Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa
“Ibu” Mahaputra Halim
Nama Pembimbing
Program Studi Sarjana Seni Rupa Studio Grafis, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email:
[email protected]
KataKunci :Emas, Ibu, Keluarga, Masa Lalu, Rindu.
Abstrak Tugas akhir bertemakan “Ibu’ merupakan penggambaran dan pengekspresian dari rasa rindu yang sangat mendalam pada sosok seorang ibu. Dimana kehadiran seorang ibu sudah lama hilang sehingga menimbulkan kekhawatiran dalam benak penulis yang sangat mengganggu. Karya dibuat dengan metode cetak sablon di atas kain sutera untuk menonjolkan keindahan warna emas di atas kain sutera yang berwarna hitam.
Abstract The final project “mother” was made to express such deep feeling to mother, a longing for a presence of mother. The presence of a mother has been gone for too long and the writer finds this kind of feeling is very disturbing. The project is made with silk screen technique on silk ,so that the gold tint could be beautifully exposed on black silk.
Pendahuluan Setangkai bunga bisa memberikan sejuta makna.Menjadi simbol cinta, kesehatan, dan umur panjang, misalnya. Tak heran jika nilai dan makna bunga selalu dikaitkan dengan bentuk, warna, bau, legenda, mitos, atau kepercayaan tertentu.Say it with flowers, itulah ungkapan yang sering kita dengar untuk mengungkapkan sesuatu pada seseorang. Bungalah yang selalu mewakili perasaan kita terhadap seseorang yang kita kasihi dan membuatnya sangat berarti dalam hidup Anda. Bunga juga dapat dikaitkan sebagai simbol akan nilai historis yang terdapat pada manusia, sebagai kenangan yang indah, pahit, bahagia, sedih,atau bangga, dan perasaan lainyang sangat kompleks di dalamnya. Nilai historis ini terangkum dalam aliran romantisme,yang merupakan suatu konsep penggambaran terhadap sesuatu yang terjadi di masa lalu, berupa obyek benda, tempat, kejadian, dan lainnya yang memiliki memori dan nilai, dimana seorang seniman mencoba menggambarkan suatu perasaan dan nilai yang dirasakan olehnya ke dalam suatu karya tersebut. Karyanya akan berisi tumpahan perasaan dari seniman itu terhadap obyek yang digambarnya. Dari sebuah memori tentang ibu dan simbolisasi untuk segala memori mengenai beliau, dari penulis bertujuan untuk membuat sebuah apresiasi memiliki peran penting bagi penulis.Berawal tema penulis yakni simbolisasi memori, penulis mencoba untuk mempresentasikan tanggapan dan sudut pandang penulis terhadap tema tersebut.Memori yang dialami oleh penulis baik indah maupun buruk dapat ditumpahkan dalam karya yang dibuatnya.Dengan memasukkan nilai – nilai estetika, semiotika, dan ilmu-ilmu seni lainnya ke dalam karyanya,pembekuan bidang real ke dalam bidang gambar ini dapat menjadikan sebuah karya yang berharga.
Proses Studi Kreatif Kerinduan pada sosok seorang ibu merupakan hal yang dialami penulis dan menjadi konsep awal dari karya tugas akhir ini. Berangkat dari perceraian orang tua di tahun 2002, semenjak perceraian ini penulis tidak pernah lagi bertemu sang ayah kemudian di tahun 2004 ibu pergi meninggalkan Indonesia untuk mencari cara bertahan hidup. Dalam karya ini terdapat rasa rindu yang sangat terhadap ibu namun penulis merasakan adanya dua ancaman. Penulis merasa takut akan kehilangan sosok dari seorang ibu karena sudah terlalu lama terbiasa hidup dan tinggal sendiri. Keadaan dimana penulis tidak suka dengan apa yang disebut ‘rumah’. Dan yang kedua adalah penulis takut apabila rasa rindu kepada ibu ini menjadi hilang.
Penulis takut apabila tidak dapat bertemu ibu lagi jika terjadi sesuatu dengannya di jarak yang jauh. Rasa takut ini berawal dari kejadian di awal tahun 2012, setelah sepuluh tahun tidak bertemu ayah dan pada saat mulai memikirkan keadaan beliau, yang didapati penulis adalah kenyataan bahwa beliau telah wafat. Rasa takut kedua adalah saat penulis melayat sang ayah, penulis sudah tidak dapat merasakan kesedihan lagi disebabkan penulis merasa bahwa sosok seorang ayah di dalam hidup sudah hilang terlalu lama, mungkin disebabkan karena dendam dan merasa terabaikan. Penulis tidak ingin kematian perasaan, hubungan batin ini juga terjadi dengan ibu karena lamanya tidak bertemu dengan beliau. Penggunaan warna emas di dalam karya tugas akhir ini adalah emas karena penulis beranggapan bahwa warna emas merupakan warna yang paling mulia, diambil dari anggapan emas sebagai logam.Adapun warna hitam sebagai latar belakang karya dimaksudkan karena latar belakang penulis itu sendiri yang menceritakan pengalaman – pengalaman yang tidak menyenangkan. Format dari tiap – tiap karya dikemas secara acak, hal ini dikarenakan tema dari pembuatan karya itu sendiri.Penulis menggambarkan keadaan sebuah keluarga dan masa lalu yang menyimpang daripada anggapan masyarakat pada umumnya mengenai hal tersebut.Hal ini dikarenakan kata ‘keluarga’ memiliki arti yang berbeda bagi penulis. Keluarga bukanlah sesuatu yang sangat indah, tidak seperti apa yang ada di dalam pemikiran masyarakat. Visual pada tugas akhir ini berupa penggabungan dari 2 objek, yaitu bunga ‘forget me not’ yang merupakan bunga yang berasal dari Jerman, dengan objek lain yang dianggap memiliki nilai – nilai sendiri dimana benda- benda tersebut erat kaitannya baik secara langsung maupun simbolik dengan masa lalu penulis.Dalam karya ini bunga ‘forget-me-not’ adalah penyampaian secara tidak langsung terhadap ibu bagaimana rasa tidak ingin hilangnya suatu hubungan. Di balik kerinduan dan segala perasaan ini terdapat juga ancaman, rasa takut dan kegelisahan yang disimbolkan dengan bendabenda berupa benda tajam, senjata api dan hal serupa lainnya. Lambang kapak yang disilangkan menceritakan kisah bagaimana sang ayah dahulu menyilangkan pisau, saat itu dia hendak membuat keputusan yang ceroboh untuk mengakhiri hidup keluarga. Lambang pistol dan borgol seringkali menghubungkan imajinasi kita dengan polisi.Suntikan , obat-obatan dengan tegas menceritakan arti sesungguhnya. Roda gigi adalah salah satu benda yang pada saat itu menjadi salah satu objek yang tertangkap memori karena sebagian besar pertikaian ayah dan Ibu terjadi di pabrik. Dan demikian pula benda – benda lain yang memiliki arti khusus dalam cerita masa lalu penulis. Media yang digunakan adalah kain sutera.Seperti yang diketahui masyarakat secara umum, kain yang terindah dan memiliki nilai tertinggi adalah sutera. Untuk mendapatkain kain sutera terbaik dibutuhkan proses dan kesabaran, sama halnya dengan tema Tugas Akhir ini, penulis telah melewati banyak hal sehingga penulis memutuskan untuk bercerita dalam bentuk karya. Teknik yang digunakan dalam karya tugas akhir ini adalah teknik cetak sablon.Teknik cetak sablon dapat di kategorikan ke dalam kegiatan cetak manual, sedangkan yang menggunakan mesin di sebut dengan istilah offset.Karya – karya dalam Tugas Akhir ini menggunakan teknik cetak sablon secara manual.Pengerjaan karya dibuat dengan meniru hasil dari olah digital yang didapat oleh penulis. Namun proses peniruan ini bukan hanya sekedar meniru. Proses pengerjaan karya secara manual menuntut adanya olah rasa dari seniman pada saat menegerjakan suatu karya, sehingga muncul suatu nilai dan pengkoreksian ulang terhadap karya yang diolah melalui media digital. Dalam Tugas Akhir kali ini,penulis mencoba untuk bercerita lebih detail mengenai apa arti di balik karya - karya yang menampilkan bunga tersebut. Visual pada Tugas Akhir ini berupa penggabungan dari 2 objek yaitu bunga forget me not dengan benda-benda tajam dan berbahaya lainnya. Kedua objek tersebut digabungkan sedemikian rupa sehingga membentuk sesuatu yang janggal, namun tetap harmonis secara komposisi. a. Proses Pengerjaan Karya Pengerjaan tugas akhir ini, diawali dengan mewarnai sutera.Karya Tugas Akhir menggunakan teknik sablon. Jumlah karya ada tiga puluh buah dengan berbagai ukuran yang nantinya akan digabungkan menjadi satu karya utama.Kain sutera dicelup dengan larutan Naptol.Larutan Naptol digunakan agar penyerapan warna ke serat kain menjadi maksimal. Kemudian dicelupkan kedalam pewarna kain khusus berwarna hitam dan di bagian akhir melewati proses steam, untuk menimbulkan tekstur kain yang lebih lembut.
Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1|2
Mahaputra Halim
Gambar 1. Proses Pencelupan Kain Sutera
Setelah gambar-gambar acuan terkumpul, pengerjaan karya dapat dimulai.Gambar diolah secara digital langsung dari komputer.Setelah pengolahan gambar selesai, selanjutnya karya diatur ukurannya dan kemudian dicetak di atas kertas kalkir atau Kodak-tris.Pada awalnya, penulis menggunakan jenis kertas Kodak-tris untuk tiga karya pertama dan selanjutnya menggunakan kalkir. Hal ini dikarenakan penggunaan kertas Kodak-tris lebih cocok apabila digunakan untuk produksi massal sebab kertas jenis ini memiliki durabilitas yang lebih baik dan untuk mencetak jumlah sedikit akan lebih efisien dengan menggunakan kertas kalkir. Adapun alternatif lain untuk mengganti kertas kalkir dengan memakai kertas HVS tetapi setelah gambar selesai harus di oleskan minyak kelapa, ini berfungsi memberikan agar sinar dapat masuk lewat kertas yang bening pada proses pengafdrukan.
Gambar 2. Proses Pewarnaan Kain
Proses afdruk film adalah proses pemindahan gambar model ke screendengan menggunakan cahaya ultraviolet. Bahan yang dipergunakan adalah larutan emulsi dan sensitizer. Proses afdruk dimulai dari melarutkan cairan emulsi dengan sensitizer dengan perbandingan 9:1 yang kemudian dioleskan secara merata pada kain screen. Kemudian kain screen di keringkan dengan memakai kipas angin atau hairdryer, pada proses ini dilakukan diruang gelap untuk menghindari sinar UV membakar lapisan afdruk, karena jikaterkena sinar UV dapat diyakinkan proses ini akan gagal. Setelah proses Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1 | 3
pengeringan awal ini selesai dilanjutkan proses penyinaran dengan menutup dengan film atau desain yang telah kita buat dengan kertas kalkir tadi. Diatas film diisi dengan kaca agar film tidak bergeser pada waktu penyinaran, dan pada bagian belakang screen diisi dengan spon dan kain berwarna gelap untuk menguragi atau meredam sinar UV. Setelah kurang lebih satu menit screen dibasahi dengan air, pada proses ini disebut dengan proses pengembangan. Setelah dibasahi dengan air dan larutan kimianya telah bersih dibiarkan sesaat sebelum dibersihkan dengan mengunakan hairspray.Hairspray ini berguna untuk merapikan dan membersihkan dari sisa-sisa larutanafdruk pada bagian Image area. Proses selanjutnya adalah mengoreksi gambar dengan secren laquer untuk menutup Image area yang tidak diinginkan menjadi non Image area. Proses terakhir dalam mengafdrukfilm adalah penyinaran akhir untuk finishing, setelah film selesai diafdruk dan dikoreksi dibiarkan kering sebelum digunakan.
Gambar 3. Proses Afdruk Film
Setelah proses afdruk selesai maka dilanjutkan dengan proses menyablon. Persiapan dalam proses penyablonan adalah pemasangan secren pada media, setelah screen terpasang dengan tepat barulah mulai dengan proses pemulasan cat, dalam proses pewarnaan diusahakan untuk mendahulukan warna terang yang berlajut ke warna gelap. Setelah cat dipulaskan secara merata dengan rakel screen kemudian diangkat dan hasilnya dikeringkan sebelum berlanjut kewarna lainnya.
Gambar 4. Proses Perentangan Kain Sutera
Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1|4
Mahaputra Halim
Gambar 5. Proses Penyablonan
Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1 | 5
Hasil Studi dan Pembahasan
Gambar 6. Ibu
Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1|6
Mahaputra Halim
Penutup Ketertarikan penulis membawa tema Ibu sebagai tema Tugas Akhir berasal dari kerinduan penulis terhadap Ibu. Selama proses studi penulis berusaha membuat simbol-simbol yang dapat mewakili perasaan rindu ini yang juga terdapat rasaa takut dan rasa lain mengenai segala hal yang telah dilewati bersama Ibu. Setelah mendapatkan simbol yang menurut penulis tepat, penulis mengaplikasikannya di atas media sutera dengan teknik sablon.Dipilih teknik ini dikarenakan teknik sablon yang bercirikan produksi massal mewakili banyaknya perasaan yang ingin ditujukan kepada Ibu setelah sekian lama tidak bertemu. Dalam karya Tugas Akhir ini, visual karya yang terbentuk bertujuan sebagai ekspresi emosional dan spiritual.Penulis berusaha menghadirkan bentuk garis, titik, warna dan komposisi dan unsur lainnya agar membentuk nilai estetis sendiri.Kesatuan berbagai aspek ini bagi penulis memiliki cerita sendiri dan sangat berharga. Setiap karya selalu memiliki nilai intrinsik dan nilai instrumental.Nilai intrinsik adalah nilai yang mengacu pada hal – hal yang ada di dalam karya itu sendiri.Nilai intrinsik bersifat sangat subyektif, karena masing – masing individu memiliki penilaian yang berbeda terhadap suatu karya.Sedangkan nilai instrumental merupakan objektivikasi dari sebuah gagasan.Nilai instrumental sebuah karya dapat dilihat dari bagaimana sebuah karya seni digunakan sebagai alat untuk mencapai kepentingan tertentu di luar persoalan karya itu sendiri.Oleh karena itu nilai instrumental karya bersifat objektif. Dengan menciptakan karya – karya ini, penulis berharap secara alam bawah sadar mengalami self-healing.Bercerita melalui karya merupakan jalan yang tepat untuk menceritakan sebuah masalah yang sangat personal.Cerita ini bukan ditujukan untuk siapapun melainkan bagi penulis itu sendiri. Penulis berharap untuk menghilangkan pikiran negatif terhadap sang ayah dan juga mengobati rasa rindu terhadap Ibu.
Ucapan Terima Kasih Artikel ini didasarkan kepadacatatan proses berkarya/perancangan dalam MK Tugas Akhir Program Studi Sarjana Seni Rupa FSRD ITB. Proses pelaksanaan Tugas Akhir ini disupervisi oleh pembimbing (Nama Pembimbing). Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh staf pengajar dan teman-teman mahasiswa yang membantu penulis selama proses bimbingan Tugas Akhir.
Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1 | 7
Daftar Pustaka Bertens, K., Psikoanalisis Sigmund Freud. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,2006. Galerie der Stadt Stuttgart, DIX, 1991. Juul,
Jesper,
12
Februari
2012,
19.47
WIB,
Double
Coding,
blog
bebas,
http://www.jesperjuul.net/ldologist/double-coding Sachari, Agus, Budaya Visual Indonesia, penerbit Erlangga, Jakarta, 2007. Spanjaard, Helena, Exploring Modern Art,1998. Straker,
David,
15Februari
2012,
21.35
WIB,
Displacement,
tulisan
ilmiah,
http://changingminds.org/explanations/behaviours/coping/displacement.htm http://obey2008.wordpress.com/2008/04/01/proses-teknik-sablon/diakses pada 15Januari 2013, jam 23.38 WIB http://www.mahamerubali.com/cara-serta-tehnik-pencetakan-sablon.htmldiakses
pada
16Januari
2013, jam 21.08 WIB http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan/2011/03/06/defense-mechanism-344783.htmldiakses pada 16Januari 2013, jam 21.08 WIB http://lasauniversity.tripod.com/georgia.htm 22.02 diakses pada 12 Maret 2013 , jam 22.02 WIB
Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1|8
Mahaputra Halim
SURAT PERSETUJUAN PEMBIMBING TA Bersama surat ini saya sebagai pembimbing menyatakan telah memeriksa dan menyetujui Artikel yang ditulis oleh mahasiswa di bawah ini untuk diserahkan dan dipublikasikan sebagai syarat wisuda mahasiswa yang bersangkutan. diisi oleh mahasiswa
Nama Mahasiswa
Mahaputra Halim
NIM
Judul Artikel
diisi oleh pembimbing
Nama Pembimbing 1. Dikirim ke Jurnal Internal FSRD Rekomendasi
2. Dikirim ke Jurnal Nasional Terakreditasi
Lingkari salah satu
3. Dikirim ke Jurnal Nasional Tidak Terakreditasi 4. Dikirim ke Seminar Nasional 5. Dikirim ke Jurnal Internasional Terindex Scopus 6. Dikirim ke Jurnal Internasional Tidak Terindex Scopus 7. Dikirim ke Seminar Internasional 8. Disimpan dalam bentuk Repositori
Bandung, ......./......./ 2013
Tanda Tangan Pembimbing
: _______________________
Nama Jelas Pembimbing
: _______________________
Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1 | 9