SEMINAR NASIONAL TEKNIK SIPIL XII 2016
IDI
28 Januari 201 Ruang Sidang Departemen 11 ik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nop mber=-====; Surabaya
ISBN
978~02-72056-2-8
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil XlI- 2016 ISBN 978-602-72056-2-8
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL
TEKNIK SIPIL XII-2016
Contribution of Civil Engineering Toward Building Sustainable City
Editor & Reviewer:
Dr.techn. Pujo Aji, S.T. M.T.; Budi Suswanto, S.T. M.T. Ph.D.;
Endah Wahyuni, S.T. M.Sc. Ph.D.; Jr. Ervina Ahyudanari, M.E. Ph.D.;
Dr. Ir. Hitapriya S., M.Eng.; Dr. Jr. Wasis Wardoyo, M.Sc.;
Dr.techn. Umboro Lasminto, S.T. M.Sc.; Ir. I Putu Artama Wiguna, M .T. Ph.D.;
Tri loko Wahyu adi, S.T. M.T. Ph.D.; Prof. Ir. Noor Endah, M.Sc. Ph.D.;
Prof. h. Indrasurya B. Mochtar, M.Sc. Ph.D.
PROGRAM PASCASARJANA DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER (ITS) SUKOLILO, SURABAYA, 60111
i
hosiding Seminar Nasional Teknik Sipi/ XII - 2016
ISBN 978-602-72056-2-8
PERSEPSI INSINYUR TENTANG KELAYAKAN INFRASTRUKTUR DI
KALIMAN'"TAN TIMU"R ........................................................................................... 108
Peter F Kamini, Ferianto Raharjoz, Jessi Wan J
ANALISIS POLA PERGERAKAN ANTAR ZONA KABUPATENI KOTA MENGGUNAKAN DATA TELEPON SELULER_(STUDI KASUS: PROVINSI B~ ••..•......•........•..............•.•..........•.•..•.................••.......•.•.•..........•.......•.......•••.•.......• 121
Revy Safitrl
STRATEGI PENGELOLAAN ASET BALAI PELATIHAN KONSTRUKSI DAN
~ PERALATAN JAKARTA UNTUK OPTIMALISASI PELAYANAN PUBLIK 129
Boma Rizkiko l , Hitapriya Suprayitno Z, Putu Artama Wiguna 2
EVALUASI PEMENUHAN KEBUTUHAN RUMAB SEDERHANA UNTUK
MASYARAKAT BERPENGBASn..AN RENDAH ................................................ 137
Siamet Warsito J dan Jan Utomo Dwi Hatmoko 2
FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PROYEK
PROYEK INFRASTRUKTUR PINJAMAN LUAR NEGERI.....................•........ 145
Ayu Hasyyati dan Tri Joko Wahyu Ad;l
IDENTIFIKASI KERUSAKAN ASET IRIGASI TINGKAT SALURAN TERSIER
PADA DAERAH IRIGASI BISSUA BERBASIS SISTEM INFORMASI
GEOGRAFIS (SIG) ••_..••.•............•••......_..•......................................................•......... 154
Abdul Rivai Suleman
I
MANAJEMEN REKAYASA TRANSPORTASI ANALISIS MODEL KARAKTERISTIK LALU LINTAS PERLINTASAN
SEBIDANG JALAN RAYA DENGAN REL KERETA APIJSTUDI KASUS :
JALAN URIP SUMOHARJO WAY HALIM BANDARLAMPUNG) •.•...••......•• 164
Weka Indra Dharmawan l dan Tina Jurizaf
OPTIMALISASI SIMPANG MOH. HATTA - JENDRAL slJDlRMAN - CUT
NYAK DIEN KOTA PALU .•...••....•.......•.••....••........•...•.................... :...•....•..............• 180
Rahmatang Rahman 1),]aslim Bahar 2), Mashuri 3)
STUDI PENERAPAN SISTEM JALAN SATU ARAH_DI KOTA PALU ......•.... 194
Ratnasari Ramlan l
PENGARUH KLORIDA TERHADAP KUALITAS ASPAL EMULSI YANG
MENGGUNAKAN EKSTRAKSI ASPAL BUTON ALAM .................................. 201
Israil l , M. W. Tjarongti, Nur AIiJ, dan Rudy Djamaluddin 4
PERBANDINGAN NILAI DEFLEKSI DAN REGANGAN BASn.. ANALISIS
SOFTWARE EVERSTRESSFE TERHADAP BASn.. PENGUJIAN
LABORATORIUM MULTILAYER ASPAL PAVEMENT ................................... 210
Firdaus Chairuddin
PERILAKU TEGANGAN DAN REGANGAN PERKERASAN PORUS BUTON
GRANULAR ASPAL AKIBAT PENUAAN BUATAN DI LABORATORIUM. 221
Mohammad Rizal M. Wihardi Tjarongti Nur Ali3 Taslim Baha/
xii
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil XII - 2016 ISBN 978-602-72056-2-8
PENGARUH KLORIDA TERHADAP KUALITAS ASPAL
EMULSI YANG MENGGUNAKAN EKSTRAKSI ASPAL
BUTONALAM
Israil 1, M.W. TjarOlige1, Nur Ali3 , dan Rudy Djamaluddin4 IMahasiswa Program Doktor Teknik Sipi/, Universitas Hasanuddin.emai/ ..
[email protected]
2 Dosen Jurusan Teknik Sipi/, Universitas Hasanuddin.email .'
[email protected]
JDosen Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin.email .. nurali@gmai/.com
4 Dosen Jurusan Teknik Sipi/, Universitas Hasanuddin.email ..
[email protected]
ABSTRAK ~litian
ini merupakan salah satu bagian dati usaha untuk mengembangkan aspal emulsi yang menggunakan ekstraksi aspal,buwn alam sebagai bahan pengikat. !l::IImen hasil ekstraksi merupakan phase padat yang kemudian dicairkan dengan kerosin. Phase cairnya adalah emulsifier, asam klorida dan kalsium klorida. ~jian pengendapan satu hari dan nilai saringan digunakan untuk menentukan kadar optimum klorida. . Penelitian menunjukkan kadar asam klorida 0,5%, dan kalsium klorida 0,1%, serta air 36%, secara optimal gaktitkan emulsifier. . _
Kunci .' Aspal Emulsi ASbuton-Indonesia, Ekstraksi Aspal a1am Buton, dan Klorida
1.
PENDABULUAN
Aspal emulsi pertama kali digunakan dalam pembangunan jalan pada awal abad ke-20. Sekarang ini sekitar 3 juta ton emulsi diproduksi di Amerika Negara yang mewakili sekitar : Yo sampai 10% dari konsutnsi aspal. Lebih dari 8 juta ton emulsi yang diproduksi di seluruh dnnia. Produksi aspal emulsi bervariasi antara negara-negara dengan Amerika Serikat, Perancis, Meksiko, dan Brasil "menjadi produsen yang signifikan [3]. Dengan viskositas sekitar 0,5-10 Poise pada suhu 60 0 C, aspal emulsi memiliki viskositas lebih rendah dibandingkan aspal itu sendiri (100-4,000 Poise), yang memungkinkan untuk digunakan pada suhu yang lebih rendah. Penggunaan teknologi campuran aspal emulsi yang memiliki suhu rendah akan mengurangi emisi, mengurangi komsumsi energi dan mengbindari oksidasi aspal. Aspal mengandung sejumlah kecil garam, yang dapat menyebabkan pemekaran osmosis pada tetesan dalam suatu emulsi sebagaimana air ditarik ke droplet. Hal ini menyebabkan peningkatan viskositas emulsi, biasanya diikuti dengan penurunan garam yang lolos secara perlahan. Kalsium. klorida atau natrium. klorida dimasukkan dalam emulsi dengan jumlah 0,1% -0,2% untuk mengurangi osmosis dari air ke bitumen dan meminimalkan perubahan I' viskositas, natrium. klorida digunakan dalam emulsi anionik. Kadar bahan pengemulsi, asam klorida, dan kalsium. klorida yang optimum adalah kadar yang memberikan nilai pengendapan satu hari dan pengujian saringan terkecil serta tidak menyebabkan pembusaan yang berlebihan dalam aspal emulsi [3]. Pada larutan bahan pengemulsi (modifier) yang aktif pada pH dibawah 7 perlu ditambahkan asam klorida. Pengaruh garam-garam alkali dapat dicegah oleh kalsium. klorida dalam aspal emulsi. Kalsium. klorida dapat memodifiasi larutan emulgator hingga memiliki berat jenis yang lebih tinggi mengimbangi berat jenis phasa padat [2]. Perbedaan antara penelitian .penelitian sebelumnya mengenai aspal emulsi dengan penelitian ini adalah pada bahan baku aspal emulsi, dimana penelitian sebelumnya menggunakan aspal minyak sebagai material padatan, sedang penelitian ini menggunakan bitumen hasil ekstraksi aspal alam Buton
201
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil Xll- 2016 ISBN 978-602-72056-2-8
(BHEAAB) sebagai material padatannya. Penelitian ini difokuskan pada pengaruh klorida
terhadap kualitas aspal emulsi yang dihasilkannya.
Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh asam klorida dan kalsium klorida di dalam
campuran aspal emulsi yang menggunakan BHEAAB sebagai bahan padatannya.
Asam klorida dan kalsium klorida sebagai variabel pengaruh sedang BHEAAB sebesar (57,4%), kerosin (5%), emulsifier (1%) dan air (36%), ditetapkan sebagai variabel terikatnya. Jenis aspal emulsi difokuskan pada aspal emulsijenis Cationic Slow Setting (CSS-lh).
2. METODOLOGI Z.l. Bitumen Basil Eksfraksi Aspal Alam Buton (BHEAAB) , Penelitian ini menggunakan BHEAAB. Proses ekstraksi dilakukan melalui pemisahan bitumen asbuton dari mineralnya yang menggunakan alat Socklet. Asbuton alam diletakkan dalam tabung containing sample, Triclor Ethilene (I'CL) sebagai bahan pelarut di letakkan pada tabung solvent dengan jumlah 113 dari volume solvent. Kondenser harus selalu terisi air secara tersirkulasi untuk menjaga suhu socklet agar tidak pecah karena solvent selalu dipanaskan selama berlangsungnya ekstraksi. Penguapan TCL ke aspal alam Buton menyebabkan pemisahan secara perlahan antara bitumen dan mineral yang terdapat pada containing sample. Hal ini ditandai dengan bersibnya mineral dari penyelimutan aspal yang sudah menguap dan kembali bergabung dengan TCL. Proses ini berlangsung terns menerus hingga seluruh aspal alam Buton yang berada di containing sample benar benar sudah terpisah antara aspal dan mineralnya. 2.2. Pengujian Bitumen Basil Ekstraksi Aspal Alam Buton (BHEAAB) a. Unsur yang dikandung dari basil ekstraksi bitumen, dilakukan melalui SEM. b. Pemeriksaan karakteristik fisik bitumen hasil ekstraksi aspal alam Buton (BHEAAB) diperlihatkan dalam tabel 1 berikut ini. Tabell. Pengujian karakteristik bitumen basil ekstraksi aspal alam Buton (BHEAAB) Jenis Pengujian Penetrasi pada 25°C, 100 g, 5 dtk
SNI 06-2456-1991
Titik lembek
SNI 06-2434-1991
Daktilitas pada 25°C
SNI 06-2432-1991
Kelarutan dim ~HC13
SNI 06-2438-1991
Titik nyala
SNI 06-2433-1991
BeratJenis Kebilangan berat 163°C (TFOT)
SNI 06-2441-1991
Penetrasi setelah TFOT
SNI 06-2456-1991
Metode
SNI 06-2440-1991
Viskositas 170 Cst Viskositas 280 Cst
2.3. Penentuan Komposisi Optimum Campuran Aspal Emulsi Asbuton-Indonesia Proses penentuan kadar optimum asam klorida dan kalsium klorida dalam campuran aspal emulsi adalah sbb :
a. Optimalisasi optimum asam klorida 202
Prosiding Seminar NasionaI Teknik SipiI XII - 2016 ISBN 978-602-72056-2-8
tahap ini, kadar asam klorida merupakan variabel bebas. Kalsium klorida dan air adalah iabel terikat. Sedang kadar optimum dari BHEAAB, minyak tanah dan emulsifier, adalah el terikat yang telah diteliti sebelumnya. _enentuan kadar optimum kalsium klorida tahap ini, kadar kalsium klorida merupakan varlabel bebas. Variabel terikat adalah asam 'da dan air. Sedang kadar BHEAAB, minyak tanah, dan emulsifier, adalah variabel t yang telah diteliti sebelumnya.
. Pengujian Aspal Emulsi 2. Metode pengujian ~a1 emulsi Jenis Pengujian Kekentalan Saybolt Furol Pada 25"C
Metode
SEesifikasi
Satuan
8NI 03-5721-2002
20-100
detik
%
Stabilitas Penyimpanan 24 jam
SNI 03-5828-2002
MaxI
3
Muatan Listrik: Partike1
SNI 03-3644-1994
Positif
..,
Analisa 8aringan Tertahan No.20
SNI 03-3643-1994
Max 0,1
Penyulingan
8NI 03-3642-1994
.
5
Kadar air, % ~ Kadar minyak, %
% %
Kadar residu, %
6 8
% 1010s
Min 57
%
40-90
0,1 mm
Penetrasi residu, 0,1 rom
SNI 06-2456-1991
Daktilitas residu, em
SNI 06-2432-1991
Min 43
em
Ke1arutan residu da1am C2HC12
SNI 06-2438-1991
Min 97,5
%
3. BASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Komposisi Kimia dan Sifat Fisik Material Bitumen Basil Ekstraksi Aspal Alam Buton (BHEAAB)
:a.. Morfology bitumen basil ekstraksi aspal alam Buton (BHEAAB) dapat diperlihatkan pada Gbr.1.
Gambar 1. Morfology BHEAAB Karbon, sulfur, dan oksigen dari jumlah masing masing unsur adalah karbon sebesar 88,8%, Sulfur 3,9%, dan Oksigen 7,3%. b. Karakteristik sifat fisik BHEAAB diperlihatkan oleb tabel3. Tabel3. Hasil pengujian karakteristik BHEAAB Jenis Pengujian Penetrasi pada 25°C, 100 g, 5 dtk
Hasil Pengujian
8aruan
93,2
0,1 mm
203
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil XII - 2016 ISBN 978-602-72056-2-8 DC
48
Titik lembek Daktilitas pada 25 DC
37
em
Kelarutan dlm ~HCl3
97,6
%berat DC
Titiknyala BeratJenis
1,05
Kehilangan berat 163 DC (TFOT)
2,5
% berat
145,4
% asli
Penetrasi setelah TFOT
4
Viskositas 170 Cst Vis.kositas 280 Cst
3.2. Kadar Optimum Asam Klorida dan Kalsium Klorida 3.2.1. Kadar optimum asam klorida Tabe14. Eks:eerimen kadar o:etimum Asam Klorida {AK} No
Komposisi Eksperimen (E2
Uraian Bahan El
E2
E3
E4
E5
57,4
57,4
57,4
57,4
5
5
0,1
0,1
0,1
1
Ekstraksi Asbuton
2
Kerosin
3
Emulsifier
4
Asam Klorida
5
Kalsium Klorida
0,1
0,1
6
Air
36,2
36 z1
36
35 z9
35,8
100
100
100
100
100
Jumlah
Eksperimen pada Tabel 4, memperlihatkan asam klorida sebagai variabel peubah, sedang kalsium klorida adalah variabel tetap, kadar BHEAAB, minyak tanah dan emulsifier adalah variabel tetap yang telah diteliti sebelumnya, sedangkan air adalah pelarut.
204
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil XII - 2016 ISBN 978-602-72056-2-8
labelS. Hasil pemeriksaan kualitas aspal emulsi (asam klorida sebagai variabel peubah) Uraian dan Hasil Pengujian Kek.entalan Saybolt Purol Pada 25"C
AKI
AK.2
AK3
AK4
AK5
23
24
2-i
25
26
Stabilitas Penyimpanan 24 jam
1,3
1,20
D.10
1,1
1,2
Analisa Saringan Tertahan No.20
0,1
0,09
4,02
0,09
0,1
Penyulingan kadar residu, %
72,3
69,20
-'4.70
59,6
57,8
Penetration, 77°P(25°C), 100 g, 5 s
91,00
88,00
77
77
42,00
43
83 44;00
45,00
41,00
aktilitas residu, em Kelarutan residu dalam C2HC12
98,10
97,60
9110
97,80
97,90
~1uatan
positif
positif
positif
positif
positif
Listrik Partikel
Tabe15 dan Gambar 2 memperlihatkan basil pemeriksaan kualitas aspal emulsi dimana klorida sebagai variabel peubah dengan pengujian yang dilaksanakan 3 kali memperlihatkan hasil yakni pada kadar asam klorida yang tinggi dalam aspal emulsi dari BHEAAB memiliki nilai kekentalan yang semakin naile. Hal ini berbanding terbalik dengan nilai penetrasinya..Pada kadar asam klbrida 0,3%, 0,4%, 0,6%, dan 0,7%, kualitas aspal emulsi mengalami pengendapan (stabilitas penyimpanan 24 jam). Sedangkan pada kadar a:sam klorida 0,3% cia.n' 0,7%, disamping aspal emulsi mengalami pengendapan, nilai analisa saringan yang tertahan di nO.20 berada pada ambang spesifikasi maksimum. Nilai optimum kadar asam klorida dalam penelitian ini adalah 0,5% terhadap aspal emulsi. :!Sam
205
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil XII - 20 J6 ISBN 978-602-72056-2-8
.
,
-
I.) V1-.co.ay. S_ybcI.lt- ~I .-..t
·
77- F Q!io"C) .• :"vlin. _ 20
.:v...... -
"100
.-
--t----.
- -
.-
.--
.-;;'
-L 20
''''
-
-=1
.
.,i
2.
Z"l'
2~
"'~
2~
,..
· +-.
--
u ~St.or-se~
... ~ :J4-b. - . _....-z..a.. - 1. . 0
---l._
~)~~q...
.:vt.... -
0 ,1
· =
0
0:-
.t-=:-
--_.
....·
0 ...
.- -
-
~R~.~'G
::v.l1n
-=
~-
- - ' -- - r
= r -L
0 .'
0 .0 .
0 .000
- ...
I
....
""
1"--
,.
>A
I
.-
I
I
I
....
oS«
II
-1
·1
J
tj
T
-l- -~
.....
0. '
r- ' ~' ---.
-
.o'
.M
~_
!v1nx -
.100 ... ~ ..
';0
90
(
-l
...
j
....
V
- -
1--:
.t:,
A ~-
I
- -:= l
-
,
""
70
0 0
I
.2
.
I
.,.. 1 ~
.
.,.---
4'
~o
I
:
......J
4 2
..,
=VL-, ""
E..o
....,
t
1-.
. ",
.
I ~
.
I 1
4'
•
9 7, <1
Sf ";" .....
I
P '1" . •
,,
9 7 .9-
I
i
--I
I i
--+ ~7
{
~
."
Q "" .. ~
I
I
~
4>
.u
"-'
,
I
I
E>
"7)S~·. j:Q tric~,o.et:h,ya-:... ~ ..
-
. ~~
,
...
...
-. j
1 -----,I
i
P •. i
Gambar 2_ Korelasi asam klorida terhadap kualitas aspal emulsi
3.2.2. Kadar optimum kalsium klorida
206
j
..., --1, i I
" In ~,
"e>
I 7
.
£ 2
?7"'F(::l:~·C) •
I
1
I-
7 0
£.
!5")P~~
.~
- ----
-
£2
....
,
2
-
~I ·
..
0 . 0-4
~
by'V'Ol'aIInc:
-
-I
o . ::
."
01: .,.".,.,.....,
,
,
-.--
.
.
0 .8
--
t - 0
"')0iI~_
0....
".
Prosiding Seminar Nasional TeJcnik Sipi/ XII - 2016 ISBN 978-602-72056-2-8
Tabel 6. Eksperimen kadar o]2timum Kalsium Klorida (KK) No
Komposisi Eksperimen (E)
Uraian Bahan Ekstraksi Asbuton
2
Kerosin
3
Emulsifier
4
Asam K10rida
5
Kalsium K10rida
6
Air
EI
E2
E3
E4
E5
57,4
57,4
57,4
57,4
57,4
5
5
5
5
5
I
36,04
36 202
36
35,98
35,96
100
100
100
100
100
Jumlah
Eksperimen pada tabel 6, adalah kalsium klorida sebagai variabel peubah, sedang asam klorida adalah variabel tetap, karlar BHEAAB, minyak tanah dan emulsifier adalah variabel tetap yang telah diteliti sebelumnya, sedangkan air adalah pelarut.
Tabel 7. Hasil pemeriksaan kualitas aspal emulsi (kalsium klorida sebagai variabel peubah) Uraian dan Hasil Pe~jian KKI
KK2
KK4
KK5
Kekentalan Sayboit Furol Pada 25'C
22
23
25
27
Stabilitas Penyimpanan 24 jam
0,9
0,80
1, I
1,3
0
0,00
0,08
0,13
71,6
70,80
60,2
58,5
Penetration, 77°F(25°C), 100 g, 5 s
90,00
86,00
82
81
Daktilitas residu, em
43,00
43
46,00
42,00
Analisa Saringan Tertahan No.20 Penyulingan kadar residu, %
Kelarutan residu dalam C2HC12
97,60
97,80
Muatan Listrik: Partikel
Eositif
Positif
Eositif
98,20
98,60
Eositif
Eositif
Dengan bertambahnya kadar kalsium klorida, maka nilai kekentalan akan semakin meningkat. Pada kadar kalsium klorida 0,12% dan 0,14%, hasil aspal emulsi mengalami pengendapan. Khusus pada kadar kalsium klorida 0,14%, aspal emulsi mengalami pengendapan dan partikel aspal tertahan pada saringan no.20. Pada kadar kalsium klorida 0,06%, 0,08%, dan 0,1%, semua item pemeriksaan sudah masuk amba ng spesifikasi. Dipilih kadar kalsium 0,1% karena nilai duktilitasnya lebih tinggi.
207
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipi/ XIJ- 2016 ISBN 978-602-72056-2-8
1)
. .
Vi-=o~.
s.-~~_
-
77 " F <'::""'C).._ lvfia __ ;2'0 !!Ylh.,..... -
) 00
r
~)S~e.~
&-..z. NO
--
:24.-lL. '!'. _
}.O
",
..
,.., 3 ) Si.c:vc
&3
~ ~ .
~,*",-
0 . 1 "..
'r
jill...... - r-_._~ -
i
------j
.....
~
1
-.
-~-~~1-----4~.-----6~'-----'------~---~ 70 7~
~)--
~ _
] 0 0 8-
~
. ___
0 . 0&
-
"0
~
__
I-I+--!r-!~~ - r . ~. ' '~:4~-~
:: 1"":1"
by"VO-..-e
0«. ..........-..
j
0 . ....
0
4)0tiJ di~.•
__
-----ri I I-I ~.-. - - ·----1 .1 -- I
--r------r~I"
-
~
7~(~OC)_
-+._---= ~
...
~ 9<1
00
CS) ~. 77-F (-:!:::5-C>. :!'Lc:z:u,<'I:!DII:o...crn. ~-. 40
.
~
-
-1 ~
7:> So.liuJ:l.ility• .." ~~ylenc:">. ~o ~> ':"' .~
+--
A,
4 6
I
I
. -.-i
l
~ ~:-f-" -'- --! -1 I-l" . .·_--+ ~" - ... · ·--, · ........_r -· -==:1--1
.J...
:
_...
-
···--T .- - . - ..... T "---,
- .I>¥-O. ,n
~ ...,.
--
..::--
-
.. .. - "
-
~
.J--....I 9 ~ .A
9 . .05
.7 . "
PC'
_-=
_____
9 . ...
..•
-1
9W .O
)}oil _
Gambar 3. Korelasi kalsium klorida terhadap kualitas aspal emulsi
208
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil XlI - 2016 ISBN 978-602-72056-2-8
. KESIMPULAN Nilai optimum kadar asam klorida dan kalsium klorida yang dapat memberikan nilai satu hari dan pengujian saringan terkecil serta tidak menyebabkan pembusaan . g berlebihan dalam aspal emulsi, serta dapat memodifiasi larutan emulgator hingga emiliki berat jenis yang lebih tinggi mengimbangi berat jenis phasa padat adalah nilai ~ timum kadar asam klorida 0,5% dan kalsium klorida 0,1% masing-masing terhadap ::::ampuran aspal emulsi
~gendapan
5. UCAPAN TERIMAKASm Ucapan terima kasih sebesar besarnya kepada PT. Mastic Utama Sarana di Pondok Indah
ak.arta Indonesia dan PT.Hutama Prima di Bogor Indonesia yang sangat membantu dalam • yelesaian penelitian ini.
6. DAFTAR PUSTAKA .. Annual Book of ASTM Standards, Section 4, volume 04.03, Road and Paving Materials; Pavement Management Technologies, (1994). Departemen Pekerjaan Umum, (1999). Pedoman pembuatan aspal emulsijenis kationik 3. Transportation Researth, Number E-C 102, (2006). Asphalt Emulsion Technology.
209