LAPORAN PENELITIAN
IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) DI KOTA YOGYAKARTA
Peneliti Prof. Dr. Wuradji, M.S. Prof. Dr. Muhyadi
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011
1
ABSTRAK
Prof. Dr. Wuradji, MS. Implementasi Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di Kota Yogyakarta, UNY, 2010
Penelitian berjudul Implementasi Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di Kota Yogyakarta ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan program dan kendala yang dihadapi oleh sekolah-sekolah yang melaksanakan program RSBI di kota Yogyakarta. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta dan Kementerian Pendidikan & Kebudayaan dalam menyusun rencana ke depan terkait dengan program RSBI. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif eksploratif dengan pendekatan kuantitatif. Data dipaparkan sebagaimana adanya kemudian diberikan penilaian yang bersifat kualitatif. Responden penelitian adalah kepala sekolah dan wakil kepala sekolah dari sekolahsekolah yang melaksanakan program RSBI, yaitu: SD Muhammadiyah Sapen, SMPN 5 Yogyakarta, SMAN 3 Yogyakarta, dan SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Data dikumpulkan menggunakan angket yang diisi langsung oleh responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) seluruh sekolah penyelenggara program RSBI di kota Yogyakarta telah memenuhi sebagian besar indikator yang dipersyaratkan bagi sekolah RSBI, (2) SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta telah memenuhi 86,10% dari seluruh indikator yang dipersyaratkan; (3) SMPN 5 Yogyakarta telah memenuhi 85,65%; (4) SMAN 3 Yogyakarta telah memenuhi 83,45%; (5) SMA Muhammadiyah 1 telah memenuhi 82,65%; (6) kendala yang dihadapi sekolah-sekolah pelaksana program RSBI adalah kesulitan memenuhi indikator berupa: kualifikasi pendidikan dan kemampuan bahasa Inggris kepala sekolah, status kepemilikan tanah sekolah dan sertifikasi ISO, pelaksanaan program sekolah yang berstandar ISO, persiapan dan pemerolehan akreditasi bertaraf internasional, pengidentifikasian manfaat sekolah bersertifikasi akreditasi sekolah bertaraf internasional, kesulitan memenuhi memperoleh prestasi akademik dan non akademik tingkat internasional, kesulitan pembelajaran dengan bilingual, penentuan jumlah rombongan belajar yang menerapkan pembelajaran bilingual, pemenuhan kualifikasi pendidikan guru secara keseluruhan di sekolah, status kepemilikan/tanah sekolah, pemenuhan sarana dan prasarana olah raga, penerapan TIK dalam penilaian/evaluasi hasil belajar pada kelas bilingual, kepemilikan dana bantuan (subsidi) yang diberikan oleh pemerintah daerah tingkat I dan tingkat II (kabupaten/kota) untuk penyelenggaraan RSBI. Kata kunci: sekolah, internasional
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penelitian yang berjudul Implementasi Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di Kota Yogyakarta ini dapat diselesaikan tanpa hambatan yang berarti. Penelitian ini terlaksana berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini disampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah memberikan dukungan tersebut, yaitu:
1. Direktur Program Pascasarjana UNY atas pemberian ijin dan berbagai kemudahan yang lain. 2. Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta, SMPN 5 Yogyakarta, SMAN 3 Yogyakarta, dan SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta. 3. Sejumlah mahasiswa Prodi MP PPs UNY yang telah membantu mengumpulkan dan mengolah data hasil penelitian. 4. Pihak-pihak lain yang tidak mungkin disebutkan namanya satu persatu kesempatan ini, yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.
dalam
Semoga bantuan dan kebaikan pihak-pihak yang disebutkan di atas mendapatkan balasan pahala dari Allah SWT. Akhirnya peneliti berharap semoga hasil penelitian ini memberikan manfaat optimal bagi pengembangan Prodi MP PPs UNY ke depan dan bagi siapa saja yang membacanya. Amin. Yogyakarta, 2011 Peneliti,
Wuradji Muhyadi
3
November
DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................................
i
ABSTRAK ....................................................................................................................... ii KATA PENGANTAR ...................................................................................................... iii DAFTAR ISI ................................................................................................................... iv DAFTAR TABEL ............................................................................................................. vi DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... viii BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. A. Latar Belakang Masalah ................................ .................................................
1 1
B.
Identifikasi Masalah .........................................................................................
2
C.
Pembatasan Masalah ........................................................................................
2
D.
Perumusan Masalah ...........................................................................................
2
E.
Tujuan Penelitian ...............................................................................................
3
F.
Manfaat Penelitian ............................................................................................
3
BAB II KAJIAN PUSTAKA
.... .................................................................................
4
A. Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional..............................................................
4
B. Tujuan Penyelenggaraan RSBI..........................................................................
5
C. Indikator Keefektifan Pelaksanaan RSBI .........................................................
6
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................................
9
A. Rancangan Penelitian ..........................................................................................
9
B. Responden Penelitian ..........................................................................................
9
C. Teknik Pengumpulan Data ................... ..............................................................
9
D. Teknik Analisis Data ................................................................... ......................
9
BAB IV. HASIL PENELITIAN .......................................................................................
10
A. Deskripsi Responden Penelitian ......................................................................
10
B. Pelaksanaan Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI)................
10
1. Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah Sapen, Yogyakarta ................................
10
2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5, Yogyakarta ...............................
13
4
3. Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Yogyakarta....................................
16
4. Sekolah Menengah Atas (SMA) Muhammadiyah I Yogyakarta ......................
19
C. Pembahasan ............................................................................................................
29
D. Kendala yang Dihadapi ..........................................................................................
32
BAB V. PENUTUP ……….……………………………………………………………
34
A. Kesimpulan …………………………………………………………………….
34
B. Saran …………………………………………………………………………...
35
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………….
36
LAMPIRAN ……………………………………………………………………………
37
5
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Pemenuhan Sub-komponen RSBI untuk Standar Kompetensi Lulusan (SKL … 23 Tabel 2. Prestasi Akademik Sekolah RSBI di Kota Yogyakarta Tahun 2010/201 ..........
24
Tabel 3. Tingkat Keterpenuhan Komponen Kurikulum pada Sekolah RSBI ………….
24
Tabel 4. Tingkat Keterpenuhan Komponen Proses Belajar Mengajar (Pembelajaran) pada Sekolah RSBI .………………………………………………………………… 25 Tabel 5. Tingkat Keterpenuhan Komponen Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Sekolah RSBI ....................................................................................................
26
Tabel 6. Tingkat Keterpenuhan Komponen Sarana dan Prasarana pada Sekolah RSBI ... 26
Tabel 7. Tingkat Keterpenuhan Komponen Pengelolaan (Manajemen) Sekolah pada Sekolah RSB ....................................................................................................
Tabel 8. Tingkat Keterpenuhan Komponen Pembiayaan (Dana dan Sumber Dana) pada Sekolah RSBI
6
27
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1.
Instrumen Penelitian …………………………………………………… 25
Lampiran 2. Curriculum Vitae Peneliti …….…………………………………………. 30
7
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan di Indonesia (sebagaimana juga di negara-negara lain) senantiasa dihadapkan pada sejumlah permasalahan dari waktu ke waktu seiring dengan perkembangan dan tuntutan masyarakat. Persoalan bertambah rumit ketika dihadapkan pada keharusan untuk mengikuti kecenderungan globalisasi. Proses dan produk pendidikan mau tidak mau harus disesuaikan dengan tuntutan persyaratan pasar global.
Secara garis besar permasalahan
pendidikan di Indonesia saat ini dapat dikelompokkan menjadi tiga: 1) pemerataan pendidikan dan perluasan akses, 2) peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing, dan 3) penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut, baik melalui kebijakan yang bersifat makro maupun mikro. Namun berbagai upaya tersebut ternyata belum membuahkan hasil sebagaimana diharapkan. Memang tidak semua upaya mengalami kegagalan. Beberapa diantaranya berhasil meningkatkan kualitas pendidikan tetapi tidak sedikit pula yang belum berhasil secara memuaskan. Khusus terkait dengan keharusan setiap negara untuk berkompetisi secara global, pemerintah Indonesia juga sudah berupaya mengantisipasi dengan berbagai cara. Salah satunya adalah lewat dunia pendidikan dengan menyelenggarakan program pendidikan yang memenuhi standar internasional, baik pada level sekolah dasar maupun sekolah menengah. Sejumlah kebijakan telah diambil, mulai dari penyelenggaraan sekolah yang memenuhi standar nasional (SSN), penerapan manajemen mutu berstandar internasional (ISO), rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) dan sekolah berstandar internasional (SBI). Sejumlah sekolah sudah menerapkan program tersebut. Sebagai program yang baru, di sana-sini masih dijumpai kendala. Berbagai kendala dan hambatan yang ada tersebut perlu diidentifikasi, dikaji, dan dianalisis agar diperoleh solusi yang memuaskan. Selama ini belum banyak studi yang berupaya mengevaluasi pelaksanaan program pendidikan bertaraf internasional, khususnya di kota Yogyakarta, terutama yang bertujuan untuk mengenali kendala yang dihadapi dan menemukan solusinya. Penelitian seperti itu perlu dilakukan agar diperoleh rekomendasi berdasarkan fakta yang ada di lapangan dalam rangka pengambilan kebijakan dan pengembangan RSBI ke depan.
8
2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana dipaparkan di depan maka dapat diidentifikasi berbagai permasalahan terkait dengan pelaksanaan program rintisan sekolah bertaraf internasional sebagai berikut: 1) Belum diperoleh informasi tentang kesiapan sekolah dalam melaksanakan program RSBI. 2) Belum diperoleh informasi tentang kesesuaian program RSBI berdasarkan level sekolah. 3) Belum tersedia informasi tentang kendala dan hambatan yang dihadapi sekolah dalam melaksanakan program sekolah bertaraf internasional. 4) Belum tersedia solusi yang tepat terkait dengan berbagai kendala dan hambatan yang dihadapi sekolah dalam rangka penerapan program sekolah bertaraf internasional. 5) Belum diperoleh informasi tentang kompetensi lulusan sekolah yang telah melaksanakan program sekolah bertaraf internasional. 6) Belum tersedia informasi tentang komitmen sekolah terhadap program RSBI.
3. Pembatasan Masalah Berbagai masalah yang teridentifikasi di atas, tidak mungkin semuanya terpecahkan melalui satu kali penelitian. Oleh karena itu dalam penelitian ini masalahnya dibatasi pada persoalan minimnya informasi tentang implementasi program RSBI di sekolah, kendala yang dihadapi dan upaya yang sudah dilakukan; baik pada level sekolah dasar, sekolah menengah pertama, maupun sekolah menengah atas.
4. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi, dan pembatasan masalah sebagaimana dikemukakan di atas, maka persoalan yang diteliti melalui studi ini dapat dirumuskan sebagai berikut: a. Bagaimana implementasi program RSBI oleh sejumlah sekolah di kota Yogyakarta? b. Kendala apa saja yang dihadapi sekolah dalam menerapkan program RSBI?
9
c. Upaya apa saja yang sudah dilakukan sekolah untuk mengatasi berbagai kendala tersebut?
5. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: a. Implementasi program RSBI oleh sejumlah sekolah di kota Yogyakarta. b. Kendala yang dihadapi sekolah dalam menerapkan program RSBI. c. Upaya yang sudah dilakukan sekolah untuk mengatasi berbagai kendala dan hambatan yang dihadapi.
6. Manfaat Penelitian Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat berfungsi sebagai bahan kajian dalam rangka pengembangan bidang manajemen, khususnya manajemen pendidikan. Sementara itu secara praktis, hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi sekolah dan pengambil kebijakan bidang pendidikan dasar dan menengah dalam rangka implementasi program rintisan sekolah bertaraf internasional.
10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Menghadapi fenomena kesejagatan (globalisasi) yang tidak mungkin lagi dihindari, pemerintah Indonesia mengantisipasinya dengan berbagai cara. Sejumlah kebijakan pun diambil, yang diharapkan mampu menyiapkan bangsa Indonesia dalam menghadapi kompetisi global tersebut. Salah satunya, dan barangkali yang paling strategis diantara kebijakankebijakan yang lain, adalah kebijakan dalam bidang pendidikan. Sejak beberapa tahun terakhir pemerintah mencoba merintis penerapan program pendidikan di sekolah dasar dan menengah, yang memungkinkan lulusannya siap berkiprah dalam kancah percaturan dan kompetisi global. Sekolah seperti itu kemudian disebut Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional yang lebih dikenal dengan RSBI.
Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pasal 50 ayat (3) secara eksplisit disebutkan bahwa: „Pemerintah dan/atau pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf internasional‟. Di samping pasal tersebut, UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional juga menjelaskan bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu, serta relevansi, dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. Berdasarkan amanat Undang-undang tersebut maka pada tahap awal, setiap daerah menunjuk satu sekolah sebagai sekolah yang melaksanakan program rintisan sekolah bertaraf internasional. Sampai dengan tahun 2011 sejumlah daerah sudah menunjuk beberapa sekolah, baik pada level sekolah dasar maupun sekolah menengah di daerahnya masing-masing, untuk melaksanakan program rintisan sekolah bertaraf internasional. Sekolah yang masuk dalam kategori RSBI adalah sekolah yang sebelumnya sudah memenuhi persyaratan sebagai Sekolah Standar Nasional (SSN). Sekolah dengan kategori SNN adalah sekolah yang sudah melaksanakan delapan standar pendidikan sebagaimana termuat dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), yang mencakup:
11
1. Standar kurikulum 2. Standar proses 3. Standar kompetensi lulusan 4. Standar penilaian 5. Standar pendidik dan tenaga kependidikan 6. Standar sarana dan prasarana 7. Standar pengelolaan 8. Standar pembiayaan Sekolah-sekolah yang sudah memenuhi kriteria SSN tersebut dianggap sudah lebih siap untuk melaksankan program bertaraf internasional dibandingkan sekolah-sekolah yang belum memenuhi kriteria SSN. Hal ini dapat dipahami karena untuk masuk dalam kategori sekolah internasional
diperlukan kesiapan internal
dalam semua hal
yang terkait
dengan
penyelenggaraan sebuah sekolah yang baik. Dengan kesiapan secara internal ini diharapkan sekolah tidak akan mengalami kesulitan ketika harus memenuhi persyaratan sebagai sekolah bertaraf internasional, yang tentu saja relatif cukup berat.
B. Tujuan Penyelenggaraan RSBI Sebagaimana dikemukakan pada paparan di atas, penyelenggaraan RSBI adalah amanat Undang-undang, khususnya Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional. Secara lebih konkrit, tujuan RSBI dapat dijelaskan sebagai berikut. a. Meningkatkan kualitas pendidikan sehingga lulusannya memiliki kompetensi yang siap dan mampu menjawab tuntutan jaman, utamanya menghadapi globalisasi dalam berbagai hal. b. Memberikan kesempatan bagi sekolah-sekolah yang potensial dan memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri sebagai sekolah yang bertaraf internasional. Meskipun menggunakan standar internasional, namun sekolah yang menerapkan program RSBI tetap diharapkan bercirikan budaya Indonesia karena salah satu tujuan penting dari pendidikan adalah berkembangnya budaya nasional.
Keberhasilan RSBI dalam menerapkan proses
pembelajaran ditandai dengan keberhasilan mencapai sejumlah indikator kinerja kunci, minimal sebagai berikut: (1) menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), (2) menerapkan sistem satuan kredit semester (SKS) untuk tingkat SLTA, (3) memenuhi pencapaian standar isi
12
(SI), dan (4) memenuhi pencapaian standar kompetensi lulusan (SKL). Di samping itu, sekolah yang menerapkan program RSBI juga dituntut mampu mencapai sejumlah indikator kinerja tambahan berikut: (1) penerapan administrasi akademik berbasis teknologi informasi (TI), (2) muatan mata pelajaran setara atau lebih tinggi dari mata pelajaran yang sama pada sekolah di negara anggota Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) dan/atau negara maju lainnya yang memiliki keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan, dan (3) menerapkan standar kelulusan sekolah/madrasah yang lebih tinggi dari Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Sebagai sekolah yang berstandar internasional, untuk sejumlah mata pelajaran (sain, dan matematika) digunakan sistem billingual dalam proses pembelajarannya, bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. C. Indikator Keefektifan Pelaksanaan RSBI Berdasarkan Panduan Monitoring dan Evaluasi (ME) RSBI yang diterbitkan Direktorat Pembinaan SMP (2008: 7) penilaian kinerja RSBI didasarkan atas pencapaian sejumlah indikator berikut. a. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) internasional (bobot 5%): 1) Penyusunan SKL bertaraf internasional. 2) Hasil penyusunan SKL bertaraf internasional. 3) Penerapan SKL bertaraf internasional. 4) Prestasi sekolah. b. Kurikulum (bobot 10%): 1) Pembuatan/penyusunan kurikulum sekolah (buku-1/dokumen-1). 2) Penyusunan/pengembangan silabus. 3) Penyusunan/pengembangan RPP. 4) Perangkat pendukung penyusunan kurikulum bertaraf internasional. 5) Pengembangan bahan ajar. c. Proses pembelajaran (bobot 20%): 1) Penerapan bilingual dalam pembelajaran. 2) Penerapan TIK dalam pembelajaran di kelas. 3) Penerapan TIK dalam pembelajaran laboratorium IPA. 4) Penerapan variasi metode pembelajaran. 13
5) Imbas pembelajaran di sekolah SBI. d. Tenaga pendidik dan kependidikan (bobot 15%): 1) Kepala sekolah. 2) Guru yang mengajar RSBI e. Sarana dan prasarana (bobot 20%): 1) Luas tanah. 2) Ruang kelas. 3) Ruang laboratorium IPA. 4) Ruang laboratorium komputer. 5) Ruang laboratorium bahasa. 6) Ruang laboratorium lainnya. 7) Ruang multimedia. 8) Ruang perpustakaan. 9) Sarana dan prasarana olah raga. 10) Ruang guru. 11) Ruang lainnya. f. Manajemen (bobot 15%): 1) Perencanaan sekolah yang bercirikan bertaraf internasional. 2) Pelaksanaan program/kegiatan yang mengarah (bercirikan) internasional. 3) Hasil pelaksanaan program/kegiatan yang bercirikan bertaraf internasional. 4) Evaluasi program/kegiatan. 5) Persiapan akreditasi bertaraf internasional. 6) Pelaksanaan akreditasi bertaraf internasional. 7) Manfaat hasil akreditasi bertaraf internasional. g. Pembiayaan (bobot 10%): 1) Sumber dana penyelenggaraan pembelajaran. 2) Jumlah dana bantuan. 3) Penggunaan dana bantuan penyelenggaraan pembelajaran bilingual. h.
Proses penilaian/evaluasi pembelajaran (bobot 5%): 1) Penerapan bilingual dalam penilaian/evaluasi hasil belajar. 2) Penerapan variasi metode penilaian/evaluasi hasil belajar.
14
3) Hasil penilaian/evaluasi belajar. 4) Penerapan TIK dalam penilaian/evaluasi hasil belajar. Kinerja sekolah diukur berdasarkan tingkat pencapaian seluruh indikator, yang merupakan penjumlahan skor dari seluruh indicator yang ada.
15
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksplorasi yang berupaya melacak keterlaksanaan program dan kendala yang dihadapi oleh sekolah yang menerapkan program rintisan sekolah bertaraf internasional yang dilaksanakan oleh sejumlah sekolah di kota Yogyakarta. Sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai, studi ini termasuk penelitian deskriptf.
B. Responden Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di sejumlah sekolah yang berlokasi di kota Yogyakarta. Sesuai dengan jenjang yang ada, sekolah yang diteliti meliputi: sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA). Agar memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang pelaksanaan program RSBI maka secara purposif ditunjuk sekolah yang mewakili ketiga jenjang tersebut yaitu: SMPN 5, SMP Negeri 5, SMA Negeri 3, dan SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta sebagai sekolah yang diteliti.
Responden penelitian adalah
kepala sekolah dan/atau wakil kepala sekolah dari ke empat sekolah yang ditunjuk sebagai objek penelitian tersebut.
C. Teknik Pengumpulan Data Data yang diperlukan dikumpulkan dengan angket yang disampaikan langsung kepada responden penelitian. Instrumen pengumpulan data tersebut terdiri dari sejumlah pertanyaan sekitar pelaksanaan RSBI yang mengacu pada pedoman pelaksanaan RSBI yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
D. Teknik Analisis Data Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif kemudian dikonversi dan disimpulkan ke dalam kesimpulan kualitatif.
16
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Responden Penelitian Objek penelitian ini pelaksanaan program rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) pada empat sekolah di kota Yogyakarta yang telah melaksanakan program RSBI. Keempat sekolah tersebut adalah: 1) Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah Sapen, Yogyakarta, 2) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Yogyakarta, 3) Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Yogyakarta, dan 4) Sekolah Menengah Atas (SMA) Muhammadiyah I Yogyakarta. Responden penelitian adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru yang ditunjuk oleh kepala sekolah untuk memberikan data tentang pelaksanaan program RSBI. Data terkait dengan pelaksanaan RSBI yang diperoleh dari responden terdiri atas 9 aspek yaitu: 1) standar kompetensi lulusan (SKL), 2) prestasi sekolah, 3) kurikulum, 4) proses belajar mengajatr/ pembelajaran, 5) pendidik dan tenaga kependidikan, 6) sarana dan prasarana, 7) pengelolaan (manajemen) sekolah, 8) pembiayaan sekolah, 9) penilaian/evaluasi pembelajaran. Masingmasing
aspek dijabarkan ke dalam sejumlah komponen dan sub-komponen yang lebih
operasional sehingga dapat dilakukan pengukuran. Aspek SKL dijabarkan ke dalam 4 komponen dan 10 sub-komponen. Aspek prestasi sekolah diturunkan menjadi 1 komponen dan 4 sub-komponen. Aspek kurikulum dijabarkan ke dalam 5 komponen dan 6 sub-komponen. Aspek proses belajar mengajar terdiri atas 6 komponen dan 6 sub-komponen. Aspek pendidik dan tenaga kependidikan terdiri dari 2 komponen dan dijabarkan ke dalam 5 sub-komponen. Aspek sarana dan prasarana terdiri dari 11 komponen dan 12 sub-komponen. Aspek pengelolaan sekolah terdiri atas 6 komponen dan 12 sub-komponen. Aspek pembiayaan sekolah terdiri dari 3 komponen dan 6 sub-komponen. Aspek penilaian pembelajaran terdiri atas 4 komponen dan 7 sub-komponen.
B. Pelaksanaan Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). 1. Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah Sapen, Yogyakarta Pelaksanaan program RSBI sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dapat dijelaskan sebagai berikut.
17
Pertama, aspek standar kompetensi lulusan (SKL), SD Muhammadiyah Sapen sudah menerapkan seluruh sub-komponen yang berjumlah 10 butir yaitu: pengembangan SKL bertaraf internasional, memiliki SKL bertaraf internasional, penerapan SKL bertaraf internasional, sosialisasi SKL, perolehan prestasi akademik tingkat internasional, perolehan prestasi non-akademik tingkat internasional, perolehan prestasi akademik tingkat nasional, perolehan prestasi non-akademik tingkat nasional, perolehan prestasi akademik tingkat provinsi, perolehan prestasi non-akademik tingkat provinsi. Sementara itu untuk aspek prestasi akademik berupa rerata nilai ujian nasional (NUN), capaian SD Muhammadiyah Sapen tahun 2010/2011 adalah sebagai berikut: matematika 9,45; bahasa Inggris 9,47; bahasa Indonesia 8,28; Ilmu Pengetahuan Alam 9,21. Kedua, aspek kurikulum, SD Muhammadiyah Sapen sudah memenuhi seluruh subkomponen yaitu: penyusunan Buku-1 sebagai panduan kurikulum yang bertaraf internasional, penyusunan/ pembuatan/ pengembangan silabus berataraf penyusunan/ pembuatan/ pengembangan RPP berataraf
internasional,
internasional, penggunaan
perangkat pendukung dalam penyusunan/ pembuatan/ pengembangan kurikulum yang bertaraf internasional, penggunaan buku-buku/referensi/jurnal/dll khusus dalam pembuatan/ pengembangan kurikulum yang bertaraf internasional, pemerolehan (mengembangkan, membuat, membeli, dll) bahan ajar pendukung silabus dan RPP. Ketiga, aspek proses belajar mengajar (pembelajaran), SD Muhammadiyah Sapen sudah memenuhi seluruh sub-komponen yaitu: penerapan pembelajaran dengan bilingual (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris), penerapan pembelajaran di kelas dengan berbasis TIK, penerapan pembelajaran di laboratorium dengan berbasis TIK, penerapan pembelajaran di laboratorium dengan berbasis TIK, penentuan jumlah rombongan belajar (kelas) yang menerapkan pembelajaran bilingual pada setiap jenjang/tingkatan, penerapan berbagai metode pembelajaran pada kelas yang menerapkan pembelajaran bilingual, terdapat imbas (ditiru) dari pembelajaran di sekolah yang dirintis bertaraf internasional oleh pihak lainnya. Keempat, aspek pendidik dan tenaga kependidikan, dari 5 sub-komponen yang harus dipenuhi, baru 3 butir yang terpenuhi, yaitu: kemampuan TIK kepala sekolah, kemampuan umum kepemimpinan kepala sekolah, dan pemenuhan kualifikasi pendidikan guru secara keseluruhan di sekolah (telah menempuh ≥ S2 ). Butir yang belum terpenuhi adalah: 1) kualifikasi kepala sekolah, dan 2) kemampuan bahasa Inggris kepala sekolah.
18
Kelima, aspek sarana dan prasarana, dari 12 sub-komponen yang ada, hanya satu butir yang belum terpenuhi yaitu status kepemilikan/tanah sekolah yang belum menjadi hak milik sekolah/Pemda. Sub-komponen yang sudah terpenuhi meliputi: luas tanah yang telah memenuhi standar RSBI, ketersediaansarana dan prasarana TIK pada setiap ruang kelas, pemenuhan sarana dan prasarana TIK pada ruang laboratotium IPA, pemenuhan sarana dan prasarana TIK pada ruang laboratotium komputer, pemenuhan sarana dan prasarana TIK pada ruang laboratotium bahasa, memiliki laboratorium PTD, memiliki ruang multi media, ruang perpustakaan telah dilengkapi dengan sarana dan prasarana TIK, pemenuhan sarana dan prasarana olah raga di sekolah, memiliki ruang aula di sekolah, pemenuhan sarana dan prasarana TIK pada ruang guru Keenam, pengelolaan (manajemen) sekolah, dari 12 sub indikator, ada 5 butir yang belum terpenuhi yaitu: kepemilikan sertifikasi ISO 9001:2000, pelaksanaan program untuk pencapaian atau mempertahankan manajemen sekolah yang berstandar ISO 9001:2000, persiapan dokumen-dokumen untuk mendapatkan akreditasi yang bertaraf internasional, pemerolehan akreditasi yang bertaraf internasional, pengidentifikasian manfaat bagi sekolah setelah memiliki sertifikasi akreditasi sekolah bertaraf internasional. Sementara itu 7 butir lainnya sudah terpenuhi, yaitu: memiliki rencana pengembangan sekolah (RPS) atau rencana kerja dan anggaran sekolah (RKAS) bertaraf internasional, pelaksanaan program sosialisasi pada rencana menuju sekolah bertaraf internasional, pelaksanaan program persiapan akreditasi sekolah bertaraf internasional, pelaksanaan program peningkatan kemampuan bahasa inggris bagi guru dan kepala sekolah, Pelaksanaan program kerjasama dengan lembaga/sekolah lain yang bertaraf internasional, pelaksanaan evaluasi terhadap semua pelaksanaan program dan hasil-hasilnya dan pengidentifikiasian manfaat bagi sekolah setelah memiliki sertifikasi akreditasi sekolah bertaraf internasional Ketujuh, aspek
pembiayaan dan sumber dana, SD Muhammadiyah Sapen sudah
menerapkan seluruh sub-komponen yang berjumlah 6 butir yaitu: memiliki beberapa sumber dana untuk penyelenggaraan bilingual/RSBI, memiliki LoI/MoU/Perjanjian Kerjasama antara sekolah dengan pihak lain tentang bantuan pendanaan untuk penyelenggaraan bilingual/rintisan bertaraf internasional, memiliki dana bantuan (subsidi) yang diberikan oleh pemerintah daerah tingkat I (provinsi) tahun ini untuk penyelenggaraan pembelajaran bilingual/rintisan bertaraf internasional, memiliki dana bantuan (subsidi)
19
yang diberikan oleh pemerintah daerah tingkat II (kabupaten/kota) tahun ini untuk penyelenggaraan pembelajaran bilingual/rintisan bertaraf internasional, penggunaan dana bantuan (subsidi) yang diberikan oleh pemerintah daerah sesuai dengan RPS, memiliki/ mengadministrasikan bukti-bukti penggunaan dana bantuan (termasuk laporan penggunaan dana) yang diberikan untuk penyelenggaraan rintisan sekolah bertaraf internasional. Kedelapan, aspek penilaian/evaluasi pembelajaran, SD Muhammadiyah Sapen telah menerapkan seluruh sub-komponen yang berjumlah 7 butir, yaitu: menerapkan bilingual (Bahasa Indonesia dan Inggris) dalam penilaian/evaluasi hasil belajar, menerapkan berbagai metode penilaian/evaluasi hasil belajar pada kelas bilingual/RSBI, pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada kelas bilingual/RSBI untuk mata pelajaran Matematika, pencapaian KKM pencapaian KKM
pada kelas bilingual/RSBI untuk mata pelajaran IPA,
pada kelas bilingual/RSBI untuk mata pelajaran Bahasa Inggris,
pencapaian KKM pada kelas bilingual/RSBI untuk mata pelajaran TIK, menerapkan TIK dalam penilaian/evaluasi hasil belajar pada kelas bilingual/RSBI
2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5, Yogyakarta Pelaksanaan program RSBI di SMP N 5 Yogyakarta berdasarkan persyaratan yang ditentukan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dapat dijelaskan sebagai berikut. Pertama, aspek standar kompetensi lulusan (SKL), SMPN 5 sudah memenuhi 9 dari 10 sub-komponen yang ada yaitu: pengembangan SKL bertaraf internasional, memiliki SKL bertaraf internasional, penerapan SKL bertaraf internasional, sosialisasi SKL, perolehan prestasi akademik tingkat internasional, perolehan prestasi akademik tingkat nasional, perolehan prestasi non-akademik tingkat nasional, perolehan prestasi akademik tingkat provinsi, perolehan prestasi non-akademik tingkat provinsi. Satu sub-kompetensi yang belum terpenuhi adalah perolehan prestasi akademik tingkat internasional. Sementara itu untuk aspek prestasi akademik berupa rerata nilai ujian nasional (NUN), capaian SMPN 5 tahun 2010/2011 adalah sebagai berikut: matematika 9.63; bahasa Inggris 9.20, bahasa Indonesia 8,63; Ilmu Pengetahuan Alam 9,47. Kedua, aspek kurikulum, SMPN 5 sudah memenuhi seluruh sub-komponen yaitu: penyusunan
Buku-1
sebagai
panduan
kurikulum
penyusunan/pembuatan/pengembangan silabus berataraf
20
yang
bertaraf
internasional,
internasional, penyusunan/
pembuatan/pengembangan RPP berataraf internasional, penggunaan perangkat pendukung dalam penyusunan/ pembuatan/pengembangan kurikulum yang bertaraf internasional, penggunaan buku-buku/referensi/jurnal/dll khusus dalam pembuatan/ pengembangan kurikulum yang bertaraf internasional, pemerolehan (mengembangkan, membuat, membeli, dll) bahan ajar pendukung silabus dan RPP. Ketiga, aspek proses belajar mengajar (pembelajaran), SMPN 5 sudah memenuhi 5 di antara 6 sub-komponen yaitu: penerapan pembelajaran dengan bilingual (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris), penerapan pembelajaran di kelas dengan berbasis TIK, penerapan pembelajaran di laboratorium dengan berbasis TIK, penerapan pembelajaran di laboratorium dengan berbasis TIK, penerapan berbagai metode pembelajaran pada kelas yang menerapkan pembelajaran bilingual, terdapat imbas (ditiru) dari pembelajaran di sekolah yang dirintis bertaraf internasional oleh pihak lainnya. Sub-komponen yang belum terpenuhi adalah: penentuan jumlah rombongan belajar (kelas) yang menerapkan pembelajaran bilingual pada setiap jenjang/tingkatan. Keempat, aspek pendidik dan tenaga kependidikan, dari 5 sub-komponen yang harus dipenuhi, baru 3 butir yang terpenuhi, yaitu: kualifikasi kepala sekolah, kemampuan TIK kepala sekolah, kemampuan umum kepemimpinan kepala sekolah, sedangkan butir yang belum terpenuhi adalah: 1) kemampuan bahasa Inggris kepala sekolah, dan 2) pemenuhan kualifikasi pendidikan guru secara keseluruhan di sekolah (telah menempuh ≥ S2 ). Kelima, aspek sarana dan prasarana, dari 12 sub-komponen yang ada, ada dua butir yang belum terpenuhi yaitu status kepemilikan/tanah sekolah yang belum menjadi hak milik sekolah/Pemda dan pemenuhan sarana dan prasarana olah raga di sekolah. Subkomponen yang sudah terpenuhi meliputi: luas tanah yang telah memenuhi standar RSBI, ketersediaansarana dan prasarana TIK pada setiap ruang kelas, pemenuhan sarana dan prasarana TIK pada ruang laboratotium IPA, pemenuhan sarana dan prasarana TIK pada ruang laboratotium komputer, pemenuhan sarana dan prasarana TIK pada ruang laboratotium bahasa, memiliki laboratorium PTD, memiliki ruang multi media, ruang perpustakaan telah dilengkapi dengan sarana dan prasarana TIK, memiliki ruang aula di sekolah, pemenuhan sarana dan prasarana TIK pada ruang guru. Keenam, untuk komponen pengelolaan (manajemen) sekolah, dari 12 sub-komponen, ada 2 butir yang belum terpenuhi yaitu: pemerolehan akreditasi yang bertaraf internasional
21
dan pengidentifikasian manfaat bagi sekolah setelah memiliki sertifikasi akreditasi sekolah bertaraf internasional. Sementara itu 10 butir lainnya sudah terpenuhi, yaitu: kepemilikan sertifikasi ISO 9001:2000, pelaksanaan program untuk pencapaian atau mempertahankan manajemen sekolah yang berstandar ISO 9001:2000, memiliki rencana pengembangan sekolah (RPS) atau rencana kerja dan anggaran sekolah (RKAS) bertaraf internasional, pelaksanaan program sosialisasi pada rencana menuju sekolah bertaraf internasional, persiapan dokumen-dokumen untuk mendapatkan akreditasi yang bertaraf internasional, pelaksanaan program persiapan akreditasi sekolah bertaraf internasional, pelaksanaan program peningkatan kemampuan bahasa inggris bagi guru dan kepala sekolah, pelaksanaan program kerjasama dengan lembaga/sekolah lain yang bertaraf internasional, dan pelaksanaan evaluasi terhadap semua pelaksanaan program dan hasil-hasilnya. Ketujuh, aspek pembiayaan dan sumber dana, SMPN 5 sudah menerapkan seluruh subkomponen yang berjumlah 6 butir yaitu: memiliki beberapa sumber dana untuk penyelenggaraan bilingual/RSBI, memiliki LoI/MoU/Perjanjian Kerjasama antara sekolah dengan pihak lain tentang bantuan pendanaan untuk penyelenggaraan bilingual/rintisan bertaraf internasional, memiliki dana bantuan (subsidi) yang diberikan oleh pemerintah daerah tingkat I (provinsi) tahun ini untuk penyelenggaraan pembelajaran bilingual/rintisan bertaraf internasional, memiliki dana bantuan (subsidi) yang diberikan oleh pemerintah daerah tingkat II (kabupaten/kota) tahun ini untuk penyelenggaraan pembelajaran bilingual/rintisan bertaraf internasional, penggunaan dana bantuan (subsidi) yang diberikan oleh pemerintah daerah sesuai dengan RPS, memiliki/ mengadministrasikan bukti-bukti penggunaan dana bantuan (termasuk laporan penggunaan dana) yang diberikan untuk penyelenggaraan rintisan sekolah bertaraf internasional. Kedelapan, aspek penilaian/evaluasi pembelajaran, SMPN 5 telah menerapkan 6 dari 7 sub-komponen yang ada, yaitu: menerapkan bilingual (Bahasa Indonesia dan Inggris) dalam penilaian/evaluasi hasil belajar, menerapkan berbagai metode penilaian/evaluasi hasil belajar pada kelas bilingual/RSBI, pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada kelas bilingual/RSBI untuk mata pelajaran Matematika, pencapaian KKM pada kelas bilingual/RSBI untuk mata pelajaran IPA, pencapaian KKM pada kelas bilingual/RSBI untuk mata pelajaran Bahasa Inggris, pencapaian KKM pada kelas bilingual/RSBI untuk
22
mata pelajaran TIK. Sub-komponen yang belum terpenuhi adalah penerapan TIK dalam penilaian/evaluasi hasil belajar pada kelas bilingual/RSBI.
3. Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Yogyakarta Pelaksanaan program RSBI di SMAN 3 Yogyakarta berdasarkan persyaratan yang ditentukan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dapat dijelaskan sebagai berikut. Pertama, aspek standar kompetensi lulusan (SKL), SMA N 3 Yogyakarta sudah memenuhi seluruh sub-komponen yang berjumlah 10 butir yaitu: pengembangan SKL bertaraf internasional, tersusunnya SKL bertaraf internasional, penerapan SKL bertaraf internasional, sosialisasi SKL, perolehan prestasi akademik tingkat internasional, perolehan prestasi non-akademik tingkat internasional, perolehan prestasi akademik tingkat nasional, perolehan prestasi non-akademik tingkat nasional, perolehan prestasi akademik tingkat provinsi, perolehan prestasi non-akademik tingkat provinsi. Sementara itu untuk aspek prestasi akademik berupa rerata nilai ujian nasional (NUN), capaian SMA N 3 Yogyakarta tahun 2010/2011 adalah sebagai berikut: matematika 8,40; bahasa Inggris 8,73; bahasa Indonesia 8,40. Kedua,
aspek kurikulum, SMA N 3 Yogyakarta sudah memenuhi seluruh sub-
komponen yaitu: penyusunan Buku-1 sebagai panduan kurikulum yang bertaraf internasional, penyusunan/ pembuatan/ pengembangan silabus berataraf penyusunan/ pembuatan/ pengembangan RPP berataraf
internasional,
internasional, penggunaan
perangkat pendukung dalam penyusunan/ pembuatan/ pengembangan kurikulum yang bertaraf internasional, penggunaan buku-buku/referensi/jurnal/dll khusus dalam pembuatan/ pengembangan kurikulum yang bertaraf internasional, pemerolehan (mengembangkan, membuat, membeli, dll) bahan ajar pendukung silabus dan RPP. Ketiga, aspek proses belajar mengajar (pembelajaran), SMA N 3 Yogyakarta sudah memenuhi 4 di antara 6 sub-komponen yaitu: penerapan pembelajaran di kelas dengan berbasis TIK, penerapan pembelajaran di laboratorium dengan berbasis TIK, penerapan pembelajaran di laboratorium dengan berbasis TIK, penerapan berbagai metode pembelajaran pada kelas yang menerapkan pembelajaran bilingual, terdapat imbas (ditiru) dari pembelajaran di sekolah yang dirintis bertaraf internasional oleh pihak lainnya. Subkomponen yang belum terpenuhi adalah: penerapan pembelajaran dengan bilingual (Bahasa
23
Indonesia dan Bahasa Inggris), dan penentuan jumlah rombongan belajar (kelas) yang menerapkan pembelajaran bilingual pada setiap jenjang/tingkatan. Keempat, aspek pendidik dan tenaga kependidikan, dari 5 sub-komponen yang harus dipenuhi, baru 3 butir yang terpenuhi, yaitu: kualifikasi kepala sekolah, kemampuan TIK kepala sekolah, kemampuan umum kepemimpinan kepala sekolah, sedangkan butir yang belum terpenuhi adalah: 1) kemampuan bahasa Inggris kepala sekolah, dan 2) pemenuhan kualifikasi pendidikan guru secara keseluruhan di sekolah (telah menempuh ≥ S2 ). Kelima, aspek sarana dan prasarana, seluruh sub-komponen yang ada sudah terpenuhi. Sub-komponen sarana dan prasarana meliputi: luas tanah yang telah memenuhi standar RSBI, status kepemilikan/tanah sekolah merupakan hak milik sekolah/Pemda, ketersediaan sarana dan prasarana TIK pada setiap ruang kelas, pemenuhan sarana dan prasarana TIK pada ruang laboratotium IPA, pemenuhan sarana dan prasarana TIK pada ruang laboratotium komputer, pemenuhan sarana dan prasarana TIK pada ruang laboratotium bahasa, memiliki laboratorium PTD, memiliki ruang multi media, ruang perpustakaan telah dilengkapi dengan sarana dan prasarana TIK, pemenuhan sarana dan prasarana olah raga di sekolah, memiliki ruang aula di sekolah, pemenuhan sarana dan prasarana TIK pada ruang guru. Keenam, pengelolaan (manajemen) sekolah, dari 12 sub komponen, ada 3 butir yang belum terpenuhi yaitu: persiapan dokumen-dokumen untuk mendapatkan akreditasi yang bertaraf
internasional,
pemerolehan
akreditasi
yang
bertaraf
internasional,
pengidentifikasian manfaat bagi sekolah setelah memiliki sertifikasi akreditasi sekolah bertaraf internasional. Sementara itu 9 butir lainnya sudah terpenuhi, yaitu: kepemilikan sertifikasi ISO 9001:2000, pelaksanaan program untuk pencapaian atau mempertahankan manajemen sekolah yang berstandar ISO 9001:2000, memiliki rencana pengembangan sekolah (RPS) atau rencana kerja dan anggaran sekolah (RKAS) bertaraf internasional, pelaksanaan program sosialisasi pada rencana menuju sekolah bertaraf internasional, pelaksanaan program persiapan akreditasi sekolah bertaraf internasional, pelaksanaan program peningkatan kemampuan bahasa inggris bagi guru dan kepala sekolah, Pelaksanaan program kerjasama dengan lembaga/sekolah lain yang bertaraf internasional, pelaksanaan evaluasi terhadap semua pelaksanaan program dan hasil-hasilnya dan
24
pengidentifikiasian manfaat bagi sekolah setelah memiliki sertifikasi akreditasi sekolah bertaraf internasional Ketujuh, aspek pembiayaan dan sumber dana, SMA N 3 Yogyakarta sudah memenuhi seluruh sub-komponen yang berjumlah 6 butir yaitu: memiliki beberapa sumber dana untuk penyelenggaraan bilingual/RSBI, memiliki LoI/MoU/Perjanjian Kerjasama antara sekolah dengan pihak lain tentang bantuan pendanaan untuk penyelenggaraan bilingual/rintisan bertaraf internasional, memiliki dana bantuan (subsidi) yang diberikan oleh pemerintah daerah tingkat I (provinsi) tahun ini untuk penyelenggaraan pembelajaran bilingual/rintisan bertaraf internasional, memiliki dana bantuan (subsidi) yang diberikan oleh pemerintah daerah tingkat II (kabupaten/kota) tahun ini untuk penyelenggaraan pembelajaran bilingual/rintisan bertaraf internasional, penggunaan dana bantuan (subsidi) yang diberikan oleh pemerintah daerah sesuai dengan RPS, memiliki/ mengadministrasikan bukti-bukti penggunaan dana bantuan (termasuk laporan penggunaan dana) yang diberikan untuk penyelenggaraan rintisan sekolah bertaraf internasional. Kedelapan, aspek penilaian/evaluasi pembelajaran, SMA N 3 Yogyakarta telah menerapkan seluruh sub-komponen yang berjumlah 7 butir, yaitu: menerapkan bilingual (Bahasa Indonesia dan Inggris) dalam penilaian/evaluasi hasil belajar, menerapkan berbagai metode penilaian/evaluasi hasil belajar pada kelas bilingual/RSBI, pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada kelas bilingual/RSBI untuk mata pelajaran Matematika, pencapaian KKM pencapaian KKM
pada kelas bilingual/RSBI untuk mata pelajaran IPA,
pada kelas bilingual/RSBI untuk mata pelajaran Bahasa Inggris,
pencapaian KKM pada kelas bilingual/RSBI untuk mata pelajaran TIK, menerapkan TIK dalam penilaian/evaluasi hasil belajar pada kelas bilingual/RSBI
4. Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah I Yogyakarta Pelaksanaan program RSBI di SMA Muhammadiyah I Yogyakarta berdasarkan persyaratan yang ditentukan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dapat dijelaskan sebagai berikut. Pertama, aspek standar kompetensi lulusan (SKL), SMA Muhammadiyah I Yogyakarta sudah memenuhi 9 dari 10 sub-komponen yang ada yaitu: pengembangan SKL bertaraf internasional, dimilikinya SKL bertaraf internasional yang telah tersusun, penerapan SKL
25
bertaraf internasional, sosialisasi SKL bertaraf internasional di sekolah, perolehan prestasi non-akademik tingkat internasional, perolehan prestasi akademik tingkat nasional, perolehan prestasi non-akademik tingkat nasional, perolehan prestasi akademik tingkat provinsi, perolehan prestasi non-akademik tingkat provinsi. Satu sub-kompetensi yang belum terpenuhi adalah perolehan prestasi akademik tingkat internasional. Sementara itu untuk aspek prestasi akademik berupa rerata nilai ujian nasional (NUN), capaian SMA MUHI tahun 2010/2011 adalah sebagai berikut: matematika 6,98; bahasa Inggris 8.08, bahasa Indonesia 8,01. Kedua,
aspek kurikulum, SMA Muhammadiyah I Yogyakarta sudah memenuhi
seluruh sub-komponen yaitu: penyusunan Buku-1 sebagai panduan kurikulum yang bertaraf
internasional,
penyusunan/
pembuatan/
pengembangan
silabus
internasional, penyusunan/ pembuatan/ pengembangan RPP berataraf
berataraf
internasional,
penggunaan perangkat pendukung dalam penyusunan/ pembuatan/ pengembangan kurikulum yang bertaraf internasional, penggunaan buku-buku/referensi/jurnal/dll khusus dalam pembuatan/ pengembangan kurikulum yang bertaraf internasional, pemerolehan (mengembangkan, membuat, membeli, dll) bahan ajar pendukung silabus dan RPP. sudah memenuhi 4 di antara 6 sub-komponen yaitu: penerapan pembelajaran di kelas dengan berbasis TIK, penerapan pembelajaran di laboratorium dengan berbasis TIK, penerapan pembelajaran di laboratorium dengan berbasis TIK, penerapan berbagai metode pembelajaran pada kelas yang menerapkan pembelajaran bilingual, terdapat imbas (ditiru) dari pembelajaran di sekolah yang dirintis bertaraf internasional oleh pihak lainnya. Subkomponen yang belum terpenuhi adalah: penerapan pembelajaran dengan bilingual (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris), dan penentuan jumlah rombongan belajar (kelas) yang menerapkan pembelajaran bilingual pada setiap jenjang/tingkatan.
Ketiga, aspek proses belajar mengajar (pembelajaran), SMA Muhammadiyah I Yogyakarta sudah memenuhi 4 di antara 6 sub-komponen yaitu: penerapan pembelajaran di kelas dengan berbasis TIK, penerapan pembelajaran di laboratorium dengan berbasis TIK, penerapan pembelajaran di laboratorium dengan berbasis TIK, penerapan berbagai metode pembelajaran pada kelas yang menerapkan pembelajaran bilingual, terdapat imbas (ditiru) dari pembelajaran di sekolah yang dirintis bertaraf internasional oleh pihak lainnya. Sub-
26
komponen yang belum terpenuhi adalah: penerapan pembelajaran dengan bilingual (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris), dan penentuan jumlah rombongan belajar (kelas) yang menerapkan pembelajaran bilingual pada setiap jenjang/tingkatan. Keempat, aspek pendidik dan tenaga kependidikan, dari 5 sub-komponen yang harus dipenuhi, baru 4 butir yang terpenuhi, yaitu: kemampuan TIK kepala sekolah, kemampuan bahasa Inggris kepala sekolah, pemenuhan kualifikasi pendidikan guru secara keseluruhan di sekolah (telah menempuh ≥ S2), dan kemampuan umum kepemimpinan kepala sekolah; sedangkan butir yang belum terpenuhi adalah: kualifikasi pendidika kepala sekolah. Kelima, aspek sarana dan prasarana, seluruh sub-komponen yang ada sudah terpenuhi. Sub-komponen sarana dan prasarana meliputi: luas tanah yang telah memenuhi standar RSBI, status kepemilikan/tanah sekolah merupakan hak milik sekolah/Pemda, ketersediaan sarana dan prasarana TIK pada setiap ruang kelas, pemenuhan sarana dan prasarana TIK pada ruang laboratotium IPA, pemenuhan sarana dan prasarana TIK pada ruang laboratotium komputer, pemenuhan sarana dan prasarana TIK pada ruang laboratotium bahasa, memiliki laboratorium PTD, memiliki ruang multi media, ruang perpustakaan telah dilengkapi dengan sarana dan prasarana TIK, pemenuhan sarana dan prasarana olah raga di sekolah, memiliki ruang aula di sekolah, pemenuhan sarana dan prasarana TIK pada ruang guru. Keenam, pengelolaan (manajemen) sekolah, dari 12 sub komponen, ada 3 butir yang belum terpenuhi yaitu: persiapan dokumen-dokumen untuk mendapatkan akreditasi yang bertaraf
internasional,
pemerolehan
akreditasi
yang
bertaraf
internasional,
dan
pengidentifikasian manfaat bagi sekolah setelah memiliki sertifikasi akreditasi sekolah bertaraf internasional. Sementara itu 9 butir lainnya sudah terpenuhi, yaitu: kepemilikan sertifikasi ISO 9001:2000, pelaksanaan program untuk pencapaian atau mempertahankan manajemen sekolah yang berstandar ISO 9001:2000, memiliki rencana pengembangan sekolah (RPS) atau rencana kerja dan anggaran sekolah (RKAS) bertaraf internasional, pelaksanaan program sosialisasi pada rencana menuju sekolah bertaraf internasional, pelaksanaan program persiapan akreditasi sekolah bertaraf internasional, pelaksanaan program peningkatan kemampuan bahasa inggris bagi guru dan kepala sekolah, Pelaksanaan program kerjasama dengan lembaga/sekolah lain yang bertaraf internasional, pelaksanaan evaluasi terhadap semua pelaksanaan program dan hasil-hasilnya dan
27
pengidentifikiasian manfaat bagi sekolah setelah memiliki sertifikasi akreditasi sekolah bertaraf internasional Ketujuh, aspek pembiayaan dan sumber dana, SMA Muhammadiyah I Yogyakarta baru mampu memenuhi 4 sub-komponen dari 6 butir sub-komponen yang ada, yaitu: memiliki beberapa
sumber
dana
untuk
penyelenggaraan
bilingual/RSBI,
memiliki
LoI/MoU/Perjanjian Kerjasama antara sekolah dengan pihak lain tentang bantuan pendanaan untuk penyelenggaraan bilingual/rintisan bertaraf internasional, penggunaan dana bantuan (subsidi) yang diberikan oleh pemerintah daerah sesuai dengan RPS, memiliki/mengadministrasikan bukti-bukti penggunaan dana bantuan (termasuk laporan penggunaan dana) yang diberikan untuk penyelenggaraan rintisan sekolah bertaraf internasional. Sedangkan sub-komponen yang belum terpenuhi adalah: kepemilikan dana bantuan (subsidi) yang diberikan oleh pemerintah daerah tingkat I (provinsi) tahun ini untuk penyelenggaraan pembelajaran bilingual/rintisan bertaraf internasional, dan kepemilikan dana bantuan (subsidi) yang diberikan oleh pemerintah daerah tingkat II (kabupaten/kota) tahun ini untuk penyelenggaraan pembelajaran bilingual/rintisan bertaraf internasional. Kedelapan, aspek penilaian/evaluasi pembelajaran, SMA Muhammadiyah I Yogyakarta telah menerapkan seluruh sub-komponen yang berjumlah 7 butir, yaitu: menerapkan bilingual (Bahasa Indonesia dan Inggris) dalam penilaian/evaluasi hasil belajar, menerapkan berbagai metode penilaian/evaluasi hasil belajar pada kelas bilingual/RSBI, pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada kelas bilingual/RSBI untuk mata pelajaran Matematika, pencapaian KKM pada kelas bilingual/RSBI untuk mata pelajaran IPA, pencapaian KKM pada kelas bilingual/RSBI untuk mata pelajaran Bahasa Inggris, pencapaian KKM pada kelas bilingual/RSBI untuk mata pelajaran TIK, menerapkan TIK dalam penilaian/evaluasi hasil belajar pada kelas bilingual/RSBI.
Untuk mempermudah dalam memahami tingkat keterpenuhan komponen dan subkomponen RSBI oleh masing-masing sekolah sebagaimana disebutkan di atas, berikut disajikan dalam bentuk tabel (Tabel 1 sampai dengan Tabel 10).
28
Tabel 1. Pemenuhan Sub-komponen RSBI untuk Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
No
1
2
3
4
KOMPONEN RSBI Penyusunan SKL bertaraf internasional Hasil Penyusunan SKL bertaraf internasional
SUB KOMPONEN RSBI
Penyusunan/ pembuatan/ pengembangan SKL bertaraf internasional Dimilikinya SKL bertaraf internasional
a. Sosialiasi SKL bertaraf internasional di sekolah Penerapan SKL berataraf b. Penerapan SKL bertaraf internasioanal internasional yang telah disusun / dikembangkan a. Perolehan prestasi akademik pada tingkat internasional b. Perolehan prestasi non akademik pada tingkat internasional c. Perolehan prestasi akademik pada Prestasi tingkat nasional Sekolah Bertaraf d. Perolehan prestasi non akademik Internasional pada tingkat nasional e. Perolehan prestasi akademik pada tingkat provinsi f. Perolehan prestasi non akademik pada tingkat provinsi TOTAL SUB-KOMPONEN TERPENUHI
SD Muh. Sapen
SMPN 5
SMAN 3
SMA Muh.I
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
X
√
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
10
9
10
9
Keterangan: √ : ada/terpenuhi X : tidak ada/tidak terpenuhi
Perolehan prestasi akademik sekolah bertaraf internasional di kota Yogyakarta dapat digambarkan ke dalam Tabel 2 berikut.
29
Tabel 2. Prestasi Akademik Sekolah RSBI di Kota Yogyakarta Tahun 2010/2011 KOMPONEN RSBI
Rata-rata Nilai Ujian Nasional (NUN)
SUB KOMPONEN RSBI a. Rata-rata NUN bidang Matematika b. Rata-rata NUN bidang Bahasa Inggris c. Rata-rata NUN bidang Bahasa Indonesia d. Rata-rata NUN bidang IPA
SD Muh. Sapen
SMPN 5
SMAN 3
SMA Muh. 1
9.45
9.63
8.40
6.98
9.47
9.20
8.73
8.08
8.28
8.63
8.40
8.01
9.21
9.47
-
-
Keterangan: √ : ada/terpenuhi X : tidak ada/tidak terpenuhi Pemenuhan komponen kurikulum pada sekolah RSBI disajikan dalam Tabel 3. Tabel 3. Tingkat Keterpenuhan Komponen Kurikulum pada Sekolah RSBI No
1
2
3
4
5
KOMPONEN RSBI Pembuatan/Pen yusunan Kurikulum Sekolah (Buku1)/Dokumen-1 Penyusunan/ Pengembangan Silabus Penyusunan/ Pengembangan RPP Perangkat Pendukung Penyusunan/ Pengembangan Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional Pengembangan Bahan Ajar
SD Muh. Sapen
SMPN 5
SMAN 3
SMA Muh. 1
Penyusunan/ pembuatan/ pengembangan Buku-1 sebagai panduan kurikulum yang bertaraf internasional
√
√
√
√
Penyusunan/ pembuatan/ pengembangan silabus berataraf internasional
√
√
√
√
Penyusunan/ pembuatan/ pengembangan RPP berataraf internasional
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
6
6
6
6
SUB KOMPONEN RSBI
a. Penggunaan perangkat pendukung dalam penyusunan/ pembuatan/ pengembangan kurikulum yang bertaraf internasional b. Penggunaan bukubuku/referensi/jurnal/dll. khusus dalam pembuatan/ pengembangan kurikulum yang bertaraf internasional
Pemerolehan (mengembangkan, membuat, membeli, dll) bahan ajar pendukung silabus dan RPP TOTAL SUB-KOMPONEN TERPENUHI
30
Keterangan: √ : ada/terpenuhi X : tidak ada/tidak terpenuhi Pemenuhan komponen proses pembelajaran pada sekolah RSBI disajikan dalam Tabel 4. Tabel 4. Tingkat Keterpenuhan Komponen Proses Belajar Mengajar (Pembelajaran) pada Sekolah RSBI NO
KOMPONEN RSBI
SUB KOMPONEN RSBI
SD Muh. Sapen
SMPN 5
SMAN 3
SMA Muh. 1
1
Penerapan Bilingual dalam Pembelajaran
Penerapan pembelajaran dengan bilingual (Bahasa Indonesia dan BahasaInggris)
√
√
X
X
2
Penerapan TIK dalam Pembelajaran di kelas
Penerapan pembelajaran di kelas dengan berbasis TIK
√
√
√
√
3
Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Laboratorium IPA
Penerapan pembelajaran di laboratorium dengan berbasis TIK
√
√
√
√
4
Penerapan/penyeleng garaan Kelas Bilingual
Penentuan jumlah rombongan belajar (kelas) yang menerapkan pembelajaran bilingual pada setiap jenjang/tingkatan
√
X
X
X
5
Penerapan Variasi Metode Pembelajaran
√
√
√
√
6
Imbas Pembelajaran di sekolah SBI terhadap pihak lain
Penerapan berbagai metode pembelajaran pada kelas yang menerapkan pembelajaran bilingual Terdapat imbasnya (ditiru) dari pembelajaran di sekolah yang dirintis bertaraf internasional oleh pihak lainnya
√
√
√
√
6
5
4
4
TOTAL SUB-KOMPONEN TERPENUHI
Keterangan: √ : ada/terpenuhi X : tidak ada/tidak terpenuhi
Pemenuhan komponen Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada sekolah RSBI disajikan pada Tabel 5.
31
Tabel 5. Tingkat Keterpenuhan Komponen Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Sekolah RSBI No
1
2
KOMPONEN RSBI
SUB KOMPONEN RSBI
a. Kualifikasi pendidikan kepala sekolah b. Kemampuan Bahasa Inggris kepala sekolah Kepala Sekolah c. Kemampuan TIK kepala sekolah d. Kemampuan umum kepemimpinan kepala sekolah Guru yang Pemenuhan kualifikasi pendidikan guru mengajar kelas secara keseluruhan di sekolah (telah rintisan SBI menempuh ≥ S2 ) TOTAL SUB-KOMPONEN TERPENUHI
SD Muh. Sapen
SMPN 5
SMAN 3
SMA Muh. 1
X
√
√
X
X
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
X
X
√
3
3
3
4
Keterangan: √ : ada/terpenuhi X : tidak ada/tidak terpenuhi Pemenuhan komponen Sarana dan Prasarana pada sekolah RSBI disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Tingkat Keterpenuhan Komponen Sarana dan Prasarana pada Sekolah RSBI No
1
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KOMPONEN RSBI
SUB KOMPONEN RSBI
a. Luas tanah sesuai standar RSBI b. Status kepemilikan/tanah sekolah Luas tanah telah menjadi hak milik sekolah/Pemda Ruang Kelas Ketersediaansarana dan prasarana TIK pada setiap ruang kelas Ruang Laboratorium Pemenuhan sarana dan prasarana TIK IPA pada ruang laboratotium IPA Ruang Laboratorium Pemenuhan sarana dan prasarana TIK Komputer pada ruang laboratotium computer Ruang Laboratorium Pemenuhan sarana dan prasarana TIK Bahasa pada ruang laboratotium bahasa Ruang Laboratorium Memiliki laboratorium Pendidikan Lainnya (PTD) Teknologi Dasar (PTD) Ruang Multi Media Memiliki ruang multi media Ruang Perpustakaan Ruang perpustakaan telah dilengkapi dengan sarana dan prasarana TIK Sarana dan Prasarana Pemenuhan sarana dan prasarana olah Olah Raga raga di sekolah Ruang Aula Memiliki ruang aula di sekolah Ruang Guru Pemenuhan sarana dan prasarana TIK pada ruang guru TOTAL SUB-KOMPONEN TERPENUHI
32
SD Muh. Sapen
SMPN 5
SMAN 3
SMA Muh. 1
√
√
√
√
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
10
9
11
11
Keterangan: √ : ada/terpenuhi X : tidak ada/tidak terpenuhi Pemenuhan komponen Pengelolaan (Manajemen) Sekolah pada sekolah RSBI disajikan pada Tabel 7. Tabel 7. Tingkat Keterpenuhan Komponen Pengelolaan (Manajemen) Sekolah pada Sekolah RSBI NO
1
2
3
4
5
6
KOMPONEN RSBI
SUB KOMPONEN RSBI
Perencanaan Sekolah yang Bercirikan Bertaraf Internasional
Memiliki rencana pengembangan sekolah (RPS) atau rencana kerja dan anggaran sekolah (RKAS) bertaraf internasional a. Pelaksanaan program sosialisasi pada rencana menuju sekolah bertaraf internasional b. Pelaksanaan program persiapan akreditasi sekolah bertaraf internasional c. Pelaksanaan program peningkatan Pelaksanaan kemampuan bahasa inggris bagi guru Program/Kegiatan dan kepala sekolah yang mengarah d. Pelaksanaan program kerjasama (bercirikan) dengan lembaga/sekolah lain yang bertaraf internasional Internasional e. Memiliki sertifikasi ISO 9001:2000 f. Pelaksanaan program untuk pencapaian atau mempertahankan manajemen sekolah yang berstandar ISO 9001:2000 g. Pengembangan/ penerapan budaya mutu Evaluasi Pelaksanaan evaluasi terhadap semua Program/Kegiatan pelaksanaan program dan hasilSekolah hasilnya Persiapan Akreditasi Persiapan dokumen-dokumen untuk Bertaraf Internasional mendapatkan akreditasi yang bertaraf internasional Pelaksanaan Pemerolehan akreditasi yang bertaraf Akreditasi Bertaraf internasional Internasional Manfaat Hasil Pengidentifikiasian manfaat bagi Akreditasi Bertaraf sekolah setelah memiliki sertifikasi Internasional akreditasi sekolah bertaraf internasional TOTAL SUB-KOMPONEN TERPENUHI
33
SD Muh. Sapen
SMPN 5
SMAN 3
SMA Muh. 1
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
X
√
√
√
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
X
√
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
7
10
9
9
Keterangan: √ : ada/terpenuhi X : tidak ada/tidak terpenuhi Pemenuhan komponen Pembiayaan (Dana dan Sumber Dana) pada sekolah RSBI disajikan pada Tabel 8. Tabel 8. Tingkat Keterpenuhan Komponen Pembiayaan (Dana dan Sumber Dana) pada Sekolah RSBI NO
1
2
3
KOMPONEN RSBI Sumber Dana Penyelenggaraan pembelajaran/pen didikan yang bercirikan Internasional
SUB KOMPONEN RSBI
a. Memiliki beberapa sumber dana untuk penyelenggaraan bilingual/RSBI b. Memiliki LoI/MoU/Perjanjian Kerjasama antara sekolah dengan pihak lain tentang bantuan pendanaan untuk penyelenggaraan bilingual/rintisan bertaraf internasional a. Meilikidana bantuan (subsidi) yang diberikan oleh pemerintah daerah tingkat I (provinsi) tahun ini untuk penyelenggaraan pembelajaran bilingual/rintisan bertaraf internasional Jumlah Dana Bantuan b. Memiliki dana bantuan (subsidi) yang diberikan oleh pemerintah daerah tingkat II (kabupaten/kota) tahun ini untuk penyelenggaraan pembelajaran bilingual/rintisan bertaraf internasional Penggunaan Dana a. Penggunaan dana bantuan (subsidi) yang Bantuan diberikan oleh pemerintah daerah sesuai Penyelenggaraan dengan RPS pembelajaran b. Memiliki/ mengadministrasikan bukti-bukti bilingual/menuju penggunaan dana bantuan (termasuk laporan sekolah rintisan penggunaan dana) yang diberikan untuk bertaraf penyelenggaraan rintisan sekolah bertaraf internasional internasional TOTAL SUB-KOMPONEN TERPENUHI
SD Muh. Sapen
SMPN 5
SMAN 3
SMA Muh. 1
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
X
√
√
√
X
√
√
√
√
√
√
√
√
6
6
6
4
Keterangan: √ : ada/terpenuhi X : tidak ada/tidak terpenuhi Pemenuhan komponen Penilaian/Evaluasi Pembelajaran pada sekolah RSBI disajikan pada Tabel 9.
34
Tabel 9. Tingkat Keterpenuhan Komponen Penilaian/Evaluasi Pembelajaran pada Sekolah RSBI NO
1
2
3
4
KOMPONEN RSBI Penerapan Bilingual dalam Penilaian/Evaluasi Hasil Belajar Penerapan Variasi Metode Penilaian/Evaluasi Hasil Belajar
Hasil Penilaian/Evaluasi Belajar
SUB KOMPONEN RSBI Menerapkan bilingual (Bahasa Indonesia dan Inggris) dalam penilaian/evaluasi hasil belajar Sekolah menerapkan berbagai metode penilaian/evaluasi hasil belajar pada kelas bilingual/RSBI a. Pencapaian KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) pada kelas bilingual/RSBI untuk mata pelajaran Matematika b. Pencapaian KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) pada kelas bilingual/RSBI untuk mata pelajaran IPA c. Pencapaian KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) pada kelas bilingual/RSBI untuk mata pelajaran Bahasa Inggris d. Pencapaian KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) pada kelas bilingual/RSBI untuk mata pelajaran TIK Sekolah menerapkan TIK dalam penilaian/evaluasi hasil belajar pada kelas bilingual/RSBI
Penerapan Bilingual dalam Penilaian/Evaluasi Hasil Belajar TOTAL SUB-KOMPONEN TERPENUHI
SD Muh. Sapen
SMPN 5
SMAN 3
SMA Muh. 1
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
X
√
√
7
6
7
7
Keterangan: √ : ada/terpenuhi X : tidak ada/tidak terpenuhi
C. Kendala yang Dihadapi Berdasarkan data yang masuk, diketahui bahwa kendala yang dihadapi sekolah yang satu berbeda dari sekolah yang lain. Sekolah Dasar Muhammadiyah Sapen menghadapi kendala dalam memenuhi subkomponen sebagai berikut: kualifikasi pendidikan kepala sekolah, kemampuan bahasa Inggris kepala sekolah, status kepemilikan tanah sekolah, kepemilikan sertifikasi ISO 9001:2000, pelaksanaan
program untuk pencapaian atau mempertahankan manajemen sekolah yang
berstandar ISO 9001:2000, persiapan dokumen-dokumen untuk mendapatkan akreditasi yang bertaraf
internasional,
pemerolehan
akreditasi
35
yang
bertaraf
internasional,
dan
pengidentifikasian manfaat bagi sekolah setelah memiliki sertifikasi akreditasi sekolah bertaraf internasional Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 menghadapi kendala dalam memenuhi sub-komponen sebagai berikut: Perolehan prestasi non akademik pada tingkat internasional, Penerapan pembelajaran dengan bilingual (Bahasa Indonesia dan BahasaInggris), penentuan jumlah rombongan belajar (kelas) yang menerapkan pembelajaran bilingual pada setiap jenjang/tingkatan, kemampuan Bahasa Inggris kepala sekolah, pemenuhan kualifikasi pendidikan guru secara keseluruhan di sekolah (telah menempuh
≥ S2 ), status
kepemilikan/tanah sekolah telah menjadi hak milik sekolah/Pemda, pemenuhan sarana dan prasarana olah raga di sekolah, Pemerolehan akreditasi yang bertaraf internasional, pengidentifikiasian manfaat bagi sekolah setelah memiliki sertifikasi akreditasi sekolah bertaraf internasional, sekolah menerapkan TIK dalam penilaian/evaluasi hasil belajar pada kelas bilingual/RSBI. Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 menghadapi kendala dalam memenuhi subkomponen sebagai berikut: penerapan pembelajaran dengan bilingual (Bahasa Indonesia dan BahasaInggris), penentuan jumlah rombongan belajar (kelas) yang menerapkan pembelajaran bilingual pada setiap jenjang/tingkatan, kemampuan Bahasa Inggris kepala sekolah, pemenuhan kualifikasi pendidikan guru secara keseluruhan di sekolah (telah menempuh ≥ S2 ), persiapan dokumen-dokumen untuk mendapatkan akreditasi yang bertaraf internasional, pemerolehan akreditasi yang bertaraf internasional, pengidentifikasian manfaat bagi sekolah setelah memiliki sertifikasi akreditasi sekolah bertaraf internasional. Sekolah Menengah Atas (SMA) Muhammadiyah 1 Yogyakarta menghadapi kendala dalam memenuhi sub-komponen sebagai berikut: perolehan prestasi akademik pada tingkat internasional, Penerapan pembelajaran dengan bilingual (Bahasa Indonesia dan BahasaInggris), penentuan jumlah rombongan belajar (kelas) yang menerapkan pembelajaran bilingual pada setiap jenjang/tingkatan, kualifikasi pendidikan kepala sekolah, persiapan dokumen-dokumen untuk mendapatkan akreditasi yang bertaraf internasional, pemerolehan akreditasi yang bertaraf internasional, pengidentifikasian manfaat bagi sekolah setelah memiliki sertifikasi akreditasi sekolah bertaraf internasional, memiliki dana bantuan (subsidi) yang diberikan oleh pemerintah daerah tingkat I (provinsi) tahun ini untuk penyelenggaraan pembelajaran bilingual/rintisan bertaraf internasional, memiliki dana bantuan (subsidi) yang diberikan oleh pemerintah daerah
36
tingkat II (kabupaten/kota) tahun ini untuk penyelenggaraan pembelajaran bilingual/rintisan bertaraf internasional.
D. Pembahasan Dari data sebagaimana dipaparkan di atas, diketahui bahwa sub-komponen yang disyaratkan bagi sebuah sekolah rintisan bertaraf internasional, hampir semuanya terpenuhi oleh ke empat sekolah yang diteliti. Menggunakan indikator yang ada dan pembobotannya, tingkat pemenuhan persyaratan RSBI dapat disajikan per sekolah sebagai berikut. 1. Sekolah Dasar Muhammadiyah Sapen, Yogyakarta. Dari keseluruhan sub-komponen yang dapat dipenuhi, SD Muhammadiyah Sapen ternyata mampu memenuhi 86,10% dari seluruh sub-komponen yang dipersyaratkan. Secara agak rinci sub-komponen yang berhasil dipenuhi dapat diperiksa pada Tabel 10. Tabel 10. Tingkat Pemenuhan Persyaratan RSBI oleh SD Muhammadiyah Sapen KOMPONEN
1 2 3 4 5 6 7 8
PERSENTASE KETERCAPAIAN
100 100 100 60 92 58 100 100 TOTAL
BOBOT
SKOR TERBOBOT (%)
5 10 20 15 20 15 10 5
5 10 20 9 18,40 8,70 10 5 86,10
2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Yogyakarta. Dari keseluruhan sub-komponen yang dapat dipenuhi, SMPN 5 Yogyakarta ternyata mampu memenuhi 85,65% dari seluruh sub-komponen yang dipersyaratkan. Secara agak rinci sub-komponen yang berhasil dipenuhi dapat diperiksa pada Tabel 11.
Tabel 11. Tingkat Pemenuhan Persyaratan RSBI oleh SMPN 5 Yogyakarta KOMPONEN
PERSENTASE KETERCAPAIAN
BOBOT
37
SKOR TERBOBOT (%)
1
90
5
4,50
2
100
10
10
3
83
20
16,60
4
75
15
11,25
5
83
20
16,60
6
83
15
12,45
7
100
10
10
8
85
5
4,25
TOTAL
85,65
3. Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Yogyakarta Dari keseluruhan sub-komponen yang dapat dipenuhi, SMAN 3 ternyata mampu memenuhi 83,45% dari seluruh sub-komponen yang dipersyaratkan. Secara agak rinci subkomponen yang berhasil dipenuhi dapat diperiksa pada Tabel 12.
Tabel 12. Tingkat Pemenuhan Persyaratan RSBI oleh SMAN 3 Yogyakarta KOMPONEN
PERSENTASE KETERCAPAIAN
BOBOT
SKOR TERBOBOT (%)
1
100
5
5
2
100
10
10
3
66
20
13,20
4
60
15
9
5
100
20
20
6
75
15
11,25
7
100
10
10
8
100
5
5
TOTAL
83,45
3. Sekolah Menengah Atas (SMA) Muhammadiyah I Yogyakarta
38
Dari keseluruhan sub-komponen yang dapat dipenuhi, SMAN 3 ternyata mampu memenuhi 82,65% dari seluruh sub-komponen yang dipersyaratkan. Secara agak rinci subkomponen yang berhasil dipenuhi dapat diperiksa pada Tabel 13.
Tabel 13. Tingkat Pemenuhan Persyaratan RSBI oleh SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta
KOMPONEN
PERSENTASE KETERCAPAIAN
BOBOT
SKOR TERBOBOT (%)
1
90
5
4,50
2
100
10
10
3
66
20
13,20
4
80
15
12
5
100
20
20
6
75
15
11,25
7
67
10
6,70
8
100
5
5
TOTAL
82,65
39
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana dipaparkan pada bab IV dapat ditarik kesimpulan sebagai berkut. 1. Seluruh sekolah penyelenggara program RSBI di kota Yogyakarta yang terdiri atas: SD Muhammadiyah Sapen, SMPN 5, SMAN 3, dan SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta telah memenuhi sebagian besar indikator yang dipersyaratkan bagi sekolah RSBI. 2. Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah Sapen Yogyakartatelah memenuhi 86,10% dari seluruh indikator yang dipersyaratkan. 3. Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 5 Yogyakarta telah memenuhi 85,65% dari seluruh indikator yang dipersyaratkan. 4. Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Yogyakarta telah memenuhi 83,45% dari seluruh indikator yang dipersyaratkan. 5. Sekolah Menengah Atas (SMA) Muhammadiyah 1 telah memenuhi 82,65% dari seluruh indikator yang dipersyaratkan. 6. Kendala yang dihadapi SD Muhammadiyah Sapen adalah kesulitan memenuhi indikator berupa kualifikasi pendidikan dan kemampuan bahasa Inggris kepala sekolah, status kepemilikan tanah sekolah dan sertifikasi ISO, pelaksanaan program sekolah yang berstandar ISO, persiapan dan pemerolehan akreditasi bertaraf internasional, dan pengidentifikasian manfaat sekolah bersertifikasi akreditasi sekolah bertaraf internasional. 7. Kendala yang dihadapi SMPN 5 Yogyakarta adalah kesulitan memenuhi indikator berupa prestasi non akademik pada tingkat internasional, pembelajaran dengan bilingual, penentuan jumlah rombongan belajar yang menerapkan pembelajaran bilingual pada setiap jenjang/tingkatan, kemampuan Bahasa Inggris kepala sekolah, pemenuhan kualifikasi pendidikan guru secara keseluruhan di sekolah, status kepemilikan/tanah sekolah, pemenuhan sarana dan prasarana olah raga, akreditasi yang bertaraf internasional, identifikasi manfaat bagi sekolah bersertifikasi akreditasi internasional, dan penerapan TIK dalam penilaian/ evaluasi hasil belajar pada kelas bilingual.
40
8. Kendala yang dihadapi SMAN 3 Yogyakarta adalah kesulitan memenuhi indikator berupa penerapan pembelajaran dengan bilingual, penentuan jumlah rombongan belajar yang menerapkan pembelajaran bilingual pada setiap jenjang/tingkatan, kemampuan Bahasa Inggris kepala sekolah, pemenuhan kualifikasi pendidikan guru, persiapan dokumen untuk mendapatkan akreditasi bertaraf internasional, pemerolehan akreditasi bertaraf internasional, dan pengidentifikasian manfaat RSBI. 9. Kendala yang dihadapi SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta adalah kesulitan memenuhi indikator berupa
perolehan prestasi akademik tingkat internasional,
penerapan pembelajaran bilingual, penentuan jumlah rombongan belajar yang menerapkan pembelajaran bilingual, kualifikasi pendidikan kepala sekolah, persiapan dokumen dan pemerolehan akreditasi bertaraf internasional, pengidentifikasian manfaat setelah memiliki sertifikasi akreditasi bertaraf internasional, memiliki dana bantuan (subsidi) yang diberikan oleh pemerintah daerah tingkat I dan tingkat II (kabupaten/kota) untuk penyelenggaraan pembelajaran bilingual/rintisan bertaraf internasional.
B. Saran Berdasarkan temuan penelitian di atas dapat dikemukakan saran sebagai berikut. 1. Bagi sekolah disarankan untuk menjalin kerjasama dengan LPTK atau lembaga lain yang relevan dalam rangka memenuhi indikator yang selama ini belum terpenuhi. 2. Bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan disarankan untuk mengkaji kembali sejumlah indikator RSBI khususnya perolehan akreditasi internasional karena sebagian besar sekolah ternyata kesulitan memenuhi persyaratan tersebut. 3. Perlu dilakukan kajian tentang pelaksanaan RSBI dengan melibatkan sekolah yang lebih banyak dan berasal dari berbagai provinsi yang berbeda agar diperoleh informasi yang lebih akurat tetang pelaksanaan program RSBI.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. (2008). Panduan Pelaksanaan Pembinaan Rintisan Sekolah Menengah Pertama Bertaraf Internasional (SMP-SBI). Jakarta: Dirjen. Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah-Dirjen. Pembinaan Sekolah Menengah Pertama.
41
Depdiknas. (2008). Monitoring dan Evaluasi (ME) Rintisan SBI. Jakarta: Dirjen. Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah-Dirjen. Pembinaan Sekolah Menengah Pertama. _________. (2009). Panduan Pelaksanaan Pembinaan Rintisan Sekolah Menengah Pertama Bertaraf Internasional (SMP-SBI). Jakarta: Dirjen. Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah-Dirjen. Pembinaan Sekolah Menengah Pertama. Permendiknas No. 78 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan SBI pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.
Sahrudin, S. (2009). Kebijakan Pengembangan SBI-SMP. Direktorat Pembinaan SMP Direktorat Jenderal Manajemen Dikdasmen Departemen Pendidikan Nasional. Diambil pada tanggal 23 Juli 2009, dari http://pelangi.ditplp.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=109&Itemid=2.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
42
LAMPIRAN
43
Yogyakarta, 22 September 2011 Hal: Permohonan Pengisian Angket RSBI Kepada Yth. Bapak Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah I Yogyakarta Di Yogyakarta Assalamu alaikum wr. wb. Dengan hormat kami sampaikan bahwa kami, tim peneliti dari Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sedang melakukan penelitian tentang pelaksanaan program RSBI yang selama ini sudah berjalan. Penelitian ini terutama bertujuan untuk mengkaji hambatan atau kendala yang dihadapi dan solusi yang ditempuh sekolah untuk mengatasi berbagai kendala tersebut. Dari hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat disampaikan masukan yang berharga bagi pihak-pihak yang terkait dengan pengambilan kebijakan RSBI sehingga mampu memberikan kontribusi bagi keberhasilan RSBI di masa yang akan datang. Untuk itu kami mohon dengan hormat Bapak berkenan mengisi angket terlampir , atau menunjuk salah satu wakil kepala sekolah atau guru yang terlibat langsung dalam penyelenggaraan RSBI di sekolah Bapak/Ibu untuk mengisi angket terlampir. Atas perhatian dan bantuan Bapak, kami ucapkan terimakasih. Wassalam, Peneliti, 1. Wuradji 2. Muhyadi
44
Yogyakarta 22 September 2011 Hal: Permohonan Pengisian Angket RSBI Kepada Yth. Bapak Kepala Sekolah SMP Negeri 5 Yogyakarta Di Yogyakarta Dengan hormat kami sampaikan bahwa kami, tim peneliti dari Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sedang melakukan penelitian tentang pelaksanaan program RSBI yang selama ini sudah berjalan. Penelitian ini terutama bertujuan untuk mengkaji hambatan atau kendala yang dihadapi dan solusi yang ditempuh sekolah untuk mengatasi berbagai kendala tersebut. Dari hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat disampaikan masukan yang berharga bagi pihak-pihak yang terkait dengan pengambilan kebijakan RSBI sehingga mampu memberikan kontribusi bagi keberhasilan RSBI di masa yang akan datang. Untuk itu kami mohon dengan hormat Bapak berkenan mengisi angket terlampir , atau menunjuk salah satu wakil kepala sekolah atau guru yang terlibat langsung dalam penyelenggaraan RSBI di sekolah Bapak/Ibu untuk mengisi angket terlampir. Atas perhatian dan bantuan Bapak, kami ucapkan terimakasih. Peneliti, 1. Wuradji 2. Muhyadi
45
Yogyakarta 22 September 2011 Hal: Permohonan Pengisian Angket RSBI Kepada Yth. Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Yogyakarta Di Yogyakarta Dengan hormat kami sampaikan bahwa kami, tim peneliti dari Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sedang melakukan penelitian tentang pelaksanaan program RSBI yang selama ini sudah berjalan. Penelitian ini terutama bertujuan untuk mengkaji hambatan atau kendala yang dihadapi dan solusi yang ditempuh sekolah untuk mengatasi berbagai kendala tersebut. Dari hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat disampaikan masukan yang berharga bagi pihak-pihak yang terkait dengan pengambilan kebijakan RSBI sehingga mampu memberikan kontribusi bagi keberhasilan RSBI di masa yang akan datang. Untuk itu kami mohon dengan hormat Bapak berkenan mengisi angket terlampir , atau menunjuk salah satu wakil kepala sekolah atau guru yang terlibat langsung dalam penyelenggaraan RSBI di sekolah Bapak/Ibu untuk mengisi angket terlampir. Atas perhatian dan bantuan Bapak, kami ucapkan terimakasih. Peneliti, 1. Wuradji 2. Muhyadi
46
Yogyakarta, 22 September 2011 Hal: Permohonan Pengisian Angket RSBI Kepada Yth. Ibu Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Sapen Di Yogyakarta Assalamualaikum wr.wb. Dengan hormat kami sampaikan bahwa kami, tim peneliti dari Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sedang melakukan penelitian tentang pelaksanaan program RSBI yang selama ini sudah berjalan. Penelitian ini terutama bertujuan untuk mengkaji hambatan atau kendala yang dihadapi dan solusi yang ditempuh sekolah untuk mengatasi berbagai kendala tersebut. Dari hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat disampaikan masukan yang berharga bagi pihak-pihak yang terkait dengan pengambilan kebijakan RSBI sehingga mampu memberikan kontribusi bagi keberhasilan RSBI di masa yang akan datang. Untuk itu kami mohon dengan hormat Ibu berkenan mengisi angket terlampir , atau menunjuk salah satu wakil kepala sekolah atau guru yang terlibat langsung dalam penyelenggaraan RSBI di sekolah Bapak/Ibu untuk mengisi angket terlampir. Atas perhatian dan bantuan Ibu, kami ucapkan terimakasih. Wassalam, Peneliti, 1. Wuradji 2. Muhyadi
47
Yogyakarta 22 September 2011 Hal: Permohonan Pengisian Angket RSBI Kepada Yth. Bapak/Ibu Kepala Sekolah ………………………………………………………………. Di Yogyakarta Dengan hormat kami sampaikan bahwa kami, tim peneliti dari Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sedang melakukan penelitian tentang pelaksanaan program RSBI yang selama ini sudah berjalan. Penelitian ini terutama bertujuan untuk mengkaji hambatan atau kendala yang dihadapi dan solusi yang ditempuh sekolah untuk mengatasi berbagai kendala tersebut. Dari hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat disampaikan masukan yang berharga bagi pihak-pihak yang terkait dengan pengambilan kebijakan RSBI sehingga mampu memberikan kontribusi bagi keberhasilan RSBI di masa yang akan datang. Untuk itu kami mohon dengan hormat Bapak/Ibu berkenan mengisi angket terlampir , atau menunjuk salah satu wakil kepala sekolah atau guru yang terlibat langsung dalam penyelenggaraan RSBI di sekolah Bapak/Ibu untuk mengisi angket terlampir. Atas perhatian dan bantuan Bapak/Ibu, kami ucapkan terimakasih. Peneliti, 1. Wuradji 2. Muhyadi
48
Berilah tanda ceklis ( √ ) pada tempat yang tersedia. Bila ada kendala, mohon cantumkan / tuliskan kendala pada kolom keterangan. I.A STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPONEN RSBI
1
2
3
SUB KOMPONEN RSBI
Penyusunan SKL bertaraf internasional Hasil Penyusunan SKL bertaraf internasional Penerapan SKL berataraf internasioanal
1.1
Prestasi sekolah bertaraf internasional
4.1
2.1
3.1 3.2
4.2 4.3
4
4.4 4.5 4.6
KEBERADAAN SUBKOMPONEN RSBI ADA TDK ADA
KETERANGAN & KENDALA
Penyusunan/ pembuatan/ pengembangan SKL berataraf internasional Penerapan SKL bertaraf internasional yang telah disusun / dikembangkan
Sosialiasi SKL bertaraf internasional di sekolah Penerapan SKL bertaraf internasional yang telah disusun / dikembangkan Perolehan prestasi akademik pada tingkat internasional Perolehan prestasi non akademik pada tingkat internasional Perolehan prestasi akademik pada tingkat nasional Perolehan prestasi non akademik pada tingkat nasional Perolehan prestasi akademik pada tingkat provinsi Perolehan prestasi non akademik pada tingkat provinsi
I.B PRESTASI SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL NO
1
KOMPONE N RSBI Rata-rata Nilai Ujian Nasional (NUN)
SUB KOMPONEN RSBI
1.2 1.3
TAHUN AJARAN 2001/2010 2010/2011
Rata-rata NUN bidang Matematika tahun ajaran Rata-rata NUN bidang Bahasa Inggris tahun ajaran Rata-rata NUN bidang Bahasa Indonesia tahun ajaran
II. KURIKULUM KOMPONEN RSBI 1
Pembuatan/Pen
SUB KOMPONEN RSBI 1.1
Penyusunan/ pembuatan/
49
KEBERADAAN SUBKOMPONEN RSBI ADA TDK ADA
KETER./KEN DALA
yusunan Kurikulum Sekolah (Buku1)/Dokumen-1 Penyusunan/Pen gembangan Silabus Penyusunan/Pen gembangan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Perangkat Pendukung Penyusunan/Pen gembangan Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional Pengembangan Bahan Ajar
2
3
4
5
pengembangan Buku-1 sebagai panduan kurikulum yang bertaraf internasional 2.1
Penyusunan/ pembuatan/ pengembangan silabus berataraf internasional Penyusunan/ pembuatan/ pengembangan RPP berataraf internasional
3.1
4.1
Penggunaan perangkat pendukung dalam penyusunan/ pembuatan/ pengembangan kurikulum yang bertaraf internasional Penggunaan buku-buku/ referensi/ jurnal/ dll khusus dalam pembuatan/ pengembangan kurikulum yang bertaraf internasional Pemerolehan (mengembangkan, membuat, membeli, dll) bahan ajar pendukung silabus dan RPP
4.2
5.1
III. PROSES BELAJAR MENGAJAR (PEMBELAJARAN) NO
1
2
3
4
5
KOMPONEN RSBI Penerapan Bilingual dalam Pembelajaran Penerapan TIK dalam Pembelajaran di kelas Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Laboratorium IPA Penerapan/pen yelenggaraan Kelas Bilingual Penerapan Variasi Metode Pembelajaran
SUB KOMPONEN RSBI 1.1
Penerapan pembelajaran dengan bilingual (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris)
2.1
Penerapan pembelajaran di kelas dengan berbasis TIK
3.1
Penerapan pembelajaran di laboratorium dengan berbasis TIK
4.1
Penentuan jumlah rombongan belajar (kelas) yang menerapkan pembelajaran bilingual pada setiap jenjang/tingkatan
5.1
Penerapan berbagai metode pembelajaran pada kelas yang menerapkan pembelajaran bilingual
50
TIDAK ADA
ADA
KETER./ KENDALA
6
Imbas Pembelajaran di sekolah SBI terhadap pihak lain
6.1
Terdapat imbasnya (ditiru) dari pembelajaran di sekolah yang dirintis bertaraf internasional oleh pihak lainnya
IV. PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
NO
KOMPONEN RSBI
SUB KOMPONEN RSBI 1.1
1
2
Kepala Sekolah
Guru yang mengajar kelas rintisan SBI
1.2 1.3 1.4 2.1
TINGKAT PEMENUHAN PERSYARATAN RSBI TDK/ MEMENUHI BELUM
KETER./ KENDALA
Kualifikasi pendidikan kepala sekolah Kemampuan Bahasa Inggris kepala sekolah Kemampuan TIK kepala sekolah Kemampuan umum kepemimpinan kepala sekolah Pemenuhan kualifikasi pendidikan guru secara keseluruhan di sekolah (telah menempuh ≥ S2 )
V. SARANA DAN PRASARANA KOMPONEN RSBI
1
2 3 4
5 6
SUB KOMPONEN RSBI
Luas tanah
1.1 1.2
Ruang Kelas
2.1
Ruang Laboratorium IPA Ruang Laboratorium Komputer Ruang Laboratorium Bahasa Ruang
3.1 4.1
Luas tanah sesuai standar RSBI Status kepemilikan/tanah sekolah telah menjadi hak milik sekolah/Pemda Ketersediaan sarana dan prasarana TIK pada setiap ruang kelas Pemenuhan sarana dan prasarana TIK pada ruang laboratotium IPA Pemenuhan sarana dan prasarana TIK pada ruang laboratotium komputer
5.1
Pemenuhan sarana dan prasarana TIK pada ruang laboratotium bahasa
6.1
Memiliki laboratorium PTD
51
TINGKAT PEMENUHAN PERSYARATAN RSBI TDK MEME NUHI MEMENUHI
KETER. & KENDALA
7 8 9 10 11
Laboratorium Lainnya [Laboratorium Pendidikan Teknologi Dasar (PTD)] Ruang Multi Media Ruang Perpustakaan Sarana dan Prasarana Olah Raga Ruang Aula Ruang Guru Ruang Lainnya
12
1
2
Memiliki ruang multi media
8.1
Ruang perpustakaan telah dilengkapi dengan sarana dan prasarana TIK Pemenuhan sarana dan prasarana olah raga di sekolah
9.1
10.1 11.1 12.1 12.2
VI. NO
7.1
Memiliki ruang aula di sekolah Pemenuhan sarana dan prasarana TIK pada ruang guru Apakah sekolah juga memiliki ruangruang di bawah ini? Ketersediaan fasilitas/bahan/dll di dalam ruang-ruang tersebut
PENGELOLAAN (MANAJEMEN) SEKOLAH
KOMPONEN RSBI Perencanaan Sekolah yang Bercirikan Bertaraf Internasional Pelaksanaan Program/Kegiat an yang mengarah (bercirikan) Internasional
SUB KOMPONEN RSBI 1.1
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5 2.6
2.7
Memiliki rencana pengembangan sekolah (RPS) atau rencana kerja dan anggaran sekolah (RKAS) bertaraf internasional Pelaksanaan program sosialisasi pada rencana menuju sekolah bertaraf internasional Pelaksanaan program persiapan akreditasi sekolah bertaraf internasional Pelaksanaan program peningkatan kemampuan bahasa inggris bagi guru dan kepala sekolah Pelaksanaan program kerjasama dengan lembaga/sekolah lain yang bertaraf internasional Memiliki sertifikasi ISO 9001:2000 Pelaksanaan program untuk pencapaian atau mempertahankan manajemen sekolah yang berstandar ISO 9001:2000 Pengembangan/ penerapan
52
TIDAK ADA
ADA
KETER./ KENDALA
budaya mutu
3
4
5
6
7
Hasil-hasil Pelaksanaan Program/Kegiat an Sekolah yang Bercirikan / bertaraf Internasional Evaluasi Program/Kegiat an Sekolah Persiapan Akreditasi Bertaraf Internasional Pelaksanaan Akreditasi Bertaraf Internasional Manfaat Hasil Akreditasi Bertaraf Internasional
4.1
Pelaksanaan evaluasi terhadap semua pelaksanaan program dan hasil-hasilnya Persiapan dokumen-dokumen untuk mendapatkan akreditasi yang bertaraf internasional
5.1
6.1
Pemerolehan akreditasi yang bertaraf internasional
7.1
Pengidentifikiasian manfaat bagi sekolah setelah memiliki sertifikasi akreditasi sekolah bertaraf internasional
VII. PEMBIAYAAN (DANA DAN SUMBER DANA) NO
KOMPONEN RSBI
SUB KOMPONEN RSBI 1.1
1
Sumber Dana Penyelenggaraan pembelajaran/pen didikan yang bercirikan Internasional
1.2
2.1
2
Jumlah Dana Bantuan
2.2
Memiliki beberapa sumber dana untuk penyelenggaraan bilingual/RSBI Memiliki LoI/MoU/Perjanjian Kerjasama antara sekolah dengan pihak lain tentang bantuan pendanaan untuk penyelenggaraan bilingual/rintisan bertaraf internasional Meiliki dana bantuan (subsidi) yang diberikan oleh pemerintah daerah tingkat I (provinsi) tahun ini untuk penyelenggaraan pembelajaran bilingual/rintisan bertaraf internasional Memiliki dana bantuan (subsidi) yang diberikan oleh pemerintah daerah tingkat II (kabupaten/kota) tahun ini untuk penyelenggaraan pembelajaran bilingual/rintisan bertaraf internasional
53
TIDAK ADA
ADA
KETER./ KENDALA
3
Penggunaan Dana Bantuan Penyelenggaraan pembelajaran bilingual/menuju sekolah rintisan bertaraf internasional
3.1
3.2
Penggunaan dana bantuan (subsidi) yang diberikan oleh pemerintah daerah sesuai dengan RPS Memiliki/ mengadministrasikan bukti-bukti penggunaan dana bantuan (termasuk laporan penggunaan dana) yang diberikan untuk penyelenggaraan rintisan sekolah bertaraf internasional
VIII. PENILAIAN/EVALUASI PEMBELAJARAN NO
1
2
KOMPONEN RSBI Penerapan Bilingual dalam Penilaian/Evaluas i Hasil Belajar Penerapan Variasi Metode Penilaian/Evaluas i Hasil Belajar Hasil Penilaian/Evaluas i Belajar
SUB KOMPONEN RSBI 1.1
Menerapkan bilingual (Bahasa Indonesia dan Inggris) dalam penilaian/evaluasi hasil belajar
2.1
Sekolah menerapkan berbagai metode penilaian/evaluasi hasil belajar pada kelas bilingual/RSBI
3.1
Pencapaian KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) pada kelas bilingual/RSBI untuk mata pelajaran Matematika Pencapaian KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) pada kelas bilingual/RSBI untuk mata pelajaran IPA Pencapaian KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) pada kelas bilingual/RSBI untuk mata pelajaran Bahasa Inggris Pencapaian KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) pada kelas bilingual/RSBI untuk mata pelajaran TIK Sekolah menerapkan TIK dalam penilaian/evaluasi hasil belajar pada kelas bilingual/RSBI
3.2
3
3.3
3.4
4
Penerapan Bilingual dalam Penilaian/Evaluas i Hasil Belajar
4.1
54
TIDAK ADA
ADA
KETER.& KENDALA
CURICULUM VITAE a. Nama
: Prof. Dr. Wuradji, M.S.
b.Tempat & tgl. Lahir
: Yogyakarta, 28 Januari 1943
c. Kedudukan/Jabatan
: Guru Besar UNY
d. Pangkat/Golongan e. Alamat 1. Kantor
3. Facsimile
: Pembina Utama, Gol. IV/e : : Kampus UNY Karangmalang Yogyakarta Tilpun : 0274-586168 psw. 363 : Perumahan UNY Deresan IV/9 Yogyakarta Tilpun : 0274-587128; Hp.: 0812 2799 307 : 0274-520326;
4. E-mail
:
[email protected]
2. Rumah
f. Riwayat pendidikan (dimulai dari yang terakhir): 1. S-3 Institut Pertanian Bogor, Bidang Komunikasi Pembangunan 2. S-2 Institut Pertanian Bogor, Bidang Komunikasi Pembangunan 3. S-1 IKIP Yogyakarta, Jurusan/Program Studi Pendidikan Sosial g. Riwayat pekerjaan (dimulai dari yang terakhir): 1. Sekretaris Senat Universitas (2008-sekarang) 2. Ketua Komisi II Senat UNY (2000-2008) 3. Ketua Prodi S-2 Manajemen Pendidikan UNY (1999-sekarang) 4. Dekan FIP (1992-1999) 5. Ketua Badan Pertimbangan Penelitian Lemlit UNY (1987-1991) 6. Anggota Badan Pertimbangan Penilitian FIP (2003-sekarang) 7. Ketua Jurusan/Program Studi Pendidikan Sosial (kini Prodi PLS Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Yogyakarta (1973-1979) h. Pengalaman dalam Mengelola Jurnal: 1. Penanggungjawab Majalah Dinamika Pend. FIP (1995-1999) 2. Anggota Dewan Redaksi Jurnal Lembaga Penelitian UNY (1987-1991) 3. Anggota Tim Penyunting Jurnal “Pedagogia” FIP UPI Bandung (2001sekarang) 4. Anggota Tim Penyunting Jurnal Ilmu Sosial Alternatif (JISA) Sekolah Tinggi Pembangunan Mansyarakat Desa “APMD” (2006 – sekarang)
55
i. Publikasi Ilmiah : 1.
Faktor-Faktor sosial-psikologis yang menunjang dan menghambat pembangunan masyarakat desa di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Hasil PenelitianWuradji, dkk:1973) 2. Studi komparasi antara efektivitas perkuliahan dan tugas membaca buku pada mahasiswa IKIP Yogyakarta (Hasil Penelitian Wuradji; Suryati Sidharta; Nong Muhajir: 1978) 3. Kesadaran akan kebutuhan (felt needs) dalam hubungannya dengan produktivitas usaha tani di sepanjangan lairan Selokan Mataram Yogyakarta (Laporan Hasil Penelitian Wuradji; Sugihartono; Sutiman: 1980) 4. Kepemimpinan pembangunan masyarakat pedesaan dalam hubungannya dengan pencapaian pembangunan di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah Selatan (Laporan penelitian, Wuradji: 1984) 5. Profil Guru SLTA Lulusan IKP Yogyakarta di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Laporan Penelitian, Wuradji, dkk.1989) 6. Perilaku Prostritusi sebagai Salah Satu Tingkahlaku Menyimpang Kaum Wanita yang diberitakan di Harian Kompas, Jawa Post, Kedaulatan Rakyat, dan Suara Merdeka (Hasil Penelitian Wuradji dan Ibnu Syamsi: 1993) 7. Kontribusi kehidupan keluarga dan sekolah terhadap adekuasi penyesuaian diri pada siswa SMA Negeri Daerah Istimewa Yogyakarta dan Ujung Pandang (Hasil Laporan Penelitian Sayekti; Wuradji: 1993) 8. Misi Pendidikan Luar Sekolah dalam Pembangunan (Majalah Pendidikan Luar Sekolah FIP UNY) 9. Pengembangan Kemampuan Profesional Staf Pengajar Perguruan Tinggi Melalui Penelitian Pendidikan: Pidato Dies di Depan Rapat Terbuka Senat Universitas Achmad Dahlan 18 November 1987. 10. Pelaksanaan Pendidikan Terpadu bagi Anak Tunarungu Sekolah Dasar di Daerah Istimewa Yogyakarta (Hasil Penelitian Umar Suwito; Wuradji; Rochmat Wahab: 1990) 11. Penyusunan Program untuk pengabdian pada masyarakat 12 Peningkatan profesionalitas pengembang masyarakat sebagai upaya Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui jalur pendidikan luar sekolah(Karya Ilmiah Dalam Majalah Pendidikan Luar Sekolah (Siklus) Nomor 4 Tahuan 1994). 13. Pendidikan Luar Sekolah: Misi dan Tantangannya dalam Pengembangan Sumberdaya Manusia di Era PJP II: Pidato Pengukuhan sebagai Guru Besar IKIP Yogyakarta, 21 Januari 1995. 14. Wawasan pengembangan sumberdaya manusia melalui pendidikan watak dan nilai (kajian ditulis dalam buku Pancasila, Pendidikan, dan Kehidupan Negara Bangsa. BP7 Prov. Daerah Istimewa Yogyakarta, 1999) 15. Pembangunan desa berbasis masyarakat di era otonomi daerah (Hasil Penelitian, Wuradji; Nur Djazufah; Ngadiyono AY: 2001). 16. Pengembangan Iklim Akademik bagi mahasiswa IKIP Yogyakarta 17. Kebijakan Pemerintah Kabupaten Bantul dalam Bidang Pendidikan Di era Otonomi Daerah (Hasil Penelitian Wuradji; Muhyadi: 2003)
56
18. Pengembangan masyarakat desa tertinggal berbasis keterpaduan dan otonomi daerah (Laporan Penelitian: S. Wisni Septiarti; Wuradji; Nur Djazifah ER.; Widyaningsih: 2005) 19. Analisis kebutuhan pengembangan sumberdaya manusia Sekolah Menengah di Kabupaten Kulon Progo (Hsil Penelitian Wuradji, dkk: 2006) 20. Pemberdayaan masyarakat melalui model kepemimpinan kreatif (Hasil penelitian Wuradji; Yoyon Suryono; Nur Djazifah: 2007) 21. Narasumber (Pembicara) pada Uji Publik Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Provinsi Papua yang diselenggarakan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) tanggal 28 September 2007. 22. Pelembagaan dan Pemanfaatan Hasil Penelitian Unggulan di Universitas Negeri Yogyakarta (Hasil Penelitian Wuradji dan Suyitno, 2008) 23. Perubahan Perilaku Pejabat Administrasi Peserta Pelatihan ESQ di Lingkungan Universitas Negeri Yogyakarta (Hasil penelitian, Wuradji dan Suyitno: 2008) 24. Potensi Pendidikan Karir Guru di Kabupaten Kulon Progro (Hasil Penelitian Wuradji, dan Moch. Alip: 2008) 25. Keefektifan Program Pelatihan Pendidikan Nonformal dalam Menciptakan Lapangan Pekerjaan di Daerah Istimewa Yogyakarta (Hasil Penelitian Hibah Potensi DaeraH Dikti, 2009) 26. Penelitian Tracer Study Lulusan Program Studi Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana UNY (Hasil Penelitian Wuradji dan Muhyadi: 2010) j. Karya Buku/Modul : 1. Evaluasi Pendidikan (1972) 2. Sosiologi Pendidikan (1989) 3. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Hasil Belajar (1975) 4. Metodologi Penelitian Survei (Lembaga Peneltian UNY, 2006) 5. Perilaku Organisasi: Landasan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Buku Modul 2008) 6. The Educational Leadership (2008) 7. Sosiologi Pendidikan: Sebuah Pendekatan Multikultural (Buku Modul 2010) k. Karya Pengabdian pada Masyarakat: 1.
Sebagai Fasilitator Pelatihan Applied Approach bagi Dosen UNY dan STTNAS Yogyakarta, tanggal 13-17 April 2009 2. Sebagai Fasilitator Pelatihan Applied Approach bagi Dosen UNY tanggal 1-5 Maret 2010. 3. Sebagai Nara Sumber dalam Diklat Fungsional Penilik Pendidikan Luar Sekolah di BPKB Propinsi DIY tanggal 1-5 Juni 2010 4. Sebagai Pemakalah Pelatihan Pemberkasan Angka Kredit Dosen UNY tgl 30-31 Juli 2007. 5. Sebagai Pemakalah pada Seminar dan Lokakarya Nasional Pendidian Nonformal dan Temu Kolegial Jurusan PLS se Indonesia di BP-PNFI Reghiaonal II Jawa Barat tgl 25-27 Januari 2008.
57
6.
7.
8.
Sebagai Narasumber (Pemakalah) dalam Workshop Strategi Peningkatan Mutu Sekolah bagi Kepala Sekolah dan Pangawas di DIY yang diselenggarakan oleh PPs UNY pada tanggal 7 Agustus 2010 Sebagai nara sumber dan pemakalah Pelatihan Pendidikan Orang Dewasa yang diselenggarakan oleh Direktorat Peningkatan Mutu Pendidikan Luar Sekolah di Yogyakarta tahun 2008, dan di Semarang tahun 2010. Sebagai Juri Lomba dalam rangka Jambore Nasional PTKPNF, tahun 2008 di Jakarta, Tahun 2010 di Yogyakarta.
l. Penghragaan: 1. Penerima Tanda Kehormatan “Bintang Tanda Jasa Utama” dari Presiden RI tertanggal 6 Agustus 1998, Nomor 2401/VI/1998. 2. Penerima Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya 30 tahun dari Presiden RI tertanggal 15 April 2003 oleh Presiden RI m. Pengalaman Dalam Negeri: 1. Anggota Asesor BAN Perguruan Tinggi Program S-3 Pendidikan Luar Sekolah (20012002) 2. Ketua Tim Nasional Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan PGSD (1997) 3. Anggota Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Dosen Ditjen Dikti Depdiknas (2005-2009) 4. Anggota Tim Ahli BSNP Depdiknas 2007-2008
n. Pengalaman Luar Negeri : 1. Participant of Refresher Program at Ohio State University, Columbus (1989-1990) 2. Academic Visiting at Deakin University and Curtin University, Australia (1999) 3. Participant of SEMEO Seminar at Bangkok, Thailand September 2003) 4. Academic Visiting at Ho Chi Minh University for Poreign Language and Information Technology (HUFLIT), Vietnam (2006) 5. Academic Visiting di Universitas Utara Malaysia dan Universitas Sains di Penang MalaysiaTahun 2008 6. Academic Visiting at Ouchi University Nagoya Japan, 17-23 Desember 2009.
Yogyakarta, 20 September 2011
Prof. Dr. Wuradji, M.S. NIP. 194301281967 01 1001
58
CURRICULUM VITAE 1. Nama
: Prof. Dr. Muhyadi
2. NIP
: 1953 01 30 1979 03 1 002
3. Alamat Rumah
: Jalan Arjuna 6, Perum. Purwomartani, Kalasan, Sleman 55571, Yogyakarta,Telp. (0274) 497126 E-mail:
[email protected]
4. Alamat Kantor
: Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta, Karangmalang, Yogyakarta 55281, Telp. (0274) 548201, 586168
5. Pangkat/Golongan
: Pembina Utama Madya, IV/d
6. Jabatan Akademik
: Guru Besar
7. Pendidikan
: a. S3 (Doktor) Kependidikan, IKIP Jakarta lulus tahun 1987 b. S1 (Sarjana) Pendidikan Administrasi, IKIP YOGYAKARTA lulus tahun 1978 c. SMEA Negeri Gondangwinangun, Klaten, lulus tahun 1971 d. SMP Negeri Manisrenggo, Klaten, lulus tahun 1968 e. SD Negeri Joton, Klaten, lulus tahun 1965 f. Mengikuti program Refresher-C ke University of Houston, USA, tahun 1989
8. Pengalaman Jabatan Tugas Tambahan: a. Sekretaris Prodi Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana UNY tahun 20092011 b. Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (2004-2007) c. Sekretaris Prodi PEP & PTK Program Pascasarajana UNY (2003) d. Pembantu Dekan II Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial IKIP YOGYAKARTA (1997-1999) e. Ketua Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial IKIP YOGYAKARTA (1992-1995) 9. Pengalaman Mengajar: a. Dosen pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (1979 – sekarang /2009) b. Dosen pada Program Pascasarjana di Universitas Negeri Yogyakarta (1997 – sekarang/2011)
59
10. Pengalaman Akademik & Profesional, antara lain: a. Tim Penyusun Standar Tenaga Kependidikan, BSNP, 2011 b. Tim Penyusun Standar Dosen, BSNP (2009) c. Tim Penyusun Standar Tenaga Administrasi Pendidikan Kesetaraan, BSNP (2008) d. Tim Penyusun Standar Tenaga Administrasi Sekolah, BSNP (2007) e. Tim asesor sertifikasi guru dan instruktur Diklat PLPG (2007-sekarang/2009). f. Reviewer Buku Dasar-dasar Kewirausahaan (2007). g. Sekretaris Komisi V Senat UNY (2007-sekarang/2009) h. Tim Supervisor Penilaian Buku Teks Pelajaran SMP/MTs/dan SMA/MA BSNP i. Tim Penyusun Instrumen Penilaian Buku Ajar SMA, BSNP (2006) j. Anggota Senat Universitas Negeri Yogyakarta (2005-sekarang/2009) k. Badan Pertimbangan Penelitian FISE UNY (2008-sekarang/2009) l. Koordinator Bidang Pendidikan Sekretaris pada Pusat Pelatihan Keterampilan Profesional, UNY (2005) m. Asesor pada Uji Kompetensi Produktif di SMK N Tempel (2005- sekarang/2009) n. Anggota Komite Sekolah SMK Negeri Tempel (2000-sekarang/2009) o. Fasilitator Program Pelatihan PEKERTI (2004-sekarang/2009) 11. Pengalaman Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, antara lain: a. Studi Karakter Warga FISE UNY Menuju WCU: Tinjauan Dari Aspek Kinerja Dan Budaya Tepat Waktu (2010) b. Penelusuran Lulusan Prodi Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana, UNY (2010) c. Relevansi Kurikulum Program Studi Kependidikan Di FISE UNY dengan Kebutuhan Sekolah (2009) d. Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru SMK N I Yogyakarta (2009) e. Peta Kebutuhan Guru di Kabupaten Kulon Progo, DIY (2008) f. Pengembangan Model Audit Kinerja Guru Dalam Mendukung Program Sertifikasi Pendidik, 2007. g. Pelatihan dan Pendampingan Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru-guru SMK di Yogyakarta, (PPM, 2007). h. Evaluasi Program Kemitraan Antar LPTK Dalam Rangka Peningkatan Proses dan Hasil Pembelajaran, (2006). i. Peningkatan Prestasi Belajar Ilmu Organisasi melalui Model Pembelajaran Diskusi Kelompok (Classroom Action Research),( 2006). j. Pengembangan Sistem Pembelajaran Mikro dalam rangka Peningkatan Profesionalisme Calon Guru bagi Mahasiswa FISE UNY, 2006. k. Implementasi Program Pertukaran Dosen antar LPTK dalam rangka Peningkatan Kualitas Pembelajaran di FISE UNY, 2006. l. Kajian Pembelajaran Kompetensi Sosial untuk Mahasiswa Kependidikan di FISE UNY, 2006. m. Ekspektasi Mahasiswa terhadap Pelayanan Akademik Fakultas Ilmu Sosial UNY, 2005. n. Peningkatan Minat Belajar Statistika melalui Cooperative Learning, 2005.
60
o. Peningkatan Efektivitas Penyusunan Tugas Akhir Skripsi di FIS UNY melalui Penugasan Satu Orang Pembimbing, 2005. p. Ekspektasi Mahasiswa Terhadap Pelayanan Akademik FIS UNY, 2005 q. Peningkatan Efektivitas Penyusunan TAS Di FIS UNY Melalui Penugasan Satu Orang Pembimbing, 2005
12. Publikasi Karya Ilmiah: Artikel, Makalah, dan Buku/Modul, antara lain: a. Manajemen Perubahan (2010) b. Aspapi Sebagai Sarana Untuk Merespon Tuntutan Kompetensi Dan Kompetisi Global (2010) c. Program Pertukaran Dosen Antar LPTK: Sebuah Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran (2009) d. Peran Kepala Tatausaha Dalam Mendukung Keberhasilan Sekolah (2007). e. Teori Organisasi (2007) f. Prinsip Dasar Organisasi (2007) g. Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Kompetensi (2006) h. Pengembangan Kecakapan Hidup (Life skill Education) (2006) i. Business English Correspondence (2005) j. Peningkatan Kualitas SDM Melalui Pengajaran Administrasi PadaTingkat Sekolah Menengah. (2005) Yogyakarta, 15 Maret 2010 Yang membuat,
PROF. DR. MUHYADI NIP 1953 01 30 1979 03 1 002
61