Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Fakutas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara PENGARUH PEMBERIAN KOPI ROBUSTA (Coffea canephora) DENGAN SEDIKIT CAMPURAN KOPI ARABIKA (Coffea arabica) TERHADAP KADAR ALANIN AMINOTRANSAMINASE (ALT) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus L.) Laila Nazmi Tambunan1, Ilham Hariaji2 1 Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara 2 Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Abstrak Latar belakang. Kopi adalah sejenis minuman yang banyak dikonsumsi di dunia. Mengkonsumsi kopi memiliki efek yang kontroversi dalam dunia kesehatan. Seperti efek mengkonsumsi kopi dengan kandungan cafestol dan kahweol yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan hepar sehingga dapat meningkatkan kadar enzim Alanin aminotransaminase (ALT) pada tikus putih jantan galur Wistar (Rattus norvegicus L.). selain itu efek mengkonsumsi kopi yang menjadi kontroversi dalam dunia kesehatan adalah menurunkan kadar asam urat. Tujuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian kopi robusta terhadap kadar Alanin aminotransaminase (ALT). Metode. Penelitian ini adalah jenis eksperimental dengan pendekatan pretest-posttest with control group design. Sampel penelitian adalah 24 ekor tikus putih jantan galur wistar (Rattus norvegicus L.) yang diberikan perlakuan selama 21 hari. Hasil. Pengukuran menggunakan uji T dengan hasil nilai Kontrol (P=0,251), kelompok P1 (P=0,000), kelompok P2 (P=0,000), kelompok P3 (P=0,000). Kesimpulan. Terdapat peningkatan kadar Alanin aminotransaminase (ALT) pada kelompok P1, P2, dan P3, sesudah diberi kopi robusta. Kata kunci : Kopi, Alanin aminotransaminase (ALT), cafestol, kahweol Abstract Background. Coffee is the most favourite beverage in the world. There is still controversial effect of coffee. Coffee content of cafestol and kahweol that can cause liver damage and increase levels of the enzyme alanine aminotransaminase (ALT) on Wistar strain male rats (Rattus norvegicus L.). The arguable of coffee could decrease the blood urin acid level. Objective. The purpose of this study was to determine the effect of robusta coffee on levels aminotransaminase alanine (ALT). Methods. A pre and post test design that has been done on 24 wistar strain male rats for 21 days. Results. The measurement using T test with the results of the controls (P = 0.251), the group P1 (P = 0.000), the group P2 (P = 0.000), P3 group (P = 0.000). It is concluded that there are elevated levels of alanine aminotransaminase (ALT) in the P1, P2, and P3, after given robusta coffee. Keywords: coffee, Alanin aminotransaminase (ALT), cafestol, kahweol.
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No.1 (2017)
17
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Fakutas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara di dunia. Pada tahun 2010, produksi
PENDAHULUAN Dua paling
macam
yang
kopi mencapai 8,1 juta ton di seluruh
berkaitan
dengan
dunia. Ini mewakili lebih dari 500
hepatoselular
adalah
miliar
sering
kerusakan
enzim
cangkir,
seperti
Amerika
aminotransferase yang mengkatalisis
Serikat, Brazil, Jerman, Jepang, dan
pemindahan gugusan amino dan
Italia
sebuah asam alfa-keto. Fungsi ini
konsumen
untuk
konsumsi perkapita di negara-negara
pembentukan
asam-asam
menjadi
terbesar.
Namun,
amino untuk menyusun protein di
Eropa
hati.
aminotransaminase
Norwegia, Denmark, dan Swedia
(ALT) memindahkan satu gugus
dapat mencapai 8 kg / tahun, lebih
amini antara alanine dan asam alfa-
dari dua kali lipat dari Amerika
ketoglutamat dan dahulu disebut
Serikat atau Brazil.2
Serum
Alanin
Glutamic
Transaminase
(SGPT).
Pyruvic
Utara
negara-negara
Kopi
seperti
Finlandia,
adalah
Family
Aspartate
Rubiaceae, genus Coffea. Meskipun
(AST)
lebih dari 80 spesies kopi telah
memerantarai reaksi antara aspartate
diidentifikasi di seluruh dunia, hanya
dan asam alfa-ketoglutamat, enzim
dua
ini dahulu disebut Serum Glutamic
ekonomisnya
Oxaloacetic Transaminase (SGOT).1
arabica dan kopi robusta.2
aminotransaminase
varietas kopi tinggi
yang nilai yaitu
kopi
Kopi adalah sejenis minuman
Senyawa kimia yang ada di
yang banyak dikonsumsi masyarakat
dalam kopi terdiri dari senyawa
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No.1 (2017)
18
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Fakutas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara volatile dan nonvolatile. Senyawa
kadar glukosa, dan mencegah sirosis
volatile berpengaruh pada aroma
hati.5,6
kopi, sedangkan senyawa nonvolatile
Hati
memiliki
akan berpengaruh terhadap mutu
membantu
kopi, seperti kafein yang merupakan
karbohidrat,
alkaloid xanthin. Selain kafein, di
menetralisir obat-obatan dan hormon,
dalam kopi juga terdapat chlorogenic
serta mensekresi cairan empedu.7
acid, yaitu salah satu jenis senyawa
Kopi yang masuk melalui saluran
polyphenol
menjadi
cerna akan mengalami metabolisme
antioksidant kuat di dalam kopi. Kopi
awal di hati dikarenakan hati adalah
jenis robusta kandungan senyawa
tempat metabolisme utama yang akan
polyphenolnya
tinggi
mendetoksifikasi dan mengeliminasi
dibandingkan kopi arabika ataupun
semua toksin baik endogen ataupun
tanaman lain.3,4
eksogen,
yang
Efek dari
lebih
konsumsi
dalam
fungsi
metabolism
lemak,
oleh
karena
protein,
itu
hati
kopi
merupakan objek kerusakan potensial
terhadap kesehatan masih menjadi
dari berbagai macam senyawa kimia
kontroversi dalam dunia kesehatan.
farmasetis dan lingkungan yang tidak
Efek kopi terhadap kesehatan antara
terhitung
lain menyebabkan gangguan tidur,
mengandung zat yang tidak larut air
menurunkan fertilitas, menyebabkan
yang dapat menyebabkan kerusakan
abortus, dan migraine, menurunkan
sel, kemudian menyebabkan jejas dan
kadar asam urat darah, menurunkan
mengakibatkan perubahan morfologi
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No.1 (2017)
jumlahnya.
Kopi
19
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Fakutas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara sel. Selain itu kopi mengandungan
darah tikus putih jantan galur wistar
Cafestol dan kahweol yang dapat
(Rattus norvegicus L.)
merusak sel hati.8 Seperti pada hasil
Penelitian dilakukan mulai
penelitian maknabhara dinyatakan
dari studi literatur sampai analisa data
bahwa
yaitu dari bulan April 2016 – Januari
kopi
dengan
kandungan
kafestol dan kahweol yang tinggi dapat
menaikkan
serum
2017.
Alanin
Adapun populasi penelitian
aminotransferase (ALT) dan pada
ini adalah hewan percobaan Tikus
gambaran
yang
putih jantan galur wistar (Rattus
signifikan dengan kenaikan serum
norvegicus L.) yang diperoleh dari
Alanine
Laboratorium Farmakologi Fakultas
kerusakan
sel
aminotransferase
(ALT),
akibat kerusakan membran yang
Kedokteran
Universitas
terjadi pada hepatosit.9
Muhammadiyah Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan
METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis
24 ekor tikus sebagai objek penelitian
penelitian true experiment dengan
dengan 4 kelompok perlakuan secara
pendekatan “Pre test - post test with
randomisasi sederhana dan setiap
untuk
kelompok sebanyak 6 ekor tikus.
mengetahui pengaruh pemberian kopi
Perlakuan setiap kelompok adalah
robusta
sebagai berikut:
control
group
terhadap
aminotransaminase
design”
kadar (ALT)
Alanin pada
Kelompok kontrol (K) tidak diberi perlakuan, kelompok perlakuan 1
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No.1 (2017)
20
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Fakutas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (P1) diberi 0,18 gr bubuk kopi,
kopi arabika reratanya adalah
kelompok perlakuan 2 (P2) diberi
23.4500. Pada uji normalitas pada
0,54 gr bubuk kopi dan kelompok
kelompok kontrol P>0,05 yang
perlakuan 3 (P3) diberi 0,9 gr bubuk
menunjukkan bahwa berdistribusi
kopi
normal dan dilanjutkan dengan uji
HASIL PENELITIAN
T
Data yang diperoleh disajikan dan
dianalisis
program SPSS
dengan
berpasangan
dengan
nilai
significancy 0,251 (P>0,05) yang
bantuan
berarti tidak terdapat perbedaan
dengan menguji
rerata pada kadar ALT Pre Test
normalitas dan homogenitas serta uji T. Dari 24 ekor tikus putih jantan
dan Post Test. B. Kelompok 2: Perlakuan pertama
galur wistar (Rattus norvegicus L.)
Pada
kelompok
yang diteliti terdiri dari 4 kelompok.
pertama
A. Kelompok 1: Kontrol
pemeriksaan
perlakuan
didapati
rerata
kadar
Alanin
Pada kelompok kontrol didapati
aminotransaminase
rerata pemeriksaan kadar Alanin
sebelum pemberian kopi robusta
aminotransaminase
dengan sedikit campuran kopi
(ALT)
sebelum pemberian kopi robusta
arabika
dengan sedikit campuran kopi
Kemudian sesudah diberikan kopi
arabika
23.5500.
robusta dengan sedikit campuran
Kemudian sesudah diberikan kopi
kopi arabika reratanya adalah
robusta dengan sedikit campuran
35.4500. Pada uji normalitas pada
adalah
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No.1 (2017)
adalah
(ALT)
19.2167.
21
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Fakutas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara kelompok kontrol P>0,05 yang
T
menunjukkan bahwa berdistribusi
significancy 0,000 (P<0,05) yang
normal dan dilanjutkan dengan uji
berarti terdapat perbedaan rerata
T
pada kadar ALT.
berpasangan
dengan
nilai
significancy 0,000 (P<0,05) yang
berpasangan
dengan
nilai
D. Kelompok 4: Perlakuan ketiga
berarti terdapat perbedaan rerata
Pada
kelompok
perlakuan
pada kadar ALT Pre Test dan Post
ketiga didapati rerata pemeriksaan
Test.
kadar
Alanin
(ALT)
sebelum
C. Kelompok 3: Perlakuan kedua
aminotransaminase pemberian
kopi
Pada kelompok perlakuan ketiga
robusta dengan sedikit campuran kopi
didapati rerata pemeriksaan kadar
arabika adalah 22.9167. Kemudian
Alanin aminotransaminase (ALT)
sesudah
sebelum pemberian kopi robusta
dengan sedikit campuran kopi arabika
dengan sedikit campuran kopi
reratanya adalah 63.7000. Pada uji
arabika
19.1500.
normalitas pada kelompok kontrol
Kemudian sesudah diberikan kopi
P>0,05 yang menunjukkan bahwa
robusta dengan sedikit campuran
berdistribusi normal dan dilanjutkan
kopi arabika reratanya adalah
dengan uji T berpasangan dengan
45.2833. Pada uji normalitas pada
nilai significancy 0,000 (P<0,05)
kelompok kontrol P>0,05 yang
yang berarti terdapat perbedaan rerata
menunjukkan bahwa berdistribusi
pada kadar ALT.
adalah
diberikan
kopi
robusta
normal dan dilanjutkan dengan uji
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No.1 (2017)
22
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Fakutas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara kepada tikus putih jantan galur wistar
PEMBAHASAN Aspartate
aminotransferase
(Rattus Norvegicus L.) diperoleh
(AST) dan Alanin aminotransferase
hasil yang menunjukkan adanya
(ALT)
enzim
perbedaan antara kadar ALT sebelum
transaminase yang dapat digunakan
dan sesudah diberikan kopi robusta.
sebagai indicator kelainan hati. Jika
Kelompok perlakuan P3 memiliki
pada
laboratorium
peningkatan kadar ALT lebih tinggi
ditemukan peningkatan kadar ALT
dibandingkan kelompok perlakuan
dan AST lebih dari batas normal,
lain setelah mengkonsumsi kopi.
maka diindikasikan kelainan sel hati.
Kelompok perlakuan P2 memiliki
Kenaikan kadar enzmi transaminase
peningkatan kadar ALT lebih tinggi
dalam serum dapat disebabkan oleh
dari pada kelompok perlakuan P1
sel-sel yang banyak mengandung
setelah
enzim
Kelompok perlakuan P1 memiliki
merupakan
pemeriksaan
nekrosis
dua
ransaminase atau
hancur,
mengalami sehingga
kadar
mengkonsumsi
ALT
paling
rendah
kopi.
dari
enzim-enzim tersebut masuk ke
kelompok perlakuan lain setelah
dalam peredaran darah sehingga
mengkonsumsi kopi. Hasil uji antara
terjadinya peningkatan kadar enzim
kelompok kontrol dan kelompok
ALT dan AST.1
perlakuan menunjukkan perbedaan
Pada penelitian ini dilakukan uji
bermakna yaitu antara kelompok
pemberian kopi terhadap kadar ALT.
kontrol yang tidak diberi perlakuan
Dari hasil penelitian yang dilakukan
dengan kelompok P1 dengan larutan
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No.1 (2017)
23
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Fakutas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara kopi 0,18 gr, antara kontrol dengan
penelitian
kelompok P2 dengan larutan kopi
Anaelechi dkk, tahun 2008 yang
0,54 gr, antara kelompok kontrol
menggunakan sampel sebanyak 30
dengan kelompok P3 dengan larutan
orang yang terdiri dari 18 pria dan 12
0,9 gr. Peningkatan kadar ALT yang
wanita dengan usia rata-rata 20-28
signifikan
tahun,
terlihat
setelah
yang
kondisi
dilakukan
sehat,
oleh
tidak
mengkonsumsi kopi. Hal ini seperti
mengkonsumsi alkohol, dan obat-
penelitian Maknabhara tahun 2009,
obatan. Didapati hasil penelitian
bahwa pada pemberian kopi per oral
terjadi peningkatan kadar ALT yang
terjadi perubahan struktur histologi
signifikan dengan rerata kadar ALT
hati pada semua dosis, yaitu dosis
pada
0,36 ml satu kali per hari, 1,08 ml satu
perlakuan 5.0 IU/L, pada pria 5.0
kali per hari, dan 2,16 ml satu kali per
IU/L dan rerata kadar ALT pada
hari. Perubahan yang terjadi meliputi
wanita 9.0 IU/L, pria 10.0 IU/L
degenerasi parenkimatosa, degenasi
setelah mengkonsumsi kopi 30 hari.
sampel
wanita
sebelum
hidropik, dan nekrosis.10 Selain itu
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No.1 (2017)
24
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Fakutas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara 5.
DAFTAR PUSTAKA 1.
Sacher, R A. Tinjauan klinis hasil pemeriksaan laboratorium edisi
2.
3.
and maybe. 2008; 4(5): 26–36. 6.
Lelyana, A. Pengaruh pemberian
11. Jakarta: EGC. 2004.
kopi instan oral terhadap kadar
World Resource Institute (WRI).
asam urat pada tikus wistar. J.
Countries by coffee consumption
Kesehatan Andalas. 2014; 3(3):
per capita. 2010.
527-530
Ortiz, A. Volatile composition of
7.
Guyton, A. Buku ajar fisiologi
coffee berries at different stages
kedokteran edisi 11. Jakarta:
of ripeness and their possible
EGC. 2007; 902-908.
attraction to the coffee berry borer
4.
David S. Caffein the bad, good,
Mark V. Coffee bean extract rich
hampei
and poor in kahweol both rise to
(Coleoptera: Curculionidae). J.
elevation of liver enzyms in
Agric. Food Chem. 2004; 52:
healthy volunters. J. Nutrition.
5914–5918.
Wageningen
Duarte,
Hypothenemus
8.
G.
Comparison
of
University.Netherlands.
chlorogenic acids contents in coffea arabica, coffea canephora and
hybrids
meloidogyne
resistant exigua.
2004;
12(1); 7. 9.
to Italy:
ASIC. 2009; 508–512
Maknabhara.
Pengaruh
pemberian kopi dosis bertingkat per
oral
30
hari
terhadap
gambaran histologi hepar tikus wistar. Program Sarjana Fakultas
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No.1 (2017)
25
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Fakutas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Kedokteran
Universitas
Diponegoro. 2009. 10. Anaelechi,
J.
Coffee
consumption could affect the activity of some liver enzymes and
other
biochemical
parameters in healthy drinkers. J. Med Princ Pract. 2011; 20: 514518.
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No.1 (2017)
26