III. METODELOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yaitu : Untuk mengetahui pengaruh latihan skipping terhadap peningkatan power otot tungkai dalam pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Way Pengubuan Lampung Tengah, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Menururt Suharsimi Arikunto (2010:9) metode eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu. Metode eksperimen yang dipakai adalah pre-test and post test design (Sugiyono, 2013:110111). Pola: O1 X O2 Keterangan: O1
: Penilaian sebelum dilakukannya treatment (Pre-test)
X
: Pemberian treatment (latihan skipping)
O2
: Penilaian setelah pemberian treatmen
22
B. Variabel Penelitian
Penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan Variabel oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013:60). Dalam penelitian ini terdapat dua macam variabel, yaitu: (a) variabel bebas dan (b) variabel terikat: a. Variabel bebas variabel bebas dalam penelitian ini adalah latihan skipping (X). b. Variabel terikat Variable terikatnya adalah power otot tungkai (Y). Dari hubungan antara dua variabel yang terlibat dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 3. Rencana penelitian latihan skipping terhadap peningkatan power otot tungkai
R
Pree tes
Kel 1
Treatment
Kel 2
Non treatment
Post test
OP Post test
Keterangan : R
: Random sampling
Pree tes
: Tes awal power otot tungkai
OP
: Ordinal pairing atau pengelompokan
Kel 1
: Kelompok eksperimen (menggunakan latihan skipping)
23
Kel 2
: Kelompok control (Non Tteatment)
Post test
: Tes akhir power otot tungkai
Pembagian kelompok eksperimen di dasarkan pada hasil melakukan tes power otot tungkai, kemudian subjek yang memiliki kemampuan setara dipasangkan ke dalam kelompok 1 dan 2. Dengan demikian kedua kelompok tersebut sebelum di beri perlakuan mempunyai kemampuan yang sama. Apabila pada post test terdapat perbedaan, maka hal ini disebabkan oleh pengaruh perlakuan yang diberikan. pembagian kelompok dalam penelitian ini dengan cara ordinal pairing sebagai berikut : Gambar 4. Cara ordinal pairing
C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013:117). Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2010:173), populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.
24
Dari pendapat diatas populasi dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Way Pengubuan Lampung Tengah sebanyak 120 siswa.
2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi Arikunto, 2010:173), apabila subjeknya kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%. Berdasarkan pengambilan sampel yang dipilih oleh peneliti sebanyak 30 siswa.
3. Teknik Sampling Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk mengidentifikasi sifat populasi. Berdasarkan sifat populasi itu ditetapkan teknik penarikan sampel yang tepat untuk digunakan dalam penelitian. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik random sampling, dikatakan random karena dalam penelitian ini penentuan sampel dilakukan secara acak dan masing-masing individu diberikan hak yang sama untuk dipilih sebagai sampel tanpa pengecualian dengan cara undian.
D. Prosedur penelitian
Sebelum melakukan penelitian perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Mengadakan observasi di sekolah b. Mengurus surat izin penelitian
25
c. Mempersiapkan alat-alat penelitian d. Mempersiapkan tenaga pembantu untuk penelitian e. Membagi kelompok eksperimen dan kontrol dengan cara ordinal pairing berdasarkan hasil tes awal f. Mengkoordinasi dan menyusun sesuai jadwal penelitian
E. Desain penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest post test control group design yaitu kelompok diberi tes awal terlebih dahulu untuk mengukur kondisi awal. Selanjutnya pada kelompok eksperimen diberi perlakuan (X) dan kelompok kontrol atau pembanding tidak diberi perlakuan. Setelah diberi perlakuan, kedua kelompok diberi tes kembali sebagai tes akhir. Dari penjelasan tersebut peneliti menempatkan subjek penelitian ke dalam dua kelompok kelas yang terdiri dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang dipilh melalui uji kemampuan. Mengenai desain ini Suharismi Arikunto (2010:125) menggambarkan sebagai berikut: Tabel 1. Desain penelitian
Kelompok
Pree test
Treatment
Post test
A
A1
X
A2
B
B1
_
B2
Desain penelitian pre test and post test control group desain Keterangan: A
: Kelompok eksperimen
B
: Kelompok kontrol
26
A1
: Tes awal kelompok eksperimen (power otot tungkai)
B1
: Tes awal kelompok kontrol (power otot tungkai)
X
: Pembelajaran dengan latihan skipping
_
: Tanpa perlakuan
A2
: Tes akhir kelompok eksperimen (power otot tungkai)
B2
: Tes akhir kelompok kontrol (power otot tungkai)
F. Teknik Pengambilan Data
Pengambilan data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberi perlakuan pembelajaran dengan latihan skipping sedangkan kelompok kontrol tidak. Pada penelitian ini berupa tes hasil peningkatan power otot tungkai, dengan bentuk tes standar (standardized test) sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto (2010:267) yang mengatakan, tes standar adalah tes yang sudah mengalami uji coba berkali-kali, direvisi berkali-kali sehingga dapat dikatakan cukup baik. Adapun perlakuan yang akan diberikan berupa latihan skipping (X). Latihan skipping yang akan diberikan disesuaikan dengan variabel yang akan diteliti yaitu peningkatan power otot tungkai (Y). Tabel 2. Program latihan kelompok eksperimen
Hari / Tanggal
Jenis Latihan
Selasa / 10-02-2015
Pengambilan data pertama (pretest)
(Pertemuan 1)
Minggu 1 Repetisi
Waktu
Istirahat
27
Jenis Latihan
Minggu 2 Repetisi
Waktu
Istirahat
30 detik
30 detik
45 detik
45 detik
Hari Selasa
Melompat tali di
(Pertemuan 2)
tempat dengan dua
8X 6X
kaki
4X
60 detik
60 detik
Rabu
Melompat tali di
8X
30 detik
30 detik
(Pertemuan 3)
tempat dengan dua
6X
45 detik
45 detik
kaki
4X
60 detik
60 detik
Jum’at
Melompat tali di
8X
30 detik
30 detik
(Pertemuan 4)
tempat dengan dua
6X
45 detik
45 detik
kaki
4X
60 detik
60 detik
Waktu
Istirahat
30 detik
30 detik
45 detik
45 detik
Jenis Latihan
Minggu 3 Repetisi
Hari Selasa
Melompat tali di
(Pertemuan 5)
tempat dengan dua
8X 6X
kaki
4X
60 detik
60 detik
Rabu
Melompat tali di
8X
30 detik
30 detik
(Pertemuan 6)
tempat dengan dua
6X
45 detik
45 detik
kaki
4X
60 detik
60 detik
Jum’at
Melompat tali di
8X
30 detik
30 detik
(Pertemuan 7)
tempat dengan dua
6X
45 detik
45 detik
kaki
4X
60 detik
60 detik
Waktu
Istirahat
30 detik
30 detik
Jenis Latihan
Minggu 4 Repetisi
Hari Selasa
Melompat tali di
8X
28
(Pertemuan 8)
tempat dengan dua
6X
45 detik
45 detik
kaki
4X
60 detik
60 detik
Rabu
Melompat tali di
8X
30 detik
30 detik
(Pertemuan 9)
tempat dengan dua
6X
45 detik
45 detik
kaki
4X
60 detik
60 detik
Jum’at
Melompat tali di
8X
30 detik
30 detik
(Pertemuan 10)
tempat dengan dua
6X
45 detik
45 detik
kaki
4X
60 detik
60 detik
Waktu
Istirahat
Minngu 5 Repetisi
Hari
Jenis Latihan
Selasa
Melompat tali
8X
40 detik
40 detik
(Pertemuan 11)
dengan satu kaki
8X
50 detik
50 detik
bergantian
6X
60 detik
60 detik
Rabu
Melompat tali
8X
40 detik
40 detik
(Pertemuan 12)
dengan satu kaki
8X
50 detik
50 detik
bergantian
6X
60 detik
60 detik
Jum’at
Melompat tali
8X
40 detik
40 detik
(Pertemuan 13)
dengan satu kaki
8X
50 detik
50 detik
bergantian
6X
60 detik
60 detik
Waktu
Istirahat
Minggu 6 Repetisi
Hari
Jenis Latihan
Selasa
Melompat tali
8X
40 detik
40 detik
(Pertemuan 14)
dengan satu kaki
8X
50 detik
50 detik
bergantian
6X
60 detik
60 detik
Rabu
Melompat tali
8X
40 detik
40 detik
(Pertemuan 15)
dengan satu kaki
8X
50 detik
50 detik
bergantian
6X
60 detik
60 detik
29
Jum’at
Melompat tali
8X
40 detik
40 detik
(Pertemuan 16)
dengan satu kaki
8X
50 detik
50 detik
bergantian
6X
60 detik
60 detik
Waktu
Istirahat
Minngu 7 Repetisi
Hari
Jenis Latihan
Selasa
Melompat tali
8X
40 detik
40 detik
(Pertemuan 17)
dengan satu kaki
8X
50 detik
50 detik
bergantian
6X
60 detik
60 detik
Rabu
Melompat tali
8X
40 detik
40 detik
(Pertemuan 18)
dengan satu kaki
8X
50 detik
50 detik
bergantian
6X
60 detik
60 detik
Jum’at
Melompat tali
8X
40 detik
40 detik
(Pertemuan 19)
dengan satu kaki
8X
50 detik
50 detik
bergantian
6X
60 detik
60 detik
Waktu
Istirahat
Minggu 8 Repetisi
Hari
Jenis Latihan
Selasa
Melompat tali
8X
50 detik
50 detik
(Pertemuan 20)
dengan satu kaki
8X
60 detik
60 detik
bergantian sambil
6X
80 detik
80 detik
berjalan Rabu
Melompat tali
8X
50 detik
50 detik
(Pertemuan 21)
dengan satu kaki
8X
60 detik
60 detik
bergantian sambil
6X
80 detik
80 detik
berjalan Jum’at
Melompat tali
8X
50 detik
50 detik
(Pertemuan 22)
dengan satu kaki
8X
60 detik
60 detik
bergantian sambil
6X
80 detik
80 detik
berjalan
30
Hari
Jenis Latihan
Selasa
Melompat tali
(Pertemuan 23)
Minggu 9 Repetisi
Waktu
Istirahat
8X
50 detik
50 detik
dengan satu kaki
8X
60 detik
60 detik
bergantian sambil
6X
80 detik
80 detik
berjalan Rabu
Melompat tali
8X
50 detik
50 detik
(Pertemuan 24)
dengan satu kaki
8X
60 detik
60 detik
bergantian sambil
6X
80 detik
80 detik
berjalan Jum’at
Melompat tali
8X
50 detik
50 detik
(Pertemuan 25)
dengan satu kaki
8X
60 detik
60 detik
bergantian sambil
6X
80 detik
80 detik
Waktu
Istirahat
berjalan Minngu10 Repetisi
Hari
Jenis Latihan
Selasa
Melompat tali
8X
50 detik
50 detik
(Pertemuan 26)
dengan satu kaki
8X
60 detik
60 detik
bergantian sambil
6X
80 detik
80 detik
berjalan Rabu
Melompat tali
8X
50 detik
50 detik
(Pertemuan 27)
dengan satu kaki
8X
60 detik
60 detik
bergantian sambil
6X
80 detik
80 detik
berjalan Jum’at
Melompat tali
8X
50 detik
50 detik
(Pertemuan 28)
dengan satu kaki
8X
60 detik
60 detik
bergantian sambil
6X
80 detik
80 detik
berjalan
31
Hari
Jenis Latihan
Selasa
Melompat tali
(Pertemuan 29)
Minggu 11 Repetisi
Waktu
Istirahat
8X
50 detik
50 detik
dengan satu kaki
8X
60 detik
60 detik
bergantian sambil
6X
80 detik
80 detik
berjalan Rabu
Melompat tali
8X
50 detik
50 detik
(Pertemuan 30)
dengan satu kaki
8X
60 detik
60 detik
bergantian sambil
6X
80 detik
80 detik
berjalan Jum’at
Melompat tali
8X
50 detik
50 detik
(Pertemuan 31)
dengan satu kaki
8X
60 detik
60 detik
bergantian sambil
6X
80 detik
80 detik
berjalan
Minggu 12 Libur Jum’at/ 08-05-2015
Pengambilan data
(Pertemuan 32)
terakhir (posttest)
G. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes power otot tungkai. Tujuan dari tes ini mengukur komponen power otot tungkai. Adapun alat atau fasilitas yang digunakan
-
Pita ukuran
32
-
Bak pasir atau matras
-
Bendera juri
Petunjuk pelaksanaan tes power otot tungkai: -
Orang berdiri pada papan tolak dengan lutut ditekuk sampai membentuk sudut +45 kedua lengan lurus ke belakang.
-
Kemudian orang menolak ke depan dengan kedua kaki sekuat-kuatnya dan mendarat dengan kedua kaki.
-
Orang diberi kesempatan 3 (tiga) kali percobaan
Skor: Jarak lompatan terbaik yang diukur mulai dari dalam papan tolak sampai batas tumpuan kaki/badan yang terdekat dengan papan tolak, dari 3 kali percobaan.
Gambar 5. Tes standing broad jump
Tabel 3. penilaian standing long jump ( broad jump)
Skor Putra 5
250 cm
Kriteria Baik sekali
Putri
200cm
Nilai Konversi 100
4
241 – 250 cm
Baik
191 – 200 cm
80
3
231 – 240 cm
Cukup
181 – 190 cm
60
2
221 – 230 cm
Sedang
171 – 180 cm
40
1
211 – 220 cm
Kurang
161 – 170 cm
20
33
H. Teknik analisis data
Data yang dianalisis adalah data dari hasil tes awal dan akhir. Menghitung hasil tes awal dan akhir latihan skipping terhadap peningkatan power otot tungkai menggunakan teknik analisis data uji t. adapun syarat dalam menggunakan uji t adalah. 1. Uji normalitas Uji normalitas adalah uji untuk melihat apakah data penelitian yang diperoleh mempunyai distribusi atau sebaran normal atau tidak. Untuk menggunakan uji normalitas ini adalah menggunakan uji liliefors. Langkah pengujiannya mengikuti prosedur sudjana, 1992 : 266 yaitu:
Pengamatan X1,X2,…,Xn dijadikan bilangan baku Z1,Z2,…,Z n dengan menggunakan rumus :
Z1
X1 X 2 S
SD : simpangan baku Z : skor baku X : Row skor ̅ : Rata-rata
34
Untuk tiap bilangan baku ini dapat menggunakan daftar distribusi normal buku. Kemudian dihitung peluang F(Zi) = P(Z ≤ Zi).Selanjutnya dihitung Z1, Z2,…, Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi kalau proporsi ini dinyatakan dengan S(Zi) maka :
banyaknya..Z1 , Z 2 ,..., Z n ... yang Z i n Hitung selisih F(Zi) – S(Zi) kemudian tentukan harga mutlak. Ambil harga paling besar S (Zi )
diantara harga mutlak selisih tersebut. Sebutlah harga terbesar ini dengan Lo. Setelah harga Lo, nilai hasil perhitungan tersebut dibandingkan dengan nilai kritis Lo untuk uji liliefors dengan taraf signifikan 0,05. bila harga Lo lebih kecil (<) dari L tabel maka data yang akan diolah tersebut berdistribusi normal sedangkan bila Lo lebih besar (>) dari L tabel maka data tersebut tidak berdistribusi normal. Lo < L tabel : normal Lo > l tabel : tidak normal
2. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh informasi apakah kedua kelompok sample memiliki varian yang homogen atau tidak. Menurut Sudjana, 2002 : 250 untuk menguji homogenitas digunakan rumus sebagai berikut: F
Varian terbesar Varian terkecil
Membandingkan nilai F hitung dengan F tabel dengan rumus Dk pembilang: n-1 (untuk varian terbesar) Dk penyebut : n-1 (untuk varian terkecil)
35
Taraf siknifikan (0,05) maka dicari pada tabel F Didapat dari tabel F Dengan criteria pengujian Jika : F hitung ≥ F tabel tidak homogen F hitung ≤ F tabel berarti homogen
Pengujian homogenitas ini bila F hitung lebih kecil (<) dari F tabel maka data tersebut mempunyai varians yang homogen. Tetapi sebaliknya bila F hitung lebih besar (>) dari F tabel maka kedua kelompok mempunyai varians yang berbeda. 3. Uji t Berdasarkan kenormalan atau tidaknya serta homogen atau tidaknya varians antara kedua kelompok sample maka analisis yang digunakan dapat dikemukakan beberapa alternatif: a. Data berdistribusi normal dan kedua kelompok mempunyai varians yang homogen ( 1 2 ) maka uji t – tes yang dipergunakan untuk menguji hipotesis penelitian seperti yang dikemukakan oleh Sudjana (I992:239) sebagai berikut:
t hitung
X1 X 2 S gab
1 1 n1 n2
Keterangan : t = Nilai t yang dicari ( t hitung)
X 1= Nilai rata-rata kelompok A X 2= Nilai rata-rata kelompok B
36
n1 : jumlah sampel kelompok A n2 : jumlah sampel kelompok B b. Salah satu data berditribusi normal dan data yang lain tidak berdistribusi normal (
) kedua kelompok sampel yang mempunyai varians yang homogen atau tidak homogen maka rumus yang digunakan menurut Sudjana, (1992: 241) :
thitung =
(X 1 X 2) S1 2 S 2 2 n n 1 2
Keterangan
X : rerata kelompok eksperimen X : rerata kelompok kontrol S1 : simpangan baku kelompok eksperimen S2 : simpangan baku kelompok kontrol n1 : jumlah sampel kelompok eksperimen n2 : jumlah sampel kelompok kontrol c. Bila kedua data berdistribusi tidak normal, kedua kelompok sampel homogen atau tidak, maka rumus yang digunakan seperti yang dikemukakan Sanafiah Faisal, 1982 : 371 adalah :
Z
N1 N 2 2 N1 N 2 (n1 n2 1) 2 U
U
N1 N 2 (n1 n2 1) R1 2
U
N1 N 2 (n1 n2 1) R 2 2
Pengujian taraf signifikan perbedaan antara kelompok eksperimen A dan kelompok kontrol adalah bila Z hitung < dari Z tabel berarti tidak terdapat perbedaan yang
37
signifikan antara kelompok eksperimen A dan kelompok kontrol, sebaliknya bila Z hitung > dari Z tabel berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen A dan kelompok kontrol.
d. Analisis uji t pengaruh Berdasarkan kenormalan atau tidaknya serta homogen atau tidaknya varians antara kedua kelompok latihan skipping, maka analisis yang digunakan dapat dikemukakan berdasarkan alternatif. Menurut Sujana, 2005 : 242 untuk menguji pengaruh latihan skipping terhadap peningkatan power otot tungkai siswa adalah sebagai berikut:
Thitung
B S B n
Keterangan : B S
= Rata-rata Selisih antara post test dan pretest
B
= Simpangan baku Selisih antara post test dan pretest
n
= Jumlah kelompok latihan skipping