Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ISSN 2302-0156 pp. 168- 178
11 Pages
IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU TERPADU DALAM PENINGKATAN KINERJA SEKOLAH PADA SMK NEGERI 1 BANDA ACEH Erra Yusmina1, Murniati AR2, Niswanto3 1)
Magister Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala
[email protected] Abstract: Education is very important in improving the quality of human resource. The quality of education is a hope and a dream for community. Total Quality Management can improve school performance if it is applied appropriately. This research aimed to find out the programming, implementation programs, and factors affecting the implementation of Total Quality Management. This research employed descriptive method with qualitative approach. Technique of data collection used was interview, observation, and documentation. The research subjects were principal, teachers, and staffs. The results showed that: (1) the State Vocational High School 1 of Banda Aceh refer to the principles of Total Quality Management in programming. (2) The implementation of Total Quality Management involved all school elements. The beneficial implementation of Total Quality Management was to increase teachers’ performance in order to affect students’ achievement and school performance. (3) The factors affecting were motivating factor and inhibiting factor. Motivating factors include a good quality of teachers and principal, an adequate infrastructure, a high level of trust and public interest of parents and school committee. The inhibiting factors include inadequate human resources and the incompatibility of teachers and staff’s performance with Total Quality Management. Keywords: Total Quality Management, School Performance
Abstrak: Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM), Pendidikan yang bermutu merupakan harapan dan dambaan bagi masyarakat. Implementasi Manajemen Mutu Terpadu (MMT) bila diterapkan secara tepat dapat membantu meningkatkan kinerja sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyusunan program, implementasi program, faktor yang mempengaruhi dalam implementasi manajemen mutu terpadu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilaksanakan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru dan karyawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) SMK Negeri 1 Banda Aceh dalam penyusunan program berpedoman pada prinsip-prinsip dasar manajemen mutu terpadu, (2) implementasi manajemen mutu terpadu yang dilakukan kepala sekolah dengan melibatkan seluruh pendukung sekolah, Manfaat penerapan manajemen mutu terpadu terjadinya peningkatan kinerja guru sehingga berpengaruh terhadap prestasi siswa dan meningkatnya kinerja sekolah, (3) Faktor yang memperngaruhi, pertama faktor pendukung: kualitas SDM guru dan kepala sekolah yang cukup baik, sarana prasarana yang memadai, tingkat kepercayaan dan minat masyarakat yang tinggi, wali murid dan komite sekolah, faktor penghambat: antara lain sumber daya manusia (SDM) belum optimal serta budaya kerja guru dan karyawan belum sesuai dengan manajemen mutu terpadu. Kata Kunci
: Manajemen Mutu Terpadu, Kinerja Sekolah
PENDAHULUAN Dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), faktor yang pertama dan
utama
yang
pendidikan.
harus Dengan
diperhatikan
adalah
kata
tingkat
lain
pendidikan seseorang akan berpengaruh secara Volume 4, No. 2, November 2014 - 168
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala signifikan terhadap kualitas Sumber Daya
berlaku serta memiliki akhlak yang mulia
Manusia (SDM). Hal ini tentu merupakan
sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.
harapan segenap masyarakat sesuai amanat
Kinerja
dari
terlibat
Daya
dalam
Manusia
Undang Undang Dasar 1945 dan Pancasila
(SDM)
sebagai dasar negara kita.
pendidikan berkarakter tersebut merupakan hal
Sasaran utama yang ingin dicapai pada
yang
Sumber
mewujudkan
yang sangat penting diperhatikan.
kurikulum 2013 adalah Pendidikan Berkarakter.
Kriteria kinerja sekolah dapat dilihat dari
Terberntuknya karakter atau berakhlak mulia
hasil
bagi peserta didik merupakan output yang
dilaksanakan oleh Badan Akreditasi Sekolah
diharapkan
indikasi
Nasional (BASNAS). Untuk sekolah yang telah
keberhasilan kurikulum baru tersebut. Peserta
memiliki sertifikat ISO, penilaian atau audit ini
didik diharapkan menjadi manusia dewasa yang
dilakukan
dapat dilihat dari beberapa indikator seperti
eksternal.
kualifikasi berperilaku
dan
merupakan
ahli,
terampil
yang
kreatif,
secara
akreditasi
internal
Perkembangan
sekolah
maupun
pemikiran
yang
secara
manajemen
Sebagaimana
sekolah pada saat ini mengarah pada sistem
dikemukakan oleh Sukardjo dan Komarudin
manajemen yang disebut Manajemen Mutu
(2012:83):
Terpadu (MMT) merupakan suatu program
Pendidikan
baik.
serta
penilaian
bermutu
dasarnya
dalam memenuhi kebutuhan, keinginan, dan
menghasilkan sumber daya manusia yang
harapan para pelanggannya, saat ini dan untuk
bermutu pula. Sumber daya manusia yang
masa yang akan datang. Sebelum hal itu
bermutu
dengan
tercapai, maka semua pihak yang terlibat dalam
didik
proses pendidikan, mulai dari komite sekolah,
semenjak pendidikan dasar, menengah,
kepala sekolah, kepala tata usaha, guru, siswa
maupun tinggi. Mereka yang mendapatkan
sampai dengan karyawan harus benar-benar
layanan pendidikan itu kemudian menjadi
mengerti hakekat dan tujuan pendidikan.
itu
dipupuk
perkembangan
potensi
pada
sesuai peserta
manusia dewasa yang memiliki indikator
Secara
umum
Sekolah
Menengah
kualifikasi ahli, terampil, kreatif, inovatif,
Kejuruan (SMK) Negeri 1 Banda Aceh
serta memiliki sikap dan perilaku yang
digolongkan dalam tiga kelompok, yakni
positif.
manajemen, pariwisata dan teknologi. Sekolah ini merupakan salah satu lembaga pendidikan
Terwujudnya pendidikan bermutu tidak
tingkat menengah atas yang memiliki peranan
hanya dilihat dari kualitas lulusannya saja, akan
yang sangat besar dalam menyiapkan sumber
tetapi
daya manusia (SDM) yang memenuhi kriteria
mencakup
pendidikan
mampu
bagaimana
lembaga
memenuhi
kebutuhan
pelanggan sesuai dengan standar mutu yang 169 -
Volume 4, No. 2, November 2014
mutu pendidikan. Fokus
penelitian
ini
adalah
tentang
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala “Implementasi Manajemen Mutu Terpadu Dalam
saling berkaitan. Dengan kata
Peningkatan Kinerja Sekolah Pada SMK Negeri 1
mempengaruhi satu sama lain.
lain
saling
Banda Aceh”. Pemilihan objek penelitian di sekolah
Istilah Manajemen Mutu Terpadu atau yang
ini karena sekolah ini merupakan sekolah yang
lebih dikenal dengan Total Quality Managemen
telah memiliki sertifikat ISO 9001:2008 dan
(TQM) merupakan salah satu cara yang tepat
merupakan sekolah RSBI (Rintisan Sekolah
untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya
Berstandar Internasional).
Manusia (SDM) dan sekaligus kualitas suatu organisasi. Harun (2010:47-48) mendefinisikan
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Manajemen Mutu Terpadu (MMT) atau Total
Konsep Manajemen Mutu Terpadu
Quality Manajemen (TQM) berarti “suatu upaya
Manajemen adalah suatu istilah yang tidak
meningkatkan kualitas produk (baik barang
asing lagi dan sering dipergunakan dalam berbagai
maupun jasa) yang dilakukan oleh seluruh
bidang, termasuk dalam bidang pendidikan.
anggota organisasi dalam melakukan pekerjaan
Manajemen merupakan kegiatan mengatur atau
mereka
mengelola berbagai sumber daya dalam upaya
Berdasarkan pendapat tersebut jelaslah bahwa
pencapaian suatu hasil yang ditetapkan. Seperti
kualitas produk yang dihasilkan baik barang
yang dikemukakan Nawawi (Murniati, 2008:71)
maupun jasa mesti dilakukan bersama oleh
“manajemen merupakan kemampuan pimpinan
seluruh anggota organisasi atau institusi, karena
(manajer) dalam mendayagunakan orang lain
manajemen
melalui
dilaksanakan tanpa kerjasama yang baik oleh
kegiatan
menciptakan
dan
menggembangkan kerjasama dalam mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien”.
yang
terlibat
mutu
dalam
terpadu
organisasi”.
tidak
dapat
seluruh anggota organisasi atau institusi. ISO 9000 adalah standar internasional yang
Pendapat diatas memberi makna bahwa
sudah diakui untuk sertifikasi Sistem Manajemen
manajemen merupakan suatu upaya pencapaian
Mutu (SMM) yang menangani masalah standarisasi
tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
untuk barang dan jasa. Sasaran utama ISO tersebut
Manajemen dapat diterapkan pada semua kegiatan
adalah terwujudnya organisasi yang baik dan
baik dalam organisasi formal maupun informal.
mampu mempertahankan mutu produk atau jasa
Manajemen bersifat universal dan merupakan
yang dihasilkan.
kerangka pengetahuan yang sistematis yang menyangkut fungsi-fungsi managerial.
Prinsip Manajemen Mutu Terpadu
Menurut Fayol (Danim dan Suparno, 2009:8)
Penerapan Manajemen Mutu Terpadu
“ada lima fungsi manajemen, yaitu merencanakan,
(MMT) di sekolah hanya dapat dicapai apabila
mengorganisasikan, memerintah, mengkoordinasi
prinsip-prinsip yang sudah diterapkan dalam
dan mengendalikan”. Hubungan fungsi-fungsi
Program Mutu Pendidikan dapat dilaksanakan
manajemen antara yang satu dengan yang lain
dengan benar serta berpegang kepada beberapa Volume 4, No. 2, November 2014 - 170
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala prinsip. Prinsip-prinsip tersebut diantaranya
2. Tim mania.
menurut Hensler dan Brunell (Usman, 2013:
3.
607-609): “(1) Kepuasan pelanggan, (2) Respek
4. Pendekatan yang terbatas (sempit) dan
terhadap
setiap
berdasarkan
orang,
fakta,
(4)
(3)
Manajemen
Perbaikan
terus-
Proses penyebarluasan.
dogmatis. 5. Harapan yang terlalu berlebihan (tidak
menerus”.
realitas), dan pemberdayaan karyawan
Prinsip-prinsip
penerapan
manajemen
yang bersifat premature.
mutu terpadu yang dikemukakan oleh Hensler dan Brunell ini, melibatkan seluruh unsur
Sesuai
dengan
pendapat
diatas,
sekolah dengan cara memandang setiap orang
Manajemen Mutu Terpadu tidak mungkin
yang ada di sekolah tersebut sebagai aset yang
terealisir jika tidak diikuti dengan tekat yang
sangat bernilai. Fokus utamanya adalah pada
kuat dan serius. Tidak adanya penerapan fungsi
pemenuhan kebutuhan dan kepuasan pelanggan
manajemen yang baik merupakan hambatan
(satisfaction). Dengan demikian pada akhirnya
bagi tercapainya tujuan ini. Kendala-kendala
diharapkan
Mutu
lain dalam pencapaian Manajemen Mutu
Terpadu di sekolah akan mampu meningkatkan
Terpadu adalah tidak bisanya bekerja secara tim
mutu pendidikan pada sekolah tersebut.
(tim work), pemberdayaan karyawan yang
penerapan
Manajemen
prematur, miss komunikasi serta harapan yang terlalu berlebihan sehingga tidak realitas.
Proses Manajemen Mutu Terpadu Manajemen Mutu Terpadu merupakan suatu sistem manajemen yang melibatkan
Indikator Manajemen Mutu Terpadu
semua unsur kepegawaian di lingkungan industi
Di Indonesia telah diterapkan standar
atau institusi, baik dari sektor barang (goods)
minimal bagi institusi pendidikan sebagaimana
maupu sektor jasa (service). Menurut Rivai dan
tertuang dalam 8 kategori. Katagori tersebut
Murni (2010: 480) tujuan dari penerapan “TQM
meliputi Standar Isi, Standar Kompetensi
adalah untuk meningkatkan mutu, efisiensi dan
Lulusan, Standar Proses Pendidikan, Standar
efektifitas produksi, baik di lingkungan industri
Pendidik,
maupun institusi lainnya”.
Pengelolaan Pendidikan, Standar Sarana dan
Tjiptono & Diana (Usman, 2013:626) memberikan
masalah-masalah
yang
menyebabkan MMTP tidak dapat diterapkan,
Tenaga
Kependidikan,
Standar
Prasarana, Standar Penilaian Pendidikan, serta Standar Pembiayan Pendidikan. Jika suatu institusi pendidikan hanya
yaitu karena usaha-usaha dilakukan setengah
mampu
hati dan kesalahan lainnya, meliputi:
ditetapkan itu saja, dapat dikakatakan bahwa
1. Delegasi dan kepemimpinan yang tidak baik dari manajemen senior. 171 -
Volume 4, No. 2, November 2014
institusi
memenuhi
tersebut
skala
belumlah
minimal
yang
dikategorikan
institusi pendidikan bermutu. Apalagi jika ada
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala institusi pendidikan yang tidak bisa mencapai
pendidikan
standar minimal tersebut.
(costumer) sedangkan institusi ibaratnya sebuah
Sebuah instransi pendidikan dikatakan bermutu, jika institusi ini memiliki nilai lebih (added value) diatas standar minimal yang
siswa
merupakan
pelanggan
perusahaan dengan segenap pegawai dan guru sebagai stafnya. Menurut
Sukmadinata
(Mahmud,
ditetapkan. Dengan kata lain, jika suatu institusi
2012:10) “pembelajaran atau pengajaran pada
pendidikan ingin dikatakan atau mendapat
dasarnya
pengakuan
menciptakan
sebagai
salah
satu
institusi
merupakan situasi
kegiatan agar
guru/dosen
siswa/mahasiswa
pendidikan yang bermutu, maka dia harus
belajar”. Dalam menerima layanan pendidikan
berusaha mencari nilai tambah lain (added
siswa bukan hanya menikmati layanan yang
value)
keunggulan-
diberikan oleh guru, akan tetapi bersama-sama
keunggulan khas yang tidak dimiliki oleh
guru mengembangkan diri dalam menambah
institusi yang berstandar minimal saja.
pengetahuannya,
dan
menawarkan
keterampilannya
dan
Suatu institusi pendidikan yang baik akan
meningkatkan kemampuan berfikirnya sehingga
selalu berupaya memuaskan para pelanggannya.
ilmu yang diperolehnya dapat bermanfaat bagi
Seperti yang diungkapkan Priyadi (2012:80)
dirinya sendiri dan lingkungannya.
“Membuat dan memproduksi adalah hal yang
Total Quality Management (TQM) dalam
mudah dan dapat diatasi dengan teknologi.
bidang pendidikan haruslah mengutamakan
Akan tetapi yang sulit adalah bagaimana
pemenuhan kebutuhan pelanggan pendidikan
menjual
pelanggan,
dengan cara mengadakan perbaikan terus-
pelanggan puas jika pelayanannya diperhatikan,
menerus terhadap seluruh aspek yang ada pada
produk diterima jika sudah menjadi bagian dari
lembaga pendidikan. Bidang utama yang sangat
hidup pelanggan”. Pada lembaga pendidikan
perlu diperhatikan adalah menyangkut dengan
produk yang dijual adalah pelayanan jasa yang
kegiatan proses belajar-mengajar.
dan
diterima
dihati
bermutu. Pelayanan jasa yang bermutu harus menjadi
bagian
dari
budaya
karyawan,
bagaimana bekerja berfokus kepada pelanggan.
Konsep Kinerja Sekolah Kinerja dianggap
merupakan
paling
sesuai
Menurut
terjemahan
yang
dengan
istilah
Penerapan Manajemen Mutu Terpadu di
performance.
Miner
(Sutrisno,
Sekolah
2011:170) “kinerja adalah bagaimana seseorang
Pendidikan pada dasarnya dalam batas-
dapat berfungsi dan berprilaku sesuai dengan
batas tertentu sama juga dengan sebuah
tugas yang telah dibebankan kepadanya”.
perusahaan jasa lainnya. Hal ini disebabkan
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan
pendidikan juga menyediakan jasa mendidik
bahwa kinerja merupakan prestasi yang dicapai
bagi peserta didik atau siswa. Dalam institusi
seseorang dalam menjalankan tugas yang Volume 4, No. 2, November 2014 - 172
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dipercayakan sesuai tupoksi masing-masing. Sekolah dapat diartikan sebagai sebuah lembaga
untuk melakukan
proses
belajar
dipergunakan
untuk
mengukur
kinerja
(performance measures). Menurut Moeheriono (2012:108):
mengajar, menurut tingkatan dan jurusannya.
Banyak
Terkait pendidikan kejuruan pada dasarnya
kinerja atau disebut performance indicator,
memiliki variasi sesuai dengan subjektivitas
ada yang mendefinisikan bahwa: (1)
para perumusnya. Menurut United States
indikator
Congress
2009:1)
karakteristik
program
untuk mengukur output atau outcome
pendidikan yang secara langsung dikaitkan
suatu kegiatan; (2) sebagai alat ukur yang
dengan penyiapan seseorang untuk suatu
dipergunakan untuk menentukan derajat
pekerjaan tertentu atau persiapan tambahan
keberhasilan
karier seseorang”.
mencapai tujuannya; (3) sebagai ukuran
(Murniati
“Pendidikan
Dalam
dan
kejuruan
rangka
Usman, adalah
pengembangan
atau
terdapat
pengeritan
kinerja
sebagai
tertentu
nilai
yang
suatu
kuantitatif
indikator
digunakan
organisasi
dan
atau
kualitatif
dalam
yang
peningkatan mutu sebuah sekolah, dapat dicapai
menggambarkan tingkat pencapaian suatu
melalui perencanaan dan program yang matang
sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan
dengan mewujudkan visi dan misi serta
oleh
menerapkan strategi yang tepat.
operasional
organisasi;
(4)
yang
suatu
informasi
berupa
indikasi
mengenai kinerja atau kondisi suatu fasilitas atau kelompok fasilitas.
Indikator Kinerja Sekolah Sekolah merupakan suatu organisasi yang mempunyai tugas utama memberikan layanan
Berdasarkan uraian dan kutipan di atas,
pendidikan kepada masyarakat. Terkait dengan
bahwa kinerja sekolah dapat dilihat melalui
layanan pendidikan tersebut, pemerintah telah
berhasil
menetapkan Standar Pendidikan Nasional sebagai
melaksanakan
dasar rujukan untuk mengukur kinerja sekolah.
Apabila kepala sekolah, guru dan karyawan
Keberhasilan
kinerja
suatu
sekolah,
dapat
tidaknya
pelaku
tugasnya
melaksanakan
institusi
dalam
masing-masing.
tugasnya
secara
bergantung kepada kinerja seluruh anggota institusi
profesional maka dapatlah diharapkan sekolah
sekolah itu sendiri. Dari beberapa unsur yang
tersebut mendapat pengakuan sebagai sekolah
mendukung peningkatan mutu suatu sekolah, unsur
bermutu. Guru sebagai pemegang peran utama
individu manusialah yang memegang peranan
dalam
paling penting dan sangat menentukan bagi
memiliki keterampilan (skill) yang lebih baik,
keberhasilan institusi tersebut.
sebab sebahagian besar keberhasilah proses
pelaksanaan
pembelajaran
harus
Indikator kinerja atau performance
belajar mengajar ditentukan oleh peran guru.
indicator adalah merupakan suatu istilah yang
Pendidikan yang bermutu sebagaimana yang
173 -
Volume 4, No. 2, November 2014
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dicanangkan oleh pemerintah akan terwujud
proses eksplorasi dan memahami makna perilaku
apabila proses pembelajarannya dilakukan oleh
individu
guru yang berkompeten dan professional.
masalah sosial atau masalah kemanusiaan”.
dan
kelompok,
menggambarkan
Dalam penelitian ini penulis menetapkan beberapa responden yang dianggap relevan dan
Tujuan dan Fungsi SMK Pendidikan sekolah menengah kejuruan
mampu memberikan informasi yang akurat.
berfungsi untuk menyediakan tenaga kerja yang
Untuk maksud tersebut penulis menemui dan
terampil dan menguasai teknologi. Rupert
mewawancai Kepala Sekolah SMK Negeri 1
Evans
2009:1)
Banda Aceh, Wakil Kepala Sekolah, serta
(Murniati
menyatakan
dan
Usman,
“pendidikan
kejuruan
adalah
beberapa orang guru yang merupakan subjek
sistem
pendidikan
yang
utama. Untuk memperoleh data tambahan penulis
mempersiapkan seseorang agar lebih mampu
meminta kesediaan Kepala Bagian Tata Usaha
bekerja pada suatu kelompok pekerjaan atau
sekolah tersebut.
bagian
dari
satu bidang pekerjaan dari pada bidang-bidang pekerjaan lainnya”. Maksudnya pendidikan
HASIL PEMBAHASAN
kejuruan mendidik peserta didiknya menjadi
Penyusunan Program Mutu Terpadu Oleh
manusia yang kompeten dan siap pakai
Kepala Sekolah dan Tim dalam Peningkatan
dibidangnya.
Kinerja Sekolah
Sekolah menengah kejuruan merupakan
Kepala Sekolah, yang dalam hal ini selaku
suatu jenjang pendidikan menengah setingkat
pemimpin institusi adalah orang yang paling
sekolah
yang
berperan dalam menentukan arah kebijakan
berfungsi mempersiapkan lulusan yang mahir
sekolah dalam menuju tujuan yang akan dicapai.
dan terampil sehingga mampu menciptakan
Kepala SMK Negeri 1 Banda Aceh dalam
lapangan
memenuhi
penyusunan program baik jangka panjang
kebutuhan lapangan kerja yang kompeten di
maupun jangka pendek dibantu oleh Wakil
bidangnya.
Kepala Sekolah dan Ketua Program Keahlian.
menengah
kerja
umum
atau
(SMU)
mampu
Pemilihan pembantu ini dilakukan dengan cara musyawarah dan analisis keberhasilan kinerja
METODE PENELITIAN Penelitian
ini
mendeskripsikan
tentang
implementasi manajemen mutu terpadu dalam
pada tahun sebelumnya. Seperti
yang
dikemukakan
Usman
peningkatan kinerja sekolah pada SMK Negeri 1
(2012:13) “perencanaan merupakan penetapan
Banda Aceh. Metode penelitian yang digunakan
tujuan-tujuan
adalah berbentuk deskriptif dengan pendekatan
penentuan strategi kebijaksanaan, program,
kualitatif.
proyek, metode, cara, anggaran, dan sebagainya
Creswell
(Sugiyono,
2013:228)
menyatakan bahwa “penelitian kualitatif berarti
organisasi
dan
penentuan-
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan”. Volume 4, No. 2, November 2014 - 174
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Perencanaan
dan
penyusun
program
pengimplementasian manajemen mutu terpadu.
merupakan salah satu syarat mutlak bagi setiap
Di
samping
itu
konsultan
organisasi atau lembaga disamping sarana dan
pengarahan dan bimbingan kepada kepala
prasarana lainnya. Implementasi perencanaan
sekolah, para guru dan karyawan serta ikut
ini dilakukan baik secara perorangan maupun
memberikan
kelompok. Tanpa adanya perencanaan atau
standar ISO 9001:2008 di sekolah.
penilaian
ini
terhadap
memberi
penerapan
planning yang matang, maka pelaksanaan suatu kegiatan
akan
mengalami
kesulitan
dan
hambatan.
Implementasi Program Mutu Terpadu dalam Peningkatan Kinerja Sekolah
SMK Negeri 1 Banda Aceh merupakan
Berdasarkan wawancara yang dilakukan
pendidikan kejuruan melaksanakan program
dengan kepala sekolah SMK Negeri 1 Banda
pembelajaran dengan cara Pendidikan Sistem
Aceh, diketahui bahwa kepala sekolah selalu
Ganda (PSG). Maksudnya adalah pembelajaran
melakukan pembinaan kepada guru dalam
yang dilakukan di dua tempat, yaitu di sekolah
rangka meningkatkan kemampuan mengajarnya.
dan
dengan
Tujuan utama pembinaan ini adalah dalam
kompetensi peserta didik. Praktik Kerja Industri
rangka meningkatkan mutu di SMK Negeri 1
yang disingkat dengan “prakerin” merupakan
Banda Aceh.
bagian dari program pembelajaran yang harus
Surya
industri/instansi
yang
sesuai
menyatakan
“guru
Kerja. Program prakerin disusun bersama antara
keseluruhan proses pendidikan, khususnya di
sekolah
rangka
tingkat institusional. Tanpa guru, pendidikan
memenuhi kebutuhan peserta didik dan sebagai
hanya menjadi slogan muluk karena segala
kontribusi dunia kerja terhadap pengembangan
bentuk kebijakan dan program pada akhirnya
program pendidikan SMK.
akan ditentukan oleh kinerja pihak yang berada
dunia
kerja
dalam
SMK Negeri 1 Banda Aceh sudah memiliki standar
Sertifikat ISO internasional
yang
yang
merupakan
diakui
unsur
utama
2012:1)
dilaksanakan oleh setiap peserta didik di Dunia
dan
merupakan
(Usman,
dalam
di garis terdepan, yaitu guru”. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
untuk
informasi bahwa proses seleksi penerimaan
sertifikasi sistem manajemen mutu (SMM).
siswa baru di SMK Negeri 1 Banda Aceh,
Untuk itu SMK Negeri 1 Banda Aceh dalam
dilakukan dengan seleksi yang ketat. Testing
menjalankan aktifitasnya diwajibkan memiliki
dilakukan secara tertulis dan juga dengan
konsultan mutu. Konsultan mutu bagi SMK
wawancara. Di samping kedua metode seleksi
Negeri 1 Banda Aceh dilakukan oleh TUV
tersebut juga dilakukan tes kesehatan ditambah
Rheiland. Keberadaan Konsultan Mutu ini
dengan tes kemampuan membaca Al-Qur;an.
dirasakan sangat bermanfaan bagi sekolah ini
Dari uraian di atas SMK Negeri 1 Banda
dalam hal memberi saran dan arahan dalam
Aceh dalam upaya implementasi manajemen
175 -
Volume 4, No. 2, November 2014
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala mutu telah memilih bibit atau input yang
Keikutsertaan wali murid dan komite sekolah,
terseleksi,
yang didukung dengan perhatian serius dari
sehingga
diharapkan
akan
menghasilkan output yang bermutu pula.
Dinas Pendidikan serta pemerintah kota, yang
Bukti lain yang mendukung keberhasilan
pernah menetapkan sekolah RSBI, sehingga
SMK Negeri 1 Banda Aceh dalam menerapkan
dalam penerapan ISO 9001:2008 sarana dan
Manajemen Mutu Terpadu adalah kecilnya
prasarananya saat ini sudah lumayan cukup.
angka pengangguran lulusan dari sekolah ini. Menurut Sukmadinata et al (2010:12)
Dukungan yang tinggi dari masyarakat dan pihak-pihak lain hendaknya dapat dijadikan
sekolah yang menerapkan manajemen mutu
peluang
terpadu berpegang pada prinsip-prinsip dalam
diberdayakan
meningkatkan dan mempertahankan mutu yang
demikian peningkatan mutu pendidikan akan
meliputi: “(a) berfokus pada customer, (b)
semakin baik lagi di masa-masa yang akan
keterlibatan menyeluruh, (c) pengukuran, (d)
datang.
pendidikan sebagai sistem, (e) perbaikan yang berkelanjutan”.
yang
mungkin.
Dengan
dan
usman,
2009:3):
“mengoptimalkan partisipasi orang tua dan
dengan mendasarkan teori-teori yang ada dapat
masyarakat, serta dapat mengelola sumber daya
dikatakan bahwa SMK Negeri 1 Banda Aceh
yang tersedia di sekolah dan lingkungannya
telah
untuk
manajemen
melaksanakan mutu
terpadu
di
seoptimal
dan
lapangan
dapat
pantauan
dimanfaatkan
Hal ini sesuai pula dengan pendapat Sidi (Murniati
Berdasarkan
harus
prinsip-prinsip atau
telah
menerapkan Manajemen Mutu Terpadu (MMT).
digunakan
peningkatan
prestasi
seluas-luasnya siswa
dan
bagi mutu
pendidikan umumnya”. Disamping faktor pendukung seperti yang
Faktor
Yang
Mempengaruhi
dalam
Implementasi Manajemen Mutu Terpadu
sudah dijelaskan di atas, dalam penerapan manajemen mutu di suatu institusi juga terdapat
Berdasarkan data yang diperoleh didapati
faktor penghambatnya. Faktor penghambat
adanya faktor-faktor yang mendukung dan
dalam mengimplementasikan manajemen mutu
penghambat implementasi manajemen mutu di
terpadu yang dihadapi sekolah antara lain masih
SMK Negeri 1 Banda Aceh.
terdapat beberapa orang guru yang mengajar
Faktor pendukung dalam implementasi
tidak sesuai secara professional. Hal ini
manajemen mutu terpadu pada SMK Negeri 1
disebabkan oleh penempatan guru di sekolah
Banda Aceh adalah kualitas sumber daya guru
tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan rielnya.
dan kepala sekolah yang cukup baik. Di
Di satu sisi guru untuk pelajaran tertentu
samping itu ketersedian sarana dan prasarana
dirasakan sudah berlebihan, sedangkan untuk
yang memadai menjadikan sekolah ini diminati
guru bidang studi yang lain justru dirasakan
dan
tidak mencukupi.
dipercayai
oleh
para
wali
murid.
Volume 4, No. 2, November 2014 - 176
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Hambatan lain yang penulis dapati dari
kepada para guru, agar mereka dapat
hasil wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah
meningkatkan keterampilan mengajarnya
bidang manajemen mutu adalah menyangkut
dengan menggunakan media pembelajaran
budaya kerja guru dan karyawan yang masih
yang lebih kreatif.
belum sepenuhnya seperti yang diharapkan. Hal
2. Implementasi Manajemen Mutu Terpadu
ini disebabkan pemahaman serta pengetahuan
pada SMK Negeri 1 Banda Aceh dirasakan
guru
sangat bermanfaat guna peningkatan kinerja
dan
karyawan
tentang
penerapan
manajemen mutu terpadu masih sangat kurang. Dalam hal hambatan atau kendala ini Salazaar
(Usman,
2013:626)
menyatakan
guru dan karyawan, dalam proses belajar mengajar. Hal ini dapat dilihat dari nilai rapor dan nilai Ujian Nasional (UN) yang
bahwa “kegagalan manajemen mutu terpadu
diperoleh
pendidikan (MMTP) antara lain disebabkan: (1)
kelulusan. Pada tahun ini siswa siswi SMK
pihak manajemen ingin seketika sukses dengan
Negeri 1 Banda Aceh berhasil lulus 100%.
MMTP, (2) hanya dengan belajar dan berlatih
Siswa lulusan SMK Negeri 1 Banda Aceh
singkat
umumnya diterima bekerja di industri-
dianggap
pasti
akan
berhasil
menerapkan MMTP”.
industri
siswa
yang
memenuhi
relevan
standar
dengan
Dengan demikian hal yang tidak kalah
kompetensinya serta tidak sedikit yang
penting dalam penerapan manajemen mutu
melanjutkan ke perguruan tinggi negeri
terpadu adalah terciptanya budaya kerja yang
maupun swasta.
baik dan bertanggung jawab. Karenanya ke
3. Ada dua faktor yang mempengaruhi dalam
depan diharapkan dapat mengubah budaya kerja
mengimplementasikan manajemen mutu
ke arah yang lebih baik. Hal ini tentunya
terpadu pada SMK Negeri 1 Banda Aceh
diperlukan audit eksternal oleh konsultan mutu.
yaitu:
(1)
Faktor
pendukung,
yakni
ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) KESIMPULAN DAN SARAN
baik Kepala Sekolah, guru dan para
Kesimpulan
karyawan. Disamping itu, sarana dan
1. Penyusunan Program Manajemen Mutu
prasarana yang memadai serta tingkat
Terpadu pada SMK Negeri 1 Banda Aceh
kepercayaan dan minat masyarakat yang
berpedoman pada prinsip-prinsip dasar
tinggi dari masyarakat menjadikan motivasi
Manajemen Mutu Terpadu. Kepala sekolah
bagi Kepala Sekolah agar berupaya secara
telah melakukan usaha positif seperti
maksimal memanfaatkan faktor pendukung
mengupayakan
proses
ini. Sebaliknya (2) faktor penghambatnya
pembelajaran dengan memotivasi guru
juga terkait dengan Sumber Daya Manusia
guna meningkatkan kompetensinya. Kepala
(SDM) baik guru maupun karyawan yang
sekolah juga memberikan pelatihan IT
belum
177 -
keefektifan
Volume 4, No. 2, November 2014
sepenuhnya
memahami
secara
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala optimal tentang Manajemen Mutu Terpadu
DAFTAR KEPUSTAKAAN
yang ingin dicapai. Ketidakpahaman ini diakibatkan oleh masih ada beberapa orang guru dan karyawan masih bekerja belum sesuai harapan.
Saran 1.
Dalam penyusunan program Manajemen Mutu terrpadu, kepala sekolah harus berpedoman pada acuan yang merupakan prinsip dasar manajemen mutu terpadu. Diantara prinsip dasar tersebut adalah kesediaannya dalam memanage dengan melibatkan dengan
seluruh
berorientasi
warga pada
sekolah pelanggan
internal dan eksternal. 2.
Dalam implementasi manajemen mutu terpadu perlu ditingkatkan kerjasama semua pihak dan tidak boleh berjalan sendiri-sendiri. Kepala sekolah dalam penerapan manajemen mutu terpadu adalah
diperlukan
kemampuan
dan
pengembangan manajerial yang kuat. 3.
Peningkatan mutu pendidikan pada SMK
Danim, S. dan Suparno. 2009. Manajemen dan Kepemimpinan Transformasional ke Kepalasekolahan. Jakarta: Rineka Cipta. Harun, C. Z., 2010. Manajemen Sumber Daya Pendidikan. Yogyakarta: Pena Persada. Mahmud, M., 2012. Manajemen Mutu Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Rajawali Pers. Moeheriono. 2012. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Jakarta: Rajawali Pers. Murniati, AR. 2008. Manajemen Stratejik (Peran Kepala Sekolah dalam Pemberdayaan). Bandung: Cita Pustaka. Murniati, AR dan Usman, N., 2009. Implementasi Manajemen Stratejik Dalam Pemberdayaan Sekolah Menengah Kejuruan. Bandung: Cita Pusaka Media Perintis. Priyadi, G., 2012. Panduan Audit Sistem Mutu. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Rivai, V. dan Murni, S., 2010. Education Manajemen Analisis, Teori dan Praktik. Jakarta:PT Rajagrafindo Persada. Sugiyono. 2013. Cara Mudah Menyusun: SKRIPSI, TESIS, dan DISERTASI. Bandung: Alfabeta. Sukardjo, M. dan Komarudin, U., 2012. Landasan Pendidikan Konsep dan Aplikasinya. Jakarta:Rajawali Pers. Sukmadinata, N. S. et al. 2010. Pengendalian Mutu Pendidikan Sekolah Menengah (Konsep, Prinsip dan Instrumen). Bandung: PT RefikaAditama. Sutrisno, E., 2011. Budaya Organisasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup. Usman, H., 2013. Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan (Edisi 4). Jakarta: PT Bumi Aksara. Usman, N., 2012. Manajemen Peningkatan Mutu Kinerja Guru Konsep, Teori dan Model. Bandung: Cita Pustaka Media Perintis.
Negeri 1 Banda Aceh akan lebih berhasil jika semua pihak baik kepala sekolah, para guru, karyawan, siswa, orangtua siswa dan komite sekolah secara sinergi bekerja
sama
dalam
mewujudkan
harapan ini. Terakhir Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Banda Aceh diharapkan
lebih
pencapaian
tujuan
peduli
dalam
manajemen
mutu
terpadu ini. Volume 4, No. 2, November 2014 - 178