Prosiding SENTIA 2009 – Politeknik Negeri Malang
IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT UNTUK SUBSISTEM PENANGANAN PASIEN Eko Handoyo1, Agung Budi Prasetijo2, Toni Haryanto3 1,2,3 1
Jurusan Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
[email protected], 2
[email protected],
ABSTRAK Information technology represents one of technology which is developing faster at this time. Hospital Information System (HIS) development based on computer will succeed better, if paying attention to elementary concepts of information system development. This research is conducted to give a better view about a model of hospital information system using Web Service, through development an application of hospital information system for the patient handling subsystem with this application, user can easily obtain information and service of all existing activity especially in the case of patienthandling at hospital anywhere and whenever they reside in online. This application is made to be based on web using Prado framework based on PHP programming language and MySQL as its databases. System design and analyze in making of this hospital information system using object oriented approach method. This Hospital Information System application serve the purpose of medium of information and service supplier for its user as a doctor, staff and employees, and also patient of a hospital anywhere and whenever they reside in. This application will be better if owning high data security, dissimilar module addition, and supported with multimedia facility. Kata kunci : hospital information system, prado framework, patient subsystem. Untuk dapat memilih perangkat lunak SIRS siap pakai dan perangkat keras yang akan digunakan, maka rumah sakit tersebut harus sudah memiliki rancang bangun/desain SIRS yang sesuai dengan kondisi dan situasi rumah sakitnya. Karena alasan – alasan diatas maka perlu dibuat suatu aplikasi SIRS yang secara umum disesuaikan dengan kebutuhan – kebutuhan dari rumah sakit yang ada di Indonesia khususnya untuk subsistem penanganan pasien yang terdapat di dalamnya. Pelayanan Penanganan Pasien merupakan salah satu pelayanan penunjang dilingkungan rumah sakit dalam menjalankan fungsinya untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Divisi Penanganan Pasien bertanggung jawab terhadap pemberian jasa pelayanan yang berhubungan pengelolaan informasi data pasien seperti dari pendaftaran pasien, pengelolaan bank data pasien, termasuk rekam medik pasien mulai dari pendaftaran pasien ke rawat jalan atau rawat inap hingga pasien tersebut pulang.
1. Pendahuluan Perkembangan Sistem Informasi Rumah Sakit yang berbasis komputer (Computer Based Hospital Information System) di Indonesia telah dimulai pada akhir dekade 80’an. Salah satu rumah sakit yang pada waktu itu telah memanfaatkan komputer untuk mendukung operasionalnya adalah Rumah Sakit Husada. Namun, tampaknya komputerisasi dalam bidang per-rumah sakit-an, kurang mendapatkan hasil yang cukup memuaskan semua pihak. Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) yang berbasis komputer sangat diperlukan untuk sebuah rumah sakit dalam era globalisasi, namun untuk membangun sistem informasi yang terpadu memerlukan tenaga dan biaya yang cukup besar. Kebutuhan akan tenaga dan biaya yang besar tidak hanya dalam pengembangannya, namun juga dalam pemeliharaan SIRS maupun dalam melakukan migrasi dari sistem yang lama pada sistem yang baru. Selama manajemen rumah sakit belum menganggap bahwa informasi adalah merupakan aset dari rumah sakit tersebut, maka kebutuhan biaya dan tenaga tersebut diatas dirasakan sebagai beban yang berat, bukan sebagai konsekuensi dari adanya kebutuhan akan informasi. Kalau informasi telah menjadi aset rumah sakit, maka beban biaya untuk pengembangan, pemeliharaan maupun migrasi SIRS sudah selayaknya masuk dalam kalkulasi biaya layanan kesehatan yang dapat diberikan oleh rumah sakit itu.
2. Sistem Informasi Rumah Sakit Aplikasi Sistem Informasi Rumah Sakit ini pada sisi server merupakan sebuah aplikasi berbasis web (web-based application) yang berfungsi untuk menerima masukan dari aplikasi sisi klien dan juga berfungsi untuk mengatur basis data. Perancangan aplikasi sisi server ini menggunakan analisis pemodelan berorientasi objek. Alur pemeriksaan dan F-156
Prosiding SENTIA 2009 – Politeknik Negeri Malang
keterkaitan dengan unit-unit lain dalam menjalankan kegiatan pelayanan penanganan pasien secara sederhana ditunjukkan pada Gambar 1.
objek informasi, mengedit objek informasi, dan menghapus objek informasi. Pengguna Id: Integer Password : Varchar Role : Varchar Status : Varchar
Pasien datang ke rumah sakit
1 1..* Staf PIS
1..* Administrator Pendaftaran untuk pasien baru
Id: Integer Password : Varchar Role : Varchar
Pendaftaran rawat jalan untuk pasien yang telah terdaftar
Tambah User() Edit User () Aktifasi User() Hapus User() Ubah password()
Pendaftaran rawat inap untuk pasien yang telah terdaftar
Pasien dalam perawatan
Diagnosa dan konsultasi oleh dokter
1..* User
Id: Integer Password : Varchar Role : Varchar Status : Varchar
Id: Integer Password : Varchar Role : Varchar Status : Varchar
Ubah password()
Ubah password()
Ubah password()
1
1
1
1 1..*
Perawat memanggil pasien untuk didiagnosa
1..* Dokter
Id: Integer Password : Varchar Role : Varchar Status : Varchar
Diagnosa dan konsultasi dokter kunjungan
Pengecekan kondisi pasien oleh perawat Pasien dinyatakan sembuh
1..*
1..*
Bank Data Foto : Varchar Nomor Induk Pasien : Varchar Tanggal Register : Varchar Nama Pasien : Varchar Jenis Kelamin : Varchar Golongan Darah : Varchar Rhesus : Varchar Tanggal Lahir : Varchar Tempat Lahir : Varchar Alamat Lengkap : Varchar Telepon : Varchar Nomor Handphone : Varchar Agama : Varchar Status Perkawinan : Varchar Nama Suami/Istri : Varchar rekam medik : Long Text Pekerjaan : Varchar peringatan : Varchar
Order kunjungan dokter
Rawat Jalan Nomor Induk Pasien : Varchar Nama Pasien : Varchar spesialisasi penyakit : Varchar dokter yang menangani: Varchar Diagnosa : LongText Obat : LongText Peringatan : LongText Pendaftaran rawat jalan () Diagnosa dan konsultasi dokter() Melihat antrian diagnosa dokter()
1..*
Rawat Inap Nomor induk pasien: Varchar nama pasien : Varchar nama ruang rawat : Varchar nomor tempat tidur : Integer spesialisasi penyakit : Varchar diagnosa : LongText obat : LongText peringatan : LongText Kondisi : Varchar Pendaftaran rawat inap() Order Dokter Kunjung () Diagnosa dokter kunjung () Pengecekan kondisi () Pergantian dokter () Melihat Data Pasien Inap ()
Ruang Rawat Status : Varchar nomor induk pasien : Varchar nama pasien : Varchar dokter yang menangani: Varchar alamat : Varchar dokter : Varchar kondisi : Varchar nama ruang : Varchar kelas ruang : Varchar kapasitas ruang : Varchar nomor tempat tidur : Varchar spesialisasi penyakit : Varchar diagnosa : LongText peringatan : LongText Melihat ruang rawat () Menambah ruang rawat () Menambah tempat tidur () Perpindahan ruang () Pengaturan isi ruang ()
Menambah pasien baru () Mengedit data pasien () Pengisian rekam medik () Menghapus Pasien () Melihat data pasien () Bank Data Foto : Varchar Nomor Induk Pasien : Varchar Tanggal Register : Varchar Nama Pasien : Varchar Jenis Kelamin : Varchar Golongan Darah : Varchar Rhesus : Varchar Tanggal Lahir : Varchar Tempat Lahir : Varchar Alamat Lengkap : Varchar Telepon : Varchar Nomor Handphone : Varchar Agama : Varchar Status Perkawinan : Varchar Nama Suami/Istri : Varchar rekam medik : Long Text Pekerjaan : Varchar peringatan : Varchar Melihat data pasien ()
Pasien pulang
Gambar 1 Alur sederhana pelayanan penanganan pasien
Aplikasi yang dibangun bernama Sistem Informasi Rumah Sakit untuk Subsistem Penanganan Pasien Subsistem Penanganan Pasien merupakan salah satu bagian dari Sistem Informasi Rumah Sakit secara keseluruhan, tujuan dari pembagian ini adalah untuk mempermudah pemahaman Sistem Informasi Rumah Sakit yang begitu kompleks, sehingga dengan adanya pembagian ini diharapkan penanganan pada subsistem Penanganan Pasien dapat lebih detail dan efektif disamping itu juga menghemat waktu dibanding menangani sistem secara keseluruhan. Aplikasi ini dibangun berbasiskan web dan berguna untuk memudahkan pengguna dalam penanganan pasien rumah sakit. Dengan aplikasi ini pengguna hanya perlu login kedalam sistem dan memilih menu sesuai dengan role-nya masingmasing. Bagi seorang pengguna baik dari administrator sampai user biasa, pada proses pertama kali yang dilakukan adalah menghubungi sisi server untuk melakukan autentifikasi pengguna, jika pengguna dinyatakan sebagai pengguna yang sah, maka pengguna akan diperkenankan untuk masuk kedalam sistem dan berinteraksi di dalamnya. Pemodelan CRC memberikan kolaborasi antarkelas atau objek dan tanggung jawab masing-masing kelas dalam sistem. Dari pemodelan CRC dapat dimodelkan hubungan antar-objek seperti terlihat pada Gambar 2. Model tingkah laku objek (object behavior) dapat digambarkan dengan menggunakan diagram urutan (sequence diagram) dan statechart diagram. Dengan diagram runtun, interaksi antarobjek dapar diperlihatkan dengan baik. Pada gambar 3 terdapat 3 skenario, yaitu menciptakan
Rawat Jalan
Ruang Rawat
Nomor Induk Pasien : Varchar Nama Pasien : Varchar spesialisasi penyakit : Varchar dokter yang menangani: Varchar Diagnosa : LongText Obat : LongText Peringatan : LongText
Status : Varchar nomor induk pasien : Varchar nama pasien : Varchar dokter yang menangani: Varchar alamat : Varchar dokter : Varchar kondisi : Varchar nama ruang : Varchar kelas ruang : Varchar kapasitas ruang : Varchar nomor tempat tidur : Varchar spesialisasi penyakit : Varchar diagnosa : LongText peringatan : LongText
Melihat antrian diagnosa dokter() 1..*
Melihat ruang rawat ()
1..*
1..*
Gambar 2 Diagram kelas Subsistem Penanganan Pasien
Administrator membuat informasi dan mendefinisikan nilai atribut-atributnya pada form informasi. Setelah itu, objek informasi dibuat dan diisikan pada form sehingga dapat dilihat oleh pengguna. Gambar 3 menunjukkan sequence diagram untuk Sistem Informasi Rumah Sakit Subsistem Penanganan Pasien.
:Menu
Admin
Sistem Siap
Memilih informasi yang akan dibuat dan nilainya
:Operasi
:Informasi
Membuat objek informasi
Operasi Selesai
:Tampilan
Mengisi form informasi
Menampilkan objek informasi
Memilih informasi yang akan diedit
Memberi nilai atribut baru
Mengedit objek informasi
Mengisi form informasi
Menampilkan hasil edit objek informasi
Memilih informasi yang akan dihapus Menghapus objek informasi
Menampilkan hasil menghapus objek informasi
Gambar 3 Diagram urutan Subsistem Penanganan Pasien.
F-157
Mengisi form informasi
Prosiding SENTIA 2009 – Politeknik Negeri Malang
Pada basisdata aplikasi Sistem Informasi Rumah Sakit Subsistem Penanganan Pasien terdapat 8 buah entitas yaitu administrator, staf PIS, dokter, user, bank pasien, rawat jalan, rawat inap, ruang rawat, rawat inap. Entitas dokter, dan user mempunyai hubungan (cardinality) “melihat” terhadap entitas bank pasien, rawat jalan, dan ruang rawat. Entitas Administrator dan Staf PIS mempunyai hubungan “melihat” serta “mengelola” terhadap entitas bank pasien, rawat jalan, rawat inap, dan ruang rawat.
Mulai Atribut baru Membuat objek informasi
Mengedit objek informasi
Objek informasi dibuat
Menunggu operasi selanjutnya
Menghapus objek informasi Selesai Objek informasi terhapus
3. Hasil dan pembahasan
Gambar 4 Statechart diagram Subsistem Penanganan Pasien.
Perancangan sistem yang telah dijelaskan sebelumnya akan diimplementasikan dalam bentuk kode sumber (source code) menggunakan framework Prado yang berbasiskan bahasa pemrograman PHP dan basisdata MySQL. Kode ini akan dijalankan pada web server dan hasil eksekusi kode tersebut akan ditampilkan pada sisi client menggunakan web browser. Pengujian dilakukan dengan metode blackbox test (uji kotak hitam), yaitu pengujian yang dilakukan dengan memberikan input (masukkan) pada sistem dan mengamati output (keluaran) sehingga diperoleh hubungan antara masukan dan keluaran yang sesuai dengan tujuan sistem. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan 1 buah komputer PC dan 1 buah Notebook. Kedua komputer tersebut dihubungkan dengan menggunakan jaringan LAN. Perangkat keras yang dipakai untuk aplikasi SIRS ini di sisi server adalah PC dengan memori 512 Mb, Prosesor Intel Pentium IV dengan sistem operasi Windows XP Professional Edition SP2, Prado versi 2.0, Apache Web Server versi 2.2.3, PHP versi 5.1.6 dan MySQL versi 5.0.24a. Pengujian di sisi client dilakukan secara offline dengan menggunakan Mozzila Firefox sebagai web browser dengan PC Pentium III dengan memori 384 Mb dan sistem operasi Windows XP Professional Edition SP2. Kelas User atau TUser adalah kelas dasar dalam framework Prado, kelas TUser menggunakan username dan kata sandi sebagai unsur-unsur autentifikasi pengguna. Berikut ini merupakan skrip kelas user (MyUser) pada aplikasi SIRS Subsistem Penanganan Pasien. Kelas ini diperlukan dalam proses login pengguna untuk melakukan proses autentifikasi atau pembuktian keaslian username dan password pengguna pada database. Fungsi setRole() dan getRole() serta setTipe() dan getTipe() atau digunakan untuk membedakan tipe pengguna satu dengan yang lain, sehingga pengguna memperoleh informasi sesuai dengan tipenya masing-masing. Sedangkan fungsi onAuthenticationRequired() dan onAuthorizationRequired() digunakan jika proses autentifikasi gagal. Proses login dapat dilanjutkan ke halaman selanjutnya (redirectUrl) atau akan memberikan pesan kesalahan melalui fungsi ini.
Gambar 4 merupakan statechart diagram yang menggambarkan perilaku objek, yaitu objek informasi. Model tingkah laku objek menunjukkan bagaimana sistem akan merespon kejadian atau stimulus eksternal. Program ini menggunakan Sistem Manajemen Basisdata (Database Management System) MySQL. Pada percobaan digunakan MySQL versi 5.0.24a-nt. Basis data ini berfungsi untuk menampung semua data informasi yang nantinya akan dijadikan sebagai sumber yang akan di-query oleh pengguna dan administrator. Proses pengolahan data pada basisdata ini akan meliputi penambahan data pengguna, data order visite, data pasien, data antrian dokter, data ruang, data isi ruang, pengubahan data pengguna, data pasien, data ruang, data isi ruang, menampilkan data pengguna, data antrian dokter, data order visite, data pasien, antrian dokter, data isi ruang dan data ruang . Perancangan basisdata ini akan meliputi membuat diagram keterhubungan entitas (Entity Relationship Diagram) dan normalisasi basisdata. Diagram Keterhubungan Entitas digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antardata. Diagram ini dibentuk oleh dua komponen pembentuk utama, yaitu Entitas (Entity) dan Relasi (Relationship). Kedua komponen ini dideskripsikan lebih lanjut melalui sejumlah atribut/properti. (atributes/properties). Gambar 5 menunjukkan diagram keterhubungan entitas sistem. Dokter
Staf PIS
User
Melihat Melihat
Menambah, mengubah, menghapus
Melihat menambah
Melihat
Menambah, mengubah, menghapus
menambah
Order visite
Antrian dokter
Mengelola
pasien
spesialis
Mengelola
aktor Administrator
ruang
isiruang
Mengelola
role
Gambar 5 Diagram Keterhubungan Entitas Subsistem Penanganan Pasien
F-158
Prosiding SENTIA 2009 – Politeknik Negeri Malang
Kelas Komponen TComponent adalah kelas dasar bagi semua komponen pada framework Prado. Kelas Komponen berisi kelas-kelas lain yang saling mewarisi. Diantara kelas-kelas tersebut terdapat kelas utama yang digunakan pada pembuatan aplikasi SIRS ini, kelas tersebut meliputi 2 kelas utama yaitu : Kelas Halaman (Page Class), dan Kelas Modul (Module Class). Kelas Halaman TPage merupakan kelas yang digunakan dalam pembuatan masing-masing halaman web dengan menggunakan framework Prado. Kelas ini merupakan pewarisan dari kelas Tcontrol. Kelas ini berisi kode-kode skrip yang digunakan untuk mendefinisikan event yang ditulis pada halaman template web (.tpl). Berikut ini salah satu contoh kelas halaman yang terdapat pada aplikasi SIRS Subsistem Penanganan Pasien. Kelas Modul TModule digunakan sebagai kelas pendukung dalam pembuatan modul-modul pada aplikasi ini. Setiap modul memiliki isi berupa halaman-halaman web dan page class yang berisi informasi bagi pengguna, sehingga kelas ini dibuat sebagai pendukung dari page class yang ada di setiap modul pada aplikasi SIRS ini. Berikut ini merupakan skrip kelas modul pada aplikasi SIRS Subsistem Penanganan Pasien. Untuk melakukan koneksi ke database, Prado memanfaatkan database abstract layer, ADOdb. ADOdb adalah class yang ditulis menggunakan bahasa PHP yang berfungsi sebagai data tier, dan akan membantu mengatasi perbedaan antara penggunaan database. Page class berikut menunjukkan salah satu penulisan kode koneksi menggunakan ADOdb ke database MySQL. Database MySQL yang diakses adalah ta.sql dengan username root dan password root. Untuk koneksi ke database skrip diletakkan pada fungsi onInit() atau fungsi onLoad(). Sehingga begitu aplikasi tersebut dipanggil, aplikasi langsung melakukan koneksi ke database. Pengguna diharuskan mengisikan username, aktor yang sesuai dengan bidangnya, password dan ulangi password serta menekan tombol submit, maka sistem akan mengecek username yang akan dibuat dengan username yang sudah ada, bila username yang akan didaftarkan sudah ada maka sistem akan memberi peringatan “username sudah dipakai, pilih yang lain”, apabila pengguna menekan tombol submit tanpa memasukan username, dan password maka sistem akan memberi peringatan “masukan username. Masukan paswword”, sedangkan apabila pengguna dalam mengulang password berbeda dengan password awal maka sistem akan memberi peringatan “password berbeda”. Proses autentifikasi pengguna dilakukan oleh validator yang dimiliki framework Prado yaitu prado_validator.js. Skrip berikut menunjukkan proses login untuk pengguna. Proses dimulai dengan mengambil kategori aktor dari basis data. Fungsi kategoriaktor() merupakan fungsi yang mengambil
kategori aktor yang akan dipilih pengguna dari basis data, Fungsi onClickRegisterBtn merupakan fungsi yang membuat account dan role baru, Fungsi UserDipakai() merupakan fungsi yang memberikan peringatan bahwa username yang akan didaftarkan telah dipakai. Sebelum pengguna berjenis administrator, dokter, staf PIS, atau user menggunakan seluruh fasilitas yang dimiliki oleh aplikasi ini, terlebih dahulu pengguna harus melalui serangkaian autentifikasi pada halaman login. Mekanisme ini dimaksudkan untuk memberikan akses hanya kepada pengguna yang terdaftar saja. Pengguna diharuskan mengisikan username dan password serta menekan tombol login, maka sistem akan membandingkan data username dan password dengan basisdata MySQL untuk akses halaman web. Apabila pengguna menekan tombol Login tanpa memasukan username dan password, maka sistem akan memberikan peringatan “Masukkan Username. Masukkan Password”. Begitu juga bila pengguna hanya memasukan password saja tanpa username, atau sebaliknya username tanpa password, sistem memberikan peringatan sesuai dengan field yang tidak diisi. Sistem juga memberikan peringatan jika username atau password yang dimasukan salah, yaitu “Login Gagal! Username atau Password anda salah.”. Proses autentifikasi pengguna dilakukan oleh validator yang dimiliki framework Prado yaitu prado_validator.js. Skrip berikut menunjukkan proses login untuk pengguna. Proses dimulai dengan mengambil sesi (session) dari pengguna. Fungsi onServerValidate() merupakan fungsi yang akan mengecek apakah username dan password yang dimasukan sesuai dengan yang terdapat pada database. Ini juga merupakan proses yang disebut dengan proses validasi. Jika valid proses dilanjutkan dengan mengambil role dan tipe pengguna yang kemudian diteruskan ke halaman web sesuai dengan tipe penggunanya. Pengguna yang berhasil melalui proses login akan diarahkan ke halaman admin.php. Pada halaman ini setiap pengguna akan melihat kata sambutan diikuti dengan nama lengkap pengguna, contohnya “Selamat Datang Di Sistem Informasi Rumah Sakit Administrator Toni”. Pada halaman ini pengguna berhak mengakses menu yang ada pada sisi kiri layar. Menu-menu tersebut berbeda untuk setiap jenis user. Perbedaan mendasar antara halaman administrator dengan halaman pengguna lain adalah menu yang diberikan. Administrator mempunyai wewenang untuk mengakses semua menu yang ada pada aplikasi SIRS ini. Sedangkan menu khusus untuk seorang administrator pada aplikasi SIRS ini adalah menu Admin yang di dalamnya berisi tautan (Hyperlink) diantaranya Manajemen User, Manajemen Aktor, serta Tambah User dan Tambah Aktor. Rincian menu Admin tersebut dijelaskan sebagai berikut.
F-159
Prosiding SENTIA 2009 – Politeknik Negeri Malang
Pada menu manajemen user ini administrator dapat mengubah, menghapus, dan melakukan aktifasi bagi pengguna. Untuk melakukan aksi tersebut administrator hanya perlu meng-klik tombol pilih, update, maupun delete. Administrator juga dapat mengubah role pengguna jika seorang pengguna menginginkan penambahan akses terhadap menu lain pada aplikasi SIRS ini. Pada menu manajemen aktor ini administrator dapat mengubah dan menghapus aktor dari seorang pengguna. Aktor disini juga disebut sebagai tipe pengguna. Untuk subsistem Penanganan Pasien aktor yang dimaksudkan adalah Dokter, Staf PIS dan User. Administrator juga dapat mengubah role default yang digunakan untuk menentukan menumenu yang dapat diakses dari berbagai tipe pengguna. Untuk melakukan aksi tersebut administrator hanya perlu meng-klik tombol pilih, update, maupun delete. Pada menu tambah user dan tambah aktor ini administrator mempunyai hak untuk menambah pengguna baru dan aktor baru sesuai dengan bidangnya. Menu ini hanya digunakan jika memang diperlukan suatu penambahan user baru saat menu register tidak dapat digunakan dan melakukan penambahan aktor sesuai dengan kebutuhan suatu rumah sakit. Pada bagian ini akan dibahas tentang pengujian aplikasi Sistem Informasi Rumah Sakit. Pengujian dilakukan dengan menggunakan pembandingan (metode black box). Aplikasi Sistem Informasi Rumah Sakit merupakan sebuah aplikasi berbasis web (web-based application), untuk mengaksesnya pengguna memerlukan sebuah perambah web (web browser). Pengujian aplikasi pada sisi server ini meliputi pembandingan (black box) Aplikasi dinyatakan berhasil melewati pengujian apabila dalam percobaan-percobaan berikut aplikasi tidak menjadi error. Pada metode pengujian black box, aplikasi diberikan berbagai macam kondisi masukan, kemudian keluaran yang dihasilkan sistem dibandingkan dengan keluaran yang diharapkan. Pada pengujian tersebut, aplikasi hanya akan melakukan proses query untuk registrasi data pengguna bila tiga kondisi terpenuhi. Kondisi pertama, adalah pengguna harus mengisikan semua field, kondisi kedua yaitu data pada field username yang diisikan pengguna tersebut harus benar-benar baru atau tidak boleh ada terlebih dulu pada basisdata, kondisi ketiga yaitu password yang diisikan pada dua field password harus identik. Apabila salah satu atau ketiga kondisi tersebut tidak dipenuhi, aplikasi akan menampilkan pesan peringatan dan tidak melakukan proses query. Selanjutnya metode black box ini juga diujikan pada proses login. Pada pengujian proses login, ada tiga kondisi yang harus dipenuhi pada saat melakukan login. Ketiga proses itu yaitu yang pertama adalah melengkapi form login. Kedua adalah bahwa username terdapat
dalam basis data. Ketiga adalah jika password yang diinputkan cocok dengan password yang tersimpan dalam database. Proses query hanya akan dijalankan apabila ketiga syarat tersebut dipenuhi. Apabila syarat tidak terpenuhi maka aplikasi akan menjadi error dan tidak melakukan proses login melainkan menampilkan pesan peringatan pada pengguna Pada pengujian tersebut, aplikasi hanya akan melakukan proses query untuk pendaftaran atau pengubahan data pasien. bila dua kondisi terpenuhi. Kondisi pertama, adalah pengguna harus mengisikan semua field, kondisi kedua yaitu data pada field NIPas yang diisikan pengguna tersebut harus benarbenar baru atau tidak boleh ada terlebih dulu pada basisdata. Apabila salah satu atau kedua kondisi tersebut tidak dipenuhi, aplikasi akan menampilkan pesan peringatan dan tidak melakukan proses query. Pengujian berikutnya adalah metode pengujian dengan metode black box untuk proses pengisian dan pengeditan rekam medik pasien. Pada pengujian tersebut, ada tiga kondisi yang harus dipenuhi sebelum mengubah password yaitu melengkapi field pengubahan password. Kedua password lama pengguna sesuai dengan yang terdapat pada basis data. Ketiga password baru yang diisikan cocok dengan validasi password. Proses query hanya akan dijalankan apabila ketiga syarat tersebut dipenuhi. Apabila salah satu syarat tersebut tidak terpenuhi maka aplikasi tidak akan melakukan proses query melainkan menampilkan pesan peringatan pada pengguna. Dari semua hasil pengujian, aplikasi tidak menjadi error atau menampilkan keluaran yang salah. Semua kondisi penggunaan telah diujikan dan berhasil, dengan demikian aplikasi telah berhasil melewati pengujian. 4. Kesimpulan dan Saran Dari pembuatan aplikasi Sistem Informasi Rumah Sakit Subsistem Penanganan Pasien ini dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain : 1. Berdasarkan hasil pengujian dengan metode kotak hitam (black box), fungsi-fungsi dalam aplikasi ini dapat berjalan apabila kondisi untuk tiap - tiap proses pada sistem terpenuhi. Apabila kondisi tidak terpenuhi maka aplikasi tidak akan melakukan proses yang diinginkan melainkan menampilkan pesan peringatan pada pengguna. 2. Kewenangan pengguna dalam memakai sistem ini terbagi empat, yaitu sebagai administrator, dokter, staf PIS dan pengguna biasa. Dengan adanya pemakaian username dan password, maka keamanan setiap pengguna lebih terjamin. 3. Aplikasi ini dapat digunakan untuk menangani proses penambahan data, perubahan data, dan pencarian data untuk pasien rawat jalan, pasien rawat inap, ruang rawat, serta pengelolaan data pasien. 4. Aplikasi Sistem Informasi Rumah Sakit Subsistem Penanganan Pasien ini dapat F-160
Prosiding SENTIA 2009 – Politeknik Negeri Malang
memberikan informasi mengenai antrian diagnosa dokter, pelayanan untuk rawat jalan, pelayanan untuk rawat inap, serta informasi ruang rawat seorang pasien. Aplikasi SIRS Subsistem Penanganan Pasien belum sepenuhnya sempurna, maka perlu dikembangkan lebih lanjut dengan penambahan modul atau fasilitas lain misalnya fasilitas akuntansi (billing) rumah sakit, fasilitas pelayanan bedah pasien, fasilitas pemeliharaan sistem seperti backup dan restore basisdata, serta perlunya hubungan antar subsistem yang lebih baik lagi sesuai dengan kebutuhan umum suatu rumah sakit.
Daftar Pustaka: Sabarguna Boy S., 2005. Sistem Informasi Rumah Sakit. Penerbit Konsorsium Rumah Sakit Jateng-DIY. Kadir, A., 1999. Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data. Penerbit Andi Yogyakarta. Fowler, Martin, 2005. UML Distilled Edisi 3 Panduan Singkat Tentang Bahasa Pemodelan Standar, Penerbit Andi Yogyakarta.
F-161