IMPACT OF RURAL COMMERCIAL LENDING PT. BRI ON ECONOMIC COMMUNITY IN THE DISTRICT KAMPAR ABSTRACT Shorea Khaswarina Department /Agribusiness Studies Program Faculty of Agriculture, University of Riau e-Mail:
[email protected] Lending is expected to boost the economy. Through this study, researchers wanted to see the impact of granting Kupedes PT. Bank Rakyat Indonesia to economic masyaraka in Kampar District Kampar Kiri. Whether the credit has been used well in accordance with the intended purposes or otherwise. The method used is a survey method. The study was conducted to 30 people Kupedes debtor. Based on the results achieved show that credit had a positive impact on the local economy, in which the positive impacts vary bada on each loan amount. The greater the amount of the loan, the more bazaar impacts. Keyword: economic, credit, impact. DAMPAK PEMBERIAN KREDIT UMUM PEDESAAN PT. BRI TERHADAP EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN KAMPAR KIRI KABUPATEN KAMPAR ABSTRAK Shorea Khaswarina Department/Agribusiness Studies Program Faculty of Agriculture, University of Riau e-Mail:
[email protected] Pemberian kredit diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. Melalui penelitian ini, peneliti ingin melihat dampak dari pemberian Kupedes PT. Bank Rakyat Indonesia terhadap ekonomi masyaraka di Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar. Apakah kredit tersebut telah dimanfaatkan sebaikbaiknya sesuai dengan tujuan yang seharusnya atau sebaliknya. Metode yang digunakan yaitu metode survei. Penelitian dilakukan kepada 30 orang debitur Kupedes. Berdasarkan hasil yang telah dicapai menunjukkan bahwa pemberian kredit memberikan dampak positif terhadap ekonomi masyarakat, dimana dampak positif tersebut berbeda-bada pada masing-masing jumlah pinjaman. Semakin besar jumlah pinjaman, maka semakin basar dampak yang terjadi. Keyword: ekonomi, kredit, dampak. JurnalIlmiahPertanian Vol, 13 No. 2, Februari 2017 | 50
PENDAHULUAN
BRI Unit untuk mengembangkan atau
1.1. Latar Belakang
meningkatkan usaha kecil yang layak.
telah
Berbagai upaya dan program
Kupedes diutamakan untuk membiayai
dilakukan
usaha kecil di masyarakat.
untuk
mengatasi
permasalahan usaha kecil, baik yang dilakukan oleh pemerintah, swasta,
1.2. Perumusan Masalah Pelaksanaan pengelolaan dari
maupun BUMN. Salah satu contoh upaya yang dilakukan oleh pihak BUMN
(bank)
penyaluran
adalah
kredit.
Ada
dengan beberapa
fasilitas perkreditan yang disediakan oleh
Bank
untuk
meningkatkan
perekonomian masyarakat diantaranya adalah
Kupedes
(Kredit
Umum
Pedesaan); KUK (Kredit Usaha Kecil); KUT (Kredit Usaha Tani); Fasilitas pinjaman luar negeri (Two step Loan);
PT. Bank Rakyat Indonesia salah
satu
BUMN
yang
menangani masalah perkreditan dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat, mengeluarkan program perkreditan
yaitu
Kredit
Umum
disingkat
dengan
Pedesaan
yang
Kupedes.
Kupedes
adalah
suatu
fasilitas kredit yang yang bersifat umum,
individual,
selektif
sistematis, namun belum diketahui bagaimana lapangan.
pelaksanaannya Apakah
di
penggunaannya
sesuai dengan tujuan yang seharusnya atau sebaliknya. Untuk itu, melalui penelitian
ini
penulis
ingin
menganalisis bagaimana pelaksanaan penyaluran masyarakat
Kupedes di
ini
lapangan,
kepada dan
bagaimana penggunaan kredit tersebut
Kredit Lokal; Ekspor dan Impor.
sebagai
Kupedes itu telah disusun secara
dan
berbunga wajar yang disediakan oleh
oleh responden yang dapat dilihat melalui
dampak pemberian kredit
dalam
peningkatan
perekonomian
mereka serta masalah apa saja yang dihadapi
oleh
responden
untuk
memperoleh kredit tersebut. 1.3. Tujuan Penelitian 1. Untuk
mengetahui
pelaksanaan
penyaluran Kupedes oleh pihak PT. Bank Rakyat Indonesia kepada masyarakat.
JurnalIlmiahPertanian Vol, 13 No. 2, Februari 2017 | 51
2. Untuk
dampak
Lokasi penelitian di Kecamatan
akibat
Kampar Timur dengan pertimbangan
pemberian Kupedes oleh PT. Bank
pelaksanaan Kupedes PT. BRI telah
Rakyat
berjalan
ekonomi
ekonomi
mengetahui yang
terjadi
Indonesia
terhadap
masyarakat
yang
menerimanya.
lama,
sehingga
diketahui dampak pemberian kredit bagi
usaha
masyarakat
memanfaatkannya. 1.4. Manfaat Penelitian
dapat berguna bagi peneliti sendiri tambahan
Penelitian
Bulan Januari 2016 sampai Bulan Maret 2016.
informasi
terutama dalam hal pelaksanaan
2.2. Metode Pengumpulan Data
program perkreditan Kupedes di lapangan.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data primer dan
2. Sebagai tambahan informasi bagi peneliti berikutnya. 3. Sebagai
yang
dilaksanakan selama 3 bulan yaitu
1. Hasil penelitian ini diharapkan
sebagai
dapat
bahan
data sekunder. Data primer diperoleh secara
informasi
bagi
langsung
dari
responden
sebagai penerima kredit dan pihak-
instansi-instansi atau pihak yang
pihak
terkait
pelaksanaan
wawancara menggunakan kuesioner.
program perkreditan Kupedes di
Data sekunder diperoleh dari instansi
lapangan.
atau kelembagaan terkait.
dengan
yang
berkaitan
melalui
4. Sebagai bahan pertimbangan bagi masyarakat yang ingin melakukan pinjaman di BRI untuk kelanjutan dan perkembangan usaha yang sedang dijalani.
2.3. Metode Pengambilan Sampel Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Stratified Random Sampling,
2. METODE PENELITIAN 2.1. Tempat dan Waktu
yaitu pengambilan sampel sebanyak 30 orang berdasarkan besarnya jumlah
JurnalIlmiahPertanian Vol, 13 No. 2, Februari 2017 | 52
pinjaman
yang
3
Dana pelaksanaan penyaluran
kelompok
kredit umum pedesaan di Kecamatan
pinjaman dengan jumlah kecil (≤ Rp
Kampar Timur, berasal dari tiga
10 juta) yaitu 12 orang (10 responden
sumber yaitu (1) dana pemerintah
kredit lancar dan 2 responden kredit
berupa penyertaan modal; (2) dana
macet);
pinjaman
masyarakat yang berhasil dihimpun
dengan jumlah menengah (˃ Rp 10
oleh BRI Unit; (3) dana dari akumulasi
juta s/d Rp 30 juta) yaitu 12 orang (10
cadangan-cadangan
responden
2
oleh BRI Unit. Sumber dana ini
responden kredit macet); (3) kelompok
menggambarkan bahwa adanya peran
pinjaman jumlah besar (di atas Rp 30
dari semua komponen masyarakat,
juta s/d Rp 50 juta) sebanyak 6 orang
artinya
yaitu 5 orang merupakan responden
didukung
kredit lancar dan 1 orang responden
masyarakat.
kelompok
terbagi
yaitu
(2)
(1)
kelompok
kredit
lancar
dalam
dan
kredit macet.
keberadaan oleh
ditetapkan diperoleh
dianalisis
membandingkan
akan
dengan
keadaan
penerima
Kupedes sebelum (Tahun 2014) dan sesudahnya
BRI
seluruh
berdasarkan
system/non
yang
dikumpulkan sesuai tujuan penelitian, kemudian
dibentuk
sangat
komponen
Penetapan suku bunga Kupedes
2.4. Analisa Data Data
yang
(Tahun
2015)
dan
dijelaskan secara deskriptif.
anuited
flate
yaitu
rate bunga
dihitung berdasarkan besarnya plafond mula-mula dan dibebankan sepanjang jangka waktu kredit dengan besaran tingkat suku bunga sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jangka waktu pengembalian Modal
pinjaman
Kerja
seluruh
Kupedes responden
minimal 3 bulan dan maksimal 60
HASIL PEMBAHASAN
bulan. Dari hasil penelitian dilapangan, 4.1. Pelaksanaan Penyaluran Kredit
kemampuan
Umum Pedesaan PT. BRI.
angsuran setiap bulannya dari omset yang
responden
diperoleh
membayar
responden
dalam
JurnalIlmiahPertanian Vol, 13 No. 2, Februari 2017 | 53
menjalankan usahanya. Semakin besar
3 orang (1%) yang menunggak dalam
omset, semakin besar kemampuan
membayar angsuran.
melunasi kredit dan sebagian besar dari
responden
27
orang
(90%)
menerapkan pola angsuran bulanan karena
usaha
yang
dijalani
oleh
4.2. Prosedur Pemberian Kredit Kupedes oleh PT. BRI di Kec. Kampar Timur Prosedur yang harus dilalui
responden tidak tergantung kepada
oleh responden untuk mendapatkan
musim yaitu berdagang.
pinjaman Kredit Kupedes di BRI Unit
Pengembalian Waktu
Bunga
(PBTW)
Tepat
merupakan
Kampar
yaitu
mengajukan
permohonan Kredit dengan
syarat
pengembalian bunga yang diberikan
yang harus dipenuhi yaitu berkarakter
hanya kepada responden yang setiap
baik dan mempunyai usaha yang
bulannya mengangsur kreditnya tepat
layak, berdomisili di wilayah kerja
waktu. Angsuran (pokok + bunga)
BRI Unit/KTP, Surat Perjanjian Usaha
tepat waktu selambat-lambatnya 7
(SIUP, TDP, dan sejenisnya) atau
(tujuh) hari kerja sesudah pencairan
Surat Usaha dari Kepala Desa/Lurah,
kredit,
melewati
tidak sedang menikmati kredit di
tanggal akhir bulan. Jika responden
Kanca/Kancapem atau di BRI Unit
membayar angsuran tepat waktu, maka
lainnya,
selisih bunga tersebut sebesar dari
kebendaan, wajib membuka rekening
angsuran akan di masukkan kedalam
tabungan
tabungan
bersangkutan.
sepanjang
tidak
responden.
Ini
disebut
dengan Insentif Pembayaran Tepat
menyediakan
di
Tahapan
BRI
agunan
Unit
yang
selanjutnya,
Waktu (IPTW). Namun jika responden
responden mendaftarkan permohonan
tidak membayar tepat waktu, maka
ke BRI Unit Kecamatan Kampar
sebesar persentase yang sama akan
Timur dan persyaratan yang diperiksa
dimasukkan
adalah besarnya perkiraan dana yang
kedalam
rekening
pendapatan BRI. Masih ada sebanyak
diajukan oleh calon debitur sesuai
JurnalIlmiahPertanian Vol, 13 No. 2, Februari 2017 | 54
tujuan
penggunaan
dan
perkiraan
4.3.1.1.Dampak Terhadap Peningkatan
jangka waktunya disesuaikan dengan kemampuan
responden
melaksanakannya,
Aset dan Skala Usaha
untuk
agunan
Aset yang dimaksud dalam
yang
penelitian
ini
adalah
aset
yang
dimiliki responden telah diterima oleh
diperoleh sesaat sesudah memperoleh
pihak Bank. Pemberian kredit untuk
pinjaman.
responden berdasarkan aspek usaha
menunjukkan 13 orang responden
lebih
kepada
melakukan pinjaman ≤ Rp 10 jt
ditekankan
Kondisi
di
lapangan
keberlangsungan
produksi
dan
dengan tujuan untuk modal kerja yaitu
keuangannya.
disebabkan
jika
untuk menambah bahan baku dari
produksi dari usaha tersebut tidak
usaha yang dijalani. Hanya 7 orang
memadai dan tidak kontinu, maka
responden yang menggunakan kredit
pendapatan/omset yang diterima oleh
tersebut untuk kegiatan investasi, yaitu
responden rendah dan kredit yang
responden yang memiliki usaha tani
diberikan tidak dapat dikembalikan
(untuk membeli lahan) dan bengkel
dengan lancar.
honda (untuk memperbaiki bengkel).
Ini
Perubahan asset yang dimiliki oleh 4.3. Dampak Kupedes
Pemberian Terhadap
Kredit
responden sebelum (Tahun 2014) dan
Ekonomi
sesudah menerima kredit (Tahun 2015)
Responden
dapat dilihat pada Tabel 1.
4.3.1. Responden dengan Jumlah Pinjamannya Kecil dari Rp 10 jt Tabel 1. Jenis Asset Yang Dimiliki Oleh Responden. Kredit Lancar No 1
Jenis Asset Dimiliki Asset Finansial Ada Tidak ada
Yang
Sebelum
Sesudah
Jumlah (responden)
Persentase (%)
Jumlah (responden)
Persentase (%)
7 3
70.00 30.00
8 2
80.00 20.00
JurnalIlmiahPertanian Vol, 13 No. 2, Februari 2017 | 55
Jumlah 2 Asset Riil Kendaraan Rumah, kendaraan Rumah, kendaraan, tanah Rumah, kendaraan, emas Jumlah Kredit Macet No 1
2
Jenis Asset Dimiliki
Yang
Asset Finansial Ada Tidak ada Jumlah Asset Riil Rumah, kendaraan Rumah, kendaraan, tanah Rumah, kendaraan, emas Jumlah
10
100.00
10
100.00
2 3
20.00 30.00
2 1
20.00 10.00
4
40.00
6
60.00
1 10
10.00 100.00
1 10
10.00 100.00
Sebelum Jumlah Persentase (responden) (%)
Sesudah Jumlah Persentase (responden) (%)
1 1 2
50.00 50.00 100.00
2 0 2
100 0 100.00
1
50.00
0
0
1
50.00
2
100.00
0 2
0 100.00
0 2
0 100.00
Selain peningkatan aset, pemberian kredit juga berpengaruh terhadap volume penjualan responden. Berikut ini tabel yang menjelaskan peningkatan volume penjualan tersebut. Tabel 2. Keadaan Volume Penjualan per Bulan Responden Sebelum dan Sesudah Memperoleh Kredit Kupedes. Kredit Lancar Volume Penjualan No rata-rata perbulan (Rp/bln) 1 < 1.000.000 2 1.000.000-1.500.000 3 1.500.000-2.000.000 4 2.000.000-2.500.000 5 2.500.000-3.000.000 6 >3.000.000 Jumlah
Sebelum Jumlah (responden) 0 0 1 1 0 8 10
Sesudah Persentase (%) 0 0 10.00 10.00 0 80.00 100.00
Jumlah (responden) 0 0 0 1 0 9 10
Persentase (%) 0 0 0 10.00 0 90.00 100.00
JurnalIlmiahPertanian Vol, 13 No. 2, Februari 2017 | 56
Kredit Macet Volume Penjualan No rata-rata perbulan (Rp/bln) 1 < 1.000.000 1.000.000 2 1.500.000 1.500.000 3 2.000.000 2.000.000 4 2.500.000 2.500.000 5 3.000.000 6 > 3.000.000 Jumlah
Sebelum
4.3.1.1. Dampak
Jumlah (responden) 0
Persentase (%) 0
Jumlah (responden) 0
Persentase (%) 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0 2 2
0 100.00 100.00
0 2 2
0 100.00 100.00
Terhadap
Penyerapan Tenaga Kerja Setiap
Sesudah
4.3.1.3.Dampak
Terhadap
Perluasan Pasar yang
Kemajuan suatu usaha dapat
dilakukan tidak bisa berjalan baik
dilihat dari ada tidaknya perluasan
jika tidak ada bantuan dan campur
pasar
tangan tenaga lain, baik itu dalam
pengusaha. Usaha yang semakin
jumlah yang besar ataupun kecil,
berkembang
baik dari dalam keluarga ataupun
terjadinya perluasan pasar, karena
dari luar keluarga. Jumlah tenaga
pasar
kerja
menunjukkan usaha yang dijalani
yang
responden
kegiatan
dipergunakan
sebelum
dan
oleh
sesudah
yang
yang
dilakukan
akan
semakin
oleh
mendorong
luas
akan
semakin
berkembang.
Hasil
menerima kredit. Responden setelah
penelitian
menunjukkan
dengan
memanfaatkan
adanya pemberian kredit Kupedes,
Kupedes
dengan
lancar terjadi peningkatan dan tetap
luasnya
jumlah tenaga kerja yang digunakan
responden yang menerima kredit,
di dalam usaha. Responden yang
tidak begitu berpengaruh. Dari 12
menunggak penggunaan tenaga kerja
responden yang pinjamannya kecil
tetap artinya pemberian kredit tidak
dari Rp10 juta, semuanya tidak ada
mempengaruhi usahanya.
yang mengalami perluasan pasar.
pemasaran
produk
dari
JurnalIlmiahPertanian Vol, 13 No. 2, Februari 2017 | 57
Mereka
hanya
terfokus
untuk
menerima kredit Kupedes. Meskipun
mengelola usaha yang telah ada agar
responden
menjadi semakin berkembang.
responden
Sementara untuk responden
pendapatan
termasuk kredit
kelompok
macet,
rata-rata
per
tetapi bulan
kredit macet yang terdiri dari 3
cenderung meningkat dibandingkan
responden, hanya 1 orang yang
sebelum responden menerima kredit
mengalami perluasan pasar yaitu
Kupedes. Sebelum menerima kredit
awalnya hanya di jual kepada mereka yang datang ke
rumah,
namun
Kupedes masih ada responden yang pendapatan rata-rata per bulannya
setelah terima Kupedes, ternak ayam
setelah
mendapat
bisa di jual keluar daerah Kabupaten
kredit Kupedes tidak ada lagi yang
Kampar, karena kapasitasnya sudah
pendapatan rata-rata per bulannya <
semakin meningkat.
Rp.1.000.000. Hal ini disebabkan karena kredit yang mereka terima
4.3.1.4.
Dampak
Terhadap
Peningkatan Pendapatan Pemberian
kredit
pengembaliannya bukan macet tetapi menunggak/pembayarannya ditunda.
Kupedes
Responden
dengan
Jumlah
diharapkan mampu meningkatkan
Pinjamannya Rp 10 jt sampai Rp
aset
30 jt
dan
volume
produksi,
mengembangkan skala usaha yang dilihat dari penggunaan tenaga kerja
4.3.1.2. Dampak
dan luasnya pemasaran. Semua itu
Peningkatan Aset dan Skala Usaha
tentunya akan menuju kepada suatu
Terhadap
Seluruh responden yang besar
tujuan, yaitu peningkatan pendapatan
pinjamannya antara Rp 10 jt – Rp 30
pengusaha
Setelah
jt melakukan pinjaman untuk modal
menerima kredit Kupedes, kondisi
kerja. Artinya tidak ada aset yang
responden kredit lancar cenderung
secara langsung bertambah sesudah
sama dengan responden kredit macet
responden
yaitu pendapatan per bulan dari
yang bertambah hanyalah modal
masing-masing responden cenderung
usaha yang dilakukan. Aset yang
meningkat
bertambah
itu
sendiri.
dibandingkan
sebelum
melakukan
diperoleh
pinjaman,
sesudah
JurnalIlmiahPertanian Vol, 13 No. 2, Februari 2017 | 58
responden menjalani usaha sekian
jumlah tenaga kerja yang digunakan.
lama.
Hal ini disebabkan karena usaha
4.3.1.3. Dampak
yang
Terhadap
tenaga kerja lain.
diharapkan
mampu untuk meningkatkan usaha
4.3.1.4. Dampak
dari responden. Salah satu indikator yang
dijadikan
keberhasilan
tolak
ukur
usaha
yaitu
suatu
dapat
yang ada, tanpa perlu menambah
Pemberian kredit oleh Bank Indonesia,
masih
beraktivitas dengan tenaga kerja
Penyerapan Tenaga Kerja
Rakyat
mereka
Terhadap
Perluasan Pasar Responden tidak mengalami perluasan
pasar,
mereka
hanya
banyaknya penggunaan tenaga kerja
mengelola usaha yang ada, tanpa
yang
membuka cabang usaha yang sama di
mengimplikasikan
perkembangan suatu usaha.
tempat lain ataupun perluasan pasar
Pemberian kredit Kupedes
ke tempat lain, dimana sebagian
PT. Bank Rakyat Indonesia mampu
besar dari mereka bergerak di bidang
meningkatkan penggunaan tenaga
perdagangan
kerja
oleh
sebagian
responden. 4.3.1.5. Dampak
Terjadinya penambahan tenaga kerja
Peningkatan Pendapatan
tersebut menggambarkan usaha yang
Kinerja
dijalankan oleh responden menjadi semakin membutuhkan
besar tenaga
Terhadap
keberhasilan
pemberian Kredit Umum Pedesaan
sehingga
terhadap masyarakat dapat dikaji dari
tambahan
dampak aspek ekonomi yaitu terjadi
untuk menjalankan usaha tersebut,
atau tidak peningkatan pendapatan
dan tentunya tidak terlepas dari adanya manajemen keuangan yang baik untuk memperoleh semua itu.
masyarakat
tersebut.
Peningkatan
pendapatan
bersih
masyarakat
sebelum dan sesudah memperoleh
Sementara itu, masih ada responden
Kredit, dapat di lihat pada Tabel 3.
yang tidak mengalami perubahan
Tabel 3. Pendapatan Bersih Responden Sebelum dan Sesudah memperoleh Kupedes. Kredit Lancar No Pendapatan rata-rata
Sebelum
Sesudah
JurnalIlmiahPertanian Vol, 13 No. 2, Februari 2017 | 59
perbulan (Rp/bln)
Jumlah (responden) 2 3 2 2 1 0 10
1 2 3 4 5 6
< 1.000.000 1.000.000-1.500.000 1.500.000-2.000.000 2.000.000-2.500.000 2.500.000-3.000.000 >3.000.000 Jumlah Kredit Macet No 1 2 3 4 5 6
Persentase (%) 20.00 30.00 20.00 20.00 10.00 0 100.00
Sebelum Jumlah Persentase (responden) (%) 1 50.00 0 0 1 50.00 0 0 0 0 0 0 2 100.00
Pendapatan rata-rata perbulan (Rp/bln) < 1.000.000 1.000.000-1.500.000 1.500.000-2.000.000 2.000.000-2.500.000 2.500.000-3.000.000 > 3.000.000 Jumlah
sesudah Terhadap
Peningkatan Aset dan Skala Usaha Responden dengan pinjaman Rp
menggunakan
30
dan
Rp
KUPEDES
50
Sesudah Jumlah Persentase (responden) (%) 1 50.00 0 0 0 0 1 50.00 0 0 0 0 2 100.00
responden kredit lancar sebelum dan
Pinjaman Rp 30 jt s/d Rp 50 jt
antara
Persentase (%) 10.00 0 20.00 20.00 30.00 20.00 100.00
Volume penjualan per bulan
4.3.2. Responden dengan Jumlah
4.3.2.1. Dampak
Jumlah (responden) 1 0 2 2 3 2 10
jt
untuk
menambah modal kerja dan investasi, yaitu untuk usaha tani, berdagang pakaian dan berdagang ternak ayam. Jenis aset yang dimiliki responden
mengalami
memperoleh
Kupedes,
peningkatan,
berbeda
dengan responden kredit macet tidak mengalami
peningkatan.
Hal
ini
disebabkan pada kredit lancar jumlah modal usaha, luasan pasar dari produk yang dijualnya dan volume penjualan, pada
bertambah
sebaliknya
kondisi
kredit
macet/menunggak yang tetap.
sebelum dan sesudah memperoleh dan memanfaatkan kredit umum
4.3.2.2. Dampak
pedesaan adalah aset finansial dan
Penyerapan Tenaga Kerja
aset riil.
Terhadap
Perubahan jumlah tenaga kerja yang terjadi pada masing-masing JurnalIlmiahPertanian Vol, 13 No. 2, Februari 2017 | 60
besarnya jumlah pinjaman berbeda-
investasi di bidang usaha yang sama
beda. Hal ini menandakan terjadinya
pada saat sebelum maupun sesudah
peningkatan skala usaha sehingga
adanya pinjaman kredit tersebut.
membutuhkan
tenaga
kerja
4.3.2.4.
tambahan. Peningkatan skala usaha
Dampak
Terhadap
Peningkatan Pendapatan
tersebut tentunya tidak terlepas dari Keberhasilan
sistem manajemen usaha yang baik
pelaksanaan
kredit Kupedes dapat dilihat dari
dari pengelolanya.
kemajuan 4.3.2.3. Dampak
kredit
Terhadap
usaha
para
Kupedes.
pemanfaat
Keberhasilan
tersebut dapat dilihat dari apakah
Perluasan Pasar Pada jumlah pinjaman antara
pemberian kredit
tersebut
Rp 30-50 juta, responden tidak ada
diharapkan
yang mengalami perluasan pasar. Hal
perkembangan jenis usaha penerima
ini
kredit
disebabkan
karena
semua
serta
oleh
masih
dampak
masyarakat,
terhadap
responden hanya mengembangkan
peningkatan pendapatan masyarakat
usahanya yang telah ada, tanpa
penerima kredit Kupedes. Kondisi
membuka usaha baru. Oleh karena
pendapatan
itu semua responden memanfaatkan
(masyarakat penerima kredit) dengan
pinjamannya untuk menambah modal
kisaran sebesar 30 – 50 juta dapat
kerja
dilihat Tabel 4.
mereka
dan
Tabel 4. Pendapatan Kupedes.
melakukan
bersih
responden
Bersih Responden Sebelum dan Sesudah memperoleh Kredit
Kredit Lancar No 1 2 3 4 5 6
Pendapatan rata-rata perbulan (Rp/bln)
< 1.000.000 1.000.000-1.500.000 1.500.000-2.000.000 2.000.000-2.500.000 2.500.000-3.000.000 >3.000.000 Jumlah Kredit Macet No Pendapatan rata-rata
Sebelum Jumlah Persentase (responden) (%) 1 25.00 0 0 0 0 0 0 2 50.00 1 25.00 4 100.00
Sesudah Jumlah Persentase (responden) (%) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 100.00 4 100.00
Sebelum
Sesudah
JurnalIlmiahPertanian Vol, 13 No. 2, Februari 2017 | 61
perbulan (Rp/bln) 1 2 3 4 5 6
Jumlah (responden) 0 0 1 0 0 1 2
< 1.000.000 1.000.000-1.500.000 1.500.000-2.000.000 2.000.000-2.500.000 2.500.000-3.000.000 > 3.000.000 Jumlah KESIMPULAN 1. Mekanisme
penyaluran
kredit
yaitu meliputi beberapa tahapan yaitu (1) Permohonan Kupedes; (2) Lengkapi Persyaratan; (3) Analisa dan Evaluasi Kupedes; (4) Rekomendasi
Pemberian
Kupedes; (5)Pemberian Putusan Kupedes; (6) Pencairan Kupedes; (7) Pembinaan dan Pengawasan Kupedes. 2. Kredit yang diberikan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia secara umum dapat dikatakan mampu untuk memberikan dampak positif ekonomi
masyarakat,
dimana dampak positif tersebut berbeda-beda pada masing-masing jumlah pinjaman. Semakin besar jumlah pinjaman maka semakin besar
pula
Jumlah (responden) 0 0 1 0 1 0 2
Persentase (%) 0 0 50.00 0 50.00 0 100.00
DAFTAR PUSTAKA
Kupedes ini kepada masyarakat
terhadap
Persentase (%) 0 0 50.00 0 0 50.00 100.00
dampak
yang
BRI Unit. 2016. Pedoman Pelaksanaan Kredit Bisnis Mikro. PT. BRI (PERSERO) Tbk. Herman Halim, Edyanus. 2005. Raja Buncit Kedekut: Pembangunan Ekonomi Dalam Kawalan Budaya Melayu. Alaf Riau. Pekanbaru. Omarsyah. 2000. Peranan Kredit Modal Kerja Dalam Meningkatkan Pendapatan Pengusaha Kecil dan Menengah (Studi Kasus Pada PT. Bank Panin Cabang Rengat. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Riau. Pekanbaru. (Tidak dipublukasikan) Partomo, Taktik Sartika dan Abd.Rachman Soejoedono. 2002. Ekonomi. Skala Kecil/Menengah dan Koperasi. GHALIA INDONESIA. Jakarta. Prawirokusumo. 2001. Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah. Bumi Aksara.Jakarta. Susilo,Y. Sri dkk. 2000. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Salemba Empat. Yogyakarta. Sukmadi dkk. 1994. Mengajukan dan Mengelola KUT. Penebar Swadaya. Jakarta.
ditimbulkan.
JurnalIlmiahPertanian Vol, 13 No. 2, Februari 2017 | 62
JurnalIlmiahPertanian Vol, 13 No. 2, Februari 2017 | 63