Extended Abstract SEMINAR NASIONAL SAINSTEK 2016
Bukit Jimbaran, Bali – 19 November 2016
IDENTIFIKASI SENYAWA FITOKIMIA EKSTRAK DAUN KAYU MANIS DAN UJI EFEKTIVITAS TERHADAP BEBERAPA JENIS JAMUR FUSARIUM SECARA IN VITRO Anak Agung Ketut Darmadi1§, I Ketut Ginantra2, Martin Joni3 1,2,3
Program Studi Biologi FMIPA Universitas Udayana Email:
[email protected] §
Penulis Korespondensi
ABSTRAK Penelitian ini untuk menguji efektivitas ekstrak aseton daun kayu manis terhadap pertumbuhan jamur Fusarium oxysporum f. sp. capsici, F. oxysporum f. sp. cubense dan F. solani. Daun kayu manis yang digunakan dalam penelitian ini tumbuh di daerah Bedugul kabupaten Tabanan Bali. Uji efektivitas ekstrak daun kayu manis terhadap jamur uji dilakukan di Laboratorium Biopestisida Fakultas Pertanian Universitas Udayana, dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) terdiri atas 6 perlakuan dan 4 kali ulangan. Ekstrak daun kayu manis mengandung senyawa alkaloid, steroid, saponin, fenolat, flavonoid dan tannin yang bersifat sebagai senyawa anti jamur. Perlakuan konsentrasi ekstrak aseton daun kayu manis secara nyata (P<0,05) dapat menghambat pertumbuhan koloni, biomasa dan pembentukan spora ke tiga jamur uji yaitu Fusarium oxysporum f.sp. capsici, F. oxysporum f.sp. cubense dan F. solani secara in vitro dengan media PDA dan PDB. Aseton yang digunakan untuk melarutkan ekstrak daun kayu manis. Daya hambat minimum ekstrak daun kayu manis pada ke tiga jamur uji yaitu 0,5%. Ekstrak daun kayu manis secara nyata dapat menghambat pertumbuhan koloni, pembentukan spora dan pertumbuhan biomasa jamur uji. Pada perlakuan konsentrasi ekstrak 0,5% dapat menghambat pertumbuhan koloni ketiga jamur uji yaitu masing-masing sebesar 35,28%, 22,22%, 17,3%. Pada perlakuan konsentrasi ekstrak 0,5% juga secara nyata dapat menghambat pembentukan spora dan pertumbuhan biomasa jamur pada ketiga jamur uji yaitu 22,22%, 12,22%, 41,45% dan 9,72%, 12%, 7,94% jika dibandingkan kontrol. Kata kunci: ekstrak daun kayu manis, senyawa anti jamur, jamur Fusarium
75
IDENTIFIKASI SENYAWA FITOKIMIA EKSTRAK DAUN KAYU MANIS (CINNAMOMUM BURMANNI BLUME) DAN UJI EFEKTIFITASNYA TERHADAP BEBERAPA JENIS JAMUR FUSARIUM
ANAK AGUNG KETUT DARMADI
Pengendalian Penyakit Tanaman
fungisida nabati
Fungisida sintetik
resistensi patogen, pencemaran lingkungan, matinya organisme non target
Tidak menimbulkan resistensi patogen, ramah lingkungan, spesifik organisme target
Berpotensi sebagai fungisida nabati
kayu manis (Cinnamomum burmanni Blume), mengandung senyawa metabolit skunder
• Ekstrak aseton daun kayu manis (Cinnamomum burmanni Blume) dapat menghambat pertumbuhan koloni, pembentukan spora dan pertumbuhan biomassa jamur Fusarium oxysporum f.sp. Lycopersici penyebab penyakit layu pada tanaman tomat secar in-vitro maupun ex-vivo [Darmadi et al.,(2015); Darmadi et al.,(2016)];
Tujuan khusus Berdasarkan pada latar belakang permasalahan yang telah dipaparkan di atas maka penelitian yang akan dilakukan ini bertujuan: (1) untuk mengidentifikasi senyawa antijamur terkandung dalam ekstrak daun kayu manis;
yang
(2) untuk menguji efektivitas ekstrak daun kayu manis terhadap pertumbuhan jamur Fusarium oxysporum f. sp. capsici, F.oxysporum f.sp. cubense dan F. solani; (3) untuk menghasilkan publikasi di jurnal ilmiah Nasional atau internasional.
Temuan atau Inovasi yang ditargetkan Temuan yang ditargetkan dalam penelitian ini adalah • mendapatkan senyawa aktif yang terkandung dalam ekstrak daun kayu manis •
efektivitas daun tanaman kayu manis yang dapat digunakan untuk mengendalikan penyakit pada tanaman cabai, pisang, dan buah naga yang disebabkan oleh jamur Fusarium secara in vitro. Pemanfaatan daun tanaman kayu manis sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan penyakit pada tanaman cabai, pisang dan buah naga yang disebabkan oleh Jamur Fusarium belum pernah dilakukan oleh peneliti Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini sangat penting untuk dilakukan sebagai salah satu solusi untuk mengendalikan penyakit pada tanaman tersebut.
Studi Pendahuluan yang Telah Dilaksanakan dan Hasil yang Sudah Dicapai
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan terhadap 43 tanaman kebun untuk melihat daya hambat terhadap pertumbuhan jamur (anti jamur) secara in vitro dengan media PDA, ditemukan bahwa ekstrak daun tanaman kayu manis mempunyai diameter daya hambat yaitu 3,0 cm. Ini menandakan bahwa ekstrak daun kayu manis mempunyui daya hambat yang sangat kuat terhadap pertumbuhan jamur F. oxysporum f.sp. lycopersici yang menyerang tanaman tomat(Gambar 1)
A Gambar 1. Daya hambat dari ekstrak daun kayu manis terhadap jamur Fusarium oxysporum f.sp. lycopersici (A) dan kontrol (B).
B
Serbuk daun kayu manis
Metode penelitian
Ekstraksi dengan aseton Ekstrak kasar Partisi fase metanol dan fase heksan
Fase metanol
Uji aktivitas antijamur dengan metode sumur difusi
Fase heksan
Menentukan MIC
Uji bioassay Kosentrasi ekstrak 0 %, 0,5% 0,6%, 0,7%, 0.8% dan 0,9% Fase aktif Uji fitokimia
Uji ekstrak daun kayu manis secara PDA dan PDB terhadap Fusarium oxysporum f.sp. capsici
Uji ekstrak daun kayu manis secara PDA dan PDB terhadap Fusarium oxysporum f.sp. cubense
Uji ekstrak daun kayu manis secara PDA dan PDB terhadap Fusarium solani
Tempat dan Waktu Penelitian •
Penelitian akan dilakukan di Lab. Biopestisida Fakultas Pertanian Unud, untuk analisis sampel senyawa kimia di Lab. Analitik Unud, Lab Bersama FMIPA UNUD
Bahan dan Alat Penelitian
daun kayu manis, Bedugul, desa Candikuning, Kec. Baturiti, Tabanan-Bali
Fusarium oxysporum f.sp capsici, F.oxysporum f.sp. cubense, F. solani
Alkohol 70%,, dll
Alat yang digunakan :
Cawan petri
vaccuum rotary evaporator
Tabung reaksi
Laminar flow,
dll,
Tabel 1. Uji fitokimia ekstrak daun daun kayu manis Uji fitokimia
Pereaksi
Perubahan warna
Keterangan
No 1
Alkaloid
Na2 OH +CHCl3+H2SO42N+pereak si Meyer
Tidak ada endapan putih
++ alkaloid
2
Terpenoid
Liberman Burchad
Kuning menjadi hijau muda
¯ triterpenoid
3
Steroid
Liberman Burchad
Kuning menjadi hijau muda
+++ steroid
4
Saponin
Aquades dipanaskan kocok
Tidak timbul busa stabil
+ saponin
5
Fenolat
FeCl3
Hijau pekat menjadi ungu
++ fenolat
6
Flavonoid
Mg-Hcl
Hijau menjadi merah muda
+ flavonoid
Catatan: + artinya mengandung (+, ++, dan +++ menunjukkan intensitas warna/ banyaknya endapan) - artinya tidak mengandung Alkaloid, steroid, saponin, fenolat dan flavonoid bersifat sebagai anti jamur
Uji Ekstrak Kasar Daun Kayu Manis Terhadap Tiga Jamur Uji Yaitu Fusarium oxysporum f.sp. lycopersici, F. oxysporum f.sp. cubense, dan F. solani secara in-vitro 1 2 3
A
B
C
Gambar A. Jamur F. oxysporum f.sp. capsici, pada media PDA, B. F.oxysporum f.sp. cubense, C. F. solani masing-masing sebesar 22,5 mm, 20 mm, 17,5 mm, 1. Jamur, 2. zone hambatan yang terbentuk di sekitar sumur difusi, 3. ekstrak pada sumur difusi. jika diameter zona hambatan ≥ 20 mm (daya hambat sangat kuat), 10– 20 mm (daya hambat kuat), 5-10 mm (daya hambat sedang), dan < 5 mm (daya hambat kurang atau lemah) ( Ardiansyah (2005)
Tabel 1. Daya hambat ekstrak daun kayu manis terhadap pertumbuhan koloni, pembentukan spora dan pertumbuhan biomassa ketiga jamur uji yaitu jamur Fusarium oxysporum f.sp.capsici, F. oxysporum f.sp. cubense dan F. solani Jenis jamur
Konsen Pertum Daya Pemben Daya trasi bu hambat tukan hambat (%) han (%) spora (%) 4 koloni (x10 (mm) ml-1)
Fusariu m oxyspor um f.sp. capsici
0 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9
85,8a* 55,5b 48,8c 0d 0d 0d
0 35,28 43,15 100 100 100
13,5a* 10,5b 8,5c 6,5d 5,5e 2,8f
0 22,22 37,04 51,85 59,26 79,26
Partum Daya buhan hambat biomass (%) a (mg/100 ml) 180a* 0 162,5b 9,72 152,5c 15,3 140d 22,22 130e 27,78 122,5f 32,22
Jenis jamur
Konsen Pertum Daya Pemben Daya trasi bu hambat tukan hambat (%) han (%) spora (%) koloni (x104 (mm) ml-1) F. 0 90a* 0 18a* 0 oxyspor 0.5 70b 22,22 15,8b 12,22 um f.sp. 0.6 66,25c 26,35 13,5c 25 cubense 0.7 56,5d 37,22 11,5d 36,11 0.8 50,5e 43,88 7,5e 58,33 0.9 44,5f 50,55 4f 77,8
F. solani
0 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9
85,25a* 70,5b 60c 55d 48,5e 40f
0 17,3 29,62 35,48 43,11 53,08
74,3a* 48,5b 39,8c 30d 21,5e 12,5f
0 41,45 46,43 59,62 71,06 83,18
Partum Daya buhan hambat biomass (%) a (mg /100ml) 125a* 0 110b 12 90c 28 80d 36 70e 44 57,5f 54 340a* 313b 243c 160d 95e 40f
0 7,94 28.53 52,94 72,05 88,23
Daya Hambat Ekstrak Daun Kayu Manis terhadap Pertumbuhan Koloni Jamur Fusarium oxysporum f.sp. capsici
0%
0,5%
0,6%
0,7%
0,8%
0,9%
SIMPULAN 1. Ekstrak aseton daun kayu manis mengandung senyawa alkaloid, steroid, saponin, fenolat, flavonoid dan tannin yang bersifat sebagai senyawa anti jamur yang dapat menghambat pertumbuhan ketiga jamur uji yaitu Fusarium oxysporum f. sp. capsici, F. oxysporum f. sp. cubense dan F. solani. 2. Ekstrak daun kayu manis secara nyata dapat menghambat pertumbuhan koloni, pembentukan spora dan pertumbuhan biomasa ketiga jamur uji. Pada perlakuan konsentrasi ekstrak 0,5% dapat menghambat pertumbuhan koloni ketiga jamur uji yaitu masing-masing sebesar 35,28%, 22,22%, 17,3%. Pada perlakuan konsentrasi ekstrak 0,5% juga secara nyata dapat menghambat pembentukan spora dan pertumbuhan biomasa jamur pada ketiga jamur uji yaitu 22,22%, 12,22%, 41,45% dan 9,72%, 12%, 7,94% jika dibandingkan kontrol.