“Imperialisme Tingkat Tinggi Kapitalisme” Setelah teori diadu dengan teori, menurut saya benar-tidak TEORI itu tetap harus di BUKTIKAN dalam PRAKTEK! Tidak hanya karena apa yang dijalankan Deng dan RRT sekarang ini berbeda dengan yang ditunjukkan Marx, Lenin, lalu boleh saja dinyatakan sudah menempuh jalan KAPITALISME bahkan IMPERIALISME! TIDAK! Saya kembali pada beberapa PERTANYAAN yang pernah saya ajukan sebelumnya dan menurut saya patut dicermati lebih lanjut. Karena apa yang diajukan Bung Sie Tik, dalam catatan dibawah, sepenuhnya juga BENAR disaat revolusi Sosialisme dijalankan, dimana klas kapitalis dijadikan musuh yang harus dimusnahkan! Sedang sekarang, tingkat perjuangan yang sedang dihadapi klas proletariat sedunia sekarang ini, belum sampai ketingkat revolusi sosialisme, BELUM TIBA saatnya melancarkan revolusi sosialisme dan bisa menjadikan klas kapitalis menjadi musuh yang HARUS DIBASMI! TIDAK ADA satu NEGARA pun didunia ini yang sudah bisa dan mempunyai syarat melancarkan revolusi sosialisme itu! Mengapa? 1. Sebagaimana juga Marx menyatakan bahwa masyarakat sosialisme adalah kelanjutan masyarakat kapitalisme tingkat tinggi, ... saya sependapat dengan sementara orang yang meyakini, revolusi sosialisme untuk memasuki masyarakat sosialisme itu tidak mungkin dilaksanakan dimana masyarakat masih miskin, dimana kapitalis baru tumbuh berkembang, dimana kapitalis-industri belum ada didalam masyarakat itu! Artinya, klas BURUH INDUSTRI juga masih sangat lemah dan sangat sedikitnya, bagaimana bisa menjadi kekuatan pokok revolusi, bagaimana bisa menjadi klas yang memimpin revolusi? Hanya setelah masyarakat itu ada pada tingkat KEMAKMURAN tertentu, dimana klas BURUH-INDUSTRI juga sudah mencapai jumlah cukup banyak dan KUAT berkemampuan memimpin revolusi sosialisme baru bisa dilancarkan untuk MERATAKAN kemakmuran, ... Disinilah perbedaan sudut PANDANG antara Lenin yang kebetulan “BERHASIL” mendobrak kekuasaan Tsar Rusia yg bobrok itu, dan katanya bisa mendapatkan dukungan kuat dari Kaisar Jerman ketika itu dengan langsung melancarkan revolusi sosialisme dan membeentuk Sovyet! Dan begitu pula TUNTUTAN Komintern, Stalin ketika itu pada PKT sehingga diawal mula daerah-basis yang dibentuk setelah Mao menyelesaikan Long Marsh tiba di Yen An, yang dibentuk adalah kekuasaan Sovyet-Sovyet. Baru setelah Ketua Mao berhasil memenangkan ide Revolusi Demokrasi Baru ditahun 1945 itulah daerah basis yang dibentuk dan kekuasaan Tiongkok yang ditegakkan 1 Oktober 1949, adalah Republik Rakyat Tiongkok, bukan Sovyet yang menyatakan diri Diktatur Proletariat. Kekuasaan Rakyat yang dibentuk tetap memperkenankan klas kapitalis hidup dan
tumbuh-berkembang. Karena Ketua Mao berhasil dan dengan TEPAT melihat kemiskinan masyarakat di Tiongkok ketika itu, masih harus memperkenankan kapitalis tumbuh berkembang dahulu, ...! Hanya saja sayang, tidak ada kesimpulan konkrit diambil dari pengalaman dibentuknya Pemerintah Sovyet di daerah basis, dimana kekurangan akibat kapitalis tidak diikut sertakan. Dipikirkan saja sendiri dengan gunakan logika akal sehat kita, pada saat kekuatan RAKYAT masih lemah, bagaimanapun juga harus memperbesar FRONT dan memperkecil musuh, menggempur musuh satu demi satu! Disaat-saat itulah Mao berani dengan lantang menyatakan “Revolusi tidak akan bisa menang tanpa bantuan kapitalis!” Karena kenyataan tidak sedikit kapitalis yang bisa simpati dan mendukung Revolusi Demokrasi barunya Mao, ... kenapa harus dihajar dan dibasmi secara serampangan. 2. Mengapa perubahan dari masyarakat kapitalisme ke masyarakat sosialisme harus klas BURUH yang menggulingkan dan membasmi klas KAPITALISME? Kenapa tidak lebih dahulu muncul dan terjadi hubungan produksi baru yang bisa dinamakan hubungan produksi sosialis ditengah-tengah masyarakat kapitalisme itu, seperti halnya yang terjadi dalam peralihat masyarakat feodalisme ke masyarakat kapitalisme. Jelas bukan karena klas tani menggulingkan dan membasmi klas tuantanah lalu menjadi masyarakat kapitalisme. Tapi, karena muncul hubungan produksi kapitalisme ditengah-tengah masyarakat feodalisme, setelah dominan terjadi perebutan kekuasaan antara klas kapitalisme yg baru tumbuh itu menggulingkan klas feodalisme yg mempertahankan kekuasaan. Begitu juga masyarakat perbudakan beralih ke masyarakat feodalisme, jelas bukan klas BUDAK yang berevolusi menggulingkan klas tuan-budak lalu masyarakat itu menjadi masyarakat feodal! Bisakah dikatakan karena hubungan produksi sosialisme tidak mungkin lahir dan tumbuh didalam masyarakat kapitalisme, masyarakat berklas dimana manusia menghisap manusia dengan kejamnya itu? Tentu saja tidak! Saya yakin, tidak ada perkecualian itu! Kekecuali terjadi hanyalah terdorong oleh keinginan subjektive kita sendiri yang hendak buru-buru memasuki dan mencapai masyarakat sosialisme yang dianggap sangat ideal, adil dan makmur! Jadi, bagaimanapun juga kita harus mengikuti HUKUM perkeembangan masyarakat yang wajar, tidak berusaha melompat-lompat memaksakan kehendaknya sendiri saja. Mengapa? 3. Kita TIDAK BISA lepas atau melampaui kesadaran RAKYAT yang ada. Pada saat masyarakat masih besar pengaruh kesadaran feodal, yang hanya NURUT saja tanpa bisa gunakan otaknya untuk menyatakan TIDAK dan berani menegakkan kepala memperjuangkan tuntutannya, tidaklah mungkin kita berteriak gulingkan
pemerintah-kapitalis reaksioner yang sedang berkuasa itu. Yang akan terjadi hanyalah perjuangan reformasi, mengajukan tuntutan-tuntutan perbaikan nasib yang mendesak dihadapi rakyat setempat, ... Sedang dibawah pengaruh masyarakat kapitalisme maju yang terjadi didunia dengan mendorong orang berkesadaran DEMOKRASI, berprikemanusiaan, ... perjuangan rakyat juga harus bisa menggunakan demokrasi yang diberikan penguasa untuk memperjuangkan tuntutannya, kearah sini lah perjuangan yang harus diikuti. Menggunakan DEMOKRASI, menggunakan PRIKEMANUSIAAN yang ada berusaha keras menegakkan kekuasaan yang lebih baik dan menguntungkan RAKYAT banyak dahulu! Berusaha meningkatkan kemakmuran rakyat banyak lebih baik, inilah kita meningkatkan KESADARAN RAKYAT, ... dengan berangsur-angsur menegakkan HUKUM lebih baik. Begitu juga yang terjadi dengan Tiongkok, dimana Partai Komunis yang berkuasa, harus berangsur-angsur lebih dahulu meningkatkan KESADARAN RAKYAT lebih baik, lebih banyak menciptakan manusia-manusia yang berjiwa sosial. Tidak gampang dan tidak mungkin diselesaikan dalam satu dua tahun, atau puluhan tahun saja, bahkan mungkin entah berapa ratus tahun baru bisa beres! Karena jiwa manusia normal yang egoistis, selfis itu, disaat ada kesempatan tumbuh-berkeembang tanpa terkendali, manusia itu menunjukkan jiwa iblis sesungguhnya! Jadi untuk merubah watak manusia normal yang egoistis, selfis itu menjadi manusia-manusia baru, manusia-manusia yang berjiwa sosial, tidak lagi mementingkan diri sendiri dan bisa menjadikan KESADARAN RAKYAT itu, ... yang pasti TIDAK MUNGKIN dengan paksaan dan kekerasan. Jangan lanjutkan terus cara-cara kekerasan menindas orang-orang beda pendapat seperti yang TERJADI dimasa Stalin dan Mao, dengan memenjarakan, mepekerja-paksakan orang-orang yang dituduh kanan, ... Lalu membatasi informasi, pemberitaan terhadap RAKYAT banyak, ... TIDAK BISA cara begitu diteruskan! Sekalipun di Tiongkok setelah Reformasi dan Keterbukaan sudah ada kemajuan dan membaik, tapi masih juga belum bisa memberikan DEMOKRASI lebih luas, lebih BEBAS sampai sekarang ini. Sekalipun bisa dikatakan masih memberikan kesempatan suara sumbang bicara, tapi tetap saja masih menjurus pada “SUARA TUNGGAL”, dengan melarang publikasi suara sumbang . Saya perhatikan bagaimana grup pimpinan PKT, Xi-Li sekarang, disamping ketegasan menindas koruptor, membersihkan Partai dari unsur-unsur tidak beres, mereka kembali menggencarkan pendidikan dan membenahi Sekolah Partai. Dengan kesadaran 80 juta anggota PKT nya itulah yang dijadikan tulang-punggung membenahi masyarakat, meningkatkan KESADARAN RAKYAT banyak. Yaa, kita lihat saja sampai dimana dan bagaimana hasil perjuangan mereka itu. Tidak bisa buru-buru mengambil kesimpulan.
Yang jauh lebih penting, RAKYAT TIongkok yang 1,4 milyar itu jangan sampai kekurangan makan, terjadi lagi sebagian rakyat mati kelaparan seperti masa 3 tahun berturut-turut menghadapi bencana-alam berat ditahun 1959-1961, dan terjadi kekacauan saja, ... Syukurlah dan tentunya sudah sangat baik kalau target mereka dalam 5 tahun kedepan, tahun 2020 ini mencapai masyarakat sedikit makmur, dengan menyelesaikan sisa 70 juta rakyat miskin, jadi tidak ada lagi rakyat miskin! Jalan langkah menuju Tiongkok sosialisme berciri khas Tiongkok bisa terus maju lebih makmur dan lebih jaya, ...! Salam, ChanCT
From: mailto:
[email protected]
On Tuesday, April 5, 2016 12:13 PM, 'Sie Tik Tan' via forumdiskusi
wrote:
Dalam usaha memahami tulisan2 Lenin, maka artikel Bp.S.Suroso tentang 100 tahun karya Lenin 'Imperialisme,tingkat tertinggi kapitalisme" telah menggugah hasrat untuk membaca lebih baik tulisan Lenin tsb. Dari sini timbul beberapa catatan yg disisipkan diantara artikel tsb. Van: "'Chan CT' [email protected] [URECA_SGT] Datum: 6 maart 2016 02:19:23 CET Aan: "GELORA_In" Onderwerp: {URECA_SGT} Fw: Suar Suroso: “IMPERIALISME, TINGKAT TERTINGGI KAPITALISME”
Suar Suroso
SATU ABAD KARYA KLASIK LENIN “IMPERIALISME, TINGKAT TERTINGGI KAPITALISME” “Oom, Tiongkok itu bukan lagi sahabat. Sudah jadi imperialis, karena sudah melakukan ekspor kapital”. Demikianlah dengan jelas kedengaran suara tilpon jarak jauh, dari seorang sahabat. muda. Saya tersentak mendengarnya. Ini menyangkut pemahaman tentang imperialisme, tentang penghisapan mahakejam
.
yang pernah melanda bangsa Indonesia di bawah imperialisme Belanda .Imperialisme adalah musuh utama revolusi Indonesia Maka segera teringat akan .ajaran Lenin, tentang imperialisme, yang terbit satu abad yang lalu. Ini adalah karya klasik Lenin yang melanjutkan dan mengembangkan karya Marx Kapital, mengenai hukum perkembangan kapitalisme..Karya Lenin ini adalah senjata teori bagi klas buruh sedunia, mempersiapkan diri menghadapi revolusi sosialis dunia dengan tak terhindarkannya kebangkrutan kapitalisme. Catatan : Mengenai socialisme , baik Marx dan juga Lenin, selalu jelas dan menegaskan watak klas sosialisme yg dimaksud, yaitu sosialisme proletar. Karenanya dlm Manifest Partai Komunis sengaja dicantumkan bab khusus yg membahas watak klas dari segala macam gagasan sosialisme. Bahwa Marxisme-Leninisme merupakan senjata teori bagi klas buruh sedunia untuk mencapai sosialisme proletar dimana perjuangan klas sebagaimana yg dikatakan Engles dng gamblan dlm kata pengantarnya pada Manifesto Partai Komunis edisi Inggris 1888, adalah DALIL perkembangan masyarakat . Sebagaimana juga inti dari Leninisme menurut Stalin adalah kekuasaan Diktatur Proletariat untuk menindas musuh2 idiologi klas buruh dlm membangun sosialisme proletar serta menangkal restorasi kapitalis. Bahwa perjuangan klas buruh disatu tempat tidak bisa dipisahkan dari perjuangan buruh dinegeri2 lainnya , juga merupakan tugas dari DP untuk melakukan solidaritet klas buruh. Saat ini justru seruan Lenin " kaum buruh dan rakyat2 tertindas lainnya bersatulah" sudah digantikan oleh pragmatisme borjuasi yg ditutupnya slogan indah menang bersama dll.
Tiongkok yang dinyatakan imperialis itu, kini sedang. melaksanakan ajaran Deng Xiaoping, pembangunan sosialisme berciri Tiongkok. Catatan: Jelas bahwa Deng mengawali pembangunan sosialisme berciri Tiongkok ( dan yg jelas bukan sosialisme proletar seperti yg dimaksud Marx dan Lenin ) dng cara membuka pintu dan memberi fasilitas dng keringanan sepenuhnya pada kapitalis sedunia untuk investasi di Zona Ekonomi Khusus, dari bentuk taxs holiday, pembebasan pajak import yg dilakukan investor2 asing untuk berproduksi di RRT, wewenang mereka untuk memecat kaum buruh yg dianggap tidak cukup memadai untuk mendongkak produsi atau yg rewel menuntut hak2-nya (karena SB2 resmi berpihak pada majikan). ”Pembebasan tenaga produktif”, dlm hal ini tenaga kerja agraria dari keterikatan struktur pertanian sosialis, telah menyiapkan tenaga buruh murah, buruh migrant untuk dihisap tenaganya oleh klas kapitalis yg juga terbebaskan untuk investasi modalnya (juga tenaga
produktif).
Sehingga sistim hubungan produksi kapitalis diberlakukan kembali di Tiongkok
baik dalam bentuk Penanaman modal asing, tapi juga dng munculnya kabir2 yg kemudian berkembang menjadi kapitalis2 nasional Tiongkok selain juga memang ada selfmade kapitalis dari kalangan rakyat biasa. Dimana konglomerat Grup Wanda yg dibangun oleh mantan perwira TPRT , Wang Jianlin , orang terkaya di RRT anggauta PKT, anak Veteran TPRT jaman Mao, duduk diurutan yg ke 17 orang terkaya dunia dari daftar Forbes 2016 dan malahan telah melampaui orang terkaya Hongkong Le Ka Shing ( ke 19 didunia menurut Forbes) yg sudah terkenal kaya sejak pendudukan Ingris. Typis kabir, bukan? Anak2-nya Suharto saja kalah jauh. Lalu Grup Poly , perusahaan TPRT yg awalnya dipimpin Jeneral He Ping, mantunya Deng XP, yg kemudian digeser, mungkin karena terlalu mencolok penyalah-gunakan kedudukannya. Ada lagi Xinmao perusahaan yg pernah mencoba membeli perusahaan kabel Belanda Draka ternyata 90% sahamnya dimiliki bekas opsir AU Du Kerong ; Alibaba Grup dll berperan penting dlm perekonomian dan investasi . Tampak jelas sudah terjadi restorasi kapitalis dimana klas buruh diserahkan kepada kaum kapitalis tanpa perlindungan terhadapnya hak2 perburuhannya. Sedangkan kaum kapitalis mendapat keringanan sebagaimana yg ditegaskan PM tiongkok baru2ini dlm reformasi perpajakan, bahwa walaupun pajak pendapatan pemerintah menurun tapi aturan baru ini bermaksud untuk mendongkrak keuntungan perusahaan ( CRI 5-4-2016). Halmana jelas bertentangan dng Marxisme - Leninisme yg merupakan idiologi perjuangan klas buruh untuk melawan kapitalisme. Hasilnya adalah: dari negeri miskin dan terbelakang di pertengahan abad ke-XX, Tiongkok melejit jadi negara kedua terbesar dunia di bidang ekonomi di awal abad ke-21. Catatan: Bahwa suatu negeri yg terbelakang bisa mencapai tingkat ekonomi yg berkembang dlm masyarakat dng hubungan produksi kapitalis , adalah bukti dari kebenaran yg telah diungkapkan Marx, bahwa perkembangan kapitalisme tidak merata dan tidak ada keserasian kecepatannya. Singapore yg desa nelayan, juga Jepang yg terpuruk kalah dlm PDII dan kemudian pasifis , Korea Selatan yg perkembangan ekonominya lamban karena kudeta2 militer dan korupsi, ternyata bisa berkembang pesat sehingga pernah disebut Macan Asia pada tahun 70-80an. Halmana menyebabkan Deng mengangkat seorang tangan kanannya Lee Kwan Yeu, Goh Keng Swee menjadi penasihat ekonomi Dewan Negara RRT, maka berkembanglah kapitalisme di RRT sebagaimana berkembangnya kapitalisme Singapore, yg sebelumnya negeri tanpa industri dan SDA berhasil menempati jajaran negara kapitalis penting didunia. Termasek ,BUMN Singapore, suatu bentuk kapitalisme negara , yg sama sekali bukan didasari gagasan sosialisme proletar telah
merupakan konglomerat yg menguasai sektor2 penting di Asia . Sedangkan awalnya kapitalisme Singapore sendiri dibangun atas nasihat seorang tokoh ekonom Belanda Albert Winsemius ( ayah dari Pieterk Winsemius tokoh partai liberal Belanda , juga mantan menteri ) yg berhasil melakukan pembangunan ekonomi Belanda pasca PD ll dan mensukseskan pelaksanaan Plan Marshall dan kemudian menjadi penasihat ekonomi PBB dan pada 1961 jadi penasihat Regim Lee K Y untuk membuka pintu investasi modal asing dan menjembatani investasi Shell & Esso , kemudian Philips, mengingat letak trategis Singapura. Ternyata, ada yang menilai, bahwa Tiongkok bukanlah lagi negara sosialis, telah jadi imperialis, menempuh jalan imperialisme. Alasannya adalah, Tiongkok kini melakukan ekspor kapital. Yang dimaksud dengan ekspor kapital itu adalah melakukan banyak investasi dalam pembangunan ekonomi di luarnegeri. Catatan: Adakah suatu investasi modal asing tanpa ditamannya modal/ kapital melalui suatu badan finansial, baik perusahaan negara maupun swasta? Lenin dlm bukunya yg dibahas dlm artikel ini pada bab ke III, menunjukkan dng jelas bagaimana terbentuknya simbiosis-mutualistis antara kapitalis industri dng kapitalis perbankan sehingga terbentuk kapitalis finansial, dimana jelas mengungkapkan bahwa investasi oleh kapitalis industri. ( tentunya juga kapitalis industri jasa) hanya bisa diilakukan dng melalui kapitalis finansial. Tujuannya juga jelas untuk mendapatkan keuntungan dng melakukan pengurasan SDA dan SDM yg murah negeri2 sasarannya. Perkembangan saat ini juga menunjukkan betapa kuat dan canggihnya kapitalis finansial mencari cela2 hukum yg bisa digunakan untuk para nasabahnya bisa terrahasia identitetnya, selain itu bagaimana kecanggihan mereka untuk menghindari pajak melalui apa yg dikenal sebagai negeri2 sorga pajak. Kemarin ini tersiar “ Panama Papers “, suatu hasil penyelidikan media tentang masalah demikian dimana nama2 seperti Putin, Poroshenko , pentolan FIFA dll terungkap. Juga dikabarkan bahwa anak perempuan mantan PM RRT, Li Peng, mempunyai perusahaan di Virgins Island yg menfasilitasi perdaganan mesin2 berat dari luar ke RRT, walaupun mungkin bukan merupakan usaha ilegal selama pemerintah mengetahui pembukuannya, tapi jelas bahwa adanya negeri2 sorga pajak demikian selalu digunakan oleh orang2 berduit untuk mmenghindari pajak, atau menyelamatkan sebagaian pajaknya dari perpajakan yg lebih tinggi dinegerinya. Patriotisme?…ah…urusan belakang. Sebenarnya beberapa tahun yl juga ada hal serupa dimana banyak nama2keluarga pejabat RRT/PKT juga disebutkan, tentu saja disanggah oleh yg bersangkutan dng alasan sebagai usaha yg sengaja mendiskridit RRT. Tapi kalau dikalangan rakyat RRT sendiri bisa mencetuskan istilah “pejabat telanjang “, yg mengirim uang pada keluarganya yg ditempatkan di LN, mungkin
tidak aneh kalau elit2 penting dng bantuan kapitalis finansial yg canggih, juga bisa menyimpan kapitalnya ( offshorebanking) di negeri2 sorga pajak. Tapi semoga saja gebrakan anti-korupsi yg digalakkan saat ini, betul2 mengenai sasaran dan bukan tebang pilih berdasarkan kepentingan kelompok. Juga dng jelas Lenin dlm bab ini mengutip Simens ( Siemens ?Tik ) seorang industrialis dan juga “raja finansial” Jerman yg mengungkapkan bahwa basis dari imperialisme Inggris adalah juga penguasaan saham dng batas nilai yg rendah oleh perorang walau nilainya hanya 1 sterling, tapi bisa memusatkan modal/ kapital yg kolosal bagi kapitalis finansial. Hal ini juga oleh pendukung sosialisme berciri Tiongkok dianggap sebagai pengalihan kepemilikan perorangan karena kapital sudah menjadi milik kolektif, karenanya tidak aneh dng anjuran oleh PM Li untuk mengobarkan liberalisasi agar tiap orang membeli saham. Hal inbi tak lain suatu anjuran untuk berjudi mengingat rekayasa saham dipasaran kapitalis dng osilasi nilainya tiap detik. Jadi jelas alasan untuk memisahkan investasi dari export kapital seperti yg dikemukakan penulis artikel ini sangat merancukan dan merupakan upaya untuk menutupi adanya penghisapan yg dilakukan kapitalis agar dimana saja yg bisa mendatangkan keuntungan dng semboyannya menang bersama.
Dalam karyanya Imperialisme, Tingkat Tertinggi Kapitalisme Lenin merumuskan lima ciri dari imperialisme: 1. konsentrasi produksi dan kapital telah mencapai tingkat demikian tingginya hingga membangun monopoli, yang memainkan peranan menentukan dalam kehidupan perekonomian negara kapitalis; 2. berlangsung penggabungan monopoli kapital bank dengan monopoli kapital industri, atas dasar ini terbentuk kapital finans, oligarki finans; 3. mempunyai arti yang istimewa pentingnya adalah ekspor kapital yang berbeda dengan ekspor barang dagangan; Catatan: Disinilah juga pentingnya penekanan Lenin tentang bedanya eksport barang dagangan yg diproduksi dinegeri- negeri kapitalis yg biaya produksinya jauh lebih mahal dibanding kalau kapital dieksport dlm bentuk investasi. Dimana dng penanaman kapital/ modal dinegeri2 yg sedang berkembang , maka pengurasan , pengolahan dan transportasi SDA menjadi lebih mudah dan murah. Ditambah lagi dng keringanan2 investasi yg disebabkan persekutuan kapitalis asing dng penguasa setempat/ komprador2, serta adanya SDM yg jauh lebih murah dari pada pekerja2 dinegeri kapitalis itu sendiri. Belum lagi
perjuangan buruh di negeri2 kapitalis yg sudah berkembang untuk hak2 perburuhannya menyebabkan pembatasan kese-wenang2-an kapitalis, sedangkan dinegeri-negeri yg sedang berkembang penguasa setempat bisa se-wenang2 menghadapi aksi2 buruh baik dng per-undang2-an maupun dng kekerasan aparat negara. Juga investasi dinegeri yg sedang berkembang bisa menyebabkan terpangkasnya biaya2 untuk limbah industri karena lemahnya pelaksanaan hukum atau juga memang hukumnya sendiri yg lemah. Kalaupun terjadi bencana seperti kasus Union Carbid di Bhopal-India, atau pencemaran oleh Shell di Delta Niger diNigeria, setelah proses hukum yg berliku serta seret/lambat (diperlambat) maka setelah puluhan tahun baru bisa diputuskan adanya ganti rugi. Padahal korban sudah banyak yg mati selama menunggu hasil pengadilan. 4. proses monopolisasi sudah mencapai taraf terbentuknya monopoli internasional yang perkasa hingga di antara mereka terjadi pembagian daerah perekonomian dunia; 5. telah berakhir pembagian daerah antara para penguasa kapitalis yang kuat. (V.I.Lenin: Imperializm, Kak Visyaya Stadiya Kapitalizma, Popularnii Ocyerk, Polnoye Sobraniye Socinyenii, izdaniye pyatoye, tom 27, Moskva, 1962, hal 299-426, -- Imperialisme, Tingkat Tertinggi Kapitalisme, Risalah Populer, Kumpulan Karya Lengkap, cetakan kelima, jilid 27, Moskow.) Dengan menggunakan 148 buku dan 232 artikel, Lenin menulis karyanya ini, melanjutkan dan mengembangkan karya Marx Kapital mengenai hukum perkembangan kapitalisme. (Filosofskaya Entsiklopediya, Nauchnii Sovyet Izdatyelstva ‘Sovyetkaya Entsiklopediya’ Institut Filosofii Akademii Nauk SSSR, jilid 2, Moskwa 1962, hal. 253, -- Ensiklopedi Filsafat, Balai Penerbitan Ilmu Pengetahuan Sovyet ‘Ensiklopedi Sovyet’, Institut Filsafat Akademi Ilmu Pengetahuan URSS, Moskow.) Dipaparkannya bahwa berlangsung konsentrasi produksi dan konsentrasi kapital. Dengan menggunakan dialektika, Lenin memaparkan bahwa dalam perkembangannya, persaingan bebas ekonomi pasar kapitalisme melahirkan monopoli. Monopoli adalah dasar ekonomi yang paling dalam dari imperialisme. Dan kapitalisme melahirkan pemaduan kapital industri dengan kapital bank. Muncullah kapital finans yang menguasai perekonomian.. Lenin menulis: “Khas bagi kapitalisme lama, di waktu persaingan bebas berkuasa penuh, yalah ekspor barang dagangan. Khas bagi tingkat terbaru kapitalisme, di waktu monopoli-monopoli berkuasa, ialah ekspor kapital”. “Kapitalisme adalah produksi barang-dagangan. Pada tingkat tertinggi perkembangannya, tenaga kerja itu sendiri menjadi barangdagangan. Tumbuhnya pertukaran dalamnegeri, dan teristimewa pertukaran internasional, adalah ciri
utama karakteristik dari kapitalisme. Perkembangan tidak rata dan secara meloncat-loncat dari perusahaan-perusahaan individuil, cabang-cabang individuil industri dan negeri-negeri individuil tidaklah dapat dihindari lagi di dalam sistim kapitalis” ....”Terjadilah secara besar-besaran melimpah ruahnya kapital yang hebat di negeri-negeri yang sudah maju”. Catatan: Bukankah kemampuan finansial Tiongkok juga sudah berlimpah ruah, kerenanya sebagai juga hukum kapitalis maka kapital ini perlu di investasikan kemana saja yg mendatangkan keuntungan sebagaimana yg digagas Keyness, ekonom kapitalis kenamaan? ,
Persaingan bebas adalah kontradiksi yang pemenangnya menjadi memegang monopoli.. Monopoli adalah dasar ekonomi yang paling dalam dari imperialisme. Ini adalah monopoli kapitalis, yaitu monopoli yang tumbuh dari kapitalisme dan terdapat dalam lingkungan umum kapitalisme, produksi barang dagangan dan persaingan, yang terus menerus dengan kontradiksi-kontradiksi terhadap lingkungannya yang tak terpecahkan. Walaupun demikian, sebagaimana pada semua monopoli, adalah tak terhindarkan munculnya kecenderungan stagnasi (kemacetan) dan pembusukan. Ini berlangsung terus sebagai ciri dari monopoli. Sang pemegang monopoli sangat luas, kaya raya dan berkedudukan baik. Lebih lanjut, imperialisme adalah penumpukan kapital uang yang melimpah ruah. Pertumbuhannya yang luar biasa menjadi kreditor, menjadi kapital finans yang bergabung dengan kapital industri, menjadi oligarki finans pemberi pinjaman uang, tukang rente yang mendapat laba dengan cara “menggunting kupon saja”, yang tak ambil bagian dalam kegiatan perusahaan, yang kerjanya hanya bermalas-malas. Kapital yang melimpah itu perlu diekspor. Maka ekspor kapital adalah salah satu dasar ekonomi yang pokok dari imperialisme. Para pemungut rente, rentenir itu sepenuhnya terisolasi dari produksi, jadi menjalankan parasitisme, kebenaluan, penghisap atas seluruh negeri jajahan, yang hidup dari penghisapan kerja rakyat sejumlah negeri seberang laut yaitu koloni-koloninya. “Pengiriman ke luar negeri kapital yang kelebihan, ekspor kapital digunakan untuk tujuan menaikkan laba, tidak untuk tujuan meningkatkan taraf hidup massa di sesuatu negeri, karena hal ini akan berarti memerosotkan laba bagi kaum kapitalis”. Catatan:
Kapitalisme dng industri barang dagangannya baik yg berbentuk material sebagai barang produksi pabrik, maupun yg berbentuk perdagangan jasa, baik sebagai investasi didalam negerinya ( terutama dibidang research ) , maupun dlm bentuk investasi keluar negeri sebagai eksport kapital selamanya merupakan usaha untuk mencari keuntungan dirinya dan tidak untuk kesejahteraan rakyat. Karya teori Lenin Imperialisme, Tingkat Tertinggi Kapitalisme yang ditulis dalam musim semi tahun 1916 di masa perang ini mempunyai arti sangat penting bagi klas buruh sedunia. Dalam buku ini Lenin menunjukkan bahwa imperialisme adalah tingkat tertinggi kapitalisme, ketika kapitalisme sudah berubah dari kapitalisme yang “progresif” menjadi kapitalisme yang bersifat benalu, menjadi kapitalisme yang sedang sekarat. Ini tentu tidak berarti bahwa kapitalisme akan lenyap sendiri, tanpa revolusi proletariat, bahwa ia akan membusuk sendiri sampai ke akar-akarnya. Lenin selalu mengajarkan bahwa tanpa revolusi klas buruh, kapitalisme tidak mungkin digulingkan. Oleh karena itu, ketika mendefinisikan imperialisme sebagai kapitalisme yang sedang sekarat, bersamaan dengan itu Lenin dalam buku ini menunjukkan bahwa “imperialisme adalah saat menjelang revolusi sosial proletariat” Lenin menunjukkan bahwa penindasan kapitalisme menjadi semakin hebat, bahwa dalam syarat imperialisme, bertambah besar semangat berontak proletariat terhadap dasar-dasar kapitalisme, meningkat unsur-unsur peledakan revolusioner di negeri-negeri kapitalis Lenin menunjukkan bahwa dalam zaman imperialisme krisis revolusioner di negeri-negeri jajahan dan negeri-negeri tergantung menajam, unsur memberontak terhadap imperialisme meningkat, unsur-unsur perang pembebasan terhadap imperialisme meningkat. Ditunjukkannya bahwa dalam syarat-syarat imperialisme, ketidaksamaan perkembangan dan kontradiksi-kontradiksi kapitalisme luar biasa menajamnya, bahwa pergulatan untuk mendapat pasar guna penjualan barang dagangan dan ekspor kapital, pergulatan untuk mendapat jajahan, untuk memperoleh sumber bahan mentah, menyebabkan tak terelakkannya perang imperialis yang periodik untuk pembagian kembali dunia. Justru karena ketidaksamaan perkembangan kapitalisme itulah terjadi perang imperialis, yang melemahkan kekuatan imperialisme dan memungkinkan penjebolan front imperialisme dimana ia ternyata paling lemah. Berdasarkan semuanya itu, Lenin sampai pada kesimpulan bahwa “sepenuhnya mungkin dijebolnya front imperialis oleh proletariat di satu tempat atau di beberapa tempat, bahwa mungkin kemenangan sosialisme mula-mula di
beberapa negeri atau bahkan di satu negeri, secara tersendiri, bahwa kemenangan serentak sosialisme di semua negeri tidak mungkin karena ketidaksamaan perkembangan kapitalisme di negeri-negeri itu, bahwa sosialisme menang mula-mula di satu negeri atau di beberapa negeri, sedang negeri-negeri lainnya selama beberapa waktu tetap merupakan negeri-negeri burjuis” Teori ini secara fundamental bertentangan dengan pandangan yang berlaku di kalangan kaum Marxis dalam periode kapitalisme pra-imperialis, ketika kaum Marxis berpendapat bahwa kemenangan sosialisme di satu negeri mana pun tidak mungkin, bahwa kemenangan sosialisme akan terjadi serentak di semua negeri beradab. Catatan: Jelas bahwa apa yg disebut kaum Marxis pra-imperialis diatas sebenarnya , seperti yg dijuluki oleh Lenin adalah kaum renegatnya Marxisme , sosialis chouvinis . Anggapan yg ditulis diatas adalah anggapan kaum Renegat internasional II yg oleh Lenin diblejeti dlm karyanya tentang revisionisme antara lain : Marxisme dan Revisionisme yg ditulis pada 1908 dlm karyanya " Apa yg harus di kerjakan" dengan pemblejetannya terhadap Plekhanov ( 1908) dan juga kemudian karyanya Revolusi Proletar dan Renegat Kautski ( 1918) serta Bagaimana kaum Borjuis mempergunakan kaum Renegat ( 1919) .Hal mana juga menyebabkan kaum sosialis chouvinis ini menyabot rev. Proletar . Kaum sosialis chouvinis dng demikian telah menyabot gagasan Marx untuk mengubah perang imperialis menjadi perang revolusioner proletar guna mengambil kekuasaan negara. Hal inilah menyebabkan gagalnya Pemerintahan2 Sovjet di Jerman, Austria, Honggaria dan dibunuhnya Karl Liebnek serta Rosa Luxemburg . Bahkan Marx & Engels dalam kata pengantaranya untuk terbitnya Manifest Komunis bahasa Jerman 1890, 27 tahun sebelum Rev. October 1917 menulis kemungkinan Rusia yg merupakan kapitalis terkebelakang serta feodal monarkis, bisa melangkah ke komunisme dlm kalimat dialinea terakhir: " Satu-satunya jawaban yang sekarang ini mungkin yalah: Jika revolusi Rusia menjadi isyarat bagi revolusi proletar di Barat, sehingga keduanya saling melengkapi , maka memiliki bersama atas tanah di Rusia Yang sekarang ini dapat menjadi titik tolak bagi perkembangan secara komunis." Lenin, berdasarkan fakta-fakta mengenai kapitalisme imperialis yang dibentangkan dalam buku Imperialisme, Tingkat Tertinggi Kapitalisme, menjungkir balikkan pandangan ini sebagai sudah menjadi usang. Catatan:
Jadi Lenin dlm hal ini melakukan kritiek terhadap pandangan kaum Sos-Dem internasional ll , kaum sosialis chouvinis yg mengabdi pada burjuasi nasionalnya sebagaimana yg dikatakan Lenin bahwa mereka2 ini berbicara dan berslogan Marxis tapi kelakuannya berpihak pada kepentinga borjuasi nasionalnya masing2 . Maka dengan demikian pemblejetan Lenin terhadap sos-dem dan kemudian membentuk Internasional ke III, telah memperkuat gagasan Marx diatas tentang revolusi proletar. Di samping itu, arti yang tak ternilai dari teori Lenin tentang revolusi sosialis Itu terletak tidak hanya dalam hal bahwa ia telah memperkaya Marxisme dengan teori baru dan mendorong maju Marxisme.. Artinya terletak juga dalam hal bahwa ia memberikan perspektif revolusioner kepada kaum proletar di satu-satu negeri, supaya ia mengembangkan inisiatif mereka dalam usaha serangan terhadap burjuasi nasional mereka sendiri, mengajar mereka menggunakan situasi untuk mengorganisasi serangan itu dan memperteguh kepercayaan mereka akan kemenangan revolusi proletar. Berbeda dengan pandangan Lenin, Trotski dan pendukungnya Preobrazyanski berpendapat bahwa hanya dengan adanya revolusi proletar di Barat baru dapat membimbing Russia ke sosialisme. Catatan: Lenin tidak saja menunjukkan peranan kaum buruh dibawah pimpinan Partai Komunis dlm perjuangannya melawan klas burjuasi nasional kapitalis negerinya masing2, tapi dng gagasan Imperialime Tingkat tertinggi Kapitalisme beliau juga menunjukkan saling kaitannya antara kapitalis2 monopoli multinasional yg sudah membentuk suatu bentuk kepentingan bersama kapitalis internasional dlm menghadapi perjuangan klas buruh , walaupun ada kontradiksi diantara kapitalis dlm pembagian kembali pasaran dan daerah pengaruhnya. Bentuk kerja sama internasional kaum kapitalis monopoli ini tidak bisa tidak harus dihadapi dng perjuangan klas buruh dlm skala internasional juga. Karenanya seruan Lenin: Klas buruh dan rakyat2 tertindas seluruh dunia bersatulah. Disini tertermin solidaritas klas buruh dan rakyat2 tertindas melawan kaum kapitalis imperialis serta borjuasi nasional kapitalis/ komprador. Globalisme neo- liberal merupakan perkembangan lebih lanjut daripada imperialisme untuk membobol segala batas negara dan halangan pemasaran barang dagangan mereka dng gagasan pasaran bebas internasional, setelah menyedari bahwa cara militerismenya lebih banyak menyebabkan perlawanan rakyat sedunia. Dan tampak RRT yg dng gairah menggabungkan diri dng globalisme dan segala bentuk institusi intimidasi dunianya seperti WTA , Bank Dunia , IMF dll serta mengutamakan kerjasama dng borjuasi nasional dng
menghapuskan solidaritet klas buruh. Bahkan giat menggalang pertemuan2 internasional PKT dng partai2 Borjuis yg berkuasa tentu untuk saling pengertian diantara mereka dan bukan untuk menggalang solidaritet internasional klas buruh. Jelas globalisasi dng segala institusi finansialnya sebenarnya adalah suatu penjajahan model baru . Kenyataan sejarah menunjukkan, bahwa seusai Perang Dunia kedua perjuangan anti imperialisme, untuk kemerdekaan nasional bergelora di seluruh Asia, Afrika dan Amerika Latin. Di mata rantainya yang lemah, kekuasaan imperialisme rontok satu demi satu. URSS kian terkonsolidasi dan lahir sejumlah negara sosislis di Eropa Tengah dan Timur serta di Tiongkok, Korea dan Vietnam. Ketika Lenin menulis karyanya ini, di dunia terdapat negara-negara imperialis: Inggeris, Perancis, Jerman, Belanda, Sepanyol, Portugal, Itali, Belgia, Jepang, dan Amerika Serikat. Sejarah Indonesia menunjukkan, betapa proses perdagangan yang dilakukan VOC Belanda berkembang menjadi penguasaan atas kerajaan-kerajaan di Indonesia Semua negara imperialis tersebut di atas memiliki daerah jajahan, koloni yang dikuasainya secara ekonomi dan politik. Hubungan nya adalah antara si penjajah dan dan si terjajah. Si terjajah, secara ekonomi dan politik dikuasai oleh si penjajah. Si terjajah, adalah negeri jajahan tidak mempunyai kedaulatan. Catatan: Setelah timbulnya negeri2 merdeka dari bekas negeri2 jajahan tsb, juga tidak berarti bahwa negeri2 tsb secara politik-ekonomi betul2 bebas merdeka, kekuasaan imperialis melalui komprodor2 menjadikan negari2 tsb sebagai negeri jajahan model baru, dimana investasi kapital multinasional menentukan kehidupan ekonomi dan politik negeri2 itu. Ini secara kwalitatif berbeda dengan keadaan hubungan kerjasama ekonomi Tiongkok dengan negeri-negeri tempat Tiongkok melakukan investasi. Tidak satu pun negeri itu kehilangan kedaulatan. Mereka adalah negeri-negeri yang berdaulat, sederajat dengan Tiongkok yang melakukan investasi.
Catatan: Bahwa elit dari negeri2 ini banyak yg korup bukanlah rahasia , dan nasionalisme sempit yg ada dikalangan elit yg juga ingin tampak seakan melakukan pembangunan yg mencolok, merupakan suatu kesempatan buat mengalirnya baja dan semen dari negeri investor untuk
infrastruktur dng imbalan juga masuknya kapitalis Tiongkok yg menyaingi industri kecil dan menengah negeri2 tsb, dng akibat atau bangkrut atau melakukan join dng perusahanan2 kapitalis Tiongkok. Suatu kebijakan soft-power yg memang berhasil. Karena memang kedaulatan para elit borjuasi penguasa dalam melakukan penindasan terhadap rakyatnya tidak terusik dng adanya investasi RRT yg sudah mendapatkan ke-ringanan2 dari penguasa setempat. Menyatakan Tiongkok adalah imperialis karena melakukan investasi di luarnegeri adalah menyesatkan. Investasi yang dilakukan Tiongkok atau perusahaan swasta Tiongkok di banyak negeri di dunia, tidaklah sama dengan ekspor kapital yang dilakukan oleh negeri-negeri kapitalis di negeri jajahannya. Negeri-negeri imperialis melakukan ekspor kapital adalah melakukan penjajahan, menduduki dan menguasai negeri yang dijajah. Sedangkan Tiongkok melakukan hubungan ekonomi antar negara berdaulat, bukan dalam hubungan penjajahan. Sama sekali tidak mengurangi kedaulatan negeri yang diajak kerjasama ekonomi. Catatan: Sistim penjajahan type baru yg di lakukan neger2 kapitalis-imperialis lama melalui globalisasi dan badan2 internasional yg dikontrol mereka ternyata juga menyemangati elit penguasa RRT untuk aktif ambil bagaian didalamnya. Kebijakan soft-power RRT dng memenuhi ambisi elit2 yg berkuasa di negeri2 yg sedang berkembang tanpa pertimbangan apakah ada perlawanan buruh dan tani terhadap kekerasan borjuasi kapitalis serta sisa feodal yg masih ada dlm hubungannya dng proyekt2 yg bersangkutan. Maupun perlawanan penduduk terhadap pencemaran lingkungan, menyebabkan " kerja sama yg saling menguntungkan " antara regim elit yg berkuasa dng RRT, yg memerlukan SDA dan pasar barang dagangannya. Dengan gagasan Xi Jinping Satu Jalur dan Satu Jalan, Jalan Sutera Abad ke 21, kerjasama ekonomi Tiongkok dengan banyak negeri akan berkembang pesat. Yang ditempuh Tiongkok bukanlah jalan oligarki finans, jalan imperialisme, jalan menguasai negara-negara jajahan, tapi jalan hidup berdampingan secara damai, kerjasama saling menguntungkan. Sosialisme akan dapat mengungguli kapitalisme dalam kerjasama dan persaingan secara damai. Oligarki finans kapitalis yang menguasai perekonomian dunia seusai Perang Dunia kedua kijni tidak mendominasi dunia lagi. Di bidang moneter, monopoli dollar yang mendominasi dunia semenjak Persetujuan Brettonwoods 1946 kini telah berobah. Mata uang Tiongkok, Yuan Ren Min Bi pun sudah tampil jadi salah satu mata uang internasional; di samping, dollar AS, Poundsterling, Euro dan Yen Jepang.
Catatan: Kenyataan adalah negeri2 sosialis dulu dan juga negeri2 yg menentang hegemoni kapitalis-imperialis Barat mengalami kesulitan ekonomi, baik melalui perlombaan senjata dan embargo ekonomi dan juga negeri2 sosialis dikarenakan penghianatan remo sejak Chruschov dng jalan damainya serta runtuhnya pemerintahan dinegeri2 A-A-A yg menentang imperialisme Barat merupakan bukti bahwa sejak adanya teori 3 dunia dan naiknya Deng pada tampak kekuasaan, RRT telah menjadi sekutu kaum kapitalis imperialis. Negeri2 lain di boikot imperialis AS &co tapi RRT " sosialis" bisa jadi anggauta WTO dan Bank Dunia. Selain itu Re Mi Bi dinobatkan IMF menjadi mata uang penting peredaran kapital didunia. Entah, apakah dng gagasan Jalan Sutera seperti yg ditulis diatas ini berarti pembangunan infrastuktur dinegeri2 yg sedang berkembang yg jelas dikuasai oleh rejim bor-nas, bahkan banyak yg anti-rakyat, maka perkembangan dinegeri-negeri itu akan menuju sosialisme?Sehingga bisa meruakan perwujutan persaingan sosialisme >
agressie AS dimana saja untuk menjatuhkan regim2 yg tidak tunduk padanya. Selain itu dng mencegah keruntuhan ekonomi imperialis AS, RRT juga menbantu kapitalisnya sendiri agar export ke AS tidak terganggu dng turunnya daya beli disana bila terjadi resesi. Dalam bab IV karyanya ini di alinea ke 3, Lenin juga mengupas, bahwa keterbelakangan perkembangan disektor pertanian dibanding dng perkembangan industri. Tapi kaum kapitalis tidak merasa berkepentingan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yg ½ kelaparan dan hidup dlm kemiskinan ini, karena dng demikian keuntungan kapitalis akan berkurang. Tiongkok memanfaatkan kekayaan moneter itu, berinisiatf mendirikan Bank Investasi Infrastruktur Asia, Development Bank of BRIGS dan memberi pinjaman bagi banyak negeri yang membutuhkan untuk pembangunan dari Asia, Afirika dan Amerika Latin.. Hubungan dagang dan perekonomian Tiongkok dengan sekian banyak negeri di dunia tidak ada yang bercirikan tindakan oligarki finans kapitalisme. Oleh karena itu, menyatakan Tiongkok sebagai negeri imperialis adalah menyesatkan, adalah fitnah semata-mata. Dalam membangun sosialisme berciri Tiongkok, kemajuan Tiongkok di bidang moneter internasional telah menunjukkan satu langkah keunggulan sosialisme di bidang ekonomi. Inilah kenyataan yang menunjukkan, bahwa sosialisme mampu bersaing secara damai dengan kapitalisme. Catatan: Bahwa usaha negeri sosialis proletar untuk bersaing secara damai dng sistim kapitalis hal ini sudah digagas sejak awal oleh Lenin, tapi Lenin tidak pernah mengorbankan solidaritet internasional proletarnya demi kepentingan kapitalis-imperialis. Karena itu selama sosialisme proletar dianggap membahayakan kapitalisme, kaum kapitalis -imperialis tidak akan menerima gagasan ini. Entah, apakah kapitralis2 Eropah dll negeri tsb naif , sehingga mereka berlomba menggabungkan diri pada BIIA, walau AS dan Jepang tidak ikut? Tentu bisa dikatakan sebagai kemenangan diplomasi RRT, tapi yg pasti negeri2 kapitalis yg ikut di BIIA sudah mengendus adanya laba dng keikut sertaannya. Ternyata hal ini bisa terjadi pada gagasan sosialisme berdiri Tiongkok, maka jelas sejak Nixon menginjakkan kaki di Peking, sosialisme Tiongkok dlm pengertian kaum kapitalis imperialis tidak lain dari pada sosialisme borjuasi , ujung2-nya adalah kapitalisme. Jusuf dan Sofjan Wanandi anak didik Pater Beek gembong CSIS bersama Murtopo, sejak munculnya kembali Deng dng segara mengerti kemana arah perkembangan RRT dan berhasil " menyedarkan " Suharto , seorang elit pimpinan negeri2 yg sedang berkembang untuk membuka hubungan dng RRT.
Tidaklah sia2 usaha mereka , sehingga pendidikan kader2 partai2 mainstream Indonesia-pun dilakukan dng kerja sama dng Sekolah2 Partai PKT. Karya klasik Lenin Imperialisme, Tingkat Tertinggi Kapitalisme yang ditulis satu abad yang lalu, tetap cemerlang memaparkan hukum kebangkrutan kapitalisme dan menunjukkan jalan bagi klas buruh sedunia menyongsong kemenangan revolusi untuk sosialisme dunia. Catatan: Tentu karya Lenini ini merupakan suatu khasana penting M-L dimana telah merupakan dasar dari Leninisme yaitu dihapuskannya penindasan manusia oleh manusia dng ditegakkannya kekuasaan Diktatur Proletariat. Dimana tugasnya anatara lain mengkonsolidasi kemenangan rev. Proletar. Melakukan pembangunan sosialisme proletar, melawan dan menghancurkan tiap usaha untuk restorasi kapitalis, menggalang solidaritet proletar dng klas proletar sedunia. Adalah kenyataan bahwa di RRT dng adanya zona2 ekonomi khusus , maka kaum kapitalis dunia disilahkan melakukan pemerasan terhadap klas buruh Tiongkok. Selain itu dipecahkan belahnya klas buruh RRT melalui bentuk2 diskriminasi seperti hukuo antara pekerja urban dan pekerja migran, telah sangat merusak solidaritet klas. Itu saja, Tik
3 Maret 2016. *****