fafi, Bilangan2, Diserter 1996 IIUBT,NGAN AI\ITAR BAITIGSA:TINJAUAI\I TEORITIS DAI\[ REALITAS SYarrf lbr ahim Al - Qadrie Pendehuluan Hubunganantarbangsaadalatrfenomenasosialyangmenarikdantidak dapat dihindari oleh negaramanapun,khususnyasejak pertengahanabad ke 20. Hubunganini menariksebabia menjadilapangandanobyek shrdiyangpenting dan sangatmenarik perhatianbanyakpakar, kalanganakademisidan aparat pemerintatraqsckaligusseringmenghasilkanproyekpenelitiandankaryayang menguntungkanbanyakfihak. Studi sertatulisan-tulisantentanghubungan antar b*gta' hubungan dan politik luar negeri (foreign politics and relationship), perbandinganpolitik, dan sejenisnyq yang berkembangdan tersebardiselunrh dunia, merupakanbukti daya tarik dari fenomenayang disebutkandi atas. Tidak dapatterhindarkannyahubunganantarbangsadi dasarioleh fhkta bahwahubungansemacamitu merupakansuatukehanrsanbagi setiapbangsa agaria dapatmelanjutkanhidupnyabaik sebagaisuatuentiti yang diikat secara budayadanpolitk (cultwal dot political unity) dari berbagaikelompoketrik internalyangmembentukmasyarakatsipil (crvil society)di dalamnegarayang bersangkutan, maupunsebagaibagiandari sistemdunia. Keperluanmanusiaatau masyarakatsetiap masaselalu meningkatdan peningkatannya bergantung pada kompleksias keadaan yang selalu masadan dengan berkembangsesuaidenganperjalananatau perkembangan pcrkembangan kondisi kehidupanitu sendiriyangdisebabkanoleh peningkatan pada pendidikandan kualitashidup. Peningkatankeperluanhidup manusia yanghidup dalamsuahrnegaramenyebabkan hubunganantaranegarasemakin meningkat pula. Negara"yang diwakili oleh. pemerintahmasing-masing, memerlukanhubunganitu meningkaqkarena meningkatnyahubunganihr kesejahtersan berartibahwatujuanumum setiapnegarayaitu penyelenggaraan ataukemakmuranbagi rakyatrryadanpenciptaanperdamaiandunia (Tim BP7, 1995)dapatlebihditingkatkan. Politik luar negeridan sekaliguspolitik dalamnegerisuatunegara,yang corak dan resmidari negaratcrsebut,mempengEruhi merupakankebijaksanaan dua lorakter hubungannegaratersebutdengannegaralain dalammclaksanakan tujuanumum sebagaimana disebutkandi atas. Tulisanini berusatra mengungkapkan mengapahubunganantarbangsaitu hubunganantar terjadi? Dengankatalain faktor apasajayangmempengaruhi bangsa?Bagaimanakarakteratausifat hubunganantarbangsaitu dari masa kemasa?. Dengan kata lain adakatr unsur timbal balik yang saling
Jati, Bilangon 2, Disember 1996
145
menguntungkan melandasasi politik hubungan antar bangsa sepanjang perjalanansejarah? Selain itu, tulisan ini juga ingin menjelaskanbagaimana fenomena kestabilan dunia dan ketergantunganmerupakan dua topik yang mengandung hubungan sebab akibat yang simitrik (symmetrically causal relationship), dan keduanya berkaitan dengan dan memberi corak bagi hubunganantar bangsa. Faktor-faktor
dan Fungsi Hubungan Antar Bangsa
Hubungan antar bangsa ditimbulkan oleh kesedaranbahwa tidak ada suatu bangsa yang dapat memenuhi semua keperluan mereka secara lengkap dan menyeluruh. Hal ini disebabkanoleh fakta bahwa masing-masingnegara memiliki perbedaantidak sajadalam letak geografis,keadaanalam atau iklim, dan keadaandemografik, tetapijuga dalam bidang sosial buday4 sepertitingkat dan pemilihan teknologi yang digunakan, dan pengalaman khas dalam berproduksi. Sebagaisuatu contoh, kondisi geografis,alam dan iklim yang khas, yang menyebabkannegara-negara Barat tidak memiliki rempah-rempah,karet alam, kelapa, hasil-hasil hutan tropis dan lain sebagainya,mendorong mereka mengadakanhubungan dengan negara-negarayang terletak disekitar garis Khatulistiwa yang menghasilkankomoditi alam sepertidi atas. Begitu juga sebaliknya. Demikian pula pengalihanteknologi dan pengalamanberproduksi dari negara-negara industri maju (NIM) kepada negara-negara sedang berkembang(NSB), yang menjadi salah satu topik penting dalam hubungan antar bangsa, merupakan konsekuensi dari perbedaan dalam tingkat dan pemilihanteknologi. Usahauntuk memenuhikeperluandalam negeri yang selalu meningkat itu mendorongbangsa-bangsa di dunia ini untuk mengadakanhubungankerjasama antar bangsa. Perbedaankarakteristik dari bangsa-bangsadi dunia dan dorongan untuk diakui sebagaibagian atau sub sistem dari sistem dunia menimbulkanpembahagiankerja antarabangsa. Dari beberapateori tentang pembahagiankerja, Teori PembagianKeda Dalam Masyarakatyang dikemukakanoleh Emile Durkheim (1984) dipandang sebagaiteori yang cukup mendasar.Durkheim melihat bahwakeperluanhidup manusia, yang diperlukan untuk mempertahankan atau meningkatkan kehidupanmerekadalammasyarakat,selaluberkembangdan menjadikompleks sejalan dengan berkembang dan meningkatnya peradaban manusia. Terbatasnyaalat atau materi pemenuhankeperluanitu menyebabkanmanusia sebagaianggotamasyarakatmengalamikesulitandalam memenuhikeperluan merekasecarautuh dan lengkap. Kesulitansemacnmitu bertambahlagi dengan perbedaanyang ada diantaraanggotamasyarakatyang satu denganlainnya. Perbedaanitu pada dasarnyameliputi perbedaandalam kemampuan dan karakteristikyang dimiliki oleh satukelompok masyarakatdisatu fihak tetapi
Syarif I. Al-Qadrie - Hubungan Antor Bangso
146
tidakdimiliki olehkelompoklainnyadilainfihak. Perbedaanpadakemampuandan karakteristikitu bersumberbaik pada faktorletakgeografis,iklim dankondisialamlainnya;tingkatsosialekonomi dantingkatataupengalaman dalamteknologi;faktorjeniskelamindangenetik; maupunpadafaktor etnisitas. Suatukelompokmasyarakat yang secarageografistidak beradadi kota tetapisebaliknya dilingkupiolehlingkungan alamdaniklim yangsesuaidengan pertanian(KawasanPerdesaan) dan kondisitanahyang suburmenciptakan masyarakatagrarisyang kaya denganpengalamanpertaniandan teknologi pertanianyangmemadai.Ini berbedadenganmasyarakat industriperkotaan yang memiliki tingkat teknologi perindustrianyang tinggi berdasarkan pengalaman-pengalaman industri. Keduamacamkelompokmasyarakatini, masyarakatpedesaandan perkotaan(rural and urban communities),perlu mengadakan hubungankerjasama dalamrangkamemenuhikeperluanmereka yangtidak merekahasilkantetapimerekaperlukan. Demikianpula dengankelompok-kelompok etnik (ethnicgroups)yang mengharuskan merekauntuk mengadakan hubungankerjasamaantaramereka dalam rangka memenuhi kebutuhan yang selalu meningkat dan mengembangkan mutukehidupan mereka,karenamerekamemiliki perbedaan jenis teknologitertentuyangtidak dalamkemampuanataudalammenguasai dikuasaiolehkelompoketniklainnyasesuaidengankondisigeografis;tingkat sosial,ekonomidanteknologi;danpengalaman yangmerekamasing-masing miliki. Sebagaisuatucontoh,kelompoketnik atauPuakDayak,khususnya Punan,di pedalamanKalimantanIndonesiaatau di Sarawakdan Sabah, Malaysi4 lebihmenguasai hal-halyangberkaitansubsektorkehutanan sehingga julukAnsebagaiakhli hutan(forestspecialistsl(Alqadrie, merekamemperoleh 1987;1993;l0l-102). Petaniperantau Bugisdi KalimantanBaratdanRiau, karenakeberhasilan merekadi subsektorperkebunan tanamankeras/tanaman julukan sebagaipetaniyangakhli dalamtanamankerasdan tahunan,mendapat dalamtanamanyangcepatmenghasilkan uang(ong-hfe crop and cash-crop (Alqadrie,1987:l0l;1992a:86-87).Demikianpulapadapuakatau specialisrsl kelompok etnik Madura, mereka berhasil dalam subsektorpeternakan, khususnyapeternakandan penggtemukan sapi,karenaitu merekadianggap sebagaiakhli sapi(cattlespecialistsl(Alqadrie,1987:106-107; l99la:481). petanidari kelompoketnik Melayu tampaknyalebih menguasai Sementara subsektorperkaretanataupergetahan(rubbercropsand industry). Perbedaan dalam kemampuandan keakhliandalam bidang-bidangtertentuoleh satu kelompoketnikyangtidakdikuasaiolehkelompoklainmenyebabkan tidaksaja kelompoketnik tertentumemiliki identitasdan karakteristiktertentusesuai dengankemampuan yangmerekamiliki tetapijuga timbulnyadoronganbagi yangberbedaitu untukmengadakan kelompok-kelompok hubungankerjasama antaramerekauntukmemenuhidanmelengkapikeperluanmerekayangtidak mungkinmerekapenuhisendiri-sendiri.
Jati, Bilangan 2, Disember1996
147
Dalam masyarakatmoderensekarangini, walaupunkeberadaankaum wanitadalamberbagaibidangkemasyarakatan tidak dapatterbantahkanlagi, namun perananmerekatetap terspesialisasidan bahkanunik yang sangat berbedadenganperanankaum pria (Purnamawatidalam Akcay4 1996:2). pembagian Keadaaninilatryangmenyebabkan atauhubungankerjaantarajenis (division kelamin of labor betweensexes)tetap menjadi hal yang penting. Bahkan,jika hubungankerjaantarajenis kelaminini dikurangisampaipada titik tertentu,menurutDurkheim(1984:21),kehidupanperkawinanakanhilang, yang tinggal hanyalahhubunganseks(sexualrelationship). Ini merupakan salah satu contoh pentingnya hubungan kerja dalam masyarakat. Ini menunjukkanbahwa dampak penting dari pembagiankerja" sebagaimana produktivitasdari ditemukanolehDurkheim,bukansemata-mata meningkatkan fungsi-fungsiyang telah dibagi-bagidalam kelompok masyarakatyang merekasatu dengan berbeda-bedaitu, tetapi hubunganitu mempersatukan lainnyadanmemungkinkan masyarakat merek4jika adadanjelas keberadaan pembagian kerjaatauhubungandalammasyarakat berfungsibukanhanyauntuk meningkatkankeberadandan pemenuhankeperluanmereka,tetapi justru sebagai dikemukakanoleh Durkheim (19E4) untuk menciptakandan meningkatkansolidaritasantarakelompokdalammasyrakatbaik solidaritas mekanismaupunsolidaritasorganik. Dalam ruang lingkup dunia,hubunganantarbangsadalam konteksini bertujuantidak hanyauntuk memenuhidan meningkatkankeperluanbangsabangsayangterlibatdalamhubunganitu tetapijuga danini terpenting,untuk tersebutdalamsistemduniadanuntuk menunjukkankeberadaan bangsa-bangsa meningkatkankerjasamasertakesetiakawanan antaramereka. Latar Belakang dan Reditas Hubungan Antar Bangsa Sebagaimana disebutkanpadabagianterdahulu,hubunganantarbangsaterjadi karenaadanyaperbedaan alam,sosial,ekonomidan budayaantaramerekq perbedaan manaperludijembatanidenganhubungandankerjasamasehingga keperluanataukebutuhanmerekayangkompleksdanselalumeningkatdapat terpenuhi. Dari sini kita dapatmelihatbahwakompleksitaskeperluanyang harusdipenuhisecaratetap dan terusmenerusmerupakanpendorongutama hubungandenganbangsalain. suatubangsauntuk mengadakan Secaraekonomi,tingkatkeperluan(kebutuh*), kualitasdan keragaman (variasi) dari keperluanitu, dan kemampuansuatu bangsamemenuhinyg merupakansalah satu indikator tingkat kemampuanekonomi dari bangsa tersebut(Tohir, l97l:ll dan Sukirno,l98l). Indikatorsepertiinilah yang ditampilkanolehbangsa-bangsa Barat(bangsa-bangsa Eropahsejakabadke l5 dan bangsaAmerika Serikatsejakke 20) agarmerekadapatdiklasifikasikan bangsabesar,pemimpinduni4 batrkanpilisi dunia(Alqadrie,l99lb: lsebagai Barat untuk memenuhiindikator tersebut 20). Keterbatasanbangsa-bangsa
Syulf L Al-Qodrtc - Hubungon Antar Bangsa
l4E
disatu fihak dan keinginan untuk mewujudkanambisi merekaagsr mcnjadi bangsabesardanpemimpinduniadalambidangekonomi,politik danmilitcr, mendorong mereka unhrk menggunakanjalur 'hubungan' antar bangpa, khususnyadenganbangsa-bangsa dari negara-negara Afrik4 Asiq danAm€rika Latin (AAA), yangbelummaju dankemudianmenjadinegarajajahanmcreka danyang selanjutnyadisebutNSB. D-i segi ini, paling tidak ada dua faktor yang menyebabkanBangsaBangsaBaraLkhususnyasebelumpcrtengatranabadke 20, ingin mengadakan hubungan dengan fuAA agar kemampuanekonomi dan poliiik mereka bertambahkuat yaitu fhktor Dalam (internal), dan faktor Luar (external). Faltor Dalamberl€itan denganketidakmampuanbeberapanegara-negEra Barats€caraekonomidan politik untuk memenuhikeperluanmerekamasingmasing. Tanpa upaya keras unnrk mcncari jalan ke luar dalam mengatasi kesulitanekonomidanpolitik dalamnegeri,bangsa-bangsa terscbutakantctrp dibelengguoleh kemiskinan. Faktor Luar berhubungandengankaakuan negara-negaratersebut akan terlempar dari status mereka atau mengalami degradasisebagainegarakuat dankayadalamsistemdunia sebagaiakibat dari kegagalan mereka meningkatkan kemampuan ekonomi maupun posisi merekasebagainegarakaya. Analisis lebih lanjut mempertahankan mengenai Teori Sistem Dunia ini dapat dilihat dalam beberapatulisan internasionalWallerstein(1979; 1987). Upayakerasbangsa-bangsa Eropah untuk mengatasiekonomi dalam negeri dan ambisi merekauntuk menjadi ungguldalampersainganantarmerekaataupalingtidak untuktetapbertatran padastatussemuladalamsistemdunig mendorongmerekauntuk mengadakan jalur ekonomiyangmenguntungkan ekspansike luar Eropahuntukmemperoleh merekamelaluiapayangdisebutdengan'hubungan antarbangsa'. Dari apayangkita kenalmelaluiEmmanuelWallerstein(19E7)sejakabad ke 14duniatelahmulaiterintegrasike dalamsatusistemduniayangterbagike dalam tiga bagian: masyarakatinti (core society), masyarakatsctcngah pinggiran (semi peripheral srciety) dan masyaiakatpinggiran (peripheral society). Sejakmasaitu negara-negara di Eropatrbersaingkerasuntuk tetapbersda padakedudukaninti, paling tidak padastatussetengahpinggirandan tidak terlemparataumengalamiturun statusmenjadimasyarakatperipheral. Faktor persaingandan kurangnyasumber daya alam (SDA) bagi bahan mentalr keperluanindustrimendorongmerekamengadakan ekspansike kawasanAAA untuk mencaribermacam-macam SDA yangmurah. Ini terbukti scjak abadke 15, 16, dan 17 tidak terbilangbanyaknyaarmadalaut bangsa-bangsa Eropah yangdilaksanakan baik olehkerajaanmaupunoleh swastamengunjungiAAA danmenemukan kawasan-kawasan banrscpertiBenuaAmerikadanAustraliq KepulauanSelandiaBarq Filipina,Hawaii,kepulauandi Pasifik,dankawasan tuL{ lainnya. tersebutdiltnd$i Olch karenakedatanganmcrekake kawasan-kawasan
fafi, Bilangan 2, Disember 1996
149
oleh motif ekonomi kapitalistik sempit, maka pola hubungan perdagangan untuk memperoleh SDA dengan harga murah berubah menjadi sistem monopolistik yang kemudian berubah lagi menjadi sistem kolonialisme dan imperialisme dengan menguasaikawasandan bangsa-bangsayang memiliki SDA itu. Mulai saatitu usahaEropatruntuk mempersatukan/mengintegrasikan dunia ke dalam satu sistem kapitalis dalam rangka memenangkanpersaingan antara mereka menghasilkan hubungan antara Bangsa-bangsaEropah dengan Bangsa-bangsaAAA yang tidak seimbang yaitu hubungan antara penjajatr disatu fihak denganterjajah dilain fihak (Wallerstein, 1979). Inilah era dimulainyapenjajahan bentuklamayang dilakukan oleh BangsabangsaBarat denganmenjajah, menguraskekayaanalam bangsa-bangsaAAA, yang dikenal sekarang ini dengan NSB, selama 300-400 tahun. Sejaratr membuktikan betapa Indonesia, Vietnam, Filipina, negara-negaraAmerika Latin, negara-negaraAsia dan Afrika, dan sebagianbesar negara-negaraArab, telah terbelengguoleh penjajahandari negara-negaraBarat, seperti Inggeris, Perancis,Belanda, Belgia, Portugis, Spanyol,Jerman dan Amerika Serikat (AS). Indonesiasendiri telah dijajah oleh Belandasejaktahun 1602 sampai dengan 1945 (sampai pertengahantahun 1949 Indonesia masih berjuang mengusirtenteraBelandayang memboncengtentaraSekutu untuk memerangi rakyat Indoensia),dan oleh Jepangsejaktahun 1942sampaidengan 1944. Motif pertama kedatanganBangsa-bangsaEropah Barat di AAA untuk memperolehi rempah-rempahdan SDA lainnya dengan mudah dan murah melalui hubunganperdaganganternyata bergeserdan berubaharah 180 derajad denganmenjajahdan menjadikanbangsa-bangsa tersebutsebagai'sapiperahan'. Perubahan motif dari hubungan perdaganganke hubungan imperialistikeksploitatif ternyata memangdirencanakanoleh Bangsa-bangsaEropah Barat agar mereka tidak perlu lagi mengeluarkanbiaya dan uang sepeserpununtuk memperolehSDA dan kekayaanBangsa-bangsa di AuAu{.Inilatr pola hubungan antarbangsaantaraBangsa-bangsa Eropah Barat denganBangsa-bangsaAAA yang terjadi selama t 400 tahun yang sangat tidak adil dan merupakan pelanggaranterhadaphak-hak azasimanusiadari bangsa-bangsa yang disebut kedua. Dalam waktu hampir bersamaan,terjadi pula perbudakan,penindasandan pemusnahanyang dilakukan oleh orang-orangPutih Eropahterhadaporangorang Hitam Amerika dan pendudukasli sepertiorang-orangIndian di AS dan kawasanBenuaAmerika lainnya,Aborigin di Australia dan SelandiaBaru, dan orang-orangHitam di benuaAfrika. Kesemuaini merupakankonsekuensiyang sangat menyakitkan dari hubungan antar bangsa yang tidak seimbang, imperialistikdan eksploitatif. Padamulanyahubungansepertiini dilandasioleh motif ekonomi untuk memperolehikeuntungansebesar-besarnya agarmereka dapatmeningkatkanstatusekonomi dan politik merekaataupaling tidak tetap mempertahanstatusmereka sebagaicore societiesdalam sistem dunia.
Syafif I. Al-Qadrie - Hubungon Antor Bongsa
150
Corak dan Realitas Hubungan Antar Bangsa Masa Kini Mulai memasukiparuhanabad ke 20, pola hubunganantar bangsayang imperialistik-eksploitatif itu telatrmengalamiperubahanyangagakmendasar. Hal ini bukansajadisebabkan bahwaduniatelatrmengalamiperubahandalam menghayatidan melaksanakannilai-nilai kemanusiaanyang adil secara universalyangdiharapkanmeliputi seluruhumatmanusia.Nilai manabahwa hubungan antar manusia harus dilandasi oleh keadilan dan saling (Tim P7, 1995)dan bahwamanusiamemiliki derajadyang menguntungkan samadi hadapanTuhandan derajadnyaditentukanoleh ketakwaandan amal (Q.S.49 ayat13dalamSupriadi,dkk., 1995:85)-- sebelumnya tidak ibadatrnya pernahmenjadi perhatian,keprihatinan,dan melandasisikap dan perbuatan Negara-negara EropahBarat yang menganutpolitik luar negeriimperialistik dan rasis. Perubahandalam pola hubunganantar bangsamasa kini juga merupakan konsekuensi logis dari hasil yang mereka terima dalam mengeksploitasiBangsa-bangsaAAA berupa peningkaton ekonomi dan ahtmulasimodalyang luar biasaselama+ 400 tahun,sehinggamerekadapat mempertahankan statusekonomidanpolitik merekadalamsistemdunia,core atausemiperipheral societres,lebih tinggi daripadastatusyangdimiliki oleh NSB,peripheral societies. Walaupun perubahan itu telah tedadi, namun 'pertarungan'untuk mempertahankan statusekonomidanpolitik yangtelahdimiliki olehmasingmasing bangsamasih terus berlangsungsampai kapanpun. Tidak seperti pertarungan yangterdapatdi dalamhubunganantar sebelumnyq'pertarungan' bangsa masa kini tampaknyalebih diarahkanpada usaha menciptakan 'keuntungan' untuk'semuafihak' bagikesejahteraan bangsasecaramenyeluruh (global). Akan tetapi,hubunganantarbangsasekarangini lebih kompleksdan mengandung resikobesarjuga" khususnyabagiNSB yangbarusajalepasdari penjajahan.Dalammenujuera globalisasiyang dilaksanakan cengkeraman paling lama tahun 2020,merekaharusmenghadapipersainganbebasdalam pasarbebas. Pertanyaanyang timbul adalahsanggupkahBangsa-bangsa di NSB menghadapicorak hubunganantar bangsayang menuntutpersaingan bebasini, padahalmerekabarusajamulai membebaskan diri danberbenahdiri dari kekuasaanpenjajahan,sedangkannegarabekaspenjajahtelah lama siap bertarungsecarabebasdansiapmenerkammangsanya.Ketidak seimbangan dalamcorakhubunganantarbangsamasakini tetaptidak terhindarkan. Corak hubunganantar bangsayang tidak seimbangdapat dimengerti, karena salah satu dari tiga citra penggunaankekuasaan,menurut Charles ciri atauatribut McClelland(l9El:95-96),adalahkekuasaan dipandang sebagai yang muncul dalamhubunganantarmanusia/bangsa; kekuasaan sedangkan merupakankekuatanmotif dalamsistemantarbangsa(inter-nationalsystem) (1981:97) pada masa setiap bangsamemerlukanpolitik antar bangsa (inlernational politics) untuk beradadalam sistem tersebut. Morgenthau
Joti, Bilongan 2, Disember 1996
l5l (1960:27-28)menegaskan bahwaperhatianterhadaphubungan anrarbangsa pada masa kini terpusat pada poritik antar bangsayairu pada usaha memperjuangkankekuasaan antar negara_negarabangsa. Kekuasaan sesungguhnya menunjukpadakemampui j"r". ,peperangan, ataudalamberkompetisiantaru*gru "."Tfmenang G"r.Creiland,l9Er: r 09). Padakenyataannya hubungr antar bangsapad,amasa sekarangini, yang seringmengambilbentukaahrn'huild;;ilono,ni dan politik, lebih berdasar padausahamemenangkan kompetisiantarbangsa-b-gr" yang terribat.Tiga kebijaksanaany.angsering diambil oleh negara-negara besar atau NIM, sebagaimanadikemukak; oreh Mccreiland ( l9El : l0l ), daram usaha merealisasikan corakhubunganantarbangsatersebut di atas aiaratr (l) ekspansi atauimperiarisme, (2) statusq.uo,(3) g.nirvpr.stise. Ketigakebijaksanaan itu salingberkaitansatudeng"niuinny"I e r' walaupun kebijaksanaan pertama,ekspansiatau imperialisme, dalam bentukaslinyayangnyatadankasar jianut lagi, sudah rrdsd tidak namun jiwa ekspansionittilil];;.riatistik da'iamkebijaksanaan luar negeriarau politik antarbangsayang diiampilkan oleh NIM dalambungkusanlkemasan baru sering mendomina-si pora hubuntan antar bangsapada masa kini. Pinjamanluu:.Ts:ri yang sangat r"ngikut yang berm-otifkan pengendalian kekuasaan' politik aanLtoiomi terhad"p"NaB, seringdiperhalus 'bantuan' denganistilah Iuarnegeri(foreignassistencr), d^tampaknya merupakan perhiasan (accessories) hubunganantar bangsa. Kebijaksanaan .bagi seperti ini menyembunyikan isi asrinya,ekspansidai imperiarisme gaya rama berupa eksploitasi ekonomidanpoliiiL y"ng t"*gu"ukun kekuain'miriterdengan menampilkankemasanbaru yang tidak karah kasarnya,ekspansi dan imperialismegayabant(newexpansionism and negeridariNIM daramkerangka-hubungan imperialism).Inilah politik luar ;; bangsa yangseringmerakukan campurtanganterhadapurusandalam nlgeri NsB r"trtui 'b"unt*, luarnegeri yangmengikatdanisu hak-hak azasimaiusia(HAM). Kebijaksanaan kedua,kebijaksanaan ,ruru, quojuga seringmerengkapi prinsiphubungan antarbangsa, khururnyahubungan antaraNIM denganNsB. Kebijaksanaan sepertiini iada dasarnjaurnujr.n untuk dan memperkuat statusekonomidanpolitik sertak*,ku"ruun mengamankan yang telah diperoleh dandimiliki orehNIM, khususny.a negara-negara Barat,dariNsg, baikpadaera penjajahanmaupunpadamasa kini."KebijailJllll sratusquo menempatkan bangsa-bangsa dari negara-negara yang terahtebih duru unggurdan mapan untuktetapbertahanain memierkuat frdudut un mereka,",n-ut"yaitu,yang olehwallerstein(1987)disebut,tetap sebagai statuscoreataupalingtidaksemi peripherardaramsistemdunia. Selainltu, krbi;aksanaanitu memberikan keunggulanbagi NIM dalam setiap aktivitas atau kiprah mereka dalam hubungan antarbangsa. Kebijaksanaan statusquo dalamhubungananhr bangsatidak lahir dan dipraktekkanbegitusaja,tetapi ia diperkuur"ra"ura paradigmatikorehTeori
Syarif I. Al-Qadrie - Hubungon Antar Bangsa
152
Sistem Fungsional (lihat analisis kritis Alqadrie, 1989; 1992b),yang berakar pada paradigma Fungsionalisme,masyarakatdunia dianggap sebagai suatu sistem,dus, ia merupakanorganismeyang hidup, yang bagian-bagiannya(sub sistem) berhubungansatu dengan lainnya. Analisis fungsional menyebutkan bahwa perubahan pada bagian-bagiannya(negara-negarabangsa merupakan bagian dari sistem dunia) akan membawa perubahan pada sistem secara keseluruhan,begitu pula sebaliknya. Perubahanyang tidak terkendalikan atau tidak berfungsinya sub-sub sistem cenderung mengganggu atau mengancam keberadaan sistem dunia. Untuk itu diperlukan keseimbangan dalam berjalannyasuatusistem dunia. Untuk mempertahankandan memelihara keseimbangan suatu sistem, berdasarkananalisisfungsionalisme(Parsons,1968)diperlukannilai-nilai yang disepakatibersama(sharedvalues) danstandarkeinginganyang diterima secara umum (standard of desirebilttyl sebagai konsep sentral. Dalam konteks hubungan antar bangsa di dalam sistem dunia, nilai-nilai yang disepakatai bersamadan standarkeinginan yang diterima secaraumum bukan merupakan nilai-nilai dan standarkeinginan yang berasalatau dipersatukandari seluruh bangsa,termasukyang berasaldari NSB, tetapi mereka adalahnilai-nilai dan keinginan dari negaradan bangsayang telah mapan dan dominan, yaitu NIM atau negara Barat yang dipimpin oleh AS sebagaipelopor masyarakat inti. Bangsa-bangsa inilah dengandominasimerekadi bidang ekonomi, politik dan budaya,memaksakankehendakmerekaagar nilai-nilai dan standarkeinginan merkea disepakatidan diterima dalam sistemdunia kapitalis yang global. Corak hubungantidak seimbangsemacamini telah mewarnai hubungan antar bangsamasa kini dengandalih untuk 'ketertiban'dan 'kestabilan'dunia, 'kesejahteraan' seluruh bangsa dan 'perdamaian'dunia. Padahal, dominasi dalam nilai-nilai buday4 standarkeinginan,bidang ekonomi, tidak lain adalah untuk kepentinganekonomi sempit dari negara-negaratersebut. Bagi negara yang'tidak patuh',sepertiIndonesiapadamasa 1959-1965,Vietnam sebelum 1992, Cuba, Iran, Libya, dan lainny4 dianggap sebagai'pembuat keonaran' (trouble malcers)yang 'mengganggu/mengancam'kestabilanlketertiban dunia dan perlu diberi pelajaran,diembargo,dan kalau perlu dihancurkan. Malaysi4 di bawah Mahathir Mohammad, bahkan pernah diamati secarakhusus oleh negara-negaraBarat karena dipandang ia telah menjadi 'anak nakal' dan 'Sukarno kecil'yang tidak begitu saja mau menerimaapa yang disodorkandan dipaksakanoleh mereka. Kebijaksanaanketiga, gengsi/prestisediwujudkan dalam bentuk budaya massadan budaya material yang ditampilkan secaragemerlapanoleh NIM, khususnyaAS, melalui media massa(TV dan Filem) dengantujuan sekedar untuk menunjukkankeunggulanekonomi dan politik merekaterhadapNSB. Penampilangengsiatauprestiseini bertujuanuntuk menunjukkankeunggulan dan dominasi mereka terhadap NSB, dan di atas penampilan yang bergengsi/berprestiseitulah hubunganantar bangsamasa kini dibangun dan
Jati, Bilangan 2, Disember1996
153
dijalankan. Penampilanbergengsi/berprestise itu terwujud pula dalam bentuk budayaCoca-Cola,pamerkemewahandan pemilikan senjata-senjatamutakhir termasuksenjatanuklir, sedangkandilain fihak senjatasejenissudahtidak dapat lagi dimiliki oleh NSB. Kesenjangandalam pemilikan senjatacanggihjuga mewarnai hubungan antar bangsamasa kini. Kesenjanganitu pada akhirnya dapat menjadi alat pemaksadalam hubunganantar bangsa. Daftar Kepustakaan Alqadrie, Syarif I. 1987. 'Cultural Differcnces and Social Life Among Threc Ethnic Groups in West Kalimantan,Indonesia'.M.Sc. Thesis,Lexington:Universityof Kentucky,USA. 1987. 'ParadigmaDalam Ilmu Sosial', dalam Suara Almamater. No. 8, November _, (Jurnal Ilmiah Resmi UniversitasTanjungpur4 Pontianak). l99la. Latar Belakang dan Kehidupan Sosioekonomidan Budaya Petani Transmigran _, Madura di Kalimantan Barat: Studi Kasus di Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten P ontianak. Pontianak:LembagaPenelitianUniversitasTanjungpura. l99lb.'Pembangunan,Ketergantungan dan Kesadaran Etnik'dalamSuara Almamater. No. I, April. 1992a. Latar belalcnngdan Kehidupan Sosial Budaya dan Ekonomi Petani Bugis di -, Kalimantan Barat: Studi Kasus di Kacamatan Sungai Kakap dan Kecamatan Siantan Hilir, Kabupaten P ontianak. LembagaPenelitianUniversitasTangiungpura. 1992b. 'Etnisitas, Religiusitas dan Perubahan Sosial, dan Faktor-faktor yang _, MempengaruhiMereka'dalamProyeksi.No. I Tahun III, Agustus(JurnalIlmiah Fakultasllmu Sosialdan Ilmu Politik, UniversitasTanjungpura). Dampak PerusahaanPemegangHak PengusahaanHutan Terhadap Kehidupan -,1993. SosialEkonomi dan Budaya PendudukSetempatdi PedalamanKalimantan Barat. Durkheim, Emile. 1984. Translatedby W.D. Hall. The Divisionof Labor in Society. New York: The FreePress. McClelland, CharlesA. l99l, PenyuntingHilman Adil IImu HubunganInternasional;Teori dan Srsrern.Jakarta:CV. Rajawali. Morgenthau,Hans J. 1960. Politics Among Nations: The Struggle For Power and Peace. New York: Alfred A. Knopt. Parsons,Talcott. 1951. The Social System.Clencoe,Illinois: FreePress. _,
1968. The Stnrctureof SocialAction. New York: McGraw-Hill.
Purnamawati.1996. 'Kaum Wanita Perlu Belajar llmu Bela Diri' dalam Harian AKCAYA. Pontianak.7 Januari.
Syarif I. Al-Qadrie - Hubangan Antor Bangsa
t54
Sukimo, Sadono, 1981. Pengantar Teori Mal