PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP KESEMBUHAN PENDERITA POST TRAUMATIC STRESS DISORDER (PTSD) DI PUSAT PELAYANAN TERPADU (PPT) “MAWAR” RSUD dr. FAUZIAH BIREUEN TAHUN 2009
TESIS
Oleh CHANDRA Z.A 077012004/ IKM
PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
Judul Tesis
: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP KESEMBUHAN PENDERITA POST TRAUMATIC STRESS DISORDER (PTSD) DI PUSAT PELAYANAN TERPADU (PPT) "MAWAR” RSUD dr. FAUZIAH BIREUEN TAHUN 2009 Nama Mahasiswa : Chandra Z.A Nomor Induk Mahasiswa : 077012004 Program Studi : S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Minat Studi : Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Menyetujui Komisi Pembimbing :
( Prof. dr. H. M. Yoesoef Simbolon, Sp.K.J (K) ) Ketua
Ketua Program Studi
(Dr. Drs. Surya Utama, M.S)
( Dra. Syarifah, M.S ) Anggota
Dekan
(dr. Ria Masniari Lubis, M.Si)
Tanggal Lulus : 30 Desember 2009
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP KESEMBUHAN PENDERITA POST TRAUMATIC STRESS DISORDER (PTSD) DI PUSAT PELAYANAN TERPADU (PPT) “MAWAR” RSUD dr. FAUZIAH BIREUEN TAHUN 2009
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan (M.Kes) dalam Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Minat Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
Oleh
CHANDRA Z.A 077012004/ IKM
PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
PERNYATAAN
PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP KESEMBUHAN PENDERITA POST TRAUMATIC STRESS DISORDER (PTSD) DI PUSAT PELAYANAN TERPADU (PPT) “MAWAR” RSUD dr. FAUZIAH BIREUEN TAHUN 2009
TESIS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan,
Oktober 2009
Chandra ZA
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
Telah diuji pada Tanggal : 30 Desember 2009
Panitia Penguji Tesis Ketua Anggota
: Prof. dr. H.M. Yoesoef Simbolon, Sp.K.J (K) : 1. Dra. Syarifah, M.S 2. Fery Novliadi, S.Psi, M.Si 3. Raras Sutatminingsih, S.Psi, M.Si
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
ABSTRAK Kejadian trauma akibat konflik dan tsunami yang terjadi di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam berdampak terhadap gangguan mental pada manusia. Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” RSUD dr. Fauziah Bireuen merupakan sarana pelayanan kesehatan mental untuk penanganan kejadian kesehatan gangguan mental akibat trauma termasuk Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). Sejak April – Oktober 2008 angka penderita kejadian PTSD fluktuatif. Berdasarkan literatur dukungan sosial keluarga memengaruhi penurunan tingkat stres. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dukungan sosial keluarga (dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan penilaian, dukungan informasi) terhadap kesembuhan penderita PTSD di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” RSUD dr. Fauziah Bireuen. Penelitian dilakukan dengan menggunakan survei explanatory. Populasinya adalah seluruh penderita rawat jalan PTSD di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) ”Mawar” dengan jumlah 42 orang (total sampling). Alat ukur penelitian berupa kuesioner, data dianalisis dengan uji regresi logistik. Hasil uji regresi logistik menunjukkan dukungan sosial emosional yang paling berpengaruh terhadap kesembuhan PTSD (p=0,00) diikuti variabel dukungan sosial informasional (p= 0,015), sementara dukungan sosial instrumental dan dukungan sosial penilaian walaupun berhubungan tetapi tidak mempunyai pengaruh yang bermakna. Keseluruhan variabel mempunyai nilai overall percentase 90,5%, sementara sisanya 9,5 % merupakan variabel lain yang memengaruhi dan tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Disarankan kepada Kepala Rumah Sakit dr. Fauziah Bireuen untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan berupa komunikasi, bimbingan dan konseling kepada keluarga penderita PTSD. Bagi keluarga penderita PTSD agar lebih dapat memahami tentang penyakit penderita PTSD untuk mencegah penderita menjadi relaps.
Kata Kunci : PTSD, Dukungan emosional, Dukungan informasional
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
ABSTRACT
The incident traumatized by conflict and the tsunami which occurred in Nanggroe Aceh Darussalam Province has an impact on mental disorders in human. The integrated service center (PPT) “Mawar” dr. Fauziah Bireuen hospital is a mental service facility for handling mental health events due to trauma including Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). Since April – Oktober 2008 the PTSD sufferers number were fluktuatif. Based on literature, social support by family member influence to reducing of stress. This research aimed to analyze the influence of social family support (emotional support, instrumental support, appraisal support and informational support) on recovery of PTSD sufferer at integrated services center (PPT) “Mawar” dr. Fauziah Bireuen hospital. The research used an explanatory survey. The population were all patients in the outpatient PTSD Traumatic Center amount 42 patients (total sampling). Date were collected by questionaire, data were analyzed by using logistic regression test. The result of logistic regression test showed that the emotional support was the influence on healing PTSD (p = 0.00) followed by social informational support variable (p = 0.015), while social instrumental support and social appraisal support, although they were related, but did not have significant influence. The variable had overall percentage of 90.5%, while the remaining 9.5% were other variables that influenced and were not included in this research. To the district of dr. Fauziah Bireuen Hospital is suggested to improve the quality of survices in form of communication, guidance, and counseling to the family of PTSD suffer. For the family of PTSD sufferer must be understand about the disease of PTSD to prevent the sufferer becomes relaps.
Keywords: PTSD, emotional support, informational support
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis telah dapat menyelesaikan tesis yang berjudul ”Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009 Penulisan tesis ini merupakan salah satu persyaratan akademik untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Minat Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Dalam penulisan tesis ini, penulis dapat terlaksana berkat dukungan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karenanya pada kesempatan ini izinkanlah penulis untuk menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Rektor Universitas Sumatera Utara yaitu Prof. dr. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A (K). Selanjutnya kepada dr. Ria Masniari Lubis, M.Si, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Dr. Drs. Surya Utama, M.S selaku Ketua Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, dan juga kepada Prof. Dr. Ida Yustina, M.Si selaku Sekretaris Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
Terima kasih penulis ucapkan kepada Prof. dr. H.M. Yoesoef Simbolon, Sp.K.J (K) selaku ketua komisi pembimbing dan Dra. Syarifah, M.S, selaku anggota komisi pembimbing yang dengan penuh perhatian dan kesabaran membimbing, mengarahkan dan meluangkan waktu untuk membimbing penulis mulai dari proposal hingga penulisan tesis ini selesai. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Fery Novliadi, S.Psi, M.Si, dan Raras Sutatminingsih, S.Psi, M.Si, selaku penguji tesis yang telah banyak memberikan arahan dan masukan demi kesempurnaan penulisan tesis ini. Selanjutnya terima kasih juga kepada dr. Irwan A.Gani selaku Kepala Rumah Sakit Daerah dr. Fauziah Bireuen, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan pendidikan dan sekaligus memberikan izin untuk melakukan penelitian ini. Tak terhingga terima kasih yang tulis dan ikhlas kepada orangtua tercinta Ayahanda Zainal Ayub
dan seluruh keluarga yang telah banyak memberikan
sumbangan moril dan materil. Teristimewa buat isteri tercinta dan tersayang dr. Asriani serta ananda Muhammad Ismail, yang penuh pengertian, kesabaran, pengorbanan dan doa serta motivasi dan memberikan dukungan moril agar dapat menyelesaikan pendidikan ini tepat waktu. Selanjutnya terima kasih juga kepada para dosen dan staf di lingkungan Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Minat Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Medan.
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
Terima kasih juga tak lupa penulis ucapkan kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah membantu penulis dan masih bersedia untuk dapat berkonsultasi dalam penyusunan tesis ini dan semua pihak yang telah membantu proses penulisan tesis ini hingga selesai. Akhirnya penulis menyadari atas segala keterbatasan, untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan tesis ini dengan harapan, semoga tesis ini bermanfaat bagi pengambil kebijakan di bidang kesehatan, dan pengembangan ilmu pengetahuan bagi penelitian selanjutnya.
Medan, Oktober 2009 Penulis
Chandra ZA
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
RIWAYAT HIDUP
Chandra ZA, lahir pada tanggal 24 November 1964 di Medan, dengan jumlah 5 bersaudara, tinggal di Jalan Jangka No.6 Matang Glp Dua- Bireuen. Pendidikan formal penulis dimulai dari Pendidikan Sekolah Dasar Negeri 1 Terjun Medan selesai tahun 1976, Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Lhokseumawe selesai tahun 1980, Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Lhokseumawe selesai tahun 1983, Fakultas Kedokteran Universitas Syiahkuala di Banda Aceh tahun 1996. Penulis menikah pada tahun 23 Maret 1996 dengan dokter Asriani dan sampai saat ini telah dikaruniai 1 orang anak putra yang bernama Muhammad Ismail. Bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara menjabat Kepala Puskesmas Bukit Hagu Tahun 1996, Kepala Puskesmas Ulee Jalan Kabupaten Bireuen Tahun 1998, Kepala Puskesmas Peusangan Kabupaten Bireuen Tahun 2000 sampai dengan tahun 2006, Kabid Pelayanan Medis Rumah Sakit Umum Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2007 sampai dengan 2008, Kabid Penunjang Medis Rumah Sakit Umum Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2008 sampai sekarang. Tahun 2007 Penulis mengikuti Pendidikan Lanjutan S-2 di Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Minat Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Medan.
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK ............................................................................................................ ABSTRACT ........................................................................................................... KATA PENGANTAR.......................................................................................... RIWAYAT HIDUP .............................................................................................. DAFTAR ISI......................................................................................................... DAFTAR TABEL ................................................................................................ DAFTAR GAMBAR............................................................................................ DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................
i ii iii vi vii ix xi xii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................. 1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1.2. Permasalahan ................................................................................ 1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................... 1.4. Hipotesis ......................................................................................... 1.5. Manfaat Penelitian ........................................................................
1 1 5 5 5 6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA................................................................... ..... 2.1. Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) ........................................ 2.2. Pengaruh Keluarga terhadap Penyembuhan Penderita PTSD ........ 2.3. Landasan Teori ............................................................................... 2.4. Kerangka Konsep ..........................................................................
7 7 17 29 31
BAB 3 METODE PENELITIAN..................................................................... 3.1. Jenis Penelitian ............................................................................. 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 3.3. Populasi dan Sampel....................................................................... 3.4. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 3.5. Variabel dan Definisi Operasional ................................................. 3.6. Metode Pengukuran ....................................................................... 3.7. Metode Analisis Data .....................................................................
32 32 32 32 33 37 39 41
BAB 4 HASIL PENELITIAN ........................................................................... 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ............................................................ 4.2. Karakteristik Penderita Post Traumatic Stress Disorders.............. 4.3. Dukungan Sosial Keluarga ............................................................. 4.3.1. Dukungan Emosional .......................................................... 4.3.2. Dukungan Instrumental....................................................... 4.3.3. Dukungan Penilaian ............................................................ 4.3.4. Dukungan Informasi ...........................................................
42 42 44 45 46 49 52 56
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
4.4. Kesembuhan Penderita ................................................................... 4.5. Analisis Bivariat ............................................................................. 4.5.1. Hubungan Dukungan Emosional dengan Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorders di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009............................................................ 4.5.2. Hubungan Dukungan Instrumental dengan Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorders di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009............................................................ 4.5.3. Hubungan Dukungan Penilaian dengan Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorders di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009 ......................................................................... 4.5.4. Hubungan Dukungan Informasional dengan Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorders di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009............................................................ 4.6. Analisis Multivariat ........................................................................
59 64
BAB 5 PEMBAHASAN .................................................................................... 5.1. Dukungan Emosional Terhadap Kesembuhan Penderita PTSD .... 5.2. Dukungan Instrumental Terhadap Kesembuhan PTSD.................. 5.3. Dukungan Penilaian Terhadap Kesembuhan PTSD....................... 5.4. Dukungan Informasi Terhadap Kesembuhan PTSD ......................
70 70 71 72 74
64
64
65
66 67
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 76 6.1. Kesimpulan..................................................................................... 76 6.2. Saran ............................................................................................... 78 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 79 KUESIONER
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
DAFTAR TABEL
No.
Judul
Halaman
3.1.
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Dukungan Emosional Kepada Penderita PTSD....................................... 34
3.2.
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Dukungan Instrumental Kepada Penderita PTSD.................................... 34
3.3.
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Dukungan Penilaian Kepada Penderita PTSD ......................................... 35
3.4.
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Dukungan Informasional Kepada Penderita PTSD.................................. 35
3.5.
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Kesembuhan Penderita PTSD .................................................................. 36
3.6.
Variabel dan Definisi Operasional ........................................................... 37
4.1.
Gambaran Distribusi Karakteristik Penderita Post Traumatic Stress Disorders di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009................................................................................. 45
4.2.
Persentase Dukungan Emosional yang diperoleh Penderita Post Traumatic Stress Disorders dari Keluarga di Pusat Pelayanan Terpadu Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009 .................................... 46
4.3.
Persentase Kategori Dukungan Emosional yang diperoleh Penderita Post Traumatic Stress Disorders dari Keluarga di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009................................... 48
4.4.
Deskripsi Skor Dukungan Emosional yang Diperoleh Penderita Post Traumatic Stress Disorders dari Keluarga di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009................................... 48
4.5.
Persentase Dukungan Instrumental yang diperoleh Penderita Post Traumatic Stress Disorders dari Keluarga di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009 .............................................................................................. 50
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
4.6.
Persentase Kategori Dukungan Instrumental yang diperoleh Penderita Post Traumatic Stress Disorders dari Keluarga di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009 .............................................................................................. 51
4.7.
Deskripsi Skor Dukungan Instrumental yang diperoleh Penderita Post Traumatic Stress Disorders dari Keluarga di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009... 52
4.8.
Persentase Dukungan Penilaian yang diperoleh Penderita Post Traumatic Stress Disorders dari Keluarga di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009................................... 53
4.9.
Persentase Kategori Dukungan Penilaian yang diperoleh Penderita Post Traumatic Stress Disorders dari Keluarga di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009 ..............................................................................................55
4.10.
Deskripsi Skor Dukungan Penilaian yang diperoleh Penderita Post Traumatic Stress Disorders dari Keluarga di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009 ..............................................................................................55
4.11.
Persentase Dukungan Informasi yang diperoleh Penderita Post Traumatic Stress Disorders dari Keluarga di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009................................... 57
4.12.
Persentase Kategori Dukungan Informasi yang diperoleh Penderita Post Traumatic Stress Disorders dari Keluarga di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009 .............................................................................................. 58
4.13.
Deskripsi Skor Dukungan Informasi yang diperoleh Penderita Post Traumatic Stress Disorders dari Keluarga di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009 .............................................................................................. 59
4.14.
Persentase Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorders di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009 ..............................................................................................61
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
4.15.
Persentase Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorders di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009 .............................................................................................. 63
4.16.
Distribusi Rata-rata Skor Dukungan Emosional Berdasarkan Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorders di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009 .............................................................................................. 64
4.17.
Distribusi Rata-rata Skor Dukungan Instrumental Berdasarkan Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorders di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009.. 65
4.18.
Distribusi Rata-rata Skor Dukungan Penilaian Berdasarkan Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorders di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009.. 66
4.19.
Distribusi Rata-rata Skor Dukungan Informasi Berdasarkan Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorders di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009.. 66
4.20.
Hasil Uji Regresi Logistik Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan PTSD .................................................................................. 68
4.21.
Hasil Uji Regresi Logistik Terhadap Sub Variabel dengan Metode Forward Stepwise .................................................................................... 68
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
DAFTAR GAMBAR
No.
Judul
Halaman
2.1.
Kerangka Konsep Penelitian ........................................................................ 31
3.1.
Kurva Normal skala ordinal ......................................................................... 39
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
DAFTAR LAMPIRAN No.
Judul
Halaman
1.
Kuesioner Penelitian ................................................................................. 81
2.
Master Data ............................................................................................... 85
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Kejadian trauma merupakan peristiwa kehidupan yang dapat mengenai setiap orang. Banyak dampak yang diakibatkan oleh kejadian trauma, salah satunya adalah gangguan kejiwaan yang berpengaruh terhadap psikososial dalam kelangsungan hidup dan menyebabkan gangguan produktivitas serta menentukan tingkat derajat kesehatan manusia. Kejadian trauma ini disebabkan oleh adanya peristiwa bencana alam, ulah manusia dan peristiwa lainnya (Dharmono S, et al., 2008). Adanya peristiwa trauma menempatkan manusia pada kondisi rentan untuk mengalami kejadian traumatik. Mereka yang mengalami peristiwa tersebut tidak cukup hanya mendapat bantuan penyelamatan kesehatan fisik semata, tetapi pemulihan kondisi kesehatan jiwa juga merupakan bagian yang sangat penting dalam memperoleh kembali kehidupan yang sehat dan berkualitas terutama pengaruh keluarga terhadap kesembuhan trauma tersebut. Menurut Sandra, et al., (2005) bahwa prevalensi Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) meningkat setelah terjadinya bencana alam seperti banjir, peperangan atau lainnya setelah mengalami kecelakaan. Hal ini sesuai menurut World Health Organization (WHO) tahun 2005 bahwa PTSD merupakan gangguan kecemasan yang timbul setelah seseorang mengalami peristiwa yang mengancam keselamatan jiwa dan fisiknya. 1 Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
Menurut Zlocnik dkk (2001), Post Traumatik Stress Disorder (PTSD) atau dikenal dengan gangguan stres pasca trauma merupakan reaksi maladaptif yang berkelanjutan terhadap suatu pengalaman traumatis. PTSD kemungkinan bertahan selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun setelah pengalaman traumatis dan mungkin tidak muncul sampai berbulan–bulan atau bertahun–tahun setelah adanya pemaparan terhadap peristiwa traumatis (Nevid J, et al., 2002). Menurut Darmono S, et al, (2008) bahwa PTSD merupakan salah satu gangguan kejiwaan yang berat yang sangat menganggu kualitas hidup dan apabila tidak ditangani dengan benar dapat berlangsung kronis atau menahun dan berkembang menjadi gangguan stres pasca trauma yang kompleks. Menurut laporan WHO (2005), jumlah penderita PTSD mencapai 3.230.000 orang yaitu
0,2% dari seluruh kesakitan di dunia. Dengan penyebaran 28,5%
(921.000 jiwa) penderita PTSD terdapat di Pasifik Barat, 27,4% (885.000 jiwa) di Asia Tenggara 14,2% (460.000 jiwa) di Eropa, 12,6% (407.000 jiwa) di Amerika 9,3% (299.000 jiwa) di Afrika dan 8,0% (258.000 jiwa) di Mediterania Timur. Berdasarkan laporan WHO (2005), penelitian yang dilakukan oleh dr. Mohammad S Alkaisy di Mosul City terhadap 424 responden menunjukkan bahwa 98% responden mengalami trauma sebanyak 4 kali, 43% diantaranya mengalami depresi, 31% mengalami gangguan kecemasan, dan 26% mengalami PTSD. Dalam penelitian serupa yang dilakukan oleh Dr. Issam K. Taha (2004), terhadap 8 sekolah menengah atas di Baghdad diketahui bahwa 68% pelajar telah mengalami trauma sebanyak 3 kali dan 30% diantaranya mengalami PTSD dan 92% penderita PTSD tidak mendapatkan pengobatan.
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
Secara epidemiologi kasus PTSD juga terjadi di Indonesia. Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2005, diketahui prevalensi gangguan jiwa 140/1000 penduduk usia 15 tahun keatas, dan 23% diantaranya adalah PTSD (Depkes, 2006). Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang merupakan salah satu provinsi di Indonesia memiliki kasus PTSD yang tinggi. Hal ini berdasarkan Survei bersama yang dilakukan Universitas Syiah Kuala, IOM (International Organization of Migration), dan Universitas Harvard pada tahun 2006 menemukan bahwa 65% dari penduduk Aceh yang diteliti mengalami depresi, 69% mengalami gangguan kecemasan, dan 34% mengalami PTSD. Survei berikutnya yang dilakukan pada tahun 2007 menunjukkan bahwa 35% penduduk mengalami depresi, 39% mengalami gangguan kecemasan, dan 10% mengalami PTSD (Widyatmoko, 2007). Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Bireuen tahun 2008 ditemukan 1.867 jiwa penderita gangguan jiwa. Tersebar di 17 Puskesmas yang ada dalam wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen. Di RSUD dr. Fauziah Bireuen tahun 2008 terdapat Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar dan ditemukan jumlah kasus PTSD yang berfluktuasi selama 1 tahun terakhir. Bulan Januari terdapat 6 kasus, meningkat menjadi 20 kasus pada bulan Mei, 23 kasus pada bulan Juni, dan menjadi 42 kasus pada bulan Oktober. Berdasarkan Profil RSUD dr. Fauziah Bireuen tahun 2008, 42 kasus yang ditemukan tersebut merupakan pasien
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
PTSD dengan intervensi oleh tenaga kesehatan untuk tidak terjadinya relaps dan hanya dilakukan rawat jalan. Menurut Kaplan dan Sadock (1998), upaya kesembuhan penderita gangguan jiwa seperti PTSD tergantung pada pengobatan yang diberikan berdasarkan etiologi PTSD, peran petugas kesehatan baik dokter maupun perawat kesehatan, serta adanya keterlibatan keluarga. Hal ini didukung oleh Yoshiharu (2006), upaya pemulihan penderita PTSD dapat dilakukan melalui penyediaan kondisi yang mendorong pemulihan alami seperti perawatan psikologis secara terus menerus, pemberian obat serta pendekatan secara persuasif dan pembinaan yang dilakukan oleh keluarga (Yoshiharu, 2006). Yosep (2007) mengemukakan, adanya suatu penyakit yang serius dan kronis pada diri seseorang anggota keluarga biasanya memiliki pengaruh yang mendalam pada sistem keluarga, khususnya pada struktur peran dan pelaksanaan fungsi-fungsi keluarga. Oleh karena itu keluarga merupakan sistem pendukung utama yang memberikan perawatan langsung setiap keadaan sehat dan sakit terhadap penderita. Indie (2009) mengemukakan, dukungan keluarga adalah bantuan yang berupa perhatian emosi, bantuan instrumental, maupun penilaian yang diberikan oleh sekelompok anggota keluarga yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan fisik dan psikisnya dan merupakan salah satu bentuk dukungan sosial. Hal ini sesuai dengan Friedman (1998) adapun dukungan sosial keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap penderita. Keluarga
berfungsi sebagai sistem
pendukung bagi anggotanya dan anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung, selalu siap memberikan pertolongan dengan bantuan jika diperlukan. Menurut Cohen dan Syme (1985), dukungan keluarga yang merupakan
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
salah satu unsur dari dukungan sosial dapat diberikan dalam bentuk, yaitu : (1) dukungan emosi (2) dukungan intsrumental (3) dukungan
penilaian, dan
(4) dukungan informasi. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh dukungan sosial keluarga terhadap kesembuhan penderita PTSD di Pusat
Pelayanan Terpadu “Mawar” RSUD
dr. Fauziah Bireuen.
1.2. Permasalahan Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh dukungan sosial keluarga terhadap proses kesembuhan penderita PTSD di Pusat Pelayanan Terpadu “Mawar” RSUD dr. Fauziah Bireuen.
1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dukungan sosial keluarga
terhadap kesembuhan penderita PTSD di Pusat Pelayanan Terpadu
“Mawar” RSUD dr. Fauziah Bireuen.
1.4. Hipotesis Penelitian Hipotesa utama penelitian ini adalah ada pengaruh dukungan sosial keluarga terhadap kesembuhan PTSD. Secara rinci, hipotesa ini diuraikan ke dalam 4 (empat) hipotesa turunan sebagai berikut :
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
1. Ada pengaruh dukungan sosial emosional keluarga terhadap kesembuhan penderita PTSD di Pusat Pelayanan Terpadu “Mawar” RSUD dr. Fauziah Bireuen. 2. Ada pengaruh dukungan sosial instrumental keluarga terhadap kesembuhan penderita PTSD di Pusat Pelayanan Terpadu “Mawar” RSUD dr. Fauziah Bireuen. 3. Ada pengaruh dukungan sosial penilaian keluarga terhadap kesembuhan penderita PTSD di Pusat Pelayanan Terpadu “Mawar” RSUD dr. Fauziah Bireuen. 4. Ada pengaruh dukungan sosial informasi keluarga terhadap kesembuhan penderita PTSD di Pusat Pelayanan Terpadu “Mawar” RSUD dr. Fauziah Bireuen.
1.5. Manfaat Penelitian 1. Memberikan masukan terhadap upaya penanggulangan penderita gangguan jiwa khususnya PTSD di Pusat Pelayanan Terpadu “Mawar” RSUD dr. Fauziah Bireuen. 2. Memberikan informasi tentang peran keluarga dalam penanganan penderita PTSD di Pusat Pelayanan Terpadu “Mawar” RSUD dr. Fauziah Bireuen. 3. Memberikan kontribusi kepada praktisi kesehatan jiwa tentang perlunya dukungan sosial keluarga terhadap kasus PTSD lainnya.
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) 2.1.1
Pengertian Post Traumatic Stress Disorder atau PTSD merupakan sindrom kecemasan,
labilitas autonomic, ketidakrentanan emosional, dan kilas balik dari pengalaman yang amat pedih setelah stress fisik maupun emosi yang melampaui batas ketahanan orang biasa (Kaplan, 2002). National Institute of Mental Health (NIMH) mendefinisikan PTSD sebagai gangguan berupa kecemasan yang timbul setelah seseorang mengalami peristiwa yang mengancam keselamatan jiwa atau fisiknya. Peristiwa trauma ini bisa berupa serangan kekerasan, bencana alam yang menimpa manusia, kecelakaan atau perang (WHO, 2005). Hikmat (2005) mengatakan PTSD adalah sebuah kondisi yang muncul setelah pengalaman luar biasa yang mencekam, mengerikan, dan mengancam jiwa seseorang, misalnya peristiwa bencana alam, kecelakaan hebat, kekerasan seksual (sexual abuse), atau perang. Dalam DSM (Diagnostic And Statistical Manual Of Mental Disorders), PTSD didefinisikan suatu kejadian atau beberapa kejadian traumatis yang dialami atau disaksikan secara langsung oleh seseorang berupa kematian atau ancaman kematian, atau cidera serius, atau ancaman terhadap integritas fisik atau diri seseorang. Kejadian tersebut harus menciptakan ketakutan yang ekstrem, horor, atau rasa tidak berdaya (Gerald et.al. 2006) 7
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
Berdasarkan defenisi diatas dapat disimpulkan, PTSD merupakan gangguan yang diakibatkan suatu atau lebih kejadian traumatis dialami atau disaksikan oleh seseorang baik ancaman kematian, kematian, cedera fisik atau diri seseorang yang mengakibatkan ketakutan ekstrem, honor dan rasa tidak berdaya hingga berdampak mengganggu kualitas hidup individu dan apabila tidak ditangani dengan benar dapat berlangsung kronis atau menahun dan berkembang menjadi gangguan stress pasca trauma yang kompleks dan gangguan kepribadian.
2.1.2
Simtom/Gejala PTSD Seperti halnya gangguan lain dalam DSM, PTSD ditentukan oleh sekelompok
simtom yang mencakup asumsi etiologinya. Simtom-simtom PTSD dikelompokkan dalam tiga kategori utama. Diagnosis dapat ditegakan jika simtom-simtom dalam kategori berlangsung selama lebih dari satu bulan. Tiga kategori utama simtom yang terjadi pada penderita PTSD adalah pertama, mengalami kembali kejadian traumatis. Seseorang kerap teringat akan kejadian tersebut dan mengalami mimpi buruk tentang hal itu. Dalam literatur lain dikatakan simtom flashback (merasa seolah-olah peristiwa yang menyedihkan terulang kembali), nightmares (mimpi buruk tentang kejadian-kejadian yang membuatnya sedih), reaksi emosional dan fisik yang berlebihan karena dipicu oleh kenangan akan peristiwa yang menyedihkan. Kedua, penghindaran stimuli yang diasosiasikan dengan kejadian terkait atau mati rasa dalam responsivitas. Orang yang bersangkutan berusaha menghindari untuk berpikir tentang trauma atau menghadapi stimuli yang akan mengingatkan pada kejadian tersebut; dapat terjadi amnesia terhadap kejadian tersebut. Mati rasa adalah menurunnya ketertarikan pada orang lain, suatu rasa keterpisahan dan ketidak mampuan untuk merasakan berbagai emosi positif. Walaupun simtom ini memperlihatkan kontradiktif
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
pada simtom di atas, pada PTSD kenyataannya terdapat suatu fluktuatif; penderita bergantian mengalami kembali dan mati rasa. Dalam banyak literatur simtom ini menunjukan adanya menghindari aktivitas, tempat, berpikir, merasakan, atau percakapan yang berhubungan dengan trauma. Selain itu juga kehilangan minat terhadap semua hal, perasaan terasing dari orang lain, dan emosi yang dangkal. Ketiga, simtom-simtom ketegangan. Simtom-simtom ini mencakup sulit tidur atau mempertahankannya, sulit berkonsentrasi, waspada berlebihan dan respon terkejut yang berlebihan, termasuk meningkatnya reaktivitas fisiolologis dan respon-respon terkejut yang sangat tinggi (Gerald et.al. 2006).
2.1.3
Kriteria PTSD Berdasarkan Nevid, dkk, (2002), kriteria diagnosis PTSD menjadi longgar
dengan memasukan reaksi rentangan stresor traumatis yang lebih luas, termasuk menerima diagnosis suatu penyakit yang mengancam hidup. Menurut Gerald.et.al. (2006), sebagai diagnosis PTSD yang didasari sekelompok simtom-simtom dimasukan dalam DSM. Hal ini sejalan dalam Darmono S, dkk, (2008), kriteria diagnosis PTSD yang diajukan oleh the Diagnostic and Statistical Manual for Mental Disorders, 4th edition (DSM IV) dan oleh the International Classification for Disease, 10th edition (ICD 10), antara lain: A. Stresor traumatik 1. Satu atau banyak peristiwa yang membuat seseorang mengalami, menyaksikan,
atau dihadapkan dengan suatu kejadian yang berupa
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
ancaman kematian, cedera yang serius atau ancaman kepada integritas fisik atau orang lain. 2. Tanggapan individu terhadap pengalaman tersebut dengan ketakutan, kengerian, atau ketidakberdayaan yang sangat kuat. B. Mengalami ulang gejalanya (satu atau lebih) Kenangan yang mengganggu, mimpi yang mencemaskan, kilas balik peristiwa trauma, gejala disosiatif, kecemasan psikologis, dan fisik bersamaan dengan kenangan akan peristiwa trauma. C. Gejala penghindaran dan penumpulan perasaan (tiga atau lebih) Menghindari pikiran, perasaan, atau percakapan yang berhubungan dengan peristiwa trauma, menghindari tempat, situasi, atau orang yang mengingatkan kepada peristiwa itu; tidak mampu mengingat aspek penting peristiwanya; minat yang berkurang; terasing dari orang sekitar; terbatasnya rentang emosi; perasaan bahwa masa depan menjadi lebih pendek. D. Gejala sensitifitas yang sangat/ hyper-arousal (dua atau lebih) Gangguan
tidur;
konsentrasi yang terganggu atau sulit konsentrasi,
rasa kesal atau ledakan amarah; hypervigilance (kewaspadaan yang berlebih); reaksi kaget yang berlebihan. E. Gejala berlangsung sedikitnya1 bulan F. Gejala menyebabkan kecemasan atau gangguan fungsional. Selain itu secara spesifikasi diagnosis PTSD dapat diidentifikasi seperti (1)
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
Akut, yaitu gejala berlangsung 1 sampai 3 bulan, (2) Kronis, yaitu gejala berlangsung lebih dari 3 bulan, dan (3) Awal gejala (onset) yang tertunda (gejala dimulai sedikitnya 6 bulan setelah ada stresor). Selanjutnya menurut ICD-10 dan DSM-IV, PTSD dapat diklasifikasikan menjadi : 1. Pasien harus pernah terpapar pada suatu peristiwa atau situasi yang menimbulkan stres (sebentar atau lama) yang sifatnya malapetaka atau sangat mengancam sehingga mungkin akan menyebabkan stres pada hampir semua orang. 2. Terus menerus ’ingat atau menghayati’ lagi penyebab stress dalam bentuk ‘kilas balik’ yang mengganggu, kenangan yang jelas sekali atau mimpi yang berulang, atau mengalami kecemasan ketika menghadapi keadaan yang mirip atau berkaitan dengan penyebab stres. 3. Pasien harus memperlihatkan suatu penghindaran nyata dari keadaan yang
mirip
atau berhubungan dengan penyebab stres yang tidak ada
sebelumnya. 4. Salah satu dari hal berikut harus terjadi : a) tidak mampu mengingat, sebagian atau seluruhnya, dari beberapa aspek penting selama masa terpapar pada penyebab stres. b) gejala
yang
terus-menerus
dari
adanya
peningkatan
kepekaan
psikologis dan sensasi (tidak ada sebelum terpapar dengan penyebab stres), ditunjukkan oleh dua dari yang berikut ini: (1) sulit untuk mulai
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
tidur dan mempertahankan tidur, (2) gampang marah atau amarah yang meledak, (3) sulit berkonsentrasi, (4) kewaspadaan yang sangat tinggi, dan (5) reaksi kaget yang berlebihan. Gejala tertentu yang terkait dengan PTSD dan diagnosis medis atau psikiatris komorbid (terutama depresi dan gangguan kecemasan lain) dalam pasien yang sedang dinilai untuk PTSD bisa mempersulit diagnosis yang tepat dan mengubah pengobatan. Pada mulanya, pasien harus memiliki riwayat psikiatri dan medis yang lengkap dengan pertimbangan yang tepat untuk rujukan laboratorium dan pemeriksaan fisik jika diperlukan. Sebagai bagian dari penilaian diagnosis awal, dan sesudah tiap urutan uji pengobatan jika hasilnya tak memuaskan, klinisi harus mengevaluasi gejalagejala yang terkait dengan PTSD (seperti kecenderungan untuk bunuh diri, insomnia atau mimpi buruk, psikosis), diagnosis komorbid (termasuk depresi, gangguan bipolar, dan gangguan kecemasan lainnya, penyalahgunaan zat), dan juga masalah lain seperti penyakit medis, kehamilan, trauma yang berlanjut, masalah hukum, penumpukan penyakit medis yang tidak terdiagnosis (seperti penyakit thyroid), penggunaan terus-menerus zat-zat yang menimbulkan kecemasan seperti kafein, dan kesulitan mentaati pengobatan (WHO, 2005). Mereka yang menderita
PTSD, dengan dan tanpa depresi, makin
beresiko untuk bunuh diri, dan penting untuk mengukur resiko bunuh diri baik pada
tingkat penilaian awal maupun pada kunjungan tindak-lanjut. Pada
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
umumnya, tinjauan lengkap atas diagnosis diferensial dari gejala kecemasan harus dilakukan, dengan menyingkirkan atau mengobati diagnosis psikiatris dan penyebab medis yang ada (Yosep, 2006).
2.1.4
Pengobatan PTSD Ada dua macam terapi pengobatan yang dapat dilakukan penderita PTSD,
yaitu dengan menggunakan farmakoterapi dan psikoterapi. Pengobatan farmakoterapi dapat berupa terapi obat hanya dalam hal kelanjutan pengobatan pasien yang sudah dikenal. Terapi anti depresiva pada gangguan stres pasca traumatik ini masih kontroversial. Obat yang biasa digunakan adalah benzodiazepin, dan zat pemblok beta seperti propranolol, klonidin, dan karbamazepin. Obat tersebut biasanya diresepkan sebagai obat yang sudah diberikan sejak lama dan kini dilanjutkan sesuai yang diprogramkan, dengan kekecualian, yaitu benzodiazepin –contoh, estazolam 0,5-1 mg per os, Oksanazepam10-30 mg per os, Diazepam (valium) 5-10 mg per os, Klonazepam 0,25-0,5 mg per os, atau Lorazepam 1-2 mg per os atau IM– juga dapat digunakan dalam Unit Gawat Darurat (UGD) atau kamar praktek terhadap ansietas yang gawat dan agitasi yang timbul bersama gangguan stres pasca traumatik tersebut (Kaplan et al., 2002). Para terapis yang sangat berkonsentrasi pada masalah PTSD percaya bahwa ada tiga tipe psikoterapi yang dapat digunakan dan efektif untuk penanganan PTSD, yaitu: anxiety management, cognitive therapy, exposure therapy. Pada anxiety
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
management, terapis akan mengajarkan beberapa ketrampilan untuk membantu mengatasi gejala PTSD dengan lebih baik (Swalm, 2005). 1) Relaxation training, yaitu belajar mengontrol ketakutan dan kecemasan secara sistematis dan merelaksasikan kelompok otot -otot utama. 2) Reathing retraining, yaitu belajar bernafas dengan perut secara perlahan -lahan, santai dan menghindari bernafas dengan tergesa- gesa yang menimbulkan perasaan tidak nyaman, bahkan reaksi fisik yang tidak baik seperti jantung berdebar dan sakit kepala, 3) Positive thinking dan self-talk, yaitu belajar untuk menghilangkan pikiran negatif dan mengganti dengan pikiran positif ketika menghadapi hal–hal yang membuat stress, 4) Assertiveness training, yaitu belajar bagaimana mengekspresikan harapan, opini dan emosi tanpa menyalahkan atau menyakiti orang lain, 5) Thought stopping, yaitu belajar bagaimana mengalihkan pikiran ketika sedang memikirkan hal-hal yang membuat kita stress. Dalam cognitive therapy, terapis membantu untuk merubah kepercayaan yang tidak rasional yang mengganggu emosi dan mengganggu kegiatan-kegiatan penderita PTSD, misalnya seorang korban kejahatan mungkin menyalahkan diri sendiri karena tidak hati-hati. Tujuan kognitif terapi adalah mengidentifikasi pikiran-pikiran yang tidak rasional, mengumpulkan bukti bahwa pikiran tersebut tidak rasional untuk melawan pikiran tersebut yang kemudian mengadopsi pikiran yang lebih realistik untuk membantu mencapai emosi yang lebih seimbang (Stradling&Scott, 2006).
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
Sementara itu, dalam exposure therapy para terapis membantu menghadapi situasi yang khusus, orang lain, obyek, memori atau emosi yang mengingatkan pada trauma dan menimbulkan ketakutan yang tidak realistik dalam kehidupannya. Terapi dapat berjalan dengan cara : exposure in the imagination, yaitu bertanya pada penderita untuk mengulang cerita secara detail sampai tidak mengalami hambatan menceritakan; atau exposure in reality, yaitu membantu menghadapi situasi yang sekarang aman tetapi ingin dihindari karena menyebabkan ketakutan yang sangat kuat (misal: kembali ke rumah setelah terjadi perampokan di rumah). Pengulangan situasi disertai penyadaran yang berulang akan membantu menyadari situasi lampau yang menakutkan tidak lagi berbahaya dan dapat diatasi. Di samping itu, didapatkan pula terapi bermain (play therapy) mungkin berguna pada penyembuhan anak dengan PTSD. Terapi bermain dipakai untuk penatalaksanaan anak dengan PTSD. Terapis memakai permainan untuk memulai topik yang tidak dapat dimulai secara langsung. Hal ini dapat membantu anak lebih merasa nyaman dalam berproses dengan pengalaman traumatiknya (Rose, et al., 2002). Boyce dan Condon (2000) merekomendasikan bidan untuk melakukan debriefing pada semua wanita yang berpotensi mengalami kejadian traumatik ketika melahirkan. Selain itu, didapatkan pula support group therapy dan terapi bicara. Dalam support group therapy seluruh peserta merupakan penderita PTSD yang mempunyai pengalaman serupa (misalnya korban bencana tsunami, korban gempa bumi) dimana dalam proses terapi mereka saling menceritakan tentang pengalaman traumatis mereka, kemudian mereka saling memberi penguatan satu sama lain.
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
Sementara itu dalam terapi bicara memperlihatkan bahwa dalam sejumlah studi penelitian dapat membuktikan bahwa terapi saling berbagi cerita mengenai trauma, mampu memperbaiki kondisi jiwa penderita. Dengan berbagi, bisa memperingan beban pikiran dan kejiwaan yang dipendam. Bertukar cerita membuat merasa senasib, bahkan merasa dirinya lebih baik dari orang lain. Kondisi ini memicu seseorang untuk bangkit dari trauma yang diderita dan melawan kecemasan (Swalm, 2005). Pendidikan dan supportive konseling juga merupakan upaya lain untuk mengobati PTSD. Konselor ahli mempertimbangkan pentingnya penderita PTSD (dan keluarganya) untuk mempelajari gejala PTSD dan bermacam treatment (terapi dan pengobatan) yang cocok untuk PTSD (Yosep, 2006).
2.1.5. Indikator Kesembuhan Penderita PTSD. Dalam kesembuhan penderita PTSD sangat tergantung dari seberapa parah kejadian trauma yang menimpa, berapa lama berlangsungnya dan seberapa besar keterlibatannya, juga tergantung faktor pendukung yang diperolehnya. Namun penyebab trauma yang terjadi sering menjadi permasalahan yang paling sulit (Gopina, 2009). Untuk mengetahui kesembuhan pada penderita PTSD diperlukan indikator. Indikator kesembuhan berdasarkan berkurang atau hilangnya tiga gejala utama yang sering terjadi pada penderita PTSD sesuai kriteria DSM IV yaitu: -
Penderita mampu mengatasi dan menghilangkan pengulangan kejadian trauma seperti hilangnya flashback, nightmares dan reaksi emosional yang berlebihan.
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
-
Penderita mampu menghadapi hal- hal yang terkait dengan trauma dan adanya ketertarikan, kepedulian, perhatian dan minat terhadap orang lain maupun kejadian-kejadian yang dihadapi.
-
Penderita mampu mengendalikan emosi, berkomunikasi, berkonsentrasi, dan beradaptasi terhadap kondisi sekitar.
2.2 Keluarga 2.2.1
Konsep keluarga Menurut Kamus Webster, keluarga adalah A social unit consisting of parent
and the children they rear (Sebuah unit sosial yang terdiri dari orang tua dan anak yang mereka asuh) atau A group of people related by ancestry or marriage (sekelompok
orang
yang
dihubungkan
oleh
keturunan
atau
perkawinan
(Glitterfy.com). Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia (1988) Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Sedangkan menurut Bailon dan Manglaya (1989) bahwa keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di dalam perannya masing – masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan (Effendy, 1997).
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
Menurut Burgess, dkk, (1963) mendefenisikan bahwa keluaga adalah : 1). Terdiri dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan perkawinan, darah dan ikatan adopsi. 2) para anggota sebuah keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah tangga, atau jika mereka hidup secara terpisah, mereka menganggap rumah tangga tersebut sebagai rumah mereka. 3). anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dalam peran–peran sosial keluarga seperti suami-istri, ayah dan ibu, anak laki-laki dan anak perempuan, saudara dan saudari. 4). keluarga sama-sama menggunakan kultur yang sama yaitu kultur yang diambil dari masyarakat dengan beberapa ciri unik tersendiri. Sementara Wall (1986), tentang keluarga sebagai unit yang perlu dirawat dalam perawatan, ia mendefenisikan keluarga sebagai kelompok yang mengidentifikasikan diri dengan anggotanya terdiri dari dua individu atau lebih, yang asosiasinya dicirikan oleh istilah-istilah khusus, yang boleh jadi tidak diikat oleh hubungan darah atau hukum. Dan menurut Friedman (1998), keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena ikatan tertentu untuk saling membagi pengalaman dan melakukan pendekatan emosional, serta mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga (Friedman, 2002). Berdasarkan defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah sebuah unit terkecil dalam kehidupan sosial dalam masyarakat yang terdiri dari orang tua dan anak baik terhubung melalui pertalian darah, perkawinan maupun adopsi yang mempunyai ikatan emosional dan
memerlukan perawatan dalam pemenuhan
kebutuhan. 2.2.2
Ciri – Ciri Struktur Keluarga
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
Anderson Carter dalam Effendy (1997) mengatakan ciri – ciri struktur keluarga sebagai berikut : 1. Terorganisir, saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga. 2. Ada keterbatasan, setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing – masing. 3. Ada perbedaan dan kekhususan, setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing – masing.
2.2.3
Peranan Keluarga Menurut Effendy (1997), peranan keluarga menggambarkan seperangkat
perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok, dan masyarakat. Hal ini sejalan menurut Friedmen (1998), struktur peran keluarga merupakan serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi sosial yang diberikan. Yang dimaksud dengan posisi atau status individu yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut : 1. Peranan Ayah; Ayah sebagai suami dari istri dan anak – anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
2. Peranan Ibu; sebagai istri dan ibu dari anak – anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak – anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota dari masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya. 3. Peranan Anak; anak – anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan tingkatan perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
2.2.4
Fungsi Keluarga Menurut Effendy (1997), ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga
sebagai berikut : 1. Fungsi Biologis a. Untuk meneruskan keturunan. b. Memelihara dan membesarkan anak. c. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga. d. Memelihara dan merawat anggota keluarga. 2. Fungsi Psikologis a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman. b. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga. c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga. d. Memberikan identitas keluarga.
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
3. Fungsi Sosialisasi a. Membina sosialisasi pada anak. b. Membentuk norma – norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak. c. Meneruskan nilai – nilai budaya keluarga. 4. Fungsi Ekonomi a. Mencari sumber – sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. b. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga. c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan keluarga dimasa yang akan datang, misalnya pendidikan anak – anak, jaminan hari tua dan sebagainya. 5. Fungsi Pendidikan a. Menyekolahkan anak – anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya. b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa. c. Mendidik anak sesuai dengan tingkat – tingkat perkembangannya. Menurut Effendy (1997) fungsi keluarga dibagi sebagai berikut : 2. Fungsi pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa nanti.
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
3. Fungsi Sosialisasi Anak. Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik. 4. Fungsi Perlindungan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari tindakan – tindakan yang tidak baik, sehingga anggota keluarga merasa terlindungi dan merasa aman. 5. Fungsi Perasaan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif, merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga. 6. Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada kekuatan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah didunia ini. 7. Fungsi Ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber– sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja untuk memperoleh penghasilan, mengatur penghasilan tersebut sedemikian rupa sehingga memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga. 8. Fungsi Rekreatif. Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak selalu harus pergi ketempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat mencapai keseimbangan kepribadian masing–masing anggotanya. Rekreasi dapat dilakukan di rumah
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
dengan cara menonton televisi bersama, bercerita tentang pengalaman masing– masing dan sebagainya. 9. Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan keturunan sebagai generasi penerus. Berdasarkan Friedman (1998), fungsi keluarga terdiri dari 5 yaitu : 1. Fungsi Afektif Berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga yang merupakan basis kekuatan keluarga. Berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Keberhasilan melaksanakan fungsi afektif tampak pada kebahagiaan dan kegembiraan seluruh anggota keluarga. Setiap anggota keluarga saling mempertahankan iklim positif. Hal tersebut dipelajari dan dikembangkan melalui interaksi dan hubungan dalam keluarga.Dengan demikian keluarga yang berhasil melaksanakan fungsi afektif, seluruh keluarga dapat mengembangkan konsep diri dengan positif. Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga dalam memenuhi fungsi afektif adalah : a. Saling mengasuh, saling cinta, kehangatan, saling menerima, saling mendukung antar keluarga. Setiap anggota keluarga yang mendapatkan kasih sayang dan dukungan dari anggota yang lain maka kemampuannya untuk memberikan kasih sayang akan meningkat yang pada akhirnya tercipta hubungan hangat dan saling mendukung. Hubungan intim dalam keluarga merupakan modal dasar dalam memberikan hubungan dengan orang lain diluar keluarga atau masyarakat.
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
b. Saling menghargai, bila anggota keluarga saling menghargai dan mengakui keberadaan dan hak setiap anggota kelurga serta selalu mempertahankan iklim positif maka fungsi afektif akan tercapai. c. Ikatan dan identifikasi, ikatan dimulai sejak pasangan sepakat memulai hidup baru. Ikatan anggota keluarga dikembangkan melalui proses identifikasi dan penyesuaian pada berbagai aspek kehidupan anggota keluarga. Orang tua harus mengembangkan proses identifikasi yang positif sehingga anak-anak dapat meniru perilaku yang positif tersebut. Fungsi afektif merupakan sumber energi yang menentukan kebahagiaan keluarga. Keretakan keluarga, kenakalan anak atau masalah keluarga atau masalah keluarga pada umumnya ditimbulkan oleh karena fungsi afektif keluarga tidak terpenuhi. 2. Fungsi sosial Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosial. Sosialisasi dimulai sejak lahir. Keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi. Keberhasilan perkembangan individu dan keluarga dicapai melalui interaksi dan hubungan antar anggota keluarga yang diwujudkan dalam sosialisasi. Anggota keluarga belajar disiplin, belajar norma-norma budaya dan perilaku melalui hubungan dan interaksi dengan keluarga.
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
3. Fungsi reproduksi Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber daya manusia. 4. Fungsi ekonomi Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan semua anggota keluarga, seperti kebutuhan makanan, tempat tinggal dan sebagainya. 5. Fungsi Perawatan Kesehatan Keluarga juga berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan perawatan kesehatan.yaitu mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan /atau merawat anggota yang sakit. Kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan mempengaruhi sistem kesehatan keluarga. Kesanggupan keluarga melaksanakan pemeliharaan kesehatan dapat dilihat dari tugas kesehatan yang dilaksanakan. Keluarga dalam melaksanakan tugas kesehatan berarti sanggup menyelesaikan masalah kesehatan keluarga. Tugas kesehatan yang dilaksanakan berdasarkan sebagai berikut : 1. Mengenal masalah. 2. Membuat keputusan tindakan yang tepat 3. Memberikan perawatan pada anggota keluarga yang sakit. 4. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat. 5. Mempertahankan hubungan dengan fasilitas kesehatan masyarakat Dari berbagai fungsi diatas ada 3 fungsi pokok terhadap anggota keluarga, adalah : 1. Asih, adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan kepada anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai usia dan kebutuhannya.
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
2. Asuh, adalah memenhi kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar kesehatannya selalu terpelihara, sehingga diharapkan menjadikan mereka anak – anak yang sehat baik fisik, mental, sosial dan spiritual. 3. Asah, adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya. Fungsi keluarga dalam perawatan pasien di rumah mencakup pola asuh dengan memenuhi kebutuhan akan perawatan kesehatan penderita, memberikan motivasi dan semangat bagi penderita selama proses kesembuhan, memberikan dukungan–dukungan moral dan spiritual. Hal ini berguna untuk mempertahankan keadaan homeostatis keluarga dan anggota keluarga.
2.3. Dukungan Sosial Dukungan keluarga mengacu kepada dukungan sosial yang dipandang sebagai sesuatu yang dapat diakses/diadakan untuk keluarga (dukungan sosial bisa atau tidak digunakan, tetapi anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan). Dukungan sosial keluarga berupa keluarga internal seperti suami/isteri atau saudara kandung dan dukungan sosial keluarga eksternal (Friedman, 1998). Menurut Friedman (1998) dukungan sosial keluarga adalah sikap, tindakan, dan penerimaan keluarga terhadap penderita yang sakit. Dimana dukungan keluarga merupakan proses yang terjadi sepanjang masa kehidupan, sifat dan jenis dukungan sosial yang berbeda-beda dalam berbagai tahap-tahap kehidupan. Namun demikian, dalam semua tahap kehidupan, semua dukungan sosial keluarga membuat keluarga
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
mampu berfungsi dengan berbagai kepandaian dan akal, sebagai akibatnya hal ini meningkatkan kesehatan dan adaptasi keluarga. Caplan (dalam Friedman, 1998), mengemukakan bahwa bentuk dukungan sosial keluarga diberikan dalam bentuk, yaitu : 1. Dukungan emosi, yaitu keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan pemulihan serta membantu penguasaan terhadap emosi. 2. Dukungan instrumental, yaitu keluarga merupakan sumber pertolongan praktis dan konkrit bagi anggota keluarga yang mengalami masalah. 3.
Dukungan informasi, yaitu keluarga berfungsi sebagai kolektor dan diseminator (penyebaran) informasi tentang dunia melalui upaya memberikan informasi dan dapat meningkatkan pengetahuan.
4. Dukungan penilaian, yaitu keluarga bertindak sebagai sebuah bimbingan, umpan balik dan menengahi pemecahan masalah serta sebagai sumber dan validator identitas anggota. Pernyataan diatas sejalan menurut Cohen dan Syme (1985) dalam Wang Muda (2009), dukungan keluarga yang merupakan salah satu dukungan sosial diklasifikasikan atas empat katagori yaitu : 1.
Dukungan emosional yaitu yang meliputi ekspresi empati misalnya mendengarkan, bersikap terbuka, menunjukan sikap percaya terhadap apa yang dikeluhkan, mau memahami, ekspresi kasih sayang dan perhatian. Dukungan emosional akan membuat si penerima merasa berharga, nyaman, aman, terjamin, dan disayangi.
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
2. Dukungan instrumental adalah bantuan yang diberikan secara langsung dalam bentuk nyata, bersifat fasilitas atau materi misalnya menyediakan fasilitas yang diperlukan, meminjamkan uang, memberikan makanan, permainan atau yang lain. dukungan informasi yaitu memberikan penjelasan tentang situasi dan segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah yang sedang dihadapi individu. 3. Dukungan informasional ini meliputi memberikan nasehat, petunjuk, masukan atau penjelasan bagaimana seseorang bersikap dan bertindak dalam menghadapi situasi yang dianggap membebani. 4. Dukungan penilaian yaitu dukungan yang bisa berbentuk penilaian yang positif, penguatan (pembenaran) untuk melakukan sesuatu, umpan balik atau menunjukan perbandingan yang membuka wawasan seseorang yang sedang dalam keadaan terganggu. Dari penjelasan diatas dapat simpulkan bahwa dukungan keluarga merupakan salah satu dukungan sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan fisik dan psikis seseorang melalui : a) dukungan emosional yaitu bantuan yang diberikan kepada seseorang oleh keluarga meliputi ekspresi empati yang meyakinkan bahwa diri seseorang diperhatikan orang lain, kehangatan dan kepedulian sehingga seseorang merasa dihargai, nyaman, aman dan disayangi, 2) dukungan instrumental yaitu bantuan yang diberikan kepada seseorang oleh keluarga berupa bantuan materi seperti benda atau barang yang dibutuhkan oleh seseorang dan bantuan finansial untuk biaya pengobatan, pemulihan maupun biaya hidup sehari-hari selama seseorang belum dapat menolong dirinya sendiri, 3) dukungan informasional yaitu dukungan yang diberikan kepada seseorang oleh keluarga berupa saran-saran, nasihat dan petunjuk dalam mencari jalan keluar untuk pemecahan masalahnya, 4) dukungan penilaian yaitu dukungan yang diberikan kepada seseorang oleh keluarga berupa penghargaan positif, dorongan untuk maju atau persetujuan terhadap gagasan atau perasaan orang lain. Perlu dilakukan suatu penelitian
guna mengetahui apakah ada pengaruh
dukungan keluarga terhadap kesembuhan pada penderita PTSD, sehingga diperoleh
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
gambaran dukungan keluarga yang bagaimana sangat berperan terhadap kesembuhan PTSD (Keliat, 1995).
2.3 Landasan Teori Keluarga dalam penelitian ini adalah keluarga yang ikut terlibat dalam penyembuhan atau pemulihan terhadap penderita PTSD. Berdasarkan Friedman (1998) keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena ikatan tertentu untuk saling membagi pengalaman dan melakukan pendekatan emosional, serta mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga (Friedman, 2002). Menurut Cohen dan Syme (1985) dukungan sosial keluarga meliputi. 1. Dukungan
emosional
yaitu
yang
meliputi
ekspresi
empati
misalnya
mendengarkan, bersikap terbuka, menunjukan sikap percaya terhadap apa yang dikeluhkan, mau memahami, ekspresi kasih sayang dan perhatian. Dukungan emosional akan membuat si penerima merasa berharga, nyaman, aman, terjamin, dan disayangi. 2. Dukungan instrumental adalah bantuan yang diberikan secara langsung, bersifat fasilitas atau materi misalnya menyediakan fasilitas yang diperlukan, meminjamkan uang, memberikan makanan, permainan atau yang lain. 3. Dukungan informasi yaitu memberikan penjelasan tentang situasi dan segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah yang sedang
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
dihadapi individu. Dukungan informasional ini meliputi memberikan nasehat, petunjuk, masukan atau penjelasan bagaimana seseorang bersikap dan bertindak dalam menghadapi situasi yang dianggap membebani. 4. Dukungan penilaian yaitu dukungan yang bisa berbentuk penilaian yang positif, penguatan (pembenaran) untuk melakukan sesuatu, umpan balik atau menunjukan perbandingan yang membuka wawasan seseorang yang sedang dalam keadaan terganggu. Indikator kesembuhan PTSD berdasarkan
berkurang atau hilangnya tiga
gejala utama yang sering terjadi pada penderita PTSD sesuai DSM IV yaitu : -
Penderita mampu mengatasi dan menghilangkan pengulangan kejadian trauma seperti hilangnya flashback, nightmares dan reaksi emosional yang berlebihan.
-
Penderita mampu menghadapi hal- hal yang terkait dengan trauma dan adanya ketertarikan, kepedulian, perhatian dan minat terhadap orang lain maupun kejadian-kejadian yang dihadapi.
-
Penderita mampu mengendalikan emosi, berkomunikasi, berkonsentrasi, dan beradaptasi terhadap kondisi sekitar.
2.4. Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan landasan teori tersebut, penulis merumuskan kerangka konsep penelitian sebagai berikut: Variabel Independen
Variabel dependen
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
Dukungan Sosial Keluagra
Dukungan Emosional
Dukungan Instrumental
Indikator Kesembuhan Penderita PTSD
Dukungan Penilaian
Berkurang atau Hilangnya tiga gejala utama yang sering timbul pada penderita PTSD
Dukungan Informasi Teori Cohen dan Syme (1985)
DSM IV
Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian Penelitian
ini
merupakan
penelitian
kuantitatif
yang
menggunakan
pendekatan explanatory research yaitu penelitian yang menjelaskan adanya hubungan antara variabel independen (pengaruh dukungan sosial keluarga) dengan variabel dependen (kesembuhan pasien penderita PTSD) di Pusat Pelayanan Terpadu ”Mawar” RSU Daerah dr. Fauziah Bireuen melalui uji hipotesa.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Bireuen dengan pertimbangan merupakan salah satu daerah di Provinsi NAD yang memiliki sarana Pusat Pelayanan Terpadu ”Mawar” RS Daerah dr. Fauziah Bireuen. Penelitian ini diawali dari proses persetujuan judul penelitian, telaah pustaka, konsultasi, kolokium, penelitian lapangan, analisis data, seminar hasil, dan komprehensif membutuhkan waktu selama 10 bulan terhitung bulan Oktober 2008 sampai dengan Juli 2009
3.3.
Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien rawat jalan penderita
PTSD yang tercatat di Pusat Pelayanan Terpadu “Mawar” RSU Daerah dr.Fauziah Bireuen yang berjumlah 42 orang dan sekaligus menjadi sampel penelitian (Total Sampling). 32 Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
3.4. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari responden langsung melalui wawancara berpedoman pada pertanyaan terstruktur yang telah disusun. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen dari RSUD dr. Fauziah Bireuen untuk kelengkapan penelitian. Analisis untuk uji validitas menggunakan statistik dengan cara mengukur korelasi setiap item pertanyaan dengan skor total variabel yang dilihat dari nilai corrected item total correlation pada hasil realiability sebagai nilai r hitung, dimana Nilai r hitung dalam uji validitas dan reliabilitas dengan ketentuan : 1. Jika nilai r hitung > r tabel, maka dinyatakan valid 2. Jika nilai r hitung < r tabel, maka dinyatakan tidak valid Sedangkan reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya dan tepat. Analisis untuk uji relialibilitas dilakukan juga dengan analisis statistik menggunakan metode Cronbach’s Alpha, dengan ketentuan: 1. Jika nilai r hitung > r tabel, maka dinyatakan relialibel 2. Jika nilai r hitung < r tabel, maka dinyatakan tidak relialibel .......................................................................................Seda ngkan data lainnya adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari catatan dokumen-dokumen Rumah Sakit Umum
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
dr.Fauziah Bireuen dan data dari Pusat Pelayanan Terpadu Mawar yang dibutuhkan untuk kelengkapan penelitian. 3.4.1. Dukungan Emosional Tabel 3.1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Dukungan Emosional Kepada Penderita PTSD Item
r-Tabel
r-Hitung
A1 A2 A3 A4 A5 A6
0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632
0,786 0.636 0,745 0,636 0,678 0,875
Cronbach’s Alpha if Item Deleted 0,869 0,886 0,872 0,886 0,880 0,851
Cronbach’s Alpha
Validitas dan Reliabilitas Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel
0,893 0,893 0,893 0,893 0,893 0,893
Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner dukungan emosional (A1, A2, A3, A4, A5, dan A6) terhadap 10 responden manunjukkan hasil yang valid dan reliabel. Dari tabel di atas dapat diketahui Cronbach’s Alpha sebesar 0,893 (Cronbach’s Alpha > Cronbach’s Alpha if Item Deleted) dan r-Hitung > r-Tabel.
3.4.2. Dukungan Instrumental Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumental Kepada Penderita PTSD Item
r-Tabel
r-Hitung
B1 B2 B3 B4 B5 B6
0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632
0,891 0.759 0,891 0,729 0,752 0,849
Cronbach’s Alpha if Item Deleted 0,912 0,929 0,912 0,934 0,930 0,918
Kuesioner
Cronbach’s Alpha 0,935 0,935 0,935 0,935 0,935 0,935
Dukungan
Validitas dan Reliabilitas Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner dukungan instrumental (B1, B2, B3, B4, B5, dan B6) terhadap 10 responden manunjukkan hasil yang valid dan reliabel. Dari tabel di atas dapat diketahui Cronbach’s Alpha sebesar 0,935 (Cronbach’s Alpha > Cronbach’s Alpha if Item Deleted) dan r-Hitung > r-Tabel. 3.4.3. Dukungan Penilaian Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Dukungan Penilaian Kepada Penderita PTSD Item
r-Tabel
r-Hitung
C1 C2 C3 C4 C5 C6
0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632
0,687 0.816 0,757 0,842 0,842 0,757
Cronbach’s Alpha if Item Deleted 0,911 0,889 0,896 0,893 0,893 0,896
Cronbach’s Alpha 0,912 0,912 0,912 0,912 0,912 0,912
Validitas dan Reliabilitas Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel
Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner dukungan penlaian (C1, C2, C3, C4, C5, dan C6) terhadap 10 responden manunjukkan hasil yang valid dan reliabel. Dari tabel di atas dapat diketahui Cronbach’s Alpha sebesar 0,912 (Cronbach’s Alpha > Cronbach’s Alpha if Item Deleted) dan r-Hitung > r-Tabel.
3.4.4. Dukungan Informasional Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Informasional Kepada Penderita PTSD Item
r-Tabel
r-Hitung
D1 D2 D3 D4 D5 D6
0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632
0,861 0.703 0,798 0,688 0,688 0,771
Cronbach’s Alpha if Item Deleted 0,850 0,878 0,865 0,888 0,883 0,875
Kuesioner
Cronbach’s Alpha 0,892 0,892 0,892 0,892 0,892 0,892
Dukungan
Validitas dan Reliabilitas Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner dukungan informasional (D1, D2, D3, D4, D5, dan D6) terhadap 10 responden manunjukkan hasil yang valid dan reliabel. Dari tabel di atas dapat diketahui Cronbach’s Alpha sebesar 0,892 (Cronbach’s Alpha > Cronbach’s Alpha if Item Deleted) dan r-Hitung > r-Tabel. 3.4.5. Kesembuhan Penderita Tabel 3.5. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Kesembuhan Penderita PTSD Item
r-Tabel
r-Hitung
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 K12 K13 K14
0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632
0,827 0.765 0,755 0,738 0,755 0,915 0,915 0,755 0,915 0,915 0,755 0,827 0,915 0,755
Cronbach’s Alpha if Item Deleted 0,966 0,967 0,967 0,965 0,967 0,964 0,964 0,967 0,964 0,964 0,967 0,966 0,964 0,967
Cronbach’s Alpha 0,968 0,968 0,968 0,968 0,968 0,968 0,968 0,968 0,968 0,968 0,968 0,968 0,968 0,968
Validitas dan Reliabilitas Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel
Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner kesembuhan penderita PTSD (K1, K2, K3, K4, K5, K6, K7, K8, K9, K10, K11, K12, K13, dan K14) terhadap 10 responden manunjukkan hasil yang valid dan reliabel. Dari tabel di atas dapat diketahui Cronbach’s Alpha sebesar 0,968 (Cronbach’s Alpha > Cronbach’s Alpha if Item Deleted) dan r-Hitung > r-Tabel.
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
3.5.
Variabel dan Definisi Operasional
Tabel 3.6. Variabel dan Definisi Operasional No
Variabel
I
Independen - Dukungan emosional
Definisi Operasional
Indikator
Alat Ukur
Skala Ukur
Adanya dukungan sosial keluarga berupa sikap dan tindakan yang dirasakan penderita PTSD untuk kesembuhan sehingga penderita merasa dihargai, aman, terjamin dan disayangi
- Ekspresi empati yaitu : • Keluarga mendengarkan keluhan penderita •Keluarga percaya keluhan dan perasaan yang dialami penderita •Keluarga menyayangi penderita •Keluarga perhatian terhadap trauma yang dialami penderita. •Keluarga perduli terhadap kebutuhan penderita - Material •Keluarga memberikan bantuaan berupa uang untuk pengobatan, transportasi, hidup sehari-hari seperti biaya makan, Pakaian, - Non material •Keluarga memberikan bantuan berupa waktu untuk mendampingi penderita berobat dan merawat penderita. •Keluarga memberikan bantuan dengan lingkungan rumah yang mampu meringankan trauma yang dialami penderita. - Penjelasan terhadap tindakan yang diberikan kepada penderita - Petunjuk bagaimana seharusnya bersikap dan bertindak jika mengahadapi trauma
Kuesioner
Ordinal
Kuesioner
Ordinal
Kuesioner
Ordinal
- Dukungan instrumental
Adanya dukungan sosial keluarga berupa bantuan materi dan non materi yang diberikan secara langsung dalam bentuk nyata kepada penderita PTSD untuk kesembuhan selama penderita belum mampu menolong dirinya sendiri.
- Dukungan informasi
Adanya dukungan sosial keluarga berupa informasi yang diberikan kepada penderita PTSD untuk kesembuhan sehingga menambah pengetahuan penderita dan penderita mampu berprilaku positif
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
Sambungan Tabel 3.6
- Dukungan penilaian
II
Dependen - Kesembuhan PTSD
Adanya dukungan sosial keluarga dalam sikap yang dirasakan penderita PTSD untuk kesembuhan berupa penguatan dan dorongan untuk maju. Penderita mampu bertindak dan bersikap dalam mengatasi dan menghadapi tiga gejala utama yang sering pada penderita PTSD sesuai kriteria DSM IV yang dialami penderita.
- Saran yang diberikan keluarga terhadap kejadian trauma yang dialami - Nasehat dalam bertindak dan bersikap terhadap situasi trauma - Keluarga mengikut serta penderita dalam kegiatan lingkungan sekitar. - Keluarga memberikan pernyataan bahwa trauma yang dialami dapat dihilangkan. 1. Penderita sama sekali tidak mengalami dan mampu mengatasi serta menghilangkan pengulangan trauma seperti hilangnya flashback, nightmares dan reaksi emosional yang berlebihan. 2. Penderita hanya sekali mengalami dan mampu menghadapi hal-hal yang berkaitan dengan trauma serta adanya ketertarikan, kepedulian, perhatian dan minat terhadap orang lain dan kejadian-kejadian yang dihadapi. 3. Penderita hanya sekali mengalami dan mampu mengendalikan emosi, berkomunikasi, berkonsentrasi dan beradaptasi terhadap lingkungan.
Kuesioner
Ordinal
Kuesioner
Nominal
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
3.6.
Metode Pengukuran Metode pengukuran variabel dalam penelitian ini mencakup variabel
independen dan dependen. Berikut dapat dijabarkan masing-masing pengukuran terhadap variabel penelitian. (1) Pengukuran variabel dukungan emosional didasarkan pada skala ordinal dari enam pertanyaan yang diajukan dengan alternatif
jawaban ”Sangat Sering”
(bobot nilai 5), ”Sering” (bobot nilai 4), ” Kadang-kadang” (bobot nilai 3), ”Jarang” (bobot nilai 2), dan ”Tidak pernah” (bobot nilai 1). Keseluruhan dari skor variabel dukungan emosional yaitu 6x5= 30 dan dikategorikan menjadi 3, yaitu : a. Baik, jika responden memperoleh nilai ≥ μ +σ b. Sedang, jika responden memperoleh nilai > μ -σ dan <μ ±σ c. Kurang, jika responden memperoleh nilai ≤ μ - σ
Sedang Rendah μ–σ
Tinggi μ+σ
μ
Gambar 3.1. Kurva Normal skala ordinal Keterangan : σ = standar deviasi dengan rumus : μ = rata-rata dengan rumus : μ =
σ =
Σ x
2
-
(Σ
x n
)2
;
n -1
Σx n
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
(2) Pengukuran variabel dukungan instrumental didasarkan pada skala ordinal dari lima pertanyaan yang diajukan dengan alternatif jawaban ”Sangat Sering” (bobot nilai 5), ”Sering” (bobot nilai 4), ” Kadang-kadang” (bobot nilai 3), ”Jarang” (bobot nilai 2), dan ”Tidak pernah” (bobot nilai 1). Keseluruhan dari skor variabel dukungan emosional yaitu 6x5= 30 dan dikategorikan menjadi 3, yaitu: a. Baik, jika responden memperoleh nilai ≥ μ + σ b. Sedang, jika responden memperoleh nilai > μ -σ dan <μ ±σ c. Kurang, jika responden memperoleh nilai ≤ μ - σ (3) Pengukuran variabel dukungan penilaian didasarkan pada skala ordinal dari lima pertanyaan yang diajukan dengan alternatif jawaban ”Sangat Sering” (bobot nilai 5), ”Sering” (bobot nilai 4), ” Kadang-kadang” (bobot nilai 3), ”Jarang” (bobot nilai 2), dan ”Tidak pernah” (bobot nilai 1). Keseluruhan dari skor variabel dukungan emosional yaitu 6x5= 30 dan dikategorikan menjadi 3, yaitu : a. Baik, jika responden memperoleh nilai ≥ μ + σ b. Sedang, jika responden memperoleh nilai > μ -σ dan <μ ±σ c. Kurang, jika responden memperoleh nilai ≤ μ - σ (4) Pengukuran variabel dukungan informasi didasarkan pada skala ordinal dari lima pertanyaan yang diajukan dengan alternatif jawaban jawaban ”Sangat Sering” (bobot nilai 5), ”Sering” (bobot nilai 4), ” Kadang-kadang” (bobot nilai 3), ”Jarang” (bobot nilai 2), dan ”Tidak pernah” (bobot nilai 1). Keseluruhan dari skor variabel dukungan emosional yaitu 6x5= 30 dan dikategorikan menjadi 3, yaitu : a. Baik, jika responden memperoleh nilai ≥ μ + σ b. Sedang, jika responden memperoleh nilai > μ -σ dan <μ ±σ c. Kurang, jika responden memperoleh nilai ≤ μ - σ
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
(5) Pengukuran variabel kesembuhan penderita PTSD didasarkan pada skala ordinal dari 14 (empat belas) pertanyaan yang diajukan dengan alternatif jawaban ”ya” (bobot nilai 2), ”tidak” (bobot nilai 1), kemudian diakumulasikan sesuai jumlah pertanyaan dengan total skor 28, dan dikategorikan 2 menjadi 1) Sembuh, jika responden memperoleh nilai ≥ 15 (≥ 50% dari total skor) 2) Tidak sembuh, jika responden memperoleh nilai 1-14 (<50% dari total skor)
3.7. Metode Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini adalah : 1. Analisis Univariat yaitu analisis yang bertujuan untuk memperoleh distribusi frekuensi masing-masing variabel. Sehingga didapat gambaran tentang dukungan sosial keluarga dan penderita dengan kesembuhan PTSD di Pusat Pelayanan Terpadu “Mawar” Rumah Sakit dr Fauziah Bireuen. 2. Analisis Multivariat yaitu analisis yang bertujuan untuk melihat faktor yang domain dari dukungan sosial keluarga terhadap kesembuhan PTSD menggunakan uji regresi logistik
pada taraf kepercayaan 95%. Adapun persamaan regresi
logistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: y = a + b1x1 + b2x2+ b3x3+ b4x4 Y = Penyembuhan Penderita PTSD A X1 X2 X3 X4
= Konstanta = Dukungan Emosional = Dukungan Instrumental = Dukungan Penilaian = Dukungan Informasi
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1.
Deskripsi Lokasi Penelitian Rumah sakit umum Daerah dr. Fauziah Bireuen merupakan pengembangan
dari puskesmas Jeumpa dengan Keputusan Bupati Aceh Utara Nomor 69 Tahun 1992 dan
Keputusan
Direktorat
Jenderal
Pelayanan
Medik
Nomor
283
YANMED/RS.UMDIK/YANKES/II/1992/t Tanggal 1 Maret 1992 kemudian disempurnakan dengan Keputusan Bupati Aceh Utara Nomor II Tahun 1994 Tanggal 16 Mei 1994 dengan status kelas D. Pada tanggal 11 Juni 2001 diresmikan menjadi RSUD dr. Fauziah sesuai dengan Keputusan Bupati Nomor 017 tahun 2001 Tanggal 27 Januari 2001. Sejak Nanggore Aceh Darussalam menjadi Daerah Operasi Militer (DOM) dan konflik yang berkepanjangan antara Pemerintah Republik Indonnesia (RI) dengan Gerakan Aceh Merdeka dan terjadinya tsunami pada tanggal tanggal 24 Desember 2004 mengakibatkan banyak dampak yang terjadi, salah satunya berupa gangguan mental. Atas dasar ini, pada tahun 2007 dibentuk Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) "Mawar" di bawah organisasi Rumah sakit dr. Fauziah Bireuen guna menanggulangi dampak korban trauma akibat konflik dan tsunami. Visi dan misi dr. Fauziah Bireuen adalah : a. Visi Mewujudkan Pelayanan kesehatan yang Islami, berkualitas, terjangkau oleh masyarakat dengan memperhatikan kesejahteraan karyawan. b. Misi
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
¾ Mengupayakan peningkatan mutu pelayanan ¾ Menjadikan Rumah Sakit sebagai Pusat Rujukan, Pendidikan dan Pelatihan ¾ Menjadikan Rumah Sakit sebagai Kebanggan Masyarakat Bireuen Rumah sakit dr. Fauziah Bireuen memiliki 158 tempat tidur yang berada pada berbagai tipe ruangan, namun yang terbanyak pada jumlah tempat tidur berada di ruang pria yaitu 40 tempat tidur. Sementara di tempat lain seperti kelas utama 14 TT, VIP 14 TT, ruang wanita 14 TT, ruang anak 22 TT, ruang bersalin 22 TT, ruang ICU 8 TT, ruang perinatologi 2 TT, UGD 10 TT. Adapun instalasi yang tersedia di rumah sakit ini adalah : 1. Instalasi Rawat Jalan (IRJ) 2. Instalasi Rawat Inap (IRI) 3. Instalasi Rawat darurat 4. Instalasi Bedah Central (OK) 5. Instalasi Rehabilitas Medis (Fisioterapi) 6. Instalasi Rawat Intensive (ICU) 7. Instalasi Radiologi 8. Instalasi Farmasi (Apotik) 9. Instalasi Gizi (Dapur) 10. Instalasi Patologi Anatomi (Lab) 11. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPS-RS) 12. Instalasi Pemulasaran Jenazah 13. Instalasi Rehabilitas medis 14. Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
PPT Mawar didirikan tahun 2007 berdasarkan surat keputusan Bupati Bireuen No 390 Tahun 2007, Tanggal 6 Juni 2007 Rumah Sakit Umum dr. Fauziah Bireuen dibawah koordinasi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Dinas Sosial, Poliklinik PPT Mawar buka setiap hari kerja sama seperti poliklinik yang lain. PPT Mawar memiliki staff yang terdiri dari : 1. Dokter ahli jiwa
: 1 orang (dari RSJP Banda Aceh)
2. Dokter Umum
: 1 orang
3. Psikolog
: 2 orang
4. Perawat
: 1 orang
5. Tenaga Administrasi : 2 orang 4.2.
Karakteristik Penderita Post Traumatic Stress Disorders Hasil penelitian menunjukkan persentase umur terbanyak yaitu responden
yang berumur 20-40 tahun yaitu 69,0% sedangkan yang terendah adalah umur < 20 tahun yaitu 4,8%. Penderita Post Traumatic Stress Disorder terbanyak adalah perempuan yaitu 52,4% sedangkan laki-laki 47,6%. Tingkat pendidikan responden terbanyak adalah SLTA yaitu 45,2% dan terendah adalah DIII/S1 yaitu 9,6%. Jenis pekerjaan responden terbanyak adalah tidak bekerja/ibu rumah tangga yaitu 40,5% dan terendah adalah PNS/POLRI 9,5%. Pendapatan responden terbanyak adalah Rp. 1.000.000-2.000.000 yaitu 69,0% dan terendah adalah Rp.> 2.000.000 yaitu 4,8% (Tabel 4.1).
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
Tabel 4.1. Gambaran Distribusi Karakteristik Penderita Post Traumatic Stress Disorders di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009 Karakteristik Penderita PTSD Umur (tahun) 20-40 > 40 < 20 Total Jenis kelamin Perempuan Laki-laki Total Pendidikan Tamat SLTA Tamat SLTP Tamat SD Tamat DIII/S1 Total Pekerjaan Tidak Bekerja/Ibu Rumah Tangga Petani/Buruh Pegawai Swasta/Wiraswasta PNS/POLRI Total Pendapatan 1.000.000-2.000.000 < Rp 1.000.000 Rp > Rp 2.000.000 Total 4.3.
N
%
29 11 2 42
69,0 26,2 4,8 100
22 20 42
52,4 47,6 100
19 10 9 4 42
45,2 23,8 21,4 9,6 100
17
40,5
12 9 4 42
28,6 21,4 9,5 100
29 11 2 42
69,0 26,2 4,8 100
Dukungan Sosial Keluarga
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
Hasil penelitian pada dukungan sosial keluarga menunjukkan p = 0,998 dengan nilai β = -21.778 dan Exp (β) = 0,000. Hal ini berarti bahwa p > 0,05 bahwa dukungan sosial keluarga tidak mempunyai pengaruh terhadap kesembuhan penderita PTSD. 4.3.1. Dukungan Emosional Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase keluarga yang mendengarkan keluhan yang penderita rasakan terbanyak adalah kategori sering yaitu 40,5% dan tidak ada pada ketegori tidak pernah. Persentase keluarga menyadari bahwa penderita merasakan kecemasan terbanyak adalah kategori sering yaitu 54,8% dan tidak ada pada kategori sangat sering dan kategori tidak pernah. Persentase keluarga yang merawat penderita dengan cinta dan kasih sayang terbanyak adalah kategori sering yaitu 50,0% dan tidak ada pada kategori sangat sering dan kategori tidak pernah. Persentase keluarga yang menghibur penderita untuk melupakan trauma yang penderita alami terbanyak adalah kategori sering yaitu 52,48% dan tidak ada pada kategori sangat sering dan kategori tidak pernah. Persentase keluarga yang menyadari penderita butuh dukungan untuk sembuh terbanyak adalah kategori sering yaitu 47,6%
dan tidak ada pada kategori sangat sering dan tidak pernah. Persentase keluarga yang mengikutsertakan penderita dalam kegiatan sehari-hari terbanyak adalah kategori sering dan kadang-kadang yaitu masing-masing 40,5% dan tidak ada pada kategori sangat sering dan tidak pernah (Tabel 4.2). Tabel 4.2. Persentase Dukungan Emosional yang Diperoleh Penderita Post Traumatic Stress Disorders dari Keluarga di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009 Dukungan Emosional Keluarga mendengarkan keluhan yang dirasakan penderita akibat trauma 1. Sangat Sering 2. Sering
N
%
2 17
4,8 40,5
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
3. Kadang-kadang 4. Jarang 5. Tidak Pernah
Total Tabel 4.2. (Lanjutan) Keluarga menyadari bahwa penderita merasa kecemasan 1. Sangat Sering 2. Sering 3. Kadang-kadang 4. Jarang 5. Tidak Pernah Total Keluarga merawat penderita dengan cinta dan kasih sayang 1. Sangat Sering 2. Sering 3. Kadang-kadang 4. Jarang 5. Tidak Pernah Total Keluarga menghibur penderita untuk melupakan trauma yang penderita alami 1. Sangat Sering 2. Sering 3. Kadang-kadang 4. Jarang 5. Tidak Pernah Total Keluarga menyadari penderita butuh dukungan untuk penderita sembuh 1. Sangat Sering 2. Sering 3. Kadang-kadang 4. Jarang 5. Tidak Pernah Total Keluarga mengikutsertakan penderita dalam kegiatan sehari-hari 1. Sangat Sering 2. Sering 3. Kadang-kadang 4. Jarang 5. Tidak Pernah Total
15 8 0 42
35,7 19,0 0,0 100
0 23 15 4 0 42
0,0 54,8 35,7 9,5 0,0 100
0 21 16 5 0 42
0,0 50,0 38,1 11,9 0,0 100
0 22 13 7 0 42
0,0 52,4 31,0 16,6 0,0 100
0 20 17 5 0 42
0,0 47,6 40,5 11,9 0,0 100
0 17 17 8 0 42
0,0 40,5 40,5 19,0 0,0 100
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
Berdasarkan kuantifikasi kategori dukungan emosional diketahui bahwa dukungan emosional yang dirasakan penderita PTSD dari keluarga terbanyak adalah kategori sedang yaitu 61,9% dan terendah adalah kurang yaitu 2,4%. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3. Persentase Kategori Dukungan Emosional yang Diperoleh Penderita Post Traumatic Stress Disorders dari Keluarga di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009 Dukungan Emosional Baik (≥22) Sedang (15-21) Kurang (≤14) Total
N 15 26 1 42
% 35,7 61,9 2,4 100
Hasil uji statistik menunjukkan rata-rata skor dukungan emosional yang diperoleh penderita PTSD dari keluarga adalah 20,07 (95% Confidence Of Interval : 19,26-20,89), dengan standar deviasi 2,617 dan Coefisien Of Variation 13,03% (> 10%) artinya rata-rata skor dukungan emosional yang diperoleh penderita PTSD bervariasi, dalam Confidence Of Interval 95% diyakini rata-rata skor dukungan emosional yang diperoleh penderita PTSD berkisar antara 19,26-20,89 dengan standar deviasi 2,617 dan memiliki Coefisien Of Variation 13,03% (> 10%). Skor maksimum yang diperoleh penderita dengan nilai terendah 14 dan skor tertinggi 24 (Tabel 4.4). Tabel 4.4. Deskripsi Skor Dukungan Emosional yang Diperoleh Penderita Post Traumatic Stress Disorders dari Keluarga di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009 Rata-rata Skor Dukungan Emosional
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
Rata-rata Standar Deviasi 95% convidence of interval Coefisien of variation Minimum Maksimum
20,07 2,617 19,26-20,89 13,03% 14 24
4.3.2. Dukungan Instrumental Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase keluarga yang menanggung biaya pengobatan terbanyak adalah kategori sering yaitu 73,8% dan tidak ada pada kategori sangat sering dan kategori tidak pernah. Persentase keluarga yang mencukupi kebutuhan sehari-hari penderita terbanyak adalah kategori kadang-kadang yaitu 45,2% dan tidak ada pada kategori tidak pernah Persentase keluarga yang menyediakan waktu untuk membawa penderita berobat terbanyak adalah kategori kadang-kadang yaitu 47,6% dan tidak ada pada kategori sangat sering dan kategori tidak pernah. Persentase keluarga yang meluangkan waktu untuk merawat penderita terbanyak adalah kategori kadang-kadang yaitu 50,0% dan tidak ada pada kategori tidak pernah. Persentase keluarga yang menerima dan mengerti terhadap sikap dan berusaha membantu penderita mengatasi trauma yang terjadi terbanyak adalah kategori kadang-kadang yaitu 42,9% dan tidak ada pada kategori tidak pernah. Persentase keluarga yang berusaha meluangkan waktu untuk mendengarkan keluhan penderita terbanyak adalah kategori kadang-kadang yaitu 38,2% dan tidak ada pada kategori sangat sering (Tabel 4.5).
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
Tabel 4.5. Persentase Dukungan Instrumental yang Diperoleh Penderita Post Traumatic Stress Disorders dari Keluarga di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009 Dukungan Instrumental Keluarga menanggung biaya pengobatan penderita 1. Sangat Sering 2. Sering 3. Kadang-kadang 4. Jarang 5. Tidak Pernah Total Keluarga keluaga mencukupi kebutuhan sehari-hari penderita 1. Sangat Sering 2. Sering 3. Kadang-kadang 4. Jarang 5. Tidak Pernah Total Keluarga menyediakan waktu untuk membawa penderita berobat 1. Sangat Sering 2. Sering 3. Kadang-kadang 4. Jarang 5. Tidak Pernah Total Keluarga meluangkan waktu untuk merawat penderita 1. Sangat Sering 2. Sering 3. Kadang-kadang
N
%
0 31 6 5 0 42
0,0 73,8 14,3 11,9 0,0 100
11 11 19 1 0 42
26,2 26,2 45,2 2,4 0,0 100
0 9 20 13 0 42
0,0 21,4 47,6 31,0 0,0 100
1 12 21
2,4 28,6 50,0
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
4. Jarang 5. Tidak Pernah Total
Tabel 4.5. (Lanjutan) Keluarga menerima dan mengerti terhadap sikap penderita dan berusaha membantu penderita mengatasi trauma yang terjadi 1. Sangat Sering 2. Sering 3. Kadang-kadang 4. Jarang 5. Tidak Pernah Total Keluarga selalu berusaha untuk meluangkan waktu untuk mendengarkan keluhan penderita 1. Sangat Sering 2. Sering 3. Kadang-kadang 4. Jarang 5. Tidak Pernah Total
8 0 42
19,0 0,0 100
2 10 18 12 0 42
4,8 23,7 42,9 28,6 0,0 100
0 8 16 10 8 42
0,0 19,0 38,2 23,8 19,0 100
Berdasarkan kuantifikasi kategori dukungan instrumental diketahui bahwa dukungan instrumental yang dirasakan penderita PTSD dari keluarga terbanyak adalah kategori sedang yaitu 45,2% sedangkan kategori baik terdapat sebanyak 35,7%, dan terendah adalah kategori kurang yaitu 19,0%. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.6. Tabel 4.6. Persentase Kategori Dukungan Instrumental yang Diperoleh Penderita Post Traumatic Stress Disorders dari Keluarga di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
Dukungan Instrumental Baik (≥22) Sedang (15-21) Kurang (≤14) Total
N 15 19 8 42
% 35,8 45,2 19,0 100
Hasil uji statistik menunjukkan rata-rata skor dukungan instrumental yang diperoleh penderita PTSD dari keluarga adalah 19,95 (95% Confidence Of Interval : 18,74-21,17), dengan standar deviasi 3,895 dan Coefisien Of Variation 19,52% (> 10%) artinya rata-rata skor dukungan instrumental bervariasi, dimana skor terendah adalah 13 dan skor tertinggi adalah 26. Dari Confidence Of Interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini rata-rata skor dukungan instrumental yang diperoleh penderita PTSD ada diantara 18,74-21,17 (Tabel 4.7).
Tabel 4.7. Deskripsi Skor Dukungan Instrumental yang Diperoleh Penderita Post Traumatic Stress Disorders dari Keluarga di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009 Rata-rata Skor Dukungan Instrumental Rata-rata 19,95 Standar Deviasi 3,895 95% convidence of interval 18,74-21,17 Coefisien of variation 19,52% Minimum 13 Maksimum 26 4.3.3. Dukungan Penilaian Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase keluarga yang memberikan pujian kepada penderita bila pengobatan yang dijalani mengalami kemajuan terbanyak adalah kategori kadang-kadang yaitu 42,8% dan tidak ada pada kategori sangat sering dan tidak pernah. Persentase keluarga yang mengikut sertakan penderita
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
dalam aktivitas keluarga agar penderita mempunyai kegiatan terbanyak adalah kategori sering yaitu 47,6% dan tidak ada pada kategori tidak pernah. Persentase keluarga yang mengikutsertakan penderita dalam kegiatan sosial dilingkungan rumah terbanyak adalah kategori sering yaitu 40,5% dan tidak ada pada kategori sangat sering dan kategori tidak pernah. Persentase keluarga yang membenarkan penderita untuk larut dalam kejadian trauma yang penderita alami terbanyak adalah kategori kadang-kadang yaitu 71,5% dan tidak ada pada kategori sangat sering dan tidak pernah. Persentase keluarga yang memberikan bimbingan kepada penderita berkaitan dengan trauma yang penderita alami terbanyak adalah kategori kadang-kadang yaitu 47,6% dan tidak ada pada kategori sangat sering. Persentase keluarga yang memberikan kesempatan kepada penderita untuk mengambil keputusan terhadap masalah yang penderita alami terbanyak adalah kategori kadang-kadang yaitu 45,3% dan tidak ada pada kategori sangat sering dan kategori tidak pernah (Tabel 4.8). Tabel 4.8. Persentase Dukungan Penilaian yang Diperoleh Penderita Post Traumatic Stress Disorders dari Keluarga di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009 Dukungan Penilaian Keluarga memberikan pujian terhadap penderita bila pengobatan yang anda jalani mengalami kemajuan 1. Sangat Sering 2. Sering 3. Kadang-kadang 4. Jarang 5. Tidak Pernah Total Keluarga mengikut sertakan penderita dalam aktivitas keluarga agar penderita mempunyai kegiatan 1. Sangat Sering
N
%
0 7 18 17 0 42
0,0 16,7 42,8 40,5 0,0 100
1
2,4
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
2. 3. 4. 5.
Sering Kadang-kadang Jarang Tidak Pernah
Total Tabel 4.8. (Lanjutan) Keluarga mengikut sertakan penderita dalam kegiatan sosial di lingkungan rumah 1. Sangat Sering 2. Sering 3. Kadang-kadang 4. Jarang 5. Tidak Pernah Total Keluarga membenarkan penderita untuk larut dalam kejadian trauma yang penderita alami? 1. Sangat Sering 2. Sering 3. Kadang-kadang 4. Jarang 5. Tidak Pernah Total Keluarga memberikan bimbingan kepada penderita berkaitan dengan trauma yang penderita alami 1. Sangat Sering 2. Sering 3. Kadang-kadang 4. Jarang 5. Tidak Pernah Total Keluarga memberikan kesempatan kepada penderita untuk mengambil keputusan terhadap masalah yang penderita alami 1. Sangat Sering 2. Sering 3. Kadang-kadang 4. Jarang 5. Tidak Pernah Total
20 12 9 0 42
47,6 28,6 21,4 0,0 100
0 17 15 10 0 42
0,0 40,5 35,7 23,8 0,0 100
0 4 30 8 0 42
0,0 9,5 71,5 19,0 0,0 100
0 10 20 5 7 42
0,0 23,8 47,6 11,9 16,7 100
0 8 19 15 0 42
0,0 19,0 45,3 35,7 0,0 100
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
Berdasarkan kategori dukungan penilaian diketahui bahwa dukungan penilaian yang dirasakan penderita PTSD dari keluarga terbanyak adalah kategori sedang yaitu 69,0% sedangkan kategori baik terdapat sebanyak 21,4%, dan terendah adalah kategori kurang yaitu 9,6%. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.9. Tabel 4.9.
Persentase Kategori Dukungan Penilaian yang Diperoleh Penderita Post Traumatic Stress Disorders dari Keluarga di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009 Dukungan Penilaian
Baik (≥22) Sedang (15-21) Kurang (≤14) Total
N 9 29 4 42
% 21,4 69,0 9,6 100
Hasil uji statistik menunjukkan rata-rata skor dukungan penilaian yang diperoleh penderita PTSD dari keluarga adalah 18,76 (95% Confidence Of Interval : 17,92-19,60), dengan standar deviasi 2,694 dan Coefisien Of Variation 14,36% (> 10%) artinya rata-rata skor dukungan penilaian bervariasi, dimana skor terendah adalah 13 dan skor tertinggi adalah 24. Dari Confidence Of Interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini rata-rata skor dukungan penilaian yang diperoleh penderita PTSD ada diantara 17,92-19,60 (Tabel 4.10).
Tabel 4.10.
Deskripsi Skor Dukungan Penilaian yang Diperoleh Penderita Post Traumatic Stress Disorders dari Keluarga di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009
Rata-rata Skor Dukungan Penilaian Rata-rata
18,76
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
Standar Deviasi 95% convidence of interval Coefisien of variation
2,694 17,92-19,60 14,36%
Minimum
13
Maksimum
24
4.3.4. Dukungan Informasi Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase keluarga yang menjelaskan kepada penderita untuk selalu melakukan kegiatan agar penderita tidak terkenang dengan peristiwa traumatis yang penderita alami terbanyak adalah kategori kadangkadang yaitu 40,5% dan tidak ada pada kategori sangat sering dan pada kategori tidak pernah. Persentase keluarga yang menjelaskan kepada penderita manfaat perawatan yang penderita jalani terbanyak adalah kategori kadang-kadang dan sering yaitu masing-masing 40,5% dan tidak ada pada kategori sangat sering dan tidak pernah. Persentase keluarga yang mmenyarankan penderita untuk selalu tenang dan sabar menghadapi trauma terbanyak adalah kategori kadang-kadang yaitu 38,1% dan tidak ada pada kategori sangat sering. Persentase keluarga yang memberikan nasehat kepada penderita bahwa hidup menyendiri akan membuat penderita semakin tidak berdaya terbanyak adalah kategori sering yaitu 78,6%) dan tidak ada pada kategori adalah kategori jarang dan pada kategori tidak pernah. Persentase keluarga yang menjelaskan kepada penderita pentingnya meraih masa depan terbanyak adalah kategori kadang-kadang yaitu 64,3% dan tidak ada pada kategori sangat sering dan tidak pernah. Persentase keluarga yang
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
menjelaskan kepada penderita jika anda terus merasakan kecemasan yang terus menerus tanpa mau berusaha menghilangkannya akan mengakibatkan semakin parah terbanyak adalah kategori sering yaitu 57,2% dan tidak ada pada tidak pernah (Tabel 4.11).
Tabel 4.11. Persentase Dukungan Informasi yang Diperoleh Penderita Post Traumatic Stress Disorders dari Keluarga di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009 Dukungan Informasi Keluarga menjelaskan kepada penderita untuk selalu melakukan kegiatan agar tidak terkenang dengan peristiwa trumatis yang terjadi 1. Sangat Sering 2. Sering 3. Kadang-kadang 4. Jarang 5. Tidak Pernah Total Keluarga menjelaskan kepada penderita manfaat perawatan yang penderita jalani 1. Sangat Sering 2. Sering 3. Kadang-kadang 4. Jarang 5. Tidak Pernah Total Keluarga menyarankan kepada penderita untuk selalu tenang dan sabar menghadapi trauma 1. Sangat Sering 2. Sering 3. Kadang-kadang 4. Jarang 5. Tidak Pernah Total Keluarga menyarankan kepada penderita untuk berbagi cerita
N
%
0 10 17 15 0 42
0,0 23,8 40,5 35,7 0,0 100
0 17 17 8 0 42
0,0 40,5 40,5 19,0 0,0 100
0 13 16 9 4 42
0,0 31,0 38,1 21,4 9,5 100
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
kepada anggota keluarga lain teman yang penderita percaya akibat trauma yang penderita alami 1. Sangat Sering 2. Sering 3. Kadang-kadang 4. Jarang 5. Tidak Pernah Total Tabel 4.11. (Lanjutan) Keluarga memberikan nasehat kepada penderita bahwa hidup menyendiri akan membuat penderita semakin tidak berdaya 1. Sangat Sering 2. Sering 3. Kadang-kadang 4. Jarang 5. Tidak Pernah Total Keluarga menjelaskan kepada penderita jika penderita terus merasakan kecemasan yang terus menerus tanpa mau berusaha menghilangkannya akan mengakibat semakin parah 1. Sangat Sering 2. Sering 3. Kadang-kadang 4. Jarang 5. Tidak Pernah Total
2 33 7 0 0 42
4,8 78,6 16,6 0,0 0,0 100
0 11 27 4 0 42
0,0 26.2 64.3 9.5 0,0 100
3 24 11 4 0 42
7,1 57,2 26,2 9,5 0,0 100
Berdasarkan kuantifikasi kategori dukungan informasional diketahui bahwa dukungan informasional yang dirasakan penderita PTSD dari keluarga terbanyak adalah kategori sedang yaitu 85,7% sedangkan kategori baik terdapat sebanyak 14,3%, dan tidak ada pada kategori kurang. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.12.
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
Tabel 4.12.
Persentase Kategori Dukungan Informasi yang Diperoleh Penderita Post Traumatic Stress Disorders dari Keluarga di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009 Dukungan Informasi
N % Baik (≥22) 6 14,3 Sedang (15-21) 36 85,7 Kurang (≤14) 0 0,0 Total 42 100 Hasil uji statistik menunjukkan bahwa rata-rata skor dukungan informasi yang diperoleh penderita PTSD dari keluarga adalah 19,67 (95% Confidence Of Interval : 19,02-20,31), dengan standar deviasi 2,694 dan Coefisien Of Variation 10,57% (> 10%) artinya rata-rata skor dukungan informasi bervariasi, dimana skor terendah adalah 16 dan skor tertinggi adalah 24. Dari Confidence Of Interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini rata-rata skor dukungan informasi yang diperoleh penderita PTSD ada diantara 19,02-20,31 (Tabel 4.13).
Tabel 4.13.
Deskripsi Skor Dukungan Informasi yang Diperoleh Penderita Post Traumatic Stress Disorders dari Keluarga di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009
Rata-rata Skor Dukungan Informasi Rata-rata 19,67 Standar Deviasi 2,080 95% convidence of interval 19,02-20,31 Coefisien of variation 10,57% Minimum 16 Maksimum 24
4.4.
Kesembuhan Penderita
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase penderita yang pernah mengalami peristiwa trauma dan merasakan kembali kecemasan terbanyak adalah kategori tidak yaitu 85,7% dan terendah kategori ya 14,3%. Persentase penderita yang terganggu bila terkenang peristiwa trauma yang di alami terbanyak adalah kategori tidak yaitu 81,0% dan terendah adalah kategori ya yaitu 19,0%. Persentase penderita yang mengalami mimpi buruk dan membuat terbangun dan ketakutan terbanyak adalah kategori tidak yaitu 69,0% dan terendah adalah kategori ya yaitu 31,0%. Persentase penderita yang mudah tersinggung jika orang lain mengingatkan tentang kejadian trauma yang dialami penderita terbanyak adalah kategori tidak yaitu 90,5% dan terendah adalah kategori ya yaitu 9,5%. Persentase penderita yang menghindar dari orang yang mengingatkan pada pengalaman trauma yang dialami terbanyak adalah kategori tidak yaitu 76,3% dan terendah adalah kategori ya yaitu 23,7%. Persentase penderita yang masih merasakan tidak berdaya seperti yang dialami selama ini terbanyak adalah kategori tidak yaitu 64,3% dan terendah adalah kategori ya yaitu 35,7%. Persentase penderita yang masih tidak tertarik melaksanakan kegiatan rutinitas seperti pekerjaan dan kegiatan lain terbanyak adalah kategori tidak yaitu 64,3% dan terendah adalah kategori ya yaitu 35,7%. Persentase penderita yang tidak tanggap terhadap kejadian yang terjadi disekitar terbanyak adalah kategori tidak yaitu 88,1% dan terendah adalah kategori ya 11,9%. Persentase penderita yang tidak menolong jika orang lain membutuhkan bantuan terbanyak adalah kategori tidak yaitu 66,7% dan terendah adalah kategori ya
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
yaitu 33,3%. Persentase penderita yang masih suka menghindari keramaian dan merasa terkucilkan terbanyak adalah kategori tidak yaitu 88,1% dan terendah adalah kategori ya yaitu 11,9%. Persentase penderita yang merasakan kecurigaan terhadap orang lain secara berlebihan terbanyak adalah kategori tidak yaitu 88,1% dan terendah adalah kategori ya yaitu 11,9%. Persentase penderita yang susah memahami orang lain jika orang lain ingin menyampaikan sesuatu kepada penderita terbanyak adalah kategori tidak yaitu 66,7% dan terendah adalah kategori ya yaitu 33,3%. Persentase penderita yang mampu menyelesaikan masalah tanpa bantuan orang lain terbanyak adalah kategori tidak yaitu 69,1% dan terendah adalah kategori ya yaitu 31,0%. Persentase penderita yang merasa lingkungan hidup hanya keluarga terbanyak adalah kategori tidak yaitu 64,3% dan terendah adalah kategori ya 35,7% (Tabel 4.14). Tabel 4.14. Persentase Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorders di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009 Kesembuhan Penderita N % Apakah penderita pernah mengalami peristiwa trauma dan merasakan kembali kecemasan 1. Tidak 36 85,7 2. Ya 6 14,3 Total 42 100 Apakah penderita masih terganggu bila terkenang peristiwa trauma yang penderita alami 1. Tidak 34 81,0 2. Ya 8 19,0 Total 42 100 Apakah penderita mengalami mimpi buruk dan membuat penderita terbangun dan ketakutan
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
1. Tidak 2. Ya Total Apakah penderita mudah tersinggung jika orang lain mengingatkan penderita tentang kejadian trauma yang penderita alami 1. Tidak 2. Ya Total Apakah penderita menghindar dari orang yang mengingatkan penderita pada pengalaman traumatis yang v alami 1. Tidak 2. Ya Total Tabel 4.14. (Lanjutan) Apakah penderita masih merasakan tidak berdaya seperti yang penderita rasakan selama ini 1. Tidak 2. Ya Total Apakah penderita masih tidak tertarik melaksanakan melaksanakan kegiatan rutinitas seperti pekerjaan atau kegiatan lain 1. Tidak 2. Ya Total Apakah penderita tidak tanggap terhadap kejadian yang terjadi disekitar penderita 1. Tidak 2. Ya Total Apakah penderita tidak menolong jika orang orang lain membutuhkan bantuan penderita 1. Tidak 2. Ya Total Apakah penderita masih suka menghindari keramaian dan merasa terkucilkan 1. Tidak 2. Ya
29 13 42
69,0 31,0 100
38 4 42
90,5 9,5 100
32 10 42
76,2 23,8 100
27 15 42
64,3 35,7 100
27 15 42
64,3 35,7 100
37 5 42
88,1 11,9 100
28 14 42
66,7 33,3 100
37 5
88,1 11,9
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
Total Apakah penderita merasakan kecurigaan terhadap orang lain secara berlebihan 1. Tidak 2. Ya Total Apakah penderita susah memahami orang lain jika orang lain ingin menyampaikan sesuatu kepada penderita 1. Tidak 2. Ya Total Tabel 4.14. (Lanjutan) Apakah penderita merasa mampu untuk menyelesaian masalah penderita tanpa bantuan orang lain 1. Tidak 2. Ya Total Apakah penderita merasa bahwa lingkungan hidup penderita hanya keluarga penderita 1. Tidak 2. Ya Total
42
100
37 5 42
88,1 11,9 100
28 14 42
66,7 33,3 100
29 13 42
69,0 31,0 100
27 15 42
64,3 35,7 100
Berdasarkan kuantifikasi kategori kesembuhan penderita diketahui bahwa kesembuhan responden terbanyak adalah kategori tidak sembuh yaitu 61,9% sedangkan kategori sembuh terdapat sebanyak 38,1%. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.15. Tabel 4.15. Persentase Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorders di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009 Kesembuhan Penderita Tidak Sembuh (<15)
N 26
% 61,9
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
Sembuh (≥15)
16 42
Total
4.5.
38,1 100
Analisis Bivariat
4.5.1. Distribusi Rata-rata Skor Dukungan Emosional Menurut Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorders di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009 Pada Tabel 4.16 dapat dilihat bahwa 16 penderita PTSD yang sembuh memperoleh rata-rata skor dukungan emosional 22,36 dengan standar deviasi 0,885 dan 26 penderita PTSD yang tidak sembuh memperoleh rata-rata skor dukungan emosional 18,65 dengan standar deviasi 2,279. Berdasarkan hasil uji T-Test diperoleh nilai p=0,000 (<0,05) yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor dukungan emosional yang diperoleh penderita PTSD yang sembuh dan yang tidak sembuh. Tabel 4.16.
Distribusi Rata-rata Skor Dukungan Emosional Berdasarkan Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorders di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009
No Kesembuhan Penderita Post
Rata-rata Skor Dukungan Emosional
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
1 2
Traumatic Stress Disorders Sembuh Tidak Sembuh t = 7,415 df = 35,113
4.5.2. Distribusi
Rata-rata
Skor
N 16 26
x 22,36 18,65 p = 0,000
Dukungan
Instrumental
SD 0,885 2,279
Berdasarkan
Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorders di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009 Pada Tabel 4.17 dapat dilihat bahwa 16 penderita PTSD yang sembuh memperoleh rata-rata skor dukungan instrumental 22,75 dengan standar deviasi 0,688 dan 26 penderita PTSD yang tidak sembuh memperoleh rata-rata skor dukungan instrumental 18,23 dengan standar deviasi 0,694. Berdasarkan hasil uji T-Test diperoleh nilai p=0,000 (<0,05) yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor dukungan instrumental yang diperoleh penderita PTSD yang sembuh dan yang tidak sembuh. Tabel 4.17.
Distribusi Rata-rata Skor Dukungan Instrumental Berdasarkan Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorders di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009
No Kesembuhan Penderita Post Rata-rata Skor Dukungan Instrumental Traumatic Stress Disorders N SD x 1 Sembuh 16 22,75 0,688 2 Tidak Sembuh 26 18,23 0,694 t = 4,694 df = 38,168 p = 0,000 4.5.3. Distribusi
Rata-rata
Skor
Dukungan
Penilaian
Berdasarkan
Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorders di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
Pada table 4.18 dapat dilihat bahwa 16 penderita PTSD yang sembuh memperoleh rata-rata skor dukungan penilaian 20,69 dengan standar deviasi 0,384 dan 26 penderita PTSD yang tidak sembuh memperoleh rata-rata skor dukungan penilaian 17,58 dengan standar deviasi 0,506. Berdasarkan hasil ujui T-Test diperoleh nilai p=0,000 (<0,05) yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor dukungan penilaian yang diperoleh penderita PTSD yang sembuh dan yang tidak sembuh.
Tabel 4.18.
Distribusi Rata-rata Skor Dukungan Penilaian Berdasarkan Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorders di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009
No Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorders 1 Sembuh 2 Tidak Sembuh t = 4,896 df = 39,986 4.5.4. Distribusi
Rata-rata
Skor
Rata-rata Skor Dukungan Penilaian N SD x 16 20,69 0,384 26 17,58 0,506 p = 0,000 Dukungan
Informasi
Berdasarkan
Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorders di Pusat Traumatic "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009 Pada table 4.19 dapat dilihat bahwa 16 penderita PTSD yang sembuh memperoleh rata-rata skor dukungan informasi 21,00 dengan standar deviasi 0,408 dan 26 penderita PTSD yang tidak sembuh memperoleh rata-rata skor dukungan informasi 18,85 dengan standar deviasi 0,375
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
Berdasarkan hasil uji T-Test diperoleh nilai p=0,000 (<0,05) yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor dukungan informasi yang diperoleh penderita PTSD yang sembuh dan yang tidak sembuh. Tabel 4.19.
Distribusi Rata-rata Skor Dukungan Informasi Berdasarkan Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorders di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009
No Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorders 1 Sembuh 2 Tidak Sembuh t = 3,740 df = 40
4.6.
Rata-rata Skor Dukungan Informasi N SD x 16 21,00 0,408 26 18,85 0,375 p = 0,001
Analisis Multivariat Analisi multivariat dilakukan untuk melihat pengaruh variable independen
terhadap variable dependen secara bersamaan dengan menggunakan uji regresi logistik berganda untuk mencari faktor yang dominan terhadap kesembuhan penderita PTSD di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen, dengan beberapa langkah berikut : 1. Melakukan analisa pada model deskriptif pada setiap variabel dengan tujuan untuk mengestimasi peranan masing-masing variabel. 2. Melakukan pemilihan variabel yang dipilih atau yang dianggap signifikan yaitu variabel yang mempunyai nilai p<0,25. 3. Setelah diidentifikasi variabel yang signifikan, selanjutnya pengujian
secara
bersamaan
dengan
metode
dilakukan
stepwise
untuk
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
mengidentifikasi faktor yang paling dominan yang berpengaruh terhadap kesembuhan penderita PTSD di Pusat Traumatic "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen pada nilai p<0,25 dan dimasukkan dalam metode persamaan regresi logistik. Dalam penelitian ini 4 variabel independen diduga berpengaruh terhadap kesembuhan penderita PTSD di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen yaitu dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan penilaian, dan dukungan informasional. Tahap selanjutnya 4 variabel ini dimasukkan sebagai kandidat untuk dilakukan analisis multivariat tabel 4.21 Analisis multivariat bertujuan mendapatkan model yang terbaik dalam menentukan variabel dominan. Namun hasil uji regresi logistik yang dilakukan pada dukungan sosial keluarga tidak mempunyai pengaruh terhadap kesembuhan PTSD dengan nilai p < 0,05 (p = 0,998 dimana nilai β = -21,778 dan exp β = 0,000) (Tabel 4.20) Tabel 4.20.
Hasil Uji Regresi Logistik Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan PTSD
Variabel Dukungan Sosial
P
β
Exp (β)
0,998
-21,778
0,000
Overall percentage = 90,5% Dalam permodelan yang menggunakan metode forward stepwise terhadap 4 sub variabel menunjukkan bahwa dukungan emosional dan dukungan informasional
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
berpengaruh terhadap kesembuhan penderita PTSD di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen tahun 2009. Dapat dilihat pada tabel 4.21. Tabel 4.21. Hasil Uji Regresi Logistik Terhadap Sub Variabel dengan Metode Forward Stepwise Sub Variabel Dukungan Emosional
P 0,000
β 4,723
Exp (β) 112,515
Dukungan Informasional
0,015
3,818
45,527
Dukungan Instrumental
0,009
1,476
4,373
Dukungan Penilaian
0,026
1,618
5,045
Overall percentage = 90,5% Berdasarkan hasil uji regresi logistik, variabel yang masuk dalam model adalah dukungan emosional dengan nilai p < 0, 05 (p = 0,00 dimana nilai β = 4.723 dan nilai exp (β) = 112.515) dan dukungan informasional p < 0, 05 (p = 0,015 dimana nilai β = 3.818 dan nilai exp (β) = 45.527). Variabel yang tidak masuk ke dalam regresi logistik yaitu dukungan instrumental dan dukungan penilaian tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kesembuhan penderita PTSD di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen meskipun dalam uji bivariat menunjukkan hasil yang signifikan. Secara keseluruhan model ini dapat memprediksi besarnya pengaruh variabel dukungan emosional dan dukungan informasional terhadap kesembuhan penderita PTSD di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen sebesar 90,5%, sedangkan 9,5% dipengaruhi oleh faktor lainnya.
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1.
Dukungan Emosional Terhadap Kesembuhan Penderita PTSD Dukungan emosional merupakan salah satu dukungan yang sangat diperlukan
dalam memperbaiki perasaan negatif terutama disebabkan stress. Dukungan emosional dalam penelitian ini meliputi ekspresi empati yang diberikan keluarga kepada penderita PTSD mempunyai dampak positif terhadap kesembuhan PTSD. Dari 38,1% penderita PTSD yang sembuh memperoleh rata-rata skor dukungan emosional 22,36 menunjukan bahwa dukungan emosional yang baik yang diberikan keluarga kepada penderita memiliki pengaruh besar terhadap kesembuhan PTSD (Tabel 4.16). Berdasarkan uji statistik regresi logistik menunjukan terdapat pengaruh yang bermakna antara dukungan emosional terhadap kesembuhan penderita PTSD dengan nilai p < 0,005 (p = 0,000), dimana nilai β = 3.912 dan Exp (β) = 50.006). Hal ini menunjukkan bahwa dukungan emosional yang diberikan keluarga kepada penderita PTSD mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kesembuhan penderita PTSD. Dan
uji interaksi yang dilakukan terhadap ke empat variabel, dukungan emosional
mempunyai pengaruh yang paling domian terhadap kesembuhan PTSD dengan nilai p = 0,000, dimana nilai β = 4.723 dan Exp (β) = 112.515.
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
Tindakan keluarga dalam memberikan dukungan emosional kepada penderita PTSD melalui seringnya keluarga bersedia mendengarkan keluhan penderita, menyadari kecemasanyang dirasaka penderita, merawat penderita dengan cinta dan kasih sayang, menghibur penderita untuk melupakan trauma, menyadari bahwa penderita membutuhkan dukungan dan mengikutsertakan penderita dalam kegiatan sehari-hari. Hal ini merupakan bentuk empati yang diberikan sesuai dengan Cohen dan Syme (1985) bahwa dukungan emosional merupakan salah satu aspek dukungan sosial yang meliputi ekspresi empati misalnya mendengarkan, bersikap terbuka, menunjukkan sikap percaya terhadap apa yang dikeluhkan, mau memahami, ekspresi kasih sayang, dan perhatian. Dukungan emosional akan membuat sipenerima merasa berharga, nyaman, aman, terjamin, dan disayangi. Pendapat ini didukung oleh Cabb dan Nindra (2003) dukungan emosional melibatkan kekuatan jasmani dan keinginan untuk percaya kepada orang lain sehingga individu yang bersangkutan menjadi yakin bahwa orang lain mampu memberikan perhatian, cinta, dan kasih sayang, rasa empati, kepadanya sehingga mampu memperbaiki perasaan negatif yang khusus disebabkan oleh stress.
5.2. Dukungan Instrumental Terhadap Kesembuhan Penderita PTSD Dukungan instrumental diperlukan dalam mempermudah dan mempercepat kesembuhan. Dalam penelitian ini dukungan instrumental yang diberikan keluarga pada penderita PTSD berupa bantuan dalam bentuk materi dan non materi yang diberikan secara langsung dalam bentuk nyata untuk kesembuhan. Dari 38,1%
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
penderita PTSD yang sembuh memperoleh rata-rata skor dukungan instrumental 22,75 dari keluarga (Tabel.4.17). Hasil ini menunjukan bahwa dukungan instrumental memiliki persentase besar terhadap kesembuhan penderita PTSD. Berdasarkna uji statistik regresi logistik menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara dukungan instrumental terhadap kesembuhan penderita PTSD dengan nilai p<0,05 (p=0,015, dimana nilai β = 1. 476 dan Exp (β) = 4.373). Namun pada uji interaksi terhadap keempat variabel tersebut, dukungan instrumental walaupun mempunyai pengaruh terhadap kesembuhan tetapi tidak bermakna. Hal ini didasari keluarga yang memberikan dukungan instrumental berupa hanya menanggung biaya pengobatan penderita yang sering dilakukan, tetapi untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari penderita, menyediakan waktu untuk membawa penderita berobat, meluangkan waktu untuk merawat penderita, menerima dan mengerti terhadap sikap penderita dan berusaha membantu penderita mengatasi trauma, dan berusaha meluangkan waktu untuk mendengarkan keluhan penderita kadang-kadang dilakukan. Hal ini sesuai dengan Cohen dan Syme (1985) dukungan instrumental adalah bantuan yang diberikan secara langsung dalam bentuk nyata, bersifat fasilitas atau materi dan non materi misalnya menyediakan fasilitas yang diperlukan, maminjamkan uang, memberikan makanan, permainan, atau yang lain termasuk didalamnya memberikan peluang dan waktu. 5.3. Dukungan Penilaian Terhadap Kesembuhan Penderita PTSD Dukungan penilaian diperlukan dalam kesembuhan penderita PTSD agar penderita Dalam penelitian ini dukungan penilaian pada
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
penderita PTSD beupa penguatan dan dorongan untuk maju. Dan dari 38,1% penderita PTSD yang sembuh memperoleh rata-rata skor dukungan penilaian 20,69 dari keluarga (Tabel.4.18). Hasil tersebut menunjukan bahwa dukungan penilaian sedang memiliki persentase besar terhadap kesembuhan penderita PTSD. Berdasarkna uji statistik regresi logistik menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara dukungan penilaian terhadap kesembuhan penderita PTSD dengan nilai p<0,05 (p=0,026, dimana nilai β = 1. 618 dan Exp (β) = 5.045). Namun pada uji interaksi terhadap keempat variabel tersebut dukungan penilaian walaupun mempunyai pengaruh tetapi tidak bermakna. Hal ini menunjukkan bahwa pertolongan dari keluarga yang paham dengan permasalahan.
5.4.
Adanya tindakan keluarga sering mengikut sertakan penderita dalam aktivitas keluarga agar penderita mempunyai kegiatan dan mengikut sertakan penderita dalam kegiatan sosial sering dilakukan keluarga, dan tindakan keluarga kadang-kadang memberikan pujian terhadap penderita, membenarkan penderita untuk larut dalam kejadian trauma, memberikan bimbingan berkaitan dengan trauma dan memberikan kesempatan untuk mengambil keputusan merupakan tindakan dapat mendukung untuk kesembuhan PTSD. Hal ini menunjukan bahwa pertolongan yang diberikan keluarga paham dengan permasalahan penderita sehingga memberikan respon yang tepat untuk menyelesaikan masalah cenderung mendorong penderita PTSD sembuh. Sesuai menurut Cohen dan Syme (1985) dukungan penilaian adalah dukungan dalam bentuk penilaian yang positif, penguatan (pembenaran) untuk melakukan sesuatu, umpan balik atau menunjukkan perbandingan yang membuka wawasan sesorang yang sedang dalam keadaan terganggu. Dukungan penilaian keluarga terdiri atas dukungan peran sosial yang meliputi umpan balik, perbandingan sosial, dan afirmasi (persetujuan). Dukungan Informasional Terhadap Kesembuhan Penderita PTSD
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
Dalam penelitian ini dukungan informasional pada penderita PTSD berupa informasi untuk menambah pengetahuan dan penderita mampu berperilaku positif. Dari 38,1% penderita PTSD yang sembuh memperoleh rata-rata skor dukungan informasi 21,00 dari keluarga (Tabel 4.19). Hasil ini menunjukan bahwa dukungan informasional sedang memiliki persentase besar terhadap kesembuhan penderita PTSD. Berdasarkan uji statistik regresi logistik
menunjukkan terdapat pengaruh
yang signifikan antara dukungan informasional terhadap kesembuhan penderita PTSD dengan nilai p<0,05 (p=0,035, dimana nilai β = 2.430 dan Exp (β) = 11.364). Pada uji interaksi terhadap keempat variabel tersebut, dukungan inforamasional mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap kesembuhan PTSD dengan nilai p < 0,05 (p= 0,015, dimana nilai β = 3.818 dan Exp (β) = 45.527). Tindakan keluarga sering memberikan saran untuk berbagi cerita kepada anggota keluarga yang lain, nasehat bahwa hidup menyendiri membuat semakin tidak berdaya dan menjelaskan bahwa terus merasa kecemasan yang terus menerus tanpa mau berusaha menghilangkannya akan mengakibatkan semakin parah. Sementara tindakan keluarga kadang-kadang memberikan penjelasan untuk melakukan kegiatan agar tidak terkenang dengan peristiwa traumatis, menjelaskan manfaat perawatan yang dijalani, dan saran untuk selalu tenang dan sabar menghadapi trauma. Sesuai enurut Cohen dan Syme (1985), dukungan informasional ini meliputi memberikan nasehat, petunjuk, masukan, atau penjelasan bagaimana seseorang bersikap
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
danbertindak menghadapi situasi yang dianggap membebani. Sejalan dengan Hause dalam Newman (1987), bantuan informasi adalah komunikasi tentang opini atau kenyataan yang relevan tentang kesulitan-kesulitan agar dapat menjadilan individu lebih mampu mengatasi sesuatu. Pada penelitian ini, penderita PTSD yang tidak sembuh memperoleh rata-rata dukungan emosional 18,65, rata-rata dukungan instrumental 18,23, rata-rata dukungan penilaian 17,58, dan rata-rata dukungan informasional 18,85. Hal ini menunjukkan kurangnya dukungan yang diberikan keluarga pada penderita PTSD secara terus menerus, sesuai kesimpulan Wills (1985) dalam Friedman (1998) bahwa baik efek-efek penyangga (dukungan sosial berupa dukungan keluarga menahan efek-efek negatif dari stres terhadap kesehatan) dan efek-efek utama (dukungan sosial terutama dukungan keluarga secara langsung mempengaruhi akibat dari kesehatan). Efek-efek penyangga dan utama terhadap kesehatan dan kesejahteraan dapat berfungsi secara bersamaan. Keberadaan dukungan sosial keluarga secara adekuat terbukti berhubungan dengan menurunnya mortalitas, lebih mudah sembuh dari sakit. Dukungan sosial terutama dalam bentuk dukungan dari keluarga memiliki peranan penting untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan mental. Individu yang memiliki dukungan keluarga yang lebih kecil, lebih memungkinkan mengalami konsekuensi psikis yang negatif. Keuntungan individu yang menerima dukungan keluarga yang tinggi akan menjadikan individu tersebut lebih terampil dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1.
Kesimpulan Berdasarkan analisis dengan uji statistik dan pembahasan dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut : a. Gambaran frekuensi variabel independen dan variabel dependen dalam penelitian ini menunjukkan : 1) Rata-rata skor dukungan emosional yang diperoleh penderita PTSD dari keluarga adalah 20,07. 2) Rata-rata skor dukungan instrumental yang diperoleh penderita PTSD dari keluarga adalah 19,95. 3) Rata-rata skor dukungan penilaian yang diperoleh penderita PTSD dari keluarga adalah 18,76. 4) Rata-rata skor dukungan informasional yang diperoleh penderita PTSD dari keluarga adalah 19,67. 5) Persentase kesembuhan penderita PTSD yang sembuh 38,1% dan tidak sembuh 61,9%. b. Gambaran hubungan variabel indipenden dengan variabel dependen dalam penelitian ini menunjukkan : 1) Ada perbedaan yang bermakna antara rata-rata skor dukungan emosional yang diperoleh penderita PTSD yang sembuh dengan penderita PTSD yang tidak sembuh.
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
2) Ada perbedaan yang bermakna antara rata-rata skor dukungan instrumental yang diperoleh penderita PTSD yang sembuh dengan penderita PTSD yang tidak sembuh. 3) Ada perbedaan yang bermakna antara rata-rata skor dukungan penilaian yang diperoleh penderita PTSD yang sembuh dengan penderita PTSD yang tidak sembuh. 4) Ada perbedaan yang bermakna antara rata-rata skor dukungan informasi yang diperoleh penderita PTSD yang sembuh dengan penderita PTSD yang tidak sembuh. c. Gambaran pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dalam penelitian ini adalah : 1. Tidak ada pengaruh dukungan sosial keluarga terhadap kesembuhan penderita PTSD. 2. Ada pengaruh yang bermakna dukungan emosional keluarga terhadap kesembuhan penderita PTSD. 3. Ada pengaruh yang bermakna dukungan instrumental keluarga terhadap kesembuhan penderita PTSD. 4. Tidak ada pengaruh yang bermakna dukungan penilaian keluarga terhadap kesembuhan penderita PTSD. 5. Tidak ada pengaruh yang bermakna dukungan informasional keluarga terhadap kesembuhan penderita PTSD.
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
d. Hasil penelitian ini menunjukkan secara variabel dukungan sosial keluarga tidak mempengaruhi
kesembuhan
PTSD
tetapi
secara
sub
variabel
sangat
mempengaruhi terhadap kesembuhan PTSD. e. Dukungan emosional dan dukungan instrumental merupakan faktor yang paling dominan pengaruhnya terhadap kesembuhan PTSD.
6.2.
Saran Berdasarkan
kesimpulan,
dapat
dikemukakan
beberapa
saran
untuk
kepentingan praktisi, keluarga maupun untuk peneliti selanjutnya sebagai berikut : a. Kepada praktisi Perlu peningkatan kualitas pelayanan berupa komunikasi, bimbingan dan konseling kepada keluarga penderita PTSD agar keluarga penderita PTSD mempunyai kemampuan untuk melakukan tindakan awal dalam penanganan penderita PTSD di rumah terutama dalam pemahaman bentuk dukungan sosial yang diberikan. b. Keluarga penderita PTSD Perlu menggali wawasan tentang berbagai permasalahan kesehatan sehingga mempermudah mengambil tindakan yang tepat dalam memberikan pertolongan kepada penderita PTSD. c. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian terhadap faktor lain yang dibutuhkan untuk kesembuhan PTSD yang tidak diteliti pada penelitian ini.
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, S. 1999. Penyusunan Skala Psikologi, Yogyakarta : Pustaka Belajar Boyce, P., & J. Condon. 2000. “Traumatic Childbirth and the Role of Debriefing,” B Raphael &J.P.Wilson (ed.), Psychological Debriefing: Theory, Practice and Evidence. New York:Cambridge University Press. Cohen, S, & Syme S Leonar. 1985. Social Support and Health. Depkes RI. 2006. Profil Kesehatan Indonesia 2005, Jakarta Dinas Kesehatan Prov. NAD. 2008. Profil Kesehatan Provinsi NAD, Banda Aceh Dharmono. S, 2008. Gangguan Stres Pasca Trauma, FKUI-RSCM, Jakarta. Effendy, N, 1997. Dasar – Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, Jakarta, EGC Friedman Marilyn.M, 2002. Keperawatan Keluarga Teori dan Praktek, Jakarta : EGC Friedman, M.Bowden, V.r.Jones,E.G, 2003. Family Nursing Research, Theory and Practice, New Jersey:Prentice Hall Gerald C Davidson, John M Naele, Ann M King, 2006. Psikologi Abnormal ; Penerjemah, Noermalasari Fajar, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Hikmat.
2005. “Trauma Pasca Perang. (online) sumber : http://www.pikiranrakyat.com/cetak/0504/15/1105.htm, diakses 28 Juli 2008
Kaplan & Sadock,.2002. Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Prilaku Psikiatri Klinis, Binarupa Aksara. Jakarta. Maramis, Willy. 2006. Ilmu Perilaku dalam Pelayanan Kesehatan. Airlangga University Press. Nevid, Jeffreys, Rhatus, Spencher, and Greene beverly, 2002. Psikologi Abnormal, Jakarta : Penerbit Erlangga Pofil Rumah Sakit Umum Daerah. Dr. Fauziah Bireuen. 2008. Rose, S, J. Bisson & S. Wessely, “Psychological Debriefing for Preventing Post Traumatic Stress Disorder (PTSD): Review,” dalam Cochrane Database of Systematic Reviews, Issue 2, ArtNo.CD000560, 2002.
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
Rosen, M., Gerald. 2004. Posttraumatic Stress Disorder, Willey, Jhon,Ltd, British. Sandra, et.al,. 2005. The Epidemiology of Post Traumatic Stress Disorder after Disasters. Journal Epidemiology Review Volume 27, Jhon Hopkins Bloomberg School of Public Health. 79 Orlando.Florida : Academic Press, INC. Stradling & Scott, 2006. Counseling For Post Traumatic Stress Disorder. Thrid Edition, Sage Publication, London. Sugioyo, 2002. Metode Penelitian Survai, Alphabet, Bandung World Health Organization, 2005. Mental Health. Genewa _________,2007. International Psychopharmacology Algorithm Program (IPAP), Genewa. www.glitterfy.com, diakses pada tgl : 15 maret 2009 pukul : 19.23 WIB. www.panji blog, Faizal Alzam, 2008. diakses pada 24 maret 2009 pukul : 14.15 WIB Yosep. Iyus, 2006. Mencegah Gangguan Jiwa Mulai dari Keluarga Kita, Bagian Keperawatan Jiawa FK UNPAD, Bandung Yosiharu, 2006. Indonesian Disaster Mental Health Guideline, ational Center of Neurology and Psychiatry, Japan Hawari,Dadang, 2003. Skizofrenia Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa , Fk-UI, Jakarta. Keliat, Budi Anna. 1995. Peran Serta Keluarga dalam Perawatan Klien Gangguan Jiwa , EGC. Jakarta. Lestari, W, dan Wardahani YF, 2008. Gangguan Pasca Trauma Pelecehan Seksual dan Perkosaan. Jurnal Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistim dan Kebijakan Kesehatan, Surabaya Roan ,W., “Melupakan Kenangan Meng -hapus Trauma” dalam Intisari, Desember 2003,http://www.jaga-jaga.com/anIjakTerkini. php? ida= 65234, diakses 4 Agustus 2008 Sudiharto, 2007. Asuhan Keparawatan Keluarga dengan Pendekatan Keperawatan Transkultural. EGC, Jakarta Faturacman, 2001. Revitalisasi Keluarga. Bulletin Psikologi Tahun IX No 2, Jakarta
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP KESEMBUHAN PENDERITA POST TRAUMATIC STRESS DISORDER (PTSD) DI PUSAT TRAUMATIC “MAWAR” RSUD Dr.FAUZIAH BIREUEN
A. Karakteristik Keluarga 1. Umur Responden
:
tahun
2. Jenis Kelamin
: 1. Laki-laki 2. Perempuan
3. Pendidikan
: 1. Tamat SD 2. Tamat SLTP 3. Tamat SLTA 4. Tamat D-III/PT
4. Pekerjaan
: 1. Petani/Buruh 2. Pegawai Swasta/Wiraswata 3. PNS/POLRI 4. Tidak bekerja/ Ibu Rumah Tangga
5. Pendapatan Keluarga
: Rp...................................................
B. Kuesioner B.1. Dukungan Keluarga Petunjuk : Berilah tanda checklist () pada jawaban yamg paling sesuai menurut responden , dengan kriteria : a. Sangat Sering (SS) bobot nilai 5 b. Sering (S) bobot nilai 4 c. Kadang-kadang (KK) bobot nilai 3 d. Jarang (J) bobot nilai 2 e. Tidak Pernah (TP) bobot nilai 1
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
B.1.A.
Dukungan Emosional
81 No Pertanyaan 1 Keluarga mendengarkan keluhan yang anda rasakan akibat trauma? 2 Keluarga menyadari bahwa anda merasa kecemasan 3 Keluarga merawat anda dengan cinta dan kasih sayang 4 Keluarga menghibur anda untuk melupakan trauma yang anda alami 5 Keluarga menyadari anda butuh dukungan untuk anda sembuh 6 Keluarga mengikutsertakan anda dalam kegiatan sehari-hari SKOR :
B.1.B.
SS
S
KK
J
TP
SS
S
KK
J
TP
Dukungan Instrumental
No Pertanyaan 1 Keluarga menanggung biaya pengobatan anda 2 Keluarga keluaga mencukupi kebutuhan sehari-hari anda 3 Keluarga memnyediakan waktu untuk membawa anda berobat 4 Keluarga meluangkan waktu untuk merawat anda 5 Keluarga menerima dan mengerti terhadap sikap anda dan berusaha membantu anda mengatasi trauma yang terjadi 6 Keluarga selalu berusaha untuk meluangkan waktu untuk mendengarkan keluhan anda? SKOR :
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
B.1.C.
Dukungan Penilaian
No Pertanyaan 1 Keluarga memberikan pujian terhadap pengaobatan yang anda jalani mengalami kemajuan 2 Keluarga mengikut sertakan anda dalam aktivitas keluarga agar anda mempunyai kegiatan 3 Keluarga mengikut sertakan anda dalam kegiatan sosial di lingkungan rumah 4 Keluarga membenarkan anda untuk larut dalam kejadian trauma yang anda alami? 5 Keluarga memberikan bimbingan kepada anda berkaitan dengan trauma yang anda alami 6 Keluarga memberikan kesempatan kepada anda untuk mengambil keputusan terhadap masalah yang anda alami SKOR :
B.1.D.
SS
S
KK
J
TP
SS
S
KK
J
TP
Dukungan Informasi
No Pertanyaan 1 Keluarga menjelaskan kepada anda untuk selalu melakukan kegiatan agar tidak terkenang dengan peristiwa trumatis yang terjadi 2 Keluarga menjelaskan kepada anda manfaat perawatan yang anda jalani 3 Keluarga menyarankan kepada anda untuk selalu tenang dan sabar menghadapi trauma 4 Keluarga menyarankan kepada anda untuk berbagi cerita kepada anggota keluarga lain teman yang anda percaya akibat trauma yang anda alami 5 Keluarga memberikan nasehat kepada anda bahwa hidup menyendiri akan membuat anda semakin tidak berdaya 6 Keluarga menjelaskan kepada anda jika anda terus merasakan kecemasan yang terus menerus tanpa mau berusaha menghilangkannya akan mengakibat semakin parah
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
SKOR : B.2. Kesembuhan Penderitaan PTSD Petunjuk : Berilah tanda checklist (√) pada jawaban yang sesuai menurut responden terhadap pertanyaan di bawah ini, dengan kriteria : a. Jika jawaban ”Ya” bobot nilai 2 b. Jika jawaban ”Tidak” bobot nilai 1 No Pertanyaan 1 Apakah anda pernah mengalami peristiwa trauma dan merasakan kembali mencemaskan 2 Apakah anda masih terganggu bila terkenang peristiwa trauma yang anda alami 3 Apakah anda mengalami mimpi buruk dan membuat anda terbangun dan ketakutan 4 Apakah anda mudah tersinggung jika orang lain mengingatkan anda tentang kejadian trauma yang anda alami 5 Apakah anda menghindar dari orang yang mengingatkan anda pada pengalaman traumatis yang anda alami 6 Apakah anda masih merasakan tidak berdaya seperti yang anda rasakan selama ini 7 Apakah anda masih tidak tertarik melaksanakan melaksanakan kegiatan rutinitas seperti pekerjaan atau kegiatan lain 8 Apakah anda tidak tanggap terhadap kejadian yang terjadi disekitar anda 9 Apakah anda tidak menolong jika orang orang lain membutuhkan bantuan anda 10 Apakah anda masih suka menghindari keramaian dan merasa terkucilkan 11 Apakah anda merasakan kecurigaan terhadap orang lain secara berlebihan 12 Apakah anda susah memahami orang lain jika orang lain ingin menyampaikan sesuatu kepada anda 13 Apakah anda merasa mampu untuk menyelesaian masalah anda tanpa bantuan orang lain 14 Apakah anda merasa bahwa lingkungan hidup anda hanya keluarga anda SKOR :
Ya
Tidak
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
Reliability Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded( a) Total
10
% 100.0
0
.0
10 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .893
N of Items 6 Item Statistics Mean
Keluarga mendengarkan keluhan yang anda rasakan akibat trauma Keluarga menyadari bahwa anda merasa kecemasan Keluarga merawat anda dengan cinta dan kasih sayang Keluarga menghibur anda untuk melupakan trauma yang anda alami Keluarga menyadari anda butuh dukungan untuk anda sembuh Keluarga mengikutsertakan anda dalam kegiatan sehari-hari
Std. Deviation
N
3.90
.738
10
4.40 3.70
.516 .483
10 10
4.40
.516
10
3.90
.568
10
3.60
.516
10
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted Keluarga mendengarkan keluhan yang anda rasakan akibat trauma Keluarga menyadari bahwa anda merasa kecemasan Keluarga merawat anda dengan cinta dan kasih sayang Keluarga menghibur anda untuk melupakan trauma yang anda alami Keluarga menyadari anda butuh dukungan untuk anda sembuh Keluarga mengikutsertakan anda dalam kegiatan seharihari
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
20.00
4.444
.786
.869
19.50
5.611
.636
.886
20.20
5.511
.745
.872
19.50
5.611
.636
.886
20.00
5.333
.678
.880
20.30
5.122
.875
.851
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
Scale Statistics Mean 23.90
Variance 7.433
Std. Deviation 2.726
N of Items 6
Reliability Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded( a) Total
10
% 100.0
0
.0
10 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .935
N of Items 6 Item Statistics Mean
Keluarga menanggung biaya pengobatan anda Keluarga keluaga mencukupi kebutuhan sehari-hari anda Keluarga memnyediakan waktu untuk membawa anda berobat Keluarga meluangkan waktu untuk merawat anda Keluarga menerima dan mengerti terhadap sikap anda dan berusaha membantu anda mengatasi trauma yang terjadi Keluarga selalu berusaha untuk meluangkan waktu untuk mendengarkan keluhan anda
Std. Deviation
N
4.60
.516
10
4.50
.527
10
3.60
.516
10
3.90
.568
10
3.80
.422
10
3.70
.483
10
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Keluarga menanggung biaya pengobatan anda Keluarga keluaga mencukupi kebutuhan sehari-hari anda Keluarga memnyediakan waktu untuk membawa anda berobat Keluarga meluangkan waktu untuk merawat anda Keluarga menerima dan mengerti terhadap sikap anda dan berusaha membantu anda mengatasi trauma yang terjadi Keluarga selalu berusaha untuk meluangkan waktu untuk mendengarkan keluhan anda
Scale Variance if Item Deleted
Corrected ItemTotal Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
19.50
4.722
.891
.912
19.60
4.933
.759
.929
20.50
4.722
.891
.912
20.20
4.844
.729
.934
20.30
5.344
.752
.930
20.40
4.933
.849
.918
Scale Statistics Mean 24.10
Variance 6.989
Std. Deviation 2.644
N of Items 6
Reliability Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
10 0 10
% 100.0 .0 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .912
N of Items 6
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
Item Statistics Mean Keluarga memberikan pujian terhadap anda bila pengobatan yang anda jalani mengalami kemajuan Keluarga mengikut sertakan anda dalam aktivitas keluarga agar anda mempunyai kegiatan Keluarga mengikut sertakan anda dalam kegiatan sosial di lingkungan rumah Keluarga membenarkan anda untuk larut dalam kejadian trauma yang anda alami? Keluarga memberikan bimbingan kepada anda berkaitan dengan trauma yang anda alami Keluarga memberikan kesempatan kepada anda untuk mengambil keputusan terhadap masalah yang anda alami
Std. Deviation
N
3.70
.823
10
3.00
.816
10
2.70
.675
10
3.30
.483
10
3.30
.483
10
2.70
.675
10
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Keluarga memberikan pujian terhadap anda bila pengobatan yang anda jalani mengalami kemajuan Keluarga mengikut sertakan anda dalam aktivitas keluarga agar anda mempunyai kegiatan Keluarga mengikut sertakan anda dalam kegiatan sosial di lingkungan rumah Keluarga membenarkan anda untuk larut dalam kejadian trauma yang anda alami? Keluarga memberikan bimbingan kepada anda berkaitan dengan trauma yang anda alami Keluarga memberikan kesempatan kepada anda untuk mengambil keputusan terhadap masalah yang anda alami
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
15.00
7.556
.687
.911
15.70
7.122
.816
.889
16.00
8.000
.757
.896
15.40
8.711
.842
.893
15.40
8.711
.842
.893
16.00
8.000
.757
.896
Scale Statistics Mean 18.70
Variance 11.344
Std. Deviation
N of Items
3.368
6
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
Reliability Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
10 0 10
% 100.0 .0 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .892
N of Items 6 Item Statistics Mean
Keluarga menjelaskan kepada anda untuk selalu melakukan kegiatan agar tidak terkenang dengan peristiwa trumatis yang terjadi Keluarga menjelaskan kepada anda manfaat perawatan yang anda jalani i Keluarga menyarankan kepada anda untuk selalu tenang dan sabar menghadapi trauma Keluarga menyarankan kepada anda untuk berbagi cerita kepada anggota keluarga lain teman yang anda percaya akibat trauma yang anda alami Keluarga memberikan nasehat kepada anda bahwa hidup menyendiri akan membuat anda semakin tidak berdaya Keluarga menjelaskan kepada anda jika anda terus merasakan kecemasan yang terus menerus tanpa mau berusaha menghilangkannya akan mengakibat semakin parah
Std. Deviation
N
3.50
.707
10
3.90
.568
10
4.00
.943
10
4.00
.943
10
3.70
.483
10
3.70
.483
10
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
19.30
8.011
.861
.850
18.90
9.211
.703
.878
18.80
7.067
.798
.865
18.80
7.511
.688
.888
19.10
9.656
.688
.883
19.10
9.433
.771
.875
Scale Mean if Item Deleted Keluarga menjelaskan kepada anda untuk selalu melakukan kegiatan agar tidak terkenang dengan peristiwa trumatis yang terjadi Keluarga menjelaskan kepada anda manfaat perawatan yang anda jalani i Keluarga menyarankan kepada anda untuk selalu tenang dan sabar menghadapi trauma Keluarga menyarankan kepada anda untuk berbagi cerita kepada anggota keluarga lain teman yang anda percaya akibat trauma yang anda alami Keluarga memberikan nasehat kepada anda bahwa hidup menyendiri akan membuat anda semakin tidak berdaya Keluarga menjelaskan kepada anda jika anda terus merasakan kecemasan yang terus menerus tanpa mau berusaha menghilangkannya akan mengakibat semakin parah Scale Statistics Mean 22.80
Variance 11.956
Std. Deviation 3.458
N of Items 6
Reliability Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
10 0 10
% 100.0 .0 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .968
N of Items 14
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
apakah anda pernah mengalami peristiwa trauma dan merasakan kembali kecemasan
1.80
.422
10
apakah anda masih terganggu bila terkenang peristiwa trauma yang anda alami
1.80
.422
10
apakah anda mengalami mimpi buruk dan membuat anda terbangun dan ketakutan
1.90
.316
10
apakah anda mudah tersinggung jika orang lain maningatkan anda tentang kejadian trauma yang anda alami
1.60
.516
10
Apakah anda menghindar dari orang yang mengingatkan anda pada pengalaman traumatis yang anda alami
1.90
.316
10
Apakh anda masih merasakan tidak berdaya seperti yang anda rasakan selama ini
1.70
.483
10
Apakah anda masih tidak tertarik melaksanakan melaksanakan kegiatan rutinitas seperti pekerjaan atau kegiatan lain
1.70
.483
10
Apakah anda tidak tanggap terhadap kejadian yang terjadi disekitar anda
1.90
.316
10
Apakah anda tidak menolong jika orang orang lain membutuhkan bantuan anda
1.70
.483
10
Apakah anda masih suka menghindari keramaian dan merasa terkucilkan
1.70
.483
10
Apakah anda merasakan kecurigaan terhadap orang lain secara berlebihan
1.90
.316
10
Apakah anda susah memahami orang lain jika orang lain ingin menyampaikan sesuatu kepada anda
1.80
.422
10
Apakah anda merasa mampu untuk menyelesaian masalah anda tanpa bantuan orang lain
1.70
.483
10
Apakah anda merasa bahwa lingkungan hidup anda hanya keluarga anda
1.90
.316
10
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted apakah anda pernah mengalami peristiwa trauma dan merasakan kembali kecemasan
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
23.20
21.067
.827
.966
23.20
21.289
.765
.967
23.10
22.100
.755
.967
apakah anda mudah tersinggung jika orang lain maningatkan anda tentang kejadian trauma yang anda alami
23.40
20.711
.738
.965
Apakah anda menghindar dari orang yang mengingatkan anda pada pengalaman traumatis yang anda alami
23.10
22.100
.755
.967
Apakh anda masih merasakan tidak berdaya seperti yang anda rasakan selama ini
23.30
20.233
.915
.964
Apakah anda masih tidak tertarik melaksanakan melaksanakan kegiatan rutinitas seperti pekerjaan atau kegiatan lain
23.30
20.233
.915
.964
23.10
22.100
.755
.967
23.30
20.233
.915
.964
23.30
20.233
.915
.964
23.10
22.100
.755
.967
23.20
21.067
.827
.966
Apakah anda merasa mampu untuk menyelesaian masalah anda tanpa bantuan orang lain
23.30
20.233
.915
.964
Apakah anda merasa bahwa lingkungan hidup anda hanya keluarga anda
23.10
22.100
.755
.967
apakah anda masih terganggu bila terkenang peristiwa trauma yang anda alami apakah anda mengalami mimpi buruk dan membuat anda terbangun dan ketakutan
Apakah anda tidak tanggap terhadap kejadian yang terjadi disekitar anda Apakah anda tidak menolong jika orang orang lain membutuhkan bantuan anda Apakah anda masih suka menghindari keramaian dan merasa terkucilkan Apakah anda merasakan kecurigaan terhadap orang lain secara berlebihan Apakah anda susah memahami orang lain jika orang lain ingin menyampaikan sesuatu kepada anda
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009
Scale Statistics Mean 25.00
Variance 24.444
Std. Deviation 4.944
N of Items 14
Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009