---Ibnu Sina--Nama Dayah: Pesantren Terpadu Ibnu Sina
Lokasi/Alamat: Jl. Nasional Komplek Mesjid Jamik Sikabu No. 20 Desa Padang Sikabu Kecamatan Kuala Batee Kabupaten Aceh Barat Daya 23766
No. Telp Dayah: -
Pendiri: Ustadz H. Hasyimi, S. Ag
Status Legalitas Dayah (Badan Hukum): Akte Notaris Yayasan
Pimpinan Dayah: Ustadz Muchlis Muhdi, S. Ag
No. HP Pimpinan Dayah: 085260400150
Jumlah Santri: Putra 21 orang Putri 27 orang
Jumlah Ustadz : Laki-Laki 13 orang Perempuan 6 orang
Sejarah Pendirian Pesantren Dewasa ini regenerasi ummat Islam sangat dibutuhkan sepanjang zaman. Sementara ditengah berkecamuknya arus peradaban yang cenderung destruktif, nilai moral dan mental yang merupakan eksistensi manusia banyak memudar, bahkan nyaris hilang dari pribadi generasi muda Islam yang merupakan tumpuan harapan ummat. Melihat fenomena ini, disertai rasa tanggung jawab dan dengan mengharap ridha Allah SWT Pesantren Terpadu Ibnu Sina yang bernaung dibawah Yayasan Ibnu Sina, berusaha ikut andil membina generasi Islam yang berbudi tinggi, berbadan sehat, berpengetahuan luas, dan berfikiran bebas, dalam arti kebebasan dalam berfikir dan bersikap yang harus berlandaskan atas al-Qur’an dan as-Sunnah. Pesantren Terpadu Ibnu Sina berdiri sejak tanggal 12 Juli 2005, atas prakarsa beberapa pengurus Yayasan Ibnu Sina. Berangkat dari niat untuk menghadirkan sebuah pesantren terpadu di Kecamatan Kuala Batee yang tidak hanya mampu mengajarkan ilmu agama tetapi juga ilmu umum, sosial dan penguasaan teknologi yang bersifat aplikatif bagi para santri-santrinya. Pasca bencana gempa dan tsunami hingga saat ini, beberapa anak yatim dan piatu dari berbagai daerah ditampung dan dijadikan peserta didik di Pesantren Terpadu Ibnu Sina secara gratis, mereka berjumlah 60 orang yang bertempat tinggal di asrama, kegiatan belajar dan pengajian dimulai. Dari hari ke hari keberadaan pesantren mendapat perhatian dan dukungan dari kalangan masyarakat sekitar. Sehingga pengurus pesantren terpaksa mendatangkan beberapa guru dari luar daerah, diantaranya dari Jawa dan Sumatera Utara, ditambah dengan staf pengajar lokal. Dengan latar belakang pendidikan yang representatif dengan bidang keilmuan yang dibutuhkan. Itulah gambaran awal bergeraknya Pesantren Terpadu Ibnu Sina di kabupaten Aceh Barat Daya. Pesantren Terpadu Ibnu Sina membekali santrinya secara modern (efektif, efisien, sistematis, dinamis, homogenezing, progressif, inovatif, dan irreversible) dengan ilmu agama, ilmu pengetahuan umum, Bahasa Arab, Bahasa Inggris, teknologi komputer, metode dakwah, keterampilan dan ekstra kurikuler lainnya. dengan harapan mereka kelak menjadi anak yang Alim Shalih serta bermanfaat bagi kalangan luas. Visi: Menjadikan Pesantren Terpadu Ibnu Sina yang disegani dikawasan pantai barat selatan Aceh,unggul dalam ilmu keislaman, dapat mengaplikasikan Bahasa Arab dan Bahasa Inggris dalam kehidupan sehari hari, serta berkepribadian Islami. Misi: A. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang bermutu untuk menghasilkan santri
yang unggul. B. Menyelenggarakan dan mengembangkan kegiatan dakwah Islamiyyah sebagai bagian
integral dari Pesantren Terpadu Ibnu Sina. C. Pengembangan SDM, sarana, dan prasarana melalui sistem pendidikan yang sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan. Profil Tgk. Chiek/Pimpinan Pesantren Ustadz Muchlis Muhdi, S. Ag, lahir di Desa Alue Padee pada tanggal 26 September 1971. Setelah menamatkan Madrasah Ibtidaiyyah di Desa Alue Padee, beliau melanjutkan studinya ke MTsN 1 Banda Aceh pada tahun 1983. Kemudian dengan beberapa pertimbangan beliau tidak melanjutkan pendidikan ke Madrasah Aliyah, justru Pesantren Persatuan Islam Bangil Jawa Timur menjadi pilihan beliau. Setelah lebih kurang 6 tahun bergelut dengan berbagai disiplin keilmuan terutama ilmu alat seperti: Nahwu, Sharaf, Ilmu Balaghah, Ushul Fiqh, Ilmu Mantiq, Tafsir, Hadits, dan lain-lain beliau melanjutkan studi ke Fakultas Tarbiyah Jurusan Bahasa Arab IAIN Ar-Raniry Banda Aceh pada tahun 1991 dan merampungkan progran Strata 1 pada tahun 1996. Merasa tidak puas dengan apa yang beliau miliki, pada tahun 2009 kembali melanjutkan pendidikan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry Banda Aceh dengan konsentrasi Dirasah Islamiyyah. Alhamdulillah dalam waktu dekat akan menyelesaikan thesis pada Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry Banda Aceh. Disamping mengemban tugas mengajar di pesantren, Ustadz Muchlis Muhdi, S. Ag juga aktif sebagai Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Aceh Barat Daya Periode 2010-2014. Kondisi Lingkungan Sosial Pesantren Pesantren Terpadu Ibnu Sina Sikabu Kuala Batee Aceh Barat Daya yang berdiri pada tanggal 12 Juli 2005 merupakan salah satu pesantren yang memadukan antara kurikulum salafi dan kurikulum modern. Pesantren Terpadu Ibnu Sina termasuk pesantren yang tumbuh dengan cepat sehingga oleh masyarakat sekitar diamanahkan agar menjadi pesantren percontohan di masa mendatang. Program-program yang ada didesain dengan cermat untuk menjadikan Pesantren Terpadu Ibnu Sina sebagai “The Real Pesantren” yaitu pesantren yang “Benar-benar Pesantren” dalam arti sebagai institusi pendidikan yang selalu istiqamah dalam mengemban tugas-tugas pembinaan kader ummat yang alim dan shalih di masa mendatang. Tiga tahun pendidikan dalam sebuah pesantren merupakan waktu yang cukup strategis dan mendukung untuk mendidik. Totalitas kehidupan pesantren yang diikuti oleh seluruh penghuni pesantren khususnya para santri, merupakan unsur mutlak dalam mendidik watak dan mental serta etos kerja santri. Pesantren Terpadu Ibnu Sina terus melakukan konsolidasi sehingga sampai dengan saat ini telah memiliki ruang komputer, perpustakaan, kantin, masjid, ruang belajar, dapur, dan asrama siswa yang asri. Bangunan tertata apik sesuai topografi lahan di pinggir areal persawahan yang indah menghijau. Ditengah-tengah komplek terdapat kolam ikan yang membelah gedung
asrama putra dan putri yang asri dan damai. Semua ini menjamin suasana proses belajar mengajar yang sangat kondusif. Siswa menjadi lebih nyaman menetap di komplek pesantren untuk menjalankan aktivitas yang cukup padat. Model Kepemilikan Pesantren Pesantren Terpadu Ibnu Sina berada dibawah payung Yayasan Ibnu Sina dengan Akta Notaris Siti Maryam Lubis, SH. No. 23 Tanggal 29 September 2001. Pendidikan Yang Diselenggarakan Pesantren Terpadu Ibnu Sina dikelola secara profesional dan modern dalam bentuk Pesantren Terpadu, yang berorientasi pada iptek dan imtaq, dan dikelola oleh guru-guru lulusan Perguruan Tinggi dalam dan luar negeri (Institut Agama Islam Negeri Aceh, Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara, Universitas Muhammadiyah Aceh, Universitas Serambi Mekkah Aceh, Universitas Abulyatama Aceh, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah Aceh Barat Daya, Al-Azhar University Kairo Mesir, Universitas Andalus Yaman, dan Texas A&M University Amerika Serikat) serta lulusan Pesantren terkemuka di Indonesia (Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jawa Timur, Pesantren Terpadu Ibadurrahman Stabat Sumatera Utara, dan Pesantren As-Salam Solo Jawa Tengah). Untuk saat ini, Pesantren Terpadu Ibnu Sina hanya membuka program SMP/ SLTP dari SD dan MI negeri maupun swasta. Dan lulusan Pesantren Terpadu Ibnu Sina akan mendapatkan dua ijazah, yaitu: - Ijazah Negeri. - Ijazah Pesantren berstandar nasional. Santri, Badal, dan Guru/Teungku Pesantren Terpadu Ibnu Sina sejak berdiri sampai dengan saat ini menerapkan sistem boarding school terhadap semua santri. Santri diharuskan menetap dan menjalani pendidikan dan pengajaran di pesantren secara totalitas didalam lingkungan pesantren. Santri wajib mengikuti dan mentaati segala aktifitas dan peraturan yang diselenggarakan oleh pihak pesantren. Dan para santri hanya diizinkan pulang 2 kali dalam 1 bulan. Adapun sampai saat ini santri Pesantren Terpadu Ibnu Sina berjumlah 48 orang yang berasal dari berbagai daerah. Terbatasnya jumlah santri disebabkan terbatasnya fasilitas asrama yang kita miliki. Bahkan dengan jumlah santri 48 orang itupun suadah tidak memenuhi syarat-syarat kesehatan. Sumber daya tenaga pendidik dan pengajar di Pesantren Terpadu Ibnu Sina mayoritas berlatar belakang pendidikan S-1 sesuai bidang dan keahlian masing-masing. Selain itu, di Pesantren Terpadu Ibnu Sina dikenal istilah badal/pengganti, hal ini dikarenakan santri tidak boleh kosong dari aktifitas, baik itu formal ataupun non formal.
Sarana dan Prasarana Pesantren Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Pesantren Terpadu Ibnu Sina guna menunjang Proses Belajar Mengajar termasuk sudah memadai, di antaranya : A. 1 ruang kantor. B. 3 ruang belajar. C. 9 ruang asrama santri. D. 1 ruang perpustakaan. E. 1 ruang pelatihan komputer. F. 1 ruang laboratorium MIPA. G. 1 unit mesjid. H. 1 rumah guru. I. 6 bilik guru. J. 1 unit dapur umum. K. 1 ruang gudang. L. 12 ruang MCK. Model Pengembangan Ekonomi Pesantren Adapun usaha yang telah dilakukan dalam rangka pengembangan ekonomi pesantren adalah dengan mendirikan koperasi. Semenjak awal tahun 2011, pesantren telah mendirikan koperasi dengan nama “ Kopontren Terpadu Ibnu Sina “ yang membawahi beberapa unit usaha seperti perikanan air tawar dan perkebunan kelapa sawit. Namun kedua unit usaha tersebut belum sepenuhnya maksimal sehingga belum mampu menyuplai kebutuhan pendanaan pesantren sebagaimana diharapkan. Perikanan air tawar sekalipun telah dikembangkan kurang lebih selama tiga tahun dan telah memproduksi jenis ikan bawal dan ikan nila gift ,namun Produktivitasnya belum bernilai ekonomis, kerena fasilitas kolam yang ada dikelola secara tradisional. Sehingga belum mampu dikelola secara intensif mengingat keterbatasan dana. Adapun pengembangan kebun kelapa sawit sampai saat ini baru pada tingkat penyediaan lahan seluas 3 Ha di Desa Ie Mirah. Program Pengembangan Pesantren Program pengembangan yang saat ini dirancang meliputi bidang fisik dan non fisik. A. Fisik: pengadaan sarana olahraga, renovasi fasilitas-fasilitas guru dan santri, meembangun
asrama sebagai antisipasi jika tahun ajaran baru nanti banyak santri yang mendaftar, dan lain-lain. B. Non Fisik: pelatihan keterampilan komputer; peningkatan prestasi santri; pembentukan
organisasi olah raga; peningkatan keterampilan ceramah, khutbah, imamah, dan qira’ah; peningkatan keterampilan berbahasa Arab dan Inggris. Program Unggulan Pesantren A. Pemantapan dalam komunikasi dan orasi dengan Bahasa Arab dan Bahasa Inggris
menjadi salah satu program prioritas pesantren disamping penguasaan program dasar komputer. B. Tahfidzul Qur’an juz 30. Program ini juga mendapatkan perhatian yang intens dari pihak pesantren sehingga diharapkan kepada setiap lulusan Pesantren Terpadu Ibnu Sina dapat menjadi da’i dan muballig sekembalinya mereka ke tengah masyarakat.