KONSEPSI IKATAN MAHASISWA TEKNIK METALURGI (IMMG) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Disahkan Pada Rangkaian Musyawarah Kerja “Gelanggang Aspirasi Metalurgi – IMMG” 24 Februari - 8 April 2010
KONSEPSI IKATAN MAHASISWA TEKNIK METALURGI (IMMG) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Falsafah Dasar Organisasi Pengertian metalurgi Metalurgi adalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang berhubungan dengan ekstraksi logam dari bijihnya, memurnikannya, dan menyiapkannya untuk penggunaan dan termasuk proses seperti alloying, rolling, dan heat treatment serta mempelajari struktur dan sifat dari logam. Kompetensi-kompetensi yang dikembangkan di teknik metalurgi adalah 1. mampu memisahkan mineral berharga dari mineral pengotornya (mineral processing) di dalam bijih (ores) hasil penambangan agar siap untuk diekstraksi secara teknis dan ekonomis, 2. mampu mengambil (extraction) logam berharga dan memurnikannya (refining) menjadi logam murni, 3. mampu memadukan logam dengan unsur lain (alloying) membentuk paduan logam, 4. mampu melakukan pembentukan logam (misalnya rolling terhadap produk baja) serta memperbaiki struktur mikro paduan logam melalui perlakuan panas (heat-treatment) untuk mendapatkan sifat-sifat yang dapat diperlukan dalam aplikasi (preparing them for use), dan 5. mampu mendapatkan hubungan antara struktur mikro (microstructure) dengan sifat (properties) logam dan paduannya. Pembekalan keilmuan yang dilakukan di teknik metalurgi mencakup: 1. Pengolahan Bahan Galian (Mineral Processing) 2. Metalurgi Ekstraksi (Extractive Metallurgy) 3. Metalurgi Fisik (Physical Metallurgy) Latar belakang pendirian Program Studi Teknik Metalurgi ITB Rencana pendirian Program Studi Teknik Metalurgi telah dirintis sejak tahun 70-an oleh para dosen senior metalurgi di Jurusan Teknik Pertambangan ITB. Dasar pemikiran pada saat itu adalah perlunya sebuah program studi yang memberikan kompetensi kepada lulusannnya di bidang metalurgi secara utuh. Itulah sebabnya sejak tahun 70-an, kurikulum opsi Metalurgi, Program Studi Teknik Pertambangan ITB telah mengakomodasi pengertian metalurgi yang utuh, sehingga lulusannya dapat bekerja di industri yang membutuhkan kompetensi metalurgi. Pendirian Program Studi Teknik Metalurgi ITB merupakan kebutuhan, bukan saja untuk lulusannya tetapi juga bagi pihak pengguna atau industri. Hal yang tidak kalah pentingnya yaitu sebagai bentuk pertanggungjawaban ITB kepada masyarakat luas. ITB tidak menyembunyikan kebenaran, bahwa
benar ITB meluluskan sarjana teknik metalurgi dengan kompetensi yang seharusnya serta mampu bekerja dari mulai industri pengolahan bahan tambang, ekstraksi logam, hingga industri manufaktur. Visi dan Misi Program Studi Teknik Metalurgi ITB Sesuai dengan visi ITB yaitu menjadi lembaga pendidikan tinggi dan pusat pengembangan sains, teknologi, dan seni yang unggul, handal dan bermartabat di dunia, yang bersama dengan lembaga terkemuka bangsa menghantarkan masyarakat Indonesia menjadi bangsa yang bersatu, berdaulat dan sejahtera, serta misi ITB untuk memandu perkembangan dan perubahan yang dilakukan oleh masyarakat, dengan menjalankan tridarma berupa pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat dengan cara yang inovatif dan bermutu tinggi, serta tanggap terhadap perubahan global dan tantangan lokal, Program Studi Teknik Metalurgi menyusun visi dan misinya sbb: •
VISI "Menjadi institusi pendidikan tinggi metalurgi yang unggul di tingkat nasional dan internasional yang bertumpu pada hasil penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkaitan dengan kegiatan pengolahan bahan galian, ekstraksi dan rekayasa paduan logam".
•
MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat di bidang metalurgi dengan mutu terbaik ditingkat nasional maupun internasional. 2. Menghasilkan lulusan dalam bidang metalurgi yang mampu mengolah, memanfaatkan dan mengelola sumber daya mineral secara bijaksana, efektif dan efisien dengan memperhatikan keseimbangan lingkungan dan pengembangan berkelanjutan serta mampu berkompetisi ditingkat nasional dan internasional. 3. Mengembangkan pemikiran-pemikiran tentang pengolahan dan pemanfaatan sumber daya mineral, logam dan paduan-paduannya untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat Indonesia, serta tanggap terhadap setiap tuntutan perubahan yang berkembang di masyarakat dan industri. Konsekuensi dari visi dan misi tersebut adalah kekuatan utama dari pelaksanaan program pendidikan di Program Studi Teknik Metalurgi haruslah bertumpu dari kekuatan pendidikan dan penelitian yang tercermin dari kontribusi institusi ini melalui pelaksanaan pendidikan dan penelitian yang menghasilkan pengembangan ilmu dan teknologi untuk turut memajukan dunia pengolahan mineral, ekstraksi logam dan rekayasa paduan logam baik nasional maupun internasional yang pada gilirannya dapat dirasakan manfaatnya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Oleh sebab itu, untuk mewujudkan visi tersebut, aktivitas penelitian yang bekualitas harus menjadi program utama dalam mendukung aktivitas pendidikan, melalui kegiatan tugas akhir untuk mahasiswa sarjana, penelitian tesis dan disertasi untuk mahasiswa pascasarjana. Identitas mahasiswa teknik metalurgi Mahasiswa teknik metalurgi merupakan gabungan dari dua bagian, yaitu ‘mahasiswa’ dan ‘teknik metalurgi’. Bagian ‘mahasiswa’ merupakan sebuah peran dimana mahasiswa teknik metalurgi memiliki posisi yang sama dengan mahasiswa-mahasiswa lain di seluruh Indonesia dan mengemban tugas yang sama di masyarakat, yaitu sebagai:
•
•
• •
Social control merupakan peran mahasiswa dalam mengontrol keberjalanan sosial suatu masyarakat. Mahasiswa akan banyak berperan apabila terjadi penyimpangan sosial yang terjadi di masyarakat, sehingga dapat dikatakan bahwa mahasiswa berpartisipasi dalam stabilitas sosial di masyarakat. Agent of change merupakan sebuah peran dimana mahasiswa menjadi bagian masyarakat yang mampu berpikiran inovatif dan memiliki inisiatif untuk merubah kondisi yang sedang terjadi menjadi lebih baik. Iron stock merupakan sebuah peran mahasiswa sebagai calon penerus dan pemimpin bangsa di masa depan. Guardian of value merupakan peran mahasiswa sebagai ujung tombak dalam menjaga dan mempertahankan nilai-nilai yang ada di masyarakat. Implikasi dari peran-peran tersebut, dalam posisinya dalam masyarakat, mahasiswa teknik metalurgi tidak dapat menutup mata dengan keadaan masyarakat. Mahasiswa teknik metalurgi seharusnya mampu peka terhadap masalah-masalah yang terjadi di masyarakat, khususnya yang menyangkut dunia metalurgi.
Selain memiliki peran sebagai ‘mahasiswa’ yang seperti disebutkan di atas, mahasiswa teknik metalurgi juga memiliki peran dalam bidang ‘teknik metalurgi’. Dalam hal ini, mahasiswa teknik metalurgi secara khusus merupakan calon metallurgist Indonesia dan bertanggung jawab atas berkembangnya dunia metalurgi di masa sekarang dan masa yang akan datang. Untuk itu, mahasiswa teknik metalurgi memposisikan diri sebagai bagian dari program studi teknik metalurgi. Implikasi dari semua peran tersebut, mahasiswa teknik metalurgi memiliki tanggung jawab untuk mendukung visi dan misi dari program studi teknik metalurgi ITB dan tetap menjalankan perannya sebagai social control, agen of change, iron stock, dan guardian of value demi mewujudkan Indonesia yang mandiri. Realita dan tantangan Indonesia saat ini belum bisa mengolah hasil tambang secara utuh dan berkesinambungan. Hal ini menimbulkan kecenderungan untuk menjual hasil tambang mentah ke negara lain tanpa melakukan proses added value. Keadaan ini membuat Indonesia sulit bersaing dengan negara lain dalam bidang metalurgi, padahal industri metalurgi sangat berperan penting dalam kemajuan teknologi. Selain itu, terdapat kenyataan bahwa tidak ada keselarasan antara pengambil kebijakan, pelaku industri metalurgi, dan peneliti dalam negeri. Tentu saja hal ini dapat menyebabkan kebijakan– kebijakan yang tidak tepat sasaran yang dapat merugikan industri metalurgi dalam negeri. Dengan melihata realita-realita yang ada pada saat ini, tantangan yang akan muncul di masa depan adalah semakin sulitnya persaingan dalam bidang metalurgi, terutama persaingan dengan negaranegara lain. Persaingan tersebut dapat berupa ilmu dan teknologi metalurgi, yang berdampak pada industri metalurgi. Alumni yang ideal Untuk menjawab tantangan yang akan terjadi di masa depan, seorang sarjana teknik metalurgi harus mencapai keadaan sebagai berikut:
-
Sadar dengan sifat alumni perguruan tinggi. Sadar akan kewajibannya sebagai seorang alumni program studi Teknik Metalurgi. Sadar akan kewajibannya untuk menempatkan ilmu yang didapat di perguruan tinggi ditengah realita masyarakat.
Semua keadaan tersebut dapat tercapai bila terdapat proses yang memadai untuk mahasiswa teknik metalurgi selama belajar di Program Studi Teknik Metalurgi ITB. Proses tersebut terutama adalah pengembangan potensi diri mahasiswa teknik metalurgi. Namun, tidak semua proses tersebut dapat difasilitasi oleh Program Studi Teknik Metalurgi, oleh karena itu dibutuhkan sebuah wadah untuk dapat menampung kebutuhan untuk mengembangkan potensi mahasiswa teknik metalurgi secara komprehensif yang tidak dapat difasilitasi oleh Program Studi Teknik Metalurgi. Wadah tersebut adalah Ikatan Mahasiswa Teknik Metalurgi ITB (IMMG-ITB) yang memiliki tujuan: a. Menciptakan lingkungan yang kondusif demi terwujudnya tujuan pendidikan ITB. b. Menciptakan dan memelihara ikatan kekeluargaan yang erat antar mahasiswa program studi Teknik Metalurgi Institut Teknologi Bandung, serta melangsungkan ikatan kekeluargaan yang erat setelah tamat belajar. c. Mengusahakan kesejahteraan anggota dalam bidang materiil maupun spiritual, menunjang kegiatan akademik anggota, dan sebagai sebuah wadah pembelajaraan organisasi maupun ajang penyaluran aspirasi dan kreativitas bagi anggotanya. d. Memperkenalkan program studi Teknik Metalurgi ITB pada masyarakat, menciptakan dan mengembangkan kecintaan terhadap ilmu metalurgi pada anggota khususnya dan masyarakat umumnya. e. Menghasilkan alumni yang bertanggungjawab dan dapat menjawab tantangan masa depan.
Kebutuhan Mahasiswa Teknik Metalurgi Mahasiswa sebagai insan akademis memiliki misi yang tertuang pada Tridharma Perguruan Tinggi, yang mencakup pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Dalam menjalankan tugasnya sebagai insan akademik, mahasiswa membutuhkan proses untuk mengembangkan potensi diri yang komprehensif dengan himpunan sebagai salah satu wadahnya. Pengembangan potensi diri tersebut tercakup dalam hal hardskill, softskill, dan lifeskill. •
Hardskill merupakan kemampuan di bidang keilmuan metalurgi sebagai landasan dasar seorang metalurgist. Hardskill mencakup kebutuhan akademik dan keprofesian. Dalam hal akademik, mahasiswa memilki kebutuhan sebagai pelajar yang harus senantiasa menuntut ilmu. Untuk menjembatani kebutuhan ini, mahasiswa menjalin hubungan vertikal dengan program studi yang berperan utama sebagai fasilitator kegiatan belajar-mengajar. Dalam hal keprofesian, mahasiswa membutuhkan sebuah pembelajaran untuk mengemban perannya dalam masyarakat sebagai calon sarjana sesuai dengan latar belakang akademisnya.
•
•
Softskilll merupakan kemampuan sosial yang berhubungan dengan karakter seseorang dan mengajarkan bagaimana menciptakan kepribadian seseorang. Softskill mencakup kemampuan komunikasi, kepemimpinan, dan kerja sama. Lifeskill merupakan kemampuan yang berhubungan dengan prinsip hidup. Lifeskill dapat dipandang sebagai sisi kemanusiaan mahasiswa yang tidak boleh dilupakan dalam bekal untuk bermasyarakat nantinya.
Konsep Organisasi Mekanisme organisasi Dewan Perwakilan Anggota (DPA) merupakan badan legislatif IMMG ITB yang menyusun Garis Besar Haluan Kerja (GBHK) Badan Pengurus dan Senator IMMG. Dalam penyusunannya, DPA wajib mempertimbangkan aspirasi program pemenuhan kebutuhan seluruh anggota IMMG. GBHK tersebut kemudian diberikan kepada Badan Pengurus dan Senator IMMG untuk direalisasikan menjadi program pemenuhan kebutuhan anggota IMMG. Badan Pengurus dan Senator IMMG kemudian mengajukan rencana program kerjanya kepada DPA untuk dikritisi dan diwacanakan kepada massa IMMG secara keseluruhan. DPA berwenang untuk mengesahkan atau tidak mengesahkan rencana program pemenuhan kebutuhan anggota IMMG. Setelah rencana program kerja tersebut disetujui oleh anggota selanjutnya disahkan oleh DPA menjadi program kerja Badan Pengurus dan Senator IMMG. Dalam pengesahannnya, terdapat penjaminan oleh DPA mengenai sumber daya untuk mendukung program kerja Badan Pengurus dan Senator IMMG. Hal ini dapat dilakukan sesuai permintaan dan kesepakatan antara Badan Pengurus atau Senator IMMG dengan DPA. Setelah disahkan dan mendapat jaminan dari DPA, maka diharapkan program pemenuhan kebutuhan seluruh anggota IMMG dapat dilakukan secara sinergis oleh Badan Pengurus dan Senator IMMG. Inti dari mekanisme ini adalah legitimasi DPA dan proses penjaminan untuk mengimplementasikan dan memberikan sumber daya setelah usulan program Badan Pengurus dan Senator IMMG disetujui oleh DPA.
Rapat Anggota
DPA
Badan Pengurus
Senator
Program Kerja
Informasi Anggota
Landasan organisasi •
•
Kekeluargaan kegiatan yang dilakukan oleh anggota melalui himpunan dilaksanakan dengan suasana dan semangat kekeluargaan Keprofesian anggota dapat melakukan kegiatan yang berhubungan dengan metalurgi melalui himpunan.
Sifat organisasi • •
•
•
•
Aspiratif himpunan dapat mewadahi dan menjembatani aspirasi dari anggota. Representatif sistem yang digunakan dalam mekanisme pengambilan keputusan dan tindakan badan kelengkapan organisasi betul-betul merupakan perwujudan atau representasi dari keinginan seluruh anggota di tingkatnya masing-masing. Kebijakan dan sistem perwakilan yang dipergunakan mencakup seluruh unsur secara proposional. Profesional sistem yang berlaku di himpunan mengandung nilai-nilai profesionalisme dengan mengedepankan pengembangan kapabilitas, komitmen, integritas, dan disiplin anggota. Transparan seluruh aspek dalam pengambilan keputusan dan kebijakan organisasi harus bersifat terbuka, dapat dipertanggungjawabkan, dan dapat diketahui dengan mudah oleh anggota. Kreatif himpunan dapat menampung, menstimulus, dan mengembangkan kreativitas anggota.
Penutup Konsepsi IMMG ITB berlaku sejak tanggal 10 April 2010 dan ditetapkan hingga waktu yang tidak ditentukan. Berhasilnya pelaksanaan konsepsi untuk mencapai cita-cita IMMG, tergantung pada peran aktif anggota serta sikap mental, tekad, semangat, ketaatan, dan disiplin pengurus himpunan. Dalam rangka melaksanakan tanggung jawab bersama dan demi kokohnya rasa kekeluargaan IMMG, perlu peran aktif anggota dalam rangka menyiapkan kader-kader IMMG yang hasilnya dapat dinikmati secara merata dan adil oleh seluruh anggota sebagai peningkatan kesejahteraan lahir dan batin. Pada akhirnya hasil tersebut akan memperkuat jati diri dan kepribadian anggota IMMG dalam suasana yang demokratis, kondusif, aman dan damai. Hal lain yang menjadi salah satu karakter IMMG adalah kemampuan untuk beradaptasi dan terbuka pada segala perubahan yang terjadi. Sehingga dapat mencapai cita-cita luhur IMMG. Demi Tuhan, untuk bangsa, dan almamater!