Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
IMPLEMENTASI PELIMPAHAN WEWENANG BUPATI KEPADA CAMAT DALAM PEMBUATAN SURAT IJIN TEMPAT USAHA DI KECAMATAN MENJALIN KABUPATEN LANDAK Oleh: ELISA DONDA SIAGIAN NIM. E42010051 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, 2015 E-mail :
[email protected]
Abstrak Judul skripsi ini diangkat berdasarkan permasalahan dalam pelaksanaan wewenang Bupati kepada Camat dalam menangani pembuatan SITU yang belum efektif sesuai dengan Peraturan Bupati Landak Nomor 3 Tahun 2005. Hal tersebut terlihat dari banyaknya masyarakat Kecamatan Menjalin pemilik usaha yang belum memiliki SITU. Penelitian ini menggunakan model teori Edward III yang melihat efektivitas implementasi dari Komunikasi, Sumber Daya, Disposisi dan Struktur Birokrasi. Metode yang digunakan ialah penelitian kualitatif deskriptif. Lokasi penelitian di Kantor Camat Menjalin. Subjek Penelitian adalah Camat Menjalin, Kasi Ekbang Kecamatan Menjalin dan Masyarakat Pemilik Usaha di Kecamatan Menjalin. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Implementasi wewenang Bupati Kepada Camat berdasarkan Peraturan Bupati Landak Nomor 3 Tahun 2005.Kesimpulan dalam penelitian ini adalah, delegasi wewenang yang bupati berikan kepada Camat dalam pembuatan SITU belum efektif. Komunikasi yang belum diberikan dengan baik kepada masyarakat, kemudian sumber daya keuangan yang tidak memadai dalam diberikannya sosialisasi kepada masyarakat, dan disposisi yang belum dilaksanakan dengan baik karna keterbatasan sumber daya serta panjangnya struktur birokrasi ditingkat kabupaten dalam menerbitkan SITU juga menjadi faktor penyebab belum efektifnya implementasi pelimpahan wewenang bupati kepada camat dalam pembuatan SITU. Untuk itu masukan yang diberikan adalah memberikan anggaran kepada pihak kecamatan agar sosialisasi dapat diberikakan pihak kecamatan kepada masyarakat serta dapat membuat kebijakan baru untuk menghapuskan dualisme kewenangan dalam proses pembuatan SITU yang mempengaruhi faktor struktur birokrasi. Kata-kata Kunci : Implementasi Kebijakan, Komunikasi, Sumber Daya, Disposisi, Struktur Birokrasi
1 ELISA DONDA SIAGIAN, NIM. E42010051 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Abstrack This minithesis based on set of problems in implementation of delegation authority of Regent to Subdistrict Head on handling License of Business Location/SITU hasn’t been effective with Peraturan Bupati Landak No. 3 Tahun 2005. Because, many people of businessman at Menjalin Subdistrict have not a SITU. This study was used a theoritical model of Edward III about effectivness of implementation from communication, resources, dispotition, and bureaucratic structure. The method of this research was used qualitative-desciptive method. The subject of this research are Subdistrict Head of Menjalin Subdistrict, Kasi Ekbang, at Menjalin Subdistrict Office and people of businessman at Menjalin Subdistrict. The object of this research is implementation of delegation authority of Regent to Subdistrict Head based on Peraturan Bupati Landak No. 3 Tahun 2005.The results were delegation authority of Regent to Subdistrcit Head to make SITU isn’t effectif, communication from Subdistrict Head to public isn’t good enough, financial resource is inadequate to give a socialization to public, and disposition isn’t properly implemented because a limit of financial resource and a complexity of bureucratic sturcture in regency level to issued a SITU. It is a good suggestion to provide a budget to subdistrict management or subdistrict government to give a socialization and make a new policy to abolish the dualism authority in process to make a SITU which affects bureucratic structure factor. Keywords : Policy Implementation, Communication, Resources, Disposition, Bureaucratic Structure
2 ELISA DONDA SIAGIAN, NIM. E42010051 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
non perijinan sesuai dengan Peraturan
A. PENDAHULUAN
Bupati Landak Nomor 3 Tahun 2005 1.
Mengenai Delegasi Wewenang Bupati
Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah sebuah negara
Landak Kepada Camat.
yang wilayahnya terbagi atas daerah-
Peraturan
Bupati
Kabupaten
daerah provinsi. Daerah Provinsi itu dibagi
Landak Nomor 3 tahun 2005, mengenai
lagi atas daerah Kabupaten dan Kota.
delegasi wewenang bupati kepada camat,
Setiap
disebutkan
daerah
tersebut
mampunyai
ada
empat
pemerintahan daerah yang diatur dalam
dilimpahkan
undang-undang.
diantaranya ialah :
Pemerintahan
Daerah
bupati
bidang kepada
yang camat,
adalah penyelenggaraan urusan pemerintah
1. Bidang pemerintahan;
oleh
2. Bidang ekonomi dan pembangunan;
Pemerintah
menurut
asas
pembantuan
Daerah
dan
DPRD
otonomi
dan
tugas
dengan
prinsip
otonomi
3. Bidang pendidikan dan kesehatan; dan 4. Bidang kepegawaian.
seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara
Kesatuan
Republik
Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945. Penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia
yang
menganut
Salah
satu
bidang
yang
dilimpahkan
bupati
kepada
camat
berdasarkan
Peraturan
Bupati
Landak
Nomor 3 Tahun 2005, mengenai delegasi
sistem
wewenang bupati kepada camat ialah
pemerintahan presidensial, dikepalai oleh
bidang ekonomi dan pembangunan. Hal
seorang
tersebut menjadi penting karena dengan
presiden.
pemerintahan
untuk
Penyelenggaraan wilayah
provinsi
terbangunnya ekonomi dan pembangunan
dikepalai oleh seorang gubernur, serta
yang
daerah kabupaten dan kota di kepalai oleh
peningkatan
seorang bupati atau wali kota.
dibidang
Agar
penyelenggaraan
baik
maka
akan
mempercepat
kesejahteraan ekonomi
yang
lainnya
dapat
pekerjaan dan lain sebagainya.
pemerintah
dengan
seperti
terciptanya
lapangan
Landak
Sebagai wujud komando bupati
mengoptimalkan peran Kecamatan sebagai
dalam bidang ekonomi pembangunan,
perangkat
dalam
maka
yakni
dengan melimpahkan wewenang kepada
dengan pelimpahan kewenangan Bupati
perangkatnya di unit kecamatan yakni
kepada Camat dalam bidang perijinan dan
kepada camat untuk menangani secara
memberikan
Kabupaten
baik,
kemudian
diharapkan dapat mendukung aspek hidup
Pemerintahan Daerah Kabupaten Landak terselenggara
masyarakat
daerah
terdepan
pelayanan
publik
bupati
mengeluarkan
peraturan
3 ELISA DONDA SIAGIAN, NIM. E42010051 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
langsung
berhubungan
menginformasikan hal-hal mengenai SITU
dengan ekonomi pembangunan kepada
kepada masyarakat pemilik usaha di
masyarakat secara langsung di Kecamatan
Kecamatan Menjalin.
yang
hal-hal
kemudian
yang
di
koordinasikan
ke
kabupaten. Data yang penulis dapatkan dari Kepala
Seksi
Ekonomi
Dalam mengkomunikasikan suatu informasi
mengenai
kelompok
sasaran,
SITU yakni
kepada
masyarakat
Pembangunan
pemilik usaha di Kecamatan Menjalin,
(Kasi Ekbang) Kecamatan Menjalin, total
implementor membutuhkan sumber daya
jumlah
bentuk
yang memadai. Dimana sumber daya yang
ruko/toko/warung, galian pasir, bengkel,
ada sangat mempengaruhi suatu kebijakan,
dan lain-lain berjumlah 75 buah.
dan dalam mengkomunikasikan hal-hal
tempat
usaha
dalam
Berdasarkan hasil prasurvey yang peneliti
lakukan,
ditemukan
mengenai
SITU
kepada
masyarakat,
beberapa
diindikasikan ada masalah dengan sumber
kejanggalan, yakni dari total unit usaha
daya yang tersedia pada implementor.
yang ada yakni 75 unit usaha, hanya
Beberapa identifikasi masalah tersebut
sekitar 36% yang mengantongi surat ijin
tentunya sangat mempengaruhi efektifitas
tempat usaha (SITU). Hal ini tentunya
suatu implementasi.
sangat merugikan berbagai pihak, selain
Pengamatan
penulis
berkaitan
pihak masyarakat pemilik usaha yang tidak
dengan implementasi Peraturan Bupati
memiliki kekuatan hukum terhadap usaha
Landak Nomor 3 Tahun 2005, tentang
yang
segi
pelimpahan wewenang dari Bupati ke
pemasukan kas daerah yang berasal dari
Camat, diindikasikan terdapat beberapa
pembayaran pajak atau retribusi yang
permasalahan
berasal
kewenangan yang diberikan oleh bupati
dijalankannya
dari
masyarakat
juga
usaha
yang
dari
yang
dimiliki
diperuntukan
untuk
pembangunan dalam suatu daerah.
justru
tidak
antara
bisa
lain
sepenuhnya
yaitu
dapat
dilaksanakan oleh Camat.
Secara garis besar, ketidaktahuan
Sejalan dengan permasalahan di
masyarakat mengenai SITU menjadi alasan
atas, penulis tertarik untuk melakukan
mengapa
masyarakat
penelitian dengan judul “implementasi
Kecamatan Menjalin yang memiliki usaha
Pelimpahan wewenang Bupati Kepada
belum memiliki SITU.
Keadaan ini
Camat dalam Pembuatan Surat Ijin Tempat
menunjukan bahwa ada masalah dalam
Usaha (SITU) di Kecamatan Menjalin
komunikasi yang dilakukan pihak terkait
Kabupaten Landak”.
dalam
sebagian
hal
ini
besar
Kecamatan
dalam 4
ELISA DONDA SIAGIAN, NIM. E42010051 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
2.
Fokus Penelitian Berdasarkan
belakang
5. uraian
permasalahan
pada
diatas,
Manfaat Penelitian
latar maka
penulis perlu membatasi permasalahan
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah : 1. Dari sisi teoritis, diharapkan dari hasil
penelitian ini agar lebih terarah, yakni:
penelitian
efektivitas
masukan
Implementasi
Pelimpahan
ini
dapat
bagi
memberikan
pengembangan
Wewenang mengenai Surat Ijin Tempat
pengetahuan
Usaha (SITU) di Kecamatan Menjalin
kebijakan Pemerintah Daerah.
Kabupaten Landak.
dibidang
ilmu
Implementasi
2. Secara praktis, Secara praktis, hasil penelitian ini berguna bagi wadah
3.
latihan
Rumusan Masalah Penelitian
pengembangan
kemampuan
Agar penelitian ini menjadi lebih
peneliti dalam bidang penelitian dan
mudah dan memiliki arah yang jelas, maka
penerapan yang didapat pada masa
terlebih
pekuliahan.
dahulu
permasalahannya.
dirumuskan
Permasalahan
yang
Selain
itu
dapat
pula
menambah pengetahuan yang berkaitan
diajukan dalam penelitian ini adalah
dengan
“Mengapa
Pelimpahan
Wewenang dalam bidang ekonomi dan
Wewenang Bupati kepada Camat dalam
pembangunan di Kecamatan Menjalin
pembuatan
Kabupaten Landak.
Implementasi
Surat Ijin Tempat Usaha
(SITU) di Kecamatan Menjalin Kabupaten Landak belum berjalan dengan efektif”.
sebagai masukan bagi pegawai yang
Adapun
yang
struktur
berhubungan
Tujuan Penelitian menjadi
tujuan
Pelimpahan
Manfaat praktis selanjutnya yakni
dalam 4.
Implementasi
pemerintahan
dengan
yang
pendelegasian
tugas Bupati kepada Camat ini, baik itu
penelitian ini adalah untuk mengeksplor
pegawai
dan mengidentifikasi secara mendalam
maupun di Kantor Bupati Kabupaten
terhadap faktor-faktor yang menyebabkan
Landak serta perangkat kerja lainnya
kurang
yang terlibat dalam hal pendelegasian
efektifnya
implementasi
di
ini.
Camat dalam pembuatan
memperbanyak referensi karya ilmiah
Tempat Usaha (SITU) di Kecamatan
yang
Menjalin Kabupaten Landak.
Kebijakan
yang
Menjalin
pelimpahan wewenang Bupati kepada Surat Ijin
Manfaat
Kecamatan
menyangkut
terakhir
untuk
Implementasi
Pemerintahan
Daerah
Kabupaten Landak. 5 ELISA DONDA SIAGIAN, NIM. E42010051 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
B. KERANGKA
TEORI
DAN
mengadministrasikannya maupun untuk menimbulkan akibat-akibat/ dampak nyata
METODOLOGI
pada masyarakat atau kejadian-kejadian”. 1.
Dari
Konsep Implementasi Kebijakan George
Winarno,
Edward
2008)
implementasi
III
berpandangan
adalah
krusial
rumusan
implementasi
(dalam
sebagaimana dikemukakan dalam Kamus
bahwa
Webster serta Mazmanian dan Sebatier
bagi
diatas, maka implementasi dapat dimaknai
administrasi publik dan kebijakan publik.
sebagai
Implementasi merupakan tahap kebijakan
mengacu pada pedoman-pedoman yang
antara
telah
pembentukan
program
dan
pelaksanaan
kegiatan/aktifitas
disiapkan
sehingga
konsekuensi kebijakan bagi masyarakat
kegiatan/aktifitas
yang
suatu
tersebut dapat memberikan akibat/ dampak
program tidak tepat atau tidak bisa
bagi masyarakat. Dari pemaknaan tersebut,
mengurangi masalah yang merupakan
inti
sasaran kebijakan, maka program itu
pelaksanaan
mungkin
pada pedoman yang telah disiapkan.
dipengaruhinya.
akan
Apabila
mengalami
kegagalan
sekalipun program itu diimplementasikan dengan baik, sedangkan suatu program yang
cemerlang
menghadapi
mungkin
kegagalan
juga
bila
akan
program
dari
yang
dari
dilaksanakan
implementasi
terletak
aktifitas/kegiatan
a. Faktor-faktor
yang
pada
mengacu
Mempengaruhi
Implementasi Kebijakan Pertama,
faktor
bagaimana
komunikasi
sebuah
yaitu
kebijakan
tersebut kurang diimplementasikan dengan
dikomunikasikan pada organisasi dan
baik.
publik. Kedua, sumber daya. Sumber daya Tidak jauh berbeda dari pandangan
merupakan ketersediaan sumber daya
tersebut, Mazmanian dan Sebastier (dalam
pendukung,
khususnya
Wahab, 2008) merumuskan implementasi
manusia. Sumber daya ini penting karena
kebijakan sebagai:
jika
komunikasi
sumber
dari
daya
implementasi
“Memahami apa yang senyatanya
kebijakan telah berjalan dengan baik
terjadi sesudah suatu program dinyatakan
sehingga aturan–aturan dan program-
berlaku atau dirumuskan merupakan fokus
program dari pemerintah dapat dipahami
perhatian implementasi kebijakan, yakni
dengan jelas oleh semua pihak tetapi tidak
kejadian-kejadian dan kegiatan-kegiatan
didukung
yang
memadai maka implementasi dari sebuah
timbul
sesudah
dilaksanakannya
pedoman–pedoman kebijakan negara, yang
kebijakan
mencakup
optimal.
baik
usaha-usaha
untuk
oleh
juga
sumber
tidak
daya
dapat
yang
berjalan 6
ELISA DONDA SIAGIAN, NIM. E42010051 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Ketiga, Disposisi. Disposisi adalah watak
Adapun Teknik penentuan subjek
dan karakteristik yang dimiliki oleh
penelitian dilakukan secara purposive,
implementor, seperti komitmen, kejujuran,
Dimana
dan sifat demokratis. Apabila implementor
“purposive” adalah penunjukan informan
memiliki disposisi yang baik, maka dia
secara sengaja, informan tersebut dianggap
akan dapat menjalankan kebijakan dengan
mengetahui tentang apa yang menjadi
baik seperti apa yang diinginkan oleh
objek penelitian. Informan yang dianggap
pembuat kebijakan.
bisa dijadikan sebagai sumber informasi
Keempat, Struktur birokrasi merupakan
yang dibutuhkan, baik informasi berupa
faktor yang fundamental untuk mengkaji
dokumen, arsip-arsip, maupun informasi
implementasi kebijakan publik. Menurut
dari hasil wawancara.
menurut
Bungin
(2003:53)
Edward III dalam Winarno (2005:150)
Informan terbagi menjadi dua yaitu
terdapat dua karakteristik utama dari
informan pangkal dan informan kunci
birokrasi yakni: Standard Operational
(Bungin, 2003). Informan pangkal adalah
Procedure (SOP) dan fragmentasi.
orang
yang
memberikan
informasi
mengenai permasalahan dalam penelitian 2.
serta memberitahukan mengenai informan
Metode Penelitian Berdasarkan
tujuannya,
peneliti
kunci yang akan membantu peneliti dalam
menggunakan jenis penelitian yang bersifat
mendapatkan
eksploratif. Dimana peneliti mengeksplor
mendalam. Adapun yang menjadi informan
atau menggali dan menyelidiki lebih
ialah :
mendalam mengenai data- data dilapangan yang
dikumpulkan.
Dimana
data-data
a. Perwakilan
dilakukan
lebih
masyarakat
yang
memiliki SITU b. Perwakilan masyarakat yang belum
Adapun langkah-langkah penelitian yang
yang
1. Informan pangkal
tersebut berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka.
informasi
oleh
penulis
memiliki SITU
dalam
2. Informan Kunci
penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Camat Menjalin
Melakukan penelitian pendahuluan (Pra
b. Kasi Ekbang Kecamatan Menjalin
Lapangan); Membuat rencana penelitian
Objek penelitian berdasarkan
(Usulan Penelitian), Turun ke lapangan,
judul
Pengumpulan
Pelimpahan Wewenang Bupati Kepada
data,
penelitian (Skripsi).
Membuat
laporan
Camat
penelitian
Dalam
yaitu
“Implementasi
Pembuatan
Surat
Ijin 7
ELISA DONDA SIAGIAN, NIM. E42010051 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Tempat Usaha di Kecamatan Menjalin
Landak. Jika dilihat dari sumber daya
Kabupaten Landak”.
manusia dan sumber daya fasilitas, tidak
Instrumen utama dalam penilitian
ditemukan adanya permasalahan. Hanya
ini adalah peneliti sendiri sedangkan alat
ada permasalahan pada sumber daya
bantu yang digunakan peniliti dalam
keuangan
pengumpulan
pelimpahan
data
adalah
Pedoman
dalam
proses
wewenang
bupati
camat
pokok
Kecamatan Menjalin, Kabupaten Landak.
yang
ditujukan kepada informan, yaitu pegawai Kantor
Camat
dan
masyarakat
pembuatan
kepada
wawancara, yaitu catatan yang berisikan permasalahan/pertanyaan
dalam
implementasi
SITU
di
Hasil penelitian menunjukan bahwa
yang
Disposisi atau sikap yang ditunjukan oleh
dilayani oleh Kantor Camat Menjalin
Camat Menjalin dan pegawai Kantor
dalam mengurus perijinan pembangunan di
Camat
Kecamatan tersebut.
belum dilaksanakan dengan baik dalam
Menjalin
sebagai
implementor
mendukung Implementasi Peraturan Bupati Landak Nomor 3 Tahun 2005 tentang C. HASIL
PENELITIAN
DAN
delegasi pelimpahan wewenang khususnya dalam bidang pembuatan SITU. Jika
PEMBAHASAN
implementor memiliki disposisi yang baik, 1.
maka implementor mampu melaksanakan
Simpulan Hasil penelitian menunjukan bahwa
komuniksi yang ada sehubungan dengan implementasi
disposisi yang dimiliki belum cukup baik.
wewenang
Hasil penelitian menunjukan bahwa
bupati kepada camat dalam pembuatan
tidak ada kendala berarti dalam struktur
SITU di Kecamatan Menjalin Kabupaten
birokrasi di Kecamatan Menjalin dalam
Landak belum terlaksana dengan efektif.
kaitannya
Hal ini terlihat dari dimensi-dimensi yang
tugas
ada
pembuatan SITU di Kecamatan Menjalin
dalam
pelimpahan
kebijakan dengan baik, jika tidak maka
faktor
komunikasi,
yakni
transformasi, kejelasan dan konsistensi. Berkenaan dengan faktor Sumber
implementasi
Bupati
kepada
pendelegasian Camat
dalam
berdasarkan Perbup Nomor 3 tahun 2005. Adapun kendala dalam struktur birokrasi
Daya yang ada, secara umum tidak
terletak
menjadi penyebab utama belum efektifnya
menerbitkan SITU. Dimana berdasarkan
Implementasi
wawancara
Pelimpahan
wewenang
di
tingkat
peneliti
kabupaten
baik
yang
dengan
bupati kepada camat dalam pembuatan
masyarakat maupun pihak kantor camat
SITU di Kecamatan Menjalin Kabupaten
membenarkan hal tersebut, yakni yang 8
ELISA DONDA SIAGIAN, NIM. E42010051 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
menjelaskan bahwa panjangnya proses
D. DAFTAR PUSTAKA
yang harus ditempuh dalam menerbitkan SITU, serta lamanya waktu dalam proses
Buku – Buku
penerbitan SITU tersebut oleh pihak KPPTSP.
Agustino, Leo. Kebijakan Alfabeta.
2.
Awang, Azam. 2010. Implementasi Pemberdayaan Pemerintahan Desa. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Keterbatasan Penelitian Selama
melakukan
penelitian
dengan judul “Implementasi Pelimpahan Wewenang Bupati Kepada Camat Dalam Pembuatan Surat Ijin Tempat Usaha di Kecamatan Menjalin Kabupaten Landak)” peneliti masih banyak kekurangan dalam memaparkan peneliti
fenomena-fenomena
temukan
selama
yang
berada
di
lapangan. Adapun yang menjadi keterbatasan bagi peneliti adalah waktu penelitian yang relative singkat yakni hanya sekitar 2 minggu,
sulitnya
peneliti
menemukan
narasumber yang bersedia menjadi menjadi informan dalam penelitian kali ini, hal ini dikarenakan
narasumber
memiliki
kesibukan tersendiri sehingga waktu yang peneliti
miliki
terbatas
untuk
mengumpulkan data tersebut sedangkan peneliti
berpacu
dengan
keterbatasan
waktu penelitian yang dimiliki. Jauh nya jarak tempuh menuju daerah penelitian yang cukup menyulitkan peneliti untuk mendapatkan informasiinformasi tambahan.
2008. Dasar-Dasar Publik. Bandung:
Budiman, Nasir. 1996. Pengantar Kebijakan Publik (Public Policy). Jakarta: PT Raja Grafindo Bungin, Burhan. 2003.Analisis Penelitian Kualitatif: Pemahama Filosofi dan Metodologis Ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada Kaho,
Yosef Riwis. 1997. Otonomi Daerah di Republik Indonesia. Rajawali Press
Prospek Negara Jakarta:
Purwanto, Erwan Agus. Dyah Ratih Sulistyastuti. 2012. Implementasi Kebijakan Publik, Yogyakarta : Penerbit Gava Media Setiadi. 2010. Implementasi Kebijakan Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu Dalam Meningkatkan Pelayanan Perijinan Mendirikan Bangunan. Penelitian. Bandung. Subarsono. 2005. Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Subarsono, AG. 2010. Analisis Kebijakan Publik (Konsep, Teori dan Aplikasi). Yogyakarta : Penerbit Pustaka Pelajar. Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabetha Suharto, Edi. 2005. Analisis Kebijakan Publik. Bandung : Alfabetha
9 ELISA DONDA SIAGIAN, NIM. E42010051 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Surjadi, 2009. Pengembangan Kinerja Pelayanan Publik. Bandung : PT. Refika Aditama Tachjan. 2008. Implementasi Kebijakan Publik. Bandung: AIPI Tomatala, Yakub. 1997. Kepemimpinan yang Dinamis. Malang: Gandum Mas Wahab, Solichin Abdul. 2012. Analisis Kebijakan. Jakarta: Bumi Aksara Wasistiono, Sadu. 2005. Optimalisasi Peran dan Fungsi Camat dalam Peningkatan Pelayanan Publik. Bandung : IPDN Widodo, Joko. 2008. Analisis Kebijakan Publik : Konsep Dan Aplikasi Analisis Proses Kebijakan Publik. Jawa Timur: Bayumedia Winarno, Budi. 2007. Kebijakan Publik:Teori dan Proses. Yogyakarta: Media Pressindo. Peraturan Undang Undang Nomor 32 tahun 2004, Tentang Otonomi Daerah Peraturan Bupati Landak Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Pelimpahan Wewenang Dari Bupati Kepada Camat. Peraturan Bupati Landak Nomor 22 Tahun 2011 Tentang Standar operasional Prosedur (SOP) Pelayanan Perijinann dan Non Perijinan Peraturan Bupati Landak Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Tugas Pokok, Fungsi, Struktur Organisasi Dan Tata Kerja Kantor Kecamatan Kabupaten Landak Analisis Beban Kerja Kecamatan Menjalin Tahun 2013 Profil Kecamatan Menjalin 2012 Profil Kantor Camat Menjalin 2013 Arsip
Kepala Seksi Ekonomi Pembangunan Kecamatan Menjalin Tahun 2013 10
ELISA DONDA SIAGIAN, NIM. E42010051 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat