IMPELEMENTASI STORAGE DATA DENGAN FREE NETWORK ATTACHED STORAGE PADA MEDIA KONEKSI OPEN SHORTEST PATH FIRST MIKROTIK Roni Ahmad Rizky Sitompul1, Tulus2 Jurusan Teknik Informatika, SekolahTinggiTeknikHarapan Medan Jl. HM Jhoni No 70 Medan, Indonesia 1
[email protected]
1
ABSTRAK Perusahaan yang memiliki perusahaan cabang-cabang di lokasi tertentu tentunya ingin agar perusahaan cabang-cabang tersebut tersambung satu sama lain dalam satu jaringan dan dapat berbagi informasi penting untuk menunjang kelangsungan bisnis perusahaan tersebut. Salah satu solusi yang bisa digunakan adalah penggunaan FreeNAS (server storage). Dimana sumber daya jaringan dapat dipakai bersama namun aspek privasi antar unit usaha tidak dikesampingkan. FreeNAS adalah perangkat lunak yang bebas dan open source sehingga mendukung Windows, OS X dan Unixserver dan Vmware dengan mudah di kantor pusat. Proses penyimpanan data menggunakan FreeNAS dengan media koneksi routing OSPF sangat menghemat biaya cost perusahaan. OSPF adalah protokol routinglink state yang digunakan untuk menghubungkan routerrouter yang berada dalam satu Autonomous System (AS). Dengan berkembangnya ilmu komputer sekarang dikenal yang namanya Mikrotik RouterOS yang mampu menjadikan komputer menjadi router network yang handal, mencakup fitur yang dibuat untuk ip network. Kata kunci : FreeNAS, OSPF, Mikrotik RouterOS ABSTRACT A company which as so many brances in a specific location, it might be wants that is brances connectedin a simultaneously connection and they can share so many important informations to support thecontiunity of their company. One of the solutionis the use FreeNAS ( server storage ) where network resources can be shared, but the aspect of privacy betweens the business units isn’t excluded. FreeNAS is a free software and open source, so it can support Windows, OS X, Unix server and Vmware ecsily from the mean office. Process of storing data using FreeNAS with routing contruction OSPF. Roduce the company cost significantly. OSPF is a protocol routing link state we to connect routers which care in one Autonomous System (AS).. With the development of computer science, now a days at is called Mikrotic RouterOS which is able to turn computer into a reliable router mikrotic, in cluding feature make for ip network. Keywords : FreeNAS, OSPF, Mikrotik RouterOS 1.
Pendahuluan Di era globalisasi sekarang ini, setiap orang harus pandai memanfaatkan dan menghemat teknologi dibidang komunikasi, jaringanlah yang dibutuhkan, karena dengan menggunakan jaringan dapat diperoleh banyak manfaat. Banyak instansi atau perusahaan menggunakan jaringan komputer guna memperlancar arus informasi dan meningkatkan kinerja di dalam instansi atau perusahaan tersebut.. Dengan berkembangnya teknologi komputer dan komunikasi, suatu model komputer tunggal yang melayani seluruh tugas-tugas komputerisasi suatu organisasi kini telah diganti dengan sekumpulan komputer yang terpisah-pisah tetapi saling berhubungan satu dengan yang lainnya melalui media komunikasi kabel atau tanpa kabel sehingga dapat berkomunikasi, sistem seperti ini disebut jaringan komputer. Dewasa ini kita dapat melihat revolusi besar-besaran dalam sistem komunikasi di seluruh dunia di mana setiap
orang mulai menggunakan PC (Personal Computer) dan internetuntuk mencari pekerjaan, berkomunikasi satu sama lain, untuk menukar data (seperti gambar, suara, dan dokumen). Mikrotik RouterOS™ sendiri adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang digunakan untuk menjadikan komputer biasa menjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip network dan jaringan wireless. base yang diperuntukkan sebagai network router. Di desain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya. Administrasinya bisa dilakukan melalui Windows Application (WinBox). FreeNAS merupakan sumber tertanam jaringan terbuka Network Attached Storage (NAS) sistem yang didasaran pada FreeBSD dan dirilis dibawah lisensi BSD (Berkeley Software Distribution). NAS menyediakan sistem operasi yang telah dioptimalkan untuk penyimpanan file dan berbagi.
2 Tujuan dari penelitian ini adalah membangun Storage Data yang lebih aman untuk data karena menggunakan FreeNAS dalam metode OSPF dan memusatkan penyimpanan data serta menjaga keamanan dara dalam jaringan area lokal. 2.
Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian ini ada beberapa penerapan metodologi penelitian untuk menyelesaikan penelitian ini. Adapun metode yang dilakukan dalam penelitan ini adalah adalah mulai dari pembelajaran literatur, menganalisis sistem, perancangan dan pengujian sistem. Dengan melakukan metode ini penulis dapat merancang sistem dengan terarah dan dapat dikerjakan sesuai target dari jadwal yang telah ditentukan. Dalam pembelajaran literatur adalah beberapa tunjauan kepustakaan yang diperlukan dalam menyelesaikan penelitian ini yaitu seperti mengenai Storage data, FreeNAS, Routing, OSPF (Open Shortest Path First)danMikrotik. Storage data adalah penyimpanan data yang berbentuk bahan fisik yang di dalamnya tersimpan data, perintah dan informasi yang dipindahkan dari dalam komputer, media penyimpanan data (Storage Data). Media penyimpanan data disebut dengan istilah storage medium atau media penyimpanan sekunder (secondary storage).[1] FreeNAS adalah perangkat lunak bebas dan open source Network Attached Storage (NAS) sistem berbasis FreeBSD dan OpenZFS system file Selain sebagai Openfiler yang berbasis Linux, FreeNAS juga merupakan platform yang dijadikan sebagai Network Shared dengan kemudahan dalam konfigurasinya. Ada beberapa kelebihan FreeNAS sebagai Shared Storage : a. Memiliki ukuran file yang kecil sebesar 100MB, sehingga proses instalasi cepat serta tidak membebani performance system karena pengunaan aplikasi yang berlebihan. b. Mudah di konfigurasi baik melalui web ataupun console dengan mengaktifkan SSH (Secure Shell). c. Berbasis FreeBSD yang merupakan operating system untuk manajemen jaringan yang stabil dan handal. Memiliki banyak service untuk digunakan sebagai standar konfigurasi server berkelas enterprise seperti AFP (Apple Filing Protocol) untuk share folder dengan Apple/Macintosh. [2] Routing adalah proses penentuan jalur terbaik (best path) untuk mencapai suatu network tujuan. Routing juga dapat berarti proses memindahkan paket data dari host pengirim ke host tujuan dimana host pengirim dan hosttujuan tidak berada dalam satu network. OSPF (Open Shortest Path First) merupakan sebuah protokol routing link state dan digunakan untuk menghubungkan router-router yang berada dalam satu Autonomous System (AS), sehingga protokol routing ini termasuk juga kategori Interior Gateway Protocol (IGP). OSPF dikembangkan untuk menutupi kekurangan-
kekurangan yang dimiliki oleh RIP, terutama pengimplementasian di jaringan berskala besar. OSPF memiliki 3 tabel dalam router : 1. Routing Table biasa juga disebut sebagai Forwarding database.Database ini berisi the lowest cost untuk mencapai router-router/networknework lainnya. Setiap router mempunyai routing table yang berbeda-beda. 2. Adjecency database, database ini berisi semua router tetangganya. Setiap router mempunyai Adjecency database yang berbeda-beda. 3. Topological database,database ini berisi seluruh informasi tentang router yang berbeda dalam satu networknya/areanya.
1. 2. 3. 4.
1. 2.
Adapun kelebihan dari OSPF, yaitu : Tidak menghasilkan routing loop. Mendukung penggunaan beberapa metric sekaligus. Dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan. Membagi jaringan yang besar menjadi beberapa area. Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat. Kekurangan dari OSPF, yaitu : Membutuhkan Basis Data yang besar. Lebih rumit. [3]
Mikrotik adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer menjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip network dan jaringan wireless. Mikrotik dibuat oleh Mikrotikls sebuah perusahaan di kota Riga, Latvia. Mikrotik merupakan sistem operasi LinuxBase yang diperuntukkan sebagai network router.[4] Di desain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya administrasinya bisa dilakukan melalui Windows Application (WinBox), selain itu instalasi dapat dilakukan pada standart computer PC (Personal Computer). 2.1
Area Perancangan Jaringan Penelitian ini berdasarkan studi kasus perusahaan, hal ini bertujuan untuk menghubungkan unitunit perusahaan ke perusahaan pusat. Pada Gambar 1 “R1” adalah kantor pusat, “R2” adalah kantor cabang 1, “R3” adalah kantor cabang 2, dan “FreeNAS” adalah sistem operasi komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer yang terletak di kantor pusat. Tujuan perancangan ini adalah untuk sentralisasi data (Data Center) agar suatu perusahaan tersebut tidak mengeluarkan cost yang begitu besar untuk pengadaan server storage dan data menjadi tepusat.
3 R2
R3
R1
FreeNAS
Gambar 4 Mikrotik RouterBoard 941.2nd. 3. Gambar 1 Lokasi Unit – Unit Perusahaan Pembangunan Jaringan Langkah-langkah awal pengimplementasian dengan menggunakan software adalah sebagai berikut : 1) Memilih device yang mendukung protokol yang akan dipakai dan menentukan penghitung antar device. 2) Mengalokasikan IP untuk port-port device pada jaringan, host, serta FreeNAS. Setelah langkahlangkah awal dilakukan maka jaringan siap dikonfigurasi dengan routing protocol OSPF. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.
Pengkabelan Digunakan kabel RJ-45 dengan konfigurasi straightthrought untuk menhubungkan interface Fast Ethernet, terlihat seperti pada Gambar 5.
2.2
Gambar 2 Desain jaringan logika a.
Pemilihan Device Ada beberapa device-device untuk membuat jaringan yang dapat mendukung penggunaan routing protocol OSPF dan dapat diuji coba, yaitu : 1. Laptop Laptop ini berfungsi untuk mewakili host-host pada unit-unit kantor cabang yang akan mengakses jaringan, terlihat seperti pada Gambar 3.
Gambar 3 Laptop
2.
Router Untuk membuat jaringan backbone OSPF, router yang di pilih adalah Mikrotik RouterBOARD 941.2nd. terlihat seperti pada Gambar 4.
Gambar 5 Kabel RJ-45 Setelah pemilihan device-device penyusun jaringan dilakukan, desain jaringan logika hubungan antar router dilakukan dengan menggunakan kabel RJ-45 yang akan menghubungkan interface Fast Ethernet dengan yang dapat mendukung bandwidth sampai dengan 100 Mbps. Pemilihan interface Fast Ethernet karena dibutuhkan akan jaringan backbone yang berkecepatan tinggi, dan setidaknya mendukung bandwidth tertinggi yang berada pada Kantor Pusat sebesar 2048 Kbps. 2.3 Pengalokasian IP Pengalokasian IP untuk interface sebuah router harus direncanakan dengan baik agar dapat menghubungkan router dan tetap efisien dalam penggunaan sumber daya berupa alamat IP. Terlihat pada Tabel 1 memperlihatkan distribusi alamat IP dan interface-interface yang ada pada router. Pengalokasian IP berikutnya dilakukan untuk host yang berada pada masing-masing lokasi. Terlihat pada Tabel 2 menunjukkan alokasi alamat IP pada masingmasing lokasi unit perusahaan. Pengalamatan IP di masing-masing lokasi disesuaikan dengan jumlah host yang ada. Tabel 1 Distribusi alamat IP untukinterface-interface router
Tabel 2 Alokasi alamat IP pada masing-masing lokasi
4 2.4 Konfigurasi dengan protokol OSPF OSPF merupakan protokol routing yang menggunkan konsep hirarki routing, dengan kata lain OSPF mampu membagi jaringan menjadi beberapa tingkatan dengan menggunakan sistem pengelompokan yaitu area. Berikut ini adalah konfigurasi OSPF sekaligus pengalakosian alamat IP untuk interface-interface yang dilakukan untuk router-router yang menyusun backbone. 1.
Jalur back up
Konfigurasi di lokasi Kantor Pusat
IP Address yang di gunakan pada Router1 : Pusat To Free Nas = 192.168.1.1/30 To R2 = 192.168.2.1/30 To R3 = 192.168.3.1/30 [admin@MikroTik] > name="Mikrotik Pusat"
system
Gambar 6 Jaringan yang telah aktif dan diuji coba
identity
set
Konfigurasi network address ke area yang akan didaftarkan ke routing OSPF : [admin@Mikrotik Pusat] network=192.168.1.0/30 [admin@Mikrotik Pusat] network=192.168.2.0/30 [admin@Mikrotik Pusat] network=192.168.3.0/30
FreeNAS adalah sebuah perangkat lunak dan open source Network Attached Storage (NAS) sistem yang berbasis FreeBSD. Network Attached Storage (NAS) adalah file tingkat penyimpanan data komputer yang terhubung ke jaringan komputer menyediakan akses data ke heterogen klien, terlihat seperti pada Gambar 7.
> routing ospf network add area=backbone > routing ospf network add area=backbone > routing ospf network add area=backbone
2. Konfigurasi di lokasi Kantor Cabang 1 IP Address yang di gunakan pada Router2 : R2 To Pusat = 192.168.2.2/30 To R3 = 192.168.4.1/30 user= 192.168.100.1/30
Gambar 7 Tampilan Operasi System (OS) FreeNAS
Konfigurasi network address ke area yang akan didaftarkan ke routing OSPF : [admin@R2] > routing ospf network network=192.168.2.0/30 area=backbone [admin@R2] > routing ospf network network=192.168.4.0/30 area=backbone
2.6 Flowchart Storage data dengan FreeNAS
add add
3. Konfigurasi di lokasi Kantor Cabang 2 IP Address yang di gunakan pada Router3 : R3 To Pusat = 192.168.3.2/30 To R2 = 192.168.4.2/30 user = 192.168.200.1/30
Konfigurasi interface yang akan didaftarkan ke routing OSPF via terminal : [admin@R3] > routing interface=1-to-Pusat [admin@R3] > routing interface=2-toR2
ospf
interface
add
ospf
interface
add
2.5 Jaringan Siap Uji Coba Setelah melewati proses-proses berupa pengaktifan interface, pengalokasian IP, dan pengkonfigurasian routing protocol OSPF, maka jaringan siap diuji coba dengan FreeNAS seperti Gambar 6.
Gambar 8 Flowchart Storage Data dengan FreeNAS Ketika user request akses ke FreeNAS, maka permintaan menuju ke R2 (Kantor Cabang 1), dari R2 (Kantor Cabang 1) di routing ke R1 (Kantor Pusat). Begitu juga dengan permintaan menuju ke R3 (Kantor
5 Cabang 2), dari R3 (Kantor Cabang 2) di routing ke R1 (Kantor Pusat). Kemudian R1 (Kantor Pusat) menuju ke FreeNAS dengan melewati autentifikasi user name dan password yang berasal dari FreeNAS. Jika autentifikasi user name dan password dimasukkan itu salah, maka FreeNAS akan mengirimkan perintah agar autentifikasi user name dan password dimasukkan dengan benar. Jika iya permintaan akan diteruskan ke FreeNAS dan FreeNAS akan memberikan akses ke user tersebut. Jika koneksi dari R2 (Kantor Cabang 1) menuju ke R1 (Kantor Pusat) terputus, maka routing akan diarahkan dari R2 (Kantor Cabang 1) menuju ke R3 (Kantor Cabang 2) lalu menuju ke R1 (Kantor Pusat). Jika koneksi dari R3 (Kantor Cabang 2) menuju ke R1 (Kantor Pusat) terputus, maka routing akan diarahkan dari R3 (Kantor Cabang 2) menuju ke R2 (Kantor Cabang 1) lalu menuju ke R1 (Kantor Pusat). Kemudian R1 (Kantor Pusat) menuju ke FreeNAS dengan melewati autentifikasi user name dan password yang berasal dari FreeNAS. Jika autentifikasi user name dan password dimasukkan itu salah, maka FreeNAS akan mengirimkan perintah agar autentifikasi user name dan password dimasukkan dengan benar.
4.
Kemudian klik menu “Interface” maka muncul table “Interface List”, double klik “2-To-FreeNas” maka muncul tabel “Interface <2-To-FreeNas>” lalu masukkan “2-To-FreeNas” pada kolom Name dan klik “Ok”, seperti pada Gambar 11.
Gambar 11 Tampilan setting nama interface Kantor Pusat 5.
Kemudian setting IP Address agar bisa terhubung antara satu dengan yang lainnya. Klik menu “IP”lalu pilih “Addresses” maka muncul tabel “Address List”, selanjutnya double klik “192.168.1.1/29” maka muncul table “Address<192.168.1.0/29>”lalu masukkan “192.168.1.0” pada kolom Network, kemudian pilih“2-To-FreeNas” pada kolom Interface lalu klik “OK”, seperti pada Gambar 12.
3. Hasil Dan Pembahasan 3.1 Pengujian KonfigurasiOSPF Kantor Pusat pada Winbox 1. Halaman login winbox ini merupakan halaman login admin untuk dapat mengakses mikrotik melalui winbox yaitu software yang dapat mengakses mikrotik melalui windows. Untuk lebih jelas mengenai tampilan lihat Gambar 9 berikut ini, Gambar 12 Tampilan setting IP Address Kantor Pusat 6.
2.
3.
Gambar 9 Tampilan Winbox Untuk pengujian konfigurasi OSPF bisa dilakukan dengan cara perintah connect. Maka akan terlihat pada Gambar 9. Selanjutnya klik menu “System” kemudian pilih “Identity”maka muncul tabel “Identity”. Lalu masukkan nama router “Mikrotik Pusat” pada kolom Identitydan klik “Ok”, seperti pada Gambar 10.
Selanjutnya setting interface routing OSPF Kantor Pusat, klik menu “Routing” lalu pilih “OSPF” maka muncul tabel OSPF, kemudian pilih “interfaces” lalu double klik “2-To-FreeNas” maka muncul tabel “OSPF<2-To-FreeNas>” dan masukkan“2-ToFreeNas” pada kolom Interface.Kemudian double klik “toR2”maka muncul tabel “OSPF
”dan masukkan“toR2” pada kolom Interface. seperti pada Gambar 13.
Gambar 13 Tampilan setting interface routingOSPF Kantor Pusat 7. Gambar 10 Tampilan setting nama mikrotik Kantor Pusat
Kemudian untuk area OSPF klik “Areas” lalu pilih “backbone” maka muncul tabel “OSPF Area ” dan masukkan “backbone” pada kolom Area Name lalu klik “OK”, seperti pada Gambar 14.
6 “R2”pada kolom Identity dan klik “OK”, seperti pada Gambar 17.
Gambar 14 Tampilan setting area OSPF Kantor Pusat 8.
Selanjutnya untuk network OSPF pilih “Networks” lalu double klik“192.168.1.0/29” maka muncul tabel “OSPF Network <192.168.1.0/29>” pilih “backbone” pada kolom Area.Kemudian double klik “192.168.2.0/30” maka muncul tabel “OSPF Network <192.168.2.0/30>” pilih “backbone”pada kolom Area. Dan terakhir double klik “192.168.3.0/30” maka muncul tabel “OSPF Network <192.168.3.0/30>” pilih “backbone” pada kolom Area lalu klik “OK”, terlihat seperti pada Gambar 15.
Gambar 15 Tampilan setting network OSPF Kantor Pusat 9.
2.
3.
Kemudian hasil routingOSPF Kantor Pusat dapat di lihat pada Gambar 16 Pilih “IP” dan klik “Routes”.Lalu pilih “New Terminal” maka muncul tabel Terminal, ketik“ip routeprint”pada tabel Terminal dan terlihat di tabel terminal telah terkoneksi dengan routing OSPF.
Gambar 16 Tampilan tabelrouting OSPF Kantor Pusat Hal ini dilakukan untuk membuktikan bahwa routing OSPF Kantor Pusat telah berhasil terkoneksi. 3.2 Pengujian Konfigurasi OSPF Kantor Cabang 1 pada Winbox 1.
Gambar 17 Tampilan setting nama mikrotik Kantor Cabang 1
Klik menu “System” kemudian pilih “Identity” maka muncul tabel “Identity”. Lalu masukkan nama router
4.
Kemudian klik menu “Interface” maka muncul table “Interface List”, double klik “1-to_Pusat” maka muncul tabel “Interface <1-to_Pusat>” lalu masukkan “1-to_Pusat” pada kolom Name dan klik “OK”, seperti pada Gambar 18
Gambar 18 Tampilan setting nama interface Kantor Cabang 1 Kemudian menyetting IP Address agar bisa terhubung antara satu dengan yang lainnya. Klik menu “IP” lalu pilih “Addresses” maka muncul tabel “Address List”, selanjutnya double klik “192.168.2.2/30” maka muncul tabel “Address<192.168.2.2/30>”, lalu pilih “1-to_Pusat” pada kolom Interface. Lalu double klik “192.168.4.1/30” maka muncul tabel “Address<192.168.4.1/30>”, terlihat seperti pada Gambar 19.
Gambar 19 Tampilan setting IP Address Kantor Cabang 1 Selanjutnya setting interface routing OSPF Kantor Cabang 1, klik “interfaces”lalu double klik “1to_Pusat” maka muncul tabel “OSPF<1-to_Pusat>” pilih“1-to_Pusat” pada kolom Interface. Kemudian double klik“<2-to_R3>” maka muncul tabel “OSPF <2-to_R3>” pilih “2-to_R3” pada kolom Interface lalu klik “OK”, seperti pada Gambar 20.
7 Hal ini dilakukan untuk membuktikan bahwa routing OSPF Kantor Cabang 1 telah berhasil terkoneksi. 3.3 Pengujian Konfigurasi OSPF Kantor Cabang 2 pada Winbox 1.
Gambar 20 Tampilan setting interfaceroutingOSPF Kantor Cabang 1 5. Kemudian untuk area OSPF klik “Areas” lalu pilih “backbone” maka muncul tabel “OSPF Area ” dan masukkan “backbone” pada kolom Area Name lalu klik“OK”, seperti pada Gambar 21.
Klik menu “System” kemudian pilih “Identity” maka muncul tabel “Identity”. Lalu masukkan nama router“R3”pada kolom Identity dan klik “OK”, seperti pada Gambar 24.
Gambar 24 Tampilan setting nama mikrotik Kantor Cabang 2 2. Gambar 21 Tampilan setting area OSPF Kantor Cabang 1 6. Selanjutnya untuk network OSPF klik “Networks” lalu double klik“192.168.2.0/30” maka muncul tabel “OSPF Network <192.168.2.0/30>”pilih “backbone” pada kolom Area. Kemudian double klik “192.168.4.0/30” maka muncul tabel “OSPF Network <192.168.4.0/30>” pilih “backbone” pada kolom Area lalu klik “OK”, terlihat seperti pada Gambar 22.
7.
Gambar 22 Tampilan setting network OSPF Kantor Cabang 1 Kemudian hasil routing OSPF Kantor Cabang 1 dapat di lihat pada Gambar 23 pilih“New Terminal” dan ketik “ip routeprint” pada tabel Terminal, selanjutnya terlihat di tabel Terminal telah terkoneksi dengan routing OSPF.
Gambar 23 Tampilan tabel routing OSPF Kantor Cabang 1
Kemudian klik menu “Interface” maka muncul table “Interface List”, double klik “1-to-Pusat” maka muncul tabel “Interface <1-to-Pusat>” lalu masukkan “1-to-Pusat” pada kolom Name dan klik “OK”, seperti pada Gambar 25.
Gambar 25 Tampilan setting nama interfaceKantor Cabang2 3. Kemudian menyetting IP Address agar bisa terhubung antara satu dengan yang lainnya. Klik menu “IP” lalu pilih “Addresses” maka muncul tabel “Address List”, selanjutnya double klik “192.168.3.2/30” maka muncul tabel “Address<192.168.3.2/30>”, lalu pilih “1-to-Pusat” pada kolom Interface“Address <192.168.200.1/30>”, lalu pilih “3-user” pada kolom Interface dan klik “OK”, seperti pada Gambar 26.
Gambar 26 Tampilan settingIP Address Kantor Cabang 2
8 4.
Selanjutnya setting interface routing OSPF Kantor Cabang 2, klik “interfaces” lalu double klik “1-toPusat” maka muncul tabel “OSPF<1-to-Pusat>” pilih “1-to-Pusat” pada kolom Interface. Kemudian double klik “<2-toR2>” maka muncul tabel “OSPF <2toR2>” pilih “2-toR2” pada kolom Interface lalu klik “OK”, seperti pada Gambar 27. Gambar 30 Tampilan tabel routing OSPF Kantor Cabang 2 Hal ini dilakukan untuk membuktikan bahwa routing OSPF Kantor Cabang 2 telah berhasil terkoneksi.
Gambar 27 Tampilan setting interface routing OSPF Kantor Cabang 2 5. Kemudian untuk area OSPF klik “Areas” lalu pilih “backbone” maka muncul tabel “OSPF Area ” dan masukkan “backbone” pada kolom Area Name lalu klik“OK”, seperti pada Gambar 28.
Gambar 28 Tampilan setting area OSPF Kantor Cabang 2 6. Selanjutnya untuk network OSPF klik “Networks” lalu double klik “192.168.3.0/30” maka muncul tabel “OSPF Network <192.168.3.0/30>” pilih “backbone” pada kolom Area. Kemudian double klik “192.168.4.0/30” maka muncul tabel “OSPF Network <192.168.4.0/30>” pilih “backbone” pada kolom Area lalu klik “OK”, terlihat seperti pada Gambar 29.
Gambar 29 Tampilan setting network OSPF Kantor Cabang 2 7. Kemudian hasil routing OSPF Kantor Cabang 2 dapat di lihat pada Gambar 30 Pilih “New Terminal” dan ketik “ip routeprint” pada tabel Terminal, selanjutnya terlihat di tabel Terminal telah terkoneksi dengan routing OSPF.
3.4 Tampilan dengan PING Ping merupakan kependekan dari Packet Internet Groper, perintah ping digunakan untuk memeriksa ketersambungan sebuah interface pada suatu jaringan. Langkah-langkah mengaktifkan ping : 1. Klik commandpromt (CMD) 2. Lalu ketik “ping 192.168.1.2”, terlihat seperti pada Gambar 31 jika sudah konektifitas ke server.
Gambar 31 Tampilan konektifitas dengan ping Hal ini dilakukan untuk membuktikan bahwa jaringan sudah terkoneksi ke FreeNAS (server), dengan cara ketik “ping 192.168.1.2” pada CMD. 3.5 Cara Membuka Storage Data Menggunakan Run Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam langkah membuka storage data dengan cara menggunakan Run, yaitu : 1. Klik tombol “windows+R” maka akan keluar tampilan Run. Lalu masukan IP di kolom open dan klik “OK”, terlihat pada Gambar 32.
Gambar 32 Tampilan Run untuk masuk ke storage data 2. Setelah klik “Ok” pada Run maka muncul file yang sudah tersimpan di storage data FreeNAS, seperti Gambar 33.
9 2.
3.
4. Gambar 33 Tampilan data yang sudah tersimpan di FreeNAS 3. Jika penyimpanan data dengan Network mapping berhasil, selanjutnya bentuk yang tersimpan adalah dokumen, suara, gambar terlihat seperti Gambar 34.
5.
5.
Routing protocol OSPF mampu menemukan jalur yang pendek untuk mencapai alamat tujuan yang diinginkan. Setelah dilakukan tahap pengujian, FreeNAS sebagai sebuah sistem operasi yang digunakan untuk pengolahan media penyimpanan jaringan. Sangat mampu menagani tugasnya dengan baik, biaya cost yang minim dan perawatan yang murah dari setup sampai konfigurasi. Fasilitas-fasilitas yang ada didalamnya sangat mendukung dalam penyimpanan dan pengaksesan filedan juga tersedia software open source. Daftar Pustaka
[1] Andi. 2010.Gratis Simpan Data Menggunakan Storage Data.Yogyakarta: Wahana Komputer.
Gambar 34 Tampilan file penyimpanan data yang tersimpan di FreeNAS (Server) Jika user membuka storage data dengan Run ada beberapa hal yang harus diisi seperti user name dan password, hal ini dikarenakan membuka storage data dengan Run menggunakan sistem manual dalam jaringan. Kelemehan membuka storage data menggunakan Run apabila laptop/komputer restart atau shutdown maka user harus mengulang langkah dari awal, seperti memasukkan user name dan password berulang-ulang. Storage data ini dapat menyimpan semua file terutama doc, pdf, jpg, dan lainnya. Storage data sama halnya seperti penyimpanan data menggunakan pembagian partisi, yang membedakan storage data dengan FreeNAS adalah menggunakan jaringan agar kantor pusat tidak mengalami kesulitan dalam memantau semua berkas dan file di kantor cabang lainnya. Storage data sama halnya seperti penyimpanan data menggunakan pembagian partisi, yang membedakan storage data dengan FreeNAS adalah menggunakan jaringan agar kantor pusat tidak mengalami kesulitan dalam memantau semua berkas dan file di kantor cabang lainnya. 4.
Kesimpulan Setelah melakukan analisa perancangan sistem dann tahap implementasi pada bab sebelumnya, maka dari hasil tersebut penulis mengambil kesimpulan yaitu : 1. Membangun Network Attached Storage menggunakan sistem operasi FreeNAS telah selesai dibangun dan memberi kemudahan terhadap administator untuk meningkatkan atau mengkonsolidasikan infrastruktur media penyimpanan sesuai dengan perencanaan dan rancangan pada tahap analisis kebutuhan jaringan, perangkat lunak, serta konfigurasinya.
[2] Furqon, Afriansyah. 2011. Implementasi FreeNAS pada Routing OSPF (Open Shortest Path First).Birmingham: Pack. [3] Rendra Towidjojo. 2013. Konsep dan Implementasi Routing OSPF.Jakarta: Jasakom. [4] Aziz Catur L, Moch. Linto dan Herlambang. 2008. Panduan Lengkap Menguasai Router Masa Depan Menggunakan Mikrotik RouterOS™. Yogyakarta: C.V.ANDI OFFSET.