Hasil pengukuran arus transek saat kondisi menuju surut dapat dilihat pada Gambar III.13. Terlihat bahwa kecepatan arus berkurang terhadap kedalaman. Arus permukaan dapat mencapai 2m/s. Hal ini kemungkinan diperkuat oleh aliran sungai yang mengalir ke arah laut secara kontinu, sehingga saat kondisi menuju surut arus sungai dominan. Arus bergerak menuju ke arah laut dengan arah dominan Barat Daya. Arah arus seragam pada seluruh kedalaman pengukuran.
Gambar III.13 Pengukuran arus transek pada kondisi menuju surut
Gambar III.14 menunjukkan hasil pengukuran arus transek saat kondisi surut. Saat surut jalur tempuh pengukuran transek sangat pendek karena bagian sisi sungai sangat dangkal sehingga tidak dapat dilalui kapal. Kecepatan arus rata-rata pada seluruh kedalaman relatif lemah (kurang dari 1m/s). Kecepatan arus berkurang terhadap kedalaman namun tidak signifikan. Secara umum dapat disimpulkan arus bergerak ke arah laut dengan arah dominan Barat Daya pada seluruh kedalaman.
III-11
Gambar III.14 Pengukuran arus transek pada kondisi surut
Hasil pengukuran arus transek saat kondisi menuju pasang dapat dilihat pada Gambar III.15. Profil kecepatan arus relatif berkurang terhadap kedalaman. Kecepatan arus permukaan berkisar 1-1.5m/s. Sedangkan kecepatan rata-rata arus dekat dasar hanya sekitar 0.5m/s. Arah arus pada seluruh kedalaman relatif seragam, bergerak menuju sungai dengan arah dominan Timur-Timur Laut.
III-12
Gambar III.15 Pengukuran arus transek pada kondisi menuju pasang
III.2.3 Hidrodinamika Pengukuran Stasioner Perairan Indramayu Pengukuran arus (IM01, IM02 dan IM03) dan pasut pada perairan Indramayu juga mencakup kondisi pasut purnama (spring tide) dan pasut mati (neap tide). Pada lokasi perairan Indramayu pasut purnama dan mati terjadi pada 18 dan 24 Mei 2007 (Gambar III.16, III.18 dan III.19). Tunggang pasut saat kondisi pasang purnama dan mati sebesar 1.06m dan 0.45m. Jenis pasut perairan Indramayu adalah pasut campuran berganda. Hasil pengukuran dan generalisasi profil arus stasiun IM01 dapat dilihat pada Gambar III.16. Terlihat bahwa kecepatan dan arah arus seragam terhadap kedalaman (spasial). Perubahan harian kecepatan arus sangat berkorelasi terhadap pola pasut harian (temporal). Kecepatan arus harian bernilai maksimum (0.7m/s) saat kondisi menuju pasang dan menuju surut. Arus harian melemah (kurang dari 0.1m/s) saat kondisi surut minimum atau puncak pasang. Kecepatan arus membesar pada kondisi pasut purnama (tunggang pasut besar) dan melemah saat pasut mati (tunggang pasut kecil). Pergerakan arah arus Timur sangat dominan selama perekaman dengan variasi arah Timur Laut. Berdasarkan hasil analisis
III-13
spektral (Gambar III.17), pada kedalaman 1.5m muncul periode dominan 24 (pasut diurnal) dan 12 jam-an (pasut semidiurnal). Namun secara umum pengaruh pasut diurnal pada stasiun IM01 sangat dominan terhadap perubahan kecepatan arus.
(a) Profil kecepatan arus IM01
(b) Profil arah arus IM01
Gambar III.16 Perekaman profil arus dan pasut stasiun IM01
III-14
periode dominan periode dominan
periode dominan
periode dominan
Gambar III.17 Spektrum daya komponen vektor arus stasiun IM01
Gambar III.18 menunjukkan hasil pengukuran dan generalisasi profil arus dan pasut stasiun IM02. Pengukuran arus dan pasut stasiun IM03 ditunjukkan pada Gambar III.19. Secara umum kecepatan arus pada stasiun IM01 lebih besar dibandingkan pada stasiun IM02 dan IM03. Kedua stasiun ini memiliki pola arus yang relatif serupa dengan pengaruh pasut yang kuat. Pada kedua stasiun kecepatan dan arah arus relatif seragam diseluruh kedalaman. Saat pasut purnama kecepatan arus cenderung lebih besar dibandingkan saat pasut mati. Kecepatan arus maksimum harian (lebih dari 0.4m/s) terjadi saat kondisi menuju pasang kemudian saat menuju surut dan melemah (kurang dari 0.1m/s) saat puncak pasang dan surut minimum. Arah pergerakan arus dominan pada kedua stasiun adalah Timur-Barat. Pada stasiun IM02 terjadi variasi pergerakan arah Timur Laut-Barat Laut dan Tenggara-Barat Laut pada stasiun IM03. Hasil analisis spektral di kedua stasiun (Gambar III.20 dan III.21) menunjukkan bahwa periode 24 jam-an sangat dominan pada komponen vektor arus arah-u (Timur-Barat). Hal ini menyatakan bahwa terjadi perubahan arus secara periodik (24 jam) dalam arah Timur-Barat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa arus pasut sangat dominan pada stasiun IM02 dan IM03.
III-15
(a) Profil kecepatan arus IM02
(b) Profil arah arus IM02
Gambar III.18 Perekaman profil arus dan pasut stasiun IM02
III-16