Yulia Purnama | 97
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN PAMERAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA
Oleh : Yulia Purnama E-mail :
[email protected]
ABSTRAK Tujuan Penelitian ini adalah: 1) Meningkatkan aktivitas pada sifat bahan dan sistem pencernaan melalui model Group Investigation dan Pameran siswa kelas VIIID SMP Negeri 6 Semarang. 2) Meningkatkan hasil belajar pada sifat bahan dan sistem pencernaan melalui model Group Investigation dan Pameran siswa kelas VIIID SMP Negeri 6 Semarang. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIIID SMP Negeri 6 Semarang yang berjumlah 27 siswa, terdiri dari 14 laki-laki dan 13 perempuan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28 Juli sampai tanggal 6 Oktober tahun 2016. Tindakan ini dilakukan dalam 2 siklus dengan materi sifat bahan dan sistem pencernaan. Data hasil penelitian berupa prosentasi aktivitas siswa menanya/menjawab, hasil uji kompetensi siswa dan hasil angket siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas siswa dalam menanya/menjawab pertanyaan hingga 95%, yang berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa sebesar 77% siswa yang tuntas secara klasikal. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa melalui model Group Investigation dan Pameran dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIIID SMP Negeri 6 Semarang. Kata Kunci : hasil belajar, group investigation, pameran PENDAHULUAN Latar Belakang Menurut Permendiknas No.81a tentang implementasi kurikulum 2013 dan pedoman umum pembelajaran menyebutkan bahwa kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yangdirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatankegiatan pembelajaran. Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap.Untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum, kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip yang: (1) berpusat pada peserta didik, (2) mengembangkan kreativitas peserta didik, (3) menciptakan
98 | e-jurnalmitrapendidikan.com, Vol. 1, No. 1, Maret 2017
kondisi menyenangkan dan menantang, (4) bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika, dan (5) menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna. Pada siswa kelas VIIID SMP Negeri 6 Semarang masih kurang aktif dalam bertanya, dimana siswa sulit sekali mengajukan pendapat, baik bertanya maupun menjawab pertanyaan teman atau gurunya, mereka lebih suka diam meskipun sebenarnya mereka bisa menjawab atau mereka memiliki masalah dengan materi pelajaran yang mereka terima. Untuk itu perlu ada solusi untuk membangkitkan semangat mereka agar mau bertanya atau berbicara sehingga pada akhirnya mereka memiliki ketrampilan berbicara yang memadai untuk bekal hidupnya kelak di masyarakat. Untuk mengatasi masalah tersebut penulis akan menggunakan salah satu model pembelajaran Group Investigation dan Pameran. Penulis memilih model ini karena dapat meningkatkan aktivitas ketrampilan berbicara (menanya maupun menjawab) yang signifikan, karena melalui model ini akan memaksa siswa untuk berani bicara. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana meningkatkan aktivitas guru pada sifat bahan dan sistem pencernaan melalui model Group Investigation dan Pameran siswa kelas VIIID SMP Negeri 6 Semarang? 2. Bagaimana meningkatkan aktivitas pada sifat bahan dan sistem pencernaan melalui model Group Investigation dan Pameran siswa kelas VIIID SMP Negeri 6 Semarang? 3. Bagaimana meningkatkan hasil belajar pada sifat bahan dan sistem pencernaan melalui model Group Investigation dan Pameran siswa kelas VIIID SMP Negeri 6 Semarang? 4. Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran melalui model group Investigation dan Pameran? Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk meningkatkan aktivitas guru pada sifat bahan dan sistem pencernaan melalui model Group Investigation dan Pameran siswa kelas VIIID SMP Negeri 6 Semarang. 2. Untuk meningkatkan aktivitas pada sifat bahan dan sistem pencernaan melalui model Group Investigation dan Pameran siswa kelas VIIID SMP Negeri 6 Semarang. 3. Untuk meningkatkan hasil belajar pada sifat bahan dan sistem pencernaan melalui model Group Investigation dan Pameran siswa kelas SMP Negeri 6 Semarang. 4. Untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran melalui model group Investigation dan Pameran
Yulia Purnama | 99
Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian tindakan kelas ini adalah : 1. Bagi siswa Siswa menjadi senang, lebih aktif menanya maupun menjawab pertanyaan sehingga siswa terampil dalam mengemukakan pendapat, ide-ide, gagasan yang sangat berguna bagi hidupnya kelak. Kemampuan pengusaan konsep juga membaik karena pengalaman mereka menanya atau menjawab akan membekas lama dalam ingatannya sehingga hasil belajarpun meningkat. 2. Bagi guru Guru bisa menemukan cara-cara yang lebih efektif untuk meningkatkan aktifitas siswa, bukan aktifitas guru sehingga pembelajaran yang berprinsip berpusat pada peserta didik dapat terwujud, melalui model ini pembelajaran benarbenar didominasi oleh siswa, sehingga belajar lebih bermagna dan hasil belajar dapat meningkat. 3. Bagi sekolah Sekolah memiliki guru yang propesional dan berkompeten dibidangnya sehingga kualitas pendidikan dan siswa di sekolah meningkat. KAJIAN PUSTAKA Aktivitas siswa Beberapa ciri dari pembelajaran aktif sebagaimana dikemukakan dalam panduan pembelajaran model ALIS (Active,Learning In School,2009) adalah sebagai berikut: (1)pembelajaran berpusat pada siswa, (2) pembelajaran terkait pada kehidupan nyata, (3) pembelajaran mendorong anak berpikir tingkat tinggi, (4) pembelajaran melayani gaya belajar anak yang berbeda-beda,(5) pembelajaran mendorong anak untuk berinteraksi multiarah(siswa-guru), (6) pembelajaran menggunakan lingkungan sebagai media atau sumber belajar, (7) pembelajaran berpusat pada anak, (8) penataan lingkungan belajar memudahkan siswa untuk melakukan kegiatan belajar, (9) guru memantau proses belajar siswa,(10) guru memberikan umpan balik terhadap hasil kerja anak. Strategi pembelajaran aktif dalam proses pembelajaran adalah siswa aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran untuk berpikir, berinteraksi, berbuat untuk mencoba, menemukan konsep baru, atau menghasilkan suatu karya. Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa menurut W. Winkel (dalam buku psikologi pengajaran 1989:82) adalah keberhasilan yang dicapai olah siswa, yakni prestasi belajar siswa disekolah yang mewujudkan dalam bentuk angka. Menurut winarno surakhmad (dalam buku, intraksi belajar mengajar,Bandung: jemmars, 1980:25). Hasil belajar siswa bagi kebanyakan siswa berarti ulangan,ujian, atau tes. Maksud ulangan tersebut adalah untuk memperoleh suatu indeks dalam menentukan keberhasilan suatu siswa. Jadi hasil belajar adalah prestasi belajar yang dicapai siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar dengan membawa suatu perubahan dan pembentukan tingkah laku seseorang. Hasil belajar IPA dikelompokkan menjadi 2 aspek, yaitu aspek pemahaman dan penerapan konsep serta aspek kinerja ilmiah. Aspek pemahaman dan
100 | e-jurnalmitrapendidikan.com, Vol. 1, No. 1, Maret 2017
penerapan konsep mencakup semua sub ranah dalam ranah kognitif. Aspek kerja ilmiah mencerminkan semua aktivitas sains yang melatih dan mengembangkan baik ketrampilan sains dan sikap ilmiah, aspek ini mencakup ranah psikomotorik dan afektif. Sifat bahan dan Sistem pencernaan makanan 1. Sifat bahan dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Ada 5 sifat bahan yang akan dipelajari,yaitu : bahan serat, bahan karet, bahan tanah liat, bahan gelas dan bahan kayu. a. Serat dibagi menjadi dua, yaitu serat alami (sutera,kapas wol) dan serat sintetis (rayon, dakron, polyester, nilon). Bahan serat alami merupakan bahan baku pembuatan kain, sedangkan serat sintetis untuk membuat sarung tangan, kaus kaki, baju, karpet, jok mobil, tali tambang dan lain-lain. b. Karet dibagi menjadi dua, yaitu karet alami dan karet sintetis. Karet alami memiliki sifat unggul, daya elastisitasnya baik, tidak mudah aus, tahan terhadap keretakan dan hentakan.Karet alami digunakan untuk membuat ban pesawat, ban mobil balap dan lain-lain. Karet sintetis terbuat dari bahan baku yang berasal dari minyak bumi, batu bara, minyak, gas alam, dan acetylene. Karet sintesis digunakan dalam berbagai keperluan menggantikan fungsi karet alami. c. Tanah liat merupakan bahan untuk membuat keramik, gerabah, vas bunga, kendi, dan porselin. d. Gelas adalah produk yang bersifat bening, tembus pandang dengan kekerasan yang cukup. Gelas bersifat rapuh mudah pecah, mudah dimodifikasi dan memiliki sifat estetika yang tinggi. e. Kayu mengandung berbagai komponen penting yaitu selulosa, lignin, dansenyawa ekstraktif. Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari peralatan masak seperti sendok kayu, perabot (meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas, alat transportasi (perahu),dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasanhiasanrumah tangga, asesoris, dan cindera mata 2. Pencernaan Makanan Manusia Makanan yang kamu konsumsi seharusnya tidak hanya sekedar mengenyangkan, tetapi harus mengandung nutrisi atau gizi. Nutrisi atau gizi adalah zat yang dibutuhkan makhluk hidup sebagai sumber energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan, dan keberlangsungan fungsi pada setiap jaringan dan organ tubuh secara normal.Sebenarnya, makanan yang kamu konsumsi sehari-hari harus mengandung enam jenis nutrisi, yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. (Zubaidah Siti,dkk,2014) Model Group Investigation dan Pameran 1. Metode Group Investigation pertama kali dikembangkan oleh Sharan dalam Wahyuni (2005), ini merupakan metode kompleks dalam pembelajaran kelompok. Sintak metode GI adalah sebagai berikut : 1). Seleksi topik, siswa memilih sub topik yang akan dikerjakan oleh kelompok-kelompok yang heterogen.
Yulia Purnama | 101
2). Perencanaan kerja sama, para siswa berbagi tugas dalam kerja kelompok. 3). Implementasi, para siswa melaksanakan rencana yang telah disepakati/dirumuskan. 4). Analisis dan sintesis, para siswa menganalisa atas berbagai informasi yang diperoleh dan meringkasnya untuk menjadi sajian yang menarik di depan kelas. 5). Penyajian hasil akhir, semua kelompok menyajikan presentasi yang dikoordinir oleh guru. 6). Evaluasi, para siswa dan guru melakukan evaluasi mengenai kontribusi kelompok terhadap pekerjaan kelompok-kelompok lain.(Huda Miftahul ,2014) 2. Pameran adalah kegiatan belajar dengan cara menonton atau memamerkan berbagai ragam hasil studi atau tugas terstruktur yang diberikan guru. Dalam pameran siswa menampilkan berbagai hal yang telah dipelajari, atau hasil kerjanya untuk ditunjukkan kepada siswa lain.( Setyawan Sigit, 2013:114) METODE PENELITIAN Tempat dan Objek penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 Semarang, subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIID SMP Negeri 6 Semarang yang terdiri atas 27 siswa, laki-laki 14 orang dan perempuan 23 orang.Penelitian ini dilaksanakan selama 10 minggu yaitu dari tanggal 28 Juli sampai tanggal 6 Oktober tahun 2016. Sumber Data Sumber data untuk penelitian tindakan kelas ini diambil dari siswa secara langsung. Sedangkan jenis data yang didapatkan yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berupa pengamatan terhadap aktivitas saat praktikum, diskusi dan berbicara siswa saat berkunjung ke pameran hasil karya siswa.Penilaian psikomotor juga diambil nilainya untuk melihat sejauh mana ketrampilan siswa membaca prosedur dan melakukan prosedur praktikum. Data kuantitatif adalah data hasil tes uji kompetensi I dan uji kompetensi I. Teknik Analisa dan Interpretasi Data Analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisa deskriptif kualitatif dan kuantitatif, adapun langkah-langkah analisanya adalah : 1. Deskriptif prosentasi, siswa yang aktif bertanya berapa %, aktif menjawab berapa % yang belum aktif berapa %. 2. Deskriptif kualitatif, yaitu dengan menceritakan peningkatan aktivitas siswa dengan menggunakan model GroupInvestigation dan Pameran. 3. Deskriptif kuantitatif, dengan mencari rata-rata hasil tes uji komptensi I dan II, dan menentukan tingkat kemampuan KKM secara klasikal. Indikator Keberhasilan Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah : 1. Siswa aktif hingga 80% secara klasikal
102 | e-jurnalmitrapendidikan.com, Vol. 1, No. 1, Maret 2017
2. Siswa mampu mencapai nilai KKM 73 ( Kriteria B) minimal 75 % secara klasikal 3. Siswa terampil menalar konsep dengan kriteria baik melalui kuis tebak kata HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Kondisi Awal Sebelum diadakan penelitian peneliti sering mengamati dan bertanya kepada guru-guru bidang studi lain tentang aktivitas siswa. dari hasil obsrevasi menunjukkan bahwa hampir semua jawaban siswa sama, yaitu siswa tidak mau menanya, hanya ada 3 atau 4 siswa yang berani bertanya. Untuk mengetahui aktivitas siswa sebelum diadakan tindakan dapat dilihat apada tabel 1 berikut : Tabel1.Prosentasi Aktivitas Siswa yang Bertanya Sebelum Tindakan Aktivitas Menanya/Menjawab No Bidang Studi Kelas VIIID Keterangan Jumlah 1 2 3 4 5
Prosentasi
Bahasa Indonesia 3 0,11 % Bahasa Inggris 5 0,19% Matematika 4 0,15% IPA 3 0,11% IPS 5 0,19% Jumlah 20 0,74% Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Diolah)
Aktivitas menanya siswa sangat rendah, dan siswa yang mau menanya sering dilakukan oleh siswa yang sama.
Siklus I Perencanaan Tindakan Tindakan yang direncanakan pada siklus I pertemuan I dan II yaitu :Menyusun RPP model pembelajaran Group Investigation dan Pameran, Membuat lembar observasi, Membuat LKS, Menentukan kolabolator, Menyusun instrumen penilaian, Membuat angket siswa, Menyiapkan dokumentasi, Memeriksa urutan kegiatan yang sudah dirancang.Membuat kuis tebak kata (tambahan perencanaan siklus I pertemuan II) Pelaksanaan Tindakan Secara garis besar tahap pelaksanaan pembelajaran adalah sebagai berikut: a.Tahap persiapanMenyiapkan materi, alat dan bahan praktikum dan merancang pembelajaran yang mengarah pada model Group Investigation dan Pameran, LCD, lembar observasi, media dan untuk tes uji kompetensi b. Tahap awal Guru melakukan apersepsi dan motifasi degan bertanya kepada siswa tentang bahan yang menyusun benda yang ada di dalam kelas. Seperti seragam, penghapus, lantai, piring,kursi, meja, dll. c. Tahap penyajian meteri Pada siklus I pertemuan I dijelaskan macam-macam serat alami, buatan dan materi tentang karet alami dan buatan.
Yulia Purnama | 103
Pada siklus I pertemuan II dijelaskan macam-macam bahan dari tanah liat, gelas dan kayu. d. Tahap kegiatan kelompok Pada siklus I pertemuan I adalah : Guru membentukkelompok yang heterogen Guru membagikan LKS Siswa mengidentifikasi serat dan karet Siswa mendiskusikan hasil pengamatan Siswa menempelkan hasil karya Ketua kelompok menjaga hasil karya dan memberi penjelasan kepada pengunjung. Anggota kelompok berkunjung dari satu kelompok ke kelompok lain, untuk bertanya atau menambahkan hal-hal yang dianggab perlu Pada siklus I pertemuan II adalah : Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ke dua ini sama sepaarti pertemauan pertama akan tetapi pada pertamuan ke dua siswa mengidentifikasi bahan dari tanah liat, gelas dan bahan kayu. Dan guru memberi kuis tebak kata bagi siswa yang hasil prosentasi aktivitas menanyanya paling rendah pada kelompoknya e. Penutup Guru membimbing siswa mengambil kesimpulan, Melakukan uji kompetensi I, menugaskan peserta didik membaca materi berikutnya. Observasi Observasi dilakukan oleh peneliti dan observer yang difokuskan pada aktivitas siswa saat praktikum,diskusi,menanya atau menjawab pertanyaan saat pameran. Bardasarkan hasil obsrvasi menunjukkan bahwa : 1. Hasil pengamatan untuk guru pada siklus I pertemuan I dan pertemaun II menunjukkan bahwa kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru baik sesuai dengan yang direncanakan. 2. Hasil aktivitas siswa dalam KBM, pada siklus I pertemuan I dan pertemaun II menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam kata gori KBM sangat baik. Refleksi Pada siklus I pertemuan I guru bersama-sama observer mendiskusikan hasil observasi dan mengkaji apakah GI dan Pameran dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa. Dari hasil analisis diketahui ternyata masih ada siswa yang tidak menanya sama sekali pada siklus I pertemuan I yaitu ada 3 siswa. Pada siklus I pertemuan II diadakan kuis tebak kata untuk siswa yang perolehan kertas postitnya paling sedikit, ternyata saat kuis tebak kata dilakukan banyak anggota kelompoknya yang cuek tidak memperhatikan, akhirnya observer sepakat mengadakan kuis tebak kata untuk semua siswa pada siklus berikutnya sekaligus melatih siswa membangun konsep dan mengeluarkan pendapatnya, hal ini sangat positif karena siswa akan termotivasi untuk mempelajari konsep lebih baik lagi. Siklus II Perencanaan Tindakan Tindakan yang direncanakan pada siklus II yaitu : Menyusun RPP model pembelajaran group investigation dan pameran, membuat lembar observasi,
104 | e-jurnalmitrapendidikan.com, Vol. 1, No. 1, Maret 2017
membuat lks, menentukan kolabolator, menyusun instrumen penilaian,membuat angket siswa, membuat soal kuis tebak kata dan kata kuncinya, menyiapkan dokumentasi, memeriksa urutan kegiatan yang sudah dirancang. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanan siklus II sama dengan siklus I akan tetapi Pada siklus II pertemuan I dijelaskan tentang bahan makanan yang mengandung karbohidrat, protein dan lemak. Dan pertemuan II dijelaskan tentang bahan makanan yang mengandung glukosa, mineral dan vitamin c. pada kegiatan inti guru membentuk kelompok yang heterogen, guru membagikan LKS, Siswa menguji bahan makanan yang mengandung karbohidrat, protein dan lemak, Siswa mendiskusikan hasil pengamatan, Siswa menempelkan hasil karya, Ketua kelompok menjaga hasil karya dan memberi penjelasan kepada pengunjung, Anggota kelompok berkunjung dari satu kelompok ke kelompok lain, untuk bertanya atau menambahkan hal-hal yang dianggab perlu, Guru memberi kuis tebak kata untuk semua siswa secara bersamaan. Pada pertemuan II pelaksanaan kegiatan sama sepertai pertemaun pertama akan tetapi pada pertemuan II siswa menguji bahan makanan yang mengandung glukosa, mineral dan vitamin c, dan guru memberi kuis tebak kata untuk semua siswa tetapi secara berkelompok maju kedepan dan diberi waktu yang sama yaitu 2 menit.Diakhir kegaiatan guru membimbing siswa mengambil kesimpulan, melakukan uji kompetensi II. Observasi a. Observasi kegiatan pembelajaran Hasil pengamatan atau observasi untuk guru pada siklus II pertemuan I dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 1. Observasi guru siklus II pertemuan I No Indikator/Aspek Yang Diamati Ya Tidak
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Membuat RPP Memeriksa kesiapan siswa Menyampaikan tujuan pembelajaran Menuliskan judul materi Apersepsi Motivasi Mengorganisasi siswa dalam beberapa kelompok Membimbing siswa Menguasai kelas Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tujuan Melaksanakan pembelajaran secara runtut Menunjukkan penguasaan materi Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan Mengaitkan materi dengan realitas Melakukan kegiatan sesuai alokasi waktu
Yulia Purnama | 105
Terusan Tabel 1. Observasi guru siklus II pertemuan I 16 Menggunakan media 17 Menggunakan metode 18 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 19 Menumbuhkan sikap terbuka terhadap respon siswa 20 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar 21 Menggunakan bahasa lisan dan tulisan dengan benar 22 Membuat rangkuman dengan melibatkan siswa 23 Melakukan tes akhir pada siswa 24 Memberikan penghargaan dan nasehat pada siswa 25 Memberikan tugas mempelajari materi berikutnya Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Diolah) Berdasarkan data observasi guru siklus II pertemuan I, kedua observer sepakat bahwa proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru baik sesuai dengan yang direncanakan. b. Observasi aktivitas siswa dalam KBM Hasil observasi siswa siklus II pertemuan I dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 2 . Observasi siswa siklus II pertemuan I No Aspek yang diamati Penilaian 1
2
3
4
Kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran Aktifitas siswa dalam mengikuti pelajaran Antusiasisme siswa dalam mengikuti pembelajaran 4 Kerjasama siswa 5 Rasa ingin tahu siswa 6 Kemampuan komunikasi siswa 7 Kemampuan siswa saat bertanya 8 Kemampuan siswa saat menjawab pertanyaan 9 Antusias siswa saat berkunjung pada kelompok lain 10 Tanggung jawab siswa saat pembelajaran dan selesai pembelajaran Jumlah 34 Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Diolah) Jumlah yang diperoleh dari observasi aktivitas siswa diatas adalah 34 yang berarti berarti aktivitas siswa dalam KBM sangat baik. a. Observasi kegiatan pembelajaran Hasil pengamatan atau observasi untuk guru pada siklus II pertemuan II dapat dilihat pada tabel berikut ini : 1 2 3
106 | e-jurnalmitrapendidikan.com, Vol. 1, No. 1, Maret 2017
Tabel 3. Observasi guru siklus II pertemuan II No Indikator/Aspek Yang Diamati Ya Tidak 1 Membuat RPP 2 Memeriksa kesiapan siswa 3 Menyampaikan tujuan pembelajaran 4 Menuliskan judul materi 5 Apersepsi 6 Motivasi 7 Mengorganisasi siswa dalam beberapa kelompok 8 Membimbing siswa 9 Menguasai kelas 10 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tujuan 11 Melaksanakan pembelajaran secara runtut 12 Menunjukkan penguasaan materi 13 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 14 Mengaitkan materi dengan realitas 15 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu 16 Menggunakan media 17 Menggunakan metode 18 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 19 Menumbuhkan sikap terbuka terhadap respon siswa 20 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar 21 Menggunakan bahasa lisan dan tulisan dengan benar 22 Membuat rangkuman dengan melibatkan siswa 23 Melakukan tes akhir pada siswa 24 Memberikan penghargaan dan nasehat pada siswa 25 Memberikan tugas mempelajari materi berikutnya Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Diolah) Berdasarkan data observasi guru siklus II pertemuan II , kedua observer sepakat bahwa proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru baik sesuai dengan yang direncanakan. b. Observasi aktivitas siswa dalam KBM Hasil observasi siswa siklus II pertemuan II dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4 . Observasi siswa siklus II pertemuan II No Aspek yang diamati Penilaian 1 1 2 3
Kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran Aktifitas siswa dalam mengikuti pelajaran Antusiasisme siswa dalam mengikuti pembelajaran
2
3
4
Yulia Purnama | 107
Terusan Tabel 4 . Observasi siswa siklus II pertemuan II 4 Kerjasama siswa 5 Rasa ingin tahu siswa 6 Kemampuan komunikasi siswa 7 Kemampuan siswa saat bertanya 8 Kemampuan siswa saat menjawab pertanyaan 9 Antusias siswa saat berkunjung pada kelompok lain 10 Tanggung jawab siswa saat pembelajaran dan selesai pembelajaran Jumlah 37 Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Diolah) Jumlah yang diperoleh dari observasi aktivitas siswa diatas adalah 37berarti aktivitas siswa dalam KBM sangat baik. Refleksi Pada siklus II pertemuan I guru bersama-sama observer mendiskusikan hasil observasi dan mengkaji apakah GI dan Pameran dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Dari hasil analisis diketahui ternyata model GI dan Pameran dapat meningkatkan aktivitas semua siswa menanya atau menjawab. Pada siklus II pertemuan II aktivitas siswa meningkat, kuis tebak kata berjalan sangat baik dan tertib, setiap siswa berusaha menjawab kuis dengan benardan cepat karena ingin mengumpulkan nilai yang banyak untuk kelompoknya. Menurut pengamatan observer tindakan pada siklus II pertemuan II berjalan sangat baik. Setelah dilaksanakan penelitian tindakan kelas sebanyak 2 siklus menunjukkan aktivitas siswa meningkat, siswa yang dulu sangat pasif, ternyata bisa aktif menanya maupun menjawab pertanyaan siswa lain. Model Group Investigation dan Pameran benar-benar dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas VIIID SMP Negeri 6 Semarang. Pembahasan Setelah peneliti melakukan penelitian tindakan kelas diperoleh data bahwa aktivitas siswa terjadi peningkatan. Hal ini ditunjukkan pada siklus I pertemuan I siswa yang menanya/menjawab ada 41%, sedangkan pertemuan II aktivitas siswa meningkat menjadi 70%, hal ini belum memenuhi indikator keberhasilan aktivitas siswa yaitu 80% secara klasikal, pada siklus II pertemuan I, aktivitas siswa sudah 89%, berarti sudah mencapai indikator keberhasilan aktivitas siswa yaitu 80%. pertemuan I peneliti juga menannya pada 5 siswa tentang konsep yang baru dipelajari, dari 5 pertanyaan ada 4 siswa yang menjawab dengan benar, hal ini membuktikan bahwa proses pembelajaran berjalan dengan baik. Pada siklus II pertemuan II aktivitas siswa sudah mencapai 95% secara klasikal.
108 | e-jurnalmitrapendidikan.com, Vol. 1, No. 1, Maret 2017
Tabel 5.Hasil Uji Kompetensi I Dan Uji Kompetensi IIPada Siklus I Dan Siklus II Uji Kompetensi I (Siklus I Pertemuan I) 5 6 2 6 6 9 5 6 7 9 6 7 6 7 8 9 8 5 7 6 8 7 7 5 8 5 4 174 6,4
No
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Alex Hermawan Dwi Arianto Emara Inggrie Dea.N Fatma Hamidah Hatma Nia Irfan Suryansyah Istiana M. Ridho M. Saiful Anwar M. Sopian Nor M. Syubchi Muhammad Malik Muhammad Rifki Nisa Noor Kamaliyah Nor Rahman Nurmanto Nurul Herniati Nurul Huda Rahayu Darmayanti Rahmad Wariansyah Siti Haulatul Kadariyah Tri Jadmiko Yani Yogi Pramuja Yuli Kartika Sari Jumlah Rata-Rata Nilai Prosentasi Tercapai Kkm 7/27 = 26 %
Uji Kompetensi Ii (Siklus Ii Pertemuan I) 8 8 5 8 7 8 8 8 8 9 9 7 7 7 8 8 8 9 7 8 8 9 8 8 9 8 8 213 7,8 21/27 = 77%
Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Diolah) Dari tabel 5 tentang hasil uji kompetensi siswa dapat diketahui bahwa aktivitas siswa menanya atau menjawab saat pembelajaran benar-benar berdampak pada meningkatnya pemahaman konsep siswa pada materi yang diberikan, terbukti dari hasil tes uji kompetensi I pada siklus I yang mencapai KKM hanya 26% sedangkan pada siklus II siswa yang mencapai KKM sebanyak 77% melebihi indikator keberhasilan yaitu 75% secara klasikal. Hal ini juga didukung dari hasil
Yulia Purnama | 109
angket siswa yaitu 93% siswa menyatakan aktivitas siswa berdampak pada penguasaan konsep. Tabel 6. Rekapitulasi Data Hasil Angket SiswaPada Siklus I No Pertanyaan Jlh Jawaban Prose ntasi Ya Tidak 1. Apakah materi serat dan karet menarik minat anda 27 100% untuk belajar? 2. Apakah pengetahuan bahan serat dan karet penting 27 100% untuk kehidupan anda kelak? 3. Benarkah terjadi komunikasi aktif antar teman dengan 27 100% model pembelajaran Group Invastigation dan Pameran? 4. Apakah tutor sebaya, saling membantu antar teman 27 100% berjalan dengan baik? 5. Apakah model Group Invastigation dan Pameran 27 100% membuat anda berani untuk menanya atau menjawab 6. Apakah anda senang belajar menggunakan model 27 100% Groub Invastigation dan Pameran? 7. Apakah semua siswa telah aktif terlibat dalam 27 0% pembelajaran? 8. Apakah kemampuan berbicara anda bertambah baik 27 100% menggunakan model ini? 9. Menurut anda apakah model Group Invastigation dan 27 100% Pameran bisa meningkatkan penguasaan konsep sistem pencernaan? 10 Perlukah kuis tebak kata untuk meningkatkan aktivitas 23 4 85% kemampuan berbicara dalam mengeluarkan pendapat? Jumlah 239 31 86% Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Diolah) Dari data angket siswa baik saat siklus I maupun siklus II diketahui bahwa model Group Investigation dan Pameran mampu meningkatkan aktivitas siswa menanya/menjawab, anak berani bicara, tutor sebaya juga berjalan dengan baik. Pada siklus I siswa menyatakan tidak semua siswa aktif dalam pembelajaran, tetapi pada siklus II sudah terjadi peningkatan 44 %, saat dikonfirmasi dengan siswa ternyata saat praktikum masih ada temannya yang tidak aktif bekerja, sedangkan saat kunjung karya/pameran, semua siswa sudah aktif menanya/menjawab pertanyaan. Pada siklus II pertanyaan angket nomor 9 terjadi penurunan 6% dari angket pada siklus I, setelah dikonfirmasi ternyata siswa mengalami kesulitan pada macam-macam mineral dan fungsinya serta macammacam vitamin, sumber dan gejala yang timbul jika kekurangan vitamin tertentu. Banyaknya kata-kata seperti calsium, fospor, iodium dll, menyulitkan mereka memahami konsep makanan pada sistem pencernaan manusia. Secara umum siswa menyatakan bahwa model Groub Investigation dapat meningkatkan aktivitas menanya, kemampuan berbicara semakin baik dan penguasaan konsep juga
110 | e-jurnalmitrapendidikan.com, Vol. 1, No. 1, Maret 2017
meningkat.Pada saat proses pembelajaran guru juga sering melontarkan ice breaker yang dapat memusatkan perhatian siswa sekaligus menanamkan konsep bahwa belajar IPA itu asyik dan menyenangkan, jadi saat guru mengucapkan “ belajar IPA “, siswa menjawab” asyik dan menyenangkan”, harapan peneliti dengan seringnya siswa mengucapkan kata-kata itu maka akan terpola dalam pikirannya bahwa belajar IPA memang asyik dan menyenangkan. Dari lembar evaluasi pameran dapat diketahui komentar siswa terhadap kelompok lain sudah cukup baik meskipun ada beberapa kelompok yang cara menjawabnya masih kurang jelas. Dari lembar evaluasi kuis tebak kata dari para observer mengatakan bahwa kuis tebak kata sangat bermanfaat untuk menunjang ketrampilaan menalar konsep siswa menjadi lebih baik, sehingga indikator ketiga dimana siswa terampil menalar konsep dengan kriteria baikjuga tercapai.Sebelum pembelajaran berakhir siswa diminta menulis perasaannya pada kertas post-it, ternyata semua siswa senang dengan model pembelajaran ini, mereka menjadi senang belajar IPA, dan mereka mengakui sekarang menjadi lebih berani menanya/menjawab,pemahaman konsep membaik sehingga hasil belajar meningkat. Tabel 8. Rekapitulasi Data Hasil Angket SiswaPada Siklus II No Pertanyaan Jlh Jawaban Prose ntasi Ya Tidak 1. Apakah materi pencernaan makanan menarik minat 27 100% anda untuk belajar? 2. Apakah pengetahuan tentang makanan dan alat 27 100% pencernaan makanan penting untuk kehidupan anda kelak? 3. Benarkah terjadi komunikasi aktif antar teman dengan 27 100% model pembelajaran Group Invastigation dan Pameran? 4. Apakah tutor sebaya, saling membantu antar teman 27 100% berjalan dengan baik? 5. Apakah model Group Invastigation dan Pameran 27 100% membuat anda berani untuk menanya atau menjawab 6. Apakah anda senang belajar menggunakan model 26 1 96% Group Invastigation dan Pameran? 7. Apakah semua siswa telah aktif terlibat dalam 12 15 44% pembelajaran? 8. Apakah kemampuan berbicara anda bertambah baik 27 100% menggunakan model ini? 9. Menurut anda apakah model Group Invastigation dan 25 2 92% Pameran bisa meningkatkan penguasaan konsep bahan serat dan karet? 10 Apakah kuis tebak kata dapat meningkatkan aktivitas 26 1 96% /kemampuan berbicara dalam mengeluarkan pendapat? Jumlah 251 19 93%
Yulia Purnama | 111
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I dan siklus II dapat disimpulkan bahwa: 1. Model Group Investigation dapat meningkatkan aktivitas guru hingga 100% 2. Model Group Investigation dapat meningkatkan aktivitas siswa pada siklus I pertemuan II hingga 70% dan diakhir siklus II meningkat hingga 95% secara klasikal. 3. Model Group Investigation dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dari 7 siswa yang tuntas pada siklus I, meningkat menjadi 21 siswa yang tuntas mencapai KKM 73 untuk IPA pada siklus II. Melalui tindakan ini siswa yang tuntas ada 77% melebihi indikator keberhasilan yaitu 75% secara klasikal. 4. Dari hasil angket siswa dan tulisan perasaan siswa yang dituangkan pada kertas post-it dapat diketahui respon siswa sangat baik dan 92% meningkat aktivitasnya. Saran Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa perlu kreativitas guru dalam memilih model-model pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran agar lebih bermagna dan bermanfaat untuk siswa. Model Group Investigation dan Pameran dapat menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa DAFTAR PUSTAKA Aina mulyana. Senin 16 Januari 2012. Hasil belajar siswa.Blogspot.c Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Djamaroh, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta Endra maulana. Kamis 9 Januari 2014. Pengertian pembelajaran aktif. www.Informasi pendidikan.com Hamzah B.Uno, dkk. 2012. Belajar dengan Pendekatan PAIKEM. Bumi Aksara. Jakarta Huda Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Pustaka Pelajar. Jokjakarta Jamaroh, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.Jakarta: Rineka Cipta Setiyawan Sigit. 2013. Nyalakan Kelasmu. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta. Supardi,dkk. 2012. Strategi Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Andi Offset. Jokjakarta Syaifullah dan Kristini. 2014. Panduan Praktis Penelitian Tindakan Kelas. CV.Kaysamedia. Kediri Jatim