Antologi Pendidikan Geografi, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 | 1
PENGARUH ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN PETANI DI KECAMATAN GEMPOL KABUPATEN CIREBON Oleh : Ratih Fikriyanti Nafiah, Wahyu Eridiana*), Bagja Waluya*) Departemen Pendidikan Geografi, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia
[email protected] ,
[email protected] ,
[email protected] ABSTRAK Kecamatan Gempol merupakan salah satu satu kecamatan di Kabupaten Cirebon yang sebagian lahannya mengalami alih fungsi lahan pertanian dalam proyek pembangunan jalan Tol Cipali. Hal ini dapat menimbulkan pengaruh terhadap kesejahteraan petani karena berkurangnya luas lahan pertanian dan produktivitas hasil pertanian. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi pengaruh alih fungsi lahan pertanian terhadap tingkat kesejahteraan petani dan menganalisis upaya petani untuk meningkatkan kesejahteraannya. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan sampel sebanyak 75 petani. Hasil penelitian menunjukan adanya penurunan tingkat kesejahteraan petani setelah adanya alih fungsi lahan pertanian terutama pada aspek perekonomian. Perhitungan analisis regresi juga menunjukan bahwa penurunan kesejahteraan petani dipengaruhi oleh adanya alih fungsi lahan pertanian. Upaya yang dilakukan petani untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraannya adalah dengan cara mencari mata pencaharian sampingan dan meminimalisir pengeluaran. Kata Kunci : Alih Fungsi Lahan Pertanian, Tingkat Kesejahteraan
THE EFFECT OF AGRICULTURE LAND CONVERSION ON THE WELFARE OF FARMERS IN GEMPOL SUB DISTRICT OF CIREBON DISTRICT ABSTRACT Gempol sub-district is one of the sub-district in Cirebon district which is the half of the land affected by agriculture land conversion in Cipali highway construction project. Directly, in productive agriculture land conversion will have an impact towards the welfare of farmers. The purpose of this research is, to identify the effect of agriculture land conversion towards the welfare levels of farmers and to analyze the efforts of farmers to improve their welfare. The method of this research is using descriptive quantitative method with the sample as many 75 of farmers. The result of this research showed a directly decreased of welfare levels after the agriculture land conversion, mainly in economic aspect. The measurement of regretion analysis also showed that the decline in the welfare of farmers affected by the presence of agricultural land conversion. The effort that has been made by the farmers to maintain and increase their welfare is seeking another job and minimize the expenditure. Keywords: Agriculture land conversion, welfare levels
http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035
2 | Nafiah, dkk. Pengaruh Alih Fungsi Lahan Pertanian terhadap Tingkat Kesejahteraan Petani…
mengemukakan bahwa, “pertumbuhan dan
PENDAHULUAN Lahan merupakan salah satu unsur
pertambahan penduduk akan mendorong
terpenting bagi keberlangsungan hidup
pertumbuhan
manusia. FAO (dalam Notohadiprawiro,
kebutuhan tersebut antara lain kebutuhan
1999, hlm. 34) mengemukakan bahwa,
perumahan dan tempat kegiatan ekonomi
“lahan adalah suatu daerah permukaan
seperti pabrik, pertokoan, pasar, dan lain-
daratan bumi yang ciri-cirinya mencakup
lain
segala tanda pengenal, baik yang bersifat
pertanian, terutama dari lahan pertanian ke
cukup
lahan non pertanian”. Adanya alih fungsi
mantap
maupun
yang
dapat
dengan
akan
cara
menggeser
dapat
lahan
diramalkan bersifat mendaur, dari biosfer,
lahan
atmosfer, tanah, geologi, hidrologi, dan
berbagai
populasi tumbuhan dan hewan, serta hasil
masyarakat. Iqbal dan Sumaryanto (2007,
kegiatan manusia pada masa lampau dan
hlm. 167) menyatakan bahwa, “alih fungsi
masa kini sejauh tanda-tanda pengenal
lahan pertanian yang tidak terkendali dapat
tersebut memberikan pengaruh murad atas
mengancam kapasitas penyediaan pangan,
penggunaan lahan oleh manusia pada masa
dan bahkan dalam jangka panjang dapat
kini dan masa mendatang”.
menimbulkan kerugian sosial”.
Pertumbuhan penduduk yang terus
pertanian
kebutuhannya,
pengaruh
Keberadaan
menimbulkan
dalam
kehidupan
lahan
pertanian
meningkat di Indonesia, akan berpengaruh
memberikan pengaruh yang sangat luas
terhadap meningkatnya kebutuhan lahan
secara ekonomi, sosial dan lingkungan.
yang digunakan untuk tempat tinggal
Salah satunya adalah terhadap aspek
maupun
infrastruktur
penunjang
kesejahteraan masyarakat yang merupakan
penduduk.
Fenomena
tujuan dari pembangunan nasional. Made
kebutuhan lahan ini mengakibatkan adanya
(2014, hlm. 5) mengemukakan bahwa,
perubahan fungsi lahan dari fungsi yang
“perubahan fungsi lahan pertanian secara
satu menjadi fungsi lain yang disebut
agregat
dengan alih fungsi lahan atau konversi
pendapatan wilayah, namun peningkatan
lahan.
tersebut tidak tersebar secara merata.
kehidupan
mungkin
akan
meningkatkan
Lahan pertanian merupakan salah satu
Apabila kenaikan output tersebut tersebar
lahan yang saat ini sering dialihfungsikan
secara merata termasuk para petani yang
guna pemenuhan kebutuhan penduduk
terkonversi lahannya, maka perubahan
seperti pemukiman, jalan, dan sebagainya.
penggunaan
Sumaatmadja
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
(1980,
hlm.
87)
http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035
lahan
diduga
akan
Antologi Pendidikan Geografi, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 | 3
Namun, apabila konversi lahan pertanian
m2, sedangkan luas lahan pertaniannya
tidak
transformasi
sebanyak 220.000 m2. Jumlah luas lahan
pekerjaan petani, kenaikan pendapatan
pertanian tersebut, tersebar di tiga desa,
wilayah tidak disertai dengan pemerataan
yaitu Desa Kempek sebanyak 170.000 m2,
yang
Desa Walahar sebanyak 20.000 m2, dan
disertai
baik,
transformasi
dengan
kurang pekerjaan
berjalannya petani
maka
konversi lahan pertanian akan menurunkan kesejahteraan petani”. Adanya
penurunnya
Desa Kedungbunder sebanyak 30.000 m2. Luasnya lahan pertanian yang terkena alih fungsi di Kecamatan Gempol tentu
kesejahteraan
akan berpengaruh pada pola kehidupan dan
petani akibat alih fungsi lahan pertanian
tingkat kesejahteraan masyarakat petani
mengharuskan petani melakukan upaya
baik petani pemilik lahan maupun buruh
untuk mempertahankan dan meningkatkan
tani pada kecamatan tersebut. Hal ini
kesejahteraan tersebut. Susanto (1979,
dikarenakan lahan yang teralih fungsikan
hlm. 188) mengemukakan bahwa, “proses
tersebut
merupakan
perubahan
produktif
yang
masyarakat
terjadi
karena
manusia adalah makhluk berfikir dan
lahan
pertanian
menjadi
sumber
pendapatan masyarakat petani.
bekerja. Disamping itu, manusia selalu
Penjabaran di atas menjelaskan bahwa
berusaha untuk memperbaiki nasibnya
adanya alih fungsi lahan pertanian akan
sekurang-kurangnya
untuk
menimbulkan beberapa masalah yang
mempertahankan nasibnya”. Salah satu
dapat mempengaruhi kesejahteraan hidup
upaya yang dapat dilakukan adalah dengan
petani
cara mencari orientasi mata pencaharian
tersebut
alternatif
pencaharian petani dan berkurangnya
beserta antara
keluarganya. lain
Masalah
hilanya
mata
Kecamatan Gempol merupakan salah
pendapatan petani akibat berkurangnya
satu kecamatan di Kabupaten Cirebon yang
hasil produksi pertanian. Masalah baru
mengalami alih fungsi lahan dalam proyek
akan
pembangunan Tol Cipali seperti yang telah
melakukan upaya untuk meningkatkan
tercantum pada Surat Keputusan Bupati
kesejahteraan hidupnya. Upaya tersebut
Cirebon
dapat terlihat dari pemilihan orientasi mata
DCKTR/2012
Nomor tentang
620/Kep.430Pelaksanaan
muncul
ketika
petani
harus
pencaharian alternatif.
Pembangunan Fisik Jalan Tol Cikopo-
Bertititik tolak dari uraian di atas, maka
Palimanan. Luas keseluruhan lahan yang
penelitian ini penting dilakukan guna
terkena alih fungsi tersebut adalah 333,318
mengidentifikasi bagaimana fenomena alih
http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035
4 | Nafiah, dkk. Pengaruh Alih Fungsi Lahan Pertanian terhadap Tingkat Kesejahteraan Petani…
fungsi
lahan
mempengaruhi petani
di
pertanian tingkat
Kecamatan
dapat
kesejahteraan
kesehatan,
dan
indikator
perumahan dideskripsikan secara tertulis.
yang
Populasi penelitian terdiri dari seluruh
merupakan kecamatan yang mengalami
wilayah pertanian dan seluruh petani yang
alih fungsi lahan terluas di Kabupaten
ada di Kecamatan Gempol Kabupaten
Cirebon. Selain itu, penelitian ini juga
Cirebon. Sampel dalam penelitian terdiri
penting
menganalisi
dari lahan pertanian yang tersebar di Desa
bagaimana upaya yang dilakukan petani
Kempek, Desa Kedungbunder, dan Desa
dalam
Walahar Kecamatan Gempol dan 75 petani
dilakukan
Gempol
indikator
guna
meningkatkan
kesejahteraan
hidupnya di tengah pengaruh alih fungsi
yang dipilih acak pada tiga desa tersebut.
lahan yang terjadi. Dengan mengetahui
Teknik analisis data yang digunakan
pengaruh dan upaya tersebut, diharapkan
untuk mengetahui pengaruh alih fungsi
dapat
lahan
membantu
pemerintah
untuk
pertanian
terhadap
tingkat
adalah
analisis
mengantisipasi permasalahan yang akan
kesejahteraan
timbul dan memecahkan solusi dari
presentase, analisis skoring, dan analisis
permasalahan yang telah terjadi. Oleh
regresi.
karena itu, judul penelitian ini adalah
petani
Setelah melakukan analisis persentase,
“Pengaruh Alih fungsi Lahan Pertanian
selanjutnya
Terhadap
di
skoring. Teknik ini digunakan untuk
Kabupaten
memberikan nilai pada masing-masing
Kesejahteraan
Kecamatan
Gempol,
Petani
Cirebon”
dilakukan
teknik
analisis
indikator agar dapat menentukan kelas tingkat kesejahteraannya. Indikator yang
METODE
digunakan dalam penelitian ini adalah
Penelitian ini menggunakan metode
indikator tingkat kesejahteraan menurut
deskriptif kuantitatif dengan tujuan untuk
BPS (2005)
menjelaskan tingkat kesejahteraan petani
pendidikan, kesehatan, dan perumahan.
beserta upaya yang dilakukan untuk meningkatkan
kesejahteraannya.
Hasil
Kriteria
meliputi perekonomian,
untuk
masing-masing
klasifikasi sebagai berikut :
penelitian diperoleh dari hasil perhitungan
Tingkat kesejahteraan rendah: skor 4–6
skoring indikator Badan Pusat Statistika
Tingkat kesejahteraan sedang: skor 7–9
(BPS)
Tingkat kesejahteraan tinggi: skor 10–12
yang
perekonomian,
meliputi indikator
indikator pendidikan,
Setelah kesejahteraan
http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035
mengetahui petani,
kelas selanjutnya
Antologi Pendidikan Geografi, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 | 5
dilakukan analisis regresi dengan tujuan
tingkat perekonomian petani dikarenakan
untuk membuat keputusan apakah naik
hilangnya
atau menurunnya kesejahteraan petani
berkurangnya pendapatan petani akibat
dapat dilakukan dengan peningkatan alih
produktivitas tani yang berkurang setelah
fungsi lahan pertanian atau tidak.
alih fungsi lahan pertanian.
mata
pencaharian
dan
Tabel 1. Tabulasi Silang Antara Alih Fungsi
HASIL DAN PEMBAHASAN
Lahan Pertanian dan Perekonomian.
1. Tingkat Kesejahteraan Alih Fungsi Lahan
a. Perekonomian
Pertanian
Klasifikasi
Data perekonomian yang digunakan
Kelas
(m2)
Skor
adalah tingkat pendapatan dan tingkat pengeluaran. Apabila pendapatan lebih
< 500
Sebelum
Sesudah
f
%
f
%
Tinggi
3
3
4
0
0
Sedang
2
12
16
12
16
Rendah
1
5
6,7
8
10,7
Tinggi
3
5
6,7
1
1,3
Sedang
2
14
18,7
14
18,7
Rendah
1
5
6,7
9
12
Tinggi
3
1
1,3
2
2,7
pendapatan
Sedang
2
6
8
3
4
petani lebih kecil dibandingkan dengan
Rendah
1
5
6,7
7
9,3
Tinggi
3
3
4
1
1,3
Sedang
2
3
4
5
6,7
Rendah
1
7
9,3
7
9,3
Tinggi
3
1
1,3
0
0
Sedang
2
2
1,7
2
2,7
Rendah
1
3
4
4
5,3
75
100
75
100
besar dibandingkan dengan pengeluaran, maka kesejahteraan petani dapat dikatakan tinggi.
Hal
pendapatan
ini
dikarenakan
tersebut,
petani
dengan dapat
memenuhi seluruh kebutuhan hidup seharihari.
Sebaliknya,
apabila
500–1500
pengeluaran, maka kesejahteraan petani
1500–3000
3000–4500
dapat dikatakan rendah. Tabulasi silang antara alih fungsi lahan pertanian dan
> 4500
perekonomian dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 menunjukan bahwa alih fungsi lahan pertanian untuk pembangunan jalan
Total
Tol Cipali akan berpengaruh terhadap tingkat perekonomian petani di Kecamatan Gempol.
Pengaruh
tersebut
dapat
dikatakan bersifat negatif yang artinya tingkat perekonomian petani menurun setelah adanya lahan pertanian yang teralihfungsi. Secara umum, menurunnya
b. Pendidikan Data
pendidikan
yang
digunakan
adalah tingkat pendidikan terakhir yang ditempuh ditempuh
petani. petani
Pendidikan dimasa
lalu
yang dapat
mempengaruhi kesejahteraan hidup petani
http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035
6 | Nafiah, dkk. Pengaruh Alih Fungsi Lahan Pertanian terhadap Tingkat Kesejahteraan Petani…
dimasa sekarang dan masa yang akan datang. Dengan pendidikan yang tinggi, kemudahan dalam mendapatkan mata pencaharian yang layak akan tercapai begitupun dengan kesejahteraan hidup. Sebaliknya,
dengan
pendidikan
yang
rendah, kemudahan dalam mendapatkan mata pencaharian yang layak akan sulit dicapai. Hal ini mengingat pendidikan merupakan jembatan untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan yang luas. Tabulasi silang antara alih fungsi lahan pertanian dan pendidikan dapat dilihat
Tabel 2 menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh antara alih fungsi lahan pertanian
tingkat
pendidikan
petani. Secara umum, tingkat pendidikan petani dapat dikatakan rendah mengingat seluruh
petani
pendidikan
hanya
maksimal
menempuh
sampai
tingkat
SMA. Rendahnya tingkat pendidikan yang dimiliki petani dikarenakan kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan untuk
kesejahteraan
hidup.
Hal
ini
dikarenakan latar belakang keluarga petani yang
pada Tabel 2.
dengan
menganggap
kegiatan
bertani
merupakan kegiatan turun temurun dan Tabel 2. Tabulasi Silang Antara Alih Fungsi
keluarga
Lahan Pertanian dan Pendidikan Jumlah
Klasifikasi (m2)
< 500
500 – 1500
1500 – 3000
3000 – 4500
> 4500
Kelas
Skor
Tinggi
diwariskan
kepada sehingga
seluruh tidak
anggota
memerlukan
pendidikan yang tinggi untuk kehidupan kedepannya.
f
%
3
0
0
Sedang
2
3
4
Rendah
1
17
22,7
Tinggi
3
0
0
Sedang
2
6
8
Rendah
1
18
24
Tinggi
3
0
0
Sedang
2
2
2,7
aktifitas petani dalam usaha memenuhi
Rendah
1
10
13,3
kebutuhan hidup sehari-hari. Semakin baik
Tinggi
3
0
0
kondisi kesehatan petani, maka tingkat
Sedang
2
0
0
produktivitas petani usaha memenuhi
Rendah
1
13
17,3
Tinggi
3
0
0
Sedang
2
3
4
Rendah
1
3
4
75
100
Jumah
http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035
c. Kesehatan Data kesehatan yang digunakan adalah kondisi kesehatan petani dan kemudahan petani mendapatkan fasilitas kesehatan. Kondisi kesehatan akan mempengaruhi
kebutuhan hidup akan semakin meningkat. Namun sebaliknya, semakin buruk kondisi kesehatan
petani
maka
tingkat
produktivitas petani usaha memenuhi
Antologi Pendidikan Geografi, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 | 7
kebutuhan hidup akan semakin menurun.
Alih Fungsi Lahan Pertanian
Klasifikasi
Hal ini akan berpengaruh terhadap tingkat
Kelas
2
(m )
kesejahteraan hidup petani. Selain itu, semakin
mudah
petani
mendapatkan
Skor
Sebelum
Sesudah
f
%
f
%
Tinggi
3
16
21,3
13
17,3
Sedang
2
3
4
6
8
kesejahteraannya tinggi. Tabulasi silang
Rendah
1
1
1,3
1
1,3
antara alih fungsi lahan pertanian dan
Tinggi
3
21
28
11
14,7
Sedang
2
2
2,7
12
16
Rendah
1
1
1,3
1
1,3
fasilitas kesehatan, maka dapat dikatakan
< 500
500 – 1500
kesehatan dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Tabulasi Silang Antara Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kesehatan 1500 – 3000
3000 – 4500
> 4500
3
10
13,3
8
10,7
Sedang
2
2
2,7
4
5,3
Rendah
1
0
0
0
0
Tinggi
3
13
17,3
4
5,3
Sedang
2
0
0
9
12
Rendah
1
0
0
0
0
Tinggi
3
2
2,7
2
2,7
Sedang
2
2
2,7
2
2,7
semakin
Rendah
1
2
2,7
2
2,7
semakin buruk komponen perumahan yang
75
100
75
100
dimiliki, maka kesejahteraan petani dapat
Jumlah
Tabel 3 menunjukan bahwa terdapat pengaruh antara alih fungsi lahan pertanian dengan kesehatan petani dan keluarganya. Pengaruh tersebut dapat dikatakan bersifat negatif karena kesehatan petani menurun setelah adanya alih fungsi lahan pertanian. Menurunnya keluarganya
kesehatan
petani
dikarenakan
dan
kendaraan yang melintasi jalan Tol Cipali. itu,
mendapatkan dikarenakan
petani
menjadi
fasilitas menurunnya
Data
perumahan
yang
dimiliki.
Semakin
perumahan
yang
kesejahteraan
petani
baik.
baik
komponen
dimiliki, dapat
Begitupun
maka
dikatakan sebaliknya,
dikatakan semakin buruk juga. Hal ini dikarenakan kondisi perumahan dapat menjadi
ukuran
kesejahteraan
hidup
petani. Tabulasi silang antara alih fungsi lahan pertanian dan perumahan dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Tabulasi Silang Antara Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Perumahan Alih Fungsi Lahan Klasifikasi (m2)
Pertanian Kelas
Skor
sulit
kesehatan pendapatan
digunakan
adalah kondisi rumah beserta fasilitas yang
semakin
banyaknya polusi udara dari debu dan asap
Selain
d. Perumahan
Tinggi
< 500
Sebelum
Sesudah
f
%
f
%
Tinggi
3
16
21,3
16
21,3
Sedang
2
4
5,3
4
5,3
Rendah
1
0
0
0
0
petani.
http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035
8 | Nafiah, dkk. Pengaruh Alih Fungsi Lahan Pertanian terhadap Tingkat Kesejahteraan Petani…
500 – 1500
1500 – 3000
3000 – 4500
> 4500
Tinggi
3
15
20
18
24
16 orang atau 21,3% menjadi 9 orang atau
Sedang
2
9
12
6
8
12% dan petani yang termasuk ke dalam
Rendah
1
0
0
0
0
Tinggi
3
9
12
10
13,3
Sedang
2
3
4
2
2,7
Rendah
1
0
0
0
0
orang atau 13,3%. Sedangkan untuk petani
Tinggi
3
6
8
8
10,7
yang termasuk ke dalam kategori tingkat
Sedang
2
7
9,3
5
6,7
kesejahteraan sedang jumlahnya tetap
Rendah
1
0
0
0
0
Tinggi
3
3
4
5
6,7
Sedang
2
3
4
1
1,3
Rendah
1
0
0
0
0
75
100
75
100
Jumlah
tingkat kategori kesejahteraan rendah meningkat dari 3 orang atau 4% menjadi 10
yaitu 56 orang atau 74,7%. Menurunnya
tingkat
kesejahteraan
petani disebabkan oleh faktor hilangnya lahan pertanian akibat adanya alih fungsi lahan pertanian untuk pembangunan jalan
Tabel 4 menunjukan bahwa terdapat
Tol Cipali sehingga produktivitas tani
pengaruh antara alih fungsi lahan pertanian
berkurang dan pada akhirnya pendapatan
dengan kondisi perumahan. Pengaruh
petani akan menurun. Hal ini sejalan
tersebut
positif
dengan Forum PLP2B Direktoran Jenderal
dikarenakan kondisi perumahan beberapa
Prasarana dan Sarana Pertanian yang
petani semakin membaik setelah adanya
mengemukakan bahwa, “cepatnya alih
alih fungsi lahan pertanian. Membaiknya
fungsi
kondisi
pertanian dapat mempengaruhi aspek
dapat
dikatakan
perumahan
disebabkan
oleh
lahan pertanian menjadi
pemanfaatan dana ganti rugi yang diterima
kehidupan
petani untuk renovasi rumah. Dana ganti
produksi
rugi
pencaharian
tersebut
didapatkan
dari
hasil
penjualan lahan pertanian milik petani untuk dialih fungsi menjadi jalan Tol Cipali. Analisis
antara
lain
pangan,
menurunnya
hilanngnya
petani,
non
dan
mata
hilangnya
investasi infrastruktur pertanian”. Selain itu, dari hasil pengolahan SPSS regresi, dapat diketahui bahwa nilai Ttabel(
skoring
pada
keempat
1,66775) < Thitung(5,269), maka dapat
indikator di atas menyimpulkan bahwa
disimpulkan terdapat pengaruh antara alih
tingkat kesejahteraan petani menurun
fungsi
setelah adanya alih fungsi lahan pertanian
kesejahteraan petani. Hal ini memiliki arti
untuk pembangunan jalan Tol Cipali.
penurunan
Petani yang termasuk ke dalam tingkat kategori kesejahteraan tinggi menurun dari
http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035
lahan
pertanian
kesejahteraan
terhadap
petani
dipengaruhi oleh adanya perubahan luas lahan pertanian akibat alih fungsi lahan.
Antologi Pendidikan Geografi, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 | 9
2. Upaya Peningkatan Kesejahteraan
KESIMPULAN
Petani
Alih fungsi lahan pertanian untuk
Adanya alih fungsi lahan pertanian
pembangunan
jalan
Tol
Cipali
di
untuk pembangunan jalan Tol Cipali di
Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon
Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon
berperngaruh
berpengaruh
menurunnya
kesejahteraan petani. Pengaruh tersebut
kesejahteraan petani di wilayah tersebut.
dapat dilihat dari penurunan tingkat
menurunnya kesejahteraan petani tersebut
kesejahteraan
mengaharuskan petani melakukan suatu
dengan sesudah adanya alih fungsi lahan
upaya
pertanian.
terhadap
untuk
meningkatkan
mempertahankan kesejahteraannya.
atau Salah
negatif
petani
Aspek
terhadap
antara
sebelum
kesejahteraan
yang
paling terpengaruh adanya alih fungsi
satu upaya yang dilakukan adalah dengan
lahan
mencari mata pencaharian sampingan.
perekonomian. Hal ini menunjukan bahwa
Fenomena ini sejalan dengan penelitian
alih
Yudha dkk (2011, hlm 9) yang mengatakan
mengurangi produktifitas pertanian yang
bahwa, “menurunnya pendapatan petani
pada akhirnya akan berpengaruh terhadap
ini berdampak pada pemenuhan kebutuhan
penurunan pendapatan petani.
mereka sehari-hari yang juga mengalami
pertanian
fungsi
lahan
Menurunnya
adalah
pertanian
tingkat
aspek
akan
kesejahteraan
penurunan. Hal seperti ini mendorong bagi
petani akibat pengaruh adanya alih fungsi
masyarakat
pekerjaan
lahan pertanian menyebabkan pemenuhan
sampingan supaya memperoleh tambahan
kebutuhan sehari-hari juga mengalami
penghasilan”.
penurunan.
untuk
mencari
Hasil penelitian menunjukan jumlah
Kondisi
ini
akan
mengharuskan petani melakukan suatu
responden yang tidak memiliki mata
upaya
pencaharian sampingan menurun dari 47
meningkatkan
orang atau 62,7% menjadi 40 orang atau
Berdasarkan hasil penelitian, sebagian
53,3%. Berdasarkan wawancara yang
petani mengaku mencari mata pencaharian
dilakukan, petani yang tidak memiliki mata
sampingan sebagai upaya untuk dapat
pencaharian
lebih
untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
memperkecil
pengeluaran
sehari-hari
Walaupun umumnya mata pencaharian
memilih
untuk mempertahankan kesejahteraannya.
untuk
sampingan
mempertahankan
memiliki
dan
kesejahteraannya.
tingkatan
lebih
rendah dari mata pencaharian utama, namun petani mengaku mata pencaharian
http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035
10 | Nafiah, dkk. Pengaruh Alih Fungsi Lahan Pertanian terhadap Tingkat Kesejahteraan Petani…
tersebut cukup membantu pemenuhan
Lahan Pertanian Serta Dampaknya
kebutuhan sehari-hari. Selain mencari mata
Terhadap Kesejahteraan Petani.
pencaharian
Denpasar: Program Studi Magister
sampingan,
mempertahankan sebagian
untuk
kesejahteraannya
petani
mengaku
meminimalisir
pengeluaran
dikarenakan
tidak
terpaksa sehari-hari
adanya
mata
pencaharian sampingan yang sesuai.
Agribisnis Universitas Udayana Yudha, Adhi B, dkk. (2011). Pengaruh Transformasi
Lahan
Pertanian
Menjadi Perkebunan Kelapa Sawit Terhadap Tingkat Kesejahteraan Petani
Di
Kecamatan
Babulu
DAFTAR PUSTAKA
Kabupaten Penajam Paser Utara
Sumber Buku Notohadiprawiro, T. (1999). Tanah dan
Provinsi
Lingkungan. Jakarta: Direktorat Jenderal Departemen
Pendidikan Pendidikan
dan
Ilmu
Pengetahuan
Sosial (IPS). Bandung: Alumni Astrid.
Malang Sumber Dokumen Badan Pusat Statistik. (2005). Indikator Kesejahteraan
Sumaatmadja, Nursid. (1980). Metodologi
Susanto,
Timur.Malang: Universitas Negeri
Tinggi
Kebudayaan
Pengajaran
Kalimantan
(1979).
Pengantar
Sosiologi dan Perubahan Sosial. Jakarta: Bina Cipta
Rakyat.
Jakarta:
BPS Forum Perlindungan Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan
(PLP2B)
Direktoran Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Surat Keputusan Bupati Cirebon Nomor
Sumber Jurnal / Penelitian Iqbal, M dan Sumaryanto. (2007). Strategi
620/Kep.430-DCKTR/2012 Tentang
Pelaksanaan
Pengendalian Alih Fungsi Lahan
Pembangunan Fisik Jalan Tol
Pertanian
Cikopo-Palimanan
Bertumpu
Pada
Partisipasi Masyarakat. Bogor: Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Made, I Mahadi D. (2014). Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi
Konversi
http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035