77
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui keefektivan strategi membaca cepat dengan menggunakan teknik membaca skimming dan scanning dalam meningkatkan kecepatan membaca dan kemampuan memahami wacana siswa kelas IV SD, maka kegiatan penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan
(research
and
development).
Pendekatan
penelitian
dan
pengembangan ini mengacu pada Borg dan Gall (1989), dengan penyesuaian seperlunya sesuai dengan kondisi. Menurut Borg dan Gall, penelitian dan pengembangan adalah sebuah proses untuk mengembangkan dan menvalidasi produk kependidikan. Metode itu digunakan apabila peneliti bermaksud menghasilkan produk tertentu, dan sekaligus menguji keefektivan produk tertentu. Pendekatan penelitian tersebut menggunakan paradigma di bawah ini.
78
Tabel 3.1 Langkah-Langkah Penelitian dan Pengembangan (R&D)
Studi Pendahuluan Kegiatan Awal Perencanaan R & D
Pengembangan Model Awal Strategi Membaca Cepat
Pemberlakuan Model Awal Strategi Membaca Cepat
Penyusunan Isi Pokok Strategi, Materi, Prosedur, Sistem Evaluasi
Uji Analitik
Revisi Hasil Pengembangan Model Strategi Membaca Cepat Uji Lapangan
Simpulan dan Saran
Revisi Akhir
Revisi
Uji Lapangan
79
Langkah-langkah penelitian dan pengembangan dalam penelitian ini, dijabarkan secara lebih rinci sebagai berikut. 1. Kegiatan Awal a. Studi Pendahuluan Dalam kegiatan ini, peneliti melakukan pengumpulan informasi melalui kegiatan observasi dan wawancara. Pemerolehan informasi difokuskan pada pembelajaran membaca cepat yang selama ini dilakukan di sekolah dasar. Observasi dilakukan secara langsung. Peneliti mengamati beberapa kali pembelajaran membaca cepat di sekolah dasar. Wawancara dilakukan dengan beberapa murid yang mengikuti pembelajaran membaca cepat dan dengan guru pengajar. Hasil observasi dan hasil wawancara dijadikan sebagai dasar pemikiran dalam menentukan strategi pembelajaran membaca cepat sebagai produk yang diharapkan. Informasi ini juga dijadikan sebagai dasar analisis kebutuhan, apa yang dibutuhkan guru agar pembelajaran membaca cepat integrasi dengan kemampuan membaca siswa. b. Kajian Pustaka Kajian pustaka diarahkan pada kajian teori dan hasil riset. Eksplorasi teori dilakukan untuk mencari dasar penetapan mengajarkan strategi membaca cepat dengan menggunakan teknik membaca skimming dan scanning dan sebagai dasar pengembangan strategi membaca cepat.
80
c. Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Pembelajaran membaca dengan menggunakan teknik membaca skimming dan scanning di sekolah dasar pada intinya bertujuan agar siswa dapat: 1) memahami kalimat utama paragraf, 2) menentukan pikiran pokok paragraf, dan menemukan garis besar isi wacana. Penelitian ini diarahkan untuk mengetahui tingkat kemampuan membaca siswa melalui kecepatan membaca dan pemahaman terhadap wacana yang dibacanya. Unsur-unsur itu akan ditelaah dengan cara menyiapkan instrumen observasi, wawancara, dan angket. 2. Pengembangan Awal. Pengembangan awal strategi membaca cepat meliputi a) materi pembelajaran, b) prosedur pembelajaran, dan c) sistem evaluasi. Bahan ajar ditetapkan berdasarkan beberapa kriteria dan dikaitkan dengan beberapa aspek. Bahan ajar didasarkan pada kesesuaian dengan kognisi anak dan kemampuan membaca anak. Kriteria tersebut sebagai dasar penentuan bahan ajar dalam pembelajaran membaca dengan menggunakan strategi membaca cepat. 3. Uji Coba Produk Awal Kegiatan uji coba (try-out) produk awal mencakup kegiatan a) interviu dengan beberapa guru bahasa Indonesia, ahli PBM, dan para pengawas sekolah, b) uji coba instrumen penelitian. Percobaan ini mengarah pada revisi produk secara operasional.
81
4. Pengujian Operasional Pengujian lapangan secara operasional, mencakup kegiatan pemberlakuan strategi membaca cepat pada kelas IV SDK St. Yoseph 2 Naikoten II Kupang. Penelitian pemberlakuan dimaksudkan untuk menguji keefektivan strategi membaca cepat dengan menggunakan teknik membaca skimming dan scanning. 5. Kegiatan Penyusunan Laporan Penyusunan laporan penelitian ini di dalamnya sudah mencakup penyusunan strategi akhir dan rekomendasi.
B. Data Penelitian 1. Data Primer : hasil kecepatan membaca dan kemampuan memahami wacana siswa kelas IV SDK St. Yoseph 2 Naikoten II Kupang yang berjumlah 34 orang. 2. Data Sekunder: hasil observasi, angket, dan hasil wawancara . 3. Populasi : Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDK St. Yoseph 2 Naikoten II Kupang yang berjumlah 34 orang. 5. Sampel : yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDK St. Yoseph 2 Naikoten II Kupang yang berjumlah 34 orang.
82
C. Waktu dan Tempat Penelitian - Lokasi Penelitian : penelitian ini dilaksanakan di SDK St. Yoseph 2 Naikoten II Kupang - Waktu Penelitian : penelitian ini dilaksanakan pada semester II Tahun Pelajaran 2008/2009.
D. Tahapan Penelitian Penelitian dilakukan dalam tiga tahap kegiatan, yaitu tahap persiapan komponen-komponen pembelajaran, tahap implementasi pembelajaran (pelaksanaan), dan tahap pengolahan serta penulisan hasil penelitian. Tahapan penelitian tersebut secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Tahap Persiapan Pada tahap ini dilakukan identifikasi dan persiapan komponen-komponen pembelajaran yang diperlukan seperti: penyusunan model dan strategi kegiatan pembelajaran serta evaluasi, pengembangan bahan ajar, diskusi, dan simulasi pembelajaran strategi membaca cepat. Persiapan komponen pembelajaran dan instrumen penelitian ini dilakukan secara kooperatif oleh peneliti dan guru. Dengan demikian, dari kegiatan penelitian ini diharapkan diperoleh komponen-komponen pembelajaran dan instrumen penelitian yang siap dan layak pakai.
83
Tahap ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. menginformasikan persoalan yang menjadi pusat perhatian peneliti
. sehingga
harus melakukan penelitian research and development. Adapun persoalan yang menjadi pusat perhatian dalam penelitian ini adalah kemampuan membaca siswa; b. menentukan karakteristik strategi pembelajaran yang akan dibandingkan. Strategi membaca cepat, dilakukan dengan menggunakan teknik skimming dan skanning. Adapun metode konvensional, penekanan pembelajaran bahasa Indonesia hanya berorientasi pada pencapaian target kurikulum, lulus ujian nasional, serta diterima pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi, yang lebih menekankan pada aspek kognitif. Akibatnya, pembelajaran bahasa Indonesia lebih banyak diwarnai dengan pembelajaran tentang teori (tata bahasa, kosakata, pragmatik, dan sejarah sastra yang disampaikan secara terpisah-pisah) dan bukan pada keterampilan berbahasa; c. menentukan instrumen pengukuran hasil belajar yang digunakan. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur hasil belajar membaca siswa adalah soal tes membaca yang berbentuk pilihan ganda dengan jumlah soal sebanyak 10, dan masing- masing soal terdiri dari empat pilihan jawaban: a, b, c, dan d; d. menentukan waktu pelaksanaan pembelajaran, yaitu selama 2 kali pertemuan (2 X 45 menit); e. menyusun kegiatan pembelajaran (Renpel) dengan menggunakan strategi membaca cepat; f.
pengembangan bahan ajar;
84
g. diskusi dan simulasi pembelajaran dengan menggunakan strategi membaca cepat; h. menyusun alat evaluasi. Untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran digunakan pedoman wawancara dan pedoman observasi. 2. Tahap Pelaksanaan Kegiatan penelitian yang dilakukan pada tahap ini adalah implementasi kegiatan pembelajaran yang sudah dirancang dan dipersiapkan pada tahap pertama, yaitu: implementasi kegiatan pembelajaran, observasi pembelajaran, dan pemberian tes. 3. Tahap Pengolahan dan Penulisan Hasil Penelitian Pada tahap ini dilakukan pengolahan dan penganalisaan data penelitian serta penulisan hasil penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data 1. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi instrumen pada proses persiapan, instrumen tahap pelaksanaan, dan instrumen tahap evaluasi hasil belajar. a. Instrumen Tahap Persiapan Instrumen ini dibuat untuk menjaring data tentang karakteristik siswa sebagai bahan perimbangan dalam menyusun pelaksanaan penelitian. Untuk keperluan tersebut, digunakan pedoman penyusunan instrumen sebagai berikut:
85
Tabel 3.2 Pedoman Penyusunan Instrumen Tahap Persiapan No
Karakteristik siswa
Keterangan
1
Identitas pribadi
Angket + studi dokumen
2
Latar belakang prestasi
Studi dokumen
3
Latar belakang sosial
Angket + studi dokumen
Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur hasil belajar membaca siswa adalah soal tes membaca yang berbentuk pilihan ganda dengan jumlah soal sebanyak 10, dan masing-masing soal terdiri dari empat pilihan jawaban: a, b, c, dan d. Sebelum digunakan, soal tes membaca tersebut diujicobakan pada siswa kelas IV SDK ST. Yoseph 3 Naikoten II Kupang. Uji coba tersebut dimaksudkan untuk melihat tingkat keabsahan dan kehandalan soal yang digunakan. Untuk memilih materi yang dianggap sesuai dengan siswa kelas IV, dilakukan uji keterbatasan wacana dengan teknik “Fry” dan untuk melihat tingkat keabsahan dan kehandalan soal dianalisis melalui program Anates. b. Instrumen Pelaksanaan Penelitian Instrumen ini terdiri atas angket respon siswa, instrumen panduan bagi observer, dan instrumen PBM. Instrumen pertama berbentuk angket untuk menjaring respon siswa terhadap pelatihan strategi membaca cepat dengan menggunakan teknik
86
membaca skimming dan scanning. Angket diberikan penulis kepada siswa sebelum dan sesudah kegiatan. Tabel 3.3 Pedoman Penyusunan Angket Siswa
No 1
Jenis Responden Kesan umum
Inti Pertanyaan 1. Respon emotif 2. Kontribusi strategi membaca cepat terhadap kemampuan membaca.
2
Kesan khusus
Tingkat kesulitan tiap langkah pelatihan strategi membaca cepat.
Instrumen kedua, berbentuk lembar pengamatan pelaksanaan pembelajaran, dengan berpedoman pada hal-hal sebagai berikut.
87
Tabel 3.4 Pedoman Penyusunan Lembar Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran
Aspek yang dinilai
No 1
Inti penelitian
Perencanaan
Kejelasan tujuan pembelajaran Kesesuaian tujuan dengan materi Kesesuaian tujuan dengan metode dan strategi Kesesuaian tujuan dengan media Kesesuaian tujuan dengan evaluasi
2
Pelaksanaan
strategi
membaca Kesesuaian
cepat
pelaksanaan
dengan
rencana Kualitas kegiatan guru Kualitas kegiatan siswa
3
Evaluasi
Kesesuaian soal Kejelasan soal
Instrumen ketiga (PBM) berbentuk RENPEL (Rencana Pembelajaran). c. Instrumen Evaluasi Hasil Belajar Instrumen ini berupa soal tes kemampuan membaca, digunakan untuk menjaring data atau informasi mengenai hasil belajar membaca dengan
88
menggunakan teknik membaca skimming dan scanning. Instrumen yang digunakan berupa tes kemampuan membaca yang sudah diujicobakan. Format alat tes kemampuan membaca dikemas dalam bentuk soal pilihan ganda dengan empat pilihan. Berikut ini adalah kisi-kisi yang dijadikan pedoman dalam membuat soal: Tabel 3.5 Kisi-Kisi Tes Kemampuan Membaca No. 1
Aspek yang dinilai
No. Soal
Kemampuan memahami isi wacana a. Tema wacana
1
b. Intisari wacana
2
c. Makna tersurat
3–4
d. Makna tersirat
5–6
2
Kemampuan menentukan paragraf
7-8
3
Kemampuan menemukan ide pokok
9 -10
dalam paragraf
2. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dibantu oleh dua orang guru dengan langkah-langkah sebagai berikut:
89
a. langkah pertama; pengambilan data, dilakukan dengan cara menyebarkan angket dan meneliti dokumen sekolah yang berkaitan dengan data siswa. Data tentang identitas siswa dan latar belakang sosial-ekonomi keluarga siswa, diambil berdasarkan data yang terdapat di dalam dokumen sekolah dan dari angket; b. langkah kedua; pengujian instrumen, dilakukan untuk memilih wacana melalui uji keterbacaannya dengan menggunakan formula “Fry”, dan uji coba instrumen yang dilakukan terhadap siswa kelas IV SDK 3 Naikoten II Kupang, yang memiliki karakteristik kemampuan seimbang; c. langkah ketiga; pengumpulan data, dilakukan dengan mengadakan tes kemampuan membaca; d. langkah keempat; pengumpulan data yang berkaitan dengan proses pelaksanaan pembelajaran. Data yang dikumpulkan berbentuk deskripsi pelaksanaan pembelajaran; e. langkah kelima; pengukuran keberhasilan pembelajaran setelah proses pembelajaran. Data yang terkumpul, diolah dengan cara yang sama pada pengolahan data tes awal. Hasil pengolahan data, dibandingkan dengan hasil tes kemampuan awal siswa untuk mengetahui perkembangan kemampuan siswa. Perbandingan dilakukan secara deskriptif kualitatif, kemudian dideskripsikan secara kuantitatif menggunakan perhitungan statistik uji t (perbedaan dua rerata yang berhubungan); f. langkah keenam; penyebaran angket untuk mengetahui respon dan kesulitan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran;
90
g. langkah ketujuh; merupakan langkah terakhir, pada tahap ini melakukan penafsiran terhadap hasil pengolahan data tes.
F. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: (a) wacana yang sudah diuji tingkat keterbacaannya; (b) lembar evaluasi; (c) lembar observasi yang memuat item-item aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran; dan (d) lembar angket siswa untuk mengetahui tanggapan dan sikap siswa terhadap pembelajaran. Selain itu akan dilakukan wawancara langsung dengan beberapa orang siswa dan guru untuk melengkapi tanggapan terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. 1. Wacana Wacana dalam penelitian ini adalah bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran membaca cepat. Penentuan wacana disesuaikan dengan kurikulum Bahasa Indonesia di kelas IV SD . Sebelum wacana digunakan, terlebih dahulu diukur tingkat keterbacaannya melalui teknik Fry. 2. Lembar Observasi Lembar observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati dan menelaah setiap aktivitas siswa dalam pembelajaran. Lembar observasi ini terdiri atas item-item yang memuat seluruh aktivitas siswa menyangkut berbicara dan berkomunikasi (oral activity and communicating), menulis (writing activity) dan melakukan (doing activity). Setiap aktivitas yang dilakukan oleh siswa dicatat dalam lembar observasi setiap 15 menit sekali selama berlangsungnya pembelajaran.
91
3. Catatan Lapangan Catatan lapangan merupakan kumpulan dari berbagai aktivitas, kejadian serta temuan-temuan yang didapatkan di lapangan di luar item-item yang tercantum dalam lembar observasi. Isi dari catatan lapangan ini berupa laporan kejadian berbentuk essay yang meliputi: kejadian-kejadian luar biasa atau unik yang dilakukan siswa, sebab dan alasan siswa melakukan suatu aktivitas, kesulitan-kesulitan siswa dalam pembelajaran, analisis soal, dampak-dampak pembelajaran yang tidak diharapkan, serta berbagai hal di luar rencana yang secara kebetulan terjadi di lapangan. 4. Angket Angket diberikan sebagai bahan evaluasi secara kualitatif terhadap pembelajaran. Angket memuat pertanyaan-pertanyaan menyangkut segala perasaan, sikap, minat dan pandangan siswa terhadap pembelajaran. Isi pertanyaan berupa pernyataan Ya, dan Tidak. Jika siswa menjawab “Ya” diberi nilai 1, dan jika siswa menjawab “Tidak” mendapat nilai 0. 5. Lembar Evaluasi Lembar evaluasi berisi sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa. Komposisi isi dan bentuk soal/pertanyaan sebelum dan sesudah pembelajaran, dibuat sama karena salah satu tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peningkatan belajar siswa. Setiap soal disusun dalam bentuk pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban.
92
6. Wawancara Wawancara dilakukan setiap akhir pembelajaran dan pada akhir penelitian. Kegiatan wawancara selain berguna untuk mengevaluasi akhir dari penelitian juga berguna untuk merefleksikan setiap pembelajaran yang telah dilakukan terutama yang berkaitan dengan berbagai aktivitas siswa, kesulitan-kesulitan siswa dalam pembelajaran, pendekatan guru dalam pembelajaran serta fungsi dan peran guru dalam pembelajaran. Aktivitas ini dilakukan untuk mengeliminasi ketidaksesuaian rencana pembelajaran dengan implementasi pada saat pembelajaran. Sedangkan wawancara pada akhir penelitian dilakukan untuk menggali setiap perasaan, sikap dan minat siswa maupun guru terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Hal ini sangat diperlukan untuk kegiatan pengembangan strategi pembelajaran.
G. Pengolahan Data 1. Data Kuantitatif Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data kuantitatif berupa hasil tes kemampuan membaca siswa dan data kualitatif berupa hasil observasi tentang sikap siswa. Data tersebut selanjutnya diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) tabulasi data; 2) penskoran; 3) verifikasi data; 4) uji sifat data. Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil uji instrumen, diolah dengan menggunakan program ANATES Versi 4 untuk mengetahui validitas, reliabilitas,
93
daya pembeda, dan tingkat kesukaran. Sedangkan data hasil tes diuji secara statistik dengan t-tes menggunakan SPSS Versi 13.0. 2. Data Kualitatif Data-data kualitatif diperoleh melalui: hasil observasi, catatan lapangan, wawancara dan angket. Hasil angket, observasi, catatan lapangan dan hasil wawancara diolah melalui laporan penulisan esai yang menyimpulkan kriteria, karakteristik, serta proses yang terjadi dalam pembelajaran.
H. Prosedur Penelitian Penelitian ini dikelompokkan dalam tiga tahap yaitu: 1. tahap persiapan; 2. tahap pelaksanaan; 3. tahap pengolahan serta penulisan hasil penelitian. Untuk lebih memudahkan dalam pelaksanaan penelitian, dibuat langkahlangkah atau alur penelitian dalam bentuk bagan sebagai berikut:
94
Studi Pendahuluan
Penyusunan Rancangan Pembelajaran Menggunakan Strategi Membaca Cepat
Penyusunan, Uji Coba, Revisi, dan Pengesahan Instrumen
Penentuan Subjek
Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Strategi Membaca Cepat
Tes Awal
Pelaksanaan Pengembangan Pembelajaran Strategi Membaca Cepat
Tes Akhir
Analisis Data
Simpulan
95