PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
IMPLEMENTASI MEDIA BEAD FRAME MONTESSORI PADA MATERI PERKALIAN SISWA KELAS III SD NEGERI CATURTUNGGAL 1
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Kingkin Prabandari NIM: 121134239
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk: Allah SWT Orangtuaku Dosen pembimbingku Sahabat-sahabatku Teman-temanku Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN MOTTO
“Dream, Believe, and Make It Happen” (Agnes Moo) “Tak Perlu Sempurna”
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang disebutkan dalam kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 21 Oktober 2016 Peneliti
Kingkin Prabandari
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Kingkin Prabandari
Nomor Mahasiswa
: 121134239
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul: “IMPLEMENTASI MATERI
MEDIA
PERKALIAN
BEAD SISWA
FRAME KELAS
MONTESSORI III
SD
PADA
NEGERI
CATURTUNGGAL 1” Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 21 Oktober 2016 Yang menyatakan,
Kingkin Prabandari
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK Kingkin Prabandari, 2016. Implementasi Media Bead Frame Montessori pada Materi Perkalian Siswa Kelas III SD Negeri Caturtunggal 1. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma. Kata Kunci: implemetasi, media bead frame Montessori, matematika, perkalian. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan beberapa siswa yang terlihat kesulitan dalam mengikuti pembelajaran matematika khususnya perkalian. Siswa masih kesulitan dalam pembelajaran perkalian dua angka. Hal ini terjadi karena guru masih menggunakan metode ceramah saat pembelajaran berlangsung dan guru belum menggunakan media yang dapat membantu siswa memahami materi. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan data yang dikumpulkan kuantitatif dan kualitatif. Data kualitatif dikumpulkan dari hasil observasi, dokumentasi dan wawancara. Sedangkan data kuantitatif didapat dari hasil pretest, posstest dan analisis angket. Implementasi ini dilakukan pada siswa kelas III SDN Caturtunggal 1 sebanyak 12 siswa. Implementasi ini dilakukan sebanyak lima kali pertemuan. Hasil penelitian berupa deskripsi implementasi media bead frame Montessori pada pembelajaran matematika. Dampak pengimplementasian media bead frame Montessori menunjukkan dampak positif, yaitu hasil belajar siswa yang ditunjukkan pada hasil pretest dan posttest. Hasil rata-rata yang ditunjukkan pada saat pretest adalah 44 dan posttest 85. Nilai yang didapatkan siswa melebihi nilai KKM.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACK Kingkin Prabandari , 2016. The Implementation of Media Bead Frame Montessori for Multiplication at the Thirth Grade Elementary School Caturtunggal 1. Thesis . Yogyakarta: Elementary School Teacher Education Study Program , Sanata Dharma University. Keywords : implementation, media bead frame Montessori, mathematics, multiplication. This research based on the problem of student who get difficult in joining mathematics learning, especially multiplication. The students get difficulty in learning two figures multiplication. It happened because the teacher still used speech method when the educational is going on and the teachers haven’t used the media that help studens understand the material The kind of research that used is descriptive qualitative and quantitative. The qualitative data is collected from the result of observation, documentary, and interview. While the qualitative data is found from the result of pretest, posttest and analysis of questionnaire. This implementation is done on 12 studemts of grade third in SDN Caturtunggal 1 and this implementation is done 5 meetings. The result of research is descriptive implementation media bead frame Montessori on mathematic. Imlementation media bead frame show positve effect, that is the result of pretest and posttest. The average yield that is shown in pretest is 44 and posttest is 88. The students get score beyond the KKM.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya yang diberikan, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Implementasi Media Bead Frame Montessori pada Materi Perkalian Siswa Kelas III SD Negeri Caturtunggal 1” dengan baik. Skripsi ini disusun guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di universitas Sanata Dharma. Peneliti menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan terwujud seperti adanya sekarang ini. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terimakasih kepada pihak yang sudah terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih peneliti sampaikan kepada: 1. Allah SWT yang telah memberikan kelancaran dan kesehatan dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi ini. 2. Rohandi, Ph.D. Dekan Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 3. Christiyanti Aprinastuti, S.S., M.Pd. Kaprodi PGSD. 4. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. Wakaprodi PGSD. 5. Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd. dosen pembimbing I yang telah memberikan banyak bimbingan dan dukungan dengan sabar dan bijaksana. 6. Andri Anugrahana, S.Pd., M.Pd. dosen pembimbing II yang telah memberikan banyak bimbingan dan dukungan dengan sabar dan bijaksana. 7. Widodo, S.Pd. kepala sekolah SD Negeri Caturtunggal 1 yang telah memberikan ijin penelitian di SD Negeri Caturtunggal 1. 8. Indhah Setiyani, S.Pd.SD wali kelas III SD Negeri Caturtunggal 1 yag telah membatu dalam pelaksanaan penelitian di sekolah. 9. Siswa-siswa kelas III SD Negeri Caturtunggal 1 yang telah memberikan waktu kepada peneliti untuk bekerjasama selama penelitian berlangsung. 10. Bapak dan Ibu karyawan sekretariat prodi PGSD yang senantiasa membantu dalam proses perkuliahan dan skripsi. 11. Kedua orang tuaku, pak Wawan dan bu Sri yang selalu mendoakanku. 12. Mbah Karsih yang selalu memberikan dukungan dan mendoakanku.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13. Dhimas Bagus Riztiyo, yang selalu memberikan semangat, dukungan, dan mendoakanku. Mengenalmu dan bersamamu adalah rencana Tuhan yang indah. 14. Sahabat-sahabat yang selalu mendukungku, Farida Hardiyanti, Anggita Pawestri, Defirra Alizunna, dan Eka Oktafiana. Bertemu kalian adalah anugerah yang indah. 15. Teman-teman seperjuangan PGSD angkatan 2012, Sr. Nining, Fabiana Dwi, Orisa Ratih, Susanna Nur, Katarina Tiara, Anastasya Sidharta, Anastasya Ambar, Theresia Wulan, Ratna Dewi, Monica Putri, Elisabet Riris, Wahyu Ahmet, dan semua yang telah memberikan doa, motivasi dan dukungannya. 16. Bapak Muhibat yang membantu dalam pembuatan alat peraga. 17. Segenap pihak, sahabat, dan teman yang telah membantu dan tidak dapat peneliti sebutkan satu-persatu. Peneliti menyadari bahwa kesempurnaan hanya milik Tuhan. Karena itu, peneliti meminta maaf apabila dalam penulisan skripsi ini terdapat kesalahan baik dalam sistematika, isi, dan sebagainya. Akhirnya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Yogyakarta, 21 Oktober 2016 Peneliti
Kingkin Prabandari
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ......................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..........................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................
iv
HALAMAN MOTTO .....................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................
vii
ABSTRAK .....................................................................................................
viii
ABSTRACT ....................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................
x
DAFTAR ISI ..................................................................................................
xii
DAFTAR BAGAN ..........................................................................................
xv
DAFTAR TABEL .........................................................................................
xvi
DAFTAR DIAGRAM .................................................................................... xvii DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
xix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...............................................................................
1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................
4
C. Tujuan Penelitian ...........................................................................................
4
D. Manfaat Penelitian ........................................................................................
5
E. Asumsi Penelitian ........................................................................................
5
F. Definisi Operasional .....................................................................................
6
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka ...........................................................................................
7
1. Belajar dan Pembelajaran .......................................................................
7
a. Hakikat Belajar ...............................................................................
7
b. Hasil Belajar ...................................................................................
8
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Hakikat Pembelajaran ....................................................................
9
2. Permbelajaran Matematika ....................................................................
10
a. Hakikat Matematika .......................................................................
10
b. Pembelajaran Matematika ..............................................................
11
c. Hakikat Perkalian ...........................................................................
12
d. Perkalian dalam Matematika Sekolah Dasar ..................................
13
3. Pembelajaran Montessori ......................................................................
13
a. Sejarah Montessori .........................................................................
13
b. Karakteristik Pembelajaran dengan Montessori .............................
15
4. Tahap-Tahap Perkembangan Anak .......................................................
16
5. Media Pembelajaran Montessori ...........................................................
18
a. Pengertian Media ............................................................................
18
b. Pengertian Media Pembelajaran .....................................................
19
c. Media Montessori ...........................................................................
20
d. Ciri Media Pembelajaran Montessori .............................................
20
e. Bead Frame Montessori .................................................................
23
B. Penelitian yang Relevan .............................................................................
23
C. Kerangka Berpikir ......................................................................................
25
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ...........................................................................................
27
B. Setting Penelitian .......................................................................................
28
1. Tempat Penelitian ..................................................................................
28
2. Subjek Penelitian ....................................................................................
28
3. Objek Penelitian ....................................................................................
28
C. Rancangan Penelitian ................................................................................
28
D. Teknik Pengumpulan Data .........................................................................
31
E. Instrumen Penelitian ..................................................................................
33
1. Instrumen Pembelajaran ........................................................................
33
2. Instrumen Pengumpulan Data ...............................................................
34
F. Kredibilitas dan Transferabilitas ................................................................
40
G. Teknik Analisis Data ....................................................................................
42
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Analisis Data Kualitatif .........................................................................
43
2. Analisis Data Kuantitatif .......................................................................
43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ..........................................................................................
47
1. Paparan Implementasi Media Bead Frame Montessori ........................
47
a. Pertemuan I ....................................................................................
47
b. Pertemuan II ...................................................................................
46
c. Pertemuan III ..................................................................................
54
d. Pertemuan IV ..................................................................................
64
e. Pertemuan V ...................................................................................
68
2. Hasil Belajar Siswa ...............................................................................
69
3. Hasil Observasi Pembelajaran ................................................................
71
4. Hasil Angket Respon Siswa terhadap Media Bead Frame Montessori dalam Pembelajaran ...............................................................................
74
5. Hasil Wawancara Guru terkait Pengimplementasian Media Bead Frame Montessori terhadap Pembelajaran Perkalian .......................................
75
6. Hasil Wawancara Siswa terkait Pengimplementasian Media Bead Frame Montessori terhadap Pembelajaran Perkalian .......................................
82
B. Pembahasan ..................................................................................................
88
1. Hasil Implementasi ................................................................................
88
2. Dampak Pengimplementasian Media Bead Frame Montessori terhadap Hasil Belajar Siswa .............................................................................
90
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...................................................................................................
92
B. Keterbatasan Penelitian ................................................................................
93
C. Saran .............................................................................................................
93
DAFTAR REFERENSI ..................................................................................
94
LAMPIRAN .....................................................................................................
97
CURRICULUM VITAE ................................................................................. 240
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR BAGAN Halaman Bagan 3.1 Tahapan Penelitian Kualitatif Menurut Bogdan ................................ 29
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Hasil Validasi Instrumen Pembelajaran ............................................ 33 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Soal Pretest ........................................................................ 34 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Soal Posttest ....................................................................... 35 Tabel 3.4 Kisi-Kisi Angket Respon Siswa ........................................................ 36 Tabel 3.5 Hasil Validasi Angket Respon Siswa ................................................ 37 Tabel 3.6 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran .......... 37 Tabel 3.7 Hasil Validasi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran ... 38 Tabel 3.8 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Setelah Pembelajaran ............ 38 Tabel 3.9 Hasil Validasi Pedoman Wawancara Guru Setelah Pembelajaran ... 39 Tabel 3.10 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Siswa Setelah Pembelajaran ......... 39 Tabel 3.11 Hasil Validasi Pedoman Wawancara Siswa .................................... 40 Tabel 3.12 Kriteria Penilaian Hasil Validasi Ahli ............................................. 43 Tabel 3.13 Kriteria Penilaian Hasil Pretest dan Posttest Siswa ......................... 44 Tabel 3.14 Lembar Penilaian Sikap Saling Berbagi .......................................... 44 Tabel 3.15 Kriteria Penilaian Sikap Saling Berbagi .......................................... 45 Tabel 3.16 Lembar Penilaian Sikap Kerjasama .................................................. 45 Tabel 3.17 Kriteria Penilaian Sikap Kerjasama ................................................. 45 Tabel 3.18 Kriteria Penilaian Hasil Angket Siswa ............................................. 46 Tabel 4.1 Hasil Pretest 12 Siswa SDN Caturtunggal 1 ..................................... 69 Tabel 4.2 Hasil Posttest 12 Siswa SDN Caturtunggal 1 .................................... 70 Tabel 4.3 Penilaian Sikap Saling Berbagi .......................................................... 73 Tabel 4.4 Penilaian Sikap Kerjasama ................................................................ 73 Tabel 4.5 Hasil Analisis Angket Siswa SDN Caturtunggal 1 .......................... 74
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR DIAGRAM Halaman Diagram 4.1 Perbandingan Nilai Pretest dan Posttest Siswa ............................ 70
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 4.1 Guru Menyiapkan Kondisi Siswa ................................................ 49 Gambar 4.2 Bead Frame Montessori ............................................................... 50 Gambar 4.3 Siswa Belajar dalam Kelompok ................................................... 53 Gambar 4.4 Siswa Mempresentasikan Hasil Kerjanya .................................... 53 Gambar 4.5 Guru Ikut Serta dalam Presentasi Kelompok ............................... 53 Gambar 4.6 Guru Mempersiapkan Kondisi Siswa dalam Pembelajaran ......... 54 Gambar 4.7 Siswa dan Guru Menyerukan Jargon ........................................... 55 Gambar 4.8 Perwakilan dari Masing-Masing Kelompok Mengambil Bead Frame .................................................................................. 56 Gambar 4.9 Guru Menjelaskan Media Bead Frame ......................................... 56 Gambar 4.10 Guru Memberikan Contoh Soal .................................................. 57 Gambar 4.11 Guru Menunjukkan Hasil Perkalian 5 x 3 ................................... 58 Gambar 4.12 Guru Menanyakan kepada Siswa Angka yang Dikalikan Selanjutnya .................................................................................. 59 Gambar 4.13 Guru Menunjukkan Hasil Perkalian 33 x 5 ................................. 59 Gambar 4.14 Guru Membagikan LKS .............................................................. 61 Gambar 4.15 Guru Mengelilingi Kelas dan Mengajari Siswa dalam Belompok .................................................................................... 61 Gambar 4.16 Siswa Saling Bekerja Sama dalam Mengerjakan Soal ................ 62 Gambar 4.17 Ekspresi Siswa Ketika Jawaban Mereka Benar .......................... 62 Gambar 4.18 Kelompok Mempresentasikan Hasil Pekerjaanya ....................... 63 Gambar 4.19 Siswa Mengangkat Tangan Ketika Guru Menanyakan Tentang Benar Salah dalam Mengerjakan Soal ......................................... 63 Gambar 4.20 Guru Membagikan LKS kepada Siswa ....................................... 65 Gambar 4.21 Guru Memberikan Contoh Soal Kepada Siswa .......................... 65 Gambar 4.22 Guru Mengajari Siswa yang Terlihat Kesulitan dalam Mengerjakan Soal .............................................................................................. 67
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1
Silabus Pembelajaran ...................................................................
99
Lampiran 2
RPP Pertemuan II .....................................................................
102
Lampiran 3
RPP Pertemuan III ...................................................................... 115
Lampiran 4
RPP Pertemuan IV ...................................................................... 128
Lampiran 5
LKS Pertemuan I ........................................................................ 142
Lampiran 6
LKS Pertemuan III ...................................................................... 149
Lampiran 7
LKS Pertemuan IV ..................................................................... 156
Lampiran 8
Soal Pretest ................................................................................. 163
Lampiran 9
Soal Posttest ............................................................................... 165
Lampiran 10 Angket Siswa .............................................................................. 167 Lampiran 11 Lembar Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Validator 1 ...... 168 Lampiran 12 Lembar Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Validator 2 ....... 175 Lampiran 13 Lembar Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Validator 3 ....... 178 Lampiran 14 Lembar Validasi Instrumen Pengumpulan Data ......................... 189 Lampiran 15 Hasil Kerja Siswa Pertemuan II .................................................. 197 Lampiran 16 Hasil Kerja Siswa Pertemuan III ................................................ 203 Lampiran 17 Hasil Kerja Siswa Pertemuan IV ................................................. 209 Lampiran 18 Angket yang telah Diisi Siswa ................................................... 215 Lampiran 19 Hasil Rekapan Pengisian Angket Siswa ...................................... 216 Lampiran 20 Soal Prestest yang telah dikerjakan Siswa ................................. 217 Lampiran 21 Soal Posttest yang telah dikerjakan Siswa ................................. 219 Lampiran 22 Transkipsi Video Pertemuan III ................................................. 221 Lampiran 23 Transkripsi Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran ................ 228 Lampiran 24 Transkripsi Wawancara Guru Setelah Pembelajaran ................. 231 Lampiran 25 Transkripsi Wawancara Siswa .................................................... 233 Lampiran 26 Dokumentasi Foto Saat Pembelajaran ........................................ 236 Lampiran 27 Surat Ijin Penelitian .................................................................... 238 Lampiran 28 Surat Keterangan telah Melaksanakan Penelitian ...................... 239
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN Pada bab I ini, peneliti menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, asumsi penelitian dan definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini. Berikut adalah uraian dari pendahuluan. A. Latar Belakang Masalah Kecakapan dasar yang sangat penting sebagai fondasi untuk pengembangan kecakapan akademis seseorang adalah membaca, menulis, dan menghitung. Salah satu mata pelajaran yang mempelajari salah satu aspek dari kecakapan dasar tersebut adalah matematika. Menurut Susanto (2012: 185) matematika dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir dan juga berargumentasi, memberikan kontribusi dalam penyelesaian masalah sehari-hari dan juga dalam dunia kerja, serta memberikan dukungan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas bahkan perguruan tinggi, matematika menjadi salah satu bidang studi yang wajib diperkenalkan dan juga dipelajari. Bahkan matematika juga telah diajarkan di taman kanak-kanak secara informal. Gunawan mengatakan bahwa ada sebuah riset yang menunjukkan bahwa kecakapan matematika sangatlah mempengaruhi perkembangan diri anak (Soesilowati, 2011: xvii). Ketika anak suka, mampu, serta cakap dalam berhitung maka anak akan tumbuh dengan konsep diri yang baik, bahkan anak merasa cakap
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
serta berharga. Akan tetapi sebaliknya, saat anak tidak suka, tidak mampu, atau tidak cakap berhitung, anak tumbuh dengan konsep diri yang tidak baik karena merasa rendah diri (minder) dan menghindar dari pelajaran yang melibatkan hitungan atau angka. Menurut survei yang dilakukan oleh Supriadi (2013: 7) mengatakan bahwa beberapa siswa masih menganggap matematika menjadi salah satu pelajaran yang menakutkan karena dirasa paling sulit. Hal ini menjadi salah satu penyebab yang mengakibatkan siswa semakin sulit memahami matematika. Kesulitan belajar dan menguasai matematika dasar, penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian ini juga dapat berawal pula dari proses belajar yang salah. Padahal sikap dan minat yang positif terhadap matematika merupakan salah satu standar kompetensi matematika di sekolah dasar yang harus dimiliki siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran. Kesulitan dalam pembelajaran khususnya matematika sering dijumpai di sekolah-sekolah. Hal ini terjadi di SD Negeri Caturtunggal 1. Peneliti melakukan observasi selama PPL (Program Pengalaman Lapangan) tanggal 14 September 2015 pada kelas III SD Negeri Caturtunggal 1, menemukan beberapa siswa terlihat kesulitan dalam mengikuti pembelajaran matematika. Khususnya pada materi perkalian. Siswa masih belum memahami perkalian terutama untuk perkalian dua angka. Untuk perkalian satu angka, mereka dapat menghitung menggunakan jari mereka. Ketika dihadapkan dengan perkalian dua angka, siswa terlihat kebingungan dalam menghitungnya. Siswa kebingungan angka mana yang harus dikalikan terlebih dahulu. Selain itu, siswa terlihat pasif saat proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
pembelajaran. Terlihat dari siswa hanya mendengarkan guru berbicara menyampaikan materi dan siswa menyimak materi ajar yang ada pada buku paket. Saat pembelajaran berlangsung tanggal 14 September 2015, terlihat kurangnya interaksi antara guru dengan siswa. Hal ini dapat terlihat ketika guru memberikan tugas kepada siswa, namun beberapa siswa belum memahami mengenai apa yang guru jelaskan. Siswa yang belum memahami materi enggan bertanya kepada guru karena siswa malu dan menganggap teman-teman yang lain sudah memahami materi. Pembelajaran di kelas III diketahui bahwa guru masih menggunakan metode ceramah saat pembelajaran berlangsung dan pembelajaran belum menggunakan media yang dapat membantu siswa memahami materi. Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan kepada guru kelas III SD Negeri Caturtunggal 1 tanggal 7 Maret 2016, guru jarang menggunakan media ketika pembelajaran matematika berlangsung. Hal ini disebabkan karena guru merasa kebingungan dengan media yang harus digunakan dalam pembelajaran matematika. Matematika dianggap sebagai pembelajaran abstrak sehingga guru sulit menentukan media yang pas. Selain itu, tidak adanya waktu untuk mempersiapkan media yang digunakan saat pembelajaran. Oleh karena itu, dibutuhkan media untuk menyampaikan materi perkalian kepada siswa agar materi dapat tersampaikan dengan baik. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan adalah media pembelajaran dari Montessori. Media Montessori merupakan alat yang digunakan oleh Maria Montessori yang berasal dari Italia untuk pembelajaran di sekolah. Alat Montessori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
mempunyai karakteristik tersendiri yang berbeda, unik dan tidak dimiliki oleh media pada umumnya. Maria Montessori merumuskan empat karakteristik media yang baik sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Karakteristik tersebut adalah menarik, bergradasi, auto-correction (mempunyai pengendali kesalahan), dan auto-education (dapat digunakan secara mandiri) (Montessori, 2002: 171-175). Latar belakang inilah yang mendorong peneliti untuk melakukan suatu tindakan guna memperbaiki keadaan tersebut menggunakan media pembelajaran yang lebih menarik dan juga relevan. Peneliti mengimplementasikan salah satu media pembelajaran dari Montessori yaitu bead frame untuk materi perkalian pada siswa kelas III SD Negeri Caturtunggal 1.
B. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimana implementasi media bead frame Montessori pada materi perkalian siswa kelas III SD Negeri Caturtunggal 1? 2. Bagaimana dampak pengimplementasian media bead frame Montessori pada materi perkalian siswa kelas III SD Negeri Caturtunggal 1 ditinjau dari hasil belajar siswa?
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut: 1. Mengetahui implementasi media bead frame Montessori pada materi perkalian siswa kelas III SD Negeri Caturtunggal 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
2. Mengetahui dampak pengimplementasian media bead frame Montessori pada materi perkalian siswa kelas III SD Negeri Caturtunggal 1 ditinjau dari hasil belajar siswa.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Siswa Memberikan pengalaman baru bagi siswa dalam belajar matematika menggunakan media bead frame Montessori. 2. Bagi Guru Guru memiliki referensi baru tentang media pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran matematika pada materi perkalian. 3. Bagi Sekolah Memberikan masukan mengenai media pembelajaran Montessori untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. 4. Bagi Peneliti Memperoleh pengalaman baru dalam menerapkan media pembelajaran untuk siswa pada materi perkalian.
E. Assumsi Penelitian 1. Implementasi media bead frame Montessori pada materi perkalian siswa kelas III SDN Caturtunggal 1 berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
2. Implementasi media bead frame Montessori pada materi perkalian siswa kelas III SDN Caturtunggal 1 memberikan dampak yang baik bagi hasil belajar siswa.
F. Definisi Operasional 1. Media pembelajaran adalah alat bantu mengajar untuk menyampaikan materi agar pesan lebih mudah diterima dan menjadikan siswa lebih termotivasi dan aktif. 2. Media Montessori adalah merupakan media/alat yang didesain untuk mengembangkan pengetahuan anak secara mandiri. 3. Bead frame adalah suatu media pembelajaran Montessori yang terbuat dari tiga meterial (kayu, manik-manik, dan juga kawat) dengan kayu sebagai bingkai, dan kawat sebagai penghubung manik-manik. 4. Pembelajaran matematika sekolah dasar merupakan suatu kegiatan belajar mengajar yang dilakukan seorang guru kepada siswa untuk memahami materi matematika dengan cara berpikir meningkat. 5. Perkalian adalah penjumlahan yang dilakukan secara berulang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab II ini peneliti menguraikan segala sesuatu yang mendasari teori penelitian, yaitu kajian pustaka, penelitian yang relevan, dan kerangka berfikir. Berikut adalah uraian dari landasan teori. A. Kajian Pustaka 1.
Belajar dan Pembelajaran
a.
Hakikat belajar Belajar merupakan kegiatan yang setiap hari dilakukan oleh manusia dalam
ranah formal maupun informal. Beberapa ahli mengartikan belajar dengan keyakinan masing-masing. Vernon S. Gerlach & Donal P. Ely (dalam Arsyad, 2011: 3) mengemukakan bahwa belajar adalah perubahan perilaku, sedagkan perilaku adalah perubahan yang dapat diamati. Dengan kata lain perilaku adalah suatu tindakan yang dapat diamati atau hasil yang diakibatkan oleh tindakan atau beberapa tindakan yang dapat diamati. Sedangkan Slameto (2010: 5) berpendapat bahwa belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yag baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sejalan dengan Slameto, Siregar dan Nara (2011: 4) menjelaskan bahwa belajar adalah aktivitas psikis yang terjadi karena adanya interaksi dengan lingkungan sehingga menghasilkan perubahan yang bersifat tetap. Ahli lain juga mendefinisikan belajar adalah suatu aktivitas untuk mendapatkan pengetahuan, meningkatkan
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan memperkuat kepribadian (Suyono dan Hariyanto, 2011: 9). Melihat dari devinisi beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa belajar tindakan atau usaha yang dilakukan seseorang karena adanya interaksi dengan lingkungan yang dapat menghasilkan pengetahuan, keterampilan, perilaku, sikap dan kepribadian. Menurut Gagne (dalam Siregar dan Nara, 2011: 8) setelah seseorang berinteraksi dengan lingkungannya, selanjutnya belajar untuk mencapai sebuah hasil yang diinginkan. Hasil belajar tersebut antara lain keterampilan intelektual, informasi verbal, strategi kognitif, keterampilan motorik, dan sikap. Menurut Jihad (2012: 14) hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang mengarah pada keterampilan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Jika dilihat dari perkembangannya, anak sekolah dasar berada pada tahap operasional konkret yang memberikan benda-benda konkret untuk membenatu proses belajarnya, sedangkan dalam konsep matematika ilmu yag dipelajari bersifat abstrak (Sudayana, 2014: 26). Berdasarkan paparan di atas siswa aka lebih mudah memperoleh pengetahuan dengan menggunakan objek-objek yang dapat ditangkap oleh panca indera. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa untuk membantu proses belajar, anak membutuhkan alat bantu berupa media yang merupakan benda-benda konkret yang dapat di tangkap oleh panca indera. b. Hasil Belajar Sudjana (dalam Nurcholis, 2013: 1) mengemukakan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia mengalami pengalaman belajarnya. Driscoll (dalam Uno, 2008: 16) mengungkapkan dua hal, yaitu (1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
hasil belajar adalah suatu perubahan yang menetap dalam kinerja seseorang, dan (2) hasil belajar yang muncul dari diri siswa adalah akibat atau hasil dari interaksi siswa dengan lingkungan. Hasil belajar dapat diketahui dengan melakukan tes, yaitu mengukur dan menilai hasil kinerja siswa (Nurcholis, 2013: 1). Guru dapat mengetahui tingkat penguasaan materi pelajaran yang diajarkan melalui pengukuran hasil kerja siswa. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang setelah memperoleh pengalaman belajar. c.
Hakikat pembelajaran Pembelajaran merupakan usaha yag dilakukan secara sengaja terarah dan
terencana dengan tujuan yang telah di tetapkan (Siregar dan Nara, 2011: 13). Pembelajaran merupakan proses interaksi yang membantu siswa agar dapat belajar dengan baik (Susanto, 2013: 19). Pembelajaran sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku siswa berubah kearah yang lebih baik (Darsono, 2002: 24). Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan proses interaksi yang dilakukan guru terhadap siswa secara terstruktur untuk membantu siswa belajar dengan baik. Pembelajaran
sebaiknya
dilakukan
dalam
lingkungan
belajar
yang
konstruktif. Lingkungan belajar yang konstruktif yaitu lingkungan belajar yang menyediakan keterkaitan antara pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa, menggabungkan pembelajaran realistik dan konkret, memberikan kesempatan siswa untuk saling berinteraksi, memanfaatkan media, melibatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
siswa secara emosional dan sosial agar matematika lebih menarik untuk dipelajari (Trianto, 2010: 19). Pandangan tersebut sejalan dengan pemikiran Montessori yang mengatakan bahwa lingkungan belajar siswa disiapkan untuk memberikan kebebasan kepada siswa. Jika lingkungan sekolah disiapkan dengan benda-benda yag bersifat mengoreksi diri, maka siswa dapat berkembang sesuai dengan kemampuan masing-masing (Gutek, 2013: 75). 2. Pembelajaran Matematika a. Hakikat Matematika Kata matematika berasal dari bahasa Latin, yaitu mathematicus dari bahasa Yunani atau mathematikos dengan akar kata manthanein yang berarti be;ajar atau hal yang dipelajari, sedangkan dalam bahasa Belanda, matematika disebut wiskunde atau ilmu pasti yang berkaitan dengan penalaran (Susanto, 2013: 184). Matematika merupakan ide-ide abstrak yang berupa simbol-simbol, karena itu konsep-konsep dalam matematika harus terlebih dulu dipahami (Susanto, 2013: 183). Prinsip praktis dalam belajar Matematika adalah belajar matematika harus berarti, belajar matematika adalah proses perkembangan, matematika adalah pengetahuan yang sangat terstruktur, anak aktif terlibat dalam pembelajaran matematika, anak harus mengetahui apa yang dipelajari dalam kelas matematika, komunikasi
merupakan
bagian
menggunakan berbagai bentuk
yang
tidak
terpisahkan
dalam
belajar,
atau model matematika, variasi matematika
membantu siswa belajar matematika, metakognisi memengaruhi anak belajar,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
pemberian bantuan pada kemampuan yang terbentuk atau retension (Runtukahu, 2014: 31). Dalam kelas Montessori, matematika di SD berfungsi sebagai literasi yang bertujuan untuk, mengembangkan kemampuan siswa dalam memahami konsepkonsep yang abstrak dengan menggunakan benda-benda kongret (Payne & Rodiot, 2008: 10). Penekanan matematika bukan hanya mengenai rumus dan ketepatan atau benar salah saja, melainkan lebih kepada bagaimana siswa memahami materi melalui proses trial and error yang harus dilewatinya sehingga dapat membantu mengembangkan kemampuan berpikir logis dan matematis (Payne & Rodiot, 2008: 9). Berdasarkan definisi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa matematika memerlukan metode pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa terutama pada saat siswa belajar konsep dari matematika itu sendiri. b. Pembelajaran Matematika Pembelajaran merupakan aktivitas guru dalam merancang bahan pengajaran agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif, yakni siswa dapat belajar secara aktif dan bermakna. Muhsetyo (2012: 26) mengemukakan pembelajaran matematika adalah proses pemberian pengalaman belajar kepada peserta didik melalui serangkaian kegiatan yang terencana sehingga peserta didik memperoleh kompetensi tentang bahan matematika yang dipelajari. Susanto (2013: 186) berpendapat bahwa pembelajaran matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang dilakukan guru untuk mengembagka kreativitas berpikir siswa yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
Dalam proses pembelajaran matematika, baik guru maupun siswa bersamasama menjadi pelaku terlaksananya tujuan pembelajaran. tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar adalah agar siswa mampu dan terampil menggunakan matematika. Selain itu, dengan pembelajaran matematika dapat memberikan penalaran dalam penerapan matematika. Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika merupakan suatu kegiatan belajar mengajar yang dilakukan seorag guru kepada siswa untuk memahami materi matematika dengan cara berpikir meningkat. c.
Hakikat Perkalian Operasi hitung perkalian merupakan penjumlahan berulang suatu bilangan
(Fajariyah, 2008: 70). Operasi perkalian seperti operasi bilangan lainnya, perkalian berguna untuk memecahkan masalah dalam dunia nyata (Runtukahu, 2014: 117) . Oleh karena itu, pengenalan operasi perkalian sebaiknya dimulai dari situasi dalam kehidupan sehari-hari. Sejalan dengan teori tersebut, Soesilowati menyebutkan bahwa perkalian merupakan bentuk lain dari penjumlahan bilangan yang dilakukan secara berulang (Soesilowati, 2011: 35). Perkalian dapat dicontohkan dengan 2 x 3. Perkalian 2 x 3 = 3 + 3. Prinsipnya, perkalian sama dengan penjumlahan secara berulang (Heruman, 2008: 22). Dengan
demikian
dapat
disimpulkan
penjumlahan yang dilakukan secara berulang.
bahwa
perkalian
merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
d. Perkalian dalam Matematika Sekolah Dasar Matematika merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang wajib dipelajari oleh siswa SD. Sesuai dengan Kurikulum 2013 tujuan matematika adalah membangun kemampuan siswa untuk berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif, serta kemampuan bekerja sama. kompetensi tersebut diperlukan agar siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengeola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. Operasi perkalian merupakan penjumlahan berulang (Heruman, 2008: 17). Materi perkalian pada siswa kelas III SD meliputi perkalian bilangan satu angka dengan dua angka, perkalian bilangan dua angka dengan dua angka, perkalian yang hasilnya tiga angka, perkalian bersusun, dan operasi hitung perkalian menggunakan soal cerita. 3.
Pembelajaran Montessori
a.
Sejarah Montessori Maria Montessori adalah anak tunggal dari Alessandro Montessori dan Renilde
Stoppani yang lahir pada 31 Agustus 1870, di Chiaravalle, Ancona, Italia. montessori lahir dari keluarga yang terpandang, ayahnya bekerja di perusahaan garam dan tembakau milik negara sebagai pengawas. Sedangkan ibu Montessori adalah wanita berpendidikan tinggi dengan latar belakang keluarga yang kaya dan terpandang (Gutek, 2013: 1). Montessori menempuh pendidikan mulai dari sekolah dasar di San Nicolo dari Tolentino. Sekolah dasar tersebut merupakan sekolah dasar terbaik kala itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
Kemudian pada tahun 1883, Montessori diterima sebagai murid di sekolah teknik negeri
yang terletak di Regia Secuola Michelangelo Buonarroti. Setelah itu,
Montessori meneruskan pendidikannya di akademi kejuruan teknik Regio Istituto Technico Leonardo da Vinci dan fokus di bidang ilmu fisika dan matematika. Pada
1890,
Montessori
melanjutkan
pendidikannya
sebagai
mahasiswa
kedokteran. Namun, usahanya untuk meraih keingannya tidaklah mudah. Pihak universitas menolak karena bidang kedokteran hanya boleh dipelajari oleh kaum laki-laki. Keinginannya yang sangat besar untuk melnjutkan pendidikannya sangat besar tidak membuatnya putus asa. Montesssori untuk sementara masuk fakultas IPA yang kemudian masuk fakultas kedokteran
setelah mendapatkan gelar
diploma. Montessori adalahsatu-satunya wanita di fakultas kedokteran kala itu (Magini, 2013: 14-17). Berawal dari Casa dei Bambini yang diresmikan pada tahun 1907. Montessori muli menjajaki dunia pendidikan. Pada awalnya anak-anak masih terlihat kaku dan cenderung liar di kelas. Akan tetapi anak-anak memiliki ketertarikan besar terhadap alat-media yang dibawa oleh Montessori. anak-anak yang tadinya liar menjadi antusias bermain dengan media tersebut.Montessori melihat adanya perubahan pada diri mereka. Seiring berjalannya waktu, sekolah tersebut menjadi sekolah percontohan dan semakin banyak tokoh-tokoh yang berkunjung untuk melihat pembelajaran di Casa dei Bambini (Magini, 2013: 48-56). Pada tahun 1910, Montessori mendapatkan pengakuan sebagai seorang pendidik yang inovatif di Italia. Nama Montessori dengan prestasinya di bidang pendidikan menarik perhatian negara-negara di Eropa dan Amerika. Kesempatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
besar itu tidak disia-siakan, Montessori semakin mudah untuk menyebarkan pemikirannya. Oleh sebab itu Montessori mulai berkeliling dunia untuk berdialog dan menulis beberapa buku. Sejak saat itu perkembangan metode Montessori di negara-negara Eropa dan Amerika sangat pesat, terutama di Eropa. Hingga saat ini metode Montessori masih terus berkembang di dunia pendidikan (Gutek, 2013: 33-34) b. Karakteristik Pembelajaran dengan Montessori Pembelajaran Montessori pada dasarnya menitikberatkan pengembangan kemandirian anak dan memberi kebebasan anak untuk memilih dan menentukan atas apa yang dilakukannya. Pembelajaran yang dilakukan sambil bermain dan menggunakan panca indera secara maksimal selama pembelajaran menciptakan kesenangan pada anak ketika belajar (Montessori, 2002: 33). Montessori mengatakan bahwa proses pendidikan yang ideal dilakukan dalam kondisi lingkungan yang tertata dan terstruktur sesuai dengan perkembangan anak (Gutek, 2013: 25). Semua peralatan yang ada di kelas Montessori disesuaikan dengan perkembangan anak, mulai dari meja, kursi, tempat cuci tangan, dll. Kelas Montessori dibatasi dengan lemari-lemari pendek yang digunakan untuk menyimpan media dengan rapih dan mudah terjangkau oleh anak. Sekolah Montessori dibuat sedemikian rupa untuk melatih indera anak dan melatih keterampilan-keterampilan anak. Berbeda dengan sekolah tradisional, anak-anak di sekolah Montessori dapat memilih kegiatan dan alat-alat pembelajaran yang bersifat mengoreksi ketika anak melakukan kesalahan. Montessori percaya bahwa anak akan menjadi disiplin dan mandiri ketika mengetahui kesalahannya sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
kemudian mengulangi hingga anak menguasai tugasnya (Gutek, 2013: 27). Ada beberapa area dalam kelas Montessori yaitu practical life (keterampilan hidup), sensorial (pelatihan indera), bahasa dan matematika (Hainstock, 1997: 21-88). Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Montessori merupakan pembelajaran yang mengedepankan keterampilan dan kemandirian siswa dalam proses perkembangannya. 4.
Tahap-tahap Perkembangan Anak Jean Piaget mengemukakan bahwa perkembangan kognitif anak berkembang
melalui
beberapa
tahapan.
Tahap-tahap
perkembangan
menurut
Piaget
dirumuskan menjadi empat tahapan (Suparno, 2001: 26-100). a.
Tahap Sensorimotor (usia 0-2 tahun) Pada tahap ini, anak melakukan tindakan-tindakan dengan menggunakan
panca indera seperti meraba, melihat, mendengar, membau, dll. Pada tahap ini anak belum bisa berbicara, anak belum mempunyai bahasa simbol untuk mengatakan suatu benda. Gagasan anak terus berkembang mulai dari belum mempunyai gagasan menjadi mempunyai gagasan. Gagasan ini berkaitan dengan ruang dan waktu yag belum terkoordinir dengan baik. Perkembangan tersebut terjadi terus-menerus dan menjadi tumpukan periode perkembangan berikutnya. b.
Tahap Praoperasional (usia 3-7 tahun) Tahap ini merupakan jembatan tahap sensori ke tahap operasional konkret.
Dalam tahap perkembangan praoperasional, anak sudah mampu menggunakan bahasa dengan simbol-simbol yang membuat anak bisa berkomunikasi denga orag dewasa. Bahasa yang digunakan ini dapat membantu meningkatkan intelegensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
anak. Pada tahap ini kemampuan kognitif anak sudah pada taraf yang lebih tinggi. Namun pada tahap ini anak belum berpikir secara sistematis dan logis. c.
Tahap Operasional Konkret (usia 7-11 tahun) Pada tahap ini pemikiran anak sudah terarah dengan berdasarkan logika.
Konsep bilangan, waktu dan ruang sudah semakin berkembang, tetapi masih terbatas pada benda-benda kongkret sebagai batuannya. Anak masih belum bisa memecahkan masalah yang bersifat abstrak. Oleh sebab itu, ilmu matematika yang bersifat abstrak masih terlalu sulit untuk anak sekolah dasar. d.
Tahap Operasional Formal (usia 11 tahun ke atas) Pada tahap ini pemikiran anak sudah tidak lagi berfokus pada objek-objek
yang dapat dilihat, dengan kata lain anak sudah mampu berpikir abstrak untuk memahami suatu konsep. Penelaran anak sudah jauh meningkat, sehingga anak dapat berpikir lebih dari satu dimensi abstrak. Berdasarkan teori perkembangan Piaget, siswa SD berada pada tahap operasional konkret dengan rentang usia 7-11 tahun. Anak senang menggunakan objek-objek untuk belajar dan mulai berpikir logis namun masih kesulitan dalam berpikir abstrak. Oleh karena itu, proses pembelajaran diharapkan mampu memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar melalui benda-benda konkret. Maka dari itu, peneliti menggunakan media pembelajaran untuk membantu siswa memahami pembelajaran matematika yang abtrak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
5. Media Pembelajaran Montessori a. Pengertian Media Salah satu faktor yang mendukung keberhasilan dalam pembelajaran adalah media pembelajaran. Anitah (2010: 5) menyatakan bahwa media adalah setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pembelajaran untuk menerima pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Senada dengan itu, Munandi (2010: 7) mengemukakan bahwa media dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Kusnadi dan Sutjipto (2011: 9) media adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapi tujuan pembelajaran dengan baik dan sempurna atau sarana untuk meningkatkan kegiatan belajar mengajar. Guna mencapai tujuan pembelajaran tersebut, dalam hal ini media dapat berfungsi sebagai sumber belajar yang dapat mengaktifkan siswa dan penyampai materi (Munadi, 2010: 37). Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa media merupakan suatu alat yang digunakan dalam proses belajar mengajar untuk membantu siswa memahami setiap materi yang disampaikan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
b. Pengertian Media Pembelajaran Media adalah bentuk jamak dari medium yang berasal dari bahasa latin medius yang berarti tengah. Dalam bahasa Indonesia kata medium diartikan sebagai “antara” atau “sedang” (Latuheru, 1988: 14). Pengertian media pembelajaran menurut Latuheru (1988: 14) adalah semua alat (bantu) atau benda yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar, dengan maksud menyampaikan pesan (informasi) pembelajaran dari sumber (guru maupun sumber lain) kepada penerima (dalam hal ini anak didik atau warga belajar). Sadiman (2008: 7) menjelaskan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima. Dalam hal ini adalah proses merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sehingga proses belajar dapat terjalin. Dalam interaksi pembelajaran, guru menyampaikan pesan ajaran berupa materi pembelajaran kepada siswa. Selanjutnya Schramm
(dalam Asyhar, 2011: 10) mengemukakan bahwa
media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan kenginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa (Arsyad, 2002: 15). Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian media pembelajaran adalah alat bantu mengajar untuk menyampaikan materi agar pesan lebih mudah diterima dan menjadikan siswa lebih termotivasi dan aktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
c.
Media Montessori Media adalah setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat
menciptakan kondisi yang memungkinkan pembelajaran untuk menerima pengetahuan, keterampilan, dan sikap (Anitah, 2010: 5). Media dijadikan sebagai alat bantu guru mengajar agar siswa lebih memahami materi. Seperti halnya dengan media Montessori, media Montessori di desain untuk menarik perhatian anak-anak yang dapat mengajarkan konsep dengan menggunakan media/alat tersebut secara berulang-ulang (Liliard, 2005: 21). Media Montessori dirancang untuk mengembangkan pengetahuan dan kemandirian, mengandung unsur seni, dan mengembagkan rasa tanggung jawab. Media ini dilengkapi dengan pengendali kesalahan sehingga anak dapat memperbaiki kesalahannya sendiri. Media/alat matematika Montessori mencakup jumlah dan simbol, sistem desimal, dan empat operasi hitung matematika. Media yang digunakan bukan untuk mengajarkan matematika melainkan untuk membatu mengembagka kemampuan matematikanya. Pikiran tersebut mencakup kemampuan untuk memahami perintah, sesuatu yang abstrak, dan memiliki kemampuan untuk memahami konsep baru sebagai pengetahuan yang diperoleh dalam pembelajaran (Liliard, 1997:137). Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa media Montessori merupakan media/alat yang didesain untuk mengembangkan pengetahuan anak secara mandiri. d. Ciri-Ciri Media Pembelajaran Montessori Media Montessori mempunyai karakteristik tersendiri yang berbeda, unik dan tidak dimiliki oleh media pada umumnya. Karakteristik tersebut adalah memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
ciri menarik, bergradasi, auto-correction (mempunyai pengendali kesalahan), dan auto-education (dapat digunakan secara mandiri). Maria Montessori merumuskan empat ciri utama media yang baik sesuai dengan tingkat perkembangan anak (Montessori, 2002: 171-175) 1) Menarik Setiap media Montessori harus mampu menarik perhatian anak, sehingga secara spontan anak ingin menyentuk, meraba, memegang, merasakan, dan menggunakannya (Montessori, 2002: 174-175). Media yang menarik adalah yang memiliki keindahan dari segi warna dan kecerahannya. Warna yang digunakan merupakan warna yang lembut dan terang. 2) Bergradasi Salah satu ciri media pada Montessori adalah bergradasi. Bergradasi yang dimaksudkan adalah rangsangan yang rasional tentang suatu gradasi (Montessori, 2002: 175). Unsur bergradasi pada umumnya tampak pada segi warna dan bentuk. Ketika anak belajar menggunakan media, anak akan menggunakan lebih dari satu indera. Salah satu media Montessori yang berguna untuk memperkenalkan gradasi adalah pink tower terdiri 10 kubus dengan kubus paling besar memiliki sisi 10 cm. kubus yang lebih kecil berikutnya selalu memiliki ukuran sisi 1 cm lebih kecil. Kubus yang paling besar diletakkan paling bawah hingga yang terkecil di posisi paling atas. Kubus-kubus ini akan membentuk sebuah menara. Dengan begitu anak belajar membeda-bedakan besar-kecil dan berat ringan suatu objek (Montessori, 2002: 174)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
3) Auto-correction (Mempunyai Pengendali Kesalahan) Media pada Montessori pengenadali kesalahan, maksudnya melalui media tersebut anak dapat mengetahui sendiri setiap kesalahan yang dilakukan sehingga dengan sendirinya anak tahu jika ia melakukan kekeliruan. Montessori memberikan contoh tentang model balok yang berlubang-lubang (papan silinder). Dalam lubang-lubang terpasang silinder-silinder kecil dari kayu yang memiliki perbedaan ukuran dari yang paling kecil sampai paling besar. Silinder-silinder itu dilepask dan ditempatkan di atas meja secara acak, lal anak diminta untuk memasangkan kembali ke dalam lubang-lubang yang sesuai. Anak sangat antusias untuk mengamati hubungan antara ukuran lubang dan silinder. Silinder yang ukurannya lebih kecil dari lubang bisa masuk, tetapi yang lebih besar tidak bisa masuk. Anak akan mengetahui kesalahannya dan mengulang berkali-kali jika silinder yang mereka masukkan tidak tepat pada lubangnya (Montessori, 2002: 172) 4) Auto-education (Pembelajaran Mandiri) Seluruh media pembelajaran Montessori dibuat sedemikian rupa sehingga memungkinkan anak melakukan pendidikan diri (auto-education). Hal tersebut akan meningkatkan kemandirian anak dalam belajar dan campur tangan pendidik semakin diminimalisir. Peran pendidik dalam kelas Montessori adalah sebagai pengamat. Oleh sebab itu, Montessori tidak lagi menggunakan istilah “guru” tetapi “direktris” bagi pendidik, sebab direktris bertugas untuk mengarahkan aktivitas psikis anak dan perkembangan fisiologisnya yaitu hidup dan jiwanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
e.
Bead Frame Montessori Bead frame merupakan salah satu media yang dikembangkan oleh Maria
Montessori. Bead Frame digunakan untuk membantu siswa dalam belajar matematika yaitu penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian. Kali ini peneliti fokuskan pada materi perkalian. Terdapat tiga material pokok pada media bead frame yaitu manik-manik, kayu, dan kawat. Kayu merupakan bahan yang digunakan untuk membuat bingkai bead frame. Manik-manik dalam media ini memiliki tiga warna yaitu hijau, biru dan merah sesuai dengan susunannya. Jumlah maik-manik seluruhnya ada 70 manik-manik dengan jumlah kawat 7 buah. Manik-maik teratas berwarna hijau yang melambangkan satuan, manik-manik kedua berwarna biru melambangkan nilai puluhan, manik-manik ketiga berwarna merah yang melambangkan ratusan. Pada baris keempat menggunakan warna hijau kembali yang melambangkan nilai ribuan dan begitu seterusnya. Bead frame mudah dibawa oleh siswa karena bentuknya yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu berat. Jadi anak-anak senang menggunakannya. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa bead frame adalah salah suatu media pembelajaran Montessori yang terbuat dari tiga meterial (kayu, manik-manik, dan juga kawat) dengan kayu sebagai bingkai, dan kawat sebagai penghubung manik-manik.
B. Penelitian yang Relevan Devi (2013) meneliti tentang “Implementasi Perangkat Pembelajaran Geometri Menggunakan Pendekatan PMRI Siswa Kelas IV B di SD Krekah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
Bantul”. Tujuan dari penelitian ini adalah mengimplementasikan desain perangkat pembelajaran geometri menggunakan pendekatan PMRI dan mengetahui kemunculan indikator PMRI pada pembelajaran matematika. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan data yang dikumpulkan kuantitatif dan kualitatif. Data kualitatif dikumpulkan dari hasil wawancara da dokumentasi. Sedagkan data kuantitatif didapat dari hasil validasi desain peragkat pembelajaran yang sudah direvisi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi desain perangkat pembelajaran dengan pendekatan PMRI membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Dari hasil penelitian ini kelima karakteristik yang telah diklarifikasikan ke dalam beberapa indikator, indikator memodelkan masalah dalam kalimat matematika dan indikator merupakan rumus matematika dalam pemecahan masalah tidak tampak di dalam proses pembelajaran karena saat menjelaskan guru tidak memakai kalimat matematika da materi yang dipelajari adalah sifat-sifat dan jaring-jaring bangun ruang balok dan kubus. Dian (2015) meneliti
tentang “Pengembangan Media Pembelajaran
Matematika SD Materi Perkalian Berbasis Montessori”. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan kemampuan berpikir ketika dihadapkan langsung dengan objek dan aktivitas konkret, salah satunya dengan menggunakan media. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian dan pengembangan (R&D). Hasil dari penelitian ini berupa prototype media papan perkalian berbasis Metode Montessori. Produk yang dikembangkan di validasi oleh ahli pada bidangnya yang menunjukkan bahwa (1) media memiliki lima ciri, yaitu menarik, bergradasi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
auto-correction, auto-education, dan kontekstual. (2) memiliki rerata skor 3, 55 dan masuk kategori “sangat baik”. Memalui penggunaan media matematika perkalian berbasis Montessori. nilai siswa dapat meningkat dari rerata 3,95 menjadi 8,62. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa media papan perkalian sudah layak digunakan dan dapat melalui tahap uji coba yang lebih luas Pratiwi (2013) meneliti tentang “Pengembangan Media Montessori untuk Keterampilan Berhitung Matematika Kelas IV”. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IVA SDN Tamanan 1 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media yang berkualitas sesuai dengan lima ciri media yang telah ditetapkan untuk melatih kemampuan berhitung bilangan bulat. Jenis penelitian pada penelitian ini menggunakan penelitian dan pengembangan (R&D). Hasil dari penelitian ini menunjukkan hasil yang sangat memuaskan. Produk yang dikembangkan memperoleh rerata 4,65 dengan kategori “sangat baik” dari pakar pembelajaran matematika, pakar media matematika, guru kelas, dan sekelompok siswa kelas IVA. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa produk yang dikembangkan mempunyai kualitas yang sangat baik dan sesuai dengan lima ciri media yang dijadikan dasar pengembangan media Montessori.
C. Kerangka Berfikir Matematika adalah salah satu mata pelajaran pokok yang harus diberikan sejak dini terutama pada jenjang pendidikan sekolah dasar. Namun banyak orang yang menganggap bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang terlalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
abstrak padahal pada dasarnya siswa sekolah dasar masih pada tahap perkembangan untuk belajar secara kongkret. Selain itu, dalam menyampaikan materi pembelajaran guru cenderung monoton yang mengakibatkan siswa merasa bosan dan jenuh sehingga siswa menganggap matematika adalah mata pelajaran yang sulit. Kesulitan siswa menjadi pokok pemikiran bagi guru sehingga guru harus mengemas pembelajaran secara menarik. Pembelajaran yang menarik dapat dilaksanakan menggunakan media pembelajaran yang menarik pula. Media pembelajaran dapat membantu proses belajar siswa sehingga siswa dapat mencapai tujuan belajarnya. Media pembelajaran menjadi bagitu penting sehingga dibutuhkan media yang pas dan efisien untuk materi yang sedang diajarkan. Salah satu media pembelajaran yang cocok digunakan untuk adalah pembelajaran dengan metode Montessori. Metode Montessori mengembangkan alat-media yang menarik dan memiliki pengendali kesalahan sehingga siswa mampu belajar menggunakan alat-alat tersebut. Oleh karena itu, peneliti mengimplementasikan media atau media Montessori yaitu bead frame pada materi perkalian siswa kelas III SDN Caturtunggal 1. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mendeskripsikan hasil implementasi dan hasil belajar siswa menggunakan media bead frame pada materi perkalian siswa kelas III SDN Caturtunggal 1. Media tersebut diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami materi perkalian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III ini peneliti menguraikan tentang jenis penelitian, setting penelitian, rancangan penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, kredibilitas dan transferabilitas, serta teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif (Arifin, 2011: 54) adalah penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan dan menjawab persoalan-persoalan suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi saat ini, baik fenomena dalam variabel tunggal maupun korelasi atau perbandingan berbagai variabel. Tujuan penelitian deskriptif adalah menjelaskan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat daerah atau populasi tertentu. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Arifin, 2011: 140) penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Penelitian kualitatif melibatkan pengumpulan dan penggunaan bermacam-macam data empirik yang berupa: transkip wawancara, catatan lapangan selama melakukan penelitian, dan sebagainya. Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar.
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
B. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri caturtunggal 1 yang terletak di Jl. Pandega Marga 1, Manggung, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. Sekolah ini dijadikan tempat penelitian karena berdasarkan hasil observasi dan wawancara, guru belum menggunakan media pembelajaran khususnya untuk pembelajaran matematika. Sehingga peneliti mengimplementasikan media bead frame untuk membantu siswa yang masih kurang mampu dalam belajar matematika khususnya pada materi perkalian. 2. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah sebagian siswa kelas III SD Negeri Caturtunggal 1 yang terletak di Jl. Pandega Marga 1, Manggung, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 12 siswa. 3.
Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah implementasi media bead frame pada
materi perkalian siswa kelas III SD Negeri Caturtunggal 1.
C. Rancangan Penelitian Penelitian ini dirancang ke dalam tiga tahapan. Rancangan penelitian ini berdasarkan pada rancagan penelitian yang dikemukakan oleh Bogdan (dalam Basrowi dan Suwandi, 2008: 84-92). Tiga tahapan penelitian dapat dilihat pada bagan berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
Bagan 3.1 Tahapan Penelitian Kualitatif Menurut Bogdan Pralapangan
1.
Pekerjaan Lapangan
Analisis Data
Tahapan Pralapangan Tahapan pertama yaitu tahap pralapangan. Pada tahap ini, peneliti melakukan
beberapa kegiatan, diantaranya menyusun rancangan penelitian, memilih lokasi penelitian, mengurus perijinan penelitian, menilai keadaan lapangan, menyusun instrumen penelitian dan mempersiapkan media pembelajaran sebagai alat yang digunakan dalam penelitian. Kegiatan validasi
dilakukan untuk memperoleh gambaran apakah
keseluruhan isntrumen yang digunakan untuk penelitian benar-benar sudah baik. Proses validasi ini sendiri sebetulnya terkait pada proses setiap instrumen penelitian, artinya keseluruhan instrumen harus diiringi langkah validasi untuk meyakini kebenaran dan ketepatannya sedini mungkin. Validasi instrumen penelitian dilakukan oleh dua dosen ahli, satu kepala sekolah, da satu guru kelas. 2.
Tahapan Pekerjaan Lapangan Pada tahapan kedua yaitu tahapan pekerjaan lapangan. Pada tahap ini, peneliti
melakukan implementasi pembelajaran menggunakan media bead frame yang telah disiapkan. Implementasi dilakukan dalam lima kali pertemuan. Implementasi dilakukan di kelas III SD Negeri Caturtunggal 1. Pelaksanaan penelitian dilakukan selama lima kali pertemuan. Pada pertemuan pertama peneliti memberikan sooal pretest kepada siswa kelas III untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Pertemuan kedua peneliti mengenalkan media bead frame kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
siswa serta cara menggunakan media bead frame untuk menghitung perkalian. Pada pertemuan kedua ini peneliti menyampaikan materi tentang perkalian bilangan dua angka dengan satu angka yang dibatasi pada angka satu sampai dengan dua puluh. Pada pertemuan ketiga peneliti memberikan materi tentang perkalian dua bilangan dengan satu bilangan tetapi kali ini peneliti membatasi apada angka satu sampai dengan lima puluh. Pada pertemuan keempat peneliti menambah materi lagi mengenai perkalian dua angka dengan dua angka dari angka satu sampai dengan lima puluh. Pada pertemuan keempat ini peneliti memberikan angket respon siswa terhadap pembelajarn menggunakan media bead frame Montessori. Pada pertemuan terakhir yaitu pertemuan kelima, peneliti memberikan soal postest untuk melihat hasil belajar siswa setelah belajar menggunakan media bead frame. Pada setiap pertemuan terdapat soal evaluasi untuk mengetahui perkembangan kemampuan siswa dari setiap pertemuannya. Pada saat penelitian berlangsung, peneliti mengumpulkan data dengan cara merekam siswa, mengambil foto siswa, memberikan angket kepada siswa dan melakukan wawancara kepada siswa dan guru. 3.
Tahapan Analisis Data Tahapan ketiga yaitu tahapan analisis data. Data yang telah diperoleh dari
hasil implementasi selama penelitian dianasilis sesuai dengan jenis datanya. Bogman dan Biklen mengemukakan bahwa analisis data adalah proses pencarian dan pengaturan secara sistematik hasil dan bahan yang telah dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman serta kemampuan menyajikan apa yang telah ditemukan (Gunawan, 2013: 220).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah data kualitatif dan kuantitatif. 1.
Data kualitatif
a.
Observasi Data kualitatif observasi diperoleh dari observasi peneliti ketika peneliti
melakukan PPL di SDN Caturtunggal 1 tanggal 14 September 2015. Observasi dilakukan ketika guru menjelaskan mengenai materi perkalian matematika dimana materi tersebut yang akan peneliti gunakan sebagai penelitian. Selain itu peneliti mengamati sikap siswa ketika melakukan pembelajaran menggunakan media pembelajaran. Peneliti mengamati sikap saling berbagi dan kerjasama siswa dalam kelompok. b.
Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulsn data yang dilakukan melalui
percakapan dan tanya jawab, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan responden untuk mencapai tujuan tertentu (Arifin, 2011: 233). Wawancara dilakukan kepada guru kelas III SDN Caturtunggal 1 dan beberapa siswa dengan kemampuan yang berbeda. c.
Dokumentasi Dokumentasi
dilakukan
untuk
mengumpulkan
data-data
pendukung
penelitian. Dokumentasi yang peneliti gunakan antara lain: video pembelajaran, dan wawancara guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
2.
Data kuantitatif
a.
Pretest dan Posttest Teknik pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan pretest
dan posttest. Pretest dilakukan pada pertemuan pertama sebelum peneliti memulai pembelajaran menggunakan media pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Sedangkan posttest dilakukan pada pertemuan kelima setelah peneliti melakukan pembelajaran menggunakan media pembelajaran. Posttest dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah mengikuti pembelajaran. b.
Observasi Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengamati dan mencatat secara sistematis, logis, objektif, dan rasional (Arifin, 2011: 231). Pada penelitian ini, observasi dilakukan secara langsung selama pembelajaran. Observasi dilakukan bertujuan untuk mengetahui sikap kerjasama dan saling berbagi siswa saat menggunakan media pembelajaran. Data observasi diambil dari pedoman penilaian pada Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). c.
Pengisian Angket Angket merupakan instrumen penelitian yang berisi tentang serangkaian
pertanyaan atau pernyataan untuk mendapatkan informasi dari responden secara bebas sesuai dengan pendapatnya (Arifin, 2011: 228). Angket yang digunakan berisi pertanyaan mengenai media pembelajaran yang digunakan pada saat pembelajaran. Selain itu, angket juga berisi tentang proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah pedoman tertulis tentang wawancara atau pengamatan, atau daftar pertanyaan yang disiapkan untuk mendapatkan informasi dari respondes (Gulo, 2000: 123). Instrumen yang digunakan peneliti dibagi menjadi dua, yaitu: 1.
Instrumen Pembelajaran Instrumen pembelajaran yang digunakan pada saat penelitian adalah media
bead frame Montessori, silabus dan tiga Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang di dalamnya terdapat Lembar Kerja Siswa (LKS), soal evaluasi, dan materi pembelajaran. Instrumen pembelajaran sebelum digunakan telah melalui proses validasi oleh dua dosen ahli, kepala sekolah, dan guru kelas SDN Caturtunggal 1. Hasil validasi instrumen pembelajaran sebagai berikut: Kriteria kelayakan instrumen menurut aturan penilaian Riduwan (2007: 15):
81 – 100 61 – 80 41 – 60 21 – 40 0 – 20
= Sangat layak = Kurang layak = Cukup Layak = Kurang layak = Sangat kurang layak
Tabel 3.1 Hasil Validasi Instrumen Pembelajaran No
1 2 3 4 5
Perangkat Pembelajaran Silabus RPP LKS Materi Soal
1
Validator 2
Total 3
95 100 95 100 100
100 93,3 100 100 95
95 96,7 90 100 100
290 290 285 300 295
Ratarata Skor 96,7 96,7 95 100 98,3
Keterangan
Sangat Layak Sangat Layak Sangat Layak Sangat Layak Sangat Layak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
Tabel tersebut menunjukkan bahwa hasil validasi dari kelima instrumen perangkat pembelajaran termasuk dalam kategori sangat layak. Penafsiran hasil instrumen mengikuti aturan pemberian skor oleh Riduwan (2007: 15). 2.
Instrumen Pengumpulan Data Pengumpulan data yaitu metode yang digunakan peneliti dalam merekam data
(informasi) yang dibutuhkan (Suyadi, 2012: 38). Instrumen yang digunakan oleh peneliti sebagai berikut: a.
Lembar soal pretest
Soal pretest digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Kisi-kisi soal prestest yang digunakan adalah sebagai berikut. Tabel 3.2 Kisi-Kisi Soal Pretest Kompetensi Dasar 1.3 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka.
Indikator
Item nomor
1.3.1 1. Menentukan hasil dari perkalian dua 2. angka dengan satu angka mulai dari 1-20 3. 1.3.2 4. Menentukan hasil 5. dari perkalian dua angka dengan satu angka mulai dari 1-50
6.
7.
Kunci Jawaban Hasil dari operasi hitung 16 x 1. 112 7 adalah n. Berapa nilai n? Ibu membeli roti sebanyak 8 2. 120 kotak. Masing-masing kotak berisi 15 roti. Berapa jumlah roti seluruhnya? Hasil perkalian dari 15 x 9 adalah x. Berapa nilai x? 3. 135 25 x 6 = x. Berapa nilai x? 4. 150 Kakak membelikan kelereng 5. 175 untuk adik sebanyak 7 kantong. Masing-masing kantong berisi 25 kelereng. Berapa jumlah kelereng yang kakak beli untuk adik? Paman memetik jeruk 6. 306 sebanyak 9 keranjang. Masing-masing keranjang berisi 34 buah jeruk. Berapa jumlah jeruk yang dipetik oleh paman? 7. 210 Hasil operasi hitung 42 x 5 adalah n. Berapa nilai n?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
1.3.3 8. Pak Topan memiliki 12 petak 8. 180 Menentukan hasil kolam ikan lele. Masingdari perkalian dua masing kolam berisi 15 ikan angka dengan dua lele. Berapa jumlah ikan yang angka yang hasilnya ada di kolah Pak Topan bilangan tiga angka seluruhnya? 9. 598 9. Hitunglah hasil perkalian berikut! 26 x 23 = n. Berapa nilai n? 10 Pak Bejo memanen buah 10. 525 semangka dari ladang miliknya. Dari hasil panennya, Pak Bejo mendapatkan 15 keranjang semangka dan masing-masing keranjang berisi 35 buah semangka. Berapa jumlah buah semangka Pak Bejo seluruhnya?
Soal yang digunakan dalam pretest adalah soal cerita dengan jumlah soal 10. b.
Lembar soal posttest Postest digunakan untuk melihat hasil belajar siswa setelah belajar
menggunakan media bead frame. Apabila hasil yang diperoleh siswa lebih tinggi dari pretest dan melebihi KKM yaitu 60 maka penelitian dapat dikatakan berhasil. Kisi-kisi soal posttest yang digunakan adalah sebagai berikut. Tabel 3.3 Kisi-Kisi Soal Posttest Kompetensi Dasar 1.4 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka.
Indikator
Item nomor
1.3.1 1. Menentukan hasil dari perkalian dua angka dengan satu angka mulai dari 1-20 2.
3.
1.3.2
4.
Kunci Jawaban Adik mempunyai 8 kantong 1. 136 kelereng. Masing-masing kanong berisi 17 butir kelereng. Berapa banyak kelereng adik? Setiap tangkai anggur berisi 16 2. 144 buah anggur. Jika ada 9 tangkai, berapa jumlah anggur seluruhnya? Tono mempunyai 16 potong tali. 3. 112 Masing-masing tali panjangnya 7 cm. Berapa panjang tali Tono jika disambungkan? Caca membeli 6 dus kue. Setiap 4. 210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
Menentukan hasil dari dus berisi 35 kue. Berapa jumlah perkalian dua angka kue seluruhnya? dengan satu angka 5. Petani memanen kacang panjang 5. 224 mulai dari 1-50 sebanyak 8 ikat. Masing-masing ikat berisi 28 buah kacang panjang. Berapa banyak kacang panjang seluruhnya? 6. Adik akan membuat 4 buah kalung. Setiap kalung terdiri dari 30 manik-manik. Berapa jumlah 6. 120 manik-manik yang diperlukan adik untuk membuat kalung seluruhnya? 7. Hasil perkalian dari 34 x 7 adalah x. Berapa nilai x?
1.3.3 8. Sekolah akan mengadakan Menentukan hasil dari kunjungan ke musium. Sekolah perkalian dua angka menyediakan 12 bus. Masingdengan dua angka masing bus berisi 20 siswa. yang hasilnya bilangan Berapa jumlah siswa yang tiga angka mengikuti kunjungan ke musium? 9. Perpustakaan memiliki 15 rak buku. Masing-masing rak berisi 28 buku. Berapa jumlah buku seluruhnya? 10. Ada 15 buah keranjang apel di toko buah pak Amir. Masingmasing keranjang berisi 25 buah apel. Berapa jumlah apel seluruhnya?
7. 238 8. 240
9. 420
10. 375
Soal yang digunakan dalam posttest adalah soal cerita dengan jumlah soal 10. c.
Angket Respon Siswa Angket dibuat bertujuan untuk mengetahui pernyataan siswa mengenai
pembelajaran yang dilakukan menggunakan media yang peneliti gunakan selama proses pembelajaran. Angket dengan jumlah lima pertanyaan dan dengan respon “ya” dan “tidak”. Peneliti menggunakan respon “ya” dan “tidak” karena mengingat siswa kelas III masih berada pada kelas bawah. Kisi-kisi angket yang digunakan untuk memperoleh data kejelasan siswa dalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Angket Respon Siswa Indikator Ketertarikan siswa terhadap media pembelajaran. Proses pembelajaran di kelas
1.
2.
Proses pembelajaran di kelas
3.
Proses pembelajaran di kelas
4.
Penggunaan media saat pembelajaran.
5.
Item Nomor Saya senang menggunakan media bead frame untuk belajar perkalian. Saya dapat mengerjakan soal yang diberikan guru menggunakan media bead frame. Saya dapat bekerjasama dalam kelompok untuk mengerjakan soal dengan media bead frame. Saya memahami materi perkalian ketika menggunakan media bead frame daripada tidak menggunakan media. Saya dapat menggunakan media bead frame tanpa bantuan teman ataupun guru.
Ya
Tidak
Angket tersebut sebelumnya telah divalidasi oleh validator dengan rincian sebagai berikut. Tabel 3.5 Hasil Validasi Angket Respon Siswa No 1
Perangkat Penelitian Angket
Validator
Total
90
90
Rata-rata Skor 90
Keterangan Sangat Layak
Hasil validasi menunjukkan bahwa angket sangat layak untuk digunakan dalam penelitian. d.
Pedoman Wawancara Guru Pedoman wawancara guru diggunakan oleh peneliti sebagai pedoman ketika
wawancaa dilakukan. Peneliti membuat dua pedoman wawancara yaitu wawancara sebelum pembelajan dan wawancara setelah pembelajaran. pedoma wawancara sebelumnya telah divalidasi oleh dosen ahli. Berikut adalah kisi-kisi pedoman wawancara yang digunakan dan hasil pedoman wawancara guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran Indikator
Proses kegiatan belajar mengajar.
Kesulitan yang dialami guru pada saat memberikan pembelajaran matematika. Usaha yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan. Media yang tersedia di kelas.
Penggunaan media matematika pada saat pembelajaran. Ketertarikan siswa terhadap media. Hasil belajar siswa Ketersediaan media
Item Nomor
1. Bagaimana proses kegiatan belajar mengajar kelas III SDN Caturtunggal 1? 2. Bagaimana antusiasme siswa terhadap pelajaran matematika? 3. Apakah Ibu mengalami kesulitan dalam mengajarkan matematika kepada siswa? 4. Apa saja kesulitan yang sering dialami Ibu ketika mengajarkan matematika? 5. Bagaimana usaha Ibu dalam mengatasi kesulitan tersebut? 6. Apakah Ibu menggunakan media untuk mengajar matematika? 7. Media apakah yang pernah Ibu ajarkan kepada siswa? 8. Apakah media tersebut membantu siswa memahami materi yang Ibu ajarkan? 9. Bagaimana dengan antusiasme siswa ketika Ibu mengajarkan matematika menggunakan media? 10. Menurut Ibu, apakah media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa? 11. Jika saya menawarkan media Bead Frame untuk mengetahui apakah media tersebut dapat digunakan secara berkelompok dalam pelajaran matematika, apakah Ibu bersedia menerima?
Peneliti menyiapkan 11 item wawancara sebagai dasar wawancara guru. Item tersebut dapat dikembangkan sesuai dengan jalannya wawancara. Tabel 3.7 Hasil Validasi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran No
Perangkat Penelitian
Validator
Total
1
Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
100
100
Rata-rata Skor 100
Keterangan Sangat Layak
Hasil validasi menunjukkan bahwa perangkat wawancara sangat layak untuk digunakan dalam penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
Tabel 3.8 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Setelah Pembelajaran Indikator
Item Nomor
Pengamatan guru terhadap penggunaan media
1. Bagaimana pendapat Ibu mengenai media Bead Frame yang saya gunakan untuk pembelajaran perkalian? 2. Apakah media ini efektif digunakan dalam berkelompok? 3. Apakah media ini perlu digunakan kembali untuk pembelajaran selanjutnya? 4. Apakah Ibu berniat untuk menggunakan media Bead Frame?
Efektivitas penggunaan media
Keberlanjutan penggunaan media pembelajaran
Masing-masing item dibuat berdasarkan indikator wawancara. Item dapat dikembagkan sesuai jalannya wawancara. Tabel 3.9 Hasil Validasi Pedoman Wawancara Guru Setelah Pembelajaran No
Perangkat Penelitian
Validator
Total
1
Wawancara Guru Setelah Pembelajaran
81,25
81,25
Rata-rata Skor 81,25
Keterangan Sangat Layak
Hasil validasi menunjukkan bahwa perangkat wawancara sangat layak untuk digunakan dalam penelitian. e.
Pedoman Wawancara Siswa Berikut
adalah
tabel
kisi-kisi
pedoman
wawancara
siswa
setelah
pembelajaran. Tabel 3.10 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Siswa Setelah Pembelajaran Indikator
Ketertarikan siswa media pembelajaran.
Item Nomor
terhadap
Proses kegiatan belajar di kelas.
1. Bagaimana perasaanmu ketika mengikuti pembelajaran menggunakan media bead frame? 2. Apakah kamu dapat mengerjakan soal-soal menggunakan media bead frame?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
Penggunaan media pembelajaran matematika
saat
3. Apakah belajar dalam kelompok lebih memudahkanmu untuk belajar? 4. Apakah kamu merasa kesulitan ketika menggunakan media bead frame? 5. Apakah kamu ingin belajar menggunakan media bead frame untuk pembelajaran selanjutnya?
Peneliti menyiapkan 5 item wawancara untuk siswa. Masing-masing item dapat dikembangkan sesuai keperluan wawancara. Tabel 3.11 Hasil Validasi Pedoman Wawancara Siswa No
Perangkat Pembelajaran
Validator
Total
Rata-rata Skor
Keterangan
90
90
Sangat Layak
Dosen 1
Wawancara Siswa
90
Hasil validasi menunjukkan bahwa perangkat wawancara siswa sangat layak untuk digunakan dalam penelitian. Pedoman wawancara dalam penelitian ini, peneliti buat berdasarkan langkahlangkah
yaitu:
merumuskan indikator wawancara, membuat
pertanyaan
wawancara, dan validasi instrumen pedoman wawancara.
F. Kredibilitas dan Transferabilitas Hasil penelitian berupa data yang telah dikumpulkan dari lapangan, memerlukan pengecekan data untuk memastikan perolehan data yang dapat dipercaya dan dan dapat menjawab rumusan masalah (Tohirin, 2012: 71). Kebenaran data penelitian dapat ditentukan dari: 1.
Kredibilitas (Credibility) Kredibilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana kebenaran atau
keabsahan hasil penelitian dapat mengungkapkan keadaan yang sesungguhnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
terjadi di lapangan. Strategi untuk menjamin dan meningkatkan kredibilitas hasil penelitian dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: a.
Ketekunan Pengamatan Ketekunan pengamatan merupakan pencarian secara konsisten interpretasi
dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis yang konstan dan tentatif (Tohirin, 2012: 72). Peneliti diharuskan lebih fokus, melakukan pengamatan
lebih
rinci,
terus-menerus
atau
berkesinambungan
sampai
menemukan penjelasan yang mendalam dalam gejala atau fenomena yang muncul (Putra, 2011: 173). Ketekunan pengamatan bertujuan untuk mendapatkan data yang lengkap, akurat, dan sesuai dengan fokus penelitian. Ketekunan pengamatan oleh peneliti dilakukan dengan mencermati data yang dikumpulkan melalui pengamatan dan penyusunan transkip video dan wawancara. Ketekukan pengamatan membuat peneliti memahami masalah yang diteliti secara menyeluruh dan mendalam, sehingga hasil
penelitian dapat
dipercaya
kebenarannya. b.
Trianggulasi Menurut Lexi (dalam Tohirin 2012: 76), Trianggulasi berarti membandingkan
dan meninjau kembali derajat kepercayaan/kebenaran informasi yang telah diperoleh melalui alat yang berbeda. Melalui trianggulasi peneliti dapat mengecek kembali data yang ditemukan dengan jalan membadingkannya dengan sumber, metode, dan teori (Tohirin, 2012: 74). Trianggulasi yag dipakai dalam penelitian ini adalah trianggulasi metode dengan mengecek derajat kepercayaan hasil penelitian dengan beberapa teknik pengumpulan data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
2.
Transferabilitas (Transferability) Transferabilitas merujuk pada tingkat kemampuan hasil penelitian dapat
digeneralisasikan atau ditransfer kepada konteks yang lain. Penelitian dapat meningkatkan transferabilitas dengan mendeskripsikan secara rinci hasil penelitian dan asumsi-asumsi sentral pada penelitian tersebut. Nasution (dalam Tohirin, 2012: 71) berbendapat bahwa peneliti tidak dapat menjamin transferabilitas
dan hanya
melihat tansferabilitas
sebagai
kemungkinan.
Tansferabilitas bergantung pada orang yang ingin mentransfer hasil penelitian pada konteks yang berbeda, orang tersebut bertanggung jawab untuk membuat keputusan tentang bagaimana transfer dilakukan sesuai dengan situasi atau keadaan masing-masing (Emzir, 2010: 80). Dari penjelasan di atas, tingkat transferabilitas hasil penelitian tentang implementasi media bead frame Montessori pada Materi Perkalian Siswa Kelas III SD Negeri Caturtunggal 1 yaitu dapat diterapkan di tempat lain, selama sesuai dengan permasalahan dan keadaan yang ada.
G. Teknik Analisis Data Analisis data menurut Bogman dan Biklen (dalam Arifin, 2011: 171) adalah proses yang dilakukan secara sistematis untuk mencari, menemukan dan menyusun transkrip wawancara, catatan-catatan lapangan, dan bahan-bahan yang dikumpulkan oleh peneliti dengan teknik pengumpulan data lain. Setelah data dikumpulkan peneliti menyajikan data yang berbentuk teks-naratif. Oleh karena itu, setiap data yang diperoleh harus dipahami oleh peneliti. Penyajian data yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
digunakan untuk bahan menfsirkan dan mengambil simpulan. Adapun analisis yang digunakan peneliti sebagai berikut: 1.
Analisis Data Kuatitatif
a.
Transkripsi Data Dalam tahap ini, hasil rekaman video dan rekaman wawancara di
transkripsikan serta mendeskripsikan pembelajaran yang telah dilakukan. Transkripsi video menyajikan kembali segala sesuatu yang terjadi pada saat proses pembelajaran dalam bentuk narasi. Video pembelajaran dilakukan satu kali pada saat pertemuan ketiga. Transkripsi wawancara menyajikan hasil wawancara sebelum dan setelah pebelajaran dengan guru kelas III SDN Caturtunggal 1 dalam bentuk deskripsi. 2.
Analisis Data Kuantitatif Data kuantitatif diperoleh dari lembar validasi ahli, pretest dan posttest,
observasi, dan hasil analisis angket siswa. Berikut adalah pedoman penghitungan skor yang digunakan. a.
Lembar Validasi Ahli
Lembar validasi dihitung dengan menggunakan rumus: Skor akhir =
x 100 Tabel 3.12 Kriteria Penilaian Hasil Validasi Ahli Nilai 81 – 100 61 – 80 41 – 60 21 – 40 0 – 20
Klarisikasi Sangat Layak Layak Cukup Layak Kurang Layak Sangat Kurang Layak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
Klasifikasi hasil penilaian yang digunakan adalah pengembangan dari aturan penilaian Riduwan (2007: 15). b.
Pretest dan Posttest
Penghitungan prestest dan posttest menggunakan rumus: Skor akhir = jumlah jawaban benar x 10 Tabel 3.13 Kriteria Penilaian Hasil Pretest dan Posttest Siswa Skor Akhir x ≥ 60 x ≤ 59
Klasifikasi Tuntas Tidak Tuntas
x = skor akhir siswa c.
Observasi Penghitungan hasil observasi berdasarkan pedoman penilaian pada Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah divalidasi oleh ahli. Observasi yang dilakukan mengenai sikap saling berbagi dan kerjasama saat penggunaan media pembelajaran. Berikut kriteria penghitungan observasi. 1) Lembar Penilaian Sikap Saling Berbagi Tabel 3.14 Lembar Penilaian Sikap Saling Berbagi No
Nama Siswa
Saling berbagi 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2
Total skor 1
Nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
Tabel 3.15 Kriteria Penilaian Sikap Saling Berbagi Aspek yang dinilai Saling berbagi
3 Siswa bersedia meminjamkan media kepada teman satu kelompok sesuai waktu yang telah ditentukan guru dalam menggunakan media bead frame untuk menyelesaikan soal perkalian.
Kriteria Penilaian 2 1 Siswa bersedia Siswa hanya meminjamkan menggunakan media media kepada sendiri dan terlalu lama teman satu dalam menggunakan kelompok tetapi media sehingga tidak sesuai waktu menggunakan media bead yang telah frame untuk ditentukan guru menyelesaikan soal dalam perkalian menggunakan media bead frame untuk menyelesaikan soal perkalian.
Nilai =
x 100
2) Lembar Penilaian Sikap Kerjasama Tabel 3.16 Lembar Penilaian Sikap Kerjasama No
Nama Siswa
Kerjasama 3
2
Total skor
Nilai
1
1 2 3 4 5 6
Tabel 3.17 Kriteria Penilaian Sikap Kerjasama Aspek yang dinilai Kerjasama
3 Siswa bekerjasama dalam menggunakan media bead frame untuk menyelesaikan soal perkalian. Siswa
Kriteria penilaian 2 Siswa mampu bekerjasama menggunakan media bead frame untuk menyelesaikan soal perkalian. Siswa menggunakan media
3 Siswa bekerjasama dalam menggunakan media bead frame untuk menyelesaikan soal perkalian. Siswa menggunakan media bead frame secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
menggunakan bead frame media bead frame bergiliran. secara bergiliran.
secara bergiliran.
Nilai =
d.
Hasil Analisis Angket
Penghitungan hasil angket menggunakan rumus: Skor akhir =
x 100 Tabel 3.18 Kriteria Penilaian Hasil Angket Siswa Nilai
80 < x ≤ 100 60 < x ≤ 80 40 < x ≤ 60 20 < x ≤ 40 x ≤ 20
Keterangan Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
x = skor akhir siswa Kriteria penilaian di atas mengikuti aturan penilaian oleh Widoyoko (2014: 242).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, peneliti akan membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan. Berikut penjelasan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian.
A. Hasil Penelitian 1.
Paparan Implementasi Media Bead Frame Montessori Implementasi media bead frame Montessori dilaksanakan di SD Negeri Caturtunggal 1 yang dilakukan sebanyak lima kali pertemuan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 21 Maret 2016, 22 Maret 2016, 23 Maret 2016, 24 Maret 2016, dan 28 Maret 2016. Deskripsi pelaksanaan implementasi pembelajaran menggunakan media bead frame Montessori akan dijabarkan sebagai berikut.
a.
Pertemuan I Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 21 Maret 2016 selama dua jam pelajaran yaitu mulai pukul 09.40-10.50 WIB. Kegiatan pembelajaran diawali dengan guru memasuki ruang kelas dan mengucapkan salam kepada siswa. Setelah siswa menjawab salam, guru menanyakan kabar siswa. Semua siswa menjawab dengan kompak bahwa mereka kabar mereka baik. Setelah itu guru melakukan absensi dan menyiapkan kondisi siswa untuk belajar seperti alat tulis dan buku matematika. Dalam kegiatan pembelajaran guru memberikan jargon kepada siswa untuk menambah motivasi belajar siswa.
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
Ketika
guru
bertanya
“mana
semangatmu”
siswa
menjawab
“ini
semangatku”. Tidak hanya itu, guru juga mempunyai jargon lain yaitu “tepuk semangat”. Kegiatan hari ini adalah guru memberikan pretest kepada siswa. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Guru membagikan lembar prestest kepada seluruh siswa kelas III. Guru memberikan petunjuk kepada siswa agar mengerjakan dengan tenang tanpa menyontek teman yang lain. Siswa mengerjakan dalam waktu dua jam pelajaran. Pelajaran mengumpulkan
berakhir
ketika
pekerjaannya
bel
tanda
dengan
istirahat
tertib.
berbunyi.
Semua
siswa
Siswa selesai
mengerjakan dalam waktu yang telah ditentukan. Sebelum istirahat guru memberikan pesan kepada siswa agar menghafalkan penghitungan perkalian satu angka menggunakan jari. Gurupun mengakhiri pertemuan hari ini dengan mengucapkan salam dan mempersilahkan siswa untuk beristirahat. b. Pertemuan II Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 22 Maret 2016 selama dua jam pelajaran yaitu pukul 09.40-10.50 WIB. Guru mempersiapkan media yang digunakan untuk pembelajaran hari ini. Pembelajaran diawali dengan guru mengucapkan salam kepada siswa. Pada kegiatan awal tidak ada doa karena proses pembelajaran ini berlangsung pada jam kelima dan keenam. Guru melakukan presensi terhadap siswa untuk mengecek kehadiran siswa pada hari ini. Guru memeriksa kondisi kesiapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
siswa untuk belajar dan meminta menyiapkan peralatan yang dibutuhkan pada saat proses pembelajaran.
Gambar 4.1 Guru Menyiapkan Kondisi Siswa Guru memimpin siswa untuk menyerukan jargon agar siswa lebih semangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Guru mengulang materi perkalian yang sudah siswa pelajari pada semester sebelumnya. Guru juga menyampaikan tujuan dan materi pembelajaran yang akan dipelajari pada hari ini yaitu perkalian dua angka dengan satu angka mulai dari angka 1-20. Kegiatan inti guru menunjukkan dan memperkenalkan media yang akan membantu siswa untuk mempelari perkalian. Media tersebut bernama bead frame dengan bingkai yang terbuat dari kayu dan manik-manik tiga warna yaitu hijau, biru dan merah. Masing-masing warna memiliki nilai yang berbeda. Dimulai dari manik-manik warna hijau pada baris pertama yang bernilai satuan. Manik-manik berwarna biru pada baris kedua yang bernilai puluhan. Manik-manik warna merah pada baris ketiga yang bernilai ratusan, dan seterusnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
Gambar 4.2 Bead Frame Montessori Guru membagi siswa menjadi enam kelompok menurut hasil pretest kemarin. Setiap kelompok terdiri dari tiga sampai empat siswa. Guru meminta perwakilan dari masing-masing kelompok untuk mengambil media di depan. Setelah semua kelompok mendapatkan media, guru menjelaskan cara menggunakan media bead frame. Pada pertemuan kali ini guru memberikan contoh perkalian 16 x 7. Guru menuliskan perkalian tersebut di white board. Pengerjaan diawali dengan mengalikan angka 7 x 6. Siswa menghitung menggunakan jari mereka. Beberapa siswa menjawab 42. Angka 42 jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
diterapkan dalam bead frame yaitu dengan menggeser manik-manik warna biru pada baris kedua sejumlah 4 dan manik-manik warna hijau pada baris pertama sejumlah 2. Perkalian selanjutnya yaitu 7 x 1 dengan 1 yang bernilai puluhan jadi 7 x 10 hasilnya 70. Maka geser manik-manik warna biru ke kiri sejumlah 7. Dikarenakan manik-manik tersisa enam, maka kembalikan seluruh manik-manik ke sebelah kanan. Artinya sepuluh puluhan sudah terpakai jadi geser manik-manik warna merah ke kiri. Jika sepuluh manikmanik pada masing-masing baris sudah terpakai maka geser satu ke kiri manik-manik dibawahnya dan lanjutkan sisanya pada manik-manik tadi. Kembali pada perkalian tadi, dibutuhkan tujuh manik-manik dan sudah terpakai enam maka geser satu manik-manik kembali. Maka hasilnya 1 manik-manik warna merah, 1 manik-manik warna biru dan 2 manik-manik warna hijau. Jadi hasil perkalian 16 x 7 adalah 127 . Pada saat menjelaskan guru meminta siswa untuk memperhatikan. Siswapun antusias dalam memperhatikan cara penggunaan media tersebut. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila siswa belum memahaminya. Setelah itu, guru membagikan LKS kepada masing-masing siswa dan meminta siswa mengerjakan soal latihan. Dalam mengerjakan soal latihan, siswa saling bekerjasama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
Gambar 4.3 Siswa Belajar dalam Kelompok Guru mengamati siswa dengan mengelilingi kelas. Beberapa siswa ada yang bertanya karena masih terlihat kebingungan. Guru menjelaskan kembali kepada siswa yang masih kebingungan. Siswa pertama kali melihat media bead frame. Yang siswa ketahui media tersebut bernama sempoa, tidak terbuat dari kayu melainkan dari plastik. Ada tiga kelompok yang menjadi perhatian utama guru karena tiga kelompok tersebut adalah siswa yang masih kurang memahami perkalian. Setelah semua kelompok menyelesaikan pekerjaannya, guru meminta beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
Gambar 4.4 Siswa Mempresentasikan Hasil Kerjanya Saat presentasi kelompok, kelompok lain
menanggapi kelompok yang
sedang presentasi. Begitu juga guru, guru ikut serta dalam presentasi. Artinya guru mengamati siswa pada saat presentasi.
Gambar 4.5 Guru Ikut Serta dalam Presentasi Kelompok Setelah presentasi, siswa kembali melanjutkan mengerjakan soal evalusi. Soal tersebut dikerjakan secara individu menggunakan media secara bergantian. Ketika sudah selesai, siswa mengumpulkan kembali LKS dan duduk di kursi masing-masing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan siswa dipimpin guru bersamasama membuat kesimpulan tentang materi yang dipelajari pada hari ini. Guru dan siswa merefleksikan kegiatan yang sudah dilakukan. Sebelum kegiatan pembelajarn ditutup, guru bersama siswa menyerukan jargon. Guru menutup pembelajaran dengan memberikan salam penutup dan mempersilahkan siswa utnuk beristirahat. c.
Pertemuan III Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 23 Maret 2016 selama dua jam pelajaran yang dimulai pada pukul 09.40-10.55 WIB. Pada pertemuan ketiga ini akan membahas mengenai perkalian dua angka dengan satu angka dari angka 1-50. Jadi angka yang digunakan pada pembelajaran kali ini lebih besar dari angka pada pertemuan sebelumnya. Kegiatan pada pertemuan ketiga ini diawali dengan guru mengucapkan salam kepada siswa. Guru melakukan presensi kepada siswa untuk mengetahui kehadiran siswa pada hari ini. Guru menyiapkan kondisi siswa dan meminta siswa untuk menyiapkan buku serta alat tulis yang digunakan untuk proses pembelajaran.
Gambar 4.6 Guru Mempersiapkan Kondisi Siswa dalam Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
Seperti pada pertemuan-pertemuan sebelumnya, guru dan siswa menyerukan jargon untuk menambah semangat siswa.
Gambar 4.7 Siswa dan Guru Menyerukan Jargon Selain jargon, guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu “Kalau Kau Suka Hati”. Guru memberikan contoh bernyanyi satu kali kemudian guru beserta siswa menyanyikan lagu “Kalau Kau Suka Hati”. Selanjutnya, guru bertanya kepada siswa tentang materi perkalian menggunakan media bead frame pada pertemuan sebelumnya. Guru menyampaikan tujuan dan materi pembelajaran yang akan dipelajari pada hari ini. Kegiatan inti dimulai dengan guru meminta siswa untuk melihat sekeliling kelas. Guru meminta siswa untuk memungut sampah yang ada di lantai dan di laci meja masing-masing. Guru memimpin siswa untuk membersihkan ruang kelas dengan menyapu lantai. Guru menjelaskan bahwa ruang kelas yang bersih dapat memberikan rasa nyaman dalam belajar. Selain itu, ruang kelas yang bersih dapat menghindarkan diri dari berbagai macam penyakit. Setelah selesai membersihkan ruang kelas, guru membagi siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
menjadi enam kelompok dengan kelompok yang berbeda dari kelompok pada pertemuan lalu. Guru meminta siswa untuk duduk bersama kelompok dan perwakilan dari masing-masing kelompok untuk mengambil media bead frame.
Gambar 4.8 Perwakilan dari Masing-Masing Kelompok Mengambil Bead Frame Setelah
semua
kelompok
mendapatkan
media
bead
frame,
guru
mengingatkan kembali mengenai fungsi dari masing-masing manik-manik. Mulai dari manik-manik warna hijau, kemudian merah, dan biru. Penjelasan disertai dengan nilai dari masing-masing warna.
Gambar 4.9 Guru Menjelaskan Media Bead Frame
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Penjelasan media bead frame dapat dilihat pada lampiran 22 transkripsi video pertemuan III, 31-43 sebagai berikut: 31. G : Sudah sudah yang ambil satu orang saja dari masing-masing kelompok. sudah ambil semua ya. Sekarang bu Kingkin akan memberikan contoh terlebih dahulu. Sebelumnya kita ingat nilai dari masing-masing warna. Paling atas ada warna apa? 32. BS : Hijau. 33. G : Warna hijau paling atas bernilai? 34. BS : Satuan. 35. G : Warna biru baris kedua bernilai. 36. BS : Puluhan. 37. G : Warna merah baris ketiga bernilai? 38. BS : Ratusan. (Dan seterusnya) 39. G : Berapa jumlah manik-manik setiap barisnya? 40. BS : 10. 41. G : Coba sekarang kita hitung. 1,2, 3, 4,5,6,7,8,9,10. 10 manik-manik satuan sama dengan berapa? 42. S : Satu puluhan bu yang biru. 43. G : Benar sekali. Misalnya 10 satuan maka bernilai 1 puluhan. 10 puluhan maka bernilai 1 ratusa. Paham? Sebelum mengerjakan menggunakan media, guru memberikan contoh soal dan pengerjaaanya menggunakan media bead frame.
Gambar 4.10 Guru Memberikan Contoh Soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
Guru memilih soal dengan mengacak soal yang ada di dalam kotak. Soal yang menjadi contoh adalah 33 x 5. Guru mengajak siswa untuk mengerjakan bersama-sama. Pengerjaan dimulai dengan mengalikan angka satuan dengan satuan yaitu 5 (satuan) x 3. 5 x 3 hasilnya 15, maka guru menggeser 5 manikmanik berwarna hijau yang bernilai satuan dan 1 manik-manik berwarna biru yang bernilai puluhan
Gambar 4.11 Guru Menunjukkan Hasil Perkalian 5 x 3 Setelah mengalikan angka satuan, guru menanyakan kepada siswa angka yang mana lagi yang harus dikalikan. Siswa menjawab angka 5 x 3. 5 yang berarti puluhan. 5 (puluhan) x 3 hasilnya adalah 150 maka guru menggeser 1 manik-manik warna merah yag bernilai ratusan dan 5 manik-manik yag bernilai puluhan. Perlu diingat bahwa manik-manik puluhan sudah dipakai 1 untuk perkalian di awal tadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Gambar 4.12 Guru Menanyakan kepada Siswa Angka yang Dikalikan Selanjutnya Semua angka sudah dikalikan maka diperoleh hasil 1 manik-manik merah yag berarti 100, 6 manik-manik puluhan yang berarti 60, dan 5 manik-manik satuan yang berarti 5. Jadi 33 x 5 adalah 165. Setelah diketahui hasilnya maka guru membalikkan kertas dan hasil jawabannya sama dengan jawaban pada bead frame.
Gambar 4.13 Guru Menunjukkan Hasil Perkalian 33 x 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
Cara guru memberikan contoh kepada siswa dapat dilihat pada lampiran 22 transkripsi video pertemuan III, 45-73: 45. G : Anak-anak perhatikan ke depan. Ayo Bara ra dolanan wae Bar. Mirengke bu Kingkin. Nah sekarang ibu akan meberikan contoh soal denga mengacak soal yang ada di dalam kotak. Ini bu Kingkin sudah dapat. Soalnya yaitu 33 x 5. Angka berapa yang dikalikan terlebih dahulu? 46. BS : 5 x 3 bu. 47. G : 3 pulahan atau satuan? 48. BS : Satuan. 49. G : Yo 5 x 3. Berapa hasilnya? 50. S : 10. Eh 15 ding bu. 51. G : Teman kalian menjawab 15. Apakah benar? 52. BS : Benar bu. 53. G : Iya benar sekali 5 x 3 adalah 15. Ayo sekarang kalau 15 bagaimana? 15 terdiri dari berapa puluha dan berapa satuan? 54. BS : Puluhan 1. Satuan 5. 55. G : Iya benar sekali. 1 puluhan dan 5 satuan. Yo sekarang terapkan pada bead frame. 56. S : 1 biru. 1,2,3,4,5 hijau. 57. G : Iya benar. Ayo kelompok 5 dan 6 sudah belum? 58. BS : Udah bu. 59. G : Sudah semua? 60. BS : Sudah. 61. G : 5 x 3 sudah kemudian angka berapa lagi? 62. BS : 5 x 3 63. G : 5 x 3 lagi ya. Angka 3 bernilai berapa? 64. BS : Puluhan 65. G : Angka 3 bernilai puluhan. Berarti jadi berapa dikalikan berapa? 66. BS : 5 x 30 67. S : 5 x 3 ditambah 0 satu bu. 68. G : Ya 5 x 30. Hasilnya berapa? 69. BS : 150. 70. G : 150. Bagaimana 150 itu? 71. BS : 1 warna merah sama 5 warna biru bu. 72. G : Iya benar sekali. 1 bernilai ratusan maka geser satu manik-manik warna merah dan 5 bernilai puluhan geser manik-manik warna biru. Jadi berapa hasilnya? 73. BS : 165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Guru membagikan LKS kepada masing-masing siswa. Siswa mengerjakan soal latihan yang ada pada LKS secara berkelompok dan saling membantu satu sama lain.
Gambar 4.14 Guru Membagikan LKS Guru mengamati kegiatan siswa dengan berkeliling dari kelompok yang satu ke kelompok yang lain. Beberapa kelompok ada yang bertanya mengenai cara mengerjakannya.
Gambar 4.15 Guru Mengelilingi Kelas dan Mengajari Siswa dalam Kelompok Pembelajaran dalam kelompok, siswa saling bekerja sama dalam mengerjakan soal-soal. Siswa yang sudah dapat mengerjakan, mengajari siswa yang masih belum lancar dalam mengerjakan soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Gambar 4.16 Siswa Saling Bekerja Sama dalam Mengerjakan Soal Terlihat jelas ekspresi siswa ketika mereka dapat mengerjakan soal-soa. Siswa mengerjakan menggunakan bead frame kemudian melihat hasilnya pada kotak yang bertuliskan soal-soal perkalian. Jawaban dari soal-soal ada di balik soal perkalian.
Gambar 4.17 Ekspresi Siswa Ketika Jawaban Mereka Benar Setelah siswa selesai mengerjakan soal latihan dan evaluasi, guru memberikan
kesempataan
bagi
masing-masing
kelompok
untuk
mempresentasikan hasil pekerjaaannya di depan kelas. Masing-masing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
kelompok diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Kelompok yang lain diminta untuk menanggapi.
Gambar 4.18 Kelompok Mempresentasikan Hasil Pekerjaanya Setelah
masing-masing
kelompok
mendapatkan
kesempatan
untuk
mempresentasikan, guru menanyakan kepada siswa tentang jawaban yang sudah benar dan jawaban yang masih salah. Hampir seluruh kelompok menjawab benar untuk semua soal namun, beberapa kelompok yang masih salah satu soal.
Gambar 4.19 Siswa Mengangkat Tangan Ketika Guru Menanyakan Tentang Benar Salah dalam Mengerjakan Soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Guru meminta siswa melanjutkan mengerjakan soal evaluasi. Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang belum jelas untuk bertanya dan meluruskan bahasan terkait materi pembelajaran yang kurang sesuai. Kegiatan akhir, guru beserta siswa membuat kesimpulan tentang materi yang sudah dipelajari pada hari ini. Guru meminta siswa untuk menuliskan refleksi pada lembar LKS halaman terakhir. Guru mengucapkan salam dan mempersilahkan siswa untuk meninggalkan kelas dengan tertib. d. Pertemuan IV Pertemuan keempat dilaksanakan pada tanggal 24 Maret 2016. Pertemuan ini berlangsung selama dua jam pelajaran yang dimulai pada pukul 09.4010.55 WIB. Materi pada hari ini yaitu perkalian dua angka dengan dua angka. Pembelajarn hari ini diawali dengan guru mengucapkan salam pembuka kepada siswa. Pada kegiatan awal tidak ada doa karena pembelajaran dilakukan pada jam kelima dan keenam. Guru melakukan presensi dengan menyakan jumlah siswa yang hadir pada hari ini. guru menyiapkan kondisi siswa dan meminta siswa menyiapkan buku dan alat tulis yang diperlukan untuk pembelajaran. Guru menyerukan jargon kepada siswa dan bersamasama menyanyikan lagu “Kalau Kau Suka Hati”. Setelah bernyanyi, guru menanyakan kepada siswa tentang materi pembelajaran pada pertemuan sebelumnya. Guru menyampaikan tujuan dan materi pembelajaran yang akan dipelejari pada pertemuan hari ini. Kegiatan inti diawali dengan guru membawa siswa untuk mengamati halaman kelas. Guru memberikan instruksi kepada siswa apabila ada yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
melihat sampah harap mengambil dan membuangnya ke tempat sampah. Guru menjelaskan kepada siswa bahwa lingkungan yang
bersih adalah
lingkungan yang sehat. Setelah mebersihkan halaman sekolah, guru meminta siswa untuk masuk kelas. Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk duduk di dalam kelompok masing-masing seperti kelompok pada pertemuan sebelumnya. Guru membagikan media kepada masing-masing kelompok dan LKS pada masing-masing siswa.
Gambar 4.20 Guru Membagikan LKS kepada Siswa Guru memberikan contoh soal dan cara mengerjakannya karena materi hari ini cukup sulit bagi siswa.
Gambar 4.21 Guru Memberikan Contoh Soal Kepada Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
Guru memberikan dua sampai tiga contoh soal. Guru memberikan contoh perkalian 15 x 23. Angka pertama yang harus dikalikan adalah 3 x 5, hasilnya adalah 15. 15 berasal dari 1 puluhan dan 5 satuan maka geser manik-manik warna biru ke kiri sebanyak satu buah dan manik-manik warna hijau ke kiri sebayak lima buah. Perkalian selanjutnya adalah 3 x 1, 1 bernilai puluhan maka 3 x 10 hasilnya 30. Geser manik-manik puluhan berwarna biru ke kiri sebanyak 3 buah. Pengerjaan selanjutnya yaitu 2 x 5 dengan 2 bernilai puluhan jadi 20 x 5 hasilnya 100. Geser manik-manik ratusan yang berwarna merah sebanyak 1 buah. Terakhir yaitu perkalian 2 x 1 dengan dua bernilai puluhan dan 1 puluhan jadi 20 x 10 hasilnya 200. Geser manik-manik ratusan berwarna merah sebanyak dua. Maka terlihat pada bead frame 3 manik-manik ratusan, 4 manik-manik puluhan dan 5 manik-manik satuan. Jadi hasil perkalian dari 15 x 23 adalah 345. Setelah guru memberikan contoh, siswa bekerja dalam kelompok. Guru mengingatkan siswa untuk saling bekerjasama dalam kelompok ketika mengerjakan soal latihan. Ada beberapa siswa yang awalnya terlihat kesulitan, tetapi dengan bantuan guru dan teman satu kelompok mereka akhirnya bisa mengerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Gambar 4.22 Guru Mengajari Siswa yang Terlihat Kesulitan dalam Mengerjakan Soal Seperti
pada
pertemuan
sebelumnya,
masing-masing
kelompok
mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas. Terlihat siswa saling bekerjasama dalam mempresentasikan hasil pekerjaannya. Kelompok yang lain menanggapi dan mencocokan pekerjaan mereka sendiri. Selanjutnya, siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu. Siswa yang belum jelas diberikan kesempatan untuk bertanya kepada guru. Kegiatan akhir pada pertemuan hari ini, guru dan siswa merangkum dan membuat kesimpulan mengenai pembelajaran. Siswa menuliskan refleksi dan perasaan mereka ketika mengikuti pelajaran. Guru membagikan angket kepada siswa dan meminta siswa untuk mengisi sesuai dengan pendapat diri mereka masing-masing. Siswa yang telah selesai mengisi angket, diminta untuk mengumpulkan kepada guru. Guru menutup pembelajaran dengan meminta salah satu siswa untuk memimpin doa. Guru memberikan salam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
penutup dan mempersilahkan siswa untuk meninggal kelas dengan tertib dan tidak meninggalkan sampah di kelas. e.
Pertemuan V Pertemuan kelima dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2016, berlangsung selama dua jam pembelajaran yaitu pukul 09.40-10.55 WIB. Pertemuan kelima merupakan pertemuan yang terakhir pada tahap penelitian ini. kegiatan pada pertemuan ini adalah posttest. Posttest dilaksanakan guna mengatahui hasil belajar siswa setelah menggunakan media bead frame. Kegiatan diawali dengan guru mengucapkan salam pembuka kepada siswa. Sebelum mengerjakan soal posttest guru menyerukan jargon yang sering digunakan saat memulai pembelajaran. Guru dan siswa juga menyanyikan lagu “kalau kau suka hati” agar siswa lebih bersemangat. Setelah bernyanyi, guru menyiapkan kondisi siswa dan meminta siswa supaya memasukkan buku yang beada di atas meja untuk memasukkannya ke dalam tas. Guru membagikan soal posttest kepada setiap siswa. Guru mengingatkan kepada siswa untuk mengerjakan soal secara individu tanpa menyontek hasil pekerjaan teman sebelahnya. Posttest berjumlah sepuluh soal dengan waktu mengerjakan selama empat puluh lima menit. Siswa mengerjakan soal dengan tenang. Siswa yang sudah selesai diharapkan untuk mengecek kembali pekerjaannya sebelum dikumpulkan kepada guru. Setelah waktu yang diberikan usai, siswa mengumpulkan hasilnya kepada guru di meja guru. Setelah semua siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya, guru melakukan tanya jawab mengenai soal evaluasi yang telah siswa kerjakan. Guru meminta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
siswa untuk merefleksikan secara lisan mengenai pembelajaran perkalian menggunakan bead frame selama tiga kali pertemuan pada minggu lalu. Selanjutnya guru mengucapkan terimakasih kepada siswa karena telah membantu guru dalam beberapa pertemuan minggu lalu. Sebagai tanda terimakasih kepada siswa, guru memberikan sedikit bungkusan makanan ringan untuk siswa. Guru berpamitan dan mengucapkan salam penutup kepada siswa. 2.
Hasil Belajar Siswa Untuk mengukur hasil belajar dan kemampuan yang diperoleh siswa peneliti
menggunakan hasil pretest dan posttest. Berikut hasil pretest dan posttest untuk 12 siswa SDN Caturtunggal 1. Tabel 4.1 Hasil Pretest 12 Siswa SDN Caturtunggal 1 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nama TM AFGH AMM AGJ AR BAR HL RZJ RSF RAN TYP YKR
Nilai 20 50 50 50 40 50 50 50 40 40 50 40
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai tertinggi siswa pada saat pretest adalah 50 dan nilai terendah siswa adalah 20. Nilai rata-rata yag diperoleh adalah 44. Dari 12 siswa tersebut di atas memiliki nilai di bawah KKM yaitu 60. Sebanyak 100% siswa memiliki nilai di bawah KKM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Tabel 4.2 Hasil Posttest 12 Siswa SDN Caturtunggal 1 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nama TM AFGH AMM AGJ AR BAR HL RZJ RSF RAN TYP YKR
Nilai 90 70 90 80 80 80 100 90 70 80 100 90
Dari 12 siswa yang menjadi subjek penelitian, sebanyak 12 siswa atau seluruh siswa mendapatkan nilai di atas KKM, yaitu 60. Nilai terendah adalah 70 dan nilai tertinggi adalah 100. Nilai rata-rata posttest adalah 85. Jadi sebanyak 100% siswa mendapatkan nilai di atas KKM. Diagram 4.1 Perbandingan Nilai Prestet dan Posttest Siswa
Berdasarkan diagram di atas dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan antara nilai pretest dan nilai posttest. Dilihat dari nilai pretest, 12 siswa mendapatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
nilai di bawah KKM, yaitu 60 dengan nilai rata-rata adalah 44. Setelah menggunakan media pembelajaran, nilai yang di dapatkan di atas KKM dengan nilai rata-rata 85. 3.
Hasil Observasi Pembelajaran
a.
Observasi Pembelajaran Awal Observasi dilakukan pada tanggal 14 September 2015 di SDN Caturtunggal.
Peneliti melakukan observasi untuk mengetahui kondisi pembelajaran di kelas dan kesulitan belajar siswa khususnya pada pembelajaran matematika materi perkalian. Peneliti mengamati kondisi siswa dan guru saat pembelajaran berlangsung. Pada saat peneliti melakukan observasi kepada siswa, peneliti menemukan beberapa siswa yang terlihat kesulitan pada saat mengikuti pembelajaran. Hal tersebut terlihat saat guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang diberikan, banyak siswa yag bertanya mengenai penegerjaannya. “Bu ini bagaimana?” begitulah kata-kata yang keluar dari mulut siswa. Padahal ketika guru berkali-kali bertanya kepada siswa mengenai pemahaman tentang materi yang disampaikan, beberapa siswa menjawab sudah memahami. Beberapa siswa enggan bertanya karena malu. Pada pembelajaran ini siswa masih kesulitan perkalian terutama untuk perkalian dua angka. Pada dasarnya jika siswa belajar perkalian dua angka, maka harus dapat mengerjakan perkalian satu angka terlebih dahulu. Untuk perkalian bilangan satu angka, siswa dapat menghitung menggunakan jari siswa. Ketika dihadapkan dengan perkalian dua angka, siswa terlihat kebingungan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
menghitungnya. Siswa kebingungan angka mana yang harus dikalikan terlebih dahulu. Selain itu, siswa terlihat pasif saat proses pembelajaran. Terlihat dari siswa hanya mendengarkan guru berbicara menyampaikan materi dan siswa menyimak materi ajar yang ada pada buku paket. Kurangnya interaksi antara siswa dengan guru juga menjadi kendala dalam pembelajaran. b.
Observasi Penggunaan Media Pembelajaran Observasi dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung. Peneliti lebih
menekankan pada sikap siswa dalam penggunaan media pembelajaran. Sikap yang peneliti amati adalah sikap saling berbagi dan kerjasama. Sikap saling berbagi ketika menggunakan media pembelajaran dan sikap kerjasama dalam kelompok. Secara keseluruhan siswa dapat bekerjasama dengan baik. Siswa bersama-sama menggunakan media bead frame. Siswa secara bergantian menggunakannya. Guru memberikan waktu kepada siswa agar dalam satu kelompok dapat menggunakan media tidak terpacu pada satu orang saja. Tak lupa siswa juga mengajari rekan satu kelompoknya yang belum memahami cara menggunakan media tersebut. Pada saat presentasi, siswa secara bergatian menerangkan hasil diskusinya. Ada siswa yang memegang media, ada yang menerangkan dan ada yang mencari jawaban di kotak yang tersedia. Selama tiga kali pertemuan, secara bergatian siswa melakukan hal tersebut saat presentasi. Observasi dilakukan menggunakan pedoman penilaian yang peneliti buat pada Rencana Pelaksanaa Pembelajaran (RPP). Berikut hasil observasi terhadap penggunaan media pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
1) Observasi Penilaian Sikap Saling Berbagi Tabel 4.3 Penilaian Sikap Saling Berbagi No
Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
TM AFGH AMM AGJ AR BAR HL RZJ RSF RAN TYP YKR
Saling berbagi 3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2
Total skor
Nilai
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
1
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa 12 siswa atau seluruh siswa yang menjadi subjek penelitian memiliki sikap saling berbagi yang baik. Siswa bersedia Siswa bersedia meminjamkan media kepada teman satu kelompok sesuai waktu yang telah ditentukan guru dalam menggunakan media bead frame untuk menyelesaikan soal perkalian. 2) Observasi Penilaian Sikap Saling Berbagi Tabel 4.4 Penilaian Sikap Kerjasama No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama Siswa TM AFGH AMM AGJ AR BAR HL RZJ RSF RAN
Kerjasama 3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2
Total skor
Nilai
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
11 12
TYP YKR
√ √
3 3
100 100
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa siswa memiliki sikap kerjasama yang baik. Siswa bekerjasama dalam menggunakan media bead frame untuk menyelesaikan soal perkalian. Siswa menggunakan media bead frame secara bergiliran. 4.
Hasil Angket Respon Siswa terhadap Media Bead Frame Montessori dalam Pembelajaran Pengambilan data angket siswa mengenai pembelajaran menggunakan media
bead frame dilakukan pada pertemuan keempat setelah pembelajaran. Hasil analisis angket siswa dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.5 Hasil Analisis Angket Siswa SDN Caturtunggal 1
Nama TM AFGH AMM AGJ AR BAR HL RZJ RSF RAN TYP YKR
1 Y √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Keterangan: Y = ya T = tidak
T -
Item Nomor 2 3 4 Y T Y T Y √ - - √ √ √ - √ - √ √ - √ - √ √ - √ - √ √ - √ - √ √ - √ - √ √ - √ - √ √ - √ - √ - √ √ - √ √ - √ - √ √ - √ - √ √ - √ - √
5 T -
Y √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
T √ √
Jumlah
Nilai
Ket.
4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4
80 100 100 100 100 100 100 100 80 80 100 80
Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 12 siswa memahami penggunaan media bead frame dalam pembelajaran perkalian. Delapan siswa mendapatkan nilai sangat baik dan empat siswa mendapatkan nilai yang baik. Dari 12 siswa yang dijadikan subjek penelitian, semua siswa senang menggunakan media bead frame dalam pembelajaran. Proses kegiatan pembelajaran di kelas berjalan dengan baik. Siswa dapat mengerjakan soal menggunakan media dan ingin menggunakan kembali untuk pembelajaran lainnya. 5.
Hasil Wawancara Guru terkait Pengimplementasian Media Bead Frame Montessori terhadap Pembelajaran Perkalian. Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas III SDN Caturtunggal 1.
Wawancara dilakukan sebanyak dua kali. Pertama, pada saat sebelum pembelajaran guna mengetahui kejauh mana kemampuan siswa dan penggunaan media saat pembelajaran. Kedua, setelah pembelajaran berlangsung guna mengetahui efektifitas penggunaan media. Berikut paparan wawancara mengenai hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti. Transkripsi wawancara dapat dilihat pada lampiran 23 dan 24 halaman a. Wawancara Sebelum Pembelajaran Keterangan P
: Peneliti
G
: Guru
6. P : Bagaimana proses belajar mengajar di kelas III SDN Caturtunggal 1? 7. G : Secara keseluruhan baik mbak. Siswa tenang, mendengarkan dan aktif. Tetapi tau sendiri kan mbak kalau siswa SD apalagi siswa kelas III, mereka tidak bisa sepenuhnya diam, anteng tetapi tetap saja ada bumbu-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
bumbunya. Ya main dengan teman sebelahnya atau berbicara dengan teman sebelahnya. Itu yang terkadang menjadi kendala saya mbak. 1) Penggalan wawancara di atas mengenai proses kegiatan belajar mengajar dikelas. Guru menjawab bahwa proses kegiatan belajar mengajar di kelas berlangsung baik dan tenang. Siswa mendengarkan guru ketika guru sedang menjalaskan. Tetapi terkadang beberapa siswa asik bermain dan berbincang dengan teman sebelahnya. Disitu guru mengalami kendala. 9. P : Apakah siswa antusias atau malah enggan belajar matematika bu? 10. G: Beberapa antusias beberapa engga mbak karena enggak paham jadi antusiasme siswa kurang. Matematika itu sulit kata siswa yang kurang paham. 2) Penggalan wawancara di atas mengenai antusiasme siswa terhadap pelajaran matematika. Guru menjawab bahwa tidak semua siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran matematika. Beberapa siswa menganggap bahwa matematika itu sulit. 8. 9.
P : Berarti secara keseluruhan, siswa baik ya bu. Terus kalau untuk pembelajaran matematika gimana bu? G: Kalau untuk pembelajaran matematika lumayan sulit mbak karena matematika itu kemampuan menghitung ya mbak. Kadang ada yang langsung paham, kadang harus diterangkan berkali-kali dulu baru paham.
3) Penggalan wawancara di atas mengenai kesulitan guru dalam mengajarkan matematika kepada siswa. Guru menjawab bahwa mengajari matematika kepada anak kelas bawah itu sulit. Terlebih matematika itu pembelajaran yang abstrak sehingga guru terkadang kesulitan menggambarkan apa yang sedang dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
10. G : Beberapa antusias beberapa engga mbak karena enggak paham jadi antusiasme siswa kurang. Matematika itu sulit kata siswa yang kurang paham. 11. P : Kesulitannya ada pada materi atau apa bu? 12. G : Pada materinya mbak. Matematika kan abstrak jadi untuk mengajari butuh waktu. Terutama untuk perkalian dan pembagian mbak, siswa-siswa sulit sekali untu memahami padahal kalau perkalian kan penjumlahan berulang tapi mereka masih belum paham. 4) Penggalan wawancara di atas mengenai kesulitan yang sering dialami ketika mengajarkan matematika. Guru menjawab bahwa banyak mengalami kesulitan ketika belajar matematika. Hampir semua terasa sulit. Terlebih dalam pembelajaran perkalian. Siswa banyak yang masih kurang memahami perkalian. 13. P : Bagaimana ibu mengatasi kesulitan itu? 14. G : Kalau saya lebih ke memberikan PR untuk siswa-siswa mbak. Selain guru yang mengajarkan, orang tua juga mengajarkan di rumah karena waktu untuk belajar matematika kan sedikit. Selain belajar matematika harus belajar yang lainnya. 5. Penggalan wawancara di atas mengenai usaha mengatasi kesulitan dalam belajar matematika. Guru menjawab bahwa untuk mengatasi kesulitan, guru biasanya menambah jam pelajaran untuk siswa da memberikan PR agar siswa belajar di rumah. 15. P : Kalau untuk media pembelajaran, apakah ibu sering menggunakan media saat pembelajaran? 15. G : Jarang mbak paling kalau tentang alam gitu atau tentang lingkungan sekolah, kebersihan kan ada alat-alat kebersihan di kelas. 16. P : Kalau untuk matematika? 17. G : Jarang sekali mbak. Ya itu tadi karena matematika terlalu abstrak saya bingung mau pakai apa. Kalau misal bangun ruang gitu ada mbak biasanya pakai tapi ka kelas III bangun ruang belum diajarkan. Kalau di kelas III itu waktu mbak bisa pakai jam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
6. Penggalan wawancara di atas mengenai penggunaan media dalam pembelajaran
matematika.
Guru
menjawab
bahwa
guru
jarang
menggunakan media pada saat pembelajaran matematika. Materi matematika kelas III dirasa sulit untuk menggunakan media dalam pembelajaran. 18. P : Kalau untuk matematika? 19. G : Jarang sekali mbak. Ya itu tadi karena matematika terlalu abstrak saya bingung mau pakai apa. Kalau misal bangun ruang gitu ada mbak biasanya pakai tapi ka kelas III bangun ruang belum diajarkan. Kalau di kelas III itu waktu mbak bisa pakai jam. 7. Penggalan wawancara di atas mengenai media apa sajakah yang pernah guru ajarkan kepada siswa. Guru menjawab bahwa guru menggunakan media pada saat pembelajaran bangun ruang dan waktu menggunakan jam karena dirasa mudah dalam mencontohkannya. Kalau untuk perkalian pembagian guru tidak menggunakan media pembelajaran. 20. P : Ibu menyebutkan bahwa menggunakan jam sebagai media ketika mengajarkan materi tentang waktu. Apakah media tersebut membantu siswa dalam memahami materi? 21. G : Sangat membantu mbak, yang tadinya belum bisa membaca jam jadi bisa. Media itu selalu membatu dalam pembelajaran asalkan media tersebut cocok dan pas dengan materi dan umur anak juga. 8. Penggalan wawancara di atas mengenai media yang digunakan tersebut dapat membantu siswa memahami materi ataukah tidak. Guru menjawab bahwa media selalu membantu siswa dalam memahami pembelajaran jika media yang digunakan cocok dan pas untuk pembelajaran tersebut. 22. P : Antusiasme siswa ketika menggunakan media itu bagaimana bu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
23. G : Sangat antusias mbak. Pembelajaran jadi tidak membosankan dan ada aktifitas siswanya sendiri. Biasanya berkelompok karena medianya terbatas. 9. Penggalan wawancara di atas mengenai antusiasme siswa ketika guru mengajarkan kepada siswa menggunakan media pembelajran. Guru menjawab bahwa antusiasme siswa sagat tinggi, siswa aktif dan pembelajaran menjadi tidak membosankan. 24. P : Nah dengan media itu apakah hasil belajar atau nilai anak menjadi lebih baik? 25. G : Seperti yang saya bilang tadi mbak yang tadinya siswa belum paham jadi paham. Jadi nilai mereka naik karena dengan media mereka dapat mempraktikkan dan mencobanya secara langsung. Tidak hanya angan-angan saja. Siswa juga lebih aktif. 10. Penggalan wawancara di atas mengenai peningkatan hasil belajar siswa ketika menggunakan media pembelajaran. Guru menjawab bahwa penggunaaan media dapat meningkatan hasil belajar siswa. Dengan media, siswa dapat mencobanya dan mempraktikannya secara langsung. Media dapat membantu siswa dengan baik dan siswapun aktif. 26. P : Tadi ibu menyebutkan bahwa siswa masih belum memahami materi perkalian, ini saya membawa alat yang bernama bead frame, apakah ibu bersedia menerima? 27. G : Boleh sekali mbak. Apalagi ada sekitar 12 an siswa yang masih belum memahami perkalian dengan baik. Semoga alat yang digunakan bisa membantu. Eh besuk saya lihat ya mbak biar saya bisa pakainya. 11. Penggalan wawancara di atas mengenai media yang akan peneliti gunakan untuk penelitian. Guru menjawab bahwa peneliti dapat menggunakan media dalam pembelajaan khususnya perkalian karena untuk kelas III ada kurang lebih 12 siswa yang masih mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
kesulitan dalam perkalian. Semoga alat yang digunakan dapat membantu siswa. Berdasarkan wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media untuk pembelajaran belum sepenuhnya dilakukan oleh guru. Hanya pada materi tertentu guru dapat menggunakan media terutama untuk pembelajaran matemtika. Matematika dianggap sulit dan terlalu abstrak sehingga sulit untuk menentukan media yang cocok dan pas. b. Wawancara Setelah Pembelajaran 3. P : Bagaimana pendapat ibu mengenai media yang saya gunakan dalam pembelajaran perkalian hari ini? 4. G : Bagus mbak. Setau saya media itu hanya bisa digunakan untuk penjumlahan saja eh ternyata malah bisa digunakan untuk perkalian. Pemaiannya juga mudah. Tadi siswa banyak yang langsung paham dengan media itu. Makasih ya mbak saya jadi tau media yang bisa digunakan dalam materi perkalian. 1) Penggalan wawancara di atas mengenai media yang peneliti gunakan untuk pembelajaran perkalian. Guru menjawab bahwa media bead frame baik digunakan untuk siswa kelas III dalam pembelajaran perkalian. Media bead frame dapat mengajarkan siswa yang kurang paham perkalian dengan menggunakan penjumlahan berulang. Media tersebut sangat bagus. Terimakasih sudah memberikan media yang cocok untuk pembelajaran matematika khususnya perkalian. 5. P : Menurut ibu, media ini kalau digunakan secara berkelompok seperti tadi apakah efektif? 6. G : Baiknya pribadi tapi karena keterbatasan jumlah medianya jadi tidak bisa. Tapi berkelompok juga baik mbak. Mbak tadi membagi menjadi enam kelompok yang berisi 3-4 orang. Itu baik, apalagi dalam kelompok berisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
anak dengan kemampuan yang berbeda dan ganti kelompok tiap pertemuan. Itu sangat membantu mbak 2) Penggalan wawancara di atas mengenai efektifitas media yang digunakan dalam berkelompok. Ada baiknya jika media digunakan secara pribadi tetapi media ini baik digunakan dalam berkelompok. Peneliti sangat pandai dalam membuat kelompok dimana masing-masing kelompok dibuat 3 sampai 4 orang siswa dimana didalamnya berisi anak dengan kemampuan berbeda. Setiap pertemuan dengan kelompok yang berbeda juga sangat baik untuk siswa sehingga siswa dapat membaur satu sama lain dan mengajari teman-teman yang lain. 7. P : Apakah media ini perlu digunakan kembali untuk pembelajaran selanjutnya? 8. G : Perlu mbak. Dilihat dari hasilnya tadi anak-anak senang dan bisa menggunakannya dengan baik. Sayapun sekarang sudah bisa cara menggunakannya jadi untuk tahun-tahun berikutnya saya akan pakai media ini. 3. Penggalan wawancara di atas mengenai perlunya media ini digunakan kembali untuk pembelajaran selanjutnya. Guru menjawab bahwa media bead frame ini perlu digunakan kembali. Dilihat dari hasil beberapa pertemuan ini, guru dapat menggunakannya kembali untuk pembelajaran pada tahun-tahun selajutnya. Dengan menggunakan media bead frame siswa terlihat senang dengan pelajaran matematika. 9. P : Apakah ibu berniat untuk menggunakan media bead frame atau membuatka media untuk siswa? 10. G : Saya siap menggunakannya mbak. Kalau untuk membuat media saya akan mengajukan kepada kepala sekolah karena media ini baik. 4. Penggalan wawancara di atas mengenai niat guru untuk menggunakan media bead frame. Guru menjawab bahwa guru siap menggunakan media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
bead frame. Untuk pembuatannya guru akan mengajukan kepada kepala sekolah karena media ini baik digunakan untuk menambah hasil belajar siswa. Dari wawancara yang peneliti lakukan dengan guru kelas III SDN Caturtunggal 1, terlihat bahwa guru sangat menerima media yang peneliti gunakan. Dilihat dari hasil belajar, dan kerjasama siswa, guru menginginkan media tersebut sebagai media pembelajaran matematika yang dipunyai oleh sekolah. Bahkan guru ingin menggunakannya kembali untuk pembelajaran tahun-tahun berikutnya. 6. Hasil Wawancara Siswa terkait Pengimplementasian Media Bead Frame Montessori terhadap Pembelajaran Perkalian Wawancara dilakukan kepada empat siswa dengan kemampuan siswa yang berbeda. Dua siswa dengan kemampuan rendah dan dua siswa dengan kemampuan tinggi. Wawancara yang dilakuakan untuk mengetahui efektifitas media yang digunakan peneliti. Wawancara berisi tentang penggunaan media bead frame dalam pembelajaran. Berikut hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan siswa. Transkripsi wawancara siswa dapat di lihat pada lampiran 25 halaman Siswa 1/ S1 merupakan siswa dengan kemampuan tinggi. Siswa 2/ S2 merupakan siswa dengan kemampuan tinggi. Siswa 3/ S3 merupakan siswa dengan kemampuan rendah. Siswa 4/ S4 merupakan siswa dengan kemampuan rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
a. Siswa 1 (S1) 1. G : Bagaimana perasaanmu ketika mengikuti pembelajaran menggunakan media bead frame? 2. S1 : Senang. Ini namanya bead frame ya bu? Aku baru tau bu ada yang namanya bead frame. 1) Penggalan wawancara di atas mengenai perasaan ketika mengikuti pembelajaran menggunakan media bead frame. Siswa menjawab bahwa siswa senang menggunakan media bead frame. Siswa baru mengetahui ada media yang bernama bead frame. 3. G : Iya ada. Media ini biasanya digunakan di Belanda yang buat juga orang-orang sana. Kalau di Indonesia kan ada yang dari plastik itu kan? 4. S1: Ada bu. Aku dulu punya. Tapi buat tambah-tambahan. Kalau buat perkalian baru bisa ini. 5. G : Iyakah. Berati sekarang udah bisa kan? 6. S1: Bisa. 7. G : Berarti tadi bisa mengerjakan soal pakai media ini? 8. S1: Bisa bu. Gampang. 2) Penggalan wawancara di atas mengenai pengerjaan soal-soal menggunakan media bead frame. Siswa menjawab bahwa siswa dapat dengan mudah menggunakan media bead frame untuk belajar. 9. G : Mudah mengerjakan sendiri atau berkelompok? 10. S1: Kelompok bu. Kalau nggak bisa ada yang ngajari. Bu Kingkin kan muter-muter jadi lama kalau semua tanya Bu Kingkin. 3) Penggalan wawancara di atas mengenai pembelajaran secara kelompok yang peneliti lakukan dalam pembelajaran. Siswa menjawab bahwa senang belajar dengan kelompok karena bisa berbagi dengan temanteman. 11. G : Iya kan Bu Kingkin harus mengajari semuanya tidak hanya ke satu anak. Kalau ada yang kesulitan ibu datangi. Kamu kesulitan nggak ketika menggunakan media itu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
12. S1: Enggak. Pas Bu Kingkin nerangin aku dengerin jadi aku paham. 4) Penggalan wawancara di atas mengenai kesulitan dalam menggunakan media bead frame. Siswa menjawab bahwa siswa tidak merasa kesulitan dalam menggunakan media bead frame. 13. G : Terus mau pakai lagi nggak untuk pembelajaran lainnya? 14. S1: Mau bu. 5) Penggalan wawancara di atas mengenai keberlanjutan media bead frame untuk pembelajaran selanjutnya. Siswa menjawab bahwa siswa ingin menggunakannya kembali. b. Siswa 2 (S2) 1. G : Senang nggak belajar menggunakan media bead frame ini? 2. S2: Senang. 1) Penggalan wawancara di atas mengenai perasaan ketika mengikuti pembelajaran menggunakan media bead frame. Siswa menjawab bahwa siswa merasa senang. 3. 4. 5. 6.
G : Ngerjain soalnya bisa nggak? S2: Bisa. G : Kalau pake media? S2: Ini tadi ngerjain pake media bu. Aku bisa sendiri.
2) Penggalan
wawancara
di
atas
mengenai
pengerjaan
soal-soal
menggunakan media bead frame. Siswa menjawab bahwa siswa bisa menggunakan media bead frame sendiri tanpa bantuan temannya. 9. G : Bagus bagus. Kalau belajarnya berkempok seperti tadi lebih mudah atau malah lebih sulit? 10. S2: Aku senang bu belajar berkelompok tapi tadi ada yang nggak mau gantian. Ngerjainnya lama. Lama-lama tak minta jadi dikasih ke aku bu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
3) Penggalan wawancara di atas mengenai pembelajaran secara kelompok yang peneliti lakukan dalam pembelajaran. Siswa menjawab bahwa siswa senang belajar dengan kelompok tetapi terkadang ada temanya yang tidak ingin bergatian dalam menggunakan media. 7. S2: Ini tadi ngerjain pake media bu. Aku bisa sendiri. 8. G: Pintar. Berarti enggak kesulitan ngerjainnya? 9. S2: Enggak bu. 4) Penggalan wawancara di atas mengenai kesulitan dalam menggunakan media bead frame. Siswa menjawab bahwa siswa tidak merasa kesulitan. 12. G : Pintanya. Besuk mau pakai media ini lagi nggak pada pembelajaran selanjutnya? 13. S2: Mau bu. 5) Penggalan wawancara di atas mengenai keberlanjutan media bead frame untuk pembelajaran selanjutnya. Siswa menjawab bahwa siswa ingin menggunakan kembali media bead frame. c.
Siswa 3 (S3) 1. G : Bagaimana perasaanmu ketika belajar menggunakan bead frame? 2. S3: Senang karena bisa belajar bu. 1) Penggalan wawancara di atas mengenai perasaan ketika mengikuti pembelajaran menggunakan media bead frame. Siswa menjawab bahwa siswa merasa senang karena bisa belajar menggunakan bead frame. 3. G : Bisa nggak ngerjain soal-soalnya? 4. S3: Awalnya bingung bu terus diajari sama Aldi jadi bisa. Terus pas ngerjain sendiri bisa bu. 2) Penggalan
wawancara
di
atas
mengenai
pengerjaan
soal-soal
menggunakan media bead frame. Siswa menjawab bahwa siswa dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
mengerjakan walaupun dengan bantuan teman, tetapi lama kelamaan siswa dapat mengerjakannya sendiri. 5. G : Berarti kalau belajar bersama lebih mudah ya ada yang ngajarin? 6. S3: Iya bu aku senang kalau belajar bareng-bareng kalau bingung ada yang ngajari. Bu Kingkin kan kesana sini. 3) Penggalan wawancara di atas mengenai pembelajaran secara kelompok yang peneliti lakukan dalam pembelajaran. Siswa menjawab bahwa siswa senang belajar kelompok karena ada yang membantunya. 7. G : Pinter. Sulit nggak tadi waktu mencoba media bead frame ini? 8. S3: Awalnya sulit bu terus diajari jadi bisa. Nggak sulit lagi. 4) Penggalan wawancara di atas mengenai kesulitan dalam menggunakan media bead frame. Siswa menjawab bahwa siswa awalnya merasaka kesulitan setelah itu tidak sulit 9. G : Oyayaya. Kalau besuk-besuk pas pelajaran pakai media ini lagi gimana? 10. S3: Nggakpapa bu saya malah senang soalnya saya bisa. Kelompok lagi kan bu? 11. G : Iya besuk kalau sama Bu Indah. 5) Penggalan wawancara di atas mengenai keberlanjutan media bead frame untuk pembelajaran selanjutnya. Siswa menjawab bahwa siswa ingin belajar menggunakan bead frame kembali dengan teman-teman. d. Siswa 4 (S4) 1. G : Gimana tadi belajarnya? Senang nggak? 2. S4: Senang bu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
1) Penggalan wawancara di atas mengenai perasaan ketika mengikuti pembelajaran menggunakan media bead frame. Siswa menjawab bahwa siswa senang. 3. 4. 5. 6.
G : Bisa ngerjainnya? S4: Bisa bu. Diajari sama teman kelompok jadi bisa. G : Kalau ngerjain sendiri bisa? S4: Diajari dulu baru bisa bu.
2) Penggalan
wawancara
di
atas
mengenai
pengerjaan
soal-soal
menggunakan media bead frame. Siswa menjawab bahwa siswa merasa mudah dengan bantuan teman. 7. G : Berarti kalau belajar dalam kelompok itu bisa membantu ya? 8. S4: Iya bu karena bareng-bareng belajarnya. Jadi paham. 3) Penggalan wawancara di atas mengenai pembelajaran secara kelompok yang peneliti lakukan dalam pembelajaran. Siswa menjawab bahwa belajar kelompok dapat memebantu memahami pelajaran. 9. G : Tadi pakai medianya kesulitan enggak? 10. S4: Pertamanya sulit terus diajari sama teman-teman lamalama jadi bisa bu. 11. G : Berarti udah pinter sekarang menggunakan medianya? 12. S4: Pinter dong bu 4) Penggalan wawancara di atas mengenai kesulitan dalam menggunakan media bead frame. Siswa menjawab bahwa siswa kesulitan tetapi lama kelamaan dapat menggunakannya. 13. G : kalau besuk-besuk dipakai lagi untuk pembelajaran selanjutnya gimana? 14. S4: Pakai lagi aja bu. Saya bisa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
5) Penggalan wawancara di atas mengenai keberlanjutan media bead frame untuk pembelajaran selanjutnya. Siswa menjawab bahwa siswa ingin menggunakan kembali. Dari keempat hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada siswa, peneliti mengetahui bahwa siswa tertarik menggunakan media bead frame. Beberapa siswa mengalami kesulitan di awal, tetapi lama kelamaan dengan batuan teman sekelompoknya, siswapun dapat mengerjakan sendiri. Siswa juga menginginkan untuk menggunakan kembali media bead frame untuk pembelajaran selajutnya.
B. Pembahasan 1.
Hasil Implementasi Hasil implementasi media bead frame Montessori di SDN Caturtunggal 1
menunjukkan bahwa pembelajaran berjalan dengan baik dan lancar. Implementasi difokuskan pada 12 anak yang memiliki kemampuan yang kurang dalam materi perkalian matematika. Materi perkalian ini sudah didapatkan siswa pada semester ganjil tetapi peneliti melakukan implementasi pada semester genap dikarenakan lebih dari setengah siswa kelas III mengalami kesulitan dalam belajar perkalian. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dibuat oleh peneliti ditambahkan menjadi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Remidial). Hal ini dikarenakan materi yang diajarkan ada pada materi semester ganjil. Peneliti melakukan implementasi sebanyak lima kali pertemuan. Setiap pertemuan peneliti membagi siswa menjadi enam kelompok. Masing-masing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
kelompok berisi 3-4 siswa dengan kemampuan siswa yang berbeda. Ketika guru memberikan instruksi kepada siswa untuk mengambil media, maka perwakilan dari masing-masing kelompok maju dan mengambil satu media untuk kelompoknya. Pada pertemuan pertama peneliti memberikan pretest kepada siswa. Hasilnya terlihat nilai siswa masih di bawah KKM yaitu 44. Pertemuan kedua sampai keempat peneliti melakukan implementasi kepada siswa. Pada pertemuan kedua, beberapa siswa masih kesulitan dalam menggunakan media bead frame. Ada beberapa siswa yang sudah dapat menggunakan media. Siswa yang sudah dapat menggunakan media mengajarkan kepada siswa yang masih
kesulitan
dalam menggunaka media. Saat penggunaan media pembelajaran, guru mengamati duabelas siswa yang merupakan subjek penelitian. Guru mengamati sikap siswa yaitu sikap saling berbagi dalam menggunakan media dan kerjasama dalam penggunaan media. Secara keseluruhan siswa mampu bekerjama dalam kelompok dan berbagi dalam penggunaan media. Guru menginstruksikan kepada siswa untuk saling bergantian dalam menggunakan media pembelajaran Hal ini berlaku sampai pada pertemuan keempat. Siswa terlihat aktif dalam mengikuti pembelajaran. Siswa yang memiliki kesulitan aktif bertanya kepada guru maupun rekan satu kelompok. Apabila ada pertanyaan dari guru, siswa juga aktif menjawab. Tidak dapat dipungkiri bahwa suasana kelas terlebih pada siswa kelas bawah terkadang sedikit ramai. Ramai dalam artian mengajari teman yang kesulitan tetapi dengan suara yang terlalu keras. Disini peran guru dibutuhkan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
mengingatkan siswa agar tidak mengganggu teman yang lain. Setelah guru meingatkan siswapun kembali belajar secara berkelompok dengan tenang. Dalam setiap pertemuannya, siswa selalu bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Siswa mengerjakan tugas sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Siswa menyelesaikan soal-soal yang diberikan oleh guru dengan baik. Setelah selesai mengerjakan soal, guru memberikan kesempatan kepada kelompok untuk
mempresentasikan
hasil
kerjanya
di
depan
kelas.
Siswapun
mempresentasikan perkelompok untuk menjawab soal-soal menggunakan media bead frame. Siswa mampu menunjukkan sikap kerja samanya dengan teman satu kelompoknya. Siswa juga bertaggungjawab mengembalikan media ke tempat asalnya dengan rapi. Selanjutnya, pada pertemuan kelima, guru memberikan posttest kepada siswa untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan media. Secara keseluruhan, pembelajaran berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan rencana pembelajaran. 2.
Dampak Pengimplementasian Media Bead Frame Montessori terhadap Hasil Belajar Siswa Dampak hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran menggunakan
media bead frame Montessori dapat dilihat pada diagram 4.1. Diagaram tersebut menunjukkan perbandingan nilai sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran. Rata-rata nilai yang di dapatkan pada saat pretest adalah 44 sedangkan nilai yang didapatkan pada saat posttest adalah 85. Dari 12 siswa, seluruhnya mendapatkan nilai di atas KKM yaitu 60. Sebanyak 100% siswa mendapatkan nilai di atas KKM. Implementasi media bead frame Montessori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
pada materi perkalian memberikan dampak positif bagi hasil belajar siswa, yaitu membantu siswa mencapai hasil belajar yang baik dengan nilai melebihi KKM yang berlaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 1. Implementasi media bead frame Montessori pada materi perkalian kelas III SDN Caturtunggal 1 dilakukan pada 12 siswa dengan: 1) membagi siswa menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 3-4 siswa dengan kemampuan siswa yang berbeda, 2) kelompok mengerjakan soal menggunakan media bead frame
Montessori,
3)
kelompok
mempresentasikan
hasil
kerjanya
menggunakan media, 4) mencocokan jawaban dengan cara bertanya kepada kelompok lain mengenai jawaban yang disebutkan oleh kelompok presentasi. Implementasi berjalan dengan baik tampak dari antusiasme siswa, keterlibatan siswa, dan tercapainya tujuan pembelajaran dan sikap saling bekerja sama dalam kelompok. 2. Pengimplementasian media bead frame Montessori memberikan dampak positif bagi hasil belajar siswa, terlihat dari hasil belajar siswa melalui pretest dan posttest dengan nilai rata-rata yang didapatkan pada saat pretest sebesar 44 sedangkan posttest sebesar 85. Sebanyak 100% siswa memiliki nilai diatas KKM.
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
B. Keterbatasan Penelitian Penelitian yang telah dilaksanakan memiliki keterbatasan penelitian sebagai berikut. 1. Pengambilan video yang hanya dilaksanakan pada pertemuan III. 2. Pelaksanaan observasi menurut jalannya pembelajaran tanpa menggunakan lembar observasi. 3. Adanya kejadian-kejadian di luar kuasa peneliti sehingga mempengaruhi efektifitas pelaksanaan penelitian. 4. Tidak dilakukan uji coba soal karena ketidaksesuaian waktu dan materi pembelajaran.
C. Saran Penelitian yang telah dilakukan masih jauh dari kesempurnaan. Berdasarkan pelaksanaan implementasi media bead frame Montessori pada materi perkalian, peneliti memberi saran-saran sebegai berikut. 1. Bagi Guru a. Guru diharapkan mampu menggunakan media dalam pembelajaran khususnya pembelajaran matematika agar siswa antusias dan tertarik denga pembelajaran matematika. b. Guru diharapkan mampu menambah semagat siswa dalam belajar agar siswa terdorong untuk belajar lebih giat dan tidak mudah bosan ataupun jenuh dengan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
2. Bagi Peneliti Lain a. Peneliti lain dapat mengimplementasikan media bead frame di sekolah lain dengan permasalahan yang sama dengan penelitian ini. b. Peneliti
lain
diharapkan
lebih
memperbanyak
referensi
penelitiannya. 3. Bagi Sekolah a. Sekolah diharapkan dapat meningkatkan sarana dan prasarana untuk mendukung proses pembelajaran yang lebih dinamis.
mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR REFERENSI
Anitah, S. 2010. Media Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka. Arifin, Z. 2011. Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Arsyad, A. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Rajawali Pers. Asyhar, Rayandra. 2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: GP Press. Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan. Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta. Darsono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press. Devi, Christina Linawati. 2013. Implementasi Peragkat Pembelajaran Geometri Menggunakan Pendekatan PMRI Siswa Kelas IV B di SD Krekah Bantul. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Dian, Mianti Pertiwi. 2015. Pengembangan Alat Peraga Pembelajaran Matematika SD Perkalian Berbasis Metode Montessori. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta: Rajawali. Fajariyah, N. 2008. Cerdas Berhitung Matematika 3: untuk SD/MI Kelas III. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Gulo. 2000. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo. Gunawan, Imam. 2013. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara. Gutek, G. L. 2013. Metode Montessori: Panduan Wajib untuk Guru dan Oragtua Didik PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hainstock, E. G. 1997. The Essential Montessori. USA: Penguin Books. Heruman. 2008. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset. Jihad, A. & Haris, A. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
Kusnadi dan Sutcipto. 2011. Media Pembelajaran: Manual dan Digital. Bogor: Ghalia Indonesia. Latuheru, JD. 1988. Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Masa Kini. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Liliard, A.S. 2005. Montessori: The Science Behind The Genius. New York: Oxford University Press. Liliard. P. P. 1997. Montessori In The Classroom: A Children Really Learn. New York: Schocken Books. Magini, A. P. 2013. Sejarah Pendekatan Montessori. Yogyakarta. Kanisius. Montessori, M. 2002. The Montessori Method. New York: Schockn Books. Muhsetyo Gatot, dkk. 2012. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Munandi, Yudi. 2010. Media Pembelajaran, Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada (GP) Press. Nurcholis. 2013. Implementasi Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Penarikan Kesimpulan Logika Matematika. Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako Vol. 01(01), 32-42. Diakses pada tanggal 15 April 2016. Pratiwi, Esterlita. 2013. Pengembangan Alat Peraga Montessori untuk Keterampilan Berhitung Matematika Kelas IV SDN Tamanan 1 Yogyakarta. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Putra, N. 2012. Penelitian Kualitatif: Proses dan Aplikasi. Jakarta: PT. Indeks. Riduwan. 2013. Skala Bandung:Alfabeta.
Pengukuran
Variabel-Variabel
Penelitian.
Runtukahu, J.T. 2014. Pembelajaran Matematika Dasar Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Yogyakarta: AR-RUZZ ALAT PERAGA. Sadiman, dkk. 2008. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Setiani, F. 2011. Pengembangan Asesmen Alternafif dalam Pembelajaran Matematika dalam Pendekatan Realistik di Sekolah Dasar. Disertasi: Universitas Negeri Yogyakarta. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
Siregar dan Nara. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia. Soesilowati. 2011. Perkalian Itu Asyik dan Menyenangkan. Jakarta: PT. Gramedia Pusaka Utama. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suparno, P. 2001. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta: Kanisius. Sundayana, R. 2014. Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika untuk Guru, Calon Guru, Orang Tua, dan para Pecinta Matematika. Bandung: Alfabeta. Susanto, A. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana. Suyadi. 2012. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah. Yogyakarta: Andi. Suyono dan Harianto. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia. Tohirin. 2012. Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan da Bimbingan Konseling: Panduan Praktis untuk Peneliti Pemula da Dilengkapi dengan Contoh Transkrip Hasil Wawancara serta Model Penyajian Data. Jakarta: Rajawali Press. Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana. Uno, H. B. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: PT. Bhumi Aksara. Widoyoko, E. P. 2014. Penilaian Hasil Pembelajaran di Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
Lampiran 1 Silabus Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
Lampiran 2 RPP Pertemuan II RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan
: SDN Caturtunggal 1
Tema
: Pengalaman
Kelas/Semester
: III / 1
Pertemuan ke
:2
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi Matematika 1.
Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka.
IPS 1. Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah dan sekolah.
B. Kompetensi Dasar Matematika 1.3 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka. IPS 1.4 Melakukan
kerjasama
di
lingkungan
rumah,
sekolah,
dan
kelurahan/desa.
C. Indikator Matematika 1.3.1 Menentukan hasil dari perkalian dua angka dengan satu angka mulai dari 1-20. 1.3.2 Menunjukkan sikap berbagi dalam menggunakan media bead frame.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
IPS 1.4.1 Melakukan kerjasama dikelas dalam mengerjakan tugas.
D.
Tujuan Pembelajaran Matematika 1.3.1.1 Siswa dapat nenentukan hasil dari minimal empat soal perkalian dua angka dengan satu angka mulai dari 1-20 menggunakan media bead frame. 1.3.2.1 Siswa dapat menunjukkan minimal dua kriteria sikap berbagi dalam menggunakan media bead frame. IPS 1.4.1.1 Siswa dapat saling bekerjasama dalam mengerjakan soal-soal di kelas.
E. Materi Ajar Matematika Perkalian bilangan dua angka dengan satu angka. IPS Kerjasama di kelas.
F.
Metode Pembelajaran 1. Tanya jawab 2. Diskusi kelompok 3. Demonstrasi 4. Penugasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
G.
Langkah-langkah Pembelajaran
Nama
Deskripsi Kegiatan
Alokasi
kegiatan
waktu Pertemuan 1
Kegiatan
Guru
memberi
salam
dengan
mengucapkan 10 menit
“Assalamualaikum wr.wb”.
awal
Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.
Guru melakukan presensi terhadap siswa.
Guru menyiapkan kondisi siswa (kesiapan siswa mengikuti pelajaran, buku pelajaran, dan kebersihan kelas)
Motivasi
Guru
mengajak
siswa
untuk
melakukan
tepuk
“SEMANGAT”.
Guru memberikan jargon kepada siswa agar siswa lebih bersemangat.
Apersepsi
Guru bertanya kepada siswa tentang materi sebelumnya yaitu perkalian bersusun.
Orientasi
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.
Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari hari ini.
Kegiatan inti
Eksplorasi
Guru menunjukkan media bead frame kepada siswa.
Guru meminta siswa untuk mengamati media bead frame.
Guru memberikan contoh penggunaan media bead frame kepada siswa. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok.
50 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
Guru membagikan LKS kepada masing-masing siswa. Siswa mengerjakan soal perkalian dua angka dengan satu angka 1-20 menggunakan media bead frame secara bergantian. Guru meminta siswa untuk saling bekerjasama dalam mengerjakan soal-soal. Guru mengamati kegiatan siswa. Elaborasi Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di hadapan guru dan teman-teman lain. Guru dan kelompok lain menanggapi kelompok yang presentasi. Konfirmasi Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang belum jelas untuk bertanya. Guru meluruskan bahasan terkait materi pembelajaran yang kurang sesuai. Kegiatan
Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang materi 10 menit
akhir
yang sudah dipelajari hari ini Guru dan siswa merefleksikan kegiatan yang sudah dilakukan hari ini. Guru memberikan tindak lanjut berupa soal-soal. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.
H. Sumber dan Media Belajar Sumber Belajar Fajariyah Nur dan Defi Triratnawati. 2008. Cerdas Berhitung Matematika untuk SD/MI Kelas 3. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
Nursa’ban Muhammad dan Rusmawan. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial III untuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Kelas III. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Media Belajar Bead frame
I.
Penilaian Aspek
Jenis
Teknik
Penilaian
Penilaian
Penilaian
Instrumen Penilaian
Kognitif
Tes
Tes tertulis
Soal dan kunci jawaban
Afektif
Non tes
Observasi
Lembar pengamatan
Psikomotor
Non tes
Observasi
Lembar pengamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
Lampiran-lampiran Materi Pembelajaran Matematika Melakukan Operasi Hitung Perkalian 1. Perkalian sebagai Penjumlahan Berulang Contoh 1 Perhatikan gambar berikut!
Ada 3 piring yang berisi jeruk. Setiap piring berisi 6 buah jeruk. Banyak jeruk seluruhnya dapat dihitung dengan cara : 6 + 6 + 6 = 18 Bentuk 6 + 6 + 6 menunjukkan penjumlahan angka 6 sebanyak 3 kali. Jadi, 6 + 6 + 6 dapat ditulis menjadi perkalian 3 × 6 = 18.
Contoh 2
Ada 6 ikat pensil. Masing-masing ikat berisi 5 buah pensil. Banyak pensil seluruhnya dapat dihitung dengan cara: 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 = 30 Bentuk 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 dapat ditulis menjadi perkalian 6 × 5 = 30
2. Mengalikan Bilangan Satu Angka dengan Bilangan Dua Angka a. Mengalikan dengan Cara Mendatar Contoh : 12 x 3 12 x 3 = 3 x (10 + 2) = (3 x 10) + (3 x 2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
= 30 + 6 = 36
b. Mengalikan dengan Cara Bersusun Panjang Contoh : 24 x 3 24 3
x
12 60 x 72
c. Perkalian dengan Bersusun Pendek Contoh : 24 6
x
144 Dari 4 x 6, ditulis 4, disimpan 2 Dari (6 x 2) + 2 (simpanan), ditulis 14
IPS Kerjasama di Lingkungan Kelas Pernahkah kalian membantu teman yang kesulitan belajar? Jika kalian membantu, apakah ilmu kalian akan berkurang? Nah mari kita belajar! Pernahkah kalian melihat pertandingan sepakbola? Ketika kamu bermain sepak bola, kalian tentu ingin memasukkan bola ke gawang lawan bukan? Nah untuk bisa mencetak gol ke gawang lawan, kalian harus bekerjasama dalam tim. Saling mengoper bola dan memasukkannya ke gawang lawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
Melakukan tindakan bersama orang lain tersebut di sebut kerjasama. Orang melakukan kerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Ketika kalian berada di dalam kelas, apakah kalian pernah melakukan kerjasama? ya. Kalian setiap hari pasti melakukan kerjasama dengan teman kalian. Misalnya ketika sedang mengerjakan tugas. Kalian harus membantu teman kalian yang kesulitan. Contoh kerjasama ketika mengerjakan tugas: 1. Membantu teman yang kesulitan. 2. Mengajari teman menggunakan media pembelajaran. 3. Meminjami alat tulis kepada teman yang tidak membawa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
Kisi-Kisi Soal No 1
Indikator
Kisi-kisi
Nomor soal
Menentukan hasil dari Mengerjakan soal
1,2,3,4,5 (soal
perkalian dua angka perkalian bilangan
latihan)
dengan
satu
angka dua angka dengan
mulai dari 1-20
satu angka mulai
1,2,3,4,5 (soal evaluasi)
dari 1-20
Soal Latihan Kerjakan soal di bawah ini menggunakan media bead frame! 1. Setiap hari bibi pergi ke ladang anggur. Jumlah pohon anggur bibi 9 pohon. Bibi mengambil 12 buah dari masing-masing pohon. Berapa jumlah anggur yang bibi petik seluruhnya? 2. Hari minggu SD Caturtunggal akan melaksanakan wisata ke kebun binatang. Jumlah bus yang membawa siswa dan guru ada 6 bus. Masingmasing bus berisi 18 orang. Berapa jumlah orang yang mengikuti wisata ke kebun binatang seluruhnya? 3. Bu Rina membagi kelas menjadi 15 kelompok. Masing-masing kelompok memperoleh lilin sebanyak 7 buah. Berapa jumlah lilin seluruhnya? 4. Tono mempunyai 18 potong tali. Masing-masing tali panjangnya 8 cm. Berapa panjang tali Tono jika disambungkan? 5. Hasil dari operasi hitung perkalian 13 x 9 adalah n. Berapa nilai n?
Soal Evaluasi Kerjakan soal berikut menggunakan media bead frame! 1. Hasil operasi hitung perkalian dari 16 x 7 adalah b. Berapa nilai b? 2. Pak Budi memanen pisang sebanyak 7 pohon. Masing-masing pohon berisi 18 buah pisang. Berapa jumlah pisang yang dipanen oleh Pak Budi? 3. Setiap tangkai anggur berisi 15 buah anggur. Jika ada 8 tangkai, berapa jumlah anggur seluruhnya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
4. Adik mempunyai 7 kantong kelereng. Masing-masing kanong berisi 19 butir kelereng. Berapa banyak kelereng adik? 5. Ibu membeli 9 karung kelapa untuk acara pesta. Setiap karung berisi 15 kelapa. Berapa jumlah kelapa seluruhnya?
Kunci Jawaban Latihan 1.
9 x 12 = 108
2.
6 x 18 = 108
3.
15 x 7 = 105
4.
18 x 8 = 146
5.
13 x 9 = 117
Evaluasi 1.
16 x 7 = 112
2.
7 x 18 = 126
3.
15 x 8 = 120
4.
19 x 7 = 133
5.
9 x 15 = 135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
Instrumen Penilaian Kognitif Indikator
1.3.1
Melakukan perkalian dua angka dengan satu angka mulai dari 1-20.
Teknik penilaian
Tes tertulis
Instrumen penilaian
Soal dan Kunci jawaban
Penilaian Soal Evaluasi Nilai =
Afektif Indikator
1.3.2
Menunjukkan sikap berbagi dalam menggunakan media bead frame.
Teknik penilaian
Non tes
Instrumen penilaian
Lembar pengamatan
Lembar pengamatan Berilah tanda centang (√) pada kolom yang tersedia! No
Nama Siswa
Saling berbagi
Total skor
3 1 2 3 4
2
1
Nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
5 6
Aspek yang
Pedoman Penilaian
dinilai
3
2 bersedia Siswa
1
Saling
Siswa
berbagi
meminjamkan media meminjamkan media menggunakan media kepada
teman
kelompok waktu
yang
satu kepada
bersedia Siswa
teman
hanya
satu sendiri dan terlalu
sesuai kelompok tetapi tidak lama telah sesuai
waktu
dalam
yang menggunakan media
ditentukan guru dalam telah ditentukan guru sehingga menggunakan
media dalam
menggunakan menggunakan media
bead
untuk media
bead
frame
menyelesaikan
frame bead frame
untuk
soal untuk menyelesaikan menyelesaikan soal
perkalian.
soal perkalian.
perkalian
Nilai =
Psikomotor Indikator
1.4.1
Melakukan
kerjasama
dalam mengerjakan tugas. Teknik penilaian
Non tes
Instrumen penilaian
Lembar pengamatan
Lembar pengamatan
dikelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
Berilah tanda centang (√) pada kolom yang tersedia! No
Nama Siswa
Kerjasama
Total
Nilai
skor 3
2
1
1 2 3 4 5 6
Aspek yang
Kriteria penilaian
dinilai
Kerjasama
3 Siswa
2
bekerjasama Siswa
mau Siswa
dalam
menggunakan bekerjasama
media
bead
frame menggunakan
untuk menyelesaikan bead
1
frame
soal perkalian. Siswa menyelesaikan
bekerjasama media menggunakan media untuk bead frame
media perkalian.
Siswa perkalian.
bead
secara menggunakan
media
bead
secara
bergiliran.
frame
bergiliran.
Nilai =
untuk
soal menyelesaikan soal
menggunakan frame
tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
Lampiran 3 RPP Pertemuan III RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SDN Caturtunggal 1
A.
Tema
: Pengalaman
Kelas/Semester
: III / 1
Pertemuan ke
:3
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Standar Kompetensi Matematika 1. Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka. IPS 1. Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah dan sekolah.
B.
Kompetensi Dasar Matematika 1.3
Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka.
IPS 1.4
Melakukan kerjasama di lingkungan rumah, sekolah, dan kelurahan/desa.
C.
Indikator Matematika 1.3.1
Menentukan hasil dari perkalian dua angka dengan satu angka mulai dari 1-50.
1.3.3
Menunjukkan sikap kerjasama dalam menggunakan media bead frame.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
IPS 1.4.1
Melakukan kerja bakti membersihkan kelas.
D. Tujuan Pembelajaran Matematika 1.3.1.1 Siswa dapat nenentukan hasil dari minimal empat soal perkalian dua angka dengan satu angka mulai dari 1-50 menggunakan media bead frame. 1.3.2.1 Siswa dapat menunjukkan sikap kerjasama dalam menggunakan media bead frame. IPS 1.4.1.1 Siswa dapat melakukan kerja bakti membersihkan kelas dengan cara menyapu lantai, membersihkan laci dan membersihkan jendela.
E. Materi Ajar Matematika Perkalian bilangan dua angka. IPS Kerjasama di dalam kelas.
F. Metode Pembelajaran 1.
Tanya jawab
2.
Diskusi kelompok
3.
Demonstrasi
4.
Penugasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
G.
Langkah-langkah Pembelajaran
Nama
Deskripsi Kegiatan
Alokasi
kegiatan
waktu Pertemuan 1
Kegiatan
Guru
memberi
salam
dengan
mengucapkan 10 menit
“Assalamualaikum wr.wb”.
awal
Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.
Guru melakukan presensi terhadap siswa.
Guru menyiapkan kondisi siswa (kesiapan siswa mengikuti pelajaran, buku pelajaran, dan kebersihan kelas)
Motivasi
Guru
mengajak
siswa
untuk
melakukan
tepuk
“SEMANGAT”.
Guru memberikan jargon kepada siswa agar siswa lebih bersemangat.
Guru mengajak siswa untuk bernyanyi “Kalau Kau Suka Hati”
Apersepsi
Guru bertanya kepada siswa tentang materi perkalian menggunakan media bead frame pada pertemuan sebelumnya.
Orientasi
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.
Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari hari ini.
Kegiatan inti
Eksplorasi
Guru meminta siswa untuk melihat sekeliling kelas, apabila ada kertas atau sampah harap dibuang ketempat
50 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
sampah.
Guru meminta siswa untuk membersihkan ruang kelas terlebih dahulu dengan menyapu lantai dan membuang sampah.
Guru menjelaskan bahwa ruang kelas yang bersih dapat memberikan rasa nyaman dalam belajar.
Guru membagikan media kepada masing-masing kelompok sesuai kelompok pada saat pertemuan pertama.
Guru memberikan contoh penggunaan media bead frame.
Guru membagikan LKS kepada masing-masing siswa. Siswa mengerjakan soal perkalian dua angka dengan satu angka 1-50 menggunakan media bead frame secara bergantian.
Guru meminta siswa untuk saling bekerjasama dalam mengerjakan soal-soal.
Guru mengamati kegiatan siswa.
Elaborasi
Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di hadapan guru dan teman-teman lain.
Guru dan kelompok lain menanggapi kelompok yang presentasi.
Konfirmasi
Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang belum jelas untuk bertanya.
Guru meluruskan bahasan terkait materi pembelajaran yang kurang sesuai.
Kegiatan akhir
Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang materi 10 menit yang sudah dipelajari hari ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
Guru dan siswa merefleksikan kegiatan yang sudah dilakukan hari ini.
Guru memberikan tindak lanjut berupa soal-soal.
Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.
H. Sumber dan Media Belajar Sumber Belajar Fajariyah Nur dan Defi Triratnawati. 2008. Cerdas Berhitung Matematika untuk SD/MI Kelas 3. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Nursa’ban Muhammad dan Rusmawan. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial III untuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Kelas III. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Media Belajar Bead frame
I. Penilaian Aspek
Jenis
Teknik
Penilaian
Penilaian
Penilaian
Instrumen Penilaian
Kognitif
Tes
Tes tertulis
Soal dan kunci jawaban
Afektif
Non tes
Observasi
Lembar pengamatan
Psikomotor
Non tes
Observasi
Lembar pengamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
Lampiran-lampiran Materi Pembelajaran Matematika Melakukan Operasi Hitung Perkalian 1. Perkalian sebagai Penjumlahan Berulang Contoh 1 Perhatikan gambar berikut!
Ada 3 piring yang berisi jeruk. Setiap piring berisi 6 buah jeruk. Banyak jeruk seluruhnya dapat dihitung dengan cara : 6 + 6 + 6 = 18 Bentuk 6 + 6 + 6 menunjukkan penjumlahan angka 6 sebanyak 3 kali. Jadi, 6 + 6 + 6 dapat ditulis menjadi perkalian 3 × 6 = 18.
Contoh 2
Ada 6 ikat pensil. Masing-masing ikat berisi 5 buah pensil. Banyak pensil seluruhnya dapat dihitung dengan cara: 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 = 30 Bentuk 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 dapat ditulis menjadi perkalian 6 × 5 = 30
2. Mengalikan Bilangan Satu Angka dengan Bilangan Dua Angka a. Mengalikan dengan Cara Mendatar Contoh : 12 x 3 12 x 3 = 3 x (10 + 2) = (3 x 10) + (3 x 2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
= 30 + 6 = 36
b. Mengalikan dengan Cara Bersusun Panjang Contoh : 24 x 3 24 3
x
12 60 x 72
c. Perkalian dengan Bersusun Pendek Contoh : 24 6
x
144 Dari 4 x 6, ditulis 4, disimpan 2 Dari (6 x 2) + 2 (simpanan), ditulis 14
IPS Kerjasama di Lingkungan Kelas Pernahkah kalian membantu teman yang kesulitan belajar? Jika kalian membantu, apakah ilmu kalian akan berkurang?
Nah mari kita belajar! Pernahkah kalian melihat pertandingan sepakbola? Ketika kamu bermain sepak bola, kalian tentu ingin memasukkan bola ke gawang lawan bukan? Nah untuk bisa mencetak gol ke gawang lawan, kalian harus bekerjasama dalam tim. Saling mengoper bola dan memasukkannya ke gawang lawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
Melakukan tindakan bersama orang lain tersebut di sebut kerjasama. Orang melakukan kerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
Ketika kalian berada di dalam kelas, apakah kalian pernah melakukan kerjasama? ya. Kalian setiap hari pasti melakukan kerjasama dengan teman kalian. Misalnya ketika sedang mengerjakan tugas. Kalian harus membantu teman kalian yang kesulitan. Contoh kerjasama ketika mengerjakan tugas: 4. Membantu teman yang kesulitan. 5. Mengajari teman menggunakan media pembelajaran. 6. Meminjami alat tulis kepada teman yang tidak membawa. Selain bekerjasa dalam pembelajaran kelompok. kanak-anak juga bisa bekerjasama dalam bentuk lain. misalnya : 1. Membuang sampah pada tempat sampah. 2. Menyapu lantai yang kotor. 3. Membersihkan laci meja. 4. Membersihkan jendela kelas. 5. Merapikan meja guru.
Melaksanakan tugaspiket
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
Kisi-Kisi Soal No 1
Indikator
Kisi-kisi
Menentukan hasil dari Mengerjakan perkalian
dua
angka perkalian
Nomor soal soal 1,2,3,4,5 (soal
bilangan latihan)
dengan satu angka mulai dua angka dengan dari 1-50
satu angka mulai
1,2,3,4,5 (soal evaluasi)
dari 1-50
Soal Latihan Kerjakan soal berikut menggunakan media bead frame! 1.
Caca membeli 5 dus kue. Setiap dus berisi 23 kue. Berapa jumlah kue seluruhnya?
2.
Bu Guru membeli pensil untuk dibagikan kepada seluruh siswanya. Jumlah pensil yang dibeli oleh bu Guru 6 dus yang masingmasing berisi 25 pensil. Berapa jumlah pensil yang akan dbagikan kepada siswa?
3.
Petani memanen kacang panjang sebanyak 7 ikat. Masingmasing ikat berisi 46 buah. Berapa banyak kacang panjang seluruhnya?
4.
Petani memanen 9 karung buah jeruk. Setiap karung berisi 31 buah jeruk. Berapa jumlah jeruk seluruhnya?
5.
4 buah truk akan berjalan dari Semarang ke Yogyakarta. Setiap truk berisi 48 buah galon. Berapa jumlah galon seluruhnya?
Soal Evaluasi Kerjakan soal berikut menggunakan media bead frame! 1.
Adik akan membuat 5 buah kalung. Setiap kalung terdiri dari 23 manik-manik. Berapa jumlah manik-manik yang diperlukan adik untuk membuat kalung?
2.
Dalam sebuah aula terdapat 30 buah meja makan. Setiap meja ditempati oleh 8 orang. Berapa banyak orang di dalam aula tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
3.
Setiap keranjang rambutan berisi 45 buah rambutan. Bibi memanen sejumlah 5 keranjang. Berapa jumlah rambutan seluruhnya?
4.
Setiap hari Pak Budi menempuh jarak 32 kilometer untuk berangkat ke kantor. Berapa kilometer jarak yang ditempuh Pak Budi selama 9 hari ke kantor?
5.
Ada 5 keranjang mangga di toko Pak Banu. Setiap keranjang berisi 23 buah mangga. Berapa jumlah mangga yang ada di toko Pak Banu?
Kunci Jawaban Latihan 1.
5 x 23 = 115
2.
6 x 25 = 150
3.
7 x 46 = 322
4.
9 x 31 = 279
5.
4 x 48 = 192
Evaluasi 1.
5 x 23 = 115
2.
30 x 8 = 240
3.
45 x 5 = 225
4.
32 x 9 = 288
5.
4 x 23 = 92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
Instrumen Penilaian Kognitif Indikator
1.3.3
Melakukan perkalian dua angka dengan satu angka mulai dari 1-50.
Teknik penilaian
Tes tertulis
Instrumen penilaian
Soal dan Kunci jawaban
Evaluasi Kerjakan soal berikut menggunakan media bead frame! 1. Adik akan membuat 5 buah kalung. Setiap kalung terdiri dari 23 manikmanik. Berapa jumlah manik-manik yang diperlukan adik untuk membuat kalung? 2. Dalam sebuah aula terdapat 30 buah meja makan. Setiap meja ditempati oleh 8 orang. Berapa banyak orang di dalam aula tersebut? 3. Setiap keranjang rambutan berisi 45 buah rambutan. Bibi memanen sejumlah 5 keranjang. Berapa jumlah rambutan seluruhnya? 4. Setiap hari Pak Budi menempuh jarak 32 kilometer untuk berangkat ke kantor. Berapa kilometer jarak yang ditempuh Pak Budi selama 9 hari ke kantor? 5. Ada 4 keranjang mangga di toko Pak Banu. Setiap keranjang berisi 23 buah mangga. Berapa jumlah mangga yang ada di toko Pak Banu?
Kunci Jawaban 1. 5 x 23 = 115 2. 30 x 8 = 240 3. 45 x 5 = 225 4. 32 x 9 = 288 5. 4 x 23 = 92 Nilai =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
Afektif Indikator
1.3.4
Menunjukkan sikap kerjasama dalam menggunakan media bead frame
Teknik penilaian
Non tes
Instrumen penilaian
Lembar pengamatan
Lembar pengamatan Berilah tanda centang (√) pada kolom yang tersedia! No
Nama Siswa
Kerjasam
Total
Nilai
skor 3
2
1
1 2 3 4 5 6
Aspek yang
Kriteria penilaian
dinilai Kerjasama
3 Siswa
2
bekerjasama Siswa
mampu Siswa
dalam
menggunakan bekerjasama
media
bead
frame menggunakan
untuk menyelesaikan bead
3
frame
soal perkalian. Siswa menyelesaikan
bekerjasama
dalam menggunakan media media bead frame untuk untuk soal menyelesaikan soal
menggunakan
media perkalian.
Siswa perkalian.
bead
secara menggunakan
media menggunakan media
bead
secara bead frame secara
frame
bergiliran.
frame
bergiliran. Nilai =
bergiliran.
Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
Psikomotor Indikator
1.4.1 Melakukan kerja bakti membersihkan kelas.
Teknik penilaian
Non tes
Instrumen penilaian
Lembar pengamatan
Lembar pengamatan Berilah tanda centang (√) pada kolom yang tersedia! No
Nama Siswa
Rentan nilai
Total
Nilai
skor 3
2
1
1 2 3 4 5 6
Aspek yang
Kriteria penilaian
dinilai Kerjasama
3 Siswa
2
1
bekerjasama Siswa membersihkan Siswa
tidak
dalam melakukan kerja ruang kelas apabila berpartisipasi bakti di dalam kelas.
guru
Siswa ikut serta dalam perintah. membersihkan
ruang
kelas dengan kedsadaran diri siswa tanpa perintah guru.
Nilai =
memberi membersihkan ruang kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
Lampiran 4 RPP Pertemuan IV RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SDN Caturtunggal 1
A.
Tema
: Pengalaman
Kelas/Semester
: III / 1
Pertemuan ke
:4
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Standar Kompetensi Matematika 1.
Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka.
IPS 2. Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah dan sekolah.
B.
Kompetensi Dasar Matematika 1.3 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka. IPS 1.4
Melakukan kerjasama di lingkungan rumah, sekolah, dan kelurahan/desa.
C.
Indikator Matematika 1.3.1
Menentukan hasil dari perkalian dua angka dengan dua angka yang hasilnya bilangan tiga angka
1.3.2
Menunjukkan sikap berbagi dalam menggunakan media bead frame.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
IPS 1.4.1
D.
Melakukan kerjasama dilingkungan sekolah.
Tujuan Pembelajaran Matematika 1.3.1.1
Siswa dapat menentukan hasil dari minimal lima soal perkalian dua angka dengan dua angka yang hasilnya bilangan tiga angka dengan menggunakan media bead frame.
1.3.2.1 Siswa dapat menunjukkan sikap berbagi dalam menggunakan media bead frame. IPS 1.4.1.1
Siswa dapat saling bekerjasama dalam membersihkan halaman sekolah menggunakan alat-alat kebersihan.
E.
Materi Ajar Matematika Perkalian bilangan dua angka. IPS Kerjasama di sekolah.
F.
Metode Pembelajaran 1.
Tanya jawab
2.
Diskusi kelompok
3.
Demonstrasi
4.
Penugasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
G.
Langkah-langkah Pembelajaran
Nama
Deskripsi Kegiatan
Alokasi
kegiatan
waktu Pertemuan 1
Kegiatan
Guru
memberi
salam
dengan
mengucapkan
10 menit
“Assalamualaikum wr.wb”.
awal
Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.
Guru melakukan presensi terhadap siswa.
Guru menyiapkan kondisi
siswa (kesiapan
siswa
mengikuti pelajaran, buku pelajaran, dan kebersihan kelas) Motivasi
Guru
mengajak
siswa
untuk
melakukan
tepuk
“SEMANGAT”.
Guru memberikan jargon kepada siswa agar siswa lebih bersemangat.
Guru mengajak siswa untuk bernyanyi “Kalau Kau Suka Hati”
Apersepsi
Guru bertanya kepada siswa tentang pembelajaran matematika menggunakan media bead frame pada pertemuan sebelumnya.
Orientasi
Kegiatan inti
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.
Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari hari ini.
Eksplorasi
50 menit Guru membawa siswa keluar kelas untuk
mengamati halaman kelas.
Guru memberikan instruksi kepada siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
apabila ada yang melihat sampah harap mengambil dan membuangnya ketempat sampah.
Guru menjelaskan kepada siswa bahwa lingkungan yang bersih adalah lingkungan yang sehat.
Setelah membersihkan halaman sekolah, guru meminta siswa untuk masuk ke dalam kelas.
Guru meminta siswa untuk duduk bersama kelompoknya.
Guru membagikan LKS kepada masingmasing siswa.
Siswa mengerjakan soal perkalian dua angka
menggunakan
media
bead
frame
secara
siswa
untuk
saling
bergantian.
Guru
meminta
bekerjasama dalam mengerjakan soal-soal.
Guru mengamati kegiatan siswa.
Elaborasi
Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di hadapan guru dan teman-teman lain.
Guru dan kelompok lain menanggapi kelompok yang presentasi.
Konfirmasi
Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang belum jelas untuk bertanya.
Guru meluruskan bahasan terkait materi pembelajaran yang kurang sesuai.
Kegiatan
akhir
Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang materi yang sudah dipelajari hari ini
Guru dan siswa merefleksikan kegiatan yang sudah dilakukan hari ini.
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
Guru memberikan tindak lanjut berupa soal-soal.
Guru
menutup
pembelajaran
dengan
mengucapkan salam.
H.
Sumber dan Media Belajar Sumber Belajar Fajariyah Nur dan Defi Triratnawati. 2008. Cerdas Berhitung Matematika untuk SD/MI Kelas 3. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Nursa’ban Muhammad dan Rusmawan. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial III untuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Kelas III. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Media Belajar Bead frame I.
Penilaian Aspek
Jenis
Teknik
Penilaian
Penilaian
Penilaian
Instrumen Penilaian
Kognitif
Tes
Tes tertulis
Soal dan kunci jawaban
Afektif
Non tes
Observasi
Lembar pengamatan
Psikomotor
Non tes
Observasi
Lembar pengamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
Lampiran-lampiran Materi Pembelajaran Matematika Melakukan Operasi Hitung Perkalian 1. Perkalian sebagai Penjumlahan Berulang Contoh 1 Perhatikan gambar berikut!
Ada 3 piring yang berisi jeruk. Setiap piring berisi 6 buah jeruk. Banyak jeruk seluruhnya dapat dihitung dengan cara : 6 + 6 + 6 = 18 Bentuk 6 + 6 + 6 menunjukkan penjumlahan angka 6 sebanyak 3 kali. Jadi, 6 + 6 + 6 dapat ditulis menjadi perkalian 3 × 6 = 18.
Contoh 2
Ada 6 ikat pensil. Masing-masing ikat berisi 5 buah pensil. Banyak pensil seluruhnya dapat dihitung dengan cara: 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 = 30 Bentuk 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 dapat ditulis menjadi perkalian 6 × 5 = 30
2. Mengalikan Bilangan Satu Angka dengan Bilangan Dua Angka a. Mengalikan dengan Cara Mendatar Contoh : 12 x 3 12 x 3 = 3 x (10 + 2) = (3 x 10) + (3 x 2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
= 30 + 6 = 36
b. Mengalikan dengan Cara Bersusun Panjang Contoh : 24 x 3 24 3
x
12 60 x 72
c. Perkalian dengan Bersusun Pendek Contoh : 24 6
x
144 Dari 4 x 6, ditulis 4, disimpan 2 Dari (6 x 2) + 2 (simpanan), ditulis 14
IPS Kerjasama di Lingkungan Kelas Pernahkah kalian membantu teman yang kesulitan belajar? Jika kalian membantu, apakah ilmu kalian akan berkurang?
Nah mari kita belajar! Pernahkah kalian melihat pertandingan sepakbola? Ketika kamu bermain sepak bola, kalian tentu ingin memasukkan bola ke gawang lawan bukan? Nah untuk bisa mencetak gol ke gawang lawan, kalian harus bekerjasama dalam tim. Saling mengoper bola dan memasukkannya ke gawang lawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
Melakukan tindakan bersama orang lain tersebut di sebut kerjasama. Orang melakukan kerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
Ketika kalian berada di dalam kelas, apakah kalian pernah melakukan kerjasama? ya. Kalian setiap hari pasti melakukan kerjasama dengan teman kalian. Misalnya ketika sedang mengerjakan tugas. Kalian harus membantu teman kalian yang kesulitan. Contoh kerjasama ketika mengerjakan tugas: 7. Membantu teman yang kesulitan. 8. Mengajari teman menggunakan media pembelajaran. 9. Meminjami alat tulis kepada teman yang tidak membawa. Selain bekerjasa dalam pembelajaran kelompok. kanak-anak juga bisa bekerjasama dalam bentuk lain. misalnya : 6. Membuang sampah pada tempat sampah. 7. Menyapu lantai yang kotor. 8. Membersihkan laci meja. 9. Membersihkan jendela kelas. 10. Merapikan meja guru. Jika lingkungan sekolah bersih maka hidupun menjadi sehat. Tidak banyak penyakit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
Kisi-Kisi Soal No 1
Indikator
Kisi-kisi
Menentukan hasil dari Mengerjakan perkalian
dua
angka perkalian
Nomor soal soal 1,2,3,4,5 (soal
bilangan latihan)
dengan dua angka mulai dua angka dengan dari 1-50
satu angka mulai
1,2,3,4,5 (soal evaluasi)
dari 1-20
Soal Latihan Kerjakan soal berikut menggunakan media bead frame! 1. Paman memiliki 11 pohon kacang panjang. Paman akan memetiknya sebanyak 22 buah pada masing-masing pohon. Berapa jumlah kacang yang akan dipetik paman? 2. Ani membeli anggur sebanyak 15 kilogram. Setiap 1 kilogram berisi 14 buah anggur. Berapa jumlah anggur yang dibeli Ani? 3. Untuk membuat 1 buah kalung dibutuhkan 30 biji manik-manik. Berapa banyak manik-manik yang diperlukan untuk membuat 22 kalung? 4. Ada 15 buah keranjang apel di toko buah pak Amir. Masing-masing keranjang berisi 25 buah apel. Berapa banyak apel seluruhnya? 5. Setiap hari Pak Bani mencetak 43 buah genting. Berapa buah genting yang dihasilkan Pak Bani dalam 17 hari? Soal Evaluasi Kerjakan soal berikut menggunakan media bead frame! 1. Hasil dari 23 x 24 = n . Berapa nilai n? 2. Pedagang memiliki 14 keranjang buah sawo. Masing-masing keranjang berisi 42 buah sawo. Berapa jumlah sawo seluruhnya? 3. Hasil dari 37 x 18 = x . Berapa nilai x? 4. Sekolah akan mengadakan kunjungan ke musium. Sekolah menyediakan 15 bus. Masing-masing bus berisi 35 siswa. Berapa jumlah siswa yang mengikuti kunjungan ke musium?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
5. Perpustakaan memiliki 17 rak buku. Masing-masing rak berisi 21 buku. Berapa jumlah buku seluruhnya?
Kunci Jawaban Latihan 1.
11 x 22 = 242
2.
15 x 14 = 210
3.
30 x 22 = 660
4.
15 x 25 = 375
5.
43 x 17 = 731
Evaluasi 1.
23 x 24 = 552
2.
14 x 42 = 588
3.
37 x 18 = 666
4.
15 x 35 = 525
5.
17 x 21 = 357
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
Instrumen Penilaian Kognitif Indikator
1.4.2
Melakukan perkalian dua angka dengan satu angka mulai dari 1-20.
Teknik penilaian
Tes tertulis
Instrumen penilaian
Soal dan Kunci jawaban
Soal Evaluasi Kerjakan soal berikut menggunakan media bead frame! 1. Hasil dari 23 x 24 = n . Berapa nilai n? 2. Pedagang memiliki 14 keranjang buah sawo. Masing-masing keranjang berisi 42 buah sawo. Berapa jumlah sawo seluruhnya? 3. Hasil dari 37 x 18 = x . Berapa nilai x? 4. Sekolah akan mengadakan kunjungan ke musium. Sekolah menyediakan 15 bus. Masing-masing bus berisi 35 siswa. Berapa jumlah siswa yang mengikuti kunjungan ke musium? 5. Perpustakaan memiliki 17 rak buku. Masing-masing rak berisi 21 buku. Berapa jumlah buku seluruhnya? Kunci Jawaban
1.
23 x 24 = 552
2.
14 x 42 = 588
3.
37 x 18 = 666
4.
15 x 35 = 525
5.
17 x 21 = 357
Nilai =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
Afektif Indikator
1.4.3
Menunjukkan sikap berbagi dalam menggunakan media bead frame.
Teknik penilaian
Non tes
Instrumen penilaian
Lembar pengamatan
Lembar pengamatan Berilah tanda centang (√) pada kolom yang tersedia! No
Nama Siswa
Saling berbagi
Total
Nilai
skor 3
2
1
1 2 3 4
Aspek yang
Pedoman Penilaian
dinilai
3
2
Saling
Siswa
berbagi
meminjamkan media meminjamkan media menggunakan media kepada
bersedia Siswa
1
teman
kelompok waktu
yang
satu kepada
bersedia Siswa
teman
satu sendiri dan terlalu
sesuai kelompok tetapi tidak lama telah sesuai
waktu
hanya
dalam
yang menggunakan media
ditentukan guru dalam telah ditentukan guru sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
menggunakan
media dalam
menggunakan menggunakan media
bead
untuk media
bead
frame
menyelesaikan
frame bead frame
untuk
soal untuk menyelesaikan menyelesaikan soal
perkalian.
soal perkalian.
perkalian
Nilai = Psikomotor Indikator
1.4.4
Melakukan
kerjasama
dilingkungan sekolah. Teknik penilaian
Non tes
Instrumen penilaian
Lembar pengamatan
Lembar pengamatan Berilah tanda centang (√) pada kolom yang tersedia! No
Nama Siswa
Kerjasama
Total skor
3 1 2 3 4 5 6
2
1
Nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
Aspek yang
Kriteria penilaian
dinilai
Kerjasama
3 Siswa
2
bekerjasama Siswa
dalam
bekerjasama Siswa
tidak
dalam dalam membersihkan bekerjasama
mebersihkan halaman halaman sekolah
alat
alat- kebersihan
dengan Hanya
kebersihan cukup baik.
dengan baik, tertib dan
tidak
mengganggu yang
teman sedang
mebersihkan halaman sekolah.
Nilai =
Mengganggu yang membersihkan halaman.
dalam
sekolah membershkan
menggunakan alat-alat halaman
menggunakan
lain
1
sekolah. duduk,
melihat, teman sedang
dan
meminta teman lain untuk membersihkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
Lampiran 5 LKS Pertemuan II Nama
:
No. Absen
:
Lembar Kerja Siswa
Tepuk Semangat Prok.. prok... prok... Se Prok... prok...prok... Mang Prok... prok... prok... At SEMANGAT YES JARGON!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
Kegiatan 1
Amati gambar di bawah ini!
Gambar tersebut merupakan gambar sebuah media pembelajaran yang bernama bead frame.
Bead frame dapat digunakan sebagai media untuk menghitung
perkalian. Dalam media ini terdapat tiga macam warna pada manik-manik. Hijau, biru, dan merah. Masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda. Manik-manik berwarna hijau pada baris pertama menunjukkan nilai tempat satuan. Manikmanik berwarna biru pada baris kedua menunjukkan nilai tempat puluhan. Manikmanik berwarna merah pada baris ketiga menunjukkan nilai tempat ratusan. Selanjutnya adalah manik-manik dengan warna yang sama, hanya saja nilai tempatnya berbeda. Untuk manik-manik berwarna hijau baris keempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
menunjukkan nilai ribuan. Manik-manik berwarna biru baris kelima menunjukkan nilai puluh ribuan. Manik-manik berwarna merah baris keempat menunjukkan nilai ratus ribuan. Manik-manik berwarna hijau baris keenam menunjukkan nilai jutaan.
Kegiatan 2 Perhatikan contoh soal berikut! Ibu membeli 5 bungkus permen. Masing-masing bungkus berisi 25 permen. Berapa jumlah permen seluruhnya? Jawab: 1 bungkus permen 5 bungkus
= 25 permen. = ...
25 x 5 25 5
x
... Langkah pengerjaan menggunakan media 1. 5 x 5 = 25
geser 5 buah manik-manik satuan (warna hijau pada
urutan pertama) dan 2 buah manik-manik puluhan (warna biru pada urutan kedua) 2. 5 x 2 = 10
geser manik-manik puluhan sebanyak 10. Jika
sebelum 10 sudah habis maka ambil manik-manik ratusan (warna merah pada urutan ketiga) karena 10 puluhan bernilai 100. Kemudian dilanjutkan sisanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
Maka hasil dari : 25 5
x
25 10
x
125
Kerjakan soal di bawah ini menggunakan media bead frame! 1. Setiap hari bibi pergi ke ladang anggur. Jumlah pohon anggur bibi 9 pohon. Bibi mengambil 12 buah dari masing-masing pohon. Berapa jumlah anggur yang bibi petik seluruhnya? Jawab:............................................................................................................. ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ...................................................... 2. Hari minggu SD Caturtunggal akan melaksanakan wisata ke kebun binatang. Jumlah bus yang membawa siswa dan guru ada 6 bus. Masingmasing bus berisi 18 orang. Berapa jumlah orang yang mengikuti wisata ke kebun binatang seluruhnya? Jawab:............................................................................................................. ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ .................................................. 3. Bu Rina membagi kelas menjadi 15 kelompok. Masing-masing kelompok memperoleh lilin sebanyak 7 buah. Berapa jumlah lilin seluruhnya? Jawab:............................................................................................................. ........................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
........................................................................................................................ ...................................................... 4. Tono mempunyai 18 potong tali. Masing-masing pita panjangnya 8 cm. Berapa panjang tali Tono jika disambungkan? Jawab:............................................................................................................. ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ...................................................... 5. Hasil dari operasi hitung perkalian 13 x 9 adalah n. Berapa nilai n? Jawab:............................................................................................................. ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ...................................................
Evaluasi
Kerjakan soal berikut menggunakan media bead frame!
1. Hasil operasi hitung perkalian dari 16 x 7 adalah b. Berapa nilai b? Jawab:............................................................................................................. ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ...................................................... 2. Pak Budi memanen pisang sebanyak 7 pohon. Masing-masing pohon berisi 18 buah pisang. Berapa jumlah pisang yang dipanen oleh Pak Budi? Jawab:............................................................................................................. ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ .....................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
3. Setiap tangkai anggur berisi 15 buah anggur. Jika ada 8 tangkai, berapa jumlah anggur seluruhnya? Jawab:............................................................................................................. ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ..................................................... 4. Adik mempunyai 7 kantong kelereng. Masing-masing kanong berisi 19 butir kelereng. Berapa banyak kelereng adik? Jawab:............................................................................................................. ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ..................................................... 5. Ibu membeli 9 karung kelapa untuk acara pesta. Setiap karung berisi 15 kelapa. Berapa jumlah kelapa seluruhnya? Jawab:............................................................................................................. ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ .....................................................
Saatnya Refleksi 1. Apakah kalian mengalami kesulitan dalam menggunakan media bead frame? ........................................................................................................................ . ........................................................................................................................ . 2. Apakah kalian senang belajar menggunakan media bead frame? ........................................................................................................................ .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
........................................................................................................................ .
Pilihlah gambar di bawah ini sesuai dengan perasaanmu mengikuti pembelajaran hari ini dengan memberi tanda (√)!
Selamat Bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
Lampiran 6 LKS Pertemuan III Nama
:
No. Absen
:
Lembar Kerja Siswa
Tepuk Semangat Prok.. prok... prok... Se Prok... prok...prok... Mang Prok... prok... prok... At SEMANGAT YES JARGON!
Mari bernyanyi Kalau kau suka hati tepuk tangan Kalau kau suka hati tepuk tangan Kalau kau suka hati mari kita lakukan Kalau kau suka hati tepuk tangan
Kalau kau suka hati kedip mata Kalau kau suka hati kedip mata Kalau kau suka hati mari kita lakukan Kalau kau suka hati kedip mata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
Kegiatan 1
Amati gambar di bawah ini!
Gambar tersebut merupakan gambar sebuah media pembelajaran yang bernama bead frame.
Bead frame dapat digunakan sebagai media untuk menghitung
perkalian. Dalam media ini terdapat tiga macam warna pada manik-manik. Hijau, biru, dan merah. Masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda. Manik-manik berwarna hijau pada baris pertama menunjukkan nilai tempat satuan. Manikmanik berwarna biru pada baris kedua menunjukkan nilai tempat puluhan. Manikmanik berwarna merah pada baris ketiga menunjukkan nilai tempat ratusan. Selanjutnya adalah manik-manik dengan warna yang sama, hanya saja nilai tempatnya berbeda. Untuk manik-manik berwarna hijau baris keempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
menunjukkan nilai ribuan. Manik-manik berwarna biru baris kelima menunjukkan nilai puluh ribuan. Manik-manik berwarna merah baris keempat menunjukkan nilai ratus ribuan. Manik-manik berwarna hijau baris keenam menunjukkan nilai jutaan.
Kegiatan 2 Perhatikan contoh soal berikut! Ibu membeli 5 bungkus permen. Masing-masing bungkus berisi 25 permen. Berapa jumlah permen seluruhnya? Jawab: 1 bungkus permen 5 bungkus
= 25 permen. = ...
25 x 5 25 5
x
... Langkah pengerjaan menggunakan media 3. 5 x 5 = 25
geser 5 buah manik-manik satuan (warna hijau pada
urutan pertama) dan 2 buah manik-manik puluhan (warna biru pada urutan kedua) 4. 5 x 2 = 10
geser manik-manik puluhan sebanyak 10. Jika
sebelum 10 sudah habis maka ambil manik-manik ratusan (warna merah pada urutan ketiga) karena 10 puluhan bernilai 100. Kemudian dilanjutkan sisanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
Maka hasil dari : 25 5
x
25 10
x
125
Kerjakan soal di bawah ini menggunakan media bead frame! 1.
Caca membeli 5 dus kue. Setiap dus berisi 23 kue. Berapa jumlah kue seluruhnya? Jawab:
2.
Bu Guru membeli pensil untuk dibagikan kepada seluruh siswanya. Jumlah pensil yang dibeli oleh bu Guru 6 dus yang masingmasing berisi 25 pensil. Berapa jumlah pensil yang akan dbagikan kepada siswa? Jawab :
3.
Petani memanen kacang panjang sebanyak 7 ikat. Masingmasing ikat berisi 46 buah. Berapa banyak kacang panjang seluruhnya? Jawab:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
4.
Petani memanen 9 karung buah jeruk. Setiap karung berisi 31 buah jeruk. Berapa jumlah jeruk seluruhnya? Jawab:
5.
4 buah truk akan berjalan dari Semarang ke Yogyakarta. Setiap truk berisi 48 buah galon. Berapa jumlah galon seluruhnya? Jawab:
Evaluasi
Kerjakan soal berikut menggunakan media bead frame! 1.
Adik akan membuat 5 buah kalung. Setiap kalung terdiri dari 23 manik-manik. Berapa jumlah manik-manik yang diperlukan adik untuk membuat kalung? Jawab:
2.
Dalam sebuah aula terdapat 30 buah meja makan. Setiap meja ditempati oleh 8 orang. Berapa banyak orang di dalam aula tersebut? Jawab:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
3.
Setiap keranjang rambutan berisi 45 buah rambutan. Bibi memanen sejumlah 5 keranjang. Berapa jumlah rambutan seluruhnya? Jawab:
4.
Setiap hari Pak Budi menempuh jarak 32 kilometer untuk berangkat ke kantor. Berapa kilometer jarak yang ditempuh Pak Budi selama 9 hari ke kantor? Jawab:
5.
Ada 4 keranjang mangga di toko Pak Banu. Setiap keranjang berisi 23 buah mangga. Berapa jumlah mangga yang ada di toko Pak Banu? Jawab:
Saatnya Refleksi 3. Apakah kalian mengalami kesulitan dalam menggunakan media bead frame? ........................................................................................................................ . ........................................................................................................................ . 4. Apakah kalian senang belajar menggunakan media bead frame?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
........................................................................................................................ . ........................................................................................................................ .
Pilihlah gambar di bawah ini sesuai dengan perasaanmu mengikuti pembelajaran hari ini dengan memberi tanda (√)!
Selamat Bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
Lampiran 7 LKS Pertemuan IV Nama
:
No. Absen
:
Lembar Kerja Siswa
Tepuk Semangat Prok.. prok... prok... Se Prok... prok...prok... Mang Prok... prok... prok... At JARGON!
SEMANGAT YES
Mari bernyanyi Kalau kau suka hati hentak kaki Kalau kau suka hati hentak kaki Kalau kau suka hati mari kita lakukan Kalau kau suka hati hentak kaki
Kalau kau suka hati bilang hore Kalau kau suka hati bilang hore Kalau kau suka hati mari kita lakukan Kalau kau suka hati bilang hore
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
Kegiatan 1
Amati gambar di bawah ini!
Gambar tersebut merupakan gambar sebuah media pembelajaran yang bernama bead frame.
Bead frame dapat digunakan sebagai media untuk menghitung
perkalian. Dalam media ini terdapat tiga macam warna pada manik-manik. Hijau, biru, dan merah. Masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda. Manik-manik berwarna hijau pada baris pertama menunjukkan nilai tempat satuan. Manikmanik berwarna biru pada baris kedua menunjukkan nilai tempat puluhan. Manikmanik berwarna merah pada baris ketiga menunjukkan nilai tempat ratusan. Selanjutnya adalah manik-manik dengan warna yang sama, hanya saja nilai tempatnya berbeda. Untuk manik-manik berwarna hijau baris keempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
menunjukkan nilai ribuan. Manik-manik berwarna biru baris kelima menunjukkan nilai puluh ribuan. Manik-manik berwarna merah baris keempat menunjukkan nilai ratus ribuan. Manik-manik berwarna hijau baris keenam menunjukkan nilai jutaan.
Kegiatan 2 Perhatikan contoh soal berikut! Ibu membeli 5 bungkus permen. Masing-masing bungkus berisi 25 permen. Berapa jumlah permen seluruhnya? Jawab: 1 bungkus permen 5 bungkus
= 25 permen. = ...
25 x 5 25 5
x
... Langkah pengerjaan menggunakan media 5. 5 x 5 = 25
geser 5 buah manik-manik satuan (warna hijau pada
urutan pertama) dan 2 buah manik-manik puluhan (warna biru pada urutan kedua) 6. 5 x 2 = 10
geser manik-manik puluhan sebanyak 10. Jika
sebelum 10 sudah habis maka ambil manik-manik ratusan (warna merah pada urutan ketiga) karena 10 puluhan bernilai 100. Kemudian dilanjutkan sisanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
Maka hasil dari : 25 5
x
25 10
x
125
Kerjakan soal di bawah ini menggunakan media bead frame! 1. Paman memiliki 11 pohon kacang panjang. Paman akan memetiknya sebanyak 22 buah pada masing-masing pohon. Berapa jumlah kacang yang akan dipetik paman? Jawab:
2. Ani membeli anggur sebanyak 15 kilogram. Setiap 1 kilogram berisi 14 buah anggur. Berapa jumlah anggur yang dibeli Ani? Jawab:
3. Untuk membuat 1 buah kalung dibutuhkan 30 biji manik-manik. Berapa banyak manik-manik yang diperlukan untuk membuat 22 kalung? Jawab:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
4. Ada 15 buah keranjang apel di toko buah pak Amir. Masing-masing keranjang berisi 25 buah apel. Berapa banyak apel seluruhnya? Jawab:
5. Setiap hari Pak Bani mencetak 43 buah genting. Berapa buah genting yang dihasilkan Pak Bani dalam 17 hari? Jawab:
Evaluasi
Kerjakan soal berikut menggunakan media bead frame! 1. Hasil dari 23 x 24 = n . Berapa nilai n? Jawab:............................................................................................................. ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ..................................................... 2. Pedagang memiliki 14 keranjang buah sawo. Masing-masing keranjang berisi 42 buah sawo. Berapa jumlah sawo seluruhnya? Jawab:............................................................................................................. ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ......................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
3. Hasil dari 37 x 18 = x . Berapa nilai x? Jawab:............................................................................................................. ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ...................................................... 4. Sekolah akan mengadakan kunjungan ke musium. Sekolah menyediakan 15 bus. Masing-masing bus berisi 35 siswa. Berapa jumlah siswa yang mengikuti kunjungan ke musium? Jawab:............................................................................................................. ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ...................................................... 5. Perpustakaan memiliki 17 rak buku. Masing-masing rak berisi 21 buku. Berapa jumlah buku seluruhnya? Jawab:............................................................................................................. ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ......................................................
Saatnya Refleksi 1. Apakah kalian mengalami kesulitan dalam menggunakan media bead frame? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ 2. Apakah kalian senang belajar menggunakan media bead frame? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
Pilihlah gambar di bawah ini sesuai dengan perasaanmu mengikuti pembelajaran hari ini dengan memberi tanda (√)!
Selamat Bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
Lampiran 8 Soal Pretest Nama
:
No.Absen
:
Kerjakan soal berikut dengan baik dan benar! 1. Hasil dari operasi hitung 16 x 7 adalah n. Berapa nilai n? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ 2. Ibu membeli roti sebanyak 8 kotak. Masing-masing kotak berisi 15 roti. Berapa jumlah roti seluruhnya? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ 3. Hasil perkalian dari 15 x 9 adalah x. Berapa nilai x? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ 4. 25 x 6 = x. Berapa nilai x? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ 5. Kakak membelikan kelereng untuk adik sebanyak 7 kantong. Masingmasing kantong berisi 25 kelereng. Berapa jumlah kelereng yang kakak beli untuk adik? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
6. Paman memetik jeruk sebanyak 9 keranjang. Masing-masing keranjang berisi 34 buah jeruk. Berapa jumlah jeruk yang dipetik oleh paman? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ 7. Hasil operasi hitung 42 x 5 adalah n. Berapa nilai n? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ 8. Pak Topan memiliki 6 petak kolam ikan lele. Masing-masing kolam berisi 37 ikan lele. Berapa jumlah ikan yang ada di kolah Pak Topan seluruhnya? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ 9. Hitunglah hasil perkalian berikut! 43 x 4 = n. Berapa nilai n? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ 10. Pak Bejo memanen buah semangka dari ladang miliknya. Dari hasil panennya, Pak Bejo mendapatkan 8 keranjang semangka dan masingmasing keranjang berisi 25 buah semangka. Berapa jumlah buah semangka Pak Bejo seluruhnya? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................
Selamat Mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165
Lampiran 9 Soal Posttest Nama
:
No.Absen
:
Kerjakan soal berikut dengan baik dan benar! 1. Adik mempunyai 8 kantong kelereng. Masing-masing kanong berisi 17 butir kelereng. Berapa banyak kelereng adik? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ 2. Setiap tangkai anggur berisi 16 buah anggur. Jika ada 9 tangkai, berapa jumlah anggur seluruhnya? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ 3. Tono mempunyai 16 potong tali. Masing-masing tali panjangnya 7 cm. Berapa panjang tali Tono jika disambungkan? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ 4.
Caca membeli 6 dus kue. Setiap dus berisi 35 kue. Berapa jumlah kue seluruhnya? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................
5.
Petani memanen kacang panjang sebanyak 8 ikat. Masingmasing ikat berisi 28 buah kacang panjang. Berapa banyak kacang panjang seluruhnya? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
6.
Adik akan membuat 4 buah kalung. Setiap kalung terdiri dari 30 manik-manik. Berapa jumlah manik-manik yang diperlukan adik untuk membuat kalung seluruhnya? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................
7. Hasil perkalian dari 34 x 7 adalah x. Berapa nilai x? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ 8. Sekolah akan mengadakan kunjungan ke musium. Sekolah menyediakan 12 bus. Masing-masing bus berisi 20 siswa. Berapa jumlah siswa yang mengikuti kunjungan ke musium? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ 9. Perpustakaan memiliki 15 rak buku. Masing-masing rak berisi 28 buku. Berapa jumlah buku seluruhnya? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ 10. Ada 15 buah keranjang apel di toko buah pak Amir. Masing-masing keranjang berisi 25 buah apel. Berapa jumlah apel seluruhnya? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................
Selamat Mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
Lampiran 10 Angket Siswa ANGKET RESPON SISWA No.Absen
:
Sekolah
:
Petunjuk Berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia di bawah ini sesuai dengan pilihanmu! Pernyataan 1. Saya senang
Ya
menggunakan media bead
frame untuk belajar perkalian. 2. Saya
dapat
mengerjakan
soal
yang
diberikan guru menggunakan media bead frame. 3. Saya dapat bekerjasama dalam kelompok untuk mengerjakan soal dengan media bead frame. 4. Saya lebih memahami materi perkalian ketika menggunakan media bead frame daripada tidak menggunakan media. 5. Saya dapat menggunakan media bead frame tanpa bantuan teman ataupun guru.
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
Lampiran 11 Lembar Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Validator 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175
Lampiran 12 Lembar Validasi Perangkat Pembelajaran Oleh Validator 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182
Lampiran 13 Lembar Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Validator 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 189
Lampiran 14 Lembar Validasi Instrumen Pengumpulan Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 197
Lampiran 15 Hasil Kerja Siswa Pertemuan II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 203
Lampiran 16 Hasil Kerja Siswa Pertemuan III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 209
Lampiran 17 Hasil Kerja Siswa Pertemuan IV
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 215
Lampiran 18 Angket yang telah Diisi Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 216
Lampiran 19 Hasil Rekapan Pengisian Angket Siswa HASIL REKAPAN PENGISIAN ANGKET SISWA
Nama TM AFGH AMM AGJ AR BAR HL RZJ RSF RAN TYP YKR
1 Ya Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
2 Ya Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
Item Nomor 3 Ya Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
4 Ya Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
5 Ya Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jumlah
Nilai
Ket.
4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4
80 100 100 100 100 100 100 100 80 80 100 80
Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 217
Lampiran 20 Soal Prestest yang telah dikerjakan Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 219
Lampiran 21 Soal Posttest yang telah dikerjakan Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 221
Lampiran 22 Transkipsi Video Pertemuan III Transkripsi Video Pertemuan III Keterangan : G
: Guru
S
: Siswa
BS
: Beberapa Siswa
74. G : Asalamualaikum wr.wb. 75. BS: Walaikumsalam wr.wb. 76. G : Mana semagatmu. 77. BS: Ini semangatku. 78. G : Anak-anak coba lihat kanan kiri kalian. Apakah hari ini ada teman kalian yang tidak masuk sekolah? 79. BS: Masuk semua bu. 80. G : Bagus. Berarti anak-anak sehat semua ya? 81. BS: Iya bu. 82. G :Yo sekarang siapkan buku pelajaran matematika dan alat tulisnya. (Setelah siswa menyiapkan alat tulisnya, guru mengajak siswa untuk melakukan tepuk semangat.) 83. G : Tepuk semangat. (Seluruh siswa melakukan tepuk semangat.) 84. G : Mana semangatmu? 85. BS: Ini Semangatku. 86. G : Agar lebih bersemngat lagi mari kita nyanyi bersama. Kita akan bernyanyi lagu “Kalau Kau Suka Hati”.Siapa yang tau lagunya? 87. BS: Saya bu. 88. G : Baik mari kita mulai. (Siswa dan guru bersama-sama bernyayi lagu tersebut.) 89. G : Sudah semangat? 90. BS: Sudah bu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 222
91. G : Sekarang coba lihat sekeliling mu. Apakah ada kertas atau benda lain yang berserakan? 92. BS : Bu tempat Afa lacinya banyak sampah. 93. BS : Bu punya Bara juga. 94. G : Ayo semuanya saja sekarang bersihkan ruang kelas terlebih dahulu. Buang sampah ke tempat sampah. (Siswapun membersihkan laci dan sekelilingnya.) 95. G : Coba sekarang lihat sekeliling kalian kalau kelas bersih maka suasana belajar akan nyaman. Nah sekarang kita akan belajar perkalian melanjutkan pembelajaran yang kemarin ya anak-anak. Kita akan belajar menggunakan bead frame. Ada yang masih ingat? 96. BS : Aku bu.Aku bisa. Gampang itu bu. 97. G : Oya sekarang kita akan melanjutkan belajar perkalian dengan angka yang nilainya lebih banyak. Sekarang test dulu siapkan jarinya. (Guru menguji siswa dengan perkalian satu angka menggunakan jari agar siswa lebih mudah menggunakan media.) 98. G : Sekarang bu Kingkin akan membagi kelompok lagi ya. Kelompok 1 sampai 6. Kelompok 1 disini, kelompok 2 disini, kelompok 3 disini, kelompok 4 disini, kelompok 5 disini, dan kelompok 6 disini (guru menunjuk tempat untuk masing-masing kelompok) Sekarang kalian duduk di kelompok masing-masing. (Siswapun duduk pada kelompok masing-masing.) 99. G : Sudah duduk dengan teman satu kelompok? 100.BS: Sudah bu. 101.G : Oke sekarang perwakilan satu orang dari masing-masing kelompok untuk mengambil bead frame dan kotak di meja bu Kingkin. 102.S : Bu aku mau ambil tapi sama Rio nggak boleh bu. 103.BS: Ah males bu. Harusnya aku yang ambil malah jadi Bara. 104.G : Sudah sudah yang ambil satu orang saja dari masing-masing kelompok. sudah ambil semua ya. Sekarang bu Kingkin akan memberikan contoh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 223
terlebih dahulu. Sebelumnya kita ingat nilai dari masing-masing warna. Paling atas ada warna apa? 105.BS : Hijau. 106.G : Warna hijau paling atas bernilai? 107.BS: Satuan. 108.G : Warna biru baris kedua bernilai. 109.BS: Puluhan. 110.G : Warna merah baris ketiga bernilai? 111.BS: Ratusan. (Dan seterusnya) 112.G : Berapa jumlah manik-manik setiap barisnya? 113.BS: 10. 114.G : Coba sekarang kita hitung. 1,2, 3, 4,5,6,7,8,9,10. 10 manik-manik satuan sama dengan berapa? 115.S : Satu puluhan bu yang biru. 116.G : Benar sekali. Misalnya 10 satuan maka bernilai 1 puluhan. 10 puluhan maka bernilai 1 ratusa. Paham? 117.BS: Paham. 118.G : Anak-anak perhatikan ke depan. Ayo Bara ra dolanan wae Bar. Mirengke bu Kingkin. Nah sekarang ibu akan meberikan contoh soal denga mengacak soal yang ada di dalam kotak. Ini bu Kingkin sudah dapat. Soalnya yaitu 33 x 5. Angka berapa yang dikalikan terlebih dahulu? 119.BS: 5 x 3 bu. 120.G : 3 pulahan atau satuan? 121.BS: Satuan. 122.G : Yo 5 x 3. Berapa hasilnya? 123.S : 10. Eh 15 ding bu. 124.G : Teman kalian menjawab 15. Apakah benar? 125.BS: Benar bu. 126.G : Iya benar sekali 5 x 3 adalah 15. Ayo sekarang kalau 15 bagaimana? 15 terdiri dari berapa puluha dan berapa satuan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 224
127.BS: Puluhan 1. Satuan 5. 128.G : Iya benar sekali. 1 puluhan dan 5 satuan. Yo sekarang terapkan pada bead frame. 129.S : 1 biru. 1,2,3,4,5 hijau. 130.G : Iya benar. Ayo kelompok 5 dan 6 sudah belum? 131.BS : Udah bu. 132.G : Sudah semua? 133.BS: Sudah. 134.G : 5 x 3 sudah kemudian angka berapa lagi? 135.BS: 5 x 3 136.G : 5 x 3 lagi ya. Angka 3 bernilai berapa? 137.BS: Puluhan 138.G : Angka 3 bernilai puluhan. Berarti jadi berapa dikalikan berapa? 139.BS: 5 x 30 140.S : 5 x 3 ditambah 0 satu bu. 141.G : Ya 5 x 30. Hasilnya berapa? 142.BS: 150. 143.G : 150. Bagaimana 150 itu? 144.BS : 1 warna merah sama 5 warna biru bu. 145.G : Iya benar sekali. 1 bernilai ratusan maka geser satu manik-manik warna merah dan 5 bernilai puluhan geser manik-manik warna biru. Jadi berapa hasilnya? 146.BS: 165 147.G : Pintar sekali. Sudah paham? Atau ada yang ingin ditanyakan? 148.BS: Tidak. 149.S : Bu mana LKS nya? 150.G : Ini bu guru akan membaginya. Anak-anak kerjakan soal latihan terlebih dahulu. 151.S : Bu dikerjakan disini? 152.G : Iya kerjakan di LKS nya. 153.S : Bu pakai bolpoint apa pensil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 225
154.G : Boleh pakai bolpoint boleh pakai pensil. 155.S : Bu pakai jadi nggak? 156.G : Boleh pakai boleh tidak tapi sebaiknya pakai. 157.S : Bu sini bu? 158.G : Iya ada apa? 159.S : Ini betul enggak bu? 160.G : Sekarang coba cari di kotaknya. Perkalian berapa dikalikan berapa? 161.S : 23 x 5. 162.G : Sekarang cari di kotak. Sudah ketemu? 163.S : Sudah. 164.G : Jawaban kamu berapa? 165.S : 115. 166.G : Coba lihat belakangnya. 167.S : 115 bu. Berati benar ya bu. 168.G : Iya benar. 169.S : Bu..Bara nggak mau gantian. 170.G : Bara. Digarap bareng-bareng gantian. 171.S : Ini lho bu udah. Wu tukang kandak. 172.G : Wes wes saiki digarap meneh bareng-bareng kancane. 173.S : Bu.. Aldi ngumpetke pensilku bu. 174.G : Aldi ra pareng nakal. 175.S : Nggih bu. 176.G : Sudah semua anak-anak? 177.BS: Udah bu. 178.G : Kalau sudah mari kita diskusikan bersama. Nomor 1 siapa yang mau maju? 179.S : Kelompok 3 bu. 180.G : Ya sini kelompok 3 maju. Yang lain memperhatikan. Nomor 1 soalnya dibaca. 181.BS: Caca membeli 5 dus kue. Setiap dus berisi 23 kue. Berapa jumlah kue seluruhnya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 226
182.G : Berarti jumlah kue seluruhnya ada berapa? 183.BS: 23 x 5. 5 x 3 sama dengan 15. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10. 1, 2, 3, 4, 5. 5 hijau 1 biru bu. Terus 5 x 20 sama dengan 5 x 2 sama dengan 10 ditambah 0 dibelakang jadi 100. 100 berati satu manik-manik merah. Jadi hasilnya 115 bu. 184.G : Coba dilihat di dalam kotak? Apakah benar jawabanmu? 185.BS: Benar bu. 186.G : Kelompok lain bagaimana? Apakah benar jawabannya? (Guru meminta lima kelompok untuk maju ke depan mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.) 187.G : Siapa yang benar semua angkat tangan? 188.BS: (Mengangkat tangan) 189.G : Salah satu. 190.BS: (Mengangkat tangan) 191.G : Sekarang kerjakan soal evaluasinya. (Siswa mengerjakan soal evaluasi) 192.G : Sudah selesai anak-anak? 193.BS: Sudah. 194.G : Kalau sudah kumpulkan ke depan. (Siswa mengumpulkan LKS di depan kelas) 195.G : Sekarang adakah yang masih belum jelas? 196.BS: Tidak. 197.G : Berarti sudah jelas ya? Nah hari ini kita sudah belajar apa saja? 198.BS: Perkalian menggunakan bead frame. 199.G : Ya hari ini kita sudah belajar perkalian menggunakan media bead frame. Apakah sulit? 200.BS: Tidak. 201.G : Oke pembelajaran hari ini dengan bu Kingkin cukup sekian. Sekarang waktunya istirahat. Mana semangatmu. 202.BS: Ini semangatku. 203.G : Wasalamualaikum wr.wb.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 227
204.BS: Walaikumsalam wr.wb. 205.G : Silakan yang mau jajan boleh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 228
Lampiran 23 Transkripsi Hasil Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran Keterangan P
: Peneliti
G
: Guru
1. P
: Selamat pagi bu. Disini saya akan bertanya dengan ibu mengenai pembelajaran matematika di kelas III. Apakah ibu bersedia?
2. G
: Selamat pagi mbak. Oya mbak silakan duduk.
3. P
: Baik bu. Terimakasih.
4. G
: Mau tanya apa mbak?
5. P
: Bagaimana proses belajar mengajar di kelas III SDN Caturtunggal 1?
6. G
: Secara keseluruhan baik mbak. Siswa tenang, mendengarkan dan aktif.
Tetapi tau sendiri kan mbak kalau siswa SD apalagi siswa kelas III, mereka tidak bisa sepenuhnya diam, anteng tetapi tetap saja ada bumbu-bumbunya. Ya main dengan teman sebelahnya atau berbicara dengan teman sebelahnya. Itu yang terkadang menjadi kendala saya mbak. 7. P
: Berarti secara keseluruhan, siswa baik ya bu. Terus kalau untuk pembelajaran matematika gimana bu?
8. G
: Kalau untuk pembelajaran matematika lumayan sulit mbak karena
matematika itu kemampuan menghitung ya mbak. Kadang ada yang langsung paham, kadang harus diterangkan berkali-kali dulu baru paham. 9. P 10.
: Apakah siswa antusias atau malah enggan belajar matematika bu? G
: Beberapa antusias beberapa engga mbak karena enggak paham
jadi antusiasme siswa kurang. Matematika itu sulit kata siswa yang kurang paham. 11.
P
: Kesulitannya ada pada materi atau apa bu?
12.
G
: Pada materinya mbak. Matematika kan abstrak jadi untuk
mengajari butuh waktu. Terutama untuk perkalian dan pembagian mbak, siswa-siswa sulit sekali untu memahami padahal kalau perkalian kan penjumlahan berulang tapi mereka masih belum paham. 13.
P
: Bagaimana ibu mengatasi kesulitan itu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 229
14.
G
: Kalau saya lebih ke memberikan PR untuk siswa-siswa mbak.
Selain guru yang mengajarkan, orang tua juga mengajarkan di rumah karena waktu untuk belajar matematika kan sedikit. Selain belajar matematika harus belajar yang lainnya. 15.
P
:
Kalau
untuk
media
pembelajaran,
apakah
ibu
sering
menggunakan media saat pembelajaran? 16.
G
: Jarang mbak paling kalau tentang alam gitu atau tentang
lingkungan sekolah, kebersihan kan ada alat-alat kebersihan di kelas. 17.
P
: Kalau untuk matematika?
18.
G
: Jarang sekali mbak. Ya itu tadi karena matematika terlalu abstrak
saya bingung mau pakai apa. Kalau misal bangun ruang gitu ada mbak biasanya pakai tapi ka kelas III bangun ruang belum diajarkan. Kalau di kelas III itu waktu mbak bisa pakai jam. 19.
P
: Ibu menyebutkan bahwa menggunakan jam sebagai media ketika
mengajarkan materi tentang waktu. Apakah media tersebut membantu siswa dalam memahami materi? 20.
G
: Sangat membantu mbak, yang tadinya belum bisa membaca jam
jadi bisa. Media itu selalu membatu dalam pembelajaran asalkan media tersebut cocok dan pas dengan materi dan umur anak juga. 21.
P
: Antusiasme siswa ketika menggunakan media itu bagaimana bu?
22.
G
: Sangat antusias mbak. Pembelajaran jadi tidak membosankan dan
ada aktifitas siswanya sendiri. Biasanya berkelompok karena medianya terbatas. 23.
P
: Nah dengan media itu apakah hasil belajar atau nilai anak
menjadi lebih baik? 24.
G
: Seperti yang saya bilang tadi mbak yang tadinya siswa belum
paham jadi paham. Jadi nilai mereka naik karena dengan media mereka dapat mempraktikkan dan mencobanya secara langsung. Tidak hanya angan-angan saja. Siswa juga lebih aktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 230
25.
P
: Tadi ibu menyebutkan bahwa siswa masih belum memahami
materi perkalian, ini saya membawa alat yang bernama bead frame, apakah ibu bersedia menerima? 26.
G
: Boleh sekali mbak. Apalagi ada sekitar 12 an siswa yang masih
belum memahami perkalian dengan baik. Semoga alat yang digunakan bisa membantu. Eh besuk saya lihat ya mbak biar saya bisa pakainya. 27.
P
: Baik bu. Saya kira cukup sekian bu. Terimakasih atas bantuannya
bu. 28.
G
: Oh sudah mbak. Ya mbak sama-sama. kalau ada perlu apa-apa
bilang saja mbak. 29.
P
: Baik bu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 231
Lampiran 24 Transkripsi Wawancara Guru Setelah Pembelajaran Keterangan P
: Peneliti
G
: Guru
1. P
: Selamat siang bu.
2. G
: Selamat siang mbak.
3. P
: Bagaimana pendapat ibu mengenai media yang saya gunakan dalam pembelajaran perkalian hari ini?
4. G
: Bagus mbak. Setau saya media itu hanya bisa digunakan untuk
penjumlahan saja eh ternyata malah bisa digunakan untuk perkalian. Pemaiannya juga mudah. Tadi siswa banyak yang langsung paham dengan media itu. Makasih ya mbak saya jadi tau media yang bisa digunakan dalam materi perkalian. 5. P
: Menurut ibu, media ini kalau digunakan secara berkelompok seperti tadi apakah efektif?
6. G
: Baiknya pribadi tapi karena keterbatasan jumlah medianya jadi tidak
bisa. Tapi berkelompok juga baik mbak. Mbak tadi membagi menjadi enam kelompok yang berisi 3-4 orang. Itu baik, apalagi dalam kelompok berisi anak dengan kemampuan yang berbeda dan ganti kelompok tiap pertemuan. Itu sangat membantu mbak 7. P
: Apakah media ini perlu digunakan kembali untuk pembelajaran selanjutnya?
8. G
: Perlu mbak. Dilihat dari hasilnya tadi anak-anak senang dan bisa
menggunakannya dengan baik. Sayapun sekarang sudah bisa cara menggunakannya jadi untuk tahun-tahun berikutnya saya akan pakai media ini. 9. P
: Apakah ibu berniat untuk menggunakan media bead frame atau membuatka media untuk siswa?
10.
G
: Saya siap menggunakannya mbak. Kalau untuk membuat media
saya akan mengajukan kepada kepala sekolah karena media ini baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 232
11.
P
: Oya bu. Cukup dulu ya bu wawancaranya. Terimakasih atas
waktunya ya bu. 12.
G
: Udah mbak? Iya mbak sama-sama.
13.
P
: Udah bu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 233
Lampiran 25 Transkripsi Wawancara Siswa Keterangan G
: Guru
S1
: Siswa 1
S2
: Siswa 2
S3
: Siswa 3
S4
: Siswa 4
Wawancara Siswa 1 (S1) 1. G
: Bagaimana perasaanmu ketika mengikuti pembelajaran menggunakan
media bead frame? 2. S1 : Senang. Ini namanya bead frame ya bu? Aku baru tau bu ada yang namanya bead frame. 3. G
: Iya ada. Media ini biasanya digunakan di Belanda yang buat juga orang-
orang sana. Kalau di Indonesia kan ada yang dari plastik itu kan? 4. S1 : Ada bu. Aku dulu punya. Tapi buat tambah-tambahan. Kalau buat perkalian baru bisa ini. 5. G
: Iyakah. Berati sekarang udah bisa kan?
6. S1 : Bisa. 7. G
: Berarti tadi bisa mengerjakan soal pakai media ini?
8. S1 : Bisa bu. Gampang. 9. G 10.
: Mudah mengerjakan sendiri atau berkelompok? S1
: Kelompok bu. Kalau nggak bisa ada yang ngajari. Bu Kingkin
kan muter-muter jadi lama kalau semua tanya Bu Kingkin. 11.
G
: Iya kan Bu Kingkin harus mengajari semuanya tidak hanya ke
satu anak. Kalau ada yang kesulitan ibu datangi. Kamu kesulitan nggak ketika menggunakan media itu? 12.
S1
: Enggak. Pas Bu Kingkin nerangin aku dengerin jadi aku paham.
13.
G
: Terus mau pakai lagi nggak untuk pembelajaran lainnya?
14.
S1
: Mau bu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 234
Wawancara Siswa 2 (S2) 1. G
: Senang ngga belajar menggunakan media bead frame ini?
2. S2 : Senang. 3. G
: Ngerjain soalnya bisa nggak?
4. S2 : Bisa. 5. G
: Kalau pake media?
6. S2 : Ini tadi ngerjain pake media bu. Aku bisa sendiri. 7. G
: Pintar. Berarti enggak kesulitan ngerjainnya?
8. S2 : Enggak bu. 9. G
: Bagus bagus. Kalau belajarnya berkempok seperti tadi lebih mudah atau
malah lebih sulit? 10.
S2
: Aku senang bu belajar berkelompok tapi tadi ada yang nggak mau
gantian. Ngerjainnya lama. Lama-lama tak minta jadi dikasih ke aku bu. 11.
G
: Kan belajar bersama jadi harus gantian dan kalau kamu bisa,
harus ngajari temannya yang belum paham. 12.
S2
: Iya tadi saya ngajari lho bu.
13.
G
: Pintanya. Besuk mau pakai media ini lagi nggak pada
pembelajaran selanjutnya? 14.
S2
: Mau bu.
Wawancara Siswa 3 (S3) 1. G
: Bagaimana perasaanmu ketika belajar menggunaka bead frame?
2. S3 : Senang karena bisa belajar bu. 3. G
: Bisa nggak ngerjain soal-soalnya?
4. S3 : Awalnya bingung bu terus diajari sama Aldi jadi bisa. Terus pas ngerjain sendiri bisa bu. 5. G
: Berarti kalau belajar bersama lebih mudah ya ada yang ngajarin?
6. S3 : Iya bu aku senang kalau belajar bareng-bareng kalau bingung ada yang ngajari. Bu Kingkin kan kesana sini. 7. G
: Pinter. Sulit nggak tadi waktu mencoba media bead frame ini?
8. S3 : Awalnya sulit bu terus diajari jadi bisa. Nggak sulit lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 235
9. G 10.
: Oyayaya. Kalau besuk-besuk pas pelajaran pakai media ini lagi gimana? S3
: Nggakpapa bu saya malah senang soalnya saya bisa. Kelompok
lagi kan bu? 11.
G
: Iya besuk kalau sama Bu Indah.
12.
S3
: Mau pakai ini lagi bu.
Wawancara Siswa 4 (S4) 1. G
: Gimana tadi belajarnya? Senang nggak?
2. S4 : Senang bu. 3. G
: Bisa ngerjainnya?
4. S4 : Bisa bu. Diajari sama teman kelompok jadi bisa. 5. G
: Kalau ngerjain sendiri bisa?
6. S4 : Diajari dulu baru bisa bu. 7. G
: Berarti kalau belajar dalam kelompok itu bisa membantu ya?
8. S4 : Iya bu karena bareng-bareng belajarnya. Jadi paham. 9. G 10.
: Tadi pakai medianya kesulitan enggak? S4
: Pertamanya sulit terus diajari sama teman-teman lama-lama jadi
bisa bu. 11.
G
: Berarti udah pinter sekarang menggunakan medianya?
12.
S4
: Pinter dong bu.
13.
G
: kalau besuk-besuk dipakai lagi untuk pembelajaran selanjutnya
gimana? 14.
S4
: Pakai lagi aja bu. Saya bisa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 236
Lampiran 26 Dokumentasi Foto Saat Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 237
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 238
Lampiran 27 Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 239
Lampiran 28 Surat Keterangan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 240
CURRICULUM VITAE
Name
: Kingkin Prabandari
Place / Date of Birth : Magelang, March 15, 1994 Sex
: Female
Marital Status
: Single
Present Address
: Kragilan RT.003 RW. 002, Tempak, Candimulyo, Magelang 56191
Permanent Address
: Kragilan RT.003 RW. 002, Tempak, Candimulyo, Magelang 56191
Mobile Phone
: 085743048016
Religion
: Moslem
Height / Weight
: 170 cm / 55 kg
Email
:
[email protected]
Educational Background 1.
2000 – 2006
:
SD Negeri Candimulyo 2
2.
2006 – 2009
:
SMP Negeri 1 Candimulyo
3.
2009 – 2012
:
SMA Negeri 2 Magelang
4.
2012 – 2016
:
Bachelor Degree of Elementary School Teacher Education Yogyakarta,
at
Sanata with
Dharma
Final
Univercity
Project
“The
Implementation Bead Frame Montessori on Material Multiplication of Student Grade Third at SDN Caturtunggal 1”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 241
The Experiences Teaching at SDN Caturtunggal 1 Depok, Sleman, Yogyakarta Period
:
July 2015 – Oct 2015
Position
:
Classroom Teacher
Job
:
1. Make the lesson plan for the day.
Description
2. Set the class. 3. Make the comfortable class. 4. Make the simple method for student.
Discuss with the real teacher about Montessori Method Period
:
29 Sept 2014
Position
:
Cofasilitator
Job
:
1. Giving knowledge about media Montessori.
Description
2. Giving the exemple how to use the media.
Organization Experiences 1.
August – Sept :
Study Group “Montessori Method”
2014
Committee Experiences 1.
29 Sept 2014
2.
15-16
: Cofasilitator at diseminasi of “Montessori Method”
April : Coordinator ot the game “Makrab Kelas B Krik” at
2015
Kaliurang, Yogyakarta.
Other Certificates 1.
2013
:
“Pelaksanaan
Pelatihan
Pengembangan
Kepribadian Mahasiswa 1” yang diselenggarakan oleh Universitas Sanata Dharma. 2.
2013
:
“Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD)” bertempat di Gelanggang Pemuda (Youth
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 242
Center) Bolawen, Tlogoadi, Mlati, Sleman. 3.
2014
:
“English Club Program for Prymary School Teacher Education Study Program”.
4.
2015
:
“Tes Kemampuan Berbahasa Inggris”