Identifikasi Sifat-Sifat Kualitatif Ayam Kokok Balenggek Jantan dan .......... Wahyu Darisna IDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT KUALITATIF AYAM KOKOK BALENGGEK JANTAN DAN BETINA DEWASA DI KABUPATEN SOLOK SUMATERA BARAT IDENTIFICATION OF QUALITATIVE CHARACTERISTICS OF FEMALE AND MALE KOKOK BALENGGEK CHICKEN IN SOLOK REGENCY, WEST SUMATRA Wahyu Darisna*, Dani Garnida**, Indrawati Yudha Asmara** Universitas Padjadjaran *Alumni Fakultas Peternakan Unpad Tahun 2016 **Staf Pengajar Fakultas Peternakan Unpad e-mail :
[email protected] ABSTRAK Penelitian mengenai sifat kualitatif Ayam Kokok Balenggek jantan dan betina dewasa telah dilaksanakan di Tigo Lurah dan Ampang Kualo, Kabupaten Solok, Sumatera Barat pada tanggal 18-23 april 2016. Penelitian bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat kualitatif Ayam Kokok Balenggek jantan dan betina dewasa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan data di analisis secara deskriptif kualitatif. Peubah yang diamati yaitu (bentuk jengger, bentuk paruh, warna paruh, bentuk badan, warna bulu, warna kulit, dan warna shank). Karakteristik kualitatif Ayam Kokok Balenggek Jantan maupun Betina dewasa bervariasi, dan sebagian besar sifat kualitatif ayam ini masih dipengaruhi Ayam Hutan Merah. Kata Kunci : Ayam Kokok Balenggek, Sifat Kualitatif, Jantan dan Betina, Kabupaten Solok ABSTRACT This research about qualitative characteristics of female and male Kokok Balenggek Chickens was conducted in Tigo Lurah and Ampang Kualo, Solok Regency, West Sumatera from 18th to 23th April, 2016. The purpose of this research was to identify the qualitative characteristics of adult male and female Kokok Balenggek chickens. This research is a descriptive research and data analyzed by qualitative descriptive. The variables observed in the research were comb shapes, beak shapes, beak color, body shapes, plumage color, skin color, and shank colors. Characteristics of female and male Kokok Balenggek Chickens varies, most of the qualitative characteristic of the chickens is influenced by Red Jungle Fowl characteristics. Keyword: Kokok Balenggek Chicken, Qualitative Characteristics, Male and Female, Solok Regency
Identifikasi Sifat-Sifat Kualitatif Ayam Kokok Balenggek Jantan dan .......... Wahyu Darisna
PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan sumberdaya genetik ternak tinggi, namun sumber daya genetik tersebut belum dimanfaatkan dengan optimal. Salah satu sumberdaya genetik adalah ayam lokal. Ayam lokal memiliki potensi yang baik untuk dikembangbiakkan, karena memiliki kemampuan beradaptasi yang lebih baik dibandingkan dengan ayam ras dan memiliki pertahanan yang kuat terhadap penyakit. Ayam lokal merupakan salah satu jenis ayam yang banyak dipelihara masyarakat Indonesia. Disamping sebagai penghasil daging dan telur, ayam lokal dapat dimanfaatkan sebagai ayam hias, ayam petarung dan “ayam penyanyi”. Ayam lokal yang potensial sebagai “ayam penyanyi” adalah, Ayam Bekisar, Ayam Ketawa, Ayam Pelung dan Ayam Kokok Balenggek. Saat ini populasi Ayam Kokok Balenggek makin berkurang karena banyak yang dijual ke luar daerah, bahkan ayam dengan kokok yang panjang (banyak lenggek) sudah jarang dijumpai di daerah asalnya yaitu di Nagari Simanao, Kecamatan Tigo Lurah, Kabupaten Solok. Berdasarkan kondisi di atas, perlu dilakukan upaya-upaya untuk menjaga kelestarian ayam kokok balenggek agar tidak punah. Upaya pelestarian Ayam Kokok Balenggek memerlukan studi tentang sifat kualitatif dan kuantitatif dari ayam tersebut untuk membantu program pemuliaannya. Selain itu identifikasi sifat kualitatif sangat penting untuk membedakan Ayam Kokok Balenggek dengan ayam lokal lainnya dan penting untuk pengetahuan standar Ayam Kokok Balenggek. Berdasarkan uraian tersebut penulis mengkaji sifat kualitatif dari ayam Kokok Balenggek. Studi ini diharapkan dapat menjadi salah acuan dalam upaya pelestarian tipe ayam penyanyi. BAHAN DAN METODE PENELITIAN Alat yang digunakan dalam penelitian, yaitu kamera Samsung dengan tipe wb2200f yang beresolusi 16,4 Megapixel dan peralatan tulis. Penelitian ini mengambil sampel dari populasi Ayam Kokok Balenggek di Kabupaten Solok. Jumlah Ayam Kokok Balenggek yang digunakan sebanyak 30 ekor jantan dewasa dan 30 ekor betina dewasa. Ukuran sampel yang memiliki sampel lebih besar atau sama dengan 30 memiliki nilai pengamatan yang mendekati sebaran normal (Sudjana, 2005).
Identifikasi Sifat-Sifat Kualitatif Ayam Kokok Balenggek Jantan dan .......... Wahyu Darisna Metode penelitian menggunakan metode survei pada peternakan rakyat di Kecamatan Tigo Lurah Kabupaten Solok. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, dengan kriteria sebagai berikut: 1.
Ayam Kokok Balenggek jantan dan betina dewasa yang berumur 12-15 bulan.
2.
Peternak Ayam Kokok Balenggek di Kecamatan Tigo Lurah Kabupaten Solok Sumatera Barat yang memiliki pengalaman beternak minimal selama 3 tahun.
Peubah yang akan diamati dalam penelitian ini jantan dan betina, meliputi warna bulu, bentuk jengger, warna kulit dan warna kulit shank, warna paruh, bentuk paruh, bentuk badan.
Data kualitatif dianalisis dengan menggunakan rumus frekuensi fenotipe relatif (Rasyad, 2003) sebagai berikut : Frel =
∑𝐴 n
𝑥 100%
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum dan Manajemen Pemeliharaan Ayam Kokok Balenggek Kecamatan Tigo Lurah merupakan kecamatan pemekaran daerah baru yang terluas di Kabupaten Solok, dengan luas daerah menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Solok, 2013) adalah 602.50 km2. Topografi wilayah Kecamatan Tigo Lurah berbukit-bukit di pegunungan Bukit Barisan yang berjarak 82 - 99 km dari ibu kota Kabupaten Solok, dengan ketinggian dari permukaan laut 930 m. Letak geografis daerah ini adalah 000 48' 36'' lintang selatan dan 010 16' 44'' bujur timur dengan curah hujan 635 mm. Kecamatan Tigo lurah merupakan salah satu kecamatan yang ada di kabupaten Solok dengan batasan-batasan wilayahnya sebagai berikut: Sebelah Utara dengan Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung, sebelah Selatan dengan Kecamatan Hiliran Gumanti, sebelah Barat dengan Kabupaten Sawahlunto dan Kabupaten Sijunjung, sebelah Timur dengan Kecamatan Payuang Sakaki. Manajemen pemeliharaan ayam Kokok Balenggek yang dilakukan oleh masyarakat di Kecamatan Tigo Lurah masih sederhana, sehingga untuk pengelolaan manajemen penghasil bibit dari Ayam Kokok Balenggek betina juga sangat sederhana tanpa adanya seleksi tetas. Ayam Kokok Balenggek betina menghasilkan daya tetas yang tinggi yaitu sekitar 90% dengan cara
Identifikasi Sifat-Sifat Kualitatif Ayam Kokok Balenggek Jantan dan .......... Wahyu Darisna mengerami telur secara alami, dan juga menghasilkan produksi telur yang rendah yaitu hanya 60 butir/tahun (Abbas, 2015). Pemberian pakan Ayam Kokok Balenggek di Kecamatan Tigo Lurah hanya berupa padi, pemberian pakan ini diberikan pada pagi dan sore hari, masyarakat percaya padi adalah sebagai pakan pokok utama dan berguna menjaga kualitas suara ayam. Di Ampang Kualo pemberian pakan utama adalah padi dan ditambah dengan dedak, konsentrat, dan tepung jagung. Untuk ayam jantan yang mempunyai kokok balenggek biasanya peternak memberikan makanan tambahan berupa biji-bijian, tomat, cabe yang bertujuan agar suara kokok ayamnya lebih bagus dan terjaga (Abbas dkk, 2014). Sistem pemeliharaan ternak Ayam Kokok Balenggek hampir seluruhnya dilakukan secara ektensif (umbaran) malah banyak peternak yang tidak memiliki kandang sehingga ayam tidur di bawah kolong rumah, sedangkan di Ampang Kualo sudah dibuatkan kandang khusus seperti kandang batrai, kandang intensif, dan kandang ektensif.
Sifat-sifat Kualitatif Ayam Kokok Balenggek Bentuk Jengger Berdasarkan Tabel 1, seluruh bentuk jengger Ayam Kokok Balenggek jantan memiliki bentuk tunggal (single comb) (Gambar No. 1). Bentuk jengger single ini ditemukan pada Ayam Kokok Balenggek disebabkan Ayam Kokok Balenggek berasal dari keturunan Ayam Hutan Merah. Bentuk jengger ini sesuai dengan ciri khas Ayam Hutan Merah yang merupakan moyang sebagian ayam domestikasi yang ada sekarang yang mempunyai bentuk jengger tunggal (Nishida, 1980;Mansjoer, 1985).
Tabel 1. Sifat Kualitatif Bentuk Jengger Ayam Kokok Balenggek Betina Dewasa (N Jantan = 30) (N Betina = 30) Sifat Kualitatif -Single Comb -Strawberry -V-Shape Total
Jantan 30 30
Betina 27 2 1 30
Persentase Jantan (%) 100 100
Jantan dan
Persentase Betina (%) 90 6,7 3,3 100
Identifikasi Sifat-Sifat Kualitatif Ayam Kokok Balenggek Jantan dan .......... Wahyu Darisna Pada Ayam Kokok Balenggek betina ditemukan jengger berbentuk single comb (Gambar No. b), strawberry (Gambar No. c) dan v-shape (Gambar No. d). Perbedaan bentuk jengger pada ayam lokal betina dengan Ayam Hutan Merah yang menjadi moyang ayam lokal diduga disebabkan karena pengaruh gen seperti pea, strawberry, v-shape kuat terhadap gen tunggal.
a
b
q
q
c
d
q
q
Gambar 1. Bentuk Jengger Ayam Kokok Balenggek a. Jantan Single Comb b. Betina Single Comb c. Betina Strawberry d. Betina V-shape Bentuk Paruh Tabel 2 menunjukan bentuk paruh Ayam Kokok Balenggek jantan dan betina yang memiliki karakter berbentuk paruh lurus (paruah luruih) dan paruh bengkok (paruah batauik). Karakter paruah luruih pada jantan (33,3%) dan paruah batauik (66,7%). Pada Ayam Kokok balenggek betina memilik karakter berbentuk paruah luruih (16,7%) dan karakter berbentuk paruah batauik (83,3%). Tabel 2. Sifat Kualitatif Bentuk Paruh Ayam Kokok Balenggek Jantan dan Betina Dewasa (N Jantan = 30) (N Betina = 30) Sifat Kualitatif
Jantan
-Paruh lurus (Paruah luruih) -Paruh bengkok (Paruah batauik)
10
Total
30
20
Betina 5
Persentase Jantan (%) 33,3
Persentase Betina (%) 16,7
25
66,7
83,3
30
100
100
Identifikasi Sifat-Sifat Kualitatif Ayam Kokok Balenggek Jantan dan .......... Wahyu Darisna
a
b
q
q
c
d
q
q
Gambar 2. Bentuk Paruh Ayam Kokok Balenggek a. Jantan Paruh Lurus b. Jantan Paruh Bengkok c. Betina Paruh Lurus d. Betina Paruh Bengkok
Warna Paruh Tabel 3 menunjukkan frekuensi warna paruh Ayam Kokok Balenggek. Proporsi warna paruh yang terdapat pada Ayam Kokok Balenggek jantan yaitu paruh kuning (paruah kuniang) (46,7%), paruh putih (paruah putiah) (30%), dan paruh hitam (paruah itam) (23,3%). Ayam Kokok Balenggek betina memiliki persentase paruah kuniang (16,7), paruah putiah (46,7%), dan paruah itam (36,7%). Warna paruh Ayam Kokok Balenggek dapat dilihat pada Gambar 3.
Tabel 3. Sifat Kualitatif Warna Paruh Ayam Kokok Balenggek Jantan dan Betina Dewasa (N Jantan = 30) (N Betina = 30) Sifat Kualitatif - Paruh kuning (Paruah kuniang) - Paruh putih (Paruah putiah) - Paruh hitam (Paruah itam) Total
Jantan
Betina 5
Persentase Jantan (%) 46,7
Persentase Betina (%) 16,6
14 9
14
30
46,7
7
11
23,3
36,7
30
30
100
100
Ditemukan variasi warna paruh yang terdapat pada Ayam Kokok Balenggek jantan dan betina, disebabkan adanya persilangan antara Ayam Hutan Merah dengan ayam lokal setempat seperti Ayam Ratiah, Ayam Batu, dan Ayam Cantuang Gombak Bauak. Ayam Ratiah adalah ayam yang muncul dari persilangan Ayam Hutan Merah dengan ayam lokal yang berkembang
Identifikasi Sifat-Sifat Kualitatif Ayam Kokok Balenggek Jantan dan .......... Wahyu Darisna ditengah masyarakat Minang Kabau. Kebanyakan warna paruh dari Ayam Ratiah ini adalah kuning.
a q
b q
c
d
q
q
e
f
Gambar 3. Warna Paruh Ayam Kokok Balenggek a. Jantan Paruh Kuning b. Jantan Paruh Putih c. Jantan Paruh Hitam d. Betina Paruh Kuning e. Betina Paruh Putih f. Betina Paruh Hitam Bentuk Badan Berdasarkan Tabel 4, bentuk badan Ayam Kokok Balenggek Jantan memiliki karakter bentuk jantung pisang (jantuang pisang) (66,7%) dan tabung panjang (tabuang panjang) (33,3%), sedangkan untuk betina memiliki karakter bentuk badan bulat (bulek) (100%). Bentuk badan Ayam Kokok Balenggek dapat dilihat pada gambar 4. Jantung pisang (jantuang pisang) memiliki rongga dada besar dan agak mengembang, bagian badan ayam yang agak lancip/kerucut memantulkan suara kearah atas dengan gema/suara besar nyaring keluar sehingga menghasilkan suara yang lebih bagus. Tabung panjang (tabuang Panjang) memiliki bentuk badan yang berbentuk tabung panjang sehingga suara yang dihasilkan akan keluar begitu saja tanpa adanya pantulan ke rongga dada.
Identifikasi Sifat-Sifat Kualitatif Ayam Kokok Balenggek Jantan dan .......... Wahyu Darisna Tabel 4. Sifat Kualitatif Bentuk Badan Ayam Kokok Balenggek Jantan dan Betina Dewasa (N Jantan = 30) (N Betina = 30) Sifat Kualitatif -Jantung pisang (Jantuang pisang) -Tabung panjang (Tabuang panjang) -Bulat (Bulek) Total
Jantan
Betina -
Persentase Jantan (%) 66,7
Persentase Betina (%) -
20 10
-
33,3
-
-
30
-
100
30
30
100
100
Bentuk badan Ayam Kokok Balenggek jantan lebih didominasi bentuk jantuang pisang. Pada Ayam Pelung pemenang lomba juga sama memiliki bentuk badan seperti jantuang pisang (83,3%) (Denny, 2006).
a
b
c
q
q
q
Gambar 4. Bentuk Badan Ayam Kokok Balenggek a. Jantan Jantung Pisang b. Jantan Tabung Panjang c. Betina Bulat Warna Bulu Berdasarkan Tabel 5, warna bulu Ayam Kokok Balenggek Jantan dan Betina dewasa memiliki variasi beragam. Warna dominan yang terdapat pada Ayam Kokok Balenggek jantan dan betina dewasa adalah merah (biriang), hitam (taduang), putih (kinantan), dan kuning (jalak) (Gambar 5-10). Penamaan Ayam Kokok Balenggek tergantung warna bulu, warna paruh, dan warna Shank yang terdapat pada Ayam Kokok Balenggek. Warna bulu yang ditemukan dalam penelitian ini berjumlah 28 warna dengan berbagai corak dan variasi warna yang terdapat pada Ayam Kokok Balenggek jantan dan betina
Identifikasi Sifat-Sifat Kualitatif Ayam Kokok Balenggek Jantan dan .......... Wahyu Darisna Tabel 5. Sifat Kualitatif Warna Bulu Ayam Kokok Balenggek Jantan dan Betina Dewasa (N Jantan = 30) (N Betina = 30) Sifat Kualitatif Warna bulu leher -Merah -Hitam -Kuning -Putih -Cream -Hijau -Coklat Warna Bulu Punggung -Merah -Hitam -Kuning -Putih -Cream -Hijau -Coklat Warna Bulu Dada -Merah -Hitam -Kuning -Putih -Cream -Hijau -Coklat Warna Bulu Sayap -Merah -Hitam -Kuning -Putih -Cream -Hijau -Coklat Warna Bulu Ekor -Merah -Hitam -Kuning -Putih -Cream -Hijau -Coklat
Jantan
Betina
Persentase Jantan (%)
Persentase Betina (%)
15 3 6 8 1 1 3
1 14 8 1 1 18
50 10 20 26,7 3,3 3,3 10
3,3 46,7 0 26,7 3,3 3,3 60
19 12 3 6 2 1 3
1 9 9 1 18
63,3 40 10 20 6,7 3,3 10
3,3 30 0 30 0 3,3 60
2 17 7 1 1
1 6 7 1 1 19
6,7 56,7 0 23,3 0 3,3 3,3
3,3 20 0 23,3 3,3 3,3 63,3
10 26 4 8 1 1
1 14 11 1 19
33,3 86,7 13,3 26,7 0 3,3 3,3
3,3 46,7 0 36,7 0 3,3 63,3
27 16 1 3
1 15 7 1 16
0 90 0 53,3 0 3,3 10
3,3 50 0 23,3 0 3,3 53,3
Identifikasi Sifat-Sifat Kualitatif Ayam Kokok Balenggek Jantan dan .......... Wahyu Darisna Warna Kulit Pada Tabel 6, warna kulit yang terdapat pada Ayam Kokok Balenggek jantan dan betina (100%) berwarna putih. Warna kulit pada ayam Pelung, ayam lokal dan Ayam Kokok Balenggek sama yaitu warna putih (Gambar 11). Adanya persamaan sifat tersebut disebabkan karena masing – masing ayam tersebut berasal dari nenek moyang yang sama yaitu Ayam Hutan Merah (Rusfidra, 2005). Tabel 6. Sifat Kualitatif Warna Kulit Ayam Kokok Balenggek Jantan dan Betina Dewasa (N Jantan = 30) (N Betina = 30) Sifat Kualitatif
Jantan
Betina
-Warna Kulit Dada Putih (Putiah)
30
30
Persentase Jantan (%) 100
Total
30
30
100
a
b
q
q
Persentase Betina (%)
100
100
Gambar 11. Warna Kulit Ayam Kokok Balenggek a. Jantan Dada Putih
b. Betina Dada Putih
Nataamijaya (2005) mengatakan bahwa pada ayam lokal betina maupu jantan, keduaduanya sama 100% putih. Hal ini dimungkinkan akibat proses perkawinan yang terjadi antara ayam lokal dengan ayam lokal lain yang juga memiliki karakter warna kulit yang sama.
Warna Shank Pada Tabel 7, warna shank Ayam Kokok Balenggek jantan dan betina terdiri atas karakter warna hitam dan abu-abu, kuning, dan putih (Gambar 12). Untuk Ayam Kokok Balenggek jantan proporsi warna hitam dan abu-abu masing-masing (30%), kuning (56,7%), dan putih (13,3%). Untuk Ayam Kokok Balenggek betina proporsi warna hitam dan abu-abu masing-masing
Identifikasi Sifat-Sifat Kualitatif Ayam Kokok Balenggek Jantan dan .......... Wahyu Darisna (43,3%), kuning (30%), dan putih (26,7%). Menurut penelitian Rizal (2007) diperoleh bahwa warna shank ayam hutan merah jantan maupun betina 100% memiliki warna hitam dan abu-abu.
Tabel 7. Sifat Kualitatif Warna Shank Ayam Kokok Balenggek Jantan dan Betina Dewasa (N Jantan = 30) (N Betina = 30) Sifat Kualitatif
Jantan
-Hitam (Itam) -Kuning (Kuniang) -Putih (Putiah) Total
Betina
9 17 4 30
13 9 8 30
Persentase Jantan (%) 30 56,7 13,3 100
Persentase Betina (%) 43,3 30 26,7 100
Perbedaan warna shank pada ayam diakibatkan perbedaan kombinasi pigmen pada lapisan luar maupun dalam kulit. Warna pigmen shank abu-abu diakibatkan munculnya pigmen karatenoid pada kulit luar dan tidak adanya pigmen melanin, warna shank diakibatkan oleh pigmen melanin pada kulit luar, sedangkan warna shank putih diakibatkan tidak adanya kedua pigmen tersebut (Ensminger, 1992).
a
b
c
q
q
q
Gambar 12. Warna Shank Ayam Kokok Balenggek a. Shank Hitam c. Shank Putih
b. Shank Kuning
Kesimpulan Karakteristik sifat-sifat kualitatif Ayam Kokok Balenggek bervariasi. Sebagian besar sifat kualitatif ayam ini masih dipengaruhi Ayam Hutan Merah. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diperoleh rekomendasi terkait dengan sifat-sifat kualitatif Ayam Kokok Balenggek di Tigo Lurah yaitu dilakukan seleksi ketat dan terarah
Identifikasi Sifat-Sifat Kualitatif Ayam Kokok Balenggek Jantan dan .......... Wahyu Darisna melalui sifat kualitatif terhadap bibit Ayam Kokok Balenggek jantan dan betina agar didapatkan ayam yang memiliki kualitas genetik baik. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Nardi dan Bapak Rais yang sangat berjasa dalam penelitian serta orangtua yang sangat mendukung dan membantu dalam penelitian. Terimakasih kepada Ir. Dani Garnida, M.S. , sebagai pembimbing utama dan Indrawati Yudha Asmara, S.Pt.,M.Si.,Ph.D., sebagai pembimbing anggota yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk membimbing. DAFTAR PUSTAKA Abbas, M.H, Husmaini, Rusfidra, A.Firda, S.Kusnadidi.2014.Pengembangan Plasma Nutfah Ayam Kukuak Balenggek; Ayam Khas Penyanyi Sumatera Barat. Suatu penelitian “Action Research” atas kerjasama Pemerintah Daerah Kabupaten Solok dengan Tim Peneliti Ayam Kukuak Balenggek Fakultas Peternakan UNAND, Padang. Abbas. 2015. Ayam Kokok Balenggek. Ayam Penyanyi Sumatera Barat. Penerbit Andalas University Press. Padang. BPS Kabupaten Solok., 2003. Stastistik Peternakan Kabupaten Solok. Denny. 2006. Identifikasi Sifat-sifat Kualitatif Ayam Pelung Pemenang Lomba. Program Sarjana Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Sumedang. Ensminger, M.E. 1992. Poultry Science. 3rd Edition. Interstate Publisher, Inc. Danville. Mansjoer SS. 1985. Pengkajian sifat-sifat produksi ayam kampung serta persilangan dengan ayam Rhode Island Red. (Disertasi). Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Nataamijaya, A.G. 2005. Karakteristik penampilan pola warna bulu, kulit, sisik, dan paruh ayam Pelung di Garut dan ayam Sentul di Ciamis. Nishida T, Haryashi Y, Kondo K. 1980a. Ecological and morphological studies on the Red Jungle Fowl and Green Jungle Fowl in Indonesia. Report of Research Group of Overseas Scientific Survey. Rasyad. 2003. Metode Statistik Deskriptif untuk Umum. Grasindo. Jakarta. Rusfidra. 2005. Karakterisasi Sifat-Sifat Fenotipik Sebagai Strategi Awal Konservasi Ayam Kokok Balenggek di Sumatera Barat. Disertasi. Bogor: Sekolah Pascasarjana IPB.
Identifikasi Sifat-Sifat Kualitatif Ayam Kokok Balenggek Jantan dan .......... Wahyu Darisna Sudjana. 2005. Metode Statistika. Edisi Ke-6. Tarsito. Bandung