FORMULIR PENDAFTARAN
PENGHARGAAN KARYA KONSTRUKSI INDONESIA TAHUN 2012
JUDUL KARYA :
IMPLEMENTASI PROGRAM GREEN PROYEK KEDUTAAN AUSTRIA KATEGOERI KARYA :
METODE KONSTRUKSI DIAJUKAN OLEH : NAMA/ INSTITUSI
: Teguh Pandhitwirawan/PT.PP (Persero),Tbk
BIDANG KEGIATAN
: Construction and Investment
ALAMAT & TELEPON : Plasa PP – Wisma Subiyanto T.B Simatupang No. 57 Pasar Rebo – Jakarta 13760 Tel (021) 8403909/ 8403883 Fax (021) 8403914 PIMPINAN
: Ir. Bambang Triwibowo
DATA UMUM 1. Nama
: Teguh Pandhitwirawan / PT. PP (Persero) Tbk
2. Tanggal Pendirian
: 26 Agustus 1953
3. Alamat
: PT. PP (Persero) Tbk Plaza PP – Wisma Subiyanto Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasar Rebo, Jakarta Timur 13760
4. Telepon
: (021) 8403909/ 8403883
5. Fax
: (021) 8403914
6. Email
:
[email protected];
[email protected]
7. Bidang Pekerjaan
: General Contractor
8. Pemilik Pekerjaan
: Austrian Embassy
Jakarta, 15 Oktober 2012
Ir. Betty Ariana, MT Corporate Secretary
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA KONSTRUKSI DALAM RANGKA PENGHARGAAN KARYA KONSTRUKSI INDONESIA 2012
Yang bertandatangan dibawah ini : Nama
: Teguh Pandhitwirawan
Jabatan
: Project Manager
Bertindak untuk dan atas nama
: PT. PP (Persero) Tbk
Alamat
: Plaza PP – Wisma Subiyanto, Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasar Rebo – Jakarta Timur 13760
No Telepon / Fax
: (021) 8403903 / 8403901/ fax (021) 8403947
Email
:
[email protected];
[email protected]
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa karya konstruksi yang saya ajukan dengan judul “Implementasi Program Green Proyek Kedutaan Austria”
adalah hasil karya cipta
saya, dan bukan milik atau hasil karya cipta pihak lain baik secara individu maupun kelompok, serta belum pernah kami ajukan pada kegiatan penghargaan maupun lomba sejenis lainnya. Bila di kemudian hari ternyata pernyataan yang saya buat ini tidak benar, maka saya membebaskan Panitia/ Penyelenggara Penghargaan Karya Konstruksi Indonesia 2012 termasuk Dewan Juri dari tuntutan pihak ketiga serta bersedia untuk menerima sanksi sebagai berikut : 1. Secara otomatis digugurkan dalam proses penjurian; 2. Dicabut penetapannya sebagai pemenang/ penerima Penghargaan Karya Konstruksi Indonesia 2012 dan wajib mengembalikan seluruh penghargaan yang telah diterima; 3. Diajukan secara pidana apabila karya yang kami ajukan di kemudian hari terbukti bukan merupakan karya orisinal kami atau merupakan jiplakan/ tiruan/ pengakuan atas karya pihak lain. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Jakarta, 12 Oktober 2012 Yang membuat pernyataan
Teguh Pandhitwirawan
A. ABSTRAKSI 1. Latar Belakang Austria telah lama berperan sebagai perintis perlindungan lingkungan. Perlindungan tersebut dilakukan dengan cara menjadikan proyek - proyek lingkungan sebagai titik pusat perhatian utama dalam melaksanakan pembangunan. Strategi terpenting Austria demi kesinambungan lingkungan hidup meliputi peningkatan efisiensi penggunaan energi dan menambah proporsi energi dari sumber tenaga air, tenaga angin, tenaga surya, dan biomassa. Seperlima total konsumsi energi di Austria dipenuhi dari sumber energi terbarukan dan konsumsi ini lebih tinggi daripada rata – rata Negara Eropa yang hanya sekitar dua persen (Federal Press Service Austria 2012; 101, Austrian Embassy Jakarta). Bertitik tolak dari strategi negara Austria yang berkeinginan untuk selalu menempatkan efisiensi penggunaan energi di setiap aktivitasnya, kemudian diputuskan oleh pemerintah bahwa setiap kantor kedutaan Austria di
tiap
negara
harus
memasukkan
unsur
ramah
lingkungan
dan
menggunakan konsep “green”. Konsep ini pertama kali akan dicoba di Kedutaan Besar Austria Jakarta dengan pertimbangan bahwa kantor yang sekarang ada sudah sangat tua dan tidak memenuhi syarat sebagai sebuah kantor . Pertimbangan lain adalah Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki hutan hujan tropis terbesar di dunia yang dapat mempengaruhi iklim global secara keseluruhan. Dengan membangun kantor yang berkonsep hijau di Jakarta secara tidak langsung meskipun sangat kecil akan ikut memberikan dampak positif bagi masyarakat pada umumnya (Indonesia Design, 2011; 40, The First Green Embassy). Bulan Agustus 2007 diputuskan kantor Kedutaan Austria yang berada di Jalan Diponegoro 44, Menteng, Jakarta Pusat akan di bongkar dan diganti dengan bangunan baru yang berkonsep “green”. Kemudian untuk tetap dapat menjalankan fungsinya mereka menyewa tempat di Kedutaan Hongaria yang beralamat di Jalan Denpasar raya Kav. X/3 No. 1 Kuningan, Jakarta Selatan.
Di Indonesia sendiri konsep “low – energy house” (bangunan berenergi rendah) relatif masih baru dan gedung kedubes Austria akan menjadi gedung low – energy pertama yang akan dibangun di Jakarta dengan teknologi Austria. Gedung dengan inovasi baru ini akan mengikuti standar LEED (Leadership in Energy and Environment Design). Jika pembanguan gedung baru tersebut berhasil maka akan menjadi gedung Kedutaan Austria pertama yang berkosep hijau di seluruh perwakilan di tiap negara dan khususnya di Jakarta.
2. Tujuan Perusahaan Sesuai dengan misi perusahaan yang mengedepankan program green sebagai salah satu keunggulan kompetitifnya (competitive advantage), perusahaan dengan dukungan penuh dari pihak manajemen berkewajiban menjalankan program “green” di lingkup proyek yang dikerjakan dan di dalam setiap unit satuan kerja. Dari sisi internal program ini secara tidak langsung akan mengedukasi setiap karyawan untuk dapat bertindak efisien di dalam setiap proses pekerjaan yang pada akhirnya dapat memberikan dampak positif bagi karyawan dan perusahaan. Secara eksternal perusahaan juga membantu pemerintah memberikan edukasi kepada para stakeholder seperti konsultan perencana , pemilik gedung baik swasta maupun pemerintah untuk mulai berorientasi kepada konsep “green” di setiap gedung yang akan dibangun. Lebih jauh dapat dijelaskan bahwa di dalam mengimplementasikan pelaksanaan konstruksi green building, PT. PP (persero), Tbk tidak hanya berorientasi kepada hasil produk “green” namun juga proses selama pelaksanaan konstruksi berlangsung yang juga harus berorientasi kepada program “green” seperti memonitor dengan ketat tingkat kebisingan yang diijinkan, penggunaan air, memperhatikan tingkat pencemaran air dan udara, serta mengaplikasikan program reduce, reuse, dan recycle di setiap tingkatan proses konstruksi. Pelaksanaan pembangunan gedung green kantor Kedutaan Austria adalah proyek “green” yang kedua setelah kantor Kedutaan Singapore (Singapore Embassy Jakarta). Pembangunan kedua gedung tersebut merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi PT. PP (persero), Tbk
dan membuktikan bahwa perusahaan mempunyai keunggulan lebih di bidang “green” dibandingkan dengan para pesaingnya. Dengan dibangunnya gedung kantor Kedutaan Austria ini diharapkan dapat dilakukan transfer pengetahuan dan teknolgi (share knowledge and technology) dibidang “green” dari negara Austria kepada kontraktor sehinggga diharapkan dapat memperluas pengetahuan tentang konsep “green” yang sudah dimiliki oleh PT. PP (persero), Tbk. Di masa mendatang proyek kedutaan Austria tersebut diharapkan dapat memberikan inspirasi dan dampak kepada pemerintah, masyarakat, konsultan perencana, pemilik gedung, dan kontraktor lain untuk mendukung pelaksanaan pembangunan gedung berkonsep “green” lainnya dimana kebutuhan akan permintaan efisiensi energi akan semakin meningkat setiap tahunnya.
3. Data Teknis Nama proyek
: Construction Works For The Austrian Embassy Jakarta
Lokasi
: Jalan Diponegoro 44, Menteng, Jakarta Pusat
Pemilik
: Austrian Embassy
Konsultan utama
: Pos Architekten ZT KG
Konsultan lokal
: PT. Titimatra Tujutama
Nilai kontrak
: 21,899,171,000 (Exc. VAT )
Lingkup pekerjaan
: Struktur, Arsitektur, ME, dan Landsekap
Waktu mulai
: 1 Maret 2010
Waktu pelaksanaan
: 12 bulan kalender
Uang muka
: 15 % x Nilai kontrak
Retensi
: 5 % x Nilai Kontrak (Counter by Bank Guarantee)
Masa pemeliharaan
: 18 bulan kalender
Sumber dana
: Austrian Embassy
Sifat Tender
: Terbuka
POINT OF INTEREST 1. MEGARIA 2. BAPPENAS 3. SUROPATI PARK 4. CIKINI TRAIN STATION
B. KONSEP DAN DISAIN GEDUNG AUSTRIA Karakter khas dari gedung kedubes Austria yang diharapkan oleh pemberi tugas dalam hal ini Kementrian Luar Negeri Austria adalah sebuah gedung “hijau” yang modern, hangat, menyatu dengan alam Indonesia, dan terbuka
dengan
Untuk
mendapatkan
tersebut
maka
harus
dapat
lingkungannya.
disain
tujuan gedung
menggabungkan
teknik lokal dan teknologi modern, serta penggunaan material lokal. C. Kantor Kedubes Austria ini didisain oleh arsitek Austria Fritz Oettl dari kelompok usaha “pos architects” dimana pada kompetisi arsitektur
di
kota
Wina
telah
berhasil memenangkan kompetisi arsitektur
dan
meyakinkan
juri
internasional bahwa desain tersebut dapat memenuhi harapan pemberi tugas. Disain tersebut juga mendapatkan penilaian yang positif dari Dr. Budi Sukada sebagai ketua IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) dimana gedung tersebut dinilai mempunyai kualitas yang bagus dalam menerapkan konsep “green”. Disain kedubes Austria ini dibuat dengan mempertimbakangkan beberapa aspek yang saling terkait satu sama lain diantaranya :
1. Kualitas Kenyamanan Suhu Dalam Ruangan Temperatur yang
ruangan
diinginkan
adalah
disekitar angka 25⁰C dengan kelembaban udara sebesar 60% yang didapatkan dari udara segar luar ruangan. Standar
temperatur
kelembaban
dan
tersebut
bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan udara yang sehat bagi penghuni yang berada di dalam gedung. Kelembaban
udara
dijaga dengan cara memafaatkan solar panel untuk memanaskan air yang keluar dari chiller menuju ke air handling unit (AHU). Pemanasan air tersebut bertujuan untuk mengeringkan udara yang dialirkan dari AHU menuju dalam gedung.
2. Kualitas Ekologi Efisiensi penggunaan air dilakukan dengan cara memanfaatkan air hujan yang ditampung di tangki dalam tanah (ground water tank) dan kemudian akan digunakan sebagai flushing toilet dan penyiraman taman. Sebisa mungkin memanfaatkan material lokal yang ramah lingkungan dan mempunyai sumber yang tidak begitu jauh dari lokasi proyek. Hal ini bertujuan untuk mengurangi jarak transportasi dan secara signifikan akan ikut mengurangi beban ekologi akibat pemakaian konsumsi bahan bakar dan produksi gas karbon.
3. Disain Bangunan Hijau Konsep gedung baru ini adalah secara efektif melindungi bangunan dari sinar matahari langsung dan mengadopsi Passive house standards untuk mengatasi kondisi iklim yang sangat panas dan lembab. Konsep disain yang diterapkan untuk memenuhi Passive house standards adalah: Menentukan arah bukaan dan jendela dengan memperhatikan orientasi arah bangunan utara – selatan, memberikan shading pada setiap bukaan, penggunaan high thermal insulasi untuk dinding luar, double glazed window, air tight building shell, dan penerapan teknologi HVAC (Heat Ventilation Air Conditioning) dengan mengaplikasikan sistem CCTC (Core Concrete Temperature Control). Hasil yang diharapkan dari konsep disain ini adalah
diperolehnya
kenyamanan di dalam gedung
dan
penurunan energi
konsumsi
yang
cukup
signifikan.
4. Energi Terbarukan Melalui pembuktian dengan dynamic bulding simulation, desain gedung yang dibuat oleh Pos Architects ternyata membutuhkan energi sebesar 24,44% atau 75,56% lebih rendah dari kebutuhan rata-rata standar gedung perkantoran yang ada di Jakarta. Pengurangan energi ini setara dengan pengurangan emisi CO2 sebesar 73 ton per tahun. Efisiensi tersebut dapat tercapai salah satunya berkat pemanfaatan tenaga surya melaui penggunaan photovoltaic generator yang diletakkan di atas atap gedung dengan luasan 96 m2. Pemanfaatan tenaga surya tersebut ikut menyumbang kebutuhan konsumsi listrik sebesar 22% dari total kebutuhan listrik gedung.
Mengacu
kepada
kondisi indoor yang sehat dan nyaman serta disain yang
ramah
dapat
dikatakan
kedubes
sudah
membuat
Austria
lingkungan
lompatan besar khususnya
Material photovoltaic
di dalam pemanfaatan energi terbarukan
untuk
gedung
perkantoran di daerah yang beriklim tropis yang cukup panas dan lembab. D. Masalah yang Dihadapi Dengan didapatnya Proyek Kedutaan Austria yang di dasarkan atas konsep green menjadikan tantangan tersendiri bagi PT. PP (persero), Tbk untuk dapat mewujudkan konsep tersebut. Terlebih dengan adanya keinginan owner untuk mendapatkan Green Building Certtificate kategori Gold untuk proyek tersebut. Untuk mendapatkan sertifikat tersebut dibutuhkan nilai penuh dari segi disain dan pelaksanaan di lapangan. Kondisi ini mengharuskan tim proyek untuk menjalankan proses konstruksi dengan mengacu kepada standar green construction. Dari
sisi
perusahaan,
diharapkan
proyek
Kedutaan
Austria
dapat
memberikan nilai lebih baik secara internal maupun eksternal. Secara internal dapat memperkuat pengetahuan tentang konsep green dan dari sisi eksternal dapat mempengaruhi perusahaan lain untuk dapat menjalankan progran green di setiap usahanya. E. Implementasi Program Green Beberapa program “green” yang sudah di jalankan oleh proyek kedubes Austria dan juga mengacu kepada standar green yang sudah ditetapkan oleh perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Konservasi Energi
Penggunaan sirkulasi udara dan penerangan alami
Penggunaan sepeda sebagai sarana transportasi Distance Between Offices and Site -> 3 km (motorcycle) - return trip -> 2 km (Bicycle) - return trip Price for 1 liter Fuel = Rp 4.500,00 Comsumption 1 liter Fuel for = 30 km Minimum return trip for 1 day = 3 return trip Project 1 Year Cost Analysis * By Motorcycle No Item 1. 1 Day 2. 1 Week 3. 1 Month 4. 1 Year
Trip 3 21 630 7.560
* By Bicycle Price for 1 unit Bicycle =
Keuntungan: 1.Efisiensi energi 2. Mengurangi polusi udara 3. Lebih sehat
Saving Money
= =
1 Team at Project Saving Money
Dist. (km) 9 63 1.890 22.680
Coms. (lt) Cost. (Rp) 0,300 Rp 1.350,00 2,100 Rp 9.450,00 63,000 Rp 283.500,00 756,000 Rp 3.402.000,00
Rp 1.350.000,00
Rp 3.402.000,00 - Rp 1.350.000,00 Rp 2.052.000,00 for one person = 13 person = 13 x Rp 2.052.000,00 = Rp 26.676.000,00 for project
Penggunaan sensor cahaya untuk penerangan proyek
Pemakaian meter listrik dan pencatatan konsumsi listrik/bulan
Penggunaan lampu hemat energi
Cost Analysis * Copier + Printer A3 Initial Cost 1. Price for New Printer A3 Monthly Cost 1. Copier lease 2. New Cartridge - Black 3. New Cartridge - Colour 4. Refill Cartridge - Black 5. Refill Cartridge - Colour
=
Rp 2.750.000,00
= = = = = =
Rp 750.000,00 Rp 250.000,00 Rp 300.000,00 Rp 210.000,00 Rp 210.000,00 Rp 1.720.000,00
Cost for 1 Year 1. Initial Cost = 2. Monthly Cost (12 Month) = =
Rp 2.750.000,00 Rp 20.640.000,00 Rp 23.390.000,00
Average Cost per Month
= =
for 1 month for 1 x for 1 x for 3 x for 3 x
Rp 23.390.000,00 12 Rp 1.949.166,67
* Copier-Printer A3 (Integrated) --> Canon IR 3300 Monthly Cost 1. Copier lease = Rp 1.000.000,00 for 1 month Cost for 1 Year 1. Monthly Cost (12 Month) = Saving Money
= =
Rp 12.000.000,00
Rp 23.390.000,00 - Rp 12.000.000,00 Rp 11.390.000,00 for 1 year
2. Penggunaan lahan dan Konservasi Air
Tangki air yang diintegrasikan dengan shower dan meteran air untuk kebutuhan proyek
Tangki air yang diintegrasikan dengan shower dan meteran air untuk kebutuhan proyek
Mempertahankan tanaman eksisiting untuk menyerap polusi/ mengurangi kadar CO2
3. Tata Kelola Lingkungan
Pemilahan tempat sampah
Washing bay
Penggunaan email sebagai sarana surat menyurat untuk mengurangi penggunaan kertas
Penggunaan kertas dua muka untuk keperluan internal
4. Sumber dan Siklus Material
Penggunaan paving blok untuk akses pedestrian
Penggunaan Silo untuk mengurangi sampah kertas dan ceceran material
5. Kesehatan dan Kenyamanan di Dalam Proyek
Penggunaan safety net di sekeliling bangunan untuk mengurangi debu akibat pekerjaan proyek
Shelter rokok
F. Memberikan Inspirasi Diharapkan dengan dijalankannya cara green di setiap proses konstruksi khususnya di proyek Kedutaan Austria dapat mempengaruhi perusahaan lain untuk dapat menjalankan program green di setiap jenis usahanya, sehingga pembangunan dengan konsep berwawasan lingkungan akan semakin meluas dan merata di Indonesia. Efek lebih lua adalah bumi menjadi semakin ramah dan hijau.
G. Daya saing Keberhasilan perusahaan di dalam menyelesaikan pembangunan Kantor keduataan Austria akan semakin memperkuat posisi perusahaan di dalam unit usahanya
khususnya
di
bidang
jasa
konstruksi.
Dengan
keunggulan
menjalankan program green tersebut juga ikut memperkuat perusahaan baik di skala regional maupun nasional.
H. SDM Lokal Meskipun Proyek Kedutaan Austria menggunakan teknologi yang dapat dikatakan baru bagi team proyek, namun di dalam pelaksanaanya tenaga kerja yang terlibat baik tenaga kerja terdidik (karyawan) maupun tidak terdidik (tukang) seluruhnya adalah berasal dari Indonesia atau karyawan lokal. I.
Aspek Lingkungan Dengan menjalankan program green seperti di uraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa team proyek di dalam menjalankan kegiatan pembanguan proyek tersebut sudah berorientasi kepada low energy, low waste, dan low emision. Meskipun program green tersebut hanya mengasilkan keluaran (output) yang bisa di katakan kecil namun paling tidak dapat memberikan kontribusi nyata bagi perbaikan lingkungan hidup.
Demikian informasi yang kami ajukan untuk Penghargaan Karya Konstruksi Indonesia Tahun 2012 ini disampaikan dengan sebenar-benarnya.
Jakarta, 15 Oktober 2012
Ir. Betty Ariana, MT Corporate secretary
LAMPIRAN FOTOKOPI KTP