"Ia [kasih]tidak melakukan yang tidak sopan."
SOPAN SANTUN • Nilai sopan santun sangat kurang dihargai. Banyak orang yang baik hatinya kurang memiliki tingkah laku yang baik. Banyak orang dihormati karena ketulusan dan kejujuran mereka kurang menunjukkan keramah-tamahan. • Kekurangan ini merusak kebahagiaan mereka dan mengurangi pelayanan mereka kepada orang-orang lain. Banyak orang yang memiliki hidup yang sangat manis dan pengalaman yang sangat menolong dirugikan oleh sikap tidak sopan.
SOPAN SANTUN ADALAH KEKUATAN • Kegembiraan dan sopan santun harus dipupuk secara khusus oleh para orang tua dan guru. Semua orang dapat memiliki wajah yang riang gembira, suara yang lembut, sikap yang ramah-tamah, dan semuanya ini adalah unsur kekuatan. • Anak-anak tertarik dengan sikap yang menyenangkan dan tingkah laku yang riang gembira. Tunjukkanlah kepada mereka keramah-tamahan dan sopan santun, maka mereka akan menyatakan roh yang sama terhadapmu dan terhadap orang lain.
DIPERHATIKAN SETIAP WAKTU • Sopan santun yang benar tidak dipelajari hanya dengan mengikuti peraturan tata-krama saja. Tata cara kesopanan harus diperhatikan setiap waktu; di mana prinsip tidak dikompromikan, maka pertimbangan terhadap orang-orang lain akan menuntun kepada persetujuan terhadap adat kebiasaan yang berlaku; akan tetapi kesopanan sejati tidak perlu mengorbankan prinsip pada adat kebiasaan. • Kesopanan sejati mengabaikan kasta. Hal itu mengajarkan rasa harga diri, menghargai martabat manusia sebagai manusia, menghormati setiap anggota keluarga persaudaraan manusia yang besar.
JANGAN MENUNTUT TERLALU TINGGI • Ada bahaya menempatkan terlalu tinggi nilai tingkah laku dalam bentuk rupa saja, dan menggunakan waktu terlalu banyak untuk mempelajari bidang-bidang ini. • Beratnya Kehidupan yang dituntut dari orang-orang muda, tuntutan kerja keras yang sering tidak menyenangkan bahkan untuk tugas-tugas kehidupan biasa, dan banyak lagi untuk meringankan beban berat dunia dari kebodohan dan kemalangan, -- semua ini memberikan sedikit tempat pada adat kebiasaan.
• Banyak orang yang sangat menekankan tata-krama pergaulan kurang menunjukkan rasa hormat terhadap sesuatu, betapapun sempurnanya, yang gagal memenuhi standar buatan mereka. Ini adalah pendidikan yang salah. • Pendidikan semacam ini menanamkan kesombongan yang kritis dan pergaulan terbatas yang sempit.
PERHATIAN KEPADA ORANG LAIN • Intisari kesopan-santunan sejati adalah perhatian terhadap orang lain. • Pendidikan yang penting dan abadi ialah pendidikan yang memperluas rasa simpati dan yang mendorong keramah-tamahan universal.
KITA GAGAL JIKA TIDAK MENGAJARKANNYA KEPADA ANAK-ANAK
• Adalah suatu kegagalan jika yang disebut kebudayaan tidak membuat orang-orang muda menghormati orang tua mereka, menghargai keunggulan mereka, menahan diri terhadap kekurangan-kekurangan mereka, dan menolong kebutuhan-kebutuhan mereka, dan tidak membuat dia penuh pertimbangan dan lemah lembut, murah hati dan suka menolong orang-orang muda, orang-orang yang sudah tua, dan orang-orang yang malang, dan sopan terhadap semua orang.
KEPADA SIAPA KITA BELAJAR TINGKAH LAKU? • Kemurnian pikiran dan tingkah laku sesungguhnya dipelajari lebih baik dalam sekolah Guru ilahi daripada setiap penurutan pada peraturan-peraturan yang ditetapkan. • Alkitab menggabungkan sopan santun, dan menyajikan banyak ilustrasi mengenai roh yang tidak mementingkan diri sendiri, kasih karunia yang lemah lembut, perangai yang menarik, yang memberi ciri kesopanan yang sejati.
KEPADA SIAPA KITA BELAJAR TINGKAH LAKU? • Semuanya ini adalah pantulan tabiat Kristus. Semua kelemahlembutan yang sebenarnya dan kesopanan di dunia ini, bahkan di kalangan orang orang yang tidak mengakui nama-Nya, adalah berasal dari Dia. Dan Ia ingin agar ciri-ciri ini dipantulkan dengan sempurnanya dalam diri anak-anak-Nya. Ia bermaksud agar dalam diri kita orang-orang akan memandang keindahan-Nya.
Pelajaran Sederhana tentang Tingkah Laku "Kasih itu sabar, kasih itu murah hati, Ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pernah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersuka cita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan" (I Korintus 13:4-8).
5 penghormatan yang harus dilakukan oleh anak-anak TUHAN
1. Menghormati ALLAH • Pelajaran tingkah laku lainnya yang harus benar-benar dihargai ialah penghormatan sejati kepada Allah. Penghormatan itu harus diilhami oleh perasaan kebesaran-Nya yang tak terduga dan kesadaran kehadiran-Nya. • Dengan kesadaran Yang Tidak Kelihatan hati setiap anak harus dikesankan dalam-dalam. Jam dan tempat perbaktian dan kebaktian umum harus diajarkan kepada anak sebagai kudus oleh karena Allah ada hadir di sana. Dan pada waktu penghormatan dinyatakan dalam sikap dan tingkah laku, maka perasaan yang mengilhaminya akan diperdalam.
2. Menghormati nama ALLAH • Adalah baik bagi orang-orang muda dan orang yang sudah tua untuk mempelajari dan merenungkan dan sesering mungkin mengulang-ulangi kata-kata dari Kitab Suci yang menunjukkan bagaimana tempat yang ditandai oleh kehadiran khusus Allah harus dihormati. • Penghormatan juga harus ditunjukkan untuk nama Allah. Jangan sekalikali mengucapkan nama itu dengan sia-sia atau dengan cara yang serampangan. Baik dalam doa janganlah mengulang-ulangi nama itu. "Nama-Nya kudus dan dahsyat" (Mazmur 111:9). Para malaikat, pada waktu mereka berbicara, menutupi wajah mereka. Betapa seharusnya kita, yang sudah jatuh ke dalam dosa ini, harus menghormatinya dengan ucapkan bibir kita!
3. Menghormati Firman ALLAH • Kita harus menghormati firman Allah. Terhadap buku yang tercetak itu kita harus menunjukkan penghormatan, jangan sekali-kali menggunakannya secara umum, atau memegangnya dengan tidak hati-hati. • Jangan sekali-kali Alkitab dikutip untuk lelucon atau kelakar, atau menafsirkannya untuk menunjukkan perkataan jenaka. "Semua firman Allah adalah murni;" "bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah" (Amsal 30:5; Mazmur 12:7).
4. Menghormati utusan ALLAH • Di atas segalanya, biarlah anak-anak diajar bahwa penghormatan yang benar ditunjukkan oleh penurutan. Allah tidak memerintahkan sesuatu yang tidak perlu, dan tidak ada cara lain untuk menyatakan penghormatan yang begitu menyenangkan kepada-Nya daripada penurutan kepada apa yang telah Ia katakan. • Penghormatan harus ditunjukkan kepada utusan-utusan Allah, -para pendeta, guru-guru dan orang tua yang dipanggil untuk berbicara dan bertindak sebagai ganti-Nya. Penghormatan yang ditunjukkan kepada mereka memuliakan Dia.
5. Menghormati orang yang lebih tua • Dan Allah terutama telah mewajibkan penghargaan yang lembut kepada orang-orang yang sudah tua. Kata-Nya, "Rambut putih adalah mahkota yang indah, yang didapat pada jalan kebenaran" (Amsal 16:31). Ayat itu menceritakan peperangan yang dilakukan, dan kemenangan yang diperoleh; tentang beban yang dipikul dan pencobaan yang dilawan. Ayat itu menceritakan kaki yang letih yang mendekati perhentian, tentang tempattempat yang segera akan kosong. • Bantulah anak-anak memikirkan hal ini, dan mereka akan meratakan jalan orang-orang yang sudah tua oleh sopan-santun dan penghormatan mereka, dan akan membawa kemuliaan dan keindahan ke dalam hidup orang-orang muda sementara mereka mengindahkan perintah untuk "bangun berdiri di hadapan orang ubanan, dan engkau harus menaruh hormat kepada orang yang tua" (Imamat 19:32).
Upah dari ALLAH • Berbahagialah anak yang mendengar kata-kata yang membangkitkan cinta, rasa syukur dan kepercayaan, bagi anak yang kelemah-lembutan, keadilan dan kesabaran dari bapa dan ibu dan guru menafsirkan cinta, keadilan dan kesabaran Allah; anak yang oleh percaya dan penyerahan diri dan penghormatan kepada pelindungnya belajar untuk mempercayai dan menurut dan menghormati Allahnya. • Dia yang memberikan kepada anak atau siswa karunia yang sedemikian yang telah mengaruniainya dengan harta yang lebih berharga dari kekayaan sepanjang zaman harta yang bertahan sampai selama-lamanya.