HUBUNGAN ANTARA KONSTRUKSI SUMUR GALI DAN JARAK TERHADAP SUMBER PENCEMAR DENGAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR SUMUR GALI DI DESA MOYONGKOTA KECAMATAN MODAYAG BARAT Frisky Brain Mangarey* Ricky C. Sondakh*, Paul. A. T. Kawatu* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Sumur gali merupakan salah satu sarana penyediaan air bersih yang perlu mendapat perhatian, karena mudah sekali mendapatkan pencemaran dan pengotoran yang berasal dari luar terutama jika konstruksi dan jarak sumber pencemar sumur gali tersebut tidak memenuhi syarat, akan mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas air secara fisik dan mikrobiologi. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan menggunakan pendekatan potong lintang (cross sectional). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari sumur yang ada di Desa Moyongkota sebanyak 39 sumur gali dengan menggunakan metode Purposive Sampling. Analisis statistik menggunakan uji spearman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 31 sumur gali yang diobservasi diperoleh jarak sumur gali dengan jamban yang memenuhi syarat 93,5%, dan yang tidak memenuhi syarat 6,5%, jarak sumur gali dengan sumber pencemar lain (tempat sampah, kandang ternak, genangan air) yang memenuhi syarat 19,4%, dan yang tidak memenuhi syarat 80,6%. Terhadap parameter konstruksi yaitu dinding sumur yang memenuhi syarat 45,2%, dan yang tidak memenuhi syarat 54,8%, Lantai sumur yang memenuhi syarat 12,9%, dan yang tidak memenuhi syarat 87,1%, bibir sumur yang memenuhi syarat 29%, dan yang tidak memenuhi syarat 71%, drainase yang memenuhi syarat 12.9%, dan yang tidak memenuhi syarat 87.1%, penutup sumur yang memenihi syarat 83,9%, dan yang tidak memenuhi syarat 16,1%. Hasil uji mikrobiologi (angka coliform) 31 sumur gali tidak memenuhi syarat sebagai sumber air bersih. Berdasarkan hasil penelitian terdapat hubungan antara konstruksi sumur gali dengan kualitas mikrobiologis air sumur gali dengan nilai r = 0,513 dan nilai p = 0,003 ,dan tidak terdapat hubungan antara jarak sumber pencemar dengan kualitas bakteriologis air sumur gali dengan nilai r = 0,220 dan nilai p = 0,234. Kata Kunci : Konstruksi Sumur Gali, Jarak Sumber Pencemar, Kualitas Mikrobiologis Air.
ABSTRACT A well is one of the clean water facilities that needs to consider. The reason is, it is so easy for a well to be infected by the bacteria if the construction of the well itself is not unqualified. The construction of a proper well have to be build quite far from the household waste. This research is an analytical research with a cross sectional approach. While the samples are about 39 wells that taken from Moyongkota village, with purposive sampling method. The statistic analysis itself is using spearman test. The research result for the 31 wells sample, shows about 93,5% wells are qualified for the distance between a toilet the well category, while the 6,5% unqualified. About 19,4% of the wells are qualified for the distance with the well and other household waste (such as rubbish bin, farm, or a puddle), while the 80,6% are unqualified, about 45,2% of the wells are qualified for the well’s wall construction category, while 54,% are unqualified; about 12,9% of the wells are qualified foer the well’s floor construction category, while the 87,1% are unqualified, about 29% of the wells are qualified for the upper ground well’s construction category, while the 71% are unqualified, about 12,9% of the wells are qualified for the well’s drainage category, while the 87,1% are unqualified, and about 83,9% of the wells are qualified for the well’s cover category, while the 16,1% are unqualified. However, all the wells are not qualified from the microbiology test (coliform variable). Based on the study result, there was a correlation between wells construction with microbiological quality of wells water with r value = 0,513 and p = 0,003, and there was no correlation between the distance of the sources of contaminant to the bacteriological quality of wells water with r value = 0,220 and p = 0,234 . Keywords :The well’s construction, sources of contaminant, microbiologic quality of water.
Dari
PENDAHULUAN
konstruksinya
juga
belum
Air tanah mempunyai peran yang penting bagi
memenuhi syarat dilihat dari pengambilan air
kehidupan dan penghidupan rakyat Indonesia,
sumur yang menggunakan timba sehingga
karena fungsinya sebagai salah satu kebutuhan
sumur tersebut di biarkan terbuka (tidak di
pokok sehari-hari. Keberadaan air tanah di
buat penutup sumur) yang mengakibatkan
Indonesia cukup melimpah, tetapi tidak di
kotoran mudah masuk ke dalam sumur, lantai
setiap tempat terdapat air tanah sesuai dengan
sumur yang tidak kedap air (lebih dari 1 meter
kondisi geologi serta curah hujan. Air tanah
dari bibir sumur), dinding sumur yang non
merupakan sebagian air hujan yang mencapai
beton hanya di buat dari susunan batu-batu,
permukaan bumi dan menyerap kedalam
sehingga mudah terkontaminasi dari bakteri
lapisan tanah dan menjadi air tanah. Sebelum
yang terdapat di dalam tanah yang berasal dari
mencapai lapisan tempat air tanah, air hujan
sumber pencemar (sepit-tank, kandang ternak,
akan menembus beberapa lapisan tanah dan
tempat pembuangan sampah, tempat genangan
menyebabkan terjadinya kesadahan pada air (
air) karena mempunyai kerapatan partikel
hardness of water). Kesadahan air tanah ini
yang
menyebabkan air mengandung zat-zat mineral
memenuhi syarat konstruksi yang dapat
dalam konsentrasi. Zat-zat mineral tersebut
membahayakan keselamatan terutama bagi
antara lain kalsium, magnesium, dan logam
anak-anak.
longgar,
bibir
sumur
yang
tidak
berat berupa Fe dan Mn. (Chandra 2007) Desa
Moyongkota
Kecamatan
Modayag Kabupaten Bolaang Mongondow Timur adalah satu daerah
dengan jumlah
penduduk 2.974 jiwa, dan jumlah kepala keluarga sebanyak 692 Kepala Keluarga (KK). Pada observasi awal yang dilakukan, terdapat 63 sumur gali yang digunakan untuk sumber
METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan survei analitik dengan desain penelitian Cross Sectional. Tempat Penelitian di Desa Moyongkota Kabupaten
Bolaang
Mongondow
Timur.
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan September-November 2014. Populasi
air bersih. Kondisi sumur gali bervariasi ada
dalam penelitian ini adalah sumur gali yang
yang tidak memenuhi syarat lokasinya seperti
ada di Desa Moyongkota Kecamatan Modayag
jarak terhadap sumber pencemar (septik-tank,
barat dengan jumlah 63 sumur gali. Sampel diambil dengan menggunakan
kandang ternak, genangan air) yang kurang dari 10 meter di tambah lagi kondisi tanah
rumus
yang
pengambilan sampel berdasarkan purposive
berpasir
maka
proses
terjadinya
pencemaran air sumur gali lebih rentan.
slovin
sampling
yang
berjumlah
39
dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
dari tiap kategori yang memenuhi syarat di
Dari hasil penelitian diketahui bahwa sumur
berikan skor 1, dan dari ke 7 kategori tersebut
gali dengan dinding sumur yang disemen
tidak ada yang memenuhi syarat di berikan
(diplester) >3 m sebanyak 14 sumur (45,2%),
skor 0.
dan dinding sumur yang Tidak disemen
Hasil yang diperoleh dari konstruksi
(diplester) <3 m sebanyak 17 (54,8%), Lantai
sumur gali dengan skor 0 terdapat 3 sumur gali
sumur yang ≥1 m dari bibir sumur atau lebih
(9,7%), konstruksi sumur gali dengan skor 1
kedap air sebanyak 4 sumur (12,9%), dan
terdapat 3 sumur gali (9,7%), konstruksi
lantai sumur yang <1 m dari bibir sumur atau
sumur gali dengan skor 2 terdapat 6 sumur gali
tidak
(87,1%),
(19,4%) , konstruksi sumur gali dengan skor 3
Ada/sewaktu-waktu ada genangan air di atas
terdapat 6 sumur gali (19,4%), konstruksi
lantai sekeliling sumur sebanyak 14 sumur
sumur gali dengan skor 4 terdapat 6 sumur gali
(45,2%), dan yang tidak ada genangan air di
(19,4%), konstruksi sumur gali dengan skor 5
atas lantai sekeliling sumur sebanyak 17
terdapat 6 sumur gali (19,4%), konstruksi
sumur (54,8%), bibir sumur ≥ 80 cm bahan
sumur gali dengan skor 6 terdapat 1 sumur
kedap air sebanyak 9 sumur (29%), dan bibir
gali, dan konstruksi sumur gali dengan skor 7
sumur < 80 cm
tidak terdapat sumur gali.
kedap
air
sebanyak
bahan
27
tidak kedap air
sebanyak 22 sumur (71%), sumur gali yang
Tabel 1. Gambaran Jarak Sumur Gali Dengan
Letak ember dan tali timba memungkinkan
Sumber Pencemar di Desa
terjadi
Moyongkota Tahun 2014
pencemaran
sebanyak
12
sumur
(38,7%), dan sumur gali yang letak ember dan tali
timba
tidak
memungkinkan
terjadi
pencemaran sebanyak 19 sumur (61.3%), sumur gali yang terdapat drainase yang menyambung dengan parit sebanyak 4 sumur gali (12.9%), dan sumur gali yang tidak terdapat drainase yang menyambung dengan parit sebanyak 27 sumur gali (87.1%), sumur gali yang memiliki penutup sumur sebanyak 26 sumur gali (83,9%), dan sumur gali yang tidak memiliki penutup sumur sebanyak 5 sumur gali (16,1%). Untuk skor penilaian pada konstruksi
No Jarak Sumber Pencemar Jarak Jamban 1. < 10 m (TMS) 2. ≥ 10 m (MS) Jumlah Jarak sumur dengan sumber pencemar lain (tempat sampah, kandang ternak, genangan air) 1. < 10 m (TMS) 2. ≥ 10 m (MS) Jumlah Terdapat Genangan air pada jarak 2 m di sekitar sumur 1. Ya (TMS) 2. Tidak (MS) Jumlah
n
%
2 29 31
6.5 93.5 100
25 6 31
80.6 19.4 100
18 13 31
58.1 41.9 100
sumur gali yaitu 0-7, berdasarkan dari 7
Berdasarkan tabel di atas, jarak sumur
kategori konstruksi (dinding sumur, dinding
gali dengan jamban ≥ 10 m sebanyak 29
parapet, lantai sumur, genangan air pada lantai
sumur gali (93,5%), dan jarak sumur gali
sumur, drainase, penutup sumur, letak timba)
dengan jamban < 10 m sebanyak 2 sumur gali
(6,5%), jarak sumur gali dengan sumber
3 kategori tersebut tidak ada yang memenuhi
pencemar lain (tempat sampah, kandang
syarat di berikan skor 0.
ternak, genangan air) ≥ 10 m sebanyak 6
Hasil yang diperoleh dari jarak sumber
sumur gali (19,4%), dan jarak sumur gali
pencemar dengan skor 0 terdapat 2 sumur gali
dengan sumber pencemar lain (tempat sampah,
(6.5%), jarak sumber pencemar dengan skor 1
kandang ternak, genangan air) < 10 m
terdapat 14 sumur gali (45.2%), jarak sumber
sebanyak 25 sumur gali (80,6%), sumur gali
pencemar dengan skor 2 terdapat 11 sumur
yang terdapat genangan air pada jarak 2 m
gali (35.5%), dan jarak sumber pencemar
disekitar sumur sebanyak 18 sumur gali
dengan skor 3 terdapat 4 sumur gali (12.9%),
(58,1%), dan sumur gali yang tidak terdapat
Distribusi Kualitas air sumur gali
genangan air pada jarak 2 m disekitar sumur
berdasarkan angka kuman (Total Coliform)
sebanyak 13 sumur gali (41,9%).
yaitu Baik bila Air yang memiliki angka total
Untuk skor penilaian pada jarak
coliform ≤50 per 100 ml air dan tidak Baik
sumber pencemar sumur gali yaitu 0-3,
bila Air yang memiliki angka total coliform
berdasarkan dari 3 kategori jarak sumber
>50 per 100 ml air
pencemar (yaitu jarak jamban, jarak dengan
Berdasarkan
Hasil uji laboratorium
tempat pembuangan sampah, kandang ternak
menunjukan bahwa kualitas air sumur gali
dan gengan air) dari tiap kategori yang
keseluruhan adalah tidak baik yaitu sebanyak
memenuhi syarat di berikan skor 1, dan dari ke
31 sampel air sumur gali atau melebihi baku mutu.
Tabel 2. Hubungan Antara Konstruksi Sumur Gali dengan Kualitas Bakteriologis Air Sumur Gali di Desa Moyongkota Kecamatan Modayag Barat Kabupaten Bolaang Mongondow Timur Jumlah skor konstruksi sumur gali 0 1 2 3 4 5 6 7
Total coliform 79 120
170 240 280
350
1
540
920 >1600
1 1
1 1
1
1
1
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat
3 3 6 4 3 3
1
konstruksi
sumur
%
R
P
9.7 9.7 19.4 19.4 19.4 19.4 3.2 0
0.513
0.003
gali
maka
semakin
tabel silang antara konstruksi sumur gali
menurunnya total coliform pada air sumur gali.
dengan kualitas bakteriologis air sumur gali
Ini dapat di lihat dari nilai korelasi sebesar
yaitu total coliform maka dapat di simpulkan
0.513 dengan taraf signifikansi untuk hipotesis
bahwa semakin tinggi jumlah skor dari
umum sebesar 0.003 pada tingkat taraf
hubungan yang signifikan antara konstruksi
kepercayaan 0.05 atau 95%.
sumur gali terhadap kualitas bakteriologis air
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai
sumur gali. Hubungan ini ditujukan dengan
signifikansi sebesar 0.003
nilai korelasi sebesar 0.513 yang termasuk
hipotesi kerja h1 diterima. Artinya terdapat
dalam kategori sedang (0.40-0.599).
Tabel 3. Hubungan Antara Jarak Sumur Gali dengan Kualitas Bakteriologis Air Sumur Gali di Desa Moyongkota Kecamatan Modayag Barat Kabupaten Bolaang Mongondow Timur Jumlah skor jarak sumber pencemar 0 1 2 3
Total coliform 79
120
170
240
280
350
540
920
1 1 1
1
1
1
1
1
1
>1600 1 13 4 4
%
r
P
6.5 45.2 35.5 12.9
0.220
0.234
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat
54,8%, Lantai sumur yang memenuhi
tabel silang antara jarak sumber pencemar
syarat 12,9%, dan yang tidak memenuhi
dengan kualitas bakteriologis air sumur gali
syarat 87,1%, Ada/sewaktu-waktu ada
yaitu total coliform maka dapat di simpulkan
genangan air di atas lantai sekeliling
bahwa jarak sumber pencemar tidak ada
sumur yang memenuhi syarat 54,8% ,dan
pengaruh yang signifikan terhadap kualitas
yang tidak memenuhi syarat 45,2%, bibir
bakteriologis
Desa
sumur yang memenuhi syarat 29%, dan
Moyongkota kecamatan Modayag Barat. Ini
yang tidak memenuhi syarat 71%, Letak
dapat di lihat dari nilai korelasi sebesar 0.220
ember dan tali timba yang memenuhi
dengan taraf signifikansi untuk hipotesis
syarat 61.3%, dan yang tidak memenuhi
umum sebesar 0.232 pada tingkat taraf
syarat 38,7%, drainase yang memenuhi
kepercayaan 0.05 atau 95% .
syarat 12.9%, dan yang tidak memenuhi
air
sumur
gali
di
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.232 >a (0.05) maka
syarat
87.1%,
penutup
sumur
yang
memenihi syarat 83,9%,.
hipotesi kerja h1 di tolak. Artinya tidak
2. jarak sumur gali dengan jamban yang
terdapat hubungan yang signifikan antara jarak
memenuhi syarat 93,5%, dan yang tidak
sumber
memenuhi syarat 6,5%, jarak sumur gali
pencemar
terhadap
kualitas
bakteriologis air sumur gali.
dengan sumber pencemar lain (tempat sampah, kandang ternak, genangan air)
KESIMPULAN
yang memenuhi syarat 19,4%, dan yang
1. Gambaran konstruksi sumur gali yaitu
tidak memenuhi syarat 80,6%, genangan
dinding sumur yang memenuhi syarat
air pada jarak 2 m disekitar sumur yang
45,2%, dan yang tidak memenuhi syarat
memenuhi syarat 41,9%, dan yang tidak
penyediaan sarana air bersih yang sangat
memenuhi syarat 58,1%
diperlukan oleh masyarakat.
3. Berdasarkan
hasil
pemeriksaan
3. Perlu adanya dukungan dari masyarakat
laboratorium pada 31 sampel air sumur
itu sendiri untuk berperan aktif dalam
gali yang berada di Desa Moyongkota
memenuhi kebutuhannya akan sanitasi
Kecamatan Modayag Barat Kabupaten
dasar sesuai dengan kemampuan yang
Bolaang Mongondow Timur berdasarkan
dimiliki dan memanfaatkan fasilitas yang
standar baku mutu air pada Permenkes RI
diberikan pemerintah sesuai dengan baik
No. 416/Menkes/Per/IX/1990 maka dapat
dan benar terutama dalam pengadaan
disimpulkan bahwa kualitas bakteriologis
sarana penyediaan air bersih yang ada.
(total coliform) air sumur gali di Desa Moyongkota Kecamatan Modayag Barat
DAFTAR PUSTAKA
Kabupaten Bolaang Mongondow Timur
Chandra B. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: ECG
100 % tidak memenuhi syarat 4. Terdapat
hubungan
antara
konstruksi
sumur gali terhadap kualitas bakteriologis air sumur gali. 5. Tidak terdapat hubungan antara jarak sumber
pencemar
terhadap
kualitas
bakteriologis air sumur gali. SARAN
Heriyani H. 2012. Pengaruh Konstruksi Sumur Terhadap Kandungan Bakteri Eschercia Coli Pada Air Sumur Gali Di Desa Dopalak Kecamatan Paleleh Kabupaten Buol. (jurnal). Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmuilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo. Juli
1. Dinas Kesehatan khususnya di Kabupaten Bolaang
Mongondow
petugas
kesehatan
Timur
melalui
memberikan
S, 2007. Kesehatan Yogyakarta : GMUPress
Lingkungan.
Mulia R. M. 2005. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Graha Mulia.
penyuluhan tentang sarana penyediaan air bersih,
pembuangan
air
limbah,
Nugroho Y. A. 2011. Olah Data dengan SPSS. Yogyakarta : Skripta Media
pembuangan tinja/jamban keluarga dan pengelolaan
sampah
bagi
masyarkat
sehingga masyarakat tau dan mampu mengkondisikan sarana sumur gali yang memenuhi syarat kesehatan yang baik. 2. Perlu adanya dukungan dari pemerintah dalam hal ini pemberdayaan sumber daya di masyarakat setempat agar kiranya dapat berdaya guna bagi pendukung kebutuhan masyarakat akan sanitasi dasar terutama
Nurmala F. 2013. Pengaruh Jarak Septic tank dan Kondisi Fisik Sumur terhadap Keberadaan Bakteri Eschercia coli pada Sumur Gali di desa Molohu Kecamatan Tolangohula Kabupaten Gorontalo. (jurnal). Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo. Notoatmodjo S. 2011. Kesehatan Masyarakat ilmu dan seni. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Prajawati R. 2008. Hubungan Konstruksi Dengan Kualitas Mikrobiologi Air Sumur