IDENTIFIKASI SUMBER PENCEMAR DAN ANALISIS KUALITAS AIR TUKAD SABA PROVINSI BALI
Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana Universitas Udayana
PUTU DESY DARMASUSANTINI NIM 1391261002
PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015
ii
Lembar Pengesahan
TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL 3 AGUSTUS 2015
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Prof. Dr. Ir. I Nyoman Merit, M.Agr
Ir. I Gusti Bagus Sila Dharma, MT, PhD
NIP. 194704141976021001
NIP. 196104151987021001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana Universitas Udayana,
Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana,
Prof. Dr. I Wayan Budiarsa Suyasa, MS.
Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K).
NIP. 196703031994031002
NIP. 195902151985102001
iii
Tesis ini Telah Diuji pada Tanggal 28 Juli 2015
Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana, No : 2346/UN.14.4/HK/2015, Tanggal 23 Juli 2015
Ketua
: Prof. Dr. Ir. I Nyoman Merit, M.Agr
Anggota
:
1.
Ir. I Gusti Bagus Sila Dharma, MT, PhD
2.
Prof. Made Sudiana Mahendra, PhD
3.
Prof. Dr. I Wayan Budiarsa Suyasa, MS.
iv
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Putu Desy Darmasusantini
NIM
: 1391261002
Program Studi
: Magister Ilmu Lingkungan
Judul
: Identifikasi Sumber Pencemar dan Analisis Kualitas Air Tukad Saba Provinsi Bali Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat. Apabila
dikemudian hari terbukti plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai Peraturan Mendiknas RI No. 17 Tahun 2010 dan Peraturan PerundangUndangan yang berlaku.
Denpasar, Juli 2015 Hormat saya,
Putu Desy Darmasusantini NIM. 1391261002
v
UCAPAN TERIMA KASIH
Segala Puji Syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya sehingga Tesis dengan judul “Identifikasi Sumber Pencemar dan Analisis Kualitas Air Tukad Saba Provinsi Bali”, dapat selesai tepat pada waktu yang telah ditentukan. Selama proses penyelesaian tesis ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan yang baik ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Ir. I Nyoman Merit, M.Agr selaku pembimbing pertama, yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan dan arahan dalam menyelesaikan tesis ini. Terima kasih sebesar-besarnya pula penulis sampaikan kepada Ir. I Gusti Bagus Sila Dharma, MT, PhD selaku pembimbing kedua, yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan dan arahan dalam menyelesaikan tesis ini. Ucapan terima kasih ini juga diberikan kepada Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana yang dijabat oleh Prof. Dr. dr. A. A. Raka Sudewi, Sp.S(K) atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa program magister pada Program Pascasarjana Universitas Udayana. Ucapan terima kasih kepada Prof. Dr. I Wayan Budiarsa Suyasa, MS selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Lingkungan atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan program magister serta selaku penguji, yang telah memberikan masukan, saran dan koreksi sehingga usulan penelitian tesis ini dapat terwujud seperti ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada para pembahas tesis yaitu Prof. Made Sudiana Mahendra, PhD, yang telah memberikan masukan, saran dan koreksi sehingga tesis ini dapat terwujud seperti ini. Pada kesempatan ini pula penulis ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Bali yang telah memberikan bantuan beasiswa pendidikan, Kepala Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bali dan Kepala UPT. Laboratorium Lingkungan yang telah memberikan ijin untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Magister Ilmu Lingkungan ini serta teman-teman di Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bali yang
vi
telah membantu dan mendukung dalam penyelesaian tesis ini. Terima kasih penulis ucapkan kepada pihak keluarga yang selalu senantiasa memberi dukungan dalam penyelesaian tesis ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tesis ini.
Denpasar, Juli 2015 Penulis
vii
ABSTRACT IDENTIFICATION OF POLLUTION SOURCE AND ANALYSIS OF WATER QUALITY OF SABA RIVER BALI PROVINCE Availability of clean water for drinking water increasingly scarce, then efforts to utilize alternative flow of river water as drinking water and raw water industry one of them is Saba River. Purpose of research is to determine the characteristic of pollution source which will be impactto the changing of water quality in physical, chemical, and biological in up, middle and down stream area of Saba River, water quality and pollution index of Saba River. Determination of samples by using purposive sampling method. Sampels were taken at six points with repetitions three times at different times. Sampels taken at two points upstream, two points middle and two points downstream. Samples were analyzed in situ and ex situ. The results showed that the activities that affect water quality physical, chemical, and biological in up, middle and down stream area of Saba River is agricultural activities, livestock, restorant, blacksmith, home stay, residential, workshops, market, laundry and industrial activities. The upstream region until middle region (T1) no parameter exceeded the quality standard, parameters that exceed the quality standard in the middle region (T2) is TSS, BOD, fosfat and fecal coliform, in the downstream which exceeded the parameters in the downstream region (H1) is BOD, fosfat, fecal coliform dan total coliform and in the downstream region (H2) is DO, BOD, COD, fosfat, fecal coliform dan total coliform. Saba River quality status based on the method pollution index in the upstream region (U1) until middle region (T1) showed good condition, middle region (T2) until downstream pollutants classified as mild.
Key words: water quality, in situ, ex situ, pollution index.
viii
ABSTRAK IDENTIFIKASI SUMBER PENCEMAR DAN ANALISIS KUALITAS AIR TUKAD SABA PROVINSI BALI Ketersediaan air bersih untuk air baku air minum semakin langka, maka dilakukan upaya alternatif untuk memanfaatkan aliran air sungai sebagai air baku air minum dan industri salah satunya adalah Tukad Saba. Tujuan penelitian untuk mengetahui sumber dan karakter pencemar yang berdampak pada perubahan kualitas air secara fisik, kimia, dan biologi pada hulu, tengah dan hilir Tukad Saba, kualitas air dan indeks pencemaran Tukad Saba. Penentuan sampel dengan cara purposive sampling. Sampel diambil di enam titik dengan pengulangan sebanyak tiga kali di waktu yang berbeda. Dua titik sampel diambil pada hulu sungai, dua titik sampel diambil pada tengah sungai dan dua titik sampel diambil pada hilir sungai. Sampel dianalisis secara in situ dan ex situ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas yang mempengaruhi kualitas air secara fisik, kimia, dan biologi pada hulu, tengah dan hilir Tukad Saba adalah kegiatan pertanian, peternakan, restoran, kerajinan logam, penginapan, pemukiman, bengkel, pasar, laundry dan kegiatan industri. Wilayah hulu sampai wilayah tengah (T1) tidak ada parameter yang melampaui baku mutu sedangkan parameter yang melampaui baku mutu di wilayah tengah (T2) adalah TSS, BOD, fosfat dan fecal coliform, parameter yang melampaui baku mutu pada wilayah hilir (H1) adalah BOD, fosfat, fecal coliform dan total coliform sedangkan di wilayah hilir (H2) adalah DO, BOD, COD, fosfat, fecal coliform dan total coliform. Status mutu Tukad Saba berdasarkan Metode Indeks Pencemaran pada wilayah hulu (U1) sampai tengah 1 (T1) menunjukkan kondisi baik, wilayah tengah (T2) sampai wilayah hilir tergolong cemar ringan. Kata kunci : kualitas air , in situ, ex situ, indeks pencemaran.
ix
RINGKASAN
Putu Desy Darmasusantini, 2015. Identifikasi Sumber Pencemar dan Analisis Kualitas Air Tukad Saba Provinsi Bali (Di bawah bimbingan Prof. Dr. Ir. I Nyoman Merit, M.Agr sebagai Pembimbing I dan Ir. I Gusti Bagus Sila Dharma, MT, PhD sebagai Pembimbing II). Kebutuhan air Kabupaten Buleleng untuk keperluan domestik dan industri diperkirakan akan terus meningkat sejalan dengan perkembangan Kabupaten Buleleng di masa yang akan datang. Untuk mengantisipasi maka dilakukan upaya alternatif, yaitu dengan memanfaatkan aliran sungai Tukad Saba (Antariza, 2012). Status Lingkungan Hidup Provinsi Bali Tahun 2013 menyebutkan bahwa Tukad Saba merupakan salah satu sungai yang terindikasi mengalami pencemaran karena penurunan kualitas, beberapa parameter yang melampaui baku mutu air kelas satu di Tukad Saba yaitu: BOD, Besi (Fe), Total Fosfat, dan Total Coliform. Berdasarkan data tersebut menimbulkan ide untuk mengadakan penelitian di Tukad Saba untuk mengetahui kualitas dan status mutu air Tukad Saba dan sumbersumber yang berpotensi mencemari Tukad Saba. Metode penentuan titik sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Sampel diambil di enam titik dengan pengulangan sebanyak tiga kali di waktu yang berbeda. Dua titik sampel diambil pada hulu sungai, dua titik sampel diambil pada tengah sungai dan dua titik sampel diambil pada hilir sungai. Sampel penelitian dianalisis secara in situ dan di uji di UPT Balai Peralatan dan Pengujian Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali yang selanjutnya hasilnya di bandingkan dengan baku mutu Peraturan Gubernur Bali No. 8 tahun 2007 tentang Baku Mutu Lingkungan Hidup dan Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan Hidup dan untuk menentukan Status Mutu Air Tukad Saba menggunakan Metode Indeks Pencemaran. Hasil penelitian menunjukkan debit air Tukad Saba pada wilayah hilir lebih kecil dibandingkan dengan wilayah tengah karena pada wilayah tengah 2 (Desa Titab) air Tukad Saba dibendung sehingga air yang melimpah memiliki debit 3,45 m 3/dt, setelah melewati Waduk Titab di Desa Titab air Tukad Saba kembali di bendung di Desa Lokapaksa (Bendung Saba), pada lokasi ini air Tukad Saba dialirkan melalui pintu sadap ke saluran-saluran pembagi untuk mengairi Subak Baru dan Subak Lama. Saluran –saluran ini tidak terhubung kembali ke Tukad Saba. Air Tukad Saba kembali di bendung di Desa Patemon (Bendung Puluran) untuk mengairi Subak Karangsari dan Subak Puluran, saluran –saluran pembagi ini juga tidak terhubung kembali ke Tukad Saba sehingga debit air menjadi kecil di wilayah hilir. Suhu mengalami peningkatan dari hulu ke hilir, pada wilayah hulu merupakan daerah pegunungan sehingga suhu udara pada wilayah ini rendah sedangkan pada wilayah hilir dekat dengan laut sehingga suhu udara tinggi, suhu udara mempengaruhi suhu badan air. Pada wilayah hilir (Desa Seririt) juga terdapat industri tahu dan tempe, limbah tahu dan tempe yang berasal dari air rebusan kedelai dapat menyebabkan peningkatan suhu air Tukad Saba. Nilai DHL air Tukad Saba memiliki kecendrungan meningkat dari hulu ke hilir dan nilai DHL berhubungan erat dengan nilai padatan terlarut total (TDS). Suatu kenaikan mendadak TSS pada T2 ditafsirkan karena erosi tanah mengingat pada lokasi ini terjadi
x
pembangunan Waduk Titab, aktivitas pengerukan tanah pada pembangunan waduk menyebabkan tanah masuk ke badan air serta derasnya aliran air juga mempengaruhi meningkatnya konsentrasi padatan tersuspensi, sedangkan konsentrasi rata-rata TSS pada lokasi lain dibawah baku mutu yang ditetapkan. Nilai pH air Tukad Saba berkisar 7,47 – 8,33 masih memenuhi baku mutu yang ditetapkan. Rata-rata konsentrasi BOD air Tukad Saba memperlihatkan peningkatan BOD dari hulu (Desa Pujungan) ke hilir (Desa Seririt). Jika dibandingkan dengan baku mutu air kelas I 6 mg/L, kadar DO di hulu dan tengah memenuhi baku mutu yang ditetapkan, sedangkan di hilir pada lokasi H2 tidak memenuhi baku mutu yang ditetapkan. Konsentrasi COD melampaui baku mutu air kelas I maksimal 10 mg/L hanya terdapat di lokasi hilir 2 (Desa Seririt). Konsentrasi fosfat mengalami peningkatan dari hulu kearah hilir. Rata-rata konsentrasi fecal coliform melampaui baku mutu air kelas I mulai terdapat di Desa Titab kearah hilir. Rata-rata konsentrasi total coliform melampaui baku mutu terlihat di Desa Patemon dan Desa Seririt. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1) Karakteristik sumber pencemar yang mempengaruhi kualitas air secara fisik, kimia, dan biologi pada hulu, tengah dan hilir Tukad Saba adalah kegiatan pertanian, peternakan, restoran, kerajinan logam, penginapan, pemukiman, bengkel, pasar, laundry dan kegiatan industri. 2) Kualitas air Tukad Saba secara fisik, kimia, dan biologi pada wilayah hulu dan tengah 1 (Desa Subuk) tidak ada parameter yang melampaui baku mutu kelas I. Pada wilayah di Desa Titab (T2) parameter TSS, BOD, fosfat dan fecal coliform telah melampaui baku mutu, sedangkan pada wilayah hilir parameter yang melampaui baku mutu di Desa Patemon (H1) adalah BOD, fosfat, fecal coliform dan total coliform, serta di Desa Seririt (H2) adalah DO, BOD, COD, fosfat, fecal coliform dan total coliform. 3) Status mutu Tukad Saba berdasarkan Metode Indeks Pencemaran pada wilayah hulu dan tengah 1 menunjukkan kondisi baik, tengah 2 dan hilir tergolong cemar ringan. Aktivitas manusia sangat mempengaruhi perubahan kualitas air Tukad Saba, semakin banyak jenis aktivitas yang terjadi maka kualitas air Tukad Saba semakin menurun. Sesuai dengan simpulan tersebut dapat disarankan hal-hal sebagai berikut : 1) Kualitas air di Tukad Saba dapat terus terpelihara, dengan adanya kesadaran masingmasing aktivitas untuk meminimalisasi limbah yang dihasilkan dan mengadakan pengolahan limbah minimal pada tahap awal (primer), misalnya dengan cara pengendapan. 2) Pembuatan biogas di wilayah tengah dapat mengatasi pencemaran yang disebabkan oleh kotoran manusia maupun hewan. 3) Perlu adanya pendataan dan pengawasan terhadap aktivitas yang terjadi di sepanjang daerah aliran sungai. 4) Penelitian secara periodik perlu dilakukan untuk memperoleh gambaran kualitas Air Tukad Saba mengingat fungsinya sebagai penyedia air baku air minum.
xi
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM ........................................................................................
i
PRASYARAT GELAR .................................................................................
ii
LEMBAR PERSETUJUAN ..........................................................................
iii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ..............................................................
iv
SURAT PERSYARATAN BEBAS PLAGIAT…………………………….
v
UCAPAN TERIMA KASIH .........................................................................
vi
ABSTRACT ...................................................................................................
viii
ABSTRAK ..................................................................................................
ix
RINGKASAN ...............................................................................................
x
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….
xii
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
xvii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………….
xix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
xxii
BAB
I PENDAHULUAN ……………………………………………….
1
1.1 Latar Belakang ……………………………………………...
1
1.2 Rumusan Masalah .…………………………………………
2
1.3 Tujuan Penelitian …………………………………………...
3
1.4 Manfaat Penelitian .…………………………………………
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………....
4
xii
2.1 Air …………………………..…….......................................
4
2.2 Pencemaran Air.................. .................................................
5
2.2.1 Sumber Pencemar…………………………………...
5
2.2.2 Bahan Pencemar.........................................................
7
2.3 Indikator Pencemaran Perairan................... ...........................
8
2.3.1 Parameter Fisika.................................................... .......
8
2.3.2 Parameter Kimia...........................................................
10
2.3.3 Parameter Biologi................ .......................................
16
2.5 Baku Mutu Lingkungan Hidup................... ...........................
17
2.6 Status Mutu Air........................................... ...........................
17
BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN ..........
19
3.1 Kerangka Berpikir………….................................................
19
3.2 Konsep dan Hipotesa Penelitian............................................
21
BAB IV METODE PENELITIAN ............................................................
24
4.1 Rancangan Penelitian ............................................................
24
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................
25
4.2.1 Lokasi Penelitian................................................. .......
25
4.2.2 Waktu Penelitian.........................................................
27
4.3 Ruang Lingkup Penelitian......................................................
28
4.4 Penentuan Sumber Data .......................................................
29
4.4.1 Data Primer.................................................................
29
xiii
4.4.2 Data Sekunder.............................................................
29
4.5 Variabel Penelitian.................................................................
29
4.5.1 Variabel Kualitas Air..................................................
29
4.5.2 Variabel Aktivitas Manusia........................................
31
4.6 Instrumen Penelitian......... ....................................................
31
4.7 Prosedur Penelitian ...............................................................
31
4.7.1 Persiapan Pengambilan Sampel..................................
31
4.7.2 Pelaksanaan Pengambilan Sampel..............................
32
4.7.3 Jaminan Mutu Pengambilan Sampel...........................
36
4.8 Analisa Data...........................................................................
36
4.8.1 Identifikasi Sumber Pencemar...................................
36
4.8.2 Penentuan Kualitas Air Sungai.................................
36
4.8.3 Penentuan Status Mutu Air dengan Metode Indeks Pencemaran..............................................................
37
BAB V. HASIL PENELITIAN ..................................................................
41
5.1. Gambaran Umum Tukad Saba……. .....................................
41
5.2. Hasil Identifikasi Sumber Pencemar .....................................
42
5.2.1 Karakteristik Sumber Pencemar di Wilayah Hulu…...
42
5.2.2 Karakteristik Sumber Pencemar di Wilayah Tengah...
43
5.2.3 Karakteristik Sumber Pencemar di Wilayah Hilir…...
44
5.3. Hasil Analisis Kualitas Air…………………………………
48
5.3.1 Parameter Debit……………………………………..
48
xiv
5.3.2 Parameter Suhu.……………………………………..
49
5.3.3 Parameter TDS..……………………………………..
50
5.3.4 Parameter TSS...……………………………………..
51
5.3.5 Parameter DHL.……………………………………..
52
5.3.6 Parameter Kekeruhan………………………………..
53
5.3.7 Parameter pH….……………………………………..
54
5.3.8 Parameter DO....……………………………………..
55
5.3.9 Parameter BOD.……………………………………..
56
5.3.10 Parameter COD.……………………………………
58
5.3.11 Parameter Total Fosfat..……………………………
59
5.3.12 Parameter Fecal Coliform...………………………..
60
5.3.13 Parameter Total Coliform………………………….
62
5.4. Indeks Pencemaran (IP)………………. ...............................
63
5.5. Standar Deviasi……………………………………………..
65
BAB VI. PEMBAHASAN .........................................................................
72
6.1. Karakteristik Sumber Pencemar…………………….....
72
6.2. Hasil Analisis Parameter Fisika Kualitas Air Tukad Saba…
74
6.2.1. Debit dan Suhu……………………………………...
74
6.2.2. TDS dan DHL………………. ..................................
76
6.2.3. TSS dan Kekeruhan ..................................................
77
6.3. Hasil Analisis Parameter Kimia Kualitas Air Tukad Saba…
78
6.3.1. pH…………...............................................................
78
xv
6.3.2. Kebutuhan Oksigen Biokimiawi (BOD).....................
79
6.3.3. Oksigen Terlarut (DO) .............................................
80
6.3.4. Kebutuhan Oksigen Kimiawi (COD) ........................
81
6.3.5. Fosfat (PO4) ..............................................................
81
6.4. Hasil Analisis Parameter Biologi Kualitas Air Tukad Saba..
82
6.4.1. Fecal Coliform dan Total Coliform ..........................
82
6.5. Status Mutu Air Tukad Saba………………………………..
83
BAB VII. SIMPULAN DAN SARAN ........................................................
85
7.1. Simpulan ...............................................................................
85
7.2. Saran .....................................................................................
86
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
87
LAMPIRAN....................................................................................................
90
xvi
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1. Beberapa Jenis Pencemar dan Sumbernya...................................
6
Tabel 4.1. Parameter Kualitas Air yang diukur, Metode Analisis dan Alatalat Pengukuran ..........................................................................
30
Tabel 4.2. Baku Mutu Kualitas Air Berdasarkan Kelas................................
37
Tabel 5.1. Luas Wilayah Hulu Menurut Penggunaan Lahan.........................
42
Tabel 5.2. Luas Wilayah Hulu, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk………………………………………………………..
42
Tabel 5.3. Data Jumlah Hewan Ternak menurut Jenis Ternak di Wilayah Hulu……………………………………………………………..
43
Tabel 5.4. Luas Wilayah Tengah Menurut Penggunaan Lahan.....................
43
Tabel 5.5. Luas Wilayah Tengah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk………………………………………………………..
44
Tabel 5.6. Data Jumlah Hewan Ternak menurut Jenis Ternak di Wilayah Tengah…………………………………………………………..
44
Tabel 5.7. Luas Wilayah Hilir Menurut Penggunaan Lahan.........................
45
Tabel 5.8. Luas Wilayah Hilir, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk………………………………………………………..
46
Tabel 5.9. Data Jumlah Hewan Ternak menurut Jenis Ternak di Wilayah Hilir……………………………………………………………..
46
Tabel 5.10. Aktivitas Sumber Pencemar…………………….……………..
47
Tabel 5.11. Nilai Indeks Pencemaran Air Tukad Saba..…….………….…..
63
Tabel 5.12. Standar Deviasi Air Tukad Saba Hulu 1……….……………...
65
Tabel 5.13. Standar Deviasi Air Tukad Saba Hulu 2……….…………..…..
66
Tabel 5.14. Standar Deviasi Air Tukad Saba Tengah 1……….……………
67
xvii
Tabel 5.15. Standar Deviasi Air Tukad Saba Tengah 2…….………..……..
68
Tabel 5.16. Standar Deviasi Air Tukad Saba Hilir 1……..….……………..
69
Tabel 5.17. Standar Deviasi Air Tukad Saba Hilir 2..……….……………..
70
xviii
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1. Kerangka Berpikir …………. ...................................................
20
Gambar 3.2. Kerangka Konsep Penelitian .....................................................
22
Gambar 4.1.Skema Rancangan Penelitian .....................................................
24
Gambar 4.2. Peta Lokasi Penelitian..................... ..........................................
28
Gambar 4.3. Cara Perhitungan Debit................... ..........................................
38
Gambar 5.1. Debit Air Tukad Saba menurut Wilayah dan Tahap Pengambilan Sampel..................................................................
48
Gambar 5.2. Rata-rata Debit Air Tukad Saba menurut Wilayah Pengambilan Sampel..................................................................
48
Gambar 5.3. Suhu Air Tukad Saba menurut Wilayah dan Tahap Pengambilan Sampel..................................................................
49
Gambar 5.4. Rata-rata Suhu Air Tukad Saba menurut Wilayah Pengambilan Sampel..................................................................
49
Gambar 5.5. Konsentrasi TDS Tukad Saba menurut Wilayah dan Tahap Pengambilan Sampel..................................................................
50
Gambar 5.6. Rata-rata Konsentrasi TDS Tukad Saba menurut Wilayah Pengambilan Sampel..................................................................
50
Gambar 5.7. Konsentrasi TSS Tukad Saba menurut Wilayah dan Tahap Pengambilan Sampel.................................................................
51
Gambar 5.8. Rata-rata Konsentrasi TSS Tukad Saba menurut Wilayah Pengambilan Sampel..................................................................
51
Gambar 5.9. Konsentrasi DHL Tukad Saba menurut Wilayah dan Tahap Pengambilan Sampel..................................................................
52
Gambar 5.10. Rata-rata Konsentrasi DHL Tukad Saba menurut Wilayah Pengambilan Sampel...............................................................
52
xix
Gambar 5.11. Konsentrasi Kekeruhan Tukad Saba menurut Wilayah dan Tahap Pengambilan Sampel....................................................
53
Gambar 5.12. Rata-rata Konsentrasi Kekeruhan Tukad Saba menurut Wilayah Pengambilan Sampel.................................................
53
Gambar 5.13. Konsentrasi pH Tukad Saba menurut Wilayah dan Tahap Pengambilan Sampel...............................................................
54
Gambar 5.14. Rata-rata Konsentrasi pH Tukad Saba menurut Wilayah Pengambilan Sampel...............................................................
54
Gambar 5.15. Konsentrasi DO Tukad Saba menurut Wilayah dan Tahap Pengambilan Sampel...............................................................
55
Gambar 5.16. Rata-rata Konsentrasi DO Tukad Saba menurut Wilayah Pengambilan Sampel...............................................................
55
Gambar 5.17. Konsentrasi BOD Tukad Saba menurut Wilayah dan Tahap Pengambilan Sampel...............................................................
56
Gambar 5.18. Rata-rata Konsentrasi BOD Tukad Saba menurut Wilayah Pengambilan Sampel...............................................................
57
Gambar 5.19. Konsentrasi COD Tukad Saba menurut Wilayah dan Tahap Pengambilan Sampel...............................................................
58
Gambar 5.20. Rata-rata Konsentrasi COD Tukad Saba menurut Wilayah Pengambilan Sampel...............................................................
58
Gambar 5.21. Konsentrasi Total Fosfat Tukad Saba menurut Wilayah dan Tahap Pengambilan Sampel....................................................
59
Gambar 5.22. Rata-rata Konsentrasi Total Fosfat Tukad Saba menurut Wilayah Pengambilan Sampel.................................................
59
Gambar 5.23. Konsentrasi Fecal Coliform Tukad Saba menurut Wilayah dan Tahap Pengambilan Sampel.............................................
60
Gambar 5.24. Rata-rata Konsentrasi Fecal Coliform Tukad Saba menurut Wilayah Pengambilan Sampel.................................................
61
Gambar 5.25. Konsentrasi Total Coliform Tukad Saba menurut Wilayah dan Tahap Pengambilan Sampel.............................................
62
xx
Gambar 5.26. Rata-rata Konsentrasi Total Coliform Tukad Saba menurut Wilayah Pengambilan Sampel.................................................
62
Gambar 5.27. Persebaran Nilai Indeks Pencemaran Tukad Saba...................
64
xxi
DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1. Hasil Pengukuran Kualitas Air Tukad Saba-Lokasi Desa Pujungan (U1)..
90
2. Hasil Pengukuran Kualitas Air Tukad Saba-Lokasi Desa Tinggarsari (U2)………………………………………………………..
91
3. Hasil Pengukuran Kualitas Air Tukad Saba-Lokasi Desa Subuk (T1)…...
92
4. Hasil Pengukuran Kualitas Air Tukad Saba-Lokasi Desa Titab (T2)…...
93
5. Hasil Pengukuran Kualitas Air Tukad Saba-Lokasi Desa Patemon (H1)..
94
6. Hasil Pengukuran Kualitas Air Tukad Saba-Lokasi Desa Seririt (H2)..
95
7. Contoh Hasil Perhitungan IP Tukad Saba Wilayah Hulu .........................
96
8. Lokasi Pengambilan Sampel Wilayah Hulu…………………………..
97
9. Lokasi Pengambilan Sampel Wilayah Tengah…………………………..
98
10.Lokasi Pengambilan Sampel Wilayah Hilir..…………………………..
99
xxii