III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1
Alat dan Bahan Penelitian
3.1.1 Peralatan yang digunakan 1. Timbangan analitik dan timbangan digital, berfungsi untuk menimbang sampel 2. Oven, berfungsi untuk mengeringkan sampel 3. Cangkul dan sekop, berfungsi untuk menyangkul tanah yang akan ditanami bibit rumput dan legum 4. Kantung pelastik, berfungsi sebagai menyimpan biji legum, dan menyimpan sampel 5. Sabit, berfungsi untuk membersihkan rumput liar disekitar lahan 6. Meteran, berfungsi untuk mengukur jarak tiap petak dan mengukur jarak tanam 7. Ajir, berfungsi untuk menandai petak yang sudah diberi perlakuan, dan sebagai media perambatan pertumbuhan legum 8. Tali rapia, berfungsi sebagai mengukur petak 9. Alat tulis, digunakan untuk menulis data-data yang telah dihasilkan 10. Gunting rumput, digunakan untuk memotong rumput dan legum ketika proses pemanenan 11. Label, berfungsi sebagai pemberian nama pada sampel 12. Golok, berfungsi untuk mencacah rumput dan legum 13. Kertas sampel, berfungsi untuk menyimpan sampel 14. Pembolong kertas, berfungsi untuk melubangi kertas sampel 15. Hammer mill, berfungsi untuk mengahaluskan sampel
32 3.1.2 Bahan yang digunakan 1. Sobekan rumpun Brachiaria humidicola 2. Bji Sentro (Centrocema pubescens) 3. Biji kudzu (Pueraria phaseloides) 4. Biji Kalopo (Calopogonium mucunoides) 5. Lahan 3.2
Metode Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen.
Metode eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. 3.2.1 Perlakuan Penelitian Pada penelitian ini terdapat 4 perlakuan, yaitu : P1 = Rumput Brachiaria humidicola P2 = Rumput Brachiaria humidicola + Sentro (Centrocema pubescens) P3 = Rumput Brachiaria humidicola + Kudzu (Pueraria phaseloides) P4 = Rumput Brachiaria humidicola + Kalopo (Calopogonium mucunoides) Masing-masing perlakuan diulang 6 kali berdasarkan kelompok kemiringan lahan yang disesuaikan dengan kondisi lahan penelitian, yaitu pada petak pertama kemiringannya berkisar 10o, petak kedua 8o, petak ketiga 6o, petak keempat 4o, sedangkan petak kelima dan keenam hampir tidak ada kemiringannya sama sekali. 3.2.2 Prosedur Penelitian 1.
Persiapan lahan
33 1) Lahan dibersihkan dari rumput liar dan gulma yang tumbuh di sekitar lahan agar tidak mengganggu jalannya penelitian 2) Pencangkulan lahan, dilakukan bertujuan agar tanah dilahan tersebut gembur 3) Pemberian sekat pada lahan menggunakan tali rapia sesuai dengan perlakuan dan ulangan yang telah ditentukan yaitu sebanyak 24 petak 4) Masing-masing petak berukuran 4 X 3 meter dengan jarak masing-masing perlakuan 0,5 meter dan ulangan 1 meter. 5) Melakukan pengacakan 2.
Penanaman Rumput Brachiaria humidicola dan Legum (Sentro, kudzu, dan kalopo 1) Setiap petak diukur luas petak terlebih dahulu 2) Menandai setiap perlakuan dan ulangan dengan menggunakan ajir sebanyak 12 lubang/petak berdasarkan perlakuan dan ulangan yang telah ditentukan 3) Mengukur jarak tanam legum dari lubang 1 ke lubang berikutnya yaitu sekitar 1 X 1 m2 4) Melubangi tanah yang telah ditandai ajir dengan menggunakan cangkul sebelum ditanami bibit legum 5) Menanam biji sentro, kudzu, dan kalopo ke lubang yang telah dipersiapkan sebanyak 5 butir/lubang 6) Setelah 1 bulan, kemudian ditanami sobekan rumpun Brachiaria humidicola dengan jarak tanam legum ke rumput yaitu sekitar 50 cm dan jarak rumput ke rumput yaitu sekitar 1 m2
34 3.
Tahap Pemeliharaan Melakukan pemberantasan macam-macam rumput liar ataupun gulma yang mengganggu tanaman pokok dengan cara mencabuti tanaman gulma yang tumbuh pada lahan, serta memantau kondisi lahan sekitar.
4.
Pemotongan hijauan Pemotongan atau panen dilakukan sesuai dengan umur panen yaitu 60 hari. Tanaman yang dipanen yaitu rumput dan legumnya dengan interval pemotongan ± 5 cm diatas permukaan tanah menggunakan gunting rumput.
5.
Panen a) Bahan Segar Rumput dan legum yang sudah dipanen dimasukkan kedalam kantong pelastik lalu ditimbang untuk mengetahui produksi bahan segarnya dengan menggunakan timbangan gantung dan mencatatnya b) Bahan Kering Mengambil sampel rumput dan legum untuk dihitung produksi bahan keringnya dengan memasukan sampel kedalam oven selama 48 jam (2 hari) dengan suhu 60oC hingga tidak ada kandungan airnya sama sekali. Setelah benar-benar kering, selanjutnya digiling menggunakan hammer mill hingga halus agar dapat dihitung BK (bahan kering) nya.
3.2.3 Variabel yang diamati 1. Produksi bahan segar rumput Brachiaria humidicola + legum (sentro, kudzu, dan kalopo) Dihitung berdasarkan produksi hasil panen segar dari rumput Brachiaria humidicola dan legum (sentro, kudzu, serta kalopo) yang sudah dipanen dengan interval pemotongan ± 5 cm lalu ditimbang
35 2. Produksi bahan kering rumput Brachiaria humidicola + legum (Sentro, kudzu, dan kalopo) Dihitung berdasarkan produksi hasil panen dari rumput Brachiaria humidicola dan legum (sentro, kudzu, serta kalopo) yang sudah dipanen lalu dikeringkan dengan menggunakan oven selama 48 jam atau ± 2 hari dengan suhu 360C hingga sudah tidak mengandung air lalu ditimbang 3.2.4 Rancangan Percobaan dan Analisis Data Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan. Masing-masing perlakuan diulang 6 kali berdasarkan kondisi lahan dan kemiringan lahan penelitian, sehingga didapat 24 unit percobaan. Data kemudian diuji dengan sidik ragam. Apabila H1 diterima maka diadakan uji lanjut untuk mengetahui pada perlakuan mana yang lebih signifikan atau yang memberikan hasil paling baik dengan uji jarak berganda Duncan. Adapun model matematika dan rancangan yang digunakan, yaitu : Yij = µ + ˠi + ßj + eij Keterangan : Yij
: Respon yang memperoleh perlakuan ke-i, ulangan ke-j.
µ
: Nilai tengah populasi
ˠi
: Pengaruh aditif perlakuan ke-i
ßj
: Pengaruh aditif dari kelompok ke-j
eij
: Galat
i
: Pengaruh ke-I (1,2,3,4)
j
: Ulangan ke-j (1,2,3,4,5,6)
36 Tabel 5. Tata Letak Perlakuan Kelompok
1 P1 P2 P1 P4 P4 P3
1 2 3 4 5 6
2 P4 P3 P2 P2 P2 P1
3 P2 P4 P4 P3 P1 P4
Total Kelompok
4 P3 P1 P3 P1 P3 P2
1 2 3 4 5 6
Keterangan : P1 = Rumput Brachiaria humidicola P2 = Rumput Brachiaria humidicola + Sentro (Centrocema pubescens) P3 = Rumput Brachiaria humidicola + Kudzu (Pueraria phaseloides) P4 = Rumput Brachiaria humidicola + Kalopo (Calopogonium mucunoides) Tabel 6. Daftar Sidik Ragam Sumber keragaman
DB
JK
KT 𝐽𝐾𝐾
Kelompok
r – 1= 5
JKK 𝐾𝑇𝐾 =
Perlakuan
t – 1= 3
JKP
Galat
(t-1)(r-1)= 15
JKG 𝐾𝑇𝐺= (𝑟−1)(𝑡−1)
Total
tr - 1 = 23
JKT
Hipotesis
𝐾𝑇𝑃 =
Fhit
𝑟−1 𝐽𝐾𝑃 𝑡−1 𝐽𝐾𝐺
:
H0
: Pengaruh perlakuan P1 = P2 = P3 = P4
H1
: Pengaruh perlakuan minimal ada Yi yang tidak sama
𝐾𝑇𝑃 𝐾𝑇𝐺
F tabel 0,05
37 Kaidah keputusan : 1. Jika Fhitung ≤ F tabel 0,05 artinya tidak berbeda nyata (non significant), terima H0 dan tolak H1. 2. Jika Fhitung > F tabel 0,05 artinya berbeda nyata (significant). Tolak H0 dan terima H1. Apabila hasil yang diperoleh berbeda, maka dilakukan uji lanjut dengan menggunakan uji jarak berganda Duncan dengan rumus :
LSR SSR S X
Sy
KT galat S2 r r
Keterangan : Sx
= Standard error
r
= Ulangan
KTG = Kuadrat Tengah Galat LSR
= Least significant range test
SSR
= Studentized significant range
Selisih antar perlakuan (d) dibandingkan dengan LSR : Jisa selisih antara perlakuan d≤ , berarti tidak berbeda nyata. Jika selisih antara perlakuan d >𝐿𝑆𝑅𝛼 , berarti berbeda nyata atau sangat nyata.