Nurmaya Effendi, Harti Widiastuti
Identifikasi Aktivitas Imunglobulin M (IG.M) Ekstrak ...
IDENTIFIKASI AKTIVITAS IMUNOGLOBULIN M (IG.M) EKSTRAK ETANOLIK DAUN CEPLUKAN (Physalis Minima Linn.) PADA MENCIT Nurmaya Effendi*, Harti Widiastuti** *, **
Laboratorium Kimia Farmasi, Universitas Muslim Indonesia, Makassar Abstrak
Sistem imun adalah sistem yang sangat penting bagi tubuh untuk menghindari dan melawan berbagai penyakit. Keseimbangan sistem imun dapat dipengaruhi oleh faktor internal dalam tubuh dan faktor eksternal yang perlu dipertahankan untuk menjaga tubuh agar tetap sehat . Sistem imun ini berkaitan erat dengan adanya antibodi. Antibodi merupakan protein immunoglobulin yang disekresi oleh sel B yang terfiksasi oleh antigen. Tanaman ceplukan (Physalis minima Linn.) termasuk famili Solanaceae merupakan tanaman yang tidak banyak diketahui orang bahwa dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan ekstrak etanol daun ceplukan (Physalis minima Linn.) untuk meningkatkan aktivitas IgM. Daun ceplukan kering dimaserasi dengan etanol. Ekstrak etanolik cair yang diperoleh dikentalkan dengan rotavavor dan kemudian disuspensikan dengan Na-CMC sebagai pembawa. Ekstrak diberikan secara oral kekelompok mencit uji dengan menggunakan kontrol negatif Na-CMC dan selanjutnya diimunisasi dengan suspensi sel darah merah domba secara intraperitonial dan setelah lima hari selanjutnya darah mencit diambil secara intrakardial. Darah mencit selanjutnya digumpalkan, serumnya lalu diencerkan dengan PBS dan diuji lagi dengan sel darah merah domba, dan setelah diinkubasi selanjutnya diamati pengenceran tertinggi darah yang dapat mengaglutinasi sel darah domba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanolik daun Ceplukan (Physalis minima Linn.) konsentrasi 4%, 8% dan 12% b/v dapat meningkatkan aktivitas Ig.M dengan titer imunoglobulin rata-rata masing-masing sebesar 1/32, 1/128 dan 1/64 sedangkan kelompok perlakuan kontrol, rata-rata titer imunoglobulinnya hanya 1/8. Kata Kunci : sistem imun, antibiotik, ceplukan, IgM Senyawa aktif yang terkandung dalam
PENDAHULUAN
S
istem imun adalah sistem yang
tumbuhan yang berefek memicu sistem
sangat penting bagi tubuh untuk
imun pada dekade terakhir ini mulai ban-
menghindari
yak
dan
melawan
diaplikasikan
sebagai
berbagai penyakit (Abbas et al, 2007).
’’immunotherapy’’ yaitu suatu cara pen-
Keseimbangan sistem imun dapat di-
gobatan yang mengkombinasikan pen-
pengaruhi oleh faktor internal dalam tubuh
gobatan konvensional dengan terapi imun
dan faktor eksternal yang perlu dipertahan-
untuk memperoleh hasil pengobatan yang
kan untuk menjaga tubuh agar tetap sehat.
maksimal
353
terhadap
berbagai
penyakit
Jurnal Kesehatan
Volume VII No. 2/2014
(Ma’at, 2010). Sistem imun ini berkaitan
satu tumbuhan yang berkhasiat obat adalah
erat dengan adanya antibodi. Antibodi
daun
merupakan protein immunoglobulin yang
(Physalis
disekresi oleh sel B yang terfiksasi oleh
tanaman yang tidak banyak diketahui
antigen. Semua molekul antibodi terdiri
orang
dari dua untaian peptida pendek yang sama
berbagai
yang dikenal dengan light chain, kappa
ditemukan, dapat tumbuh didataran rendah
dan lambda yang terdiri dari 230 asam
hingga dataran tinggi, sehingga bisa
amino, sedang yang terdiri dari untaian
dijumpai di pekarangan dan mendapat
peptida yang panjang disebut heavy chain
sinar matahari penuh dan tanahnya gembur
(imunoglobulin) yang terdiri dari lima jenis
(Siyok, 2002). Kandungan kimianya antara
yaitu IgG, IgA, IgM, IgD dan IgE
lain asam klorogenat, asam citrun, fisalin,
(Bratawidjaja, 2004). Memelihara daya
flavonoid,
tahan tubuh tidak cukup hanya dengan
(Winarno, 2003). Selain itu, daun ceplukan
keseimbangan gizi yang dilengkapi dengan
juga
vitamin, mineral dan asam amino esensial.
analgetik, diuretik, anti inflamasi dan
Daya tahan tubuh alami harus diciptakan
detoksifikasi (Wijayakusuma, 2004).
oleh kesehatan organ-organ tubuh yang
ceplukan. minima
bahwa
berkhasiat
ceplukan merupakan
menyembuhkan
dan
tidak
dan
sebagai
sulit
polifenol antipiretik,
Berdasarkan uraian tersebut, muncul
epitel
etanolik
kulit
dapat
saponin
permasalahan
jaringan
Linn.),
penyakit
terutama terdiri dari ketahanan permukaan yaitu
Tanaman
organ,
tentang
daun
apakah
ceplukan
meningkatkan
jaringan hati dan ginjal serta keseimbangan
mengandung
faktor-faktor
Organ-organ
diketahui aktif sebagai senyawa yang ber-
pendukung daya tahan tubuh alamiah ini
tanggung jawab untuk memicu sistem
dapat
imun tubuh, dengan alasan tersebut maka
dipelihara
dan
ditingkatkan
senyawa
polifenol
ini.
karena yang
fungsinya melalui konsumsi tanaman obat
dilakukanlah
(Winarno, 2003).
penelitian yang diperoleh nantinya di-
Upaya penemuan obat baru yang ber-
penelitian
Ig.M
dapat
keseimbangan faktor-faktor humoral yaitu seluler.
aktivitas
yang
ekstrak
Hasil
harapkan dapat memberi informasi kepada
sumber dari bahan alam telah banyak dil-
masyarakat
akukan secara eksploratif. Indonesia adalah
ceplukan sebagai imunoterapi yang dapat
negara yang kaya dengan tumbuhan (lebih
dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Se-
kurang 30.000 spesies) dan baru 940 jenis
lanjutnya dapat diteliti golongan bioaktif
tumbuhan telah diketahui berkhasiat se-
yang bertanggung jawab sebagai pemicu
bagai obat (Soeksmanto et al., 2010). Salah
aktivitas IgM dan dapat digunakan sebagai 354
tentang
penggunaan
daun
Identifikasi Aktivitas Imunglobulin M (IG.M) Ekstrak ...
Nurmaya Effendi, Harti Widiastuti
senyawa pemandu yang dapat dikem-
cara diangin-anginkan pada tempat yang
bangkan sebagai obat baru.
tidak terkena sinar matahari langsung.
Tujuan penelitian ini adalah untuk
Penyiapan Hewan Coba Mencit
mengetahui kemampuan ekstrak etanol
Hewan coba yang digunakan adalah
daun ceplukan (Physalis minima Linn.)
Mencit jantan
(Mus
musculus) yang
untuk meningkatkan aktivitas IgM..
berbadan sehat dengan berat badan 25 – 30 gram. Jumlah Mencit yang digunakan
METODE PENELITIAN
sebanyak 16 ekor yang dibagi dalam 4
Alat dan Bahan
kelompok, yakni 1 kelompok kontrol dan 3
Alat-alat penelitian
ini
yang
digunakan
adalah
alat
dalam
kelompok perlakuan.
rotavapor,
Pembuatan
autoklaf, batang pengaduk, Erlenmeyer,
Ekstrak
Etanol
Daun
Ceplukan
gelas piala, labu alas bulat, mikropipet,
Daun Ceplukan (Physalis minima
pipet, piring Mikrotitrasi (Wheel plate) 96
Linn.) yang telah dikeringkan, dimasukkan
lubang, sendok tanduk, spoit, sentrifuge,
dalam
tabung reaksi, tabung venoject, timbangan
pelarut etanol hingga sampel terendam.
analitik, timbangan gram, tip pipet, wadah
Dibiarkan selama 5 hari dengan sesering
maserasi, water bath
mungkin diaduk. Setelah 5 hari, disaring
bejana
maserasi,
ditambahkan
Bahan-bahan yang digunakan da-
kemudian diperas dan ditambah cairan
lam penelitian ini adalah alumunium foil,
penyari lagi, penyaringan dilakukan tiga
Sel darah merah Domba, etanol, Mencit
kali. Sari yang diperoleh diuapkan dengan
(Mus musculus), Kertas saring, Na CMC,
rotavapor.
larutan PBS, daun Ceplukan (Physalis min-
Pembuatan Suspensi Na-CMC 1 %
ima Linn.)
Ditimbang Na.CMC sebanyak 1
Prosedur Penelitian
gram. Ditambahkan sedikit demi sedikit ke
Pengambilan Sampel Daun Ceplukan
dalam akuades panas sambil dikocok kuat
Sampel
berupa
daun
Ceplukan
dengan
batang
pengaduk.
Kemudian
(Physalis minima Linn.) diambil di kota
ditambahkan dalam larutan tersebut 50 ml
Makassar, pada pukul 10.00 dipetik daun
akuades yang tidak dipanaskan sedikit
kelima dari pucuk.
demi sedikit sambil diaduk. Akuades yang
Pengolahan Sampel Daun Ceplukan
digunakan adalah 100 ml.
Sampel daun Ceplukan (Physalis
Pembuatan Suspensi Ekstrak Etanol Daun
minima Linn.) yang telah dikumpulkan,
Ceplukan
dipotong-potong kecil, dikeringkan dengan
Suspensi 355
ekstrak
etanol
daun
Jurnal Kesehatan
Volume VII No. 2/2014
Ceplukan (Physalis minima Linn.) dibuat
yang
dengan menambahkan larutan koloidal Na-
mengencerkan 0,4 mL suspensi SDMD 50
CMC 1% b/v sebagai pembawa, dibuat
% dengan 9,6 mL PBS sehingga diperoleh
dalam konsentrasi 4% b/v, 8% b/v dan
10 mL suspensi antigen (SDMD 2 %).
12% b/v. Cara pembuatan konsentrasi 4%
Pembuatan
b/v adalah dengan menimbang ekstrak
Saline
sebanyak 4 gram kemudian digerus dalam
akan
Phospat
digunakan
Larutan
Phospate
Buffered
Saline
dengan
Buffer (PBS)
lumpang, lalu ditambahkan larutan Na-
disiapkan dengan terlebih membuat larutan
CMC 1% b/v dalam labu terukur 100 mL
A yaitu larutan KH2PO4.H2O 1,38 g/L dan
hingga tanda. Untuk membuat suspensi
KCl 8,3 g/L dan larutan B yaitu larutan
ekstrak dengan konsentrasi 8% b/v dan
NaH2PO4 1,42 g/L dan NaCl 8,5 g/L.
12% b/v dilakukan dengan cara yang sama
selanjutnya
dengan menimbang ekstrak masing-masing
ditambahkan pada 720 mL larutan B.
sebanyak 8 gram dan 12 gram. Suspensi
Perlakuan Terhadap Hewan Uji
dibuat segar setiap kali pertakuan.
Kelompok Kontrol
Penyiapan Suspensi Sel Darah Merah
280
mL
larutan
A
Mencit jantan diimunisasi dengan
(SDMD) 2 %
suspensi sel darah merah Domba 2%
Tampung darah Domba dalam wadah
dengan
volume
0,1
mL/ekor
secara
bersih dan kering yang berisi serbuk
intraperitonial. Selanjutnya diberi suspensi
EDTA sebagai antikoagulan. Untuk 1 mL
Na-CMC 1% dengan volume 1 mL secara
darah Domba, diperlukan 1 mg EDTA.
oral setiap hari selama 6 hari. Selanjutnya
Pisahkan sel darah merah Domba (SDMD)
pada hari kelima setelah imunisasi, darah
dan plasmanya dengan pemusingan pada
Mencit diambil secara intrakardial.
sentrifus 1500 rpm. Selanjutnya cuci sel
Kelompok II
darah merah dengan menambahkan PBS
Mencit jantan diimunisasi dengan
( Phosphat Buffered Saline ) dalam jumlah
suspensi sel darah merah Domba 2%
besar dan tabung berisi suspensi tersebut
dengan
dibolak-balik beberapa kali dan disentrifus
intraperitonial. Selanjutnya mencit jantan
kembali. Lakukan pencucian paling sedikit
diberi suspensi ekstrak etanolik daun
3 kali. Setelah selesai, PBS dibuang dan
Ceplukan (Physalis minima Linn.) dengan
diperoleh SDMD 100 %. Kemudian pada
konsentrasi 4% b/v dengan volume 1 mL
SDMD 100 %
tadi tambahkan PBS
secara oral setiap hari selama 6 hari.
dengan volume sama hingga diperoleh
Selanjutnya pada hari kelima setelah
suspensi SDMD 50 %. Siapkan antigen
imunisasi, darah Mencit diambil secara 356
volume
0,1
mL/ekor
secara
Nurmaya Effendi, Harti Widiastuti
Identifikasi Aktivitas Imunglobulin M (IG.M) Ekstrak ...
intrakardial.
menggunakan spoit.
Kelompok III
Pengujian Aktivitas IgM
Mencit jantan diimunisasi dengan
Darah yang telah diambil selanjutnya
suspensi sel darah merah Domba 2%
dibiarkan menggumpal pada suhu kamar
dengan
secara
selama 1-2 jam, selanjutnya disentrifus
intraperitonial. Selanjutnya mencit jantan
dengan kecepatan 3000 rpm selama 10
diberi suspensi ekstrak etanolik daun
menit dan diambil serumnya (supernatan).
Ceplukan (Physalis minima Linn.) dengan
Serum
konsentrasi 8% b/v dengan volume 1 mL
”double dilution” 1/4, 1/8, 1/16, 1/32,
secara oral setiap hari selama 6 hari.
1/64, 1/128, 1/1256 dan 1/1512 dengan
Selanjutnya pada hari kelima setelah
PBS, sebanyak 50 L untuk setiap sumur
imunisasi, darah Mencit diambil secara
pada piring mikrotitrasi (wheel Plate 96)
intrakardial.
selanjutnya pada tiap sumur ditambahkan
Kelompok IV
50 L suspensi sel darah merah domba 2%
volume
0,1
mL/ekor
selanjutnya
diencerkan
secara
Mencit jantan diimunisasi dengan
lalu diaduk rata (digoyang-goyang) selama
suspensi sel darah merah Domba 2%
5 menit. Selanjutnya diinkubasi pada 370 C
dengan
secara
selama 60 menit dan didiamkan semalam
intraperitonial. Selanjutnya mencit jantan
pada suhu kamar. Dilakukan pengamatan
diberi suspensi ekstrak etanolik daun
pengenceran tertinggi dari serum darah
Ceplukan (Physalis minima Linn.) dengan
mencit yang masih dapat mengaglutinasi
konsentrasi 4% b/v dengan volume 1 mL
sel darah merah domba.
secara oral setiap hari selama 6 hari.
Pengumpulan dan Analisis Data
volume
0,1
mL/ekor
Selanjutnya pada hari kelima setelah
Data pengamatan yang diperoleh,
imunisasi, darah Mencit diambil secara
diolah berdasarkan hasil aglutinasi dan
intrakardial.
dianalisis.
Teknik Pengambilan Sampel Darah Pengambilan sampel darah mencit
HASIL PENELITIAN
secara intrakardial pada jantung dengan Perlakuan Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3
Kontrol 1/8 1/8 1/8
Aglutinasi Titer IgM Ciplukan 4% Ciplukan 8% 1/32 1/128 1/32 1/128 1/32 1/128
357
Ciplukan 12% 1/64 1/64 1/64
Jurnal Kesehatan
Volume VII No. 2/2014
Data uji aktivitas immunoglobulin M
imunostimulator.
(IgM) setelah pemberian ekstrak etanol
Injeksi suatu substansi asing ke
daun Ceplukan (Physalis minima Linn.)
dalam binatang yang mampu membuat
4%, 8% dan 12% b/v berdasarkan titer im-
respon imun akan menghasilkan antibodi
munoglobulin M (IgM) pada mencit jantan
spesifik
5 hari setelah diberikan SDMD 2% dapat
sesudah beberapa waktu berlangsung.
dilihat pada tabel.
Imunogen tersebut akan menyebabkan
yang
muncul
dalam
serum
pengiriman sinyal pada sel-sel
yang
bertugas untuk membuat antibodi. Antigen
PEMBAHASAN Imunoglobulin merupakan substansi
yang digunakan dalam penelitian ini
molekul dalam serum yang menetralkan
adalah sel darah merah domba (SDMD)
dan
atau
karena merupakan antigen yang terbaik
infeksi.
untuk pengujian produksi antibodi pada
menghancurkan
mikroorganisme
antigen
penyebab
Molekul ini dibentuk oleh sel B dalam dua
hewan
bentuk yang berbeda yaitu sebagai reseptor
SDMD dari antigen yang lain adalah
permukaan untuk antigen dan sebagai
SDMD mudah diperoleh dalam suspensi
antibodi yang disekresikan ke dalam cairan
yang uniform dan dapat diukur, cukup
ekstraseluler.
stabil dan lisisnya dapat dilihat dengan
Imunoglobulin
memiliki
percobaan
mencit,
banyak persamaan dalam hal struktur dan
mudah.
sifat biologiknya, berbeda dalam susunan
aglutinasi yaitu pengenceran tertinggi dari
asam amino yang membentuk molekulnya.
serum
Antibodi yang dibentuk sebagai reaksi
memberikan
terhadap
Aglutinasi
salah
satu
jenis
antigen
Pengamatan
keutamaan
darah
dengan
mencit reaksi
terjadi
melihat
yang
masih
aglutinasi
positif.
bila
antigen
yang
mempunyai susunan asam amino yang
berbentuk partikel direaksikan dengan
berbeda dengan antibodi yang dibentuk
antibodi spesifik. Antibodi tersebut disebut
terhadap antigen lain dan masing-masing
spesifik
hanya dapat berikatan dengan antigen yang
antigen yang merangsang produksinya.
relevan dan antibodi berfungsi sebagai
Gumpalan yang terbentuk antara antigen
adaptor yang mengikat antigen melalui
dan antiserum spesifik akan bersatu dan
binding sitenya yang spesifik.
akhirnya mengendap sebagai gumpalan-
Ceplukan
mengandung
jika
hanya
bereaksi
dengan
asam
gumpalan besar dan mudah terlihat dengan
klorogenat, asam citrun, fisalin, alkaloid
cairan di atasnya tetap jernih. Hal ini
dan polifenol. Menurut Wagner, senyawa
terjadi karena pada umumnya antibodi
alkaloid, polifenol dan plavonoid bersifat
memiliki lebih dari satu reseptor pengikat 358
Identifikasi Aktivitas Imunglobulin M (IG.M) Ekstrak ...
Nurmaya Effendi, Harti Widiastuti
antigen sehingga antibodi bereaksi dengan
tertinggi pada konsentrasi 8% b/v dimana
molekul
mungkin
titer naik enam belas tingkat pengenceran
berikatan dengan salah satu molekul
dibanding kontrol tetapi seiring dengan
antibodi
peningkatan
konsentrasi
ekstrak,
titer
mengalami
penurunan
bahkan
pada
antigen dan
lain
yang
terbentuklah
gumpalan.
Reaksi aglutinasi dibantu oleh suhu yang tinggi
(370C),
oleh
yang
pemberian dengan konsentrasi 12% b/v
menambah kontak antigen dan antibodi
titer yang diperoleh hanya sebesar delapan
(misalnya
dan
tingkat pengenceran dibanding kontrol.
memusing) dan dengan adanya larutan
Hal ini diduga disebabkan karena respon
yang
imun
mengocok,
mengandung
gerakan mengaduk garam
(PBS)
menyebabkan berkumpulnya gumpalan.
sangat
ditentukan
kesetimbangan
Bila antigen pertama kali masuk ke
jumlah
oleh
antigen
dan
antibodi. Apabila jumlah dari antigen atau
dalam tubuh, terjadilah respon imun primer
antibodi
yang ditandai dengan dihasilkannya IgM
diantaranya
beberapa
pembentukan antibodi akan terganggu.
hari
setelah
pemaparan.
Sebaliknya IgG mulai diproduksi 6 – 7 hari
tidak
seimbang
(salah
berlebihan)
Berdasarkan
satu maka
pengamatan
setelah pemaparan antigen oleh karena itu
pengenceran tertinggi dari serum darah
pengambilan darah untuk pengukuran IgM
mencit yang masih dapat mengaglutinasi
dilakukan 5 hari setelah pemberian SDMD
sel
atau pemaparan antigen.
memperlihatkan bahwa pemberian ekstrak
Dari aglutinasi,
hasil
pengamatan
menunjukan
titer
darah
merah
domba
2%
etanol daun Ceplukan memberikan efek
peningkatan
terhadap
peningkatan
aktivitas
aktivitas imunoglobulin M (IgM). Hal ini
Imunoglobulin M (IgM) dan peningkatan
dapat dilihat pada kelompok perlakuan
aktifitas Imunoglobulin M (IgM) karena
pemberian ekstrak etanol daun Ceplukan
terjadi peningkatan titer.
(Physalis
minima
Linn.)
dengan
konsentrasi 4%, 8% dan 12% b/v titer
PENUTUP
imunoglobulin
Kesimpulan
rata-rata
masing-masing
sebesar 1/32, 1/128 dan 1/64 sedangkan
Ekstrak
etanol
Ceplukan
kelompok perlakuan kontrol, rata-rata titer
(Physalis
imunoglobulinnya hanya 1/8.
meningkatkan aktivitas Imunoglobulin M
Titer imunoglobulin M (IgM) dari
(IgM).
minima
daun
Konsentrasi
minimal
ceplukan
yang
dapat ekstrak
serum darah mencit yang diberikan ekstrak
etanolik
daun Ceplukan mengalami peningkatan
meningkatkan aktivitas IgM pada mencit 359
daun
Linn.)
dapat
Jurnal Kesehatan
Volume VII No. 2/2014
adalah 4%, 8% dan 12%.
Siyok, D., “Morel Berry, Obat Kencing Manis”, (http : // www.dayakologi.com./kr/ ind/2002/87/kesehatan.html. Diakses 31 Januari 2012). Soekamanto, A., M.A. Subroto, H. Wijaya dan P. Simanjuntak., 2010. Anticancer activity for extracts of sarang semut plant (Myrmecodia pendens) to HeLa and MCM-B2 cells, Pakistan J. Biol. Sci., 13(3): 148-151. Wijayakusuma, H., (2004), Bebas Diabetes Mellitus ala Wijayakusuma, Penerbit Puspa Swara, Jakarta. Winarno, M., (2003), ”Penelitian Aktivitas Biologik Infus Benalu Teh (Scurulla atropurpurea Bl. Danser) Terhadap Aktivitas Sistem Imun Mencit”, Http://www.kalbefarma.com, diakses 20 Desember 2011.
Ucapan Terima Kasih Terima kasih penulis haturkan kepada Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar dan Kepala LP2S Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar DAFTAR PUSTAKA Abbas, K.A., Lichtman, A.H. dan Pillai, S., 2007, Celluler and Moleculer Immunology 6th Ed, Saunders, USA. Baratawidjaja, K. G., 2004, Imunologi Dasar, edisi ke-5, Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta. Ma’at, S., 2010, Imunomodulator Manfaat dan Bahayanya, dalam Seminar Nasional Farmasi 2010, Stipar ’’Yayasan Pharmasi, Semarang. 26.
360