II. TINJAUAN PUSTAKA A. SUMBER ENERGI TERBARUKAN Energi adalah daya yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai proses kegiatan meliputi listrik, mekanik dan panas. Energi merupakan salah satu sumber kehidupan. Karena energi selalu digunakan dalam seluruh kehidupan manusia. Sektor energi mempunyai peran yang sangat penting dalam mewujudkan pembangunan nasional yang berkelanjutan. Energi yang sering digunakan adalah energi listrik. Energi listrik diperoleh dari hasil pengubahan energi lainnya. Kebutuhan listrik merupakan salah satu kebutuhan yang vital bagi masyarakat. Energi listrik merupakan bentuk energi yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari manusia. Kebutuhan akan energi terutama energi listrik bagi manusia semakin lama semakin meningkat. Penggunaan alat pertanian dengan tenaga penggerak listrik sering digunakan dalam produksi bidang pertanian. Untuk wilayah Indonesia terpencil menjadi daerah yang kurang mendapat perhatian untuk didatangkan listrik. Berdasarkan kajian, terdapat hubungan linear antara pemakaian energi listrik perkapita dengan Gross Domestic Product (GDP) perkapita. Dengan kata lain pembangunan modern suatu negara tidak lepas dari konsumsi energi listriknya.(Dept. ESDM) Energi diperoleh dari sumber-sumber energi. Sumber energi dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu sumber energi tak terbarukan (non renewable) sumber energi terbarukan (renewable). Energi tak terbarukan adalah sumber energi yang jumlahnya terbatas dan memerlukan waktu yang lama untuk mendapatkannya kembali, sumber energi ini antara lain berupa minyak bumi, gas bumi dan batubara. Sedangkan energi terbarukan adalah sumber energi yang tersedia di alam secara melimpah, antara lain berupa air, panas bumi, biomassa, cahaya dan panas matahari dan sebagainya, baik secara langsung maupun tidak langsung dimanfaatkan sebagai energi. Kebutuhan listrik merupakan salah satu kebutuhan yang vital bagi masyarakat. Energi listrik merupakan bentuk energi yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari manusia termasuk didalamnya
3
digunakan untuk pertanian. Penggunaan alat pertanian dengan tenaga penggerak listrik sering digunakan dalam produksi bidang pertanian. Untuk wilayah Indonesia bidang pertanian banyak yang terdapat di daerah yang kurang mendapat perhatian untuk didatangkan listrik. Berdasarkan kajian, terdapat hubungan linear antara pemakaian energi listrik perkapita dengan Gross Domestic Product (GDP) perkapita. Dengan kata lain pembangunan modern suatu negara tidak lepas dari konsumsi energi listriknya. (Dept. ESDM). Indonesia saat ini belum dapat memberikan pelayanan listrik untuk seluruh wilayahnya. Sebanyak 65% dari jumlah penduduk indonesia atau sekitar 35% diketahui hidup tanpa pelayanan listrik, dan bisa dikatakan mereka tinggal hampir semuanya tinggal di pedesaan. (Dept. ESDM). 1. Pengelolaan Energi Nasional (PEN) Indonesia masih memiliki cadangan potensi alam yang masih dapat dipergunakan dari sumber energi tak terbarui. Berikut data cadangan energi nasional di Indonesia.
(sumber: BluePrint Pengelolaan Energi Nasional)
Tabel 1. Jumlah potensi sumber daya energi tak terbarukan di Indonesia Berdasar data tersebut angka sumber daya alam penghasil energi minyak akan makin habis pada tahun 2028. Maka pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden No5 Tahun 2006 tentang Kebijakan energi nasional, UU 30 tahun 2007 tentang Energi dan RUPTL PLN, yaitu sumber alam terbarukan (renewable) akan terus dikembangkan untuk menjadi sumber energi utama. Sehingga energi terbarukan dapat mengganti sumber energi tak terbarukan. Berikut data cadangan energi nasional yang terbarukan di Indonesia.
4
(sumber: BluePrint Pengelolaan Energi Nasional)
Tabel 2. Jumlah potensi sumber daya energi terbarukan di Indonesia 2. Sumber Energi Terbarukan Saat ini banyak energi yang digunakan berasal dari sumber energi tak terbarukan fosil (minyak bumi, gas bumi dan batubara). Padahal sumber bahan energi tersebut akan semakin habis. Karena dikhawatirkan jumlah energi fosil akan habis maka diharapkan untuk mengganti sumber energi dengan sumber energi terbarukan. Energi terbarukan adalah sumber energi yang dihasilkan secara alamiah tidak akan habis dan dapat berkelanjutan jika dikelola dengan baik, antara lain : energi surya, angin, air, biomassa, panas bumi, ombak dll. 1. Energi Surya (Matahari) Matahari merupakan sumber energi terbesar. Sinar matahari atau tenaga
surya
dapat
digunakan
untuk
memanasi,
memberikan
penerangan, menghasilkan listrik, memanaskan air dan bermacam proses industri. Kebanyakan sumber energi terbarukan berasal baik secara langsung maupun tidak langsung dari matahari. 2. Energi Angin Angin adalah pergerakan udara yang terjadi akibat udara hangat naik dan udara dingin mengalir menggantikan udara panas. Tenaga angin dapat dipergunakan untuk menggerakkan kincir angin dan menggerakkan kapal layar.
5
3. Energi Air Air yang mengalir dari hulu ke hilir merupakan energi yang sangat besar. Air merupakan sumber daya terbarukan, yang secara terus menerus tersirkulasi oleh penguapan dan peresapan. Panas matahari menyebabkan air di danau dan lautan menguap untuk membentuk awan. Kemudian air tersebut jatuh kembali ke bumi dalam bentuk hujan dan salju dan mengalir melalui sungai dan aliran lain menuju lautan. Air yang mengalir dapat dijadikan energi untuk memutar kincir air dan menghasilkan listrik. 4. Energi Biomassa Sumber energi biomassa lain termasuk makanan hasil panen, rumput dan tanaman lain, limbah dan residu pertanian atau pengolahan hutan, komponen organik limbah rumah tangga dan industri, juga gas metana sebagai hasil dari timbunan sampah. Biomassa dapat digunakan untuk menghasilkan listrik dan sebagai bahan bakar transportasi. 5. Energi Panas Bumi Panas yang terkandung dalam perut bumi menghasilkan uap dan air panas yang dapat digunakan untuk memberikan tenaga pada generator dan menghasilkan listrik, atau untuk pemakaian lain seperti pemanasan rumah dan pembangkit daya pada industri. Energi panas bumi dapat diambil dari sumber di bawah tanah dengan pengeboran atau dari sumber lain yang lebih dekat dengan permukaan bumi. 6. Energi Ombak Energi dari gelombang lautan dan ombak dapat digunakan untuk membangkitkan energi listrik Dengan teknologi yang ada sekarang ini, kebanyakan energi dari lautan kurang efektif dalam hal biaya dibandingkan dengan sumber energi terbarukan yang lain, namun lautan menyimpan potensi energi yang besar untuk masa depan.
6
Indonesia memiliki potensi besar untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga air. Hal ini dikarenakan kondisi topografi Indonesia bergunung dan berbukit serta dialiri oleh banyak sungai. Pembangkit listrik dari air ini juga
mampu
memanfaatkan
energi
terbarukan,
menunjang
program
pengurangan pemanfaatan BBM. Mengingat pentingnya akan energi listrik dalam pertanian maka keberadaan pembangkit listrik ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pertanian. Untuk itu listrik mikrohidro sangat terbuka sebagai pembangkit listrik di daerah pertanian. Hal ini di topang dengan banyaknya anak sungai yang mengalir di berbagai propinsi dan banyaknya irigasi di daerah pertanian. Energi air telah dimanfaatkan secara luas di Indonesia yang dalam skala besar telah digunakan sebagai pembangkit listrik. Beberapa perusahaan di bidang pertanian bahkan juga memiliki pembangkit listrik sendiri yang bersumber dari energi air. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) menjadi salah satu pembangkit listrik skala kecil yang potensial dan dapat menggantikan kebutuhan listrik dari PLN. Hal ini juga merupakan salah satu implementasi dari program green energy yaitu untuk mendorong energi terbarukan, energi efisiensi dan energi bersih. Selain itu, peluang ini dikaitkan dengan target pemerintah untuk meningkatkan electrification ratio (rasio penggunaan listrik untuk penduduk) hingga 90 persen pada tahun 2020. Karena sekarang ini nilai electrification ratio hanya mencapai 65%. Sesuai target pemerintah, 35% desa yang belum teraliri arus listrik tersebut baru akan menerima jaringan listrik tahun 2020, sehingga pada saat itu 90 persen desa telah teraliri listrik.(Dept. ESDM) B. LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO Mikrohidro adalah pembangkit listirk tenaga air skala kecil dan mempunyai prinsip kerja mirip dengan PLTA. Pembangkit listrik mikrohidro lebih kecil dibandingkan PLTA tetapi lebih sederhana dalam peralatan yang digunakan dan areal tanah yang diperlukan untuk instalasi dan pengoperasian mikrohidro. Hal tersebut merupakan salah satu keunggulan mikrohidro yakni tidak menimbulkan kerusakan lingkungan. Mikrohidro mendapatkan energi 7
dari aliran air yang memiliki perbedaan ketinggian tertentu. Energi tersebut dimanfaatkan untuk memutar turbin yang dihubungkan dengan generator listrik. Pemanfaatan energi air pada dasarnya adalah pemanfaatan energi potensial gravitasi. Energi mekanik aliran air yang merupakan transformasi dari energi potensial gravitasi dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin atau kincir. Umumnya turbin digunakan untuk membangkitkan energi listrik sedangkan kincir untuk pemanfaatan energi mekanik secara langsung. Pada umumnya untuk mendapatkan energi mekanik aliran air ini, perlu beda tinggi air yang diciptakan dengan menggunakan bendungan. Akan tetapi dalam menggerakkan kincir/turbin, aliran air pada sungai dapat dimanfaatkan ketika kecepatan alirannya memadai. Tenaga air (hydropower) adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir. Tenaga air yang memanfaatkan gerakan air biasanya didapat dari sungai yang dibendung. Banyaknya sungai dan danau air tawar yang ada di Indonesia merupakan modal awal untuk pengembangan energi air ini. Klasifikasi pembangkit listrik tenaga air dibagi menjadi 3 jenis, antara lain PLTA (pembangkit listrik tenaga air) yang memiliki kapasitas diatas 200kW, PLTMH (pembangkit listrik tenaga mikrohidro) yang memiliki kapasitas 5kW sampai 200kW. PLTPH (pembangkit listrik picohidro) dengan kapasitas dibawah 5kW (LIPI).
(sumber: BluePrint Pengelolaan Energi Nasional)
Gambar 1: Potensi daya mikrohidro yang akan dikembangkan Pemerintah 2006-2025
8
Pembangkit tenaga mikrohidro dapat digunakan langsung sebagai penggerak mesin atau digunakan untuk menggerakan generator listrik. Instalasi pembangkit listrik dengan tenaga mikrohidro biasa disebut sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro, disingkat PLTMH. Daya yang dibangkitkan anatara 5 kW sampai dengan 200 kW (LIPI). Dengan memanfaatkan potensi alam sebagai pembangkit listrik maka bidang pertanian dapat memenuhi kebutuhan energinya sendiri dalam mengantisipasi kenaikan biaya energi atau kesulitan jaringan listrik nasional untuk menjangkaunya. Pemanfaatan aliran air dari sungai untuk pembangkit listrik mikrohidro adalah sebagai berikut. Air dari sungai dibendung, kemudian dialirkan melalui parit. Sebagian air dialirkan ke dalam bak penampungan dan sebagian lagi di alirkan untuk keperluan irigasi. Air dalam bak penampungan kemudian di saring dan dialirkan ke dalam bak penenang. Bak penenang berfungsi untuk menenangkan air agar tidak terjadi kumparan air yang dapat menyebabkan turbin bekerja tidak efisien. Air dalam bak penenang kemudian dialirkan melalui pipa-pipa besar yang disebut penstock yang menuju power house. Didalamnya terdapat turbin yang berfungsi mengubah energi kinetik dari gerakan air menjadi energi mekanik yang dapat menggerakan generator listrik. Energi listrik yang berasal dari energi kinetik air disebut hydroelectric. Putaran turbin menyebabkan generator berputar. Di dalam generator energi air yang digerakan turbin diubah menjadi energi listrik. Untuk menghasilkan tegangan yang tinggi maka perlu adanya transformator.
9
1. Komponen Mikrohidro
(sumber : energiterbarukan.net)
Gambar 2. Penampang aliran air untuk mikrohidro a. Diversion Weir dan Intake (Dam/Bendungan Pengalih dan Intake) Dam pengalih berfungsi untuk mengalihkan air melalui sebuah pembuka di bagian sisi sungai (intake) ke dalam sebuah bak pengendap (Settling Basin).
(sumber : energiterbarukan.net)
Gambar 3. Intake
10
b. Settling Basin (Bak Pengendap) Bak pengendap digunakan untuk memindahkan partikel-partikel pasir dari air. Fungsi dari bak pengendap adalah sangat penting untuk melindungi komponen-komponen berikutnya dari dampak pasir.
(sumber : energiterbarukan.net)
Gambar 4. Settling Basin c. Headrace (Saluran Pembawa) Saluran pembawa mengikuti kontur dari sisi bukit untuk menjaga elevasi dari air yang disalurkan.
(sumber : energiterbarukan.net)
Gambar 5. Headrace
11
d. Headtank (Bak Penenang) Fungsi dari bak penenang adalah untuk mengatur perbedaan keluaran air antara sebuah penstock dan headrace, dan untuk pemisahan akhir kotoran dalam air seperti pasir, kayu-kayuan.
(sumber : energiterbarukan.net)
Gambar 6. Headtank e. Penstock (Pipa Pesat/Penstock) Penstock dihubungkan pada sebuah elevasi yang lebih rendah ke sebuah roda air, dikenal sebagai sebuah Turbin.
(sumber : energiterbarukan.net)
Gambar 7. Penstock
12
f. Turbine dan Generator (Turbin dan Generator)
(sumber : energiterbarukan.net)
Gambar 8. Turbin dan Generator 2. Teknologi Mikrohidro Sebuah skema hidro memerlukan dua hal yaitu debit air dan ketinggian jatuh (biasa disebut Head) untuk menghasilkan tenaga yang bermanfaat. Ini adalah sebuah sistem konversi tenaga, menyerap tenaga dari bentuk ketinggian dan aliran, dan menyalurkan tenaga dalam bentuk daya listrik atau daya gagang mekanik. Tidak ada sistem konversi daya yang dapat mengirim sebanyak yang diserap dikurangi sebagian daya hilang oleh sistem itu sendiri dalam bentuk gesekan, panas, suara dan sebagainya.
Gambar 9. Head (ketinggian vertikal dimana air jatuh). Potensi daya yang dapat dihasilkan sebaagi pembangkit listrik mikrohidro dapat dihitung dengan persamaan …………………………………………...…(1)
13
• Daya yang ditransmisikan ke generator ……….................................(2) • Daya yang dibangkitkan generator ………………….....…(3) dimana :
Q
= debit air, m3/detik
H
= efektif head, m
nt
: efisiensi turbin = 0.74 untuk turbin crossflow T-14 = 0.75 untuk turbin propeller open flume lokal
nbelt = 0.98 untuk flat belt, 0.95 untuk V belt ngen = efisiensi generator C. SISTEM INFORMASI Sistem adalah gabungan komponen yang saling berhubungan dan bekerja bersama untuk mencapai tujuan (Valaich, 2001). Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang paling penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan – keputusan yang akan datang (Laundon, 2002). Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen atau modul yang dapat mengumpulkan, mengelola, memproses menyimpan, menganalisa dan mendistribusikan informasi untuk tujuan tertentu. Menurut Rademacher dan Harry, sistem informasi terdiri dari tiga komponen fundamental yaitu input, proses dan output. Selain itu didalam rangkaian sistem informasi tersebut terdapat komponen umpan balik. Keterkaitan anatar komponen dapat dilihat pada gambar berikut. Input (Data)
Umpan Balik
Transformasi data
Output (Data) Gambar 10. Skema keterkaitan antar komponen dalam sistem informasi (Rademacher dan Harry, 1983) 14
Data merupakan suatu fakta yang ditulis dan akan mempunyai arti bagi penerima setelah mengalami proses operasi data. Operasi data meliputi: capturing (pencatatan),
verifing (pengecekan), clasifing (pengelompokan),
arranging (penyusuan), summarizing, calculating (perhitungan), storing (penyimpanan),
retrieving
desaminating/communicating
(pengembalian
kembali),
(mengkomunikasikan),
reproduksi diperlukan
dan untuk
mengubah informasi. Proses transformasi data menjadi informasi memerlukan hardware, software, personal data file dan prosedur. Sistem akan memproses input tersebut dan menghasilkan output yang kemudian dikirimkan ke pengguna atau didistribusikan ke sistem yang lain (Burch dan Stater, 1974). Sistem informasi dapat disimpulkan sebagai suatu sistem yang dapat mengubah suatu data menjadi informasi yang berguna bagi pemakai tertentu atau dapat menjadi bahan dasar untuk proses konversi data menjadi informasi yang lain (burch dan Stater, 1974). D. WEB (WORLD WIDE WEB) Web atau WWW (World Wide Web) adalah informasi yang dapat diakses melalui internet dimana dokumen–dokumen hypermedia (file komputer) disimpan dan kemudian diambil dengan cara-cara yang menggunakan penentuan alamat yang unik. Menurut Sidik dan Pohan (2002), Informasi Web disimpan dalam dokumen yang disebut dengan halaman-halaman web, yang merupakan file-file hypertext. Komputer tempat penyimpanan file-file tersebut, disebut server (web server). Setiap halaman web tersebut memiliki alamat unik yang disebut URL (Uniform Resource Locator), yang terdiri atas nama protokol yang digunakan, nama domain untuk web server, dan informasi petunjuk lainnya. Komputerkomputer pembaca web pages disebut dengan web client, yang melakukan suatu permintaan penampilan halaman web dari URL. Web client menampilkan halaman depan menggunakan program yang disebut web browser. Untuk dapat menghubungkan halaman hypertext antara server dan client, maka digunakan suatu protokol yang bernama HTTP (Hypertext Transfer Protocol).
15
E. CMS (CONTENT MANAGEMENT SYSTEM) Sistem manajemen konten (Inggris: content management System, disingkat CMS), adalah perangkat lunak yang memungkinkan seseorang untuk menambahkan dan/atau memanipulasi (mengubah) isi dari suatu situs Web. Umumnya, sebuah CMS (Content Management System) terdiri dari dua elemen: -
aplikasi manajemen isi (Content Management Application [CMA])
-
aplikasi pengiriman isi (Content Delivery Application [CDA]). Elemen CMA memperbolehkan admin yang mungkin tidak memiliki
pengetahuan mengenai HTML (HyperText Markup Language)-, untuk mengatur pembuatan, modifikasi, dan penghapusan isi dari suatu situs Web tanpa perlu memiliki keahlian sebagai seorang Webmaster (ahli dalam pembuatan web). Elemen CDA menggunakan dan menghimpun informasiinformasi yang sebelumnya telah ditambah, dikurangi atau diubah oleh admin untuk meng-update atau memperbaharui situs Web tersebut. Kemampuan atau fitur dari sebuah sistem CMS berbeda-beda, walaupun begitu, kebanyakan dari software ini memiliki fitur publikasi berbasis Web, manajemen format, kontrol revisi, pembuatan index, pencarian, dan pengarsipan. Pemanfaatan CMS dapat bermacam-macam antara lain, website perusahaan, bisnis, organisasi atau komunitas, portal, galeri foto, aplikasi E-Commerce, mengelola website pribadi/blog dll. Salah satu perangkat lunak Content Management System yang dikenal luas yaitu joomla. F. ANIMASI FLASH Flash adalah salah satu perangkat lunak komputer yang merupakan produk unggulan Adobe sistems. Adobe Flash digunakan untuk membuat gambar vektor maupun animasi gambar tersebut. Berkas yang dihasilkan dari perangkat lunak ini mempunyai file extension .swf dan dapat diputar di browser engine yang telah dipasangi flash Player. Sebelum tahun 2005, Flash dirilis oleh Macromedia. Flash 1.0 diluncurkan pada tahun 1996 setelah Macromedia membeli program animasi vektor bernama FutureSplash. Versi terakhir yang diluncurkan di pasaran
16
dengan menggunakan nama 'Macromedia' adalah adalah Macromedia Flash 8. Pada tanggal 3 Desember 2005 Adobe Sistems mengakuisisi Macromedia dan seluruh produknya, sehingga nama Macromedia Flash berubah menjadi Adobe Flash. Versi keluaran terakhir saat penulis membuat penelitian adalah Adobe Flash CS4. Flash menggunakan bahasa pemograman bernama ActionScript, yang muncul kali pertamanya pada Flash 5. Dengan menggunakan Flash, sebuah situs dapat terlihat lebih interaktif, serta sangat menarik untuk dipandang. Hal ini disebabkan terdapat banyaknya animasi yang bisa digunakan dan ditampilkan, dan tentunya akan menarik perhatian banyak orang akan mengunjungi situs yang menggunakan tampilan menggunakan flash. ActionScript adalah bahasa pemrograman yang digunakan di dalam movie flash untuk mengirimkan command/instruksi ke dalam movie flash itu sendiri.
Dengan
actionscript,
seorang
flash
developer/animator
bisa
berinteraksi dengan movie flash yang dibuat, memerintahkan movie tersebut untuk melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan pembuat. semakin kompleks actionscript yang kita masukan di dalam movie, semakin kompleks pula kemampuan movie tersebut untuk berinteraksi dengan user nantinya. ActionScript terdiri dari berbagai simbol-simbol (sintaks)
yang
merepresentasikan ide-ide si pembuat yang nantinya berfungsi sebagai “alat komunikasi” antara user dengan movie flash itu sendiri. Sintaks Actionscript sangat mirip dengan javascript karena Sintaks ActionScript dibuat berdasarkan spesifikasi ECMA-262 meski tidak seluruhnya. Sintaks ini seperti sintakssintaks lainnya yang sudah ada. Hanya saja sintaks actionscript hanya digunakan untuk flash. D. SYSTEM DEVELOPENT LIFE CYCLE System development Life Cycle (SDLC) merupakan suatu metode dalam pengembangan dalam sebuah sistem yang mencakup tahapan logic proses pengembangan sistem. System Development Life Cycle (SDLC) meliputi tahapan penelitian masalah (investigasi sistem), analisis sistem, desain sistem, implementasi sistem dan perawatan sistem (O’Brien, 1999). Tahapan SDLC disajikan dalam gambar berikut: 17
Investigasi sistem
Analisis sistem
Desain sistem
Implementasi sistem
Perawatan sistem Gambar 11. Lima tahapan System Development Life Cycle (O’Brien, 1999) 1. Investigasi sistem Investigasi sistem, dimaksudkan untuk melakukan kajian terhadap permasalahan dan pengembangan kelayakan sistem yang dirancang. Tahap investigasi adalah: -
Penentuan tujuan sistem, sasaran pengembangan dan konfigurasinya
-
Penetapan kendala sistem.
-
Penentuan kebutuhan informasi
-
Penentuan sumber – sumber informasi
Tahap investigasi meliputi empat kategori, antara lain: -
Kelayakan organisasi Kelayakan organisasi ini berfokus pada bagaimana sistem yang dikembangkan nanti mendukung tujuan dan rencana strategi organisasi.
-
Kelayakan ekonomi Kelayakan ekonomis bertujuan untuk menghemat biaya, menambah profit
dan penghasilan,
mengurangi investasi. Pada akhirnya
pembangunan sistem akan diperoleh benefit yang besar dari biaya pembangunan dan pengembangan sistem.
18
-
Kelayakan Teknis Kelayakan teknis dapat di gambarkan sebagai kemampuan developer dan hardware memenuhi kebutuhan dan sistem yang dibangun bisa dikembangkan sesuai dengan tujuan (O’Brien, 1999).
-
Kelayakan operasional Kelayakan operasional adalah keinginan dan kemampuan menejemen organisasi untuk mengoperasikan, mengembangkan dan mendukung sistem yang dibangun (O’Brien, 1999).
2. Analisis sistem Tahap analisis bertujuan untuk melakukan analisis terhadap informasi yang dibutuhkan dengan pengkajian kebutuhan informasi secara detail dari sumber ke pengguna, kemampuan sistem yang akan dibangun adalah untuk mempertemukan kebutuhan pengguna dengan fungsi operasional sistem yang akan dikembangkan dengan melakukan identifikasi kebutuhan dan identifikasi fungsional. Pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan sistem yang diperlukan antara lain: output yang diinginkan, data yang dibutuhkan dan keperluan perangkat lunak dan keras untuk membantu pelaksanaannya. Tahap ini merupakan tahap penting sebelum program atau sistem ditulis atau dibangun. Tahap analisis meliputi beberapa aspek dalam sistem seperti lingkungan organisasi, analisis sistem untuk memenuhi kebutuhan waktu sekarang, analisis sistem requirement (input, output, proses, storage dan control)(O’Brien, 1999). 3. Desain sistem Desain sistem akan memberikan gambar tentang model sistem yang akan diterapkan baik dari sisi input, proses dan output. Dengan demikian dapat mempermudah proses implementasi. Tahap desain melibatkan rancangan user interface dan prosedur yang mendukung fungsi sistem informasi. Pada tahap ini dilakukan koreksi pada sistem informasi, sehingga kesalahan pada sistem bisa diperbaiki sedini mungkin.
19
Desain sistem meliputi: -
Desain Interface Desain interface berfokus pada interaksi sistem dengan pengguna, input dan output yang interaktif serta efisien bagi penggunanya. Konversi informasi dan data menjadi bahasa yang bisa dibaca mesin dan manusia, kualitas proses konversi informasi dan data ditentukan pada desain interface sistem.
-
Desain Fisik Desain fisik sistem adalah desain database dan file berfokus pada struktur dan data yang digunakan sistem secara rincian. Data yang diusulkan oleh pengguna akan disusun berdasarkan attributnya dan relasi yang dibutuhkan. (O’Brien, 1999).
-
Desain Logika Desain logika adalah desain sistem bagaimana mengembangkan secara input, proses pengolahan informasi, output, penyimpanan database, aktifitas control sesuai dengan yang direncanakan pada tahap analisis.
4. Implementasi sistem Tahap implementasi sistem merupakan uji coba dan evaluasi sistem, sesuai tidaknya dengan tujuan awal, dan tercapai tidaknya tujuan. Penyelesaian desain, penulisan program, pengujian sistem dengan berbagai kondisi dilakukan pada tahap implementasi. Tahap implementasi merupakan tahap yang paling penting dan menentukan kesuksesan pembangunan suatu sistem. 5. Perawatan sistem Tahap perawatan atau tahap pemeliharaan merupakan tahap akhir dari SDLC, dilakukan koreksi kesalahan pada aktifitas perawstan. Monitoring, pengupdatean, evaluasi, pembuatan manual, dan training administrator dilakukan untuk mendukung pengembangan dan pemeliharaan sistem. Pada tahap ini sistem informasi yang telah dibangun akan mengalami daur siklus SDLC dari tahap investigasi sampai dengan pemeliharaan, review dan koreksi sistem informasi berdasarkan kebutuhan juga dilakukan pada tahap ini.
20