
✓
✓
Member
Menu ✓
Edit Melihat Data Menu Favorit
✓
✓
Add New
✓
✓
Edit
✓
✓
Disable
✓
✓
Enable
✓
✓
Add New
✓
✓
Edit
✓
✓
Disable
✓
✓
Enable
✓
✓
Employee
Vehicle
Add New
✓
Edit
✓
Blokir
✓
Unblokir
✓
Admin
Add New
✓
✓
Edit
✓
✓
Update Status
✓
✓
Claim
Melihat Data Sales Report
✓
Tabel 1. Fitur Keseluruhan dan Perbedaan Akses Login 43
Kevin Suteja Rinabi Tanamal David Boy Tonara
4.4
Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Vol. 3, Nomor 1, Oct 2015
UAT (User Acceptance Testing).
UAT atau kepanjangan dari User Acceptance Testing, adalah sebuah fase trakhir dalam pengujian sebuah aplikasi. Aplikasi ini akan diuji cobakan kepada pengguna, dengan menggunakan skenario testing sesuai yang telah dirancang sebelumnya. 4.4.1 Training dan Pengujian UAT. User yang menjalani pengujian UAT dan menjalani proses pelatihan adalah YTH. Bapak Sugeng selaku pemilik dari restuarant Hotel Olympic Surabaya. Training dan pengujian UAT dilakukan pada tanggal 19 Mei 2014, bertempat di restaurant Hotel Olympic Surabaya. Metode training yang digunakan adalah praktek langsung, dimana semua fitur website dan backend akan di jelaskan fungsi dan penggunaannya. Disertakan juga sebuah buku user manual penggunaan aplikasi, sehingga diharapkan dapat membantu mengingatkan materi pelatihan, dikedepannya. 4.9
Nilai Entrepreneurship.
Perancangan dan implementasi Tugas Akhir ini memiliki nilai entrepreneurship sebagai berikut: 4.9.1 Aspek Opportunity. Memanfaatkan berkembangnya industri teknologi dan bisnis e-commerce di era moderen ini, diharapkan akan meningkatkan kebutuhan masyarakat akan jasa pembuatan website / aplikasi sebagai penunjang bisnis, terutama dalam bidang e-commerce. Keuntungan terbesar dari implementasi bisnis dalam bidang e-commerce adalah produk jualan pengguna dapat diakses selama 24 jam tanpa batas, dan tanpa kebutuhan mahal seperti sewa tempat, pegawai, ijin bisnis, layaknya sebuah bisnis konvensional. Mengingat tarif pembuatan website / aplikasi relatif terjangkau, maka penulis berkeyakinan bahwa layanan ini dapat dinikmati semua kalangan, terutama untuk pelajar, maupun industri UKM / bisnis startup. Dengan edukasi dan pembelajaran yang tepat, penulis berkeyakinan bahwa dari tahun ke tahun masyarakat akan semakin sadar akan pentingnya kebutuhan website, baik sebagai penunjang bisnis, maupun penerapan manfaat lainnya. 4.9.2 Aspek Market Sensitivity. Market sensitivity dapat diaplikasikan dengan cara mengetahui kategori bisnis apa yang sedang trending pada saat tersebut. Berbekal dari pengetahuan akan trend tersebut, penulis dapat lebih fokus untuk merancang target market dan potensial customer yang diinginkan. Dalam kasus Tugas Akhir ini, penulis berkeyakinan bahwa makanan adalah salah satu bisnis yang sedang trend saat ini. Didukung dengan perkembangan teknologi social media seperti instragram, facebook, twitter, bisnis makanan seringkali mendapatkan promosi gratis dari hasil foto makanan atau ajakan ke teman dari pelanggan yang terpuaskan. 4.9.3 Aspek Creative and Innovative. Penerapan dari implementasi website adalah sangat beragam dan sangat terbuka terhadap kreatifitas atau inovasi baru yang dihasilkan dari pengguna. Penulis ingin memposisikan diri bukan hanya sebagai pembuat aplikasi / website, melainkan juga sebagai 44
Kevin Suteja Rinabi Tanamal David Boy Tonara
Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Vol. 3, Nomor 1, Oct 2015
konsultan terhadap projek yang ditawarkan, sehingga diharapkan penulis dapat ber-kontribusi dalam memberikan suatu ide / konsep yang kreatif dan inovatif dalam pengembangan projek tersebut. 5.
Kesimpulan.
Berdasarkan hasil rancangan desain aplikasi, implementasi dan pengujian dari aplikasi web sms gateway dan backend website dinamis untuk restaurant Hotel Olympic Surabaya, didapatkan kesimpulan bahwa: 1. Hasil akhir aplikasi web rancangan sms gateway dan backend website dinamis adalah sesuai dengan minat dan kebutuhan fitur client. 2. Hasil akhir aplikasi berkegantungan oleh sebuah koneksi internet untuk dapat berjalan. 3. Hasil akhir aplikasi dapat di-implementasikan dengan berhasil di restaurant hotel Olympic Surabaya. 6.
Daftar Pustaka.
Agus Saputra. 2011. Trik dan Solusi Jitu Pemrograman PHP. IKAPI., Jakarta. APJII. (2012). Data Statistik Pengguna Internet di Indonesia. Diakses tanggal 22 May 2014. < http://www.apjii.or.id/v2/read/page/halaman-data/9/statistik.html>. APJII. (2012). Perilaku Pengguna Internet Berbelanjan Online.Diakses tanggal 22 May 2014.
. Boyer Verma. 2009. Operation & Supply Chain Management. Stamford Cengage Learning
Connecticus:
Jennifer Niederst Robbins. 2006. Web Design In a Nutshell. California: O'Reilly Mulyadi. 2001. Sistem Akutansi. Jakarta: Univeritas Gadjah Mada, Salemba Empat. O’Brien, J.A. 2006. Introduction To Information System,12 ed. Arizona : Mc Graw Hill. Raymond McLeod, Jr & George P.Schell. 2008. Management Information System. Jakarta: Salemba Empat ST, Hendry, Membangun Aplikasi Point Of Sale dengan vb 6.0, MySQL, dan PHP 2010 Williams & Sawyer. 2007. Using Information Technology: Pengenalan Praktis Dunia Komputer. Yogyakarta: Andi Martin Fowler. 2004. UML Distilled Third Edition, a Brief Guide to the Standard Object Modeling Languange. Boston: Addision- Wesley
45