Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat ISSN.2541-3805, ISSN 2541-559X
IMPLEMENTASI PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT YANG TEPAT DAN RELEVAN DENGAN POTENSI SUMBER DAYA LOKAL MASYARAKAT Prapto Yudono Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada Email :
[email protected]
ABSTRAK Kewajiban orang Kristen adalah mengenalkan Tuhan Yesus Kristus kepada seluruh umat manusia, dengan cara cara yang sesuai dengan kemampuan, kondisi dan situasi, dengan melalui sikap, cara hidup, komunikasi, kolaborasi, komitment berpancasila. Pengabdian kepada masyarakat UKDW adalah memberikan /melayani /berkorban untuk kepentingan peningkatan kebahagiaan orang perorang /kelompok /masyarakat, tanpa pamrih dengan berharap dapat belajar membangun model empati dan simpati kepada masyarakat yang menjadi sasaran pengabdian.Hal ini pastinya dilandasi Kasih Allah dalam Iman yang benar dan dengan jalan perbuatan yang baik dan bijaksana. Teladan Tuhan Yesus. Bagaimana dapat menjangkau masyarakat? Tuhan Yesus turun ke dunia (mendatangi manusia) agar mampu menjangkau masyarakat yang akan diselamatkanNya. Bagaimana dapat mengetahui kondisi/kehendak masyarakat? Tuhan Yesus ada ditengah tengah masyarakat yang akan diselamatkannya dan mendidik mereka untuk menjadi seperti Dia yang telah mengajarkan kepada orang perorang atau kelompok. Bagaimana dapat mengentaskan mereka dari kesulitan/kekurangan? Tuhan Yesus menyerahkan nyawanya untuk dapat menyelamatkan mereka dan memberikan teladan untuk dapat ditiru. Bagaimana dapat memelihara mereka dalam kehidupannya dengan lebih baik? Tuhan Yesus memiliki kemampuan yang lebih untuk mengatasi masalah, bahkan berkenan menyediakan makanan untuk lebih dari 5000 orang dengan mengherankan masyarakat. Bagaimana semua dapat terjadi sesuai dengan yang diharapkan? Tuhan Yesus sudah dipersiapkan sejak masih kanak kanak, dan setelah dewasa melakukan misinya dengan kesempurnaan. Teladan teladan ini dapat menjadi dasar landasan pengabdian kepada masyarakat.
ABSTRACT Christians are expected to introduce the love of Jesus Christ to all people, in accordance with their capability, the condition and situation through their attitude, way of life, communication, collaboration, commitment to Pancasila. The services to the community of UKDW give, serve, sacrifice to improve the welfare of individuals or groups or community unconditionally with a wish to construct a model of empathy and sympathy to the community who are the services’ target. This spirit must be based on God’s love in faith and delivered in appropriate ways. The example of the Lord Jesus should be followed. How can we reach the community? The Lord Jesus came down to earth to reach the people He wanted to redeem. How can we find out the needs of the community? The Lord Jesus is in the midst of people to save and educate them to be like Him teaching them on a personal or group basis. How can we help them solve them their problem? The Lord Jesus sacrificed His life to save people and gave examples to follow. The Lord Jesus had greater capacity to solve problems, even He provided food to more than 5000 people that stunned people. How could everything occur in accordance with what was expected? The Lord Jesus had already been prepared since He was a child, and reaching adult He accomplished His mission in perfection. These examples could become the foundation for the services to the community.
1
Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat ISSN.2541-3805, ISSN 2541-559X
LATAR BELAKANG Kewajiban orang Kristen adalah mengenalkan Tuhan Yesus Kristus kepada seluruh umat manusi, dengan cara cara yang sesuai dengan kemampuan, kondisi dan situasi dengan melalui sikap, cara hidup, komunikasi, kolaborasi, komitment berpancasila. Pengabdian kepada masyarakat adalah memberikan/melayani/berkorban untuk kepentingan peningkatan kebahagiaan orang perorang/kelompok/masyarakat, tanpa pamrih, dengan berharap dapat belajar membangun model empati dan simpati kepada masyarakat yang menjadi sasaran pengabdian. Hal ini pastinya dilandasi Kasih Allah dalam Iman yang benar, dan dengan jalan perbuatan yang baik dan bijaksana. Teladan Tuhan Yesus. Bagaimana dapat menjangkau masyarakat? Tuhan Yesus turun ke dunia (mendatangi manusia) agar mampu menjangkau masyarakat yang akan diselamatkanNya. Bagaimana dapat mengetahui kondisi/kehendak masyarakat? Tuhan Yesus ada ditengah tengah masyarakat yang akan diselamatkannya dan mendidik mereka untuk menjadi seperti Dia yang telah mengajarkan kepada orang perorang atau kelompok.. Bagaimana dapat mengentaskan mereka dari kesulitan/kekurangan? Tuhan Yesus menyerahkan nyawaNya untuk dapat menyelamatkan mereka dan memberikan teladan untuk dapat ditiru. Bagaimana dapat memelihara mereka dalam kehidupannya dengan lebih baik? Tuhan Yesus memiliki kemampuan yang lebih untuk mengatasi masalah, bahkan berkenan menyediakan makanan untuk lebih dari 5000 orang dengan mengherankan masyarakat. Bagaimana semua dapat terjadi sesuai dengan yang diharapkan? Tuhan Yesus sudah dipersiapkan sejak masih kanak kanak, dan setelah dewasa melakukan misinya dengan kesempurnaan. Teladan teladan ini dapat menjadi dasar landasan pengabdian kepada masyarakat. Unsur Unsur Dalam Pengelolaan Program Perencanaan program meliputi banyak hal yang harus direncanakan untuk suatu program yang sudah ditetapkan. Adapun yang perlu direncanakan antara lain adalah : prosedur, lokasi, sarana, materi, sasaran, teknologi, periode kegiatan dan urutan pelaksanaan (run-down). Prosedur kegiatan yang menyangkut banyak pihak, utamanya masyarakat, mesti melalui prosedur yang benar, yakni menghubungi banyak pihak tersebut secara resmi dan sekaligus permohonan izin dan kerjasamanya. Proses ini akan memakan waktu beberapa minggu, mungkin bulan. Dalam hal program pengabdian kepada masyarakat ini, yang termasuk pihak lain adalah pemerintah daerah tujuan, termasuk di dalamnya adalah institusi yang ada di bawahnya. Institusi/lembaga pendukung yang dipandang dapat melakukan kerjasama, seperti perusahaan – perusahaan dengan program CSR nya. Berikutnya adalah melakukan observasi untuk mendiagnosa sasaran, apa, bagaimana, kenapa dan seberapa yang harus dilakukan untuk memberikan peningkatan pada masyarakat sasaran. Hasil diagnosa dipakai landasan untuk menyusun, sarana, dan strategi implementasi program. Memakai teladan pada penelitian dan pengembangan masyarakat pedesaan dalam hal sistem pertanian (farming system), model diagnosa ini umunya berhasil memberikan informasi yang benar. Lokasi dapat direncanakan dengan criteria, memiliki fenomena bermasalah yang akan menjadi sasaran kegiatan, lokasi yang tidak terlalu sulit dijangkau, aman dan tidak
2
Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat ISSN.2541-3805, ISSN 2541-559X
berpotensi resisten terhadap kegiatan utamanya aspek sara. Kegiatan akan lebih lancar manakala dilakukan pada lokasi di mana telah ada kontak person (lobi) dengan managemen program. Sarana meliputi beberapa hal mendasar yang penting untuk direncanakan dalam hal penyediaan sarana yang harus ada dan diusahakan mencakup : 1.
2.
3.
4.
Pembiayaan program, tidak ada suatu kegiatan yang tanpa mengeluarkan biaya, pembiayaan termasuk biaya perjalanan, biaya hidup di lapangan, biaya upah, biaya fasilitas yang harus diperlukan, dan biaya untuk percontohan dan pengeluaran tidak terduga.. Sumber daya manusia dalam program ini memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang relawan, terampil, memiliki kesamaptaan dan beberapa orang harus sudah berpengalaman, baik sebagai pemimpin, maupun pelaksana, termasuk pendidik kepada tenaga yang baru bergabung, utamanya kepada sasaran yakni masyarakat. Materi pembelajaran yang akan diimplementasikan: materi dapat berupa bahan pendidikan /praktek lapangan termasuk didalamnya petunjuk praktis. Materi diujudkan dalam medis cetak, atau elektronik yang mudah di bawa dan digunakan di lapangan Fasilitas yang diperlukan mulai dari transportasi sampai fasilitas pembelajaran perlu tersedia berujud, kemungkinan barang, kendaraan, mesin mesin, alat alat dan bahan lainnya yang terkait dngan kegiatan.
Sasaran utama adalah masyarakat yang dipilih berdasar kriteria, dimana ada hal yang dapat ditingkatkan sehingga menjadi lebih baik /bahagia. Masyarakat, diujudkan dalam bentuk kelompok kelompok orang, dengan dasar profesi atau hunian, atau hamparan, atau campuran dengan memiliki kesamaan hal yang akan diperbaiki. Contoh profesi (petani, peternak, pedagang), hunian (satu RT/RW), hamparan (pemilik lahan pertanian disuatu lokasi yang menyatu) atau (lebih baik bila kelompok dengan kesaman hunian, kesamaan profesi, kesamaan hamparan). Teknologi dan peralatan sebaiknya menggunakan teknologi tepat guna, sesuai dengan tingkat sosial (pendididkan/kesejahteraan/kebiasaan) masyarakat sasaran, dengan peralatan yang sederhana, mudah dioperasikan dan diperbaiki bila mengalami kerusakan. Banyak alat mesin yang mangkrak karena kelompok tidak mampu mengoperasikan/memperbaiki/membutuhkan biaya yang mahal. Teknologi dan peralatan sederhana/tepat guna, bukan berarti yang terbelakang, namun mudah di adopsi oleh masyarakat dan lestari. Periode implementasi komprehensif, didasari banyak kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang kurang optimal hasilnya, karena dikerjakan sepotong sepotong, dalam waktu yang terbatas dan tidak berkelanjutan (terkesan hanya meninggalkan papan petunjuk arah, atau kolom kolom papan data di rumah ketua kelompok, yang tidak dilanjutkan pengisiannya). Periode implementasi menjadi penting, manakala perubahan memerlukan proses, seperti misalnya pada pengenalan cara bertani maju, atau ingin merubah kebiasaan kebiasaan lainnya. Petani tradisional umumnya terbiasa menggunakan benih hasil sendiri, membuat parit drainasi melawan arah garis ketinggian, menanam per rumpun dengan bibit yang banyak/tanpa larikan, tidak mempertahankan/menambah bahan organik tanah dll, kebiasaan ini yang harus dirubah, namun memerlukan proses pembinaan. Dengan model bertahap dan bertarget , maka hal hal yang memerlukan proses dapat diikuti dan dibimbing secara terus menerus sampai cara yang dianjurkan dapat diadopsi oleh masyarakat, dan bahkan ditularkan kepada kelompok lain. Membimbing kelompok, dengan
3
Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat ISSN.2541-3805, ISSN 2541-559X
tahap tahap awal, yakni dengan mematangkan beberapa kelompk saja, dan tahap berikutnya adalah melatih mereka untuk menjadi pelatih pada kelompok lainnya. Wilayah binaan adalah wilayah dimana masyarakat sasaran, mendapatkan bimbingan terus menerus sehingga sesuai dengan harapan program . Wilayah ini menjadi model masyarakat yang lebih baik, dan menjadi teladan masyarakat disekitarnya. Target pembinaan, termasuk menjadikan beberapa orang/individu dari kelompok tersebut mampu menjadi pembina masyarakat wilayah yang lain (yang akan menjadi wilayah binaan baru). Urutan implementasi program meliputi: Pertama : Melakukan kerjasama /ijin resmi kepada pemerintah daerah yang memiliki masyarakat sasaran, termasuk didalamnya kepada institusi di bawahnya. Kedua : Melakukan observasi untuk mendiagnosa masyarakat sasaran, dan menyusun persiapan dan strategi implementasinya Ketiga : Melakukan operasional bertahap dan bertarget, pada masyarakat sasaran berikutnya. Keempat : Melakukan monitoring, dan evaluasi untuk persiapan tahap berikutnya. Melakukan Observasi : Tahap1. Membaca pustaka terkait teladan melakukan diagnosa (misalnya dari teladan meneliti dan mengembangkan masyarakat pedesaan, dalam hal penelitian sistem pertanian), serta pustaka yang terkait dengan masyarakat pedesaan/kharakter/kebiasaan/sosial dan kemungkinan kekuatan/kesempatan/kelemahannya dan ancaman dari luar yang menghalangi kemajuannya. Tahap2. Melakukan kunjungan ke masyarakat untuk mengetahui yang sebenarnya dialami masyarakat tersebut, dengan harapan menemukan hal hal yang perlu ditingkatkan. Tahap3. Melakukan diagnosa dan diformulasikan sehingga memberikan kemampuan untuk merekayasa kegiatan yang perlu di lakukan dan diprioritaskan Selanjutnya di dalam pelaksanaan dilakukan implementasi rekayasa pada masyarakat sasaran, sesuai perencanaan dan mengevaluasi hasil kegiatan untuk mempersiapkan tahapan selanjutnya. PELAKSANAAN: Sesuai dengan urutannya maka pelaksanaan/implementasi program pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan sebagai berikut: 1. Melakuan komunikasi dan kerjasama dengan institusi terkait . 2. Melakukan observasi untuk mendiagnosa sasaran (berdasar surat kerjasama /ijin institusi terkait) 3. Melakukan reka yasa rencana kegiatan (lihat perencanaan) 4. Mengirim SDM pelaksana ke lapangan sesuai dengan tema pengabdian dan tahap yang diinginkan 5. Monitoring/konsultasi dan pembenaran operasional lapangan agar sesuai dengan yang direncanakan atau ada perubahan karena kondisi lapangan. 6. melakukan pelaporan pertanggungan jawab kegiatan dan mengevaluasi hasil kegiatan program pengabdian 7. Kembali merencanakan kelanjutan (program pengabdian tahap berikutnya berbasis hasil evaluasi)
4
Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat ISSN.2541-3805, ISSN 2541-559X
EVALUASI IMPLEMENTASI PROGRAM Evaluasi secara komprehensif dilakukan dengan melihat dan memaknai fenomena – latar belakang, melihat dan memaknai pemasalahan (diagnosa) yang sudah diformulasikan, melihat dan memaknai maksud dan tujuan, melihat pendekatan/metodolagi/teknologi, melihat tahap/target yang harus/diassumsikan dapat dicapai, melihat kendala kendala selama operasional. Evaluasi sebenarnya dapat dilakukan secara lebih rinci dari maing masing detail kegiatan (sejak perencanaan – sampai akhir kegiatan), juga evaluasi pada masing masing tahap ,dan akhirnya pada akhir program. Berdasarkan pada pemaknaan mulai dari awal kegiatan, yang terpenting adalah kesemuanya harus memiliki benang merah yang kuat (karena terkait), sehingga harus merupakan alur pikir yang menyeluruh (komprehensif) sejak awal sampai akhir program kegiatan persebut. Umumnya evaluasi, hanya dilihat dari hasil akhir, apakah sesuai atau tidak sesuai dengan tujuan/harapan Namun cara ini tidak mengetahui jejak/proses di mana keberhasilan/kegagalan terjadi. Evaluasi dapat diperoleh dari informsasi aspek kualitatif maupun kuntitatif. Kegagalan/keberhasilan dapat diukur/ditentukan dengan pendekatan deskriptif, dapat juga dengan pendekatan analisis statistik atau dengan kombinasinya. Penarikan kesimpulan dan saran pada seiap tahap, harus hati-hati agar tidak justru menjadi penyebab kesalahan dari pokok tujuan secara keseluruhan (akhir) dari program pengabdian ini. Sekian dan terima kasih, mudah-mudahan sharing ini dapat bermanfaat untuk implementasi pengabdian kepada masyarakat oleh Universitas Duta Wacana Yogyakarta. Tuhan memberkati. DAFTAR PUSTAKA Anonim (1996) Filsafat Ilmu. Tim dosen Filsafat Ilmu .Fakultas Filsafat UGM .Liberti Yogyakarta.183 p. Hariadi ,S.S.(2011) Dinamika Kelompok : Teori dan Aplikasinya Untuk Analisis Keberhasilan Kelompok Tani sebagai Unit Belajar,Kerjasama, Produksi dan Bisnis.Sekolah Paskasarjana, Universitas Gadjah Mada.Yogyakarta.272p. Tim Benih Yang Tumbuh ( 1986 ) GKJ, Benih Yang Tumbuh dan Berkembang di Tanah Jawa.Taman Pustaka Kristen. 214 p. Toulmin, S.,( 1969 .) The Philosophy of Science .Huchinson niversity Library.London, 160p. Utomo T., dan K.Ruijter (1989) Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan. PT Gramedia Jakarta. 251 p. Yuwono ,T., S Widodo, D.H. Darwanto, Masyuri, D.Indradewa, S. Somowiyarjo,S.S.Hariadi (2011) Pembangunan Pertanian : Membangun Kedaulatan Pangan. Gadjah Mada University Press. 440 p.
5
Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat ISSN.2541-3805, ISSN 2541-559X
SESI TANYA JAWAB Nama Pemakalah Prapto Yudono
Nama Penanya
Asal Institusi
Yohana
UKRIDA
Yohana
UKRIDA
The Maria Meiwati
UKDW
Isi Pertanyaan
ari banyak contoh tadi ada nuansa proyek dari dinas dan unilever. Kalau pertanian itu kasat mata dan hasilnya jelas. Pertanyaannya adalah apakah perlu action research dan hasilnya dapat dipublikasikan. Apakah perlu action research yang sifatnya partisipatori?
Jawaban
Semua kegiatan masyarakat selalu berbasis research ada lmu murni, terapan, sosial ekonom, kesehatan dst sehingga kesimpulan research itu dipakai sebagai bahasa kearifan lokal, walaupun bentuknya bukan sematamata dilakukan dengan riset. Begitu juga dari pagilaran daun the yang diatasnya diambil daun pucuknya yang perdu sehigga ada bantalan 25cm dengan beberapa lapis daun. Riset bagi perguruan tinggi tetapi demplot bagi mereka. Keduanya seiring sejalan sebagai pola pelestarian lahan semisal aliran air dengan pelepah, sehingga tidak memunculkan rumput liar Contoh itu penerapan Multi tahun itu harus selalu dilakukan hasil riset diperguruan secara bertahap, dan evaluasi hasilnya tinggi tetapi siklus belum tiap tahun akan selalu muncul tentu menjadi kebutuhan permasalahan baru, walaupun saluran dasar masyarakat, karena diperlebar, namun permasalahan baru diassesment pengabdi bisa muncul dibagian lain lagi. Itu yang sendiri yang melakukan, membuka kesadaran masyarakat. tindakan sampai evaluasi sehingga justru bisa memunculkan masalah baru? masalah bisa muncul Ada tim tanah, agronomi, kedokteran, dibanyak prodi, apakah awalnya sendiri-sendiri dan selalu mereka dilakukan dalam tim? berbeda tetapi semua punya pengalaman bagaimana pengalaman maka setelah bertemu masing-masing Bapak? mensinkronkan kesimpulan mereka sehingga ada rumusan bersama. Team work sebenarnya tidak harus dilakukan orang pintar, tetapi lebih butuh kompetensi, kerjasama, komunikasi lalu terpenting bagaimana kita berkolaborasi menyatu dalam pengertian pemahaman, sikap tindakan dan terakhir komitmen
6
Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat ISSN.2541-3805, ISSN 2541-559X Bambang Siswanto
UKRIDA
Dhanang
UKSW
contoh tadi seperti contoh infrastruktur, masalah labeling selalu muncul dari dinas, lalu dilakukan penelitian dan ada laporannya. Sementara menurut penanya masalah selalu muncul dari masyarakat. Apakah proyek ini bisa dilabelkan sebagai pengabdian masyarakat?
Tugas universitas itu tri dharma, dikelas bisa, di masyarakat juga bisa, terakhir di masyarakat tidak bisa dilakukan secara terkotak-kotak, spesifikasinya penelitian apa pengabdian masyarakat. Dari suatu penelitian bisa saja dilakukan suatu laporan pengabdian bila dilakukan di masyarakat, maka hasil penelitian bisa dilanjutkan sebagai kegiatan pengabdian masyarakat. Dengan demikian butuh kerjasama bahwa memang itu proyek, namun bila dikembangkan lebih lanjut maka bisa dikembangkan kerjasama, dengan kementrian, CSR dan luar negeri. Begitu juga bila semisal dosen mengajar budidaya kakao maka bisa saja kita menulis pengalaman lebih dari penguasaan materi buku bisa kita dapatkan dilapangan, bahkan lebih baik dari buku referensi kita selama ini. Pengabdian bisa selalu Sebenarnya, seperti dalam siding terbuka datang dari masyarakat, bahkan bisa saja kita terpojok, maka namun bagaimana sebelumnya semua kita datangi tokoh dengan masyarakat yg mereka satu per satu. Setelah semua konservatif yang merasa clear, maka bila pendapat tokoh menolak atau tidak masyarakat mendukung maka semua butuh. Bagaimana solusi masalah dapat diselesaikan sebagai prof Yudono ? sebuah rekayasa.
7